LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN...

97
i LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN BISAKON TERHADAP EFEK TRANSFLUTHRIN SEBAGAI BAHAN AKTIF OBAT NYAMUK ONE PUSH AEROSOL PADA KERUSAKAN SEL DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) Oleh: NURHANIFA TRI BUDIARTI 135090301111022 Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji Skripsi Jurusan Fisika Universitas Brawijaya Pada tanggal ……………………………….. Dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains dalam bidang fisika Dosen Pembimbing I Drs. Unggul P. Juswono, M.Sc NIP. 196501111990021002 Dosen Pembimbing II Gancang Saroja, S.Si., M.T NIP. 197711182005011001 Mengetahui, Ketua Jurusan Fisika FMIPA UB Prof. Dr. rer.nat Muhammad Nurhuda NIP. 19640910199021001

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN...

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

i

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGARUH ANTIOKSIDAN BISAKON TERHADAP EFEK

TRANSFLUTHRIN SEBAGAI BAHAN AKTIF OBAT

NYAMUK ONE PUSH AEROSOL PADA KERUSAKAN SEL

DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus)

Oleh:

NURHANIFA TRI BUDIARTI

135090301111022

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji Skripsi Jurusan

Fisika Universitas Brawijaya

Pada tanggal ………………………………..

Dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

dalam bidang fisika

Dosen Pembimbing I

Drs. Unggul P. Juswono, M.Sc

NIP. 196501111990021002

Dosen Pembimbing II

Gancang Saroja, S.Si., M.T

NIP. 197711182005011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Fisika FMIPA UB

Prof. Dr. rer.nat Muhammad Nurhuda

NIP. 19640910199021001

Page 2: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk
Page 3: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Nurhanifa Tri Budiarti

NIM : 135090301111022

Jurusan : Fisika

Penulis tugas akhir dengan judul :

PENGARUH ANTIOKSIDAN BISAKON TERHADAP EFEK

TRANSFLUTHRIN SEBAGAI BAHAN AKTIF OBAT NYAMUK

ONE PUSH AEROSOL PADA KERUSAKAN SEL DARAH

MERAH MENCIT (Mus musculus)

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Isi dari tugas akhir yang saya buat merupakan karya sendiri

dan tidak menjiplak karya orang lain. Nama – nama dan karya

– karya yang terdapat pada daftar pustaka digunakan semata

– mata hanya untuk acuan.

2. Apabila dikemudian hari tugas akhir ini terbukti menjiplak

karya orang lain, maka saya akan menanggung segala resiko

yang akan saya terima.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar dan tidak

dalam tekanan.

Malang, April 2017

Yang menyatakan,

Nurhanifa Tri Budiarti

NIM. 135090301111022

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk
Page 5: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

v

PENGARUH ANTIOKSIDAN BISAKON TERHADAP EFEK

TRANSFLUTHRIN SEBAGAI BAHAN AKTIF OBAT

NYAMUK ONE PUSH AEROSOL PADA KERUSAKAN SEL

DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus)

ABSTRAK

Obat nyamuk one push aerosol yang banyak digunakan oleh

masyarakat mengandung salah satu zat aktif yang disebut

transfluthrin. Zat aktif transfluthrin bersifat radikal bebas di dalam

tubuh karena senyawa transfluthrin memiliki satu elektron bebas yang

membuatnya bersifat reaktif. Sifat reaktif dari tansfluthrin cenderung

merebut elektron dari hemoglobin yang seharusnya digunakan untuk

berikatan dengan oksigen. Oleh sebab itu, hemoglobin yang tidak

dapat berikatan dengan oksigen dapat memicu kerusakan sel darah

merah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh antioksidan

BISAKON terhadap kerusakan sel darah merah akibat paparan

transfluthrin dan untuk mengetahui dosis BISAKON yang tepat untuk

mengurangi kerusakan sel darah merah. Dalam penelitian ini hewan

coba (mencit) dipapari obat nyamuk one push aerosol tipe X

(kandungan transfluthrin 25%) dan tipe Y (kandungan transfluthrin

21,3%). Mencit juga diberi antioksidan BISAKON dengan lima

variasi dosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian

antioksidan BISAKON dapat mengurangi persentase kerusakan sel

darah merah yang diakibatkan oleh paparan zat aktif transfluthrin.

Dosis antioksidan BISAKON yang efektif untuk mengurangi tingkat

kerusakan sel darah merah adalah 33,05 mg.

Kata Kunci: One push aerosol, Transfluthrin, Antioksidan,

BISAKON, Sel darah merah (eritrosit)

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk
Page 7: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

vii

INFLUENCE OF THE BISAKON ANTIOXIDANT AGAINTS

THE EFFECTS OF TRANSFLUTHRIN AS THE ACTIVE

SUBSTANCE OF ONE PUSH AEROSOL REPELLENT ON

ERITROCYTES DAMAGE OF MICE (Mus musculus)

ABSTRACT

One push aerosol repellent used by the public contains an active

substance called transfluthrin. Transfluthrin are free radicals in the

body due the compound which has one free electron that makes it

reactive. Transfluthrin snatch electrons from hemoglobin that should

be used to bind the oxygen. Therefore, the hemoglobin that can not

bind to oxygen can cause damage to red blood cells. In this study, the

experimental animals (mice) are exposed by one push aerosol

repellent type-X (transfluthrin content 25%) and type-Y (transfluthrin

content 21,3%). Mice were also given BISAKON antioxidants with

five variations. The results show that the administration of BISAKON

antioxidants can reduce the percentage of red blood cell damage

caused by exposure to the active substance transfluthrin. BISAKON

effective dose of antioxidants to reduce the level of red blood cell

destruction was 33,05 mg.

Keyword: One push aerosol, Transfluthrin, BISAKON antioxidant,

red blood cells (eritrocyte)

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk
Page 9: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, atas segala

limpahan rahmat, kuasa serta hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Penelitian Tugas Akhir di Jurusan Fisika

Fakultas MIPA Universitas Brawijaya dengan lancar.

Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan sebagai salah satu

syarat menempuh jenjang kuliah S-1 di jurusan fisika FMIPA

Universitas Brawijaya. Pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari

bantuan dan bimbingan dari orang-orang yang telah mendukung

pelaksanaan penelitian ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima

kasih atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan oleh:

1. Kedua orang tua penulis yang tak terhitung jasa serta kasih dan

sayangnya terhadap penulis, saudara – saudara penulis yang

selalu memberi semangat, serta keponakan penulis yang menjadi

penghibur di saat lelah.

2. Prof. Dr. rer.nat Muhammad Nurhuda selaku Ketua Jurusan

Fisika.

3. Drs. Unggul Pundjung Juswono, M.Sc dan Gancang Saroja, M.Sc

selaku Dosen Pembimbing tugas akhir.

4. Dra. Lailatin Nuriyah, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

yang selalu sabar dan sangat membantu selama penulis kuliah di

jurusan fisika UB.

5. Dinta Taruna N., S.Si serta saudara seperjuangan Anis, Anik,

Fahim, Lega, Atika, Isna, Eni, Johan, dan teman – teman

bimbingan lain yang banyak membantu dan telah memberi

inspirasi, semangat dan mendukung pelaksanaan penelitian.

6. Saudara Rumah Kost Semut (Bu Bidan Ayusa, Afiati, Nova,

Kurnia, Lintang, Okta, Rifka, Nungky, Pinkan, Eci, Tika, dkk),

muda – mudi Sudimoro dan DAKOTA, dan sahabat-sahabat

tersayang (Wafie, Ardian, Almo, Achay, Dessy, Dwita, Arek –

arek himawarkop, dkk) yang selalu memberikan semangat dan

do’a untuk keberhasilan penelitian ini.

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

x

7. Teman – teman Fisika Angkatan 2013, adhek – adhek angkatan

2014, teman – teman HIMAFIS, dan semua pihak yang tidak

disebutkan disini serta telah ikut membantu menyukseskan

pelaksanaan penelitian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa naskah tugas akhir ini masih jauh

dari sempurna. Adapun saran dan kritik yang membangun sangat

penulis harapkan demi perbaikan naskah laporan penelitian ini dan

semoga naskah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

pembaca pada umumnya.

Malang, 2 Agustus 2016

Penulis

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ..................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................. iii

ABSTRAK ......................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................. 3

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................ 3

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 5

2.1 Darah ........................................................................................ 5

2.2 Sel Darah Merah (Eritrosit) ...................................................... 7

2.3 Transfluthrin ........................................................................... 13

2.4 Radikal Bebas dan Antioksidan ............................................. 15

2.4.1 Mekanisme Radikal Bebas .............................................. 15

2.4.2 Antioksidan Alami .......................................................... 16

2.5 Mencit ..................................................................................... 23

BAB III METODOLOGI ................................................................. 25

3.1 Tempat dan waktu penelitian ................................................. 25

3.2 Variabel penelitian ................................................................. 25

3.3 Alat dan Bahan ....................................................................... 25

3.4 Tahapan Penelitian ................................................................. 25

3.6 Persiapan Sampel Hewan Coba .............................................. 27

3.7 Penentuan Dosis Antioksidan ................................................. 27

3.8 Perlakuan Pengambilan Darah ............................................... 28

3.9 Pembuatan Apusan Darah ...................................................... 28

3.10 Perhitungan Kerusakan Darah .............................................. 29

3.11 Analisa Data ......................................................................... 29

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xii

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................... 31

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 31

4.1.1 Hasil Persiapan Sampel ................................................... 31

4.1.2 Hasil Perlakuan pada Sampel .......................................... 31

4.1.3 Gambaran Mikroskopis Sel Darah Merah Mencit ........... 32

4.2 Analisa Data ........................................................................... 36

4.2.1 Hubungan Antara Dosis Antioksidan dan Persentase

Kerusakan Sel Darah Merah ..................................................... 36

4.2.2 Toksisitas Transfluthrin Terhadap Sel Darah Merah ....... 48

4.2.3 Mekanisme Kerja Antioksidan ........................................ 49

BAB V PENUTUP ........................................................................... 53

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 53

5.2 Saran ....................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 545

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan komponen darah ..................................... 5

Gambar 2.2 Sel darah merah ............................................................ 7

