lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan...

270
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN METAKOGNISI SISWA SMA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia oleh Maulida Fitriana 4301410065 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Transcript of lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan...

Page 1: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN

INKUIRI PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL

KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN

METAKOGNISI SISWA SMA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

oleh

Maulida Fitriana

4301410065

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

ii

Page 3: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

iii

Page 4: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

iv

Page 5: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses

itu sendiri sesungguhnya baru merupakan jalan tak berketentuan menuju

puncak sukses. (Lambert Jeffries)

PERSEMBAHAN

1. Untuk orang tuaku.

2. Untuk kakakku.

3. Untuk sahabatku.

4. Untuk teman-teman seperjuangan RotiPia (Rombel Tiga Pendidikan

Kimia 2010).

5. Untuk teman-teman Kos Purnama Indah.

Page 6: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan petunjuk-

Nya yang senantiasa tercurah sehingga tersusunlah skripsi yang berjudul

“Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali

Kelarutan untuk Meningkatkan Metakognisi Siswa SMA”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai atas bantuan,

petunjuk, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang.

4. Dr. Sri Haryani, M.Si, dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Sri Susilogati Sumarti, M.Si dan Prof. Dr. Supartono, MS, dosen penguji

yang telah memberikan masukan dan saran yang membangun guna perbaikan

skripsi ini.

6. Kepala SMA Negeri 1 Donorojo yang telah memberikan izin penelitian.

7. Guru Kimia kelas XI SMA Negeri 1 Donorojo yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi

mahasiswa khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.

Semarang, Agustus 2014

Penulis

Page 7: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

vii

ABSTRAK

Fitriana, Maulida. 2014. Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Meningkatkan Metakognisi siswa SMA. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Sri Haryani, M.Si. Kata Kunci: Metakognisi, Strategi Pembelajaran Inkuiri Pola pembelajaran yang diterapkan selama ini masih didominasi paradigma teaching (teacher-centered) dan non-kontruktivistik bukan paradigma learning (students-centered). Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa. Akibatnya siswa memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan dan konsep yang dimiliki. Permasalahan tersebut dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir untuk mengkontruksikan pengetahuannya. Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir dapat menjadi alternatif untuk perbaikan kemampuan berpikir siswa dalam memahami konsep kimia. Salah satu upaya untuk membangun kemampuan berpikir siswa dapat dilakukan dengan pengembangan aspek metakognisinya. Metakognisi mempunyai peran penting dalam mengatur dan mengontrol proses-proses kognitif seseorang dalam belajar dan berpikir, sehingga belajar dan berpikir yang dilakukan oleh seseorang menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan metakognisi siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN 1 Donorojo. Metode eksperimen dengan desain pretest-posttest group design digunakan dalam penelitian ini. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA. Teknik pengambilan sampel adalah cluster random sampling karena populasi berdistribusi normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes kelas eksperimen 75,15 dan kelas kontrol 72,42. Berdasarkan hasil analisis N-gain pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan metakognisi sebesar 0,68 antara sebelum dan sesudah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. Sedangkan hasil analisis N-gain pada kelas kontrol menunjukkan peningkatan metakognisi sebesar 0,62 antara sebelum dan sesudah penggunaan strategi pembelajaran langsung. Pada uji hipotesis diperoleh thitung sebesar 1,65 kurang dari tkritis 1,66 yang berarti rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen tidak berbeda dari kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran langsung dapat meningkatkan metakognisi siswa.

Page 8: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

viii

ABSTRACT Fitriana, Maulida. 2014. The Use of Inquiry Learning Method at solution and solubility product to improve the students’ metakognition in senior high school. Thesis, Chemistry Departement, Facilty of Mathematics and Natural Sciences, Semarang Sate University. Supervisor: Dr. Sri Haryani, M.Si.

Keywords: Metacognition, The Inquiry Learning Method

Learning patterns that are applied during this time still dominated teaching paradigm (teacher-centered) is not a paradigm of learning (students-centered). Teachers are more active in learning activities as the giver of knowledge for students. As a result students have much knowledge but are not trained to find knowledge and concepts that are owned. These problems could hinder the development of thinking skills to construct knowledge. Learning oriented on the development of thinking skills can be an alternative for repair thinking ability of students in understanding the concept of chemistry. One of the efforts to build the students' thinking ability may be made with the development of metacognition. Metacognition has an important role in regulating and controlling one's cognitive processes in learning and thinking, so that learning and thinking is done by someone to be more effective and efficient. The objective of this study is to find out the improvement of the students’ metacognition by using the inquiry learning method on the water-soluble substance and the result of its product in SMAN 1 Donorojo. This study is an experimental research and the design was pretest-posttest group design. Object of this study is eleventh grade students of science program. The selection of the sample was by using cluster random sampling because the populations of this study were normal and homogenous. The result of this study showed that the mean score of post-test in the experiment group (75.15) was higher than that of the control group (72.42). The results of the analysis of N-gain in experiment group showed an increase of students’ metacognition 0.68 between before and after the use of inquiry learning method. While the results of the analysis of N-gain in the control group shows an improvement of students’ metacognition 0.62 between before and after the use of conventional method. In the hypothesis result, tarithmetic (1.65) was lower than that of the tcritic (1.66). The result indicated that the mean score of cognitive aspect of the experiment group was the same as the control one. Based on the result of this study, it can be concluded that basically, both the inquiry learning method and the conventional method can improve the students’ metacognition.

Page 9: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN ........................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB

1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

1.4 Manfaat penelitian ....................................................................... 6

1.5 Penegasan Istilah ......................................................................... 7

2. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 10

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................. 10

2.2 Strategi Pembelajaran Inkuiri ....................................................... 11

2.3 Metakognisi ................................................................................. 16

2.4 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan .................................. 22

2.5 Kerangka Berpikir ....................................................................... 27

2.6 Hipotesis...................................................................................... 28

2.7 Indikator Keberhasilan Penelitian ................................................ 28

3. METODE PENELITIAN ..................................................................... 29

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 29

Page 10: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

x

3.2 Lokasi, Waktu, dan Objek Penelitian ............................................ 29

3.3 Desain Penelitian .......................................................................... 30

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................... 30

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 47

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 47

4.2 Pembahasan .................................................................................. 58

5. PENUTUP............................................................................................ 73

5.1 Simpulan ..................................................................................... 73

5.2 Saran ........................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 74

LAMPIRAN ................................................................................................. 77

Page 11: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Operasi-operasi Kunci dalam Metakognisi ............................................. 8

2.1 Kemampuan yang Dikembangkan dalam Proses Inkuiri ......................... 13

2.2 Indikator Metakognisi ............................................................................ 19

3.1 Rancangan Penelitian ............................................................................. 30

3.2 Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen ................................................. 33

3.3 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba ................................................... 33

3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ............................................. 34

3.5 Kriteria Indeks Kesukaran ...................................................................... 35

3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .................................... 35

3.7 Kriteria Daya Pembeda Instrumen .......................................................... 36

3.8 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Psikomotorik ........................ 37

3.9 Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Afektif .................................. 39

3.10 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Angket ................................................ 40

3.11 Kriteria Hasil Belajar Afektif ................................................................ 45

3.12 Kriteria Hasil Belajar Afektif Tiap Aspek .............................................. 45

3.13 Kriteria Hasil Belajar Psikomotorik ....................................................... 46

3.14 Kriteria Hasil Belajar Psikomotorik Tiap Aspek .................................... 46

3.15 Kriteria Skor Kuesioner Siswa .............................................................. 46

4.1 Hasil Uji Normalitas Data Populasi ........................................................ 47

4.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi ............................................................. 48

4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes ............................................................ 49

4.4 Hasil Uji Normalitas Data Postes ........................................................... 49

4.5 Hasil Analisis Normalized-gain .............................................................. 49

4.6 Hasil Analisis Peningkatan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen ......... 50

4.7 Hasil Analisis Peningkatan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol ................ 50

4.8 Hasil Analisis Kesamaan Dua Varian ..................................................... 51

4.9 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar ....................................................... 52

4.10 Pencapaian Indikator Metakognisi ......................................................... 53

4.11 Hasil Analisis Pencapaian Indikator Metakognisi .................................. 53

Page 12: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

xii

4.12 Hasil Analisis Aspek Afektif ................................................................. 54

4.13 Hasil Analisis Hasil Belajar Afektif Tiap Aspek .................................... 55

4.14 Hasil Analisis Aspek Psikomotorik ....................................................... 55

4.15 Hasil Analisis Hasil Belajar Psikomotorik Tiap Aspek .......................... 56

4.16 Hasil Analisis Kuesioner Siswa ............................................................. 57

Page 13: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Model Keterampilan Berpikir Metakognisi.............................................. 21

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................... 27

4.1 Persentase Aspek Afektif ........................................................................ 55

4.2 Persentase Aspek Psikomotorik ............................................................... 56

Page 14: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................ 77

2. Soal Uji Coba ........................................................................................... 78

3. Hasil Analisis Soal Uji Coba .................................................................... 98

4. Perhitungan Validitas Butir Soal .............................................................. 100

5. Perhitungan Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Soal ............................... 102

6. Perhitungan Daya Beda Soal .................................................................... 103

7. Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 104

8. Soal Pretes ............................................................................................... 105

9. Soal postes ............................................................................................... 120

10. Pedoman Penskoran Criterion-Referenced Test dan Pencapaian Indikator

Metakognisi .................................................................................................. 136

11. Silabus .................................................................................................... 138

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ........................... 140

13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................................. 171

14. Lembar Kerja Siswa ................................................................................ 199

15. Daftar Nilai Semester Ganjil Kelas XI IPA ............................................. 217

16. Uji Normalitas Kelas XI IPA1 ................................................................. 218

17. Uji Normalitas Kelas XI IPA2 ................................................................. 219

18. Uji Homogenitas Populasi ....................................................................... 220

19. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 221

20. Daftar Nilai Pretes-Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 222

21. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen ......................................... 223

22. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen ........................................ 224

23. Uji Kesamaan Dua Varian Pretes-Postes Kelas Eksperimen .................... 225

24. Uji Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen .................................... 226

25. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol ............................................... 227

26. Uji Normalitas Data Postes Kelas Kontrol ............................................... 228

27. Uji Kesamaan Dua Varian Pretes-Postes Kelas Kontrol ........................... 229

Page 15: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

xv

28. Uji Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen .................................... 230

29. Uji Kesamaan Dua Varian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............. 231

30. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......... 232

31. Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen ................... 233

32. Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol ......................... 235

33. Uji N-Gain Kemampuan Metakognisi Siswa ........................................... 237

34. Kriteria Penilaian Aspek Afektif ............................................................. 238

35. Analisis Aspek Afektif ............................................................................ 240

36. Rubrik Penilaian Aspek Psikomotorik ..................................................... 242

37. Analisis Aspek Psikomotorik .................................................................. 247

38. Lembar Penilaian Diri Kuesioner Siswa .................................................. 251

39. Analisis Kuesioner Siswa ........................................................................ 252

Page 16: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan yang berlangsung di dalam lembaga pendidikan formal adalah

pendidikan yang terarah pada tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut

maka disusun kurikulum sebagai alat yang membawa segala kegiatan

kependidikan kepada tujuan yang dikehendaki (Gulo, 2008:28). Pendidikan

masa kini mencoba membantu siswa belajar untuk mengorganisasi dan

mengkonstruksi pendapat, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, dan

mencari pembuktian sendiri (Saptorini, 2010). Ini artinya siswa menjadi pusat

pembelajaran (student centered). Pola pembelajaran yang diterapkan selama ini

masih didominasi paradigma teaching (teacher-centered) dan non-

kontruktivistik bukan paradigma learning (students-centered), sehingga

pembelajaran menjadi kurang efektif dan tidak terkontruksi dengan baik

(Danial, 2010).

Paradigma teaching membuat siswa lebih cenderung pasif di kelas dalam

menerima pelajaran, lebih banyak diam, mendengar, mencatat, menghafal,

bahkan siswa dapat merasa bosan dan akhirnya tidak bersungguh-sungguh

mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran tersebut menyebabkan siswa

dalam mengikuti pelajaran bukan karena berminat, tetapi karena terpaksa.

Kondisi seperti ini akan berdampak pada kemandirian siswa dalam belajar

kurang terlatih dan tidak berkembang. Proses pembelajaran berlangsung secara

kaku sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan dan penguasaan

konsep, sikap, moral, dan pemberdayaan berpikir. Siswa kurang terlatih untuk

Page 17: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

2

mengembangkan keterampilan berfikirnya. Dampak pola pembelajaran seperti

ini akan tampak setelah siswa mengikuti tes yang memperoleh nilai rendah

(Danial, 2010).

Kimia merupakan mata pelajaran yang erat kaitannya dengan kehidupan

sehari-hari. Bagi sebagian besar siswa masih menganggap kimia merupakan

mata pelajaran yang membosankan dan sulit untuk dipahami, sehingga

membuat siswa enggan untuk mempelajarinya (Asmara, 2013). Materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan membutuhkan penguasaan dan pemahaman

konsep yang tinggi, serta kepiawaian dalam mengerjakan soal. Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara kepada guru Kimia di SMA N 1 Donorojo

ternyata hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA untuk materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan masih rendah. Hal ini dilihat dari hasil ulangan harian materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan. Kelas XI IPA 1, dari 39 siswa hanya ada 4

siswa yang nilainya memenuhi KKM, sedangkan untuk kelas X1 IPA 2, dari 39

siswa hanya ada 7 siswa yang nilainya memenuhi KKM. Rendahnya hasil

belajar kimia di kelas XI IPA tersebut menunjukkan rendahnya pemahaman

siswa terhadap konsep kimia. Siswa masih kesulitan dalam mengidentifikasi

informasi untuk memilih dan mengurutkan operasi yang dipakai dalam

menyelesaikan soal. Hal ini diduga karena siswa kurang termotivasi untuk

belajar dan sebagian besar pembelajaran berpusat pada guru. Guru lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa.

Akibatnya siswa memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk

menemukan pengetahuan dan konsep yang dimiliki. Permasalahan tersebut

Page 18: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

3

dapat menghambat pengembangan keterampilan berpikir untuk

mengkontruksikan pengetahuannya.

Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir

dapat menjadi alternatif untuk perbaikan kemampuan berpikir siswa dalam

memahami konsep kimia. Salah satu upaya untuk membangun kemampuan

berpikir siswa dapat dilakukan dengan pengembangan aspek metakognisinya.

Kemampuan metakognisi mempunyai indikator yang mencerminkan tingkat

ketercapaiannya yaitu ketika siswa mampu berpikir dengan mengoptimalkan

kemampuan berpikir yang dimiliki, mengidentifikasi strategi belajar yang baik,

dan secara sadar mengarahkan strategi belajarnya (Kadir: 2009).

Proses metakognisi adalah suatu aktivitas mental dalam struktur kognitif

yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mengatur, mengontrol, dan

memeriksa proses berpikirnya (Haryani, 2012:47). Menurut Romli (2010),

metakognisi mempunyai peran penting dalam mengatur dan mengontrol proses-

proses kognitif seseorang dalam belajar dan berpikir, sehingga belajar dan

berpikir yang dilakukan oleh seseorang menjadi lebih efektif dan efisien. Oleh

karena itu dengan mengembangkan kesadaran metakognisinya, siswa terlatih

untuk selalu merancang strategi terbaik dalam memilih, mengingat, mengenali

kembali, `mengorganisasi informasi yang dihadapi, dan menyelesaikan

masalah.

Facione et al dalam Haryani (2012:48) menyatakan bahwa pengembangan

metakognisi ditujukan agar peserta didik dapat menjadi pemikir-pemikir kritis

yang selalu perpikir dalam menerapkan suatu motivasi internal. Sementara itu

menurut Livingston (Haryani, 2012:48) metakognisi memiliki peran penting

Page 19: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

4

dalam keberhasilan belajar, oleh karena itu penting mempelajari aktivitas dan

pengembangannya untuk menentukan bagaimana siswa dapat diajar

menerapkan sumber-sumber pengetahuan mereka dengan lebih baik melalui

kontrol metakognitifnya. Metakognisi merupakan proses membangkitkan minat

sebab kita menggunakan proses kognitif untuk merenungkan proses kognitif

kita. Metakognisi sangat penting kerena pengetahuan tentang proses kognitif

dapat menuntun kita dalam menyusun dan memilih strategi untuk memperbaiki

kinerja kognitif. Meningkatnya kemampuan metakognisi dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa (Kadir, 2009).

Berdasarkan karakteristik pembelajaran berbasis pengembangan

kemampuan metakognisi tersebut, pembentukan kemampuan metakognisi

merupakan hal penting untuk mendukung optimalisasi proses belajar kimia.

Dengan demikian hasil belajar kognitif dapat tercapai optimal. Pengembangan

kemampuan metakognisi dan hasil belajar kognitif dalam pembelajaran kimia

memerlukan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan

kemampuan metakognisi sekaligus hasil belajar kognitif adalah strategi

pembelajaran inkuiri.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilia dan Sugiarto (2013) menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis

garam dapat meningkatakan metakognisi siswa. Selain itu penelitian yang

dilakukan oleh Anggraeni et al (2013) menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran inkuiri mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk

menemukan sendiri pengetahuannya serta berperan aktif dalam pembelajaran

sehingga mampu memahami konsep dengan baik dan mengembangkan

Page 20: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

5

kemampuan berpikir kritis. Strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu

rangkaian kegiatan yang melibatkan kegiatan belajar secara maksimal seluruh

kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh percaya diri (Gulo, 2008:84-85).

Strategi pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan dibandingkan dengan

strategi pembelajaran langsung. Menurut Kunandar sebagaimana dikutip oleh

Anggraeni et al (2013), keunggulan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri

adalah memacu keinginan siswa untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk

melanjutkan pekerjaan sehingga mereka menemukan jawaban dan siswa belajar

menemukan masalah secara mandiri dengan memiliki keterampilan berpikir

kritis. Manfaat yang diperoleh bagi siswa dalam pembelajaran inkuiri adalah

siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik, membantu

dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar

yang baru dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Musthofa dalam Nurmaliah (2009) menyatakan, keterampilan berpikir

terutama berpikir kritis dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan

dan menyelesaikan masalah. Pengambilan keputusan merupakan salah satu

kemampuan metakognisi dan sangat penting untuk dilatihkan kepada siswa di

sekolah. Selain itu Eggen & Kauchak dalam Nurmaliah (2009) menyatakan,

salah satu jenis kemampuan berpikir kritis dan berpikir tingkat tinggi adalah

kemampuan metakognisi. Bransford et al dalam Santoso (2007) menjelaskan

langkah-langkah penting dalam proses pembelajaran sains di sekolah adalah

metakognisi. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk

Page 21: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

6

mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Strategi Pembelajaran

Inkuiri pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Untuk Meningkatkan

Metakognisi Siswa SMA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang didapat adalah

1. Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

metakognisi siswa?

2. Apakah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan

hasil belajar siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

1. Meningkatkan metakognisi siswa kelas XI IPA melalui penggunaan

Strategi Pembelajaran Inkuiri.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui peneggunaan Strategi

Pembelajaran Inkuiri.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah metakognisi siswa dalam mata pelajaran

Kimia meningkat dan pemahaman siswa terhadap konsep kimia meningkat.

Selain itu sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat

digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 22: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

7

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan Istilah dalam konteks ini dimaksudkan untuk mencari kesamaan

visi dan persepsi serta untuk menghindari distorsi pemahaman. Oleh sebab itu

diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah dan pembatasan-pembatasan

penting yang ada dalam skripsi yang berjudul “Penggunaan Strategi

Pembelajaran Inkuiri pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk

Meningkatkan Metakognisi Siswa SMA”

1. Metakognisi

Metakognisi merupakan aspek pengetahuan yang paling tinggi

tingkatannya dalam revisi taksonomi Bloom setelah faktual, konseptual,

dan prosedural. Menurut Slavin, sebagaimana dikutip oleh Danial (2010)

mengatakan bahwa metakognisi adalah pengetahuan tentang pembelajaran

diri sendiri atau pengetahuan cara belajar. Selain itu, menurut Flavell,

sebagaimana dikutip oleh Haryani (2012:45), menyatakan bahwa

metakognisi didefinisikan sebagai pengetahuan dan kognisi tentang objek-

objek kognitif, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

kognitif. Metakognisi diukur dengan tes penguasaan konsep dengan soal

essay mengunakan indikator sesuai operasi kunci dalam metakognisi yang

disajikan dalam Tabel 1.1.

Page 23: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

8

Tabel 1.1. Operasi-Operasi Kunci dalam Metakognisi (Beyer dalam Anderson, 2001:79)

Perencanaan (planning)

Pemantauan (monitoring)

Penilaian (assessing)

Menyatakan tujuan Menjaga tujuan yang telah ditetapkan

Menilai pencapaian tujuan

Memilih operasi yang dipakai

Menjaga urutan operasi agar sesuai dengan masalah yang dihadapi

Menimbang keakuratan dan ketepatan hasil-hasil

Mengurutkan operasi-operasi

Mengetahui bahwa tujuan telah tercapai

Mengevaluasi kesesuaian prosedur yang digunakan

Mengidentifikasi kesalahan dan hambatan

Memutuskan kapan menggunakan operasi yang berikutnya yang lain

Menilai penanganan kesulitan dan hambatan

Mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi kesalahan dan hambatan

Memilih operasi yang paling sesuai

Menimbang efisiensi rencana dan pelaksanaan

Memprediksi hasil yang diinginkan

Mengatasi kesalahan dan hambatan

Mengetahui kapan kesulitan dan hambatan itu teratasi

2. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dimaksud di sini adalah materi

yang akan diberikan kepada siswa selama penelitian berlangsung. Materi

yang akan diberikan disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator

yang sudah ditentukan dalam silabus.

3. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajran inkuri adalah strategi yang digunakan untuk

meningkatkan keterampilan metakognisi siswa. Menurut Gulo (2008:84-85)

Page 24: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

9

strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan yang

melibatkan kegiatan belajar secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis,

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri. Salah satu kegiatan yang dilakukan siswa yang berkaitan dengan

strategi ini adalah siswa mencari dan mengumpulkan data, merumuskan

masalah, serta menganalisis untuk menentukan kesimpulan.

Page 25: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

10

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a plan, method, or

series of activities designed to achieves a particular education goal (Sanjaya,

2006:126). Menurut Hamruni (2011:3) strategi pembelajaran merupakan

rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan

pemanfaatan sebagai sumber daya dalam pembelajaran. Strategi disusun

untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan

penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan

langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber

belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana dan cara-cara

membawakan pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan

segala tujuan pengajaran dapat tercapai secara efektif. Cara-cara

membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum perbuatan

guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran. Pola dan urutan umum

guru-murid itu merupakan suatu kerangka umum kegiatan pembelajaran yang

tersusun dalam suatu rangkaian bertahap menuju tujuan yang telah ditetapkan

(Gulo, 2008:3). Sedangkan menurut Sanjaya (2011:126) strategi pembelajaran

merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan bagi sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran

yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu menurut

Page 26: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

11

Suprihatiningrum (2013:153) strategi pembelajaran adalah rancangan

prosedural yang memuat tindakan yang harus dilakukan guru dalam proses

pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan. Dari beberapa pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan serangkaian cara

yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan adalah hal

penting dalam implementasi suatu strategi. Oleh karena itu, sebelum

menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur

keberhasilannya.

2.2 Strategi Pembembelajaran Inkuiri

2.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pembelajaran yang

berorientasi kepada siswa. Gulo (2008:84-85) menyatakan bahwa strategi

pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran utama

kegiatan pembelajaran pada strategi ini adalah keterlibatan siswa secara

maksimal dalam proses belajar mengajar; keterarahan kegiatan secara logis

dan sistematis; mengembangkan sikap percaya diri sendiri (self believe) pada

diri siswa tentang apa yang ditemuakan dalam proses inkuiri. Menurut

Hamruni (2011:88) strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis

dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah.

Page 27: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

12

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai strategi pembelajaran inkuiri

di atas dapat disimpulkan bahwa dengan strategi pembelajaran inkuiri siswa

diharapkan dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan kreativitasnya

untuk memecahkan masalah. Inkuiri tidak hanya mengembangkan

keterampilan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk

pengembangan emosional. Keterampilan inkuiri merupakan suatu proses yang

bermula dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan

data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan (Gulo, 2008:93).

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajarn inkuiri.

Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal

untuk mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa

sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya

berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal,

tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran.

Kedua, seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self believe). Strategi

pembelajaran inkuiri ini menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,

tetapi fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya

dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Kemampuan

guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam

melakukan inkuiri. Ketiga, tujuan penggunaan srategi pembelajaran inkuiri

adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan

kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari

Page 28: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

13

proses mental. Dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut

agar menguasai pelajaran, tetapi dapat menggunakan potensi yang dimilikinya

(Hamruni, 2011:89). Kemampuan yang dikembangkan dalam proses inkuiri

disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Kemampuan yang Dikembangkan dalam Proses Inkuiri

(Gulo, 2008:95).

No Tahap Inkuiri Kemampuan yang Dituntut

1. Merumuskan Masalah a. Kesadaran terhadap masalah b. Melihat pentingnya masalah c. Merumuskan masalah

2. Merumuskan Jawaban Sementara (Hipotesis)

a. Menguji dan menggolongkan jenis data yang dapat diperoleh

b. Melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis

c. Merumuskan hipotesis 3. Menguji Jawaban

Tentatif a. Merakit peristiwa

- Mengidentifikasikan peristiwa yang dibutuhkan

- Mengumpulkan data - Mengevaluasi data

b. Menyusun data - Mentranslasikan data - Menginterprestasikan data - Mengklasifikasikan data

c. Analisis data - Melihat hubungan - Mencatat persamaan dan perbedaan - Mengidentifikasikan tren, sekuensi

dan keteraturan 4. Menarik Kesimpulan a. Mencari pola dan makna hubungan

b. Merumuskan kesimpulan 5. Menerapkan

Kesimpulan dan Generalisasi

Pada penelitian ini, digunakan pendekatan inkuiri terbimbing (Guided

Inquiry Approach)dimana pendekatan inkuiri saat guru membimbing siswa

melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan

kepada suatu diskusi. Pendekatan inkuiri terbimbing digunakan bagi siswa

Page 29: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

14

yang kurang berpengalaman belajar. Siswa belajar lebih kepada bimbingan

dan petunjuk guru sehingga mampu memahami konsep – konsep pelajaran.

Siswa dihadapkan pada tugas – tugas yang relevan untuk diselesaikan, baik

melalui kelompok maupun individual, agar bisa menyelesaikan masalah dan

menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

2.2.2 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Inkuiri

Secara umum proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran inkuiri

dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Orientasi

Orientasi dilakukan untuk membina suasana pembelajaran yang

responsive. Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa agar siap

melaksanakan proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan

dalam tahapan orientasi ini adalah:

a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa.

b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa

untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah

inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan

masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.

c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan

dalam rangka memotivasi belajar siswa.

2. Merumuskan Masalah

Page 30: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

15

Merumuskan maslah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki, artinya siswa didorong untuk

mencari jawaban yang tepat atas permasalahan yang ada.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu:

a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

b. Masalah yang dikaji mengandung teka-teki yang jawabannya pasti.

c. Monsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa.

3. Mengajukan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban semantara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji. Jawaban sementara ini perlu dikaji kebenarannya. Perkiraan

sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan tapi harus memiliki landasan

berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan bersifat

rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang

dibutuhkan untuk menguji hipotesis. Dalam strategi pembelajarn inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

pengembangan intelektual. Tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah

mengajukan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Menguji Hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan

Page 31: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

16

pengumpulan data. Menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan

siswa atas jawaban yang diberikan.

6. Merumuskan Kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.

(Hamruni, 2011:95-99)

Selain itu menurut Gulo (2008:98) kegiatan belajar mengajar pada strategi

pembelajaran inkuiri dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

a. Menghadapi stimulus (terencana atau tidak terencana),

b. Menjajaki reaksi terhadap situasi yang merangsang,

c. Merumuskan tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas

(merumuskan masalah, tugas kelas, peranan, dan sebagainya),

d. Belajar menyelasaikan masalah secara independen atau kelompok,

e. Benganalisis proses dan kemajuan kegiatan belajar,

f. Evaluasi dan tindak lanjut.

2.3 Metakognisi

2.3.1 Pengertian Metakognisi

Metakognisi merupakan aspek pengetahuan yang paling tinggi

tingkatannya dalam revisi taksonomi Bloom setelah faktual, konseptual, dan

prosedural. Menurut Slavin, sebagaimana dikutip oleh Danial (2010)

mengatakan bahwa metakognisi adalah pengetahuan tentang pembelajaran

diri sendiri atau pengetahuan cara belajar. Selain itu, menurut Flavell,

sebagaimana dikutip oleh Haryani (2012:45), menyatakan bahwa metakognisi

didefinisikan sebagai pengetahuan dan kognisi tentang objek-objek kognitif,

Page 32: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

17

yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kognitif. Meskipun

demikian, menurutnya konsep metakognisi dapat diperluas mencakup sesuatu

yang psikologis, seperti jika seseorang memiliki pengetahuan atau kognisi

tentang emosi, motif diri sendiri, atau orang lain. Metakognisi dapat dikatakan

sebagai kemampuan berpikir tentang berpikir. Kenyataannya gambaran

tersebut tidak sesederhana itu, karena terdapat beberapa perbedaan istilah atau

konsep metakognisi. Metakognisi terdiri dari dua proses dasar yang

berlangsung scara stimulan yakni memonitor kemajuan ketika belajar dan

membuat perubahan serta mengadaptasi strategi-strategi jika memiliki

persepsi tidak melakukan sesuatu yang baik.

Flavell menyatakan bahwa metakognisi peserta didik bahkan orang pada

umumnya perlu dikembangkan dengan alasan sebagai berikut: (1) peserta

didik harus memiliki kecenderungan untuk banyak berpikir, dalam arti

semakin banyak metakognsi membutuhkan semakin banyak kognisi, (2)

pemikiran peserta didik dapat berbuat salah serta cenderung keliru, dan dalam

keadaan ini membutuhkan peonitoran dan pengaturan yang baik, (3) peserta

didik harus mau berkomunikasi, menjelaskan, dan memberikan alasan yang

jelas untuk pemikirannya kepada peserta didik lain dan juga pada dirinya

sendiri; aktifitas ini tentu saja membutuhkan metakognisi (4) untuk bertahan

dan berhasil dengan baik, peserta didik perlu merencanakan masa depan dan

secara kritis mengevaluasi rencana-rencana yang lain, (5) jika peserta didik

harus membuat keputusan yang berat, maka akan membutuhkan keterampilan

metakognitif, dan (6) peserta didik harus mempunyai kebutuhan untuk

Page 33: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

18

menyimpulkan dan menjelaskan kejadian-kejadian psikologi pada dirinya dan

ogang lain.

Dari paparan tersebut, Haryani mengemukakan bahwa proses

metakognisi adalah suatu aktivitas mental dalam struktur kognitif yang

dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk mengatur, mengontrol, dan

memeriksa proses berpikirnya sendiri (Haryani, 2012:47). Sedangkan menurut

Romli (2010), metakognisi adalah pengetahuan seseorang tentang proses

berpikirnya sendiri, atau pengetahuan seseorang tentang kognisinya serta

kemampuan dalam mengatur dan mengontrol aktivitas kognisinya dalam

belajar dan berpikir. Jadi dapat disimpulkan bahwa metakognisi merupakan

keterampilan berfikir yang dimiliki seseorang untuk mengkoordinasikan

pengetahuan yang dimiliki mulai dari merencanakan sampai mengevaluasi

proses kognitifnya.

Instrument untuk mengukur metakognisi yang selama ini banyak

dikembangkan adalah melalui observasi, kuesioner, dan wawancara.

Pengukuran metakognisi pada umumnya mengacu pada Flavell dan Schraw.

Pengetahuan metakognisi yang diadaptasi dari Flavell dan Schraw diukur

melalui kuesioner, sedangkan pengalaman metakognitif diungkap melalui

wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan

seltelah presentasi visual hasil penyelesaian masalah. Sementara itu Anderson

& Krathwohl menyatakan bahwa metakognisi dapat diukur melalui tes

sebagaimana penguasaan konsep dengan indikator metakognisi (Haryani,

2012:56-57)

Page 34: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

19

2.3.2 Indikator Metakognisi

Metakognisi terdiri dari 2 komponen utama, yaitu pengetahuan

metakognisi dan regulasi metakognisi. Pengetahuan metakognisi mengacu

pada pengetahuan tentang kognisi seperti pengetahuan tentang keterampilan

(skill) dan strategi kerja yang baik untuk pebelajar dan bagaimana serta kapan

menggunakan keterampilan dan strategi tersebut. Selanjutnya regulasi

metakognisi mengacu pada kegiatan-kegiatan yang mengontrol pemikiran dan

belajar seseorang seperti merencanakan, memonitor pemahaman, dan

evaluasi. Danial (2010).

Menurut Romli (2010), komponen atau indikator metakognisi terdiri dari

tiga elemen, yaitu (1) menyusun strategi atau rencana tindakan, (2) memonitor

tidakan, dan (3) mengevaluasi tindakan. Ketiga komponen tersebut secara

rinci dapat dijabarkan dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Indikator Metakognisi (diadaptasi dari Mc Gregor, Scraw, dan

Anderson & Krathwol) dalam Haryani (2011:58)

No. Level Metakognisi Sub Level Metakognisi

1. Menyadari proses berpikir dan mampu menggambarkannya

- Menyatakan tujuan - Mengetahui tentang apa dan bagaimana - Menyadari bahwa tugas yang diberikan

membutuhkan banyak referensi - Menyadari kemampuan sendiri dalam

mengerjakan tugas - Mengidentifikasi informasi - Memilih opersi/prosedur yang dipakai - Mengurutkan operasi yang digunakan - Merancang apa yang akan dipelajari

2. Mengembangkan pengenalan strategi berpikir

- Memikirkan tujuan yang telah ditetapkan - Mengelaborasi informasi dari berbagai

sumber - Memutuskan operasi yang paling sesuai - Menjelaskan urutan operasi lebih spesifik - Mengetahui bahwa strategi elaborasi

Page 35: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

20

No. Level Metakognisi Sub Level Metakognisi

meningkatkan pemahaman - Memikirkan bagaimana orang lain

memikirkan tugas 3. Merefleksi prosedur

secara evaluative - Menilai pencapaian tujuan - Menyusun dan menginterpretasi data - Mengevaluasi prosedur yang digunakan - Mengatasi kesalahan/hambatan dalam

pemecahan masalah - Mengidentifikasi sumber-sumber

kesalahan dari percobaan 4. Mentransfer

pengalaman pengetahuan dan prosedural pada konteks lain

- Menggunakan operasi yang berbeda untuk penyelesaian masalah yang sama

- Menggunakan operasi/prosedur yang sama untuk masalah lain

- Mengembangkan prosedur untuk masalah yang sama

- Mengaplikasikan pemahamannya pada situasi baru

5. Menghubungkan pemahaman konseptual dengan pengalaman

- Mengaitkan data pengamatan dengan pembahasan

- Menganalisis efisiensi an efektifitas prosedur

2.3.3 Metakognisi dan Berpikir

Metakognisi merujuk pada perintah berpikir yang lebih tinggi, meliputi

kontrol aktif melalui proses kognitif yang diusahakan dalam pembelajaran.

Berpikir pada umumnya dianggap suatu proses kognitif, suatu aksi mental

yang dengan proses dan tindakan itu pengetahuan diperoleh. Proses berpikir

berhubungan dengan bentuk-bentuk tingkah laku yang lain dan memerlukan

keterlibatan aktif pada bagian-bagian tertentu dari si pemikir. Dengan

demikian, seorang pembelajar harus secara aktif memonitor penggunaan

proses berpikir mereka dan mengaturnya sesuai tujuan kognitif mereka

(Haryani, 2012:54). Berpikir metakognisi memiliki dua dimensi utama yaitu,

berorientasi pada tugas dan terkait dengan monitoring kinerja actual dari suatu

Page 36: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

21

keterampilan. Menurut Presseisen keterkaitan antara kedua dimensi tersebut

dibuat dalam bentuk bagan yang disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Model keterampilan berpikir metakognitif (Presseisen dalam

Costa) dalam Haryani (2012:55)

Pemantauan kinerja tugas memerlukan keterlibatan peserta didik untuk

mengawasi aktivitasnya sendiri, dan menjaga sekuen yakni membedakan

subtujuan dari suatu tugas dan menghubungkannya dengan tujuan yang

sesungguhnya. Dimensi kedua yaitu dalam memilih strategi yang sesuai untuk

bekerja, teori metakognitif menyarankan bahwa urutan belajar yang pertama

adalah mengenali masalah sehingga dapat memfokuskan perhatian terhadap

apa yang diperlukan dan menentukan perhatian terhadap apa yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah. Dalam perspektif metakognitif, pemikir

menjadi lebih memiliki kemampuan melakuka proses berpikir yang lebih

Metakognisi

Pemilihan dan pemahaman

strategi yang tepat:

Memfokuskan perhatian pada

apa yang dibutuhkan

Mengkaitkan apa yang

diketahui pada materi yang

dipelajari

Menguji ketepatan suatu

strategi

Monitoring kinerja tugas:

Menjaga tugas, sekuen

Mendeteksi dan mengoreksi

kesalahan

Alokasi waktu kerja

Akurasi kinerja lebih besar

Kemampuan melakukan proses

berpikir lebih berdaya guna

Page 37: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

22

berdaya guna dan lebih mandiri karena keterampilan ini berkenbang dan terus

berulang (Haryani, 2012:55-56)

2.4 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

2.4.1 Kelarutan

Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah

maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan

umumnya dinyatakan dalam gram L-1 atau mol L-1. Besarnya kelarutan suatu

zat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut.

1. Jenis pelarut

Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam

senyawa polar. Misalnya alkohol dan semua senyawa asam adalah

senyawa polar, sehingga mudah larut dalam air yang juga senyawa polar.

Selain senyawa polar, senyawa ion juga mudah larut dalam air dan terurai

menjadi ion-ion.

Senyawa nonpolar akan mudah larut dalam senyawa nonpolar,

misalnya lemak mudah larut dalam minyak. Senyawa polar umumnya

tidak larut dalam senyawa nonpolar, misalnya alkohol tidak larut dalam

minyak tanah.

2. Suhu

Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan.

Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar

molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antar molekul zat padat

menjadikan kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah sehingga

mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air.

Page 38: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

23

2.4.2 Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi

partikel dasar pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negatif. Bila

kedalam larutan jenuh suatu senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion

maka kristal tersebut tidak melarut dan akan mengendap. Kristal yang tidak

larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam system tersebut ditambahkan

air maka endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan sebaliknya bila

air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal.

Dalam peristiwa tersebut terjadi system kesetimbangan antara zat padat

dengan ion-ionnya didalam larutan.

Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn di dalam air akan menghasilkan reaksi

kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumus,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

2.4.3 Hubungan kelarutan dan Ksp

Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn konsentrasi zat di dalam larutan

sama dengan harga kelarutanny dalam satuan mol L-1. Senyawa AmBn yang

terlarut akan mengalami ionisasi dalam system kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L-1, maka di dalam

reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan ion Bm- sebagai

berikut

Page 39: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

24

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

s mol L-1 m s mol L-1 n s mol L-1

sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

= (m s)m (n s)n

= mm x nn x (s)(m+n)

Jadi untuk reaksi kesetimbangan:

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Ksp AmBn = mm x nn x (s)(m+n)

Dengan s =kelarutan AmBn dalam satuan mol L-1

Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut:

Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan

suhu maka harga Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan.

2.4.4 Pengaruh ion senama terhadap kelarutan

Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan

NaCl maka akan segera terjadi pengendapan AgCl, demikian pula bila ke

dalam lautan AgCl tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3.

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl- maka

kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga mengakibatkan jumlah AgCl

Page 40: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

25

yang mengendap bertambah. Demikian pula bila dalam system kesetimbangan

tersebut ditambah ion Ag+, maka sistem kesetmbangan akan bergeser ke kiri

dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl yang mengendap. Kesimpulannya

bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang senama

akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.

2.4.5 Fungsi dan Manfaat Hasil Kali Kelarutan

Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut

dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air.

Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya

endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa

sukar larut dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn

jika larutan yang mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan

konsep hasil kali ion (Qsp) berikut ini.

Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn

Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh AmBn

Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan

AmBn.

Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat

dimanfaatkan sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

pemisahan zat dalam campuran dengan cara pengendapan selektif. Contoh :

Untuk memisah ion Zn2+ dan ion Cd2+ yang terdapat secara bersama-sama

Page 41: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

26

dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H2S ke dalam

larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10-22 dan Ksp CdS= 8x10-27, dengan mengatur

harga pH maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian

sehingga Qsp ZnS< Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS >

Ksp CdS sehingga CdS mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut

dapat dipisahkan dari larutan. (Sudarmo, 2006:208-216)

Page 42: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

27

2.5 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang dapat

mengembangkan keterampilan berpikir

Strategi Pembelajaran Inkuiri

Melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,

logis, dan analitis, siswa memahami konsep-konsep dasar

dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir

Metakognisi meningkat dan Nilai

mencapai KKM

Pembelajaran berpusat pada guru

dan siswa kurang terlibat dalam

pembelajaran

Pengembangan keterampilan

berpikir untuk mengkontruksi

pengetahuan terhambat

Nilai belum mencapai

KKM

Mengembangkan aspek

metakognisi

Page 43: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

28

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009:96), hipotesis adalah suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka maka dapat diambil

hipotesis:

Ha : strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan metakognisi siswa

Ho : strategi pembelajaran inkuiri tidak dapat meningkatkan metakognisi

siswa

2.7 Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan penelitian ini untuk metakognisi siswa secara

klasikal adalah 27 dari 38 siswa, sedangkan untuk kemampuan kognitif siswa

secara klasikal 27 dari 38 siswa mencapai nilai lebih dari atau samadengan 73.

Page 44: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

29

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu

penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel

lain dalam kondisi yang terkontrol. Dalam penelitian eksperimen, para peneliti

melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan

observasi. Selain itu peneliti juga membagi objek menjadi dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Darmadi, 2013:40)

3.2 Lokasi, Waktu, dan Objek Penelitian

Penelitian dilakukan dan dilaksanakan di SMA N 1 Donorojo Jepara, Jawa

Tengah. Objek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap

yang terdiri dari dua kelas IPA. Pemilihan sampel dalam penelitian ini diambil

dengan teknik Cluster Random Sampling. Penelitian dilakukan pada tahun ajaran

2013/2014 selama bulan April 2014. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran langsung, sedangkan

variabel terikatnya adalah kemampuan metakognisi yang dilih i hasil belajar

berupa tes penguasaan konsep dan kuesioner.

Page 45: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

30

3.3 Desain penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen at dar

ini adalah Pretest-Postest Group Design. Dalam rancangan ini dilibatkan

hasil belajar dari dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kotrol berdasarkan perbedaan antara pengukuran awal dan

pengukuran akhir dari kedua kelompok. Rancangan penelitian ini tampak pada

Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest Eksperimen P1 X P2 Kontrol P1 Y P2

Keterangan P1 : Tes awal (pretest) yang diberikan sebelum proses belajar mengajar

dimulai, diberikan kepada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) X : perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri Y : perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol yaitu dengan

menggunakan strategi pembelajaran langsung. P2 : Tes akhir (posttest) yang diberikan setelah proses pembelajaran

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Tes

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tes adalah tes untuk

mengukur kemampuan metakognisi yaitu tes dengan indikator metakognisi yang

bermuatan konsep. Tes yang diberikan terdiri dari pretest dan posttest.

Pretest adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan awal

mengenai penguasaan konsep terhadap materi sebelum program pembelajaran

dilakukan. Posttest adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

jauh kompetensi dasar atau indikator yang disampaikan dalam program

pembelajaran telah dikuasai oleh siswa. Posttest juga dapat dimaksudkan untuk

Page 46: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

31

mengetahui perbedaan yang terjadi antara tes yang dilakukan setelah suatu

program pembelajaran dilakukan.

3.4.1.2 Observasi

Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian. Observasi sebelum

penelitian dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran yang

selama ini dilakukan di sekolah. Observasi selama penelitian dilakukan untuk

memperoleh data mengenai aspek afektif dan psikomotorik. Aspek afektif

diamati selama proses pembelajaran dan aspek psikomotorik dilakukan saat

praktikum.

3.4.1.3 Angket (kuesioner)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan angket bertujuan untuk

memperoleh data mengenai kemampuan metakognisi siswa. Hasil angket

dianalisis secara deskriptif dengan membuat tabel frekuensi jawaban siswa

kemudian dianalisis dan disimpulkan.

3.4.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tes hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi,

atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk

mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang

disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan (Jihad &

Haris, 2013:67). Tes yang diberikan pada penelitian ini merupakan tes tertulis

berbentuk uraian pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan, yang

didasarkan pada indikator metakognisi (Haryani, 2012:57). Sebelum tes ini

Page 47: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

32

diberikan kepada siswa kelas XI IPA, tes ini terlebih dahulu diuji cobakan untuk

diketahui validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan penilaian kemampuan

metakognisi dilakukan dengan menggunakan rubrik yang divalidasi oleh ahli.

3.4.2.1 Analilis Instrumen Tes

Sebelum instrumen digunakan, instrumen terlebih dahulu diujicobakan

kepada siswa kelas XII. Data hasil uji coba yang dianalisis yaitu validitas butir

soal, realibilitas instrumen, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir

soal.

3.4.2.1.1 Validitas Instrumen

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan kesahihan atau ketepatan

suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang

hendak diukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Dalam penentuan tingkat validitas butir soal digunakan korelasi product moment

pearson dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh siswa pada suatu

butir soal dengan skor total yang didapat. Rumus yang digunakan:

(Ruseffendi dalam Jihad dan Haris, 2012:179-180) Keterangan: rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : banyaknya peserta tes X : skor total butir soal Y : skor total yang diperoleh siswa

Tabel 3.2. Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen Interval koefisien Kriteria

0.80< rxy ≤1.00 Sangat tinggi 0.60< rxy ≤0.80 Tinggi 0.40< rxy ≤0.60 Sedang 0.20< rxy ≤0.40 Rendah rxy ≤0.20 Sangat rendah

Page 48: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

33

Hasil analisis soal berdasarkan rumus rxy, diperoleh harga koefisien korelasi

yang diinterpretasikan dengan kriteria validitas instrumen pada Tabel 3.2. Hasil

tersebut disajikan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba

Nomor butir

soal

Validitas Keterangan

1 0.51 Sedang

2 0.47 Sedang

3 0.77 Tinggi

4 -0.45 Sangat Rendah

5 0.74 Tinggi

6 0.80 Tinggi

7 0.74 Tinggi

8 0.73 Tinggi

9 0.56 Sedang

10 0.22 Rendah

11 0.67 Tinggi

12 - -

13 0.23 Rendah

14 0.27 Rendah

15 -0.08 Sangat Rendah

Berdasarkan harga validitas, soal yang dipakai adalah soal dengan kategori

sedang dan tinggi. Tetapi soal-soal tersebut harus memenuhi kriteria reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukaran.

3.4.2.1.2 Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk menunjukkan apakah instrumen

tes yang diujikan reliabel atau tidak, suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes

tersebut menunjukkan hasil yang mantab. Suatu instrument tes dikatakan mantab

apabila instrument tes tersebut digunakan berulangkali. Dengan syarat saat

pengukuran tidak berubah, instrument tes tersebut memberikan hasil yang sama.

Page 49: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

34

Reliabilitas instrument tes pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha karena

tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian.

Kriteria reliabilitas instrumen ditentukan sesuai Tabel 3.4. Adapun rumus untuk

mencari reliabilitas instrumen tes adalah

(Suharsimi, 2012:122)

Keterangan rii = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir

= varians total

Tabel 3.4. Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Interval koefisien Kriteria 0.81-1.00 Sangat tinggi 0.61-0.80 Tinggi 0.41-0.60 Sedang 0.21-0.40 Rendah <0.20 Sangat rendah

Berdasarkn hasil analisis butir soal diperoleh hasil rii sebesar 0,663. Hal ini

menunjukkan bahwa soal mempunyai kriteria reliabilitas tinggi. Harga rii

tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment

dengan taraf signifikansi 5% dan n = 10 yaitu 0,632. Kriteria soal reliabel bila

harga r11 lebih besar dari r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal reliabel

yang ditunjukkan dengan nilai r11 lebih besar dari harga r product moment.

3.4.2.1.3 Tingkat kesukaran tes

Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai

dengan karakteristik peserta tes. Taraf kerusakan suatu tes dapat dicari dengan

menggunakan rumus dan diinterpretasikan sesuai kriteria pada Tabel 3.5.

dengan

Page 50: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

35

Keterangan IK : indeks kesukaran

Tabel 3.5. Kriteria Indeks Kesukaran Interval koefisien Kriteria

0,00 ≤ P < 0,30 Soal sukar 0,30 ≤ P < 0,70 Soal sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 Soal mudah

(Rudyatmi & Rusilowati, 2012: 95) Hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba Nomor butir soal Tingkat Kesukaran Keterangan

1 0.343 Sedang

2 0.412 Sedang

3 0.592 Sedang

4 0.175 Sukar

5 0.210 Sukar

6 0.418 Sedang

7 0.218 Sukar

8 0.218 Sukar

9 0.175 Sukar

10 0.056 Sukar

11 0.052 Sukar

12 0 -

13 0.212 Sukar

14 0.046 Sukar

15 0.094 Sukar

3.4.2.1.4 Daya pembeda soal

Tes yang baik adalah tes yang bisa memisahkan dua kelompok peserta tes

atau siswa. Kedua kelompok itu adalah siswa yang betul-betul mempelajari

materi pelajaran dan siswa yang tidak mempelajari materi pelajaran. Kriteria

daya pembeda disajikan dalam Tabel 3.7 dan untuk menentukan daya beda

ditentukan rumus:

Page 51: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

36

Keterangan DB : daya beda Mean kel. Atas : rata-rata nilai kelompok atas Mean kel. Bawah : rata-rata nilai kelompok bawah

Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Instrumen Interval koefisien Kriteria

D: 0,00-0,20 Jelek D: 0,21-0,40 cukup D: 0,41-0,70 Baik D: 0,71-1,00 Baik sekali

(Rudyatmi & Rusilowati, 2012:95)

Berdasarkan kriteria daya pembeda instrumen pada Tabel 3.7 hasil analisis daya

pembeda soal menunjukkan ada 3 soal yang memenuhi kategori baik yaitu soal

nomor 6, 7, dan 8; 3 soal yang memenuhi kategori cukup yaitu soal nomor 3, 5,

dan 11; 8 soal memenuhi kategori jelek yaitu soal nomor 1, 2, 4, 9, 10, 13, 14,

dan 15; serta ada satu soal yang tidak memenuhi kriteria jelek, cukup, baik,

maupun baik sekali yaitu soal nomor 12.

Berdasarkan keempat analisis soal uji coba peneliti memilih 10 soal yang

sesuai dengan indikator kompetensi dan indikator metakognisi untuk digunakan

sebagai instrumen penelitian yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 13

dengan perbaikan kalimat dalam soal maupun kunci jawaban.

3.4.2.2 Instrumen Penilaian Non Tes

Instrumen penilaian non tes meliputi aspek psikomotorik dan afektif.

Peningkatan keterampilan pada kedua aspek ini diukur dengan menggunakan

lembar observasi.

3.4.2.2.1 Lembar Observasi Psikomotorik

1. Validitas Lembar Observasi Aspek Psikomotorik

Instrumen penilaian lembar observasi psikomotorik menggunakan validitas

isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang

Page 52: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

37

diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli. Berdasarkan

analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria sangat baik

dan layak digunakan.

2. Reliabilitas Lembar Observasi Aspek Psikomotorik

Perhitungan reliabilitas lembar observasi psikomotorik menggunakan rumus

Spearman :

(Suharsimi, 2002:278)

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen n = jumlah objek yang diamati

= jumlah varians beda butir

Tabel 3.8. Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi

Interval Kriteria 0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r11≤ 0,60 Cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Rendah r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkn hasil analisis lembar observasi psikomotorik diperoleh hasil r11

sebesar 0,79. Klasifikasi reliabilitas lembar observasi pada Tabel 3.8

menunjukkan kriteria reliabilitas tinggi. Harga rii tersebut kemudian

dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment dengan taraf

signifikansi 5% dan n = 10 yaitu 0,632. Kriteria lembar observasi reliabel bila

harga r11 lebih besar dari r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal reliabel

yang ditunjukkan dengan nilai r11 lebih besar dari harga r product moment

Page 53: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

38

3.4.2.2.2 Lembar Observasi Afektif

1. Validitas Lembar Observasi Aspek Afektif

Instrumen penilaian lembar observasi afektif menggunakan validitas isi,

dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang

diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli. Berdasarkan

analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria sangat baik

dan layak digunakan.

2. Reliabilitas Lembar Observasi Aspek Afektif

Perhitungan reliabilitas lembar observasi afektif menggunakan rumus

Spearman yaitu:

(Suharsimi, 2002:278)

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen n = jumlah objek yang diamati

= jumlah varians beda butir

Tabel 3.9. Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi

Interval Kriteria 0,80 < r11≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r11≤ 0,60 Cukup 0,20 < r11≤ 0,40 Rendah r11≤ 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi afektif diperoleh hasil r11 sebesar

0,94. Klasifikasi reliabilitas lembar observasi pada Tabel 3.9 menunjukkan

kriteria reliabilitas tinggi. Harga r11 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan

harga r pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan n = 7 yaitu

0,754. Kriteria lembar observasi reliabel bila harga r11 lebih besar dari r tabel.

Jadi dapat disimpulkan bahwa soal reliabel.

Page 54: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

39

3.4.2.2.3 Lembar Angket Respon Siswa

Analisis tahap awal dari angket respon siswa adalah dengan menggunakan

validasi isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dengan indikator–

indikator yang diamati. Validasi ini dilakukan oleh validator (pakar ahli).

Berdasarkan analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria

sangat baik dan layak digunakan. Sedangkan untuk reliabilitasnya dihitung

menggunakan rumus Alpha (Suharsimi, 2009:122). Kriteria reliabilitas lembar

observasi disajikan dalam Tabel 3.10.

α =

xS

jS

k

k2

2

11

Keterangan: α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total

Tabel 3.10. Interpretasi Kriteria Reliabilitas Angket Interval koefisien Kriteria 0.81-1.00 Sangat tinggi 0.61-0.80 Tinggi 0.41-0.60 Sedang 0.21-0.40 Rendah <0.20 Sangat rendah

Berdasarkn hasil analisis lembar Angket diperoleh hasil � sebesar 0,58. Hal ini

menunjukkan bahwa lembar Angket mempunyai kriteria reliabilitas sedang.

3.4.3 Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan

dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian

dan menguji hipotesis. Dalam pengelolaan dan penganalisisan data tersebut

Page 55: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

40

digunakan statistik. Langkah- langkah yang ditempuh dalam penggunaan

statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:

3.4.3.1 Analisis Tahap awal

Analisis tahap awal meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui bahwa populasi berawal dari kondisi yang sama

sehingga teknik pengambilan sampel dapat dilakukan sengan teknik Cluster

Random Sampling.

3.4.3.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang akan

dianalisis. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal ini adalah nilai ujian

akhir semester gasal kelas XI IPA. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-

kuadrat dengan rumus:

(Sudjana, 1996:273)

Keterangan : χ2 = chi kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval i = 1,2,3,...,k Kriteria pengujian adalah jika χ2

hitung< χ2(1-α)(k-3) (taraf signifikan 5%) maka

distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal atau data

berdistribusi normal. Jika χ2 hitung > χ2

(1-α)(k-3) (taraf signifikan 5%) maka

distribusi data berbeda dengan distribusi normal atau data tidak

berdistribusi normal.

3.4.3.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa populasi benar-benar

homogen. Uji ini menggunakan Uji Bartlett dengan rumus:

(Sudjana, 1996:263)

Page 56: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

41

Keterangan: �2 = berasnya homogenitas B = koefisien Bartlett Si

2 = varian masing-masing kelas S2 = varian gabungan ni = jumlah siswa dalam kelas

3.4.3.2 Uji Tahap Akhir

3.4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data yang akan

dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus:

(Sudjana, 1996:273)

Keterangan : χ2 = chi kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval i = 1,2,3,...,k

Kriteria pengujian adalah jika χ2 hitung< χ2

(1-α)(k-3) (taraf signifikan 5%) maka

distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal atau data

berdistribusi normal. Jika χ2 hitung > χ2

(1-α)(k-3) (taraf signifikan 5%) maka

distribusi data berbeda dengan distribusi normal atau data tidak

berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal analisis data

menggunakan statistik nonparametrik.

3.4.3.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Kognitif dan Metakognisi

Uji peningkatan hasil belajar kognitif dan metakognisi digunakan untuk

mengetahui ada atau tidak peningkatan yang signifikan setelah proses

Page 57: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

42

pembelajaran. Uji peningkatan ini dianalisis dengan uji normalized gain untuk

mengetahui besar peningkatan nilai pretest dan posttest. Rumus untuk

menghitung N-gain rata-rata yaitu:

N-gain = (Wiyanto dalam Suyanto, 2012:17)

Kriteria tingkat pencapaian n-gain: 0,00-0,29 kategori rendah; 0,30-0,69

kategori sedang; 0,70-1,00 kategori tinggi.

Uji Selanjutnya dilakukan dengan menggunakan uji-t. Untuk menentukan rumus

uji-t terlebih dahulu dilakukan uji kesamaan dua varian.

1) Jika dua kelas mempunyai varians tidak berbeda (s12 = s2

2) digunakan

rumus t

thitung =

21

21

11

nns

XX dengan s = 2

11

21

222

211

nn

snsn

Keterangan :

X1 = Rata-rata nilai Postes

X2 = Rata-rata nilai Pretes

1n = Jumlah siswa

2n = Jumlah siswa 21s = Varians nilai Postes 21s = Varians niali Pretes

s = Simpangan baku gabungan 2) Jikadua kelas mempunyai varians yang berbeda (s1

2 s22) digunakan

rumus t’

t’hitung = 2

221

21

21

// nsns

XX

Keterangan:

X1 = Rata-rata nilai Postes

X2 = Rata-rata nilai Pretes

Page 58: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

43

1n = Jumlah siswa

2n = Jumlah siswa 21s = Varians nilai Postes 21s = Varians niali Pretes

3.4.3.2.3 Uji Kesamaan Dua Varian

Uji kesamaan dua varian bertujuan untuk menentukan rumus t-tes yang

digunakan dalam uji hipotesis akhir (Sudjana, 1996:250). Uji kesamaan dua

varian dapat dihitung dengan rumus menggunakan rumus:

(1) Jika harga Fhitung < Fα(nb-1)(nk-1) dengan (σ12 = σ2

2) berarti kedua kelas

mempunyai varians sama sehingga diuji dengan rumus t.

(2) Jika harga Fhitung < Fα(nb-1)(nk-1) dengan (σ12 ≠ σ2

2) berarti kedua kelas

mempunyai varians berbeda sehingga diuji dengan rumus t’.

Peluang yang digunakan adalah ½ α (α = 5 %), dk untuk pembilang= n1–1 dan

dk untuk penyebut = n2–1.

3.4.3.2.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Satu Pihak Kanan

Uji hipotesis dilakukan dengan statistik satu pihak, yaitu pihak

kanan dengan rumus uji t. Sudjana (1996:243) menyatakan uji ini bertujuan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Berdasarkan uji kesamaan dua varians:

1) Jika dua kelas mempunyai varians tidak berbeda (s12 = s2

2) digunakan

rumus t

thitung =

21

21

11

nns

XX dengan s = 2

11

21

222

211

nn

snsn

Page 59: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

44

Keterangan :

X1 = Rata-rata nilai kelas Eksperimen

X2 = Rata-rata nilai kelas kontrol

1n = Jumlah siswa

2n = Jumlah siswa 21s = Varians nilai kelas eksperimen 21s = Varians niali kelas kontrol

s = Simpangan baku gabungan 2) Jika dua kelas mempunyai varians yang berbeda (s1

2 s22) digunakan

rumus t’

t’hitung = 2

221

21

21

// nsns

XX

Keterangan:

X1 = Rata-rata nilai kelas Eksperimen

X2 = Rata-rata nilai kelas kontrol

1n = Jumlah siswa

2n = Jumlah siswa 21s = Varians nilai kelas eksperimen 21s = Varians niali kelas kontrol

3.4.3.2.5 Analisis Hasil Belajar Afektif

Analisis data hasil belajar afektif menggunakan analisis deskriptif yang

bertujuan untuk mengetahui nilai afektif baik kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol. Setelah skor dijumlahkan kemudian diinterpretasikan dengan

kriteria pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12.

Tabel 3.11. Kriteria Hasil Belajar Afektif Rata- rata skor

responden Kriteria Skor akhir

24 – 28 Sangat Baik/Sangat layak A 19 – 23 Baik/Layak B 14 – 18 Cukup C 7 – 13 Kurang D

Page 60: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

45

Tabel 3.12. Kriteria Hasil Belajar Afektif Tiap Aspek Eksperimen Kontrol

Jumlah skor tiap aspek

Kriteria Jumlah Sakor tiap Aspek

Kriteria

124 – 152 Sangat Baik 131-160 Sangat Baik 95 – 123 Baik 101-130 Baik 66 – 94 Cukup 71-100 Cukup 38 – 65 Kurang 40-70 Kurang

3.4.3.2.6 Analisis Hasil Belajar Psikomotorik

Analisis data hasil belajar psikomotorik menggunakan analisis deskriptif

yang bertujuan untuk mengetahui nilai psikomotorik baik kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol. Setelah skor dijumlahkan kemudian

diinterpestasikana dengan kriteria pada Tabel 3.13 dan Tabel 3.14.

Tabel 3.13. Kriteria Hasil Belajar Psikomotorik Rata- rata skor

responden Kriteria Skor akhir

81 – 100 Sangat Baik A 62 – 80 Baik B 43 – 61 Cukup C 25 – 42 Kurang D

Tabel. 3.14 Kriteria Hasil Belajar Psikomotorik tiap aspek

Eksperimen Kontrol Jumlah skor tiap

aspek Kriteria Jumlah Sakor

tiap Aspek Kriteria

124 – 152 Sangat Baik 131-160 Sangat Baik 95 – 123 Baik 101-130 Baik 66 – 94 Cukup 71-100 Cukup 38 – 65 Kurang 40-70 Kurang

3.4.3.2.7 Analisis Kuesioner Siswa

Analisis keefektifan kuesioner siswa dilakukan secara deskriptif melalui

lembar angket yang sudah disediakan, menggunakan skala penilaian dari 1

hingga 4. Hasil analisis skor yang didapat kemudian disesuaikan dengan kriteria

pada Tabel 3.15.

Page 61: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

46

Tabel 3.15. Kriteria Skor Kuesioner Siswa Rata- rata skor

responden Kriteria Skor akhir

23 – 28 Sangat Baik/Sangat layak A 18 – 22 Baik/Layak B 13 – 17 Cukup C 7 – 12 Kurang D

Page 62: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

47

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas XI IPA SMA N 1

Donorojo diperoleh data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa

nilai ujian akhir semester gasal dan tes hasil belajar kognitif sedangkan data

kualitatif berupa data hasil observasi aspek afektif dan psikomotorik serta

kuesioner siswa.

4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal dilakukan untuk menentukan sampel kelas kontrol

dan kelas eksperimen. Analisis ini terdiri dari uji normalitas dan uji

homogenitas. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal adalah data nilai

ujian akhir semester gasal Kelas XI IPA.

4.1.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Hasil uji normalitas data populasi disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Populasi

Kelas �2hitung �2

tabel Keterangan

XI IPA 1 5,96 5,99 Berdistribusi Normal

XI IPA 2 2,27 7,81 Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas menunjukkan bahwa �2

hitung < �2tabel. Hal

ini menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal.

Page 63: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

48

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas berawal dari

kemampuan yang sama. Hasil analisis uji homogenitas populasi disajikan pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas Data Populasi

Data �2hitung �2

tabel Keterangan

Nilai ujian akhir

semester gasal

1,939 3,84 Homogen

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas menunjukkan bahwa �2

hitung < �2tabel.

Hal ini berarti kedua kelas homogen atau mempunyai kondisi awal yang sama,

dengan demikian teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan teknik

Cluster Random Sampling.

4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir

Data yang digunakan untuk analisis tahap akhir adalah nilai pretes-postes

kemampuan metakognisi yang meliputi uji normalitas, uji Normalized gain, uji

Kesamaan dua varian, dan uji perbedaan dua rata-rata. Sedangkan hasil

observasi aspek afektif dan psikomotorik serta kuesioner siswa dianalisis secara

deskriptif.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada tahap akhir ini digunakan untuk mengetahui analisis yang

akan digunakan selanjutnya apakah menggunakan analisis parametrik atau

analisis non parametrik. Hasil uji normalitas data pretes disajikan pada Tabel 4.3

dan postes disajikan pada Tabel 4.4.

Page 64: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

49

Tabel 4.3. Hasil uji normalitas data pretes

Kelas �2hitung �2

tabel Keterangan

Eksperimen 4,62 9,49 Distribusi Normal

Kontrol 3,34 9,49 Distribusi Normal

Tabel 4.4. Hasil uji normalitas data postes

Kelas �2hitung �2

tabel Keterangan

Eksperimen 10,18 12,99 Distribusi Normal

Kontrol 7,175 7,81 Distribusi Normal

Berdasarkan tabel hasil uji normalitas pretes dan postes, maka data berdistribusi

normal sehingga analisis selanjutnya menggunakan analisis parametrik.

4.1.2.2 Uji Normalized Gain

Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

kognitif dan metakognisi yaitu dengan melihat nilai pretes dan postes. Hasil

analisis peningkatan hasil belajar kognitif disajikan dalam Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Hasil Analisis Normalized-gain

Eksperimen Kontrol

Pretest 35.68 36.15

posttest 75.15 72.425

N-gain 0.61 0.56

Hasil analisis normalized gain pada Tabel 4.5, menunjukan bahwa kelas

eksperimen mempunyai peningkatan hasil belajar kognitif yang lebih tinggi jika

dibandingkan dengan kelas kontrol. Tapi berdasarkan kriteria pencapaikan n-

gain kedua kelas mempunyai kategori sedang. Hasil analisis peningkatan

metakognisi kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.6 dan kelas kontrol

disajikan pada Tabel 4.7.

Page 65: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

50

Tabel 4.6 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas eksperimen Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain Tingkat

pencapaian Menyatakan tujuan 79 158 0,71 Tinggi Mengetahui tentang apa dan bagaimana

301 380 1 Tinggi

Mengidentifikasi informasi

534 1041 0,83 Tinggi

Memilih operasi/prosedur yang dipakai

74 271 0,64 Sedang

Mengurutkan operasi yang digunakan

410 735 0,60 Sedang

Merancang apa yang akan dipelajari

56 160 0,32 Sedang

Tabel 4.7 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas kontrol

Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain

Tingkat pencapaian

Menyatakan tujuan 85 154 0,6 Sedang Mengetahui tentang apa dan bagaimana

317 400 1 Tinggi

Mengidentifikasi informasi

574 1062 0,78 Tinggi

Memilih operasi/prosedur yang dipakai

79 269 0,59 Sedang

Mengurutkan operasi yang digunakan

379 775 0,63 Sedang

Merancang apa yang akan dipelajari

84 136 0,16 Rendah

Analisis peningkatan metakognisi siswa pada Tabel 4.6 dan 4.7

menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai peningkatan metakognisi

yang lebih tinggi. Indikator yang paling terlihat adalah pada indikator

menyatakan tujuan dan indikator merancang apa yang akan dipelajari.

4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Varian

Uji kesamaan dua varian digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelas memiliki varian yang sama atau tidak, dengan demikian dapat menentukan

rumus yang digunakan untuk uji-t. Berdasarkan nilai pretes-poetes ada tiga kali

Page 66: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

51

uji kesamaan dua varian yaitu uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes

kelas kontrol, uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas

eksperimen, dan uji kesamaan dua varian antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

Uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas kontrol dan uji

kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas eksperimen digunakan

untuk menentukan rumus uji-t sebelum menguji hipotesis peningkatan hasil

belajar, sedangkan uji kesamaan dua varian antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen digunakan untuk mengetahui rumus uji-t sebelum menguji hipotesis

perbedaan peningkatan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 4.8 Hasil analisis uji kesamaan dua varian

Kelas Fhitung Ftabel Keterangan

Eksperimen 1,78 1,71 Varian berbeda

Kontrol 1,58 1,69 Varian tidak berbeda

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen Fhitung > Ftabel hal ini

berarti antara nilai pretes-postes mempunyai varian berbeda, sehingga rumus

yang digunakan untuk menguji hipotesis peningkatan hasil belajar menggunakan

rumus t’. Sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel hal

ini berarti antara nilai pretes-postes mempunyai varian tidak berbeda (sama),

sehingga rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis peningkatan hasil

belajar menggunakan rumus t.

4.1.2.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar

Uji peningkatan hasil belajar menggunakan uji hipotesis satu pihak

kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar

kognitif antara nilai pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 67: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

52

Tabel 4.9 Uji peningkatan hasil belajar

Kelas t’hitung t’tabel Keterangan

Eksperimen 65,80 2,02 Meningkat signifikan

Kontrol 21,12 2,00 Meningkat signifikan

Berdasarkan Tabel 4.9 uji peningkatan hasil belajar kognitif, pada kelas

eksperimen diperoleh t’hitung > t’tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada

kelas eksperimen mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan. Begitu

juga dengan kelas kontrol, berdasarkan tabel peningkatan hasil belajar kognitif

diperoleh t’hitung > t’tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada kelas kontrol

mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan.

4.1.2.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil

analisis data diperoleh nilai thitung 1,65 < ttabel 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan rata-rata

yang signifikan.

4.1.2.6 Hasil Analisis Pencapaian Indikator Metakognisi

Kemampuan metakognisi siswa selain dianalisis menggunakan N-gain juga

dianalisis pencapaian indikator metakognisinya berdasarkan kriteria pencapaian

indikator pada Tabel 4.10. Hasil analisis pencapaian indikator metakognisi

disajikan dalam Tabel 4.11

Page 68: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

53

Tabel 4.10 Pencapaian Indikator Metakognisi

Skor Pencapaian Indikator Metakognisi

5 Indikator Tercapai

4

3 Sebagian Besar Indikator Tercapai

2 Sebagian Kecil Indikator Tercapai

1 Tidak Mencapai Indikator Metakognisi

0 Tidak Ada Respon

Tabel 4.11 Hasil Analisis Pencapaian indikator metakognisi

Indikator Eksperimen Kontrol Rata-rata Keterangan Rata-rata Keterangan

Menyatakan tujuan

4,15 Indikator tercapai

3,85 Sebagian besar indikator tercapai

Mengetahui tentang apa dan bagaimana

5 Indikator tercapai

5 Indikator tercapai

Mengidentifikasi informasi

4,56 Indikator tercapai

4,42 Indikator tercapai

Memilih operasi/prosedur yang dipakai

3,56 Sebagian besar indikator tercapai

3,36 Sebagian besar indikator tercapai

Mengurutkan operasi yang digunakan

3,86 Sebagian besar indikator tercapai

3,87 Sebagian besar indikator tercapai

Merancang apa yang akan dipelajari

2,10 Sebagian kecil indikator tercapai

1,7 Tidak mencapai indikator

metakognisi

4.1.3 Hasil Analisis Aspek Afektif

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran

diperoleh data pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil analisis aspek afektif

Kelas Kategori Jumlah

Siswa Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Eksperimen 7 26 5 0 38

Kontrol 6 26 8 0 40

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa hasil belajar afektif dari kelas

eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen ada 7 dari

Page 69: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

54

38 siswa yang memenuhi kriteria sangat baik, 26 siswa memenuhi kriteria baik

dan 5 siswa memenuhi kriteria cukup. Sedangkan pada kelas kontrol ada 6 dari

40 siswa yang memenuhi kriteria sangat baik, 26 siswa memenuhi kriteria baik,

dan 8 siswa memenuhi kriteria kurang. Persentase aspek afektif kelas

eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.1 dan hasil analisis hasil

belajar afektif tiap aspek disajikan pada Tabel 4.13.

Gambar 4.1 Gambar Persentase Aspek Afektif

Tabel 4.13 Hasil Analisis hasil belajar afektif tiap aspek

Aspek Afektif Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan

Rasa ingin tahu 105 Baik 122 Baik

Bekerjasama 126 Sangat baik 129 Baik

Tanggungjawab 135 Sangat baik 132 Baik

Kreatif 95 Baik 81 Cukup

Memperhatikan

penjelasan orang lain

137 Sangat baik 134 Sangat baik

Mengemukakan

pendapat

114 Baik 128 Baik

Bertanya 100 Baik 94 Cukup

Page 70: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

55

4.1.4 Hasil Analisis Aspek Psikomotorik

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran

diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.14 Hasil analisis aspek psikomotorik

Kelas Kategori Jumlah

Siswa Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Eksperimen 18 20 0 0 38

Kontrol 18 22 0 0 40

Tabel analisis aspek psikomotorik dari kelas eksperimen dan kelas

kontrol pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotorik kelas

eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Pada kelas eksperimen ada 18 dari 38

siswa yang memenuhi kriteria sangat baik, dan 20 siswa memenuhi kriteria baik.

Sedangkan pada kelas kontrol ada 18 dari 40 siswa yang memenuhi kriteria

sangat baik, 22 siswa memenuhi kriteria baik. Persentase aspek psikomotorik

kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.2 dan hasil analisis

hasil belajar psikomotorik tiap aspek disajikan pada Tabel 4.15.

Gambar 4.2 Persentase Aspek Psikomotorik

Tabel 4.15 Hasil Analisis hasil belajar Psikomotorik tiap aspek

Page 71: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

56

Aspek psikomotorik Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan

Menyiapkan alat yang

digunakan

143 Sangat Baik 155 Sangat Baik

Menyiapkan larutan

kerja

144 Sangat baik 152 Sangat Baik

Keterampilan

merangkai alat

praktikum

113 Baik 121 Baik

Keterampilan menuang

larutan ke dalam buret

141 Sangat Baik 132 Sangat Baik

Keterampilan

menggunakan alat

untuk mengidentifikasi

kesadahan air

110 Baik 121 Baik

Keterampilan

melakukan pengamatan

114 Baik 100 Cukup

Membuat laporan

sementara hasil

praktikum

109 Baik 100 Cukup

Menuang sisa larutan

kerja ke dalam

tempatnya

113 Baik 120 Baik

Membersihkan alat 126 Sangat Baik 153 Sangat Baik

Mengembalikan alat

ketempat semula

139 Sangat Baik 152 Sangat Baik

4.1.5 Hasil Analisis Kuesioner Siswa

Kuesioner siswa pada penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan

metakognisis siswa menggunakan pernyataan Sangat Setuju, Setuju, Tidak

Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.

Page 72: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

57

Tabel 4.16 Hasil Analisis Kuesioner Siswa

Pernyataan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

SS S TS STS SS S TS STS

Saya dapat mengikuti

pelajaran dengan

baik

2 36 0 0 12 25 3 0

Saya dapat

memahami tujuan

pembelajaran yang

selama ini saya ikuti

1 36 0 1 4 28 7 1

Saya dapat

menjelaskan konsep-

konsep kimia yang

selama ini saya

pelajari

3 31 2 1 3 26 18 3

Saya menyadari

bahwa saya harus

banyak membaca

16 22 0 0 32 7 1 0

Saya menyadari

sejauh mana saya

bisa megerjakan

tugas

6 32 0 0 12 25 3 0

Saya dapat memilih

langkah-langkah

yang dipakai untuk

memecahkan soal

5 32 1 0 2 25 12 1

Saya mencari

informasi dari

berbagai sumber

untuk memecahkan

masalah dan soal-

soal kimia yang ada

di LKS

7 30 1 0 8 21 10 1

Berdasarkan tabel 4.16 hasil menujukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai

kemampuan metakognisi lebih baik dari pada kelas kontrol.

Page 73: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

58

4.2 Pembahasan

Penelitian dilakukan di SMA N 1 Donorojo selama bulan April 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan metakognisi siswa kelas

XI IPA mengunakan Strategi pembelajaran inkuiri materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan yang dianalisis menggunakan data hasil tes dan kuesioner siswa

serta hasil observasi aspek afektif dan psikomotorik.

4.2.1 Kondisi Awal Sampel Penelitian

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster

random sampling yang terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas

populasinya. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas, diperoleh harga �2hitung =

1,939 dan �2tabel = 3,84. Harga �2

hitung < �2tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

masing-masing kelas memiliki homogenitas yang sama. Berdasarkan teknik

cluster random sampling terpilih kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan

kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol.

4.2.2 Proses Pembelajaran

4.2.2.1 Kelas Eksperimen

Selama proses pembelajaran kelas eksperimen menggunakan strstegi

pembelajaran inkuiri. Gulo (2008:84-85) menyatakan bahwa strategi

pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki

secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Selain itu menurut Hamruni

(2011:88) strategi pembelajran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis

Page 74: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

59

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Jadi selama

proses pembelajaran siswa terlibat aktif dimana siswa dihadapkan dengan sebuah

masalah kemudian dituntut untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui

diskusi kelompok.

Masalah yang dihadapkan kepada siswa disajikan dalam LKS beserta

langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan langkah-langkah strategi

pembelajaran inkuiri yang meliputi (1) merumuskan masalah; (2) merumuskan

hipotesisi; (3) mengunpulakan data dan menguji hipotesis; (4) menarik

kesimpulan. Selama proses pembelajaran siswa mendapat bimbingan dari guru

untuk menyelesaikan masalah berdasarkan langkah-langkah setrategi

pembelajaran inkuiri baik merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data, menguji hipotesis, maupun menarik kesimpulan. Hal ini

dilakukan karena siswa masih terbiasa belajar dengan menerima materi dari guru

sehingga siswa harus dibimbing untuk mengolah kemampuan berpikirnya.

4.2.2.2 Kelas Kontrol

Selama proses pembelajaran kelas kontrol menggunakan strategi

pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi

dimana guru menyajikan pelajaran secara lisan tentang fakta-fakta, konsep atau

prinsip. Biasanya guru memberikan perintah, menjelaskan hal-hal tertentu,

mengetengahkan pengalaman, dan dengan keahliannya dibantu bahan-bahan/

buku yang tersedia meningkatkan pengetahuan para siswa (Saptorini, 2011:11).

Selama kegiatan pembelajaran guru memulai dengan menjelaskan

konsep-konsep materi yang harus dikuasai oleh siswa kemudian memberikan

contoh soal. Siswa diberi latihan soal sederhana dan mengerjakan melalui

Page 75: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

60

diskusi dalam kelompok. Setelah selesai mengerjakan beberapa siswa maju ke

depan kelas untuk memaparkan jawaban hasil diskusi. Jika masih ada materi

yang belum dipahami, siswa dapat secara langsung menyampaikan kepada guru

dan guru dapat melihat sejauh mana siswa memahami materi. Pembelajaran

dilanjutkan dengan membahas soal yang mempunyai tingkat kesulitan lebih

tinggi dibandingkan latihan soal sebelumnya. Jika ada yang belum dipahami

siswa, guru menjelaskan kembali bagian yang belum dipahami.

4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar dan Metakognisi

Peningkatan hasil belajar kognitif dan metakognisi siswa dilihat dari

peningkatan nilai pretes-postes. Berdasarkan hasil analisis data pretes dan postes

kelas eksperimen diperoleh nilai t = 65,8 dengan taraf signifikansi 0,05

menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara nilai pretes dan

nilai postes. Hasil analisis data pretes dan postes kelas kontrol diperoleh nilai t =

21,12 dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa ada peningkatan yang

signifikan antara nilai pretes dan nilai postes. Dari uji peningkatan kedua kelas

menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen yang menggunakan strategi

pembelajaran inkuiri dan kelas kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran

langsung sama-sama mempunyai peningkatan signifikan.

Berdasarkan analisis hasil belajar kognitif menggunakan uji normalized-

gain diperoleh nilai N-gain kelas eksperimen sebesar 0,61 yang termasuk dalam

kategori sedang dan nilai N-gain kelas kontrol sebesar 0,56 yang termasuk dalam

kategori sedang. Jika dibandingkan dengan kelas kontrol maka kelas eksperimen

mempunyai nilai N-gain yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 76: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

61

peningkatan hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas

kontrol.

