LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG - … · daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa...

61
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab perlu segera diwujudkan; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu menata kembali organisasi Perangkat Daerah Khususnya Dinas Daerah yang ada untuk disesuaikan dengan undang-undang dimaksud; c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas dan dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, maka perlu diterbitkan Peraturan Daerah Kota Semarang tentang Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Himpunan Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Kenangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 169, Tambahan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 5. peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 6. peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;

Transcript of LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG - … · daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa...

LEMBARAN DAERAH

KOTA SEMARANG

NOMOR 2 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR 2 TAHUN 2001

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS DAERAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintah Daerah, maka pelaksanaan Otonomi Daerah yang

luas, nyata dan bertanggung jawab perlu segera diwujudkan;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu menata kembali

organisasi Perangkat Daerah Khususnya Dinas Daerah yang ada untuk

disesuaikan dengan undang-undang dimaksud;

c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas dan dalam rangka

meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan, maka perlu diterbitkan Peraturan Daerah Kota

Semarang tentang Pembentukan, organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kota Semarang.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa

Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Himpunan

Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Kenangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3848);

4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976

Nomor 169, Tambahan, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3890);

5. peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3079);

6. peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1992

tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Daerah Tingkat II

Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan

Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam

Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 54);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman

Organisasi Perangkat Daerah;

9. Keputusan Presiden Nomor 44 tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan

Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-

undang, Rancangan Peraturan pemerintah dan Rancangan Keputusan

Presiden.

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SEMARANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG TENTANG

PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS

DAERAH KOTA SEMARANG.

BAB I

KETENTUAN

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah kota Semarang;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Semarang;

c. Walikota adalah Walikota Semarang;

d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Semarang;

e. Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

f. Perangkat Daerah adalah organisasi / lembaga pada Pemerintah Daerah yang

bertanggung jawab kepada Walikota dan membantu Walikota dalam menyelenggarakan

pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,

Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;

g. Dinas Daerah adalah keseluruhan Dinas dilingkungan Pemerintah Kota Semarang;

h. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Daerah sesuai dengan nama Dinas Masing-masing.

i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjuk tugas, tanggungjawab,

wewenang dan hak seorang Pegawai Sipil dalam suatu organisasi yang dalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta

bersifat mandiri.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah yang

terdiri dari :

a. Dinas Pekerjaan Umum;

b. Dinas Kesehatan;

c. Dinas Pendidikan;

d. Dinas Pertanian;

e. Dinas Perhubungan;

f. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

g. Dinas Pertanahan;

h. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

i. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

j. Dinas Kebakaran;

k. Dinas Kebersihan;

l. Dinas Pertamanan dan Pemakaman;

m. Dinas Tata Kota dan Pemukiman;

n. Dinas Pariwisata dan kebudayaan;

o. Dinas Pasar;

p. Dinas Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil;

q. Dinas Kelautan dan Perikanan;

r. Dinas Pengolahan Keuangan Daerah;

(2) Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan dan bagan organisasi Dinas Daerah

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan XVIII dan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(3) Penjabaran tugas dan fungsi Dinas Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Walikota.

BAB III

TATA KERJA

Pasal 3

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kewenangan yang diatur dalam

Peraturan Daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkup Dinas

Daerah wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan

simplimikasi secara vertical dan horizontal dalam lingkungan masing-masing maupun

antara unit organisasi lain sesuai dengan tugasnya.

Pasal 5

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Daerah bertanggung jawab

memimpin, mengorganisasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk

dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat

pada waktunya.

(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib

diolah dan dipergunakan sebagai lahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk

memberikan petunjuk pada bawahan.

(4) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib

disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai

hubungankerja.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 6

Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur kemudian sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 7

(1) Wakil Kepala Dinas dapat ditentukan sepanjang Dinas Daerah yang dibentuk

merupakan integrasi

(2) Jabatan Wakil Kepala Dinas sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya berlaku sampai

berakhirnyamasa jabatan Wakil Kepala Dinas yang bersangkutan dan bukan merupakan

jabatan promosi.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanannya

akan ditetapkan oleh Walikota.

Pasal 9

Dengan berlakunya peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang dan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Semarang

sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 1 Tahun1989 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendaftaran Penduduk

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

b. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 4 Tahun1989 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengolahan Pasar Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

c. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 5 Tahun1989 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran Kotamadya Daerah

Tingkat II Semarang;

d. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 6 Tahun1989 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

e. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 11 Tahun1991

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

f. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 8 Tahun1992 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

g. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 9 Tahun1992 tentang

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertamanan Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

h. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 10 Tahun 1992

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemakaman Umum

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

i. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 11 Tahun 1992

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas tata Kota Kotamadya

Daerah Tingkat II Semarang;

j. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 12 Tahun 1992

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Bangunan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

k. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 10 Tahun 1993

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

l. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 7 Tahun 1995

tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Penduduk Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

m. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 2 Tahun 1996

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang;

n. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 13 Tahun 1999

tentang pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Petkerbunan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang;

o. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 14 Tahun 1999

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang;

p. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 16 Tahun 1999

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang;

q. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 17 Tahun 1999

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peperikanan Kotamadya Daerah Tingkat II

Semarang;

r. Dan ketentuan lain yang bertentangn dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak

berlaku lagi.

Pasal 10

Peraturan Daerrah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memrintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang.

pada tanggal 30 Januari 2000

WALIKOTA SEMARANG

ttd.

H. SUKAWI SUTARIP

Diundangkan di Semarang

pada tanggal 6 September 2001

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

ttd

SOEKAMTO

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2001 NOMOR 2 SERI D

NOMOR 2

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan unsure pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di

bidang Pekerjaan Umum.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasl 2, Dinas Pekerjaan Umum

mempunyai Fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum.

b. Pemberian perijinan dan pelaksanan pelayanan umum;

c. Pembinaanterhadap outing Pelaksana Teknis Dinas;

d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pekerjaan Umum

mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Pengaturan, pengolaan dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan fisik,

sarana dan prasarana.

b. Pengaturan dan pengelolaaan pengujianbahan bangunan;

c. Pengaturan dan pengelolaan drainase;

d. Pengaturan dan pengelolaan sanitasi;

e. Pengaturan dan pengelolaan pembangnan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jalan

kota;

f. Penyelangaraan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana jaringan irigasi;

g. Pengaturan dan pengelolaan pembangunan serta pemeliharaan sarana dan prasarana

sumber air;

h. Pengaturan dan pengelolaan pembangunan serta pemeliharaan sarana dan prasarana

daerah antara lain rawa, situ dan danau;

i. Penyelengaraan dan pengawasan prasarana dan sarana pengairan serta

pengembangannya;

j. Penyelenggaraan dan pengawasan prasarana dan sarana bendungan besar serta

pengembangannya;

k. Penyelenggaraan dan pengawasan prasarana dan sarana jembatan dan jalan beserta

simpul-simpulnya serta pengembangannya;

l. Penyelenggaraan dan pengawasan serta pengembangan prasarana dan sarana jalan

bebas hambatan yang dibangun atas prakarsa Daerah sendiri;

m. Pengaturan setatus, kelas dan fungsi jalan;

n. Penyelenggaraan dan pengawasa sumberdaya air permukaan non lintas kota;

o. Pemberian ijin penggunaan Daerah Milik Jalan (DMJ);

p. Pemberian ijin dan pengawasan pembangunan jalan bebas hambatan non lintas kota

yang dibangun atas prakarsa daerah;

q. Pemberian ijin dan pengawasan untuk mengadakan perubahan dan atau pembongkaran

bangunan-bangunan dan jalan jaringan dan prasarana dan sarana pekerjaan umum non

lintas kota;

r. Penyelenggaraan kualifikasi usaha jasa konstruksi;

s. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang-undangan di

bidang prasarana kota;

t. Penyelenggaraan dan pengawasan kerjasama di bidang prasarana kota.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub bagian Umum.

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan Program.

2. Seksi Survei dan Pelaksanan teknis;

3. Seksi Data dan Informasi;

4. Seksi Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan;

d. Sub Dinas Pengairan, terdiri dari :

1. Seksi Drainase Kota;

2. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Air dan Irigasi;

3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Pengairan;

4. Seksi Peralatan dan Perbekalan Perairan;

e. Sub Dinas Prasarana Jalan, terdari :

1. Seksi Jalan dan Jembatan;

2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

3. Seksi Peralatan dan Perbekalan Jalan dan Jembatan;

f. Sub Dinas Teknis Penyehatan, terdiri dari :

1. Seksi Penyehatan Lingkungan;

2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Tehnik Penyehatan;

g. Sub Dinas Teknologi dan Jasa Konstruksi, terdiri dari :

1. Seksi Rekayasa Teknologi;

2. Seksi Jasa dan Konstruksi;

3. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi;

h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PR

AS

AR

AN

A

JAL

AN

SU

B D

INA

S

TE

KN

IK

PE

NY

EH

AT

AN

SU

B D

INA

S

TE

KN

OLO

GI

DA

N J

AS

A

KO

NS

TR

UK

SI

SU

B D

INA

S

PE

NG

AIR

AN

SU

B D

INA

S B

INA

PR

OG

RA

M

SE

KS

I P

EN

YE

HA

TA

N

LIN

GK

UN

GA

N

SEKS

I

JAL

AN D

AN JEM

BAT

AN

SE

KS

I D

AR

INA

SE

KO

TA

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

PR

OG

RA

M

SE

KS

I R

EK

AY

AS

A

KO

NS

TR

UK

SI

SE

KS

I S

UR

VE

I &

PE

RA

NC

AN

GA

N

TE

KN

IS

SE

KS

I P

EN

GE

LO

LA

AN

SU

MB

ER

DA

YA

AIR

&

IRIG

AS

I

SE

KS

I P

EM

ELI

HA

RA

AN

JALA

N D

AN

JE

MB

AT

AN

SE

KS

I O

PE

RA

SI

DA

N

PE

ME

LIH

AR

AA

N

KO

NS

TR

UK

SI

SE

KS

I JA

SA

DA

N

KO

NS

TR

UK

SI

SE

KS

I P

EM

BIN

AA

N

JA

SA

KO

NS

TR

UK

SI

SE

KS

I P

ER

ALA

TA

N &

PE

RB

EK

ALA

N J

ALA

N

DA

N J

EM

BA

TA

N

SE

KS

I O

PE

RA

SI

&

PE

ME

LIH

AR

AA

N

PE

NG

AIR

AN

SE

KS

I D

AT

A &

INF

OR

MA

SI

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

KE

RJA

AN

UM

UM

KO

TA

SE

MA

RA

NG

SE

KS

I P

EN

GE

ND

AL

IAN

EV

AL

UA

SI&

PE

LA

PO

RA

N

SE

KS

I D

AT

A &

INF

OR

MA

SI

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI KESEHATAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Kesahatan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 2

Dinas kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Otonomi Daerah di bidang Kesehatan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Kesehatan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang kesehatan;

b. Pembinaan umum dibidang kesehatan meliputi pendekatan peningkatan (promotif),

pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah;

c. Pembinaan, pengendalian teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan dasar dan upaya

kesehatan rujukan, berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan;

d. Pembinaan operasional, Pengurusan Tata Uasaha termasuk pemberian rekomendasi dan

perijinan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota;

e. Penetapan Angka Kredit Petugas Kesehatan;

f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

g. Peluksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Kesehatan mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan sebagai wahana penilitian sesuai

disiplin ilmu yang ada guna meningkatkan mutu pelayanan;

b. Perencanaan pembangunan Kesehatan wilayah kota;

c. Pengaruh dan pengorganisasian Sistem Kesehatan Kota;

d. Pengembangan system pembiayaan kesehatan melalui jaminan pemeliharaan kesehatan

masyarakat dan atau lain;

e. Pengaturan tariff pelayanan kesehatan lingkup kota;

f. Penelitian dan pengembangan kesehatan kota;

g. Pencatatan dan pelaporan obat pelayanan kesehatan kota;

h. Penyeleggaraan pelayanan medis meliputi pelayanan umum, bedah, penyakit dalam,

paru, anak, THT, mata, gigi, kebidanan, kulit dan kelamin, anestesi, saraf, rehabilitasi

medik;

i. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis meliputi pelayanan radiolog,

anestesi/kamar operasi ICU, laboratorium, gizi, farmasi, intalasi pemeliharaan rumah

sakit, laundry dan pelayanan non medis yaitu pelayanan medis misalnya pelayanan

administrasi;

j. Penyelenggaraan pelayanan dan Asuhan Keperawatan meliputi keseluruhan fungsi

tugas kegiatan dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh seorang perawat dalam

praktek profesinya yang meliputi kegiatan promotif, kuratif, prefentif dan rehabilitasi

dan bantuan bimbingan, penyuluhan, pengawasan atau perlindungan oleh seorang

perawat utuk memenuhi kebutuhan pasien;

k. Penuelenggaraan pelayanan pendidikan dan latihan yang meliputi kegiatan untuk

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan karyawan RSU dan penyelenggaraan

bimbingan klinik siswa dan mahasiswa bekerja sama dengan instansi pendidikan;

l. Penyelenggaran pendidikan, pelatihan dan pendayagunaan tenaga kesehatan berskala

Kotas;

m. Penyelenggaraan upaya/sarana pelayanan kesehatan Kota;

n. Penyelenggaraan upaya dan promosi kesehatan masyarakat;

o. Penyelenggaraan upaya kesehatan lingkungan dan pemantauan dampak pembanguna

terhadap kesehata lingkungan Kota;

p. Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, zat

aditif dab bahan berbahaya linkungan Kota;

q. Penyelenggaraan sistem kewaspadaan pangan dan gizi lingkungan Kota;

r. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian kegiatan pengobatan tradisonal;

s. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian upaya / sarana kesehatan skala Kota;

t. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan lingkungan skala kota;

u. Penyelenggaraan pelayanan rujukan yang meliputi pelayanan pasien yang dikirim

melalui Puskesmas, dokter atau unit pelayanan kesehatan lain;

v. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dalam lingkup kota;

w. Pelaksanaan surveilans epidemiologidan penanggulangan wabah / kejadian luar biasa

sakala kota;

x. Perijinan kerja / praktek tenaga kesehatan;

y. Perijinan sarana kesehatan;

z. Perijinan distribusi pelayanan obat skala kota (Apotik dan toko obat);

å. Penyelenggaraan standar minimal pelayanan kesehatan;

ä. Penggandaan dan pengelolaan obat esensial;

cc. Penetapan rekuitmen tenaga kesehatan Haji Indonesia;

aa. Penyelenggaran pelayanan kesehatan program Keluarga Berencana dan kesehata ibu

dan anak;

bb. Penyelenggaraan akreditasi sarana dan prasarana kesehatan;

cc. Penyelenggaraan pengunaan, konservasi, pengembangan dan pengawasan tanaman k.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Wakil Kepala Dinas

