LEMBAR PERNYATAAN -...

90
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 15 Agustus 2010 Nuraida

Transcript of LEMBAR PERNYATAAN -...

Page 1: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Agustus 2010

Nuraida

Page 2: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. wb

Segala puji bagi Allah SWT, Maha Pencipta dan Maha Penguasa alam

semesta yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis

terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam kita haturkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan keluarga, serta para sahabat yang

telah banyak berkorban dan menyebarkan dakwah Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit

hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, namun pada akhirnya selalu ada jalan

kemudahan, tentunya tidak terlepas dari beberapa individu yang sepanjang penulisan

skripsi ini banyak membantu dan memberikan bimbingan dan masukan yang

berharga kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Dengan demikian dalam kesempatan yang berharga ini penulis

mengugkapkan rasa hormat serta ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA. selaku Ketua Program Studi Akhwal Al-

Syakhsiysah.

i

Page 3: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

3. Kamarusdiana, S.Ag., MH. selaku Sekretaris Program Studi Ahwal Al-

Syakhshiyah.

4. Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, MA selaku pembimbing skripsi penulis. Yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis

dalam rangka menyelesaiakan skripsi ini.

5. Ketua BP4 Pusat beserta pihak-pihak yang terkait, khususnya Ibu Dra. Zubaidah

Muchtar, Ibu Prof. Dr. Aliyah Hamka dan Bapak Drs. Kadi Sastrowirjono yang

telah rela meluangkan waktunya untuk menerima penulis dalam memberikan data

dan informasi yang berkenaan dengan skripsi penulis.

6. Seluruh Staff Pengajar (dosen) Prodi Ahwal Al Syakhshiyah Fakultas Syariah

dan Hukum yang telah banyak menyumbang ilmu dan memberikan motivasi

sepanjang penulis berada di sini. Selain itu, para Pimpinan dan Staff Perpustakaan

baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini.

7. Teristimewa untuk Ayahanda Tubagus Taufik Mahdi dan Ibunda Hikmah

Agustini tercinta. Yang telah merawat dan mengasuh serta mendidik dengan

penuh kasih sayang dan memberikan pengorbanan yang tak terhitung nilainya

baik dari segi moril maupun materil. Terimakasih atas segala doanya, kesabaran,

jerih payah, serta nasihat yang senantiasa memberikan semangat tanpa jemu

ii

Page 4: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

iii

hingga penulis dapat menyelesaiakan studi. Tiada kata yang pantas selain ucapan

doa, sungguh jasa kalian tiada tara dan tak akan pernah terbalaskan.

Tiada kata dapat terwujud dengan sendirinya kecuali dengan pertolongan-

Nya. Penulis meyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan, oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun perlu kiranya diberikan demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini. Maka akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

-Amin Ya Rabbal ‘Alamin-

Jakarta, 30 Agustus 2010

Penulis

Page 5: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belak

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .......................................

ang Masalah.............................................................. 1

4

AB II TEORI EFEKTIVITAS DAN MEDIASI

A. Kajian Teori Tentang Efektivitas…………………………… 16

BAB III

PELESTARIAN PERKAWINAN ( BP4 )

……………….….. 35

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………. 6

D. Kerangka Teori …………………………………………........ 6

E. Metode Penelitian …………………………………………… 8

F. Review Studi Terdahulu……………………………………… 11

G. Sistematika Penulisan………………………………………… 13

B

B. Indikator Efektivitas ………........................................................ 17

C. Pengertian Mediasi dan Dasar Hukumnya…………………. 19

D. Tujuan Mediasi Dan Manfaatnya………………………….. 30

PROFIL BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN

A. Pengertian BP4……………………………

B. Sejarah Singkat Berdirinya BP4………………………....…… 37

C. Landasan Hukum Berdirinya BP4………………….….……. 42

D. Struktur Organisasi BP4……………………………...…..…… 43

E. Tugas Dan Wewenang BP4…………………………………... 46

iv

Page 6: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

v

AB IV EFEKTIFITAS MEDIASI MELALUI BP4

maikan

Pasangan Yang Bersengketa ……………………………

Perceraian... 57

C.

Dalam Melakukan Mediasi ……………………………

BAB V

A.

Saran-Saran………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….......................................... 78

AN………… …………………....................................................... 82

B

A. Strategi Atau Kebijakan BP4 Dalam Menda

… 50

B. Kinerja Mediasi BP4 Dalam Menekan Angka

Hambatan Dan Tantangan Yang Dihadapi BP4

….. 64

D. Analisa Penulis........................................................................... 69

PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………….. 73

B. …. 76

LAMPIR ……………

Page 7: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Filosofi dasar perkawinan adalah upaya menciptakan kehidupan suami isteri

yang harmonis dalam rangka membentuk dan membina rumah tangga sakinah,

mawadah, dan rahmah. Setiap suami isteri tentu saja mendambakan kehidupan rumah

tangga yang langgeng sepanjang hayat di kandung badan.1

Diadakan akad nikah adalah untuk selama-lamanya sampai suami isteri

tersebut meninggal dunia karena yang diinginkan oleh Islam adalah langgengnya

kehidupan perkawinan. Suami isteri bersama-sama dapat mewujudkan rumah tangga

tempat berlindung, menikmati naungan kasih sayang dan dapat memelihara anak-

anaknya hidup dalam pertumbuhan yang baik agar anak-anak bisa menjadi generasi

yang berkualitas. Oleh karena itu, ikatan antara suami isteri adalah ikatan yang paling

suci dan teramat kokoh2.

Tujuan perkawinan berdasarkan penjelasan Undang-undang No.1 Tahun 1974

tentang perkawinan Pasal 1adalah membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal (mendapatkan keturunan) berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

1  Baharudin Ahmad, Hukum Perkawinan di Indonesia Studi Historis Metodologis. (Jakarta :

Gaung Persada Press), h. 4  

2 Huzaimah Tahido Yanggo, Masail Fiqhiyyah Kajian Hukum Islam Kontemporer. (Bandung : Angkasa), 2005, h. 162  

1

Page 8: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

2

Dalam kenyataan menunjukkan bahwa hubungan suami isteri tidak selamanya

dapat dipelihara secara harmonis, kadang-kadang suami isteri itu gagal dalam

mendirikan rumah tangganya karena menemui beberapa masalah yang tidak dapat

diatasi. Yang pada akhirnya upaya mengakhirkan kemelut berkepanjangan tersebut

diselesaikan melalui alternatif talak (perceraian).

Islam dengan tegas menyatakan dalam Al-Quran bahwa perceraian itu adalah

suatu perbuatan halal, tetapi paling dibenci Allah. Tapi, faktanya, perceraian itu

menjadi fenomena yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, Allah memberikan solusi yang sangat bijak agar menunjuk

seorang hakam atau mediator yaitu juru penengah. Keberadaan mediator dalam kasus

perkawinan merupakan penjabaran dari perintah al-Qur’an. Dalam al-Qur’an

disebutkan bahwa jika ada permasalahan dalam perkawinan, maka diharuskan

diangkat seorang hakam yang akan menjadi mediator. Dengan demikian, keberadaan

hakam menjadi penting adanya.

Dalam Hukum Islam secara terminologis, perdamaian disebut dengan istilah

Islah atau Sulh yang artinya adalah memutuskan suatu persengketaan. Dan menurut

syara’ adalah suatu akad dengan maksud untuk mengakhiri suatu persengketaan

antara dua belah pihak yang saling bersengketa.3

Dalam penyelesaian sengketa, langkah pertama yang Rasulullah tempuh

adalah jalan damai atau Sulh. Sulh dilakukan secara sukarela, tidak ada paksaan dan

3 As Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz III ( Beirut : Dar al-Fikr, 1977 ), h. 305  

Page 9: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

3

hakim hanya memfasilitasi para pihak agar mereka mencapai kesepkatan-kesepakatan

demi mewujudkan kedamaian. Sulh adalah kehendak para pihak yang bersengketa

untuk membuat kesepakatan damai4.

Dari uraiaan diatas, bahwa untuk meningkatkan kualitas perkawinan menurut

ajaran Islam diperlukan bimbingan dan penasihatan perkawinan secara terus menerus

dan konsisten agar dapat mewujudkan rumah tangga atau keluarga yang sakinah,

mawaddah, warrahmah. Hal tersebut sangat terkait dengan apa yang sedang

dilakukan oleh Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4),

yaitu meningkatkan kualitas konsultasi perkawinan dan meningkatkan pelayanan

terhadap keluarga yang bermasalah melalui kegiatan konseling, mediasi dan advokasi

Oleh karena itu, sempat terlintas dalam benak penulis bahwa sebenarnya

bagaiamana upaya BP4 dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuannya tersebut. Seperti

bagaimana strategi atau kebijakan yang dilakukan oleh BP4 dalam mendamaikan

pasangan yang bersengketa, kemudian bagaimana kinerja mediasi BP4 dalam

menekan angka perceraian, dan hambatan apa saja yang dialami BP4 dalam

mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa, serta tantangan apa saja yang dihadapi

dalam mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa. Sejumlah pertanyaan-pertanyaan

inilah yang mendorong rasa ingin tahu penulis dan ini menarik untuk diteliti lebih

lanjut,sehingga penulis menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“Efektivitas Mediasi Melalui Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

4 Abu Zakariyya bin Yahya an-Nawawy, Mughni al-Muhtaj, Juz 2, ( Mesir : Musthafa al-babi

al-Halaby,1957 ), h.111  

Page 10: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

4

Perkawinan (BP4) Dalam Menekan Angka Perceraian (Studi Pada BP4 Pusat Tahun

2009)”

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penyelesaian sengketa melalui jalur mediasi dapat ditempuh di pengadilan

maupun diluar pengadilan. Mediasi di Pengadilan pastinya dilakukan di Pengadilan

tersebut dan telah memiliki prosedur dan tata caranya sebagaimana yang telah

tercantum dalam Undang-Undang tentang prosedur mediasi di Pengadilan. Untuk

mediasi diluar Pengadilan salah satunya dapat dilakukan di BP4 dan dilakukan oleh

mediator dari BP4 itu sendiri. Agar pembahasan ini tidak meluas, maka dalam

penelitian ini penulis terfokus pada Bagaimana Efektifitas Mediasi Melalui Badan

Penasihatan Pembinaan Dan Pelesetarian Perkawinan ( BP4 ) Dalam Menekan Angka

Perceraiaan Pada Tahun 2009 dengan menitikberatkan terhadap Studi Pada BP4

Pusat.

2. Perumusan Masalah

Menurut Konsideran Peraturan Mahkamah Agung No.1 Tahun 2008 Tentang

Prosedur Mediasi di Pengadilan menyebutkan bahwa mediasi merupakan salah satu

proses penyelesaian sengketa yang lebih cepat dan murah, serta dapat memberikan

akses yang lebih besar kepada para pihak menemukan penyelesaian yang memuaskan

dan memenuhi rasa keadilan. Akan tetapi pada faktanya bahwa angka perceraian

yang terjadi di Pengadilan Agama sangat tinggi sekali.

Page 11: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

5

.Hal itu dapat dilihat dari perkara yang masuk Pengadilan Agama secra

Nasional hanya sekitar 5% yang perkaranya dicabut.5 Artinya hanya sedikit sekali

perkara yang dapat didamaikan atau berujung damai. Disamping itu Pengadilan

Tinggi Agama Jakarta mencatat telah terjadi 2143 kasus cerai talak dan 4557 cerai

gugat pada tahun 2009.6 Oleh Karena itu BP4 sebagai salah satu lembaga yang

memiliki tugas memberikan bantuan mediasi terhadap keluarga yang besengketa,

ikut berperan mendamaikan pihak-pihak yang bersengketa yang dilakukan di BP4

agar pasangan yang bersengketa tidak membawa permasalahannya ke Pengadilan

yang tujuannya agar tidak terjadi perceraian dan menekan angka perceraian. Sehingga

filosofi dari perkawinan yaitu membentuk keluarga sakinah, mawaddah warrahmah

dapat tercapai, serta perceraian dapat terhindarkan.

Untuk memudahkan agar bisa dipahami rumusan masalah itu, maka penulis

merincinya dengan membuat beberapa pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi kebijakan BP4 dalam mendamaikan pasangan

yang bersengketa ?

2. Bagaimana kinerja mediasi BP4 dalam menekan angka perceraian ?

3. Hambatan dan tantangan apa saja yang dialami oleh BP4 dalam

mendamaikan pasangan yang bersengketa?

5 Wahyu Widiana, Makalah yang disampaikan pada Rakernas BP4 tanggal 15 Agustus 2008

di Jakarta 

6 Laporan rekapitulasi perkara yang diputus pada Pengadilan Agama se-Wilayah PTA Jakarta Tahun 2009, Dapat Dilihat Pada Lampiran 

Page 12: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui strategi atau kebijakan apa yang dilakukan oleh

BP4 dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja mediasi yang dilakukan BP4

dalam menekan angka perceraian

3. Untuk mengetahui hambatan dan tantangan apa saja yang dialami dan

dihadapi oleh BP4 dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama

bagi pasangan suami istri yang ingin melakukan perceraian agar mereka benar-benar

mempertimbangkan dan berfikir secara matang sebelum mengambil keputusan untuk

bercerai serta hendaknya memanfaatkan lembaga BP4 sebelum ke Pengadilan Agama

karena lembaga BP4 memiliki tujuan untuk mempertinggi mutu perkawinan dan

mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera dan kekal menurut agama islam.

D. Kerangka Teori

Menurut Peraturan Menteri Agama No.3 Tahun 1975 Pasal 28 ayat (3)

menyebutkan bahwa “Pengadilan Agama dalam berusaha mendamaikan kedua belah

pihak dapat meminta bantuan kepada Badan Penasihatan, Pembinaan dan Pelestarian

Page 13: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

7

Perkawinan (BP4), agar menasihati kedua suami isteri tersebut untuk hidup makmur

lagi dalam rumah tangga”.

Sejak BP4 di dirikan pada tanggal 3 Januari 1960 dan dikukuhkan oleh

Keputusan Menteri Agama Nomor 85 tahun 1961 diakui bahwa BP4 adalah satu-

satunya Badan yang berusaha dibidang Penasihatan Perkawinan dan Pengurangan

Perceraian. Fungsi dan Tugas BP4 tetap konsisten melaksanakan UU No. 1 tahun

1974 tentang Perkawinan dan Peraturan Perundang lainnya tentang Perkawnan. Di

samping itu, bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Undang-undang No.1 Tahun 1974

tentang Perkawinan dan segala peraturan pelaksanaannya dipandang perlu untuk

menegaskan kembali pengakuan BP4 sebagai satu-satunya badan yang berusaha

dibidang penasihatan perkawinan dan pengurangan angka perceraian, maka telah

diterbitkan Keputusan Menteri Agama No. 30 Tahun 1977 tentang Penegasan

pengakuan badan penasihat pembinaan dan pelestarian perkawinan. Dalam keputusan

ini telah ditegaskan bahwa kedudukan BP4 sebagai badan semi resmi pemerintah

yang bertugas membantu Departemen Agama, Ditjen Bimas Islam dibidang

pemberian penasihatan pembinaan dan pelestarian perkawinan. Keputusan Menag ini

sampai saat ini belum dicabut dan masih berlaku.

oleh karenanya fungsi dan peranan BP4 sangat diperlukan masyarakat dalam

mewujudkan kualitas perkawinan.

