LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun...

22
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan dan pemantapan otonomi daerah, khususnya pelayanan kesehatan perlu diberikan pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada anggota masyarakat dengan suatu sistem yang terkoneksi dengan sistem lainnya sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik. b. bahwa pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan yang baik dan adil kepada masyarakat merupakan bagian dari asas pemerintahan yang baik; c. bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pengembangan sumber daya manusia sebagai modal pelaksanaan pembangunan masyarakat Kabupaten Tangerang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a, b dan c, perlu dibentuk Sistem Kesehatan Kabupaten Tangerang yang pelaksanaanya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495); 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); Undang ...

Transcript of LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun...

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

NOMOR 8 TAHUN 2009

TENTANG

SISTEM KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan dan pemantapan otonomi

daerah, khususnya pelayanan kesehatan perlu diberikan pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada anggota masyarakat dengan suatu sistem yang terkoneksi dengan sistem lainnya sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik.

b. bahwa pelayanan dan penyelenggaraan kesehatan yang baik dan adil kepada masyarakat merupakan bagian dari asas pemerintahan yang baik;

c. bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pengembangan sumber daya manusia sebagai modal pelaksanaan pembangunan masyarakat Kabupaten Tangerang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a, b dan c, perlu dibentuk Sistem Kesehatan Kabupaten Tangerang yang pelaksanaanya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembar

Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

Undang ...

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-2-

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272);

4. Undang-undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4427);

5. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteren (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);

6. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

8. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor l4690);

9. Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2008Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0208);

Dengan …………

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-3-

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

dan

BUPATI TANGERANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SISTEM KESEHATAN

KABUPATEN TANGERANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Tangerang.

4. Dinas Kesehatan adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang berwenang di bidang kesehatan.

5. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

6. Swasta adalah setiap komponen penyelenggara upaya kesehatan non-pemerintah di wilayah Kabupaten Tangerang.

7. Lembaga Pendidikan adalah setiap penyelenggaran pendidikan kesehatan

formal dan non-formal.

8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah unsur

pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Tekhnis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

9. Masyarakat adalah setiap orang yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tangerang.

10. Sarana kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang.

11. Organisasi profesi adalah organisasi yang bergerak di bidang profesi Tenaga Kesehatan seperti : Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Sarjana Farmasi

Indonesia (ISFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dan/atau organisasi profesi kesehatan lainnya yang mempunyai struktur organisasi cabang di Kabupaten Tangerang.

Lembaga ...

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-4-

12. Lembaga Swadaya Masyarakat yang selanjutnya disingkat LSM adalah lembaga independen milik masyarakat non-pemerintah yang ikut berperan aktif dalam mewujudkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tangerang.

13. Sistem Kesehatan Kabupaten Tangerang yang selanjutnya disingkat SKK Tangerang adalah pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten Tangerang, yang dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta, masyarakat, lembaga pendidikan dan pihak terkait lainnya.

14. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di Kabupaten Tangerang.

15. Upaya kesehatan adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

16. Pelayanan kesehatan adalah rangkaian pelayanan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesehatan individu, kelompok dan masyarakat.

17. Upaya promotif adalah pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan;.

18. Upaya preventif adalah setiap kegiatan dalam rangka pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit.

19. Upaya kuratif adalah setiap kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit atau pengendalian kecacatan agar kualitas kesehatan penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

20. Upaya rehabilitatif adalah setiap kegiatan dalam rangka pemulihan kesehatan;

21. Upaya kesehatan tingkatan primer adalah adalah pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat dimana terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan.

22. Upaya kesehatan tingkat sekunder adalah pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat rujukan lanjutan yang terdiri dari pelayanan kesehatan yang meliputi rujukan kasus, dan spesimen , yang tidak sanggup atau tidak memadai dilakukan pada pelayanan tingkat primer.

23. Upaya kesehatan tingkat tersier adalah pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat rujukan lanjutan yang terdiri dari pelayanan kesehatan yang meliputi rujukan kasus, dan spesimen , yang tidak sanggup atau tidak memadai dilakukan pada pelayanan tingkat sekunder.

24. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya.

25. Sub-spesialistik adalah upaya kesehatan yang dilayani oleh tenaga dokter yang yang telah mendapatkan pendidikan khusus atau pelatihan dan mempunyai izin praktik yang didukung oleh tenaga kesehatan lainnya.