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

4. Sub Bagian Regristasi dan Angka Kredit.

d. Sub Dinas Perencanaan, Perijinan dan Informasi, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan Kesehatan;

2. Seksi Perijinan Sarana Kesehatan;

3. Seksi Perijinan Tenaga Kesehatan;

4. Seksi Informasi Kesehatan.

e. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :

1. Seksi Rumah Sakit;

2. Seksi Puskesmas;

3. Seksi Kesehatan Khusus;

4. Seksi Kefarmasian;

f. Sub Dinas Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, terdiri dari :

1. Seksi Pengamatan Penyakit;

2. Seksi Pencegahan Penyakit;

3. Seksi Pemberantasan Penyakit yang Bersumber bintang;

4. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular langsung.

g. Sub Dinas Pemberdayaan Masyrakat dan Kesehatan Lingkungan, terdiri dari :

1. Seksi Usaha Kesehatan Institusi;

2. Seksi Peningkatan Peran Serta Masyrakat;

3. Seksi Penyehatan Air dan Lingkungan;

4. Seksi Penyehatan Makanan, Miniman dan Tempat-tempat Umum.

h. Sub Dinas Keluarga, terdir Dari :

1. Seksi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana;

2. Seksi Kesehatan Anak;

3. Seksi Kesehatan Usia Lanjut;

4. Seksi Gizi.

i. Unit Pelaksanaan Dinas, antara lain : Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus,

Sekolah Kesehatan, Laboratorium, Puskesmas, Gudang Farmasi dan Pelayanan

Kesehatan Khusus (BKMM, BP4).

j. Kelompok Jabatan Fungsional

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S P

EN

CE

GA

HA

N &

PE

MB

ER

AN

TA

SA

N

PE

NY

AK

IT

SU

B D

INA

S

PE

MB

ER

DA

YA

AN

MA

SY

DA

N K

ES

LIN

G

SU

B D

INA

S

KE

SE

HA

TA

N

KE

LUA

RG

A

SU

B D

INA

S

PE

LA

YA

NA

N

KE

SE

HA

TA

N

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

N

PE

RIJ

INA

N D

AN

IN

FO

RM

AS

I

SE

KS

I K

ES

EH

AT

AN

INS

TIT

US

I

SEKS

I

JPEN

GAM

ATAN

PEN

YAKI

T

SE

KS

I R

UM

AH

SA

KIT

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

KE

SE

HA

TA

N

SE

KS

I K

ES

EH

AT

AN

IB

U

DA

N K

ELU

AR

GA

BE

RE

NC

AN

A

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

SA

RA

NA

KE

SE

HA

TA

NS

EK

SI

PU

SK

ES

MA

SS

EK

SI

PE

NC

EG

AH

AN

PE

NY

AK

IT

SE

KS

I P

EN

ING

KA

TA

N

PE

RA

N S

ER

TA

MA

SY

AR

AK

AT

SE

KS

I

KE

SE

HA

TA

N A

NA

K

SE

KS

I

KE

SE

HA

TA

N U

SIA

LA

NJU

T

SE

KS

I P

EN

BE

RA

NT

AS

AN

YA

NG

BE

RS

UM

BE

R

BIN

AT

AN

G

SE

KS

I K

ES

EH

AT

AN

KH

US

US

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

TE

NA

GA

KE

SE

HA

TA

N

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

KE

SE

HA

TA

N

KO

TA

SE

MA

RA

NG

SE

KS

I IN

FO

RM

AS

I

KE

SE

HA

TA

N

SE

KS

I

KE

FA

RM

AS

IAN

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I P

EN

BE

RA

NT

AS

AN

YA

NG

BE

RS

UM

BE

R

BIN

AT

AN

G

SE

KS

I P

EN

YE

HA

TA

N

MA

KA

NA

N,

MIN

UM

AN

DA

N

TE

MP

AT

-TE

MP

AY

UM

UM

SE

KS

I P

EN

YE

HA

TA

N

IAR

DA

N L

ING

KU

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

RE

GR

ISR

AS

I D

AN

AN

GK

A K

RE

DIT

SE

KS

I G

IZI

II I

a

LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pendidikan adalah merupakan unsure pelksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaria Daerah.

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

Pendidikan, Kepemudaan dan Keolahragaan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakn tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pendidikan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan, kepemudaan dan keolahragaan.

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum

c. Pelaksanaan akreditasi terhadap Guru, Kepala Sekolah dan Sekolah.

d. Pengelolaan standar pelayanan minimal sekolah dan kursus;

e. Pembinaan terhadap cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

f. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota;

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, dinas Pendidikan mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Peyusunan dan penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Padu, TK, SD, SLTP,

SMU dan SMK berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan pemerintah.

b. Penetapan kurikulum muatan local Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK

berdasrkan kurikulum nasional yang ditetapkan Pemerintah.

c. Pelaksanaan kurikulum nasional berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

d. Pengembangan standar kompetensi siswa padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK atas

dasr minimal kopetensi yang ditetapkan Pemerintah;

e. Pemantauan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan PBM dan manajemen

sekolah;

f. Penetapan petunjuk pelaksanaan penilaian hasil belajar Padu, TK, SD, SLTP, SMU

dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

g. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar tahap akhir Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK

berdasarkan pedoman yang ditetapka Pemerintah;

h. Penetapan petunjuk pelaksanaan kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif

TK, SD, SLTP, SMU dan SMK berdasarka keputusan Pemerintah;

i. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pengadaan, pendistribusian, pendayagunaan

dan perawatan sarana dan prasarana termasuk pembangunan infra struktur Padu,

SD, SLTP, SMU dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

j. Pengadaan blangko STTB dan DANEM Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK

berdasarkn pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

k. Panduan buku pelajaran pokok dan buku lain yang diperlukan Padu, TK, SD, SLTP,

SMU dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

l. Pemantauan dan pengevaluasian penggunaan sarana dan prasarana Padu, TK, SD,

SLTP, SMU dan SMK;

m. Penyususnan petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan

SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

n. Pelaksanaan pembinaan kegiatan siswa Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemrintah;

o. Penetapak kebijakan pelaksanaan penerimaan siswa baru Padu, SD, SLTP, SMU

dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

p. Penetapan petunjuk pelaksanaan Penerimaan siswa Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan

SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemeritah;

q. Pemantauan dan pengevaluasian kegiatan siswa Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan

SMK;

r. Perencanaan dan penetapan pendirian dan penutupan Padu, TK, SD, SLTP, SMU

dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah ;

s. Pelaksanaan akreditasi Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK berdasarkan pedoman

yang ditetapkan Pemerintah;

t. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kenerja Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK;

u. Pelaksanaan program kerjasama luar negeri dibidang pendidikan dasar dan

menengah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

v. Pembinaan pengelolaan Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK termasuk sekolah di

daerah terpencil, sekolah terbuka, sekolah rintisan/unggulan dan sekolah yang

terkena musibah/bencana alam berdasarkan pedoman yang ditetapkan pemerintah;

w. Penetapan dan pemberian bantuan kebutuhan sarana dan prasarana belajar jarak

jauh;

x. Pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan belajar jarak

jauh atas dasar pengaturan dari Pemerintah;

y. Penetapan petunjuk pelaksanaan pembiayaan pendidikan dan mempersiapkan

alokasi biaya pendidikan agar mendap[at prioritas berdasarkan pedoman yang

ditetapkan Pemerintah;

z. Pengembangan petunjuk pelaksanan pengelolaan pendidikan di sekolah berdasrkan

pedoman yang ditetapkan pemerintah.

aa. Fasilitas peran serta masyarakat dibidang pendidikan berdasarkan pedoman yang

ditetapkan Pemerintah.

bb. Perencanaan kebutuhan, pengadaan dan penempatan tenaga kerja pendidikan Padu,

TK, SD, SLTP, SMU, dan SMK;

cc. Pelaksanaan mutasi tenaga pendidikan Padu, TK, SD, SLTP, SMU, dan SMK;

dd. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karier tenaga pendidikan Padu, TK, SD,

SLTP, SMU dan SMK berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah.

ee. Pendayagunaan program teknologi komunikasi untuk pengelolaan pendidikan

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

ff. Pengembangan soal ujian / penilaian hasil belajar sesuai kurikulum muatan local

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

gg. Pelaksanaan inifasi pendidikan berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

hh. Penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan luar sekolah berdasarkan kurikulum

nasional yang ditetapkan Pemerintah;

ii. Pelaksanaan kurikulum nasional muatan lokal berdasarkan pedoman yang

ditetapkan pemerintah;

jj. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kurikulum muatan lokal pendidikan luar

sekolah berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

kk. Penetapan juklak penilaian hasil belajar pendidikan luar sekolah berdasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

ll. Pelaksanaan evaluasi belajar pendidikan luar sekolah berdasarkan pedoman yang

ditetapkan Pemerintah;

mm. Penetapan juklak penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah berdasrkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

nn. Penyelenggaraan progaram pendidikan luar sekolah berdasrkan pedoman yang

ditetapkan pemerintah;

oo. Pelaksanaan program kerja sama luar negeri di bidang pendidikan luar sekolah

sesuai pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

pp. Perencanaan kebutuhan ,pengadaan dan penempatan tenaga kependidikan

pendidikan luar sekolah berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

qq. Pelaksanaan mutasi tenaga kependidikan pendidikan luar sekolah berdasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

rr. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karir tenaga pendidikan luar sekolah

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

ss. Penyediaan bahan belajar, tempat belajar dan fasilitas lainnya bagi pendidikan luar

sekolah;

tt. Penetapan juklak penyelaenggaraan kursus berdasarkan pedoman yang ditetapkan

Pemerintah;

uu. Pemberian ijin penyelenggaraan kursus berdasarkan pedoman yang ditetapkan

Pemerintah;

vv. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan berdasarkan pedoman yang ditetapkan

Pemerintah;

ww. Penelitian dan pengembangan model program kursus berdasarkan pedoman yang

ditetapkan oleh pemerintah;

xx. Pelaksanaan pembinaan tenaga teknis pendidikan luar sekolah berdasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

yy. Pendayagunaan program teknologi komunikasi untuk pengelolaan pendidikan luar

sekolah berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

zz. Pengembangan soal ujian / penilaian hasil belajar pendidikan luar sekolah sesuai

kurikulum muatan lokal berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

aaaa. Pelaksanaan inovasi pendidikan luar sekolah berdasarkan pedoman yang ditetapkan

Pemerintah;

bbb. Perencanaan kebutuhan, pengadaan dan penetapan tenaga teknis pembinaan pemuda

olahraga;

ccc. Pelaksanaan mutasi tenaga teknis pembinaan pemuda dan olahraga bedasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

ddd. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karier tenaga teknis pembinaan pemuda

dan olahraga bedasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

eee. Penyediaan bahan belajar, tempat belajar dan fasilitas lainnya bagi pembinaan

pemuda dan olahraga;

fff. Pelaksanaan pembinaan tenaga teknis pemuda dan olahraga bedasarkan pedoman

yang ditetapka Pemerintah;

ggg. Penetapan juklak pemberdayan pemuda berdasarkan pedoman yang ditetapkan

Pemerintah;

hhh. Pelaksanaan pemberdayaan organisasi dan kegiatan kepemudaan berdasarkan

pedoman yang ditetapkan pemerintah;

iii. Pelaksanaan pembinaan Paskriba (Tingkat Kota) berdasarkan pedoman yang

ditetapkan Pemerintah;

jjj. Pelaksanaan seleksi pertukaran pemuda berdasarkan pedoman yang ditetapka

pemerintah;

kkk. Penetapan petunjuk pelaksanaan kegiatan keolahragaan di sekolah dan luar sekolah

berdasarka pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

lll. Fasilitasi pelaksanaan kegiatan olahraga di sekolah dan luar sekolah bedasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

mmm. Fasilitas dan pengembangan olahraga masyarakat / tradisonal bedasarkan pedoman

yang ditetapkan Pemerintah;

nnn. Pemberian dorongan permassalan dan pembinaan prestasi olahraga;

ooo. Penetapan perencanaan pendidikan kepemudaan dan keolahragaan;

ppp. Penetapan juklak kendali mutu (supervisi, pelaporan, evaluasi dan monitoring)

penyelenggaraan pendidikan kepemudaan dan keolahragaan berdasarka pedoman

yang ditetapkan oleh Pemerintah;

qqq. Pengusulan dana alokasi khusus kepemudaan dan keolahragaan yang bersumber

dari APBN berdasarka pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

rrr. Penetapan petunjuk pelaksanaan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

kepemudaan dan keolahragaan berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

sss. Pemberian pelayanan bantuan hukumdan peraturan perundang-undangan di bidang

pendidikan;

ttt. Penetapan kelembagaan dan ketatalaksanaan pendidikan berdasarkan pedoman yang

ditetapkan Pemerintah;

uuu. Penetapan ketatausahaan dan kerjasama bidang pendidikan;

vvv. Pendayagunaan informasi untuk perencanaan pendidikan;

www. Pelaksanaan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan, pensiun, gaji,

tunjangan dan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan pelatihan sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan (Pasal 76 Undang-undang Nomor 22

Tahun 1999);

xxx. Penetapan pemberian penghargaan / tanda jasa dan kesejahteraan tenaga

kependidikan dan pengusulan pemberian penghargaan tingkat pegawai dan

nasional;

yyy. Penetapan / pengususlan, pemberhentian dan pemensiunan tenaga kependidikan;

zzz. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pendidikan berdasarkan

pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

aaaa. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pendidikan luar sekolah

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

bbbb. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pembinaan kegiatan

kepemudaan berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

cccc. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan keberhasilan pembinaan

olahraga di Padu, TK, SD, SLTP, SMU dan SMK dan diluar sekolah berdasarka

pedoman yang ditetapka Pemerintah;

dddd. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengeloaan kepegawaian berdasarkan

pedoman yang ditetapka Pemerintah;

eeee. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan keuangan pendidikan yang

bersumber Dari APBD berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

ffff. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan perlengkapan pendidikan

yang bersumber dari APBD berdasarkan pedoman yang ditetapka Pemerintah;

gggg. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penutupan organisasi

berdasarkan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;

hhhh. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengelolaan pembinaan dan

pengembangan kepemudaan dak keolahragaan berdasarkan pedoman yang

ditetapkan pemerintah.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Wkil Kepala Dinas

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagin Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

d. Sub Dinas Perencanaan dan Program, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan Dan Program;

2. Seksi Data dan Informasi;

3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

e. Sub Dinas TK Dan Diknas, terdiri dari :

1. Seksi Kurikulum;

2. Seksi Peningkatan Profesi Guru;

3. Seksi Sarana Prasarana;

4. Seksi Sekolah Swasta;

f. Sub Dinas Pendidikan Menengah, terdiri dari :

