LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor...

50
LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis) DI USAHA PENANGKARAN RUSA TIMOR KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS THEODORA MEILIANA TJENDRADJAJA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Transcript of LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor...

Page 1: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis)

DI USAHA PENANGKARAN RUSA TIMOR KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

THEODORA MEILIANA TJENDRADJAJA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 2: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

ABSTRACT

THEODORA MEILIANA. Leukocytes as One of Health Parameters of Timor Deer (Cervus timorensis) in Captive Breeding Business of Timor Deer in Dawe Sub-district Kudus District. Under direction of CHUSNUL CHOLIQ and ANITA ESFANDIARI.

The aim of this research is to observe the profile of leukocytes on Timor deer (Cervus timorensis) as a base data of the leukocytes on Timor deer to be used as one of health parameters. Research was conducted using blood sample from twelve Timor stags at hard antler stage and transition from velvet to hard antler stage. Total leukocyte counting using a haemocytometer, and differentiation of leukocytes using blood smears stained with 10% Giemsa.   The results are total leukocyte of adult Timor stag at range 2.95-4.05 x 103/µL with total absolute each type of leukocyte are eosinophils 0-0.04 x 103/µL, neutrophils 1.49-1.93 x 103/µL, basophils 0-19.75/µL, monocyte 0-0.04 x 103/µL, and lymphocyte 1.43-2.13 x 103/µL. Persentage for each type of leukocyte are eosinophils 0-2%, basophils 0-1%, neutrophils 46-53%, monocyte 0-2%, and lymphocyte 47-55%. In conclusions, the dominant type of leukocyte on normal adult Timor stag consecutively are lymphocytes, neutrophils, eosinophils, monocytes, basophils.

Keywords: Cervus timorensis, deer, profile of leukocytes

Page 3: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

RINGKASAN

THEODORA MEILIANA. Leukosit sebagai Salah Satu Parameter Kesehatan Rusa Timor (Cervus timorensis) di Usaha Penangkaran Rusa Timor Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Dibimbing oleh CHUSNUL CHOLIQ dan ANITA ESFANDIARI.

Rusa Timor merupakan salah satu satwa endemik asli Indonesia. Keuntungan yang dapat diperoleh dari rusa Timor selain sebagai objek wisata, dapat pula dijadikan sebagai sumber protein pangan hewani. Tingginya permintaan daging rusa menyebabkan banyaknya perburuan liar yang dilakukan sehingga populasi rusa menurun. Untuk menjaga kelestariannya, maka banyak instansi yang membuat penangkaran rusa Timor. Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang dapat menggunakan leukosit sebagai salah satu parameternya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati profil leukosit pada rusa Timor, yang dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Sampel darah rusa Timor jantan diberi antikoagulan EDTA dan dihomogenkan. Untuk pengamatan leukosit total, dilakukan dengan hemositometer, sedangkan diferensiasi leukosit menggunakan preparat ulas yang diwarnai dengan pewarna Giemsa. Preparat ulas yang telah diwarnai diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 100 kali menggunakan minyak emersi. Penghitungan diferensial leukosit didasarkan pada hasil pengamatan dengan menghitung neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit dalam 100 butir leukosit. Nilai absolut didapat dengan mengalikan persentase masing-masing jenis leukosit dengan jumlah leukosit total (Weiss & Wardrop 2010). Nilai rataan diferensiasi leukosit disajikan dalam nilai absolut agar dapat dilihat dinamikanya (Wibawan et al. 2009).

Hasil yang diperoleh leukosit total rusa Timor berkisar antara 2.95-4.05 x 103/µL, dengan total absolut masing-masing jenis leukosit yaitu eosinofil 0-0.04 x 103/µL, neutrofil 1.49-1.93 x 103/µL, basofil 0-19.75/µL, monosit 0-0.04 x 103/µL, dan limfosit 1.43-2.13 x 103/µL. Persentase masing-masing jenis leukosit adalah eosinofil 0-2%, basofil 0-1%, neutrofil 46-53%, monosit 0-2%, and limfosit 47-55%. Jenis leukosit yang dominan pada rusa Timor jantan dewasa normal berturut-turut yaitu limfosit, neutrofil, eosinofil, monosit dan basofil.

Kata kunci : Cervus timorensis, rusa, profil leukosit

Page 4: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis)

DI USAHA PENANGKARAN RUSA TIMOR KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS

THEODORA MEILIANA TJENDRADJAJA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan pada

Fakultas Kedokteran Hewan

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 5: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Leukosit sebagai Salah Satu Parameter Kesehatan Rusa Timor (Cervus timorensis) di Usaha Penangkaran Rusa Timor Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus adalah karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalan Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Oktober 2011

Theodora Meiliana

NIM B04070155

Page 6: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

© Hak Cipta Milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan pustaka suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

Page 7: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Leukosit Sebagai Salah Satu Parameter Kesehatan

Rusa Timor (Cervus timorensis) di Usaha Penangkaran Rusa Timor Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

Nama : Theodora Meiliana Tjendradjaja

NIM : B04070155

Tanggal Lulus:

Disetujui

Drh. Chusnul Choliq, MS. MM Dr. Drh. Anita Esfandiari, MSi.

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Diketahui

Dr. Nastiti Kusumorini

Wakil Dekan FKH IPB

Page 8: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas rahmat dan karunia-Nya, penelitian dan skripsi dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “ Leukosit Sebagai Salah Satu Parameter Kesehatan Rusa

Timor (Cervus timorensis) di Usaha Penangkaran Rusa Timor Kecamatan Dawe

Kabupaten Kudus” disusun untuk mendapatkan gelar sarjana pada Fakultas

Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing pertama dan Dr. Drh.

Anita Esfandiari, MSi. Selaku pembimbing kedua atas segala arahan,

bimbingan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis

selama penulisan skripsi. 

2. Dr. Drh. Sus Derthi Widhyari M.Si selaku dosen penilai, dan drh. Agus

Wijaya, M.Sc, Ph.D selaku dosen moderator. 

3. Dr. Dra. Iis Arifiantini, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberi semangat pada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bu Marlene, Pak Daud Syamsudewa, drh. Ari, drh. Edward, Pak Bondan

yang sangat membantu dan memberi semangat saat pengambilan sampel di

Kudus.

5. Bapak H. Yusuf Wartono selaku pemilik Usaha Penangkaran Rusa Timor

Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus beserta staf yang membantu.

6. Keluarga terkasih (Papi, Mami, Jobu, Toce, Sa’i) yang selalu memberi

dukungan mental dan doa dalam penyelesaian skripsi.

7. Krisostomus Caesar Yanto Nugroho beserta keluarga.

8. Pak Djajat, Pak Suryono, Pak Kamidi yang membantu di Laboratorium

Patologi Klinik.

9. Sike, Uwen, Wisnu, Cupi, Septi untuk dukungan dan semangat yang

diberi.

Page 9: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

10. Sahabat dan teman seperjuangan Siska Sitanggang, Swannie Lie, Melia

Christian, Sheila, Arie Wahyuningsih, Lidya Elisabeth, Elsye Minar, Arie

Marjan.

11. Persekutuan Fakultas Kedokteran Hewan.

12. Angkatan 44 Gianuzzi FKH IPB, terima kasih atas persaudaraan yang

berharga.

13. Pihak-pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, namun tidak

menghilangkan rasa hormat dan terima kasih atas bantuan dan dukungan

yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunia-Nya

kepada kita. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga

skripsi ini dapat menambah wawasan bagi dunia veteriner.

Bogor, Oktober 2011

Penulis

Page 10: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 30 Mei 1989. Penulis adalah

anak ketiga dari tiga bersaudara, putri pasangan Laurentius Effendy Tjendradjaja

dengan Lina Halimoen.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Fajar Medan 1993-1995,

Sekolah Dasar Santo Yoseph 1 Medan pada tahun 1995-2001, SMP Santo

Thomas 1 Medan pada tahun 2001-2004 dan SMU Santo Thomas 1 Medan pada

tahun 2004-2007. Pada tahun 2007, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor

melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), Fakultas Kedokteran

Hewan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis berpartisipasi dalam organisasi

mahasiswa, yaitu Keluarga Mahasiswa Katolik IPB (KEMAKI) dan Himpunan

Profesi Hewan Kesayangan dan Satwa Akuatik (HKSA) di FKH IPB.

Page 11: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

DAFTAR ISI Halaman

PRAKATA ............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiii

PENDAHULUAN ................................................................................................1

Latar Belakang ..........................................................................................1 Tujuan .......................................................................................................3 Manfaat .....................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................5

Rusa Timor ................................................................................................5 Darah .........................................................................................................7 Leukosit .....................................................................................................8 Diferensiasi Leukosit ................................................................................9

Neutrofil ........................................................................................10 Eosinofil ........................................................................................11 Basofil ...........................................................................................13 Monosit .........................................................................................14 Limfosit .........................................................................................14

Eritrosit ....................................................................................................14 Giemsa .....................................................................................................15

BAHAN DAN METODE .....................................................................................16

Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................16 Bahan dan Alat ..........................................................................................16 Materi Penelitian .......................................................................................16 Metode Penelitian .....................................................................................16

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................19

Jumlah Leukosit Total ...............................................................................19 Faktor yang mempengaruhi leukosit total .....................................20

Diferensial Leukosit ..................................................................................21 Neutrofil ........................................................................................22 Eosinofil ........................................................................................24 Basofil ...........................................................................................26 Limfosit .........................................................................................28 Monosit .........................................................................................30

SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................33

Simpulan ...................................................................................................33 Saran .......................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................34

Page 12: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kisaran komponen sel darah rusa Sambar (Cervus unicolor) di kebun Kebun binatan Ragunan Jakarta .......................................................................10

2. Jumlah leukosit total pada rusa Timor hasil penelitian dibandingkan dengan rusa Sambar, dan rusa Bawean ............................................................20

3. Rataan persentase eosinofil, basofil, neutrofil, monosit, dan limfosit pada rusa Timor ...............................................................................................22

4. Perbandingan persentase neutrofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean* ....................................................................24

5. Perbandingan persentase eosinofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean* .....................................................................25

6. Perbandingan persentase basofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean* ....................................................................28

7. Perbandingan persentase limfosit rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean* ....................................................................29

8. Perbandingan persentase monosit rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean* ....................................................................32

Page 13: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Rusa Timor (Cervus timorensis) ....................................................................6

2. Pembentukan sel-sel darah yang berasal dari stem sel...................................8

3. Morfologi leukosit rusa normal; bar = 10 µm. Neutrofil (A), Eosinofil (B), Basofil (C) Monosit (D), Limfosit (E). ......................................................... 14

4. Perubahan bentuk eritrosit pada rusa; bar = 10 µm. Eritrosit bentuk sabit (A) dan bentuk bulat (bikonkaf) (B) ..................................................... 15

5. Neutrofil rusa Timor; bar = 10 µm ............................................................... 23

6. Eosinofil rusa Timor; bar = 10 µm ............................................................... 27

7. Basofil rusa Timor; bar = 10 µm ................................................................... 27

8. Limfosit rusa Timor; bar = 10 µm ................................................................ 30

9. Monosit rusa Timor; bar = 10 µm ................................................................. 31

Page 14: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak jenis satwa liar endemik, namun sayangnya

hampir semua populasi satwa liar endemik tersebut berada di ambang kritis,

bahkan hampir mendekati kepunahan (Semiadi 2004). Jenis fauna atau satwa liar

telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti daging untuk

kebutuhan protein hewani, sebagai hewan peliharaan, obyek wisata serta sebagai

hewan percobaan biomedis dan obat-obatan. Salah satu satwa liar yang

mempunyai nilai ekonomi atau komersial yaitu rusa, karena dapat dimanfaatkan

sebagai penghasil daging, kulit, dan ranggah (Nugraha 2009).