Jadi Efektifitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencapaian tujuan

dan usaha serta apa yang telah dilakukan oleh Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan ( BP4 ) dalam menyelesaikan sengketa atau permasalahan

Page 14: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

8

pasangan suami isteri yang hendak becerai secara damai, sehingga proses litigasi

tidak perlu dilakukan dan tujuan dari perkawinan dapat direalisasikan.

E. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini,

maka penulis menggunakan beberapa metode, antara lain :

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

memakai pendekatan kualitatif, yaitu suatu penelitian yang data dan hasil

penelitiannya berupa deskripsi kata, skema, dan gambar7. Pendekatan kualitatif

adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia8. Dilihat dari sudut

penerapannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian sosiologis atau empiris,

yaitu penelitian terhadap efektifitas hukum. Pada penelitian ini yang diteliti awalnya

adalah data sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data

primer di lapangan, atau terhadap masyarakat9

7 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : Rineka

Cipta, 2006),h. 45 8 Metode Penelitian Kualitatif, Diambil dari www.penalaran-unm.org 

9 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum Cet. 3 ( Jakarta : UI Press, 1986 ),h. 51-52 

Page 15: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

9

2. Sumber Data

Sumber data adalah tempat dimana dapat diketemukannya data-data

penelitian10. Dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data sekunder. Di

bawah ini akan dirinci satu per satu apa saja yang termasuk ke dalam data primer dan

data sekunder.

a. Data Primer

Bahan hukum primer yaitu, bahan-bahan hukum yang mengikat, misalnya

Peraturan Pemerintah, keputusan menteri, dll11. Bahan Hukum primer ini Didapatkan

dari Badan penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan ( BP4 ) Pusat berupa

data-data seperti grafik persentase jumlah kasus berdasarkan factor perceraiaan dan

grafik jumlah perceraiaan.

Selain itu juga data primer diperoleh lewat interview (wawancara) terhadap

Ketua BP4 Pusat, maupun para konsultan BP4 Pusat, kemudian data tersebut

dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan dengan masalah yang

dikaji.

b. Data Sekunder

Bahan Hukum Sekunder yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan

hukum primer, misalnya Rancangan undang-undang, hasil penelitian, hasil karya

10 M. Syamsudin, Operasional Penelitian Hukum, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 ), h. 98  

11 Bambang Sunggono , Metodologi Penelitian Hukum,( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007 ) h. 113-114 

Page 16: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

10

ilmiah dari kalangan hukum, dll12. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan

jalan mengadakan studi kepustakaan atas dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan masalah yang diajukan. Dokumen-dokumen yang dimaksud adalah Al Quran,

Hadits, kitab-kitab fikih, buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, dan Undang-Undang

Nomor 1 Tahun1974 tentang Perkawinan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo

3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama (PA), Kompilasi Hukum Islam (KHI),dan

juga Keputusan Munas BP4 Tahun 2009 serta Peraturan lainnya yang dapat

mendukung skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut :

a. Dengan menggunakan metode Observasi, yaitu dengan mencatat data

hasil observasi dan juga mengadakan pertimbangan kemudian

mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat.

b. Interview atau wawancara yakni tanya jawab lisan antara dua orang atau

lebih secara langung antara pewawancara dengan pihak-pihak yang ada

kaitannya dengan judul skripsi ini yaitu Ketua Badan Penasihatan

Pembinaan dan Pelsetarian Perkawinan Pusat ataupun para konsultan

BP4 Pusat. Dengan tujuan agar memperoleh data yang lengkap untuk

kesempurnaan skripsi ini.

12 Ibid  

Page 17: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

11

c. Dokumentasi Yaitu Kegiatan Mengumpulkan dan memeriksa atau

menelusuri dokumen-dokumen atau kepustakaan yang dapat memberi

informasi atau keterangan yang dibutuhkan13.

4. Teknik Analisis Data

Metode data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data tersebut secara

jelas dan mengambil isinya dengan menggunakan content analysis. Kemudian

diinterpretasikan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri, dengan demikina akan

nampak rincian jawaban atas pokok permasalahan yang diteliti.

Sementara untuk teknis penulisan ini penulis berpedoman pada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2009.”

F. Review Studi Terdahulu

Penulis menemukan beberapa judul skripsi yang pernah ditulis oleh

mahasiswa-mahasiswa sebelumnya yang berkaitan erat dengan judul skripsi yang

akan diteliti oleh penulis. Akan tetapi, setelah penulis membaca beberapa skripsi

tersebut ada perbedaan pembahasan yang cukup signifikan, sehingga dalam penulisan

skripsi ini nantinya tidak ada timbul kecurigaan plagiasi. Untuk itu di bawah ini akan

penulis kemukakan 3 buah skripsi yang pernah ditulis oleh mereka, diantaranya

sebagai berikut:

13 M. Syamsudin, Operasional Penelitian Hukum, Ibid, h. 101 

Page 18: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

12

1. Judul : “ Efektifitas BP4 Dan Peranannya Dalam Memberikan Penataran

Atau Bimbingan Pada Calon Pengantin “ ( Studi pada BP4 KUA Kecamatan

Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat )”

Penulis : Ahmad Faisal / P.A / ASS / 2007

Perbedaan skripsi ini dengan judul yang penulis angkat ialah pada

skripsi ini lebih menekankan pada bagaimana efektifitas BP4 dalam

memberikan bimbingan atau penataran pada calon pengantin yang akan

melangsungkan pernikahan, Sedangkan judul yang penulis angkat

membahas,efektifitas BP4 dalam memediasikan sengeketa yang terjadi setelah

perkawinan dilangsungkan.

2. Judul : “ Efektifitas KUA Dalam Mencegah Terjadinya Pemalsuan Identitas

Dalam Perkawinan “ ( Studi Kasus di KUA Kecamatan Duren Sawit, Jakarta

Timur ) ”

Penulis : Siti Sariah / P.A / ASS / 2007

Perbedaan skripsi ini dengan judul yang penulis angkat ialah pada

skripsi ini lebih menekankan pada bagaimana efektifitas KUA dalam upaya

mencegah terjadinya pemalsuan identitas dalam perkawinan yang

dilaksanakan dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ada, sedangkan

judul yang penulis angkat membahas, efektifitas BP4 dalam memediasikan

sengeketa yang terjadi setelah perkawinan dilangsungkan

Page 19: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

13

3. Judul : “ Aplikasi Perma No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Dalam

Putusan Perkara Perdata Pengadilan Agama Jakarta Selatan “ ( Studi Pada

Pengadilan Agama Jakarta Selatan ) ”

Penulis : Nusra Arini / P.H / PMH / 2009

Perbedaan skripsi ini dengan judul yang penulis angkat ialah Skripsi

ini lebih menekankan pada bagaimana aplikasi atau penerapan Perma No. 1

Tahun Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi dalam perkara perdata di

Pengadilan Agama, sedangkan judul yang penulis angkat membahas,

efektifitas BP4 dalam memediasikan sengeketa yang terjadi setelah

perkawinan dilangsungkan

E. Sistematika Penulisan Pembatasan Masalah

latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kerangka Teori

Sistematika Penulisan

Review Studi Terdahulu

Metode Penelitian

Pendahuluan 1.

Empiris / Sosiologis

Kualitatif

Page 20: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

14

Teori Efektivitas dan Mediasi

2.

Indikator Efektivitas

Definisi Efektivitas

Definisi Mediasi

Tujuan dan Manfaat Mediasi

Landasan Hukum BP4

Struktur Organisasi BP4

Tugas dan Wewenang BP4

Sejarah BP4

Definisi BP4

Profil BP4

3.

Analisa Penulis

Hambatan dan Tantangan Mediasi BP4

Efektivitas Mediasi Melalui BP4

Kinerja Mediasi BP4

4. Strategi atau Kebijakan Mediasi BP4

Kesimpulan dan Saran-saran Untuk BP4

5.

Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai materi yang menjadi pokok

penulisan skripsi ini dan agar memudahkan para pembaca dalam mempelajari tata

urutan penulisan ini, maka penulis menyusun sistematika penulisan ini sebagai

berikut:

Bab Pertama pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kerangka

teori, metode penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan.

Page 21: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

15

Bab Kedua berisi kajian teori tentang efektivitas dan mediasi yang mencakup

pengertian efektivitas menurut para ahli, indicator efektivitas dan pengertian mediasi

dan dasar hukumnya, serta tujuan dan manfaat mediasi.

Bab Ketiga berisi tentang profil Badan Penasihatan Pembinaan dan

Pelestarian Perkawinan yang mencakup Pengertian BP4, Sejarah Singkat Berdirinya

BP4, Landasan Hukum Berdirinya BP4, Struktur Organisasi BP4, Tugas dan

Wewenang BP4.

Bab Keempat berisi tentang efektifitas mediasi melalui BP4 yang mencakup

strategi atau kebijakan BP4 dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa, kinerja

mediasi melalui BP4 dalam menekan angka perceraiaan, hambatan dan tantangan

yang dialami atau dihadapi BP4 dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa, dan

analisa penulis

Bab Kelima merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam

penulisan skripsi yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 22: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

BAB II

TEORI EFEKTIVITAS DAN MEDIASI

A. Kajian Teori Tentang Efektivitas

1. Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli

Dalam Ensiklopedi Umum, efektifitas diartikan dengan menunjukakn taraf

tercapainya suatu tujuan. Maksudnya adalah sesuatu dapat dikatakan efektif kalau

usaha tersebut telah mencapai tujuannya Secara ideal. Efektivitas merupakan ukuran

yang menggambarkan sejauh mana sasaran yang dapat dicapai, sedangkan efisiensi

menggambarkan bagaimana sumber daya tersebut dikelola secara tepat dan benar.1

a. Menurut Ahli Manajemen Peter Ducker

Menurut ahli manajemen Peter Drucker, efektifitas adalah melakukan

pekerjaan dengan benar ( doing the right things ), sedangkan efisiensi adalah

melakukan pekerjaan dengan benar ( doing things right )2

b. Menurut Atmosoeprapto

Efektivitas adalah melakukan hal yang benar, sedangkan efisiensi adalah

melakukan hal secara benar,  atau efektivitas adalah sejauh mana kita mencapai sasaran

dan efisiensi adalah bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara cermat.3

1 T. Ham Handoko, Manajemen, ( Yogyakarta : BPFE, 1998 ), cet. Ke-2, h. 7 

2 Ibid, h.8  

3 Kumpulan Teori Efektifitas diambil dari http://al-bantany-112.blogspot.com 

16

Page 23: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

17

c. Menurut Miller

   “Effectiveness be define as the degree to which a social system achieve its goals.

Effectiveness must be distinguished from efficiency. Efficiency is mainly concerned

with goal attainments”, yang artinya efektivitas dimaksudkan sebagai tingkat seberapa

jauh suatu sistem-sistem sosial mencapai tujuannya.4

B. Indikator Efektivitas

Sumaryadi berpendapat bahwa organisasi dapat dikatakan efektif bila

organisasi tersebut dapat sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan

operasional. Dengan demikian pada dasarnya efektivitas adalah tingkat

pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan.

Hal tersebut dapat diartikan, bahwa apabila sesuatu pekerjaan dapat

dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, dapat dikatakan

efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.5

Menurut Emerson, efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya

sasaran atau tujuan yang ditentukan. Jadi apabila tujuan tersebut telah dicapai,

baru dapat dikatakan efektif.6

4 Ibid.  

5 Sumaryadi, Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), h. 35  

6 http://al-bantany-112.blogspot.com, Ibid 

Page 24: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

18

Dalam buku Sujadi F.X disebutkan bahwa untuk mencapai efektifitas

dan efisiensi kerja haruslah dipenuhi syarat-syarat ayaupun unsure-unsur

sebagai berikut :

a. Berhasil guna yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan

b. Pelaksanaan Kerja Yang Bertanggung Jawab, yakni untuk membuktikan bahwa

dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-

tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung jawab sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan

c. Rasionalitas, Wewenang dan Tanggung Jawab, artinya wewenang haruslah

seimbang dengan tanggung jawab dan harus dihindari dengan adanya dominasi

oleh salah satu pihak terhadap pihak lainnya

d. Prosedur Kerja Yang Praktis, yaitu menegaskan bahwa kegiatan kerja adalah

kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja

yang dapat dipertanggung jawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan

tersebut haruslah kegiatan yang operasional dan dapat dilaksanakan dengan

lancar.7

7 Sujadi F. X, O Penunjang Keberhasilan Proses Management, ( Jakarta : CV Masagung,

1990 ), cet. Ke-3, h. 36-39  

Page 25: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

19

C. Pengertian Mediasi dan Dasar Hukumnya

1. Pengertian Mediasi

Beberapa pengertian mediasi adalah sebagai berikut :

a. Dalam Wikipedia ( The Free Encyclopedia), “Mediation as used in law, is

a form of alternative dispute resolution (ADR), is a way of resolving

disputes between two or more parties. A Third party, the mediator assits

the parties to negotiate their own settlement ( facilitative mediation). In

some cases, mediators may express a view on what might be a fair or

reasonable settlement, generally where all the parties agree that the

mediator may do so ( Evaluate mediation)”. Yang artinya adalah mediasi

seperti yang digunakan dalam hokum, merupakan bentuk penyelesaian

sengketa alternative (ADR), adalah cara menyelesaikan perselisihan antara

dua pihak atau lebih. Sebuah pihak ketiga, mediator, membantu para pihak

untuk menegosiasikan penyelesaian mereka sendiri ( Mendiasi fasilitatif).

Dalam beberapa kasus, mediator dapat menyatakan pandangan apa yang

mungkin penyelsaian yang adil atau wajar, umunya dimana semua pihak

sepakat bahwa mediator dapat melakukannya (mediasi evaluative).8

b. Mediasi adalah intervensi terhadap suatu sengketa atau negosiasi oleh

pihak ketiga yang dapat diterima, tidak berpihak dan netral yang tidak

mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan dalam membantu

8 Mediation diambil dari http://translate.google.co.id 

Page 26: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

20

para pihak yang berselisih dalam upaya mencapai kesepakatan secara

sukarela dalam penyelesaian permasalahan yang disengketakan

c. Mediasi adalah suatu proses dimana para pihak dengan bantuan seseorang

atau beberapa orang, secara sistematis menyelesaikan permasalahan yang

disengketakan atau mencari alternative dan mencapai penyelesaian yang

dapat mengakomodasi kebutuhan mereka

d. Mediasi adalah proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian

suatu perselisihan sebagai penasehat9.

