LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73...

25
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 38 SERI C NOMOR SERI 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI DERMAGA, JASA PANDU, IZIN USAHA dan IZIN TRAYEK ANGKUTAN SUNGAI dan DANAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. b. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya sektor angkutan sungai dan danau, maka perlu mengatur pemungutan Retribusi Dermaga, Jasa Pandu termasuk Penggunaan Alur Sungai dan Danau serta Izin Usaha dan Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu mengatur dengan membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi

Transcript of LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73...

Page 1: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 38 SERI C NOMOR SERI 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

NOMOR 23 TAHUN 2005

TENTANG

RETRIBUSI DERMAGA, JASA PANDU, IZIN USAHA dan IZIN TRAYEK ANGKUTAN SUNGAI dan DANAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA,

Menimbang

:

a.

b.

bahwa dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya sektor angkutan sungai dan danau, maka perlu mengatur pemungutan Retribusi Dermaga, Jasa Pandu termasuk Penggunaan Alur Sungai dan Danau serta Izin Usaha dan Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu mengatur dengan membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi

Page 2: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

2

Mengingat

:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dermaga, Jasa Pandu, Izin Usaha dan Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Drt. Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756) Sebagai Undang-Undang; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3493 ); Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685); Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048 ); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Page 3: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

3

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 125, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 390); Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ); Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139 ); Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4145 ); Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau;

Page 4: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

4

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 8 Tahun 1990 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Utara (Lembaran Daerah Tingkat II Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2000 Nomor 38 Seri D Nomor 27 ); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 5 Tahun 1992 tentang Lembaran Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 1992 Nomor 16 Seri d Nomor 14 ); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2000 Nomor 38 Seri D Nomor 27 ); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 52 Tahun 2001 tentang Sertifikat Kesempurnaan Kapal dan Pas Kapal Serta Registrasi Kapal ( Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2002 Nomor 85 Seri B Nomor 8); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 53 Tahun 2001 tentang Surat Keterangan Kecakapan Kapal Motor Perairan Daratan ( Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2002 Nomor 86 Seri B Nomor 9); Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan (Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2003 Nomor 45 Seri D Nomor 29 );

Page 5: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

5

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

DAN

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TENTANG RETRIBUSI DERMAGA, JASA PANDU, IZIN USAHA DAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 3. Bupati adalah Bupati Hulu Sungai Utara. 4. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai

Utara. 5. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Page 6: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

6

6. Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

7. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara. 8. Perairan daratan adalah semua perairan sepanjang sungai di hulu sampai ke

muara, terusan dan danau. 9. Alur Pelayaran adalah bagian dari perairan yang alami maupun buatan yang

dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari.

10. Pelabuhan / Dermaga adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan / atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran.

11. Alur Sungai Penyeberangan adalah bagian dari perairan di lintas

penyeberangan yang alami maupun buatan dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnnya dianggap aman untuk dilayari.

12. Jasa Pandu adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah

dalam memandu kendaraan yang lewat di alur pelayaran sesuai kebutuhan; 13. Usaha Angkutan Sungai dan Danau adalah kegiatan usaha angkutan untuk

umum dengan memungut bayaran yang diselenggarakan di sungai, danau, waduk, rawa, anjir, kanal dan terusan dengan menggunakan kapal sungai dan danau;

14. Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau adalah izin untuk melakukan usaha

angkutan orang, barang dan/atau hewan di sungai dan danau; 15. Trayek Angkutan Sungai dan Danau yang selanjutnya disebut Trayek adalah

lintasan untuk pelayanan jasa angkutan umum sangia dan danau yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal;

Page 7: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

7

16. Rambu adalah tanda-tanda dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan / atau perpaduan diantaranya, yang dapat berupa sinar, yang digunakan untuk memberikan larangan, kewajiban, peringatan dan petunjuk / penuntun bagi pemakai alur pelayaran daratan dan penyeberangan, untuk kepentingan keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

17. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang digerakkan

dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau tunda termasuk ponton / tongkang dan kendaraan yang berdaya dukung dinamis di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

18. Berdaharawan Khusus Penerima atau dengan sebutan lain adalah mereka yang

diberi tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk menerima, menyimpan, membukukan dan menyetor pendapatan daerah ke Kas Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara.

19. Petugas Pemungut adalah mereka yang diangkat / ditunjuk untuk membantu

pelaksanaan tugas Bendaharawan Khusus Penerima yang personilnya dari Pegawai Dinas Perhubungan atau Kantor Kecamatan setempat, dengan tugas menerima, menyimpan, membukukan dan menyetorkan uang Pendapatan Daerah kepada Bendaharawan Khusus Penerima.

20. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi sesuai

dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku. 21. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas,

Perseroan Komonditer, Perseroan lainnya, Badan Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan Firma, Kongsi, Koperasi, yayasan atau bentuk usaha tetap serta badan uasaha lainnya.

22. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah

Daerah dalam rangka pemberian ziin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk pembinaan, peraturan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang prasarana, sarana dan fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

Page 8: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

8

23. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi di wajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi.

24. Surat Ketetapan Objek Retribusi Daerah yang selanjutnya di singkat SKORD

adalah Surat yang digunakan wajib Retribusi untuk melaporkan data objek retribusi dan kewajiban retribusi untuk melaporkan dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terhutang menurut Perundang-undang Retribusi daerah.

25. Surat Ketetapan Retribusi Deaerah yang selanjtnya disingkat SKRD adalah

Surat Ketetapan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

26. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya

disingkat SKRDKBT adalah Surat Keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

27. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjtnya disingkat

SKRDLB adalah Surat Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi terutang atau tidak seharusnya terhutang.

28. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD atau

dokumen yang dipersamakan adalah Surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

29. Surat Keputusan Keberatan adalah Surat Keputusan keberatan terhadap

SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.

30. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan

mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan keputusan pemenuhan kewajiban Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah.

Page 9: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

9

31. Penyidikan Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

NAMA, OBJEK DAM SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Dermaga, Jasa pandu, Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau dan Izin Trayek Angkutan Sungai dan Danau di pungut retribusi atas pelayanan jasa tersebut, termasuk penggunaan alur sungai untuk angkutan khusus.

Pasal 3 Objek Retribusi adalah penggunaan dermaga, jasa pandu, pemberian izin usaha angkutan sungai dan danau, dan pemberian izin trayek angkutan sungai dan danau termasuk penggunaan alur sungai untuk angkutan khusus.

Pasal 4

Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh layanan atas penggunaan dermaga, jasa pandu, izin usaha dan izin trayek termasuk yang menggunakan alur sungai untuk angkutan khusus.

Pasal 5

(1) Izin usaha dan izin trayek angkutan sungai dan danau wajib dipenuhi oleh setiap kapal yang melakukan angkutan orang dan atau barang dengan rute tetap dan teratur maupun bersifat insidentil.

(2) Prosedur, persyaratan dan tata cara penerbitan izin usaha dan izin trayek angkutan sungai dan danau lebih lanjut diatur dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan dengan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 10: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

10

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 6

(1) Retribusi Dermaga pengunaan alur sungai untuk angkutan khusus

digolongkan sebagai jasa umum. (2) Retribusi izin usaha angkutan sungai dan danau digolongkan sebagai

retribusi perizinan tertentu. (3) Retribusi izin trayek angkutan sungai dan danau digolongkan sebagai

retribusi perizinan tertentu. (4) Retribusi Dermaga, jasa pandu dan alur sungai untuk angkutan khusus

digolongkan sebagai jasa usaha.

BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 7

Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan jenis dan lama pemakaian kawasan dermaga, prekuensi penggunaan pandu, tonase penggunaan alur dan jenis GT mesin kapal.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 8 Prinsip dan sasaran dalam penetapan sturuktur dan besarnya tarif retribusi adalah untuk menutupi biaya penyelenggaraan dermaga, pemanduan, perambuan, dan penyelenggaraan perizinan dan untuk pembinaan ketertiban lalu lintas angkutan sungai dan danau, serta dalam rangka meningkatkan PAD.

Page 11: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

11

BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA

TARIF RETRIBUSI

Pasal 9

(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis penyediaan jasa yang dipakai oleh wajib retribusi yang terdiri dari jasa dermaga, pandu termasuk alur sungai dan jasa perizinan usaha dan trayek sungai yang disesuaikan diberikan.

(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 10

Retribusi jasa dermaga, pandu sungai termasuk alur sungai, izin usaha dan izin trayek angkutan sungai dipungut dalam wilayah daerah.

BAB VIII TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 11

(1) Pungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

dipersamakan dan SKRDKT.

Page 12: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

12

BAB IX SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 12

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua perseratus) ditiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB X TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 13

(1) Pembayaran Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus. (2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari

sejak diterbitkan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan STRD.

BAB XI TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 14

(1) Penagihan Retribusi menggunakan SKRD atau dokumen lain yang

dipersamakan SKRDKBT.

