Lentera Swara Lampung

8
HARGA ECERAN : Rp 4000,- Pendiri : Hendri Std C M Y K C M Y K Alamat Redaksi : Jl.Ratu Dibalau (Jl.Suparman) No. 33A Kelurahan Tanjung Seneng, Kecamatan Tanjung Seneng, Bandar Lampung Telp/Fax : (0721) 8050252 e-mail : [email protected] Harian Swara Lampung add on @SwaraLampung follow on No. 89 KAMIS, 31 MARET 2016 www.lenteraswaralampung.com Oh Ya ? Gara-gara telat mengembalikan film sewa, James Meyers terancam masuk penjara. Pria asal Kota Con- cord, North Carolina, ini terperanjat karena tercatat menyewa film itu sejak 14 tahun lalu. “Saya bahkan tidak ingat pernah memiliki, me- nyewa, atau menontonnya,” kata Meyers kepada NBC News, kemarin. Meyers menyewa film VHS berjudul Freddy Got Fingered di sebuah toko rental video lokal, Terancam Dibui Lantaran Lupa Kembalikan Film Sewaan Ikhlas Ditinggal Pergi Kabar duka menyelimuti ke- luarga musisi Nazriel Irham atau Ariel ‘Noah’. Pasalnya, ayahanda Ariel hari Selasa kemarin me- ninggal dunia, lantaran pe- nyakit stroke yang telah lama diderita. Ucapan duka pun datang dari berbagai kalangan, termasuk wanita yang saat ini dikabarkan dekat den- gan vokalis flamboyan Baca II Ikhlas II HAL 7 Baca II Terancam II HAL 7 Bandarlampung (Lentera SL): Berdasarkan pantauan Lentera Swara Lampung, dalam sidang ter- tutup di ruang Garuda Pengadilan Negeri Tanjungkarang itu, petugas kepolisian bersama pihak Kejari Bandarlampung yang dipimpim Kasi Intel Andrie, mensterilkan lokasi sidang demi mengantisipasi pecahnya kerusuhan. Bahkan setiap pengunjung yang datang harus melalui pemeriksaan alat metal detector. Dalam persidangan yang dip- impin Hakim Yus Enidar itu, petugas hanya mengizinkan 1 orang keluarga dari masing-masing terdakwa masuk ke dalam ruangan untuk menyaksikan persidangan. Sementara pengunjung yang ter- tahan di luar ruang sidang ber- sorak histeris saat mendapati para terdakwa masuk ke ruang sidang di bawah pengawalan ketat aparat. Kasi Intel Kejari, Andrie, menjelaskan sidang kali ini me- mang belangsung cepat, sehingga proses berikutnya bisa digelar secara maraton pada Kamis (31/3) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi. Proses yang cepat ini dilakukan mengingat masa penahanan para terdakwa yang masih dibawah umur itu san- gat terbatas. “Langsung dilanjutkan besok (hari ini, red). Karena pekan depan para terdakwa yang masih bersta- tus pelajar akan menjalani UJian Nasional (UN). Makanya Kamis ini sidang langsung dilanjutkan dengan agenda saksi dari orang tua korban, 3 tersangka lainnya, dan saksi yang berada di TKP,” ungkap Andrie usai persidangan. Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Rama Erfan, disebutkan terdakwa KRF, RH, dan IAP di- jerat Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana sub Pasal 338 tentang Pembunuhan, dan sub Pasal 170 ayat (2) ke-3 tentang Pengeroyokan. “Se- lain itu tersangka juga di- ancam dalam Pasal 80 ayat (3) UU RI No.35 Tahun 2014 Jo UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” ujar Andrie. Sidang dakwaan terhadap 3 tersangka (KRF, RH, dan IAP) pelaku pembantaian sadis Dwiki Dwi Sofyan dijaga ketat aparat. Tak kurang dari satuan Unit Reserse dan Unit Shabara Polresta Bandar- lampung diterjunkan untuk mengamankan jalannya persidangan. SIDANG PEMBANTAI DWIKI DIJAGA KETAT Mengejutkan, tembok pagar bagian luar lapas kelas III Gunungsugih set- inggi 7 meter tiba-tiba roboh pada Se- lasa (29/3) sekitar pukul 21.00 Wib. Tak pelak pagar sepanjang 50 meter itu rata dengan tanah. Lantas bagaimana dengan 402 warga binaan yang ada di dalamnya? Menurut Kalapas Gunungsugih, Bu- zarjos, ambruknya tembok itu lantaran murni faktor alam. “Roboh akibat terki- kis air hujan yang cukup deras. Mung- kin juga karena kualitas bangunannya kurang baik. Kita juga belum tahu pasti. Sejauh ini kita kembalikan lagi ke faktor alam,” katanya, Rabu (30/3). Saat ditanya apakah ada napi yang kabir pasca kejadian ini, dengan tegas Buzarjos memastikan napi utuh tetap terjaga. “Beruntung nggak ada yang kabur. Saya langsung koordinasi dengan Kapolres minta bantuan pengamanan. Kapolres langsung perintahkan Kaba- gops dan Kasatsabhara untuk menu- runkan anggota membantu pengamanan sampai waktu yang belum ditentukan,” ujarnya. Ditambahkan oleh Buzarjos seb- agai tindak lanjut dari peristiwa ini, dirinya bersama Kakanwil dan Kadivas Kemenkumham Lampung langsung menghadap bupati untuk meminta bantuan. “Pemkab langsung menyatakan komitmennya akan membantu untuk memperbaiki tembok yang roboh,” ucapnya. Mengenai pemindahan ratusan warga binaan, Buzarjos merasa belum perlu dilakukan, sebatas keamanan dan penjagaan masih terus dilakukan secara ketat. Sedangkan Kakanwil Kemenkum- ham Lampung Dardiansyah dan Kadivas Giri Purbadi yang melihat Tembok Lapas Kelas III Gunungsugih Roboh, Ada Napi Lari? Tulang Bawang (Lentera SL): Bupati Tulangbawang (Tuba), Hanan A Rozak, menegaskan untuk mengejar target PAD tahun ini pihaknya bakal merangkul pihak penegak hukum. Itu artinya para wajib pa- jak yang lalai akan diganjar sanksi hukum. Diakui oleh Hanan, selama ini pihaknya kerap menemui kendala di lapangan saat menghimpun pajak. Tak pelak pencapaian PAD yang dipancang Pemkab Tuba selalu meleset dari target. Dijelaskan bupati ken- dala yang dimaksud lantaran tidak sedikit para investor dan pengusaha di wilayah Tuba yang mangkir menyetor kewajibannya membayar pajak. “Ada banyak dalih dan perilaku yang mereka lakukan untuk menghindari pem- bayaran pajak. Salah satu perilaku itu dengan men- Telat Bayar Pajak Siap-siap Berurusan dengan Polisi Bandarlampung (Lentera SL): Si jago merah kembali mengamuk. Kali ini korban yang diberangus adalah rumah produksi kerupuk kulit kikil di Jalan Antara, Gang Antara 7, Sukajawa, Tanjungkarang Barat (TbB). Berun- tung kebakaran yang terjadi di rumah Kasmawati pada Rabu (30/3) sekitar pukul 14.26 WIB, itu tidak memakan korban jiwa. Dari keterangan menantu korban, Susilawati (23), penyebab terjadinya kebakaran berasal dari tumpahan min- yak yang digunakan untuk menggoreng kerupuk kulit yang dilakukan 5 orang pekerja di dapur. Api dari tungku Pabrik Kerupuk Kulit Ludes Dilalap Api Bandarlampung (Lentera SL): Kebijakan kantong plastik berbayar yang diberlakukan pada bulan Mei lalu dirasa simpang siur. Jika sebelumnya, para petugas di bagian kasir menjelaskan harga kantong plastik berbayar, kini di sejumlah waralaba justru menerapkan kebijakan semena-mena. Seperti yang dialami Pipit (28), warga Kedaton ini saat berbelanja di waralaba di sekitar Makam Pahlawan. Ia mengaku sebelumnya pernah ditanyakan petugas kasir apakah akan membeli kantong plastik seharga Rp 200 untuk tempat belanjaannya. “Ketika itu kita masih dikasih pilihan. Tapi sekarang nggak ditanya sama sekali, tahu-tahu langsung di dalam struk tertulis bahwa kantong plastiknya harus bayar. Ini kan Bandarlampung Tidak Ikut Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Baca II Sidang II HAL 7 Baca II Telat II HAL 7 Baca II Pabrik II HAL 7 Baca II Bandarlampung II HAL 7 Baca II Tembok II HAL 7 Ada banyak dalih dan perilaku yang mereka laku- kan untuk menghindari pembayaran pajak. Salah satu perilaku itu dengan mengatakan bahwa para pengusaha sedang tidak berada di tempat. Roboh akibat terkikis air hujan yang cukup deras. Mungkin juga karena kualitas ban- gunannya kurang baik. Kita juga belum tahu pasti. Sejauh ini kita kembalikan lagi ke faktor alam Foto: Lentera SL/El Shinta

description

Kamis, 31 Maret 2016

Transcript of Lentera Swara Lampung

Page 1: Lentera Swara Lampung

HARGA ECERAN : Rp 4000,-

Pendiri : Hendri Std

CMYK

CMYK

Alamat Redaksi : Jl.Ratu Dibalau (Jl.Suparman) No. 33AKelurahan Tanjung Seneng, Kecamatan Tanjung Seneng, Bandar Lampung

Telp/Fax : (0721) 8050252 e-mail : [email protected]

Harian Swara Lampung add on

@SwaraLampung follow on

No. 89

“ “

““

KAmiS, 31 mAREt 2016

www.lenteraswaralampung.com

Oh Ya ?

Gara-gara telat mengembalikan film sewa, James Meyers terancam masuk penjara. Pria asal Kota Con-cord, North Carolina, ini terperanjat karena tercatat menyewa film itu sejak 14 tahun lalu.

“Saya bahkan tidak ingat pernah memiliki, me-nyewa, atau menontonnya,” kata Meyers kepada NBC News, kemarin. Meyers menyewa film VHS berjudul Freddy Got Fingered di sebuah toko rental video lokal,

Terancam Dibui Lantaran Lupa Kembalikan Film Sewaan

Ikhlas Ditinggal PergiKabar duka menyelimuti ke-

luarga musisi Nazriel Irham atau Ariel ‘Noah’. Pasalnya, ayahanda Ariel hari Selasa kemarin me-ninggal dunia, lantaran pe-nyakit stroke yang telah lama diderita.

Ucapan duka pun datang dari berbagai kalangan, termasuk wanita yang saat ini dikabarkan dekat den-gan vokalis flamboyan

Baca II ikhlas II HAL 7

Baca II terancam II HAL 7

Bandarlampung (Lentera SL): Berdasarkan pantauan Lentera Swara Lampung, dalam sidang ter-tutup di ruang Garuda Pengadilan Negeri Tanjungkarang itu, petugas kepolisian bersama pihak Kejari Bandarlampung yang dipimpim Kasi Intel Andrie, mensterilkan lokasi sidang demi mengantisipasi pecahnya kerusuhan. Bahkan setiap pengunjung yang datang harus melalui pemeriksaan alat metal detector.

Dalam persidangan yang dip-impin Hakim Yus Enidar itu, petugas hanya mengizinkan 1 orang keluarga dari masing-masing terdakwa masuk ke dalam ruangan untuk menyaksikan persidangan. Sementara pengunjung yang ter-tahan di luar ruang sidang ber-sorak histeris saat mendapati para terdakwa masuk ke ruang sidang di bawah pengawalan ketat aparat.

Kasi Intel Kejari, Andrie, menjelaskan sidang kali ini me-mang belangsung cepat, sehingga proses berikutnya bisa digelar

secara maraton pada Kamis (31/3) dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi. Proses yang cepat ini dilakukan mengingat masa penahanan para terdakwa yang masih dibawah umur itu san-

gat terbatas.“Langsung dilanjutkan besok

(hari ini, red). Karena pekan depan para terdakwa yang masih bersta-tus pelajar akan menjalani UJian Nasional (UN). Makanya Kamis

ini sidang langsung dilanjutkan dengan agenda saksi dari orang tua korban, 3 tersangka lainnya, dan saksi yang berada di TKP,” ungkap Andrie usai persidangan.

Dalam dakwaan Jaksa Penuntut

Umum, Rama Erfan, disebutkan terdakwa KRF, RH, dan IAP di-jerat Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana sub Pasal 338 tentang Pembunuhan, dan sub Pasal 170 ayat (2) ke-3 tentang Pengeroyokan. “Se-

lain itu te r sangka

juga di- ancam dalam Pasal 80 ayat (3) UU RI No.35 Tahun 2014 Jo UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” ujar Andrie.

Sidang dakwaan terhadap 3 tersangka (KRF, RH, dan IAP)

pelaku pembantaian sadis Dwiki Dwi Sofyan dijaga

ketat aparat. Tak kurang dari satuan Unit Reserse dan Unit

Shabara Polresta Bandar-lampung diterjunkan untuk

mengamankan jalannya persidangan.

SIDANG PEMBANTAI DWIKI DIJAGA KETAT

Mengejutkan, tembok pagar bagian luar lapas kelas III Gunungsugih set-inggi 7 meter tiba-tiba roboh pada Se-lasa (29/3) sekitar pukul 21.00 Wib. Tak pelak pagar sepanjang 50 meter itu rata dengan tanah. Lantas bagaimana dengan 402 warga binaan yang ada di dalamnya?

Menurut Kalapas Gunungsugih, Bu-zarjos, ambruknya tembok itu lantaran murni faktor alam. “Roboh akibat terki-

kis air hujan yang cukup deras. Mung-kin juga karena kualitas bangunannya kurang baik. Kita juga belum tahu pasti. Sejauh ini kita kembalikan lagi ke faktor alam,” katanya, Rabu (30/3).