Pengertian mediasi dalam kaitan pengintegrasiannya dalam system

peradilan sebagaimana yang digariskan dalam pasal 1 butir 7 adalah :

a. Perundingan yang dilakukan para pihak, dibantu oleh mediator yang

berkedudukan dan berfungsi :

1. Sebagai pihak ketiga yang netral dan tidak memihak ( Imparsial)

dan berfungsi sebagai pembantu atau penolong ( helper ) mencari

berbagai kemungkinan atau alternative penyelesaian sengketa

yang terbaik dan saling menguntungkan kepada para pihak.10

9 Joni Emirzon, Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan : Negosiaisi, Mediasi, Konsiliasi dan Arbitrase ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama ), h. 59-60 

10 Muhammad Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan Penyitaan Pembuktian dan Putusan Pengadilan, h. 244  

Page 27: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

21

2. Dasar Hukum mediasi

Yang menjadi dasar hukum diberlakukannya mediasi adalah :

a. Alqur’an : Surat Al Nisa’ Ayat 128

Dalam hukum Islam secara terminologis, perdamaian disebut dengan

istilah Islah yang artinya memutuskan suatu persengketaan. Dan menurut

syara’ adalah suatu akad dengan maksud untuk mengakhiri suatu

persengketaan anatar dua pihak yang saling bersengketa.11

Dasar Hukum dalam Alqur’an, termaktub dalam surat Al-Nisa’ ayat 128 :

⌧ ☺ ☺ ☯ ⌧ ☯ ⌧

⌧ ☺ ☺

Artinya : “ Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya dan perdamaian itu lebih baik ( bagi mereka ) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu ( dari nusyuz dan sikap tak acuh ), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. ( Q.S Al Nisa’ :4 ayat 128 )

11 As sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Juz III ( Beirut : Dar Al Fikr, 1977 ), h. 305  

Page 28: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

22

Makna “wal Shulhu Khair “ yakni “ dan perdamaian itu lebih baik “.

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata : “ yaitu

memberikan pilihan “. Maksudnya apabila suami memberikan pilihan kepada

isteri antara bertahan atau bercerai, itu lebih baik daripada si suami terus

menerus mengutamakan isteri yang lain darpada dirinya.

Dzahir ayat ini bahwa perdamaian diantara keduanya dengan cara

isteri merelakan sebagian haknya bagi suami dan suami menerima hal

tersebut, lebih baik daripada terjadi perceraian secara total. Sebagaimana yang

dilakukan Nabi Muhammad SAW, beliau tetap mempertahankan Saudah binti

Zam’ah dengan memberikan malam gilirannya kepada Aisyah RA. Beliau

tidak menceraikannya dan tetap menjadikannya sebagai isteri.

Beliau melakukan hal itu agar diteladani oleh umatnya, bahwasanya

hal tersebut disyariatkan dibolehkan. Hal itu lebih utama pada hak Nabi

Muhammad SAW. Kesepakatan itu lebih dicintai oleh Allah SWT daripada

perceraian. Firman Allah “ wal shulhu khair “ dan “perdamaian itu lebih

baik”, bahkan perceraian sangat dibenci Allah SWT.12 Ayat ini berkaitan

dengan perdamaian masalah perkawinan.

12 Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Terjemah Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 2, (Bogor :

Pustaka Ibnu Katsir, 2008 ), cet. 2 , h. 683-684  

Page 29: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

23

Selain ayat tersebut, ada ayat lain yang secara langsung menganjurkan

agar diadakan perdamaian yakni Surat Al-Hujurat ayat 9 :

⌧ ☺

☺ ☺

Artinya : “Dan kalau ada dua orang dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya, tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil”. ( Q.S Al Hujurat Ayat 9 )

Allah berfirman seraya memerintahkan untuk mendamaikan kubu

kaum mukmin yang saling bertikai. Mereka tetap disebut sebagai orang-orang

beriman meski saling menyerang satu sama lain.13

Bila Alqur’an membolehkan perdamaian dalam masalah-masalah

seperti diatas, maka perdamaian dalam masalah keperdataan yang

menyangkut dengan harta bendapun sudah barang tentu dibolehkan pula.

Bahkan bila ditelaah dengan seksama kajian Sulh dalam kitab-kitab fiqh-

13 Ibid, Jilid 8, h. 470  

Page 30: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

24

klasik, objek kajiannya tertuju pada bidang perjanjian atau perikatan yang

menyangkut harta benda.

b. Al-Sunnah

Dalam penyelesaian sengketa, langkah pertama yang Rasulullah tempu

adalah jalan damai. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud :

ز بين الصلح جائ: صلى اهللا عليه وسلمقال رسول اهللا: عن أبي هريرة قال 14)ابي داود رواه(المسلمين إال صلحا أحل حراما أوحرم حالال

Artinya : “ Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “ Perdamaian antara orang-orang muslim itu dibolehkan, kecuali perdamaian yang menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal” ( HR. Abu Dawud )

Tirmidzi menambahkan :

وزادالمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل حراما قال 15سن صحيحهذا حديث ح: الترمذي

Artinya : “ Dan orang-orang Islam itu menurut perjanjian mereka, kecuali

perjanjian yang mengaharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram “ ( Tirmidzi berkata, Hadis ini Hasan Shahih ).

Perdamaian yang dikandung oleh sabda ini bersifat umum, baik

mengenai hubungan suami-isteri, transaksi maupun politik. Selama tidak

melanggar hak-hak Allah dan rasul-Nya, perdamaian hukumnya boleh.16

14 Abu Daud, Sunan Abu Dawud Jilid 2,(Beirut : Darl al-Fikr, 1994), h. 533 

15 Muhammad Ibn ‘Ali Ibn Muhammad al-Syaukani, Nailu al-Authar Juz 5 ( Kairo : Al-Babi al-Holbi, t. th ), h. 378 

Page 31: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

25

c. Doktrin Umar Ibn al-Khattab

Umar dalam suatu peristiwa pernah berkata17 :

“ Tolaklah permusuhan hingga mereka berdamai, karena pemutusan perkara melalui pengadilan akan mengembangkan kedengkian diantara mereka “.

d. Pancasila

Dasar hukum dari mediasi yang merupakan salah satu system ADR di

Indonesia adalah dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila, dimana

dalam filosofinya tersiratkan bahwa penyelesaian sengketa adalah

musyawarah mufakat, hal tersebut juga tersirat dalam Undang-Undang Dasar

1945. Hukum tertulis lainnya yang mengatur tentang mediasi adalah Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Pasal 3 ayat 2

menyatakan “ Peradilan Negara menerapkan dan menegakkan hukum dan

keadilan berdasarkan Pancasila “. Penjelasan Pasal 3 ayat (1) menyatakan :

ketentuan ini tidak menutup kemungkinan untuk usaha penyelesaian perkara

dilakukan diluar pengadilan Negara melalui perdamaian atau arbitrase.18

Kini telah jelas dan diakui secara hukum tentang adanya suatu

lembaga alternative di dalam pengadilan yang dapat membantu para pihak

16 Abdul Aziz Dahlan, dkk, ed., Ensiklopedia Hukum Islam, “ Sulh “, Jilid 5 ( Jakarta : Ichtiar

Baru van Hoeve, 2000 ), h. 1653  

17 Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 13, Ibid h. 212  

18 Susanti Adi Nugroho, Naskah Akademis : MEDIASI ( Jakarta : Puslitbang Hukum Dan Peradilan MA-RI, 2007 ), h. 36 

Page 32: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

26

yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketanya. Karena selama ini yang

dikenal dan diatur dengan peraturan perundang-undangan adalah arbitrase

saja. Yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

e. Pasal 130 HIR/154 Rbg

Sebenarnya sejak semula Pasal 130 HIR maupun Pasal 154 Rbg

mengenal dan menghendaki penyelesaian sengketa melalui cara damai. Pasal

130 ayat (1) HIR berbunyi :

Jika pada hari sidang yang ditentukan itu kedua belah pihak datang, maka

pengadilan negeri dengan pertolongan ketua mencoba akan mendamaikan

mereka.19

Selanjutnya ayat (2) menyatakan :

Jika perdamaian yang demikian itu dapat dicapai, maka pada waktu

bersidang, diperbuat suatu surat (akta) tentang itu, dalam mana kedua belah

pihak dihukum akan mentaati perjanjian yang diperbuat itu, surat mana akan

berkekuatan dan akan dijalankan sebagai putusan yang biasa.20

Tidak dapat dipungkiri bahwa hukum acara yang berlaku baik Pasal

130 Herziene Indonesis Reglement ( HIR ) maupun Pasal 154

Rechtsreglement Buitengwesten (Rbg), mendorong para pihak untuk

19 R. Soesilo, RIB/HIR Dengan Penjelasan ( Bogor : Politeia, 1985 ), h. 88  

20 Ibid, h. 187  

Page 33: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

27

menempuh proses perdamaian yang dapat diitensifkan dengan cara

mengintegrasikan proses ini.21

f. Pasal 82 UU No. 7 Tahun 1989 jo. UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan

Agama

Pasal 82 berbunyi :

(1) Pada sidang pertama pemeriksaan gugatan perceraian. Hakim berusaha

mendamaikan kedua belah pihak

(2) Dalam sidang perdamaian tersebut, suami isteri harus datang secara

pribadi kecuali apabila sa;ah satu pihak bertempat di kediaman diluar

negeri, dan tidak dapat menghadap secara pribadi dapat diwakilkan oleh

kuasanya yang secara khusus dikuasakan untuk itu.

(3) Apabila kedua pihak bertempat dikediaman diluar negeri, maka

penggugat pada sidang perdamaian tersebut menghadap secara pribadi

(4) Selama perkara belum diputuskan, usaha mendamaikan dapat dilakukan

pada setiap sidang pemeriksaan

Karena perceraian adalah suatu perbuatan yang dibenci Allah,

walaupun perbuatannya adalah halal. Maka, peraturan ini menetapkan bahwa

21 Suyud Margono, ADR ( Altenative Dispute Resolution ) & Arbitrase Proses Pelembagaan

dan Aspek Hukum ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 2000 ), h. 23-33 

Page 34: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

28

seorang hakim dalam menangani kasus ( pasal ini menyebutkan gugat cerai )

berkewajiban untuk berusaha mendamaikan kedua belah pihak.

Usaha perdamaian ( mediasi ) tidak hanya dilakukan pada peradilan

tingkat pertama saja tapi juga pada tingkat banding maupun tingkat kasasi.

Oleh karena itu, hakim berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikan

pihak yang berperkara.

g. Penjelasan Pasal 31 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975

Pasal 31 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 berbunyi :

(2) Selama perkara belum diputuskan, usaha mendamaikan dapat dilakukan

pada setiap siding pemeriksaan.

Di mana penjelasan pasal tersebut adalah :

“ Usaha untuk mendamaikan suami-isteri yang sedang dalam pemeriksaan

perkara gugatan untuk mengadakan perceraian tidak terbatas pada sidang

pertama sebagaimana lazimnya dalam perkara perdata, melainkan pada

setiap saat sepanjang perkara itu belum diputus oleh hakim. Dalam

mendamaikan kedua belah pihak dapat meminta bantuan kepada orang atau

badan lain yang dianggap perlu.22

Pasal tersebut menyiratkan bahwa mediasi wajib dilakukan oleh para

pihak yang berperkara ( dalam pasal ini suami-isteri ) dengan bantuan seorang

mediator (hakim). Proses mediasi dapat dilakukan pada setiap persidangan, ini

22 Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, Himpunan Peraturan Perundang-

undangan Dalam Lingkungan Peradila Agama ( Jakarta : Depag RI, 2001 ), h. 178  

Page 35: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

29

berarti bahwa usaha untuk mendamaikan tidak hanya dilakukan pada sidang

pertama saja yang dihadiri oleh kedua belah pihak, tetapi dapat juga dilakukan

pada sidang kedua, sidang ketiga, dan sidang berikutnya selama perkara

belum diputus.

h. PERMA No. 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

Sebagaimana dalam Pasal 4 PERMA No. 1 Tahun 2008 yang

menyatakan bahwa semua perkara perdata yang diajukan ke Pengadilan

Tingkat Pertama wajib lebih dahulu diupayakan penyelesaian melalui

perdamaian dengan bantuan mediator.

Maka, pada sidang pertama yang dihadiri kedua belah pihak, sebelum

pembacaan gugatan dari penggugat. Hakim wajib memerintahkan para pihak

untuk lebih dahulu menempuh mediasi yang dibarengi dengan penundaan

pemeriksaan perkara.

i. Pasal 6 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif

Penyelesaian Sengketa

Dalam pasal tersebut disebutkan beberapa prinsip berkenaan dengan

alternative penyelesaian sengketa sebagai berikut:

1). Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak

melalui alternative penyelesaian sengketa yang didsarkan pada itikad baik

dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan

2). Penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui alternative peneyelesaian

sengketa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselesaikan dalam

Page 36: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

30

pertemuan langsung oleh para pihak dalam waktu paling lama 14 (empat

belas) hari dan hasilnya dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis.

3). Dalam hal sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2) tidak dapat diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para pihak,

sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan seorang atau

lebih penasihat ahli maupun melalui seorang mediator.

D. Tujuan Mediasi Dan Manfaatnya

1. Tujuan Mediasi

Mediasi adalah proses yang wajib ditempuh oleh para pihak dalam

menyelesaikan masalahnya di pengadilan. Dalam litigasi mediasi bertujuan :

a. Untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan sukarela sebelum proses

litigasi dilaksanakan, sehingga proses litigasi tidak perlu dilanjutkan. Dengan

demikian mediasi dapat mengatasi penumpukkan perkara di lembaga peradilan.

Secara umum ada beberapa sebab yang dapat dianggap sebagai penyebab

tumpukan perkara kasasi di Mahkamah Agung yaitu :23

1. Tidak ada ketentuan yang membatsi perkara-perkara yang dapat dimihonkan

kasasi

2. Kurangnya kepercayaan pencari keadilan terhadap putusan badan peradilan

tingkat lebih rendah baik karena anggapan mutu putusan rendah atau karena

23 Susanti Adi Nugroho, Naskah Akademis : MEDIASI, Ibid , h. 39-41 

Page 37: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

31

putusan dibuat dengan cara-cara yang tidak sehat seperti akibat suap atau

cara-cara yang tidak terpuji lainnya.

3. Mekanisme perdamaian tidak dijalankan secara maksimum, sehingga

mengurangi jumlah perkara yang perlu disidangkan

Pentingnya mediasi dimaknai bukan sekedar upaya untuk

meminimalisir paerkara-perkara yang masuk ke Pengadilan baik itu pada

Pengadilan Tingkat Pertama maupun pada Tingkat Banding sehingga badan

Peradilan dimaksud terhindar dari adanya timbunan perkara, namun lebih dari

itu mediasi dipahami dan diterjemahkan dalam proses penyelesaian sengketa

secara menyeluruh dengan penuh kesungguhan untuk mengakhiri suatu

sengketa yang telah berlangsung.24

b. Menyelesaikan sengketa merupakan hakikat (inti) menyelesaikan perkara secara

efektif dan efisien

Penyelesaian melalui pengadilan tidak selalu memberi kepuasan.

Selain ongkos, waktu, reputasi, dan lain-lain, tidak jarang dijumpai begitu

banyak rintangan yang dihadapi menyelesaikan sengketa melalui pengadilan.