(2) Retribusi yang terhutang ditagih dengan menggunakan STRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

Page 13: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

13

BAB XII K E B E R A T A N

Pasal 15

(1) Wajib retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau

Pejabat yang ditunjuk berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT dan SKRDLB.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia dengan disertai

alasan-alasan yang jelas. (3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas Ketetapan retribusi,

Wajib Retribusi harus dengan membuktikan ketidakbenaran Retribusi tersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas)

hari sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SRDLB diterbitkan, kecuali bila wajib retribusi tertentu dapat mengajukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dan (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan

pelaksanaan penagihan retribusi.

Pasal 16

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal surat keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau

sebagian, meni\olak, atau menambah besarnya retribusi yang terhutang.

Page 14: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

14

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan

Bupati tidak memberikan keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XIII

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 17

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, wajib retribusi dapat mengajukan

permohonan pengembalian kepada Bupati. (2) Bupati dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya

permohonan kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati

tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.

(4) Apabila wajib retribusi mempunyai uang retribusi lainnya, kelebihan

pembayaran retribusi sebagaimanan dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaskud pada

ayat (1) dilakukan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkannnya SKRDLB.

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilaksanakan setelah

lewat jangka waktu 30 (tiga puluh) hari, Bupati memberikan imbalan bungan sebesar 2 % (dua perseratus) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi.

Page 15: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

15

Pasal 18

(1) Permohonan pengembalian pembayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurang-kurangnya menyebutkan :

a. Nama dan alamat wajib retribusi. b. Masa retribusi c. Besarnya kelebihan pembayaran d. Alasan yang singkat dan jelas

(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi disampaikan

secara langsung atau melalui Pos Tercatat. (3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman Pos tercatat

merupakan bukti saat permohonan diterima oleh Bupati. (4) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan dengan cara

menerbitkan Surat Keputusan Pajak / Retribusi (SKP / SKR). (5) Apabila kelebihan pengembalian pembayaran retribusi diperhitungkan dengan

utang retribusi lainnya.

BAB XIV KADALUARSA PENAGIHAN

Pasal 19

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluarsa setelah melampaui

jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak saat terhutangnnya retribusi, kecuali apabila wajib retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kadaluarsa penagihan retibusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tertangguh

apabila :

a. Diterbitkan / Surat Teguran ; atau b. Adanya pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi baik langsung

maupun tidak langsung.

Page 16: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

16

BAB XV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 20

(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan usaha di perairan daratan

dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini meliputi pembinaan iklim usaha angkutan dan sarana usaha angkutan.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini dilakukan

terhadap dipenuhinya ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnnya.

BAB XVI KETENTUAN PIDANA

Pasal 21

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan pasal Pasal 5 ayat (1) 7 Peraturan daerah ini,

diancam pidana kurungan paling lama 3 ( tiga ) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).

(2) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan

keuangan daerah diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.5.000.000,-

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini adalah pelanggaran.

(4) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disetorkan ke Kas

Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah.

Page 17: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

17

BAB XVII P E N Y I D I K A N

Pasal 22

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberi

wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah atau retribusi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

(2) Wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut ini agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan Dearah dan Retribusi Daerah;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi ;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenan dengan tindak pidana bidang perpajakan dan Retribusi;

e. Melakukan penggeladahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidanan dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi;

g. Menyuruh berhenti dan / atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan / atau dokumen yang dibawa sebagaimana yang dimaksud pada huruf e ;

Page 18: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

18

h. Memotret sesorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi ;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;

j. Menghentikan penyidikan; k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak

pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi menurut hukum yang bertanggungjawab;

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan dimulainya

penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

B A B XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 24 Tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Pendaratan Kapal dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini lebih lanjut ditetapkan

dengan Peraturan Bupati dan atau Keputusan Bupati.

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 19: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

19

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Ditetapkan di Amuntai pada tanggal 24 Oktober 2005

BUPATI HULU SUNGAI UTARA,

Cap. TTD.

H. FAKHRUDDIN

Diundangkan di Amuntai pada tanggal 24 Oktober 2005 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN

HULU SUNGAI UTARA,

Cap. TTD

H. RISNADI BAHARUDDIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 38 SERI C NOMOR SERI 16.

Page 20: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

20

Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Nomor 23 Tahun 2005

TARIF RETRIBUSI DERMAGA, JASA PANDU, ALUR SUNGAI DAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

A. DERMAGA 1. Pemakaian Tanah dan bangunan Di areal Dermaga dikenakan tariff Rp.500,- s/d Rp.1.000,-//M2/hari. 2. Tarif Sandar Kapal :

a.

b.

c.

d. e. f. g. h. i.