Gambar 2.3 Morfologi berbagai kelainan sel darah merah ............... 9

Gambar 2.4 Variasi bentuk eritrosit: (a) Mikrositik; (b) makrositik

..................................................................................... 10

Gambar 2.5 Berbagai kelainan bentuk eritrosit .............................. 11

Gambar 2.6 Reaksi antara radikal bebas dengan antioksidan ......... 16

Gambar 2.7 Bawang Lanang .......................................................... 17

Gambar 2.8 Ginseng ....................................................................... 18

Gambar 2.9 Buah dan daun sirsak .................................................. 20

Gambar 2.10 Cengkeh .................................................................... 21

Gambar 2.11 Daun binahong .......................................................... 22

Gambar 2.12 Mencit (Mus musculus) ............................................ 24

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian................................................ 26

Gambar 3.2 Diagram alir pembuatan preparat ................................ 28

Gambar 4.1 Sel darah merah mencit kelompok kontrol ................. 32

Gambar 4.2 Sel darah merah mencit kelompok antioksidan .......... 33

Gambar 4.3 Sel darahs merah mencit kelompok semprot obat

nyamuk tipe X .............................................................. 33

Gambar 4.4 Sel darah merah mencit kelompok semprott obat

nyamuk tipe Y .............................................................. 34

Gambar 4.5 Sel darah merah kelompok perlakuan tipe X dan

antioksidan ................................................................... 34

Gambar 4.6 Sel darah merah kelompok perlakuan tipe Y dan

antioksidan ................................................................... 35

Gambar 4.7 Jenis-jenis kerusakan sel darah merah yang teramati

(a)terdapat 4 jenis kerusakanteramati; (b) 2 jenis

kerusakan teramati; (c) 3 jenis kerusakan teramati ...... 36

Gambar 4.8 Grafik persentase kerusakan total masing – masing

kelompok perlakuan ..................................................... 37

Gambar 4.9 Grafik persentase kerusakan sferosit ........................... 39

Gambar 4.10 Grafik persentase kerusakan stomatosit .................... 40

Gambar 4.11 Grafik persentase kerusakan Sel Sabit ...................... 41

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xiv

Gambar 4.12 Grafik persentase kerusakan keratosit ....................... 42

Gambar 4.13 Grafik kerusakan Sel Helm ....................................... 43

Gambar 4.14 Grafik persentase kerusakan skistosit........................ 44

Gambar 4.15 Grafik persentase kerusakan elliptosit ....................... 45

Gambar 4.16 Grafik persentase kerusakan sel Burr ........................ 46

Gambar 4.17 Grafik persentase kerusakan teardrop ....................... 47

Gambar 4.18 Struktur Transfluthrin ................................................ 49

Gambar 4.19 Struktur flavonoid ..................................................... 49

Gambar 4.20 Senyawa antioksidan di dalam BISAKON: (a)

eugenol; (b) polifenol; dan (c) Tanin ......................... 50

Gambar 4.21 Mekanisme pendonoran atom H antioksidan pada

transfluthrin ............................................................... 51

Gambar 4.22 Mekanisme perpindahan elektron pada delokalisasi

resonansi senyawa fenolik ......................................... 51

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelas Toksisitas Bahan Aktif .......................................... 14

Tabel 2.2 Tabulasi Kandungan Antioksidan .................................... 17

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 0 ........................ 59

Lampiran 2 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 1 ........................ 60

Lampiran 3 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 2 ........................ 61

Lampiran 4 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 3 ........................ 62

Lampiran 5 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 4 ........................ 63

Lampiran 6 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 5 ........................ 64

Lampiran 7 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 0 ........................ 65

Lampiran 8 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 1 ........................ 66

Lampiran 9 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 2 ........................ 67

Lampiran 10 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 3 ...................... 68

Lampiran 11 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 4 ...................... 69

Lampiran 12 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 5 ...................... 70

Lampiran 13 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 0 ..................... 71

Lampiran 14 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 1 ..................... 72

Lampiran 15 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 2 ..................... 73

Lampiran 16 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 3 ..................... 74

Lampiran 17 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 4 ..................... 75

Lampiran 18 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 5 ..................... 76

Lampiran 19 Tabel Konversi Dosis ................................................. 77

Lampiran 20 Gambar Percobaan ...................................................... 78

Lampiran 21 Sertifikat Laik Etik ...................................................... 80

Lampiran 22 Sertifikat Bebas Plagiasi ............................................. 81

Page 17: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Insektisida dalam skala kecil banyak digunakan di dalam rumah

tangga untuk mengusir serangga. Penggunaan insektisida ini

seharusnya tidak menimbulkan dampak yang serius terhadap

kesehatan manusia. Produk – produk insektisida untuk rumah tangga

saat ini telah tersedia dalam berbagai bentuk dan cara penggunaannya

seperti repellent, bakar, semprot, mat, dan aerosol. Masyarakat yang

tidak mengetahui dampak dari bahan aktif insektisida, khususnya obat

nyamuk, menggunakannya tanpa mematuhi petunjuk penggunaan.

Masyarakat juga banyak yang tidak mengetahui bahwa obat nyamuk

yang digunakan tidak hanya mengusir nyamuk tetapi juga

membahayakan kesehatannya (Direktorat Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2012).

Obat nyamuk berbentuk aerosol merupakan terobosan baru

untuk mengusir nyamuk di dalam rumah dan menjadi tren saat ini. Hal

tersebut disebabkan oleh kefektifan obat nyamuk aerosol yang hanya

dalam sekali semprot dapat mengusir nyamuk dari suatu ruangan

(Wigati & Susanti, 2012). Menurut Raini (2009), penggunaan obat

nyamuk jenis aerosol pada masyarakat sebanyak 36,6%, obat nyamuk

bakar/coil sebesar 14,8%, lotion 15,6%, mat/elektrik 12%, dan sisanya

menggunakan kombinasi semua jenis obat nyamuk yang ada di pasar.

Pada proses penyemprotan, wangi yang ditimbulkan oleh obat

nyamuk one push aerosol mengindikasikan residu atau partikel dari

obat nyamuk yang terdapat di dalam ruangan tersebut dan dapat

menyebabkan gangguan pernapasan serta pencemaran lingkungan.

Bahan aktif obat nyamuk one push aerosol dapat mengikat protein

yang terdapat pada sistem saraf nyamuk (Quraisyiyah dkk, 2013).

Bahan aktif yang terkandung di dalam obat nyamuk berasal dari

pyrethroid yang menurut WHO (2005) dikelompokkan pada racun

insektisida kelas menengah. Pada obat nyamuk pyrethroid yang

digunakan berupa d-allethrin, transfluthrin, bioallethrin, pralethrin,

d-phenothrin, cyphenothrin, atau esbiothrin.

Menurut Badan POM (2015) Indonesia, transfluthrin yang

terkandung di dalam insektisida dapat berbahaya terhadap kesehatan

Page 18: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

2

manusia. Organ yang menjadi sasaran dari transfluthrin adalah kulit,

mata, pernafasan, pencernaan, sistem saraf dan kardiovaskular.

Sedangkan paparannya karena terhirup, kontak dengan kulit, kontak

dengan mata, dan tertelan. Transfluthrin sebagai salah satu jenis

Pyrethroid yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh untuk waktu yang

lama dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru, menurunnya

jumlah eritrosit serta menyebabkan hati tidak mampu melakukan

detoksifikasi secara sempurna (Kurniati et all, 2012). Pyrethroid yang

terhirup dapat mengakibatkan munculnya metabolit sekunder yang

dapat bertindak sebagai radikal bebas, selanjutnya radikal bebas ini

mengikuti peredaran darah menuju ke seluruh tubuh (Christijanti et

all, 2010). Melalui peredaran darah dapat dimungkinkan akan

mengenai jaringan atau organ lainnya. Kerusakan jaringan atau organ

semakin meluas akibat darah yang mengandung transfluthrin.

Transfluthrin berperan sebagai radikal bebas di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, efek kerusakan yang ditimbulkan oleh transfluthrin

terhadap organ dalam manusia dapat diminimalisir dengan

memberikan zat antioksidan. Kandungan antioksidan pada bahan –

bahan alami lebih mudah didapatkan oleh masyarakat. Salah satu

contoh bahan alami yang banyak mengandung antioksidan adalah

rimpang kunyit. Penelitian Alamsyah (2009), rimpang kunyit dapat

menjadi sumber antioksidan alami yang baik bagi tubuh. Kandungan

flavonoid rimpang kunyit dapat menurunkan permeabilitas pembuluh

kapiler (Wardhana et al, 2001). Selain flavonoid, rimpang kunyit

junga mengandung polifenol, tanin, saponin, dan alkaloid (Alamsyah,

2009).

Bahan alami lain yang mengandung antioksidan tinggi

diantaranya bawang tunggal atau bawang lanang, ginseng, sirsak,

cengkeh, dan binahong (BISAKON). Kandungan minyak atsiri pada

bawang lanang merupakan antibakteri dan antiseptik yang kuat.

Minyak atsiri juga ditemukan dalam kandungan binahong dan

ginseng. Selain itu, kandungan allin dan alisin dalam bawang lanang

yang merupakan zat aktif dapat merusak protein kuman penyakit

sehingga disebut sebagai antibiotik yang ampuh (Syamsiah & Tajudin,

2003). Saponin yang terkandung dalam ginseng, binahong dan sirsak

juga memiliki fungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan

meningkatkan sistem imun (Wijayakusuma, 2008). Flavonoid dan

polifenol yang terkandung di dalam bawang lanang, binahong,

Page 19: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

3

cengkeh, dan sirsak merupakan antioksidan yang membantu

melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal

bebas dan melawan virus yang terdapat di dalam darah. Kombinasi

dari bawang lanang, gingseng, sirsak, cengkeh, dan binahong yang

disingkat sebagai BISAKON ini dapat menjadi sumber antioksidan

yang sangat baik untuk melawan transfluthrin yang bersifat radikal

bebas di dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efek

pemberian antioksidan BISAKON terhadap kerusakan sel darah

merah mencit yang terkena bahan aktif obat nyamuk one push aerosol

tipe X dan tipe Y serta bagaimana dosis antioksidan BISAKON yang

tepat untuk mengurangi kerusakan sel darah merah pada mencit (Mus

musculus) akibat adanya bahan aktif transfluthrin tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah

jenis obat nyamuk one push aerosol yang digunakan ada 2 yakni, tipe

X yang mengandung bahan aktif transfluthrin 21,3% dan tipe Y yang

mengadung bahan aktif transfluthrin 25%. Kondisi psikologis serta

daya regenerasi sel darah dan immunitas mencit yang berbeda-beda

diabaikan, dan analisa kerusakan sel darah pada penelitian ini hanya

berdasarkan kelainan bentuk sel darah merah mencit.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh

antioksidan BISAKON terhadap kerusakan sel darah merah mencit

(Mus musculus) akibat terkena transfluthrin sebagai bahan aktif obat

nyamuk one push aerosol berdasarkan gambaran mikroskopisnya.

