LESSON PLAN PRAKTIK_manual plas.docx

16
2 LESSON PLAN PRAKTIK Nama Pekerjaan Unit Pelayanan Waktu Nama Dosen : : : Melakukan Manual Plasenta ASKEB II ( Persalinan ) 60 menit Ratna Dewi Putri 1. Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi mahasiswa diharapkan dapat menyiapkan bahan / peralatan secara lengkap sesuai yang dibutuhkan untuk melakukan manual plasenta 2. Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi diharapkan mahsiswa mampu melakukan manual plasenta sesuai dengan langkah – langkah atau prosedur yang telah ditentukan. Peralatan : 1. 1 setengah kocher 2. 1 gunting episiotomy 3. 2 klem kocher 4. 1 gunting tali pusat Objektif Perilaku Siswa Pekerjaan Laboratorium

Transcript of LESSON PLAN PRAKTIK_manual plas.docx

LESSON PLAN PRAKTIK

Nama PekerjaanUnit PelayananWaktuNama Dosen:

::Melakukan Manual Plasenta ASKEB II ( Persalinan )60 menitRatna Dewi Putri

Objektif Perilaku Siswa

1. Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi mahasiswa diharapkan dapat menyiapkan bahan / peralatan secara lengkap sesuai yang dibutuhkan untuk melakukan manual plasenta 2. Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi diharapkan mahsiswa mampu melakukan manual plasenta sesuai dengan langkah langkah atau prosedur yang telah ditentukan.

Pekerjaan LaboratoriumBahan :

Peralatan :1. 1 setengah kocher 2. 1 gunting episiotomy 3. 2 klem kocher4. 1 gunting tali pusat 5. 1 nald vouder 6. Heating set 7. Kateter 8. Tensimeter dan stetoskop Perlengkapan :1. Baju kamar tindakan 2. Perlengkapan perlindungan diri 3. 2 pasang sarung tangan panjang 4. 2 pasang sepatu boot 5. 1 buah tempat plasenta 6. Oksigen 7. Kotak sampah basah dan kering 8. Larutan klorin 0,5 %Bahan bahan :1. Tranfusi set / infus set2. Phantom perut dan plasenta 3. Spuit 5 cc, 3 cc 4. Larutan antiseptik, iodin 10 % 5. Larutan klorin 0,5 % 6. Air sabun 7. Air DTT8. Kassa steril 9. Plester 10. Medikamentosaa. Analgetika ( petidin 1 2 mg, Ketamin HCl 0,5 mg, Tramadol 1 2 mg ) b. Sedativa ( diazepam 10 mg )c. Atropin Sulfas 0,25 0,5 mg d. Uterotonika ( oksitosin, ergometrin, prostaglandin )e. Cairan NaCl atau RL

Alat BantuMultimedia , lesson plan praktik, job sheet, daftar tilik.

Metode

Demonstrasi dengan empat langkah yaitu : pendahuluan dengan peragaan langsung, peragaan langkah demi langkah, penerapan (aplikasi), penilaian (evaluasi)

Referensi

1. Depkes RI. Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta. 2007. Hal : 3.9 3.102. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2000. Hal : 656 - 573. Saifudin, Abdul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2006. Hal : 178 81, 511 14 4. JNPK-KR. Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial Persalinan. Edisi Revisi Cetakan ke-3. Jakarta: JNPK-KR. 2007. Hal: 128-130

Pendahuluan

1. Diawali dengan pemberian materi2. Menjelaskan metode yang akan ditempuh mahasiswa dalam praktikum ini yaitu dengan memperhatikan peragaan yang ditampilkan oleh dosen , praktek berkelompok dan individual.3. Menjelaskan kepada mahasiswa bahwa keterampilan ini penting dan harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon bidan agar dapat memberikan asuhan pada kliennya yaitu kompresi bimanual internal sesuai dengan standar pelayanan dan kewenangannya.

Dasar Teori

Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir.3 Jenis retensio plasenta a. Plasenta adhesiva Implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.b. Plasenta akretaImplantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.c. Plasenta inkretaImplantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.d. Plasenta perkretaImplantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus .e. Plasenta inkarserataTertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan oleh konstruksi ostium uteri.3Apabila plasenta tidak lahir 30 menit setelah bayi lahir, lakukan penanganan dengan melakukan manual plasenta. 1,4

Pelaksanaan Prosedur Tindakan

NOLANGKAH LANGKAHKEY POINT

1.Siapkan alat alat dan bahan yang akan digunakan.

Menyusun alat secara berurutan sesuai dengan penggunaan ( ergonomis ) serta memeriksa kelengkapannya dan meletakkannya di tempat yang terjangkau.