Kapal Motor yang berkapasitas Kurang dari 5 Ton………… Kapal Motor / Klotok yang berkapasitas s/d 10 Ton……… Kapal Motor / Klotok yang berkapasitas 10 s/d 50 Ton Motor Boat / Truk Air ………… Loang Boat…………………….. Speed Boat ……………………. Kapal Tarik Rakit kayu………… Motor Boat / Bis Air……………. Kapal gandengan/Perahu Tiung Kapasitas muatan kurang dari 100 ton…………………….

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

500,-

1.000,-

1.500,- 1.500,- 1.500,- 1.500,- 2.000.- 2.000,-

2.500,-

j. k. l.

Kapal Tangker (LCT)………….. Kapal gandengan Kapasitas Muatan 100 ton keatas………… Kapal Tongkang Muatan batu bara……………………….

Rp. Rp. Rp.

5.000,-

5.000,-

10.000,-

Page 21: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

21

3. Tarif keluar masuk kawasan dermaga :

a. b.

c. d.

e.

f.

g.

Kendaraan golongan 2 (A) sepeda motor……………… Kendaraan golongan 2 (B), roda 3…………………… Kendaraan golongan 3, jeep/sedan/ pick up/St.Wagon. Kendaraan golongan 4, Mini Bus / Truck Biasa…………. Kendaraan golongan 5, Bus besar /truk besar / truk tengki….. Kendaraan golongan 6 A, Drum Truk / Trailer………… Kendaraan golongan 6 B, Alat berat / Tronton/Tractor…….

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

500,-

500,-

1.000,-

500,-

2.000,-

12.000,-

15.000,-

5. Tarif penumpukan barang / hewan di kawasan dermaga :

a. b. c. d. e. f.

Barang campuran / Kolly/Ton dst. Semen,beras,pupuk,guladll/zak… Kuda,sapi,kerbau/ekor………….. Kambing,rusa,domba/ekor…….. Ayam,unggas,itik dlll/ekor……. Mesin,sepeda motor/unit……….

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

200,-s/d1.000,- 100,-

1.000,- 500,- 100,-

1.000,-

6. Tarif calon penumpang / pengantar :

Penerimaan hasil jasa dermaga / pelabuhan Bagi calon penumpang / pengantar/penjemput / orang…..

Rp.

100,-

Page 22: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

22

B. PANDU : a. Kapal Pedalaman dikenakan tarif

abonemen 6 (enam) bulan………….

b. Kapal Laut untuk 1 (satu) kali pergi

/ pulang Berlayar dari daerah Bandar ke Daerah / hulu dan sebaliknya dikenakan tarif……………

c. Untuk abonemen 6 (enam)

bulan….. d. Buku Rambu Sungai ………

Rp. Rp. Rp. Rp.

250,- /M3 (isi kotor) 50,-/ M3 (isi kotor) 500,-/ M3 (Isi kotor) 10.000,- / Buku

C. PELAYANAN KESELAMATAN dan KETERTIBAN

PEMAKAIAN : Ponton (Tongkang) :

a. b. c. d. e. f. h. h.

- 05 ton x s/d 10 ton x s/d 50 ton x s/d 100 ton x s/d 500 ton x s/d 1.000 ton x s/d 5.000 ton x s/d 10.000 ton x

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

500,-/ton 500,-/ton 500,-/ton 300,-/ton 200,-/ton 150,-/ton 75,-/ton 50,-/ton

R a k i t :

1. Panjang x Lebar x Rp. 100,-/M2 2. Rakit Karet………………………… Rp. 500,-/ton 3. Rakit Purun………………………… Rp. 50,-/ikat 4. Rakit Bambu………………………… Rp. 25,-/batang 5. Rakit Kayu Serkal………………… Rp. 50,-/M3

Page 23: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

23

D. IZIN TRAYEK ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU : 1. Izin Trayek Angkutan Orang, Kapal dengan isi kotor :

a). GT. 01 s/d GT 06, sebesar Rp. 65.000,-/tahun. b). GT. 07 s/d GT 15, sebesar Rp. 95.000, /tahun. c). GT. 16 s/d GT 25, sebesar Rp.110.000,/tahun. d). GT. 26 s/d GT 50, sebesar Rp.125.000,/tahun. e). GT. 51 atau lebih, sebesar Rp.150.000,/tahun. g). Motor Tempel , sebesar Rp. 75.000,/tahun.