Peningkatan kemampuan metakognisi selain dilihat dari peningkatan skor

pretes-postes juga dilihat dari ketercapaian indikator metakognisi pada setiap

soal tes penguasaan konsep yang terintegrasi dengan indikator metakognisi.

Indikator metakognisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah level 1

metakognisi yaitu menyadari proses berpikir dan mampu menggambarkannya

yang terbagi menjadi indikator sebagai berikut:

1) Menyatakan tujuan

Menurut Flavell sebagaimana dikutip oleh Haryani (2012:46) menyatakan

bahwa metakognisi mengacu pada aktifitas memonitor, meregulasi serta

menyususn proses-proses dalam hubungan dengan objek kognitif atau data

yang mereka hadapi. Dengan demikian menyatakan tujuan merupakan

langkah awal yang harus dilakukan sebelum meregulasi dan menyususn

proses-proses dalam hubungan dengan objek kognitif. Pada penelitian ini

indikator menyatakan tujuan dituangkan dalam soal nomor 1.

Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator menunjukkan bahwa kelas

eksperimen mencapai N-gain 0,71 dalam kategori tinggi sedangkan pada

kelas kontrol mencapi N-gain 0,60 dalam kategori sedang. Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan strategi

pembelajarn inkuiri mempunyai peningkatan metakognisi yang lebih tinggi

jika dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menggunakan strategi

pembelajaran langsung. Berdasarkan analisis pencapaian indikator, kelas

eksperimen memperoleh skor 4,15 dalam kategori indikator tercapai dan

Page 77: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

62

kelas kontrol memperoleh skor 3,85 dalam kategori sebagian indikator

tercapai. Hal ini menunjukkan siswa kelas eksperimen lebih dapat

menyatakan tujuan karena dalam proses pembelajran inkuiri siswa

dirangsang dan diajak untuk berpikir memecahkan masalah dan mencari

jawaban yang tepat, dengan demikian siswa terbiasa untuk memahami tujuan

pembelajaran sebelum meregulasi dan menyusun proses kognitifnya.

2) Mengetahui Tentang Apa dan Bagaimana

Metakognisi mengacu pada pengetahuan tentang kognisi (Robert dan

Erdos dalam Haryani, 2012:45). Mengetahui tentang apa dan bagaimana

merupakan bentuk dari pengetahuan tentang kognisi. Indikator Mengetahui

Tentang Apa dan Bagaimana pada penelitian ini terintegrasi dalam soal

nomor 2. Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator menunjukkan

bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai harga N-gain 1

dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan

kelas kontrol mempunyai peningkatan metakognisi yang sama. Hasil analisis

pencapaian indikator menunjukkan bahwa kedua kelas dapat mencapai

indikator mengetahui tentang apa dan bagaimana.

Pengunaan strategi pembelajaran inkuiri dan strategi pembelajaran

langsung keduanya menekankan pada penguasaan konsep. Penerapan

Strategi pembelajaran inkuiri membantu siswa untuk mengkonstruksi

pengetahuan yang dimiliki sehingga siswa mampu memahami konsep

dengan baik. Penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni et al menunjukkan

bahwa strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa. Strategi pembeljaran langsung

Page 78: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

63

pada kelas kontrol berlangsung teacher centered, artinya dalam proses

pembelajaran guru sangat dominan. Dalam penerapannya guru menyajikan

informasi tahap demi tahap dan memberitahu siswa tentang apa yang harus

mereka pelajari atau baca. Strategi pembelajaran langsung menekankan

informasi konsep dan prinsip yang bertujuan untuk pengusaan pengetahuan

yang distrukturisasi dengan baik dan pengetahuan keterampilan (Anggraeni

et al, 2013). Dengan demikian siswa mempunyai penguasaan pengetahuan

yang cukup untuk mengetahui tentang apa dan bagaimana suatu konsep.

Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan et al (2010) menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran langsung efektif terhadap peningkatan

pemahaman belajar siswa dalam pembelajaran RPL.

3) Mengidentifikasi Informasi

Metakognisi menuntun proses berpikir secara sadar untuk mengontrol,

membuat hubungan logis antara apa yang diketahui dan informasi yang baru

diterima (Bayer dalam Haryani, 2012:45). Untuk dapat membuat hubungan

yang logis antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan informasi yang

baru diterima diperlukan kemampuan untuk mengidentifikasi informasi

dengan baik. Pada penelitian ini indikator mengidentifikasi informasi

terintegrasi pada soal nomor 3 dan 4. Berdasarkan hasil analisis metakognisi

siswa menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen mempunyai harga N-gain

0,83 lebih dari kelas kontrol 0,78. Hal ini menunjukkan bahwa kelas

eksperimen mempunyai peningkatan yang lebih tinggi daripada kelas

kontrol.

Page 79: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

64

Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri pada kelas ekperimen menekankan

pada aktifitas siswa untuk mencari dan menemukan pengetahuannya. Salah

satu langakah dalam proses inkuiri adalah mengumpulkan data. Pada tahap

mengumpulkan data siswa mencari informasi sebanyak-banyaknya dan

mengidentifikasi informasi yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Jadi

siswa pada kelas eksperimen sudah terbiasa untuk mengidentifikasi

informasi jika dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. Siswa pada

kelas kontrol dengan strategi pembelajaran langsung lebih cenderung

menerima informasi daripada mengolah informasi karena dalam pembelajarn

ini siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru.

4) Memilih Operasi/ Prosedur yang dipakai

Metakognisi merupakan suatu proses yang tidak lepas dari kegiatan

merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi suatu proses. Memilih operasi/

prosedur yang dipakai merupakan salah satu bentuk dari perencanaa suatu

proses. Pada penelitian ini indikator memilih operasi/ prosedur yang dipakai

terintegrasi dengan soal nomor 5 dan 6.

Berdasarkan hasil analisis metakognisi siswa menunjukkan bahwa pada kelas

eksperimen mempunyai N-gain 0,64 lebih dari N-gain kelas kontrol 0,59.

Siswa pada kelas eksperimen mempunyai banyak kesempatan untuk mencari

informasi dan memilih informasi yang dibutuhkan. Mengidentifikasi

informasi merupakan proses yang harus dilakukan siswa agar dapat memilih

prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Page 80: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

65

5) Mengurutkan operasi yang digunakan

Mengurutkan operasi yang digunakan merupakan salah satu langkah yang

digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam metakognisi

mengurutkan operasi termasuk dalam proses pemonitoran. Sebagaimana

dijelaskan oleh Flavell dalam Kadir (2009), menyatakan bahwa metakognisi

merujuk pada dua hal yaitu (1) pengetahuan atau kesadaran seseorang

menyangkut proses kognitifnya, (2) pemonitoran aktif dan pengendalian

yang konsekuen terhadap proses yang berkaitan dengan objek-objek kognitif

atau data dalam proses penyelesaian suatu soal.

Indikator metakognisi “Mengurutkan operasi yang digunakan” pada

penelitian ini terintegrasi pada soal nomor 7, 8, dan 9. Berdasarkan hasil

analisis metakognisi siswa menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen

mempunyai harga N-gain sebesar 0,60 dan kelas kontrol mempunyai harga

N-gain sebesar 0,63. Hal ini menunjukkan bahwa kelas kontrol dengan

strategi pembejaran langsung mempunyai peningkatan yang lebih tinggi.

Proses latihan terstruktur dan latihan terbimbing yang dilakukan guru selama

pembelajaran membantu siswa memahami langkah-langkah dan urutan

operasi yang digunakan dalam menyelesaikan soal. Ikayanti dan Sugiarto

(2012) menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung (direct

instruction) dalam penerapan strategi metakognisi menunjukkan bahwa

pengetahuan metakognisi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Page 81: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

66

6) Merancang apa yang akan dipelajari

Indikator metakognisi “Merancang apa yang akan dipelajari” pada penelitian

ini terintegrasi pada soal nomor 10. Berdasarkan hasil analisis N-gain, kelas

eksperimen mempunyai harga N-gain 0,32 dan kelas kontrol mempunyai

harga N-gain 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi

pembelajaran inkuiri mempunyai peningkatan yang lebih tinggi, karena

dalam pembelajaran inkuiri siswa terbiasa lebih aktif untuk mencari

informasi yang dibutuhkan, terbiasa untuk merancang prosedur untuk

menyelesaikan suatu masalah.

Peningkatan metakognisi dari keenam indikator terjadi pada kedua kelas

baik eksperimen maupun kontrol. Jadi strategi pembelajaran inkuiri maupun

strategi pembelajarn langsung keduanya dapat meningkatkan kemampuan

metakognisi siswa. Tetapi secara garis besar strategi pembelajarn inkuiri

mempunyai pengaruh yang lebih positif terhadap kemampuan metakognisi

siswa. Hal ini disebabkan karena penggunaan strategi pembelajaran inkuri dapat

membantu siswa untuk melatih kemampuan berpikirnya. Strategi pembelajaran

inkuiri memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk memcari informasi

dengan melakukan observasi dan atau eksperiemen untuk mencari jawaban atau

memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah. Selain itu

dalam strategi pembelajaran inkuiri pemberian masalah nyata atau teoritis untuk

diinvestigasi. Kegiatan ini membuat siswa lebih aktif mencari solusi

permasalahan sehingga siswa menjadi paham terhadap apa yang mereka

kerjakan.

Page 82: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

67

Pada pembelajaran langsung lebih cenderung teacher centered, artinya

dalam proses pembelajaran guru yang berperan paling dominan. Dalam

penerapan pembelajaran langsung guru menyampaikan informasi dan siswa

hanya memperhatikan dan menerima apa yang disampaikan guru. Akibatnya

siswa hanya mengingat konsep-konsep materi yang disampaikan guru tetapi

siswa tidak memahami untuk apa konsep tersebut dipelajari. Hal ini berdampak

pada kemampuan metakognisi siswa yang tidak berkembang secara maksimal.

Berdasarkan analisis kuesioner siswa menunjukkan bahwa siswa pada

kelas eksperimen lebih memahami tujuan pembelajaran, memahami konsep-

konsep yang dipelajari serta dapat memilih langkah-langkah yang digunakan

untuk menyelesaikan soal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan metakognisi

kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Hasil analisis kesamaan dua rata-rata nilai postes antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung = 1,65 dan ttabel = 1,66, hal ini

menunjukkan bahwa kedua kelas tidak mempunyai perbedaan rata-rata yang

signifikan, artinya perlakuan strategi pembelajarn inkuiri dan strategi

pembelajarn langsung tidak jauh berbeda. Tidak adanya perbedaan antara

perlakuan strategi pembelajarn inkuiri dan strategi pembelajarn langsung

disebabkan karena keduanya menekankan pada penguasaan konsep siswa

terhadap materi (hasil belajar kognitif). Peningkatan hasil belajar kognitif

seseorang dapat berjalan beringingan dengan peningkatan kemampuan

metakognisi. Menurut Iin dan Sugiarto (2012) menyatakan bahwa terdapat

keterkaitan yang erat antara hasil belajar dengan keterampilan metakognisi, dan

keduanya merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Pada penerapannya

Page 83: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

68

dalam kegiatan belajar atau pemecahan masalah, proses kognitif dan

metakognitif dapat berlangsung secara bersama atau beriringan, yang saling

menunjang satu sama lain. Selain itu Danial (2010) menyatakan bahwa jika

keterampilan metakognisi meningkat, maka penguasaan konsep juga cenderung

meningkat. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Nuryana dan Sugiarto

(2012) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

keterampilan metakognisi siswa dengan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif aspek afektif, pada kelas eksperimen

18,42% siswa mempunyai skor dalam kriteria sangat baik, 68,42% siswa

memenuhi kriteria baik, dan 13,16% siswa memenuhi kriteria cukup. Pada kelas

kontrol 15% siswa memenuhi kriteria sangat baik, 65% siswa memenuhi kriteria

baik, dan 20% siswa memenuhi kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan aspek afektif kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Aspek

yang paling terlihat perbedaannya adalah pada kemampuan bekerjasama,

bertanggungjawab, kreatif, dan bertanya. Pada kelas eksperimen siswa lebih

terlihat mampu mengorganisasi, membagi tugas, dan membantu teman satu

kelompok jika mengalami kesulitan, selain itu siswa dapat menyelesaikan tugas

dengan lengkap dan dapat menemukan penyelesaian permasalahan melalui

indentifikasi masalah, menentukan hipotesis, mengumpulkan dan

mengidentifikasi data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Helena (2012)

menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri berbasis PBI dapat

meningkatkan aktivitas siswa.

Page 84: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

69

Berdasarkan hasil analisis deskriptif aspek psikomotorik, pada kelas

eksperimen 47,37% siswa mempunyai skor dalam kriteria sangat baik dan 52%

siswa memenuhi kriteria baik. Pada kelas kontrol 45% siswa memenuhi kriteria

sangat baik dan 55% siswa memenuhi kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa

penguasaan prosedur praktikum kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.

Siswa pada kelas eksperimen lebih terbiasa membuktikan kasus yang diberikan

guru memalui demonstrasi atau pengamatan sederhana. Dalam melakukan

pengamatan dan membuat laporan semenatara hasil praktikum siswa kelas

eksperimen lebih terampil dan dapat mengkomunikasikan hasil percobaan

dengan pengetahuan yang dimiliki, hal ini terlihat ketika siswa mampu

membahas pertanyaan dengan jelas dan tepat. Hasil penelitian yang sama juga

dilakukan oleh Praptiwi dkk (2012) menunjukkan bahwa penerapan

pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan My Own Dictionary

dapat lebih meningkatkan unjuk kerja siswa. Penelitian yang dilakukan oleh

Siska dkk (2013) menunjukkan bahwa pembelajaran praktikum berbasis inkuiri

terbimbing pada meteri laju reaksi telah memberikan kesempatan kepada siswa

untuk berpartisispasi secara aktif meningkatkan minat dan motivasi belajar, serta

membantu siswa menemukan konsep berdasarkan eksperimen sehingga materi

pembelajaran lebih mudah dipahami.

4.2.4 Metakognisi dan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Kemampuan metakognisi siswa dalam proses pembelajaran merupakan

kemampuan metakognisi yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan

bertindak siswa selama proses pembelajaran. Pada penelitian ini metakognisi

adalah hal penting yang harus ditingkatkan karena metakognisi memiliki peran

Page 85: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

70

penting dalam mengatur dan mengontrol proses-proses kognitif seseorang dalam

belajar dan berpikir, sehingga belajar dan berpikir yang dilakukan menjadi lebih

efektif dan efisien (Romli, 2010). Facione et al dalam Haryani (2012:48)

menyatakan bahwa pengembangan metakognisi bertujuan agar peserta didik

dapat menjadi pemikir-pemikir kritis yang selalu berpikir dalam menerapkan

suatu motivasi internal untuk menjadi sadar, ingin tahu, teratur, penuh analisis,

percaya diri, toleransi, dan bertanggungjawab ketika menyampaikan alternatif,

jujur secara intelektual ketika memulai apakah penerima ide-ide orang lain

sebagai kebenaran maupun ketika bertentangan oleh keadaan. Metakognisi

merujuk pada perintah berpikir yang lebih tinggi, meliputi kontrol aktif melalui

proses kognitif yang diusahakan dalam pembelajaran (Haryani, 2012:53).

Dengan demikian meningkatkan metakognisi sangatlah penting untuk

optimalisasi proses belajar.

Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan metakognisi siswa. Karena dengan strategi pembelajaran inkuiri

dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Salah satu kemampuan berpikir

kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah metakognisi (Eggen &

Kauchak dalam Nurmaliah, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Anggraeni et al (2013), menunjukkan bahwa dengan strategi pembelajaran

inkuiri dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Strategi

pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang dasar filosofinya

kontruktivisme, karena melalui strategi ini siswa membangun sendiri

pengetahuannya. Dalam pembelajaran inkuiri siswa terlibat secara mental dan

fisik untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Inkuiri memberikan

Page 86: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

71

siswa pengalaman-pengalaman belajar yang nyata dan aktif. Siswa dilatih

bagaimana memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh

keterampilan. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Rahma (2012),

menunjukkan bahwa model inkuiri berpendekatan SETS dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis siswa. Model ini menekankan pada aktifitas siswa

dalam proses belajar dengan mengoptimalkan keterlibatan siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Danial (2010) menunjukkan bahwa

keterampilan metakognisi dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang berbasis

konstruktivistik yang mana pelajar aktif mencari informasi dan membangun

pengetahuan mereka. Hal ini sesusai dengan strategi pembelajaran inkuiri yang

berbasis konstruktivistik (Hamruni, 2012:88). Strategi pembelajaran inkuiri

merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa

(Hamruni, 2012:90). Kegiatan pembelajaran inkuiri melibatkan secara maksimal

seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,

kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh percaya diri (Gulo, 2008:84-85). Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Aprilia dan Sugiarto (2013) yang menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam

dapat meningkatakan metakognisi siswa.

Pada penerapannya di sekolah strategi pembelajaran inkuiri terdapat

beberapa kelemahan yaitu (1) siswa terbiasa dengan strategi pembelajaran

langsung sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran, (2) implementasinya

memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan

waktu yang ditentukan, (3) Guru harus memiliki keterampilan untuk membuat

Page 87: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

72

kasus yang tidak mudah menimbulkan multi tafsir di kalangan siswa, (4)

Guru harus dapat melakukan pengelolaan kelas dengan baik, terutama saat

diskusi guru harus berupaya agar terjadi diskusi yang aktif, (5) Guru harus

cermat dan teliti pada saat mengkoreksi jawaban siswa karena jawaban yang

diberikan siswa bervariasi.

Page 88: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

73

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan:

(1) Penggunaan strategi pembelajarn inkuiri dan strategi pembelajaran langsung

pada meteri kelarutan dan hasil kali kelarutan dapat meningkatkan

metakognisi siswa SMA.

(2) Penggunaan strategi pembelajarn inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

5.2 Saran

(1) Guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran inkuiri untuk

meningkatkan keterampilan berpikir siswa terutama kemampuan metakognisi.

(2) Guru hendaknya memanfaatkan berbagai metode pembelajaran dalam

pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa tidak cepat bosan dan jenuh.

(3) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi pembelajaran inkuiri

untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik lagi.

Page 89: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

74

DAFTAR PUSTAKA

Anderson,L.W & Krathwohl,D.R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching and

Assessing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.

New York: Longman

Anggraeni, N.W, Ristiati, N. P, & Widiyanti, N. L. P. M. 2013. Implementasi

strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan

pemahaman konsep IPA siswa SMP. E-Journal Program Pasca Sarjana

Universitas Pendidikan Ganesa, 3(1): 1-11.

Aprilia, F & Sugiarto, B. 2012. Keterampilan metakognitif siswa melalui

penerapan model pembeljaran inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis

garam. Unesa Journal of Chemical Education, 2(3): 36-41.

Asmara, S.D. 2013. Pengaruh Metode Konsep Bertingkat Berbantuan Question

Box Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada

Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan. Skripsi. Semarang: FMIPA

Universitas Negeri Semarang.

Danial, M. 2010. Pengaruh Strategi PBL Terhadap Keterampilan Metakognisi dan

Respon Mahasiswa. Journal Chemica, 11(2):1-10.

Darmadi, H. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: Alfabeta

Gulo, W. 2008. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Gramedia Sidiasarana

Indonesia

Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Haryani, S. 2012. Membangun Metakognisi dan Karakter Calon Guru Melalui

Pembelajaran Praktikum Kimia Analitik Berbasis Masalah. Semarang:

UNNES Press.

Helena. 2012. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA SMA Katolik

Rajawali Makassar melalui pendekatan inkuiri berbasis PBI pada materi

pokok larutan penyangga. Jurnal Chemica, 13(1): 14-22.

Iin, Y. N. I. S & Sugiarto, B. 2012. Korelasi Antara Keterampilan Metakognitif

dengan Hasil Belajar Siswa di SMAN 1 Dawarblandong, Mojokerto. 1 (2):

78-83

Page 90: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

75

Ikayanti, S & Sugiarto, B. 2012. The influence of metacognitive knowledge to

student learning outcomes on salt hydrolysis matter in XI Science 4 RSBI

SMAN Mojoagung Jombang. Unesa Journal of Chemical Education, 1(1):

78-83

Jihad, A & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kadir. 2009. Meningkatkan metakognisi siswa dalam pembelajaran matematika

melalui asesmen kinerja berbasis masalah dan model pembelajaran. Jurnal

Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 7(3):88-108.

Nurmaliah, C. 2009.Analisis keterampilan metakognisi siswa SMP Negeri di Kota

Malang berdasarkan kemampuan awal, tingkat kelas, dan jenis kelamin.

Diunduh di www.jurnal.unsyiah.ac.id/JBE/article/download/410/580

tanggal 15 Desember 2013

Nuryana, E & Sugiarto, B. 2012. Hubungan keterampilan metakognisi dengan

hasil belajar siswa pada materi reaksi reduksi oksidasi (redoks) kelas X-1

SMA Negeri 3 Sidoarjo. Unesa Journal of Chemical Education, 1(1): 78-

83

Praptiwi, L, Sarwi, & Handayani, L. 2012. Efektivitas model pembelajaran

eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan my own dictionary untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa SMP RSBI.

Unnes Science Education Journal, 1(2): 86-95.

Rahma, A. N. 2012. Pengembangan perangkat pembelajaran model inkuiri

berpendekatan sets materi kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk

menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan empati siswa terhadap

lingkungan. Journal of Education Research and Evaluation, 1(2): 133-138

Romli, M. 2010. Strategi membangun metakognisi siswa SMA dalam pemecahan

masalah matematika. Electronic journal, 1(2). Tersedia di http://e-

jurnal.ikippgrismg.ac.id/index.php/aksioma/article/view/56 [diakses 10-

12-2013]

Rudyatmi, E & Rusilowati, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Universitas Negeri

Semarang: Fakultas MIPA

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santoso, S. 2007. Pengajaran Sains. On line. Tersedia di

http://www.cbe.indoneia.org/id/index.php [diakses 20-01-2013]

Page 91: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

76

Saptorini. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri Sebagai

Upaya Peningkatan Kemampuan Inkuiri Guru Kimia Di Kabupaten

Demak. Jurnal penerapan teknologi dan pembelajaran. 8(2): 1-6.

Saptorini. 2011. Bahan Ajar Strategi Pembelajaran Kimia. Universitas Negeri

Semarang.

Setiawan, W., Fitrajaya, E., & Mardiyanti, T. 2010. Penerapan model pengajaran

langsung (direct instruction) untuk meningkatkan pemahaman belajar

siswa dalam pembelajaran rekayasa perangkat lunak (RPL). Jurnal

Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 3(1): 7-10.

Siska, M, Kurnia, & Sunarya, Y. 2013. Peningkatan keterampilan proses sains

siswa SMA melalui pembelajaran praktikum berbasis inkuiri pada meteri

laju reaksi. Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia, 1(1): 69-75.

Sudarmo, U. 2006. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV ALFABETA.

Suharsimi, A. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media

Suyanto, Y. P., H. Susanto, & S. Linuwih. 2012. Keefektifan Penggunaan Strategi

Predict, Observe and Explain Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Kritis dan Kreatif Siswa. Unnes Physics Educational journal. 1 (1): 15-25.

Page 92: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

77

Lampiran 1

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Materi Indikator pencapaian Indikator

Metakognisi

Nomor Soal

Kelarutan Menjelaskan

kesetimbangan dalam

larutan jenuh atau larutan

garam yang sukar larut

Menyadari proses

berpikir dan mampu

menggambarkannya:

a. Menyatakan

tujuan

1

b. Mengetahui

tentang apa dan

bagaimana

2

Hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan

berbagai Ksp elektrolit

yang sukar larut dalam air

3

Menghubungkan tetapan

hasilkali kelarutan dengan

tingkat kelarutan atau

pengendapannya

c. Mengidentifikasi

informasi

4, 5

menghitung kelarutan

suatu elektrolit yang sukar

larut berdasarkan data

harga Ksp atau sebaliknya

6

Pengaruh ion

senama terhadap

kelarutan

Menjelaskan pengaruh

penambahan ion senama

dalam larutan

d. Memilih

operasi/prosedur

yang dipakai

7

Pengaruh pH

terhadap kelarutan

Menentukan pH larutan

dari harga Ksp-nya

8

Proses

pengendapan

Memperkirakan

terbentuknya endapan

berdasarkan harga Ksp

e. Mengurutkan

operasi yang

digunakan

9,10,11,12

f. Merancang apa

yang akan

dipelajari

13,14,15

Page 93: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

78

Lampiran 2

SOAL UJI COBA Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Waktu : 90 menit

1. Mengapa jika kita melarutkan gula dengan jumlah banyak ke dalam air, maka ada

sebagian gula yang tidak dapat larut?

2. Jelaskan bagaimana pengaruh suhu terhadap kelarutan suatu zat?

3. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan merupakan tetapan yang diturunkan dari

reaksi kesetimbangan kelarutan.

a. Tulislah reaksi kesetimbangan untuk garam-garam berikut Fe(OH)3, Bi2S3, dan

Ag2CrO4.

b. Bagaimana rumusan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam-garam berikut:

Fe(OH)3, Bi2S3, Ag2CrO4. Jika garam-garam tersebut mempunyai kelarutan

sebesar s, terntukan harga Ksp masing-masing garam.

4. Salah satu aplikasi dari konsep kelarutan adalah adanya penambahan

senyawa fluorida ke dalam pasta gigi yang bertujuan untuk mencegah

kerusakan email pada gigi.

a. Jelaskan bagaimana prinsip kerja dari penambahan senyawa fluoride

tersebut.

b. Tulislah reaksi senyawa Fluorida dengan senyawa hidroksiapatit yang ada

pada email gigi.

5. Stalaktit dan Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua melalui

rongga-rongga dan melarutkan kapur sedikit demi sedikit. Di dalam gua ini kapur

ada yang jatuh dan menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan tahun

terbentuk stalaktit dan stalakmit.

a. Senyawa apa yang membentuk stalaktit dan stalakmit tersebut?

b. Jika senyawa tersebut memiliki tetapan hasil kali kelarutan sebesar 2.8 x 10-9,

tentukan kelarutan senyawa tersebut.

6. Di laboratorium terdapat banyak sekali garam, diantaranya:

Al(OH)3 1,3 x 10-33

BaCO3 5,1 x 10-9

Mg(OH)2 1,8 x 10-11

PbI2 7,1 x 10-9

CaSO4 9,1 x 10-6

a. Urutkan kelarutan garam-garam di atas dari yang terkecil!

b. Garam manakah yang paling sukar larut?

c. Jelaskan mengapa garam tersebut paling sukar larut?

d. Apa kesimpulan yang bisa Anda ambil dari kasus diatas mengenai hubungan

kelarutan dengan tingkat kesukaran larut dalam air?

7. Bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang sejenis maka

akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang. Jika diketahui kelarutan

Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu 25°C. Tetukanlah

kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam AgNO3 0,1 N

Page 94: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

79

8. Di laboratorium terdapat 500 mL larutan Mg(OH)2 yang mengandung ion Mg2+

sebanyak 10-6 mol. Jika ke dalam larutan tersebut di celupkan pH meter, berapakah

pH larutan tersebut jika Ksp Mg(OH)2 = 1 x 10-11?

9. Diketahui:

Ksp PbS = 8 x 10-28

Ksp CdS = 8 x 10-27

Ksp CuS = 6,3 x 10-36

Ksp FeS = 6,3 x 10-19

Bila ke dalam 1 liter larutan yang mengandung ion Pb2+, Fe2+, Cu2+, dan Cd2+

dengan konsentrasi masing-masing 10-4 M dicampur dengan 1 liter larutan Na2S 10-4

M. dengan menggunakan perhitungan, ion manakah yang mengendap?

10. Batu ginjal dalam tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam kalsium

fosfat atau kalsium oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan terjadi dalam

proses pencernaan bila konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan menimbulkan

terbentuknya kalsium oksalat.

a. Tulislah reaksi terbentuknya garam kalsium oksalat.

b. Jika konsentrasi ion Ca2+ dalam darah sebesar 10-4M, berapakah konsentrasi

maksimun ion C2O42- yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu ginjal? Ksp

CaC2O4 = 4 x 10-9

11. Air sadah merupakan air yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang cukup tinggi.

Kesadahan air dapat diatasi dengan penambahan natrium karbonat.

a. Tulislah reaksi pengendapan ion Mg2+ dan Ca2+ dengan penambahan natrium

karbonat.

b. Berapa gram Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+

dalam 100 L air sadah?

Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2.8x10-9. Mr Na2CO3 = 106.

12. Untuk mengendapkan ion Ag+ dalam 100mL larutan AgNO3 0,01 M ditambahkan

larutan NaOH 0,001M. berapakah volume NaOH yang diperlukan agar dapat

mengendapkan ion Ag+? Ksp AgOH = 2 x 10-8

13. Terdapat dua garam yang sukar larut, yaitu kalsium karbonat dan kalsium

sulfat.

a. Manakah yang kelarutannya dipengaruhi oleh penambahan asam kuat?

b. Bagaimana kelarutan garamnya jika ditambah HCl, meningkat atau

menurun? Jelaskan!

14. Suatu larutan mengandung ion Mg2+ dan Mn2+ dengan konsentrasi masing-

masing 0,1 M.kedua ion tersebut akan dipisahkan dengan menambah larutan

NaOH.

a. Tulislah reaksi ion Mg2+ dan Mn2+ dengan penambahan basa.

b. Berapa pH larutan supaya Mn2+ mengendap sebagai Mn(OH)2, sedangkan

Mg2+ tetap di dalam larutan?

Ksp Mn(OH)2 = 1.9 x 10-13

Ksp Mg(OH)2 = 1.8 x 10-11.

15. Batu karang merupakan habitat dari sebagian besar penghuni laut,

diantaranya ikan-ikan kecil, tumbuhan laut dan sebagainya.

a. Berasal dari senyawa apakah batu karang itu ?

b. Jelaskan proses terbentuknya batu karang !

Page 95: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

80

c. Tuliskan reaksi yang terjadi !

d. Permasalahan tersebut apabila dikaitkan dengan materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan termasuk bagian kelarutan, pengaruh ion senama, pH

atau reaksi pengendapan ? Mengapa?

Kunci Jawaban

1. Karena semakin banyak gula yang dilarutkan, akan semakin mudah menjadi

larutan jenuh sehingga gula tidak dapat larut. (Skor : 5)

Karena gula sudah melewati titik jenuh larutan sehingga tidak dapat larut.

(Skor : 4)

Karena gula sudah melewati titik jenuh larutan. (Skor: 3)

Karena konsentrasi gula lebih besar dari konsentrasi pelarut. (Skor: 2)

Karena gula dan air sudah setimbang sehingga gula tidak dapat larut. (Skor:

1)

2. Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya

panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antarmolekul zat

padat tersebut sehingga kekuatan gaya antarmolekul menjadi lemah. (Skor:

5)

Adanya suhu dapat memperbesar kelarutan suatu zat. Adanya panas

menyebabkan renggangnya jarak antar molekul. (Skor:4)

Adanya suhu dapat memperbesar kelarutan suatu zat, karena suhu dapat

mempercepat laju reaksi. (Skor:3)

Suhu dapat memperbesar kelarutan. (Skor:2)

Suhu tidak mempengaruhi kelarutan suatu zat. (Skor:1)

3.

a. Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Bi2S3(s) 2Bi3+(aq) + 3S2-

(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 5)

Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH-

Bi2S3 2Bi3+ + 3S2-

Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42-

(Skor: 4)

Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Bi2S3(s) 2Bi3+(aq) + 3S2-

(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 3)

Fe(OH)3 Fe3+ + OH-

Bi2S3 Bi3+ + S2-

Ag2CrO4 Ag+ + CrO4

2- (Skor: 2)

Page 96: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

81

Fe(OH)3 Fe+ + OH3-

Bi2S3 Bi2+ + S3-

Ag2CrO4 Ag2+ + CrO4- (Skor: 1)

b. Ksp = [ Fe3+] [OH-]3

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ Bi3+]2 [S2-]3

= (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = [ Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 15)

Ksp = [ Fe3+] [3OH-]3

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ 2Bi3+]2 [3S2-]3

= (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = [ 2Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 12)

Ksp = s (3s)3

= 27s4

Ksp = (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 9)

Ksp FeOH3 = 27s4

Ksp Be2S3 = 108s5

Ksp Ag2CrO4 = 4s3

(Skor: 6)

Ksp = [ Fe3+] [OH-]

Page 97: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

82

= s (3s)

= 3s2

Ksp = [ Bi3+] [S2-]

= (2s) (3s)

= 5s2

Ksp = [ Ag+] [CrO42-]

= (2s) s

= 2s2

(Skor: 3)

4. a. Email terdiri dari senyawa hidroksiapatit, senyawa ini sedikit larut dalam

suasana asam. Suasana asam dapat terjadi karena pengaruh bakteri dalam

mulut ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang terselip di gigi. Hal ini

akan menyebabkan terjadi demineralisasi email, dan email akan rusak.

(skor: 2) Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluorida (F-)

dapat mengubah senyawa hidroksiapatit menjadi fluoroapatit. (skor: 4)

Senyawa fluoroapatit lebih sukar larut dalam suasana asam, jadi dapat

mempertahankan email pada gigi. (skor: 4)

b. Ca5(PO4)3OH(s) + F- (aq) Ca5(PO4)3F(s) + OH- (aq) Skor: 5

5.

a. CaCO3 (Skor: 5)

b. CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 10)

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 8)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

Page 98: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

83

= 1,32 x 10-4,5 (Skor: 6)

s =

=

= 5,29 x 10-5 (Skor: 4)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 2)

6.

a.

Al(OH)3(s) Al3+(aq) + 3OH-

(aq)

s s 3s

Ksp Al(OH)3(s) = [Al3+][OH-]3

1,3 x 10-33 = s x (3s)3

1,3 x 10-33 = 27s4

s =

= 2,63 x 10-9

BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp BaCO3(s) = [Ba2+] [CO32-]

5,1 x 10-9 = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][2OH-]2

1,8 x 10-11 = s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

PbI2(s) Pb2+(aq) + 2I-

(aq)

s s 2s

Ksp PbI2(s) = [Pb2+][2I-]2

7,1 x 10-9 = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

Page 99: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

84

s =

= 1,21 x 10-3

CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO4

2-(aq)

s s s

Ksp CaSO4(s) = [Ca2+] [SO42-]

9,1 x 10-6 = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2,

PbI2, dan CaSO4. (Skor: 15)

Ksp Al(OH)3(s) = s x (3s)3

1,3 x 10-33 = 27s4

s =

= 2,63 x 10-9

Ksp BaCO3(s) = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Ksp Mg(OH)2(s)= s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

Ksp CaSO4(s) = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2,

PbI2, dan CaSO4. (Skor: 12)

Ksp Al(OH)3(s) = s x (3s)3

1,3 x 10-33 = 27s4

Page 100: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

85

s =

= 2,63 x 10-9

Ksp BaCO3(s) = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Ksp Mg(OH)2(s)= s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

Ksp CaSO4(s) = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah dan CaSO4, PbI2, Mg(OH)2,

BaCO3 dan Al(OH)3. (Skor: 9)

Ksp Al(OH)3(s) = 1,3 x 10-33

Ksp BaCO3(s) = 5,1 x 10-9

Ksp Mg(OH)2(s) = 1,8 x 10-11

Ksp PbI2(s) = 7,1 x 10-9

Ksp CaSO4(s) = 9,1 x 10-6

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2,

PbI2, dan CaSO4. (Skor: 6)

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah BaCO3, PbI2, Al(OH)3,

Mg(OH)2dan CaSO4. (Skor: 3)

b. Garam yang paling sukar larut adalah Al(OH)3. Skor: 5

c. Karena Al(OH)3 mempunyai kelarutan yang kecil. Skor: 5

d. Garam yang mempunyai kelarutan kecil adalah garam yang sukar larut.

Skor: 5

7. Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s

Page 101: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

86

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-]

= (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Page 102: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

87

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 (Skor: 3) Cara lain: Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M

Page 103: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

88

AgNO3(aq) Ag+(aq) + NO3

-(aq)

0,1 0,1 0,1 Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 3)

8. [Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

[Mg2+] = 10-6mol

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log 3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Page 104: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

89

[OH-] = 2 x 2.10-6

= 4 x 10-6

pOH = -log 4x10-6

= 6-log 4

pH = 14-(6-log 4)

= 8+log 4. (Skor: 8)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq) (Skor: 4)

Cara lain:

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

= 1,118 x 10-3

[OH-] = b x Mb

= 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

= 1,118 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

Page 105: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

90

[Mg2+] = 10-6mol

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [2s]2

10-5 = 4s2

s =

= 1,58 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,58.10-3

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6

[OH-] = 2 x10-6

pOH = -log 2x10-6

= 6-log2

pH = 14-(6-log2)

= 8+log 2. (Skor: 8)

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2 (Skor: 4)

9. Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion - Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp PbS> Ksp PbS mengendap

- Qsp CdS = [Cd2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CdS> Ksp CdS mengendap

- Qsp CuS = [Cu2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CuS> Ksp CuS mengendap

- Qsp FeS = [Fe2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5]

Page 106: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

91

= 2,5x10-9 Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor:

15)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9

Qsp PbS> Ksp PbS mengendap Qsp CdS> Ksp CdS mengendap Qsp CuS> Ksp CuS mengendap Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 12)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 6)

Ksp PbS = 8x10-28 Ksp CdS = 8x10-27 Ksp CuS = 6,3x10-36 Ksp FeS = 6,3x10-19 (Skor: 3)

10. a. Ca2+

(aq) + C2O42-

(aq) ⇄ CaC2O4(s)

Skor: 5

b. Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak

terbentuk batu ginjal adalah 4x10-5M. (Skor: 10)

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5 (Skor: 8)

Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak

terbentuk batu ginjal adalah 10-5M. (Skor: 6)

Konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk

batu ginjal adalah 4x10-5M. (Skor: 4)

Page 107: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

92

CaC2O4(s) ⇄ Ca2+(aq) + C2O4

2-(aq) (Skor: 2)

11.

a. Ca2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ CaCO3(s) + 2Na+ (aq)

Mg2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ MgCO3(s)+ 2Na+

(aq)

Skor: 5 b. Karena harga Ksp MgCO3 lebih besar dari CaCO3, maka apabila MgCO3

mengendap CaCO3 juga akan mengendap. Jadi untuk menentukan banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ kita cukup menghitung banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+. Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

kelarutan CO32- = 1,87x10-4M, jadi [Na2CO3] yang diperlukan lebih dari

1,87x10-4 M. karena V= 100L, maka banyaknya

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram. Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. Skor: 20

Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram. Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. (Skor: 16) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-]

2,8x10-9 = s2

s = 5,29 x 10-5

[CO32-] = 1,87x10-4 + 5,29x10-5

Page 108: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

93

= 2,39 x 10-4

Na2CO3 = 2,39 x 10-4M x 100L = 2,39 x 10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 2,39 x 10-2mol x 106 gr/mol = 2,53 gram. (Skor: 12) Banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram (Skor: 8) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 4)

12. Agar tepat terbentuk endapan AgOH,

Qc AgOH = Ksp AgOH

[Ag+] [OH-] = Ksp AgOH

= Ksp AgOH

= 2 x 10-8

= 2 x 10-8

10-3 x = 2 x 10-8 ( 104 + 200x + x2 )

= 2.10-4 + 4.10-6x + 2.10-8 x2

105 x = 2.104 + 4.102x + 2x2

2x2 – 99600x + 20000 = 0

X2 – 49800x + 10000 = 0

X1,2 =

=

= 0,20 mL

Jadi volume NaOH yang diperlukan untuk mengendapkan ion Ag+ harus

lebih dari 0,2 mL (skor:10)

Qc AgOH = Ksp AgOH

[Ag+] [OH-] = Ksp AgOH

= Ksp AgOH

= 2 x 10-8

= 2 x 10-8

10-3 x = 2 x 10-8 ( 104 + 200x + x2 )

= 2.10-4 + 4.10-6x + 2.10-8 x2

105 x = 2.104 + 4.102x + 2x2

2x2 – 99600x + 20000 = 0

Page 109: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

94

X2 – 49800x + 10000 = 0

X1,2 = = (skor:8)

Agar tepat terbentuk endapan AgOH,

Qc AgOH = Ksp AgOH

[Ag+] [OH-] = Ksp AgOH

= Ksp AgOH

= 2 x 10-8

= 2 x 10-8

10-3 x = 2 x 10-8 ( 104 + 200x + x2 )

= 2.10-4 + 4.10-6x + 2.10-8 x2

105 x = 2.104 + 4.102x + 2x2

2x2 – 99600x + 20000 = 0

X2 – 49800x + 10000 = 0

(skor:6)

Agar tepat terbentuk endapan AgOH,

Qc AgOH = Ksp AgOH

[Ag+] [OH-] = Ksp AgOH

= Ksp AgOH

= 2 x 10-8

Qc AgOH = Ksp AgOH

[Ag+] [OH-] = Ksp AgOH (Skor:2)

13.

a. Kelarutan yang dipengaruhi oleh penambahan asam adalah CaCO3.