1. Seksi kurikulum;

2. Seksi Peningkatan Profesi Guru;

3. Seksi Sarana Prasarana;

4. Seksi Sekolah Swasta;

g. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah, terdiri dari :

1. Seksi Padu dan Wajib Belajar;

2. Seksi Pendidikan Berkelanjutan;

3. Seksi Pendidikan Luar Sekolah dan Masyarakat;

4. Seksi Perpustakaan Masyarakat.

h. Sub Dinas Pembinaan Pemuda dan Olahraga, terdiri dari :

1. Seksi Kepemudaan;

2. Seksi Pelajar;

3. Seksi Kesiswaan;

i. Sub Dinas Tenaga Edukatif dan Non Teknis Edukatif, terdiri dari :

1. Seksi Kepangkatan Tenaga Edukatif;

2. Seksi Kepangkatan Tenaga Non Edukatif;

3. Seksi Penerimaan, Promosi, Pemberhentian dan Pensiun.

j. Cabag Dinas.

k. Unit Pelaksana Teknis Dinas, antara lain SKB dan Perpustakaan Daerah.

l. Kelompok Jabatab Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PE

ND

IDIK

AN

ME

NE

NG

AH

SU

B D

INA

S

PE

ND

IDIK

AN

LUA

R S

EK

OLA

H

SU

B D

INA

S

PE

MB

INA

AN

PE

MU

DA

DA

N O

LAH

RA

GA

SU

B D

INA

S

TK

DA

N D

IKN

AS

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

N

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

AD

U

DA

N W

AJI

B

BE

LAJA

R

SEKS

I

KURI

KULU

MS

EK

SI

KU

RIK

UL

UM

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I

KE

PE

MU

DA

AN

SE

KS

I D

AT

A D

AN

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I P

EN

ING

KA

TA

N

PR

OF

ES

I G

UR

U

SE

KS

I

PE

NIN

GK

AT

AN

PR

OF

ES

I G

UR

U

SE

KS

I P

EN

DID

IKA

N

BE

RK

ELA

NJU

TA

N

SE

KS

I

OL

AH

RA

GA

SE

KS

I

SIS

WA

AN

SE

KS

I S

AR

AN

A D

AN

PR

AS

AR

AN

A

SE

KS

I S

AR

AN

A

DA

N P

RA

SA

RA

N

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

DA

N P

EN

GE

ND

ALI

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

ND

IDIK

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

SE

KS

I E

VA

LU

AS

I

DA

N P

EL

AP

OR

AN

SE

KS

I S

EK

OL

AH

SW

AS

TA

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I S

EK

OLA

H

SW

AS

TA

SE

KS

I

PE

RP

US

TA

KA

AN

MA

SY

AR

AK

AT

SE

KS

I LU

AR

SE

KO

LAH

DA

N

MA

SY

AR

AK

AT

SE

KS

I P

EN

ER

IMA

AN

PR

OM

OS

I,

PE

MB

ER

HE

NT

IAN

DA

N P

EN

SIU

N

SE

KS

I

KE

PA

NG

KA

TA

N N

ON

ED

UK

AT

IF

SE

KS

I

KE

PA

NG

KA

TA

N

TE

NA

GA

ED

UK

AT

IF

SU

B D

INA

S

RT

EN

AG

A E

DU

KA

TIF

DA

N N

ON

ED

UK

AT

IF

UP

TD

IV a

LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pertanian adalah merupakan unsure pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

Pertanian, tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pertanian mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan, peternakan,

perkebunan dan kehutanan;

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

d. Pengelolaan urusan ketatusahaan Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pertanian mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana pertanian Kota.

b. Penyelenggaraan dan pengawasan pembibitan/pembenihan dalam lingkup pertanian.

c. Pengaturan dan pengawasan balai benih komoditas tanaman pangan dan

holtikultura;

d. Pemberian ijin usaha yang bergerak pada sub sektor pertanian, kecuali yang telah

menjadi kewenangan Pusat dan Propinsi;

e. Pengelolaan laboratorium benih;

f. Penetapan dan penyelenggaraan aspek ketahanan pangan;

g. Penyelenggaraan penanggulangan wabah hama dan penyakit menular dalam lingkup

pertanian;

h. Penyelenggaraan dan pengawasan terhadap penyuluhan dalam lingkup pertanian;

i. Pelaksanaan laboratorium dan pengajian mutu hasil dalam lingkup pertanian;

j. Penyelenggaraan penggunaan air irigasi;

k. Penetapan, pemanfaatan dan pengembangan lahan pertanian;

l. Penyelenggaraan, pemberian ijin dan pengawasan usaha rumah Potong Hewan,

Rumah Sakit Hewan dan pelayanan peternakan;

m. Pemberian ijin dan pengawasan produksi dan sertifikasi bibit ternak/hewan;

n. Penyelenggaraan dan pengawasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

ternak/hewan;

o. Penanggulangan penyakit ternak / hewan;

p. Pemberian ijin dan pengawasan laboratorium kesehatan ternak / hewa,. Peternakan

rumah sakit ternak / hewan;

q. Penetapan penutupan dan pembukaan kembali wilayah wabah;

r. Pemberian ijin usaha dan pengawasan distribusi obat hewan;

s. Penyelenggaraan dan pengawasan sertifikasi kesehatan hewan dan pemberian

sertifikat bahan pangan asal ternak dan hasil bahan pangan asal;

t. Penetapan kebijakan untuk mendukung pertanian daerah;

u. Penyelenggaraan dan pengawasan standard pelayanan minimal dalam bidang

pertanian yang wajib dilaksanakan oleh kota;

v. Penyelnggaraan dan pengawasan kerjasama bidang pertanian;

w. Pengujian dan penerapan teknologi;

x. Pendayagunaan dan pengelolaan sumber daya lahan;

y. Pengadaan dan pembinaan penggunaan pupuk organic dan pestisida;

z. Pembinaan alat dan mesin;

aa. Perijinan usaha dan pembinaan manajemen usaha tani;

bb. Pembinaan panen, pasca panen, pengelolaan hasil dan pemasran;

cc. Pembinaan tenaga kerja pertanian;

dd. Pengelolaan data dan statistik;

ee. Pengembangan produksi dan sarana produksi;

ff. Pemberian ijin dan pengawasan pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu;

gg. Penyelenggaraan inventarisasi dan pemetaan hutan dan kebun;

hh. Penyelenggaraan tata batas hutan dan kebun;

ii. Penyelenggaraan pembentukan dan perwilayahan areal perkebunan;

jj. Penyelenggaraan pembentukan wilayah dan pengelolaan taman hutan Kota;

kk. Pemberian ijin dan pengawasan pemanfaatan kawasan hutan kecuali kawasan suaka

alam, kawasan pelestarian alam dan taman buru;

ll. Penyusunan perwilayahan, design, pengendalian lahan dan industri primer bidang

perkebunan non lintas Kota;

mm. Penyelenggaran pengurusan erosi, sedimentasi, produktivitas lahan pada daerah

aliran sungai;

nn. Pemberian ijin dan pengawasan pemanfaatan jasa lingkungan hutan;

oo. Pengesahan rencana tebang hutan;

pp. Pemberian ijin dan pengawasan usaha pemanfaatan hutan, provisi sumber daya

hutan, dana reboisasi dan dana investasi untuk biaya pelestarian hutan;

qq. Pengaturan hutan rakyat dan hutan milik;

rr. Penyelenggaraan produksi, pengolahan, pengendalian mutu, pemasaran dan

peredaran hasil hutan dan perkebuan termasuk pembenihan, pupuk dan pestisida

tanaman kehutanan dan perkebunan;

ss. Pemberian usaha dan pengawasan pemanfaatan kawasan hutan kecuali kawasan

suaka alam, kawasan pelestarian alam, taman buru;

tt. Pemberian ijin usaha dan pengawasan pemanfaatan pariwisata alam;

uu. Pengaturan penyuluhan kehutanan dan perkebunan;

vv. Penyelenggaraan rehabilitasi dan reklamasi hutan produksi dan hutan lindung;

ww. Pengelolaan dan pengaturan hasil hutan non kayu;

xx. Rehabilitasi pesisir pantai di luar kawasan suaka alam;

yy. Pengembangan lahan sesuai dengan tata ruang dan tat guna pengembangan

perkebunan;

zz. Pemberian ijin usaha dan pengawasan perkebunan;

aaa. Pengaturan dan pengelolaan sarang burung wallet;

bbb. Pengaturan dan pengelolaan perlebahan;

ccc. Pengaturan dan pengelolaan persutraan alam;

ddd. Pemberian ijin dan pengawasan industri primer perkebunan;

eee. Penyelenggaraan dan pengawasan terhadap penentuan lahan, kawasan dan areal

perkebunan;

fff. Penyelenggaraan tata hutan dan rencana pengelolaan, pemenfaatan, pemeliharaan,

rehabilitasi, reklamasi, pemulihan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian areal

perkebunan dan kawasan hutan kecuali kawasan suaka alam, kawasan pelestarian

alam dan taman buru;

ggg. Penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang

meliputi perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari dibidang

kehutanan dan perkebunan;

hhh. Penyelenggaraan pengamanan dan penaggulangan bencana pada kawasan hutan dan

areal hutan;

iii. Fasilitasi pelaksanaan usaha perkebunan skala kecil hingga menempuh;

jjj. penetapan kebijakan untuk mendukung pembengunan bidang kehutanan dan

perkebunan daerah;

kkk. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal dalam bidang

kehutana dan perkebunan daerah yang wajib dilaksanakan oleh kota;

lll. Penyusunan rencana bidang kehutanan dan perkebunan daerah;

mmm. Perijinan bidang kehutana perkebunan dan daerah;

nnn. Penyelenggaraan impor dan ekspor sesuai dengan peraturan oerundang-undangan

yang berlaku;

ooo. Penyelenggaraan riset dan teknologi bidang kehutanan dan perkebunan yang tidak

beresiko tinggi;

ppp. Penyelenggaraan promosi bidang perkebunan dan kehutanan daerah;

qqq. Penyelenggaraan system bidang kehutanan dan perkebunan daerah;

rrr. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang-undangan;

sss. Penyelenggaraan dan pengawasan kerjasama bidang kehutanan dan perkebunan

daerah;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pertanian,terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Wakil Kepala Dinas;

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Perencanaan;

d. Sub Dinas Produksi, terdiri dari :

1. Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura;

2. Seksi Produksi Perternakan;

3. Seksi Produksi Perkebunan dan Kehutanan;

e. Sub Dinas Agro Industri dan Pemasaran Hasil, terdiri dari :

1. Seksi Pasca Panen dan Agro Industri Tanaman Pangan dan Holtikultura;

2. Seksi Pasca Panen dan Industri Peternakan;

f. Sub Dinas Sarana dan Prasarana, terdiri dari :

1. Seksi Tata Guna Air dan Irigasi;

2. Seksi Benih, Pupuk dan Pestisida;

3. Seksi Obat Hewan;

4. Seksi Alat, Mesin dan Perijinan;

g. Sub Dinas Konservasi dan Rehabilitas, terdiri dari :

1. Seksi Perlindungan Tanaman;

2. Seksi Pelestarian / Konservasi;

3. Seksi Kesehatan Hewan;

4. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Peternakan;

h. Sub Dinas Pengembangan Sumberdaya dan Teknologi terdiri dari :

1. Seksi Pengembangan Sumberdaya;

2. Seksi Kelembagaan Tani;

3. Seksi Teknologi;

i. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas.

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

PE

RE

NC

AN

AA

NS

UB

BA

GIA

N U

MU

M

SU

B D

INA

S

SA

RA

NA

DA

N P

RA

SA

RA

NA

SU

B D

INA

S

KO

NS

ER

VA

SI

DA

N

RE

HA

BIL

ITA

SI

SU

B D

INA

S

PE

NG

EM

BA

NG

AN

SU

MB

ER

DA

YA

DA

N

TE

KN

OLO

GI

SU

B D

INA

S

AG

RO

IN

DU

ST

RI

DA

N

PE

MA

SA

RA

N H

AS

IL

SU

B D

INA

S P

RO

DU

KS

I

SE

KS

I P

ER

LIN

DU

NG

AN

TA

NA

MA

N

SEKS

I

TAT

A GU

NA

AIR

IRIG

ASI

SE

KS

I P

AS

CA

PA

NE

N

DA

N A

GR

O I

ND

US

TR

I

TA

NA

MA

N P

AN

GA

N

DA

N H

OL

TIK

UL

TU

RA

SE

KS

I P

RO

DU

KS

I

TA

NA

MA

N D

AN

HO

LT

IKU

LT

UR

A

SE

KS

I

PE

NG

EM

BA

NG

AN

SU

MB

ER

DA

YA

SE

KS

I P

RO

DU

KS

I D

AN

PE

TE

RN

AK

AN

SE

KS

IPA

SC

A P

AN

EN

DA

N A

GR

O I

ND

US

TR

I

PE

TE

RN

AK

AN

SE

KS

I B

EN

IH,

PU

PU

K

DA

N P

ES

TIS

IDA

SE

KS

I P

ELE

ST

AR

IAN

/

KO

NS

ER

VA

SI

SE

KS

I

KE

LE

MB

AG

AA

N

TA

NI

SE

KS

I

TE

KN

OL

OG

IS

EK

SI

OB

AT

HE

WA

N

SE

KS

I P

AS

CA

PA

NE

N

DA

N A

GR

O I

ND

US

TR

I

PE

RK

EB

UN

AN

DA

N

KE

HU

TA

NA

N

SE

KS

I P

RO

DU

KS

I

PE

RK

EB

UN

AN

DA

N

KE

HU

TA

NA

N

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

RT

AN

IAN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I A

LAT

, M

ES

IN D

AN

PE

RIJ

INA

N

SE

KS

I P

EN

YE

BA

RA

N D

AN

PE

NG

EM

BA

NG

AN

PE

TE

RN

AK

AN

SE

KS

IKE

SE

HA

TA

N H

EW

AN

III a

LAMPIRAN V PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Perhubungan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

TUGAS

Pasal 2

Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di

bidang transportasi, pos dan telekomunikasi.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melasanakan tugas sebagaimana di maksud Pasal 2, Dinas Perhubungan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan;