Saat ditanya apakah ada napi yang kabir pasca kejadian ini, dengan tegas Buzarjos memastikan napi utuh tetap terjaga. “Beruntung nggak ada yang kabur. Saya langsung koordinasi dengan Kapolres minta bantuan pengamanan. Kapolres langsung perintahkan Kaba-gops dan Kasatsabhara untuk menu-runkan anggota membantu pengamanan sampai waktu yang belum ditentukan,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Buzarjos seb-

agai tindak lanjut dari peristiwa ini, dirinya bersama Kakanwil dan Kadivas Kemenkumham Lampung langsung menghadap bupati untuk meminta bantuan. “Pemkab langsung menyatakan komitmennya akan membantu untuk memperbaiki tembok yang roboh,” ucapnya.

Mengenai pemindahan ratusan warga binaan, Buzarjos merasa belum perlu dilakukan, sebatas keamanan dan penjagaan masih terus dilakukan secara ketat. Sedangkan Kakanwil Kemenkum-ham Lampung Dardiansyah dan Kadivas Giri Purbadi yang melihat

Tembok Lapas Kelas III Gunungsugih Roboh, Ada Napi Lari?

Tulang Bawang (Lentera SL): Bupati Tulangbawang (Tuba), Hanan A Rozak, menegaskan untuk mengejar target PAD tahun ini pihaknya bakal merangkul pihak penegak hukum. Itu artinya para wajib pa-jak yang lalai akan diganjar sanksi hukum.

Diakui oleh Hanan, selama ini pihaknya kerap menemui kendala di lapangan saat menghimpun pajak. Tak pelak pencapaian PAD yang dipancang Pemkab Tuba selalu meleset dari target. Dijelaskan bupati ken-dala yang dimaksud lantaran tidak sedikit para investor dan pengusaha di wilayah Tuba yang mangkir menyetor kewajibannya membayar pajak.

“Ada banyak dalih dan perilaku yang mereka lakukan untuk menghindari pem-bayaran pajak. Salah satu perilaku itu dengan men-

Telat Bayar Pajak Siap-siap Berurusan dengan Polisi Bandarlampung (Lentera SL): Si

jago merah kembali mengamuk. Kali ini korban yang diberangus adalah rumah produksi kerupuk kulit kikil di Jalan Antara, Gang Antara 7, Sukajawa, Tanjungkarang Barat (TbB). Berun-tung kebakaran yang terjadi di rumah Kasmawati pada Rabu (30/3) sekitar pukul 14.26 WIB, itu tidak memakan korban jiwa.

Dari keterangan menantu korban, Susilawati (23), penyebab terjadinya kebakaran berasal dari tumpahan min-yak yang digunakan untuk menggoreng kerupuk kulit yang dilakukan 5 orang pekerja di dapur. Api dari tungku

Pabrik Kerupuk Kulit Ludes Dilalap Api

Bandarlampung (Lentera SL): Kebijakan kantong plastik berbayar yang diberlakukan pada bulan Mei lalu dirasa simpang siur. Jika sebelumnya, para petugas di bagian kasir menjelaskan harga kantong plastik berbayar, kini di sejumlah waralaba justru menerapkan

kebijakan semena-mena. Seperti yang dialami Pipit (28),

warga Kedaton ini saat berbelanja di waralaba di sekitar Makam Pahlawan. Ia mengaku sebelumnya pernah ditanyakan petugas kasir apakah akan membeli kantong plastik seharga Rp 200 untuk

tempat belanjaannya. “Ketika itu kita masih dikasih pilihan. Tapi sekarang nggak ditanya sama sekali, tahu-tahu langsung di dalam struk tertulis bahwa kantong plastiknya harus bayar. Ini kan

Bandarlampung Tidak Ikut Kebijakan Kantong Plastik Berbayar

Baca II Sidang II HAL 7

Baca II telat II HAL 7

Baca II Pabrik II HAL 7

Baca II Bandarlampung II HAL 7

Baca II tembok II HAL 7

Ada banyak dalih dan perilaku yang mereka laku-kan untuk menghindari pembayaran pajak. Salah satu perilaku itu dengan mengatakan bahwa para pengusaha sedang tidak berada di tempat.

Roboh akibat terkikis air hujan yang cukup deras. Mungkin juga karena kualitas ban-gunannya kurang baik. Kita juga belum tahu pasti. Sejauh ini kita kembalikan lagi ke faktor alam

Foto: Lentera SL/El Shinta

Page 2: Lentera Swara Lampung

Lagi, Tembok Milik Pemprov Roboh

Dua Rumah Rusak Parah

Bandarlampung (Lentera SL): Defisitnya APBD Kota Bandarlam-pung tahun ini membuat pejabat setempat harus putar otak. Salah sa-tunya dengan melakukan peminjaman ke bank untuk menutupi tunggakan utang pemkot.

Sekretaris Kota (Sekkot) Badri Tamam, membantah jika pihaknya akan melakukan peminjaman ke bank. Pemkot memilik rencana lain, yakni dengan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Belum ada rencana itu, pinjaman ke bank kemungkinan hanya wacana. Kami belum memikir-kan hal itu,” kata Badri, Rabu (30/3).

Dirinya mengungkapkan, saat ini pihaknya memang fokus kepada peningkatan PAD. Meski pada triwu-lan pertama hasil pendapatan kurang memuaskan, namun hal ini memang biasa terjadi. “Realisasi PAD pada triwulan pertama memang biasa kecil, karena maklum saja pada triwulan per-tama kan kegiatan pemerintah belum berjalan,” terangnya.

Ia mengaku optimis pada triwu-lan kedua dan ketiga hasil dari PAD sudah bisa terlihat dan ada kenai-kan. “Di triwulan selanjutnyalah, kenaikan PAD harus ditingkatkan,” sanggahnya.

Sebelumnya, Pemkot Bandarlam-

pung tengah melakukan pendekatan ke Bank BJP untuk mengajukan pinja-man untuk menutupi defisit APBD dan melunasi kewajiban utang pemkot ditahun 2015.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Trisno Andreas, membenarkan jika pemkot tengah melakukan pendekatan dengan pihak BJB untuk mengajukan pinjaman. “Kita masih pendekatan, nilainya belum bisa kita sampaikan. Tapi kalau angka defisit APBD kita mencapai Rp 123 miliar. Itu meru-pakan utang-utang pemkot kepada pihak ketiga,” jelas Trisno.

Dirinya menjelaskan, proposal pengajuan pinjaman sudah disampai-kan ke Bank BJP dan tengah ditelaah pihak manajemen bank. “Kita sudah masukan, sekarang masih ditelaah di-reksinya. Kita belum tahu jelas, berapa bunganya, berapa tenornya, jadi nilai pinjaman belum bisa kita sampaikan,” terangnya.

Trisno menjelaskan, sejumlah tunggakan pemkot yang belum ter-bayar di antaranya utang Bina Ling-kungan (Biling) saat ini masih ter-sisa sekitar Rp 10 miliar. “Kalau utang kepada kontraktor, saya belum bisa rincikan jelas, tapi nilainya diatas utang billing,” paparnya. (El Shinta)

Kamis, 31 Maret 2016

Pemimpin Umum / Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab : Hendri Setiadi, SP Pimpinan Perusahaan: - Sekretaris Redaksi /Bendahara : Irma Yunita Redaktur : Reci Purwana, Ilwadi Perkasa, R Handayani, Asisten Redaktur : El Shinta Kota Bandar lampung :Ardiansyah, Rudi Hartono, Novela Endang Tri Utami, Anggun Anggraini, Kabupaten Pesawaran: M.Soheh (Kabiro) Kabupaten Pringsewu : David Dinata (Kabiro) Kota Metro: Sigit Supandoyo (Kabiro), Agus Saputra Kabupaten Lampung Selatan: Marhadan (Kabiro), Kabupaten Tanggamus: Arapik Junaidi (Kabiro), Jeni Hevi, Ricky Resen N Kabupaten Lampung Timur: Chandra Zakaria (Kabiro), Firdaus (Waka Biro), Kabupaten Lampung Utara: - Kabupaten Lampung Barat: Iwan Setiawan (Kabiro), Kabupaten Tulang Bawang : Armadan (Kabiro) Kabupaten Tulang Bawang Barat : Shobari (Kabiro), Amin Paijo, Syaiful Muthofi Kabupaten Way Kanan : M Shaleh (Kabiro) Kabupaten Lampung Tengah: Febir Yadi (Kabiro) Kabupaten Mesuji : Iqbal (Kabiro) Kabupaten Pesisir Barat : Agustiawan (Kabiro) Design Grafis/Lay Out : M Irvan A.S, Staf Iklan : Rahma Diana Putri Sirkulasi : Aria Suprika, Maulana Riansah Ansyori Alamat Redaksi : JL. Ratu Dibalau (Jl. Suparman No. 33 A ) Kecamatan Tanjung Seneng, Kelurahan Tanjung Seneng, Bandarlampung Telp. (0721) 8050252 Email: [email protected], Penerbit: PT. Lentera Timur Abadi Rekening: Percetakan: PT. Subur Jaya Nirwana (Isi diluar tanggungjawab Percetakan).

Wartawan Swara Lampung selalu dibekali kartu pers. Wartawan Swara Lampung tidak boleh menerima atau meminta sesuatu apapun dari narasumber dengan alasan apapun. Jika menjumpai pelanggaran terhadap ketentuan tersebut, diharap untuk dapat kiranya menghubungi redaksi ke nomor 0853 6960 9909

2

Polemik HGB 23 Ruko Pasar Tengah

Bandarlampung (Lentera SL): Tembok pagar yang terletak tepat di belakang Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung roboh akibat hujan deras pada Selasa (29/3) malam. Menurut pen-gakuan salah satu korban terparah, Yassin Taqwa (41) dirinya sempat mendengar bunyi gemuruh pada malam itu. Tak lama sekitar pukul 22.00 WIB, terdengar suara warga yang berteriak lantaran tembok pagar sepanjang 80 meter tersebut

roboh.“Kami langsung keluar rumah

karena tembok itu berhadapan dengan ruang tamu kami. Alham-dulillah nggak ada korban jiwa, tapi kerusakan parah ya dialami oleh dua rumah warga,” katanya saat ditemui di kediamannya, Rabu (30/3).

Dirinya menjelaskan, robohnya tembok pagar itu lantaran ti-dak mampu menahan air hujan. Dirinya pun mengakui bahwa RT, lurah dan babinkamtibmas

setempat telah meninjau lokasi pada Rabu pagi.

“Pak RT,lurah sama babinka-mtibmas sudah datang ke sini, untuk melihat kondisi rumah yang terkena runtuhan. Kami heran, tembok ini baru dua tahun diban-gun tapi kok sudah rubuh,” timpal Suminah, rekan Yassin.

Sementara itu, Camat TbS Yustam Efendi, mengaku telah menerima informasi ini. Pihaknya telah meninjau lokasi pada Selasa malam bersama lurah setempat. Menurut dia, hal ini terjadi karena ada aliran selokan yang tidak mampu menahan genangan air hujan. “Kita sudah meninjau lokasi

Selasa malam. Ini mau kita lapor-kan ke Dinas Sosial untuk kita data kerusakannya,” paparnya.

Dirinya juga mengatakan pi-hak Biro Perlengkapan dan Aset Pemprov Lampung dan meninjau lapangan bersama lurah kemarin. Dari informasi yang disampaikan Lurah Talang yakni Sarkoni, pihak Pemprov Lampung mengatakan penyebab keruntuhan ini lantaran talud yang dibangun di dalam tem-bok pagar itu jebol sehingga tidak mampu menampung genangan air hujan.

“Makanya yang jebol separuh karena talud sepanjang 35 meter itulah yang jebol nggak kuat nahan

air. Mereka juga mau memperbaiki itu,” terangnya.

Atas kejadian tersbeut, pi-haknya berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang lantaran jebolnya tembok pagar milik pemprov itu sudah sempat menelan korban jiwa dua tahun lalu. “Kita harap pmbangunan tembok pagar ini tidak lagi menjadi momok bagi warga. Karena dua tahun lalu ada dua korban yang meninggal akibat rubuhnya tem-bok pagar dengan penyebab yang sama. Semoga setelah diperbaiki nanti nggak ada lagi kejadian warga beserta rumah tertimbun pagar itu,” tandasnya. (El Shinta)

Sejumlah rumah rusak parah akibat rubuhnya tembok pagar sepanjang 35 meter yang terletak di Jalan

Mongonsidi Gang Madrasah Kampung Sinar Gading, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan (TbS).

Pagar milik Pemprov Lampung di Jalan Wolter Mongonsidi Gang Madrasah Kampung Sinar Gading, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan (TbS), roboh dan merusak rumah warga, pada Selasa (29/3) malam. (Foto: Lentera SL/El Shinta)

KepasSalah satu buruh yang di-PHK

Defisit Hingga Rp 123 MSekkot Bantah Pemkot

akan Utang ke Bank

Nama Instansi/Perusahaan Nomor Telepon

1. Hotline Polisi : 110

2. Polda Lampung : 0721 486841

3. Polsekta Kedaton : 0721 7691110

4. Polsekta Sukarame : 0721 7624250

5. Dirpolair : 0721 31310

6. ULPK BPPOM : 0721 254888

7. Poltabes Bandarlampung : 0721 254110

8. Polsekta Tanjungkarang Timur : 0721 253783

9. Polsekta Tanjungkarang Barat : 0721 255015

10. Polsekta Telukbetung Utara : 0721 482083

11. Polsekta Telukbetung Selatan : 0721 481283

12. Polsekta Telukbetung Barat : 0721 485383

13. Polsekta Panjang : 0721 31383

14. RSUD Abdul Moeloek : 0721 702455, 703312

15. Ambulans : 118

Nomor Telepon Penting

Bandarlampung (Lentera SL): Kebijakan men-gubah Stadion Pahoman menjadi ruang terbuka hijau (RTH) direspon dingin oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung. Sebab, kebijakan tersebut merupakan hak mutlak dari Pemerintah Provinsi Lampung (Pemprov) Lampung selaku pemilik aset.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bandarlampung, Trisno Andreas, mengatakan stadion tersebut memang milik pemprov dan pemkot hanya sebagai pengelola aset. Namun, ia menyayangkan jika lapangan sepak bola beserta perangkatnya dipindah ke Stadion PKOR Way Halim. Pasalnya, nilai aset pemkot di Stadion Pahoman sudah mencapai miliaran rupiah.