Skor: 5

b. Kelarutan garamnya meningkat sehingga CaCO3 akan larut.

Misalnya dengan penambahan HCl

Ion Ca2+ dari CaCO3 akan berkumpul dengan ion Cl- dari HCl, tetapi

tidak dapat membentuk CaCl2 karena CaCl2 merupakan elektrolit kuat

sehingga dalam larutan terurai menjadi ion-ionnya.Tetapi ion H+ dari HCl

akan bertemu dengan ion CO32- membentuk H2CO3 dan terurai menjadi

CO2 dan H2O. Karena CO32- berikatan dengan H+ maka dapat

mempengaruhi kesetimbangan CaCO3. Berkurangnya CO32- akan

menggeser kesetimbangan ke arah hasil reaksi (Ca2+ dan CO32-). Jadi

kelarutan CaCO3 meningkat. (skor: 10)

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32- menjadi H2CO3 dan terurai

membentuk CO2 dan H2O, sehingga konsentrasi ion CO32- berkurang, hal

ini mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan yang menyebabkan

CaCO3 larut. (Skor:8)

Page 110: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

95

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32-, sehingga konsentrasi ion

CO32- berkurang, hal ini mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke

kanan yang menyebabkan CaCO3 larut. (Skor:6)

Penambahan HCl dapat mempengaruhi kelarutan CaCO3. (Skor:4)

Penambahan HCl tidak dapat mempengaruhi kelarutan CaCO3. (Skor:2)

14.

a. Mg2+(aq) + 2OH-

(aq) Mg(OH)2(s)

Mn2+(aq) + 2OH-

(aq) Mn(OH)2(s)

Skor: 5

b. Jika diperhatikan dari harga Ksp-nya, maka Mn(OH)2 lebih mudah

mengendap daripada Mg(OH)2, sehingga dapat dicari [OH-] larutan jenuh

Mg(OH)2.

Larutan jenuh Mg(OH)2 terjadi bila

[Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2

0,1 [OH-]2 = 1,8x10-11

[OH-]2 = 1,8x10-10

[OH-] =

= 1,34x10-5

pOH = -log 1,34x10-5

= 4,87

pH = 9,13

Pada pH = 9,13 larutan Mg2+ belum mengendap sebagai Mg(OH)2 sebab

pada pH tersebut QspMg(OH)2=Ksp Mg(OH)2 dan baru terbentuk larutan

jenuh Mg(OH)2.

Untuk itu kita selidiki Qsp Mn(OH)2 pada pH 9,13

[Mn2+] = 0,1 M

Pada pH 9,13 [OH-] = 1,34 x 10-5M

Qsp Mn(OH)2 = [Mn2+][OH-]2

= (0,1) (1,34 x 10-5)2

= 1,8 x 10-11

Ksp Mn(OH)2 = 1,9 x 10-13

Qsp Mn(OH)2 > Ksp Mn(OH)2 artinya Mn(OH)2 sudah mengendap.

Jadi, pada pH = 9,13 ion Mn2+ sudah mengendap sebagai Mn(OH)2,

sedangkan ion Mg2+ tetap sebagai larutan. Dengan demikian kedua ion

dapat dipisahkan dengan dilakukan penyaringan. (skor: 20)

[Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2

0,1 [OH-]2 = 1,8x10-11

[OH-]2 = 1,8x10-10

[OH-] =

= 1,34x10-5

pOH = -log 1,34x10-5

= 4,87

Page 111: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

96

pH = 9,13

Jadi, ion Mn2+ dan ion Mg2+ tetap sebagai larutan dapat dipisahkan

dengan pH = 9,13. (skor: 16)

[Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2

0,1 [OH-]2 = 1,8x10-11

[OH-]2 = 1,8x10-10

[OH-] =

= 1,34x10-5

pOH = -log 1,34x10-5

= 5,87

pH = 8,13

Jadi, ion Mn2+ dan ion Mg2+ tetap sebagai larutan dapat dipisahkan

dengan pH = 8,13. (skor: 12)

Ion Mn2+ dan ion Mg2+ dapat dipisahkan dengan pH 9,13. (Skor:8)

[Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 (Skor:4)

15.

a. Batu karang berasal dari senyawa CaCO3. (Skor: 5)

b. Pembentukan CaCO3 berawal dari karbondioksida yang berada di

atmosfer bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat. Ketika

asam karbonat yang terbentuk larut dalam air larut, maka asam

karbonat terurai menjadi ion. Ion bikarbonat bereaksi dengan ion Ca2+

dalam air laut, membentuk CaCO3 yang merupakan batu karang. (Skor:

10)

Pembentukan CaCO3 berawal dari asam karbonat yang larut dalam air

laut, maka asam karbonat terurai menjadi ion. Ion bikarbonat bereaksi

dengan ion Ca2+ dalam air laut, membentuk CaCO3 yang merupakan batu

karang. (Skor: 8)

Ion bikarbonat bereaksi dengan ion Ca2+ dalam air laut, membentuk

CaCO3 yang merupakan batu karang. (Skor: 6)

Pembentukan CaCO3 berasal dari reaksi antara ion Ca2+ dan CO32- (Skor:

4)

Batu karang terbentuk dari ion-ion yang mengendap. (Skor: 2)

c. CO2 (g) + H2O(l) H2CO3 (aq) Ketika asam karbonat yang terbentuk

larut dalam air larut, maka asam karbonat terurai menjadi ion.

H2CO3 (aq) H+ (aq)+ HCO3

- (aq)

HCO3-

(aq) H+ (aq) + CO32-

(aq)

Ion bikarbonat bereaksi dengan ion Ca2+ dalam air laut, membentuk

CaCO3 yang merupakan batu karang. Ca2+(aq)+ 2 HCO3

-(aq) CaCO3 (s) +

CO2 (g) + H2O(l)

(Skor: 10)

CO2 (g) + H2O(l) H2CO3 (aq)

Page 112: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

97

H2CO3 (aq) H+ (aq)+ HCO3

- (aq) H+ (aq) + CO3

2- (aq)

Ca2+(aq)+ 2 HCO3

-(aq) CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O(l)

(Skor: 8)

Ca2+(aq)+ 2 HCO3

-(aq) CaCO3 (s) + CO2 (g) + H2O(l)

(Skor:6)

Ca2+(aq)+ CO3

2-(aq) CaCO3 (s)

(Skor:4)

CaCO3

(Skor:2)

d. Apabila dikaitkan dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

termasuk bagian reaksi pengendapan. Karena batu karang terbentuk dari

reaksi pengendapan ion bikarbonat yang bereaksi dengan ion Ca2+ dalam

air laut. Skor: 5

Page 113: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

98

Lampiran 3

Hasil Analisis Soal Uji Coba No

NAMA

Nomor Butir Soal Y y^2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 UC 20 2 5 20 2 15 30 15 12 15 0 9 0 5 0 0 130 16900 1 UC 1 1 2 20 3 11 25 15 12 0 5 5 0 5 9 6 119 14161 9 UC 9 5 5 18 0 5 30 15 12 15 0 9 0 0 0 0 114 12996 14 UC 14 5 1 20 0 15 18 0 8 15 0 0 0 7 0 5 94 8836 32 UC 32 3 2 18 0 11 25 0 12 3 0 5 0 5 0 0 84 7056 7 UC 7 2 2 16 0 5 18 6 4 0 0 0 0 3 5 8 69 4761 11 UC 11 1 2 18 0 0 6 6 12 3 15 0 0 5 0 0 68 4624 22 UC 22 2 2 11 2 5 25 9 4 0 0 0 0 5 0 0 65 4225 21 UC 21 2 2 11 0 5 20 9 8 0 0 0 0 5 0 0 62 3844 24 UC 24 1 2 20 0 0 3 0 8 12 0 5 0 5 5 0 61 3721 13 UC 13 2 2 11 0 5 22 9 4 0 0 0 0 5 0 0 60 3600 27 UC 27 2 2 14 4 1 25 0 8 0 3 0 0 0 0 0 59 3481 6 UC 6 1 2 14 0 0 24 0 0 0 0 0 0 0 5 11 57 3249 10 UC 10 0 0 20 0 0 0 0 8 0 0 9 0 5 13 0 55 3025 4 UC 4 2 2 11 0 0 20 9 8 0 0 0 0 0 0 0 52 2704 5 UC 5 2 2 11 0 0 20 9 8 0 0 0 0 0 0 0 52 2704 15 UC 15 1 2 17 3 3 12 0 0 0 3 0 0 5 0 6 52 2704 12 UC 12 3 2 14 2 3 14 3 0 0 0 0 0 3 0 6 50 2500 30 UC 30 2 2 9 0 0 14 0 8 0 1 0 0 0 0 7 43 1849 3 UC 3 1 3 20 0 0 6 0 4 0 0 0 0 0 0 5 39 1521 16 UC 16 2 2 6 10 1 6 0 0 0 0 0 0 7 0 5 39 1521 29 UC 29 3 3 4 9 1 0 0 0 3 0 0 0 5 0 7 35 1225 23 UC 23 1 3 4 9 1 0 0 0 3 0 0 0 1 0 10 32 1024 2 UC 2 1 1 11 4 1 0 0 0 3 0 0 0 5 0 3 29 841 8 UC 8 1 1 11 4 1 0 0 0 3 0 0 0 5 0 3 29 841 17 UC 17 1 1 4 4 5 0 0 0 3 0 0 0 5 0 3 26 676 31 UC 31 1 1 4 4 5 0 0 0 3 0 0 0 5 0 3 26 676 28 UC 28 1 2 5 0 0 11 0 0 0 0 0 0 3 0 3 25 625 26 UC 26 1 2 4 8 0 6 0 0 3 0 0 0 0 0 0 24 576 19 UC 19 1 2 5 8 0 6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23 529 25 UC 25 1 2 4 4 1 10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 23 529 18 UC 18 1 2 4 4 1 6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 19 361

Jumlah 55 66 379 84 101 402 105 140 84 27 42 0 102 37 91 1751 117885

Val

idit

as

2 133 166 5631 532 893 8190 1161 1296 900 269 318 0 504 325 611 3461 3954 24500 3216 8274 28736 9036 10580 6861 1991 4011 0 5965 2721 4636

r 0.37 0.28 0.63 -0.53 0.62 0.71 0.66 0.56 0.41 0.00 0.34 -0.34 -0.13 0.00 -0.29

Kriteria Rendah Rendah Tinggi Sangat Rendah

Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sangat Rendah

Rendah Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Sangat Rendah

Page 114: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

99

Rel

iab

ilit

as

( 2 / N 94.53 136.13 4488.7 220.50 318.78 5050.1 344.53 612.50 220.50 22.78 55.13 0.00 325.13 42.78 258.78 2 -

( 2/ N 38.47 29.88 1142.2 311.50 574.22 3139.8 816.47 683.50 679.50 246.22 262.88 0.00 178.88 282.22 352.22 Si 1.20 0.93 35.69 9.73 17.94 98.12 25.51 21.36 21.23 7.69 8.21 0.00 5.59 8.82 11.01

R11 0.66 Kriteria tinggi

IK

1.72 2.06 11.84 2.63 3.16 12.56 3.28 4.38 2.63 0.84 1.31 0.00 3.19 1.16 2.84

IK 0.34 0.41 2.37 0.53 0.63 2.51 0.66 0.88 0.53 0.17 0.26 0.00 0.64 0.23 0.57

Kriteria Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sukar Sedang

Day

a B

eda

2.06 2.19 15.8 0.69 4.88 19.4 6.38 8 3.94 1.44 2.63 0 3.44 2.31 1.88

1.38 1.94 7.88 4.56 1.44 5.69 0.19 0.75 1.31 0.25 0 0 2.94 0 3.81

0.69 0.25 7.94 -3.9 3.44 13.8 6.19 7.25 2.63 1.19 2.63 0 0.5 2.31 -1.9 Skor maks 5 5 20 10 15 30 15 12 15 15 9 0 7 13 11 DB 0.14 0.05 0.4 -0.4 0.23 0.46 0.41 0.6 0.18 0.08 0.29 #### 0.07 0.18 -0.2 Kriteria Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Baik Baik Baik Jelek Jelek Cukup - Jelek Jelek Jelek

Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang

Page 115: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

100

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Butir Soal

Rumus

Keterangan: rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : banyaknya peserta tes X : skor total butir soal Y : skor total yang diperoleh siswa

Kriteria

Bila rhitung dari rumus diatas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid.

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no.1, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisa butir soal.

Page 116: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

101

Kode X Y XY X^2 Y^2

UC 1 1 119 119 1 14161

UC 2 1 29 29 1 841

UC 3 1 39 39 1 1521

UC 4 2 52 104 4 2704

UC 5 2 52 104 4 2704

UC 6 1 57 57 1 3249

UC 7 2 69 138 4 4761

UC 8 1 29 29 1 841

UC 9 5 114 570 25 12996

UC 10 0 55 0 0 3025

UC 11 1 68 68 1 4624

UC 12 3 50 150 9 2500

UC 13 2 60 120 4 3600

UC 14 5 94 470 25 8836

UC 15 1 52 52 1 2704

UC 16 2 39 78 4 1521

UC 17 1 26 26 1 676

UC 18 1 19 19 1 361

UC 19 1 23 23 1 529

UC 20 2 130 260 4 16900

UC 21 2 62 124 4 3844

UC 22 2 65 130 4 4225

UC 23 1 32 32 1 1024

UC 24 1 61 61 1 3721

UC 25 1 23 23 1 529

UC 26 1 24 24 1 576

UC 27 2 59 118 4 3481

UC 28 1 25 25 1 625

UC 29 3 35 105 9 1225

UC 30 2 43 86 4 1849

UC 31 1 26 26 1 676

UC 32 3 84 252 9 7056

Jumlah 55 1715 3461 133 117885

Page 117: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

102

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

= 55

= 1715

= 3461

= 133

= 117885

= 3025

= 2941225

=

=

= 0.513

Pada � =5% dengan N=32 diperoleh rtabel = 0,349. Karena rhitung>rtabel maka soal no.1 valid.

Page 118: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

103

Lampiran 5

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Keterangan rii = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir

= varians total

Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Interval koefisien Kriteria 0.81-1.00 Sangat tinggi 0.61-0.80 Tinggi 0.41-0.60 Sedang 0.21-0.40 Rendah <0.20 Sangat rendah

Perhitungan

Berdasrakan tabel pada uji coba soal diperoleh:

k = 15 = 273.06

= 811.62

= 0,66 Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,61-0,80 dalam kategori tinggi.

Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

Kriteria Indeks Kesukaran

Interval koefisien Kriteria 0,00 ≤ P < 0,30 Soal sukar 0,30 ≤ P < 0,70 Soal sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 Soal mudah

Butir soal no.1 diperoleh: Mean : 1.72 Skor maksimum : 5

= 0,34 Berdasarkan kriteria indeks kesukaran terletak pada interval 0,30-0,70 dalam kategori sedang.

Page 119: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

104

Lampiran 6 Perhitungan Daya Beda

Kelompok Atas Kelompok bawah No Kode Skor No Kode Skor 1 UC 20 2 1 UC 15 1 2 UC 1 1 2 UC 12 3 3 UC 9 5 3 UC 30 2 4 UC 14 5 4 UC 3 1 5 UC 32 3 5 UC 16 2 6 UC 7 2 6 UC 29 3 7 UC 11 1 7 UC 23 1 8 UC 22 2 8 UC 2 1 9 UC 21 2 9 UC 8 1

10 UC 24 1 10 UC 17 1 11 UC 13 2 11 UC 31 1 12 UC 27 2 12 UC 28 1 13 UC 6 1 13 UC 26 1 14 UC 10 0 14 UC 19 1 15 UC 4 2 15 UC 25 1 16 UC 5 2 16 UC 18 1

Rata-rata 2,06 Rata-rata 1,38

Kriteria Daya Beda

Interval koefisien Kriteria D: 0,00-0,20 Jelek D: 0,21-0,40 cukup D: 0,41-0,70 Baik D: 0,71-1,00 Baik sekali

=

= 0,14

Berdasarkan kriteria daya pembeda soal no.1 terletak pada interval 0,00-0,20 dalam kategori

jelek.

Page 120: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

105

Lampiran 7

KISI-KISI INSTRUMEN

Materi Indikator pencapaian Indikator

Metakognisi

Nomor Soal

Kelarutan Menjelaskan

kesetimbangan dalam

larutan jenuh atau larutan

garam yang sukar larut

Menyadari proses

berpikir dan mampu

menggambarkannya:

a. Menyatakan

tujuan

1

Hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan

berbagai Ksp elektrolit

yang sukar larut dalam air

b. Mengetahui

tentang apa dan

bagaimana

2

Menghubungkan tetapan

hasilkali kelarutan dengan

tingkat kelarutan atau

pengendapannya

c. Mengidentifikasi

informasi

3

menghitung kelarutan

suatu elektrolit yang sukar

larut berdasarkan data

harga Ksp atau sebaliknya

4

Pengaruh ion

senama terhadap

kelarutan

Menjelaskan pengaruh

penambahan ion senama

dalam larutan

d. Memilih

operasi/prosedur

yang dipakai

5

Pengaruh pH

terhadap kelarutan

Menentukan pH larutan

dari harga Ksp-nya

6

Proses

pengendapan

Memperkirakan

terbentuknya endapan

berdasarkan harga Ksp

e. Mengurutkan

operasi yang

digunakan

7,8,9

f. Merancang apa

yang akan

dipelajari

10

Page 121: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

106

Lampiran 8

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Waktu : 90 menit

1. Mengapa jika kita melarutkan gula dengan jumlah banyak ke dalam air, maka ada sebagian gula

yang tidak dapat larut?

2. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan merupakan tetapan yang diturunkan dari reaksi

kesetimbangan kelarutan.

a. Tulislah reaksi kesetimbangan untuk garam-garam berikut Fe(OH)3, Bi2S3, dan Ag2CrO4.

b. Bagaimana rumusan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam-garam berikut: Fe(OH)3, Bi2S3,

Ag2CrO4. Jika garam-garam tersebut mempunyai kelarutan sebesar s, terntukan harga Ksp

masing-masing garam.

3. Stalaktit dan Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua melalui rongga-

rongga dan melarutkan kapur sedikit demi sedikit. Di dalam gua ini kapur ada yang jatuh dan

menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan tahun terbentuk stalaktit dan stalakmit.

a. Senyawa apa yang membentuk stalaktit dan stalakmit tersebut?

b. Jika senyawa tersebut memiliki tetapan hasil kali kelarutan sebesar 2.8 x 10-9, tentukan

kelarutan senyawa tersebut.

4. Di laboratorium terdapat banyak sekali garam, diantaranya:

Al(OH)3 1,3 x 10-33

BaCO3 5,1 x 10-9

Mg(OH)2 1,8 x 10-11

PbI2 7,1 x 10-9

CaSO4 9,1 x 10-6

a. Urutkan kelarutan garam-garam di atas dari yang terkecil!

b. Garam manakah yang paling sukar larut?

c. Jelaskan mengapa garam tersebut paling sukar larut?

d. Apa kesimpulan yang bisa Anda ambil dari kasus diatas mengenai hubungan kelarutan

dengan tingkat kesukaran larut dalam air?

5. Bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang sejenis maka akan

mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang. Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam

air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu 25°C. Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3

0,1 N?

6. Di laboratorium terdapat 500 mL larutan Mg(OH)2 yang mengandung ion Mg2+ sebanyak 10-6

mol. Jika ke dalam larutan tersebut di celupkan pH meter, berapakah pH larutan tersebut jika

Ksp Mg(OH)2 = 1 x 10-11?

7. Diketahui:

Ksp PbS = 8 x 10-28

Ksp CdS = 8 x 10-27

Ksp CuS = 6,3 x 10-36

Ksp FeS = 6,3 x 10-19

Bila ke dalam 1 liter larutan yang mengandung ion Pb2+, Fe2+, Cu2+, dan Cd2+ dengan konsentrasi

masing-masing 10-4 M dicampur dengan 1 liter larutan Na2S 10-4 M. dengan menggunakan

perhitungan, ion manakah yang mengendap?

Soal Pretes

Page 122: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

107

8. Batu ginjal dalam tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam kalsium fosfat atau

kalsium oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan terjadi dalam proses pencernaan bila

konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan menimbulkan terbentuknya kalsium oksalat.

a. Tulislah reaksi terbentuknya garam kalsium oksalat.

b. Jika konsentrasi ion Ca2+ dalam darah sebesar 10-4M, berapakah konsentrasi maksimun ion

C2O42- yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu ginjal? Ksp CaC2O4 = 4 x 10-9

9. Air sadah merupakan air yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang cukup tinggi. Kesadahan air

dapat diatasi dengan penambahan natrium karbonat.

a. Tulislah reaksi pengendapan ion Mg2+ dan Ca2+ dengan penambahan natrium karbonat.

b. Berapa gram Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ dalam 100 L air sadah? Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2.8x10-9. Mr Na2CO3 = 106.

10. Bagaimana pengaruh penambahan larutan HCl pekat terhadap kelarutan:

a. BaSO4?

b. BaCO3?

Kunci Jawaban

1. Karena semakin banyak gula yang dilarutkan, akan semakin mudah menjadi larutan

jenuh sehingga gula tidak dapat larut. (Skor : 5)

Karena gula sudah melewati titik jenuh larutan sehingga tidak dapat larut. (Skor : 4)

Karena gula sudah melewati titik jenuh larutan. (Skor: 3)

Karena konsentrasi gula lebih besar dari konsentrasi pelarut. (Skor: 2)

Karena gula dan air sudah setimbang sehingga gula tidak dapat larut. (Skor: 1)

2.

a. Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Bi2S3(s) 2Bi3+(aq) + 3S2-

(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 5)

Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH-

Bi2S3 2Bi3+ + 3S2-

Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42-

(Skor: 4)

Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Bi2S3(s) 2Bi3+(aq) + 3S2-

(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 3)

Fe(OH)3 Fe3+ + OH-

Bi2S3 Bi3+ + S2-

Ag2CrO4 Ag+ + CrO4

2- (Skor: 2)

Fe(OH)3 Fe+ + OH3-

Bi2S3 Bi2+ + S3-

Ag2CrO4 Ag2+ + CrO4- (Skor: 1)

b. Ksp = [ Fe3+] [OH-]3

Page 123: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

108

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ Bi3+]2 [S2-]3

= (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = [ Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 15)

Ksp = [ Fe3+] [3OH-]3

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ 2Bi3+]2 [3S2-]3

= (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = [ 2Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 12)

Ksp = s (3s)3

= 27s4

Ksp = (2s)2 (3s)3

= 108s5

Ksp = (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 9)

Ksp FeOH3 = 27s4

Ksp Be2S3 = 108s5

Ksp Ag2CrO4 = 4s3

(Skor: 6)

Ksp = [ Fe3+] [OH-]

= s (3s)

= 3s2

Ksp = [ Bi3+] [S2-]

= (2s) (3s)

= 5s2

Ksp = [ Ag+] [CrO42-]

Page 124: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

109

= (2s) s

= 2s2

(Skor: 3)

3. a. CaCO3 (Skor: 5)

b. CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 10)

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 8)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 1,32 x 10-4,5 (Skor: 6)

s =

=

= 5,29 x 10-5 (Skor: 4)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 2)

4.

a.

Al(OH)3(s) Al3+(aq) + 3OH-

(aq)

s s 3s

Ksp Al(OH)3(s) = [Al3+][OH-]3

1,3 x 10-33 = s x (3s)3

Page 125: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

110

1,3 x 10-33 = 27s4

s =

= 2,63 x 10-9

BaCO3(s) Ba2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp BaCO3(s) = [Ba2+] [CO32-]

5,1 x 10-9 = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][2OH-]2

1,8 x 10-11 = s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

PbI2(s) Pb2+(aq) + 2I-

(aq)

s s 2s

Ksp PbI2(s) = [Pb2+][2I-]2

7,1 x 10-9 = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

CaSO4(s) Ca2+(aq) + SO4

2-(aq)

s s s

Ksp CaSO4(s) = [Ca2+] [SO42-]

9,1 x 10-6 = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2, PbI2, dan

CaSO4. (Skor: 15)

Ksp Al(OH)3(s) = s x (3s)3

1,3 x 10-33 = 27s4

s =

Page 126: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

111

= 2,63 x 10-9

Ksp BaCO3(s) = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Ksp Mg(OH)2(s)= s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

Ksp CaSO4(s) = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2, PbI2, dan

CaSO4. (Skor: 12)

Ksp Al(OH)3(s) = s x (3s)3

1,3 x 10-33 = 27s4

s =

= 2,63 x 10-9

Ksp BaCO3(s) = s x s

5,1 x 10-9 = s2

s =

= 7,14 x 10-5

Ksp Mg(OH)2(s)= s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

Page 127: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

112

= 1,21 x 10-3

Ksp CaSO4(s) = s x s

9,1 x 10-6 = s2

s =

= 3,01 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah dan CaSO4, PbI2, Mg(OH)2, BaCO3 dan

Al(OH)3. (Skor: 9)

Ksp Al(OH)3(s) = 1,3 x 10-33

Ksp BaCO3(s) = 5,1 x 10-9

Ksp Mg(OH)2(s) = 1,8 x 10-11

Ksp PbI2(s) = 7,1 x 10-9

Ksp CaSO4(s) = 9,1 x 10-6

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Al(OH)3, BaCO3, Mg(OH)2, PbI2, dan

CaSO4. (Skor: 6)

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah BaCO3, PbI2, Al(OH)3, Mg(OH)2dan

CaSO4. (Skor: 3)

b. Garam yang paling sukar larut adalah Al(OH)3. Skor: 5

c. Karena Al(OH)3 mempunyai kelarutan yang kecil. Skor: 5

d. Garam yang mempunyai kelarutan kecil adalah garam yang sukar larut. Skor: 5

5. Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1

Page 128: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

113

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-]

2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 (Skor: 3) Cara lain: Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5

Page 129: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

114

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-]

= [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 3)

6. [Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

Page 130: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

115

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

[Mg2+] = 10-6mol

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log 3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

[OH-] = 2 x 2.10-6

= 4 x 10-6

pOH = -log 4x10-6

= 6-log 4

pH = 14-(6-log 4)

= 8+log 4. (Skor: 8)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq) (Skor: 4)

Cara lain:

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

= 1,118 x 10-3

[OH-] = b x Mb

= 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

Page 131: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

116

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

= 1,118 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

[Mg2+] = 10-6mol

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [2s]2

10-5 = 4s2

s =

= 1,58 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,58.10-3

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6

[OH-] = 2 x10-6

pOH = -log 2x10-6

= 6-log2

pH = 14-(6-log2)

= 8+log 2. (Skor: 8)

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2 (Skor: 4)

7. Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S

Page 132: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

117

[ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion - Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp PbS> Ksp PbS mengendap

- Qsp CdS = [Cd2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CdS> Ksp CdS mengendap

- Qsp CuS = [Cu2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CuS> Ksp CuS mengendap

- Qsp FeS = [Fe2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 15)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9

Qsp PbS> Ksp PbS mengendap Qsp CdS> Ksp CdS mengendap Qsp CuS> Ksp CuS mengendap Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 12)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 6)

Ksp PbS = 8x10-28 Ksp CdS = 8x10-27 Ksp CuS = 6,3x10-36 Ksp FeS = 6,3x10-19 (Skor: 3)

8. a. Ca2+

(aq) + C2O42-

(aq) ⇄ CaC2O4(s)

Skor: 5

b. Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

Page 133: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

118

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu

ginjal adalah 4x10-5M. (Skor: 10)

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5 (Skor: 8)

Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu

ginjal adalah 10-5M. (Skor: 6)

Konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu ginjal

adalah 4x10-5M. (Skor: 4)

CaC2O4(s) ⇄ Ca2+(aq) + C2O4

2-(aq) (Skor: 2)

9.

a. Ca2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ CaCO3(s) + 2Na+ (aq)

Mg2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ MgCO3(s)+ 2Na+

(aq)

Skor: 5 b. Karena harga Ksp MgCO3 lebih besar dari CaCO3, maka apabila MgCO3 mengendap

CaCO3 juga akan mengendap. Jadi untuk menentukan banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ kita cukup menghitung banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+. Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

kelarutan CO32- = 1,87x10-4M, jadi [Na2CO3] yang diperlukan lebih dari 1,87x10-4

M. karena V= 100L, maka banyaknya

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram. Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. Skor: 20

Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol.

Page 134: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

119

m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram. Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. (Skor: 16) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-]

2,8x10-9 = s2

s = 5,29 x 10-5

[CO32-] = 1,87x10-4 + 5,29x10-5

= 2,39 x 10-4

Na2CO3 = 2,39 x 10-4M x 100L = 2,39 x 10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 2,39 x 10-2mol x 106 gr/mol = 2,53 gram. (Skor: 12) Banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram (Skor: 8) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 4)

10.

a. BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq)

Ion Ba2+ dari BaSO4 akan berkumpul dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat

membentuk BaCl2 karena BaCl2 merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan

terurai menjadi ion-ionnya. Begitu pula yang terjadi pada ion H+ dan ion SO42- akan

tetap dalam bentuk ion karena asam kuat. Jadi penambahan HCl tidak mempengaruhi

kelarutan BaSO4. (Skor: 5)

Penambahan HCl tidak dapat mengikat Ba2+ dan SO42- sehingga dalam larutan tetap

sebagai ion-ionnya, jadi tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4. (Skor: 4)

Penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4 karena tidak mempengaruhi

pergeseran kesetimbangan dan dalam larutannya tetap sebagai ion-ionnya. (Skor: 3)

Penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4. (Skor:2)

BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq) (Skor:1)

b. BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO3

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq)

Page 135: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

120

Ion Ba2+ dari BaCO3 akan berkumpul dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat

membentuk BaCl2 karena BaCl2 merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan

terurai menjadi ion-ionnya.Tetapi ion H+ dari HCl akan bertemu dengan ion CO32-

membentuk H2CO3 dan terurai menjadi CO2 dan H2O. Karena CO32- berikatan

dengan H+ maka dapat mempengaruhi kesetimbangan BaCO3. Berkurangnya CO32-

akan menggeser kesetimbangan ke arah hasil reaksi (Ba2+ dan CO32-). Jadi kelarutan

BaCO3 meningkat. (Skor: 5)

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32- menjadi H2CO3 dan terurai membentuk

CO2 dan H2O, sehingga konsentrasi ion CO32- berkurang, hal ini mengakibatkan

kesetimbangan bergeser ke kanan yang menyebabkan BaCO3 larut. (Skor:4)

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32-, sehingga konsentrasi ion CO3

2-

berkurang, hal ini mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan yang

menyebabkan BaCO3 larut. (Skor:3)

Penambahan HCl dapat mempengaruhi kelarutan BaCO3. (Skor:2)

Page 136: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

121

Lampiran 9

Mata Pelajaran : Kimia

Pokok Bahasan : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Waktu : 90 menit

1. Mengapa jika kita melarutkan garam dapur dengan jumlah banyak ke dalam air, maka ada

sebagian garam yang tidak dapat larut?

2. Persamaan tetapan hasil kali kelarutan merupakan tetapan yang diturunkan dari reaksi

kesetimbangan kelarutan.

a. Tulislah reaksi kesetimbangan untuk garam-garam berikut Fe(OH)3, Ca3(PO4)2, dan Ag2CrO4.

b. Bagaimana rumusan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam-garam berikut: Fe(OH)3,

Ca3(PO4)2, Ag2CrO4. Jika garam-garam tersebut mempunyai kelarutan sebesar s, terntukan

harga Ksp masing-masing garam.

3. Stalaktit dan Stalakmit terbentuk pada saat air merembes dari atas bukit gua melalui rongga-

rongga dan melarutkan kapur sedikit demi sedikit. Di dalam gua ini kapur ada yang jatuh dan

menempel di atap gua sehingga dalam waktu ribuan tahun terbentuk stalaktit dan stalakmit.

a. Senyawa apa yang membentuk stalaktit dan stalakmit tersebut?

b. Jika senyawa tersebut memiliki tetapan hasil kali kelarutan sebesar 2.8 x 10-9, tentukan

kelarutan senyawa tersebut.

4. Di laboratorium terdapat banyak sekali garam, diantaranya:

Cd(OH)2 5,5 x 10-6

Ag2S 6,3 x 10-55

Mg(OH)2 1,8 x 10-11

PbI2 7,1 x 10-9

BaF2 1,0 x 10-6

a. Urutkan kelarutan garam-garam di atas dari yang terkecil!

b. Garam manakah yang paling sukar larut?

c. Jelaskan mengapa garam tersebut paling sukar larut?

d. Apa kesimpulan yang bisa Anda ambil dari kasus diatas mengenai hubungan kelarutan

dengan tingkat kesukaran larut dalam air?

5. Bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang sejenis maka akan

mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang. Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam

air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu 25°C. Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3

0,1 N?

6. Di laboratorium terdapat 500 mL larutan Mg(OH)2 yang mengandung ion Mg2+ sebanyak 10-6

mol. Jika ke dalam larutan tersebut di celupkan pH meter, berapakah pH larutan tersebut jika

Ksp Mg(OH)2 = 1 x 10-11?

7. Diketahui:

Ksp PbS = 8 x 10-28

Ksp CdS = 8 x 10-27

Ksp CuS = 6,3 x 10-36

Ksp FeS = 6,3 x 10-19

Bila ke dalam 1 liter larutan yang mengandung ion Pb2+, Fe2+, Cu2+, dan Cd2+ dengan konsentrasi

masing-masing 10-4 M dicampur dengan 1 liter larutan Na2S 10-4 M. dengan menggunakan

perhitungan, ion manakah yang mengendap?

Soal Postes

Page 137: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

122

8. Batu ginjal dalam tubuh akan terbentuk bila terjadi pengendapan garam kalsium fosfat atau

kalsium oksalat secara perlahan-lahan. Pengendapan akan terjadi dalam proses pencernaan bila

konsentrasi ion oksalatnya berlebihan dan menimbulkan terbentuknya kalsium oksalat.

a. Tulislah reaksi terbentuknya garam kalsium oksalat.

b. Jika konsentrasi ion Ca2+ dalam darah sebesar 10-4M, berapakah konsentrasi maksimun ion

C2O42- yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu ginjal? Ksp CaC2O4 = 4 x 10-9

9. Air sadah merupakan air yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang cukup tinggi. Kesadahan air

dapat diatasi dengan penambahan natrium karbonat.

a. Tulislah reaksi pengendapan ion Mg2+ dan Ca2+ dengan penambahan natrium karbonat.

b. Berapa gram Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ dalam 100 L

air sadah?

Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2.8x10-9. Mr Na2CO3 = 106.

10. Bagaimana pengaruh penambahan larutan HCl pekat terhadap kelarutan:

a. BaSO4?

b. BaCO3?

Kunci Jawaban

1. Karena semakin banyak garam yang dilarutkan, akan semakin mudah menjadi larutan

jenuh sehingga garam tidak dapat larut. (Skor : 5)

Karena garam sudah melewati titik jenuh larutan sehingga tidak dapat larut. (Skor : 4)

Karena garam sudah melewati titik jenuh larutan. (Skor: 3)

Karena konsentrasi garam lebih besar dari konsentrasi pelarut. (Skor: 2)

Karena garam dan air sudah setimbang sehingga garam tidak dapat larut. (Skor: 1)

2.

a. Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Ca3(PO4)2(s) 3Ca2+(aq) + 2PO4

3-(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 5)

Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH-

Ca3(PO4)2 3Ca2+ + 2PO4

3-

Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42-

(Skor: 4)

Fe(OH)3(s) Fe3+(aq) + 3OH-

(aq)

Ca3(PO4)2(s) Ca2+(aq) + PO4

3-(aq)

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) (Skor: 3)

Fe(OH)3 Fe3+ + OH-

Ca3(PO4)2 Ca2+ + PO4

3-

Ag2CrO4 Ag+ + CrO4

2- (Skor: 2)

Fe(OH)3 Fe+ + OH3-

Ca3(PO4)2 Ca3+ + PO4-

Ag2CrO4 Ag2+ + CrO4- (Skor: 1)

Page 138: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

123

b. Ksp = [ Fe3+] [OH-]3

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ Ca2+]3 [PO43-]2

= (3s)3 (2s)2

= 108s5

Ksp = [ Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 15)

Ksp = [ Fe3+] [3OH-]3

= s (3s)3

= 27s4

Ksp = [ 3Ca2+]3 [2PO43-]2

= (3s)3 (2s)2

= 108s5

Ksp = [ 2Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 12)

Ksp = s (3s)3

= 27s4

Ksp = (3s)3(2s)2

= 108s5

Ksp = (2s)2 s

= 4s3

(Skor: 9)

Ksp FeOH3 = 27s4

Ksp Ca3(PO4)2 = 108s5

Ksp Ag2CrO4 = 4s3

(Skor: 6)

Ksp = [ Fe3+] [OH-]

= s (3s)

= 3s2

Ksp = [ Ca2+] [PO42-]

= (2s) (3s)

= 5s2

Page 139: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

124

Ksp = [ Ag+] [CrO42-]

= (2s) s

= 2s2

(Skor: 3)

3. a. CaCO3

Skor: 5

b. CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 10)

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 5,29 x 10-5 (Skor: 8)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-]

2.8 x 10-9 = s x s

2.8 x 10-9 = s2

s =

= 1,32 x 10-4,5 (Skor: 6)

s =

=

= 5,29 x 10-5 (Skor: 4)

CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO3

2-(aq)

s s s

Ksp CaCO3(s) = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 2)

4.

a.

Cd(OH)2(s) Cd2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Cd(OH)2(s) = [Cd2+][2OH-]2

5,5 x 10-6 = s x (2s)2

Page 140: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

125

5,5 x 10-6 = 4s3

s =

= 1,11 x 10-2

Ag2S(s) 2Ag+(aq) + S2-

(aq)

s s 2s

Ksp Ag2S(s) = [2Ag+]2 [S2-]

6,3 x 10-55 = (2s)2 x s

6,3 x 10-55 = 4s3

s =

= 5,4 x 10-19

Mg(OH)2(s) Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][2OH-]2

1,8 x 10-11 = s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

PbI2(s) Pb2+(aq) + 2I-

(aq)

s s 2s

Ksp PbI2(s) = [Pb2+][2I-]2

7,1 x 10-9 = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

BaF2(s) Ba2+(aq) + 2F-

(aq)

s s 2s

Ksp BaF2(s) = [Ba2+][2F-]2

1,0 x 10-6 = s x (2s)2

1,0 x 10-6 = 4s3

s =

= 6,29 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Ag2S, Mg(OH)2, PbI2, BaF2, dan Cd(OH)2.

(Skor: 15)

Ksp Cd(OH)2(s) = s x (2s)2

Page 141: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

126

5,5 x 10-6 = 4s3

s =

= 1,11 x 10-2

Ksp Ag2S(s) = (2s)2 x s

6,3 x 10-55 = 4s3

s =

= 5,4 x 10-19

Ksp Mg(OH)2(s) = s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

Ksp BaF2(s) = s x (2s)2

1,0 x 10-6 = 4s3

s =

= 6,29 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Ag2S, Mg(OH)2, PbI2, BaF2, dan Cd(OH)2.