Rusa di Indonesia yang mempunyai peluang untuk dibudidayakan, karena

ada beberapa jenis yaitu rusa Timor (Cervus timorensis) yang mempunyai delapan

subspesies, rusa Sambar (Cervus unicolor) dua subspesies, dan rusa totol (Axis

axis) yang merupakan jenis rusa dari India yang sekarang berkembang di Istana

Bogor (Garsetiasih et al. 2004). Daging rusa yang disebut venison, dikenal karena

rendah kandungan kolesterol dan lemak, daging empuk, memiliki rasa yang

spesifik (gamey flavour) dan rendah kalori (Nugraha 2009).

Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan satwa liar endemik yang

dilindungi. Perlindungan ini mulai diberikan karena populasi rusa di beberapa

kawasan Indonesia semakin mendekati kepunahan akibat tingginya tingkat

perburuan oleh manusia. Secara resmi, pada tahun 1931, empat famili rusa

endemik (rusa Timor, rusa Sambar, rusa Bawean dan kijang) yang ada di

Indonesia dinyatakan sebagai satwa liar yang dilindungi (Noerdjito & Maryanto

2001).

Rusa (Cervus spp.) merupakan hewan yang dilindungi menurut undang-

undang Ordonansi dan Peraturan Perlindungan Binatang Liar tahun 1931 No. 134

dan 266. Sejak tahun 1990 pemerintah melalui SK Menteri Pertanian No.

362/KPTS/TN/12/V/1990 pada tanggal 20 Mei 1990, memasukkan rusa sebagai

salah satu satwa yang potensial dikembangkan sebagai hewan ternak (domestik).

Pencanangan swasembada daging mendorong pemerintah mengeluarkan Surat

Keputusan Menteri Pertania n No. 404/Kpts/OT/210/6/2002 (tentang pedoman

Page 15: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

perizinan dan pendaftaran usaha peternakan rusa) sebagai upaya sosialisasi yang

lebih luas, baik bagi masyarakat maupun peneliti, untuk lebih memberi perhatian

pada minor livestock (babi, kelinci, burung puyuh) termasuk rusa-rusa endemik

Indonesia (Handarini 2006).

Daging rusa merupakan pangan yang sangat diminati masyarakat di

beberapa daerah, antara lain Bengkulu, Sulawesi Tengah, dan Jakarta.

Peningkatan permintaan daging rusa yang tidak diiringi dengan perkembangan

populasi yang memadai, dapat menyebabkan penurunan populasi sampai dengan

kepunahan. Contohnya di Sulawesi Tengah, Kabupaten Tojo Una-Una, minat

terhadap daging rusa tinggi sehingga dikhawatirkan hewan yang dilindungi ini

punah. Sebagai contoh, pedagang bisa membeli satu sampai dua ekor rusa dalam

sehari dari pemburu (Anonim 2011).

Populasi rusa Timor dewasa secara keseluruhan diperkirakan berkisar

antara 10000 hingga 20000 ekor. Berdasarkan jumlah populasi dan

penyebarannya, rusa Timor dimasukkan dalam status konservasi vulnerable

(rentan) oleh International  Union  for  Conservation  of  Nature  and  Natural 

Resources (IUCN) Red List. Kategori status konservasi  IUCN Red List merupakan

kategori yang digunakan oleh IUCN dalam melakukan klasifikasi terhadap

spesies-spesies berbagai makhluk hidup yang terancam kepunahan (IUCN 2011).

Menurut Semiadi dan Nugraha (2004), upaya pemanfaatan berkelanjutan

potensi satwa rusa Timor (Cervus timorensis) sebagai satwa yang dilindungi di

Indonesia antara lain dapat dilakukan melalui penangkaran sebagai suatu bentuk

usaha pemanfaatan yang dibenarkan dalam UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 8

Tahun 1999. Dalam rangka pelestarian rusa Timor di Indonesia telah dilakukan

upaya konservasi baik secara in-situ maupun ex-situ. Mengingat sudah banyak

yang mengupayakan konservasi ex-situ dengan cara menangkarkan rusa Timor

yang dilakukan baik oleh instansi pemerintah, swasta dan masyarakat, maka

informasi nilai normal darah perlu dihimpun dan dikembangkan untuk menjadi

rujukan dalam evaluasi kesehatan satwa di penangkaran (Zein 1998).

Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada proses

pemeliharaan rusa Timor di penangkaran adalah masalah kesehatan. Definisi

sehat menurut World Health Organization (WHO) bukan hanya meliputi

Page 16: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

ketidakadaan penyakit atau kelemahan, tetapi meliputi keadaan fisik, mental, dan

kesejahteraan sosial. Pemeriksaan hewan secara klinis dapat dilakukan melalui

inspeksi, palpasi, perkusi, dan uji laboratorium sebagai penunjang atau peneguh

diagnosa.

Penentuan status kesehatan seekor hewan dapat dilihat melalui

pemeriksaan fisik dan uji laboratorium, misalnya pemeriksaan darah (hematologi),

yang meliputi hemoglobin (Hb), hematokrit (PCV), jumlah sel darah merah

(eritrosit, SDM) dan sel darah putih (leukosit, SDP). Untuk mengetahui apakah

suatu kondisi dapat dikatakan normal atau abnormal, maka dibutuhkan hematologi

di atas dan salah satunya data leukosit pada kondisi fisiologis. Leukosit memiliki

inti, dan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.

Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil dan basofil, sedangkan agranulosit

terdiri dari limfosit, monosit dan sel plasma (Guyton 2008).

Gambaran darah, khususnya leukosit, merupakan salah satu parameter dari

pertahanan tubuh, dan bersifat non-fungsional di dalam aliran darah. Leukosit

hanya diangkut ke jaringan ketika dibutuhkan saja (Frandson 1996). Menurut

Stossel (1975), leukosit baru akan menuju benda asing (kemotaksis) dan aktif

melakukan fagositosis bila ada organisme yang menyerang tubuh.

Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem pertahanan tubuh.

Leukosit ini sebagian dibentuk di sumsum tulang (granulosit dan monosit serta

sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma).

Masing-masing jenis leukosit ini dapat mengindikasikan adanya infeksi yang

berbeda. Contohnya pada infeksi cacing, maka jenis leukosit yang tinggi dalam

pembuluh darah perifer adalah eosinofil, sedangkan pada infeksi bakteri jenis

leukosit yang tinggi adalah neutrofil (Effendi 2003).

Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengamati profil leukosit

dan diferensiasinya pada rusa Timor di penangkaran dalam status sehat secara

klinis.

Page 17: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Manfaat

Manfaat dari penelitian ini untuk memperoleh data dasar mengenai profil

leukosit pada rusa Timor sehingga dapat digunakan sebagai salah satu parameter

kesehatan.

Page 18: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

TINJAUAN PUSTAKA

Rusa Timor (Cervus timorensis)

Rusa (Cervus sp.) adalah salah satu fauna yang tersebar di beberapa

wilayah di Indonesia. Rusa di Indonesia terdiri atas dua genus Cervus yaitu rusa

Timor (Cervus timorensis), rusa Sambar (Cervus unicolor), dan satu dari genus

Axis yaitu rusa Bawean (Axis kuhlii) sebagai satwa endemik asli Indonesia

(Schroder 1976), dan rusa totol (Axis axis) sebagai rusa jenis eksotik yang

didatangkan dari Srilanka dan India (Sudirman 1986). Selain itu ada satu jenis

satwa lain yang seringkali dimasukkan ke dalam kelompok rusa, yaitu kijang

(Muntiacus muntjak) yang juga termasuk dalam famili Cervidae.

Menurut Drajat (2002), taksonomi atau klasifikasi rusa Timor adalah

sebagai berikut:

Kelas : Mamalia

Subkelas : Theria

Infrakelas : Eutheria

Ordo : Artiodactyla

Sub Ordo : Ruminansia

Famili : Cervidae

Sub famili : Cervinae

Genus : Cervus

Spesies : Cervus timorensis

Nama lokal : Rusa/ Rusa Timor/ Mayung.

Para peneliti yang berkecimpung dalam konservasi rusa menyimpulkan

bahwa rusa Timor terbagi ke dalam delapan subspesies yang tersebar di pulau

Jawa, Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba, Timor, Kalimantan Timur, dan

Papua. Jenis rusa tersebut merupakan hewan introduksi (Hardjosentono 1978).

Hewan introduksi adalah hewan yang dimasukkan ke suatu daerah, dan hewan

tersebut sebelumnya tidak terdapat di wilayah tersebut atau dengan kata lain

bukan satwa asli daerah tersebut (Aini et al. 2007). Kedelapan subspesies tersebut

adalah Cervus timorensis russa (rusa di Jawa), Cervus timorensis timorensis

(Pulau Timor, Rote dan Alor), Cervus timorensis floresiensis (Flores dan

Page 19: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

kepulauan Alor), Cervus timorensis maccasaricus (Sulawesi), Cervus timorensis

djonga (pulau Buton), Cervus timorensis moluccensis (Maluku, Papua, dan Aru),

Cervus timorensis renschi (Bali dan Sumbawa), dan Cervus timorensis

laronesiotes (Pulau Peucang) (Schroder 1976).

Rusa Timor merupakan rusa tropis ke dua terbesar setelah rusa Sambar.

Dibandingkan rusa tropis Indonesia lainnya, rusa Timor memiliki banyak

keunikan yaitu sebagai kelompok rusa yang mempunyai banyak subspesies dan

nama yang berbeda di daerah yang cukup beragam dan sebagai rusa yang paling

luas tersebar di seluruh negeri. Bobot badan berkisar antara 40-120 kg,

tergantung pada subspesiesnya. Pemberian nama lokal cukup beragam,

tergantung pada daerah asalnya. Rusa di pulau Jawa dikenal dengan rusa Jawa, di

pulau Timor sebagai rusa Timor, di Sulawesi sebagai jonga, dan di Kepulauan

Maluku sebagai rusa Maluku. Namun demikian, nama yang paling umum dipakai

dalam bahasa nasional adalah rusa Timor. Rusa Timor di luar negeri disebut

sebagai Russa deer (Semiadi& Nugraha 2004).