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menghitung dosis

antioksidan BISAKON yang tepat untuk mengurangi kerusakan sel

darah merah mencit akibat terpapar transfluthrin.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi

mengenai pengaruh antioksidan BISAKON terhadap gambaran

mikroskopis kerusakan sel darah merah akibat terkena transfluthrin

sebagai bahan aktif obat nyamuk one push aerosol agar dapat

digunakan sebagai rujukan masyarakat. Masyarakat dapat mengetahui

Page 20: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

4

cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh bahan aktif obat

nyamuk one push aerosol terhadap kesehatan, terutama sel darah

merah.

Page 21: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah

Darah merupakan organ khusus di dalam tubuh manusia karena

berbentuk cairan (Handayani & Hariwobowo, 2012). Dalam tubuh

manusia mengalir darah sekitar 70 mL setiap kilogram berat badan.

Secara garis besar darah dibagi menjadi dua komponen utama, yakni

plasma darah dan butir-butir darah dengan perbandingan seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.1. Sebanyak 50-60% darah merupakan

plasma darah yang berupa cairan dan sisanya berupa butir-butir darah

yang terdiri dari leukosit, trombosit, dan eritrosit (Kiswari, 2014).

Gambar 1 Gambar 2.1 Perbandingan komponen darah

(Sumber: Kiswari, 2014)

Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningaan yang

terdiri dari air dan campuran kompleks antara zat organik dan

anorganik. Kandungan protein mencapai 7% di dalam plasma darah.

Protein yang terkandung di dalam pasma ini tidak dapat menembus

membran kapilar untuk mencapai sel. Protein itu sendiri tersusun atas

tiga protein utama yakni albumin yang bertanggung jawab pada

tekanan osmotik koloid darah, globulin yang berfungsi sebagai

antibodi dan molekul pembawa lipid, hormon, dan zat penting lain

dalam tubuh, dan fibrinogen yang berperan dalam proses pembekuan

darah. Plasma juga mengandung nutrien dan elektrolit plasma. Nutrien

yang terkandung dalam plasma meliputi asam amino, gula, dan lipid

Page 22: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

6

yang diabsorpsi dari sistem pencernaan, sedangkan elektrolit plasma

meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium,

bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat (Sloane, 2003).

Leukosit merupakan salah satu komponen darah yang berfungsi

untuk melindungi tubuh dari infeksi. Leukosit atau juga disebut

dengan sel darah putih ini bekerja sama dengan sistem imun,

immunoglobulin, dan komplemen untuk membentuk pasukan

pertahanan tubuh terhadap zat-zat asing yang tidak dikehendaki

keberadaannya, seperti bakteri atau mikroba lainnya (Mehta &

Hoffbrand, 2006). Bentuk leukosit dapat berubah-ubah, memiliki kaki

palsu sebagai perantara gerak (pseudopodia), memiliki bermacam-

macam initi sel, dan berwarna bening (tidak berwarna). Selain sebagai

bentuk pertahanan tubuh, leukosit juga berfungsi untuk mengangkut

zat lemak dari dinding usus melalui limpa lalu ke pembuluh darah

(Handayani & Hariwibowo, 2008).

Leukosit terbagi menjadi dua jenis sel darah berdasarkan

keberadaan granulanya. Leukosit yang memiliki granula kecil di

dalam protoplasmanya disebut dengan granulosit. Berdasarkan

pewarnaan granulanya, granulosit dibagi menjadi tiga yaitu

neutrophil, eosinofil, dan basophil. Neutrofil granulanya tidak

berwarna dan berbentuk bintik-bintik halus, dan inti selnya terangkai.

Eosinofil ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil,

granulanya berwarna merah dengan pewarnaan asam dan lebih besar

dari granula yang dimiliki neutrofil. Basofil memiliki granula besar

berwarna biru, memiliki ukuran yang lebih kecil dari eosinofil, dan

bentuk intinya beraturan. Ketiganya berperan sebagai fagosit untuk

mencerna dan menghancurkan mikroorganisme dan sisa-sisa sel. Jenis

leukosit lainnya yakni agranulosit yang tidak memiliki granula di

dalam protoplasmanya. Agranulosit terbagi menjadi dua jenis, yakni

limfosit dan monosit. Limfosit terbagi lagi menjadi limfosit T dan

limfosit B, keduanya berfungsi untuk membunuh dan memakan

bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh. Monosit yang memiliki

ukuran lebih besar dari limfosit bemiliki fungsi sebagai fagosit

(Handayani & Hariwibowo, 2008).

Trombosit yang disebut juga sebagai keping darah memiliki

peran penting dalam hemostasis (pembentukan bekuan darah) dan

perbaikan pembuluh darah yang robek. Trombosit yang memiliki

ukuran hampir setengah ukuran sel darah merah ini sitoplasmanya

Page 23: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

7

terbungkus oleh membran plasma dan mengandung beberapa jenis

granula yang mempengaruhi proses koagulasi darah (Sloane, 2003).

Granula ini mengandung faktor pembekuan darah, adenosine difosfat

(ADP) dan adenosine trifosfat (ATP), kalsium, serotonin, dan

katekolamin yang berperan dalam merangsang permulaan proses

pembekuan darah (Kiswari, 2014).

2.2 Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya

jika dibandingkan dengan sel-sel darah yang lain (leukosit dan

trombosit). Terdapat sekitar 4.5 – 6 juta eritrosit dalam satu milliliter

darah. Ditunjukkan pada Gambar 2.2 bahwa eritrosit memiliki bentuk

bikonkaf (bulat dengan lekukan pada sentralnya) dengan diameter

sekitar 7 – 8 𝜇m. Bentuk bikonkaf tersebut yang membuat eritrosit

dapat melewati lumen pembuluh darah yang sangat kecil karena

bersifat fleksibel. Jika diamati melalui mikroskop, eritrosit tampak

bulat dengan bagian tengah yang cekung, berwarna merah , dan di

bagian tengahnya (central pallor) yang memiliki diameter sepertiga

dari diameter eritrosit tampak lebih pucat (Kiswari, 2014).

Gambar 2Gambar 2.2 Sel darah merah

(Sumber : belajar.kemdikbud.go.id diakses 10 Juni 2016)

Eritrosit tidak memiliki inti sel karena pada tingkatan eritroblas

asidosis produksi sel darah merah (eritropoesis) inti sel mengecil dan

memadat kemudian dikeluarkan dari sel. Eritrosit juga tidak memiliki

mitokondria dan ribosom, serta tidak dapat bergerak seperti leukosit

yang memiliki kaki semu. Sel darah merah dewasa normal tidak dapat

melakukan mitosis, fosforilasi oksidatif, dan pembentukan protein.

Dalam setiap sel darah merah terdapat sekitar 300 molekul

Page 24: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

8

hemoglobin yang membuatnya menjadi berwarna merah. Hemoglobin

yang terkandung di dalam eritrosit ini berfungsi untuk menyerap

karbondioksida dan ion hidrogen yang merupakan hasil akhir respirasi

sel untuk dibawa menuju paru – paru kemudian zat – zat tersebut

dilepaskan dan hemoglobin berikatan dengan oksigen dan

mengedarkannya ke seluruh tubuh bersama dengan sirkulasi darah

(Handayani & Hariwibowo, 2008).

Selain hemoglobin, eritrosit juga tersusun atas komponen lain

yakni membran plasma yang membungkus sel dan enzim G6PD

(Glucose 6 – Phosphatedehydrogenase) dan piruvat kinase yang

berperan dalam menentukan umur eritrosit. Hemoglobin sendiri

tersusun atas dua komponen utama yakni ‘heme’ yang merupakan

gabungan protoporfirin dengan besi dan ‘globin’ yang merupakan

bagian protein yang terdiri dari 2 rantai alfa dan 2 rantai beta

(Handayani & Hariwibowo, 2008).

Eritropoiesis atau produksi sel darah merah merupakan proses

diferensiasi dari sel induk hematopoietik menjadi eritrosit matang

(Kiswari 2014). Eritropoiesis dirangsang oleh eritropoietin, suatu

hormon glikoprotein yang diproduksi terutama oleh ginjal. Sebelum

menjadi eritrosit, sel induk hematopoietic akan berdiferensiasi hingga

membentuk sel pronormoblas. Sel pronomorblas selanjutnya

membentuk DNA untuk melakukan mitosis. Setelah melalui empat

kali mitosis, tiap sel pronomorblas menghasilkan empat sel eritrosit,

dalam sitoplasma dibentuk hemoglobin yang diikuti dengan

menghilangnya RNA dari dalam sitoplasma sel (Handayani &

Hariwibowo, 2008). Beberapa zat penting yang dibutuhkan untuk

pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah adalah asam amino

(protein), vitamin B12, besi, vitamin B6, asam folat (kelompok vitamin

kompleks B2), mineral cobalt, dan nikel (Kiswari, 2014). Setelah

dibentuk melalui proses eritropoiesis, eritrosit normalnya memiliki

usia sekitar 120 hari untuk berada dalam sirkulasi darah. Setelah 120

hari eritrosit menjadi rapuh dan mudah pecah. Fragmen sel darah

merah yang terdisintegrasi akan mengalami fagositosis oleh makrofag

dalam limpa, hati, sumsum tulang, dan jaringan tubuh lain yang

disebut dengan hemolisis (Sloane, 2003).

