Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

23
LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL Nama : Reza Afrizona F NIM : 21100114120029 Nomor sayatan : M.04 Perbesaran : 4x Jenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental Tekstur umum : Kristalinitas : Hipokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Subhedral Tekstur khusus : Intergranular Komposisi : Nama Mineral Sifat Optik Khas Klinopiroksen Bening, belahan 1 arah, plekroisme ada, gelapan miring (54º) Olivin Transparan, ada pecahan, relief tinggi Plagioklas colourless/ kembaran carlsbad-albit/ relief sedang/ prismatik Klorit warna kehijauan/ pecahan sangat tidak

description

BBNF

Transcript of Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Page 1: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : M.04Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Hipokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Subhedral

Tekstur khusus : Intergranular

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Klinopiroksen Bening, belahan 1 arah, plekroisme ada, gelapan miring (54º)

Olivin Transparan, ada pecahan, relief tinggi

Plagioklas colourless/ kembaran carlsbad-albit/ relief sedang/ prismatik

Klorit warna kehijauan/ pecahan sangat tidak beraturan/ relief rendah

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Klinopiroksen 20% 20% 10% 25%

Olivin 15% 15% 5% 10 %Plagioklas 60% 55% 50% 55 %

Klorit 25%Opaq 5% 10% 10%

Page 2: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Opaq

Kalsit

Keterangan :

PlagioklasKlinopiroksenOlivin

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan deskripsi secara mikroskopis pada preparat nomor M.04

menunjukan granularitas inequigranular, derajat kristalisasi tergolong

hipokristalin. Tekstur khusus menunjukkan tekstur intergranular. Hal ini

menunjukan bahwa waktu batuan ini terbentuk dengan waktu pembentukan

mineral yang tidak seragam, fabrik berupa hypidiomorfhal ini menunjukan bahwa

bidang batas mineral kurang jelas. Komposisi mineral penyusun batuan ini

Page 3: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

tersusun oleh plagioklas dengan kelimpahan 55%, olivin 11,67%, klinopiroksen

16,67%, klorit sebesar 8,33% serta mineral opaq sebesar 8,33%. Berdasarkan

komposisi mineral maka dapat diintepretasikan bahwa batuan ini berasal dari

magma yang cenderung basa. Berdasarkan deret reaction bowen mineral olivin

terbentuk pada suhu 12000 C dan dilanjutkan terbentuknya piroksen pada suhu

9000 - 8000 C. Berdasarkan 7 busur magmatisme terbentuknya batuan ini

dinterpretasikan didaerah MOR yang merupakan , zona ini adalah zona dimana

lempeng samudera dan lempeng samudera saling menjauh (divergen). Hal ini

dikontrol oleh arus konveksi yang terjadi pada mantel bumi hingga magma keluar

dan membentuk pegunungan lantai samudera. Lempeng samudera mengandung

banyak mineral Fe dan Mg sehingga batuan yang dihasilkan di zona ini bersifat

basa-ultra basa. Selain itu dapat juga terbentuk pada zona subduksi.

Nama batuan : Olivin Gabbronorite ( IUGS, 1976 )

Page 4: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : R.13.22Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Hilokristalin Granularistas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Subhedral

Tekstur khusus : Porfiritik

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Plagioklas Colourless/ Relief rendah/ kembaran carlsbad-albitKlinopiroksen Colourless/ Terdapat pecahan/ Belahan 1 arah/ Gelapan miring/

Relief sedangOrthopiroksen colourless/ Terdapat pecahan dan belahan/ gelapan sejajar/ relief

sedang-tinggiOlivin Pecahan tidak beratur, tidak ada belahan, kekuningan/ relief

sedangKuarsa Gelapan Bergelombang, relief rendah, colorless

Hornblende relief tinggi/pleokroisme tinggi/ belahan 1 atau 2 arah

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Plagioklas 50 % 60 % 60 % 55%

Olivin 10 %Kuarsa 5 %

Klinopiroksen 20 % 10 % 15%Hornblende 10 % 5 % 25 % 15%

Opaq 5 % 5 % 5 %Orthopiroksen 20 % 10 % 15 %

Page 5: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan deskripsi secara mikroskopis pada preparat nomor R.13.22

menunjukan granu;aritas inequigranular dengan tipe porfiritik, derajat kristalisasi tergolong hipokristalin kenampakan kristalisasi holokristalin. Tekstur khusus menunjukkan tekstur porfitritik. Hal ini menunjukan bahwa waktu batuan ini terbentuk dengan waktu pembentukan mineral yang tidak seragam, fabrik berupa hypidiomorf hal ini menunjukan bahwa bidang batas mineral kurang jelas.