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

d. Pengelolaan urusan ketatusahaan Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Perhubungan

mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

A. Bidang Perhubungan Darat;

a. Pengaturan, penyelanggaraan dan pengawasan lokasi pemasangan perlengkapan

jalan;

b. Penyelenggaraan dan pengawasal lain jalan;

c. Penyelenggaraan pendaftaraan kendaraan bermotor;

d. Pengujian kendaraan bermotor;

e. Penyelenggaraan dan pengawasan sarana dan prasarana perkeretaapian, angkutan

darat, sungai, danau dan penyeberangan yang dibangun atas prakarsa Daerah;

f. Penyelenggaraan pemberian Surat Izin Mengemudi kendaraan bermotor;

g. Perencanaan umum dan pembangunan serta pengawasan Jaringan Jalan Kereta Api

serta penetapan spesifikasi jaringan lintas klasifikasi jalur Kereta Api yang akan

dibangun atas prakarsa Daerah;

h. Perencanaan dan pembangunan jaringan jalan bebas hambatan yang akan dibangun

atas prakarsa Daerah (non lintas kota);

i. Penyelenggaraan dan pengawasan pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya

lintas darat;

j. Penyelenggaraan dan pengawasan terhadap pemasangan dan pemeliharaan alat

pengawasan dan alat pengaman (rambu-rambu) lalu lintas jalan kota danoau dan

sungai non lintas Kota serta laut dalam wilayah 4 (empat) mil;

k. Penetapan kebijakan tekanan dan perijinan pelabuhan diwilayah Kota;

l. Penetapan jaringan transpotasi jalan Kota;

m. Penyelenggaraan dan pengelolaan SAR Daerah;

n. Penetapan standard batas maksimum muatan dan berat kendaraan pengangkutan

barang dan tertib pemannfaatan kota;

o. Perijinan, pelayanan dan pengendalian kelebihan muatan dan tertib pemanfaatan

jalan kota;

p. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan jalan kota;

q. Penetapan tarip kelas ekonomi pada jaringan trayek angkutan kota;

r. Penyelenggaraan dan pengawasan terminal;

s. Pemberian ijin penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas;

t. Penyelenggaraan dan pengawasan jaringan trayek serta kompisisi angkutan;

u. Pemberian ijin pengoperasian angkutan;

v. Pemberian ijin dan penngawasan terhadap pembangunan serta pengelolaan

prasarana dan sarana perkretaapian;

w. Penyelenggaraan dan pengawasan jaringan lintas sungai;

x. Pemberian ijin dan pengawasan penggunaan jaringan lintas sungai;

y. Pengaturan dan penyelenggaraan perparkiran;

z. Pemberian izin dan pengawasan pendirian sekolah mengemudi;

å. Penetapan kebijakan untuk mendukung pembantuan bidang perhubungan darat;

ä. Penyelenggaraan dan pengawasan standard pelayanan minimal dalam bidang

perhubungan yang wajib dilaksanakan oleh Kota;

ö. Penyusunan rencana bidang perhubungan darat;

aa. Penyelenggaraan riset tidak beresiko tinggi;

bb. Penyelenggaraan kualifikasi urusan jasa-jasa bidang perhubungan;

ff. Penyelengaraan sistem perhubungan daerah;

dd. Penyelenggaraan dan pegawasan pendidikan dan latihan;

ee. Penyelenggaraan promosi bidang perhubungan darat;

ff. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang-undangan;

jj. Penyelenggaraan kerjasama bidang perhubungan.

B. Bidang Perhubungan Laut

a. Pemberian ijin usaha perhubungan laut dan penunjang amgkutan laut (Ekspedisi

Muatan Kapal Laut, Depo Peti Kemas, Pergudangan dan Bongkar Muat);

b. Pemberian ijin dan pengawasan usaha reklame;

c. Pemberian ijin dan pengawasan usaha kegiatan salvage;

d. Penyelenggaraan dan pengawasan terhadap pembangunan serta pengelolaan

pelabuhan lokal;

e. Penyelenggaraan dan pengawasan pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya

lintas laut;

f. Penyelenggaraan dan pengawasan pelabuhan penyeberangan lintas propinsi dan

antar negara yang dibangu atas prakarsa daerah serta yang diserahkan pemerintah

kepda Kota;

g. Penetapan rencana umum jaringan dan prasarana kenavigasian, pemanduan,

penundaan kapal, penjagaan dan penyelamatan;

h. Penyelenggaraan dan pengawasan dermaga untuk kepentinngan sendiri di

pelabuhan;

i. Pemberian ijin dan pengawasan kerja keruk dan reklamasi;

j. Peyelenggaraan dan pengawasan Daerah Lingkungan Kerja Perairan (DLKP) dan

atau Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR);

k. Penyelenggaraan dan pengawasan laik laut, keselamatan kapal, auditing manajemen

keselamatan kapal, patroli laut, bantuan pencarian dan pertolongan (Search dan

Rescue), penyidikan, penanggulangan kecelakaan dan bencana kapal.

C. Bidang Perhubungan Udara

a. pemberian ijin dan pengawasan bagi bangunan-bangunan dalam kawasan

penerbangan setelah mendapat rekomendasi dari Bandar Udara;

b. pemberian ijin lokasi Bandar Udara;

c. penyelenggaraan dan pengawasan pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya

udara;

d. penyelenggaraan dan pengawasan Bandar udara yang dibangun atas prakarsa daerah

serta yang diserahkan Pemerintah kepada Kota;

e. Penyelenggaraan dan pengawasan kawasan kebisingan serta daerah lingkup kerja

Bandar udara;

f. Penyelenggaraan dan pengawasan sarana dan prasarana udara yang dibangun atas

prakarsa daerah;

g. Pemberian rekomendasi dan pengawasan bangunan-bangunan di dalam kawasan

keselamatan operasi penerbangan.

D. Pos dan Telekomunikasi

a. Pemberian ijin dan pengawasan usaha jasa titipan;

b. Pemberian ijin dan pengawasan penyelenggaraan instalasi kabel rumah / gedung;

c. Pemberian ijin frekuensi radio dan televisi.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Wakil Kepala Dinas

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

4. Sub Bagian Hukum;

d. Sub Dinas Perencanaan dan Program, terdiri dari :

1. Seksi penyusunan Rencana dan Program;

2. Seksi data dan Informasi;

3. Seksi Pemantauan, Pengendalian dan Pengawasan;

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

e. Sub Dinas Perhubungan Darat, terdiri dari :

1. Seksi Lalu Lintas;

2. Seksi Angkutan;

3. Seksi Prasarana;

4. Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana.

f. Sub Dinas Perhubungan Laut, terdiri dari :

1. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut;

2. Seksi Kepelabuhan;

3. Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran;

g. Sub Dinas Perhubungan Udara, terdir dari :

1. Seksi Kebandarudaraan;

2. Seksi Angkutan Udara dan Keselamatan Penerbangan;

h. Sub Dinas Pos san Telekomunikasi, terdiri dari :

1. Seksi Pos;

2. Seksi Telekomunikasi;

i. Unit pelaksanaan Teknis Dinas, antara lain : Parkir dan Terminal;

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

HU

KU

M

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PE

RH

UB

UN

GA

N

LAU

T

SU

B D

INA

S

PE

RH

UB

UN

GA

N

UD

AR

A

SU

B D

INA

S P

OS

DA

N

TE

LEK

OM

UN

IKA

SI

SU

B D

INA

S

PE

RH

UB

UN

GA

N

DA

RA

T

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

N

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I

KE

BA

ND

AR

UD

AR

AA

N

SEKS

I

LALU

LIN

TAS

ANGK

UTA

N L

AUT

SE

KS

I L

AL

U

LIN

TA

S

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

OS

SE

KS

I D

AT

A D

AN

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I A

NG

KU

TA

NS

EK

SI

KE

PE

LAB

UH

AN

SE

KS

I A

NG

KU

TA

N

UD

AR

A &

KE

SE

LAM

AT

AN

PE

NE

RB

AN

GA

N

SE

KS

I

TE

LE

KO

MU

NIK

AS

I

SE

KS

I P

EN

UN

JAN

G

KE

SE

LAM

AT

AN

PE

LAY

AR

AN

SE

KS

I P

RA

SA

RA

NA

SE

KS

I P

EM

AN

TA

UA

N,

PE

NG

EN

DA

LIA

N D

AN

PE

NG

AW

AS

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

RH

UB

UN

GA

N

KO

TA

SE

MA

RA

NG

SE

KS

I E

VA

LU

AS

I

DA

N P

EL

AP

OR

AN

SE

KS

I

SE

KE

SE

LA

MA

TA

N D

AN

TE

KN

IK S

AR

AN

A

UP

TD

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

IV a

IIIa

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

LAMPIRAN VI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA

SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah merupakan unsure pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Otonomi Daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidanng Perindustrian

dan Perdagangan;

b. Pelaksanaan pembinaan umum dan Perijinan di bidang perindustrian dan Perdagangan;

c. Pelaksanaan sinkronisasi dan penyusunan rencan dan program pembangunan

Perindustrian dan Perdagangan;

d. Pembibingan teknis dan penyuluhan dalam melaksanakan kegiatan industri dan

perdagangan;

e. Pembimbingan teknis pelaksanaan program sector di bidang industri dan perdagangan;

f. Pengevaluasian pelaksanaan kebijakan teknis bimbingan dan pengembangan industri

dan perdagangan di Wilayah Kota Semarang;

g. Pelaksanaan hubungan kerja sama dengan instansi lain serta organisasi/ asosiasi dunia

usaha di Kota Semarang;

h. Pembimbingan dan pengendalianpelaksanaan penyediaan dan penyaluran barang dan

jasa serta menyiapkan dan pelaksanaan urusan perijinan;

i. Pembimbingan dan pengawasan kegiatan dibidang kemetrologian;

j. Pengelolaan urusan ketaausahaan Dinas;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota;

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanankan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Perindustrian dan

Perdagangan mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan fasilitasi, pengembangan dan pengawasan perdagangan berjaka

komoditi;

b. Penyelenggaraan lalu lintas barang dan jasa di bidang Industri dan Perdagangan;

c. Mendorong penyelenggaraan kemitraan industri kecil, menengah, besar dan sektor

ekonomi lainnya;

d. Penyelenggaraan perlindungan konsumen;

e. Penyelenggaraan pengembangan sistem pergudangan;

f. Penyelenggaraan distribusi bahan-bahan pokok;

g. Pemberian ijin industri dan ijin kawasan industri;

h. Pemberian perijinan di bidang industri dan perdagangan termasuk ijin kawasan industri;

i. Fasilitasi permodalan bagi industri kecil dalam pengembangan usaha;

j. Pengawasan dan pengendalian industri umum, keselamatan lingkungan dan moral;

k. Fasilitasi kegiatan industri bahan-bahan pokok;

l. Penyuluhan, pengawasan dan penetapan penggunaan tanda tera dan tera isi ulang alat

UTTP (Ukuran Takaran Timbangan dan Perdagangan);

m. Pemberian ijin gudang;

n. Penerbitan SKA (Surat Keterangan) barang;

o. Fasilitas permodalan, aspek permodalan, manajemen, kelembagaan, kemitraan, dan

perniagaan, pemasaran untuk tumbuh dan berkembangnya Koperasi, Pengusaha Kecil

dan Menengah (PKM);

p. Penetapan kebijakan untuk mendukung pembangunan industri dan perdagangan daerah;

q. Penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan standar pelayanan minimal dalam

bidang industri dan perdagangan yang wajib dilaksanakan;

r. Penyusunan rencana industri dan perdagangan;

s. Perijinan dibidang industri dan perdagangan;

t. Penyelenggaraan Ekspor dan Import hasil produksi dan perdagangan sesuai peraturan

dan perundang-undangan yang berlaku;

u. Penyelenggaraan kualifikasi usaha jasa industri dan perdagangan;

v. Penyelenggaraan iklim usaha industri dan perdagangan;

w. Penyelenggaraan promosi industri dan perdagangan;

x. Penyeleggaraan dan pengawasan kerja sama industri dan perdagangan;

y. Penyelenggaraan perjanjian atas nama Daerah;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Wakil Kepala Dinas

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Administrasi dan Pembukuan;

d. Sub Dinas Perencanaan dan Pelaporan, terdiri dari :

1. Seksi Penyusunan Program;

2. Seksi Data dan Informasi;

3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

e. Sub Dinas Perindustrian, terdiri dari :

1. Seksi Sarana Industri;

2. Seksi Usaha Industri;

3. Seksi Bimbingan Produksi;

4. Seksi Perijinan;

f. Sub Dinas Perdagangan, terdiri dari :

1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha;

2. Seksi Promosi dan Kemitraan Usaha;

3. Seksi Pengadaan dan Penyaluran;

4. Seksi Ekspor Import

g. Sub Dinas Metrologi, terdiri dari :

1. Seksi Massa dan Timbangan;

2. Seksi Ukuran, Arus, Panjang dan Volume;

3. Seksi Pengawasan dan penyuluhan;

4. Seksi Sarana Metrologi;

h. Sub Dinas Pendaftaran, Perlindungan dan Informasi Perusahaan, terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan Pendaftaran Perusahaan;

2. Seksi Penyuluhan dan Dokumentasi Perusahaan;

3. Seksi Perlindungan Konsumen;

i. Kelompok Jabatan Fungsional;

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI &

PE

MB

UK

UA

N

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

OE

RD

AG

AN

GA

NS

UB

DIN

AS

ME

TR

OLO

GI

SU

B D

INA

S P

EN

DA

FT

AR

AN

,

PE

RLI

ND

UN

GA

N D

AN

INF

OR

MA

SI

PE

RU

SA

HA

AN

SU

B D

INA

S

PE

RIN

DU

ST

RIA

N

SU

B D

INA

S P

ER

NC

AN

AA

N

DA

N L

AP

OR

AN

SE

KS

I M

AS

SA

DA

N

TIM

BA

NG

AN

SEKS

I PEM

BIN

AAN D

AN

PEN

GEM

BAN

GAN U

SAHA

SE

KS

I S

AR

AN

A

IND

US

TR

I

SE

KS

I

PE

NY

US

UN

AN

PR

OG

RA

M

SE

KS

I P

ELA

YA

NA

N

PE

ND

AF

TA

RA

N

PE

RU

SA

HA

AN

SE

KS

IDA

TA

DA

N

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I U

SA

HA

IN

DU

ST

RI

SE

KS

I P

RO

MO

SI

DA

N

KE

MIT

RA

AN

US

AH

AS

EK

SIU

KU

RA

N A

RU

S,

PA

NJA

NG

DA

N V

OLU

ME

SE

KS

I P

EN

YU

LU

HA

N

DA

N D

OK

UM

EN

TA

SI

PE

RU

SA

HA

AN

SE

KS

I

PE

RL

IND

UN

GA

N

KO

NS

UM

EN

SE

KS

I P

EN

GA

DA

AN

DA

N

PE

NY

ALU

RA

N

SE

KS

I B

IMB

ING

AN

PR

OD

UK

SI

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

DA

N P

EN

GE

ND

ALI

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

RIN

DU

ST

RIA

N

DA

N P

ER

DA

GA

NG

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I E

KS

PO

RT

DA

N

IMP

OR

TS

EK

SI

SA

RA

NA

ME

TR

OLO

GI

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N D

AN

PE

NY

ULU

HA

N

III a

SE

KS

I E

VA

LUA

SI

DA

N

LAP

OR

AN

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PERTANAHAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pertanahan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dalam

bidang Pertanahan;