Perbedaan antara rusa Timor jantan dan betina dapat dilihat dari adanya

ranggah yang hanya dimiliki oleh hewan jantan. Dari segi warna tubuh, keduanya

didominasi oleh warna cokelat gelap, tetapi pada rusa betina, bagian dagu, leher

depan, perut, berwarna abu-abu putih, dan kaki berwarna cokelat terang

(Pattiselanno et al. 2008).

Gambar 1 Rusa Timor (Cervus timorensis).

Sumber: Setiawan (2010)

Page 20: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Ciri-ciri rusa jantan adalah mempunyai ranggah. Ranggah tumbuh

pertama kali pada anak jantan umur 8 bulan. Ranggah merupakan jaringan tulang

yang tumbuh keluar dari anggota tubuh dan memiliki siklus tumbuh, mengeras

dan luruh secara berulang dan terus-menerus. Siklus pertumbuhan ranggah erat

kaitannya dengan siklus hormon reproduksi dan musim, sehingga secara tidak

langsung kondisi ranggah dalam keadaan keras berkorelasi kuat dengan keadaan

fisiologi reproduksi. Saat pertumbuhan ranggah berlangsung, akan diawali

dengan pertumbuhan tulang rawan (kartilago) yang memanjang dan diselimuti

oleh lapisan kulit tipis berbulu, yang disebut velvet. Ketika pertumbuhan ranggah

velvet telah mencapai puncaknya, akan terjadi proses pengerasan jaringan

(kalsifikasi) yang dilanjutkan dengan proses pembentukan tulang (osifikasi)

(Hartanto 2008).

Darah

Darah merupakan cairan yang mengalir dan bersirkulasi ke seluruh tubuh

melalui pembuluh darah dalam sistem kardiovaskular (Colville & Bassert 2008).

Darah membawa berbagai kebutuhan hidup bagi semua sel-sel tubuh dan

menerima produk buangan hasil metabolisme untuk disekresikan melalui organ

ekskresi. Pemeriksaan hematologi pada hewan berfungsi sebagai screening test

untuk menilai kesehatan secara umum, kemampuan tubuh melawan infeksi untuk

evaluasi status fisiologis hewan dan untuk membantu menegakkan diagnosa (Jain

1993).

Darah tersusun atas sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit) yang

bersirkulasi dalam cairan yang disebut plasma (Meyer & Harvey 2004). Jika

darah diberi antikoagulan dan dilakukan sentrifugasi, maka dapat terlihat darah

terdiri dari plasma 55% dan sel 45% yang terdiri dari leukosit, eritrosit dan

trombosit. Jumlah leukosit lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit dan

trombosit. Menurut Colville dan Bassert (2008), fungsi darah adalah sebagai

sistem transportasi, sistem regulasi, dan sistem pertahanan.

Sumsum tulang merupakan organ tempat dihasilkannya sel darah. Di

dalam sumsum tulang terdapat sel yang disebut stem hemopoietik pluripoten yang

akan berdiferensiasi menjadi sel induk khusus. Selanjutnya sel ini akan

Page 21: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel darah tertentu (Ganong 2003). Proses

pembentukan sel darah dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Pembentukan sel-sel darah yang berasal dari stem sel

(Department of Health and Human Services 2006)

Leukosit

Leukosit berasal dari bahasa Yunani yaitu leukos yang berarti putih dan

kytos yang berarti sel. Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan

tubuh (Guyton 2008). Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut

juga sel darah putih (Effendi 2003). Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif

dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit sebagian dibentuk di sumsum tulang

(granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe

(limfosit dan sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah

menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Fungsi leukosit adalah sebagai

pertahanan tubuh untuk melawan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Granulosit dan monosit melindungi tubuh terhadap organisme penyerang terutama

dengan cara mencernanya, yaitu melalui fagositosis. Fungsi utama limfosit dan

sel-sel plasma berhubungan dengan sistem imun yaitu produksi antibodi (Guyton

2008).

Status fisiologis adalah nilai yang menggambarkan kondisi fisiologis rusa.

Rusa yang mengalami gangguan, baik fisik maupun non fisik (stres) akan

Page 22: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

mengalami perubahan fisiologis tertentu. Selain itu patokan nilai fisiologis dari

rusa yang sehat dapat dijadikan parameter untuk menentukan kondisi kesehatan

rusa, sehingga perawatan, pencegahan, dan pengobatan dapat dilakukan dengan

tepat (Zein 1998).

Kondisi yang berubah setiap saat akan mengakibatkan perubahan

fisiologis yang akan berakibat juga pada perubahan nilai hematologi. Sebagai

contoh, rusa yang terkena infeksi bakteri secara akut akan memperlihatkan

perubahan suhu tubuh. Perubahan ini akibat aktivitas sistem kekebalan tubuh

yang bekerja melawan agen penyakit. Jika dilihat dari nilai hematologi, jumlah

leukosit dalam darah akan mengalami peningkatan (Ma’ruf et al. 2005).

Respon leukosit muncul pada keadaan fisiologis normal dan patologis.

Manifestasi respon leukosit berupa penurunan atau peningkatan salah satu atau

beberapa jenis sel leukosit. Informasi ini dapat memberikan petunjuk terhadap

kehadiran suatu penyakit dan membantu dalam diagnosa penyakit yang

diakibatkan oleh agen tertentu (Jain 1993).

Diferensiasi Leukosit

Diferensiasi leukosit sangat bermanfaat, tidak hanya untuk mengetahui

persentase leukosit tetapi juga memberikan informasi jika hewan dalam kondisi

anemia atau patogenesa suatu abnormalitas. Pemeriksaan preparat ulas darah

memberikan informasi lebih lanjut mengenai morfologi sel eritrosit, leukosit, dan

trombosit (Mills 1998).

Berdasarkan ada atau tidaknya granul dalam sitoplasma hasil pewarnaan,

leukosit dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit

(Colville & Bassert 2008). Leukosit granulosit memiliki butir khas dan jelas

dalam sitoplasma, sedangkan agranulosit tidak memiliki butir khas dalam

sitoplasma (Junqueira & Caneiro 2005).

Morfologi leukosit Cervidae berdasarkan pewarnaan sitokimia dan

ultrastruktur telah dilakukan pada darah putih rusa. Leukosit rusa dan kijang

memperlihatkan morfologi yang sama seperti dengan pewarnaan Romanowsky.

Limfosit dan neutrofil merupakan jenis leukosit terbanyak pada rusa. Rasio

neutrofil lebih sedikit dibandingkan limfosit, sama atau lebih banyak. Namun

Page 23: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

demikian, pada beberapa studi menunjukkan bahwa jenis neutrofil lebih dominan

(Weiss & Wardrop 2010).

Tabel 1 Kisaran nilai normal komponen darah pada rusa Sambar (Cervus unicolor) di kebun binatang Ragunan Jakarta

Komponen sel darah Cervus unicolor Min. Maks.

BDM (x106/µL) 10.018 11.1 BDP (x103/µL) 5.21 5.42 Nilai He. (%) 48.0 49.0 Kadar Hb. (g/100ml) 18.3 21.6 Diferensiasi:

Neutrofil (%) Eosinofil (%) Basofil (%) Limfosit (%) Monosit (%)

36 3 1 50 1

41 4 3

59 2

Sumber: Yusmin (1998) Ket: BDP = Butir Darah Putih BDM = Butir Darah Merah He. = Hematokrit Hb. = Hemoglobin

Neutrofil

Neutrofil disebut juga sebagai polimorfonuklear (PMN), karena inti

memiliki berbagai jenis bentuk dan bersegmen (Tizard 2000). Neutrofil berupa

sel bundar dengan diameter 12 µm, memiliki sitoplasma yang bergranula halus

dan di tengah terdapat nukleus bersegmen. Neutrofil matang/dewasa yang berada

dalam peredaran darah perifer memiliki bentuk inti yang terdiri dari dua sampai

lima segmen, sedangkan neutrofil yang belum matang (neutrofil band) akan

memiliki bentuk inti seperti ladam kuda (Colville & Bassert 2008).

Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), neutrofil dikenal sebagai garis

pertahanan pertama (first line of defense). Neutrofil bersama dengan makrofag

memiliki kemampuan fagositosis untuk menelan organisme patogen dan sel debris

(Lee et al. 2003). Neutrofil merupakan sistem imun bawaan, dapat

memfagositosis dan membunuh bakteri. Neutrofil akan mengejar organisme

patogen dengan gerakan kemotaksis (Weiner et al. 1999). Kemampuan neutrofil

untuk membunuh bakteri berasal dari enzim yang terkandung dalam granul yang

Page 24: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

dapat menghancurkan bakteri maupun virus yang sedang difagosit. Granul

neutrofil tersebut sering disebut dengan lisosom (Colville & Basster 2008).

Neutrofil diproduksi di dalam sumsum tulang bersamaan dengan sel

granulosit lainnya, kemudian bersirkulasi atau disimpan dalam depo marginal

neutrofil setelah 4-6 hari masa produksi. Neutrofil segera akan mati setelah

melakukan fagosit terhadap agen penyakit dan akan dicerna oleh enzim lisosom,

kemudian neutrofil akan mengalami autolisis yang akan melepaskan zat-zat

degradasi yang masuk ke dalam jaringan limfe. Jaringan limfe akan merespon

dengan mensekresikan histamin dan faktor leukopoietik yang akan merangsang

sumsum tulang untuk melepaskan neutrofil muda untuk melawan infeksi

(Dellman & Brown 1992).

Penyakit yang disebabkan oleh agen bakteri, pada umumnya menyebabkan

peningkatan jumlah neutrofil dan akan tampak neutrofil muda. Jumlah neutrofil

di dalam darah dipengaruhi oleh tingkat granulopoiesis, laju aliran sel darah dari

sumsum tulang, pertukaran antar sel di dalam sirkulasi dan depo marginal, masa

hidup dalam sirkulasi dan laju aliran sirkulasi darah menuju jaringan (Jain 1993).

Eosinofil

Eosinofil merupakan nama yang diberikan oleh Ehrlich yang didasarkan

pada afinitas sel terhadap pewarnaan anionik, seperti eosin (Hirsch & Hirsch

1980). Menurut Weiss dan Wardrop (2010), sel ini memiliki kemampuan

melawan parasit cacing, dan bersamaan dengan basofil atau sel mast sebagai

mediator peradangan dan memiliki potensi untuk merusak jaringan inang.

