Liberman
-
Upload
kharisma-ganda -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
Transcript of Liberman
UJI IDENTIFIKASI LIPID
19:28 Riyanto. Sfarm No comments
I. Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui bahwa lipida dapat membentuk noda semi
transparan pada kertas, mengetahui kelarutan lipida pada pelerut tertentu, dan dapat mengetahui
terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.
II. Prinsip Percobaan
Lipida pada umumnya tidak larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut
sempurna dalam pelarut organik seperti: eter, kloroform, aseton, benzena atau pelarut non polar
lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tidak stabil, karena bila dibiarkan kedua
cairan akan terpisah menjadi dua lapisan.
Emulsi adalah dispersi atau suspensi stabil suatu cairan yang keduanya tidak saling
melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut
emulsifier atau emulsifying agent yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase
cairan. Cara kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik
pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat
menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak
satu sama lain. Bahan emulsifier dapat berupa: protein, gum, sabun, atau garam empedu.
III. Data Pengamatan
Uji Kelarutan
Prosedur Pengamatan
Dis
ediakan 4
tabung
reaksi dan
tambahka
n
kedalamn
Bahan Tabung
1
Tabun
g 2
Tabung
3
Tabung
Air 2 ml __ __
Alkohol
dingin
__ 2 ml __
Alkohol __ __ 2 ml
ya :
tabung I 2
ml air,
tabung II
2 ml
alkohol
dingin,
tabung III
2 ml
alkohol
panas,
tabung IV
2 ml
kloroform.
Masukkan
tiap
tabung
dengan
0,2
minyak,
kocok
dengan
hati-hati.
Am
bil 2-3
tetes dari
masing-
masing
tabung
tersebut
dan
panas
Kloroform __ __ __
Minyak 0,2 ml 0,2 ml 0,2 ml 0,2 ml
Hasil Pengamatan
Hasil
Tabung 1 Tidak larut (tidak ada noda)
Tabung 2 Terbentuk emulsi (ada noda)
Tabung 3 Terbentuk emulsi (ada noda)
Tabung 4 Larut (ada noda)
teteskan
pada
kertas
saring.
Adanya
noda yang
tertinggal
pada
kertas
saring
menunjuk
kan
adanya
lemak
yang
terlarut
dalam
pelarut
tersebut.
Uji Akrolefin
Prosedur Pengamatan
Disediakan 3 tabung reaksi
yang bersih dan kering, lalu
masukkan 10 tetes olive oil, gliserol,
atau sedikit asam palmitat.
Tambahkan pada masing-masing
tabung sejumlah sama volume
Bahan Larutan
KHSO4
Panaskan
(Bau)
Olive oil Tidak ada
perubahan
___
Gliserol Tidak ada ++++++
KHSO4, lalu panaskan perlahan
diatas api. Perhatikan bau akrolefin
yang menusuk hidung, bedakan
dengan bau SO4.
perubahan
Asam palmitat
Tidak ada
perubahan
++++
Uji Lieberman-Burchard Untuk Kolesterol
Prosedur Pengamatan
Sedikit kolesterol dilarutkan
dalam kloroform hingga larut
seluruhnya. Tambahkan 10 tetes asam
asetat anhidrid dan 2 tetes asam sulfat
pekat, kocok perlahan-lahan dan
biarkan beberapa menit. Perhatikan
perubahan warna yang terjadi.
Kolesterol dilarutkan dalam
kloroform warnanya akan menjadi
kecoklatan. Setelah ditambahkan 10
tetes asam asetat anhidrid dan 2 tetes
asam sulfat pekat warnanya akan
berubah menjadi biru kehijauan.
IV. Pembahasan
Uji Kelarutan
Pada percobaan uji kelarutan didapat hasil tabung pertama tidak larut dan tidak ada noda, pada
tabung kedua dan ketiga terbentuk emulsi dan terdapat noda, sedangkan pada tabung keempat larut
dan terdapat noda. Hal ini disebabkan lipida dapat larut sempurna dalam kloroform, karena kloroform
merupakan pelarut organik.
Uji Akrolein
Pada uji akrolein diatas, saat masing-masing tabung reaksi yang berisi olive oil, gliserol, dan
asam palmitat ditambahkan beberapa ml larutan KHSO4 sebagian besar tidak mengalami perubahan
warna. Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan akan timbul bau yang tajam khas
seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. Oleh
karena timbulnya bau yang tajam itu, akrolein mudah diketahui dan reaksi ini telah mengandung
gliserol seperti minyak dan lemak.
Penambahan pereaksi KHSO4, bertujuan untuk mengkatalisis gliserol yang mungkin ada dalam
larutan sampel. Selanjutnya, pemanasan tabung dengan api yang kecil dimaksudkan untuk
menghilangkan keberadaan air (H2O) dalam larutan contoh.
Reaksi antara gliserol dan KHSO4 akan menghasilkan akrolein, reaksinya adalah:
Uji Lieberman-Burchard untuk Kolesterol
Sedikit kolesterol dilarutkan dalam kloroform warnanya akan menjadi kecoklatan, kemudian
ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrid dan 2 tetes asam sulfat pekat warnanya akan berubah
menjadi biru kehijauan. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan kosentrasi kolesterol.
Hal ini membuktikan bahwa reaksi Lieberman-Burchard dapat digunakan untuk menentukan
kolesterol secara kuantitatif.
V. Kesimpulan
Pada uji kelarutan terbukti bahwa lipida dapat larut sempurna dalam kloroform, karena kloroform
merupakan pelarut organik.
Pada uji akrolein menimbulkan bau tajam yang khas seperti bau lemak yang terbakar yang
disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. Oleh karena timbulnya bau yang tajam itu,
akrolein mudah diketahui dan reaksi ini telah dijadikan reaksi untuk menentukan adanya gliserol atau
senyawa yang mengandung gliserol seperti minyak dan lemak.
Pada percobaan ini membuktikan bahwa reaksi Lieberman-Burchard dapat digunakan untuk
menentukan kolesterol secara kuantitatif.
VI. Daftar Pustaka
Fessenden & fessenden edisi ke-3. 1982. Kimia Organik Jilid II: Lipid dan Produk Alam yang
berhubungan (hal 407). Penerbit Erlangga. Jakarta.
Lechninger, A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mathens, C. K,et. 2000. Biochemistry. third edition. Addison-Wesley Publishing Company. San
Fransisco.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia: Lipid (hal 51). Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.