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pertanahan mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang pertanahan;

b. Pemberian pembinaan dan perijinan di bidang Pertanahan;

c. Penyiapan kegiatan mengenai pengauran penguasaan tanah, perencanaan program, hak-

hak atas tanah, pengukuran dan pendaftaran tanah serta penyelesaian masakah

Pertanahan.

d. Pelaksanaan kegiatan pelayanan di bidang pertanahan untuk kegiatan pengaturan

penguasaan tanah, perencanaan program, hak-hak atas tanah, pengukuran dan

pendaftaran tanah serta penyelesaian masalah Pertanahan;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pertanahan mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Pengumpulan data-data dalam rangka penyiapan program pertanahan dan rencana tata

ruang;

b. Pengumpulan data dan pembuatan peta-peta peruntukan, persediaan, penggunaan dan

pemanfaatan tanah;

c. Penyusunan dan pengolahan data pokok realisasi kebutuhan tanah untuk pertanahan;

d. Penyusunan pola pengelolan tata guna bangunan;

e. Pengumpulan, mempelajari dan pemahaman peraturan dan perundangan di bidang

program pertanahan;

f. Penyiapan data-data obyek PPT / Land Reform;

g. Pelaksanaan penilitian berkas-berkas yang berkaitan dengan pemberian hak atas tanah

termasuk penetapan besarnya uang pemasukan kepada Negara;

h. Pelaksanaan inventarisasi dan pengumpulan data masalah pertanahan;

i. Peyiapan data-data obyek PPT / Reform;

j. Pemberian informasi data peta peruntukan persediaan penggunaan dan pemanfaatan

tanah;

k. Pelaksanaan koordinasi pengendalian dan pemanfaatan tanah;

l. Perumusan kebijakan pemberian hak atas tanah;

m. Penyusunan peraturan perundangan bidang hak atas tanah;

n. Pelaksanaan pendaftaran konversi tanah bekas milik adat;

o. Pelaksanaan identifikasi bidang-bidang tanah;

p. Pelaksanaan pembukuan bidang-bidang tanah;

q. Pengumpulan peraturan perundangan dalam rangka pemecahan masalah pertanahan;

r. Pelaksanaan penilitian lapangna dalam rangka pemecahan masalah pertanahan;

s. Pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan;

t. Pelaksanaan redistribusi tanah obyek Land Reform;

u. Pelaksanaan pembayaran ganti rugi kepada yang berhak;

v. Pelaksanaan penataan penguasaan dan kepemilikan tanah;

w. Pelaksanaan pengendalian penguasaan dan pemilikan tanah;

x. Pelaksanaan pengendalian peralihan hak atas tanah;

y. Pengumpulan dan pemahaman semua peraturan perundangan bidang PPT sebagai

bahan pertimbangan kepada kepa;a kantor;

z. Penyusunan undang-undang dan peraturan yang bersifat nasional;

å. Pengendalian dan pengawasan tanah kelebihan, maksimum dan absent;

ä. Pelaksanaan monitoring perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah;

ö. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan pertanahan;

aa. Pengadaan tanah untuk keperluan pembangunan baik untuk keperluan Pemerintah

maupun swasta;

bb. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang HAT;

cc. Pelaksanaan monitoring pemberian hak atas tanah;

gg. Pelayanan informasi pertanahan;

ee. Pelaksanaan pengukuran dan pemetaan KADASTRAL bidang tanah;

ff. Pelaksanaan Bewerkent bidang-bidang tanah / pengeplot / pemetakan kedalam dalam

peta pendaftaran tanah;

gg. Pelaksanaan Penelitian monitoring BPHTB yang berkaitan dengan pemberian hak atas

tanah dan peralihan hak atas tanah.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pertanahan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

3. Sub Bagian Keuangan;

4. Sub Bagian Pelayanan dan Informasi;

c. Sub Dinas Tata guan Tanah dan Tata Ruang, terdiri dari :

1. Seksi Pendataan dan Perencanaan Tata Guna Tanah dan Tata Ruang;

2. Seksi Bimbingan dan pengendalian Tata Guna Tanah dan Tata Ruang;

d. Sub Dinas Pengaturan Penguasan Tanah, terdiri dari :

1. Seksi Pendataan dan Penataan Penguasan Tanah;

2. Seksi Bimbingan Pengaturan Penguasan Tanah;

3. Seksi Konsolidasi Tanah;

e. Sub Dinas Hak-hak Atas Tanah, terdiri dari :

1. Seksi Pengaturan Hak Atas Tanah;

2. Seksi Pengadaan Tanah;

3. Seksi Penilaian Tanah.

f. Sub Dinas Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, terdiri dari :

1. Seksi Pengukuran KADASTRAL;

2. Seksi Pemetaan KADASTRAL;

3. Seksi Pendaftaran Tanah Pertama;

4. Seksi Peralihan dan Pembebanan.

g. Sub Dinas Penanganan Masalah dan Partisipasi Masyrakat, terdiri dari :

1. Seksi Perundang-undangan;

2. Seksi Penyulihan dan Partisipasi Masyarakat;

3. Seksi Penanganan Masalah Pertanahan.

h. Kelompok Jabatab fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

PE

RE

NC

AN

AA

N D

AN

PE

LA

PO

RA

N

SU

B B

AG

IAN

PE

LA

YA

NA

N D

AN

INF

OR

MA

SI

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

HA

K-H

AK

AT

AS

TA

NA

H

SU

B D

INA

S

PE

NG

UK

UR

AN

DA

N

PE

ND

AF

TA

RA

N T

AN

AH

SU

B D

INA

S P

EN

AN

GA

NA

N

MA

SA

LAH

DA

N

PA

RT

ISIS

PA

SI

MA

SY

AR

AK

AT

SU

B D

INA

S

PE

NG

AT

UR

AN

PE

NG

UA

SA

AN

TA

NA

H

SU

B D

INA

S T

AT

A G

UN

A

TA

NA

H D

AN

TA

TA

RU

AN

G

SE

KS

I P

EN

GU

KU

RA

N

KA

DA

ST

RA

L

SEKS

I PEN

GURU

SAN H

AK

ATAS

TAN

AH

SE

KS

I P

EN

DA

PA

TA

N

DA

N P

EN

AT

AA

N

PE

NG

UA

SA

AN

TA

NA

H

SE

KS

I P

EN

DA

PA

TA

N D

AN

PE

RE

NC

AN

AA

N T

AT

A G

UN

A

TA

NA

H D

AN

TA

TA

RU

AN

G

SE

KS

I P

ER

UN

DA

NG

-

UN

DA

NG

AN

SE

KS

I B

IMB

ING

AN

&

PE

NG

EN

DA

LIA

N T

AT

A G

UN

A

TA

NA

H D

AN

TA

TA

RU

AN

G

SE

KS

I B

IMB

ING

AN

PE

NG

AT

UR

AN

PE

NG

UA

SA

AN

TA

NA

H

SE

KS

I P

EN

GA

DA

AN

TA

NA

HS

EK

SI

PE

ME

TA

AN

KA

DA

ST

RA

L

SE

KS

I P

EN

YU

LU

HA

N

DA

N P

AR

TIS

IPA

SI

MA

SY

AR

AK

AT

SE

KS

I

PE

NA

NG

AN

AN

MA

SA

LA

H

PE

RT

AN

AH

AN

SE

KS

I P

EN

ILA

IAN

TA

NA

HS

EK

SI

KO

NS

OL

IDA

SI

TA

NA

H

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

RT

AN

AH

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

SE

KS

I P

ER

ALI

HA

N D

AN

PE

MB

EB

AN

AN

SE

KS

I P

EN

DA

FT

AR

AN

TA

NA

H P

ER

TA

MASU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTA

SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

TUGAS

Pasal 2

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Otonomi Daerah di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah;

b. Pemberian pembinaan dan perijinan di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

c. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program dan evaluasi di bidang Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah;

d. Penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknik, pemberian bimbingan

kelembagaan, koperasi, usaha kecil dan menengah;

e. Pengesahan Akte pendirian, Anggaran Dasar, Perubahan Anggaran Dasar dan

Pembubaran Koperasi;

f. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Koperasi, Usaha Kecil

dan Menengah mempunyai wewenang antara lain sebagai berikut :

a. Pengesahan akta pendirian koperasi, penggabungan dan pembubaran koperasi;

b. Penyelenggaraan akutansi koperasi, usaha kecil dan menengah;

c. Penyelenggaraan dan tata cara penyertaan modal pada koperasi;

d. Penyelenggaraan dan pengembangan sistem distribusi bagi koperas, usaha kecil dan

menengah;

e. Penyelenggaraan dan pengawasan kerjasama antar koperasi, usaha kecil dan menengah;

f. Penetapan kebijakan untuk mendukung pembangunan bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah;

g. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan minimal dalam bidang koperasi,

usaha kecil dan menengah;

h. Penyusunan rencana bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

i. Perijinan dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

j. Penyelenggaraan kualifikasi usaha jasa bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

k. Penyelenggaraan sistem bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

l. Penyelenggaraan promosi bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;

m. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah

seluruh peraturan dan perundang-undangan.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Badan Hukum Koperasi.

c. Sub Dinas Program, terdiri dari :

1. Seksi Percanaan;

2. Seksi Penelitaian dan pengembangan;

3. seksi monitoring, evaluasi dan pelaporan.

d. Sub Dinas Koperasi, terdiri dari :

1. Seksi Pertanian;

2. Seksi Non Pertanian.

e. Sub Dinas Usaha Kecil dan Menengah, terdiri dari :

1. Seksi Industri Pertanian;

2. Seksi Industri Non Pertanian;

3. Seksi Perdagangan dan Aneka Usaha.

f. Sub Dinas Pembiayaan dan Simpan Pinjam, terdiri dari :

1. Seksi Permodalan dan Jasa Keuangan;

2. Seksi Penilaian pembiayaan dan Simpan Pinjam;

3. Seksi Penetapan Pembiayaan dan Simpan Pinjam.

g. Sub Dinas Pelatihan dan Penyuluhan, terdiri dari :

1. Seksi Penyuluhan;

2. Seksi Pelatihan;

3. Seksi Pemberdayaan masyarakat.

h. Kelompok Jabatan fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

BA

DA

N

HU

KU

M K

OP

ER

AS

I

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

US

AH

A K

EC

IL D

AN

ME

NE

NG

AH

SU

B D

INA

S

PE

MB

IAY

AA

N D

AN

SIM

PA

N P

INJA

M

SU

B D

INA

S P

ELA

TIH

AN

DA

N

PE

NY

ULU

HA

N

SU

B D

INA

S

KO

PE

RA

SI

SU

B D

INA

S B

INA

PR

OG

RA

M

SE

KS

I P

ER

MO

DA

LA

N

DA

N J

AS

A K

EU

AN

GA

N

SEKSI

INDUST

RI

PERTA

NIA

NS

EK

SI

PE

RT

AN

IAN

SE

KS

I P

ER

EN

CA

NA

AN

SE

KS

I

PE

NY

ULU

HA

N

SE

KS

I M

ON

ITO

RIN

G,

EV

ALU

AS

I D

AN

PE

LA

PO

RA

NS

EK

SI

NO

N P

ER

TA

NIA

NS

EK

SI

IND

US

TR

I

NO

N P

ER

TA

NIA

N

SE

KS

IPE

NIL

AIA

N

PE

MB

IAY

AA

N D

AN

SIM

PA

N

PIN

JAM

SE

KS

I

PE

LA

TIH

AN

SE

KS

I

PE

MB

ER

DA

YA

AN

MA

SY

AR

AK

AT

SE

KS

I P

ER

DA

GA

NG

AN

DA

N A

NE

KA

US

AH

A

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

KO

PE

RA

SI

US

AH

A

KE

CIL

DA

N M

EN

EN

GA

H

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

SE

KS

I P

EN

ET

AP

AN

PE

MB

IAY

AA

N D

AN

SIM

PA

N

PIN

JAM

LAMPIRAN IX PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA

SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah merupakan unsure pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Otonomi Daerah di bidang Perindustrian dan Perdagangan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian bidang tenaga kerja dan

transmigrasi

b. Pemberian perijinan dan pelayanan umum di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;

c. Pembinaan pencari kerja, perlindungan kerja, syarat-syarat kerja, kesejahteraan pekerja

sector informal dan penyelenggaraan transmigrasi;

d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Tenaga Kerja dan

transmigrasi mempunyai wewenang antara lain sebagai berikut :

1. Pelayanan antar kerja meliputi pendaftaran pencari kerja, bimbingan usaha mandiri dan

perluasan kerja, pelayanan penyuluhan serta bimbingan dan analisis jabatan

2. Perijinan penetapan tenaga kerja untuk di dalam negeri dan keluar negeri, termasuk

kegiatan transmigrasi, perijinan tenaga kerja asing, perijinan lembaga bursa kerja

khusus, PJTKI dan perwakilan serta lembaga penempatan tenaga kerja di dalam negeri;

3. pelayanan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja meliputi pelatihan institusional, non

institusional, teknisi, pemagangan, produktivitas, wirausaha, pelatihan AMT

(Achievement Motivasional Training). Pemagangan dalam negeri, transmigrasi dan

keluar negeri, serta peijinan bagi lembaga latihan swasta dan pembinaannya;l

4. perijinan lembaga latihan swasta dan sertifikat pelatihan swasta, serta pelaksanaan

pembinaan bagi pelatihan swasta;

5. pembinaan hubungan industrial meliputi pendaftaran organisasi pekerja, lembaga

kerjasama bipartite, tripartite, sysrat-syarat kerja, pengupahan dan penelitian untuk

penetapan upah minimum, pengesahan perjanjian kerja, peraturan perusahaan,

pendaftaran kesepakatan kerjasama dan pelayanan penyelesaian perselisihan

perburuhan;

6. pengawasan ketenaga kerjaan meliputi pengawasan pelaksanaan norma kerja, kesehatan

kerja, listrik dan penanggulangan kebakaran, pengawasan pesawat uap dan bejana

tekan, mekanik dan konstruksi bangunan, pengembangan dan informasi keselamatan

dan kesehatan kerja;

7. pelayanan hioerkes dan keselamatan kerja meliputi pemeriksaan, pelatihan, hiperkes

dan jasa konsultasi;

8. pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh bidang ketenaga kerjaan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Wakil Kepala Dinas.