“Itu hak pemprov, kami hanya pengelolanya saja. Tapi sayang, kalau dipindah. Karena, track sintetis dengan tujuh lintasan yang dipakai, nilainya mencapai Rp 6 miliar. Itu sudah enam tahun. Kalau dipindah kan bisa rusak,” kata Trisno, Rabu (30/3).

Sebelumnya diberitakan, Bila sebelumnya sempat santer beredar wacana pemprov bakal menghibahkan Stadion Pahoman ke pihak Pemkot Bandarlampung, belakangan isu itu terbantahkan. Melalui rapat koor-dinasi percepatan pelaksanaan program pembangunan Provinsi Lampung di Ruang Staf Ahli, Selasa (29/3), pemprov justru akan menjadikan pusat olah raga itu sebagai area Ruang Terbuka Hijau (RTH), dengan catatan tanpa merubah fungsi stadion.

Terungkap rencana tersebut akan diimplemen-tasikan pada 2017 mendatang. “Revitalisasi ini tidak merubah fungsi dari Stadion Pahoman, masyarakat tetap bisa menggunakan sebagai arena olahraga, ke-giatan lainnya seperti pelaksanaan Shalat Idul Fitri maupun Idul Adha. Hanya saja nanti ditambah fungsi lainnya, sehingga diharapkan kondisinya akan lebih baik dan optimal,” terang Staf Ahli Bidang Pembangu-nan Pemprov Lampung, Fahrizal Darminto, kemarin.

Ia menuturkan, pengembangan fungsi dari stadion seluas 2,4 hektar itu, dimaksudkan untuk menunjang kegiatan masyarakat baik sebagai arena rekreasi dan taman bermain, arena pelaksanaan even, arena edukasi, serta fungsi ekonomi dan sosial budaya lainnya. “Ada-pun rencana nama yang akan diusulkan untuk areal tersebut adalah Taman Sakay Sambayan,” ungkapnya.

Sedangkan untuk kegiatan olahraga dengan cabang tertentu seperti sepakbola, sambung Fahrizal, rencananya akan dialihkan ke Stadion Way Halim. “Tentunya dengan sarana dan prasarana yang me-madai,” jelasnya.

Sedangkan mengenai rencana pembangunan Lampung Conventional Center (LCC) di Lapangan Enggal Saburai, koordinator tim asistensi dan koor-dinator percepatan pelaksanaan program Provinsi Lampung, Kherlani, menyatakan maksudnya untuk menyediakan kawasan bisnis dan olahraga bagi ma-syarakat Lampung.

“Pak Gubernur benar-benar berkomitmen untuk memajukan Provinsi Lampung, salah satunya dengan menyediakan kawasan bisnis dan olahraga. Sehinga pembangunan LCC ini nantinya akan terintegrasi den-gan area bisnis, pusat olahraga, perkantoran, serta gedung pertemuan,” kata Kherlani.(El Shinta)

PemkotSayangkan Rencana

RTH Stadion Pahoman

Pemira Presiden BEM Unila Bersitegang

Bandarlampung (Lentera SL); Pesta demokrasi maha-siswa atau yang biasa dikenal dengan pemilihan raya (pemira) Presiden Badan Eksekutif Ma-hasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila), harus dinodai dengan aksi keributan.

Aksi adu mulut di Tem-pat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) MIPA ini terjadi lantaran mahasiswa dari jurusan sejarah dan FKIP

di Jalan Panglima Polim tidak dapat menggunakan hak suar-anya karena terlambat datang ke TPS. Para mahasiswa ini meminta pihak Pansus Pemira agar memberikan tambahan waktu pencoblosan yang telah ditutup sejak pukul 15.00 WIB.

Ketua Pansus Pemira BEM Unila, Fauzul, mengatakan sesuai dengan peraturan pemira selesai jam 15.00 WIB dan 15 menit kemudian dilanjutkan dengan penghitungan suara.

“Kami juga sudah sediakan bilik suara untuk teman-teman yang berada di Kampus Polim. Total TPS ada 10, 8 titik di setiap fakultas di Unila , 1 di Metro dan 1 di Polim,” jelasnya, Rabu (30/3).

Sementara itu tim suskes dari pasangan calon nomor urut 2 menyayangkan keputusan dari Pansus. Menurut Rosyim juru bicara pasangan calon nomor urut 2 seharusnya pansus mem-berikan waktu tambahan bagi mahasiswa Jurusan Sejarah dan mahasiswa FKIP

“Sebenarnya sederhana saja, berikan waktu 5 menit mereka suruh milih, kan selesai tidak akan sampai terjadi keributan,” ujar Rosyim

Meskipun sempat diwarnai keributan, akhirnya Pemira kembali dilanjutkan. Pemira un-tuk memilih Presiden dan Wakil Presiden BEM Unila ini diikuti oleh dua pasangan calon. Pasan-gan calon nomor urut Ahmad Nur Hidayat dengan wakilnya Salma Faizah Ahmatullah dan nomor urut 2 Ahmad Naufal A Caya dan wakilnya Baidowi.

(El Shinta)

Suasana penghitungan suara Pemira Presiden BEM Unila di TPS FKIP MIPA, Rabu (30/3). (Foto: Lentera SL/El Shinta)

Page 3: Lentera Swara Lampung

3Kamis, 31 Maret 2016

LAkALANtASTabrak Truk Mogok, Sales Unilever Tewas

kASUS CItY SPAJaksa Tunggu Berkas Tahap I Cik Raden

Natar (Lentera SL): Malang nasib Sardi (30), warga Desa Sukamaju, Natar Lampung Selatan. Pasalnya, nyawa korban tidak dapat tertolong setelah terlibat kecelakaan lalulin-tas di Jalinsum KM 14-15 Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Jam 09.00 Wib, Rabu (30/3). Sebelumnya korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit dr.Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar-lampung.

Kecelakaan terjadi di depan Bengkel Cokro, Hajimena, melibatkan korban yang saat itu mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 No.Pol BE 6449 BO. Korban menabrak mobil Truk Mitsubishi Nopol BE 9972 CN yang mogok karena pecah ban. Diduga sopir truk tidak memberi tanda atau rambu mobil sedang mogok. (Ardiansyah)

Saat kendaraan korban menghantam bagian belakang truk, korban langsung terpelanting masuk ke dalam kolong truk.

Korban yang diketahui bekerja sebagai sales Unilever itu mengalami luka parah di bagian kepala dan patah tangan sebelah kiri.

(Ardiansyah)

Bandarlampung (Lentera SL): Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung masih menunggu berkas tahap I kasus pelecehan seksual yang me-nyeret pejabat Satpol PP Kota Bandar Lampung Cik Raden. Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, berkas perkara rekayasa penutupan City Spa itu belum juga dilimpahkan oleh Polda Lampung.

Kasipenkum Kejati Yadi Rachmat menjelas-kan jaksa peneliti masih menunggu pelimpahan tahap I kasus tersebut. Namun, untuk sementara Polda telah menyerahkan Surat Perintah Dimu-lainya Penyidikan (SPDP) ke Kejati.

“SPDP sudah diterima tanggal 10 Maret lalu atas 2 tersangka yaitu Cik Raden dan Hasrin. Untuk Hasrin telah dilakukan penahanan oleh Polda, sedangkan Cik Raden tidak ditahan,” kata Yadi, Rabu (30/3)

Dia melanjutkan, untuk tersangka lainnya yaitu Gusti yang dijerat dengan pasal pelece-han seksual, berkasnya juga dinyatakan belum lengkap oleh jaksa.

“Untuk Gusti saat ini masih P19 yang ke-2 dan belum bisa dinyatakan lengkap karena ma-sih ada petunjuk formil yang diberikan jaksa ke penyidik Polda yang belum dilengkapi.

(Ardiansyah)

Bandarlampung (Lentera SL): Direktur Reserse Krimi-nal Umum Polda Lampung, Kombes Pol Zarialdi saat dikonfirmasi melalui ponsel-nya membenarkan, pihaknya telah menangkap tersangka dalang kerusuhan yang terjadi

di Register 45 Mesuji beberapa hari lalu.

“Tersangka Krisna ini di-duga sebagai penyebab ter-jadinya kerusuhan hingga mengakibatkan adanya korban jiwa. Tersangka ditangkap di Solo, Jawa Tengah,”kata Zari-

aldi, Rabu (30/3).Menurutnya, selain ter-

sangka I Wayan Sugiarte alias Krisna, masih ada lagi lima tersangka lain yang masih diburu petugas.

Zarialdi menjelaskan, kerusuhan di Register 45 Me-suju bermula dari sengketa lahan antara kelompok Pema-tang Panggang, Ogan Komer-ing Ilir dengan kelompok Balian, Register 45, Mesjui. Kelompok Pematang Pang-

gang, melakukan penagihan atas sewa lahan sebesar Rp1 juta/hektarnya terhadap para petani kelompok Balian.

“Kedua kelompok itu, tidak menemui kesepakatan. Hingga akhirnya, mengakibatkan te-jadinya bentrok dan memicu aksi massa sampai terjadilah kerusuhan,”ujarnya.

Akibat kejadian itu, tiga orang mengalami luka bacok yakni, Cili (20) dan Soleh alias Ucu (30). Dua orang diantaran-

ya berasal dari kelompok Pema-tang Panggang, OKi. Sementara satu korban lain, Wayan Tias berasal dari kelompok Balian Register 45, Mesuji.

Belakangan Cili dilapor-kan tewas dan sudah dimak-amkan oleh keluarganya di Palembang.

Saat ini situasi keamanan di kawasan yang gampang ‘’panas’ itu sudah kondusif dan aktifitas warga sudah kembali normal seperti semula.(Ardiansyah)

Polda tangkap Biang Rusuh mesujiTim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polda Lampung

menangkap I Wayan Sugiarte alias Krisna, yang disebut-sebut sebagai dalang kerusuhan di Register

45 Mesuji. Krisna ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/3).

Tubaba (Lentera SL): Peristiwa amuk massa yang terjadi di kawasan Register 44 Tulangbawang Barat yang terjadi 11 Maret lalu mendapat perhatian khusus Kementerian Koordinator bidang Hukum dan Keamanan RI. Kemarin, kement-erian ini mengirimkan tim untuk mengumpulkan data dan informasi terkait peristiwa tersebut.

Pada peristiwa berdarah itu, diketahui menewaskan 3 orang warga, 4 orang luka-luka, dan beberapa rumah serta kendaraan warga ikut terbakar.

Tim perwakilan Kemenko-polhukam itu antara lain Kolonel Inf. Yusran Yunus dan Kombespol Didik Agung Wijanarko. Bersama dengan Polres Tuba dan Dandim 0412 Lampung Utara, keduanya menjumpai Bupati Tubaba Umar Ahmad dan Wabup Fauzi Hasan,

Pada pertemuan itu, utusan kementerian meminta informasi dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Tubaba dan Pemkab Tubaba. “Mohon dikoreksi apa yang saya sampai-kan tentang kronologis peristiwa di Kecamatan Gunung Terang 11 Maret yang lalu. Karena, yang kami tahu dikementerian ada isu SARA pada peristiwa ini,” ungkap Kolonel Inf. Yusran Yunus dihada-pan bupati.

FKDM sudah memberikan informasi rinci tentang peristiwa eksekusi terhadap tiga korban den-gan menggunakan senjata api dan juga senjata tajam di lokasi kejadian. Dijelaskan juga tentang adanya pre-manisme dengan cara meminta sewa lahan kepada penggarap, mengganti surat penggarapan bagi lahan yang telah memiliki surat, serta biaya

keamanan. FKDM juga menyampaikan

adanya oknum yang memaksa agar penggarap lahan menjual singkong hasil panen kepada salah satu pe-rusahaan meski harganya rendah dari pabrik-pabrik lainnya.

Masalah lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni soal narkoba dan senjata api. Berdasarkan data yang ada di Ke-menterianpolhutkam, Lampung termasuk daerah zona merah narkoba dan senpi.

Sementara itu, Bupati Tubaba Umar Ahmad dalam beberapa pertemuan baik dengan masyarakat Terang Agung, Kecamatan Gunung Terang maupun dalam pertemuan dengan Komite I DPD RI men-gatakan bahwa konflik yang terjadi di Register 44, murni kriminal, tidak menyangkut SARA. (Arie)

KemenkopolhukamKirim Tim ke Tubaba

Bandarlampung (Lentera SL): Dengan suara tegas, Jaksa Penuntut Umum ( JPU) menuntut terdakwa Sriyanto alias Telek dihukum seumur hidup dan meminta agar terda-kwa tetap ditahan. Demikian tuntuan JPU Sab’in dalam sidang di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, kemarin.

JPU menjerat terdakwa dengan pasal 114 ayat 2 Un-dang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

“Menyatakan terdakwa Sriyanto alias Telek Bin Sub-agio melakukan tindak pidana melawan hukum menjadi perantara dalam hal jual beli, menyerahkan atau menerima narkotika golongan 1 yang dalam bentuk tanaman be-ratnya melebihi 1 kilogram dan bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram. Menuntut pidana penjara selama seumur hidup dengan perintah terda-kwa tetap di tahan,” ujar JPU dihadapan Majelis Hakim yang diketahui Pastra Joseph Ziraluo.