Selama masa hidup eritrosit dapat terjadi kondisi patologis yang

membuatnya mengalami kelainan morfologi. Eritrosit matang yang

normal umumnya berbentuk cakram, cekung ganda (bikonkaf), dan

Page 25: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

9

tidak memiliki inti sel. Namun, morfologi dari eritrosit ini dapat

mengalami kelainan yang bervariasi akibat kondisi patologis

(Kiswari, 2014).

Gambar 3 Gambar 2.3 Morfologi berbagai kelainan sel darah merah

(Sumber: Jones et al, 2015)

Kelainan morfologi tersebut dikelompokkan menjadi tiga variasi

yakni:

1. Variasi ukuran eritrosit

Ukuran eritrosit normal (6,8 – 7,5 𝜇m) disebut normositik.

Batas ekstrem ukuran eritrosit adalah 6,2 – 8,2 𝜇m. Eritrosit yang

berukuran kurang dari 6,2 𝜇m disebut dengan mirositik dan eritrosit

yang berukuran lebih dari 8,2 𝜇m disebut dengan makrositik.

Page 26: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

10

(a) (b)

Gambar 4 Gambar 2.4 Variasi bentuk eritrosit: (a) Mikrositik; (b) makrositik

(Sumber: Afriyansah, 2016)

Makrositik dapat dihasilkan oleh proser eritropoiesis yang

kekurangan vitamin B12 atau folat, sehingga terjadi gangguan

pembelahan mitosis di sumsum tulang. Penyebab lain yang

menyebabkan dihasilkan makrositik ini adalah karena peningkatan

rangsangan oleh eritropoietin. Gangguan yang menyebabkan

dihasilkan mikrositik antara lain sindrom malabsorpsi, anemia

defisiensi besi, dan varian jenis hemoglobin (Kiswari, 2014).

2. Variasi bentuk eritrosit

Kelainan bentuk eritrosit disebut dengan poikilositosis. Hal ini

dapat merupakan suatu perubahan kimia atau fisik baik pada membran

sel ataupun sitoplasma. Ada beberapa kelainan bentuk eritrosit yang

memiliki istilah umum yang berbeda-beda (Kiswari, 2014), beberapa

jenis kelainan tersebut yakni:

a. Acanthocyte

Terdapat seperti duri-duri yang tidak beraturan di sekitar membran sel

dan ukurannya tidak seragam ditunjukkan pada Gambar 2.5 C.

Kelainan ini memiliki sedikit spikula, terdapat pada

abetalipoproteinemia (kondisi tidak seimbangan antara lipid eritrosit

dan plasma) dan bersifat menurun (herediter). Acanthocyte ditemukan

pada sirosis hati yang terkait dengan anemia hemoliti, pasca

pemberian heparin, dan pasca splenektomi.

Page 27: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

11

Keterangan: A. Normal B. Sel Blister C. Acanthocyte D. Sferosit

E. Sel target F. Stomatosit G. Sel Burr H. Sel Sabit

I. Keratosit J. Sel Helm K. Skistosit L. Drepanosit

M. Makrosit Oval N. Eliptosit O. Sel Krenasi P. Poikilositosis

Gambar 5 Gambar 2.5 Berbagai kelainan bentuk eritrosit

(Sumber: Kiswari, 2014)

b. Sel Blister

Eritrosit memiliki satu atau lebih vakuola seperti yang ditujukkan oleh

Gambar 2.5 B. Vakuola ini dapat pecah dan terdistorsi menjadi sel

keratosit, sel fragmen, dan skistosit. Kelainan ini dapat ditemukan

kekita terjadi kerusakan pada membrane dan mengakibatkan trauma

pada sirkulasi darah.

Page 28: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

12

c. Sel Burr

Terdapat satu atau lebih duri pada membrane sel dan sering kali

memanjang tidak teratur (lihat Gambar 2.5 G). Kelainan ini ditemukan

pada berbagai jenis anemia, perdarahan ulkus lambung, karsinoma

lambung, insufiensi ginjal, kekurangan enzim piruvat kinase, dan

uremia.

d. Echinocyte

Kelainan ini juga disebut dengan crenated erythrocyte (Gambar 2.5

O), yakni bentuk eritrosit yang bergerigi pendek atau seperti duri

berderet pada seluruh membran sel. Hal ini dapat disebabkan oleh

hilangnya cairan intrakorpuskular karena ketidakseimbangan osmotik.

e. Elliptocyte (Ovalocyte)

Eritrosit berbentuk memanjang atau lonjong menyerupai bentuk

cerutu seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5 N. Kelainan ini

disebabkan oleh kecacatan membran. Gangguan klinis terkait dengan

kelainan ini diantaranya beberapa jenis anemia, talasemia, penyakit

hemoglobin C (HbC), dan karena faktor keturunan.

f. Sel Helm (Schizocyte)

Sel darah berbentuk menyerupai helm (Gambar 2.5 J). Kelainan ini

disebabkan oleh proses fragmentasi yang mana fragmen sel dapat

terbentuk di limpa dan gumpalan fibrin intravascular.

g. Keratocyte

Eritrosit berbentuk seperti dua tanduk sebagai hasil dari vakuola yang

pecah (Gambar 2.5 I). Sel dengan bentuk demikian dapat dijumpai

pada kondisi koagulasi intravaskular diseminata.

h. Knizocyte

Eritrosit berbentuk seperti botol. Kelainan ini berhubungan dengan

anemia hemolitik.

i. Leptocyte

Eritrosit menyerupai sel target karena dibagian tengah eritrosit yang

pucat terdapat lingkaran berwarna merah dipusat eritrosit seperti

Gambar 2.5 E. Kelainan ini secara klinis berkaitan dengan gangguan

pada liver, anemia defisiensi besi, dan talasemia.

j. Oval Macrocyte

Kelainan ini disebut juga dengan megalocyte. Eritrosit berbentuk oval

menyerupai telur (Gambar 2.5 M). Kelainan ini hampir sama dengan

elliptocyte, tetapi ukurannya makrositik dan lebih bulat. Kelainan ini

ditemukan pada kekurangan B12 dan folat.

Page 29: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

13

k. Pyknocyte

Kelainan ini membuat eritrosit berbentuk seperti sel duri. Ditemukan

pada anemia hemolitik parah dan defisiensi enzim G6PD.

3. Perubahan warna eritrosit

Ketika diberi pewarnaan secara konvensional, eritrosit normal

berwarna merah dengan bagian tengah yang lebih cerah (pucat).

Warna merah pada eritrosit merupakan efek dari keberadaan

hemoglobin, sedangkan bagian pucat di tengah sel merupakan bagian

tipis dari sel yang diameternya sama dengan sepertiga diameter

keseluruhan eritrosit. Eritrosit dengan ciri-ciri normal tersebut

dinamakan normokromik. Adanya variasi warna yang ditampilkan

oleh sel darah merah ketika diberi pewarnaan menunjukkan

kandungan dari sitoplasmanya. Kondisi variasi warna tersebut

dinamakan anisokromia. Salah satu kelainan perubahan warna

eritrosit adalah hipokromia yang ditandai dengan warna eritrosit pucat

akibat kekurangan kandungan hemoglobin. Perubahan warna pada

eritrosit juga menunjukkan keadaan ketidakmatangan sel.

2.3 Transfluthrin

Transfluthrin merupakan salah satu turunan pyrethroid

golongan pertama. Sama seperti turunan pyrethroid golongan pertama

yang lainnya, transfluthrin sensitif terhadap cahaya (light sensitive

piretroid). Pyrethroid dan senyawa-senyawa turunanya merupakan

insektisida organik sintetis dan sering digunakan untuk bahan aktif

insektisida rumah tangga (Djojosumarto, 2008).

Penggunaan bahan aktif insektisida dalam skala rumah tangga

dibatasi sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian No.

401/Kpts/Sr.140/6/ 2004 telah diijinkan penggunaan insektisida

dengan kadar kandungan bahan aktif transfluthrin sebesar 0.04%.

WHO (2006) mengklasifikasikan transfluthrin sebagai berikut:

nama umum ISO : transfluthrin

sinonim : benflutrin

nama kimia :

IUPAC : 2,3,5,6–tetrafluorobenzyl (1R, 3S)–3–

(2,2dichlorovinyl)-2, 2

dimethylcyclopropanecarboxylat

Page 30: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

14

CA : (1R–trans)–(2, s3, 5, 6 – tetrafluorophenyl) methyl

3 – (2, 2 dichloroethenyl) – 2, 2 –

dimethylcyclopropanecarboxylate

Struktur formula :

Rumus Empiris : C15H12Cl2F4O2

Massa Molekul Relatif: 371.16

Nomor Indentifikasi :

Nomor CAS : 118712-89-3

Nomor EC : 405-060-5

Nomor RTECS : tidak tersedia

Nomor UN : 3077

Tabel 1 Tabel 2.1 Kelas Toksisitas Bahan Aktif

Kelas Contoh Bahan Aktif

Ia Parathion, Tebupirimfos, Terbufos

Ib Carbofuran, Cyfluthrin, Beta-cyfluthrin, Zeta-

cypermethrin, Dichlorvos, Methiocarb, Nicotine,

Tefluthrin

II Allethrin, Bendiocarb, Bifenthrin, Bioallethrin, Carbaryl,

Carbosulfan, Chlorpyrifos, Cyhalothrin, Cypermethrin,

Alpha-cypermethrin, Cyphenothrin, DDT, Deltamethrin,

Diazinon, Esbiothrin, Paraquat, Permethrin, Prallethrin,

Profenofos, Propoxur, Pyrethrin, Tetraconazole

III Bacillus Thuringiensis, Buprozin, Diflubenzuran,

Malathion, Resmethrin, Temephos, DEET, d-allethrin

IV Benfluralin, Benomyl, Bioresmethrin, Transfluthrin

(Sumber: Kementrian RI, 2012)

Berdasarkan Tabel 2.1 transfluthrin termasuk ke dalam bahan

aktif pestisida kelas IV yang oleh Kementrian Kesehatan RI (2012)

diklasifikasikan sebagai bahan aktif yang relatif aman jika digunakan

Page 31: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

15

sesuai dengan aturan. Namun, jika penggunaannya secara berlebihan

transfluthrin dapat menjadi berbahaya bagi kesehatan manusia. Bahan

aktif yang terkandung di dalam obat nyamuk ini dapat masuk ke dalam

tubuh melalui saluran pernapasan dan terakumulasi. Bahan aktif ini

sangat reaktif sehingga dapat berinteraksi dengan hemoglobin pada

darah yang seharusnya mengikat oksigen di dalam sistem pernapasan

kemudian ia ikut bersikulasi di dalam darah menuju ke seluruh tubuh

(Dahniar, 2011).