Bukan saja kemungkinan putusan tidak saja memuaskan. Suatu kemenangan

yang telah ditetapkan itupun belum tentu secara cepat dapat dinikmati karena

berbagai hambatan seperti hambatan eksekusi. Bahkan kemungkinan ada

24 Mahyudin Igo, Tinjauan Terhadap Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa

Perkara Perdata, (Varia Peradilan , Desember 2006 ), Tahun ke XXI No. 253, h. 51  

Page 38: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

32

perkara baru, baik dari pihak yang kalah atau dari pihak ‘berkepentingan’

lainnya.

Dalam keadaan seperti itu, putusan pengadilan, sekedar sebagian

putusan, tetapi tidak berhasil menyelesaikan sengketa. Berbeda dengan

penyelesaian sengketa diluar proses peradilan seperti mediasi, bukan semata-

mata mencapai putusan, tetapi putusan yang menyelesaikan sengketa.25

“ Menang jadi arang kalah jadi abu “ begitu kira-kira pameo yang

menggambarkan jika suatu sengketa diselesaikan dengan menggunakan jalur

litigasi. Sinyalment tersebut mencerminkan Putusan Pengadilan terkadang tidak

serta merta menyelesaikan persoalan.26 Maka dikembangkan wacana untuk

sebisa mungkin menyelesaikan persoalan sengketa melalui jalur perundingan,

karena dengan melakukan hal itu akan mencegah kerugian yang lebih besar,

baik kerugian yang berupa moril maupun materil. Sehingga tercipta

penyelesaian perkara secara efektif dan efisien.

c. Penyelesaian secara damai lebih baik daripada putusan yang dipaksakan

Karena mediasi jika berhasil akan menghasilkan kesepakatan yang

sesuai dengan keinginan para pihak sehingga dalam perumusan kesepakatan

tidak ada paksaan dari pihak manapun. Berbeda dengan putusan yang bersifat

memaksa, karena penyelesaian perkara melalui pengadilan pada hakikatnya

25 Bagir Manan, Mediasi Sebagai Alternatif Menyelesaikan Sengketa, Varia Peradilan, Tahun XXI No. 248 ( Juli 2006 ), h. 14-15  

26 Igo, Tinjauan Terhadap Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perkara Perdata, Ibid , h. 47  

Page 39: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

33

hanyalah penyelesaian yang bersifat formalitas belaka. Pihak-pihak yang

bersengketa dipaksakan untuk menerima putusan tersebut walaupun terkadang

putusan badan peradilan itu tidak memenuhi rasa keadilan.27

d. Perdamaian yang dikukuhkan dalam putusan litigasi akan berkekuatan hukum

dan mengikat baik secara yuridis maupun psikologis

menurut M. Yahya Harahap tidak ada putusan pengadilan yang

mengantar para pihak yang bersengketa kearah penyelesaian masalah, putusan

pengadilan bersifat problem solving diantara para pihak yang bersengketa

melainkan putusan pengadilan cenderung menempatkan kedua belah pihak pada

dua sisi ujung yang saling behadapan, karena menempatkan salah satu pihak

pada posisi pemenang ( the winner ) dan menyudutkan pihak yang lain sebagai

pihak yang kalah ( the looser ), selanjutnya dalam posisi ada pihak yang

menang dan kalah, bukan kedamaian dan ketentraman yang timbul, tetapi pihak

yang kalah timbul dendam dan kebencian.28

Oleh sebab itu hasil kesepakatan mediasi yang telah dikukuhkan dalam

akta perdamaian diharapkan menimbulkan kedamaian antar para pihak dan

bersifat mengikat.

27 Tim Peneliti, Laporan Penelitian : Prinsip-prinsip Hukum Islam ( Fiqh ) Dalam Transaksi

Ekonomi Pada Perbankan Syariah ( Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Direktorat Hukum BI, 2003 ), h. 136  

28 Muhammad Yahya Harahap, Beberapa Tinjauan Mengenai Sistem Peradilan Dan Penyelesaian Sengketa ( Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997 ), h. 158 

Page 40: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

34

2. Manfaat Mediasi

Untuk menyelesaikan sengketa memang sulit, namu mediasi dapat

memberikan beberapa keuntungan penyelesaian sebagai berikut:

a. Mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa dengan cepat dan relative

murah dibandingkan membawa perselisihan tersebut ke Pengadilan atau

arbitrase

b. Mediasi akan memfokuskan para pihak pada kepentingan mereka secara nyata

dan pada kebutuhan emosi atau psikologis mereka, jadi bukan pada hak-hak

hukumnya

c. Mediasi memberi kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara langsung

dan secara informal dalam menyelesaikan perselisihan mereka dan mediasi

memberi para pihak kemampuan untuk melakukan control terhadap proses

dan hasilnya

d. Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan

saling pengertian yang lebih baik diantara para pihak yang bersengketa karena

mereka sendiri yang memutuskannya

e. Mediasi mampu menghilangkan konflik atau permusuhan yang hampir selalu

mengiringi setiap putusan yang bersifat memaksa yang dijatuhkan oleh hakim

di pengadilan atau arbiter pada arbitrase.29

29 Gatot Soemartono, Arbitrase dan Mediasi Di Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2006), h. 139  

Page 41: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

35

Page 42: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

BAB III

PROFIL BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN DAN PELESTARIAN

PERKAWINAN ( BP4 ) PUSAT

A. Pengertian BP4

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan nilai perkawinan dalam

suatu keluarga ialah dengan memberikan atau membentuk suatu lembaga penasihatan

perkawinan yang dapat mencarikan jalan keluar bagi permasalahan-permasalahan

yang kerapkali timbul dalam keluarga, lembaga penasihatan perkawinan tersebut

sekarang lebih akrab kita kenal dengan nama Badan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan ( BP4 ).

Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan ( BP4 ) adalah,

badan atau lembaga atau juga organisasi professional yang bersifat social kegamaan

sebagai mitra kerja Departemen Agama dalam mewujudkan keluarga sakinah

mawaddah warrahmah. Hal itu terlihat dari Pasal 3 Anggaran Dasar yang baru, yang

ditetapkan oleh Munas XIV/2009 di Jakarta.

Munas juga memilih Ketua Umum Pengurus BP4 Tingkat Nasional Masa

Bakti 2009-2014. Yang terpilih adalah Drs. H. Taufiq, SH, MH, mantan Wakil Ketua

Mahkamah Agung RI, yang sudah purnabakti sejak tahun 2004. Sedangkan pengurus

lainnya ditunjuk. Pengurus lengkap ditetapkan oleh Keputusan Menteri Agama

35

Page 43: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

36

Nomor 114/2009 tanggal 30 Juli 2009. Sedangkan pengukuhannya dilakukan oleh

Menteri Agama pada tanggal 17 Agustus 2009.1

Seperti yang telah disebut sebelumnya bahwa badan penasihatan Pembinaan

dan Pelestarian perkawinan ( BP4 ) merupakan organisasi atau badan yang salah satu

tugas dan fungsinya yaitu memberi nasihat mendamaikan suami-isteri yang

bersengketa atau berselisih atau juga dalam hal-hal tertentu memberi nasihat bagi

calon pasangan yang akan melangsungkan perkawinan. Badan ini telah mendapat

pengakuan resmi dari pemerintah, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan

menteri Agama Republik Indonesia No. 85 Tahun 1961, yang menetapkan BP4

sebagai satu-satunya badan yang berusaha padan bidang penasihatan perkawinan,

peselisihan rumah tangga dan perceraian.2

Jadi BP4 adalah sebagai lembaga konsultan yang memusatkan perhatian dan

kegiatannya pada pembinaan keluarga dan mempunyai kedudukan yang sangat

penting, terutama dalam situasi masyarakat kita dimana pergeseran nilai nampak

semakin merata. Sering sekali dampak dari pergeseran nilai itu terjadi dalam

kehidupan rumah tangga atau keluarga.

Oleh karena itu, sebagai lembaga konsultan penasihat keluarga, BP4

mempunyai kewajiban agar mampu memerankan atau memperkecil angka perceraian,

juga mampu mensosialisasikan keberadaan dan kualitasnya pada masyarakat.

1 http://www.pta-jakarta.net 

2 Zubaidah Muchtar, Fungsi dan Tugas BP4 : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat 1993 ), edisi Maret no 221, h. 36  

Page 44: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

37

B. Sejarah Singkat Berdirinya BP4

Kementrian Agama yang kemudian dikenal dengan Departemen Agama

dibentuk di Indonesia oleh pemerintah menjelang usia lima bulan kemerdekaan

Republik Indonesia, tepatnya tanggal 3 Januari 1946. Tugas pokok kementrian

Agama sebagaimana dijelaskan oleh Menteri Agama yang pertama yaitu Bapak H.M.

Rasyidi sebagai berikut : “ Pemerintah RI mengadakan kementrian agama sendiri

ialah untuk memenuhi kewajiban pemerintah terhadap pelaksanaan UUD 1945 pasal

29 yang berbunyi : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya

itu “.3

Yang menjadi salah satu tugas Kementrian Agama saat ini adalah “

melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1946 tentang

pengawasan dan pencatatan nikah, talak dan rujuk yang dilakukan menurut agama

Islam “.4

Tugas Kementrian Agama sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

tersebut diatas adalah :

“ Hanya mengawasi dan mencatat peristiwa pernikahan, talak dan rujuk tidak

termasuk bagaimana upaya untuk memelihara dan merawat serta menjaga kelestarian

pernikahan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat, sehingga hal itu terserah

3 Zamhari Hasan, Problematika BP4 Dalam Menurunkan Angka Perceraian : Majalah

Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1997 ), edisi Juni No. 301, h. 39  

4 Ibid  

Page 45: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

38

pasangan masing-masing bagaimana melakukan hal tersebut. Dengan kata lain bahwa

Kementerian Agama ( departemen Agama ) tidak mempunyai tugas langsung untuk

menangani dan mencarikan pemecahannya terhadap kasus-kasus yang terjadi dalam

keluarga “.5

Sebagai uapaya untuk meningkatkan kualitas dan nilai perkawinan dalam

suatu keluarga maka beberapa pejabat yang berada di lingkungan Kementerian

Agama dan para tokoh masyarakat memandang perlu untuk mendirikan suatu

lembaga penasihat perkawinan yang dapat mencarikan jalan keluar bagi

permasalahan-permasalahan yang kerapkali timbul dalam keluarga, lembaga

penasihat perkawinan itu dikenal dengan nama BP4 ( Badan Penasihat Perkawinan

Perselisihan dan Perceraian ).

BP4 Sebagai badan yang memusatkan perhatian dan kegiatannya pada

pembinaan keluarga, mempunyai kedudukan yang sangat penting terutama dalam

situasi masyarakat kita, dimana pergeseran nilai daripada norma-norma yang ada

semakin merata. Dalam keadaan yang seperti ini, maka keluarga akan merasakan

akibatnya. Sebab pergeseran nilai daripada norma-norma itu lebih terlihat dalam

kehidupan para remaja atau generasi muda pada khususnya. Apabila orang tua kurang

menyadari gejala ini dan tidak berusaha menyelami kehidupan para remaja atau anak-

anaknya, maka pergeseran ini bisa menjadi perbenturan nilai yang mewujudkan apa

5 BP4 Pusat, BP4 Pertumbuhan dan Perkembangan : Majalah Nasihat Perkawinan dan

Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1997 ), h. 14  

Page 46: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

39

yang disebut “ generation gap “. Dan dalam keadaan seperti ini, secara eksistensi

keluarga menghadapi bencana.6

Selain fakta-fakya yang terjadi diatas, kemudian antara tahun 1950 sampai

1954 dilakukan penilaian terhadap statistic Nikah, Talak dan Rujuk ( NTR ) seluruh

Indonesia ditemukan pula fakta-fakta yang menunjukan labilnya perkawinan di

Indonesia. Dari data statistic pernikahan di seluruh Indonesia, angka cerai dan talak

mencapai 60% sampai 70% ( rata-rata 1300-1400 kasus perceraian per hari ), bahkan

angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan angka pernikahan yang terjadi pada

waktu itu. Hal tersebut mendorong H.S.M Nasaruddin Latief Untuk menggerakkan

lahirnya organisasi penasihat perkawinan yang dianggapnya semacam dokter

perkawinan bagi pasangan suami isteri. Maka pada Bbulan April 1954 disetiap KUA

se-Jakarta dibentuk SPP (Seksi Penasihat Perkawinan),

“ Dengan membentuk SPP ( Seksi Penasihat Perkawinan ) pada kantor-kantor

Urusan Agama se-Jakarta Raya mulai April 1954, yang kemudian pada tahun 1956

menjelma menjadi P5 ( Panitia Penasihat Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian )

sebagai organisasi masyarakat yang bergerak dibidang usaha mengurangi perceraian,

mempertinggi nilai perkawinan dengan memberikan nasihat bagi mereka yang

mengalami kegoncangan dalam rumah tangganya. Usaha P5 ini mendapat sambutan

6 Depertemen Agama RI, Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan, hasil

Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan Keluarga Sakinah, ( Jakarta : Departemen Agama, 2001 ), h. 54 

Page 47: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

40

luas dari masyarakat dan pemrintah ( Departemen Agama ) sehingga kemudian

meluas ke Jawa Timur, Kalimantan, Lampung, dan Sumatera Selatan.7

Bersamaan dengan itu pada tahun yang sama, tanggal 3 Oktober 1954 di

Bandung didirikan suatu badan yang sejenis, dengan nama BP4 ( Badan Penasihat

Perkawinan dan Penyelesaian Perceraian ), organisasi ini didirikan atas prakarsa

Bapak Abdur Rauf Hamidy atau yang lebih dikenal dengan sebutan “ Pak Arhata “,

yang pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Propinsi Jawa

Barat yang didukung oleh organisasi-organisasi wanita dan pemuka-pemuka

masyarakat. Pada saat itu, BP4 ini cepat berkembang di Jawa Barat, bahkan meluas

ke Jawa Tengah pada Tahun 1957, Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti gerakan

yang serupa dengan mendirikan organisasi sejenis dengan nama BKRT ( Badan

Kesejahteraan Rumah Tangga ).8

Ketiga organisasi diatas berjalan dengan tujuan yang serupa yaitu “

menyelamatkan setiap rumah tangga dari keruntuhan sambil menunggu lahirnya

Undang-Undang perkawinan yang diharapkan akan mengatur perkawinan menjadi

lebih stabil serta menciptakan keluarga atau rumah tangga yang bahagia sejahtera dan

kekal.

Sehingga sampai waktunya, pada tanggal 3 januari 1960, disepakati gagasan

peleburan organisasi-organisasi penasihatan perkawinan yang bersifat local itu

7 BP4 Pusat, Kiprah BP4 Dalam Meningkatkan Mutu Perkawinan dan Keluarga : Majalah

Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1992 ), edisi Januari No.235, h. 8  

8 Ibid  

Page 48: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

41

menjadi badan tingkat nasionalyang diberi nama Badan Penasihatan Perkawinan dan

Penyelesaian Perceraian atau disingkat menjadi BP4. Hal tersebut adalah merupakan

musyawarah wakil-wakil ketiga organisasi tersebut pada tanggal 3 Januari 1960.9

Berdirinya BP4 ini disambut gembira oleh para peserta konferensi

Departemen Agama ke VII yang berlangsung pada tanggal 25-30 Januari 1961 di

Cipayung, Bogor. Organisasi ini kemudian memperoleh pengakuan resmi dari

pemerintah. Pada tahun itu juga oleh Menteri Agama RI, BP4 dikukuhkan berdirinya

dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Agama No. 85 tahun 1961.