Dalam uraian JPU ter-ungkap bahwa tindakan ter-dakwa mengedarkan narkoba pada Selasa 21 Juli 2015 sekitar pukul 12.30 wib, bertempat di Desa Tanjung Rame Ke-camatan Suban, Kabupaten Kampung Selatan (Lamsel) menyimpan narkoba jenis pil ektasi warna kuning dengan logo Ferari sebanyak 244 bu-tir. Selain itu, terdakwa juga memiliki sabu-sabu seberat 44 gram dan daun ganja seberat

80 kilogram.Barang haram tersebut

diperoleh terdakwa dari M. Yusri (DPO) yang meminta terdakwa menyimpan 500 pil exctacy , 44 gram sabu dan 80 kg daun ganja. Saat itu M.Yusrijuga meminta terda-kwa menunggu perintah jika ada pembeli, dan terdakwa ber-sedia mengantarkan pesanan para pelanggan atas perintah dari M.Yusri (DPO).

Pada 21 Juli 2015, saat penyerahan barang haram tersebut, terdakwa menunggu di Rumah Makan Begadang 1 Tanjungkarang Pusat. Saat tiba dilokasi, terdakwa diham-piri M.Yusri dan Ebijarkasih dengan mengendarai mobil minibus , dan memberikan seluruh barang haram tersebut kepada terdakwa. Selanjutnya terdakwa pulang ke rumah kontrakannya di Jl. Ki Agus Anang Nomor 21 Kelurahan Ketapang Kecamatan Telukb-etung Selatan (TbS).

Dua hari kemudian, te-patnya 23 Juli 2015 sekitar pukul 12.00 wib, atas perintah M.Yusri terdakwa diminta untuk mengantarkan ganja sebanyak 15 paket dengan be-rat 15 kg kepada pembeli yang saat itu menunggu di parkiran PKOR Wayhalim.

Perintah itu langsung di-laksanakan terdakwa, tapi pembeli tak kunjung dating. Akhirnya terdakwa ditangkap polisi dan langsung digelan-dang ke Mapolda Lampung.(Ardiansyah)

HOTTelek

Dituntut Seumur Hidup

Bandarlampung (Lentera SL): Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polsekta Tanjungkarang Barat meringkus tiga tersangka pencuri kendaraan bermotor (curanmor) milik korban Bripka Fajar, anggota Subdit IV Remaja Anak dan Wanita (renakta) Polda Lampung.

Ketiganya adalah Galih (19), warga Jalan Raya, Kelurahan Ka-rang Anyar, Jatiagung, Lampung Selatan, Ahmad Yani (18) dan Adit

(18), warga Jalan Wan Abdurrah-man, Kelurahan Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung yang dibekuk petugas pada Senin (28/3) di rumahnya masing-masing.

Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Heru Adrian menjelaskan tersangka ditangkap setelah petugas melakukan penyelidikan terhadap laporan pencurian di Jalan Perum Bukit Raya, Kelurahan Sumber Agung, Kemiling sekitar pukul

02.00, Rabu (13/1) lalu.“Modus yang digunakan ter-

sangka dengan merusak kunci kontak motor Honda Vario warna merah mi-lik korban menggunakan kunci letter T,” kata Heru di Mapolsek, kemarin.

Selain melakukan pencurian motor, ketiganya juga merupakan pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang mengincar target wani-ta. “Untuk curanmor tersangka telah melakukan 4 kali dan curas sekali di Bandar Lampung khususnya di wilayah Kemiling,” ungkapnya.

Dihadapan petugas, 3 remaja itu mengaku telah beraksi 2 kali bersama 2 rekannya itu.

“Eksekutornya Yani, Adit yang mengawasi, dan Galih nunggu dimo-tor. Motor curian dijual ke Pesawaran. Kalau curas, yang nodong Galih dan Yani yang ngancam korban pakai pisau,” kata Adit.(Ardiansyah)

Tekab Ringkus Remaja Pelaku Curanmor

Bandarlampung (Len-tera SL): Petugas Diretktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Lampung, menangkap perakit dan pengguna bom ikan, Muhamar (22), warga Kota Karang Telukbetung Timur, Bandarlampung. Polisi menangkap tersangka, saat sedang beroperasi di Perairan Lelangga, Pesawaran pada Rabu siang (30/3).

Kanit Tindak Direktorat Polair Polda Lampung, AKP Resky Maulana mengatakan, Muhamar ditangkap dalam patroli rutin Rubber Boat KP Sikatan- 3012. Petugas patroli mendengar suara suara seperti ledakan bom yang berasal dari kapal bagan Omega Jaya 6 yang sedang mengangkat jar-ing bagan berisi ikan.

“Ketika didekati, nakhoda kapal Muhammar, membuang botol bom ikan yang sudah siap untuk di ledakan,”kata Resky, Rabu (30/3).

Petugas langsung melaku-kan penggeledahan, dan ber-

hasil menemukan berbagai bahan campuran untuk mem-buat bom ikan, berupa pota-sium atau ampo yang sudah dicampur cat brown seberat 300 gram. Lalu 15 botol ko-song, satu kaleng kecil cat brown dan satu pipet untuk menyambung kep atau sumbu peledak.

“Dengan temuan itu, kami mengamankan Muhamar dan menyita kapal motor bertenaga 6 GT.22 berikut dokumen kapal dan hasil tangkapan ikan seberat 200 kKg,”ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan, Resky mengutarakan, bahwa Muhamar mengakui perbua-tannya merakit dan meng-gunakan bom ikan. Selain itu j Muhamar juga mengaku telah membuang barang bukti 8 botol bom ikan siap ledak.

“Tersangka dapat dijerat Pasal 8 ayat (1) Jo pasal 84 ayat (1) UU RI NO.45/2009 tentang perubahan atas UU RI NO.31/2004 tentang perikan-an,” terangnya.(Ardiansyah)

Ditpolair AmankanPerakit Bom Ikan

Bandarlampung (Lentera SL): Subdit I Direktorat Reserse Krimi-nal (Ditreskrimum) Polda Lampung menetapkan dua orang tersangka atas kasus dugaan penipuan dan pemalsuan surat izin pertambangan palsu terhadap PT. Jaya Pasifik Prop-ertindo ( JPP).

Kasubdit I Ditreskrimum Polda Lampung, AKBP Eko Supria-di mengatakan, pihaknya sudah melakukan gelar perkara terhadap kasus tersebut beberapa hari lalu.

“Hasil gelar perkara mengarah kepada dua orang tersangka, EA dan RC,” kata Eko, Rabu (30/3).

Eko mengutarakan, proses hu-kum perkara tersebut akan terus dilanjutkan sesuai prosedur hingga berakhir di pengadilan. Pihaknya akan memanggil kedua tersangka dan jika EA dan RC tidak datang, maka dipastikan akan dijemput paksa.

Dikatakannya, kasus ini sudah terang benderang, ada pelapor

dan yang dilaporkan atau terlapor. “Keduanya sudah tidak kooperatif, karena sudah tidak memenuhi panggilan penyidik. Secara limitatif, sudah bisa dilakukan penahanan. Dugaanya, mereka akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti,”ungkapnya.

Untuk mempertanggungjawab-kan perbuatannya, kata Eko, yang bersangkutan akan di kenai Pasal 378 KUHP dan Pasal 21 ayat (4) huruf b. (Ardiansyah)

Dua Pemalsu Izin Tambang Jadi Tersangka

Telek dikawal petugas saat memasuki ruang sidang. JPU menuntutnya dengan hukuman seumur hidup. (foto: Lentera SL/Ardiansyah)

Page 4: Lentera Swara Lampung

4Kamis, 31 Maret 2016

trio BBC main Bareng, tapi Selalu kalah di el Clasico

LENTERA SL: Serangan tera-khir dilontarkan Ahok. Dia mende-sak Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi untuk merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo agar mengkaji lagi jabatan Duta Besar Indonesia untuk Jepang yang kini ditempati adik Yusril, Yusron Ihza Mahendra.

Sebab Ahok menilai, Yusron tidak pantas menyandang jabatan sebagai Duta Besar mengingat per-nyataan rasis yang ditebarnya lewat akun Twitter.

“Saya sudah minta orang-orang untuk bilang kepada Bu (Menlu)

Retno, kalau punya Dubes gini, ini bukan Indonesia,” ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, kemarin.

Ahok juga mengungkit kembali soal aksi heboh keluarga besar Ma-hendra, Dimana, kata Ahok, Yusril pun secara mengejutkan pernah in-gin mengubah sila pertama Pancasila sebagai landasaan Negara.

“Jangan taruh lagi lah orang yang mau ubah sila pertama Pan-casila. Orang Bulan Bintang itu mau ubah Pancasila. Kalau mau jadi Gubernur tuh terangkan ke masyarakat kalau saya jadi Guber-nur saya bisa ini. Kalau masyarakat

percaya kan bisa dapat suara,” sindir Ahok.

Serangan Ahok yang pedas ini merupakan balasan atas serangan adik Yusron Ihza Mahendra melalui akun Twitter miliknya, @YusronI-hza_Mhd.

Dalam kicauannya, Yusron me-nyoroti kepemimpinan Ahok yang ia anggap arogan. Menurut Yusron, kepemimpinan Ahok yang arogan

berpotensi membahayakan ma-syarakat kecil yang beretnis sama dengan Ahok.

Pernyataannya itu menam-bahkan statement mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo yang juga sempat melontarkan hal senada.

Sementara itu, Ahok men-ganggap tindakan Yusron sebagai

tindakan pengecut yang hanya ber-tujuan meningkatkan suara untuk kakaknya, Yusril.

“Kalau masyarakat percaya kan dapat suara. Menjual agama itu kan tindakan pengecut dan sebenarnya menghina Tuhan. Tuhan saja enggak rasis. Kamu Islam, saya Kristen, tetapi meng-hirup udara yang sama oleh Tu-han,” ujar Ahok.(iwp)

Diserang keluarga YusrilAhok Seret Nama Presiden

Perseteruan dua calon gubernur Jakarta, Yusril Ihza Mahendra versus Basuki Thahaya Purnama alias Ahok

paling menarik untuk disimak. Keduanya saling serang, saling sindir, sampai-sampai menyeret anggota keluarga

hingga nama Presiden.

Kalianda (Lentera SL): Pengurus partai politik (Parpol) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), menyerahkan kewenangan pemasangan alat peraga kampanye pada pihak parpol.

“Lebih baik pemasangan alat peraga dilakukan oleh masing-masing parpol pengusung calon. Ini agar KPU Lamsel tidak banyak diprotes para calon dan tim sukses, misalnya gambarnya tidak terlihat, miring dan banyak hilang setelah dipasang,” kata Jenggis Khan Haikal, pengurus Partai Demokrat (PD) Lamsel, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) evaluasi pelaksanaan pilkada tahun 2015, Rabu (30/3).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan masukan sebagai bahan revisi Undangl-Undang Pilkada Tahun 2017.

Hal senada dikatakan pengurus Partai Keadilan Se-jahtera (PKS) setempat Bowo Edi Anggoro. Menurut dia, untuk pemasangan alat peraga kampanye dalam pilkada ke depan hendaknya dilakukan masing-masing parpol pengusung calon.

“Pada pilkada tahun 2015 di Lampung Selatan tidak terlihat meriah. Ini karena, pemasangan alat peraga dibatasi oleh KPU yang berpedoman pada UU Pilkada. Tapi, ke depan kami mengusulkan pemasangan alat peraga lebih baik dilakukan oleh masing-masing parpol pengusung saja,” katanya. (*)

PILkADA Parpol Minta Diizinkan

Pasang APK

Karim Benzema, Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo, atau yang akrab disapa trio BBC ini boleh saja moncer sejak Real Madrid ditangani Zinedine Zidane. Namun trio BBC akan mendapatkan ujian berat akan hal itu saat bertemu Barcelona.

Ya, trio BBC ini justru tak terlalu mengkilap tiap kali d i m a i n - kan sebagai

s t a r t e r s a a t b e r -t e m u B a r c e -l o n a .

Se-l a m a

k e t i -g a n y a bermain b a r e n g s e b a g a i s t a r t e r , Los Blan-cos selalu kalah di el clasico.

R e a l M a d r i d sendiri akan

m e n g u n -jungi Camp

Nou untuk menghadapi Barce-lona, Sabtu (02/4). Bila mam-pu meraih kemenangan, Los Blancos akan memperpendek jarak dari Barcelona yang ada di puncak klasemen.

Tapi Real Madrid patut waswas bila ingin mengandal-kan trio BBC pada laga ini. Sebagaimana dilansir AS, Los Blancos selalu kalah dari Bar-celona bola Ronaldo, Benzema dan Bale bermain.

Real Madrid sendiri me-mang sempat meraih dua kemenangan sejak Bale ber-gabung, yakni pada final Copa Del Rey 2014 dan di La Liga musim lalu. Namun dua ke-menangan ini diraih dengan trio BBC tak komplit. Di final Copa del Rey, Ronaldo absen karena cedera, sementara kemenangan di Bernabeu musim lalu diraih tanpa Bale yang giliran men-galami cedera.

Sementara itu, kekalah-an pertama Real Madrid saat melawan Real Madrid yang diperkuat trio BBC adalah pada Maret 2014. Saat itu, Los Blan-cos yang masih dilatih Carlo Ancelotti kalah 3-4 di Santiago Bernabeu.

Sedangkan kekalahan kedua saat trio BBC bermain terjadi pada 22 Maret 2015 lalu, yakni saat Real Marid kalah 1-2 di Camp Nou. Dan yang terakhir adalah saat mereka dipermak Barcelona empat gol tanpa balas pada 21 November 2015 lalu di Santiago Bernabeu awal musim ini.

Bagaimana Real Madrid? Apakah catatan ini akan mem-buat pelatih Zinedine Zidane berpikir ulang untuk memain-kan trio BBC bersama-sama? Tunggu akhir pekan ini. (dbs)

LENTERA SL: Presiden kelima Indonesia Megawa-ti Soekarnoputri menegur Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, soal jaminan ke-sehatan di Indonesia. Puan diminta tidak hanya fokus kepada Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) saja.

“Saya bilang kepada Men-ko PMK, pikiranmu harus

diubah. Jangan terus mikirn BPJS saja,” kata Megawati dalam pidatonya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/3).