(Skor: 12)

Ksp Cd(OH)2(s) = s x (2s)2

5,5 x 10-6 = 4s3

s =

= 1,11 x 10-2

Ksp Ag2S(s) = (2s)2 x s

6,3 x 10-55 = 4s3

s =

= 5,4 x 10-19

Page 142: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

127

Ksp Mg(OH)2(s) = s x (2s)2

1,8 x 10-11 = 4s3

s =

= 1,65 x 10-4

Ksp PbI2(s) = s x (2s)2

7,1 x 10-9 = 4s3

s =

= 1,21 x 10-3

Ksp BaF2(s) = s x (2s)2

1,0 x 10-6 = 4s3

s =

= 6,29 x 10-3

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Cd(OH)2, BaF2, PbI2, Mg(OH)2, dan Ag2S

(Skor: 9)

Ksp Cd(OH)2(s) = 5,5 x 10-6

Ksp Ag2S(s) = 6,3 x 10-55

Ksp Mg(OH)2(s) = 1,8 x 10-11

Ksp PbI2(s) = 7,1 x 10-9

Ksp BaF2(s) = 1,0 x 10-6

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Ag2S, Mg(OH)2, PbI2, BaF2, dan Cd(OH)2.

(Skor: 6)

Kelarutan garam dari yang terkecil adalah Cd(OH)2, BaF2, PbI2, Mg(OH)2, dan Ag2S

(Skor: 3)

b. Garam yang paling sukar larut adalah Ag2S. Skor: 5

c. Karena Ag2S mempunyai kelarutan yang kecil. Skor: 5

d. Garam yang mempunyai kelarutan kecil adalah garam yang sukar larut. Skor: 5

5. Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s)

Page 143: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

128

2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = (2s)2 s = 4s3 = 4 (8,43.10-5)3 = 2,4 x 10-12 Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 (Skor: 3) Cara lain: Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12

Page 144: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

129

Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 15) Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) 8,43 x 10-5 1,686 x 10-4 8,43x10-5 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 12) Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] = [1,686x10-4]2 [8,43x10-5] = 2,4 x 10-12 Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO4

2-] 2,4 x 10-12 = (2x0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 4x10-2 s s = 6 x 10-9

Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 9) Kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 0,1 M AgNO3(aq) Ag+

(aq) + NO3-(aq)

0,1 0,1 0,1 Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L. (Skor: 6) Kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43x10-5mol/L, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 6 x 10-9 mol/L. (Skor: 3)

6. [Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

Page 145: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

130

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

[Mg2+] = 10-6mol

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [OH-]2

[OH-] =

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log 3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

[OH-] = 2 x 2.10-6

= 4 x 10-6

pOH = -log 4x10-6

= 6-log 4

pH = 14-(6-log 4)

= 8+log 4. (Skor: 8)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq) (Skor: 4)

Cara lain:

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

Page 146: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

131

= 1,118 x 10-3

[OH-] = b x Mb

= 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 20)

[Mg2+] = 10-6mol/0,5 L = 2x10-6 M

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 2x10-6 x [2s]2

5 x 10-6 = 4s2

s =

= 1,118 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,118.10-3

= 2,23 x 10-3

pOH = -log 2,23x10-3

= 3-log2,23

pH = 14-(3-log2,23)

= 11+log 2,23. (Skor: 16)

[Mg2+] = 10-6mol

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2

1 x 10-11 = 10-6 x [2s]2

10-5 = 4s2

s =

= 1,58 x 10-3

[OH-] = 2 x 1,58.10-3

= 3,16 x 10-3

pOH = -log 3,16x10-3

= 3-log 3,16

pH = 14-(3-log3,16)

= 11+log 3,16. (Skor: 12)

[Mg2+] = 10-6

[OH-] = 2 x10-6

pOH = -log 2x10-6

= 6-log2

Page 147: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

132

pH = 14-(6-log2)

= 8+log 2. (Skor: 8)

Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+(aq) + 2OH-

(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2(s) = [Mg2+][OH-]2 (Skor: 4)

7. Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion - Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp PbS> Ksp PbS mengendap

- Qsp CdS = [Cd2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CdS> Ksp CdS mengendap

- Qsp CuS = [Cu2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp CuS> Ksp CuS mengendap

- Qsp FeS = [Fe2+][S2-] = [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9 Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 15)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M Untuk menngetahui ion-ion tersebut mengendap atau tidak, kita harus menghitung Qsp dari masing-masing ion Qsp PbS = [Pb2+][S2-]

= [5x10-5] [5x10-5] = 2,5x10-9

Qsp PbS> Ksp PbS mengendap Qsp CdS> Ksp CdS mengendap Qsp CuS> Ksp CuS mengendap Qsp FeS> Ksp FeS mengendap Jadi ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 12)

Konsentrasi masing-masing ion setelah dicampur dengan Na2S [ion] = 10-4/2 = 5x10-5M [S2-] = 10-4/2 = 5x10-5M ion-ion yang mengendap adalah Pb2+, Cd2+, Cu2+, dan Fe2+

. (Skor: 6)

Ksp PbS = 8x10-28

Page 148: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

133

Ksp CdS = 8x10-27 Ksp CuS = 6,3x10-36 Ksp FeS = 6,3x10-19 (Skor: 3)

8. a. Ca2+

(aq) + C2O42-

(aq) ⇄ CaC2O4(s)

Skor: 5

b. Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu

ginjal adalah 4x10-5M. (Skor: 10)

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 4 x 10-5 (Skor: 8)

Agar tidak terjadi pengendapan maka QspCaC2O4=KspCaC2O4

[Ca2+][C2O42-] = KspCaC2O4

10-4 [C2O42-] = 4 x 10-9

[C2O42-] = 10-5

Jadi konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu

ginjal adalah 10-5M. (Skor: 6)

Konsentrasi maksimum ion oksalat yang dibutuhkan agar tidak terbentuk batu ginjal

adalah 4x10-5M. (Skor: 4)

CaC2O4(s) ⇄ Ca2+(aq) + C2O4

2-(aq) (Skor: 2)

9.

a. Ca2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ CaCO3(s) + 2Na+ (aq)

Mg2+(aq) + Na2CO3(aq) ⇄ MgCO3(s)+ 2Na+

(aq)

Skor: 5 b. Karena harga Ksp MgCO3 lebih besar dari CaCO3, maka apabila MgCO3 mengendap

CaCO3 juga akan mengendap. Jadi untuk menentukan banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ kita cukup menghitung banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk mengendapkan ion Mg2+. Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

kelarutan CO32- = 1,87x10-4M, jadi [Na2CO3] yang diperlukan lebih dari 1,87x10-4

M. karena V= 100L, maka banyaknya

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram.

Page 149: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

134

Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. Skor: 20

Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Na2CO3 = 1,87x10-4M x 100L = 1,87x10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 1,87x10-2 mol x 106 gr/mol = 1,98 gram. Jadi banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram. (Skor: 16) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

3,5x10-8 = s2

s = 1,87x10-4

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-]

2,8x10-9 = s2

s = 5,29 x 10-5

[CO32-] = 1,87x10-4 + 5,29x10-5

= 2,39 x 10-4

Na2CO3 = 2,39 x 10-4M x 100L = 2,39 x 10-2 mol. m Na2CO3 = n x Mr = 2,39 x 10-2mol x 106 gr/mol = 2,53 gram. (Skor: 12) Banyaknya Na2CO3 yang diperlukan untuk nengendapkan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah 1,98 gram (Skor: 8) Ksp MgCO3 = [Mg2+][CO3

2-]

Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-] (Skor: 4)

10.

a. BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq)

Ion Ba2+ dari BaSO4 akan berkumpul dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat

membentuk BaCl2 karena BaCl2 merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan

terurai menjadi ion-ionnya. Begitu pula yang terjadi pada ion H+ dan ion SO42- akan

tetap dalam bentuk ion karena asam kuat. Jadi penambahan HCl tidak mempengaruhi

kelarutan BaSO4. (Skor: 5)

Page 150: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

135

Penambahan HCl tidak dapat mengikat Ba2+ dan SO42- sehingga dalam larutan tetap

sebagai ion-ionnya, jadi tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4. (Skor: 4)

Penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4 karena tidak mempengaruhi

pergeseran kesetimbangan dan dalam larutannya tetap sebagai ion-ionnya. (Skor: 3)

Penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4. (Skor:2)

BaSO4(s) ⇄ Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq) (Skor:1)

b. BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO3

2-(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl-

(aq)

Ion Ba2+ dari BaCO3 akan berkumpul dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat

membentuk BaCl2 karena BaCl2 merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan

terurai menjadi ion-ionnya.Tetapi ion H+ dari HCl akan bertemu dengan ion CO32-

membentuk H2CO3 dan terurai menjadi CO2 dan H2O. Karena CO32- berikatan

dengan H+ maka dapat mempengaruhi kesetimbangan BaCO3. Berkurangnya CO32-

akan menggeser kesetimbangan ke arah hasil reaksi (Ba2+ dan CO32-). Jadi kelarutan

BaCO3 meningkat. (Skor: 5)

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32- menjadi H2CO3 dan terurai membentuk

CO2 dan H2O, sehingga konsentrasi ion CO32- berkurang, hal ini mengakibatkan

kesetimbangan bergeser ke kanan yang menyebabkan BaCO3 larut. (Skor:4)

Penambahan HCl akan mengikat ion CO32-, sehingga konsentrasi ion CO3

2-

berkurang, hal ini mengakibatkan kesetimbangan bergeser ke kanan yang

menyebabkan BaCO3 larut. (Skor:3)

Penambahan HCl dapat mempengaruhi kelarutan BaCO3. (Skor:2)

Penambahan HCl tidak dapat mempengaruhi kelarutan BaCO3. (Skor:1)

Page 151: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

136

Lampiran 10

Pedoman penskoran Criterion-Referenced Test dan Pencapaian Indikator Metakognisi

No Kriteria Derajat pemahaman Pencapaian indikator

metakognisi

Skor

1. Jawaban benar menunnjukkan materi dipahami dengan semua

penjelasan benar

Memahami materi Indikator tercapai 5

2. Jawaban benar dan menunjukkan hanya sebagian materi

dikuasai

Memahami sebagian 4

3. a. Jawaban benar dan menunjukkan ada materi yang dikuasai tetapi ada pertanyaan dalam jawaban yang kurang tepat

Memahami sebagian materi

dengan adanya ketidaktelitian

Sebagian besar

indikator tercapai

3

b. Sebagian besar penjelasan benar dan materi dikuasai tetapi jawaban salah karena ada pertanyaan dalam jawaban yang menunjukkan ketidaktelitian

3

4. a. Jawaban benar dengan penjelasan kurang logis Memahami sebagian tapi kurang

logis

Sebagian kecil

indikator tercapai

2

b. Ada sebagian materi yang dikuasai dan jawaban salah karena ada bagian yang kurang logis

2

c. Jawaban salah tetapi ada pernyataan yang menunjukkan kebenaran materi

2

d. Jawaban salah akibat adanya kesalahan dalam mengidentifikasi data yang diperlukan

2

5. a. Jawaban benar tapi kurang lengkap Memahami sebagian tapi tidak

bisa member penjelasan

2

b. Jawaban benar tanpa penjelasan yang jelas 2

6. a. Jawaban salah dengan penjelasan salah Tidak memahami Tidak mencapai

indikator metakognisi

1

b. Jawaban salah dengan penjelasan tidak berhubungan dengan materi sama sekali

1

c. Mengulang pernyataan atau pertanyaan dengan sedikit penjelasan dan kata-katanya sendiri

1

d. Jawaban tidak berhubungan dengan pertanyaan atau 1

Page 152: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

137

jawaban tidak tepat

7. a. Menuliskan kembali pertanyaan Tidak ada respon 0

b. Tidak ada jawaban/kosong 0

c. Menjawab “saya tidak tahu” dsb 0

Page 153: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

138

Lampiran 11

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 1 Donorojo Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Alokasi Waktu : 12 jam (pretes-postes) Kompetensi dasar Indikator Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber/ bahan/

alat Memprediksi

terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dengan santun dan percaya diri

Menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya dengan rasa ingin tahu dan bertanggungjawab

Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan teliti dan kreatif

Memilih operasi yang paling sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya dengan teliti dan bertanggungjawab

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Melalui diskusi kelas menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut, menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya, serta menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan rasa ingin tahu, kreatif dan bertanggungjawab

Melalui diskusi kelas menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut, menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan,

Jenis tagihan Tugas individu Tugas kelompok Ulangan

Bentuk instrumen Performans (kinerja dan sikap), laporan tertulis, Tes tertulis

8 jam Sumber Buku kimia

Bahan Lembar kerja, Bahan/alat untuk praktek

Page 154: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

139

Kompetensi dasar Indikator Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu

Sumber/ bahan/

alat Menjelaskan pengaruh

penambahan ion senama dalam larutan dengan kreatif dan percaya diri

Memilih operasi yang dipakai untuk menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya dengan teliti dan bertanggungjawab

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan kreatif dan percaya diri

menentukan harga pH larutan dari harga Ksp-nya dengan teliti, kreatif, percaya diri dan bertanggungjawab

Merancang dan melakukan percobaan dengan rasa ingin tahu, kreatif, dan jujur untuk menentukan kelarutan garam dan membandingkannya dengan hasil kali kelarutan dengan penuh percaya diri

Menyimpulkan kelarutan suatu garam dengan santun dan percaya diri

Page 155: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

140

Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 1

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

a. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dengan santun dan percaya diri

b. Menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapanya dengan rasa ingin tahu dan bertanggungjawab

c. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan teliti dan kreatif

d. Memilih operasi yang paling sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai kelarutan garam yang mudah

larut dan sukar larut dalam air. Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok

dengan langkah: merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan

menguji hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : Santun, Rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

a. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dengan santun dan percaya diri

b. Siswa dapat menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapanya dengan rasa ingin tahu dan bertanggungjawab

c. Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan teliti dan kreatif

d. Siswa dapat memilih operasi yang paling sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya dengan teliti dan bertanggungjawab

EKSPERIMEN 1

Page 156: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

141

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai kelarutan garam yang mudah

larut dan sukar larut dalam air. Siswa dapat memecahkan masalah melalui diskusi

kelompok dengan langkah: merumuskan masalah, menyusun hipotesis,

mengumpulkan data dan menguji hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa dapat menunjukkan karakter

santun, rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menymbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran a. Kelarutan

Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum

suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya dinyatakan

dalam gram L-1 atau mol L-1. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain sebagai berikut.

1) Jenis pelarut Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar.

Misalnya alkohol dan semua senyawa asam adalah senyawa polar, sehingga mudah larut

dalam air yang juga senyawa polar. Selain senyawa polar, senyawa ion juga mudah larut

dalam air dan terurai menjadi ion-ion.

Senyawa nonpolar akan mudah larut dalam senyawa nonpolar, misalnya lemak mudah

larut dalam minyak. Senyawa polar umumnya tidak larut dalam senyawa nonpolar,

misalnya alkohol tidak larut dalam minyak tanah.

2) Suhu Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas

(kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut.

Merenggangnya jarak antar molekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul

tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air.

b. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar

pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negatif. Bila kedalam larutan jenuh suatu

senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion maka kristal tersebut tidak melarut dan

akan mengendap. Kristal yang tidak larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam

sistem tersebut ditambahkan air maka endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan

sebaliknya bila air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal.

Dalam peristiwa tersebut terjadi sistem kesetimbangan antara zat padat dengan ion-ionnya

didalam larutan.

Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn di dalam air akan menghasilkan reaksi

kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumus,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Page 157: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

142

Sebagai contoh, pasangan garam perak klorida yang dapat larut menghasikan

kesetimbangan berikut jika dimasukkan dalam air:

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

Harga hasil kali kelarutannya adalah

Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]

c. Hubungan kelarutan dan Ksp Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan

harga kelarutanny dalam satuan mol L-1. Senyawa AmBn yang terlarut akan mengalami

ionisasi dalam system kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L-1, maka di dalam reaksi

kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan ion Bm- sebagai berikut

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

s mol L-1 m s mol L-1 n s mol L-1

sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

= (m s)m (n s)n

= mm x nn x (s)(m+n)

Jadi untuk reaksi kesetimbangan:

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Ksp AmBn = mm x nn x (s)(m+n)

Dengan s =kelarutan AmBn dalam satuan mol L-1

Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut:

Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan suhu maka

harga Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : inkuiri

Metode : diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Pembukaan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa

3 menit

Orientasi

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa

4 menit

Page 158: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

143

tentang molaritas dan kesetimbangan larutan. Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dengan

mengajukan pertanyaan mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan. - Mengapa kapur sukar larut dalam air?

Bagaimana hubungan kasus tersebut terhadap kelarutan dan hasil kali kelarutan?

KEGIATAN INTI

Merumuskan

masalah

Siswa diberi tugas mengerjakan LKS secara kelompok

Siswa dengan bimbingan guru merumuskan masalah mengenai kasus Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang ada di LKS.

8 menit

Menentukan

hipotesis

Siswa bekerjasama dan tanggungjawab membuat

hipotesis atau menarik kesmpulan sementara dari

masalah yang ditemukan mengenai Kelarutan dan Hasil

Kali Kelarutan

7 menit

Mengumpulkan

data

Eksplolasi Siswa dengan rasa ingin tahu mencari informasi

untuk menguji hipotesis mengenai Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, serta hubungan antara Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Siswa dengan penuh rasa ingin tahu mengumpulkan data atau informasi berkaitan dengan percobaan yang akan dilakukan mengenai kelarutan gula dalam air.

Siswa bekerjasama mengumpulkan data mengenai Hasil Kali Kelarutan, dan hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan menjawab pertanyaan yang ada di LKS.

20 menit

Menguji

hipotesis

Elaborasi Siswa secara bekerjasama membuktikan hipotesis

dengan melakukan percobaan melarutkan gula ke dalam air dan menjawab pertanyaan mengenai kelarutan.

Siswa dengan penuh rasa ingin tahu menyelesaikan pertanyaan yang ada di LKS mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan, serta hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan berdasarkan informasi dan data yang telah dikumpulkan.

25 menit

Page 159: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

144

Penarikan

Kesimpulan

Siswa secara kerjasama membuat simpulan dari hasil percobaan dan hasil diskusi yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa dengan santun dan percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam kegiatan presentasi hasil diskusi

Konfirmasi Guru memberikan catatan-catatan penting

mengenai materi yang harus dikuasai siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak

membicarakan hal yang belum dipahami dari hasil diskusi kelas.

20 menit

KEGIATAN PENUTUP

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan dan hasil kali kelarutan

Siswa diberi tugas untuk melihat fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan untuk pertemuan berikutnya.

5 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 160: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

145

SOAL LATIHAN

1. Obat maag atau yang dikenal sebagai antasida umumnya merupakan senyawa yang bersifat basa, sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat di dalam cairan lambung. Umumnya obat antasida yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar larut, sehingga reaksinya lambat dan dapat bertahan lama, misalnya aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Jika magnesium hidroksida mempunyai Ksp sebesar 1,8x10-11, berapa kelarutan magnesium hidroksida dalam usus?

2. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4×10−4 mol/L. Tentukan massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan milligram (mg). (Ar Pb = 206; S = 32; O = 16)

3. Tuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam berikut: a. AgCl b. Ag2CO3 c. Ba3(PO4)2

4. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 2 L larutan jenuh. tentukan Ksp dari BaF2.

5. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10−6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2. 6. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp dari

Mg(OH)2 7. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10−5, hitunglah kelarutannya dalam 1

liter air! KUNCI JAWABAN 1. Mg(OH)2(s) Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = s (2s)2

1,8x10-11 = 4s3

s =

= 1,65x10-4

2. S = 1,4×10−4 mol/L V = 0,5 L

S = n/v, jadi n= s x V

Sehingga jumlah mol PbSO4

n = s x V

= 1,4×10−4 mol/L x 0,5 L = 0,7 × 10−4 mol

dan massanya adalah

m = n x Mr

= 0,7.10-4 x 302 = 211,4 x 10-4 gram = 21,14 mg

3. a. AgCl(s) Ag+

(aq) + Cl-(aq) Ksp = [ Ag+] [Cl-]

b. Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO3

2-+(aq)

Ksp = [Ag+]2+[CO32-]

Page 161: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

146

c. Ba3(PO4)2(s) 3Ba2+(aq) + 2PO4

3-(aq)

Ksp = [Ba2+]3 [PO43-]2

4. Jumlah mol dari BaF2 adalah: n = 0,7 / 175 = 4 × 10−3 mol Kelarutannya adalah S = 4 × 10−3 mol / 2 L = 2 × 10−3 mol/L BaF2 Ba2+ + 2F− 2 × 10−3 2 × 10−3 4 × 10−3 Ksp BaF2 = [Ba2+][F−]2 Ksp BaF2 = (2 × 10−3)(4 × 10−3)2 = 3,2 × 10−8

5. Ca(OH)2 (aq) Ca2+(aq) + 2OH-

(aq) Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [2OH-]2 4 x 10-6 = (s) (2s)2 4 x 10-6 = 4s3 s3 = 10-6 s = 10-2 mol/L

6. V = 100 cm3 = 0,1 L massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram Mr = 58 Ksp = .... mol Mg(OH)2 = gram / Mr mol Mg(OH)2 = 1,16 × 10−3 / 58 = 0,02 × 10−3 mol s = mol / liter s = 0,02 × 10−3 / 0,1 = 0,2 × 10−3 mol/L Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH− s s 2s Ksp = (s)(2s)2 = 4s3 Ksp = 4(0,2 × 10−3)3 = 3,2 × 10−11

7. Volume V = 1 liter Ksp Ag2SO4 = 3,2 x 10−5 s =..... Ag2SO4 2Ag+ + SO4 2− s 2s s Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO4 2−] Ksp Ag2SO4 = (2s)2(s) 3,2 x 10−5 = 4s3 s3 = 0,8 x 10−5 s3 = 8 x 10−6 s = 2 x 10−2 mol/L

Page 162: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

147

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 2

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai pengaruh ion sejenis terhadap

kelarutan. Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok dengan langkah:

merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan menguji

hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai pengaruh ion sejenis terhadap

kelarutan. Siswa dapat memecahkan masalah melalui diskusi kelompok dengan

langkah: merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan

menguji hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter santu, rasa

ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menymbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

EKSPERIMEN 2

Page 163: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

148

E. Materi Pembelajaran

Pengaruh ion senama terhadap kelarutan

Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl maka

akan segera terjadi pengendapan AgCl, demikian pula bila ke dalam lautan AgCl tersebut

ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3.

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl- maka

kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga mengakibatkan jumlah AgCl yang mengendap

bertambah. Demikian pula bila dalam system kesetimbangan tersebut ditambah ion Ag+,

maka sistem kesetimbangan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl

yang mengendap. Kesimpulannya bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan

ditambahkan ion yang senama mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : inkuiri

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Pembukaan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa

3 menit

Orientasi

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

Guru mengajukan pertanyaan secara santun untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang kesetimbangan larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan serta mengenai fenomena yang telah dilihat oleh siswa mengenai pengaruh ion senama terhadap kelarutan.

4 menit

Page 164: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

149

KEGIATAN INTI

Merumuskan

masalah

Eksplorasi Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

pengaruh ion senama terhadap kelarutan. Mengapa ion senama/sejenis dapat mempengruhi

kelarutan?

Siswa diberi tugas mengerjakan LKS secara kelompok

Siswa secara bekerjasama membuat rumusan masalah berdasarkan masalah yang mereka temukan mengenai pengaruh ion sejenis terhasap kelarutan suatu zat.

8 menit

Menentukan

hipotesis

Siswa bekerjasama dan tanggungjawab membuat

hipotesis atau menarik kesimpulan sementara

berdasarkan rumusan masalah mengenai pengaruh ion

sejenis terhadap kelarutan.

7 menit

Mengumpulkan

data

Siswa dengan penuh rasa ingin tahu mengumpulkan data atau informasi mengenai pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan.

Siswa secara bersama dan bertanggungjawab menjawab pertanyaan yang ada di LKS mengenai pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan.

20 menit

Menguji

hipotesis

Elaborasi

Siswa dengan percaya diri dan bertanggungjawab

membuktikan hipotesis dengan menyesaikan soal

perhitungan yang ada di LKS melalui data-data atau

informasi yang dikumpulkan secara bersama dalam

diskusi.

25 menit

Penarikan

Kesimpulan

Siswa secara kerjasama membuat simpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa dengan santun dan percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam kegiatan presentasi hasil diskusi

Konfirmasi Guru memberikan catatan-catatan penting

mengenai materi yang harus dikuasai siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak

membicarakan hal yang belum dipahami dari hasil diskusi kelas.

20 menit

KEGIATAN PENUTUP

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang pengaruh pH terhadap kelarutan dan melihat kejadian dalam kehidupan

5 menit

Page 165: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

150

sehari-hari mengenai materi.

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 166: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

151

SOAL LATIHAN

1. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 10−12. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan 0,01 M K2CrO4!

2. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M! Ksp Mg(OH)2 = 1,8×10−11 mol3 L−3 3. Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu

25C. Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam AgNO3 0,1 N KUNCI JAWABAN

1. Larutan 0,01 M K2CrO4 mengandung: ion K+ sebanyak 0,02 M ion CrO4

2− sebanyak 0,01 M Ag2CrO4 terurai menjadi: Ag2CrO4(s) 2Ag+

(aq) + CrO42−

(aq) s 2s s Ksp Ag2CrO4 = [Ag+] [CrO4

2-] = (2s)2 [CrO4

2-] ion CrO42- dari K2CrO4, sebanyak 0,01M, jadi

Ksp Ag2CrO4 = (2s)2 (0,01) 4 x 10-12 = 4s2 (0,01)

s =

= 10-5 mol/L 2. NaOH dengan molaritas ion-ionnya:

NaOH(aq) Na+(aq) + OH-

(aq) 0,1 M 0,1 M 0,1 M Mg(OH)2 dengan ion-ion dan kelarutannya: Mg(OH)2(s) Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = s (2s)2

1,8x10-11 = s (0,1)2

s =

= 1,8x10-9 mol/L

3. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 N Larutan AgNO3 0,1 mengandung 0,1 M ion Ag+ dan 0,1 M ion NO3

- AgNO3 (aq) Ag+ (aq) + NO3

- (aq)

0,1 M 0,1 M 0,1 M Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag2CrO4 padat, maka kristal itu akan larut hingga larutan jenuh. Misalkan kelarutan Ag2CrO4 = s mol/L maka konsenterasi ion CrO4

2- yang dihasilkan = s mol/L dan ion Ag+ = 2s mol/L Ag2CrO4 (s) 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-]

2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10 Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L.

Page 167: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

152

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 3

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memilih operasi yang dipakai untuk menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya

dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai pengaruh pH terhadap

kelarutan suatu zat. Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok dengan langkah:

merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan menguji

hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif

Produk:

Siswa dapat memilih operasi yang dipakai untuk menentukan pH larutan dari harga

Ksp-nya dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS mengenai pengaruh pH terhadap

kelarutan suatu zat. Siswa dapat memecahkan masalah melalui diskusi kelompok

dengan langkah: merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan

menguji hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter

bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran Pengaruh pH dan Kelarutan

EKSPERIMEN 3

Page 168: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

153

Beberapa zat padat hanya sedikit larut dalam air tetapi sangat larut dalam larutan asam.

Sebagai contoh, bijih tembaga dan nikel sulfida dapat larut dengan asam kuat, suatu fakta

yang amat membantu dalam pemisahan dan pengambilan logam berharga ini dari bentuk

unsurnya. Pengaruh pH terhadap kelarutan ditunjukkan secara dramatis pada kerusakan

bangunan dan monumen oleh pengendapan asam. Ada sebagian senyawa ionik dengan

kelarutan rendah mempunyai daya larut yang bergantung pada pH larutan. pH

mempengaruhi daya larut ion hidroksida dan garam yang mengandung anion basa lemah.

Tetapi tidak semua garam yang sukar larut dapat larut dalam asam, contohnya BaSO4,

kelarutan BaSO4 tidak dipengeruhi oleh penambahan asam. Untuk memahaminya, simak

contoh berikut :

- Kalsium karbonat (CaCO3)

Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:

CaCO3 (s) Ca2+ (aq) + CO32- (aq)

Dengan penambahan HCl mengakibatkan ion Ca2+ dari CaCO3 akan berkumpul

dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat membentuk CaCl2 karena CaCl2

merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan terurai menjadi ion-ionnya.

Tetapi ion H+ dari HCl akan bertemu dengan ion CO32- membentuk H2CO3 dan

terurai menjadi CO2 dan H2O. Karena CO32- berikatan dengan H+ maka dapat

mempengaruhi kesetimbangan CaCO3. Berkurangnya CO32- akan menggeser

kesetimbangan ke arah hasil reaksi (Ca2+ dan Cl-). Jadi kelarutan CaCO3 meningkat.

- Barium sulfat (BaSO4)

Dalam larutan jenuh BaSO4 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:

BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

Dengan penambahan HCl mengakibatkan ion Ba2+ dari BaSO4 akan berkumpul

dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat membentuk BaCl2 karena BaCl2

merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan terurai menjadi ion-ionnya.

Begitu pula yang terjadi pada ion H+ dan ion SO42- akan tetap dalam bentuk ion

karena asam kuat. Jadi penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4.

- Kelarutan Hidroksida Salah satu pengaruh pH terhadap kelarutan juga terjadi pada logam hidroksida.

Konsentrasi ion OH- muncul secara eksplisit dalam rumus hasil kali kelarutan

senyawa tersebut. Sebagai contoh garam Zn(OH)2, akan mengalami reaksi

kesetimbangan sebagai berikut:

Zn(OH)2(s) Zn2+(aq) + 2OH-

(aq)

Jika larutan dibuat lebih asam, konsentrasi ion hidroksida berkurang, yang

menyebabkan kenaikan konsentrasi ion Zn2+. Jadi seng hidroksida lebih larut dalam

larutan asam daripada dalam air murni.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : inkuiri

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Page 169: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

154

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Pembukaan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa

3 menit

Orientasi

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang kesetimbangan larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan serta mengenai kejadian dalam kehidupan siswa yang berkaitan dengan pengaruh pH terhadap kelarutan.

4 menit

KEGIATAN INTI

Merumuskan

masalah

Eksplorasi Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

pengaruh pH terhadap kelarutan. Mengapa pH dapat mempengruhi kelarutan?

Siswa diberi tugas LKS secara kelompok Siswa secara bekerjasama membuat rumusan

masalah berdasarkan masalah yang mereka temukan mengenai pengaruh pH terhasap kelarutan suatu zat.

8 menit

Menentukan

hipotesis

Siswa bekerjasama dan tanggungjawab membuat

hipotesis atau menarik kesimpulan sementara

berdasarkan rumusan masalah mengenai pengaruh pH

terhadap kelarutan dan cara menentukan pH larutan

berdasarkan harga Ksp-nya

7 menit

Mengumpulkan

data

Siswa dengan penuh rasa ingin tahu mengumpulkan

data atau informasi untuk menguji hipotesis mengenai

pengaruh pH terhadap kelarutan dan cara menentukan

pH larutan berdasarkan harga Ksp-nya.

20 menit

Menguji

hipotesis

Elaborasi

Siswa dengan percaya diri dan bertanggungjawab

membuktikan hipotesis dengan menjawab pertanyaan

mengenai pengaruh pH terhadap kelarutan melalui data-

data atau informasi yang dikumpulkan secara bersama

dalam diskusi.

25 menit

Page 170: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

155

Penarikan

Kesimpulan

Siswa secara kerjasama membuat simpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa dengan santun dan percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam kegiatan presentasi hasil diskusi

Konfirmasi Guru memberikan catatan-catatan penting

mengenai materi yang harus dikuasai siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak

membicarakan hal yang belum dipahami dari hasil diskusi kelas.

20 menit

KEGIATAN PENUTUP

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang proses pengendapan dan mencari kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan proses pengendapan.

Siswa diberi tugas untuk membuat rancangan percobaan untuk mengidentifikasi kesadahan air berdasarkan proses pengendapan.

5 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 171: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

156

SOAL LATIHAN

1. Larutan jenuh X(OH)2 memiliki pOH = 5. Tentukan hasil kali kelarutan (Ksp) dari X(OH)2 tersebut!

2. Larutan jenuh senyawa hidroksida dari suatu basa L(OH)2 dilarutkan dalam 1 liter air. Diketahui Ksp L(OH)2 = 4×10−12, tentukan pH akhir dari pelarutan L(OH)2 tersebut!

3. Diketahui tetapan hasilkali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentuknlah kelarutan Mg(OH)2 dalam : a. Aquades (air murni) b. Larutan dengan pH = 12

KUNCI JAWABAN

1. pOH = 5 artinya konsentrasi OH− nya diketahui sebesar 10−5 M. Dari X(OH)2 X2+ + 2OH− [OH−] = 10−5 M [X2+] = 1/2 x 10−5 M = 5 x 10−6 M Ksp = [X2+] [OH−]2 Ksp = [5 x 10−6] [10−5]2 = 5 x 10−16

2. L(OH)2 L2+ + 2OH- s s 2s

Ksp = [L2+] [OH-]2

= s . (2s)2 = 4s3

s =

=

= 10-4

[OH-] = 2 x s

= 2x10-4

pOH = - log 2.10-4

= 4-log2

pH = 14-(4-log2)

= 10+log2

3. Kelarutan Mg(OH)2 a. Dalam Aquades (air murni) Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh [Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 Misalkan kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) s s 2s [Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 (s) (2s)2 = 2 x 10-12 4s3 = 2 x 10-12 s = 7,94 x 10-5 mol/L Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 x 10-5 mol/L

Page 172: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

157

b. Dalam Larutan dengan pH = 12 pH = 12, pOH = 14-pH

= 14 -12 = 2

[OH-] = 1 x 10-2 mol/L Mg(OH)2 akan larut hinggga terjadi larutan jenuh, misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol/L Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

x x 2x Konsenterasi ion OH – dalam larutan 1 x 10-2 mol / L + 2x . subtitusi data ini kedalam persamaan tetapan kesetibangan Mg(OH)2 menghasilkan persamaan sebagai berikut : [Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 (x) (2x)2 = 2 x 10-12 (x) (10-2 + 2x )2 = 2 x 10-12

Oleh karena dapat diduga bahwa x <<>-2 , maka 1 x 10-2 + 2x ≈ 1 x 10-2 maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut : (x) (2 x 10-2)2 = 2 x 10-12 x = 2 x 10-8 Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8 mol / L.

Kelarutan ini kira-kira 4000 kali lebih kecil daripada kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades

Page 173: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

158

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 4

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Melakukan percobaan dengan kerja sama dan bertanggungjawab untuk

mengidentifikasi kesadahan air berdasarkan proses pengendapan.

2. Afektif Karakter : teliti, kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

3. Psikomotorik a. Menggunakan alat dengan benar dan teliti. b. Melakukan percobaan dengan teliti sesuai prosedur percobaan c. Melakukan pembersihan alat dengan baik d. Membuat laporan sementara dengan tepat secara bekerjasama.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dapat melakukan percobaan dengan kerja sama dan bertanggungjawab untuk

mengidentifikasi kesadahan air berdasarkan proses pengendapan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter teliti,

kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab.

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat

EKSPERIMEN 4

Page 174: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

159

b. Siswa bisa berkomunikasi 3. Psikomotorik

a. Siswa dapat menggunakan alat dengan benar dan teliti. b. Siswa dapat melakukan percobaan dengan teliti sesuai prosedur percobaan c. Siswa dapat melakukan pembersihan alat dengan baik d. Siswa dapat membuat laporan sementara dengan tepat secara bekerjasama.

E. Materi Pembelajaran Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat

memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar

harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya endapan

suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut

dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn jika larutan yang

mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut

ini.

Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh AmBn Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AmBn. Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran

dengan cara pengendapan. Contoh : Untuk memisah ion Zn2+ dan ion Cd2+ yang terdapat

secara bersama-sama dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H2S

ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10-22 dan Ksp CdS= 8x10-27, dengan mengatur harga pH

maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian sehingga Qsp ZnS<

Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS > Ksp CdS sehingga CdS

mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut dapat dipisahkan dari larutan.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : teacher centered

Strategi : konvensional

Metode : kerja kelompok, eksperimen, penugasan

Media : Alat dan bahan praktikum, Papan tulis, boardmarker, dan penghapus

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Pembukaan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan motivasi secara kreatif dan mengondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya masing-masing

Guru memeriksa kehadiran siswa Siswa dengan rasa ingin tahu di ajak

membicarakan mengenai prosedur percobaan yang

3 menit

Page 175: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

160

telah ditugaskan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.

Orientasi

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama praktikum melalui ceramah dengan santun

Guru memberikan pengarahan tentang tata tertib melakukan percobaan agar efektif, efisien dan memenuhi kriteria keselamatan kerja.

4 menit

KEGIATAN INTI

Merumuskan

masalah

Eksplorasi Guru mengajukan pertanyaan yang menjadi pokok

permasalahan yang harus di uji saat melakukan percobaan. - Bagaiman cara mengidentifikasi kesadahan air?

Siswa diberi tugas untuk mengerjakan LKS. Siswa secara kerjasama dan tanggungjawab

merumuskan masalah mengenai kasus yang ada di LKS.

3 menit

Menentukan

hipotesis

Siswa bekerjasama dan tanggungjawab membuat

hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan 5 menit

Mengumpulkan

data

Siswa secara bekerjasama dan bertanggungjawab mengumpulkan data mengenai hal yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis melalui percobaan mengidentifikasi kesadahan air.

10 menit

Menguji

hipotesis

Elaborasi Siswa secara kerjasama dan bertanggungjawab

melakukan percobaan sesuai dengan prosedur kerja tang telah disusun untuk mengidentifikasi kesadahan air.

Siswa dengan arahan guru mengumpulkan data percobaan dengan teliti.

Siswa secara kerjasama membuat analisis data percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS mengenai proses pengendapan dalam mengidentifikasi kesadahan air melalui diskusi kelompok.

Siswa menyajikan hasil diskusi dalam laporan sementara.

40 menit

Page 176: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

161

Penarikan

Kesimpulan

Siswa bekerjasama membuat simpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa dengan santun dan percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam kegiatan presentasi hasil diskusi

Konfirmasi Guru memberikan catatan-catatan penting

mengenai kesimpulan yang telah dirumuskan siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak

membicarakan hal yang belum dipahami dari hasil percobaan.

25 menit

KEGIATAN PENUTUP

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan

Siswa diberi tugas untuk membuat laporan hasil percobaan dan dikumpulkan minggu depan.

5 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia, LKS

I. Penilaian Kognitif : laporan sementara (kelompok) dan laporan praktikum (individu)

Psikomotor: lembar Observasi

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 177: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

162

KESADAHAN AIR

I. Tujuan

Mengidentifikasi kesadahan air.

II. Alat dan Bahan

Alat Bahan

a. Tabung reaksi

b. Gelas ukur

c. Erlenmeyer

d. Buret

e. Air sumur

f. Air suling

g. Larutan Na2CO3

h. Air sabun

i. Air sadah

III. Langkah kerja

Berdasarkan alat dan bahan yang sudah di sediakan, rancanglah sebuah percobaan

untuk mengidentifikasi kesadahan air.

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 178: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

163

IV. Hasil Pengamatan

Sampel air

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air dipanaskan

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air + lar

Na2CO3

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

V. Permasalahan

1) Dari ketiga sampel air, manakah yang memerlukan air sabun paling banyak untuk membentuk busa? Jelaskan mengapa demikian! ..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2) Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing-masing sampel air! …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3) Jika ke dalam air sadah yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ ditambahkan larutan natrium karbonat 10-2M, hitunglah kelarutan ion Mg2+ dan Ca2+ jika diketahui Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2,8x10-9.

Page 179: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

164

MgCO3(s) ……. + ………

Ksp MgCO3 = [……..][…….]

= ………………

[……..] =……………….

Ksp CaCO3 = [……..][…….]

= ………………

[……..] =……………….

Jadi kelarutan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah………….mol/L dan…………….mol/L

4) Apabila ion Mg2+ dan Ca2+ yang ada dalam 100mL air sadah mempunyai kadar sebesar 10-2M diendapkan dengan menambahkan 100mL NaCO3 10-2M, hitunglah harga hasil kali ion-ion masing-masing garam yang terbentuk! Dalam campuran terdapat :

[Mg2+] =…………………………………………………………………………………

=…………………………………………………………………………………

[CO32-]=…………………………………………………………………………………

=…………………………………………………………………………………

Qsp MgCO3 = [……..][…….]