Eosinofil juga penting sebagai imunitas dapatan, bawaan, pembentukan jaringan,

dan perkembangan biologi. Eosinofil adalah sel multifungsi yang memegang

peranan fisiologis, dan merupakan fungsi eosinofil untuk melakukan fagositosis

selektif terhadap kompleks antigen dan antibodi. Eosinofil mengandung

profibrinolisin, diduga berperan mempertahankan darah dari pembekuan.

Kortikosteroid akan menimbulkan penurunan jumlah eosinofil darah dengan cepat

(Effendi 2003).

Eosinofil berkembang di sumsum tulang, dan pada beberapa spesies yang

diuji di laboratorium, eosinofil juga berkembang pada timus, limpa, paru-paru,

Page 25: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

dan kelenjar getah bening (Elsas 2007). Diferensiasi dan pematangan eosinofil

terjadi di sumsum tulang selama 2-6 hari, tergantung dari spesies (Weiss &

Wardrop 2010).

Eosinofil merupakan sel yang terdapat di jaringan, terutama pada kulit,

saluran pernapasan dan saluran gastrointestinal. Lokasi dan jumlah eosinofil

bervariasi tergantung spesies, tahapan siklus estrus, pakan, dan kandungan

histamin dalam jaringan. Namun demikian, mayoritas populasi eosinofil

ditemukan di saluran gastrointestinal (Mishra et al. 1999).

Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), eosinofil berdiameter 10-15 µm,

inti bergelambir dua, sitoplasma dikelilingi butir-butir asidofil yang cukup besar

berukuran 0.5-1.0 µm, dengan jangka waktu hidup berkisar antara tiga sampai

lima hari. Eosinofil berperan aktif dalam mengatur alergi akut dan proses

perbarahan, investasi parasit, memfagosit bakteri, memfagosit antigen-antibodi

kompleks, memfagosit mikoplasma dan memfagosit ragi.

Basofil

Basofil merupakan leukosit jenis granulosit dengan jumlah paling sedikit

di dalam darah hewan, sekitar 0.5% dari jumlah leukosit total dalam aliran darah

pada hewan yang sehat (Dvorak & Monahan 1985). Proses pematangan basofil

terjadi di dalam sumsum tulang dalam waktu sekitar 2.5 hari. Basofil akan

beredar dalam aliran darah dalam waktu yang singkat (± 6 jam) tetapi dalam

jaringan dapat hidup selama 2 minggu (Hirai et al. 1997). Basofil akan masuk ke

dalam jaringan sebagai respon terhadap inflamasi (Jain 1993).

Menurut Junqueira dan Caneiro (2005), basofil berdiameter 10-12 µm,

dengan inti dua gelambir atau bentuk inti tidak beraturan. Granul basofil

mengandung heparin, histamin, asam hialuron, kondroitin sulfat, seroton, dan

beberapa faktor kemotaktik.

Sel mast dan basofil berperan pada beberapa tipe reaksi alergi, karena tipe

antibodi yang menyebabkan reaksi alergi, yaitu Immunoglobulin E (IgE)

mempunyai kecenderungan khusus untuk melekat pada sel mast dan basofil

(Guyton 2008). Bukti keterlibatan basofil dalam reaksi alergi yaitu timbulnya

kondisi rinitis, urtikaria, asma, alergi, konjungtivitis, gastritis akibat alergi, dan

Page 26: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

anafilaksis akibat induksi obat atau induksi gigitan serangga (Casolaro et al.

1990).

Monosit

Monosit adalah leukosit berukuran terbesar, berdiameter 15-20 µm dengan

populasi berkisar antara 3-9% dari jumlah leukosit total. Sitoplasma monosit

berwarna biru abu-abu pucat dan berinti lonjong seperti ginjal atau tapal kuda

(Junqueira & Caneiro 2005). Monosit dibentuk di sumsum tulang, dan setelah

dewasa akan bermigrasi dari darah ke jaringan perifer. Monosit akan

berdiferensiasi menjadi berbagai subtipe jaringan tergantung dari proses inflamasi

yang terjadi. Makrofag di jaringan antara lain sel Kupfer, makrofag alveolar, sel

mikroglia, dan osteoklas (Sharma 1986).

Fungsi monosit adalah 1) membersihkan sel debris yang dihasilkan dari

proses peradangan atau infeksi, 2) memproses beberapa antigen yang menempel

pada membran sel limfosit menjadi lebih antigenik sehingga dapat mudah dicerna

oleh monosit dan makrofag, 3) menghancurkan zat asing yang masuk ke dalam

tubuh (Colville & Bassert 2008).

Limfosit

Limfosit adalah leukosit jenis agranulosit yang mempunyai ukuran dan

bentuk yang bervariasi. Limfosit merupakan satu-satunya jenis leukosit yang

tidak memiliki kemampuan fagositik. Pengamatan pada sediaan ulas yang

diwarnai, dapat dibedakan terhadap adanya limfosit besar dan limfosit kecil.

Limfosit kecil berdiameter 6-9 µm, inti besar dan kuat mengambil zat warna,

dikelilingi sedikit sitoplasma yang berwarna biru pucat. Limfosit besar

berdiameter 12-15 µm, memiliki lebih banyak sitoplasma, inti lebih besar dan

sedikit lebih pucat dibandingkan dengan limfosit kecil (Junqueira & Caneiro

2005).

Limfosit memiliki fungsi utama yaitu memproduksi antibodi sebagai

respon terhadap benda asing yang difagosit makrofag (Tizard 2000). Kebanyakan

sel limfosit berada pada jaringan limfoid dan akan bersirkulasi kembali secara

konstan ke pembuluh darah (Colville & Bassert 2008).

Page 27: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Limfosit dapat digolongkan menjadi dua yaitu limfosit B dan limfosit T.

Sel limfosit B akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang berperan dalam

respon imunitas humoral untuk memproduksi antibodi, sedangkan limfosit T akan

berperan dalam respon imunitas seluler (Junqueira & Caneiro 2005). Ilustrasi sel

leukosit rusa dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3 Morfologi leukosit rusa normal; bar = 10 µm. Neutrofil (A), Eosinofil

(B), Basofil (C), Monosit (D), Limfosit (E). Sumber: Weiss dan Wardrop (2010)

Eritrosit

Menurut Weiss dan Wardrop (2010), anggota famili Cervidae memiliki

eritrosit dengan karakteristik yang unik. Eritrosit bersirkulasi dalam pembuluh

darah sebagai sel yang berbentuk bulat (bikonkaf), dan memiliki ukuran eritrosit

yang lebih kecil dibanding eritrosit sapi. Setelah proses pengambilan darah

melalui vena (phlebotomy), eritrosit rusa cenderung berubah menjadi berbentuk

sabit. Eritrosit tidak berbentuk sabit saat pertama kali keluar dari tubuh, tetapi

bentuknya berubah jika darah mengalami alkalinasi, oksigenasi, berada di suhu

ruang atau pada 4 °C.

Fenomena perubahan bentuk ini pertama kali dilaporkan oleh Gulliver

tahun 1840, dan telah diobservasi pada beberapa spesies dari famili Cervidae,

antara lain Rucervus duvaucelii, Muntiacus muntjak, Axis axis, Dama dama, Axis

porcinus, Odocoileus hemionus, Muntiacus reevesi, Cervus elaphus, Elaphurus

davidianus, Cervus elaphus nelson, Cervus timorensis russa,Odocoileus

virginianus, Cervus nippon nippon. Pada pH 7.0, hanya sedikit eritrosit yang

mengalami perubahan bentuk, pada pH 7.4, kebanyakan eritrosit memiliki bentuk

sabit. Selain itu, perubahan bentuk menjadi sabit mengalami peningkatan karena

oksigenasi eritrosit. Penambahan karbon dioksida dapat mengembalikan bentuk

BA C D E

Page 28: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

sabit menjadi bentuk bulat (bikonkaf). Ilustrasi perubahan gambar eritrosit dapat

dilihat pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4 Perubahan bentuk eritrosit pada rusa; bar = 10 µm. Eritrosit bentuk

sabit (A) dan bentuk bulat (bikonkaf) (B). Sumber: Weiss dan Wardrop (2010)

Giemsa

Giemsa adalah zat warna yang terdiri dari eosin dan metilen biru yang

memberi warna merah muda pada sitoplasma dan metilen biru yang memberi

warna biru pada inti. Larutan ini dikemas dalam botol kaca berwarna cokelat.

Giemsa stok harus diencerkan terlebih dahulu dengan mencampurkan 10

mL Giemsa ke dalam 90 mL akuades (Giemsa 10%) sebelum dipakai mewarnai

sel darah. Elemen-elemen zat warna Giemsa melarut selama 40-90 menit dengan

air atau akuades atau air buffer. Setelah itu semua elemen zat warna akan

mengendap dan sebagian kembali ke permukaan membentuk lapisan tipis seperti

minyak. Oleh karena itu stok Giemsa tidak boleh tercemar air (Depkes RI 1993).

A B

Page 29: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 11 sampai 22 Juli 2011 dengan

menggunakan sampel darah rusa Timor jantan yang ditangkarkan di Usaha

Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis), Kudus, Jawa Tengah. Pemeriksaan

sampel darah dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik, Bagian Penyakit Dalam

Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut

Pertanian Bogor.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan yaitu sampel darah rusa Timor jantan yang telah

diberi antikoagulan potassium EDTA (ethyldiamintetraacetic acid), larutan Turk,

minyak emersi, methanol, Giemsa 10%, aquades, dan xylol. Alat yang digunakan

meliputi blow pipe, disposable syringe¸ kamar hitung Neubauer, gelas obyek,

gelas penutup, pipet kapiler, tabung vakum, bak pewarnaan, kertas label, pensil

2B, mikroskop.

Materi Penelitian

Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 ekor rusa

Timor jantan yang sehat secara klinis, ditentukan berdasarkan status presennya

yaitu suhu tubuh, frekuensi napas, dan frekuensi nadi/jantung. Dalam keadaan

fisiologis, suhu rektal rusa Timor berkisar antara 38.5-40 oC, frekuensi napas 20-

40 x/menit, dan frekuensi nadi/jantung 60-80 x/menit. Rusa Timor jantan yang

digunakan berumur antara 2 tahun 9 bulan sampai 6 tahun, dengan kisaran bobot

badan (BB) antara 48-79 kg. Hewan yang digunakan berada dalam tahap ranggah

velvet yang mengelupas sampai dengan ranggah keras.