Transfluthrin dapat berbahaya bagi kesehatan dengan

mengenai organ sasarannya yakni kulit, mata, pernafasan, pencernaan,

sistem saraf, dan kardiovaskular. Paparan jangka pendek transfluthrin

yang terhidup atau tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan

dapat atau pencernaan menyebabkan mual, muntah, pusing, sakit

kepala, kelelahan, anoreksia, gejala pernafasan (batuk, bersin, sesak

nafas), hingga menyebabkan palpitasi dan penglihatan kabur. Rasa

terbakar, gatal, dan mati rasa juga dapat terjadi ketika transfluthrin

berkontak langsung dengan kulit, gejala tersebut dapat menjadi lebih

buruk apabila kulit berkeringat atau dibasuh dengan air hangat.

Kontak dengan mata dalam jangka pendek dapat menyebabkan nyeri

langsung, mata memerah, keluar air mata, dan mata menjadi sangat

sensitif terhadap cahaya. Paparan jangka panjang transfluthrin

terhadap tubuh manusia dapat menyebabkan edema paru, kejang,

detak jantung yang tidak beraturan, disfungsi ginjal dan hati serta

asidosis metabolic (BPOM, 2015).

Transfluthrin sebagai salah satu turunan dari pyrethroid dapat

menginduksi terjadinya stres oksidatif. Kondisi ini merupakan

gangguan keseimbangan antara oksidan dan antioksidan yang dapat

menimbulkan kerusakan. Terjadinya stres oksidatif di dalam tubuh

akan membentuk radikal bebas berikutnya, sehingga jumlah radikal

bebas di dalam tubuh meningkat hingga melebihi kapasitas tubuh

untuk menetralisirnya (Abdollahi et all. 2004).

2.4 Radikal Bebas dan Antioksidan

2.4.1 Mekanisme Radikal Bebas

Radikal bebas (free radical) merupakan suatu senyawa atau

molekul yang memiliki satu atau lebih gugus elektron yang tidak

berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak

berpasangan tersebut menyebabkan senyawa tersebut bersifat reaktif

Page 32: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

16

untuk mencari pasangan elektron dengan cara menyerang dan

mengikat elektron dari molekul yang ada di sekitarnya. Ada tiga

kemungkinan yang terjadi ketika radikal bebas bertemu dengan

senyawa yang bukan radikal bebas, yakni:

1. Radikal bebas akan memberikan elektronnya yang tidak

memiliki pasangan (reduktor) kepada senyawa bukan radikal

bebas.

2. Radikal bebas bertindak sebagai oksidator (penerima

elektron) dari senyawa bukan radikal bebas.

3. Radikal bebas bergabung dengan senyawa bukan radikal

bebas.

Reaktivitas dari radikal bebas ini dapat dihambat oleh sistem

antioksidan yang melengkapi sistem kekebalan tubuh (Musarofah,

2015).

Gambar 2.6 Reaksi antara radikal bebas dengan antioksidan Gambar 6

Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal atau

memperlambat proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas.

Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan elektronnya kepada

senyawa yang bersifat oksidan (radikal bebas), yaitu dengan cara

pengikatan oksigen dan pelepasan hidrogen. Berdasarkan sumbernya,

antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu antioksidan

sintetis yang diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia dan antioksidan

alami yang merupakan ektraksi dari bahan alami (Musarofah, 2015).

2.4.2 Antioksidan Alami

Antioksidan alami lebih banyak digunakan oleh masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari karena selain mudah ditemukan dalam

bahan makanan pokok seperti sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan

berkayu, antioksidan alami juga dianggap memiliki tingkat keamanan

yang lebih jika dibandingkan dengan antioksidan sintetik. Metabolit

Page 33: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

17

sekunder yang tedapat pada tumbuhan umumnya berupa senyawa

fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid,

turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organic

polifungsionak. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas

antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, dan kalkon

(Musarofah, 2015).

Tabel 2.2 Tabulasi Kandungan AntioksidanTabel 2

Kandungan

Antioksidan

Jenis Bahan

Sirsak Cengkeh Binahong Bawang

Lanang Gingseng

Flavonoid √ √ √ √ √

Minyak

atsiri

√ √ √ √

Triterpenoid √ √

Saponin √ √ √

Polifenol √ √ √

2.4.2.1 Bawang Putih Lanang

Gambar 2.7 Bawang Lanang Gambar 7

(Sumber: mulaisehat.com)

Bawang putih sudah dikenal sejak lama sebagai bumbu

penyedap dan penguat rasa pada berbaai jenis makanan. Namun,

setelah diteliti lebih jauh ternyata bawang putih juga merupakan

antioksidan yang sangat ampuh untuk menangkal kanker dan sebagai

antibiotik alami (Sudewo, 2012). Berikut klasifikasi bawang putih:

kingdom : Plantae

Page 34: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

18

divisi : Spermatophyta

sub-divisi : Angiospermae

kelas : Monocotyledonae

ordo : Liliales (Liliflorae)

family (suku) : Liliales

genus (marga) : Allium

spesies (jenis) : Allium sativum L.

Bawang putih lanang atau yang biasa disebut dengan bawang

lanang merupakan jenis bawang yang terbentuk karena lingkungan

penanaman yang tidak cocok. Umumnya bawang putih berbentuk

bonggol umbi yang terdiri dari beberapa suing, namun bawang lanang

hanya memilikisatu umbi utuh yang kecil. Hal ini disebabkan karena

tanaman bawang hanya mampu membentuk tunas utama di tajuk dan

menekan pembentukan tunas-tunas bakal suing. Kulit pembungkus

umbi utuh pada bawang tunggal lebih tebal daripada bawang putih

pada umumnya karena daun-daun yang biasanya membungkus suing-

siung hanya membungkus satu umbi yang utuh tersebut (Syamsiah &

Tajudin, 2003).

Bawang putih mengandung karbohidrat (fruktan), minyat atsiri,

saponin, flavonoida palitenol, vitamin A, vitamin B, vitamin C,

kalsium, potasium, besi, karoten, selenium, dan senyawa organik yang

mempunyai atom sulfur. Kandungan utama bawang putih adalah allyl

yang berkhasiat sebagai antikolesterol, antimikroba, antijamur,

antidiabetes, antitumor, antihipertensi, dan antiinflamasi (Sudewo,

2012).

2.4.2.2 Ginseng

Gambar 2.8 Ginseng Gambar 8

(Sumber: www.spesialisobatherbal.com)

Page 35: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

19

Ginseng memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia,

diantaranya untuk melindungi fungsi hati, pencegahan dan

pengobatan penyakit jantung, mengatasi hipotensi, memperlancar

peredaran darah, dan meningkatkan daya tahan tubuh secara

keseluruhan (Suparni & Wulandari 2012). Berikut klasifikasi ginseng:

kingdom : Plantae

subkingdom : Tracheobionta

divisi : Spermatophyta

sub-divisi : Magnoliophyta

kelas : Magnoliopsida

ordo : Apiales

family (suku) : Araliaceace

genus (marga) : Panax

spesies (jenis) : Panax ginseng C.A. Meyer

Ginseng mengandung panaksosida (sejenis glikosida saponin),

minyak atsiri, panasena, resih, musilago, asam panax, fitosterol,

hormone, vitamin B, karbohidrat, dan selulosa (Suparni & Wulandari,

2012). Mekanisme kerja antioksidan yang terkandung dalam ginseng

dimungkinkan oleh NO (nitrogenoksida) yang ditingkatkan di bagian

endotel paru-paru, jantung, ginjal, dan corpus cavernosum (Tjay &

Rahardja, 2007).

Bagian dari ginseng yang banyak dimanfaatkan yakni daun.

Daun ginseng memiliki permukaan yang lembut dan licin, sedikit

berdaging, bagian atas daun berwarna hijau terang, sedangkan bagian

bawah berwarna hijau muda. Daun ginseng ini banyak mengandung

saponin, flavonoid, tannin, dan steroid. Bagian lain yang biasa

digunakan dari tanaman ini adalah akar. Akar ginseng bermanfaat

untuk menguatkan paru-paru, tonikum, dan afrodisiak. Untuk dapat

memanfaatkan akar ginseng diperlukan waktu lebih dari 7 bulan,

sedangkan untuk mendapatkan daun segarnya cukup pada umur 3 – 6

bulan (Hidayat & Napitupulu, 2015).

Page 36: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

20

2.4.2.3 Sirsak

Gambar 2.9 Buah dan daun sirsak Gambar 9

(Sumber: www.trikhidupsehat.com)

Pada mulanya tanaman sirsak hanya dimanfaatkan untuk

diambil buahnya saja. Namun, seluruh bagian dari tanaman yang

memiliki nama lain nangka belanda ini ternyata dapat dimanfaatkan

sebagai obat, mulai dari akar hingga daunnya (Mardiana & Ratnasari,

2013). Berikut klasifikasi tanaman sirsak:

kingdom : Plantae

divisi : Spermatophyta

sub-divisi : Angiospermae

kelas : Dicotiledonae

ordo : Magnoliales

family (suku) : Annonaceae

genus (marga) : Annona

spesies (jenis) : Annona muricata L.

Tumbuhan sirsak mengandung kalori, protein, lemak, hidrat

arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin (A, B, dan C), tannin, fitosterol,

kalsium oksalat, dan alkaloid murisine (Utami, 2008). Sirsak dapat

dimanfaatkan untuk mencegah dan menyembuhkan kanker, sebagai

antibakteri alami, menurunkan hipertensi, mengatasi depresi, dan

menormalkan sistem saraf yang kurang baik ( Suparni & Wulandari,

2015).