M e n u r u t M e g a w a t i , pemerintah seharusnya ti-dak bersiap sedia hanya saat rakyat Indonesia sakit. Dia berharap putrinya itu dapat melakukan langkah-langkah preventif agar rakyat tetap sehat. Salah satunya dengan

menjaga kesejahteraan rakyat sehingga mampu mendapat-kan makanan yang sehat.

Megawati juga meminta pemerintah menyediakan fasil-

itas olahraga dan kesehatan di area publik. Menurutnya, penyakit yang kebanyakan diderita masyarakat belakan-gan ini adalah kolesterol dan gula lantaran jarang berolah-raga.

“Kesehatan itu promotif dan preventif. Saya bahkan bilang ke dokter, seharusnya tidak ada rumah sakit, me-lainkan rumah sehat,” ujarnya.

Puan selama ini disibuk-

kan dengan BPJS Ketenagak-erjan. Dia meminta BPJS Ketenagakerjaan memberikan pelayanan publik yang tidak mempersulit peserta. Terutama karena masyarakat kecil akan lebih sering berurusan dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Dia mengimbau agar BPJS Ketenagakerjaan merangkul dan memberikan perhatian lebih kepada masyarakat dari golongan bawah agar mereka

tidak merasa diabaikan. BPJS Ketenagakerjaan dinilai ma-sih kurang dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap manfaat yang akan didapatkan.

Mantan Ketua Fraksi PDIP ini menginginkan, BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan kementerian dan lem-baga terkait untuk memak-simalkan manfaat yang akan diperoleh warga. (iwp)

Megawati Sindir Puan

“Pikiranmu Harus Diubah, Jangan Mikirin BPJS Saja”

Page 5: Lentera Swara Lampung

5Kamis, 31 Maret 2016

Pendidikan-PeMBanGUnan

Pengawas Sekolah Mengikuti SPM Dikdas Pesawaran (Lentera SL): Dalam rangka mem-

perkuat kapasitas satuan pendidikan SD/MI/SMP/MTs dalam melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan layanan pendidikan, sesuai dengan standar pelayanan minimal pendidikan dasar.Sebanyak 540 peserta yang terdiri dari pengawas sekolah dan madrasah se-Kabupaten Pesawaran ikuti kegiatan sosialisasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM DIKDAS) tahun 2016.

Bupati Pesawaran,Dendi Ramadhona, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakilnya, Eriawan mengatakan, kemajuan suatu bangsa tidak dapat lepas dari sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Baik buruknya kualitas sumber daya manusia yang ada menjadi tolak ukur majunya perkembangan suatu bangsa.

Oleh sebab itu,menurut Bupati, moment ini harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena SPM DIKDAS adalah salah satu tolak ukur kinerja pelay-anan pendidikan dasar. Dalam Peraturan Menteri Pen-didikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai SPM meru-pakan kewenangan dan tanggung jawab Kabupaten/Kota, Pemerintah Kabupaten/Kota wajib melakukan pengembangan kapasitas untuk mencapai SPM.

“Sedangkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi pengem-bangan kapasitas melalui peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan,personil dan keuangan, baik di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan,” kata Wakil Bupati Pesawaran Eriawan,pada kegiatan yang dilaksanakan di GSG Pemkab setempat, Rabu (30/3).

Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana ter-cantum dalam Permendikbud No.23 Tahun 2013, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendi-

dikan dan Kebudayaan telah menggariskan berbagai kebijakan dan program salah satunya adalah Program Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelay-anan Minimal Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM DIKDAS).

Program PKP-SPM DIKDAS merupakan perpad-uan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lembaga donor (Uni Eropa dan ADB) yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengelola pen-didikan di tingkat Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan terpilih dalam melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan pendidikan, sesuai dengan standar pelayanan minimal pendidikan dasar.

Dalam dokumen Pedoman Administrasi Program (PAP) PKP-SPM Dikdas secara jelas dikemukakan bahwa, hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Pro-gram PKP-SPM DIKDAS diantaranya adalah me-ningkatnya kapasitas pengelola pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota dan manajemen di tingkat sekolah/madrasah dalam pencapaian SPM.

“Saya berharap dengan diadakannya SPM Dikdas ini dapat menciptakan perubahan mendasar pada pen-ingkatan mutu pendidikan di Kabupaten Pesawaran,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebu-dayaan (Disdikbud) Pesawaran Sabani,mengungkapkan bahwa rencanya kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama 2 hari pada Rabu (30/3) hingga Kamis (31/3). “Kalau untuk hari ini dilaksanakan sosialisasi SPM. Kemudian besok (Kamis, red) akan dilaksanakan pelatihan penyusunan dan pengukuran di 9 kecamatan secara serentak,” paparnya.

Kegiatan sosialiasi dan pelatihan ini, lanjut Sabani, melibatkan beberapa narasumber dari Kemendikbud masing-masing SPM National Tarainer dan Fasilitator SPM sebanyak 30 orang dengan memberikan pelatihan kepada 43 pengawas sekolah/madrasah dan 497 orang kepala SD/MI/SMP/MTs. (Soheh)

Semua serdadu sudah mendapat bagiannya. Sisanya, untuk kas negara. Namun, masih ada tanah begitu luas yang belum dibagi. Bila itu juga dibagikan, maka punahlah kesempatan memakmurkan kaum Muslimin sesudah mereka. Tak ada lagi tanah tersisa. Semuanya habis dikuasai ahli waris tentara.

Khalifah Umar bin Khattab menghadapi dua kubu. Satu pihak

diisi mayoritas serdadu. Dengan beberapa sahabat Nabi yang senior, semacam Bilal dan Abdurrahman bin Auf, para serdadu berpadu. Mer-eka mendesak tanah seluas beberapa negara itu dibagi seperti dulu.

Namun Umar tak setuju. Khali-fah condong pada pendapat be-berapa sahabat Nabi lain seperti Ali bin Abi Thalib dan Muadz bin Jabal yang ingin memerhatikan

kaum Muslimin masa depan, se-raya menautkan ukhuwah mereka dengan kaum terdahulu. Suasana panas melanda semua kubu. Meski begitu Umar tak menonjolkan we-wenangnya, apalagi sampai tidak peduli pada satu kubu.

Khalifah memilih mengkaji lagi Alquran. Itulah sumber kebenaran. Itulah jalan keluar dari perdebatan. Firman-Nya dalam surat An-Nisaa ayat 59, ‘’Kemudian jika kami berbeda pendapat tentang segala sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-

benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.’’

Keadilan diperoleh tiga hari kemudian. Nyaris tanpa sengaja, Umar melihat ada relasi dari ayat enam sampai sepuluh surat Al-Hasyir yang belum pernah dike-mukakan.

Di ayat enam Allah menjelas-kan definisi fa’i yaitu harta ram-pasan tanpa darah tertumpahkan. Pada ayat tujuh Allah menjelaskan pembagian harta itu untuk kaum miskin, anak yatim dan pihak lain yang kekurangan. Adapun hak kaum Muhajirin dan Anshar di

ayat delapan dan sembilan. Akh-irnya, ayat sepuluh membuat kaum Muslimin sesudah era Muhajirin dan Anshar juga mendapat bagian.

Jadi, Allah menjamin adanya kemakmuran bagi semua kaum Muslimin di semua masa. Umar pun berkeputusan tidak membagi tanah kepada pasukannya. Karena berbasis Alquran semua pihak me-nyambutnya gembira. Kecakapan memimpin berjalan seiring dengan keadilan. Hanya dengan keadilan semua pihak yang berbeda sikap akan menerima.

Keadilan bukanlah sama rata

sama rasa, melainkan propor-sional sesuai dengan ketentuan agama atau fakta. Misal, ada orang mendapat harta lebih banyak kare-na kemiskinan dan ketidakmam-puannya.

Keadilan juga muncul jika pemimpin tidak disandera ke-pentingan pribadi dan golongan, apalagi membungkam pihak yang bertentangan dengannya. Dia boleh saja bersikap beda dengan banyak orang, namun hanya ke-pada Alquran dan Sunnah Nabi semua itu hendaknya dikembalikan. (Fahmi AP Pane)

Umar dan Fa’i yang DiwariskanKetika itu pasukan Islam baru menaklukkan Syam, Irak, Mesir, dan sekitarnya. Mereka memperoleh emas, perak, dan harta lain peninggalan penjajah Romawi dan Persia

yang begitu banyaknya.

Selama menyebarkan agama Islam, Rasulullah Muhammad SAW telah banyak mengikuti peperangan melawan orang-orang kafir. Beliau telah berjuang untuk membesarkan nama Islam hingga beliau wafat pada usia 63 tahun.

Dalam masa peperangan tersebut, be-liau mempunyai setidaknya sembilan ped-ang yang saat ini masih tersimpan dengan baik. Berikut lima dari sembilan pedang peninggalan Rasulullah Saw, seperti dilansir dari laman Seerah, baru-baru ini.

Pedang Al-MathurAl-Ma’thur atau dikenal juga sebagai

“Ma’thur al-Fijar” adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad sebelum menerima wahyu pertama di Makkah. Ped-ang ini merupakan peninggalan ayahnya dan sekarang masih tersimpan di museum Topkapi, Istanbul, Turki.

Saat nabi berhijrah dari Mmakkah ke Madinah, pedang ini bersama dengan peralatan perang lainnya kemudian diberi-kan kepada Ali bin Abi Thalib. Pedang ini memiliki panjang 99 sentimeter. Pegan-gannya berbentuk dua ular dari emas dan

bertahtakan zamrud dan pirus. Di dekat pegangan tersebut tertulis nama ayahnya, Abdullah bin Abd al-Mutalib.

Pedang Al-BattarPedang ini diambil oleh Rasulullah

sebagai hasil rampasan dari Bani Qa-ynuqa. Pedang ini disebut sebagai ped-

angnya para nabi. Karena itu, pedang ini bertuliskan nama-nama nabi seperti, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad sendiri.

Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi

Daud AS ketika memotong kepala orang yang pertama kali memiliki pedang ini yaitu Goliath. Panjang pedang ini adalah 101 sentimeter dan saat ini berada di Museum Topkapi, Istanbul, Turki. Beberapa laporan mengatakan bahwa pedang ini akan digu-nakan Nabi Isa As saat ia kembali ke bumi untuk mengalahkan Dajjal.

Pedang Dhu Al-FaqarPedang Dhu Al-Faqar atau yang lebih

dikenal dengan pedang Dzulfikar ini adalah pedang hasil rampasan Nabi Muhammad dalam perang Badar. Rasulullah kemudian memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib.

Saat kembali dari Perang Uhud, dil-aporkan bahwa Ali berlumuran darah di tangan dan bahunya sambil membawa pedang ini. Banyak sumber melaporkan bahwa pedang ini kemudian tetap dipegang Ali dan keluarganya. Pedang ini memiliki dua mata yang digambarkan dengan dua garis yang terukir di tengah pedang.

Pedang al-Mikhdham Pedang ini dilaporkan setelah digu-

nakan oleh Nabi Muhammad kemudian di-berikan kepada Ali bin Abi Thalib, dan dari Ali diwariskan lagi untuk anak-anaknya. Namun, beberapa sumber melaporkan bahwa pedang ini merupakan hasil ram-pasan Ali sendiri saat memimpin sebuah serangan di Suriah.

Pedang ini memiliki panjang 97 senti-meter dan bertuliskan nama Zayn al-Din al-Abidin. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul, Turki.

Pedang Al-RasubPedang al-Rasub juga merupakan salah

satu dari sembilan pedang Nabi Muham-mad SAW. Dikatakan bahwa senjata ini disimpan di rumah Nabi Muhammad layaknya bahtera (Ark) yang biasa disimpan oleh bangsa Israel.

Pedang yang saat ini berada di Museum Topkapi, Istanbul, Turki tersebut memi-liki panjang 140 sentimeter dan terdapat lingkaran emas yang ditorehkan nama Ja’far al-Sadiq. Selain kelima pedang nabi di atas, empat di antaranya yaitu Pedang Hatf, Pedang Al-Adb, Pedang Al-Qadib, Pedang Qal’i. (ist)

5 Pedang Peninggalan Rasulullah

Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah S.A.W, setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah dia dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah S.A.W. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi S.A.W.

“Meskipun padat agenda,saya sempat-kan menghadiri acara penanaman pohon mangrove dan cemara ini demi pelestarian alam kita ini,” kata Dendi saat melakukan penanaman 1000 pohon, di Pantai Dewi Mandapa Desa Gebang Kecamatan Teluk Pandan, Rabu (30/3).

Kegiatan penanaman pohon ini dini-lainya cukup baik dan sangat berarti. Dalam kesempatan tersebut, Dendi juga mengimbau kepada para camat dan kades agar tidak mudah memberikan izin

terkait banyaknya tambak diwilayah Pesawaran. “Terkait izin lingkungan saya

minta jangan sembarangan,memberikan izin, karena banyak tambak-tambak yang ada saat ini, itu tidak ada andil untuk Pe-sawaran, “ pintanya.

Sementara itu, menurut Kepsek SMAN 1 Bandar Lampung, Badruzaman sebagai penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan, pencanangan penanaman pohon tersebut bukan 1000 pohon melain-

kan 3500 pohon yang akan di tanam yang terdiri dari mangrove, cemara, mahoni, Trembesi, Ketapang.

“Diharapkan siswa siswi harus men-cintai alam kita ini.Melalui kegiatan esapala ini siswa siswa betul - betul harus mencintai alam. Supaya abrasi pantai ha-rus berkurang dan penimbunan laut juga berkurang.”Pintanya. (Soheh)

Bupati Ajak Warga Peduli Pantai

Pesawaran (Lentera SL): Bu-pati Pesawaran, Dendi Ra-

madhona mengajak kepada seluruh masyarakat yang

ada di pesisir pantai, untuk melakukan penanaman po-

hon. Hal ini dilakukan untuk mengurangi abrasi pantai serta mengurangi penim-

bunan laut di pesisir pantai yang ada.