26. Kejadian Luar Biasa adalah suatu kondisi adanya peningkatan kejadian

penyakit/masalah kesehatan secara nyata, yang ditetapkan oleh Bupati.

Bencana...

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-5-

27. Bencana adalah kejadian yang menyebabkan terjadinya banyak korban, kerugian material dan kerusakan infrastruktur fisik serta terganggunya kegiatan normal masyarakat.

28. Keadaan darurat adalah suatu keadaan yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan segera;

29. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan tenaga pendukung / penunjang kesehatan baik dinstitusi pemerintah maupun swasta;

30. Unit Pelaksana Tekhnis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unit pelaksana tekhnis dinas yang menyelenggarakan upaya kesehatan dan bertanggungjawab kepada kepala Dinas Kesehatan.

31. Sediaan Farmasi adalah obat,bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;

32. Daftar Obat Essensial Nasional yang selanjutnya disingkat DOEN adalah daftar obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan, yang diupayakan tersedia pada sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatannya;

33. Kegiatan inti farmasi adalah pengelolaan obat dan produk kesehatan lainnya, menjamin mutu, memberikan informasi dan saran serta memonitor penggunaan obat oleh pasien.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) SKK Tangerang dimaksudkan sebagai pedoman untuk melaksanakan program

kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat,

lembaga pendidikan dan pihak terkait lainnya.

(2) SKK Tangerang bertujuan :

a. Memberdayakan dan menata seluruh potensi sumber daya pemerintah,

swasta, masyarakat, lembaga pendidikan dan pihak terkait dalam

pembangunan kesehatan baik langsung maupun tidak langsung untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

b. Menanggapi aspirasi masyarakat di bidang kesehatan sesuai dengan hak asasi

manusia.

BAB ...

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-6-

BAB III

ASAS SKK TANGERANG

Pasal 3

SKK Tangerang berasaskan :

a. Hak Asasi Manusia,

b. Nilai Keagamaan;

c. Nilai Kultural;

d. Demokratis;

e. Berkeadilan;

f. Ekonomis; dan,

g. Tata Kepemerintahan yang Baik. BAB IV

SKK TANGERANG

Pasal 4

(1) SKK Tangerang diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan

sistem terbuka dan multimakna.

(2) SKK Tangerang diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan semua elemen tanpa terkecuali.

(3) SKK Tangerang diselenggarakan dengan dasar perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

(4) SKK Tangerang diselenggarakan dengan memberdayakan semua pemangku kepentingan melalui peranserta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan kesehatan.

BAB V

PENYELENGGARAAN SKK TANGERANG

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 5

SKK Tangerang terdiri atas subsistem;

a. Upaya kesehatan;

b. Pembiayaan kesehatan;

c. Sumber Daya Manusia kesehatan;

d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan;

e. Manajemen dan Informasi Kesehatan; dan

f. Pemberdayaan masyarakat.

Bagian ...

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-7-

Bagian Kedua

Subsistem Upaya Kesehatan

Pasal 6

(1) Subsistem upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, di

selenggarakan secara paripurna, terpadu, berkualitas, adil, merata, terjangkau dan

bermutu.

(2) Unsur subsistem upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi;

a. pelayanan kesehatan;

b. pembinaan dan pengawasan;

c. penelitian dan pengembangan.

(3) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

meliputi:

a. Pelayanan kesehatan konvensional;

b. Pelayanan kesehatan tradisional;

(4) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat dilakukan

dengan cara :

a. upaya peningkatan (promotif);

b. upaya pencegahan (preventif);

c. upaya pengobatan (kuratif); dan,

c. upaya pemulihan (rehabilitatif).

Pasal 7

(1) Pelaksanaan pelayanan kesehatan mencakup kesehatan perorangan dan

masyarakat.

(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana

diselenggarakan melalui tingkatan:

a. Primer;

b. Sekunder; dan,

c. Tersier.

dimaksud pada ayat (1), dapat

(3) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,b dan c

diselenggarakan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan sasaran

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pasal ……………..

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-8-

Pasal 8

(1) Pelayanan kesehatan perorangan primer sebagaimana dimaksud dalam pasal 7

ayat (2) huruf a, diselenggarakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi dapat dilaksanakan di rumah, tempat kerja maupun UPT.