Dinyatakan dengan Surat Keputusan ( SK ) tersebut, bahwa BP4 merupakan satu-

satunya badan resmi yang bergerak dalam bidang usaha penasihatan perkawinan dan

mengrangi perceraian dalam rangka melaksanakan ketetapan Menteri Agama RI No.

53 tahun 1958. Organisasi BP4 ini berpusat di Jakarta dengan cabang-cabang di

seluruh Indonesia.

Dalam hal diatas, dapat disimpulkan BP4 mempunyai peranan yang cukup

besar khususnya pada perkawinan umat Islam, berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2009 Tanggal 30 Juli 2009, kini BP4

berubah menjadi badan atau lembaga atau juga organisasi professional yang bersifat

social kegamaan sebagai mitra kerja Departemen Agama dalam mewujudkan

9 BP4 Pusat, Tantangan Baru BP4 Setelah 37 Tahun Berkiprah : Majalah Nasihat Perkawinan

dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1997 ), edisi Januari No.295, h. 12-13  

Page 49: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

42

keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Hal itu terlihat dari Pasal 3 Anggaran Dasar

yang baru, yang ditetapkan oleh Munas XIV/2009 di Jakarta10.

C. Landasan Hukum Berdirinya BP4

Beberapa alasan menjadi “ background filsafat “ berdirinya BP4 dicantumkan

dalam mukaddimah angaran dasar BP4 adalah sebagai berikut :

Pertama adalah Firman Allah SWT dalam surat Ar-Ruum ayat 21, yaitu :

Artinya : “ Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “. ( Q.S Ar-Ruum/30 : 21 )11

Kesimpulan yang dapat diambil dari ayat diatas adalah Pertama, bahwa

manusia dianjurkan membentuk keluarga dimana Allah SWT menciptakan pria dan

wanita. Dalam hubungan kekeluargaan atau perkawinan Allah SWT menumbuhkan

ketentraman dan kasih sayang satu dengan yang lainnya.12. Dengan demikian,

ketentraman, rasa kasih sayang adalah tiga serangkai yang harus tumbuh dalam

10 Hasil Musyawarah Nasional BP4 ke XIV Tahun 2009 

11 Departemen Agama RI, Alqur’an dan Terjemahannya, ( Jakarta : CV. Indah Press, 1995 ), h. 644  

12 Sumarta, Keberadaan BP4 Sebagai Lembaga Penasihatan : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1995 ), edisi Mei No. 275, h. 12-13  

Page 50: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

43

perkawinan. Dan Bp4 ingin memelihara hidup suburnya nilai-nilai tersebut13. Kedua,

bahwa terwujudnya rumah tangga sejahtera dan bahagia diperlukan adanya

bimbingan yang terus menerus dan tiada hentinya dari para korps penasihat. Ketiga,

diperlukan adanya penasihat perkawinan yang berakhlak tinggi, berbudi dan berhati

nurani yang bersih, sehingga mampu melaksanakan tuga dengan baik.

Ketiga ulasan diatas, merupakan motivasi daripada berdirinya BP4. Oleh

karena itu, diharapkan seluruh aparat dan pelaksana BP4 dalam tiap kesempatan tugas

harus dapat menjiwai dan menghayati ketiga motivasi ini dan memberi arah dalam

suatu susunan organisasi yang dilengkapi sejumlah ketentuan, sehingga diharapkan

keteraturan dalam pelaksanaan tugas yang lebih baik.

D. Struktur Organisasi BP4

Daerah organisasi BP4 sesuai dengan fungsi organisasi bersifat nasional

adalah seluruh wilayah Republik Indonesia dengan susunan yang menandakan

jenjang dan tingkatan, yaitu :14

a. Pengurus Pusat yang berada di Ibu Kota Negara

b. Pengurus ditingkat Propinsi

c. Pengurus ditingkat Kabupaten / Kotamadya

13 Djazuli Wangsa Saputra, et. al, Peran BP4 dan Lembaga Konsultasi Perkawinan dan

Keluarga : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1998 ), edisi Januari No. 187, h. 8  

14 BP4 Pusat, Hasil Musyawarah BP4 X dan Pemilihan Ibu Teladan Tingkat Nasional VII : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1995 ), edisi Juli No. 277, h. 17  

Page 51: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

44

d. Pengurus ditingkat Kecamatan

Kemudian untuk mengefektifkan peran dan fungsinya dalam “ Kepustusan

Musyawarah Nasional BP4 X diamanatkan untuk mengadakan BP4 sampai pada

tingkat desa, bahkan sampai RW, RT, dusum dan setingkatnya.

Pada Pasal 7 ayat (2) Anggaran Dasar yang baru ditetapkan oleh MUNAS

VIV Tahun 2009 di Jakarta organisasi BP4 ditingkat mempunyai bidang-bidang

sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan dan pelatihan bagi pengembangan SDM untuk pembinaan

Keluarga Sakinah

2. Bidang Konsultasi Hukum dan Penasihatan Perkawinan dan Keluarga

3. Bidang Advokasi dan Mediasi

4. Bidang Komunikasi dan Informasi

5. Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Usia Dini, pemuda, remaja dan lansia.

Sedangkan Organisasi pada tingkat propinsi sampai kecamatan mempunyai

bidang-bidang sebagaimana tersebut pada ayat (2) atau disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat setempat dan disesuaikan dengan kemampuan organisasi. Kemudian BP4

Pusat sampai Tingkat Kecamatan memiliki tenaga Konselor dan Penasihat

Perkawinan dan Keluarga.15

15 Hasil Musyawarah Nasional BP4 ke XIV Tahun 2009, Pasal 7 Ayat (1-4)

 

Page 52: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

45

Dari bagian-bagian yang telah disebutkan diatas, masih dimungkinkan ada

bagian-bagian lain yang dianggap perlu dan penting seusai dengan tuntutan setempat

dan dimungkinkan pula diadakan perampingan dalam hal sturuktur organisasi yang

telah ada. Pada bidang organisasi hasil Musyawarah Nasional BP4 dan Pemilihan Ibu

Teladan Tingkat Nasional VII diadakan penyempurnaan AD dan ART, juga

diupayakan untuk lebih professional dalam aktifitasnya, dengan bagian-bagiannya

adalah sebagai berikut :

1. bagian Penasihatan Perkawinan dan Konsultasi Keluarga

2. Bagian Pendidikan dan Penerangan

3. Bagian Ibu Teladan

4. Pada Tingkat Pusat terdapat Bagian Penelitian dan Pengembangan serta

Anggota Ahli.

Dengan menetapkan bagian-bagian diatas, stuktur yang ada semua fungsi

diharapkan dapat terwadahi.

Maka dari penjelasan diatas, penulis berkesimpulan bahwa mengenai strukur

organisasi dalam BP4 itu bersifat fleksibel sesuai dengan tuntutan setempat dan juga

keadaan.

Berkenaan dengan kepengurusan BP4, Menteri Agama RI sebagai Pembina

BP4 tingkat Pusat, Gubernur sebagai Pembina BP4 tingkat Propinsi, Bupati/Walikota

sebagai Pembina BP4 ditingkat Kabupaten/Kota, Camat sebagai Pembina BP4

ditingkat Kecamatan. Pejabat dari instansi pemerintah yang mempunyai kewenangan

terkait dengan misi BP4 dapat diangkat sebagai pengarah pada setiap jenjang

Page 53: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

46

kepengurusan. Dewan Pertimbangan BP4 terdiri dari ulama, tokoh organisasi Islam,

pakar dan cendikiawan

Pengurus BP4 terdiri dari ketua umum, ketua-ketua, sekertaris umum, wakil

sekertaris umum, bendahara, wakil bendahara.16

E. Tugas dan Wewenang BP4

Upaya penurunan angka perceraian dan peningkatan mutu keluarga sakinah

adalah merupakan sebagian tugas dan wewenang dari BP4. Secara histories, tugas

tersebut setidak-tidaknya telah melekat pada BP4 sejak tahun 1960-an, yaitu dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 85 tahun

1961.17

Dalam Anggaran Dasar BP4 disebutkan bahwa organisasi ini bertujuan untuk

mempertinggi mutu perkawinan guna mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran

Islam.

Pada umumnya dalam mencari jodoh, masing-masing mencari teman

hidupnya dengan teliti, baik pemilihan itu dilakukan dengan sendiri atau oleh orang

lain. Dan mereka telah menggambarkan akan hidup berumah tangga dengan rukun,

damai, dan saling menghormatu. Namun demikian, masih banyak yang gagal dalam

mecapai kebahagiaan rumah tangga.

16 Ibid, Pasal 8 Ayat (1-6)  

17 Mustoha, Kerjasama Badan Penasihat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian Dengan Peradilan Agama : Makalah Loka Karya, ( Jakarta : kantor BP4 Pusat, 27 Maret 1997 ), h. 2  

Page 54: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

47

Kasus-ksus yang telah didapat oleh BP4 selama ini, menunjukkan bahwa

kurangnya pengertian antara suami-isteri sering menimbulkan perselisihan dan

ketegngan yang sulit diatasi, umumnya diakhiri dengan perceraian yang akibatnya

sangat menyedihkan.

Justru karena itulah, maka BP4 yang bertujuan mempertinggi nilai

perkawinan dan terwujudnya rumah tangga yang bahagia menurut ajaran Islam,

adalah tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan rencana

pembangunan materiel dan spiritual yang harus kita laksanakan18

Sebagaimana dikatakan oleh Ali Akbar, bahwa kita harus menyempurnakan

dan memperkuat BP4 untuk dapat lrbih efisien baik dalam melaksanakan tugas

membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah serta mencegah perceraian,

penyakit rumah tangga, guna membentuk rumah tangga yang mempunyai akhlak

yang mulia sesuai ajaran Islam19

Keluarga yang akan dibentuk oleh BP4 adalah berdasarkan Firman Allah

SWT dalam Surat Ar-Ruum ayat 21 yaitu :

18 Mukhtar Natsir, Tugas dan Fungsi BP4 : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, (

Jakarta : BP4 Pusat 1995 ), edisi Mei No. 275, h. 9  

19 Ali Akbar, Meningkatkan Usaha BP4 Dalam Penasihatan : Problem Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan Dan Pembinaan Keluarga : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, ( Jakarta : BP4 Pusat, 1996 ), edisi Januari No. 283, h. 17  

Page 55: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

48

Artinya : “ Dan diantara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “. ( Q.S Ar-Ruum/30 : 21 )

Bertolak dari ayat diatas, sebagai acuan dalam membentuk sebuah rumah

tangga, BP4 sebagai suatu badan yang bergerak dalam penasihatan perkawinan

dan pencegahan perceraian berusaha semaksimal mungkin untuk menjunjung

tinggi nilai sebuah perkawinan.

BP4 ingin merealisasi maksud inti surat Ar-Ruum ayat 21 sehingga setiap

perkawinan didasari oleh ayat tadi dengan niat yang suci dan ikhlas, penuh

tanggung kawab untuk membangun keluarga muslim. Dengan kata lain,

perkawinan yang dilakukan secara Islam harus dapat membangun keluarga

muslim20

Upaya-upaya BP4 senantiasa difokuskan pada bagaimana meningkatkan

mutu perkawinan dan berusaha menekan perceraian semaksimal mungkin.

Sampai saat ini dan sampai kapan pun perceraian tetap dijadikan sebagai

perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT, walaupun statusnya halal. Kata “

dibenci “ itu adalah kata majaz yang maksudnya tidak mendapat pahala, tidak ada

pendekatan diri kepada Allah SWT dalam perbuatan hal ini. Hal ini, sebagai dalil

bahwa sesunguhnya baik sekali menghindari talak itu selama masih ada jalan

keluarnya.

20 Mukhtar Natsir, Tugas dan Fungsi BP4, Ibid , h. 10  

Page 56: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

49

Salah satu misi dari BP4 yang saat ini perlu mendapat perhatian dan

dijadikan prioritas utama adalah mengantisipasi dan menanggulangi kasus yang

dapat mengancam keutuhan dan ketahanan keluarga. Dengan demikian,

partisipasi aktif BP4 benar-benar memberikan dukungan kongkrit pada Gerakan

Nasional Pembangunan Keluarga Sejahtera yang dicanangkan oleh pemerintah.

Salah satu wujud dari upaya kearah itu adalah dengan adanya kegiatan “

Pemilihan Ibu Teladan “ yang diselenggarakan oleh BP4 mulai dari tingkat

kecamatan sampai tingkat nasional saat ini.

Page 57: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

BAB IV

EFEKTIVITAS MEDIASI MELALUI BADAN PENASIHATAN PEMBINAAN

DAN PELESTARIAN PERKAWINAN ( BP4 ) PUSAT

A. Strategi Atau Kebijakan BP4 Dalam Mendamaikan Pasangan Yang

Bersengketa

Dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa, ada beberapa strategi

atau kebijkan yang dilakukan oleh BP4 dalam mendamikan pihak yang

bersengketa, diantaranya adalah:

1. Memanggil Para Pihak

Dalam menyelasaikan perselisihan keluarga, BP4 sebagai lembaga

penasihatan pembinaan dan pelestarian perkawinan tidak bersifat aktif artinya

BP4 tidak mencari-cari perkara perselisihan rumah tangga, akan tetapi para

pihak yang sedang bersengketa tersebutlah yang mengadukan permasalahannya

kepada BP4 untuk diselesaikan.

Ketika salah pihak sudah mengadukan permasalahannya dan

menceritakannya kepada BP4, maka hal yang dilakukan BP4 adalah memanggil

pihak yang lain untuk hadir bersama guna menyelesaikan permasalahannya

tersebut. Dalam hal ini, BP4 membuat suatu surat panggilan kepada pihak yang

lain untuk hadir guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi 1.

1 Wawancara Pribadi Dengan Kadi Sastrowirjono, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta 26 Juli 2010 

50

Page 58: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

51

2. Memberikan Nasihat Pada Pasangan Yang Bersengketa

Masyarakat zaman sekarang, memerlukan akan adanya lembaga-

lembaga atau orang yang dapat memberi bantuan dalam mengatasi hubungan

keluarga yang mengalami gangguan-gangguan atau keretakan-keretakan agar

perkawinan mereka tidak buyar dan dapat melanjutkan hidup bersama secara

harmonis. Bantuan yang dimaksud diatas lazimnya dalam istilah sekarang

dinamakan “Penasihatan” atau dalam bahasa asingnya disebut

“Counseling”,”Consulting”,”Marriage Counseling”, atau “Marriage

Counsulting”.

Di zaman modern ini banyak suami isteri yang mengalami kesulitan-

kesulitan dan ketegangan–ketegangan. Di zama dahulu, bila terjadi percekcokan

antara suami isteri , biasanya untuk menyelesaikannya tidak terlalu susah.

