Lifleat Pembelajaran Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo

2
PEMBELAJARAN ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO Pendahuluan Makanan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar yang menjadi penentu utama terbentuknya mutu kualitas sumber daya manusia yang diharapkan. Makanan ini sangat erat kaitannya dengan budaya yang ada dimasyarakat dan telah dipraktikkan secara turun temurun dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu hubungan antar makanan dan budaya yang tidak terlepas mejadikan makanan ini disebut sebagai makanan tradisional. Mengingat kepentingannya demikian tinggi yang merupakan kebutuhan dasar manusia dan sepenuhnya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia, maka pemberian pengetahuan melalui mata pelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas daerah menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Tujuan 1. Meningkatkan perilaku masyarakat secara berjenjang tentang gizi dan kesehatan meliputi pengetahuan, sikap dan praktik konsumsi makanan khas daerah Gorontalo; Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo, Perwakilan Pengawas dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Tim pengemban kurikulum Provinsi Gorontalo, Budayawan, Tokoh Agama, Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo. 3. Tahun 2014, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, yang melibatkan Universitas Negeri Gorontalo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo melalui Yayasan Nutrition Sport And HIV/AIDS Education (NUSAHAE) menyusun Naskah Akademik Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo. 4. Tahun 2015, ditetapkan Peraturan Daerah tentang Pembelajaran Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo. Dengan ruang lingkup meliputi : a. Penerapan pembelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas daerah Gorontalo diintegrasikan dalam muatan lokal pada satuan pendidikan; b. Peningkatan penganekaragaman bahan makanan menuju ketahanan pangan berbasis bahan pangan lokal; c. Peningkatan status kesehatan masyarakat; d. Pengembangan penganekaragaman makanan khas daerah Gorontalo; dan praktik konsumsi makanan khas daerah Gorontalo; 2. Sebagai upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan yang disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi setiap hari; 3. Sebagai upaya pengembangan budaya makanan khas daerah Gorontalo dalam melaksanakan ketahanan pangan berbasis pangan lokal; 4. Sebagai upaya transformasi hasil-hasil riset kepada seluruh jenjang pendidikan dasar, menengah dan lapisan masyarakat tentang makanan tradisional oleh perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya guna melaksanakan ketahanan pangan berbasis pangan lokal Kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo 1. Kesepakatan antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo yang tertuang dalam bentuk kesepakatan kerja sama Nomor 3358a/43027/07 tanggal 12 Nopember 2007 tentang “Penerapan Mata Pelajaran Muatan Lokal (mulok) Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khs Daerah Gorontalo”. 2. Tahun 2013, Gubernur Gorontalo membentuk Tim Penyusun Kurikulum Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo, terdiri dari unsur Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Lembaga Penjamin

description

1. Ilmu Gizi2. Budaya daerah3. Pembelajaran formal, non formal dan in formal

Transcript of Lifleat Pembelajaran Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah Gorontalo

  • PEMBELAJARAN ILMU GIZI BERBASIS

    MAKANAN KHAS

    DAERAH

    GORONTALO

    Pendahuluan

    Makanan merupakan

    kebutuhan manusia

    yang mendasar yang

    menjadi penentu utama terbentuknya mutu

    kualitas sumber daya manusia yang

    diharapkan. Makanan ini sangat erat

    kaitannya dengan budaya yang ada

    dimasyarakat dan telah dipraktikkan secara

    turun temurun dari generasi sebelumnya.

    Oleh karena itu hubungan antar makanan

    dan budaya yang tidak terlepas mejadikan

    makanan ini disebut sebagai makanan

    tradisional. Mengingat kepentingannya

    demikian tinggi yang merupakan kebutuhan

    dasar manusia dan sepenuhnya menjadi

    hak asasi setiap rakyat Indonesia, maka

    pemberian pengetahuan melalui mata

    pelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas

    daerah menjadi salah satu pemenuhan

    kebutuhan dasar manusia.

    Tujuan

    1. Meningkatkan perilaku masyarakat secara berjenjang tentang gizi dan

    kesehatan meliputi pengetahuan, sikap

    dan praktik konsumsi makanan khas daerah Gorontalo;

    2. Sebagai upaya memutus mata rantai permasalahan gizi dan kesehatan yang

    disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi setiap hari;

    3. Sebagai upaya pengembangan budaya

    makanan khas daerah Gorontalo dalam melaksanakan ketahanan pangan berbasis pangan lokal;

    4. Sebagai upaya transformasi hasil-hasil riset kepada seluruh jenjang pendidikan

    dasar, menengah dan lapisan masyarakat tentang makanan tradisional oleh perguruan tinggi atau

    lembaga riset lainnya guna melaksanakan ketahanan pangan

    berbasis pangan lokal

    Kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo

    3. Kesepakatan antara Dinas Kesehatan

    dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan

    Olahraga Provinsi Gorontalo yang

    tertuang dalam bentuk kesepakatan

    kerja sama Nomor 3358a/43027/07

    tanggal 12 Nopember 2007 tentang

    Penerapan Mata Pelajaran Muatan

    Lokal (mulok) Ilmu Gizi Berbasis

    Makanan Khs Daerah Gorontalo.