Daging buah sirsak mengandung senyawa sitotoksik yang

cukup kuat, yakni senyawa acetogenins. Selain buahnya, daun sirsak

yang memiliki tekstur kasar dan berbentuk bulat telur terbalik bentuk

eliptik tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakt

hati, anti-inflamasi, antipasme, dan mengatasi neuralgia. Daun yang

terlalu muda mengandung sedikt acetogenins, sedangkan yang terlalu

tua kandungan acetogeninsnya sudah mulai rusak, sehingga

Page 37: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

21

dibutuhkan daus sirsak yang sesuai umurnya untuk memperoleh

manfaat yang maksimal. Di dalam biji buah sirsak terkandung

senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati.

Senyawa bioaktif tersebut adalah senyawa alkaloid yang terdiri dari

acetogenins dan annonaine. Minyak yang diekstrak dari biji sirsak

dapat digunakan sebagai anticacing dan antimikroba. Akar sirsak

memiliki kandungan dan khasiat seperti daunnya. Namun,

penggunaan akar sirsak tidak banyak dilakukan karena dapat

menimbulkan kematian pada tumbuhan. Kulit batang sirsak juga

atidak kalah berkhasiat dalam mengatasi masalah kesehatan. Namun,

penggunaannya yang tidak efektif membuat kulit batang sirsak tidak

banyak dilakukan (Zuhud, 2011).

2.4.2.4 Cengkeh

Gambar 2.10 Cengkeh Gambar 10

(Sumber: www.cintamela.com)

Cengkeh merupakan tumbuhan yang mampu bertahan hidup

puluhan bahkan hingga ratusan tahun. Tumbuhan yang memiliki

tinggi mencapai 20 – 30 meter ini memiliki batang pohon besar dan

berkayu keras. Pohon cengkeh memiliki ranting-ranting kecil yang

mudah patah, namun pada unjung ranting itulah bunga dan buah

cengkeh yang sering dimanfaatkan oleh manusia (Thomas, 1992).

Berikut klasifikasi tanaman cengkeh:

kingdom : Plantae

subkingdom : Tracheobionta

divisi : Spermatophyta

sub-divisi : Magnoliophyta

kelas : Magnoliopsidae

sub kelas : Rosidae

Page 38: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

22

ordo : Myrtales

family (suku) : Myrtaceace

genus (marga) : Syzygium

spesies (jenis) : Syzygium aromaticum L.

Cengkeh megandung minyak atsiri, eugin, asam oleanolat,

asam galatanat, dan vanillin (Suparni & Wulandari, 2012). Minyak

cengkeh yang dihasilkan dari bunga cengkeh dapat mengandung

eugenol sebanyak 78 – 98 %. Cengkeh dapat membantu mengatasi

masalah pernapasan, sehingga banyak digunakan dalam skala besar

untuk produksi rokok. Kandungan eugenol dan vanillinnya banyak

digunakan untuk menyusun berbagai macam persenyawaan yang

dapat digunakan sebagai kosmetik, obat-obatan, sabun, dan pernis

(Aak, 1981).

2.4.2.5 Binahong

Gambar 2.11 Daun binahong Gambar 11

(Sumber: binahong.org)

Binahong merupakan tumbuhan menjalar yang panjangnya

dapat mencapai lima meter. Batang binahong bersifat lunak, berbentuk

silindris, saling membelit, pemukaan halus, dan berwarna merah.

Binahong banyak dimanfaatkan dalam terapi herbal baik bagian umbi,

batang hingga batangnya. Binahong dipercaya memiliki kandungan

antioksidan dan antivirus yang cukup tinggi (Mangan, 2009). Berikut

klasifikasi tanaman binahong:

kingdom : Plantae

subkingdom : Tracheobionta

divisi : Spermatophyta

sub-divisi : Magnoliophyta

Page 39: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

23

kelas : Magnoliopsidae

sub kelas : Hamamelidae

ordo : Caryophyllales

family (suku) : Basellaceae

genus (marga) : Anredera

spesies (jenis) : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis

Kandungan senyawa aktif di dalam binahong atau daun jantung

ini adalah terpenoid, saponin, fenol, asam oleanolik, minyak atsiri, dan

flavoniod. Binahong banyak dimanfaatkan untuk pengobatan luka,

tipus, maag, radang usus, pembengkakan, pembekuan darah. Asam

urat, stroke, dan diabetes mellitus. Kandungan tripenoid saponin

dalam binahong dapat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Kandungan flavonoid yang memiliki cincin benzene dan gugus gula

bersifat reaktif terhadap radikal bebas. Gugus gula inilah yang

menangkap radikal bebas. Selain berperan sebagai antioksidan,

senyawa flavonoid, saponin, dan minyak atsiri yang terkandung di

dalam binahong juga berperan sebagai antimikroba. Flavonoid juga

berperan sebagai antiperadangan, sehingga binahong juga

dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan sel dan mempercepat

penyembuhan luka. Selain beberapa manfaat yang telah disebutkan,

ekstrak binahong juga berperan sebagai hepatoprotektor dan

antioksidan yang baik untuk menangkap radikal bebas perusak sel hati

(Utami & Puspaningtyas, 2013).

2.5 Mencit

Mencit yang memiliki nama latin Mus musculus ini

merupakan hewan yang paling banyak digunakan sebagai obyek

percobaan di dalam laboratorium (Moriwaki, 1994). Hewan kecil ini

merupakan omnivora yang mudah didapatkan dengan harga yang

relatif murah dan biaya ransum yang rendah (Peter, 1979).

Mencit banyak digunakan sebagai hewan percobaan karena

memiliki beberapa keunggulan, yakni siklus hidup yang relatif

pendek, tiap kelahiran menghasilkan anak yang banyak, variasi

sifatnya tinggi, dan mudah dalam penanangannya (Moriwaki, 1994).

Dalam perawatannya, seekor mencit dewasa mengkonsumsi pakan 3

– 5 gram setiap hari (Smith, 1988). Sedangkan kebutuhan air minum

Page 40: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

24

setiap ekor mencit per hari sebanyak 4 – 8 ml (Malole & Pramono,

1989).

Gambar 2.12 Mencit (Mus musculus) Gambar 12

(Sumber: fjb.kaskus.co.id)

Mencit putih (gambar 2.9) seperti namanya memiliki rambut

pendek berwarna putih dan ekor panjang berwarna kemerahan (Nafiu,

1996). Berikut klasifiasi mencit menurut Arrington (1972):

kingdom : Animalia

filum : Chordata

kelas : Mamalia

ordo : Rotentia

famili : Muridae

genus : Mus

spesies : Mus musculus

Mencit jantan dan mencit betina yang masih muda sekilas

sukar untuk dibedakan. Hal ini dikarenakan testin mencit jantan muda

masih kecil dan hamper tidak terlihat. Mencit betina muda dikenali

dengan jarak lubang genital dan lubang anusnya yang lebih dekat.

Pada saat dewasa, testis mencit jantan terlihat jelas dan berukuran

relatif besar, sehingga dapat dibedakan dengan mudah antara mencit

jantan dan mencit betina (Muliani, 2011). Mencit dapat hidup selama

1 – 3 tahun. Masa aktivitas reproduksinya sekitar 2 – 14 bulan dan

masa kehamilan sekitar 21 hari. Mencit jantan dewasa berukuran lebih

besar daripada mencit dewasa betina dengan massa sekitar 20 – 40

gram, sedangkan mencit betina dewasa sekitar 18 – 35 gram (Smith,

1988).

Page 41: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

25

BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi Jurusan

Biologi Fakultas SAINTEK Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang dan Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Brawijaya dengan rentang waktu bulan Agustus hingga

November 2016.

3.2 Variabel penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan untuk mengetahui

pengaruh antioksidan BISAKON menggunakan variabel bebas yaitu

dosis antioksidan BISAKON. Sedangkan untuk variabel terikat yaitu

jumlah semprotan, waktu pemaparan, dan jumlah kerusakan darah.

3.3 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan terdiri dari micropipet, neraca digital,

gelas ukur, botol kaca, sonde, chamber atau wadah kecil dengan

ukuran 40 cm x 30 cm, seperangkat alat bedah, masker, sarung tangan

lateks, pipet tetes, slide glass, mikroskop binokuler, kamera, dan

laptop. Sedangkan bahan yang digunakan yakni alumunium foil, tisu,

kertas label, aquades, ekstrak bawang lanang, ginseng, sirsak,

cengkeh, dan binahong, obat nyamuk one push aerosol tipe X dengan

kandungan transfluthrin 21,3% dan tipe Y dengan kadungan

transfluthrin 25%, alkohol 70%, methanol, dan pewarna giemsa.

3.4 Tahapan Penelitian

Mencit yang diuji coba diberikan perlakuan diadaptasikan

terlebih dahulu dengan lingkungan chamber. Jumlah mencit yang

digunakan ada 90 ekor berusia 2-3 bulan. Perlakuan yang diberikan

terbagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol terdiri dari mencit

yang tidak diberi perlakuan (KK). Kelompok kontrol antioksidan

(KB) yang diberi antioksidan BISAKON dosis satu hingga 5 (KB1,

KB2, KB3, KB4, dan KB). Kelompok perlakuan yang dibedakan

berdasarkan jenis obat anti nyamuk semprot (one push aerosol) yaitu

obat anti nyamuk semprot (one push aerosol) tipe-X dan tipe-Y.

Page 42: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

26

Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Gambar 13

Masing-masing obat anti nyamuk semprot (one push aerosol)

sebanyak 3 kali semprotan, terbagi menjadi 6 kelompok perlakuan

(BX0, BX1, BX2, BX3, BX4 dan BX5) dan (BY0, BY1, BY2, BY3,

Mencit Jantan

Aklimatisasi selama 7 hari

5 Mencit

Kontrol

(KK)

25 Mencit Kontrol

Antioksidan (KB0,

KB1, KB2, KB3,

KB4, & KB5)

60 Mencit Perlakuan

disemprot Tipe X (BX0,

BX1, BX2, BX3, BX4 &

BX5) dan Tipe Y (BY0,

BY1, BY2, BY3, BY4 &

BY5)

Diambil sampel darah

Preparasi

Diamati

Analisa Data

Page 43: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

27

BY4 dan BY5). Pembagian tersebut berdasarkan banyaknya dosis

antioksidan yang diberian kepada mencit, untuk BX0 dan BY0 tidak

diberi antioksidan, BX1 dan BY 2 diberi antioksidan dosis 1, BX2 dan

BY2 diberi antioksidan dosis 2, BX3 dan BY 3 diberi antioksidan

dosis 3, BX4 dan BY4 diberi antioksidan dosis 4, sedangkan BX5 dan

BY5 diberi antioksidan dosis 5. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari

5 ekor mencit.