Persiapan Hewan

Hewan diambil sampel darahnya dalam keadaan terbius. Hewan

dipuasakan terlebih dahulu ± 9 jam sebelum dilakukan pembiusan. Teknik

pembiusan menggunakan blow pipe. Anastesi menggunakan kombinasi xylazine

Page 30: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

ketamine dengan dosis masing-masing 1 mg/kg BB yang diaplikasikan secara

intra-muskular (Dradjat 2000). Setelah hewan menunjukkan tanda-tanda sedasi,

segera diberi premedikasi atropin sebanyak 0.3 mg/kg BB (Adams 2001). Hewan

yang telah terbius, segera ditutup matanya dengan kain berwarna hitam dan kaki

difiksir, kemudian diposisikan berbaring ke sebelah kanan.

Pengukuran suhu, frekuensi jantung, frekuensi napas, dan pengamatan

secara fisik dilakukan setelah hewan teranestesi sebagai data pendukung bahwa

hewan tersebut dalam kondisi normal.

Pengambilan Darah

Pengambilan sampel darah sebanyak 20 mL dilakukan pada vena jugularis

kiri menggunakan disposable syringe bervolume 10 mL dengan dua kali

pengambilan. Sampel darah kemudian dipindahkan ke dalam tabung vakum

berantikoagulan potassium EDTA.

Penghitungan Jumlah Leukosit Total

Penghitungan jumlah leukosit total dilakukan menggunakan

hemositometer. Sampel darah dihomogenkan, kemudian dihisap dengan

menggunakan pipet leukosit dan aspirator sampai tera 0.5. Selanjutnya, larutan

Turk dihisap hingga tera 11, aspirator dicabut kemudian dihomogenkan secara

manual, yaitu dengan cara memutar membentuk angka 8. Selanjutnya sampel

dibuang sekitar 2-3 tetes, setelah itu dimasukkan ke dalam kamar hitung dan

ditutup dengan gelas penutup. Pembacaan jumlah leukosit total dilakukan pada

kamar hitung untuk leukosit menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x 40

kali.

Pembuatan Preparat Ulas Darah

Preparat ulas darah dibuat dengan menggunakan dua buah gelas obyek.

Darah diambil sedikit dan diteteskan di atas gelas obyek, selanjutnya dengan gelas

obyek yang lain diratakan dengan menempatkan salah satu sisi ujung gelas obyek

sehingga membentuk sudut 30-45o. Gelas obyek digeser dengan cepat sehingga

didapat ulasan darah tipis (Weiss & Wardrop 2010).

Page 31: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Pewarnaan Sediaan Ulas Darah

Preparat ulas darah difiksasi dengan metanol selama 5 menit. Preparat

kemudian diwarnai dengan Giemsa 10% selama 30 menit, setelah itu dibilas

dengan air dan dikeringkan dengan cara dianginkan (Weiss & Wardrop 2010).

Diferensiasi Leukosit

Preparat ulas yang telah diwarnai diperiksa di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 x 100 kali menggunakan minyak emersi. Penghitungan diferensial

leukosit didasarkan pada hasil pengamatan dengan menghitung neutrofil,

eosinofil, basofil, limfosit dan monosit dalam 100 butir leukosit. Nilai absolut

didapat dengan mengalikan persentase masing-masing jenis leukosit dengan

jumlah leukosit total (Weiss & Wardrop 2010). Nilai rataan diferensiasi leukosit

disajikan dalam nilai absolut agar dapat dilihat dinamikanya (Wibawan et al.

2009).

 

Page 32: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Leukosit Total

Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh (Guyton

2008). Kondisi tubuh dan lingkungan yang berubah setiap saat akan

mengakibatkan perubahan fisiologis yang akan berakibat juga pada nilai

hematologi (Ma’ruf et al. 2005). Hewan yang digunakan pada penelitian ini

diasumsikan dalam keadaan sehat. Definisi sehat menurut World Health

Organization (WHO) bukan hanya meliputi ketidakadaan penyakit atau

kelemahan, tetapi meliputi keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial.

Peninjauan kesehatan hewan secara klinis dapat dilakukan antara lain melihat

perilaku hewan, nafsu makan, cara bernapas, cara berjalan, konsistensi feses,

pemeriksaan suhu tubuh, dan inspeksi beberapa organ tubuh seperti mata, hidung,

mulut, kulit dan rambut, limfonodus, serta kebersihan daerah anus. Hewan yang

sehat memiliki perilaku yang aktif, nafsu makan yang baik, bernapas secara

normal, cara berjalan dengan koordinasi yang baik, konsistensi feses padat (tidak

terlalu keras), suhu tubuh normal, bola mata bersih, bening dan cerah, hidung

agak lembap, turgor kulit baik, tidak ada luka, rambut bersih, limfonodus tidak

bengkak, dan daerah anus bersih (Widyani 2008).

Jumlah leukosit total pada rusa Timor pada penelitian ini berkisar antara

2.95-4.05 x 103/µL (Tabel 2). Jumlah leukosit total pada rusa Timor ini lebih

rendah jika dibandingkan dengan jumlah leukosit total pada ruminansia kecil lain,

seperti rusa Sambar (5.21-5.42 x 103/µL), dan rusa Bawean (3.97-5.12 x 103/µL)

(Yusmin 1998).

Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Yusmin (1998) yang

memperoleh kisaran jumlah leukosit total rusa Timor antara 4.17-4.56 x 103/µL,

maka hasil yang diperoleh berada di bawah batas normal. Namun jika

dibandingkan dengan hasil penelitian Zein (1998) yang memperoleh jumlah

leukosit total pada rusa Timor berkisar antara 2.95-6.60 x 103/µL, maka hasil yang

diperoleh ini masih dalam rentang normal.

Page 33: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Tabel 2 Jumlah leukosit total pada rusa Timor hasil penelitian dibandingkan dengan rusa Sambar, dan rusa Bawean

Jenis Hewan Jumlah Leukosit Total (x 103/µL) Rusa Timor Rusa Sambar Rusa Bawean

2.95-4.05 4.17-4.56* 2.95-6.60** 5.21-5.42* 3.97-5.12*

Keterangan: * Yusmin (1998) ** Zein (1998)

Yusmin (1998) melakukan penelitian tentang komponen darah pada

beberapa jenis rusa di Indonesia yang ditangkarkan secara ex-situ. Hasil

penelitian tersebut memperlihatkan bahwa jumlah leukosit total pada rusa Sambar

lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah leukosit total pada rusa Bawean dan rusa

Timor.

Faktor yang Mempengaruhi Leukosit Total

Menurut Weiss dan Wardrop (2010), profil hematologi dari Cervidae

dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti umur, jenis kelamin, status reproduksi,

iklim, cara penangkapan, dan penyakit.

(1) Umur

Belum diketahui secara pasti hubungan antara umur dengan jumlah total

dan diferensial leukosit. Weiss dan Wardrop (2010) menyatakan bahwa pada rusa

jantan muda, jenis leukosit yang dominan adalah neutrofil, dan pada saat dewasa

adalah limfosit. Chapple et al. (1991) melakukan percobaan pada rusa totol (Axis

axis) dan menyatakan bahwa pada anak rusa yang baru lahir memiliki jumlah

neutrofil lebih banyak dibandingkan dengan jumlah limfosit, dengan

perbandingan 2:1. Jenis leukosit pada rusa totol (Axis axis) dewasa didominasi

oleh limfosit.

Penelitian pada sapi yang dilakukan Knowles et al. (2000) menyatakan

bahwa pedet memiliki jumlah leukosit total lebih tinggi dibandingkan dengan sapi

dewasa, namun demikian ada pula laporan yang menyatakan bahwa jumlah

leukosit total pada pedet dan sapi dewasa relatif sama. Perbedaan yang terdapat

pada gambaran darah pedet dan sapi dewasa adalah rasio antara netrofil dan

limfosit. Rasio neutrofil pada saat pedet lebih tinggi dibandingkan dengan

Page 34: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

limfosit, dan sebaliknya pada saat setelah dewasa. Hal ini diduga disebabkan

pedet memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan sapi dewasa

sehingga terjadi pelepasan kortisol yang menyebabkan jumlah neutrofil yang

tinggi di dalam sirkulasi.

Pada rusa jantan dewasa, perubahan rasio limfosit dan neutrofil dapat

terjadi secara fisiologis dan patologis. Perubahan rasio ini sebagai salah satu

parameter bahwa rusa dalam musim kawin, atau mengalami infeksi.

(2) Jenis Kelamin

Rusa jantan memiliki jumlah leukosit total yang lebih tinggi dibandingkan

dengan rusa betina. Namun teori ini tidak bersifat absolut karena tidak semua

hasil penelitian menunjukkan pola yang sama (Weiss dan Wardrop 2010).

(3) Status Reproduksi

Status reproduksi mempengaruhi complete blood count, baik pada hewan

jantan maupun hewan betina. Selama musim kawin, chital deer jantan dewasa

mengalami perubahan pada diferensial leukosit, dan pada jantan dewasa red deer,

mengalami penurunan jumlah eritrosit. Perubahan diferensial leukosit yang

terjadi yaitu peningkatan persentase neutrofil yang lebih dominan dibanding

dengan limfosit (Thrall et al. 2004). Weiss dan Wardrop (2010) menyatakan

bahwa rasio neutrofil dengan limfosit akan lebih kecil dari 1 pada ruminansia

dewasa.

(4) Respon Stres dan Handling

Rusa merupakan spesies yang mudah stres, dan dapat dilihat melalui

pemeriksaan parameter hematologi. Jumlah eritrosit dan leukosit akan meningkat

secara signifikan pada rusa yang stres akibat handling dibandingkan dengan rusa

yang dianastesi. Kondisi stres ini terkait juga dengan seberapa sering hewan

tersebut di-handle. Hewan yang sering di-handle secara berkala akan mengurangi

stres sehingga tidak terjadi banyak perubahan parameter hematologi.

Diferensiasi Leukosit

Hasil pengamatan diferensial leukosit per-seratus sel leukosit dapat dilihat

pada Tabel 3. Jumlah yang bervariasi pada setiap jenis leukosit dapat dilihat pada

Page 35: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Tabel 3 tersebut. Tampak bahwa limfosit memiliki populasi paling dominan,

diikuti berturut-turut oleh neutrofil, monosit, eosinofil, dan basofil.

Menurut Weiss dan Wardrop (2010), karakter leukosit pada Cervidae

menunjukkan bahwa limfosit dan neutrofil merupakan jenis leukosit dengan

populasi yang paling dominan. Rasio neutrofil terhadap limfosit bisa lebih sedikit

atau sama. Beberapa studi pada chital deer, fallow deer, red deer, white-tailed

deer, dan rusa Timor menunjukkan bahwa neutrofil lebih dominan dibandingkan

dengan jenis leukosit yang lain.