Page 6: Lentera Swara Lampung

6Kamis, 31 Maret 2016

LAMTENG

RSUD Kotaagung Butuh FreezerDirektur RSUD Kotaagung,

Dirhamsyah Rivai mengatakan, tahun ini sudah diusulkan ke pusat untuk bantuan pengadaan freezer. Karena keberadaannya termasuk sangat penting, dan memang seharusnya sudah me-miliki freezer untuk rumah sakit

type ‘C’ untuk menyimpan stock darah dari para pendonor.

“Ya kita upayakan lah untuk RSUD Kotaagung memiliki freezer khusus menyimpan stock darah. Tahun ini kita usulkan ke Pemerintah Pusat, mudah-mu-dahan direalisasikan. Mengingat

memang untuk harganya cukup tinggi,” kata Dirhamsyah, Rabu (30/3).

Ia menjelaskan, sebelum me-masuki freezer, darah dari pendo-nor harus melalui alat penyeteril darah, agar darah benar-benar sehat dan bersih dari segala macam partikel yang tidak baik. Karena darah dari pendonor itu tidak bisa langsung di trans-fusi oleh penerima. Setelah darah steril, maka dimasukan ke dalam

freezer untuk menjaga kesegaran darah.

Mantan KUPT Kesehatan keamatan Talangpadang itu menambahkan, meski nantinya RSUD Kotaagung sudah me-miliki freezer, namun belum bisa langsung dioperasikan. Hal itu lantaran, Kabupaten Tanggamus khususnya Kotaagung hingga kini masih terkendala pada tak stabilnya tegangan listrik dari PT. PLN Kotaagung. Jika dipaksakan

dioperasikan dengan kondisi tegangan listrik yang tidak stabil, maka akan merusak freezer.

“Freezer ini kan sifatnya sangat sensitif, jadi tidak bisa digunakan dengan kondisi te-gangan listrik yang tidak stabil seperti sekarang ini. Maka dari itu, diminta kepada pihak PLN untuk segera mungkin mencari jalan keluar dari permasalahan tidak stabilnya tegangan listrik ini,” harapnya. ( JH/Rapik)

Kotaagung (Lentera SL): Meski telah mengantongi predikat rumah sakit type C, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotaa-

gung, Tanggamus ternyata hingga kini belum memiliki lemari pendingin (Freezer) untuk penyimpanan stock darah.

Lampung Tengah (Lentera SL): Bupati Lam-pung Tengah, Mustafa, meminta setiap kepala kampung di Kecamatan Bekri khususnya, dan keca-matan-kecamatan lain pada umumnya, memastikan perkembangan kampung dari sisi regulasi, pember-dayaan masyarakat, pembangunan dan pelayanan.

Hal itu disampaikan Bupati Mustafa, Selasa (29/3) saat menghadiri penilaian lomba kampung di Kampung Binjai Ngagung, Bekri, Lamteng.

Menurut Mustafa, adanya regulasi tingkat kampung, kearifan lokal dapat mewarnai kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pergaulan antara masyarakat dengan pemerintah, antar sesama anggota masyarakat dan antara masyarakat dengan lingkun-gan alam sekitar bisa terjalin harmonis. Tak hanya itu, regulasi yang jelas akan membuat penggunaan anggaran kampung tepat sasaran dan menggunakan skala prioritas.

“Kalau aturan-aturannya jelas, semua yang berkompeten dilibatkan dalam penyusunannya, maka semua program bisa berjalan dengan baik,” kata Bupati.

Selain regulasi, pemberdayaan masyarakat juga harus berkembang dengan baik. Melalui program pemberdayaan inilah masyarakat di tingkat kampung akan berkembang dari sisi sumber daya manusianya, maupun perekonomiannya.

Aparatur kampung juga harus memberikan pelay-anan maksimal kepada masyarakat. Sebab salah satu indikator keberhasilan pemerintah adalah pelayanan publik yang baik, mudah, cepat dan murah.

“Saya akan terus meningkatkan jumlah dana kampung. Jika digabungkan yang dari pusat dan kabupaten, harapannya kampung-kampung segera maju. Kalau kampung maju, kabupaten maju,” kata Mustafa. (Febir)

Krui (Lentera SL): Puluhan wartawan yang bertugas di Pemkab Pesisir Barat (Pesibar), mengeluhkan kinerja Kabag Humas setempat. Ini lantaran Kabag dinilai pilih kasih melayani para pencari berita.

“Teman-teman wartawan mempunyai hak yang sama, saya tidak pilih kasih saya mohon maaf ini kelalaian saya,”kata Maruf SP, Kabag Humas Setda Pesibar kepada koran ini, saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (30/3).

Ditambahkanya, sebagai kabag dirinya tidak pernah bermaksud untuk pilih kasih terhadap teman wartawan.”Saya akui kinerja Humas memang agak lamban, penyebabnya karena keterbatasan personil. Saya telah mengajukan ke bupati agar segera mengisi jabatan Kasubag Hu-mas biar kinerja kami bisa lebih baik lagi,”kata Maruf. (Gus)

Pringsewu (Lentera SL): Seminar nasional bertajuk Menyongsong Satu Abad Pringsewu, digelar di aula utama kantor Pemerintah Kabu-paten Pringsewu, Rabu (30/3). Dan acara masih dalam rangkaian peringatan HUT Kabupaten Pringsewu ke-7.

Dibuka langsung oleh Bupati Pringsewu, H. Sujadi dengan menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya tokoh pemekaran Kabupaten Pringsewu sekaligus mantan Kepala BKKBN Pusat dan Sekjen KPK Dr.dr.Sugiri Syarif, MPA, Direktur Pengem-bangan Wilayah Kementerian Perencanaan Pem-bangunan Nasional/Bappenas Drs.Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D, dua mantan Rektor Universitas Lampung Prof.Dr.Ir.Muhajir Utomo, M.Sc, dan Prof.Dr.Ir.Sugeng P.Haryanto, M.S, Kepala Bappeda Provinsi Lampung Ir.Taufiq Hidayat, MM, serta Kepala Bappeda Pringsewu Fadholi, M.Si, dengan moderator Guru Besar Unila Prof.Dr.Ir.Irwan Ef-fendi MS.

Seminar yang diikuti sekitar 300 peserta, berasal dari jajaran pemerintah daerah, kalangan akademisi, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan pemuda, pengusaha, LSM, serta insan pers ini dihadiri sekretaris kabupaten Drs.A.Budiman PM, MM be-serta jajaran pemerintah daerah, ketua dan wakil ketua serta anggota DPRD serta muspida Pringsewu, serta para tokoh P3KP dan pejuang pemekaran Ka-bupaten Pringsewu.

Ketua panitia Drs.H.Ahmad Basyar AH, MM, menjelaskan, tujuan digelarnya seminar adalah dalam rangka menggali sejarah atas keberadaan Pringsewu, sekaligus untuk mengevaluasi atas pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pringsewu, baik yang telah maupun sedang dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu. “Selain itu, juga dalam rangka sinkronisasi antara program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemkab Pringsewu, Pemprov Lampung, serta nasional,” katanya.

Sementara, dalam sambutannya, Bupati me-nyampaikan apresiasi serta menyambut baik dan mendukung atas digelarnya seminar tersebut. “Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para pendiri Pringsewu yang telah berjuang dalam mem-bangun daerah ini,” imbuhnya.(David)

Bupati Ingatkan Kakam untuk Perkembangan Kampungnya

Kinerja Humas Dikeluhkan

Gali Sejarah Pemkab Gelar Seminar

Bupati Lampung Selatan DR. H. Zainudin Hasan, M.Hum bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, SE, MAP, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo memukul kentongan bambu secara bersama sebagai tanda Pencanangan Bedah Desa Pesisir II tahun 2016, yang berlangsung di Pantai Embe, Desa Merak Belantung Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (30/3) kemarin.(Foto-Marhadan)

PESISIR BARAT

Liwa (Lentera SL): Tidak adanya reaksi dari Pemkab Lam-pung Barat, terutama Dinas Energi Sumber Daya Alam dan Mineral (ESDM), terkait tingginya intensitas pemada-man listrik oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) rant-ing Liwa, membuat kecewa masyarakat.

Pelanggan di Kabupaten Lampung Barat bukan hanya makin dibuat kesal akibat ulah PLN,yang sering melakukan pemadaman baik siang maupun malam. Kekecewaan juga diala-matkan pada Dinas ESDM.

Seperti yang terjadi kemarin, pemadaman sejak pukul 09.00 Wib dilakukan dan baru meny-ala sekitar pukul 11.30, padahal dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 hingga sekitar pukul 03.00 listrik padam.

Semakin bobroknya pelay-anan PLN, masyarakat tidak hanya meminta agar managemen

di wilayah Lampung khususnya di Rayon Lambar dilakukan evaluasi bahkan dinilai perlu diganti mengingat pelayanan yang diberikan kepada pelang-gan tidak kunjung membaik. Masyarakat juga menilai satker terkait tutup mata

“Tidak pernah ada usaha yang dilakukan dinas ESDM, terkait seringnya pemadaman listrik, satker tersebut selalu berlindung bahwa PLN diluar kendali daerah,” kata Jon Siregar, warga Balikbukit.

Seharusnya kata Jon, Dinas ESDM melakukan komunikasi dengan PLN, bila perlu menga-du langsung ke PLN pusat, apa-lagi Lambar merupakan daerah penyumbang energi listrik, yang selama ini masyarakat Lambar tidak pernah menikmati. “Kita punya PLTA Way Besay, tapi tidak dinikmati oleh Lambar, seharusnya itu menjadi modal pemkab untuk menyampaikan

pada PLN pusat tentang bu-ruknya pelayanan PLN ranting Liwa,” jelasnya.

Sementara itu, Yanto, pelaku usaha fotocopy, warga Keca-matan Balikbukit juga kecewa. ”Maunya kalaupun harus dilaku-kan pemadaman karena sedang ada pemeliharaan itu dilakukan saat hari libur kerja, sehingga usaha fotocopinya tidak men-galami kerugian,” ungkapnya.

Menurut Yanto, bahwa den-gan pemadaman yang terjadi kerugian yang dialami pelang-gan cukup besar, utamanya kan-tor-kantor yang memang harus membutuhkan listrik setiap hari.

”Kalau mati lampu kan harus menggunakan genset, nah tentu harus merogoh kocek lagi untuk membeli BBM, belum lagi kerugian yang dialami pelanggan karena seringnya terjadi byarpet, seyogyan-ya masalah ini dituntaskan sehingga pelanggan tidak terus mengeluh,” ringkasnya. (Wan)

Lampu Byarpet, Dinas ESDM Lambar Tutup Mata

PRINGSEWU

Bedah Desa Pesisir Program Revitalisasi Daerah Pesisir

Kalianda (Lentera SL): Menteri Sosial RI, Kofifah Indar Parawansa, menghadiri acara Bedah Desa Pesi-sir 2016, di Desa Merak Belantung, Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (30/3).

Acara tersebut inisiatif dari Kesatuan TNI-AL, yang mendapat respon positif dari Gubernur Lam-pung M. Ridho Ficardo. Dan kema-rin, pada hari puncak “Bedah Desa Pesisir” di Pantai Embe, Kalianda, Lampung Selatan, Gubernur hadir didampingi Bupati Lampung Se-latan Zainuddin Hasan.

Bedah Desa Pesisir, dikatakan KSAL Ade Supandi merupakan upaya Revitalisasi daerah pesisir. Sebagai upaya untuk mengubah stigma bahwa kekumuhan dan ket-ertinggalan ada di pesisir.

Dilanjutkannya, Ia mengadakan di Lampung atas perbincangannya dengan Gubernur Ridho dan Gu-bernur Banten Rano Karno ketika mereka bertemu di Banten.

“Setiap tahun Angkatan Laut akan berupaya mengadakan Bedah Desa setiap tahun 4 kali, yang sudah bergulir Banten dan Lampung. Nati dua lagi di Indonesia bagian timur. Lampung dan Banten kita upayakan karena sudah ada obralan di Banten ketika bertemu, dan para Gubernur siap mendukung,” ujar KSAL Ade Supandi.

Program tersebut disambut baik Pemerintah Provinsi Lampung yang saat ini juga sedang menggalakan Gerakan Membangun Desa atau yang dikenal Gerbang Desa Saburai. “Program ini sejalan dengan pro-gram Gerbang Desa Saburai. Yakni kita mencoba membantu 100 desa dari 380 desa tertinggal yang ada di Lampung dengan memberi bantuan senilai 100 juta yang digunakan

untuk menunjang kemajuan dan kemandirian desa-desa tersebut,” kata Ridho.

Program mengembangkan desa-desa seperti yang dikerjakan Pemprov lewat Gerbang Desa Sa-burainya dan TNI AL lewat Bedah Desa Pesisirnya juga sejalan dengan NAWACITA (9 program prioritas) pemerintah pusat. Hal tersebut ter-tuang pada NAWACITA poin ke tiga, yakni Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Sementara, Menteri Sosial RI, Kofifah Indar Parawansa menjelas-kan, ada banyak peningkatan ban-tuan yang digulirkan Pemerintah Pusat untuk masyarakat salah satu-nya ialah Raskin yang kini diubah menjadi Rastra. Selain itu juga digalakannya program keluarga harapan, yakni memberi bantuan kepada kaum ibu terutama ibu hamil dan ibi-ibu yang memiliki anak-anak kecil.

Usai acara puncak perayaan Bedah Desa Pesisir, Gubernur Lam-pung, KSAL, dan Mensos secara simbolis melaksanakan kegiatan menanam ribuan pohon mangrove, lalu melihat rangkaian kegiatan yang telah berlangsung, mulai dari mengunjungi pos sunatan massal, pos kesehatan gigi, pos keluarga berencana.

