Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua
-
Upload
fajar-sakti-nur-hardiansyah -
Category
Documents
-
view
74 -
download
0
Transcript of Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua
5/13/2018 Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lestarikan-kekayaan-alam-laut-papua 1/4
MAKALAH
LESTARIKAN KEKAYAAN ALAM LAUT PAPUA
Dibuat untuk tugas akhir semester Mata Kuliah Ekowisata Perairan
Disusun oleh:
Fajar Sakti Nur Hardiansyah / B04080136
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
5/13/2018 Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lestarikan-kekayaan-alam-laut-papua 2/4
Ringkasan:
LESTARIKAN KEKAYAAN ALAM LAUT PAPUA
(Sumber: PAPUA Jejak Langkah Penuh Kesan oleh Frino Bariarcianur, Ahmad yunus)
Wilayah perairan laut papua memang kerajaan bagi keanekaragam hayati dunia.tujuh
puluh lima persenjenis terumbu karang dunia hidup dan berkembang dengan alami di kawasan
Raja Ampat. Seribu jenis ikan karang, moluska, ikan dugong, paus, lumba-lumba, dan berbagai
jenis penyu adalah penghuni di kawasan seluas 60.000 hektar ini.
Mutiara keindahan papua tak hanya berada di kehidupan bawah lautnya. Berbagai jenis
burung endemic,serangga,dan anggrek juga menjadi keunikan kawasan ini. Raja Ampat adalah
salah satu dari empat kawasan konservasi perairan di papua. Tiga kawasan konservasi lainnya
adalah perairan di Sorong, Kaimana, dan Biak Numfor.
Raja Ampat memiliki empat pulau besar. Di antaranya Waigeo, Salawati, dan Batanta.
Selain itu, ada 640 pulau kecil lainnya yang tersebar. Pohon-pohon tumbuh besar seperti
hamparan zamrud di lautan. Dengan pasir putih yang halus dan membentuk cincin pada setiap
pulau. Perairan yang tenang dan siluet saat matahari terbenam membuat Raja Ampat menjadi
salah satu tempat eksotik di Indonesia timur. Tak salah jika pesona Raja Ampat pun menjadi
terkenal hingga mancanegara.
Terumbu karang yang alami serta jenis ikan dan moluska yang hidup disini memiliki
tingkat keragaman hayati paling tinggi. Lembaga internasional seperti Conservation
International (CI), The Nature Conservancy serta Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI)
telah melakukan sejumlah penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa hamper 75 persen jenis
terumbu karang dunia terdapat di Raja Ampat. Ada 1000 lebih jenis ikan terumbu karang, penyu,
dugong, paus, dan moluska yang hidup berkembang secara lestari. Beberapa hewan langka dan
masuk dalam perlindungan dapat ditemukan disini, diantaranya lumba-lumba bungkuk Indo
Pacifik ( Indo Pacific Humpback Dolphin) serta Paus Baleen Papua.
Berbagai jenis terumbu karang yang berwarna-warni seperti selimut menutupi tebing
karang di selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Bantana hingga kepulauan Wayag. Di Kampung
Saondarek, ketika air laut surut hamparan terumbu karang bahkan bias dilihat dengan mata
telanjang. Sinar matahari menghangatkan hutang terumbu karang tersebut tanpa maerusaknya.
Alam Raja Ampat yang terjaga dan lestari telah menjadi bagian jantung segitiga terumbu karang
5/13/2018 Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lestarikan-kekayaan-alam-laut-papua 3/4
dunia. Peneliti, fotografer bawah laut, penyelam, kapal-kapal layar, yacht maupun kapal pinisi
yang mengembangkan ekowisata menetapkan Raja Ampat sebagai tujuan wisata utama. Pulau
Ayau, salah satu pulau kecil di Raja Ampat, memiliki kearifan budaya local baarnama Sasi.
Ketua adat menetapkan aturan bersama bagi masyarakatnya untuk tidak menggangu satu wilayah
dalam kurun waktu tertentu. Tempat ini merupakan lokasi pemijahan ikan-ikan untuk bertelur.
Dengan Sasi, diharapkan ikan-ikan dapat berkembang dan mencukupi kebutuhan makanan bagi
masyarakat. Jenis ikannya antara lain: kakap, kerapu, dan udang-udangan.