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

d. Sub Dinas Perencanaan dan Program, terdiri dari :

1. Seksi Penyusunan Perencanaan Program;

2. Seksi Data dan Informasi;

3. Seksi Evaluasi Pelaporan;

e. Sub Dinas Pelatihan, terdiri dari :

1. Seksi Penyuluhan dan seleksi;

2. Seksi Perijinan Lembaga dan Setifikasi;

3. Seksi Pelatihan, Produktifitas dan pemagangan.

f. Sub Dinas Penempatan Tenaga Kerja, terdiri dari :

1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;

2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri;

3. Seksi PenempatanTransmigrasi;

4. Seksi Pemberdayaan Pengangguran.

g. Sub Dinas Hubungan Industri, terdiri dari :

1. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial;

2. Seksi Syarat-syarat Kerja;

3. Seksi Kesejahteraan Pekerja;

4. Seksi Penyelesaian Perselidihan.

h. Sub Dinas Pengawasan, terdiri dari :

1. Seksi Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

2. Seksi Pengawasan Norma Kerja;

3. Seksi Pengawasan Tenaga Kerja Asing;

4. Seksi Purna Tugas dan Jamsostek.

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PE

NE

MP

AT

AN

TE

NA

GA

KE

RJA

SU

B H

UB

UN

GA

N

IND

US

TR

IAL

SU

B P

EN

GA

WA

SA

NS

UB

DIN

AS

PE

LA

TIH

AN

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

A

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

EM

BIN

AA

N

HU

BU

NG

AN

IND

US

TR

IAL

SEKS

I

PEN

EMPAT

AN T

ENAG

A

KERJ

A DAL

AM N

EGER

I

SE

KS

I P

EN

YU

LU

HA

N

DA

N S

EL

EK

SI

SE

KS

I P

EN

YU

SU

NA

N

RE

NC

AN

A P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

KE

SE

LA

MA

TA

N D

AN

KE

SE

HA

TA

N P

EK

ER

JA

SE

KS

I D

AT

A D

AN

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

LE

MB

AG

A D

AN

SE

RT

IFIK

AS

I

SE

KS

I P

EN

EM

PA

TA

N

TE

NA

GA

KE

RJA

LU

AR

NE

GE

RI

SE

KS

I S

YA

RA

T-S

YA

RA

T

KE

RJA

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

NO

RM

A K

ER

JA

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

TE

NA

GA

KE

RJA

AS

ING

SE

KS

I P

EN

EM

PA

TA

N

TR

AN

SM

IGR

AS

I

SE

KS

I P

EL

AT

IHA

N

PR

OD

UK

TIV

ITA

S D

AN

PE

MA

GA

NG

AN

SE

KS

I E

VA

LU

AS

I

PE

LA

PO

RA

N

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

TE

NA

GA

KE

RJ

A

DA

N T

RA

NS

MIG

RA

SI

KO

TA

SE

MA

RA

NG

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I P

EM

BE

RD

AY

AA

N

PE

NG

AN

GG

UR

AN

SE

KS

I P

EN

YE

LE

SA

IAN

PE

RS

ELIS

IHA

N

SE

KS

I K

ES

EJA

HT

ER

AA

N

PE

KE

RJA

III a

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

TE

NA

GA

KE

RJA

AS

ING

LAMPIRAN X PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISAI DINAS KEBAKARAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Kebakaran adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Kebakaran dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

Kebakaran.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Kebakaran mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan operasional dan usaha pencegahaan terhadap bahaya kebakaran

dan bencana-bencana lain;

b. Pelaksanaan kegiatan operasional pertolongan pertama akibat kebakaran dan bencana

lain termasuk pula pelaksanaan pelayanan penyelamatan masyarakat;

c. Penyelanggaraan pengawasan dan pengendalian terhadap peredaran barang danbahan

yang mudah terbakar sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Pengusahaan pengadaan sumber-sumber air dan bahan-bahanlain dalam rangka

penanggulangan kebakaran;

e. Pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan teknik dan operasional terhadap unit-unit

kebakaran, instansi pemerintah, swasta dan masyarakat di bidang usaha pencegahan

penaggulangan bahaya kebakaran;

f. Pelaksanaan kegiatan laboratorium untuk penelitian kualitas alat pemadam api , serta

bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan masalah-masalah penanggulangan

bahaya kebakaran dan bencana lain;

g. Pelaksanaan peningkatan ketrampilan tenaga sukarelawan dan bekerjasama dengan

instansi lain yang terkait dalam penanggulangan bahaya kebakaran;

h. Pelaksanaan pembinaan terhadap Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

i. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

j. Pelaksanaan tugas lain yangdiberikan Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanaan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Kebakaran mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut:

a. Pengawasan terhadap peredaran barang rawan / mudah terbakar;

b. Pelaksanaan pengaturan, pengawasan terhadap usaha pencegahan dan penanggulangan

kebakaran;

c. Pembinaan teknis operasional pemadam kebakaran;

d. Penarikan pungutan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran ;

e. Pendataan daerah rawan kebakaran.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Kebakaran terdiri dari :

e. Kepala Dinas

f. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

g. Sub Dinas Pendataan dan pengaembangan, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan dan Pendataan;

2. Seksi Laboratorium;

3. Seksi Pengembangan.

d. Sub Dinas Operasional dan Pengendalian, terdiri dari :

1. Seksi Perlindungan dan Keselamatan;

2. Seksi Operasional;

3. Seksi Pengendalian.

e. Sub Dinas Peralatan dan perbekalan, terdiri dari :

1. Seksi Peralatan;

2. Seksi Perbekalan;

3. Seksi Bengkel.

f. Sub Dinas Pembinaan dan Penyuluhan, terdiri :

1. Seksi Peran Serta Masyarakat;

2. Seksi Penyuluhan .

g. Cabang Dinas

h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PE

RA

LAT

AN

DA

N

PE

RB

EK

ALA

N

SU

B D

INA

S P

EM

BIN

AA

N

DA

N P

EN

YU

LUH

AN

SU

B D

INA

S

OP

ER

AS

ION

AL

DA

N

PE

NG

EN

DA

LIA

N

SU

B D

INA

S P

EN

DA

TA

AN

DA

N P

EN

GE

MB

AN

GA

N

SE

KS

I P

ER

AN

SE

RT

A

MA

SY

AR

AK

AT

SEKS

I

PER

ALAT

ANS

EK

SI

PE

RL

IND

UN

GA

N

DA

N K

ES

EL

AM

AT

AN

SE

KS

I P

ER

EN

CA

NA

AN

DA

N P

EN

DA

PA

TA

N

SE

KS

I LA

BO

RA

TO

RIU

MS

EK

SI

OP

ER

AS

IS

EK

SI

PE

RB

EK

ALA

NS

EK

SI

PE

NY

ULU

HA

N

SE

KS

I B

EN

GK

EL

SE

KS

I P

EN

GE

ND

AL

IAN

SE

KS

I P

EN

GE

MB

AN

GA

N

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

KE

BA

KA

RA

N

KO

TA

SE

MA

RA

NG

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVaIV

a

IIIa

IVa

CA

BA

NG

DIN

AS

LAMPIRAN XI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Kebersihan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

Kebersihan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas bagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Kebersihan mempunyai

fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebersihan;

b. Pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pembinaan terhadap Cabang Dinas;

d. Pengelolaan urusan Ketatausahaan Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Dalam Melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Kebersihan mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan dan pengolahan data serta penelitian

di bidang Kebersihan;

b. Pengadaa, pemeliharaan, pengelolaan sarana dan prasarana kebersihan;

c. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian pembangunan fisik, sarana dan

prasarana kebersihan;

d. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan kebersihan kota

e. Pengelolaan pembuangan limbah;

f. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan kebersihan;

g. Pengembangan kerjasama teknis, pengelolaan kebersihan dengan pihak terkait antara

lain meliputi TPA, IPLT, pengangkutan sampah dan lain-lain;

h. Pengelolaan retribusi kebersihan.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Kebersihan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tatausaha terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Administrasi dan Pembukuan

c. Sub Dinas Perencanaan terdiri dari:

1. Seksi Perencanaan, Pendataan dan Penelitian

2. Seksi Penyuluhan

3. Seksi Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

d. Sub Dinas Opersional Kebersihan terdiri dari:

1. Seksi Pelayanan Kebersihan

2. Seksi Pengadaan dan Pemeliharaan sarana prasarana

3. Seksi TPA dan IPLT.

e. Sub Dinas Retribusi terdiri dari:

1. Seksi Perhitungan

2. Seksi Penagihan

3. Seksi Penerimaan

f. Cabang Dinas

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI &

PE

MB

UK

UA

N

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

OP

ER

AS

ION

AL

KE

BE

RS

IHA

NS

UB

DIN

AS

RE

TR

IBU

SI

SU

B D

INA

S

PE

RE

NC

AN

AA

N

SE

KS

I P

ER

HIT

UN

GA

NSE

KSI

PEL

AYAN

AN K

EBER

SIHAN

SE

KS

I P

ER

EN

CA

NA

AN

PE

ND

AT

AA

N D

AN

PE

NE

LIT

IAN

SE

KS

I P

EN

YU

LUH

AN

SE

KS

I P

EN

GA

DA

AN

DA

N P

EM

ELI

HA

RA

AN

SA

RA

NA

PR

AS

AR

AN

A

SE

KS

I P

EN

AG

IHA

N

SE

KS

I T

PA

DA

N I

PLT

SE

KS

I M

ON

ITO

RIN

G

EV

ALU

AS

I D

AN

PE

LAP

OR

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

KE

BE

RS

IHA

N

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IV a

IVa

IVaIV

a

IIIa

IVa

CA

BA

NG

DIN

AS

SE

KS

I P

EN

ER

IMA

AN

LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pertamanan Dan Pemakaman adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Pertamaan dan Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pertamanan dan Pemakaman mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi

Daerah di bidang Kebakaran.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud Pasal 2, Dinas Pertamanan dan

Pemakaman mempunyai fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pertamanan dan Pemakaman;

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pembinaan terhadap Cabang Dinas;

d. Pengelolaan urusan ketatausahan Dinas;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pertamanan dan

Pemakaman mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana dan program kerja, penyiapan dan pengolahan data serta penelitian

di bidang Pertamanan dan pemakaman;

b. Pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana Pertamanan dan

pemakaman;

c. Penyususnan rencana, pengadaan , pemasangan dan perawatan penerangan jalan,

taman, makam dan gedung milik Pemerintah Daerah;

d. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pemeliharaan dan pengendalian pembangunan

fisik, sarana dan prasarana pertamanan dan pemakaman;

e. Perencanaan, perijinan dan pengawasan penyelenggaraan dekorasi kota;

f. Pelaksanaan penghijauan Kota;

g. Pengadaan dan pengembangan taman dan pemakaman baru;

h. Pemberian pelayanan dan perijinan pemakaman jenasah;

i. Pelaksanaan keamanan dan ketertiban taman dan pemakaman;

j. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pemeliharaan tanah lapang dan jalur hijau;

k. Pelaksanaan pendataan makam;

l. Pengelolaan retribusi pertamanan dan pemakaman;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pertamanan dan Pemakaman, terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Wakil Kepala Dinas.

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Administrasi dan Pembukuan;

d. Sub Dinas Perencanaan dan Program, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan dan Pendataan;

2. Seksi Perijinan;

3. Seksi Monitoring, Evaluasi dan pelaporan.

e. Sub Dinas Pertamanan dan Penerangan Jalan, terdiri dari :

1. Seksi Dekorasi Kota ;

2. Seksi Taman dan Penghijauan;

3. Seksi Penerangan Jalan;

f. Sub Dinas Pemakaman, terdiri dari :

1. Seksi Pelayanan, pemakaman Jenasah;

2. Seksi Pemabngunan dan Pemeliharaan Makam;

3. Seksi Pengadaan Lahan dan Peantaan Makam;

g. Sub Dinas Retribusi, terdiri dari :

1. Seksi Perhitungan;

2. Seksi Penagihan dan Penerimaan;

h. Cabang Dinas.

i. Kelompok Jabatan Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI

DA

N P

EM

BU

KU

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S P

EM

AK

AM

AN

SU

B D

INA

S R

ET

RIB

US

IS

UB

DIN

AS

PE

RT

AM

AN

AN

DA

N

PE

NE

RA

NG

AN

JA

LA

N

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

N

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

ER

HIT

UN

GA

N

SEKS

I

PEL

AYAN

AN P

EMAK

AMAN

JENAZ

AH

SE

KS

I D

EK

OR

AS

I

KO

TA

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

DA

N P

EN

DA

PA

TA

N

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

SE

KS

I T

AM

AN

DA

N

PE

NG

HIJ

AU

AN

SE

KS

I P

EM

BA

NG

UN

AN

DA

N P

EM

ELI

HA

RA

AN

MA

KA

M

SE

KS

I P

EN

AG

IHA

N

DA

N P

EN

ER

IMA

AN

SE

KS

I P

EN

GA

DA

AN

LA

HA

N

DA

N P

EN

AT

AA

N M

AK

AM

SE

KS

I

PE

NE

RA

NG

AN

JAL

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

RT

AM

AN

AN

DA

N

PE

MA

KA

MA

N K

OT

A S

EM

AR

AN

G

SE

KS

I M

ON

ITO

RIN

G

EV

AL

UA

SI

DA

N

PE

LA

PO

RA

N

CA

BA

NG

DIN

AS

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

LAMPIRAN XIII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS TATA KOTA DAN PEMUKIMAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Tata Kota dan Pemukiman adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Tata Kota dan Pemukiman dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Tata Kota dan Pemukiman mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi

Daerah di bidang Tata Kota, Penataan dan Pengawasan Bangunan serta Perumahan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Tata Kota dan

Pemukiman mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan usaha dan kegiatan perencanaan, pengarahan

serta pengendalian Rencana Kota, perencanaan penyelenggaraan pembangunan dan

perbaikan Perumahan dan Pemukiman;

b. Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Kota serta rencana-rencana penataan kawasan/

lingkungan;

c. Pelaksanaan usaha dan kegiatan survei, pengukuran, pemetaan untuk pendataan dan

penerapan rencana kota;

d. Pelayanan masyarakat dalam urusan pengukuran dan rencana Kota, serta rencana Blok

Plan;

e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian ijin di bidang IMB, HO, ILH, IPB, Pertandaan

dan perumahan;

f. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian di bidang penataan dan

pengawasan bangunan;

g. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang penataan dan pengawasan bangunan

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota;

h. Penyusunan rencana teknis dan penataan bangunan;

i. Pelaksanaan pengendalian dan penyuluhan;

j. Pengawasan, penertiban, dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota dan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

k. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

l. Pengelolaan urusan ketata usahaan Dinas;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanankan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Tata Kota dan