=…………………………………………………………………………

=…………………………………………………………………………

Bagaimana harga hasil kali ion-ion jika dibandingkan dengan harga Ksp? Apakah ada

hubungan antara perbandingan tersebut dengan terbentuknya endapan? Ksp MgCO3=

3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2,8x10-9.

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

VI. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 180: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

165

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 5

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS yang berhubungan dengan proses

pengendapan. Memecahkan masalah melalui diskusi kelompok dengan langkah:

merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan menguji

hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : teliti, kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dihadapkan dengan masalah pada LKS yang berhubungan dengan proses

pengendapan. Siswa dapat memecahkan masalah melalui diskusi kelompok dengan

langkah: merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data dan

menguji hipotesis serta merumuskan kesimpulan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter teliti,

kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab.

Keterampilan social

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

EKSPERIMEN 5

Page 181: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

166

E. Materi Pembelajaran Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat

memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar

harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya endapan

suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut

dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn jika larutan yang

mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut

ini.

Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh AmBn Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AmBn. Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran

dengan cara pengendapan. Contoh : Untuk memisah ion Zn2+ dan ion Cd2+ yang terdapat

secara bersama-sama dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H2S

ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10-22 dan Ksp CdS= 8x10-27, dengan mengatur harga pH

maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian sehingga Qsp ZnS<

Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS > Ksp CdS sehingga CdS

mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut dapat dipisahkan dari larutan.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : teacher centered

Strategi : konvensional

Metode : kerja kelompok, eksperimen, penugasan

Media : Alat dan bahan praktikum, Papan tulis, boardmarker, dan penghapus

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Pembukaan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberikan motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerime pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa

3 menit

Orientasi

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama praktikum melalui ceramah dengan santun

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa mengenai kelarutan dan hasil kali kelarutan

4 menit

KEGIATAN INTI

Page 182: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

167

Merumuskan

masalah

Eksplorasi Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan

proses pengendapan. - Bagaimana pengendapan bisa terjadi?

Siswa diberi tugas untuk mengerjakan LKS. Siswa secara kerjasama dan tanggungjawab

merumuskan masalah mengenai kasus yang ada di LKS.

3 menit

Menentukan

hipotesis

Siswa bekerjasama dan tanggungjawab membuat

hipotesis dari masalah yang telah dirumuskan 5 menit

Mengumpulkan

data

Siswa dengan penuh rasa ingin tahu mengumpulkan data atau informasi untuk menguji hipotesis mengenai proses pengendapan.

15 menit

Menguji

hipotesis

Elaborasi Siswa dengan percaya diri dan bertanggungjawab membuktikan hipotesis dengan menjawab pertanyaan mengenai proses pengendapan melalui data-data atau informasi yang dikumpulkan secara bersama dalam diskusi.

35 menit

Penarikan

Kesimpulan

Siswa secara kerjasama membuat simpulan dari hasil diskusi yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa dengan santun dan percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dalam kegiatan presentasi hasil diskusi

Konfirmasi Guru memberikan catatan-catatan penting

mengenai materi yang harus dikuasai siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak

membicarakan hal yang belum dipahami dari hasil diskusi kelas.

25 menit

KEGIATAN PENUTUP

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas

Guru mengingatkan siswa agar tetap belajar mengenai materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

5 menit

Page 183: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

168

H. Sumber Pelajaran

Bahan ajar : buku kimia, LKS

I. Penilaian

Kognitif : laporan sementara (kelompok) dan laporan praktikum (individu)

Psikomotor: lembar Observasi

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 184: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

169

SOAL LATIHAN

1. Apakah penambahan 100 mL larutan Na2CO3 0,001 M ke dalam 100 mL larutan AgNO3 0,001 M menyebabkan terjadinya endapan? (Ksp Ag2CO3 = 6,3 . 10–12).

2. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 2.4 x 10-12. Jika 25 mL larutan AgNO3 10-3 M dicampur dengan 75 mL larutan Na2CrO410-3M, apakah terjadi endapan?

3. Dapatkah campuran 100 mL 0.001M ZnCl2 dan 100 mL 0.0001M MgCl2 dipisahkan dengan menggunakan a. 100 mL 0.001M NaOH b. 100 mL 0.001M Ba(OH)2 c. 100 mL 0.001M NH4OH (Kb NH4OH : 1,8x10-5)

KUNCI JAWABAN

1. AgNO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol Ag+ = 0,1 mmol

Na2CO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol

CO32– = 0,1 mmol

Volume campuran 200 mL, sehingga:

[Ag+] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[CO32–] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[Ag+]2 [CO32–] = (5.10–4)2 (5.10–4) = 1,25 . 10–5 M

Karena [Ag+]2 [CO3–2] > Ksp atau 1,25 . 10–5 > 6,3.10–12, maka terbentuk endapan PbI2.

2. [AgNO3][Ag+] = (25 mL x 10-3 }: 100 mL= 2.5x 10-4 M

[N2CrO4] = (75 mL x 10-3M) : 100 mL = 7.5x 10-4 M

Qc Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42-] = (2.5x 10-4)2 (7.5x 10-4) = 46.8 x 10-12

Jadi Qc Ag2CrO4 > Ksp Ag2CrO4, sehingga terjadi endapan Ag2CrO4

3. Campuran 100 mL 0.001M ZnCl2 dan 100 mL 0.0001M MgCl2 a. 100 mL 0.001M NaOH

Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]

=

= 3.70 x 10-11

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]

=

= 3.70 x 10-12

Q < Ksp tidak mengendap

b. 100 mL 0.001M Ba(OH)2

Page 185: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

170

Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]2

=

= 1.48 x 10-10

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2

=

= 1.48 x 10-11

Q < Ksp tidak mengendap

c. 100 mL 0.001M NH4OH Kb NH4OH = 1.8 x 10-5

M OH- =

=

= 1.34 x 10-4

Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]

=

= 6.65 x 10-13

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]

=

= 6.65 x 10-12

Q < Ksp tidak mengendap

Jadi ion Zn2+ dan Mg2+ dapat dipisahkan menggunakan 100mL larutan NaOH

0,001M, larutan Ba(OH)2 0,001M, larutan NH4OH 0,001M

Page 186: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

171

Lampiran 13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 1

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

a. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dengan santun dan percaya diri

b. Menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapanya dengan rasa ingin tahu dan bertanggungjawab

c. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan teliti dan kreatif

d. Memilih operasi yang paling sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

a. Mengolah informasi dari penjelasan yang diberikan guru tentang definisi

kelarutan dan hasil kali kelarutan.

b. Menganalisis berbagai senyawa untuk menentukan rumus Ksp.

c. Mengidentifikasi informasi untuk menentukan operasi yang peling sesuai untuk

menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp

atau sebaliknya.

2. Afektif Karakter : Santun, Rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif

Produk:

a. Siswa dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dengan santun dan percaya diri

b. Siswa dapat menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapanya dengan rasa ingin tahu dan bertanggungjawab

c. Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air dengan teliti dan kreatif

Kontrol 1

Page 187: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

172

d. Siswa dapat memilih operasi yang paling sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

a. Siswa dapat mengolah informasi dari penjelasan yang diberikan guru tentang

definisi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

b. Siswa dapat menganalisis berbagai senyawa untuk menentukan rumus Ksp.

c. Siswa dapat mengidentifikasi informasi untuk menentukan operasi yang peling

sesuai untuk menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan

data harga Ksp atau sebaliknya.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa dapat menunjukkan karakter

santun, rasa ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menymbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran a. Kelarutan

Kelarutan (solubility) suatu zat dalam suatu pelarut menyatakan jumlah maksimum

suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut. Satuan kelarutan umumnya dinyatakan

dalam gram L-1 atau mol L-1. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain sebagai berikut.

1) Jenis pelarut Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar.

Misalnya alkohol dan semua senyawa asam adalah senyawa polar, sehingga mudah larut

dalam air yang juga senyawa polar. Selain senyawa polar, senyawa ion juga mudah larut

dalam air dan terurai menjadi ion-ion.

Senyawa nonpolar akan mudah larut dalam senyawa nonpolar, misalnya lemak mudah

larut dalam minyak. Senyawa polar umumnya tidak larut dalam senyawa nonpolar,

misalnya alkohol tidak larut dalam minyak tanah.

2) Suhu Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas

(kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antar molekul zat padat tersebut.

Merenggangnya jarak antar molekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul

tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air.

b. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar

pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negatif. Bila kedalam larutan jenuh suatu

senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion maka kristal tersebut tidak melarut dan

akan mengendap. Kristal yang tidak larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam

sistem tersebut ditambahkan air maka endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan

sebaliknya bila air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal.

Dalam peristiwa tersebut terjadi sistem kesetimbangan antara zat padat dengan ion-ionnya

didalam larutan.

Page 188: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

173

Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn di dalam air akan menghasilkan reaksi

kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumus,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Sebagai contoh, pasangan garam perak klorida yang dapat larut menghasikan

kesetimbangan berikut jika dimasukkan dalam air:

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

Harga hasil kali kelarutannya adalah

Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]

c. Hubungan kelarutan dan Ksp Pada larutan jenuh senyawa ion AmBn konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan

harga kelarutanny dalam satuan mol L-1. Senyawa AmBn yang terlarut akan mengalami

ionisasi dalam system kesetimbangan,

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L-1, maka di dalam reaksi

kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan ion Bm- sebagai berikut

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

s mol L-1 m s mol L-1 n s mol L-1

sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah,

Ksp AmBn = [An+]m [Bm-]n

= (m s)m (n s)n

= mm x nn x (s)(m+n)

Jadi untuk reaksi kesetimbangan:

AmBn(s) mAn+(aq) + nBm-

(aq)

Ksp AmBn = mm x nn x (s)(m+n)

Dengan s =kelarutan AmBn dalam satuan mol L-1

Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut:

Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan suhu maka

harga Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : langsung

Metode : diskusi kelompok, ceramah, tanya jawab, penugasan

Page 189: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

174

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Persiapan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun

untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang molaritas, beberapa garam, dan kesetimbangan larutan.

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun.

10 menit

KEGIATAN INTI

Penyampaia

n materi

Eksplorasi Guru menjelaskan materi kelarutan, hasil kali kelarutan

dan hubungan kelarutan dan Ksp

20 menit

Pelatihan

terbimbing

Guru memberi salah satu rumus senyawa suatu garam dan meminta siswa untuk menuliskan reaksi kesetimbangannya, menentukan kelarutan suatu garam, dan menyatakan rumus Ksp dalam kelarutan (s)

Elaborasi Siswa dengan teliti menyelesaikan soal latihan

mengenai kelarutan, hasil kali kelarutan, dan hubungan kelarutan dengan Ksp yang diberikan guru

30menit

Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami dengan percaya diri

Konfirmasi Guru memberikan penguatan tentang kelarutan dan

hasil kali kelarutan secara bertanggungjawab.

Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa

15 menit

Latihan

mandiri Guru memberikan tugas rumah mengenai materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan 10 menit

KEGIATAN PENUTUP

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan dan hasil kali kelarutan serta cara menentukan pH larutan berdasarkan harga Ksp-nya untuk pertemuan berikutnya.

Page 190: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

175

H. Sumber Pelajaran

Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian

Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 191: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

176

SOAL LATIHAN

1. Obat maag atau yang dikenal sebagai antasida umumnya merupakan senyawa yang bersifat basa, sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat di dalam cairan lambung. Umumnya obat antasida yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar larut, sehingga reaksinya lambat dan dapat bertahan lama, misalnya aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Jika magnesium hidroksida mempunyai Ksp sebesar 1,8x10-11, berapa kelarutan magnesium hidroksida dalam usus?

2. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4×10−4 mol/L. Tentukan massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan milligram (mg). (Ar Pb = 206; S = 32; O = 16)

3. Tuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam berikut: a. AgCl b. Ag2CO3 c. Ba3(PO4)2

4. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 2 L larutan jenuh. tentukan Ksp dari BaF2.

5. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10−6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2. 6. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp dari

Mg(OH)2 7. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10−5, hitunglah kelarutannya dalam 1

liter air! KUNCI JAWABAN 1. Mg(OH)2(s) Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = s (2s)2

1,8x10-11 = 4s3

s =

= 1,65x10-4

2. S = 1,4×10−4 mol/L V = 0,5 L

S = n/v, jadi n= s x V

Sehingga jumlah mol PbSO4

n = s x V

= 1,4×10−4 mol/L x 0,5 L = 0,7 × 10−4 mol

dan massanya adalah

m = n x Mr

= 0,7.10-4 x 302 = 211,4 x 10-4 gram = 21,14 mg

3. a. AgCl(s) Ag+

(aq) + Cl-(aq) Ksp = [ Ag+] [Cl-]

b. Ag2CO3(s) 2Ag+(aq) + CO3

2-+(aq)

Ksp = [Ag+]2+[CO32-]

Page 192: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

177

c. Ba3(PO4)2(s) 3Ba2+(aq) + 2PO4

3-(aq)

Ksp = [Ba2+]3 [PO43-]2

4. Jumlah mol dari BaF2 adalah: n = 0,7 / 175 = 4 × 10−3 mol Kelarutannya adalah S = 4 × 10−3 mol / 2 L = 2 × 10−3 mol/L BaF2 Ba2+ + 2F− 2 × 10−3 2 × 10−3 4 × 10−3 Ksp BaF2 = [Ba2+][F−]2 Ksp BaF2 = (2 × 10−3)(4 × 10−3)2 = 3,2 × 10−8

5. Ca(OH)2 (aq) Ca2+(aq) + 2OH-

(aq) Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [2OH-]2 4 x 10-6 = (s) (2s)2 4 x 10-6 = 4s3 s3 = 10-6 s = 10-2 mol/L

6. V = 100 cm3 = 0,1 L massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram Mr = 58 Ksp = .... mol Mg(OH)2 = gram / Mr mol Mg(OH)2 = 1,16 × 10−3 / 58 = 0,02 × 10−3 mol s = mol / liter s = 0,02 × 10−3 / 0,1 = 0,2 × 10−3 mol/L Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH− s s 2s Ksp = (s)(2s)2 = 4s3 Ksp = 4(0,2 × 10−3)3 = 3,2 × 10−11

7. Volume V = 1 liter Ksp Ag2SO4 = 3,2 x 10−5 s =..... Ag2SO4(s) 2Ag+

(aq) + SO4 2−(aq)

s 2s s Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO4 2−] Ksp Ag2SO4 = (2s)2(s) 3,2 x 10−5 = 4s3 s3 = 0,8 x 10−5 s3 = 8 x 10−6 s = 2 x 10−2 mol/L

Page 193: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

178

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 2

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Mengidentifikasi informasi dari penjelasan yang diberikan guru mengenai pengaruh

penambahan ion senama terhadap kelarutan.

2. Afektif Karakter : bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

c. Menyumbangkan ide atau pendapat d. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dapat mengidentifikasi informasi dari penjelasan yang diberikan guru mengenai

pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter santun, rasa

ingin tahu, bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menymbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran

Pengaruh ion senama terhadap kelarutan

Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl maka

akan segera terjadi pengendapan AgCl, demikian pula bila ke dalam lautan AgCl tersebut

ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO3.

Kontrol 2

Page 194: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

179

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)

Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl- maka

kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga mengakibatkan jumlah AgCl yang mengendap

bertambah. Demikian pula bila dalam system kesetimbangan tersebut ditambah ion Ag+,

maka sistem kesetimbangan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl

yang mengendap. Kesimpulannya bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan

ditambahkan ion yang senama mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : langsung

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Fase

persiapan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun

untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang kesetimbangan larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan dan membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

20 menit

KEGIATAN INTI

Fase

penyampaia

n materi

Eksplorasi

Guru menjelaskan materi megenai pengaruh ion senama

dalam larutan

20 menit

Fase

pelatihan

terbimbing

Guru memberikan contoh soal mengenai perhitungan pengaruh ion senama terhadap kelarutan dan meminta siswa menyelasaikan soal secara berpasangan dengan teman sebangkunya

Elaborasi Siswa dengan teliti dan bekerja sama menyelesaikan

soal latihan mengenai kelarutan dan Ksp serta pengeruh ion senama terhadap kelarutan yang diberikan guru

25 menit

Page 195: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

180

Fase

mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Siswa dengan santun menyampaikan jawabannya di depan kelas.

Siswa dengan rasa ingin tahu melakukan Tanya jawab dan menanggapi jawaban dari siswa lain.

Konfirmasi Guru memberikan penguatan tentang kelarutan dan

hasil kali kelarutan, pengaruh ion senama terhadap kelarutan secara bertanggungjawab.

Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa

15 menit

Fase latihan

mandiri

Guru membarikan tugas rumah mengenai pengaruh ion

sejenis terhadap kelarutan 5 menit

KEGIATAN PENUTUP

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang pengaruh pH terhadap kelarutan

5 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 196: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

181

SOAL LATIHAN

1. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 10−12. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan 0,01 M K2CrO4!

2. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M! Ksp Mg(OH)2 = 1,8×10−11 mol3 L−3 3. Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-5mol/L pada suhu

25C. Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam AgNO3 0,1 N KUNCI JAWABAN

1. Larutan 0,01 M K2CrO4 mengandung: ion K+ sebanyak 0,02 M ion CrO4

2− sebanyak 0,01 M Ag2CrO4 terurai menjadi: Ag2CrO4(s) 2Ag+

(aq) + CrO42−

(aq) s 2s s Ksp Ag2CrO4 = [Ag+] [CrO4

2-] = (2s)2 [CrO4

2-] ion CrO42- dari K2CrO4, sebanyak 0,01M, jadi

Ksp Ag2CrO4 = (2s)2 (0,01) 4 x 10-12 = 4s2 (0,01)

s =

= 10-5 mol/L 2. NaOH dengan molaritas ion-ionnya:

NaOH(aq) Na+(aq) + OH-

(aq) 0,1 M 0,1 M 0,1 M Mg(OH)2 dengan ion-ion dan kelarutannya: Mg(OH)2(s) Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = s (2s)2

1,8x10-11 = s (0,1)2

s =

= 1,8x10-9 mol/L

3. Kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 N Larutan AgNO3 0,1 mengandung 0,1 M ion Ag+ dan 0,1 M ion NO3

- AgNO3 (aq) Ag+ (aq) + NO3

- (aq)

0,1 M 0,1 M 0,1 M Jika ke dalam larutan ditambahkan Ag2CrO4 padat, maka kristal itu akan larut hingga larutan jenuh. Misalkan kelarutan Ag2CrO4 = s mol/L maka konsenterasi ion CrO4

2- yang dihasilkan = s mol/L dan ion Ag+ = 2s mol/L Ag2CrO4 (s) 2Ag+

(aq) + CrO42-

(aq) s 2s s

Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2[ CrO42-]

2,4 x 10-12 = (0,1)2 (s) 2,4 x 10-12 = 10-2 s s = 2,4 x 10-10 Jadi kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 0,1 M = 2,4 x 10-10 mol/L.

Page 197: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

182

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 3

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memilih operasi yang dipakai untuk menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya

dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

Mengolah informasi dari penjelasan guru mengenai pengaruh pH terhadap kelarutan.

2. Afektif Karakter : bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif

Produk:

Siswa dapat memilih operasi yang dipakai untuk menentukan pH larutan dari harga

Ksp-nya dengan teliti dan bertanggungjawab

Proses:

Siswa dapat mengolah informasi dari penjelasan guru mengenai pengaruh pH

terhadap kelarutan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter

bertanggungjawab, dan teliti

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran

Pengaruh pH dan Kelarutan

Beberapa zat padat hanya sedikit larut dalam air tetapi sangat larut dalam larutan asam.

Sebagai contoh, bijih tembaga dan nikel sulfida dapat larut dengan asam kuat, suatu fakta

yang amat membantu dalam pemisahan dan pengambilan logam berharga ini dari bentuk

unsurnya. Pengaruh pH terhadap kelarutan ditunjukkan secara dramatis pada kerusakan

Kontrol 3

Page 198: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

183

bangunan dan monumen oleh pengendapan asam. Ada sebagian senyawa ionik dengan

kelarutan rendah mempunyai daya larut yang bergantung pada pH larutan. pH

mempengaruhi daya larut ion hidroksida dan garam yang mengandung anion basa lemah.

Tetapi tidak semua garam yang sukar larut dapat larut dalam asam, contohnya BaSO4,

kelarutan BaSO4 tidak dipengeruhi oleh penambahan asam. Untuk memahaminya, simak

contoh berikut :

- Kalsium karbonat (CaCO3)

Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:

CaCO3 (s) Ca2+ (aq) + CO32- (aq)

Dengan penambahan HCl mengakibatkan ion Ca2+ dari CaCO3 akan berkumpul

dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat membentuk CaCl2 karena CaCl2

merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan terurai menjadi ion-ionnya.

Tetapi ion H+ dari HCl akan bertemu dengan ion CO32- membentuk H2CO3 dan

terurai menjadi CO2 dan H2O. Karena CO32- berikatan dengan H+ maka dapat

mempengaruhi kesetimbangan CaCO3. Berkurangnya CO32- akan menggeser

kesetimbangan ke arah hasil reaksi (Ca2+ dan Cl-). Jadi kelarutan CaCO3 meningkat.

- Barium sulfat (BaSO4)

Dalam larutan jenuh BaSO4 terdapat kesetimbangan sebagai berikut:

BaSO4(s) Ba2+(aq) + SO4

2-(aq)

Dengan penambahan HCl mengakibatkan ion Ba2+ dari BaSO4 akan berkumpul

dengan ion Cl- dari HCl, tetapi tidak dapat membentuk BaCl2 karena BaCl2

merupakan elektrolit kuat sehingga dalam larutan terurai menjadi ion-ionnya.

Begitu pula yang terjadi pada ion H+ dan ion SO42- akan tetap dalam bentuk ion

karena asam kuat. Jadi penambahan HCl tidak mempengaruhi kelarutan BaSO4.

- Kelarutan Hidroksida Salah satu pengaruh pH terhadap kelarutan juga terjadi pada logam hidroksida.

Konsentrasi ion OH- muncul secara eksplisit dalam rumus hasil kali kelarutan

senyawa tersebut. Sebagai contoh garam Zn(OH)2, akan mengalami reaksi

kesetimbangan sebagai berikut:

Zn(OH)2(s) Zn2+(aq) + 2OH-

(aq)

Jika larutan dibuat lebih asam, konsentrasi ion hidroksida berkurang, yang

menyebabkan kenaikan konsentrasi ion Zn2+. Jadi seng hidroksida lebih larut dalam

larutan asam daripada dalam air murni.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : student centered

Strategi : langsung

Metode : ceramah, tanya jawab, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Persiapan Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan 20 menit

Page 199: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

184

kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun

untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang reaksi kesetimbangn larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan dan membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

KEGIATAN INTI

Penyampaia

n materi

Eksplorasi Guru memberikan beberapa contoh soal mengenai cara

menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya serta mengingatkan kembali pengenai cara menghitung pH larutan

Guru menjelaskan megenai pengaruh pH terhadap kelarutan dan cara menentukan pH larutan berdasarkan harga Ksp-nya

Elaborasi Guru memberikan contoh soal mengenai perhitungan pH

larutan berdasarkan harga Ksp serta meminta siswa menyelasaikan soal secara berpasangan dengan teman sebangkunya

30 menit

Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Siswa dengan santun menyampaikan jawabannya di depan kelas.

Siswa dengan rasa ingin tahu melakukan Tanya jawab dan menanggapi jawaban dari siswa lain.

Konfirmasi Guru memberikan penguatan tentang kelarutan dan hasil

kali kelarutan, dan penentuan pH larutan berdasarkan harga Ksp-nya secara bertanggungjawab.

Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa

15 menit

Latihan

mandiri

Guru memberikan kuis mengenai pengaruh ion sejenis

terhadap kelarutan 20 menit

Page 200: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

185

KEGIATAN PENUTUP

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas

Guru menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar gemar membaca tentang proses pengendapan

5 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia

I. Penilaian Kognitif : tugas individu

Psikomotor: -

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 201: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

186

SOAL LATIHAN

1. Larutan jenuh X(OH)2 memiliki pOH = 5. Tentukan hasil kali kelarutan (Ksp) dari X(OH)2 tersebut!

2. Larutan jenuh senyawa hidroksida dari suatu basa L(OH)2 dilarutkan dalam 1 liter air. Diketahui Ksp L(OH)2 = 4×10−12, tentukan pH akhir dari pelarutan L(OH)2 tersebut!

3. Diketahui tetapan hasilkali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentuknlah kelarutan Mg(OH)2 dalam : a. Aquades (air murni) b. Larutan dengan pH = 12

KUNCI JAWABAN

1. pOH = 5 artinya konsentrasi OH− nya diketahui sebesar 10−5 M. Dari X(OH)2(s) X2+

(aq) + 2OH−(aq)

[OH−] = 10−5 M [X2+] = 1/2 x 10−5 M = 5 x 10−6 M Ksp = [X2+] [OH−]2 Ksp = [5 x 10−6] [10−5]2 = 5 x 10−16

2. L(OH)2 L2+ + 2OH- s s 2s

Ksp = [L2+] [OH-]2

= s . (2s)2 = 4s3

s =

=

= 10-4

[OH-] = 2 x s

= 2x10-4

pOH = - log 2.10-4

= 4-log2

pH = 14-(4-log2)

= 10+log2

3. Kelarutan Mg(OH)2 a. Dalam Aquades (air murni) Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh [Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 Misalkan kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) s s 2s [Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 (s) (2s)2 = 2 x 10-12 4s3 = 2 x 10-12

Page 202: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

187

s = 7,94 x 10-5 mol/L Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 x 10-5 mol/L b. Dalam Larutan dengan pH = 12 pH = 12, pOH = 14-pH

= 14 -12 = 2

[OH-] = 1 x 10-2 mol/L Mg(OH)2 akan larut hinggga terjadi larutan jenuh, misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol/L Mg(OH)2(s) ⇄ Mg2+

(aq) + 2OH-(aq)

x x 2x Konsenterasi ion OH – dalam larutan 1 x 10-2 mol / L + 2x . subtitusi data ini kedalam persamaan tetapan kesetibangan Mg(OH)2 menghasilkan persamaan sebagai berikut : [Mg2+] [OH-]2 = Ksp Mg(OH)2 (x) (2x)2 = 2 x 10-12 (x) (10-2 + 2x )2 = 2 x 10-12

Oleh karena dapat diduga bahwa x <<>-2 , maka 1 x 10-2 + 2x ≈ 1 x 10-2 maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut : (x) (2 x 10-2)2 = 2 x 10-12 x = 2 x 10-8 Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8 mol / L.

Kelarutan ini kira-kira 4000 kali lebih kecil daripada kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades

Page 203: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

188

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan ke- : 4

Waktu : 2x45 menit

A. Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Mengidentifikasi informasi dari penjelasan yang diberikan guru mengenai proses

pengendapan.

2. Afektif Karakter : teliti, kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dapat mengidentifikasi informasi dari penjelasan yang diberikan guru mengenai

proses pengendapan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter teliti,

kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab.

Keterampilan sosial

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

E. Materi Pembelajaran Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat

memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar

harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.

Kontrol 4

Page 204: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

189

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya endapan

suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut

dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn jika larutan yang

mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut

ini.

Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh AmBn Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AmBn. Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran

dengan cara pengendapan. Contoh : Untuk memisah ion Zn2+ dan ion Cd2+ yang terdapat

secara bersama-sama dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H2S

ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10-22 dan Ksp CdS= 8x10-27, dengan mengatur harga pH

maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian sehingga Qsp ZnS<

Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS > Ksp CdS sehingga CdS

mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut dapat dipisahkan dari larutan.

E. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : teacher centered

Strategi : langsung

Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan

Media : Papan tulis, boardmarker, dan penghapus

F. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Persiapan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian

yang digunakan selama pembelajaran melalui ceramah dengan santun

10 menit

KEGIATAN INTI

Penyampaia

n materi

Eksplorasi Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun

untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang reaksi kesetimbangn larutan, kelarutan dan hasil kali kelarutan dan membahas pekerjaan rumah yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya

Guru menjelaskan megenai proses pengendapan Elaborasi Guru memberikan contoh soal mengenai proses

40 menit

Page 205: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

190

pengendapan serta meminta siswa menyelasaikan soal secara berpasangan dengan teman sebangkunya

Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Siswa dengan santun menyampaikan jawabannya di depan kelas.

Siswa dengan rasa ingin tahu melakukan Tanya jawab dan menanggapi jawaban dari siswa lain.

Konfirmasi Guru memberikan penguatan tentang proses

pengendapan secara bertanggungjawab.

Guru secara kreatif memberikan catatan-catatan penting mengenai materi pokok yang harus dikuasai siswa

15 menit

Latihan

mandiri

Guru memberikan kuis mengenai proses pengendapan 20 menit

KEGIATAN PENUTUP

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman dari materi yang telah dibahas

Guru membagikan LKS dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar membaca dan memahami prosedur paktikum mengenai kesadahan air

5 menit

G. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia, LKS

H. Penilaian Kognitif : laporan sementara (kelompok) dan laporan praktikum (individu)

Psikomotor: lembar Observasi

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 206: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

191

SOAL LATIHAN

1. Apakah penambahan 100 mL larutan Na2CO3 0,001 M ke dalam 100 mL larutan AgNO3 0,001 M menyebabkan terjadinya endapan? (Ksp Ag2CO3 = 6,3 . 10–12).

2. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 2.4 x 10-12. Jika 25 mL larutan AgNO3 10-3 M dicampur dengan 75 mL larutan Na2CrO410-3M, apakah terjadi endapan?

3. Dapatkah campuran 100 mL 0.001M ZnCl2 dan 100 mL 0.0001M MgCl2 dipisahkan dengan menggunakan a. 100 mL 0.001M NaOH b. 100 mL 0.001M Ba(OH)2 c. 100 mL 0.001M NH4OH (Kb NH4OH : 1,8x10-5)

KUNCI JAWABAN

1. AgNO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol Ag+ = 0,1 mmol

Na2CO3 = 0,001 M x 100 mL = 0,1 mmol

CO32– = 0,1 mmol

Volume campuran 200 mL, sehingga:

[Ag+] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[CO32–] = (0,1/200) mol . L–1 = 5.10–4 M

[Ag+]2 [CO32–] = (5.10–4)2 (5.10–4) = 1,25 . 10–5 M

Karena [Ag+]2 [CO3–2] > Ksp atau 1,25 . 10–5 > 6,3.10–12, maka terbentuk endapan PbI2.

2. [AgNO3][Ag+] = (25 mL x 10-3 }: 100 mL= 2.5x 10-4 M

[N2CrO4] = (75 mL x 10-3M) : 100 mL = 7.5x 10-4 M

Qc Ag2CrO4 = [Ag+]2 [CrO42-] = (2.5x 10-4)2 (7.5x 10-4) = 46.8 x 10-12

Jadi Qc Ag2CrO4 > Ksp Ag2CrO4, sehingga terjadi endapan Ag2CrO4

3. Campuran 100 mL 0.001M ZnCl2 dan 100 mL 0.0001M MgCl2 a. 100 mL 0.001M NaOH

Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]

=

= 3.70 x 10-11

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]

=

= 3.70 x 10-12

Q < Ksp tidak mengendap

b. 100 mL 0.001M Ba(OH)2 Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]2

Page 207: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

192

=

= 1.48 x 10-10

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2

=

= 1.48 x 10-11

Q < Ksp tidak mengendap

c. 100 mL 0.001M NH4OH Kb NH4OH = 1.8 x 10-5

M OH- =

=

= 1.34 x 10-4

Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17

Q Zn(OH)2 = [Zn2+] [OH-]

=

= 6.65 x 10-13

Q > Ksp mengendap

Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11

Q Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]

=

= 6.65 x 10-12

Q < Ksp tidak mengendap

Jadi ion Zn2+ dan Mg2+ dapat dipisahkan menggunakan 100mL larutan NaOH

0,001M, larutan Ba(OH)2 0,001M, larutan NH4OH 0,001M

Page 208: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

193

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N 1 Donorojo Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan ke- : 5 Waktu : 2x45 menit A. Standar Kompetensi

4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya

B. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan

dan hasil kali kelarutan.

C. Indikator 1. Kognitif

Produk:

Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan kreatif dan

percaya diri

Proses:

Melakukan percobaan dengan kerja sama dan bertanggungjawab untuk

mengidentifikasi kesadahan air berdasarkan proses pengendapan.

2. Afektif Karakter : teliti, kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab

Keterampilan sosial

a. Menyumbangkan ide atau pendapat b. Bisa berkomunikasi dengan baik

3. Psikomotorik a. Menggunakan alat dengan benar dan teliti. b. Melakukan percobaan dengan teliti sesuai prosedur percobaan c. Melakukan pembersihan alat dengan baik d. Membuat laporan sementara dengan tepat secara bekerjasama.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif Produk:

Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp dengan

kreatif dan percaya diri

Proses:

Siswa dapat melakukan percobaan dengan kerja sama dan bertanggungjawab untuk

mengidentifikasi kesadahan air berdasarkan proses pengendapan.

2. Afektif Karakter : selama proses pembelajaran siswa menunjukkan karakter teliti,

kreatif, percaya diri, kerja sama, dan bertanggungjawab.

Keterampilan social

a. Siswa dapat menyumbangkan ide atau pendapat b. Siswa bisa berkomunikasi

3. Psikomotorik

Kontrol 5

Page 209: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

194

a. Siswa dapat menggunakan alat dengan benar dan teliti. b. Siswa dapat melakukan percobaan dengan teliti sesuai prosedur percobaan c. Siswa dapat melakukan pembersihan alat dengan baik d. Siswa dapat membuat laporan sementara dengan tepat secara bekerjasama.

E. Materi Pembelajaran Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat

memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air. Semakin besar

harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.

Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya endapan

suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut

dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AmBn jika larutan yang

mengandung ion An+ dan Bm- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut

ini.

Qsp AmBn = [An+]m [Bm-]n

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan AmBn Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh AmBn Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan AmBn. Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran

dengan cara pengendapan. Contoh : Untuk memisah ion Zn2+ dan ion Cd2+ yang terdapat

secara bersama-sama dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H2S

ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Zn2+(aq) + S2-

(aq) ZnS(s)

Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10-22 dan Ksp CdS= 8x10-27, dengan mengatur harga pH

maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian sehingga Qsp ZnS<

Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS > Ksp CdS sehingga CdS

mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut dapat dipisahkan dari larutan.

F. Model, Metode, dan Media Pembelajaran Pendekatan : teacher centered

Strategi : konvensional

Metode : kerja kelompok, eksperimen, penugasan

Media : Alat dan bahan praktikum, Papan tulis, boardmarker, dan penghapus

Page 210: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

195

G. Kegiatan Pembelajaran

FASE KEGIATAN PENDAHULUAN WAKTU

Persiapan

Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan pemberian motivasi secara kreatif dan mengondisikan kelas sampai tenang agar siswa siap menerima pelajaran

Guru memeriksa kehadiran siswa Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara santun

untuk menyelidiki pengetahuan awal siswa tentang proses pengendapan.

Guru menginformasikan tujuan, metode, dan penilaian yang digunakan selama percobaan

Guru meminta siswa untuk berkelompok menurut kelompoknya masing-masing.

10 menit

KEGIATAN INTI

Penyampaia

n materi

Guru memberikan pengarahan tentang tata tertib melakukan percobaan agar efektif, efisien dan memenuhi criteria keselamatan kerja. Guru mendistribusikan LKS untuk setiap kelompok

Eksplorasi Siswa dengan percaya diri dan bertanggungjawab

memperhatikan materi dan memahami konsep-konsep yang ada.

Guru mendemonstrasikan cara kerja mengidentifikasi kesadahan air.

10 menit

Pelatihan

terbimbing

Elaborasi Siswa secara kerjasama dan bertanggungjawab dengan

bimbingan guru melakukan percobaan mengidentifikasi zat yang sukar larut dalam air dan pengaruh ion sejenis terhadap Larutan serta kemungkinan pembentukan endapan sesuai LKS yang telah didistribusikan.

Siswa dengan arahan guru mengumpulkan data percobaan Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisis hasil percobaan

Siswa secara berkerjasama menyajikan hasil percobaan dalam penulisan laporan sementara secara kelompok sesuai dengan bimbingan dari guru

50 menit

Latihan

mandiri

Siswa secara teliti dan kerjasama menganalisis data hasil percobaan

Siswa secara bersama membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan sesuai dengan arahan dari guru

Siswa secara bersama dengan santun mempresentasikan hasil percobaannya dalam diskusi kelas

20 menit

Page 211: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

196

Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Konfirmasi Guru memberi acuan agar siswa melakukan pengecekan

hasil percobaan Guru mengevaluasi penarikan kesimpulan yang

dilakukan oleh siswa Siswa dengan rasa ingin tahu diajak tanya jawab

tentang hal yang belum jelas dari hasil percobaan yang telah dilakukan

7 menit

KEGIATAN PENUTUP

Guru membimbing siswa secara mandiri untuk membuat rangkuman hasil percobaan

Guru memotivasi siswa untuk tetap belajar. 3 menit

H. Sumber Pelajaran Bahan ajar : buku kimia, LKS

I. Penilaian Kognitif : laporan sementara (kelompok) dan laporan praktikum (individu)

Psikomotor: lembar Observasi

Afektif : lembar observasi

Semarang, Februari 2014

Guru Praktikan

Maulida Fitriana

NIM.4301410065

Page 212: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

197

KESADAHAN AIR

I. Tujuan

Mengidentifikasi kesadahan air.

II. Alat dan Bahan

Alat Bahan

a. Gelas Kimia

b. Gelas ukur

c. Erlenmeyer

d. Buret

e. Corong

f. Statif

g. Pipet tetes

a. Air Sumur

b. Air Suling

c. Air Sadah

d. Air Laut

e. Larutan Na2CO3

f. Air Sabun

III. Langkah kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar!

2. Isilah buret dengan air sabun sampai skala nol!

3. Ambillah 10 mL air suling dalam erlenmeyer.

4. Teteskan air sabun dalam buret pada air suling sampai terbentuk busa. Catat

jumlah tetesan air sabun!

5. Ambillah 10 mL air suling dalam erlenmeyer kemudian didihkan lalu tetesi

dengan air sabun sampai terbentuk busa, catat jumlah tetesan!

6. Ambillah 10 mL air suling dalam erlenmeyer tambahkan 2 mL larutan Na2CO3

kemudian tetesi dengan air sabun dan catat jumlah tetesannya!

7. Ulangi langkah 3 sampai 6 dengan mengganti air suling dengan sampel air

sumur, air laut dan air sadah!

Page 213: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

198

IV. Hasil Pengamatan

Sampel air

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air

dipanaskan

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air + lar

Na2CO3

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

V. Permasalahan

1. Dari ketiga sampel air, manakah yang memerlukan air sabun paling banyak untuk membentuk busa? Jelaskan mengapa demikian! ..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing-masing sampel air! …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 214: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

199

VI. Kesimpulan

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 215: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

200

Penyusun

Maulida Fitriana

Pembimbing

Dr. Sri Haryani, M.Si

Nama :

Kelas :

No.Abs :

Sekolah :

UNTUK KELAS XI

IPA

LEMBAR KERJA SISWA

Page 216: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

201

LEMBAR KERJA SISWA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga Lembar Kerja Siswa ini dapat terselesaikan dengan baik. LKS ini dibuat berdasarkan silabus kurikulum tingkat satuan pendidikan. LKS ini memuat beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh siswa melalui langkah-langkah yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan. Melalui langkah-langkah penyelesaian masalah tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam menemukan konsep-konsep baru terutama mengenai materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu terselesainya LKS ini terutama Dosen Pembimbing, Dr. Sri Haryani,M.Si yang telah membimbing hingga LKS ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semarang, Februari 2014

Penulis

Page 217: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

202

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Standar Kompetensi: Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode

pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu

reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Indikator pencapaian:

a. Menjelaskan kesetimbangan

dalam larutan jenuh atau larutan

garam yang sukar larut

b. Menghubungkan tetapan

hasilkali kelarutan dengan

tingkat kelarutan atau

pengendapannya

c. Menuliskan ungkapan berbagai

Ksp elektrolit yang sukar larut

dalam air

d. Memilih operasi yang paling

sesuai untuk menghitung

kelarutan suatu elektrolit yang

sukar larut berdasarkan data

harga Ksp atau sebaliknya

e. Menjelaskan pengaruh

penambahan ion senama dalam

larutan

f. Memilih operasi yang dipakai

untuk menentukan pH larutan

dari harga Ksp-nya

g. Memperkirakan terbentuknya

endapan berdasarkan harga Ksp

Tujuan Pembelajaran:

a. Melalui diskusi kelas siswa

dapat menjelaskan

kesetimbangan dalam larutan

jenuh atau larutan garam yang

sukar larut,

b. Melalui diskusi kelas siswa

dapat menghubungkan tetapan

hasil kali kelarutan dengan

tingkat kelarutan atau

pengendapannya.

c. Melalui diskusi kelas siswa

dapat menuliskan ungkapan

berbagai Ksp elektrolit yang

sukar larut dalam air

d. Melalui diskusi kelas siswa

dapat memilih operasi yang

paling sesuai untuk menghitung

kelarutan suatu elektrolit yang

sukar larut.

e. Melalui diakusi kelas, siswa

dapatmenjelaskan pengaruh

penambahan ion senama dalam

larutan.

f. Melalui diskusi kelas siswa

dapat memilih operasi yang

dipakai untuk menentukan harga

pH larutan dari harga Ksp-nya

g. Siswa dapat merancang dan

melakukan percobaan untuk

mengidentifikasi kesadahan air.

h. Siswa dapat menyimpulkan cara

mengidentifikasi kesadahan air

melalui proses pengendapan.