Page 6: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Komposisi mineral penyusun batuan ini tersusun oleh plagioklas dengan kelimpahan 56,67%, olivin 3,33%, kuarsa 1,67%, klinopiroksen 10%, hornblende sebesar 13,33%, orthopiroksen 10% serta mineral opaq sebesar 5%. Berdasarkan komposisi mineral maka dapat diintepretasikan bahwa batuan ini berasal dari magma yang bersifat basa. Berdasarkan deret reaction bowen mineral olivin terbentuk pada suhu 12000 C namun karena kelimpahannya sangat sedikit kemungkinan dalam pembentukan olivin hanya sebentar. Dan dalam waktu yang bersaman terbentuk plagioklas yangkaya akan Ca menuju Na, berdasarkan hasil pengukran sudut kembaran sebesar 440, sehingga dapat digolongkan plagioklasnya berjenis bitownit. Selanjutnya pembentukan piroksen dan dilanjutkan terbentuknya piroksen pada suhu 9000 - 8000 C. Lalu dilanjutkan dengan terbentuknya hornblende yang komposisinya cukup melimpah sebesar 15%, dan yang terakhir kuarsa yang tergolong mineral resisten namun komposisinya hanya sedikit dalam sayatan batuan ini sebesar 2%. Selama pembentukan batuan tersebut terdapat opaq yang dapat disebut juga sebagai pengotor atau inklusi. Berdasarkan 7 busur magmatisme terbentuknya batuan ini dinterpretasikan didaerah subduksi yaitu daerah penujaman antara lempeng samudera dengan lempeng benua. Hal ini dikontrol oleh arus konveksi yang terjadi pada mantel bumi hingga magma keluar dan membentuk pegunungan lantai samudera. Lempeng samudera mengandung banyak mineral Fe dan Mg sedangkan lempeng benua kaya akan Si. Karena komposisinya menunjukkan batuan ini bersifat basa maka magmanya diinterpretasikan bersifat basa dan dlam zona subduksi ini diinterpretasikan lebih dominan penujaman terhadap lempeng samudera.

Nama batuan : Gabbronorite ( IUGS, 1976 )

Page 7: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : M.12.9Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Holokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Subhedral

Tekstur khusus :

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Olivin Kekuningan/ Relief sedang

KlinopiroksenColourless/ Terdapat pecahan/ Belahan 1 arah/ Gelapan miring/

Relief sedang

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Olivin 50 % 60 % 22 % 44 %

Klinopiroksen 50 % 37 % 75 % 54 %Opaq 3 % 3 % 2 %

Page 8: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan deskripsi secara mikroskopis terhadap preparat nomor M.12.9

yang memiliki tekstur dengan tingkat granularitas yang tergolong inequigranular

bertipe faneroporfiritik, diinterpretasikan mineral ini terbentuk dibagian dalam

bumi sebagai batuan plutonik sehingga mineral masih dapat diamati dan

berukuran besar namun karena tumbuhnya tidak secara bersamaan sehingga

memiliki ukuran yang berbeda-beda. Derajat kristalisasi yang dimana sayatan

Page 9: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

batuan ini terdiri dari seluruhnya kristal sehingga tergolong holokristalin.

Pembentukan kristal yang tidak dalam satu waktu bersamaan maka akan

membentuk bentuk bidang kristal yang tidak dibatasi oleh bidang kristal itu

sendiri sehingga fabriknya tergolong hypidiomorf serta mempengaruhi ukuran

kristalnya yang tidak seragam terbentuk fenokris yang dikelilingi oleh mineral

yang berukuran lebih halus/ afanitik dan massa dasar sehingga tergolong memiliki

tekstur khusus berupa porfiritik. Proses pendinginan magma penbentukan sayatan

batuan ini dimulai dengan penurunan suhu mineral, dimana yang terbentuk

pertama sesuai dengan Deret Reaction Bowen yaitu olivin terbentuk lebih dahulu

pada suhu 12000. Selanjutnya yang terbentuk yaitu klinopiroksen yang terbentuk

pada suhu 9000 – 8000 C. Seiring pembentukan mineral tersebut berlangsung

terdapat inklusi sebagai pengotor dalam batuan tersebut, sehingga didalam

pengamatan petrografis akan terlihat bagian hitam pada saat PPL, XPL, maupun

ketika sudah dimasukkan baji kuarsa. Batuan ini terbentuk oleh magma bersifat

basa dengan kandungan silika 45-52%.Diinterpretasikan sayatan batuan ini

bersifat basa yang terbentuk dari proses partial melting pada daerah lempeng

samudera yakni pada zona MOR (Mid Oceanic Redge). berdasarkan 7 busur

magmatisme, zona ini adalah zona dimana lempeng samudera dan lempeng

samudera saling menjauh (divergen). Hal ini dikontrol oleh arus konveksi yang

terjadi pada mantel bumi hingga magma keluar dan membentuk pegunungan

lantai samudera. Lempeng samudera mengandung banyak mineral Fe dan Mg

sehingga batuan yang dihasilkan di zona ini bersifat basa-ultra basa.

Nama batuan : Lherzolite (IUGS, 1976 )

Page 10: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : M.02Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Holokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal :Subhedral

Tekstur khusus :

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Olivin Memiliki ciri-ciri pecahannya yang banyak

PiroksenMemiliki cirri-ciri belahan 1 arah atau 2 arah dengan gelapan

miring (klinopiroksen) dan sejajar ( ortopiroksen )Plagioklas memiliki ciri-ciri kembaran albit 45o

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Piroksen 35 30 25 30

Plagioklas 55 55 55 55Olivin 10 15 10 15

Page 11: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan teksturnya yang memiliki keseragaman ukuran mineral yang

relative sama dan memiliki bidang batas yang relative jelas maka dapat diinterpretasikan bahwa batuan dengan ini terbentuk jauh di dalam bumi dengan pembekuan magma yang relative lambat sehingga dapat menghasilkan mineral dengan bentuk yang relative sempurna dan ukuran yang relative besar. Dari

Page 12: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

komposisinya yang didominasi oleh Piroksen dan plagioklas dapat diinterpretasikan bahwa magma asalnya bersifat basa.

Nama batuan : Olivin Grabonorite ( IUGS , 1973 )

Page 13: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : G.15Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Holokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Subhedral

Tekstur khusus :

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Plagioklas, Memiliki cirri-ciri kembaran albit 38o

Klinopiroksen Memiliki gelapan miring, belahan searahOrtopiroksen Memiliki cirri-ciri gelapan sejajar, belahan searahHornblend Memiliki cirri-ciri reliefnya yang tinggi dan pleokroisme kuat

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Plagioklas 40 60 50 50

Klinopiroksen 20 20 20 20Ortopiroksen 25 10 25 20Hornblend 5 10 5 10

Page 14: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan teksturnya yang memiliki keseragaman ukuran mineral yang

relative tidak sama besar dan memiliki bidang batas yang relative kurang jelas maka dapat diinterpretasikan bahwa batuan dengan ini terbentuk jauh di dalam bumi dengan pembekuan magma yang relative lambat sehingga dapat menghasilkan mineral dengan bentuk yang relative sempurna dan ukuran yang

Page 15: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

relative besar. Sedangkan, mineral-mineral yang sifatnya afanit merupakan hasil pembentukan mineral yang kurang sempurna akibat perubahan suhu yang mengikutinya. Dari komposisinya yang didominasi oleh plagioklas dan piroksen dapat diinterpretasikan bahwa magma asalnya bersifat basa.

Nama batuan : Gabronorite ( IUGS , 1973 )

Page 16: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

ACARA BATUAN BEKU NON FRAGMENTAL

Nama : Reza Afrizona FNIM : 21100114120029

Nomor sayatan : G.18Perbesaran : 4xJenis batuan : Batuan Beku Non Fragmental

Tekstur umum : Kristalinitas : Hipokristalin Granularitas : Inequigranular Ukuran : Fanerit Hubungan antar Kristal : Euhedral

Tekstur khusus : Intergranular

Komposisi :Nama Mineral Sifat Optik Khas

Plagioklas Colourless, kembaran carlsbad-albit, relief sedang, prismatikHornblend Prismatic, kecoklatan-kehijauan

PiroksenMemiliki cirri-ciri belahan 1 arah atau 2 arah dengan gelapan

miring (klinopiroksen) dan sejajar ( ortopiroksen )

Nama Mineral MP 1 (%) MP 2 (%) MP 3 (%) Rata-rata (%)Plagioklas 35 40 30 50Hornblend 15 5 15Piroksen 15 10 10 35

Massa Dasar 40 45 50

Page 17: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

Sketsa :Keterangan :

Keterangan :

Keterangan :

Petrogenesa :Berdasarkan teksturnya yang memiliki keseragaman ukuran mineral yang

relative tidak sama besar dan memiliki bidang batas yang relative kurang jelas maka dapat diinterpretasikan bahwa batuan dengan ini terbentuk jauh di dalam bumi dengan pembekuan magma yang relative lambat sehingga dapat menghasilkan mineral dengan bentuk yang relative sempurna dan ukuran yang relative besar. Sedangkan, mineral-mineral yang sifatnya afanit merupakan hasil pembentukan mineral yang kurang sempurna akibat perubahan suhu yang

Page 18: Lemdes Batuan Beku Non Fragmental

mengikutinya. Dari komposisinya yang didominasi oleh plagioklas dan piroksen dapat diinterpretasikan bahwa magma asalnya bersifat basa.

Nama Batuan : Pyroxene-hornblende gabronorite ( IUGS , 1973)