Pemukiman, mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penetapan standar harga sewa tanah dan syarat-syarat penghunian;

b. Penyusunan rencana teknis Tata Ruang Kota berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);

c. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan

pemukiman beserta prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan;

d. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Ringkungan (RTBL);

e. Pendataan dan monitoring perkembangan Kota dan kawasan;

f. Pendataan dan penelitian tanah-tanah dan bangunan yang dikelola Pemerintah Kota;

g. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk pemukiman dan kawasan

untuk kota;

h. Pembangunan, Pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas lingkungan

perumahan;

i. Pengaturan dan pengawasan terhadap pembangunan dan penempatan bangunan gedung;

j. Pemasyarakatan standar dan penataan bangunan;

k. Pelaksanaan konservasi kawasan budaya;

l. Perijinan untuk mendirikan, mengubah ataupun membongkar bangunan lain, selain

yang dimaksud pada huruf “c” termasuk yang berada didalam, diatas maupun yang

melintasi saluran kecil, HO, ILH, IPB, Pertandaan dan Perumahan;

m. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pembangunan fisik kota;

n. Pelaksanaan pengosongan terhadap rumah-rumah dan bangunan yang dikelola oleh

pemerintah;

o. Pelaksanaan pembinaan dibidang perintisan, perbaikan peremajaan dan pengembangan

perumahan dan pemukiman;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Tata Kota dan Pemukiman, terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Wakil Kepala Dinas;

c. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

4. Sub bagian Administrasi dan pembukuan;

d. Sub Dinas Perencanaan dan Perijinan terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2. Seksi Pemanfaatan Ruang;

3. Seksi Perijinan;

4. Seksi Data dan Informasi

e. Sub Dinas Pengukuran dan Pemetaan , terdiri dari :

1. Seksi Penelitian Administrasi Teknis;

2. Seksi Pengukuran;

3. Seksi Pemetaan;

4. Seksi Dokumentasi dan Reprografi;

f. Sub Dinas Tata Bangunan, terdiri dari :

1. Seksi Penataan Bangunan dan Kawasan;

2. Seksi Pembangunan Pemeliharaan, dan konservasi;

3. Seksi Pemanfaatan Bangunan;

g. Sub Dinas Pemukiman terdiri dari :

1. Seksi Pendataan Pemukiman;

2. Seksi Penghunian dan Persewaan;

3. Seksi Prasarana dan Sarana Pemukiman;

h. Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari :

1. Seksi Pengawasan;

2. Seksi Penertiban;

3. Seksi Penyuluhan dan pembinaan;

4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

i. Cabang Dinas;

j. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

k. Kelompok Jabatan Fungsional;

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S T

AT

A

BA

NG

UN

AN

SU

B D

INA

S

PE

MU

KIM

AN

SU

B D

INA

S

PE

NG

AW

AS

AN

DA

N

PE

NG

EN

DA

LIA

N

SU

B P

EN

GU

KU

RA

N

DA

N P

EM

ET

AA

NS

UB

DIN

AS

PE

RE

NC

AN

AN

PE

RIJ

INA

N

SE

KS

I P

EN

DA

PA

TA

N

PE

MU

KIM

AN

SEKS

I

PEN

ATAA

N B

ANGU

NAN

DAN

KAW

ASAN

SE

KS

I P

EN

EL

ITIA

N

AD

MIN

IST

RA

SI

TE

KN

IS

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

TA

TA

RU

AN

G

SE

KS

I P

EN

GA

WA

SA

N

SE

KS

I P

EM

AN

FA

AT

AN

RU

AN

GS

EK

SI

PE

NG

UK

UR

AN

SE

KS

I P

EM

BA

NG

UN

AN

PE

ME

LIH

AR

AA

N D

AN

KO

SE

RV

AS

I

SE

KS

I P

EN

GH

UN

IAN

DA

N P

ER

SE

WA

AN

SE

KS

I

PE

NE

RT

IBA

N

SE

KS

I

PE

NY

ULU

HA

N

DA

N P

EM

BIN

AA

N

SE

KS

I P

EM

AN

FA

TA

N

BA

NG

UN

AN

SE

KS

I P

EM

ET

AA

NS

EK

SI

PE

RIJ

INA

N

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

TA

TA

KO

TA

DA

N

PE

MU

KIM

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

SE

KS

I D

AT

A D

AN

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I

DO

KU

ME

NT

AS

I

DA

N R

EP

RO

GR

AF

I

CA

BA

NG

DIN

AS

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I P

RA

SA

RA

NA

DA

N S

AR

AN

A

PE

MU

KIM

AN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI

DA

N

PE

MB

UK

UA

N

SE

KS

I E

VA

LU

AS

I

DA

N P

EL

AP

OR

AN

II I

a UP

TD

IVa

IVa

LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi

Daerah di bidang Priwisata dan Kebudayaan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kepariwisataan dan kebudayaan;

b. Pelaksanaan kebijakan oprasional, pemberian perijinan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

c. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokoknya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

e. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatusahaan Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana di bidang pariwisata dan budaya;

b. Pemberian ijin, pembinaan dan pengawasan obyek wisata, usaha taman rekreasi, taman

laut, pantai, pulau, bumi perkemahan dan pondok wisata;

c. Pemberian ijin, pembinaan dan pengawasan usaha perhotelan, rumah makan , café, bar,

karaoke, restoran, biro perjalanan wisata dan usaha jasa transportasi wisata;

d. Pemberian ijin, pembinaan dan pengawasan usaha kesenaian budaya;

e. Pemberian ijin, pembinaan dan pengawasan usaha gelanggang renang, pemandian alam,

padang golf, gelanggang olah raga, usaha gelanggang permainan, bioskop, rumah

bilyard, boling, panti pijat, panti mandi uap, salon kecantikan, barbershop dan fitness

center;

f. Penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan sarana kepariwisataan dan

kebudayaan;

g. Penetapan standard dan norma kepariwisataan;

h. Penyelenggaraan promosi kepariwisataan daerah;

i. Penetapan standard minimal dalam bidang kepariwisataan dan budaya yang wajib

dilaksanakan;

j. Penetapan kwalifikasi usaha jasa dibidang pariwisata dan budaya;

k. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karier tenaga teknis pariwisata dan

kebudayaan;

l. Pelaksanaan pendataan/informasi pariwisata dan kebudayaan;

m. Fasilitas kegiatan pariwisata dan kebudayaan;

n. Pendayagunaan program teknologi komunikasi untuk pengembangan pariwisata dan

kebudayaan;

o. Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra.

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Bagian Tat Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Dinas Perencanaan dan program, terdiri dari :

1. Seksi Perencanaan;

2. seksi Bimbingan dan Penyuluhan;

3. seksi Litbank dan Evaluasi;

d. Sub Dinas Obyek Wisata, terdiri dari :

1. Seksi Obyek Wisata;

2. Seksi Daya Tarik Wisata;

3. Seksi Hiburan dan Rekreasi;

e. Sub Dinas Sarana Pariwisata terdiri dari :

1. Seksi Akomodasi;

2. Seksi Rumah Makan dan Bar;

3. Seksi Aneka Jasa Pariwisata;

f. Sub Dinas Pemasaran Pariwisata terdiri dari :

1. Seksi Promosi;

2. Seksi Informasi;

3. Seksi Kerjasama

g. Sub Dinas Kebudayaan terdiri dari :

1. Seksi Musium dan Kepurbakalaan (Muskala);

2. Seksi Sejarah dan Nilai Tradisional;

3. Seksi Kesenian;

4. Seksi Bahasa dan Sastra;

h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;

i. Kelompok Jabatan Fungsional;

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S S

AR

AN

A

PA

RIW

ISA

TA

SU

B D

INA

S

PE

MA

SA

RA

N

PA

RIW

ISA

TA

SU

B D

INA

S

KE

BU

DA

YA

AN

SU

B D

INA

S O

BY

EK

WIS

AT

AS

UB

DIN

AS

PE

RE

NC

AN

AN

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I P

RO

MO

SI

SEKS

I

AKOM

ODAS

I

SE

KS

I O

BY

EK

WIS

AT

A

SE

KS

I

PE

RK

EN

CA

NA

AN

SE

KS

I M

US

IUM

DA

N

KE

PU

RB

AK

ALA

AN

(MU

SK

ALA

)

SE

KS

I P

EM

BIM

BIN

GA

N

DA

N P

EN

YU

LUH

AN

SE

KS

I D

AY

A T

AR

IK

WIS

AT

A

SE

KS

I R

UM

AH

MA

KA

N

DA

N B

AR

SE

KS

I IN

FO

RM

AS

I

SE

KS

I S

EJA

RA

H

DA

N N

ILA

I

TR

AD

ISIO

NA

L

SE

KS

I K

ES

EN

IAN

SE

KS

I A

NE

KA

JA

SA

PA

RIW

ISA

TA

SE

KS

I H

IBU

RA

N

DA

N R

EK

RE

AS

I

SE

KS

I LI

TB

AN

G D

AN

EV

ALU

AS

I

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PA

RIW

ISA

TA

DA

N

KE

BU

DA

YA

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I K

ER

JAS

AM

A

SE

KS

I B

AH

AS

A

DA

N S

AS

TR

A

II I

a

UP

TD

LAMPIRAN XV PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PASAR KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pasar adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pasar dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pasar mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang

Perpasaran dan Pedagang Kaki Lima.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pasar mempunyai fungsi

:

a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang perpasaran dan pedagang kaki lima;

b. Penyusunan perencanaan strategis, evaluasi dan pelaporan di bidang perpasaran dan

pedagang kaki lima;

c. Fasilitas pelayanan dan perijinan serta retrebusi di bidang perpasaran dan pedagang

kaki lima;

d. Pelaksanaan kegiatan program pengelolaan perpasaran dan pedagang kaki lima;

e. Pelaksanaan hubungan kerja sama dalam pengelolaan pasar dan pedagang kaki lima;

f. Pelaksanaan koordinasi, pengendalian dan pengawasan dalam kegiatan perpasaran dan

pedagang kaki lima;

g. Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

h. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota;

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pasar mempunyai

kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pemeliharaan bangunan

fisik pasar beserta sarana dan prosarananya;

b. Pendataan jumlah pasar;

c. Penarikan/pemungutan retribusi pasar;

d. Pengaturan pemanfaatan bangunan pasar yang meliputi kios, los dasaran terbuka,

parkir, MCK, TPS, dan mushola;

e. Pengelolaan kebersihan pasar dan lingkungannya;

f. Pelaksanaan keamanan dan ketertiban pasar;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan organisasi Dinas Pasar terdiri dari :

a. Kepala Dians;

b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Administrasi dan Pembukuan;

c. Sub Dinas Perencanaan dan program terdiri dari :

1. Seksi penyusunan Perencanaan dan Program;

2. Seksi Data dan Informasi;

3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

d. Sub Dinas Penerimaan terdiri dari :

1. Seksi Penagihan dan Penerimaan;

2. Seksi Pebukuan dan Pelaporan;

3. Seksi Tunggakan;

e. Sub Dinas Penataan dan Penempatan terdiri dari :

1. Seksi Perijinan;

2. Seksi Pengaturan Los, Kios dan Dasaran.

f. Sub Dinas Kebersihan dan Pemeliharaan terdiri dari :

1. Seksi Kebersihan;

2. Seksi Pemeliharaan Bangunan.

3. Seksi Pemeliharaan Air dan Listrik;

g. Sub Dinas Keamanan dan Ketertiban terdiri dari :

1. Seksi Keamanan;

2. Seksi Ketertiban ;

3. Seksi Pembinaan dan Pengawasan;

h. Cabang Dinas;

i. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

j. Kelompok Jabatan Fungsional;

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI D

AN

PE

MB

UK

UA

N

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S P

EN

AT

AA

N D

AN

PE

NE

MP

AT

AN

SU

B D

INA

S

KE

BE

RS

IHA

N D

AN

PE

ME

LIH

AR

AA

N

SU

B D

INA

S K

EA

MA

NA

N

DA

N K

ET

ER

TIB

AN

SU

B D

INA

S

PE

NE

RIM

AA

NS

UB

DIN

AS

PE

RE

NC

AN

AN

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I K

EB

ER

SIH

AN

SEKS

I

PER

IJINAN

SE

KS

I P

EN

AG

IHA

N

DA

N P

EN

ER

IMA

AN

SE

KS

I P

EN

YU

SU

NA

N

PE

RE

NC

AN

AA

N D

AN

PR

OG

RA

M

SE

KS

I K

EA

MA

NA

N

SE

KS

I D

AT

A D

AN

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I P

EM

BU

KU

AN

DA

N

PE

LA

PO

RA

N

SE

KS

I P

EN

GA

TU

RA

N

LOS

, K

IOS

, D

AN

DA

SA

RA

N

SE

KS

I P

EM

ELI

HA

RA

AN

BA

NG

UN

AN

SE

KS

I

KE

TE

RT

IBA

N

SE

KS

I P

EM

BIN

AA

N

DA

N

PE

NG

AW

AS

AN

SE

KS

I

TU

NG

GA

KA

N

SE

KS

I E

VA

LUA

SI

DA

N

PE

LAP

OR

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PA

SA

R

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I P

EM

ELI

HA

RA

AN

AIR

DA

N L

IST

RIK

II I

a

UP

TD

CA

BA

NG

DIN

AS

IV a

LAMPIRAN XVI PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK DAN CATATAN SIPIL

KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pendaftaraan Penduduk dan Catatan Sipil adalah merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala dinas

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris

Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Otonomi Daerah di bidang Penyelnggaraan Pendaftaran Penduduk dan

Catatan Sipil.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pendaftaran dan Catatan

Sipil mempunyai fungsi :

a. Perumusaan Kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil;

b. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendaftaran penduduk dan catatan sipil;

c. Pelasanaan penyuluhan dan pembinaan di bidang kependudukan dan catatan sipil;

d. Pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan data kependudukan dan catatan sipil;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota;

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pendaftaran Penduduk

dan Catatan Sipil mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana pembangunan bank data dan pengembangan kegiatan pendaftaran

penduduk dan catatan sipil;

b. Pembinaan umum dan teknis berdasarkan kebijakan yang ditetapka oleh pemerintah

sesuai peraturan perundang-undangan;

c. Pemebrian Nomor Induk Kependudukan (NIK);

d. Pedaftaran dan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk;

e. Pencatatan dan penerbiatan akta kelahiran, akta perkawianan, akte perceraian, akta

kematian, akta pengakuan dan pengesahan anak;

f. Pencatatan mutasi dan perubahan data penduduk;

g. Pengumpulan pengelolaan dan evaluasi data kependudukan dan catatan sipil;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil Terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Wakil Kepala Dinas;

c. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Administrasi dan Pembukuan;

d. Sub Dinas Perencanan dan Program terdiri dari :

1. Seksi perencanaan dan Pengolahan Data;

2. Seksi Statistik dan Informasi;

3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

e. Sub Dinas Pendaftaran Penduduk terdiri dari :

1. Seksi Pedaftaran Identitas Penduduk;

2. Seksi Pendaftaran WNA;

3. Seksi Distribusi

f. Sub Dinas Mutasi Penduduk terdiri dari :