Tabel 3 Rataan persentase eosinofil, basofil, neutrofil, monosit, dan limfosit pada rusa Timor

Jenis Leukosit Nilai relatif (%) Min. Maks. Rataan ± SD

Eosinofil Basofil Neutrofil Monosit Limfosit

0 0 46 0 47

2 1 53 2 55

0.25 ± 0.53 0.08 ± 0.28 48.30 ± 2.10 0.38 ± 0.58 51.04 ± 2.10

Keterangan : 0 tidak ditemukan pada preparat ulas

Secara umum, jenis sel leukosit yang paling dominan pada penelitian ini

adalah limfosit. Hasil ini didukung oleh laporan Thrall et al. (2004) yang

menyatakan bahwa limfosit merupakan jenis sel leukosit yang dominan pada rusa

Timor dewasa yang normal.

Interpretasi hasil diferensial leukosit sebaiknya didasarkan pada nilai

absolut masing-masing jenis leukosit. Hal pertama yang harus diperhatikan

adalah jumlah leukosit total, dimana jumlah leukosit total digunakan untuk

menghitung nilai absolut dari masing-masing jenis leukosit. Jika jumlah leukosit

total menurun, maka ditinjau nilai absolut setiap jenis sel untuk mengetahui sel

mana yang mengalami penurunan. Jika jumlah leukosit total meningkat, maka

ditinjau nilai absolut untuk mengetahui sel mana yang mengalami peningkatan.

Meskipun jumlah leukosit total normal, perlu dilakukan penilaian secara absolut

pada masing-masing jenis sel untuk mengetahui jumlah yang sebenarnya dari

masing-masing jenis sel tersebut, sehingga dapat diketahui adanya abnormalitas

dalam distribusi sel (Thrall et al. 2004).

Page 36: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Karakter leukosit Cervidae dapat dilihat dengan menggunakan pewarnaan

sitokimia. Leukosit rusa dan wapiti menunjukkan morfologi yang sama seperti

pada pewarnaan Romanowsky (Weiss & Wardrop 2010).

Neutrofil

Neutrofil merupakan sel polimorfonuklear karena inti memiliki berbagai

bentuk dan bersegmen. Neutrofil dewasa yang berada dalam peredaran darah

perifer memiliki bentuk inti yang terdiri dari dua sampai lima segmen, sedangkan

neutrofil yang belum dewasa (neutrofil band) memiliki bentuk inti seperti ladam

kuda (Colville & Bassert 2008).

Gambar 5 menunjukkan bentuk neutrofil pada rusa Timor. Jika

dibandingkan dengan neutrofil ruminansia lain, misalnya sapi, tidak terlihat

adanya ciri khas yang menunjukkan adanya perbedaan gambaran neutrofil pada

kedua spesies tersebut. Baik neutrofil pada rusa Timor maupun sapi, keduanya

memiliki sitoplasma yang tidak terlalu jelas dan lobus nukleus berkisar antara 2-5

lobus.

Gambar 5 Neutrofil rusa Timor; bar = 10 µm.

Rataan persentase neutrofil rusa Timor dapat dilihat pada Tabel 4.

Persentase neutrofil (nilai relatif) rusa Timor berkisar antara 46-53%, sedangkan

jumlah absolut yang diperoleh berada dalam kisaran 1.49-1.93 x 103/µL. Jika

dibandingkan dengan beberapa ruminansia kecil lainnya, maka terdapat kesamaan

yaitu neutrofil merupakan jenis leukosit dengan jumlah populasi kedua terbanyak

Page 37: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

setelah limfosit, seperti terlihat pada Tabel 3. Perbandingan persentase neutrofil

rusa Timor terhadap beberapa ruminansia kecil lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Perbandingan persentase neutrofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean*

Jenis Hewan Persentase (%) Min. Maks. Rataan±SD

Rusa Timor Rusa Timor* Rusa Sambar* Rusa Bawean*

46 42 36 40

53 44 41 46

48.30±2.10 42.00±1.63 38.50±3.54 42.25±2.88

Keterangan : * sumber: Yusmin (1998)

Thrall et al. (2004) menyatakan bahwa pada saat periode rutting, rusa

jantan dan betina memiliki persentase neutrofil lebih tinggi dibandingkan dengan

limfosit. Periode rutting adalah periode musim kawin, dan untuk mendapatkan

rusa betina, seekor rusa jantan harus bertarung dengan rusa jantan lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Chapple et al. (1991) pada rusa totol (Axis

axis) diperoleh jumlah neutrofil pada rusa muda lebih tinggi dibandingkan dengan

rusa dewasa. Jumlah neutrofil pada rusa muda, dua kali lebih banyak

dibandingkan dengan jumlah limfosit. Sedangkan pada rusa dewasa, populasi

leukosit didominasi oleh sel limfosit. Hal ini disebabkan hewan muda memiliki

tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan hewan dewasa sehingga terjadi

pelepasan kortisol yang menyebabkan jumlah neutrofil yang tinggi di dalam

sirkulasi.

Data yang diperoleh (Tabel 4) menunjukkan bahwa rusa Timor hasil

penelitian memiliki persentase neutrofil yang paling tinggi dibandingkan dengan

rusa Timor, rusa Sambar, dan rusa Bawean hasil penelitian Yusmin (1998). Nilai

relatif ini masih dikatakan normal karena jika dibandingkan dengan limfosit, rasio

antara neutrofil dan limfosit lebih kecil dari 1. Weiss dan Wardrop (2010)

menyatakan bahwa rasio neutrofil dengan limfosit akan lebih kecil dari 1 pada

ruminansia dewasa.

Pada kondisi abnormal, dapat terjadi peningkatan jumlah neutrofil

(neutrofilia) maupun penurunan jumlah neutrofil (neutropenia). Neutrofilia dapat

terjadi secara fisiologis maupun patologis. Neutrofilia fisiologis dapat terjadi

pada saat hewan mengalami stres atau terlalu bersemangat (Weiss & Wardrop

Page 38: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

2010). Neutrofilia yang bersifat patologis sering terjadi pada kondisi peradangan

terutama yang bersifat akut. Agen yang menyebabkan neutrofilia antara lain

bakteri, virus, jamur dan protozoa.

Neutropenia sering terjadi pada ruminansia yang menderita mastitis,

peritonitis, metritis, pneumonia, dan penyakit saluran pencernaan (Weiss &

Wardrop 2010). Neutropenia paling sering terjadi pada infeksi virus. Studi yang

dilakukan secara in-vitro pada sapi menunjukkan bahwa virus yang memiliki

tingkat virulensi yang tinggi dapat menurunkan kemampuan proliferasi dari sel

progenitor pada sumsum tulang (Keller et al. 2006). Beberapa kasus yang juga

menyebabkan neutropenia yaitu theileriosis, mikoplasmosis, dan tripanosomiasis.

Pada rusa, agen yang dapat menyebabkan neutrofilia antara lain stres

akibat handling, bruselosis. Agen infeksius yang menyebabkan munculnya gejala

neutropenia pada rusa dan kaitannya penting untuk manusia yaitu tuberkulosis.

Pada rusa yang teridentifikasi tuberkulosis, daging rusa (venison) harus dimasak

sampai matang sempurna (Wisconsin Department of Natural Resources 2011).

Eosinofil

Jumlah eosinofil pada penelitian ini berkisar antara 0-0.04 x 103/µL dengan rataan persentase 0.25 ± 0.53%. Tabel 5 memperlihatkan perbandingan persentase eosinofil rusa Timor dengan jenis rusa lain. Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa eosinofil pada rusa Timor hasil penelitian ini bernilai 0.25 ± 0.53%, sedangkan hasil penelitian menurut Yusmin (1998) memiliki nilai masing-masing rusa Timor 1.75 ± 0.58%, rusa Sambar 3.50 ± 0.71%, rusa Bawean 3.25 ± 2.06%.

Tabel 5 Perbandingan persentase eosinofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa

Sambar*, dan rusa Bawean*

Jenis Hewan Persentase (%) Min. Maks. Rataan ± SD

Rusa Timor Rusa Timor * Rusa Sambar* Rusa Bawean*

0 1 3 1

2 3 4 5

0.25 ± 0.53 1.75 ± 0.58 3.50 ± 0.71 3.25 ± 2.06

Keterangan : 0 tidak ditemukan pada preparat ulas * sumber: Yusmin (1998)

Page 39: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Perbedaan jumlah eosinofil pada rusa Timor hasil penelitian dengan

literatur (Yusmin 1998) dapat terjadi karena perbedaan umur hewan yang

digunakan, dan status nutrisi. Hasil pada Tabel 5 menunjukkan bahwa rusa Timor

hasil penelitian memiliki persentase eosinofil paling rendah. Eosinofil hanya

ditemukan pada empat sampel dari dua belas sampel ulas darah rusa Timor jantan.

Secara umum, ciri khas sel eosinofil mamalia yaitu memiliki granul

berwarna jingga yang mirip dengan eritrosit. Eosinofil berdiameter 10-15 µm, inti

bergelambir dua, sitoplasma dikelilingi butir-butir asidofil yang cukup besar

berukuran 0.5-1.0 µm, dengan jangka waktu hidup berkisar antara tiga sampai

lima hari (Junqueira & Caneiro 2005). Hasil pada penelitian ini diperoleh

gambaran eosinofil rusa Timor yang berbentuk bulat dengan inti bergelambir dua

dengan bentuk yang khas seperti kacamata, dengan warna yang cenderung

mengambil warna eosin (merah).

Granul sel eosinofil memiliki kandungan utama Major Basic Protein

(MBP) yang bersifat toksik terhadap bakteri, eosinofil peroksidase yang berfungsi

untuk melawan parasit dan virus, serta protein kationik yang dapat merusak dan

membentuk lubang pada membran, serta menginisiasi degranulasi sel mast yang

bersifat bakterisidal. Kandungan granul eosinofil menyebabkan sel ini memiliki

kemampuan untuk melawan parasit cacing, dan bersama dengan basofil atau sel

mast berperan sebagai mediator peradangan dan memiliki potensi untuk merusak

jaringan inang (Weiss & Wardrop 2010). Eosinofil juga ikut berperan dalam

respon alergi dan reaksi imun kompleks (Thrall et al. 2004).

Eosinofil merupakan sel yang penting dalam respon inang terhadap infeksi

parasit dan reaksi alergi. Peningkatan jumlah eosinofil (eosinofilia) dapat terjadi

pada kasus investasi endoparasit pada kambing, sapi, dan domba. Eosinofilia

tidak selalu hadir dalam infeksi parasit. Penurunan jumlah eosinofil (eosinopenia)

diduga sebagai akibat respon stres pada ruminansia. Eosinopenia ekstrim juga

telah dilaporkan terjadi pada kasus theileriosis pada sapi. Gangguan pada

sumsum tulang seperti nekrosis, fibrosis, atau penekanan akibat obat-obat

kemoterapi dapat mengakibatkan pansitopenia yang mencakup eosinopenia

(Weiss & Wardrop 2010).

Page 40: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Gambar 6 Eosinofil rusa Timor; bar = 10 µm.

Gambaran sel eosinofil rusa Timor dapat dilihat pada Gambar 6. Granul-

granul yang terdapat pada sel eosinofil menyerap warna eosin, sehingga

sitoplasmanya tertutup warna merah. Gambaran ini sama dengan gambaran

eosinofil umum pada ruminansia lainnya.

Basofil

Basofil merupakan jenis leukosit bergranul yang mengandung histamin

dan heparin. Membran sitoplasma mampu menggandeng Immunoglobulin E,

seperti sel mast. Basofil memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan

neutrofil. Basofil memiliki nukleus bersegmen, dan bentuk bervariasi tergantung

spesies. Permukaan sel basofil pada sapi tertutupi oleh granul ungu gelap karena

terhimpit oleh banyaknya jumlah granul (Thrall et al. 2004).

Gambar 7 Basofil rusa Timor; bar = 10 µm.

Page 41: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Gambaran sel basofil rusa Timor (Gambar 7) dominan warna biru, karena

permukaan sel basofil yang tertutupi dengan granul yang menyerap metilen biru.

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara gambaran sel basofil rusa Timor

dengan sel basofil sapi.

Tabel 6 memperlihatkan rataan persentase basofil rusa Timor hasil

penelitian. Jumlah basofil hasil penelitian ini berkisar antara 0-19.75/µL dengan

nilai relatif 0-1%. Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa

basofil merupakan jenis sel leukosit dengan populasi paling sedikit. Menurut

Thrall et al. (2004), konsentrasi basofil dalam sirkulasi ruminansia sangat rendah

dan sering kali tidak ditemukan pada pemeriksaan preparat ulas.

Tabel 6 Perbandingan persentase basofil rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean*

Jenis Hewan Persentase (%) Min. Maks. Rataan±SD

Rusa Timor Rusa Timor* Rusa Sambar* Rusa Bawean*

0 2 1 2

1 4 3 5

0.08±0.28 4.75 ± 0.96 2.00 ± 1.41 3.00 ± 1.41

Keterangan : 0 tidak ditemukan pada preparat ulas * sumber: Yusmin (1998)

Data yang disajikan pada Tabel 6 menunjukkan rusa Timor hasil penelitian

memperoleh hasil persentase basofil sebesar 0.08 ± 0.28%, sedangkan penelitian

Yusmin (1998) diperoleh 4.75 ± 0.96%, pada rusa Sambar 2.00 ± 1.41%, dan rusa

Bawean 3.00 ± 1.41%. Perbandingan ini menunjukkan bahwa persentase basofil

pada penelitian ini memiliki nilai paling rendah dibanding rusa Timor, rusa

Sambar, dan rusa Bawean hasil penelitian Yusmin (1998).

Basofil memiliki peran penting dalam reaksi hipersensitivitas. Basofil

akan memasuki jaringan yang mengalami peradangan. Basofil memiliki fungsi

serupa dengan sel mast, yang memiliki kemampuan untuk fagositosis agen

penyebab hipersensitivitas. Basofil akan berperan dalam reaksi alergi seperti pada

kasus rhinitis, urtikaria, asma, alergi, konjungtivitis, dan anafilaksis (Weiss &

Wardrop 2010).

Peningkatan jumlah basofil (basofilia) akan terjadi sebagai respon

terhadap infeksi parasit dan hipersensitivitas. Basofilia telah dilaporkan pada sapi

Page 42: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

dengan infestasi caplak, dan pada kambing yang terinfeksi nematoda secara

eksperimental. Penurunan basofil (basopenia) sangat jarang dilaporkan karena

jumlah basofil dalam sirkulasi pada ruminansia yang normal sangat rendah

(Rothwell et al. 1994).

Limfosit

Tabel 7 memperlihatkan rataan persentase limfosit pada rusa Timor hasil

penelitian dan perbandingannya dengan rusa Timor, rusa Sambar, dan rusa

Bawean hasil penelitian Yusmin (1998). Nilai absolut limfosit yang diperoleh

dari sampel darah rusa Timor berkisar antara 1.43-2.13 x 103/µL dengan

persentase 47-55%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limfosit merupakan

jenis leukosit dengan persentase tertinggi. Hal ini didukung oleh Chapple et al.

(1991) yang menyatakan bahwa pada rusa jantan dewasa, jenis leukosit yang

dominan adalah limfosit. Menurut Knowles et al. (2000) yang melakukan

penelitian pada pedet dan sapi dewasa, perbedaan rasio neutrofil dan limfosit ini

diduga disebabkan pedet memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan

dengan sapi dewasa sehingga terjadi pelepasan kortisol yang menyebabkan jumlah

neutrofil yang tinggi di dalam sirkulasi.

Tabel 7 Perbandingan persentase limfosit rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean*

Jenis Hewan Persentase (%) Min. Maks. Rataan±SD

Rusa Timor Rusa Timor* Rusa Sambar* Rusa Bawean*

47 49 50 44

55 51 59 51

51.04±2.1 50.25 ± 0.96 54.50 ± 6.36 48.00 ± 2.94

Keterangan : * sumber: Yusmin (1998)

Tabel 7 menunjukkan bahwa persentase limfosit rusa Timor hasil

penelitian sebesar 51.04 ± 2.1%, hampir sama dengan hasil penelitian Yusmin

(1998) yaitu 50.25 ± 0.96%. Nilai relatif limfosit pada rusa Sambar 54.50 ±

6.36%, dan rusa Bawean 48.00 ± 2.94%. Persentase limfosit rusa Timor lebih

rendah jika dibandingkan dengan rusa Sambar, tetapi lebih tinggi jika

dibandingkan persentase limfosit rusa Bawean.

Page 43: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Limfosit merupakan jenis leukosit yang tidak bergranul (agranulosit).

Limfosit terdiri dari beberapa jenis, yaitu limfosit B dan limfosit T. Sel limfosit B

akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang berperan dalam respon imunitas

humoral untuk memproduksi antibodi, sedangkan limfosit T akan berperan dalam

respon imunitas seluler (Junqueira & Caneiro 2005).

Menurut Weiss & Wardrop (2010), sulit untuk membedakan diantara

kedua macam limfosit, terutama jika hanya dengan pengamatan melalui preparat

ulas darah atau dengan teknik yang secara rutin dilakukan di laboratorium. Jenis

limfosit B berfungsi untuk membentuk kekebalan humoral, sedangkan limfosit T

bertanggung jawab dalam membentuk kekebalan seluler dan respon terhadap

sitokin. Sel T dapat dibagi lagi menjadi sel T-inducer/helper dan sel T-

sitotoksik/supressor.

Limfosit memiliki nukleus yang bervariasi, dari yang berbentuk bulat

sampai lonjong, memiliki sitoplasma sangat sedikit dan hampir tidak terlihat.

Limfosit yang bersirkulasi pada umumnya memiliki diameter yang lebih kecil

dibandingkan dengan neutrofil. Limfosit pada sapi memiliki bentuk yang

bervariasi mulai dari nukleus yang bulat sampai oval, dan diameter yang hampir

sama dengan neutrofil (Thrall et al. 2004).

Limfosit pada rusa Timor memiliki inti yang berbentuk bulat, dan

sitoplasma relatif sedikit (Gambar 8). Gambaran limfosit rusa Timor memiliki

gambaran yang umum seperti limfosit pada ruminansia lainnya.

Gambar 8 Limfosit rusa Timor; bar = 10 µm.

Page 44: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Peningkatan jumlah limfosit (limfositosis) dapat terjadi pada kasus infeksi

virus yang berjalan kronis, tripanosomiasis kronis, leukemia limfoblastik,

leukemia limfositik kronik. Virus penyebab leukemia, misalnya Bovine Leukemia

Virus pada sapi, dapat menyebabkan leukemia yang menyebabkan limfositosis.

Penyebab paling umum terjadinya penurunan jumlah limfosit (limfopenia) pada

ruminansia adalah kortikosteroid yang diinduksi oleh keadaan stres. Limfopenia

juga dapat terjadi pada fase akut infeksi virus, mikoplasma, infeksi bakteri, dan

septikemia (Weiss & Wadrop 2010).

Monosit

Monosit merupakan jenis leukosit berukuran terbesar, berdiameter 15-20

µm, dengan persentase berkisar antara 3-9% dari jumlah leukosit total.

Sitoplasma monosit berwarna biru abu-abu pucat dan berinti lonjong seperti ginjal

atau tapal kuda (Junqueira & Caneiro 2005). Selain ciri khas yang disebutkan di

atas, ciri lain yang menandakan monosit yaitu adanya vakuol pada sitoplasma

(Thrall et al. 2004).

Hasil yang diperoleh dari preparat ulas, sel monosit memiliki bentuk inti

seperti ladam, dan ukurannya paling besar dibanding jenis leukosit lainnya.

Gambaran monosit rusa Timor dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Monosit rusa Timor; bar = 10 µm.

Nilai rataan persentase monosit pada rusa Timor hasil penelitian dan jenis

rusa lain dapat dilihat pada Tabel 8. Jumlah monosit yang diperoleh dari sampel

Page 45: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

darah rusa Timor berkisar antara 0-0.04 x 103/µL dengan persentase 0-2%.

Terdapat perbedaan antara persentase monosit rusa Timor hasil penelitian ini yang

memiliki rataan 0.375 ± 0.58 % dengan hasil penelitian Yusmin (1998) yang

memperoleh persentase monosit sebesar 3.00 ± 0.82%. Persentase monosit rusa

Sambar 1.50 ± 0.71%, dan rusa Bawean 3.50 ± 1.29%.

Tabel 8 memperlihatkan bahwa rusa Timor pada hasil penelitian memiliki

jumlah monosit yang paling rendah jika dibandingkan dengan rusa Timor pada

penelitian Yusmin (1998), rusa Sambar, dan rusa Bawean.

Tabel 8 Perbandingan persentase monosit rusa Timor dengan rusa Timor*, rusa Sambar*, dan rusa Bawean*

Jenis Hewan Persentase (%) Min. Maks. Rataan±SD

Rusa Timor Rusa Timor* Rusa Sambar* Rusa Bawean*

0 2 1 2

2 4 2 5

0.375±0.58 3.00 ± 0.82 1.50 ± 0.71 3.50 ± 1.29

Keterangan : 0 tidak ditemukan pada preparat ulas * sumber: Yusmin (1998)

Monosit berpartisipasi dalam respon peradangan. Monosit akan berpindah

ke jaringan, dan berubah menjadi makrofag. Sel mononuklear ini mampu

memfagosit bakteri, organisme yang lebih besar dan kompleks (seperti ragi dan

protozoa), sel yang terinfeksi, sel debris, dan partikel asing (Thrall et al. 2004).

Weiss dan Wardrop (2010) menyatakan bahwa peningkatan jumlah

monosit (monositosis) dapat terjadi sebagai respon stres pada ruminansia, namun

demikian monositosis dapat juga terjadi pada kondisi peradangan. Penurunan

jumlah monosit (monositopenia) dapat disebabkan oleh endotoksemia,

peradangan perakut dan akut yang disebabkan oleh berbagai agen penyebab.

Page 46: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Jumlah leukosit total rusa Timor jantan pada penelitian ini berkisar antara

2.95-4.05 x 103/µL dengan nilai absolut total masing-masing leukosit yaitu

eosinofil 0-0.04 x 103/µL, neutrofil 1.49-1.93 x 103/µL, basofil 0-19.75/µL,

monosit 0-0.04 x 103/µL, dan limfosit 1.43-2.13 x 103/µL.

2. Nilai relatif masing-masing jenis leukosit rusa Timor yaitu eosinofil 0-2%,

basofil 0-1%, neutrofil 46-53%, monosit 0-2%, dan limfosit 47-55%.

3. Jenis leukosit yang dominan pada rusa Timor jantan dewasa normal berturut-

turut yaitu limfosit, neutrofil, eosinofil, monosit dan basofil.

4. Leukosit sebagai salah satu parameter kesehatan dapat ditinjau dari

penambahan atau penurunan jumlah leukosit total, atau perubahan rasio dan

total absolut masing-masing jenis leukosit.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan umur yang seragam dengan

mempertimbangkan faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi jumlah leukosit

total seperti jenis kelamin, status reproduksi, iklim, dan status nutrisi. Perlu

dilakukan pemeriksaan hematologi lainnya, misalnya pemeriksaan ukuran

leukosit.

Page 47: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2011. Penjualan daging rusa mencemaskan. [terhubung berkala]. http://www.bataviase.co.id/node/732326 [5 Juli 2011].

Adams HR. 2001. Veterinary Pharmacology and Therapeutics. Ed ke-8. Iowa: Blackwell Publishing Professional.

Aini Q, Hartatik S, Amalia YS. Introduksi dapat menyebabkan kepunahan satwa. [terhubung berkala]. http://www.p-wec.com/bulletin/id/hijau_e001.html#02 [2 Agustus 2011].

Casolaro V, Spadaro G, Marone G.1990. Human basophil release ability: 6 changes in basophil release ability in patients with allergic rhinitis or bronchial-asthma. Am Rev Respir Dis 142: 1108 – 1111.

Chapple RS, English AW, Mulley RC, Lepherd EE. 1991. Haematology and serum biochemistry of captive unsedated chital deer (Axis axis) in Australia. J Wildlife Dis 27: 396 – 406.

Colville T, Bassert JM. 2008. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technician. Missouri: Elsevier.

Dellman HD, Brown EM. 1992. Histologi veteriner. Ed ke-3. Hartono R, penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari Textbook of Veterinary Histology.

Department of Health and Human Services. 2006. Regenerative Medicine Chapter 2: Bone marrow (Hematopoietic) stem cells. [terhubung berkala]. http://stemcells.nih.gov/info/scireport/2006report.htm [16 Juli 2011].

Dradjat AS. 2000. Penerapan teknologi inseminasi buatan, embrio transfer dan fertilisasi in vitro pada rusa Indonesia. Laporan Riset Unggulan Terpadu V Bidang Teknologi Perlindungan Lingkungan. Jakarta. 92 – 111.

. 2002. Satwa Harapan (Rusa Indonesia). Mataram: Mataram University Press.

Dvorak AM , Monahan RA. 1885. Guinea-pig bone marrow basophilopoiesis. Int J Exp Pathol 2: 13 – 24.

Effendi Z. 2003. Peranan leukosit sebagai anti inflamasi alergik dalam tubuh. [terhubung berkala]. http://library.usu.ac.id/download/fk/histologi-zukesti2.pdf [5 Juli 2011].

Elsas PX, Elsas MI. 2007. Eosinophilopoiesis at the cross-roads of research on development, immunity and drug discovery. Curr Med Chem 14: 1925 – 1939.

Page 48: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Frandson RD. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Ed ke-4. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitiy Press.

Ganong WF. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-20. Brahm U, Penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Review of Medical Physiology.

Garsetiasih R, Heriyanto NM, Atmaja J. 2003. Pemanfaatan dedak padi sebagai pakan tambahan rusa. Bogor: Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam. Buletin Plasma Nutfah 9(2): 23 – 27.

Guyton AC. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-11. Tengadi AK, Penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari: Textbook of Medical Physiology.

Handarini R. 2006. Upaya peningkatan populasi rusa Sambar (Cervus unicolor) melalui pendekatan nutrisi dan manajemen reproduksi [disertasi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hardjosentono P. 1978. Mammals of Indonesia. Bogor: Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam.

Hartanto I. 2008. Komposisi Botani Pakan Rusa Timor (Cervus timorensis) di Penangkaran Rusa Timor Desa Sumberingin Kab. Blitar [Laporan Penelitian]. Malang: Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Hirai K et al. 1997. Regulation of the function of eosinophils and basophils. Crit Rev Immunol 17: 325 – 352.

Hirsch JG , Hirsch BI. 1980. Paul Ehrlich and the discovery of the eosinophil. Di dalam: Mahmoud AFF, Austen KF, editor. The Eosinophil in Health and Disease. New York: Grune and Stratton. hlm 3 – 24.

IUCN Red List. 2011. Rusa timorensis. [terhubung berkala]. http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/41789/0 [1 Agustus 2011].

Jain NC. 1993. Essential of Veterinary Hematology. Philadelphia: Lea and Febiger.

Junqueira LC, Caneiro J. 2005. Basic Histology Text & Atlas. Ed ke-11. USA: The Mc Graw-Hill Companies Inc.

Keller SL, Jefferson BJ, Jacobs RM, Wood RD. 2006. Effects of noncytopathic type 2 bovine viral diarrhea virus on the proliferation of bone marrow progenitor cells . Can J Vet Res 70: 20 – 27.

Knowles TG, Edwards JE, Bazeley KJ, Brown SN, Butterworth A, Warris PD. 2000. Changes in the blood biochemical and haematological profile of neonatal calves with age. Vet Rec 147 : 593 – 598.

Page 49: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Lee WL, Harrison RE, Grinstein S. 2003. Phagocytosis by meutrophils. Microb Infect 5:1299 – 1306.

Ma’ruf A, Atmoko T dan Syahbani I. 2005. Teknologi penangkaran rusa Sambar (Cervus unicolor) di desa Api-api Kabupaten Penajem Paser Utara Kalimantan Timur. Di dalam: Gelar dan dialog teknologi di Mataram; 29-30 Juni 2005. Mataram: Peneliti pada Loka Litbang Satwa Primata Samboja; 2005. hlm 57 – 68.

Meyer DJ, Harvey JW. 2004. Veterinary Laboratory Medicine: Interpretation and Diagnosis. Ed ke-3. St. Louis: Saunders.

Mills J. 1998. Interpreting blood smears (or What blood smears are trying to tell you!). Aust Vet J 76: 596 – 600.

Mishra A et al. 1999. Fundamental signals that regulate eosinophil homing to the gastrointestinal tract. J Clin Invest 103: 1719 – 1727.

Noerdjito M, Maryanto I. 2001. Jenis-Jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-Undangan Indonesia. Cibinong: Balitbang Zoologi (Museum Zoologicum Bogoriense) Puslitbang Biologi-LIPI dan The Nature Conservancy.

Nugraha DW. 2009. Pengaruh Sistem Pemberian Pakan dengan Pola Ex-situ terhadap Konsumsi dan Pertambahan Bobot Badan Rusa Timor (Cervus timorensis) [Skripsi]. Malang: Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Pattiselanno F, Tethool AN, Seseray Y. 2008. Karakteristik morfologi dan praktek pemeliharaan rusa Timor di Manokwari. Berkala Ilmiah Biologi (7)2: 61 – 67.

Rothwell TL, Horsburgh BA, France MP, Windon RG. 1994. Basophil leucocytes in responses to parasitic infection and some other stimuli in sheep. Res Vet Sci 56: 319 – 324.

Schroder JO. 1976. Deer in Indonesia. Literature Study in The Distribution, Ecology, Threats and Conservation of Deer in Indonesia. Netherland: Agriculture Wegeningen Netherlands, Nature Conservation Department.

Semiadi G, Nugraha RTP. 2004. Panduan Pemeliharaan Rusa Tropis. Bogor: Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Semiadi G. 2004. Sifat Biologi Rusa Bawean (Axis kuhlii). Bogor: Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Setiawan Y. 2010. Cervus timorensis (Rusa Timor). [terhubung berkala]. http://cervustimorensis.blogspot.com/2010_04_01_archive.html [15 Juli 2011].

Sharma SD. 1986. The macrophage. J Allergy Clin Immunol 6:1 – 27.

Page 50: LEUKOSIT SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER KESEHATAN … · diperhatikan dalam pemeliharaan rusa Timor salah satunya adalah kesehatan yang ... 1. Drh. Chusnul Choliq, MS. MM selaku pembimbing

Stossel TP. 1975. Phagocytosis recognition and ingestion. Semin Hematol 12: 83 – 111.

Sudirman M. 1986. Sifat reproduksi rusa Jawa (Cervus timorensis), rusa Sambar (Cervus unicolor), rusa Bawean (Axis kuhlii) dan rusa totol (Axis axis). Karya Ilmiah Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Thrall MA, Baker DC, Lassen ED. 2004. Veterinary Hematology and Clinical Chemistry. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

Tizard I. 2000. Veterinary Immunology An Introduction. Ed ke-6. Philadelphia: WB Saunders Company.

Weiner OD, Servant G, Welch MD, Mitchison TJ, Sedat JW, Bourne HR. 1999. Spatial control of actin polymerization during neutrophil chemotaxis. Nat Cell Biol 1: 75 – 81.

Weiss DJ, Wardrop KJ. 2010. Schalm’s Veterinary Hematology. Ed ke-6. USA: Blackwell Publishing Ltd.

WHO. 1947. Defenition of health. [terhubung berkala]. https://apps.who.int/aboutwho/en/definition.html.

Wibawan IWT, Sanjaya AWK, Yusnani. 2009. Manfaat homeopathy bagi pertahanan tubuh sapi perah. J Vet 10(2): 97 – 103.

Widyani R. 2008. Kesehatan Hewan. Cirebon: Swagati Press.

Wisconsin Department of Natural Resources. 2011. Keeping Wisconsin deer healthy. [terhubung berkala]. http://dnr.wi.gov/org/land/wildlife/whealth/issues/fmd.htm [30 September 2011].

Yusmin LM. 1998. Morfologi, kariotip dan komponen darah pada beberapa jenis rusa di Indonesia [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Zein MSA. 1998. Karakteristik morfologi, gen dan nilai normal darah Cervus timorensis [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.