Setelahnya rombongan menuju titik Desa Merak Belantung, Kali-anda, meninjau sekaligus meresmi-kan, Tugu Bahari, Rumah-rumah penerima bantuan pembangunan, dan juga meresmikan Rumah Anak Bahari dan beberapa bantuan lain yang diberikan Kementrian, TNI-AL, Pemprov Lampung, dan CSR perusahaan-perusahaan. (Marhadan)

Krui (Lentera SL): Pemer-intah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), akan menerbitkan peraturan daerah (Perda) tentang larangan meracun ikan.”Kita akan membuat Perda larangan meracun ikan di sungai-sungai yang ada di Pesibar, hal ini dilaku-kan untuk menjaga ekosistem ikan Leko,udang,Belut,dan kepiting,”ucap Bupati Pesibar Agus Istiqlal di gedung serba

guna Selalaw, Rabu (30/3).Untuk diketahui, waktu be-

lum ada jualan obat jenis Po-tasium dan obat untuk padi, di sungai (way) Krui, ikan Lekonya sangat banyak tapi saat ini ikan yang menjadi ciri khas Marga Gunung tersebut telah punah akibat ulah manusia. “Makanya kita akan buat Perda agar masyarakat tidak lagi men-cari ikan dengan menggunakan

obat ataupun setrum. Saya ingin ikan Leko berkembang biak seperti zaman saya masih anak-anak,kalau sudah banyak tidak menutup kemungkinan akan kita selenggarakan lomba melawai (mencari) ikan Lekok.Kalau su-dah seperti itu (lomba melawai), jelas akan menjadi tontonan yang menghibur bila perlu para turis asing kita ikutkan sebagai peserta ,” harap bupati.(Gus)

Way Kanan (Lentera SL): Pemerintah Kabupaten Way Kan-an, terus menertibkan pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak disiplin. Bahkan dalam waktu dekat, sistem absensi dengan menggunakan sidik jari mulai diberlakukan untuk meminimali-sir angka bolos kerja pada saat jam kerja berlangsung.

“Angka bolos kerja saat ini masih tinggi, dan untuk me-minimalisir dengan menggunakan absen sistem sidik jari, dinilai lebih efektif dibandingkan absen manual,” ujar Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya, di GSG Way Kanan, kemarin (30/3).

Menurutnya, sistem ini san-gat lebih efektif dibandingkan sistem manual sering mengalami kecurangan absen yang dilakukan oleh para pegawai dinas, instansi masing-masing.

Ini wajib dipasang disemua dinas, instansi, badan dan lainnya. Karena daftar kehadiran juga sangat mempengaruhi pendapatan tunjan-gan kinerja (tukin) yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Way Kanan kepada para ASN yang ada. Bila terdapat ASN di Kabupaten Way Kanan yang tidak taat aturan dan kurang disiplin akan di berikan surat teguran bahkan bimbingan untuk dapat menemukan kembali

jati dirinya kembali. “Bila ada pegawai yang kurang

disiplin, tunjangan kinerjanya jangan dibayarkan. Bahkan bila perlu dilakukan pembuatan surat penyataan terlebih dahulu untuk berjanji agar tidak akan mengu-langinya kembali,” tuturnya.

Bukan hanya pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Way Kanan, tetapi para tenaga honorer, kontrak, dan PTHL juga wajib di-siplin. Karna pembayaran gaji yang diberikan menggunakan uang negara bila terdapat pegawai yang tidak disiplin dapat masuk tahap evaluasi bagi para tenaga honor, kontrak dan PTHL.(Saleh)

Bupati Larang Keras Meracun Ikan Disungai

Absensi Sidik Jari Mulai Diberlakukan

Bupati Lampung Tengah, Mustafa bersalaman dengan warga saat menghadiri penilaian lomba kampung di Kampung Binjai Ngagung, Bekri, Lamteng, Rabu (30/3).(Foto. Febir)

Page 7: Lentera Swara Lampung

7Daerah-sambunganKamis, 31 Maret 2016

Sidang dari hal 1

Pabrik dari hal 1

Bandarlampung dari hal 1

Telat dari hal 1

Tembok dari hal 1

Terancam dari hal 1

Ikhlas dari hal 1

Usai menjalani persidan-gan, ketiga terdakwa kembali dikawal petugas kepolisian dan kejari menuju mobil tahanan untuk dibawa ke Lapas Anak yang berada di Masgar Lampung Selatan. Sementara itu, Bey Sujarwo kuasa hukum terdakwa RH dan IAP menyatakan tidak akan mengajukan eksepsi

terhadap dakwaan jaksa. “Ini merupakan peradilan cepat dan terdakwa juga harus menjalani ujian prakter ke-mudian UN sehingga hak-hak terdakwa juga harus dilind ungi,” kata dia.

Untuk dakwaan jaksa itu, lanjut Bey, ketiga terdakwa memiliki perannya masing-masing. “Peran siapa pelaku

utama, siapa yang turut mem-bantu, atau keberadaan orang yang hanya membiarkan ke-tika ada orang lain membu-tuhkan pertolongan, sudah jelas. “Semua itu akan kami tanggapi dalam pembelaan nanti. Tapi itu semua setelah mendengarkan saksi dan fakta dalam persidangan,” pungkasnya.(Ardiansyah)

penggorengan pun dengan cepat menyambar tumpa-han minyak dan langsung membakar bangunan seluas 300 meter tersebut. “Selepas Ashar kami beristirahat di ruang depan. Pas kami ten-gok ke belakang, ternyata api sudah berkobar di dapur. Di lantai itu sudah penuh tump-ahan minyak dari tungku,” ujarnya di lokasi kejadian, kemarin.

Dirinya menuturkan, awal-nya para pekerja coba memad-amkan api, namun bukannya padam api malah merembet ke ruang tengah dan atap bangungan. Kondisi rumah yang masih semi permanen membuat api cepat membesar. Terlebih di dekat titik api ada bahan baku kerupuk berupa

kulit kering. “Saya langsung bangunkan ibu yang sedang tidur. Kami langsung keluar dari rumah sambil mencoba menyelamatkan barang-barang berharga,” katanya.

Di tempat yang sama Kasmawati (45), pemilik rumah mengaku shock berat mengetahui seisi rumahnya habis terbakar. Menurutnya, kerugian akibat kejadian ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Beruntung ba-rang berharga seperti 3 unit sepeda motor, perhiasan emas dan sejumlah uang tunai bisa diselamatkan. Namun untuk bangunan rumah hanya ter-sisa dindingnya saja, sedan-gkan 1 unit mobil Innova hitam miliknya yang berada di garasi rumah mengalami

rusak berat. Sementara menurut Ka-

bid Kesiapsiagaan dan Pen-anggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ban-darlampung, Wisnu, ketika petugas pemadam tiba kondi-si api sudah membesar hingga ke atap bangunan.

Awalnya, sambung Wisnu, petugas agak kesulitan men-jangkau lokasi, karena letaknya yang berada di gang sempit dan menanjak. Untungnya ada satu unit mobil pemadam mampu menerobos masuk.

“Kami turunkan 3 unit damkar dan sekitar 30 orang petugas. Pemadaman send-iri berlangsung kurang dari setengah jam,” pungkasnya.

(El Shinta)

termasuk penipuan,” ujarnya kepada Lentera Swara Lam-pung, Rabu (30/3).

Menanggapi keluhan tersebut Dinas Koperasi, Perindustrian, UKM, dan Perdagangan (Diskoperin-dag) Kota Bandarlampung mengaku telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah waralaba dan su-permaket. “Kita sudah laku-kan sidak secara acak di 15 waralaba dan supermaket. Hasilnya memang ada kan-tong plastik ini bayar, ada yang juga tidak. Tapi yang bayar ini tanpa unsur paksaan, mereka menawarkan lebih dulu. Ada juga yang memang tidak menawarkan tapi tetap kasih kantong plastik, dan distruk tetap ditulis namun tidak bayar alias kantong plastiknya bonus,” jelas Kabid Perdagangan Diskoperindag, Firmansyah, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dirinya menjelaskan, pi-haknya juga telah menan-

yakan dasar penerapan kan-tong plastik berbayar ini. Sebab dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Lingkun-gan Hidup dan Kehuta-nan (KLHK) No. S.1230/PSBL3-PS/2016 tertanggal 17 Februari 2016 tentang Penetapan Harga dan Me-kanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar, Kota Ban-darlampung tidak terma-suk ke dalam 22 kota yang melakukan uji coba kebijakan ini.

“Dari keterangan mereka soal kebijakan ini merupakan memo internal dari perusa-haan pusat, dasarnya ya dari SE KLHK itu. Dan kami juga sempat menanyakan kemana uang Rp 200 yang dibayarkan konsumen, mereka menjawab tidak tahu karena mereka hanya menjalankan tugas di lapangan,” terangnya.

F irman menuturkan, pihaknya pun mengaku tak dapat berbuat banyak den-gan kebijakan yang diterap-

kan ini. Ia pun meminta agar masyarakat yang merasa dipaksa untuk membayar kantong plastik ini agar melaporkan ke Diskoper-indag. “Silahkan laporkan ke kami agar segera kami tindaklanjuti. Rencananya juga kami akan kembali melakukan sidak di sejum-lah waralaba,” tegasnya.

Disinggung mengenai apakah Kota Tapis Berseri akan mengikuti Kota Band-ung yang menjadikan kan-tong plastik berbayar suatu aturan hukum? Ia mengaku belum dapat memutuskan-nya. “Kita masih menunggu keputusan menteri pada 1 Juni mendatang, karena kan tahap uji cobanya sampai 31 Mei mendatang. Kalau memang sudah ada kepastian dan harus diterapkan, pasti akan kita buatkan perdanya. Dan katanya Pak Wali Kota juga masih evaluasi mengenai kebijakan ini,” pungkasnya.

(El Shinta)

gatakan bahwa para pen-gusaha sedang tidak berada di tempat. Karena niatnya memang tidak baik, maka sesering apa pun kami beri peringatan, sesering itu pula mereka berulah tidak mengindahkannya,” kata Hanan, Rabu (30/3).

Beranjak dari situasi di lapangan yang tidak kondusif seperti itu, imbuh bupati,

maka untuk tahun ini Pemk-ab Tuba bakal melibatkan peran aparat penegak hukum dalam kegiatan penagihan pajak. “Jadi bila nanti didapa-ti pengusaha yang mbalelo menunggak atau malah tidak berkenan membayar pajak, tentu aparat bisa meninda-knya atau memprosesnya sesuai ketentuan hukum yang ada,” tegas Hanan.

Menurutnya langkah tegas ini menjadi laternatif terakhir untuk memberi efek jera terha-dap penunggak pajak atau pen-gusaha bandel. Tapi yang tidak kalah pentingnya, sambung dia, melalui pajak yang terhimpun pembangunan daerah bisa terus digalakkan. “Semua ini dilakukan demi kepentingan publik dan daerah,” pungkas Hanan. (Armadan)

langsung ke lokasi pagar tembok yang roboh men-gapresiasi bantuan Pemkab Lamteng tersebut. Tentang tembok yang roboh Dard-iansyah menduga karena fondasi tembok kurang dalam

sehingga tidak mampu mena-han curahan air yang deras. “Semua karena faktor alam, ditambah fondasi tembok yang tidak dalam,” terangnya.

Sedangkan Wakil Bupati, Loekman Djoyosoemarto,

yang juga datang melihat lokasi kejadian menyatakan, pihaknya siap merespons kejadian ini. “Kita akan bantu jika partisipasi itu tidak me-langgar ketentuan dan hu-kum,” katanya. (Febir)

J&J Video, pada 2002. Film komedi yang dibintangi aktor Tom Green itu dirilis setahun sebelumnya.

Meyers, seorang pengusaha katering dan disc jockey, semula berurusan dengan polisi ketika terkena tilang pada pekan lalu. Saat itu, pria 37 tahun ini, tengah mengantarkan putrinya yang be-rumur 10 tahun ke sekolah. Polisi menyetop mobilnya karena lampu

rem rusak.“Pada saat itulah polisi men-

emukan ada surat perintah untuk menangkap Meyers karena gagal mengembalikan film yang dis-ewanya,” demikian menurut NBC News. Polisi menahan Meyers ketika ia mendatangi kantor polisi untuk mengurus surat t i lang. “Ia diborgol di kantor hakim,” demikian menurut pernyataan

kepolisian Concord.Meyers bakal menjalani persi-

dangan pada 27 April mendatang. Bila terbukti bersalah, ia dapat dijebloskan ke bui. “Tapi jaksa harus membuktikan bahwa Mey-ers sengaja menyimpan film itu selama 14 tahun,” kata pengacara Meyers, Adam Seifer. Apalagi, dia melanjutkan, toko rental video J&J Video telah lama tutup. (dbs)

itu, Sophia Latjuba. Lewat akun Instagram, janda Indra Lesmana ini mengunggah penggalan ayat Alquran. Ia juga menulis dalam kolom caption tentang rasa ikhlas-nya ditinggal pergi ayah dari kekasihnya. “God has gained an angel in heaven. It was an honor to have met you. You will be missed

dearly,” ucapnyaAy a h a n d a A r i e l ‘ No a h’ ,

Nazmul Irpham menghembus-kan nafas terakhir di RS Advent, Bandung, Jawa Barat , akibat komplikasi dan stroke. Jenazah disemayamkan di rumah duka keluarga di kawasan Antapani, Bandung. (dbs)

Menurut Sekretaris Dinas PU Okta Rizal mewakili Kadis PU Riswanda, kepas-tian perbaikan diketahui dari hasil rapat bersama di Dinas Bina Marga provinsi Lam-pung, pada Selasa (29/3) lalu. Saat itu Sekretaris Dinas Bina Marga lampung, Roni menjelaskan bahwa jembatan

akan segera diperbaiki tahun ini juga.

“Setelah kami koordi-nasi, ternyata jembatan itu sudah masuk daftar perbaikan dalam tahun ini sekaligus pembangunan jalannya. Ke-mudian untuk saat ini masih proses tender,”kata Okta, Rabu (30/3).