1. Seksi perpindahan penduduk;

2. Seksi perubahan Data dan Dokumen Penduduk;

g. Sub Dinas Pencatatan Sipil, terdiri dari :

1. Seksi Kelahiran dan Kematian;

2. Seksi Perkawinan dan Perceraian;

3. Seksi Pengakuan dan Pengesahan Anak;

h. Sub Dinas Pengendalian, terdiri dari :

1. Seksi Penyuluhan dan Pembinaan;

2. Seksi Pengawasan;

i. Kelompok Jabatan Fungsional;

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

AD

MIN

IST

RA

SI D

AN

PE

MB

UK

UA

N

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

SM

UT

AS

I

PE

ND

UD

UK

SU

B D

INA

S

PE

NC

AT

AT

N S

IPIL

SU

B D

INA

S

PE

NG

EN

DA

LIA

N

SU

B D

INA

S

PE

ND

AF

TA

RA

N

PE

ND

UD

UK

SU

B D

INA

S P

ER

EN

CA

NA

N

DA

N P

RO

GR

AM

SE

KS

I K

ELA

HIR

AN

DA

N K

EM

AT

IAN

SEKS

I

PER

PIN

DAH

AN P

ENDUDUK

SE

KS

I P

EN

DA

FT

AR

AN

IDE

NT

ITA

S P

EN

DU

DU

K

SE

KS

I P

ER

EN

CA

NA

AN

DA

N P

EN

GE

LOLA

AN

DA

TA

SE

KS

I P

EN

YU

LUH

AN

DA

N P

EM

BIN

AA

N

SE

KS

I S

TA

TIS

TIK

DA

N

INF

OR

MA

SI

SE

KS

I P

EN

DA

FT

AR

AN

WN

A

SE

KS

I P

ER

UB

AH

AN

DA

TA

DA

N D

OK

UM

EN

PE

ND

UD

UK

SE

KS

I P

ER

KA

WIA

N

DA

N P

ER

CE

RA

IAN

SE

KS

I

PE

NG

AW

AS

AN

SE

KS

I D

ITR

IBU

SI

SE

KS

I E

VA

LUA

SI

DA

N

PE

LAP

OR

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

ND

AF

TA

RA

N

PE

ND

UD

UK

DA

N C

AT

AT

AN

SIP

IL

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

WA

KIL

KE

PA

LA

DIN

AS

SE

KS

I P

EN

GA

KU

AN

DA

N P

EN

GE

SA

HA

N

AN

AK

II I

a

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Kelautan dan Perikanan adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

(2) Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi

Daerah di bidang Kealutan dan Perikanan.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Kealautan dan Perikanan

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijkan teknis pelaksanaan dan penngendalian dibidang Kelautan dan

Perikanan;

b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang kelautan dan perikanan;

d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Dinas dan Kelembagaan;

e. Pengelolaan urusan dan ketatausahaan Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Kelautan dan Perikanan

mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. penetapan kebijakan dan pengelolaan plasma nuftah spesifikasi lokasi serta suaka

perikanan di wilayah laut kewenangan Kota;

b. pemberian ijin usaha dan pengaawasan, pembudidayaan, heatchery, penangkapan dan

pengangkutan ikan didarat dan perairan laut kecuali penangkapan ikan secara

tradisonal;

c. penetaan pan pengeloaan perairan di darat dan perairan laut;

d. penetapan kebijakan dan pengawasan eksploitasi, eksplorasi, konservasi, dan

pengeloalaan kekayaan laut sebatas wilayah laut kewenangan Kota;

e. pemberian ijin dan pengawasan rumpon diwilayah perairan kewenangan Kota;

f. pembangunan dan pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan;

g. penetapan sertifikasi mutu dan saran perikanan;

h. pengendalian terhadap pelaksanaan pemberantasan penyakit ikan;

i. pemberian ijin dan pengawasan terhadap pengelolaan hasil perikanan;

j. pemgelolaan dan pengawasan pesisir pantai, hutan bakau, dan terumbu karang lingkup

Kota dan pulau-pulau kecil;

k. pemanfaatan benda berharga dari kapal tenggelam dalam perairan laut diwilayah

kewenangan Kota;

l. Penetapan kebijakan untuk mendukung pembangunan bidang kelautan dan perikanan;

m. Penyelengaraan dan pengawasan standard pelayanan minimal dalam bidang kelautan

dan perikanan dan wajib dilaksanakan oleh Kota;

n. Penyususnan rencana bidang kelautan dan perikanan;

o. Pengolahan dan penyelenggaraan perlindungan sumber daya alam termasuk yang ada

diwilayah laut didalam 4(empat) mil;

p. Perijinan bidang kelautan dan perikanan;

q. Penyelengaraan eksport import sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku;

r. Penyelenggaraan riset dan teknologi bidang kelautan dan perikanan yang tidak berisiko

tinggi;

s. Penyelenggaraan system kelautan dan perikanan;

t. Penyelenggaraan promosi kelautan dan perikanan;

u. Pengawasan teknis terhadap pelaksanaan seluruh peraturan perundang undangan;

v. Penyelenggaraan dan pengawasan kerjasama bidang kelautan dan perikanan;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Dinas Program, terdiri dari :

1. Seksi Perencaanaan dan Penyususnan Program;

2. Seksi Perijinan, Pemantauan dan Pengendalian;

3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

d. Sub Dinas Perairan, terdiri dari :

1. Seksi Observasi dan Pengembangan;

2. Seksi Pemberdayaan;

3. Seksi Pengelolaan Wilayah Pantai dan Perairan.

e. Sub Dinas Kealautan, terdiri dari :

1. Seksi Ekplorasi dan Eksploitasi;

2. Seksi Konservasi;

3. Seksi Pengelolaan Kekayaan Laut.

f. Sub Dinas Perikanan, terdiri dari :

1. Seksi Bina Usaha dan Pasca Panen;

2. Seksi Teknologi Produksi, Budidaya dan Penangkapan;

3. Seksi Sarqana dan Prasarana Perikanan.

g. Sub Dinas Penyuluhan, terdiri dari :

1. Seksi Latihan dan Keterampilan;

2. Seksi Tata Penyuluhan;

3. Seksi Kelembagaan.

h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas.

i. Kelompok Jabatab Fungsional.

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

KE

LAU

TA

NS

UB

DIN

AS

PE

RIK

AN

AN

SU

B D

INA

S P

EN

YU

LUH

AN

SU

B D

INA

S

PE

RA

IRA

NS

UB

DIN

AS

PR

OG

RA

M

SE

KS

I B

INA

US

AH

A

DA

N P

AS

CA

PA

NE

N

SEKS

I

EKSP

LORA

SI D

AN

EKSP

LOIT

ASI

SE

KS

I O

BS

EV

AS

I D

AN

PE

NG

EM

BA

NG

AN

SE

KS

I P

EN

YU

SU

NA

N

PE

RE

NC

AN

A P

RO

GR

AM

SE

KS

I LA

TIH

AN

DA

N

KE

TR

AM

PIL

AN

SE

KS

I P

ER

IJIN

AN

PE

MA

NT

AU

AN

DA

N

PE

NG

EN

DA

LIA

N

SE

KS

I P

EM

BE

RD

AY

AA

NS

EK

SI

KO

NS

ER

VA

SI

SE

KS

I T

EK

NO

LOG

I

PR

OD

UK

SI

BU

DI

DA

YA

DA

N

PE

NA

BG

KA

PA

N

SE

KS

I T

AT

A

PE

NY

ULU

HA

N

SE

KS

I K

ELE

MB

AG

AA

NS

EK

SI

PE

NG

ELO

LAA

N

KE

KA

YA

AN

LA

UT

SE

KS

I P

EN

GE

LO

LA

AN

WIL

AY

AH

PA

NT

AI

DA

N

PE

RA

IRA

N

SE

KS

I E

VA

LUA

SI

DA

N

PE

LAP

OR

AN

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

KE

LA

UT

AN

DA

N

PE

RIK

AN

AN

KO

TA

SE

MA

RA

NG

UP

TD

II b

IIIa

IV a

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

SE

KS

I S

AR

AN

A D

AN

PR

AS

AR

AN

A P

ER

IKA

NA

N

LAMPIRAN XVIII PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR : 2 TAHUN 2001

TANGGAL : 30 JANUARI 2001

KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN DAN BAGAN

ORGANISASI DINAS PENGELOAAN KEUANGAN DAERAH KOTA

SEMARANG

KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah.

(2) Dinas Pengeloaan Keuangan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

TUGAS

Pasal 2

Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Otonomi Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah.

FUNGSI

Pasal 3

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 2, Dinas Pengelolaan Keuangan

Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengelolaan Keuangan Daerah;

b. Pelaksanaan dan pelayanan dibidang Keuangan Daerah;

c. Pengelolaaan urusan ketatusahaan Dinas;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota;

KEWENANGAN

Pasal 4

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pengelolaan Keuangan

Daerah mempunyai kewenangan antara lain sebagai berikut :

a. Perumusan perencanaan, penelitian , pelaksanaan , penagihan, dan koordinasi

pendapatan Daerah;

b. Pelaksanaan perumusan perencanaan, pelayanan administrasi, pengendalian dan

koordinasi belanja Daerah;

c. Pengkajian kebutuhan Daerah;

d. Penyapan bahan perumusan kebijakan teknis dan perogram kerja;

e. Pelaksanan pengawasan teknis Pendapatan dan Belnja Daerah sesuai dengan Perturan

Perundang Undangan yang berlaku;

f. Penyelenggaraan dan pengawasan standard pelayanan minimal dibidang Pendapatan

dan Belanja Daerah;

g. Penyelenggaraan kwalifikasi usaha jasa;

h. Penyelenggaraan system komunikasi keuangan Daerah;

i. Pembinaan dan bimbingna di bidang Pendapatan dan Belenja Daerah;

j. Penetapan dan pemungutan pajak dan retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan

Perundang undangan yang berlaku;

k. Pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak dan retribusi daerah;

l. Pelaksanaan penyuluhan mengenai pajak retribusi dan pendapatan Daerah lainnya;

m. Pemberian bantuan penyampaian SPPT, SKP, STP, dan Sarana Administrasi PBB

lainnya;

n. Pelaksanaan koordinasi pendapatan Unit Kerja Penghasil;

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

Susunan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Dinas Perencanaan , Program dan Verifikasi terdiri dari :

1. Seksi perencanaan dan program;

2. seksi Pengkajian;

3. Seksi Penagihan.

d. Sub Dinas Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :

1. Seksi Pedaftaran dan Pendataan;

2. Seksi Penetapan;

3. Seksi Penagihan.

e. Sub Dinas Perimbangan dan pendapatan lain-lain , terdiri dari

1. Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak;

2. Seksi dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus;

3. Seksi Penerimaan Lain-lain dan kekayaan Daerah.

f. Sub Dinas Pembiayaan terdiri dari :

1. Seksi Anggaran;

2. Seksi Perbendaharaan;

3. Seksi Belanja Gaji.

g. Sub Dinas Pembukuan terdiri dari :

1. Seksi Penataa Usahaan Penerimaan ;

2. Seksi Penataa Usahaan Belanja;

3. Seksi Akuntansi dan Pelaporan.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

KE

PA

LA

DIN

AS

BA

GIA

N T

AT

A

US

AH

A SU

B B

AG

IAN

KE

PE

GA

WA

IAN

SU

B B

AG

IAN

KE

UA

NG

AN

SU

B B

AG

IAN

UM

UM

SU

B D

INA

S

PE

RIM

BA

NG

AN

DA

N

PE

ND

AP

ATA

N L

AIN

-LA

IN

SU

B D

INA

SP

EM

BIA

YA

AN

SU

B D

INA

S P

EM

BU

KU

AN

SU

B D

INA

S

PE

ND

AP

AT

AN

AS

LI

DA

ER

AH

SU

B D

INA

S

PE

RE

NC

AN

AA

N P

RO

GR

AM

DA

N V

ER

IFIK

AS

I

SE

KS

I AN

GG

AR

AN

SEKS

I

BAGI

HAS

IL P

AJAK

DAN

BUKA

N P

AJAK

SE

KS

I P

EN

DA

FT

AR

AN

DA

N P

EN

DA

PA

TA

N

SE

KS

I

PE

RE

NC

AN

A D

AN

PR

OG

RA

M

SE

KS

I PE

NA

TAU

SA

HA

AN

PE

NE

RIM

AA

N

SE

KS

I PE

NG

KA

JIA

NS

EK

SI

PE

NE

TA

PA

N

SE

KS

I DA

NA

ALO

KA

SI

UM

UM

DA

N D

AN

A

ALO

KA

SI K

HU

SU

S

SE

KS

I PE

RB

EN

DA

HA

RA

AN

SE

KS

I

PE

NA

TA

US

AH

AA

N

NE

LA

NJA

SE

KS

I A

KU

NT

AN

SI

DA

N P

ELA

PO

RA

N

SE

KS

I PE

NE

RIM

AA

N L

AIN

-

LAIN

DA

N K

EK

AY

AA

N

DA

ER

AH

SE

KS

I P

EN

AG

IHA

NS

EK

SI V

ER

IVIK

AS

I DA

N

EV

ALU

AS

I

KE

LO

MP

OK

JA

BT

AN

FU

NG

SIO

NA

L

WA

LIK

OT

A S

EM

AR

AN

G

ttd

.

H. S

UK

AW

I S

UT

AR

IP

BA

GA

N O

RG

AN

ISA

SI

DIN

AS

PE

NG

EL

OL

AA

N

KE

UA

NG

AN

DA

ER

AH

KO

TA

SE

MA

RA

NG

II b

IIIa

IVa

IVa

IVa

IIIa

IVa

SE

KS

I BE

LAN

JA G

AJI

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

NOMOR 2 TAHUN 2001

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

KOTA SEMARANG

I. PENJELASAN UMUM

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, maka pelaksanaan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan

bertanggungjawab dengan titik berat di Daerah Kabupaten/Kota perlu segera

diwujudkan

Selanjutnya dengan kebijakan Otonomi Daerah tersebut kewenangan daerah

menjadi semakin luas, nyata dan bertanggung jawab sehingga membawa konsekuensi

pada perubahan penyelenggaraan pemerintahan khususnya perubahan

Organisasi/Lembaga Perangkat Daerah yang ada

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka perlu segera ditindak lanjuti

dengan penataan kelembagaan Dinas Daerah yang dapat menampung dan

melaksanakan bertambahnya urusan serta mampu mengantisipasi dan

mengakomodasikan berbagai permasalahan yang ada sejalan dengan perkembangan

sosila, kemasyarakatan, pemerintahan, dan pembangunan dengan Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 samapai dengan Pasal 10 : Cukup jelas

Lampiran I sampai dengan XVII : Cukup Jelas