3.6 Persiapan Sampel Hewan Coba

Mencit diaklimatisasi selama 7 hari pada kondisi laboratorium

sebelum diberikan perlakuan. Selama aklimatisasi tikus diberi makan

pellet dan minum air PDAM, kemudian tikus dibagi menjadi 3

kelompok perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol yang diberi

label KK dan 5 kelompok kontrol antioksidan (KB1, KB2, KB3, KB4,

dan KB5), 6 kelompok perlakuan semprot obat nyamuk tipe X (BX0,

BX1, BX2, BX3, BX4, dan BX5), dan 6 kelompok obat nyamuk tipe

Y (BY0, BY1, BY2, BY3, BY4, dan BY5) .

Kelompok kontrol KK tidak diberi perlakuan sedangkan

kelompok kontrol KKB diberi antioksidan BISAKON dengan dosis 1

– 5 pada masing – masing sampel mencit. Kelompok perlakuan diberi

perlakuan semprotan obat nyamuk one push aerosol tipe X untuk

kelompok perlakuan BX0, BX1, BX2, BX3, BX4, dan BX5 dan obat

nyamuk one push aerosol tipe Y untuk BY0, BY1, BY2, BY3, BY4,

dan BY5 setiap hari selama 20 menit di dalam chamber yang tertutup.

Setelah 3 minggu diberi perlakuan, sampel darah diambil dari mencit,

kemudian dibuat apusan dan diamati menggunakan mikroskop dengan

perbesaran 400 kali.

3.7 Penentuan Dosis Antioksidan

Dosis antioksidan yang diberikan kepada hewan coba mencit

dikonversikan dari dosis yang seharusnya diterima oleh manusia

berdasarkan persamaan sebagai berikut:

Dosis Mencit = 0,0026 x dosis manusia

Dosis antioksidan yang diberikan kepada mencit divariasikan menjadi

lima variasi yang besarnya berkisar di antara dosis mencit hasil

perhitungan. Dosis 1 dan dosis 2 lebih rendah daripada dosis

perhitungan (dosis 3), sedangkan dosis 4 dan dosis 5 lebih tinggi

Page 44: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

28

daripada dosis perhitungan (dosis 3). Sehingga, dosis yang diperoleh

berturut – turut sebesar 25,55 mg; 28,05 mg; 30,55 mg; 33,05 mg; dan

35,55 mg.

3.8 Perlakuan Pengambilan Darah

Pengambilan sampel darah tikus, yaitu dengan cara sebagai

berikut. Pertama, tikus dikeluarkan dari kandang dengan cara setengah

bagian dari ekornya diangkat, kemudian mencit dimasukkan ke

sungkup rangkap. Pada bagian ujung dari ekor mencit diolesi dengan

alkohol 70%. Pada ekor ditusuk dengan alat Syringe 3 mL. Darah dari

ekor mencit kemudian dikeluarkan secara bertahap dan perlahan

dengan cara menekan pangkal ekor, kemudian diurut hingga ke

pangkal ekor. Darah yang keluar pertama harus dibuang, kemudian

darah ditampung sesuai kebutuhan. Terakhir, ekor tikus diolesi dengan

betadin agar tidak terinfeksi.

3.9 Pembuatan Apusan Darah

Setelah diberi perlakuan selama 21 hari dan diambil sampel darah.

Dilakukan pembuatan apusan darah mencit sebagai berikut:

Gambar 3.2 Diagram alir pembuatan preparat Gambar 14

MulaiSampel darah

Diteteskan di atas obyek

glass

Diratakan dengan sudut

45o

Dikeringkanselama 10

menit

Difiksasi dengan

methanol

Dikeringkanselama 30

menit

Pewarnaan dengan Giemsa

Dikeringkan selama 30

menit

Dibasuh dengan

aquadest

Dikeringkan selama 1 jam

Preparat siap diamati

Page 45: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

29

3.10 Perhitungan Kerusakan Darah

Apusan darah dari masing – masing mencit diamati sebanyak

lima luas lapang pandang. Digunakan aplikasi Image Raster untuk

menandai dan menghitung jumlah sel darah yang teramati pada

gambaran mikroskopis yang menunjukkan kondisi sel darah merah

hewan coba tersebut. Jumalh eritrosit yang teramati kemudian

dimasukkaan ke dalam persamaan berikut untuk memperoleh

persentase kerusakan sel:

%𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑎ℎ =Jumlah kerusakan eritrosit

Total jumlah darahx100%

3.11 Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan korelasi antara pemberian antioksidan BISAKON

dengan obat nyamuk yang mengandung transfluthrin 25% dan 21,3 %

terhadap eritrosit mencit serta korelasi antara jumlah dosis antioksidan

BISAKON terhadap persentase kerusakan sel darah merah.

Page 46: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

30

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 47: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

31

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Persiapan Sampel

Pada penelitian ini perlakuan pertama kali yang dapat dilakukan

adalah aklimatisasi hewan coba mencit di dalam kandang

laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas SAINTEK UIN Malang

selama 7 hari. Aklimatisasi ini dilakukan agar mencit sudah terbiasa

dengan ligkungan kandang yang baru ketika diberi perlakuan,

sehingga tingkat stress hewan coba tersebut tidak terlalu tinggi.

Hari pertama aklimatisasi kondisi mencit lebih banyak diam

atau tidur di dalam kandang. Pakan yang disediakan di dalam wadah

tidak habis hingga tiga hari kemudian, sedangkan air yang disediakan

hampir habis setiap hari. Hal ini menandakan bahwa mencit hanya

memakan sedikit pakan, namun lebih banyak minum.

Pada hari kelima dimulai pemberian antioksidan kepada mencit

kelompok kontrol antioksidan dan kelompok perlakuan. Kondisi

mencit sehat setelah diberi antioksidan. Namun, baru diketahui pada

hari keenam bahwa mencit lebih banyak minum karena air yang

disediakan habis hingga mereka berebut ketika diberi sediaan air baru.

Hal ini disebabkan mencit merasakan pahit setelah diberi antioksidan

BISAKON, sehingga meminum air lebih banyak untuk

menghilangkan rasa pahitnya

Pada hari ketujuh kondisi mencit sehat dan tetap aktif bergerak

di dalam kandang. Pakan dan air yang disediakan hamper habis setiap

hari. Air yang diminum tidak terlalu banyak karena sediaan air tidak

habis. Hal ini menandakan bahwa mencit sudah mulai terbiasa dengan

rasa pahit antioksidan yang diberikan.

4.1.2 Hasil Perlakuan pada Sampel

Hasil perlakuan terhadap hewan coba mencit pada hari pertama

ketika diberi perlakuan semprot, mencit bergerak sangat aktif di dalam

chamber dan meloncat – loncat seperti hendak keluar dari chamber

yang telah disemprot obat nyamuk one push aerosol dan ditutup rapat

ventilasi udaranya. Hal ini disebabkan adanya udara yang terhirup

oleh mencit mengandung konsentrasi bahan aktif obat nyamuk yang

tinggi, sedangkan kadar oksigen di dalam chamber terus berkurang

seiring dengan berjalannya waktu.

Page 48: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

32

Pada hari kesepuluh hasil perlakuan terhadap mencit tampak

berbedadiantara mencit dalam satu kandang yang sama. Terdapat

mencit yang tampak lebih gemuk dan ada mencit yang kurus serta

lebih pendiam dibandingkan mencit yang lain. Kondisi mencit juga

mulai agresif terhadap mencit yang lain dalam satu kandang. Bahkan

beberapa mencit bertengkar sehingga harus dipisahkan kandang

sementara saat pemberian perlakuan.

Pada hari ketujuhbelas satu mencit pada kelompok perlakuan

semprot obat nyamuk tipe X dan antioksidan dosis 4 ditemukan mati.

Kondisi mencit yang lain juga mulai pasif. Hal ini ditunjukkan oleh

sikap mencit yang hanya diam dan berkumpul di salah satu sudut

chamber saat diberi perlakuan semprotan. Pakan dan air yang

diberikan tidak habis dalam satu hari. Kondisi ini tetap sama hingga

hari terakhir pemberian perlakuan.

4.1.3 Gambaran Mikroskopis Sel Darah Merah Mencit

Proses perlakuan hewan coba setelah 7 hari aklimatisasi dan 21

hari perlakuan pada mencit dilakukan pengambilan sampel darah

melalui ujung ekor mencit. Sampel darah yang diambil dibuat apusan

darah dan diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x.

Gambar 4.1 menunjukkan gambaran mikroskopis dari sel darah merah

yang diamati dengan perbesaran 400 kali.

Gambar 4.1 Sel darah mencit kelompok kontrol sehat 15

Page 49: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

33

Gambar 4.2 Sel darah merah mencit kelompok kontrol antioksidan

Gambar 16

Gambar 4.3 Sel darah merah mencit hanya disemprot obat nyamuk

tipe XGambar 17

Page 50: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

34

Gambar 4.4 Sel darah merah mencit hanya disemprot obat nyamuk

tipe YGambar 18

Gambar 4.5 Sel darah merah kelompok perlakuan tipe X dan

antioksidanGambar 19

Page 51: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

35

Gambar 4.6 Sel darah merah kelompok perlakuan tipe Y dan

antioksidanGambar 20

Ada beberapa jenis kerusakan sel darah merah yang teramati

pada gambaran mikroskopis sel darah merah. Kerusakan sel darah

merah tersebut diamati berdasarkan kelainan bentuk sel. Penampakan

dari jenis – jenis kerusakan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.7

berikut:

(a) (b)

Page 52: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

36

(c)

Gambar 4.7 Jenis – jenis kerusakan yang teramati di dalam

gambaran mikroskopis sel darah merah (a) terdapat 4 jenis kerusakan

yang teramati; (b) 2 jenis kerusakan teramati; (c) 3 jenis kerusakan

teramati Gambar 21

Keterangan:

Sel Normal Sel Helm

Sferosit Keratosit

Stomatosit Skistosit

Sel Sabit Tear Drop

Elliptosit Sel Burr

4.2 Analisa Data

4.2.1 Hubungan Antara Dosis Antioksidan dan Persentase

Kerusakan Sel Darah Merah

Hasil dari pemberian antioksidan BISAKON pada hewan

coba mencit yang terpapar zat aktif transfluthrin memberikan

pengaruh terhadap persentase kerusakan sel darah yang teramati.