(2) Pelayanan kesehatan masyarakat primer sebagaimana dimaksud dalam pasal 7

ayat (2) huruf a, yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan yang pelaksanaan operasionalnya

didelegasikan kepada UPT.

(3) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dimaksud pada ayat (2) dapat

dilaksanakan oleh masyarakat dan swasta sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 9

(1) Pelayanan kesehatan perorangan sekunder sebagaimana dimaksud dalam pasal 7

ayat (2) huruf b, diselenggarakan oleh Rumah Sakit setara kelas C dan sarana

kesehatan lainnya yang setara baik milik pemerintah maupun swata.

(2) Pelayanan kesehatan masyarakat sekunder sebagaimana dimaksud dalam pasal

7 ayat (2) huruf b, diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan.

Pasal 10

Pelayanan kesehatan perorangan tersier sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (2)

huruf c, merupakan rujukan sub-spesialistik dari pelayanan kesehatan dibawahnya,

dan diselenggarakan di Rumah Sakit Umum dan/atau Rumah Sakit Khusus setara

kelas A dan B.

Pasal 11

(1) Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Pemerintah Daerah menjadi tanggung

jawab Dinas Kesehatan .

(2) Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh swasta dapat dilaksanakan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh masyarakat dapat diselenggarakan dalam

bentuk UKBM.

(4) Pelayanan kesehatan primer dan sekunder sebagaimana dimaksud dalam pasal 7

ayat (2) huruf a dan huruf b, dapat dijadikan wahana pendidikan dan pelatihan

tenaga kesehatan.

Pasal ...

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-9-

Pasal 12

Dalam hal keadaan darurat semua sarana pelayanan kesehatan wajib memberikan

pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa.

Pasal 13

Penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan.

Pasal 14

Pemerintah Daerah melakukan pembinaan terhadap semua fasilitas pelayanan

kesehatan di daerah.

Pasal 15

Pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Bagian Ketiga

Subsistem Pembiayaan Kesehatan

Pasal 16

(1) Pembiayaan urusan bidang kesehatan bersumber dari;

a. Pemerintah;

b. Pemerintah daerah;

c. Swasta;

d. Masyarakat; dan,

e. sumber lainnya yang sah.

(2) Subsistem pembiayaan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b,

dilakukan melalui upaya penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana

kesehatan.

Pasal 17

Pembiayaan urusan bidang kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1)

huruf b, dialokasikan minimal 7 % (tujuh persen) dari Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah. Bagian ……………

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-10-

Bagian Keempat

Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan

Pasal 18

Subsistem SDM Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf c,

diselenggarakan dalam bentuk pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.

Pasal 19

(1) Pengembangan dan pemberdayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 18,

dilaksanakan untuk tersedianya SDM kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan,

terdistribusi secara adil dan merata, serta didayagunakan secara optimal.

(2) Penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), melalui perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pembinaan

dan pengawasan.

(3) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi penetapan jenis,

jumlah dan kualifikasi serta distribusi.

(4) Pengadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui rekrutmen,

dan pendidikan dan pelatihan.

(5) Pendayagunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanaan oleh Pemerintah

Daerah dan swasta melalui penempatan.

(6) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(7) Dalam hal pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Pemerintah Daerah

dan swasta menerapkan sistem karier, penggajian dan insentif.

Bagian Kelima

Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan

Pasal 20

(1) Subsistem Sediaan Farmasi diselenggarakan untuk menjamin keamanan,

khasiat/manfaat dan mutu sediaan farmasi.

(2) Sediaan farmasi yang berbentuk obat dan bahan obat harus terjamin ketersediaan

dan keterjangkauannya.

Dalam hal...

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-11-

(3) Dalam hal menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), penyediaan dan pelayanan obat berpedoman pada DOEN.

Pasal 21

(1) Pemerintah Daerah menjamin tersedianya obat bagi masyarakat miskin, dan

wilayah kejadian luar biasa dan bencana.

(2) Pemerintah mendorong pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional, untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan dan ekonomi.

Pasal 22

Subsistem Alat Kesehatan diselenggarakan untuk menjamin keamanan, manfaat dan

mutu alat kesehatan.

Pasal 23

Subsistem Makanan diselenggarakan untuk menjamin keamanan, khasiat/manfaat

dan mutu sediaan makanan.