Page 218: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

203

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan KEGIATAN 1

A. Merumuskan Masalah

Berdasarkan masalah yang kalian temukan, tuliskan rumusan masalahnya.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………....

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang kamu temukan, buatlah hipotesis yang sesuai untuk

rumusan masalah tersebut.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu kita harus melakukan kegiatan berikut ini!

1. Apa yang akan terjadi jika kita mencampurkan

No Pelarut Gula Pasir

1 sendok 2 sendok 3 sendok 4 sendok

1 Air

2 Air panas

2. Apakah penambahan gula pasir pada air dingin dan air panas menunjukkan hasil yang

sama?

3. Manakah gula pasir yang lebih mudah larut? Dalam air dingin atau air panas?

Mengapa demikian?

D. Kesimpulan

Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari kegiatan ini?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Berhadapan dengan masalah

Zafran melakukan sebuah eksperimen dengan menambahkan garam dapur ke

dalam setengah gelas air. Pertama zafran menambahkan garam sebanyak satu

sendok makan ke dalam satu gelas air, garamnya larut semua. Kemudian zafran

menambahkan sebanyak satu sendok lagi, garamnya juga larut semua, begitu

seterusnya sampai dengan penambahan satu sendok garam yang kelima ternyata

ada garam yang tidak larut dalam air. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Page 219: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

204

KEGIATAN 2.

A. Merumuskan masalah

Berdasarkan masalah yang kalian temukan, tentukan rumusan masalahnya.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang telah kalian temukan, buatlah hipotesis yang sesuai.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

untuk memecahkan masalah yang kalian temukan, kalian harus menjawab pertanyaan

berikut ini.

1. Pada bab sebelumnya kita telah mengenal yang namanya asam basa. Ada asam dan

basa kuat serta ada asam dan basa lemah.

Air mempunyai tetapan ionisasi air yaitu Kw

Asam lemah mempunyai tetapan ionisasi asam yaitu Ka

Basa lemah mempunyai tetapan ionisasi basa yaitu ….

Garam-garam yang sukar larut mempunyai tetapan hasil kali kelarutan yaitu….

2. Bagaimana reaksi ionisasi garam kalsium karbonat dan perak klorida?

CaCO3(s) ……. + ……

………… …….. + ……

Dari reaksi ionisasi garam kalsium karbonat dan perak klorida, buatlah rumusan

tetapan kesetimbangan dan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam kalsium karbonat

dan perak klorida.

KCaCO3 =……………………………………………………………………………….

Ksp =……………………………………………………………………………….

KAgCl =………………………………………………………………………………..

Pada kegiatan 1, Zafran melarutkan zat yang tergolong mudah larut

dalam air. Sekarang ia mencoba untuk melarutkan salah satu garam

elektrolit, yaitu kalsium karbonat. Sebanyak 1 gram kalsium karbonat

dilarutkan ke dalam 100mL air. Kemudian diaduk selama beberapa

menit, ternyata garam yang larut hanya sedikit. Kemudia dengan cara

yang sama ia melarutkan garam perak klorida ke dalam 100mL air,

ternyata perak klorida yang larut lebih sedikit lagi. Bagaimana hal ini

bisa terjadi? Padahal kalsium karbonat dan perak klorida merupakan

garam elektrolit seperti halnya garam dapur. Mengapa garam kalsium

karbonat dan perak klorida sukar larut dalam air?

Berhadapan dengan Masalah

Page 220: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

205

Ksp =………………………………………………………………………………..

3. Apa yang dimaksud dengan hasil kali kelarutan?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

4. Pada kegiatan 1 kita telah mengenal yang namanya kelarutan. Nah bagaimana

hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan? Tuliskan dalam bentuk

persamaan!

a. Jika garam kalsium karbonat dan perak klorida mempunyai kelarutan sebesar s

mol/L. Tentukan tetapan hasil kali kelarutannya.

Ksp CaCO3 = [……] [……]

=……..

Ksp AgCl =……..

=……..

Dari persamaan tersebut kita bisa menentukan kelarutan suatu zat dari harga Ksp-

nya.

Jika Ksp CaCO3 = ……., maka

s CaCO3 =…….

Jika Ksp AgCl = ……., maka

s AgCl =…….

b. Jika garam perak kromat dan kalsium phospat mempunyai kelarutan sebesar

1x10-4 mol/L berapakah harga Ksp-nya?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

c. Jika garam Ag2C2O4 dan Al(OH)3 masing-masing mempunyai harga Ksp sebesar

1,1x10-12 dan 1,3x10-33 , berapakah kelarutan masing-masing garam tersebut?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

D. Kesimpulan

Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari masalah yang kalian temukan?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

Page 221: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

206

Page 222: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

207

1. Obat maag atau yang dikenal sebagai antasida umumnya merupakan

senyawa yang bersifat basa, sehingga dapat menetralkan kelebihan asam yang terdapat di dalam cairan lambung. Umumnya obat antasida yang banyak dipilih adalah jenis yang sukar larut, sehingga reaksinya lambat dan dapat bertahan lama, misalnya aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Jika magnesium hidroksida mempunyai Ksp sebesar 1,8x10-11, berapa kelarutan magnesium hidroksida dalam usus?

2. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4×10−4 mol/L. Tentukan massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan milligram (mg). (Ar Pb = 206; S = 32; O = 16)

3. Tuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam berikut:

a. AgCl

b. Ag2CO3

c. Ba3(PO4)2 4. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk

2 L larutan jenuh. tentukan Ksp dari BaF2. 5. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10−6. Tentukan

kelarutan Ca(OH)2. 6. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan

harga Ksp dari Mg(OH)2 7. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10−5, maka kelarutannya

dalam 1 liter air adalah...

Sebelumnya kalian sudah tahu apa itu kelarutan, Ksp, dan hubungan antara

kelarutan dan Ksp, untuk lebih memahami materi silahkan kerjakan soal-soal

berikut.

Page 223: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

208

Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan

A. Merumuskan Masalah

Berdasarkan masalah yang kalian temukan, tuliskan rumusan masalahnya!

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang kamu temukan, buatlah hipotesis yang sesuai untuk

rumusan masalah tersebut!

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

untuk memecahkan masalah tersebut, terlebih dahulu kalian jawab pertanyaan di bawah

ini!

1. Tulislah reaksi kesetimbangan yang terjadi pada masing-masing tabung!

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Bagaimana pergeseran reaksi kesetimbangan yang terjadi pada masing-masing tabung

setelah penambahan air, NaCl, dan AgNO3?

a. AgCl(s) ….. + ……

Dengan penambahan air maka reaksi bergeser ke……….

Karena………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….......

Baim sedang melakukan ekperimen, dia mempunyai 3 buah tabung reaksi yang

masing-masing diisi dengan 5 mL larutan AgNO3 0,1M kemudian ke dalam

masing-masing tabung ditambahkan 5 mL larutan NaCl 0,1M. Selang waktu satu

menit ternyata dalam ketiga tabung membentuk endapan putih. Kemudian ke

dalam tabung pertama ditambahkan 5 mL air, ke dalam tabung ke dua

ditambahkan 5 mL larutan NaCl 0,1M dan ke dalam tabung ke tiga ditambahkan

5 mL larutan AgNO3 0,1M. Setelah diamati ternyata pada tabung pertama ada

sebagian endapan yang larut, tetapi pada tabung ke dua dan ke tiga endapan yang

terbentuk bertambah. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Faktor apa yang

mempengaruhi terbentuknya endapan yang semakin banyak?

Berhadapan Dengan Masalah

Page 224: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

209

b. AgCl(s) ….. + ……

NaCl(aq) ….. + ……

Dengan penambahan NaCl maka reaksi bergeser ke……….

Karena………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….......

c. AgCl(s) ….. + ……

AgNO3(aq) ….. + ……

Dengan penambahan AgNO3 maka reaksi bergeser ke……….

Karena………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….......

3. Bagaimana kelarutan AgCl pada masing-masing tabung setelah ditambah dengan air,

NaCl, dan AgNO3?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Mari kita selidiki menggunakan perhitungan.

Jika pada suhu 25°C garam AgCl mempunyai harga Ksp sebesar 2,0x10-10, tentukan

a. Berapa kelarutan AgCl dalam air pada suhu tersebut?

b. Berapa kelarutan AgCl di dalam larutan NaCl 0,1M?

c. Berapa kelarutan AgCl di dalam larutan AgNO3 0,1 M?

Jawab:

a. Misal kelarutan AgCl dalam air s mol/L

AgCl(s) ….. + …..

s mol/L ….. …..

Ksp AgCl =

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

s = …………mol/L

b. Dari jawaban a, diketahui kelarutan AgCl dalam air sebesar…….

Misal kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M = n mol/L

AgCl(s) …… + ……

n mol/L …... …...

NaCl(aq) ….. + ……

0,1 mol/L …... ……

Di dalam system terdapat:

[Ag+] = …… mol/L

[Cl-] = …… mol/L

Ksp AgCl =

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

n = ……….. mol/L

Page 225: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

210

Jadi kelarutan AgCl dalam air lebih…………daripada kelarutan AgCl dalam

NaCl.

c. Dari jawaban a, diketahui kelarutan AgCl dalam air sebesar…….

Misal kelarutan AgCl dalam larutan AgNO3 0,1 M = n mol/L

AgCl(s) …… + ……

n mol/L …... …...

AgNO3(aq) ….. + ……

0,1 mol/L ...... ……

Di dalam system terdapat:

[Ag+] = …… mol/L

[Cl-] = …… mol/L

Ksp AgCl =

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

n = ……….. mol/L

Jadi kelarutan AgCl dalam air lebih…………daripada kelarutan AgCl dalam

AgNO3.

D. Kesimpulan

Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari masalah tersebut?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

1. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 10−12. Tentukan kelarutan

Ag2CrO4 dalam larutan 0,01 M K2CrO4! 2. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M! Ksp Mg(OH)2 =

1,8×10−11 mol3 L−3 3. Jika diketahui kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni adalah 8,43 x 10-

5mol/L pada suhu 25C. Tetukanlah kelarutan Ag2CrO4 (Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x 10-12) itu dalam AgNO3 0,1 N

Latihan soal!

Page 226: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

211

Pengaruh pH Terhadap Kelarutan

A. Merumuskan Masalah

Berdasarkan masalah yang kalian temukan, tentukan rumusan masalahnya!

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang kamu temukan, buatlah hipotesis tyang sesuai untuk

rumusan masalah tersebut!

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Untuk menyelesaikan masalah yang kamu temukan, terlebih dahulu kalian harus

menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.

1. Tulislah reaksi yang terjadi pada kedua tabung reaksi, setelah diatmbah air dan asam

klorida?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Berhadapan Dengan Masalah

Fani mempunyai dua tabung reaksi yang masing-masing berisi endapan dari garam

kalsium karbonat. Ke dalam tabung yang pertama ditambahkan air, sedangkan pada

tabung ke dua ditambahkan larutan asam klorida. Kemudian ia mengaduk larutan

yang berada di kedua tabung kurang lebih selama satu menit. Setelah diamati

ternyata endapan yang ada di tabung pertama hampir tidak berkurang, sedangkan

pada tabung yang ke dua endapan larut. Fani kemudian melakukan hal yang sama

dengan mengganti garam kalsium karbonat dengan garam barium sulfat. Hasil

pengamatan menunjukkan bahwa garam barium sulfat tidak larut dalam asam

klorida. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kenapa larutan asam klorida dapat

melarutkan garam kalsium karbonat tetapi tidak dapat melarutkan garam barium

sulfat?

Page 227: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

212

2. Bagaiman pergeseran reaksi kesetimbangan pada masing-masing tabung setelah

ditambah air dan asam klorida?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

3. Bagaiman kelarutan kalsium karbonat dan barium sulfat pada masing-masing tabung

setelah ditambah air dan asam klorida?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

4. Bagaiman pengaruh pH terhadap kelarutan garam kalsium karbonat?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

D. Kesimpulan

Kesimpulan apa yang dapat kalian ambil dari masalah tersebut?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

1. Larutan jenuh X(OH)2 memiliki pOH = 5. Tentukan hasil kali kelarutan (Ksp) dari X(OH)2 tersebut!

2. Larutan jenuh senyawa hidroksida dari suatu basa L(OH)2 dilarutkan dalam 1 liter air. Diketahui Ksp L(OH)2 = 4×10−12, tentukan pH akhir dari pelarutan L(OH)2 tersebut!

3. Diketahui tetapan hasilkali kelarutan Mg(OH)2 = 2 x 10-12. Tentukanlah kelarutan Mg(OH)2 dalam : a. Aquadest (air murni) b. Larutan dengan pH = 12

Mari kita selesaikan

soal berikut

Page 228: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

213

Proses Pengendapan

A. Merumuskan Masalah

Berdasarkan masalah yang kalian temukan, tentukan rumusan masalahnya!

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………....

B. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang kalian buat, tulislah hipotesis yang sesuai.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

C. Mengumpulkan Data dan Menguji Hipotesis

Untuk menyelesaikan masalah yang kalian temukan, terlebih dahulu kalian harus

melakukan kegiatan berikut ini.

Rancanglah sebuah percobaan untuk mengidentifikasi kesadahan air dari alat dan bahan

yang telah disediakan.

Dita sedang mencuci pakaian dan membutuhkan banyak sabun karena air yang ia

gunakan membuat sabun sedikit berbusa. Dita bertanya-tanya, kenapa air tersebut

membuat sabun sedikit berbusa? Kemudian ia mencari informasi mengenai hal

tersebut. Setelah mendapatkan informasi ternyata air yang ia gunakan untuk

mencuci adalah air sadah. Air sadah adalah air yang mengandung mineral dengan

kadar yang tinggi, umumnya mineral tersebut adalah ion kalsium dan magnesium.

Untuk mengatasi kesadahan tersebut Dita harus menambahkan garam natrium

karbonat yang dapat mengendapkan ion kalsium dan magnesium. Kenapa ion

kalsium dan magnesium dapat diendapkan dengan natrium karbonat?

Berhadapan dengan Masalah

Page 229: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

214

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan KESADAHAN AIR

I. Tujuan

Mengidentifikasi kesadahan air.

II. Alat dan Bahan

Alat Bahan a. Tabung reaksi b. Gelas ukur c. Erlenmeyer d. Buret

a. Air sumur b. Air suling c. Larutan Na2CO3 d. Air sabun

e. Air sadah

III. Langkah kerja

Berdasarkan alat dan bahan yang sudah di sediakan, rancanglah sebuah percobaan

untuk mengamati kemungkinan terbentukan endapan pada proses menghilangkan

kesadahan air.

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

IV. Hasil Pengamatan

Page 230: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

215

Sampel air

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air

dipanaskan

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

Sampel air + lar

Na2CO3

Banyaknya air sabun

yang diperlukan

V. Permasalahan

1) Dari ketiga sampel air, manakah yang memerlukan air sabun paling banyak untuk membentuk busa? Jelaskan mengapa demikian! ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2) Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing-masing sampel air! ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3) Jika ke dalam air sadah yang mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ ditambahkan larutan natrium karbonat 10-2M, hitunglah kelarutan ion Mg2+ dan Ca2+ jika diketahui Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2,8x10-9. MgCO3(s) ……. + ……… Ksp MgCO3 = [……..][…….]

Page 231: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

216

= ……………… [……..] =………………. Ksp CaCO3 = [……..][…….] = ……………… [……..] =………………. Jadi kelarutan ion Mg2+ dan Ca2+ adalah………….mol/L dan…………….mol/L

4) Apabila ion Mg2+ dan Ca2+ yang ada dalam 100mL air sadah mempunyai kadar sebesar 10-2M diendapkan dengan menambahkan 100mL NaCO3 10-2M, hitunglah harga hasil kali ion-ion masing-masing garam yang terbentuk! Dalam campuran terdapat : [Mg2+] =………………………………………………………………………………… =………………………………………………………………………………… [CO3

2-]=………………………………………………………………………………… =………………………………………………………………………………… Qsp MgCO3 = [……..][…….] =………………………………………………………………………… =………………………………………………………………………… Bagaimana harga hasil kali ion-ion jika dibandingkan dengan harga Ksp? Apakah ada hubungan antara perbandingan tersebut dengan terbentuknya endapan? Ksp MgCO3= 3,5x10-8 dan Ksp CaCO3=2,8x10-9. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

VI. Kesimpulan

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

D. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan tulislah kesimpulan dari penyelesaian

masalah yang kalian temukan.

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………....

Page 232: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

217

Lembar Diskusi Siswa Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal merupakan salah satu penyakit paling sering

ditemui dan dialami oleh banyak masyarakat Indonesia yang

umumnya dialami oleh pria. Pada umumnya penyakit batu ginjal

disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola makan

menjadi tidak teratur, kurangnya konsumsi air putih, banyak

mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan

kimia, bahan pengawet dan lingkungan suhu udara disekitar

tempat tinggal dan tempat bekerja yang tidak mendukung

aktivitas sehari-hari. Batu ginjal dalam tubuh terbentuk apabila

terjadi pengendapan garam kalsium misal kalsium oksalat, kalsium sulfat, dan kalsium

karbonat secara perlahan-lahan. Di dalam tubuh manusia sudah terdapat ion kalsium. Jika

konsentrasi ion oksalat di dalam pencernaan berlebih, dapat menimbulkan kalsium oksalat.

Oksalat penyeban batu ginjal banyak terdapat pada buah nanas dan jeroan hewan. Sedangkan

ion sulfat berasal dari obat-obatan yang mengandung sulfa. Kalsium penyebab batu ginjal

juga dapat berasal dari makanan yang terlalu tinggi mengandung kalsium dan air minum

jenuh mineral kalsium atau sering disebut air sadah. Ion kalsium dalam air sadah harus

dihilangkan agar tidak membentuk endapan di dalam ginjal sehingga tersedianya air bersih

bebas ion kalsium. Untuk menghilangkan batu yang terdapat diginjal, perlu dilakukan

pembedahan. Masyarakat harus lebih hati-hati atau cermat dalam memilih makanan dan harus

menjaga kesehatan. (http://batuginjal.net/)

Latihan soal!

1. Apakah penambahan 100 mL larutan Na2CO3 0,001 M ke dalam 100 mL

larutan AgNO3 0,001 M menyebabkan terjadinya endapan? (Ksp Ag2CO3 = 6,3 . 10–12).

2. Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 2.4 x 10-12. Jika 25 mL larutan AgNO3 10-3 M dicampur

dengan 75 mL larutan Na2CrO410-3M, apakah terjadi endapan?

3. Dapatkah campuran 100 mL 0.001M ZnCl2 dan 100 mL 0.0001M MgCl2 dipisahkan

dengan menggunakan: (Ksp Zn(OH)2 = 1,2.10-17, Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10-11)

a. 100 mL 0.001M NaOH

b. 100 mL 0.001M Ba(OH)2

c. 100 mL 0.001M NH4OH

Seorang pasien di dalam ginjalnya terdapat ion Ca2+ dengan konsentrasi sebesar 2 x

10-4 M dan ion C2O42- dengan konsentrasi 2 x 10-4 M.

a. Selidikilah apakah pasien tersebut menderita batu ginjal? Ksp CaC2O4 = 4x10-9

b. Bagaimana cara mencegah terjadinya pengendapan kalsium oksalat agar tidak

terjadi batu ginjal?

c. Makanan apa yang tidak boleh dikonsumsi penderita batu ginjal?

Page 233: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

218

Lampiran 15

Daftar Nilai Semester Ganjil Kelas XI IPA No Kelas IPA 1 Kelas IPA 2 1 75 80 2 78 67 3 74 72 4 73 73 5 73 80 6 76 68 7 75 78 8 75 81 9 71 72 10 75 75 11 74 76 12 78 77 13 72 72 14 75 73 15 73 74 16 77 72 17 74 72 18 77 80 19 71 72 20 83 73 21 73 84 22 73 73

23 81 73 24 73 76 25 72 80 26 80 72 27 72 78 28 72 72 29 73 80 30 73 72 31 77 72 32 77 78 33 84 79 34 72 84 35 73 75

36 78 73

37 76 74 38 74 77 39 77 40 73

Jumlah 2852 3009 Jumlah

75.05263 75.225

Si2 9.943101 15.66603

dk 37 39 76

dk x Si2 367.8947 610.9752 978.87

log Si2 0.997522 1.194959

dk x log Si2 36.90831 46.6034 83.5117

Si 3.153268 3.958034

Page 234: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

219

Lampiran 16

UJI NORMALITAS KELAS XI IPA 1

1. Hipotesis :

Ho : Data populasi berdistribusi normal

Ha : Data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas Luas antar batas

Ei Oi (Oi-

Ei)^2/Ei

69.5 -1.7609 0.4608

70-72 0.1698 6.4524 7 0.04647

72.5 -0.8094 0.291

73-75 0.3467 13.1746 18 1.76738

75.5 0.14209 0.0557

76-78 0.3053 11.6014 9 0.58332

78.5 1.09356 0.361

79-81 0.1183 4.4954 2 1.3852

81.5 2.04504 0.4793

82-84 0.0193 0.7334 2 2.18745

84.5 2.99651 0.4986

5.96981

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(2)= 5.99

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Data berdistribusi normal

Page 235: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

220

Lampiran 17

UJI NORMALITAS KELAS XI IPA 2

1. Hipotesis :

Ho : Data populasi berdistribusi normal

Ha : Data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas Luas antar batas

Ei Oi (Oi-

Ei)^2/Ei

66.5 -2.2033 0.4861

67-69 0.061 2.44 2 0.07934

69.5 -1.4457 0.4251

70-72 0.1734 6.936 10 1.35353

72.5 -0.6881 0.2517

73-75 0.2796 11.184 11 0.00303

75.5 0.06944 0.0279

76-78 0.266 10.64 8 0.65504

78.5 0.82702 0.2939

79-81 0.149 5.96 7 0.18148

81.5 1.5846 0.4429

82-84 0.0472 1.888 2 0.00664

84.5 2.34217 0.4901

2.27906

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(3)= 7.81

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Data berdistribusi normal

Page 236: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

221

Lampiran 18

UJI HOMOGENITAS POPULASI

1. Hipotesis :

Ho : σ1=σ2

Ha : σ1≠σ2

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kel N dk(n-1) Si2 dk x Si2 log Si2 dk x log Si2

1 38 37 9.943 367.894 0.997 36.908

2 40 39 15.66 610.975 1.195 46.603

76 978.87 83.511

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(1)= 3.84

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Data kedua kelas homogen

Page 237: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

222

Lampiran 19

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI IPA

No XI A1 Kode XI A2 Kode 1 Ana Faris Setyaningsih E 1 Abil Finda Farrukhi K 1 2 Ana Nur Faizza Ni'mah E 2 Ana Sinta Prasetyo K 2 3 Ananda Eko Saputro E 3 Anduah Ari Arundati K 3 4 Aniq Shofial Huda E 4 Ani Prawita K 4 5 Antonius Jatmiko E 5 Aulia Febri Gunawati K 5 6 Arden Andrean Syah E 6 Ayu Windi Wijayanti K 6 7 Arif Wicaksono E 7 Devita Ariyani K 7 8 Beni Ernando E 8 Dika Hariyanti K 8 9 Chrisara Okta Ingkaristi E 9 Dwi Ariska Widiyanti K 9 10 Dini Erida Oktafia Putri E 10 Faricha Ulfa K 10 11 Dino Surya Senjaya E 11 Farida Rahmawati K 11 12 Dwi Kartini E 12 Fery Riyanto K 12 13 Dwi Martalena E 13 Himmatul Ulya K 13 14 Eva Indriyani E 14 Ida Rinawati K 14 15 Eva Zahrotin E 15 Leni Widiastuti K 15 16 Fendi Bagus Priyadana E 16 Luluk Hermawan K 16 17 Fifi Sintiya Sari E 17 Lutvi Arviyanti K 17 18 Fitri Noor Janah E 18 Mada Rizka Romadlona K 18 19 Hanny Agnes Maria E 19 Marisa Ardiyanti K 19 20 Izza Maulida Ni'mah E 20 Maryani K 20 21 Levi Febri Ervita Sari E 21 Maulida Rahmawati K 21 22 Luisiana Nosa Yuda E 22 Muhammad Riza S K 22 23 Luki Nofianto E 23 Nira Dwi Agustin Raharjo K 23 24 Margareta Susi Susanti E 24 Norma Dewi Maisyaroh K 24 25 Muhammad Bakhrul U E 25 Nunung Rahmawati K 25 26 Nadya Rismawati E 26 Nurvita Fauziyah K 26 27 Nova Alqomariyah E 27 Pawuri Locananta K 27 28 Novi Siti Sholekhah E 28 Putri Destiani Pertiwi K 28 29 Novia Anjarsari E 29 Putri Invia Septiana K 29 30 Nur Fina Mawadah E 30 Rahmat Jalaluddin K 30 31 Nur Muhammad Bagus F E 31 Rahmat Puspita K 31 32 Ovia Fitriana E 32 Ria Fitriyani K 32 33 RR Dyah Ayu Rina Sadewi E 33 Septian Bayu Pradana K 33 34 Riany Presetyowati S E 34 Sri Hayati K 34 35 Sisilia Tia Fransiska W E 35 Sulistya Rahmawanto K 35 36 Tari Mega Astuti E 36 Syafa'attul Lailia K 36 37 Umi Nor Kholifah E 37 Wimantara K 37 38 Wahyu Setyopambudi E 38 Wiwin Kurniawan Y I K 38 39 Yuseva Resmawanti K 39 40 Ziana Olga N K 40

Page 238: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

223

Lampiran 20

Daftar nilai pretes-postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

No Kode Pretest Postest g Ket Nama Pretest Posttest g Ket

1 E - 01 34 83 0.74 Tinggi K - 01 46 81 0.65 Sedang 2 E - 02 41 84 0.73 Tinggi K - 02 39 75 0.59 Sedang 3 E - 03 35 62 0.42 Sedang K - 03 41 76 0.59 Sedang 4 E - 04 41 79 0.64 Sedang K - 04 29 80 0.72 Tinggi 5 E - 05 39 80 0.67 Sedang K - 05 49 76 0.53 Sedang 6 E - 06 21 51 0.38 Sedang K - 06 39 75 0.59 Sedang 7 E - 07 28 56 0.39 Sedang K - 07 28 68 0.56 Sedang 8 E - 08 34 76 0.64 Sedang K - 08 39 72 0.54 Sedang 9 E - 09 32 81 0.72 Tinggi K - 09 40 75 0.58 Sedang

10 E - 10 42 82 0.69 Sedang K - 10 25 68 0.57 Sedang 11 E - 11 37 77 0.63 Sedang K - 11 39 70 0.51 Sedang 12 E - 12 29 70 0.58 Sedang K - 12 26 75 0.66 Sedang

13 E - 13 38 74 0.58 Sedang K - 13 31 65 0.49 Sedang

14 E - 14 35 81 0.71 Tinggi K - 14 41 80 0.66 Sedang 15 E - 15 38 83 0.73 Tinggi K - 15 46 72 0.48 Sedang 16 E - 16 30 79 0.70 Sedang K - 16 44 69 0.45 Sedang

17 E - 17 26 70 0.59 Sedang K - 17 32 74 0.62 Sedang

18 E - 18 41 78 0.63 Sedang K - 18 31 78 0.68 Sedang

19 E - 19 41 79 0.64 Sedang K - 19 21 61 0.51 Sedang

20 E - 20 35 78 0.66 Sedang K - 20 23 78 0.71 Tinggi 21 E - 21 35 73 0.58 Sedang K - 21 37 76 0.62 Sedang 22 E - 22 46 76 0.56 Sedang K - 22 52 61 0.19 Rendah 23 E - 23 38 74 0.58 Sedang K - 23 39 69 0.49 Sedang 24 E - 24 38 79 0.66 Sedang K - 24 31 68 0.54 Sedang 25 E - 25 36 79 0.67 Sedang K - 25 31 56 0.36 Sedang 26 E - 26 39 77 0.62 Sedang K - 26 29 78 0.69 Sedang 27 E - 27 35 75 0.62 Sedang K - 27 38 72 0.55 Sedang 28 E - 28 34 78 0.67 Sedang K - 28 27 57 0.41 Sedang 29 E - 29 29 82 0.75 Tinggi K - 29 38 65 0.44 Sedang 30 E - 30 36 74 0.59 Sedang K - 30 43 81 0.67 Sedang 31 E - 31 37 69 0.51 Sedang K - 31 55 79 0.53 Sedang 32 E - 32 35 73 0.58 Sedang K - 32 54 68 0.30 Sedang 33 E - 33 54 87 0.72 Tinggi K - 33 38 72 0.55 Sedang 34 E - 34 38 72 0.55 Sedang K - 34 41 84 0.73 Tinggi 35 E - 35 37 79 0.67 Sedang K - 35 34 65 0.47 Sedang 36 E - 36 28 66 0.53 Sedang K - 36 22 78 0.72 Tinggi 37 E - 37 35 81 0.71 Tinggi K - 37 29 72 0.61 Sedang 38 E - 38 29 59 0.42 Sedang K - 38 31 76 0.65 Sedang 39

K - 39 34 70 0.55 Sedang

40

K - 40 34 82 0.73 Tinggi

35.68 75.15 0.61

36.15 72.425 0.56

varian 33.37 59.60 0.0091

70.68 44.59 0.01

Sb 5.77 7.72 0.095

8.41 6.68 0.12

Page 239: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

224

Lampiran 21

UJI NORMALITAS DATA PRETES KELAS EKSPERIMEN

1. Hipotesis :

Ho : Data populasi berdistribusi normal

Ha : Data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas Luas antar batas

Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei

20.5 -2.5949 0.4952

21-25 0.0361 1.3718 1 0.10077

25.5 -1.7402 0.4591

26-30 0.1485 5.643 7 0.32632

30.5 -0.8855 0.3106

31-35 0.2986 11.3468 11 0.0106

35.5 -0.0308 0.012

36-40 0.3059 11.6242 12 0.01215

40.5 0.82393 0.2939

41-45 0.1586 6.0268 5 0.17494

45.5 1.67863 0.4525

46-50 0.0418 1.5884 1 0.21796

50.5 2.53333 0.4943

51-55 0.0047 0.1786 1 3.7777

55.5 3.38803 0.499

4.62045

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�2

tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(4)= 9.49

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Data berdistribusi normal

Page 240: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

225

Lampiran 22

UJI NORMALITAS DATA POSTES KELAS EKSPERIMEN

1. Hipotesis :

Ho : data populasi berdistribusi normal

Ha : data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas Luas antar batas

Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei

50.5 -3.1515 0.499 51-55 0.005 0.19 1 3.45316

55.5 -2.5125 0.494 56-60 0.0247 0.9386 2 1.20027

60.5 -1.8734 0.4693 61-65 0.0786 2.9868 1 1.32161

65.5 -1.2344 0.3907 66-70 0.1683 6.3954 4 0.8972

70.5 -0.5953 0.2224 71-75 0.2384 9.0592 7 0.46807

75.5 0.04372 0.016 76-80 0.2357 8.9566 14 2.8399

80.5 0.68277 0.2517 81-85 0.1549 5.8862 8 0.75909

85.5 1.32182 0.4066 86-90 0.0684 2.5992 1 0.98393

90.5 1.96086 0.475 10.1802

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(5)= 12.99

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Data berdistribusi normal

Page 241: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

226

Lampiran 23

UJI KESAMAAN DUA VARIAN PRETES DAN POSTES KELAS EKSPERIMEN

1. Hipotesis :

Ho : σ1 = σ2

Ha : σ1 ≠ σ2

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Pretes Postes

Jumlah 1356 2856

N 38 38

35.68 75.15

Varians (s2) 34.27 61.21

Standart Deviasi (s) 5.85 7.82

5. Daerah Kritik

Fhitung < Fα(nb-1)(nk-1)

Pada α=5% diperoleh F(0.05)(37)(37) = 1.71

6. Keputusan

Ho ditolak karena berada pada daerah penolakan F hitung > F tabel ,

7. Kesimpulan

Sampel mempunyai variansi yang berbeda

Page 242: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

227

Daerah penerimaan Ho

Lampiran 24

UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN

1. Hipotesis :

Ho : tidak ada peningkatan hasil belajar yang signifikan

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

t’hitung = 2

221

21

21

// nsns

XX

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Pretes Postes

Jumlah 1356 2856

N 38 38

35.68 75.15

Varians (s2) 34.27 61.21

Standart Deviasi (s) 5.85 7.82

5. Daerah Kritik

- ttabel < thitung < ttabel

Pada α=5% dengan dk = 38 + 38 – 2 = 74 diperoleh t(0.975)(74) = 2.02

-2.02 2.02

6. Keputusan

Ho ditolak karena berada pada daerah penolakan t hitung > t tabel ,

7. Kesimpulan

Ada peningkatan hasil belajar yang signifikan

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Page 243: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

228

Lampiran 25

UJI NORMALITAS DATA PRETES KELAS KONTROL

1. Hipotesis :

Ho : data populasi berdistribusi normal

Ha : Data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas Luas antar batas

Ei Oi (Oi-Ei)^2/Ei

20.5 -1.8243 0.4656

21-25

0.0749 2.996 4 0.33645

25.5 -1.2368 0.3907

26-30

0.1485 5.94 6 0.00061

30.5 -0.6492 0.2422

31-35

0.2661 10.644 9 0.25392

35.5 -0.0617 0.0239

36-40

0.2224 8.896 10 0.13701

40.5 0.52585 0.1985

41-45

0.168 6.72 5 0.44024

45.5 1.1134 0.3665

46-50

0.0889 3.556 3 0.08693

50.5 1.70094 0.4554

51-55

0.0333 1.332 3 2.08876

55.5 2.28848 0.4887

3.34392

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(4)= 9.49

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Page 244: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

229

Data berdistribusi normal

Lampiran 26

UJI NORMALITAS DATA POSTES KELAS KONTROL

1. Hipotesis :

Ho : data populasi berdistribusi normal

Ha : Data populasi tidak berdistribusi normal

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Kelas BB/BA zi Luas

Luas antar batas Ei Oi

(Oi-Ei)^2/Ei

55.5 -2.5037 0.4938

56-60 0.033 1.32 2 0.3503

60.5 -1.7641 0.4608

61-65 0.1147 4.588 5 0.037

65.5 -1.0244 0.3461

66-70 0.4564 18.256 8 5.7617

70.5 -0.2848 0.1103

71-75 0.2839 11.356 10 0.16192

75.5 0.45488 0.1736

76-80 0.2094 8.376 11 0.82204

80.5 1.19453 0.383

81-85 0.0902 3.608 4 0.04259

85.5 1.93417 0.4732

7.17554

5. Daerah Kritik

|�2| �2hit>�

2tab|

Pada α=5% diperoleh �2 (0.05)(3)= 7.81

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan �2 hitung < �2 tabel ,

7. Kesimpulan

Page 245: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

230

Data berdistribusi normal

Lampiran 27

UJI KESAMAAN DUA VARIAN PRETES DAN POSTES KELAS KONTROL

1. Hipotesis :

Ho : σ1 = σ2

Ha : σ1 ≠ σ2

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Pretes Postes

Jumlah 1446 2897

N 40 40

36.15 72.425

Varians (s2) 72.49 45.73

Standart Deviasi (s) 8.51 6.76

5. Daerah Kritik

Fhitung < Fα(nb-1)(nk-1)

Pada α=5% diperoleh F(0.05)(39)(39) = 1.69

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan F hitung < F tabel ,

7. Kesimpulan

Sampel mempunyai variansi yang tidak berbeda (sama)

Page 246: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

231

Daerah penerimaan Ho

Lampiran 28

UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELAS KONTROL

1. Hipotesis :

Ho : tidak ada peningkatan hasil belajar yang signifikan

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

21

21

11

nns

XX

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Pretes Postes

Jumlah 1446 2897

N 40 40

36.15 72.425

Varians (s2) 72.49 45.73

Standart Deviasi (s) 8.51 6.76

5. Daerah Kritik

- ttabel < thitung < ttabel

Pada α=5% dengan dk = 40 + 40 – 2 = 78 diperoleh t(0.975)(78) = 2.00

-2.0 2.0

6. Keputusan

Ho ditolak karena berada pada daerah penolakan t hitung > t tabel ,

7. Kesimpulan

Ada peningkatan hasil belajar yang signifikan

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

thitung = dengan s = 2

11

21

222

211

nn

snsn

Page 247: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

232

Lampiran 29

UJI KESAMAAN DUA VARIAN KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN

1. Hipotesis :

Ho : σ1 = σ2

Ha : σ1 ≠ σ2

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah 2897 2856

N 40 38

72.425 75.15

Varians (s2) 45.73 61.21

Standart Deviasi (s) 6.76 7.82

5. Daerah Kritik

Fhitung < Fα(nb-1)(nk-1)

Pada α=5% diperoleh F(0.05)(37)(39) = 1.69

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan F hitung < F tabel ,

7. Kesimpulan

Sampel mempunyai variansi yang tidak berbeda (sama)

Page 248: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

233

Daerah penerimaan Ho

Lampiran 30

UJI RATA-RATA DUA KELAS

1. Hipotesis :

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 > μ2

2. Taraf Signifikasi

α =5% = 0,05

3. Uji Statistik

Rumus yang digunakan:

21

21

11

nns

XX

4. Perhitungan

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Jumlah 2897 2856

N 40 38

72.425 75.15

Varians (s2) 45.73 61.21

Standart Deviasi (s) 6.76 7.82

5. Daerah Kritik

- ttabel < thitung < ttabel

Pada α=5% dengan dk = 38 + 40 – 2 = 76 diperoleh t(0.95)(68) = 1,66

1,66 1,66

6. Keputusan

Ho diterima karena berada pada daerah penerimaan t hitung < t tabel ,

thitung < t(0.975)(68) ; -1,66 < thitung < 1,66

7. Kesimpulan

Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan s = 2

11

21

222

211

nn

snsn thitung =

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Page 249: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

234

Lampiran 31 Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen

Data Pretes Kelas Ekserimen

Kode Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A b a b a b c d a b a b a b