Masalah yang menjadi sengketa cukup sederhana, suami dan isteri itu tunduk

pada norma yang berlaku. Ditambah lagi orang tua siap membantu. Sebaliknya

di zaman sekarang yang dipersengketakan tidak gampang lagi, malahan sering-

sering sangat rumit, orang-orangnya kurang pegangan lagi dan orang tua tidak

lagi mampu untuk menjadi penengah dan penyelesaian atau bahkan kadang-

kadang justru tidak diinginkan oleh putera puteri atau mantunya untuk

mencampuri urusan mereka.

Maka persoalannya, apakah suami isteri dan isteri-isteri yang mengalami

kesukaran seperti ini dibiarkan begitu saja menderita atau malahan

kemungkinan perkawinannya menjadi buyar atau punah. Terang bahwa

Page 59: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

52

membiarkan yang demikian itu bertentangan dengan ajaran agama kita. Maka

sangatlah perlu akan adanya usaha dari masyarakat untuk membantu suami-

suami dan isteri-isteri yang menderita itu. Mereka harus dibantu untuk

menyelamatkan perkawinan mereka. Bila banyak perkawinan dibiarkan buyar,

maka yang akan menjadi rusak adalah masyarakat dan Negara kita sendiri

Tujuan dari bantuan tersebut adalah untuk menhindarkan terjadinya

perceraian. Tapi bukan itu saja yang harus diusahakan, bukanlah sekedar

mendirikan “damai dalam arti tiada perang”, tetapi bagaimana dapat

memulihkan keserasian,keharmonisan, suasana paham-memahami, harga

menghargai diantara suami isteri yang tadinya bersengketa itu.2

Adapun nasihat yang diberikan oleh BP4 untuk menyelesaikan masalah

keluarga. Sehingga diharapkan keadaan konflik yang terjadi pada pasangan

yang bersengketa tidak menjadi semakin parah, sekaligus dapat menghindarkan

tragedy perceraian yang berakibat sangat menyakitkan. Inilah beberapa hal yang

dimaksud:

1. Mengingatkan Memori Masa Lalu

Terkadang pasangan suami isteri yang sedang berselisih atau

bersengketa kerapkali melupakan memori-memori indah ketika awal pernikahan

mereka. Mereka cenderung mengikuti emosi dan ego masing-masing. Oleh

karena itu, BP4 menasihati kepada pasangan suami isteri yang sedang berselisih

2 Amidhan dan Moeslim Abdurrahman, Pedoman Penasehatan : Badan Penasehatan

Perkawinan Perselisihan dan Perceraian (Jakarta : Departemen Agama RI, 1980), h. 69-71 

Page 60: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

53

agar selalu mengingat-ingat memori indah ketika awal perkenalan mereka

sampai pernikahan mereka dan membuang segala egoisme yang ada di dalam

diri mereka agar mau bersatu kembali.

2. Jangan Sekali-sekali Meremehkan Pasangan

Di zaman modern ini isteri-isteri tidak lagi mau menjadi penghuni

sangkar, walau sangkar itu terbuat dari emas dan di dalamnya tersedia segala-

galanya. Mereka tidak mau dikurung, tetapi ingin lebih bebas dalam hal berfikir,

berkeinginan, bercita-cita dalam mengembangkan kemampuan-kemampuannya.

Hal tersebut berpengaruh terhadap keadaan dalam suatu keluarga

khususnya dalam hal ekonomi suatu keluarga. Walaupun Suami adalah

pemimpin keluarga, bukan berarti pendapat keuangan suami itu harus selalu

lebih besar daripada isteri. Di zaman sekarang tidak sedikit pendapatan ekonomi

isteri lebih besar daripada suami, hal yang demikian itulah yang terkadang para

suami merasa terkucilkan oleh isteri sehingga memicu terjadinya pertengkaran

dan perselisihan.

Maka peran BP4 dalam hal ini yaitu memberi nasihat agar masing-

masing pihak untuk tidak saling meremehkan pasangannya, hendaknya masing-

masing pihak untuk toleransi satu sama lain dan saling keterbukaan terutama

dalam hal ekonomi keluarga.3

3 Wawancara Pribadi Dengan Aliyah Hamka, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta 21 Juli 2010  

Page 61: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

54

3. Sikap Lapang Dada Suami Isteri

Seorang isteri kerapkali tidak dapat memahami latar belakang problem

yang sedang dihadi suaminya. Hal ini kadang sangat memperuncing keadaan.

Karena seorang isteri akan selalu menuntut. Disebabkan oleh kodrat wanita

yang semacam ini, seyogyanya seorang suami memiliki sifat lapang dada, dan

tidak tergesa-gesa menghitung kesalahan-kesalahan yang dilakukan isteri.

Untuk mengimbanginya, seorang isteri harus bersabar, karena kesabaran

menjadi neraca atas diri dan kedudukannya. Bahkan seorang isteri harus

menghargai dan menerima kondisi suami yang telah ditetapkan oleh syariat

sebagai penanggung nafkah baginya.

4. Kemaslahatan Yang Harus Dijaga

Sudah sangat jelas dan nyata bahwa untuk mewujudkan sebuah

kehidupan dan kebahagiaan, Islam menuntut beberapa kewajiban dari umatnya.

Antara lain, Islam memberikan tanggung jawab manusia untuk memenuhi

segala kebutuhan sebagai sarana tegaknya hukum-hukum kemanusiaan.

Tidak asing lagi, bagi masyarakat kita yang tengah dilanda krisis, harus

berusaha dengan sekuat tenaga bangkit memperbaikinya, agar dapat terhindar

dari perpecahan. Maka BP4 menyarankan kepada setiap pasangan suami isteri

yang selama ini belum bias saling memahami, agar menauhi sikap yang justru

dapat memperuncing situasi. Ciptakanlah ketenangan, hindarilah percekcokan

dan gejolak supaya tidak membuang-buang waktu yang seharusnya dapat

digunakan untuk mengurus hal-hal lain yang lebih penting. Kobarkanlah

Page 62: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

55

semangat rindu. Hapuslah trauma-trauma masa lalu yang menyakitkan, bukalah

lembaran baru, torehkanlah sejarah baru yang cemerlang.4

5. Keseimbangan Antara Hak Dan Kewajiban Adalah Merupakan Kunci

Keberhasilan

Hak ialah suatu yang harus diterima sedangkan kewajiban adalah

sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik. Begitulah kehidupan antara

suami isteri dalam setiap rumah tangga, apabila dua hal tersebut tidak seimbang

niscaya akan timbullah percekcokan dan perselisihan dalam rumah tangga.

Sebaliknya jika antara hak dan kewajiban itu seimbang atau sejalan,

terwujudlah keserasian dan keharmonisan dalam rumah tangga, rasa

kebahagiaan semakin terasa dan kasih sayang akan terjalin dengan baik. Sang

anak menghormati orang tuanya, orang tua saying kepada anaknya, suami

menghargai isterinya dan isteripun menghormati suaminya seterusnya. Inilah

yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW dengan sabdanya yang intinya adalah

“ Rumah tanggaku laksana surga bagiku “

Oleh karena itu antara suami isteri harus tahu dan melaksanakan hak

serta kewajibannya masing-masing, demikian juga sang anak harus tahu diri dan

menghormati orang tuanya..

Pada umumnya yang menimbulkan perselisihan dan perceksokan dalam

rumah tangga itu karena salah satu pihaknya tidak dapat menjalankan fungsinya

4 Ali Husain Muhammad Makki al-Amili, Perceraian Salah Siapa : Bimbingan Islam Dalam

Mengatasi Problematika Rumah Tangga (Jakarta: Lentera, 2001), h. 123-133  

Page 63: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

56

dengan baik, mereka tidak saling menghargai, tidak saling menghormati, tidak

saling pengertian antara sesame mereka dalam rumah tangganya

6. Pengamalan Ajaran Agama Dalam Rumah Tangga

Dalam setiap rumah tangga orang yang beriman pengamalan ajaran

agama adalah sangat penting dan mutlak diperlukan, keran ajaran agama adalah

salah satunya pegangan hidup manusia yang mengatur sikap tingkah laku agar

sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan yang luhur. Mendidik dan

mengajar anak-anak atau keluarga adalah suatu kewajiban yang tidak dapat

ditawar-tawar orang tua (suami isteri), sesuai dengan sabda Rasulullah SAW

yang intinya yaitu “Tiap-tiap kamu menjadi pemimpin dan bertanggungjawab

terhadap yang dipimpinnya, raja adalah pemimpin, tiap-tiap laki-laki menjadi

pemimpin terhadap penghuni rumah tangganya (keluarganya). Dan

perempuan-perempuan menjadi pemimpin (pengasuh) dari rumah tangga

suaminya dan anak-anaknya. Tiap-tiap kamu menjadi pemimpin, dan tiap-tiap

pemimpin akan ditanya kelak (bertanggungjawab) terhadap orang-orang yang

dipimpinnya”.( H.R Bukhari )

Berdasarkan hadits Rasulullah SAW diatas, dapat diambil pengertian

antara lain suami isteri wajib mengajar atau menuntun anak-anak dan

keluarganya dengan Ilmu Pengetahuan Agama, sehingga mereka mengerti dan

mampu mengamalkan ajaran agama itu dalam kehidupan sehari-hari.5

5 Sidi Nazar Bakri, Kunci Keutuhan Rumah Tangga : Keluarga Yang Sakinah (Jakarta: CV

Pedoman Ilmu Karya, 1993), h. 37  

Page 64: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

57

3. Kesepakatan Akta Perdamaian

Strategi atau kebijakan yang lain yang dilakukan oleh BP4 yaitu

membuat Akta Perdamaian. Hal ini dilakukan apabila para pihak yang

bersengketa yang mengadukan permasalahannya ke BP4 untuk diselesaikan

telah sepakat untuk berdamai dan tidak membawa permasalahannya tersebut ke

Pengadilan Agama.

Akta perdamaian tersebut cukup memiliki kekuatan hukum, artinya akta

tersebut ditandatangani oleh konsultan BP4 dan disepakati oleh kedua belah

pihak yang bersengketa, disamping itu, apabila ada dari salah satu pihak yang

telah mengajukan permasalahannya ke Pengadilan Agama, maka gugatan yang

telah diajukan ke Pengadilan Agama dapat dicabut dengan berdasarkan akta

perdamaian dari BP4 tersebut, yang tentunya prosesnya terlebih dahulu melalui

proses mediasi di Pengadilan Agama .

Akan tetapi, apabila ketentuan dalam perjanjian tersebut tidak ditepati

oleh salah satu pihak, maka yang lain dapat mengadukan kembali kepada BP4

Pusat untuk diselsaikan sebagaimana mestinya6.

B. Kinerja Mediasi BP4 Dalam Menekan Angka Perceraian

Seperti yang telah diketahui bersama bahwasanya BP4 ini mempunyai

banyak macam tugasnya yang masuk dalam program kerja mereka yaitu

6 Wawancara Pribadi Dengan Zubaidah Muchtar, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta, 29 Juli 2010

 

Page 65: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

58

memberikan peranan dan kontribusi yang baik di masyarakat guna tercapainya

tujuan perkawinan. Di samping itu BP4 mempunyai kewajiban agar mampu

memerankan atau memperkecil angka perceraian.

Pada organisasi di tingkat pusat BP4 mempunyai bidang-bidang yang

salah satunya yaitu dalam bidang pembinaan keluarga, perselisihan dan

perceraian atau dalam hal ini yaitu memediasikan pihak-pihak yang berselisih

atau bersengketa agar tidak terjadi perceraian.

BP4 Pusat ini berupaya memenuhi semua program kerja yang telah

ditetapkan, salah satunya yang disoroti dalam skripsi ini adalah efektifitas

mediasi atau pemberian bantuan dalam mengatasi masalah perkawinan,

keluarga dan perselisihan perkawinan yang dilakukan oleh BP4 yang

bersangkutan guna menekan angka perceraian. Berikut akan penulis lampirkan

data-data kasus klien yang berkonsultasi di kantor BP4 Pusat pada tahun 2009

DATA-DATA KASUS KLIEN YANG BERKONSULTASI DI KANTOR BP4

PUSAT7

I. Data-data kasus yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini adalah diperoleh

antara Januari s/d Desember 2007 yang sedang/telah ditangani para Konsultan

secara langsung di Sekretariat Biro Konsultasi dan Penasihatan Hukum BP4

7 Data-data Kasus Klien Yang Berkonsultasi Di Kantor BP4 Pusat dari Tahun 2007-2009,

dapat dilihat di Lampiran 

Page 66: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

59

Pusat, berdasarkan berbagai latar belakang terjadinya perselisihan atau

perceraian.

Tabel 3.1

Data Kasus Klien Yang Berkonsultasi Di Kantor BP4 Pusat Pada Tahun 2007

2007 Pernikahan Anak KDRT Rujuk WIL Ekonomi Waris Cerai Jmlh

Jan 20 - 5 - 10 1 1 6 43

Feb 18 - 6 1 - - 1 5 31

Maret - 3 1 - - 1 - 7 12

April 8 - - 4 4 - 5 13 34

Mei 15 - - 4 - - 5 8 32

Juni 5 - - 6 5 - 5 14 35

Juli 5 - 4 - 6 5 5 8 33

Agust 8 - - 5 5 - 6 5 29

Sept 7 - - - - 8 - 6 21

Oktr 5 - - - - 4 - 7 16

Nop 4 - - - - - - 5 9

Des 15 - - - 4 - 4 5 28

Total 110 3 16 20 34 19 32 89 323

Keterangan:

Berdasarkan data-data tersebut di atas, jumlah total kasus yang ditangani para

konsultan selama 1 (satu) tahun sebanyak 323 kasus. Dari jumlah tersebut BP4

Pusat terdapat limpahan dari Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebanyak 25 kasus

gugatan cerai dan berhasil didamaikan sebanyak 10 pasangan suami istri,.

Page 67: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

60

II. Data-data kasus yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini adalah diperoleh

antara Januari s/d Desember 2008 yang sedang/telah ditangani para Konsultan

secara langsung di Sekretariat Biro Konsultasi dan Penasihatan Hukum BP4

Pusat, berdasarkan berbagai latar belakang terjadinya perselisihan atau

perceraian.

Tabel 3.2

Data Kasus Klien Yang Berkonsultasi Di Kantor BP4 Pusat Pada Tahun 2008

2008 Pernikahan Anak KDRT Rujuk WIL Ekonomi Waris Cerai Jmlh

Jan 1 - 2 - 2 1 1 4 11

Feb 5 - 3 1 - - 1 3 13

Maret - 1 1 - - 1 - 5 8

April 4 - - 2 2 - 2 10 20

Mei 11 - - 1 - - 2 5 19

Juni 2 - - 3 2 - 2 10 19

Juli 1 - 1 - 2 1 2 6 13

Agust 5 - - 1 1 - 2 2 12

Sept 5 - - - - 1 - 3 9

Oktr 3 - - - - 1 - 3 7

Nop 1 - - - - - - 3 4

Des 10 - - - 1 - 2 3 15

Total 48 1 7 8 10 5 14 57 150

Keterangan:

Berdasarkan data-data tersebut di atas, jumlah total kasus yang ditangani para

konsultan selama 1 (satu) tahun sebanyak 150 kasus. Dari jumlah tersebut BP4

Page 68: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

61

Pusat terdapat limpahan dari Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebanyak 15 kasus

gugatan cerai dan berhasil didamaikan sebanyak 5 pasangan suami istri,.

III Data-data kasus yang dapat kami sampaikan dalam laporan ini adalah

diperoleh antara Januari s/d Desember 2009 yang sedang/telah ditangani para

Konsultan secara langsung di Sekretariat Biro Konsultasi dan Penasihatan

Hukum BP4 Pusat, berdasarkan berbagai latar belakang terjadinya

perselisihan atau perceraian.

Tabel 3.3

Data Kasus Klien Yang Berkonsultasi Di Kantor BP4 Pusat Pada Tahun 2009

2009 Pernikahan Anak KDRT Rujuk WIL Ekonomi Waris Cerai Jmlh

Jan 5 - 3 - - 3 - 4 12

Feb 3 1 - - - - - 2 6

Maret 5 1 2 - - 1 - 2 11

April 3 - - - - - - 4 7

Mei 3 - - - - - 1 2 6

Juni 5 1 - - - - - 1 7

Juli 2 - 1 2 - - - 1 6

Agust 3 2 - - - - - 1 6

Sept 2 - - - - - - - 2

Oktr 1 - - - - 6 - 1 8

Nop 3 2 2 2 - 1 2 12

Des 1 - 1 1 1 - - 1 5

Total 36 4 3 4 3 10 5 19 88

Page 69: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

62

Keterangan:

Berdasarkan data-data tersebut di atas, jumlah total kasus yang ditangani para

konsultan selama tahun 2009 sebanyak 88 kasus.

NB.

- dilihat dari jumlah klien yang datang berkonsultasi tentang perceraian tahun

2008 sebanyak 57 kasus dan tahun 2009 sebanyak 19 kasus, terjadi penurunan

38 kasus.

- Konsultasi perkawinan yang meliputi hak dan kewajiban suami istri tahun 2008

sebanyak 48 kasus dan tahun 2009 sebanyak 36 kasus, terjadi penurunan 12

kasus.

- Secara total jumlah klien yang berkonsultasi tahun 2008 sebanyak 150 kasus

dan tahun 2009 sebanyak 88 kasus, terjadi penurunan 62 kasus

Berdasarkan data-data yang penulis peroleh diatas, baik dari hasil

wawancara dengan para pihak yang terkait, dengan melihat mekanisme

pemberian bantuan penasihatan atau konsultasi yang dibuka dari hari senin

sampai dengan hari jumat, dan melihat arsip-arsip yang berkaitan dengan

pembahasan yang penulis jadikan lampiran, maka penulis menyimpulkan bahwa

BP4 Pusat belum memiliki peran yang efektif baik dalam memberikan

penasihatan perselisihan keluarga maupun menyelesaikan perselisihan yang

diadakan di kantor BP4 pusat tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1,

3.2, dan 3.3 diatas.

Page 70: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

63

Disamping itu, Hal tersebut juga ditegaskan oleh salah satu Konsultan

BP4 Pusat Prof.Dr.Hj. Aliyah Hamka MA bahwa perselisihan keluarga yang

berhasil didamaikan oleh BP4 Pusat ini sekitar 25% sampai dengan 30% dari

pasangan yang meminta bantuan penyelesaian di BP4 Pusat. Selebihnya sekitar

60% sampai dengan 75% pasangan yang berselisih tersebut kembali berselisih

yang pada akhirnya salah satu dari pasangan tersebut mengajukan gugatan cerai

ke Pengadilan Agama. Di samping itu juga, masih banyak masyarakat yang

belum tahu tentang program-program yang dilakukan oleh BP4 salah satunya

dalam pemberian bantuan penyelesaian perselisihan keluarga. Banyak

masyarakat ketika terjadi perselisihan keluarga, mereka langsung membawa

permasalahan tersebut ke Pengadilan Agama, tidak melakukan penyelesaian

dahulu di BP4.8

Akan tetapi, dari keterangan-keterangan tersebut diatas, penulis juga

berpendapat bahwa BP4 Pusat ini sedang terus berupaya menggalakkan dan

mencari jalan yang lebih efektif lagi berguna dalam memberikan kontribusi

mereka kepada masyarakat, agar masyarakat merasa perlu adanya organisasi

lembaga tersebut. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh ketua

umum BP4, Drs. H. Taufiq SH. MH bahwa disamping program penasihatan

perkawinan, advokasi hukum keluarga dan program-program lainnya untuk

mewujudkan keluarga sakinah menurut ajaran Islam, sesuai tujuan BP4,

8 Ibid, Wawancara Pribadi Dengan Aliyah Hamka, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta 21 Juli 2010  

Page 71: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

64

program peningkatan mediasi nampak menjadi salah satu program unggulan

pengurus BP4 sekarang.

Menurutnya, “ini dalam rangka menangkap peluang yang telah dibuka

oleh Ketua MA-RI dengan PERMAnya Nomor 1/2008 tentang prosedur

mediasi”.9

Taufiq melanjutkan bahwa anggota pengurus dan tokoh-tokoh BP4

yang sudah berpengalaman sejak lama mendamaikan perselisihan perkawinan

kini perlu masuk system dengan menjadi mediator bersertifikat yang

professional, sesuai PERMA. Menurutnya BP4 tinggal meningkatkan dalam

metode nya saja, substansinya sudah cukup dan kalaupun masih ada

kekurangan, BP4 tinggal melakukan latihan khusus saja, bukan pada pelatihan

mediasi nya.

Oleh karena itu, para ketua sepakat agar proses menjadikan BP4 sebagai

lembaga pelatihan mediasi sesuai PERMA segera ditempuh secepatnya.10

C. Hambatan Dan Tantangan Yang Dihadapi Oleh BP4 Dalam Melakukan

Mediasi

Salah satu cita-cita perkawinan adalah untuk membentuk keluarga atau

rumah tangga yang bahagia dan sejahtera serta damai tanpa adanya masalah

9 http://www.pta-jakarta.net 

10 Ibid  

Page 72: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

65

atau konflik yang terjadi di dalamnya. Namun untuk mencapai cita-cita tersebut,

tidak selalu berjalan lancer tetapi pasti ada saja kendala yang menghambat

usaha seseorang tersebut yang mau tudak mau harus dihilangkan terlebih dahulu

demi tercapainya cita-cita atau tujuan tersebut.

Begitupun dalam memberikan penasihatan dan mendamaikan pada

pasangan yang bersengketa, BP4 Pusat menemui kendala yang menjadi

hambatan untuk terlaksana secara efektifnya program kerja mereka, diantaranya

adalah:

1. Masalah Yang Diadukan Sudah Sangat Berat Sekali

BP4 sebagai Badan penasihatan dan perselisihan perkawinan bertujuan

menyelesaikan perselisihan perkawinan agar tidak terjadi perceraian. BP4

menerima dengan terbuka pengaduan dari pasangan suami isteri yang berselisih

dengan berbagai macam persoalan. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka yang

berselisih biasanya masalah yan diadukan sudah sangatlah parah, yang bisa

dikatakan sudah sangat sulit untuk didamaikan.

Menurut Drs.H. Kadi Sastrowirjono, biasanya pasangan yang berselisih

yang mengadukan berbagai macam persoalannya itu pasangan yang memiliki

usia perkawinan yang masih muda, yaitu antara 5 sampai 8 tahun perkawinan.

Usia perkawinan yang masih muda tersebut sangat rentan dengan berbagai

macam perselisihan dan perceraian.

2. Salah Satu Pihak Jarang Sekali Datang Untuk Memenuhi Panggilan Mediasi di

BP4

Page 73: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

66

Salah satu tugas dari BP4 setelah menerima pengaduan dari salah satu

pihak yang berselisih adalah memanggil pihak yang lain untuk hadir bersama

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Akan tetapi, biasanya salah satu

pihak yang sedang berselisih jarang sekali datang memenuhi panggilan BP4.

Tidak sedikit dari salah satu pasangan yang dipanggil oleh BP4

mengabaikan panggilan tersebut. Meskipun waktu panggilan tersebut sudah

disesuaikan dengan waktu luang salah satu pihak yang berselisih tersebut.

Hal tersebut sangat berbeda sekali dengan panggilan mediasi di

Pengadilan Agama. Mereka cenderung lebih patuh pada panggilan dari

Pengadilan Agama, walaupun masih ada juga yang tidak memenuhi panggilan

mediasi dari Pengadilan Agama karena alasan kesibukan

3. Para Pihak Yang Berselisih Lebih Memilih Datang Sendiri-Sendiri

BP4 dalam menyelesaikan perselisihan perkawinan dari pasangan yang

bersengketa perlu mengetahui secara keseluruhan dari permasalahan yang

sedang dialami oleh suami maupun isteri. BP4 dalam menyelesaikan

permasalahan yang dialami oleh pasangan yang bersengketa perlu

mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak tentang permasalah yang

dialami oleh suami isteri. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka yang

mengadukan permasalahannya itu datang dengan sendiri-sendiri. Mereka

cenderung tidak mau hadir bersama. Salah satu dari mereka yang hadir hanya

menceritakan keburukan dari pasangan mereka, mereka lebih cenderung

menutup-nutupi kebrukuan yang ada pada dirinya.

Page 74: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

67

Hal inilah yang menjadi kesulitan bagi BP4 untuk menyelesaikan

perselisihan mereka. Menurut Drs. H. Kadi Sastrowirjono, pasangan yang

sedang beselisih haruslah hadir secra bersama-sama dan menceritakan segala

permsalahan yang sedang dialaminya agar dapat dicarikan jalan keluarnya,

hendaklah mereka jangan menutup-nutupi segala permasalahan yang sedang

dialaminya.11

Sedangkan tantangan bagi konsultan BP4 Pusat adalah sebagai berikut:12

1. Ketika Menjadi Mediator Atau Konsultan Yang Baik

Menurut salah satu konsultan di BP4 Pusat, menjadi mediator yang baik

sangatlah sulit. Seperti mengontrol emosi, artinya tidak terbawa dengan suasana

karena kedua belah pihak biasanya merasa sama-sama benar. Sebagai mediator

harus sabar, tenang dan pintar mengolah kata-kata agar suasana menjadi damai

kembali

2. Mengetahui Karakter Masing-Masing Pihak

Mengetahui karakter masing-masing pihak merupakan tantangan juga

bagi mediator. Karena paling tidak harus mengetahui ilmu kejiwaan. Bagaimana

memadukan dua karakter para pihak bersengketa yang berbeda itu agar terjadi

perdamaian.

11 Ibid, Wawancara Pribadi Dengan Kadi Sastrowirjono, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta 26 Juli 2010 

12 Ibid, Wawancara Pribadi Dengan Zubaidah Muchtar, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta, 29 Juli 2010  

Page 75: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

68

3. Mampu Memahami Penyebab Terjadinya Sengketa

Menjadi mediator yang baik harus memahami penyebab terjadinya

knflik antar para pihak. Mungkin karena factor budaya, social atau ekonomi.

Serta mampu memberikan solusi yang terbaik terhadap penyelesaian yang

dihadapi para pihak.

4. Memberikan Sarana Yang Mendukung

Artinya bagaimana seorang mediator memberikan suasana yang

mendukung kepada para pihak. Agar para pihak merasa nyaman dan tentram

ketika memasuki ruang mediasi. Juga posisi duduknya yang tidak memberikan

suatu posisi yang memisahkan para pihak untuk menjadi lawan, tetapi

memposisikan bagaimana menjaga hubungan baik antar para pihak.

Tantangan berikutnya adalah penyediaan fasilitas, ruang pertemuan yang

memadai untuk proses mediasi. Kalau tempatnya tidak memadai justru akan

menyulitkan para pihak. Bagaimana kalau kondisi ruangan panas, ramai hiruk

pikuk dimana sulit mendapatkan privacy dan kemanan. Itu malah membuat

orang stress, mediasi jadi menegangkan. Begitu para pihak masuk pengadilan,

auranya sudah tidak enak.

Selain hambatan dan tantangan tentu saja terdapat keuntungan setelah

proses mediasi, baik bagi pihak yang bersengketa maupun bagi hakim mediator

sendiri. Bagi pihak yang bersengketa kalau terjadinya perdamaian tentunya

adalah sesuatu yang sangat menguntungkan. Karena masalah yang mereka

Page 76: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

69

hadapi terselesaikan dengan kebaikan dan keuntungan yang diperoleh bagi

masing-masing pihak.

Namun sebaliknya, kalau tidak terjadi perdamaian minimal sebagai

dasar untuk saling instropeksi diri. Sebagai suatu motifasi agar para pihak

menyadari akan hal-hal yang telah dilakukan pada masa yang lalu dan sebagai

pelajaran agar tidak terulang kembali pada masa yang akan dating.

D. Analisa Penulis

Berdasarkan data-data yang penulis peroleh baik dari hasil wawancara

dengan para pihak yang terkait, dan melihat arsip-arsip yang berkaitan dengan

pembahasan yang penulis jadikan lampiran, bahwa BP4 Pusat dalam

memberikan penasihatan perselisihan keluarga maupun menyelesaikan

perselisihan belum efektif(sebagaimana yang diuraikan dalam bahasan

sebelumnya). Menurut analisa penulis, ada beberapa hambatan-hambatan yang

menyebabkan lembaga BP4 belum efektif dalam memberikan penasihatan

keluarga maupun penyelesaian perselisihan, diantara hambatan-hambtan

tersebut yaitu:

1. Hambatan Yang Bersifat Teknis-Praktis

Adapun hambatan-hambatan yang bersifat teknis-praktis yang dimaksud

diantaranya seperti:

a. Salah Satu Pihak Jarang Sekali Datang Untuk Memenuhi Panggilan

Mediasi di BP4

Page 77: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

70

Salah satu tugas dari BP4 setelah menerima pengaduan dari salah satu

pihak yang berselisih adalah memanggil pihak yang lain untuk hadir bersama

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Akan tetapi, biasanya salah satu

pihak yang sedang berselisih jarang sekali datang memenuhi panggilan BP4.

Tidak sedikit dari salah satu pasangan yang dipanggil oleh BP4

mengabaikan panggilan tersebut. Meskipun waktu panggilan tersebut sudah

disesuaikan dengan waktu luang salah satu pihak yang berselisih tersebut.

b. Para Pihak Yang Berselisih Lebih Memilih Datang Sendiri-Sendiri

BP4 dalam menyelesaikan perselisihan perkawinan dari pasangan yang

bersengketa perlu mengetahui secara keseluruhan dari permasalahan yang

sedang dialami oleh suami maupun isteri. BP4 dalam menyelesaikan

permasalahan yang dialami oleh pasangan yang bersengketa perlu

mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak tentang permasalah yang

dialami oleh suami isteri. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka yang

mengadukan permasalahannya itu datang dengan sendiri-sendiri. Mereka

cenderung tidak mau hadir bersama. Salah satu dari mereka yang hadir hanya

menceritakan keburukan dari pasangan mereka, mereka lebih cenderung

menutup-nutupi kebrukuan yang ada pada dirinya..13

13 Ibid, Wawancara Pribadi Dengan Kadi Sastrowirjono, Konsultan BP4 Pusat, Jakarta 26

Juli 2010 

Page 78: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

71

2. Hambatan Yang Bersifat Legal-Formal

Diantara hambatan-hambatan yang bersifat legal –formal diantaranya

sebagai berikut:

a. Kelembagaan BP4 Yang Lemah.

Reformasi disegala bidang ternyata tidak menyentuh substansi fungsi

yang dijalankan BP4 selama ini. Peran-peran yang dijalankan BP4 kalah

pamor dengan LSM-LSm perempuan yang bermunculan. BP4 tidak hanya

stagnan lebih dari itu mengalami fungsi dan peranannya, apalagi setelah diatur

system keuangan Negara, terutama terbitnya UU No.13 Tahun 2003, maka

lembaga-lembaga resmi seperti BP4, P2A dan BKM otomatis tidak

memperoleh biaya operasional. Ketiadaan biaya operasional ini semakin

memperpuruk kondisi BP4.

Disamping itu juga visi an misi BP4 belum terpahami oleh seluruh

elemen. Ada kemungkinan hal ini disebabkan lemahnya visi, misi ataupun

worldview BP4 dan juga sturuktur kepengurusan yang diisi oleh para pejabat

terkadang tidak mempertimbangkan prinsip profesionalisme, dampaknya

terhadap BP4 dijalankan sebagai “sampingan”, sebab tidak menjadi

tupoksi(tugas pokok dan fungsi) dari pejabat itu sendiri.

3. Hambatan Yang Bersifat Kultural

Yang dimaksud hambatan yang bersifat cultural disini adalah hambatan

yang bersifat budaya yang sangat sacral yang harus dipatuhi. Penulis

Page 79: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

72

mengambil contoh dalam Hukum Adat Bali.14 Dalam hukum adat bali,

perempuan memiliki peran sentral dalam masyarakat. Laki-laki dan

perempuan adalah setara. Dalam hokum adat bali ada pemahaman bahwa bagi

setiap keluarga yang tidak menghormati kaum perempuan, niscaya keluarga

itu akan hancur lebur berantakan, rumah dimana perempuannya tidak

dihormati sewajarnya, keluarga itu akan hancur seluruhnya.

Jadi, pemahaman tersebutlah yang dianut dan dibawa sampai kedalam

pernikahan atau rumah tangga, jika perempuan tersebut sudah tidak dihormati,

maka perceraiannlah yang akan terjadi. Hal inilah yang menghambat BP4

dalam mendamaikan pasangan yang bersengketa.

.

14 Mengikis Ketidakadilan Gender Dalam Adat Bali diambil dari http://ejournal.unud.ac.id/ 

Page 80: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

73

Page 81: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mempelajari dan menganalisa berbagai masalah dalam skripsi

yang berjudul “Efektifitas Mediasi Melalui BP4 Dalam Menekan Angka

Perceraian Pada BP4 Pusat Jakarta”. Dari seluruh pembahasan dalam bab

per bab di muka, penulis mengemukakan beberapa kesimpulan, yaitu

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Keberadaan lembaga BP4 Pusat Jakarta yang berperan dalam memberikan

bantuan atau advokasi pada pasangan suami isteri yang bersengketa sangatlah

besar, tidak hanya BP4 Pusat saja, tetapi juga pada lembaga BP4 lainnya baik

BP4 yang berada ditingkat provinsi maupun tingkat kecamatan. Untuk

mencapai tujuan daripada BP4 itu sendiri, yaitu salah satunya mempertinggi

nilai perkawinan dan terwujudnya rumah tangga sejahtera dan bahagia

menurut ajaran Islam, maka BP4 Pusat mempunyai peran yang sangat penting

kepada pasangan suami isteri yang bersengketa guna menyelesaikan

perselisihan atau sengketa yang sedang mereka alami. Peran BP4 tersebut

dimaksudkan agar para pasangan yang bersengketa tidak membawa

permasalahannya tersebut ke Pengadilan, akan tetapi mereka lebih memilih

menyelesaikan permasalahannya di BP4. Disamping itu BP4 berusaha

semaksimal mungkin agar tidak terjadinya perceraian.

73

Page 82: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

74

2. Pemberian bantuan pnyelesaian perselisihan yang dilakukan oleh BP4 Pusat

kepada pasangan yang bersengketa dirasakan belum berjalan efektif. Hal ini

ditunjang dengan bukti-bukti data yang mengarah kesana, yaitu dari 150 kasus

yang diterima oleh BP4 Pusat pada tahun 2009, hanya 5 kasus saja yang dapat

didamaikan oleh konsultan BP4. Disamping itu menurut Prof.Dr.Hj. Ailyah

Hamka yang mengatakan bahwa sekitar 25% sampai 30% dari pasangan yang

mengadukan permasalahannya ke BP4 Pusat yang berhasil didamaikan, dan

sisanya sekitar 60% sampai 75% tidak dapat didamaikan. Mereka lebih

memilih membawa permasalahannya ke Pengadilan Agama dengan

mengajukan gugatan perceraian. Akan tetapi, BP4 Pusat ini sedang terus

berupaya menggalakkan dan mencari jalan yang lebih efektif lagi berguna

dalam memberikan kontribusi mereka kepada masyarakat, agar masyarakat

merasa perlu adanya organisasi lembaga tersebut.

3. Adapun hambatan-hambatan dan tantangan yang dialami oleh BP4 Pusat dalam

memberikan bantuan penyelesaian perselisihan diantaranya yaitu:

a. Masalah Yang Diadukan Sudah Sangat Berat Sekali

Kebanyakan dari mereka yang berselisih biasanya masalah yang

diadukan sudah sangatlah parah, yang bisa dikatakan sudah sangat sulit untuk

didamaikan.

Biasanya pasangan yang berselisih yang mengadukan berbagai macam

persoalannya itu pasangan yang memiliki usia perkawinan yang masih muda,

Page 83: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

75

yaitu antara 5 sampai 8 tahun perkawinan. Usia perkawinan yang masih muda

tersebut sangat rentan dengan berbagai macam perselisihan dan perceraian.

b.Salah Satu Pihak Jarang Sekali Datang Untuk Memenuhi Panggilan Mediasi

di BP4

Salah satu pihak yang sedang berselisih jarang sekali datang memenuhi

panggilan BP4. Tidak sedikit dari salah satu pasangan yang dipanggil oleh

BP4 mengabaikan panggilan tersebut. Meskipun waktu panggilan tersebut

sudah disesuaikan dengan waktu luang salah satu pihak yang berselisih

tersebut.

Hal tersebut sangat berbeda sekali dengan panggilan mediasi di

Pengadilan Agama. Mereka cenderung lebih patuh pada panggilan dari

Pengadilan Agama, walaupun masih ada juga yang tidak memenuhi panggilan

mediasi dari Pengadilan Agama karena alasan kesibukan

c. Para Pihak Yang Berselisih Lebih Memilih Datang Sendiri-Sendiri

BP4 dalam menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh pasangan

yang bersengketa perlu mendengarkan keterangan dari kedua belah pihak

tentang permasalah yang dialami oleh suami isteri. Akan tetapi, kebanyakan

dari mereka yang mengadukan permasalahannya itu datang dengan sendiri-

sendiri. Mereka cenderung tidak mau hadir bersama. Salah satu dari mereka

yang hadir hanya menceritakan keburukan dari pasangan mereka, mereka

lebih cenderung menutup-nutupi keburukuan yang ada pada dirinya.

Page 84: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

76

B. Saran-saran Untuk BP4

Setelah penulis melakukan penelaahan dan pembahasan serta penelitian

secara langsung, serta berdasarkan data yang penulis dapatkan, ada beberapa

hal yang ingin penulis sampaikan yang sekiranya bisa menjadi saran bagi

lembaga yang bersangkutan. Pertama, dalam hal sosialisasi BP4 kepada

masyarakat baik mengenai proramnya maupun eksistensinya sebagai lembaga

yang mandiri, professional dan memiliki mitra kerja dengan Kementrian

Agama untuk mencari jalan yang lebih efektif lagi berguna dalam

memberikan kontribusi kepada masyarakat, agar masyarakat merasa perlu

adanya organisasi lembaga tersebut.

Kedua, BP4 harus terus menggalakan program kerjanya, terutama dalam

bidang mediasi dan advokasi agar BP4 mendapat peluang yang telah dibuka

oleh Ketua MA-RI dengan PERMAnya Nomor 1/2008 tentang prosedur

mediasi. Selain itu, anggota pengurus dan tokoh-tokoh BP4 yang sudah

berpengalaman sejak lama mendamaikan perselisihan perkawinan kini perlu

masuk system dengan menjadi mediator bersertifikat yang professional, sesuai

PERMA.

Ketiga, Perlu adanya dukungan dari semua pihak agar proses

menjadikan BP4 sebagai lembaga pelatihan mediasi sesuai PERMA segera

ditempuh secepatnya.

Keempat, hendaknya ada beberapa orang yang selain mengerti akan

hukum agama dan perkawinan juga menguasai bidang psikologi, hal ini sangat

Page 85: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

77

mendukung program BP4 sebagai lembaga konsultasi bagi para pasangan yang

sedang dilanda masalah.

Kelima, BP4 harus atau perlu mempunyai lembaga pengawasan

penasihatan perselisihan perkawinan. Hal ini dimaksudkan agar pasangan yang

berselisih yang telah mengadukan permasalahannya dan telah mendapatkan

penasihatan dan penyelesaiaannya selalu tarpantau perkembangan atau kondisi

rumah tangganya, apakah mereka sudah benar-benar damai atau masih ada

masalah.

Page 86: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Karim

Abbas, Ziyad, Fiqh Wanita Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: Akademika

Pressindo, 1992

Abu Dawud, Al-Hafidz, Sunan Abu Dawud, Beiut: Darl Al-Fikr, 1994, Jilid 2

Ahmad, Baharuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia : Studi Historis

Metodelogis, Jakarta: Gaung Persada, 2001

Ali Akbar, Meningkatkan Usaha BP4 Dalam Penasihatan : Problem

Pelaksanaan Undang-Undang Perkawinan Dan Pembinaan Keluarga,

Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, Jakarta : BP4 Pusat, 1996,

edisi Januari No. 283

Al-Nawawy, Abu Zakariya bin Yahya, Mughni al-Muhtaj, Mesir: Mustafa Al-

Babi Al-Halaby, 1957

Al-Asqalani, Fathul Baari : Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari, Jakarta:

Pustaka Azam, 2005

Al-Hamdani, H.S.A, Risalah Nikah, Pekalongan: Raja Murah, 1980

Al-Yahya, M.Bagir, Fiqh Praktis : Menurut Al-Qur’an As Sunnah dan

Pendapat Para Ulama, Bandung: Mizan, 2002, Cet. Ke-2

Al-Zuhaili, Wahbah., Al-Fiqh Al-Islam Wa Addillatuhu, Damaskus: Daar al-

Fikr, 1989, Jilid VI. cet. Ke-3.

78

Page 87: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

79

Amidhan dan Moeslim Abdurrahman, Pedoman Penasehatan : Badan

Penaseha Perkawinan Perselisihan dan Perceraian, Jakarta :

Departemen Agama RI, 1980

Ansary, Hafiz A.Z dan Khuzaemah T. Yanggo (ed), Problematika Hukum

Islam Kontemporer II, Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996, cet. II

Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta, 2006

BP4 Pusat, Hasil Musyawarah BP4 X dan Pemilihan Ibu Teladan Tingkat

Nasional VII : Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, Jakarta :

BP4 Pusat, 1995, edisi Juli No. 277

BP4 Pusat, Hasil Musyawarah Nasional BP4 ke XIV Tahun 2009

Emirzon, Joni, Alternatif Penyelesaian Sengketa Diluar Pengadilan :

Negosiasi Mediasi Konsilisasi dan Arbitrase, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2003

Departemen Agama RI., Kompilasi Hukum Islam, Direktorat Pembinaan

Badan Peradilan Agama Islam, Tahun 2001

Depertemen Agama RI, Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian

Perkawinan, hasil Musyawarah Nasional BP4 XII dan Pengukuhan

Keluarga Sakinah, Jakarta : Departemen Agama, 2001

Djaelani, Abdul Qadir, Keluarga Sakinah, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993

Djamal, R.Abdul, Hukum Islam, Bandung: CV Mundur Maju, 1992, Cet. Ke-1

Ghazaly, Abd. Rahman, Fikih Munakahat, Jakarta: Prenada Media, 2003

Harahap, M.Yahya, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan Persidangan

Penyitaan Pembuktian dan Putusan Pengadilan, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2001

Page 88: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

80

Hasan, Zamhari, Problematika BP4 Dalam Menurunkan Angka Perceraian,

Majalah Nasihat Perkawinan dan Keluarga, Jakarta: BP4 Pusat, 1997,

edisi Juni No.301

Handoko, T. Ham, Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1998, cet. Ke-2

Kamal, Muhtar., Asas-Asas Hukum Islam Dalam Perkawinan, Jakarta: Bulan

Bintang, 1992, Cet. Ke-2

Latief, Jamil, Aneka Hukum Perceraian Di Indonesia, Jakarta: Ghaila

Indonesia, 1981

Muchtar, Zubaidah, Funsi dan Tugas BP4, Majalah Nasihat Perkawinan dan

Keluarga, Jakarta: BP4 Pusat, 1997, Edisi Maret No.221

Mustoha, Kerjasama Badan Penasihat Perkawinan Perselisihan dan

Perceraian Dengan Peradilan Agama : Makalah Loka Karya, Jakarta :

BP4 Pusat, 1997

Nasar, M.Fuad, Peranan BP4 Dalam Pembinaan Keluarga, Majalah Nasihat

Perkawinan dan Keluarga, Jakarta: BP4 Pusat 1996, edisi Januari

No.283

Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1985

Rifa’I, Muhammad dan M. Zuhri Salomo, Terjemah Khulasa Kifayatul

Akhyar, Semarang: CV Toha Putra, 1983, Cet. Ke-2

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Beirut: Darl Al-Fikr, 1977, Juz II dan III, Cet.

Ke-4

Saputra, Djazuli Wangsa et. al, Peran BP4 dan Lembaga Konsultasi

Perkawinan dan Keluarga : Majalah Nasihat Perkawinan dan

Keluarga, Jakarta : BP4 Pusat, 1998, edisi Januari No. 187,

Page 89: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

81

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986,

Cet. Ke-3

Sujadi F. X, Penunjang Keberhasilan Proses Management, Jakarta : CV

Masagung, 1990, cet. Ke-3

Sunggono, Bambang, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2007

Thalib, Sayuti, Hukum Kekeluargaan Indonesia, Jakarta: UIP, 1997, Cet. Ke-

2

Yanggo, Khuzemah Tahido, Masail Fiqhiyyah : Kajian Hukum Islam

Kontemporer, Bandung: Angkasa, 2005

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Hidakarya Agung, 1990

Page 90: LEMBAR PERNYATAAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3796/1/TUBAGUS... · terutama dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Shalawat serta salam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN ‐ LAMPIRAN