Pasal 24

Dalam hal menjamin penyelenggaran sedíaan farmasi, alat kesehatan dan makanan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 21,pasal 22 dan pasal 23, serta perlindungan

masyarakat dari penggunaan obat yang salah dan penyalahgunaannya:

a. Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap

pengadaan, penyimpanan, promosi serta penyaluran sediaan farmasi, alat

kesehatan dan makanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

b. Sarana pelayanan kefarmasian melaksanakan kegiatan inti farmasi;

c. Setiap orang yang memproduksi, mengolah, mendistribusikan makanan harus

menjamin laik higiene.

Bagian...

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-12-

Bagian Keenam

Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan

Pasal 25

(1) Penyelenggaraan subsistem manajemen dan informasi kesehatan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 5 huruf e, ditujukan untuk terwujudnya kebijakan

kesehatan.

(2) Penyelenggaraan subsistem manajemen dan informasi kesehatan sebagaimana

dimaksud, pada ayat (1) dilaksanakan dengan menghimpun upaya kebijakan

kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data

dan informasi kesehatan.

Bagian Ketujuh

Subsistem Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 26

(1) Subsistem pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf

f, dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana,

terpadu dan berkesinambungan.

(2) Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), melalui penggerakkan masyarakat, pengorganisasian dalam pemberdayaan,

advokasi, kemitraan dan peningkatan sumber daya.

Pasal 27

Pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 26,

ditujukan agar masyarakat;

a. mampu berperilaku hidup bersih sehat;

b. mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri;

c. berperan aktif dalam setiap pembangunan kesehatan;

d. menjadi penggerak dalam mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.

BAB ...

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-13-

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Bagian Pertama

Pembinaan

Pasal 28

(1) Pemerintah Daerah bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan SKK

Tangerang.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan.

(3) Pembinaan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diarahkan

untuk:

a. terciptanya pembangunan kesehatan yang menyeluruh; b. berkembangnya peranserta swasta, masyarakat dan LSM;

c. meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan serta meningkatnya kesadaran

untuk berperilaku hidup sehat secara bertanggung jawab.

Bagian Kedua

Pengawasan

Pasal 30

(1) Pengawasan terhadap penyelenggaraan SKK Tangerang dilaksanakan oleh

Pemerintah Daerah, swasta dan masyarakat.

(2) Pengawasan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (3) Pengawasan oleh Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

dilakukan terhadap mutu sarana dan tenaga kesehatan .

(4) Ketentuan pelaksanaan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Bupati .

BAB VII

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 31

(1) Penyelenggaraan Subsistem SKK Tangerang yang tidak sesuai dengan Peraturan

Daerah ini dapat dikenakan sanksi administrasi.

Sanksi...

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-14-

(2) Sanksi administrasi dilakukan oleh Bupati. (3) Penerapan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa :

a. Peringatan tertulis

b. Pembatalan atau pembekuan izin dari sarana kesehatan maupun tenaga

kesehatan

c. Pencabutan izin pendirian sarana pelayanan kesehatan.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan SKK Tangerang diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 33

Peraturan Daerah ini mulai berlaku setelah 6 (enam) bulan sejak tanggal pengundangan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di : Tigaraksa Pada tanggal : 12 Agustus 2009 BUPATI TANGERANG,

ttd.

H. ISMET ISKANDAR

Diundangkan di : Tigaraksa

Pada tanggal : 12 Agustus 2009 SEKRETARIS DAERAH,

ttd.

H.HERMANSYAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2009

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-15-

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

NOMOR 8 TAHUN 2009

TENTANG

SISTEM KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

I. Penjelasan Umum

Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Sebagaimana diamanatkan oleh

Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan bahwa pembangunan

kesehatan bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

pengembangan sumber daya manusia sebagai modal pelaksanaan pembangunan.

Dalam rangka penyelenggaraan dan pemantapan otonomi daerah, khususnya

pelayanan kesehatan perlu diberikan pelayanan dan perlindungan yang

sebaikbaiknya kepada anggota masyarakat dengan suatu sistem yang terkoneksi

dengan sistem lainnya sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik.

Pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik dan adil kepada

masyarakat merupakan bagian dari asas pemerintahan yang baik.

Berkaitan dengan hal di atas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada

tahun 2004 telah menerbitkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sebagai pengganti

dan penyesuaian terhadap SKN 1982 berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang

bersifat desentralistis serta sebagai antisipasi terhadap perubahan global. Di dalam

dokumen SKN 2004 dikatakan bahwa Sistem Kesehatan Nasional (SKN) didefinisikan

sebagai suatu tatanan yang menghimpun upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan

saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai

perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.

Pada dokumen SKN tersebut dikatakan pula bahwa untuk menjamin

keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah perlu dikembangkan Sistem

Kesehatan Daerah (SKD). Dalam kaitan ini kedudukan SKN merupakan supra sistem

dari SKD. SKD terdiri dari Sistem Kesehatan Propinsi (SKP) dan Sistem Kesehatan

Kabupaten/Kota (SKK). SKK menguraikan secara spesifik unsur-unsur subsistem

upaya kesehatan, subsistem pembiayaan kesehatan, subsistem sumberdaya manusia

kesehatan, subsistem sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan, subsistem

pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan

kondisi daerah.

Kabupaten...

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-16-

Kabupaten Tangerang sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik

Indonesia membutuhkan suatu Sistem Kesehatan yang memungkinkan terwujudnya

ketangguhan dalam ketahanan di bidang kesehatan dan mampu menyediakan kondisi

yang menguntungkan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

Sistem Kesehatan Kabupaten Tangerang merupakan pedoman bagi individu dan/atau

masyarakat serta pemerintah Kabupaten dalam menyelenggarakan berbagai

aktivitasnya, dimana pedoman ini tidak terbatas bagi sektor kesehatan saja.

Sistem Kesehatan Kabupaten Tangerang disusun sesuai dengan kondisi dan

potensi yang ada. Kabupaten Tangerang terletak di Propinsi Banten yang mempunyai

berbagai kelebihan, salah satunya adalah sebagai kawasan pemukiman,

perindustrian, dan religius.

II. Penjelasan Pasal Demi Pasal

Pasal 1 Cukup jelas

Pasal 2

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan” sumber daya” adalah dana sumber daya manusia

dan teknologi dalam pembangunan kesehatan, baik yang terkait langsung

maupun tidak langsung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pasal 3

a. Yang dimaksud dengan ”hak asasi manusia” adalah derajat kesehatan yang

setingi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa

membedakan suku, golongan,agama dan status sosial ekonomi serta setiap

oang berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

b. Yang dimaksud dengan ”nilai keagamaan” adalah makna keagamaan

merupakan pencerminan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam

kehidupan sehari-hari ssuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

Yang...

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-17-

c. Yang dimaksud dengan ”nilai kultural” adalah SKK Tangerang

diselenggarakan dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya setempat.

d. Yang dimaksud dengan ”demokratis” adalah semua elemen didalam SKK

Tangerang diberikan hak untuk berkontribusi sesuai dengan perannya.

e. Yang dimaksud dengan ”berkeadilan” adalah dalam upaya mewujudkan

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya perlu diselenggarakan upaya

kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik

secara geografis maupun ekonomis.

f. Yang dimaksud dengan ”ekonomis” adalah SKK Tangerang diselenggarakan

dengan mempertimbangkan pembiayaan yang berhasil guna dan berdaya

guna.

g. Yang dimaksud dengan ”Tata Kepemerintahan yang Baik” adalah

pembangunan kesehatan diselenggarakan secara demokratis, berkepastian

hukum, terbuka, rasional / profesional, serta bertanggung jawab dan

bertanggung gugat.

Pasal 4 Ayat 1

Yang dimaksud dengan ”sistem terbuka dan multimakna” adalah SKK

Tangerang harus beriteraksi secara harmonis dengan berbagai sistem nasional

dan sistem lainnya serta dapat mendorong pembangunan berwawasan

kesehatan.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Ayat...

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-18-

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan konvensional adalah pelayanan

kesehatan kedokteran dan kesehatan lain. Kesehatan lain misalnya

keperawatan, kesehatan masyarakat.