    4. Tahun 2013, Gubernur Gorontalo

    membentuk Tim Penyusun Kurikulum

    Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas

    Daerah Gorontalo, terdiri dari unsur

    Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo,

    Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

    Provinsi Gorontalo, Lembaga Penjamin

    Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo,

    Perwakilan Pengawas dari Dinas

    Pendidikan Kabupaten/Kota, Tim

    pengemban kurikulum Provinsi

    Gorontalo, Budayawan, Tokoh Agama,

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi

    Gorontalo.

    5. Tahun 2014, Dinas Kesehatan

    bekerjasama dengan Dinas Pendidikan

    Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

    Provinsi Gorontalo, yang melibatkan

    Universitas Negeri Gorontalo dan

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi

    Gorontalo melalui Yayasan Nutrition

    Sport And HIV/AIDS Education

    (NUSAHAE) menyusun Naskah

    Akademik Ilmu Gizi Berbasis Makanan

    Khas Daerah Gorontalo.

    6. Tahun 2015, ditetapkan Peraturan

    Daerah tentang Pembelajaran Ilmu Gizi

    Berbasis Makanan Khas Daerah

    Gorontalo. Dengan ruang lingkup

    meliputi :

    a. Penerapan pembelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas daerah

    Gorontalo diintegrasikan dalam muatan lokal pada satuan pendidikan;

    b. Peningkatan penganekaragaman bahan makanan menuju ketahanan pangan berbasis bahan pangan

    lokal;

    PEMBELAJARAN ILMU GIZI BERBASIS

    MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO

    Pendahuluan

    Makanan merupakan

    kebutuhan manusia

    yang mendasar yang

    menjadi penentu utama

    terbentuknya mutu

    kualitas sumber daya manusia yang

    diharapkan. Makanan ini sangat erat

    kaitannya dengan budaya yang ada

    dimasyarakat dan telah dipraktikkan secara

    turun temurun dari generasi sebelumnya.

    Oleh karena itu hubungan antar makanan

    dan budaya yang tidak terlepas mejadikan

    makanan ini disebut sebagai makanan

    tradisional. Mengingat kepentingannya

    demikian tinggi yang merupakan kebutuhan

    dasar manusia dan sepenuhnya menjadi hak

    asasi setiap rakyat Indonesia, maka

    pemberian pengetahuan melalui mata

    pelajaran ilmu gizi berbasis makanan khas

    daerah menjadi salah satu pemenuhan

    kebutuhan dasar manusia.

    Tujuan

    1. Meningkatkan perilaku masyarakat secara berjenjang tentang gizi dan kesehatan meliputi pengetahuan, sikap dan praktik

    konsumsi makanan khas daerah Gorontalo;

    Mutu Pendidikan Provinsi Gorontalo,

    Perwakilan Pengawas dari Dinas

    Pendidikan Kabupaten/Kota, Tim

    pengemban kurikulum Provinsi

    Gorontalo, Budayawan, Tokoh Agama,

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi

    Gorontalo.

    3. Tahun 2014, Dinas Kesehatan

    bekerjasama dengan Dinas Pendidikan

    Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

    Provinsi Gorontalo, yang melibatkan

    Universitas Negeri Gorontalo dan

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi

    Gorontalo melalui Yayasan Nutrition

    Sport And HIV/AIDS Education

    (NUSAHAE) menyusun Naskah Akademik

    Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah

    Gorontalo.