2). Perpanjangan izin trayek angkutan orang, Kapal dengan isi kotor :

a). GT. 01 s/d GT 06, sebesar Rp.15.000,- /tahun. b). GT. 07 s/d GT 15, sebesar Rp.25.000,- /tahun. c). GT. 16 s/d GT 25, sebesar Rp.35.000,- /tahun. d). GT. 26 s/d GT 50, sebesar Rp.40.000,- /tahun. e). GT. 51 atau lebih, sebesar Rp.50.000,- /tahun. g). Motor Tempel , sebesar Rp.30.000,- /tahun.

3) Perubahan izin trayek, Kapal dengan isi kotor :

a). GT. 01 s/d GT 06, sebesar Rp. 50.000,/tahun. b). GT. 07 s/d GT 15, sebesar Rp. 65.000,/tahun. c). GT. 16 s/d GT 25, sebesar Rp. 90.000,/tahun. d). GT. 26 s/d GT 50, sebesar Rp.115.000,/tahun. e). GT. 51 atau lebih, sebesar Rp.125.000,/tahun. g). Motor Tempel , sebesar Rp. 65.000,/tahun.

4) Izin Trayek Angkutan Barang, Kapal dengan isi kotor :

a). GT. 01 s/d GT 06, sebesar Rp. 15.000,/tahun. b). GT. 07 s/d GT 15, sebesar Rp. 20.000,/tahun. c). GT. 16 s/d GT 25, sebesar Rp. 25.000,/tahun. d). GT. 26 s/d GT 50, sebesar Rp. 30.000,/tahun. e). GT. 51 atau lebih, sebesar Rp. 35.000,/tahun.

5) Izin Angkutan Khusus, untuk Kapal dengan isi kotor : a). GT. 01 s/d GT 06, sebesar Rp. 15.000,/tahun. b). GT. 07 s/d GT 15, sebesar Rp. 20.000,/tahun. c). GT. 16 s/d GT 25, sebesar Rp. 30.000,/tahun.

Page 24: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

24

d). GT. 26 s/d GT 50, sebesar Rp. 35.000,/tahun. e). GT. 51 atau lebih, sebesar Rp. 40.000,/tahun.

6) Izin Khusus Non Trayek :

1. Speed Boat mini 40 PK Baru/perpanjangan……………… Rp. 150.000,-/20.000,-

2. Speed Boat 85 PK s/d 200 Pk Baru/perpanjangan……………… Rp. 250.000,-/50.000,-

3. Klotok dibawah GT.7 Baru/perpanjangan……………… Rp. 250.000,-/40.000,-

4. Kapal Daging Keliling Baru/perpanjangan……………… Rp. 100.000,-/30.000,-

7. Izin Kapal Angkutan Barang Khusus :

1. Tug Boat Baru/perpanjangan Rp. 100.000,/ 75.000,-

2. Leading Ship Tangker (LCT) Baru/perpanjangan……………… Rp. 150.000,-/100.000,-

3. Perahu Tiung Baru/perpanjangan……………… Rp. 75.000,-/60.000,-

4. Tongkang besi tanpa mesin diatas GT.7 Baru/perpanjangan……………… Rp. 100.000,-/75.000,-

5. Motor Boat / Truk Air Baru/perpanjangan……………… Rp. 60.000,-/40.000,-

6. Kapal Dagang Baru/perpanjangan……………… Rp. 60.000,-/40.000,-

(PH ASDP 17) PENERIMAAN HASIL IZIN BERLAYAR UNTUK SATU KALI BERLAYAR :

1. Kapal Layar………… Rp 50.000,- 2. Tug Boat………….… Rp 5.000,- 3. Bis Air / Truk Air Rp 3.000,- 4. Speed Boat……………Rp 3.000,-

Page 25: LEMBARAN DAERAH - kumhsu.files.wordpress.com · Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang ... KM.73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai ... 17. Kapal adalah ...

25

5. Tangkalasa……….… Rp 2.500,- 6. Loang Boat…….…… Rp 3.000,- 7. Motor Getek…… Rp 1.500,- (PH ASDP 22) PENERIMAAN HASIL IZIN TAMBAT / LABUH DI LUAR

AREAL DERMAGA. Izin Tambat / Labuh Rp. 250.000,- /tahun (PH ASDP 24) PENERIMAAN HASIL IZIN MENDIDRIKAN GALANGAN

KAPAL : Izin Mendirikan galangan kapal Rp.300.000,-/2 tahun Izin Mendirikan galangan klotok Rp.200.000,-/2 tahun Izin Mendirikan galangan cis/perahuRp.100.000,-/2 tahun E. IZIN USAHA ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

Baru ( termasuk registrasi tahun pertama )……. Rp. 40.000,-; Perpanjangan/Registrasi pertahun …………….. Rp. 20.000,-

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

Cap. TTD.

H. FAKHRUDDIN