Jembatan nantinya ber-model box culvert dengan anggarkan Rp 300 juta. Jum-lah itu menjadi bagian dari anggaran perbaikan jalan dari Kotaagung Timur sampai Simpang Kuripan, Kec. Li-mau sebesar Rp 5 miliar. Un-tuk spesifikasi jalan pastinya lebih baik dari kondisi yang saat ini.” Perbaikan tersebut sifatnya hanya perbaikan rutin oleh pihak provinsi, karena jalan ini memang statusnya milik provinsi, dan perbaikan ini tidak berkaitan dengan rencana peningkatan

status jalan industruk kare-na jalur ini melintasi lokasi Kawasan Industri Maritim (KIM). Jadi masyarakat tinggal tunggu saja karena keluhan mereka selama ini akan segera ditanggapi Pem-prv.” Terang Okta.

Terpisah, Yudi salah seorang warga setempat me-nuturkan, karena jembatan sudah rusak total, akhirnya warga cuma lakukan penan-ganan darurat pakai batang pohon kelapa. Ini saja sudah tiga kali penggantian batang kelapa.(Nai/Rapik)

Jembatan Pekon Sukabanjar akan Diperbaiki

Kotaagung (Lentera SL): Jembatan yang berada di Pekon Sukabanjar Kecamatan Kotaagung Timur,

Tanggamus akan segera di bangun kembali, setelah sebelumnya diakhir tahun 2015 lalu ambrol karena

diterjang banjir.

Tubaba (Lentera SL): Sekitar tujuh ribuan jamaah, memadati Tabligh Akbar yang digelar Pemkab Tu-langbawang Barat (Tuba-ba) dengan menghadirkan Ustadz kondang Hary Mukti, mantan roker tahun 90-an. Acara berlangsung di lapan-gan Tiyuh Candra Kencana, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Rabu (30/3) ke-marin.

Pengajian yang dimulai sekitar pukul 14.30 Wib terse-but dihadiri langsung oleh ketua DPW LASQI Provinsi Lampung Ny.Hj. Yustin Fi-

cardo, istri Wakil Gubernur Hj. Hasiyah Bachtiar, Bu-pati Tubaba Umar Ahmad,SP, Wakil Bupati Fauzi Hasan, Ketua DPD LASQI Tubaba Ny.Kornelia Umar Ahmad, jajaran Forkopimda Tubaba, anggota DPRD Tubaba, peja-bat eselon II,III,IV, dan para kepala tiyuh.

Bupati Tubaba Umar Ah-mad dalam sambutan yang dibacakan wakil Fauzi Hasan mengatakan, kegiatan tabligh akbar tersebut merupakan salah satu wahana yang sangat strategis untuk mengungkap-kan rasa syukur, meneguh-

kan komitmen, dan mem-perkokoh rasa kebersamaan untuk melaksanakan berbagai agenda pembangunan di dae-rah yang kita cintai ini.

Kegiatan tabligh akbar ini juga rangkaian kegiatan dalam memeriahkan HUT ke-7 Kabupaten Tubaba.

“Keinginan membentuk Kabupaten Tubaba adalah sebuah keinginan yang luhur untuk meningkatkan ke-majuan dan pembangunan. Keinginan itulah yang harus senantiasa kita pelihara, yaitu dengan menjaga komitmen untuk senantiasa berbuat

yang terbaik bagi masyarakat dan daerah,”ungkapnya.

Sementara itu, Ustadz Harry Mukti dalam tausy-iahnya menyampaikan ten-tang kepemimpinan dan pengembalaan bagaimana agar gembalaannya gemuk, sehat, tidak merusak dan selalu kompak (kiasan-red) contohnya orang yang miskin menjadi sejahtera,, selalu dalam sirotol mustaqim (jalan yang lurus), dan bagi para ibu-ibu dapat mendidik anaknya menjadi anak yang soleh dan solehah serta selalu meminta maaf kepada suaminya.(Arie)

Ustad Harry Mukti Ramaikan Tabligh Akbar

Tulangbawang Barat (Lentera SL): Ketua De-wan Pimimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Seni Qo-sidah Indonesia (LASQI) Provinsi Lampung Hj. Yus-tin Ficardo mengukuhan kepengurusan DPD LASQI Kabupaten Tubaba dan Ka-bupaten Tulang Bawang Peri-ode 2016-2021.

Umi Kornelia Umar Ahmad

ditunjuk sebagai Ketua DPD LASQI Kabupaten Tubaba sedangkan Tulang Bawang dik-etuai oleh Umi Erna Suud Hanan A.Rozak. Pengukuhan berlangsung di Lapangan Tiyuh Candra Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Rabu (30/3) kemarin.

“Kami berharap kiranya jajaran LASQI Provinsi Lam-pung senantiasa memberikan

arahan dan pembinaan ke-pada LASQI Kabupaten Tubaba, sehingga organisasi LASQI di daerah ini akan tumbuh dan berkembang secara seiring sejalan dengan yang dilakukan oleh pengurus provinsi,”ungkap Kornelia.

Sementara, kepada pen-gurus LASQI Kabupaten Tubaba, Kornelia pun sangat mengharapkan adanya komit-

men untuk saling bekerja sama, serta menjalankan tu-gas pokok dan fungsi sesuai dengan kedudukan mas-ing-masing.”Saya yakin, ke-beradaan LASQI nantinya akan dapat menunjang proses pembangunan yang sedang giat-giatnya dilaksanakan di Kabupaten Tubaba yang sama-sama kita banggakan ini,”harapnya.(Arie)

Pengurus LASQI Dilantik

Mesuji (Lentera SL): Ka-polda Lampung Brigjen Ike Edwin berdialog dengan ma-syarakat di kawasan Register 45 Mesuji, Rabu (30/3), setelah terjadi bentrok antarwarga yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka.

Dalam kegiatan itu Kapolda Lampung didampingi Eko Budi dari Kementerian Koordinator Polhukam, jajaran direktur di lingkungan Polda Lampung. Turut turut hadir Bupati Mesuji Khamamik, Ketua DPRD Fuad Amrullah, Damdim 0426 Tu-langbawang, Badan Kesbangpol Mesuji Sumaryo, Kepala Dinas Kehutanan Murni dan sejumlah pihak lainnya.

Ratusan warga kawasan Register 45 Sungai Buaya Mesuji hadir dalam dialog yang dijaga ketat ratusan anggota Polres Mesuji dan Brimob Polda Lampung.

Khamamik mengatakan Kabupaten Mesuji diben-tuk melalui undang-undang yang berarti setiap warga yang menetap di daerah ini adalah warga Mesuji.

Dia mengakui, selama ini pemerintah daerah setempat

tidak mengusik keberadaan warga yang berada di kawasan Register 45 karena buka ranah pemerintah daerah melainkan Kementerian Kehutanan.

“Silakan warga bercocok tanam dan lainnya, hanya satu yang kami minta selaku pemer-intah daerah kepada masyara-kat yang mendiami Register 45, yakni agar kawasan ini tetap aman dan kondusif,” ujar Khamamik pula.

Humas PT Silva Inhutani Fitri menegaskan bahwa pi-haknya memiliki SK 39 yang penandatanganannya disaksi-kan oleh Kapolda Lampung, yaitu kemitraan dengan ma-syarakat kawasan Register 45.

“Saat ini yang telah kami tanam adalah tanaman keras berupa akasia seluas 33 ha, dan selanjutnya akan dilanjutkan pada bulan Juni hingga Juli 2016 nanti, setelah tanaman singkong milik warga telah dipanen,” katanya lagi.

Sedangkan Ike Edwin menjelaskan bahwa saat ini yang menjadi pertanyaan be-sar adalah kenapa Kabupaten Mesuji selalu ada masalah dan bagaimana menyelesaikan masalah di Mesuji ini.

Ia mengemukakan, selama ini telah bertugas di 9 provinsi di Indonesia dengan masa bakti 35 tahun sebagai polisi. “Dulu saya bercita-cita ingin menjadi kapolda Lampung dan ikut membangun serta mengamankan tanah kelahiran saya dan hal terbukti saat ini,” ujarnya lagi.

Ike menegaskan bahwa cita-citanya sangat besar un-tuk Provinsi Lampung, yakni membangun dan memajukan Lampung.

Ia mengaku, selama belum menjabat Kapolda Lampung, Mesuji sangat terkenal seb-agai kawasan yang ekstrem di Lampung.

“Karena itu, saya selaku Kapolda Lampung berusaha menyelesaikan konflik di Lam-pung seperti halnya di Me-suji ini. Penyelesaian konflik ini memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pemerin-tah provinsi dan BPN RI,” katanya pula.

Kapolda menyatakan, pe-nyelesaian kasus Mesuji ini dapat dituntaskan apabila kasus ini murni merupakan kerusu-han masyarakat, namun jika

kerusuhan ini merupakan kasus kepentingan pribadi maka tak akan menemukan jalan peny-elesaian.

Dia berjanji ke depan akan membawa jajaran Polda Lam-pung ke Mesuji untuk terus memantau bahkan menetap di kawasan Register 45 selama 10 hari untuk menjaga ketertiban Mesuji. Namun Kapolda juga minta kepada pejabat daerah dan pemerintah daerah se-tempat untuk bekerjasama menjaga ketertiban.

Kapolda optimistis per-masalahan di Mesuji dapat diselesaikan. “Selama saya menjabat sebagai Kapolda Lampung, saya berjanji akan menyelesaikan konflik di ta-nah kelahiran saya Provinsi Lampung termasuk di Mesuji,” kata Ike lagi.

Kapoda Lampung me-nyampaikan pula nomor telepon genggam (HP) ja-jaran Polda Lampung dan Polres Mesuji sebagai bentuk pendekatan dengan masyarakat kawasan Register 45 dengan ja-jaran kepolisian yang berfungsi sebagai tempat laporan bagi masyarakat Mesuji khususnya kawasan Register 45.(Ist)

Kapolda akan Tempatkan Personel di Register 45

Page 8: Lentera Swara Lampung

CMYK

No. 89

8HARGA ECERAN : Rp 4.000,-

Tahun Ke

kAmis, 31 mAREt 2016

Djabung Resort Tanjung Setia

Ada banyak resort yang merebak bak jamur di musim penghujan pada sepanjang pantai di Desa Tanjung Setia, Kabupa ten Pesisir Barat. Namun tidak semuanya bisa menawarkan pelayanan nya-man dan memuaskan bagi wisatawan. Djabung Resort Tanjung Setia yang memiliki 12 kamar (AC dan non-AC) termasuk tempat wisata yang men jadikan wisatawan sebagai tamu kehormatan yang layak disuguhkan pelayanan terbaik. Dengan view pantai yang dapat dijadikan area surfing dan juga mampu menyajikan pemanda ngan dengan ombak santai kala senja dirasa dapat me manjakan para pengun jung yang bermalam di sana. Berminat menyicipi keindahan pantai dan kekokohan ombak Tan-jung Setia yang namanya kondang hingga ke man canegara? Se gera hubungi 082182646388, 081386216181,

Informasi dapat menghubungi:KP2KP Bandarjaya

Jalan Proklamator 169 BandarjayaTelepon. 0725 - 25462

L a m p u n g B a r a t (Lentera SL): Selain berupaya membuka akses

transportasi penghubung antar pekon maupun antar kecamatan, sebagai pen-dukung pendistribusian

hasil bumi, pemerintah setempat juga secara berkelanjutan meningkatkan saran pendukung mulai dari gedung hingga pembangunan pusat kegiatan masyarakat.

Berdasarkan data yang dimil-iki Dinas Pekerjaan Umum (PU)

tahun 2016, terdapat 81 ruas jalan kabupaten yang menjadi perhatian pemerintah. Dimana 65 ruas jalan akan dilakukan peningkatan jalan, 12 ruas jalan kegiatan pemeliharaan dan 4 kegiatan pembangunan jalan. Sejauh ini hampir seluruh wilayah permu-kiman penduduk di seluruh pekon yang tersebar pada 15 kecamatan di Lampung Barat telah terhubung. Kondisi tersebut selain menjadikan semua pekon mudah dijangkau, hasil bumi masyarakat juga lebih mudah didistribusikan ke daerah dan biaya transportasi juga lebih kecil.

Menggeliatnya pembangunan infrastruktur di wilayah itu, berdam-pak pada meningkatnya kepuasan publik. Dimana berdasarkan survey BPS lampung tahun 2015, dalam hal kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah, menempatkan Lampung Barat pada urutan kedua setelah kota Bandar Lampung.

Selain itu dalam beberapa tahun terakhir pemerintah setempat juga terus meingkatkan sarana pendukung untuk meningkatkan tarap perekono-mian masyarakat.

Mulai dari pembangunan ka-

wasan sekuting terpadu di Kecamatan Balik bukit, dimana dilokasi tersebut berdiri Masjid Bintang Mas sebagai pusat keagamaan, Sekolah menen-gah Pertama (SMP) sebagai pusat pendidikan, kantor balai latihan kerja, gedung olahraga dan stadion mini sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Kemudian untuk menunjang ketersediaan air bersih bagi warga, Pemkab Lampung Barat melalui pe-rusahaan daerah air minum (PDAM) Limau Kunci, terus membangun jarin-gan air bersih hingga ke rumah-rumah warga. Target peningkatan produksi

dan d i s-tribusi air bersih sam-p a i t a h u n 2025, set iap pusat wilayah keca-matan dan pusat-pusat perekonomian sudah dapat menikmati pelay-anan air bersih dari peru-sahaan daerah air minum (PDAM) atau badan usaha lainnya. Target 2016-2020: 90% pekon sudah terlayani.(adv)

Demi Kemajuan DaerahLampung Barat Giat Membangun Infrastruktur

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, terus berupaya meningkatkan

pembangunan fnfrastruktur, sarana dan prasarana pendukung dalam menunjang perekonomian masyarakat dan kemajuan

daerah.