    4. Tahun 2015, ditetapkan Peraturan

    Daerah tentang Pembelajaran Ilmu Gizi

    Berbasis Makanan Khas Daerah

    Gorontalo. Dengan ruang lingkup

    meliputi :

    a. Penerapan pembelajaran ilmu gizi

    berbasis makanan khas daerah Gorontalo diintegrasikan dalam

    muatan lokal pada satuan pendidikan;

    b. Peningkatan penganekaragaman

    bahan makanan menuju ketahanan pangan berbasis bahan pangan lokal;

    c. Peningkatan status kesehatan

    masyarakat; d. Pengembangan penganekaragaman

    makanan khas daerah Gorontalo;

    dan praktik konsumsi makanan khas

    daerah Gorontalo; 2. Sebagai upaya memutus mata rantai

    permasalahan gizi dan kesehatan yang

    disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi setiap hari;

    3. Sebagai upaya pengembangan budaya

    makanan khas daerah Gorontalo dalam melaksanakan ketahanan pangan

    berbasis pangan lokal; 4. Sebagai upaya transformasi hasil-hasil

    riset kepada seluruh jenjang pendidikan

    dasar, menengah dan lapisan masyarakat tentang makanan tradisional oleh

    perguruan tinggi atau lembaga riset lainnya guna melaksanakan ketahanan pangan berbasis pangan lokal

    Kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo

    1. Kesepakatan antara Dinas Kesehatan

    dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan

    Olahraga Provinsi Gorontalo yang

    tertuang dalam bentuk kesepakatan kerja

    sama Nomor 3358a/43027/07 tanggal 12

    Nopember 2007 tentang Penerapan Mata

    Pelajaran Muatan Lokal (mulok) Ilmu Gizi

    Berbasis Makanan Khs Daerah

    Gorontalo.

    2. Tahun 2013, Gubernur Gorontalo

    membentuk Tim Penyusun Kurikulum

    Ilmu Gizi Berbasis Makanan Khas Daerah

    Gorontalo, terdiri dari unsur Dinas

    Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas

    Pendidikan Pemuda dan Olahraga

    Provinsi Gorontalo, Lembaga Penjamin

  • c. Peningkatan status kesehatan masyarakat;

    d. Pengembangan penganekaragaman makanan khas daerah Gorontalo;

    e. Informasi dan Edukasi; f. Pembinaan; g. Pembiayaan;

    h. Pengawasan; dan i. Sanksi administratif.

    Penerapan Pembelajaran

    1. Pendidikan Formal

    Pembelajaran

    Ilmu Gizi

    Berbasis

    Makanan Khas

    Daerah

    Gorontalo

    diterapkan pada

    satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs,

    SMA/MA, dan SMK/MAK) melalui

    pembelajaran terintegrasi pada muatan

    lokal.

    Sampai dengan saat ini, telah tersedia :

    a. Kurikulum untuk Satuan Pendidikan

    SD/MI

    b. Bahan ajar untuk kelas I-VI tingkat

    SD/MI, untuk kelas VII-IX tingkat

    SMP/MTs, dan kelas X-XII tingkat

    SMA/MA dan SMK/MAK.

    c. Buku Menu Khas Daerah Gorontalo

    (dilindungi Undang-Undang, terdaftar

    Hak Cipta pada Kementerian Hukum

    dan HAM Nomor 046496).

    2. Pendidikan Non Formal

    Pembelajaran Ilmu Gizi

    Berbasis Makanan Khas

    Daerah Gorontalo, yakni

    melalui :

    a. Sosialisasi,

    b. Pelatihan,

    c. Kursus-kursus,

    d. Penyediaan ma-

    kanan khas daerah

    Gorontalo pada saat penyelenggaraan

    rapat-rapat instansi di lingkungan

    pemerintah dan swasta, event daerah,

    nasional maupun internasional.

    e. Pembentukan Pusat Kajian Gizi,

    Kesehatan dan Makanan Khas Daerah

    Gorontalo.

    3. Pendidikan In Formal

    Pembelajaran Ilmu Gizi Berbasis

    Makanan Khas Daerah Gorontalo, yakni

    melalui penyediaan makanan khas

    daerah Gorontalo di tingkat rumah

    tangga.

    Informasi lebih lanjut dpat menghubungi

    :

    Syafiin S. Napu, SKM, M.Kes

    (Kasie Promkes) SKM, M.Epid

    (Kasie Gizi)

    Sofyan Tambipi, S.Pd, M.Si

    Seksi Gizi)

    Rais M. Wunani, SKM

    (Seksi Gizi)

    Shinto Mohamad, S.ST

    (Seksi Gizi)

    Seksi Gizi danSeksi Promkes

    Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo

    nformasi lebih lanjut dpat menghubungi :

    Syafiin S. Napu, SKM, M.Kes

    (Kasie Promkes)

    Suhartono, SKM, M.Epid

    (Kasie Gizi)

    Sofyan Tambipi, S.Pd, M.Si

    (Seksi Gizi)

    Rais M. Wunani, SKM

    (Seksi Gizi)

    Shinto Mohamad, S.ST

    (Seksi Gizi)

    Seksi Gizi danSeksi Promkes

    Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo