Letusan Gunung Berapi
-
Upload
gunawan-hary-goodman -
Category
Documents
-
view
49 -
download
2
description
Transcript of Letusan Gunung Berapi
LETUSAN GUNUNG BERAPI
K3LH
SMK EL SURAKARTA
Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16.670 Km2.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus
gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu
gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.
Hasil letusan gunung berapi (sumber:MPBI) 1. gas vulkanik 2. Lava dan aliran pasir serta batu panas 3. Lahar 4. Tanah longsor 5. Gempa bumi 6. Abu letusan 7. Awan panas (Piroklastik)
Tipe letusan Gunung Letusan Tipe Hawaii
Tipe hawaii terjadi karena lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga mudah mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk seperti perisai atau tameng. Contoh: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.
Letusan Tipe Stromboli
Letusan tipe ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau tenggang waktu yang hampir sama. Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, lapili, dan abu. Contoh gunung api bertipe stromboli adalah Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
Letusan Tipe Vulkano
Letusan tipe ini mengeluarkan material padat, seperti bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.
Letusan Tipe Merapi
Letusan tipe ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut kawah. Akibatnya, tekanan gas menjadi semakin bertambah kuat dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan akhirnya terlempar keluar. Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel.
Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan tipe ini sangat berbahaya dan sangat merusak lingkungan. Material yang dilemparkan pada letusan tipe ini mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan tipe ini dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga dinding kawah melorot. Contoh: Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
Letusan Tipe Pelee
Letusan tipe ini biasa terjadi jika terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang bentuknya seperti jarum, sehingga menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah besar. Apabila penyumbatan kawah tidak kuat, gunung tersebut meletus.
Letusan Tipe Sint Vincent
Letusan tipe ini menyebabkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini mengakibatkan daerah di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contoh: Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Sint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
TANDA-TANDA GUNUNG AKAN MELETUS
1.munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung
2.gempa bumi tektonik (lindu) 3.hujan abu 4.suara gemuruh dipuncak gunung 5.hewan-hewan hutan di gunung turun ke
pemukiman penduduk
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia
4.Status Normal Tidak ada gejala aktivitas tekanan
magma Level aktivitas dasar
Tindakan Pengamatan rutin Survei dan penyelidikan
3.Status Waspada Ada aktivitas apa pun bentuknya Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian
vulkanis lainnya Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal
Tindakan Penyuluhan/sosialisasi Penilaian bahaya Pengecekan sarana Pelaksanaan piket terbatas
2.Status Siaga Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke
arah letusan atau menimbulkan bencana Peningkatan intensif kegiatan seismik Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat
segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
Tindakan Sosialisasi di wilayah terancam Penyiapan sarana darurat Koordinasi harian Piket penuh
1.Status Awas Menandakan gunung berapi yang segera atau
sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam
Tindakan Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan
untuk dikosongkan Koordinasi dilakukan secara harian Piket penuh
Dampak Negatif Akibat Gunung Meletus
Dampak dari abu gunung merapi yaitu berbagai jenis gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), gas Hidrogen Sulfida (H2S), Nitrogen Dioksida (NO2), serta debu dalam bentuk partikel debu (Total Suspended Particulate atau Particulate Matter).
Kecelakaan lalu lintas akibat jalan berdebu licin, jatuh karena panik, serta makanan yang terkontaminasi, dan lain-lain.
Banyak dari penduduk, terutama sekitar Gunung Merapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya.
timbulnya penyakit pada korban seperti ISPA 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan hingga satu meter.
Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu.
Dan terjadi pula kebakaran hutan karena terkena laharnya.
Banyak dalam sektor pertanian terganggu akibat bencana ini yang menyebabkan pendapatan bisnis para petani menurun drastis.
Di sektor perikanan terjadi kerugian sekitar 1.272 ton. Di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan berkurang
sehingga menyebabkan tingkat hunian hotel yang tadinya 70 persen turun menjadi 30 persen.
Dampak positif atau menfaat dari gunung berapi
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata
Persiapan menghadapi Letusan gunung Berapi
• mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
• membuat perencanaan penanganan bencana
• mempersiapkan pengungsian jika diperlukan• mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan,
pakaian alat perlindungan)
Jika terjadi Letusan gunung Berapi• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah
dan daerah aliran lahar• Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan
panas• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju
lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya• Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau
lainnya• Jangan memakai lensa kontak• Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung• Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah
dengan kedua belah tangan.
Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi• jauhi wilayah yang terkena hujan abu• Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena
beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan
• Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian
Upaya pelestarian akibat gunung meletus Pemulihan sarana & prasarana Pelestarian hutan Pelestarian flora dan fauna