E - 01 2 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 0 0 0

E - 02 1 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 0 0

E - 03 2 5 3 5 1 2 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1

E - 04 1 5 3 5 4 2 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1

E - 05 1 5 3 5 2 2 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 2 2

E - 06 1 5 1 5 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

E - 07 1 5 2 1 4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 5 1 0 0

E - 08 2 5 3 5 1 2 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 0 0

E - 09 2 5 1 5 5 2 1 1 0 1 1 1 5 1 5 0 0 0

E - 10 1 5 4 5 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1

E - 11 1 5 1 5 5 2 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 2 2

E - 12 1 3 3 5 1 2 5 1 0 1 1 1 1 1 5 0 0 0

E - 13 1 5 2 5 4 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 0 0

E - 14 1 5 5 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1

E - 15 3 5 3 1 4 1 5 1 1 1 1 1 5 0 5 1 2 2

E - 16 1 4 3 5 3 1 1 1 1 0 1 0 5 0 5 1 1 1

E - 17 1 5 5 1 4 1 1 1 1 0 0 0 5 1 0 0 1 1

E - 18 3 5 5 5 3 2 1 1 1 1 1 1 5 0 5 1 1 1

E - 19 5 5 5 5 4 2 5 1 0 1 1 1 5 0 5 0 0 0

E - 20 3 5 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 5 1 1 1

E - 21 2 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 0 0 0

E - 22 1 5 5 5 4 1 5 5 5 2 1 0 5 0 5 1 1 1

E - 23 2 4 3 1 4 1 5 5 1 1 1 1 2 2 5 1 1 1

E - 24 5 5 1 1 4 1 5 5 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1

E - 25 3 5 3 5 1 2 1 1 0 1 1 1 5 2 5 1 1 1

E - 26 5 5 2 5 1 3 5 5 1 1 1 1 5 4 0 0 0 0

E - 27 3 4 4 5 5 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

E - 28 1 5 3 5 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 0 0

E - 29 1 5 2 5 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 0 2 2

E - 30 5 5 5 5 5 1 1 1 1 0 2 0 1 1 0 0 2 2

E - 31 1 5 1 5 5 2 5 5 1 1 1 1 5 1 5 0 0 0

E - 32 1 1 1 5 4 1 5 5 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1

E - 33 5 5 5 5 5 2 5 5 1 2 1 1 5 4 5 1 0 0

E - 34 2 5 5 5 5 1 1 1 1 0 1 0 5 5 0 0 1 1

E - 35 1 4 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 0 0

E - 36 3 5 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 5 0 1 1 1 1

E - 37 2 4 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 5 0 5 0 1 1

E - 38 2 5 2 1 0 1 5 1 1 1 1 0 5 1 5 1 1 1

Jumlah 79 179 122 154 120 59 98 66 37 36 38 31 149 49 156 25 28 28

Indikator 1 2 3 4 5 6

Skor 79 301 534 74 410 56

Page 250: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

235

Data Postes Kelas Eksperimen

Kode

Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A b a b a b c d a b a b a b

E - 01 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 4 1 1

E - 02 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 1 1

E - 03 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 5 0 0 1 1

E - 04 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 2 2 2

E - 05 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5

E - 06 1 5 5 5 5 2 5 5 0 1 1 1 5 5 5 1 0 0

E - 07 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 1 5 5 1 0 0 0

E - 08 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 0 0

E - 09 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 1 5 5

E - 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0

E - 11 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 1 1

E - 12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 5 1 0 0

E - 13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 1 5 5 5 1 5 0

E - 14 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 1 5 5

E - 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 1 5 5

E - 16 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 0 0

E - 17 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 0 0 0 0

E - 18 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 2 5 5

E - 19 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 1 5 5 5 5 4 0 0

E - 20 5 5 5 5 5 1 5 5 0 5 4 5 5 5 5 2 5 5

E - 21 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 0 5 0

E - 22 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 1 1

E - 23 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 2 5 5 5 1 5 5

E - 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 2 1 1

E - 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 0 5 5

E - 26 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0

E - 27 3 5 5 5 5 2 5 5 1 5 2 5 5 5 5 1 5 5

E - 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 0 0

E - 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 0 5 5

E - 30 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 2 5 5 5 5 0 1 1

E - 31 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 4 5 5 5 0 0 0

E - 32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 1 5 5 5 2 0 0

E - 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 0 0

E - 34 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 0 1 1

E - 35 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 5 5

E - 36 3 5 5 5 5 5 5 1 1 5 3 5 5 0 1 1 0 0

E - 37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 4 5 2 5 5

E - 38 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 1 0 5 4 5 1 5 5

Jumlah 158 190 190 190 189 155 190 186 131 182 89 145 190 183 172 45 85 75

Indikator 1 2 3 4 5 6

Skor 158 380 1041 271 735 160

Page 251: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

236

Lampiran 32

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol Data Pretes Kelas Kontrol

Kode Nomor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A b a b a b c d a b a b a b K 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 2 1 1 5 5 0 1 1 K 2 2 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 K 3 2 5 5 5 4 2 1 1 1 0 0 1 5 5 5 0 1 1 K 4 1 2 2 5 0 2 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 2 2 K 5 1 5 5 5 2 2 5 5 5 1 1 0 5 5 5 1 1 1 K 6 1 5 5 5 4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 K 7 1 4 3 1 4 1 5 5 5 1 1 1 1 3 5 1 0 0 K 8 5 5 5 5 5 2 1 1 1 1 1 1 2 0 5 0 0 0 K 9 2 5 5 5 5 2 1 1 1 1 1 1 5 0 5 0 1 1

K 10 1 2 2 1 0 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 K 11 5 5 5 5 5 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 0 1 1 K 12 2 3 3 1 1 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 K 13 5 4 2 5 0 1 1 1 1 1 1 1 5 5 0 0 1 1 K 14 2 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 2 2 K 15 3 5 3 1 4 1 5 5 5 1 1 0 5 5 5 1 2 2 K 16 1 4 3 5 3 1 5 5 5 0 1 0 5 5 5 1 2 2 K 17 1 5 5 1 4 1 1 1 1 0 0 0 5 5 1 0 1 1 K 18 2 4 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 1 1 1 K 19 0 4 2 5 0 2 5 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 K 20 3 2 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 5 0 0 0 K 21 1 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 0 2 2 K 22 1 5 5 5 4 1 5 5 5 2 1 0 5 5 5 1 1 1 K 23 2 4 3 1 4 1 5 5 5 1 1 0 2 2 5 1 1 1 K 24 5 5 1 1 0 1 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1 K 25 3 2 3 5 1 2 1 1 0 1 1 1 5 1 5 0 1 1 K 26 3 2 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 5 1 0 0 K 27 3 4 4 5 5 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 1 1 1 K 28 3 2 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 5 0 0 0 K 29 1 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 5 0 2 2 K 30 5 5 5 5 5 1 1 1 1 0 2 0 5 5 0 0 2 2 K 31 1 5 5 5 5 2 5 5 5 2 1 0 5 5 5 1 1 1 K 32 1 5 5 5 4 2 5 5 5 2 1 0 5 5 5 1 1 1 K 33 1 5 5 5 4 2 1 1 1 1 1 1 0 0 5 1 1 1 K 34 2 5 5 5 5 1 1 1 1 0 2 0 5 5 1 0 1 1 K 35 1 4 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 5 1 0 0 K 36 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 K 37 1 4 4 5 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 K 38 2 5 2 1 0 1 5 1 1 1 1 1 5 1 5 1 1 1 K 39 2 4 3 5 0 2 5 1 5 1 1 1 1 0 1 1 2 2 K 40 1 5 5 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 1 2 2

Jumlah 85 167 150 156 115 62 96 71 74 38 41 29 109 76 143 22 42 42

Indikator 1 2 3 4 5 6

Skor 85 217 574 79 379 84

Page 252: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

237

Data Postes Kelas Kontrol

Kode Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A b a b a b c d a b a b a b K 1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 1 5 5 K 2 5 5 5 5 5 3 5 5 1 5 1 5 5 5 5 1 5 5 K 3 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 1 5 5 5 0 5 5 K 4 2 5 5 5 10 2 5 5 1 5 4 3 5 5 5 4 0 0 K 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 0 5 5 K 6 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 4 5 5 5 1 1 1 K 7 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 0 0 K 8 5 5 5 5 5 2 5 5 1 5 1 4 5 5 5 1 5 5 K 9 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 1 5 5 5 4 0 0

K 10 2 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 1 K 11 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 2 5 5 5 1 0 0 K 12 3 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 1 1 1 K 13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 1 5 5 5 0 1 1 K 14 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 3 5 5 5 4 2 2 K 15 1 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 1 2 2 K 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 1 1 1 K 17 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 5 5 1 0 0 K 18 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4 3 5 5 5 1 5 5 K 19 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 1 0 5 5 5 0 0 0 K 20 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 5 5 5 1 5 5 K 21 5 5 5 5 5 3 5 5 1 5 5 3 5 5 5 1 1 1 K 22 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 2 0 5 5 5 0 1 1 K 23 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 1 5 5 5 1 5 5 K 24 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 4 5 5 5 1 1 1 K 25 5 5 5 5 0 2 5 1 1 5 2 0 0 5 5 4 0 0 K 26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 1 5 5 K 27 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 1 K 28 5 5 5 5 0 2 5 1 0 5 2 0 1 5 5 4 0 0 K 29 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 2 5 5 5 1 0 0 K 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 K 31 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 1 5 5 K 32 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 1 5 5 5 5 1 0 0 K 33 2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 5 5 4 0 0 K 34 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 2 2 K 35 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 2 5 5 5 1 0 0 K 36 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 2 3 5 5 5 4 1 1 K 37 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 0 0 K 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 1 1 1 K 39 1 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 0 0 K 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 2 1 1

Jumlah 154 200 200 200 194 150 200 188 130 185 84 125 191 200 200 59 68 68

Rata-rata 3.85 5 5 5 4.85 3.75 5 4.7 3.25 4.62 2.1 3.12 4.77 5 5 1.47 1.7 1.7

Indikator 1 2 3 4 5 6

Skor 154 400 1062 269 775 136

Page 253: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

238

Lampiran 33 Uji N-gain kemampuan metakognisi siswa

Indikator metakognisi

Skor pretes Skor postes N-gain Eksperimen

Tingkat pencapaian

N-gain Kontrol

Tingkat pencapaian E K E K

Menyatakan tujuan

79 85 158 154 0,71 Tinggi 0,6 Sedang

Mengetahui tentang apa dan bagaimana

301 317 380 400 1 Tinggi 1 Tinggi

Mengidentifikasi informasi

534 574 1041 1062 0,83 Tinggi 0,78 Tinggi

Memilih operasi/prosedur yang dipakai

74 79 271 269 0,64 Sedang 0,59 Sedang

Mengurutkan operasi yang digunakan

410 379 735 775 0,60 Sedang 0,63 Sedang

Merancang apa yang akan dipelajari

56 84 160 136 0,32 Sedang 0,16 Rendah

Indikator Eksperimen Kontrol

Rata-rata Keterangan Rata-rata Keterangan Menyatakan tujuan

4,15 Indikator tercapai

3,85 Sebagian besar indikator tercapai

Mengetahui tentang apa dan bagaimana

5 Indikator tercapai

5 Indikator tercapai

Mengidentifikasi informasi

4,56 Indikator tercapai

4,42 Indikator tercapai

Memilih operasi/prosedur yang dipakai

3,56 Sebagian besar indikator tercapai

3,36 Sebagian besar indikator tercapai

Mengurutkan operasi yang digunakan

3,86 Sebagian besar indikator tercapai

3,87 Sebagian besar indikator tercapai

Merancang apa yang akan dipelajari

2,10 Sebagian kecil indikator tercapai

1,7 Tidak mencapai indikator

metakognisi

Page 254: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

239

Lampiran 34 KRITERIA PENILLAIAN ASPEK AFEKTIF

Rubrik Pengamatan Karakter No Karakter Deskripsi Indikator yang mungkin muncul

A Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Membaca sumber dari buku teks

Membaca sumber diluar buku teks tentang materi yang tekait dengan pelajaran

Bertanya kepada teman

B Bekerjasama Sikap dan perilaku

menunjukkan

kemampuan berinteraksi

dalam kelompok

Membantu teman satu kelompok

Membagi tugas dalam kelompok

Mengorganisir kelompoknya

C Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, social dan budaya), Negara dan Tuhan YME

Dapat dipercaya dalam mengerjakan tugas baik kelompok maupun mandiri

Dapat menyelesaikan tugas dengan lengkap

Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu

D Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Menemukan cara sendiri dalam

memecahkan sebuah perrmasalahan /

soal.

Menciptakan permainan sederhana

yang berkaitan dengan materi

pelajaran.

Menciptakan situasi belajar yang bisa

menumbuhkan daya pikir dan

bertindak kreatif.

Pedoman penskoran 4 : jika semua indikator muncul 3 : jika dua indikator muncul 2 : jika satu indikator muncul 1 : jika tidak ada indikator yang muncul

Rubrik Pengamatan Keterampilan Sosial No Karakter Indikator yang mungkin muncul Gradasi tingkat

ketercapaiaan

Page 255: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

240

E Memperhatikan penjelasan orang lain

Mendengarkan teman yang sedang menyampaikan hasil

4 = apabila semua indikator muncul 3 = apabila 3 indikator muncul 2 = apabila 2 indikator muncul 1 = apabila 1 indikator muncul

Mendengarkan teman yang sedang mengajukan pertanyaan

Mendengarkan jawaban teman

Mendengarkan pendapat pro maupun kontra

F Mengemukakan pendapat

Berpendapat dengan mengacungkan jari

4 = apabila semua indikator muncul 3 = apabila 3 indikator muncul 2 = apabila 2 indikator muncul 1 = apabila 1 indikator muncul

Mengemukakan pendapat setelah dipersilahkan Pendapat disampaikan dengan runtut dan jelas

Pendapat logis dan sesuai dengan topic bahasan yang dibahas

G Bertanya Bertanya dengan mengacungkan jari 4 = apabila semua indikator muncul 3 = apabila 3 indikator muncul 2 = apabila 2 indikator muncul 1 = apabila 1 indikator muncul

Memulai pertanyaan setelah dipersilahkan Pertanyaan disampaikan dengan runtut dan jelas Pertanyaan logis sesuai dengan topik bahasan yang dibahas

Kriteria Hasil Belajar Afektif

Rata- rata skor responden

Kriteria Skor akhir

24 – 28 Sangat Baik/Sangat layak A 19 – 23 Baik/Layak B 14 – 18 Cukup C 7 – 13 Kurang D

Kriteria Hasil Belajar Afektif Tiap Aspek

Eksperimen Kontrol Jumlah skor tiap

aspek Kriteria Jumlah

Sakor tiap Aspek

Kriteria

124 – 152 Sangat Baik 131-160 Sangat Baik 95 – 123 Baik 101-130 Baik 66 – 94 Cukup 71-100 Cukup 38 – 65 Kurang 40-70 Kurang

Page 256: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

241

Lampiran 35 ANALISIS ASPEK AFEKTIF

ANALISIS ASPEK AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN

No Kode Karakter Keterampilan Sosial Jumlah Keterangan

A B C D E F G

1 E 1 4 3 4 4 4 3 4 26 Sangat Baik

2 E 2 4 4 3 2 4 3 3 23 Baik

3 E 3 2 3 4 1 3 3 2 18 cukup

4 E 4 2 4 4 3 3 2 3 21 Baik

5 E 5 3 4 4 3 4 3 4 25 Sangat Baik

6 E 6 2 2 3 2 4 3 0 16 cukup

7 E 7 1 3 3 3 3 3 2 18 cukup

8 E 8 1 3 3 2 3 3 3 18 cukup

9 E 9 3 4 3 4 3 2 3 22 Baik

10 E 10 4 4 4 3 4 4 2 25 Sangat Baik

11 E 11 2 3 3 3 3 2 3 19 Baik

12 E 12 3 3 4 1 4 3 4 22 Baik

13 E 13 3 3 4 2 4 3 3 22 Baik

14 E 14 4 4 3 3 4 4 0 22 Baik

15 E 15 3 3 3 1 3 3 3 19 Baik

16 E 16 3 3 4 2 4 3 0 19 Baik

17 E 17 3 3 3 2 4 2 3 20 Baik

18 E 18 2 3 3 3 4 3 2 20 Baik

19 E 19 4 4 4 3 4 4 3 26 Sangat Baik

20 E 20 3 2 4 2 4 2 4 21 Baik

21 E 21 3 4 4 3 3 4 2 23 Baik

22 E 22 3 3 4 3 4 3 3 23 Baik

23 E 23 3 3 3 3 3 2 3 20 Baik

24 E 24 2 3 4 3 3 3 2 20 Baik

25 E 25 2 3 4 3 3 2 3 20 Baik

26 E 26 3 4 3 3 4 3 3 23 Baik

27 E 27 3 3 4 3 4 3 4 24 Sangat Baik

28 E 28 3 4 3 2 3 4 3 22 Baik

29 E 29 4 3 4 2 4 3 4 24 Sangat Baik

30 E 30 3 3 3 2 3 3 3 20 Baik

31 E 31 1 4 3 2 3 3 2 18 cukup

32 E 32 2 3 4 2 4 3 4 22 Baik

33 E 33 4 4 4 3 4 4 4 27 Sangat Baik

34 E 34 3 3 4 3 4 3 0 20 Baik

35 E 35 3 4 3 2 4 3 3 22 Baik

36 E 36 2 3 3 3 4 3 2 20 Baik

37 E 37 3 3 4 2 3 3 4 22 Baik

38 E 38 2 4 4 2 4 4 0 20 Baik

Jumlah 105 126 135 95 137 114 100

keterangan Baik Sangat baik

Sangat baik

Baik Sangat baik

Baik Baik

Page 257: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

242

ANALISIS ASPEK AFEKTIF KELAS KONTROL

No Kode Karakter Keterampilan sosial

Jumlah Keterangan A B C D E F G

1 K 1 4 4 4 3 4 3 4 26 Sangat Baik 2 K 2 3 3 3 2 3 3 3 20 Baik 3 K 3 3 3 3 1 3 3 3 19 Baik 4 K 4 2 3 3 2 4 3 3 20 Baik 5 K 5 4 4 4 3 4 4 3 26 Sangat Baik 6 K 6 3 2 3 2 3 2 1 16 Cukup

7 K 7 3 3 3 1 3 3 3 19 Baik 8 K 8 3 3 4 1 3 3 2 19 Baik 9 K 9 2 3 3 2 4 3 1 18 Cukup 10 K 10 3 3 4 1 3 3 1 18 Cukup 11 K 11 3 4 3 2 3 4 3 22 Baik 12 K 12 3 3 3 2 4 3 3 21 Baik 13 K 13 2 3 3 2 4 3 3 20 Baik 14 K 14 4 3 4 2 4 3 2 22 Baik 15 K 15 3 4 3 2 3 4 1 20 Baik 16 K 16 2 3 3 2 2 3 2 17 Cukup 17 K 17 3 2 3 2 3 2 3 18 Cukup 18 K 18 3 4 3 2 3 4 2 21 Baik 19 K 19 3 3 3 3 3 3 1 19 Baik 20 K 20 3 4 3 2 4 3 3 22 Baik 21 K 21 3 4 4 2 4 3 2 22 Baik 22 K 22 3 4 3 2 4 3 3 22 Baik 23 K 23 3 3 4 2 3 3 1 19 Baik 24 K 24 3 3 3 3 3 4 1 20 Baik 25 K 25 4 3 4 2 4 3 1 21 Baik 26 K 26 3 3 3 2 3 4 1 19 Baik 27 K 27 4 2 3 3 2 2 2 18 Cukup 28 K 28 3 3 3 2 3 3 3 20 Baik 29 K 29 3 3 3 3 3 3 3 21 Baik 30 K 30 4 4 4 3 4 4 3 26 Sangat Baik 31 K 31 4 4 4 2 4 4 3 25 Sangat Baik 32 K 32 3 3 3 1 3 3 3 19 Baik 33 K 33 3 4 3 2 3 4 3 22 Baik 34 K 34 4 4 4 3 4 4 4 27 Sangat Baik 35 K 35 2 3 3 1 2 3 2 16 Cukup 36 K 36 3 3 3 2 3 4 3 21 Baik 37 K 37 2 3 3 1 4 3 1 17 Cukup 38 K 38 2 2 4 1 4 2 2 17 Cukup 39 K 39 3 3 3 2 3 3 3 20 Baik 40 K 40 4 4 3 3 4 4 3 25 Sangat Baik Jumlah 122 129 132 81 134 128 94 keterangan Baik Baik Baik Cukup Sangat

Baik Baik Cukup

Page 258: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

243

Lampiran 36 RUBRIK PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK

No Dimensi Kerja Yang

Dinilai Ketercapaian Kinerja Paling Tinggi Skor

I Menyiapkan Praktikum 1. Menyiapkan alat yang

akan digunakan

Menyiapkan alat yang lengkap terdiri atas gelas ukur, erlenmeyer, tabung reaksi, dan buret

Diamati kelengkapan dan ketepatan alat yang digunakan. Tingkat ketercapaian : 4 : lengkap dan tepat. 3 : kurang satu alat, dan tepat. 2 : lengkap, tidak tepat. 1 : tidak lengkap dan tidaktepat

2. Menyiapkan zat yang akan digunakan.

Menyiapkan larutan kerja yang lengkap:terdiri atas: air sadah, air sumur, air suling, air sabun, dan larutan Na2CO3 0,1 M

Diamati kelengkapan zat yang akan digunakan. Tingkat ketercapaian : 4 : lengkap. 3 : kurang satu larutan 2 : kurang dua larutan 1 : kurang lebih dari 2 larutan.

II Keterampilan Proses 1. Keterampilan

merangkai alat praktikum

Merangkai alat dengan baik, posisi buret tegak lurus, posisi erlenmeyer di bawah buret, dengan senter mata buret. Tangan kiri mengendalikan pengunci buret, tangan kanan mnggoyangkan erlenmeyer, penambahan volume titran tetes-tetes. Lihat Gambar!

Diamati teknik dan cara merangkai alat untuk titrasi, pastikan posisi buret lurus, tidak bocor. Tingkat ketercapaian: 4 : teknik dan cara benar, posisi buret sempurna. 3 : teknik dan cara benar, posisi buret tak sempurna. 2 : teknik benar, caranya salah, posisi buret tak

sempurna. 1 : bila teknik dan cara salah.

Page 259: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

244

2. Keterampilan menuang

larutan ke dalam buret Menuang larutan baku ke dalam buret

dengan menggunakan corong, larutan baku

dipindahkan dari gelas ukur 100 ml ke dalam

buret sampai tanda batas. Lihat Gambar di

bawah ini

Diamati teknik dan cara menuang larutan baku ke

dalam buret, volume tepat pada tanda batas.

Tingkat ketercapaian :

4: Teknik dan cara benar, volume tepat,

3 : teknik dan cara benar,volume kurang tepat.

2 : teknik benar, cara salah, volume kurang tepat.

1 : teknik,cara salah.

2. Keterampil Menggunakan alat dengan benar, tangan kiri Diamati urutan langkah kerja, teknik dan cara titrasi

Page 260: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

245

menggunakan alat untuk mengidentifikasi kesadahan air

mengendalikan kunci buret untuk mengatur volume air sabun secara tetes-tetes, tangan kanan memegang leher erlenmeyer yang berisi sampel air dan menggoyangnya supaya larutan bercampur merata. Titrasi diakhiri setelah bentuk busa.

Tingkat ketercapaian : 4 : langkah kerja urut, teknik benar, cara benar. 3 : langkah kerja urut, teknik benar, cara salah. 2 : langkah kerja urut, teknik salah, cara salah. 1 : langkah kerja tidak urut, teknik salah, cara salah.

3. Keterampilan melakukan pengamatan

Mengamati volume air sabun yang sudah

digunakan dalam buret, posisi mata sejajar

dengan permukaan larutan minuskus bawah,

mengamati terbentuknya busa.

Diamati perubahan warna indikator, dan cara pengatannya. Tingkat ketercapaian : 4 : pengamatan teliti, caranya benar, hasil pengamatan

tepat. 3 : pengamatan teliti, caranya benar, hasil

pengamatannya tidak tepat 2 : pengamatan teliti, caranya salah. 1 : pengamatan dan carany salah.

Page 261: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

246

III

Membuat Laporan Sementara 1. Membuat laporan

sementara.

Membuat laporan sementara dengan lengkap dan jelas.

Diamati kelengakapan dan kejelasan laporan Tingkat ketercapaian : 4 : membuat laporan dengan lengkap dan jelas. 3 : membuat laporan dengan lengkap tetapi kurang

jelas 2 : laporan kurang lengkap dan jelas 1 : laporan kurang lengkap dan kurang jelas.

IV Aktifitas Selesai Praktikum 1. Menuang sisa larutan di

tempatnya.

Menuang sisa larutan kerja ditempat yang sudah disediakan, dengan cara hati-hati jangan sampai tumpah di sekitar tempat yang disediakan.

Diamati dimana praktikan membuang sisa larutan kerja. Tingkat ketercapaian : 4 : Menuang ditempatnya. 3 : sebagian dibuang ditempat pencucian. 2 : semua dibuang. 1 : larutan baku dikembalikan ketempat semula.

2. Membersihkan alat-alat. Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan baik dan benar. Membersihkan tabung reaksi menggunakan sabun cair dan sikat panjang.

Diamati semua alat yang telah digunakan, pastikan semuanya bersih, dan tanpa cacat. Tingkat ketercapaian : 4 : semua alat utuh dan bersih.

Page 262: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

247

3 : alat tidak utuh bersih. 2 : alat ada yang pecah,bersih. 1 : alat tidak utuh kurangbersih

3. Mengembalikan alat ketempatnya.

Mengembalikan semua alat dan menyusun alat yang telah dibersihkan, ke tempat semula.

Diamati jumlah alat yang diambil untuk praktikum, jumlahnya harus sama dengan yang dikembalikan, pastikan semua alat-alat yang telah digunakan dalam keadaan bersih dan utuh. Tingkat ketercapaian : 4 : jika jumlah alat komplit, bersih, disusun seperti

semula. 3 : jumlah alat komplit, kurang bersih, disusun seperti

semula. 2 : alat tidak utuh bersih, disusun seperti semula. 1 : alat tidak utuh, kurang bersih, tidak disusun seperti

semula.

Page 263: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

248

Lampiran 37

ANALISIS ASPEK PSIKOMOTORIK Analisis Aspek Psikomotorik (kelas Eksperimen)

Kode A B C D E F G H I J Jumlah Kriteria E 1 5 5 15 20 15 7.5 10 1.5 2.5 3 84.5 Sangat Baik E 2 5 5 10 20 15 10 10 1.5 5 3 84.5 Sangat Baik E 3 5 5 15 20 20 7.5 7.5 1.5 3.75 3 88.25 Sangat Baik E 4 3.75 5 15 15 20 10 7.5 1 2.5 2.25 82 Sangat Baik E 5 5 5 10 20 20 7.5 5 1.5 5 3 82 Sangat Baik E 6 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 7 3.75 3.75 20 20 10 10 10 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik E 8 5 5 15 20 15 7.5 10 1.5 2.5 3 84.5 Sangat Baik E 9 3.75 3.75 15 20 15 10 7.5 1.5 3.75 3 83.25 Sangat Baik

E 10 3.75 3.75 20 15 15 7.5 7.5 2 5 3 82.5 Sangat Baik E 11 5 5 15 20 15 7.5 10 1.5 2.5 3 84.5 Sangat Baik E 12 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 13 3.75 3.75 20 20 15 7.5 7.5 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik E 14 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 15 5 5 10 20 15 5 5 2 5 3 75 Baik E 16 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 17 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 18 5 5 15 15 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 19 5 5 15 20 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 83.25 Sangat Baik E 20 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 79.5 Baik E 21 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 22 5 5 10 20 15 5 5 2 5 3 75 Baik E 23 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 24 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 79.5 Baik E 25 5 5 10 20 15 5 5 2 5 3 75 Baik E 26 5 5 15 15 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 27 5 5 15 15 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 28 3.75 3.75 20 20 15 7.5 7.5 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik E 29 5 5 10 20 15 5 5 2 5 3 75 Baik E 30 3.75 3.75 20 20 15 7.5 7.5 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik E 31 5 5 15 15 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 78.25 Baik E 32 5 5 15 20 15 7.5 10 1.5 2.5 3 84.5 Sangat Baik E 33 5 5 15 20 15 7.5 7.5 1.5 3.75 3 83.25 Sangat Baik E 34 5 5 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 77 Baik E 35 3.75 3.75 20 20 15 7.5 7.5 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik E 36 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 79.5 Baik E 37 5 5 10 20 15 5 5 2 5 3 75 Baik E 38 3.75 3.75 20 20 10 10 10 1 3.75 1.5 83.75 Sangat Baik

Page 264: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

249

Analisis Psikomotorik Tiap Aspek (Kelas Eksperimen)

No Kode A B C D E F G H I J

1 E 1 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4

2 E 2 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4

3 E 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4

4 E 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3

5 E 5 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4

6 E 6 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

7 E 7 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2

8 E 8 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4

9 E 9 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4

10 E 10 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4

11 E 11 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4

12 E 12 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

13 E 13 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2

14 E 14 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4

15 E 15 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4

16 E 16 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

17 E 17 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4

18 E 18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

19 E 19 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4

20 E 20 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4

21 E 21 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

22 E 22 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4

23 E 23 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

24 E 24 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4

25 E 25 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4

26 E 26 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

27 E 27 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

28 E 28 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2

29 E 29 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4

30 E 30 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2

31 E 31 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4

32 E 32 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4

33 E 33 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4

34 E 34 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4

35 E 35 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2

36 E 36 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4

37 E 37 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4

38 E 38 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2 Jumlah 143 144 113 141 110 114 109 113 126 139 Keterangan SB SB B SB B B B B SB SB

Page 265: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

250

Analisis Aspek Psikomotorik (kelas Kontrol)

Kode A B C D E F G H I J Jumlah Kriteria K 1 5 5 20 15 15 5 7.5 2 5 3 82.5 Sangat Baik K 2 5 5 15 20 10 5 7.5 2 3.75 3 76.25 Baik K 3 5 5 15 15 15 5 5 1.5 3.75 3 73.25 Baik K 4 5 5 15 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 74.5 Baik K 5 5 5 15 20 20 5 7.5 1.5 5 3 87 Sangat Baik K 6 5 5 10 20 20 7.5 5 1 5 2.25 80.75 Baik K 7 5 5 10 20 20 7.5 5 1.5 5 2.25 81.25 Sangat Baik K 8 5 5 20 15 15 5 7.5 1.5 5 3 82 Sangat Baik K 9 5 5 15 15 20 5 7.5 1.5 5 3 82 Sangat Baik

K 10 5 5 15 20 15 5 5 2 5 3 80 Baik K 11 5 5 10 20 15 7.5 5 1 5 2.25 75.75 Baik K 12 5 5 15 20 15 5 5 1.5 5 3 79.5 Baik K 13 5 5 15 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 74.5 Baik K 14 5 5 15 15 20 7.5 7.5 1.5 2.5 3 82 Sangat Baik K 15 5 5 20 20 15 5 5 1.5 2.5 3 82 Sangat Baik K 16 5 5 15 20 15 5 2.5 1.5 5 3 77 Baik K 17 5 5 15 15 20 5 5 1.5 5 3 79.5 Baik K 18 3.75 5 15 20 15 5 7.5 1.5 5 3 80.75 Baik K 19 5 5 15 15 15 5 5 1.5 3.75 3 73.25 Baik K 20 3.75 3.75 15 15 20 7.5 7.5 2 5 2.25 81.75 Sangat Baik K 21 5 5 20 15 10 7.5 7.5 1.5 5 3 79.5 Baik K 22 3.75 3.75 15 20 20 5 5 1.5 5 3 82 Sangat Baik K 23 5 3.75 15 15 15 5 5 1.5 5 3 73.25 Baik K 24 5 5 15 15 15 10 7.5 1.5 5 3 82 Sangat Baik K 25 5 5 15 15 20 7.5 5 1.5 5 3 82 Sangat Baik K 26 5 5 15 15 20 7.5 7.5 1.5 5 2.25 83.75 Sangat Baik K 27 5 3.75 10 20 15 5 7.5 1.5 5 3 75.75 Baik K 28 3.75 5 15 15 15 7.5 5 1.5 5 3 75.75 Baik K 29 5 3.75 10 20 15 7.5 5 1.5 5 3 75.75 Baik K 30 5 5 20 15 20 7.5 5 1 5 2.25 85.75 Sangat Baik K 31 3.75 3.75 15 15 20 7.5 7.5 2 5 3 82.5 Sangat Baik K 32 5 5 10 15 15 10 7.5 1.5 5 3 77 Baik K 33 5 5 20 20 15 5 5 1.5 5 2.25 83.75 Sangat Baik K 34 3.75 3.75 20 15 20 7.5 5 2 5 3 85 Sangat Baik K 35 5 5 10 15 20 2.5 7.5 1.5 5 3 74.5 Baik K 36 5 5 20 10 15 5 5 1.5 5 3 74.5 Baik K 37 5 5 15 15 20 5 5 1.5 5 2.25 78.75 Baik K 38 5 3.75 15 15 15 5 7.5 1.5 5 3 75.75 Baik K 39 5 5 20 10 20 5 7.5 1 5 3 81.5 Sangat Baik K 40 3.75 3.75 20 15 15 7.5 7.5 1.5 5 3 82 Sangat Baik

Page 266: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

251

Analisis Psikomotorik Tiap Aspek (kelas Kontrol)

No Kode A B C D E F G H I J

1 K 1 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4

2 K 2 4 4 3 4 2 2 3 4 3 4

3 K 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4

4 K 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4

5 K 5 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4

6 K 6 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3

7 K 7 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3

8 K 8 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4

9 K 9 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4

10 K 10 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4

11 K 11 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3

12 K 12 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4

13 K 13 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4

14 K 14 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4

15 K 15 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4

16 K 16 4 4 3 4 3 1 2 3 4 4

17 K 17 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4

18 K 18 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4

19 K 19 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4

20 K 20 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3

21 K 21 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4

22 K 22 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4

23 K 23 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4

24 K 24 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4

25 K 25 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4

26 K 26 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3

27 K 27 4 3 2 4 3 2 3 3 4 4

28 K 28 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4

29 K 29 4 3 2 4 3 3 2 3 4 4

30 K 30 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3

31 K 31 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4

32 K 32 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4

33 K 33 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3

34 K 34 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4

35 K 35 4 4 2 3 4 1 3 3 4 4

36 K 36 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4

37 K 37 4 4 3 3 4 2 2 3 4 3

38 K 38 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4

39 K 39 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4

40 K 40 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 Jumlah 153 151 123 132 128 100 100 122 154 152

Keterangan SB SB B SB B C C B SB SB

Page 267: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

252

Lampiran 38

LEMBAR PENILAIAN DIRI KUESIONER SISWA

Kuesioner penilaian diri ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang proses kognitif

siswa. Pengisian kuesioner berdasarkan petunjuk sebagai berikut:

1. Setiap pernyataan tersedia empat pilihan (SS = sangat setuju, S = setuju, TS = tidak setuju, STS = sangat tidak setuju). Berilah tanda “v” pada salah satu pilihan yang tersedia!

2. Jawablah langsung ditulis pada lembar ini. 3. Tuliskan identitas anda.

Nama : No. absen : Kelas : No Pernyataan Respon

SS S TS STS

1 Saya dapat mengikuti pelajaran

dengan baik

2 Saya dapat memahami tujuan

pembelajaran yang selama ini saya

ikuti

3 Saya dapat menjelaskan konsep-

konsep kimia yang selama ini saya

pelajari

4 Saya menyadari bahwa saya harus

banyak membaca

5 Saya menyadari sejauh mana saya

bisa megerjakan tugas

6 Saya dapat memilih langkah-

langkah yang dipakai untuk

memecahkan soal

7 Saya mencari informasi dari

berbagai sumber untuk

memecahkan masalah dan soal-soal

kimia yang ada di LKS

Page 268: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

253

Lampiran 39

ANALISIS KUESIONER SISWA

Analisis Kuesioner Siswa Kelas Eksperimen Kode A B C D E F G JUMLAH E 1 3 3 3 3 3 3 3 21 E 2 3 3 3 3 3 3 3 21 E 3 3 3 3 3 3 3 3 21 E 4 3 3 3 4 3 3 3 22 E 5 3 3 3 3 3 4 4 23 E 6 3 1 1 4 3 2 4 18 E 7 4 3 3 3 3 4 4 24 E 8 3 3 3 4 4 3 3 23 E 9 3 3 3 3 3 3 3 21

E 10 3 3 3 3 3 4 3 22 E 11 3 3 3 3 3 3 3 21 E 12 3 3 3 3 3 3 3 21 E 13 3 3 3 3 3 3 3 21 E 14 3 3 3 4 3 3 4 23 E 15 3 3 3 4 4 3 3 23 E 16 3 3 3 4 4 3 3 23 E 17 3 3 3 3 3 3 3 21 E 18 3 3 3 4 4 3 3 23 E 19 3 3 4 4 3 3 3 23 E 20 3 3 3 4 4 4 3 24 E 21 3 3 3 3 3 3 3 21 E 22 3 3 3 3 3 3 3 21 E 23 4 4 3 4 3 4 4 26 E 24 3 3 3 3 3 3 3 21 E 25 3 3 4 4 4 3 4 25 E 26 3 3 3 3 3 3 3 21 E 27 3 3 3 4 3 3 3 22 E 28 3 3 3 4 3 3 3 22 E 29 3 3 3 4 3 3 4 23 E 30 3 3 3 3 3 3 3 21 E 31 3 3 3 3 3 3 3 21 E 32 3 3 3 3 3 3 3 21 E 33 3 3 4 4 3 3 3 23 E 34 3 3 3 4 3 3 3 22 E 35 3 3 3 3 3 3 3 21 E 36 3 3 2 3 3 3 2 19 E 37 3 3 3 3 3 3 3 21 E 38 3 3 2 3 3 3 3 20

varian 0.049 0.130 0.236 0.243 0.132 0.146 0.185 2.29

Jumlah varian 1.126

reliabilitas 0.610

Page 269: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

254

Analisis Kuesioner Siswa Kelas Kontrol Kode 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah K 1 4 3 3 4 4 3 3 24 K 2 2 2 2 4 4 2 3 19 K 3 2 2 2 4 2 3 3 18 K 4 3 3 2 4 4 3 4 23 K 5 3 3 3 3 2 2 3 19 K 6 3 3 3 4 3 3 3 22 K 7 3 3 2 3 4 2 2 19 K 8 3 3 2 4 3 3 3 21 K 9 3 3 2 3 3 3 3 20

K 10 3 3 2 4 3 2 3 20 K 11 3 3 2 4 3 3 3 21 K 12 3 3 2 3 3 3 3 20 K 13 3 2 2 3 3 2 3 18 K 14 4 3 4 4 3 3 4 25 K 15 2 2 2 4 4 2 3 19 K 16 4 1 1 4 3 1 1 15 K 17 3 3 3 4 3 3 3 22 K 18 4 4 3 2 4 3 4 24 K 19 3 4 3 4 4 4 4 26 K 20 4 3 3 4 3 2 2 21 K 21 4 3 3 4 3 3 3 23 K 22 3 3 3 4 3 3 3 22 K 23 3 3 2 4 3 3 3 21 K 24 4 3 2 4 3 2 2 20 K 25 4 4 3 4 3 3 4 25 K 26 3 3 3 4 3 2 2 20 K 27 4 3 3 4 4 2 2 22 K 28 4 3 2 4 3 3 3 22 K 29 3 3 2 4 4 3 3 22 K 30 4 4 4 4 4 3 4 27 K 31 3 3 3 4 3 3 3 22 K 32 4 3 4 3 3 4 4 25 K 33 3 3 2 4 3 3 3 21 K 34 3 3 3 4 3 3 2 21 K 35 3 2 1 4 3 2 2 17 K 36 3 3 2 4 4 3 4 23 K 37 3 2 1 4 3 2 2 17 K 38 3 3 2 4 2 3 3 20 K 39 3 2 3 4 4 3 2 21 K 40 3 3 3 3 3 3 3 21

varian 0.324 0.359 0.549 0.224 0.324 0.36 0.519 6.31

Jumlah varian 2.66

reliabilitas 0.693

Page 270: lib.unnes.ac.id · 2016. 1. 26. · v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan biasanya merupakan langkah awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru …

255

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

Pernyataan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

SS S TS STS SS S TS STS

Saya dapat mengikuti

pelajaran dengan baik

2 36 0 0 12 25 3 0

Saya dapat memahami

tujuan pembelajaran yang

selama ini saya ikuti

1 36 0 1 4 28 7 1

Saya dapat menjelaskan

konsep-konsep kimia yang

selama ini saya pelajari

3 31 2 1 3 26 18 3

Saya menyadari bahwa

saya harus banyak

membaca

16 22 0 0 32 7 1 0

Saya menyadari sejauh

mana saya bisa megerjakan

tugas

6 32 0 0 12 25 3 0

Saya dapat memilih

langkah-langkah yang

dipakai untuk memecahkan

soal

5 32 1 0 2 25 12 1

Saya mencari informasi

dari berbagai sumber untuk

memecahkan masalah dan

soal-soal kimia yang ada di

LKS

7 30 1 0 8 21 10 1