2.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.

Mencuci tangan dengan 7 langkah sampai ke bagian siku, dengan melepaskan perhiasan yang digunakan sebelumnya.

3. Pastikan infus telah terpasang

Infua yang terpasang memudahkan dalam pembaerian sedativ dan analgetik

4.Posisikan ibu dalam keadaan lithotomi, membersihkan bagian perineum dan vulva dengan menggunakan kapas DTT, lakukan kateterisasi kandung kemih.

Perhatikan tehnik aseptik Pastikan kateter masuk ke dalam kandung kemih dengan benar. Cabut kateter setelah kandung kemih kosong.

4.Jepit tali pusat dengan klem, dan tegangkan sejajar dengan lantai.

Jangan dilakukan penarikan, tegangkan secara perlahan.

5.Masukkan tangan kanan ke dalam vagina secara obstetrik, sementara tangan kiri memegang tali pusat.

Secara obstetrik, punggung tangan kanan menghadap ke bawah. Susuri tali pusat hingga ditemukan bagian implantasi plasenta.

6.Lepaskan pegangan tangan kiri pada tali pusat dan memindahkannya ke fundus uteri.

Lakukan penekanan pada fundus uteri untuk membantu uterus berkontraksi.

7.Dengan menggunakan bagian lateral jari-jari tangan mencari insersi pinggir plasenta, membuka tangan seperti memberi salam.

Jari-jari tangan rapat dengan ibu jari. Temukan bagian pinggir plasenta yang telah lepas terlebih dahulu.

8.Lakukan pelepasan plasentaKey Point :

Geser tangan kekanan dan kiri, sambil digeserkan keatas (kranial ibu) seperti gerakan menyisir hingga semua perlekatan terlepas dari dinding uterus, curigai adanya plasenta akreta jika plasenta sulit dilepaskan Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal sama (punggung tangan pada dinding kavum uteri) tetapi tali pusat berada di bawah tangan kanan

9.

Tarik plasenta secara hati-hati dengan tangan kanan saat uterus berkontraksi, yakinkan bahwa tidak ada sisa plasenta yang tertinggal di dalam kavum uteri dengan melakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang tertinggal.

Tanda uterus sudah bersih adalah uterus teraba licin dan halus

10.Pindahkan tangan kiri ke supra simphisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan.

Lakukan penekanan secara dorsokranial agar tidak terjadi inversio uteri. Lahirkan plasenta dengan hati-hati

11.Masase fundus uteri

Lakukan masase secara sirkuler selama 15 detik

12.Periksa kelengkapan plasenta setelah dilahirkan.

Periksa plasenta dengan seksama dari bagian maternal dilanjutkan ke bagian fetal. Rapatkan selaput plasenta, periksa apakah terdapat bagian yang tertinggal.

13.Berikan uterotonika.

Berikan ergometrin 0,2 mg secara I.M

14.Periksa ibu dan lakukan penjahitan jika terdapat robekan jalan lahir maupun episiotomi.

Pastikan keadaan umum ibu baik. Lakukan penjahitan segera apabila ditemukan adaanya laserasi ataupun luka episiotomi. Observasi kontraksi uterus.

15.Letakkan seluruh peralatan dan bahan yang terkontaminasi ke dalam larutan klorin 0,5 %

Rendam seluruh peralatan dalam keadaan terbuka, pastikan seluruh bagian terendam larutan klorin 0,5 %.

16.Lepaskan sarung tangan, dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %

Rendam sarung tangan dalam keadaan terbalik.

17Cuci tangan setelah tindakan dengan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.

Mencuci tangan dengan 7 langkah sampai ke bagian siku

18.Observasi perdarahan pervaginam, kontraksi, dan tanda-tanda vital ibu.

Lakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua.

AplikasiMenunjuk salah satu mahasiswa untuk memperagakan kembali demonstrasi yang dilakukan.

Penilaian

Akan dilakukan penilaian pada mahasiswa secara objektif dengan menggunakan checklist sehingga kompetensi mahasiswa benar-benar di ketahui, pada kesempatan berikutnya.

Evaluasi

Mahasiswa mampu melakukan persiapan tindakan sesuai dengan prosedur Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi Mahasiswa dapat melakukan tindakan manual plasenta dengan benar sesuai dengan prosedur dan secara berurutan. Mahasiswa selalu memperhatikan keamanan dan kenyamanan klien dalam melakukan tindakan Dosen menilai langkah-langkah tindakan kompresi manual plasenta dengan menggunakan chek list.

2