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tradisional adalah cara

pengobatan atau perawatan yang dilenggarakan dengan cara lain diluar ilmu

kedokteran dan keperawatan, mengacu kepada pengetahuan, pengalamam

dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun, atau melalui melalui

pendidikan dan/atau pelatihan, baik asli Indonesia maupun yang berasal dari

luar Indonesia dan diterapkan sesuai norma yang berlaku dalam masyarakat

Ayat (4) Cukup jelas

Pasal 7

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan

kesehatan yang memberikan penekanan pada pelayanan pengobatan,

pemulihan tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan dan pencegahan.

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan

kesehatan yang lebih menekankan pada pelayanan peningkatan dan

pencegahan tanpa mengabaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas

Pasal ...

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-19-

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “penggalian dana bersumber dari swasta” adalah dana

yang dihimpun dari swasta dengan menerapkan prinsip kemitraan. Penggalian

dana yang bersumber dari masyarakat dihimpun oleh masyarakat sendiri.

Penggalian dana untuk pelayanan kesehatan perorangan didorong pada bentuk

jaminan pemeliharaan kesehatan.

Yang dimaksud dengan “pengalokasian dana bersumber dari Pemerintah

Daerah” adalah pengalokasian dana yang dilakukan melalui perencanaan

anggaran yang mengutamakan upaya kesehatan prioritas, dan diarahkan untuk

membiayai upaya kesehatan primer , sekunder dan tertier dengan

mengutamakan masyarakat rentan dan miskin.

Yang dimaksud dengan pembelanjaan dana adalah pembelanjaan yang sesuai

dengan peruntukannya secara efisien dan efektif dengan pengelolaan yang

transparan dan ankutabel.

Pasal ...

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-20-

Pasal 17

Cukup jelas Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan “pendayagunaan oleh Pemerintah Daerah” adalah

pendayagunaan terhadap tenaga kesehatan, tenaga pendukung kesehatan dan

tenaga penunjang yang diperlukan sesuai kebutuhan pembangunan kesehatan.

Tenaga penunjang merupakan tenaga masyarakat yang diperlukan untuk

mendukung UKBM.

Yang dimaksud dengan “pendayagunaan oleh swasta” adalah pendayagunaan

terhadap tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan yang diperlukan

sesuai kebutuhan dan atau untuk menjalankan tugas dan fungsi institusinya.

Ayat (6)

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan bahwa pembinaan praktik profesi bagi

tenaga kesehatan profesi dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan organisasi

profesi.

Pengawasan praktik profesi dilakukan melalui pemberian lisensi/perizinan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ayat ...

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-21-

Ayat (7)

Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan bahwa penerapan sistem karier,

penggajian dan insentif diarahkan untuk hidup layak sesuai dengan tata nilai

dimasyarakat dan beban tugas SDM Kesehatan agar dapat bekerja secara

profesional. Penerapan sistem karier, penggajian dan insentif berpedoman pada

peraturan yang berlaku.

Pasal 20 Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “pelayanan obat berpedoman pada DOEN” adalah

mencakup juga penggunaan obat secara rasional sebagai langkah untuk

mengefisienkan biaya pengobatan.

Pasal 21

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Yang dimaksud dengan “sarana pelayanan farmasi: adalah tempat yang digunakan

untuk memberikan pelayanan obat dan produk kesehatan. Pelayanan kefarmasian

yang diberikan harus mengutamakan kesejahteraan pasien.

Pasal 25 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “terwujudnya kebijakan kesehatan” adalah kebijakan

kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, berbasis bukti dan operasional,

terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna,

berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan dan

sistem informasi kesehatan.

Ayat...

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 … 8... · 2017-11-18 · Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 23, ...

-22-

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “penyelenggaraan manajemen dan informasi

kesehatan” adalah mensinergikan unsur kebijakan, administrasi, hukum, dan

informasi kesehatan.

Kebijakan kesehatan mengacu pada kebijakan pembangunan nasional dan

berorientasi pada kepentingan masyarakat. Pelaksanaan administrasi kesehatan

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan

pertanggungjawaban penyelenggaraan urusan wajib bidang kesehatan.

Pengaturan hukum kesehatan dilaksanakan dalam bentuk penyusunan

peraturan/regulasi, peningkatan kesadaran hukum SDM kesehatan serta

masyarakat, dan pelayanan advokasi. Pelaksanaan informasi kesehatan

meliputi pengumpulan, pengolahan dan analisis data, dan manajemen

informasi kesehatan.

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Cukup jelas

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Cukup jelas