Analisis:
Perairan yang terdapat di Papua menjadikan pengunjung dapat memenuhi kebutuhan
ataupun keinginan dalam berwisata sesuai dengan motivasi wisatanya masing-masing.
a. Motivasi fisik : pengunjung dapat menikmati panorama pantai yang membentang luas,
dengan pasir putih yang mengelilingi pulaunya.
b. Motivasi budaya : pengunjung dapat mengetahui adat-adat suku di papua. Contohnya
adat Sasi, dimana pengunjung maupun masyarakat di daerah tersebut harus mendukung
dan menjaga kelestarian alam agar flora dan fauna di kawasan tersebut tetap lestari.
c. Motivasi Antar Pribadi : pengunjung dapat bertemu dan mengenal lebih dalam tentang
orang-orang suku papua yang ramah dan baik hati.
d. Motivasi status dan martabat : panorama yang indah dari kekayaan alam laut papua
membuat kawasan ini terkenal hingga ke mancanegara. Hal ini akan membuat kepuasan
tersendiri bagi pengunjung yang pernah berkunjung kesana.
Pariwisata yang terdapat di daerah ini secara garis besar telah memenuhi 8 prinsip
ekowisata. Hal tersebut terwujud dalam berbagai tindakan seperti menerapkan peraturan adat
Sasi, dimana peraturan tersebut akan mencegah dan menanggulangi dampak kegiatan wisatawan
terhadap alam dan budaya. Peraturan adat tersebut secara tidak langsung juga memberikan
pendidikan konservasi lingkungan kepada wisatawan. Adanya partisipasi masyarakat yang
ditunjukkan dengan ikutnya masyarakat dalam memantau berjalannya peraturan adat Sasi.
Dengan adanya partisipasi masyarakat ini akan menambah pendapatan ekonomi masyarakat
local. Sehingga dengan adanya mutu dan pelayanan yang baik, akan menambah jumlah
wisatawan yang masuk dan akan menambah devisa Negara dan pendapatan daerah.
5/13/2018 Lestarikan Kekayaan Alam Laut Papua - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lestarikan-kekayaan-alam-laut-papua 4/4
Namun, dari berbagai system yang diterapkan, ada beberapa kekurangan dalam
pelaksanaan program wisata ini yaitu, tidak adanya batasan jumlah pengunjung yang datang. Hal
ini nantinya akan mengakibatkan pergeseran keseimbangan kelestarian alam karena daya dukung
alam yang tidak sanggup menampung kapasitas wisatawan yang berlebihan. Majunya objek
wisata dan banyaknya wisatawan ini akan memancing pemilik modal/investor-investor, baik
local maupun asing, mendirikan market untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Hal tersebut
dilakukan sebagai upaya pengembangan pariwisata dilihat dari aspek market. Selain tidak adanya
batasan pengunjung, adanya kendala dalam pembinaan system perencanaan pengembangan
pariwisata kepada masyarakat local juga menjadi masalah dalam penerapan kebijakan
pengembangan ekowisata. Masyarakat local yang mayoritas memiliki budaya yang kental dari
sukunya, membuat penyuluh dari pemerintah mengalami kesulitan dalam memberikan
pembinaan tentang prosedur yang harus dijalankan. Bahkan tak jarang prosedur-prosedur yang
seharusnya diterapkan dilalaikan begitu saja. Misalnya hal-hal yang berkaitan tentang
pelaporan,terkadang apa yang di laporkan berbeda dengan keadaan aslinya. Hal ini tidak lepas
dari monitoring dari setiap pelaku kebijakan ekowisata. Kurangnya monitoring akan berimbas
pula terhadap kurang berlakunya kebijakan ekowisata.
Rekomendasi yang bisa diberikan adalah pemerintah pusat, yang memiliki kekuasaan
tertinggi, dapat memberikan perhatian lebih terhadap potensi yang terdapat di kawasan laut
Papua. Perhatian ini dapat berupa pemberian peta konsep pengembangan ekowisata yang tertuju bukan hanya untuk kepuasan wisatawan, namun juga mempertimbangkan aspek kelestarian
alam. Selain itu, pemerintah juga dapat mengirimkan beberapa orang ahli sebagai pelaksana
kebijakan pengembangan ekowisata ke daerah tersebut, agar masyarakat sekitar dapat belajar dan
mencontoh secara langsung dan benar tentang pelaksanaan kebijakan yang sudah direncanakan.
Monitoring dari seorang yang ahli, yang direkomendasikan pemerintah ini, akan mengurangi
kendala-kendala yang ada dilapangan.
Pendidikan-pendidikan konservasi sangat penting diberikan untuk generasi muda. Hal
ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda terhadap kelestarian lingkungan sehingga
mempunyai keinginan untuk berperan secara aktif dalam melestarikannya. Apabila hal-hal diatas
dapat terlaksana, maka akan sesuai dengan strategi pelaksanaan kebijakan operasional. Sehingga
potensi kekayaan alam laut Papua dapat dimanfaatkan dan dikembangkan tanpa harus
mengeksploitasi alam dan menjaganya sehingga tetap lestari.