Pengaruh dosis antioksidan BISAKON yang diberikan tampak pada

Gambar 4.8 yang membandingkan persentase kerusakan dari ketiga

kelompok perlakuan.

Page 53: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

37

Gambar 4.8 Grafik persentase kerusakan total masing – masing

kelompok perlakuanGambar 22

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0226x2 + 0.2046x + 46.034 R2 = 0.9987

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0194x2 + 0.166x + 37.823 R2 = 0.9951

Sel Rusak Kontrol y = -0.017x2 + 0.145x + 24.127 R2 = 0.9771

Berdasarkan Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa pemberian

antioksidan BISAKON memberikan pengaruh tehadap kerusakan sel.

Semakin besar dosis antioksidan yang diberikan semakin turun

persentase kerusakan sel darah merah yang teramati.

Persentase kerusakan sel darah yang dialami mencit dengan

perlakuan semprot obat nyamuk tipe X lebih besar daripada persentase

kerusakan sel darah pada perlakuan semprot obat nyamuk tipe Y. Hal

ini disebabkan oleh kandungan bahan aktif transfluthrin di dalam obat

nyamuk tipe X (25%) lebih besar daripada obat nyamuk tipe Y

(21,3%). Pemberian antioksidan BISAKON memberikan pengaruh

pada penurunan persentase kerusakan sel darah merah kelompok

kontrol yang tidak disemprot dengan obat nyamuk. Hal ini

menandakan bahwa antioksidan BISAKON juga dapat membantu

daya tahan dan menjaga kesehatan tubuh dalam kehidupan sehari –

hari.

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30 40

Per

sen

tase

(%

)

Dosis (mg)

Page 54: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

38

Pada perlakuan semprot obat nyamuk one push aerosol tipe X

dengan kandungan transfluthrin sebanyak 25% menimbulkan

kerusakan sel yang cukup parah hingga mencapai 46.463% pada

hewan coba yang tidak diberi antioksidan (dosis antioksidan 0).

Persentase kerusakan sel darah merah mengalami penurunan drastis

setelah diberi antioksidan dengan dosis 1. Persentase tersebut terus

mengalami penurunan seiring bertambahnya dosis antioksidan yang

diberikan hingga mencapai 20,478 % pada pemberian dosis 5. Selisih

persentase kerusakan juga semakin kecil saat dosis antioksidan yang

diberikan semakin besar. Terjadi perubahan nilai persentase

kerusakan 3,096% dari pemberian dosis 4 menjadi dosis 5.

Hasil kelompok perlakuan semprot obat nyamuk one push

aerosol tipe Y dan antioksidan. Kandungan transfluthrin pada obat

nyamuk tipe Y sebesar 21,3% dan menimbulkan persentase kerusakan

yang lebih rendah daripada obat nyamuk tipe X yakni sebesar 38.197

% pada dosis 0. Persentase kerusakan sel darah merah pada kelompok

perlakuan ini juga mengalami penurunan seiring bertambahnya

jumlah dosis antioksidan yang diberikan kepada hewan coba mencit.

Sedikit berbeda dengan kelompok perlakuan yang lain, selisih

persentase kerusakan antardosis mengalami fluktuasi. Selisih

persentase kerusakan sel darah merah paling kecil dari dosis 3 ke

dosis 4 yakni sebesar 1,229% kemudian selisih tersebut bertambah

besar dari dosis 4 ke dosis 5 yakni sebesar 3,562%.

Pada kelompok kontrol sehat, persentase kerusakan sel darah

merah tertinggi sebesar 24.717% pada mencit yang tidak diberi

perlakuan apapun (dosis antioksidan 0). Persentase kerusakan ini juga

mengalami penurunan seiring bertambahnya dosis antioksidan yang

diberikan. Jumlah dosis yang diberikan mulai memasuki kondisi jenuh

pada dosis 4 yakni sebesar 33,05mg karena persentase kerusakan sel

darah tidak mengalami penurunan yang berarti ketika diberi dosis 5

sebesar 35,55mg dengan selisih 0,898%.

Persentase kerusakan sel darah merah total yang ditampilkan

pada Gambar 4.8 merupakan kombinasi dari persentase beberapa jenis

kerusakan yang teramati. Berikut ini grafik perbandingan antara dosis

antioksidan BISAKON dengan persentase masing – masing jenis

kerusakan:

Page 55: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

39

Gambar 4.9 Grafik persentase kerusakan sferositGambar 23

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0094x2 + 0.0851x + 14.577 R2 = 0.9982

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0048x2 + 0.0364x + 10.721 R2 = 0.9982

Sel Rusak Kontrol y = -0.0046x2 + 0.0434x + 7.1768 R2 = 0.8726

Kerusakan sferosit ditandai dengan permukaan sel darah yang

rata dan tanpa lengkungan pucat di bagian tengah. (Lewis et al, 2006).

Kelainan sferosit dapat diperoleh secara genetik dan pada kondisi

anemia hemolitik serta septicamea (keracunan darah) oleh zat toksik

di dalam tubuh (Gaspard, 2010). Kerusakan sferosit yang tertinggi

ditunjukkan pada Gambar 4.9 yakni sebesar 14.573% pada kelompok

perlakuan semprot tipe X tanpa diberi antioksidan. Pemberian dosis 5

pada perlakuan ini kerusakan menurun menjadi 5,810%. Kelompok

perlakuan semprot tipe Y persentase tertinggi pada dosis 0 (tidak

diberi antioksidan) sebesar 10.723%. Persentase kerusakan sferosit

pada dosis 5 mengalami penurunan sebesar 5,784%. Kelompok

kontrol memiliki persentase kerusakan yang terendah dibandingkan

dengan kelompok perlakuan. Persentase tertinggi yang tidak diberi

antioksidan BISAKON adalah sebesar 7.153% dan persentase terendah

sebesar 3.260% pada pemberian dosis 5.

Page 56: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

40

Gambar 4.10 Grafik persentase kerusakan stomatositGambar 24

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.001x2 + 0.0037x + 1.9476 R² = 0.9986

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0007x2 + 0.0029x + 1.6585 R² = 0.9998

Sel Rusak Kontrol y = -0.0008x2 + 0.006x + 1.1517 R² = 0.9981

Pada stomatosit ditandai dengan bagian tengah sel darah yang

melengkung memanjang seperti celah kancing di tengah – tengah sel

(Kiswari, 2002). Kelainan ini disebabkan oleh disfungsi membran,

alkoholisme, gangguan metabolisme, dan penyakit hati (Gaspard,

2010). Gambar 4.10 menunjukkan persentase kerusakan stomatosit

tertinggi sebesar 1,947% pada kelompok perlakuan semprot tipe X

yang tidak diberi antioksidan. Persentase kerusakan stomatosit pada

saat diberi dosis 5 kelompok perlakuan tipe X mengalami penurunan

hingga mencapai 0,823%. Persentase kerusakan stomatosit kelompok

perlakuan tipe Y lebih rendah dibandingkan persentase kerusakan tipe

X, yakni sebesar 1,658%. Persentase kerusakan terendah tipe Y sedikit

lebih besar daripada persentase terendah tipe X, yakni sebesar 0,851%.

Kelompok kontrol memiliki persentase kerusakan yang terendah

dibandingkan dengan kelompok perlakuan tipe X dan tipe Y.

Persentase kerusakan stomatosit tertinggi kelompok kontrol sebesar

1,151% dan terendah sebesar 0,420%.

Page 57: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

41

Gambar 4.11 Grafik persentase kerusakan Sel Sabit Gambar 25

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0006x2 - 0.0007x + 1.0746 R² = 0.9977

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0002x2 - 0.0068x + 0.8341 R² = 0.9896

Sel Rusak Kontrol y = -0.0003x2 + 0.0004x + 0.6086 R² = 0.9847

Kelainan pada sel sabit ditandai dengan bentuk sel darah

merah yang menyerupai sabit (Kiswari, 2002). Kelainan ini sering

dikaitkan dengan anemia sel sabit karena keberadaannya yang

menandakan kurangnya jumlah eritrosit normal yang mampu

mendistribusikan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh (Hakim, 2010).

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya persentase kerusakan tertinggi

tampak pada Gambar 4.11 terdapat pada kelompok perlakuan semprot

tipe X yang tidak diberi antioksidan sebesar 1,075% dan mengalami

penurunan hingga mencapai 0,353% pada pemberian dosis 5.

Persentase tertinggi pada kelompok perlakuan semprot tipe Y sebesar

0,833% tanpa diberi antioksidan BISAKON dan pemberian dosis 5

pada hewan coba menghasilkan penurunan persentase kerusakan sel

sabit sebesar 0,369%. Persentase kerusakan tertinggi pada kelompok

kontrol sebesar 0,609% dan persentase kerusakan terendah sebesar

0,206% pada dosis 5. Selisih persentase kerusakan antara dosis 4 dan

dosis 5 pada kelompok kontrol sangat kecil, yakni sebesar 0,036%.

Page 58: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

42

Gambar 4.12 Grafik persentase kerusakan keratosit Gambar 26

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0003x2 - 0.0052x + 0.8546 R² = 0.9993

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0002x2 - 0.0064x + 0.7916 R² = 0.9822

Sel Rusak Kontrol y = -0.0002x2 - 5E-05x + 0.3374 R² = 0.8648

Keratosit merupakan kelainan darah yang disebabkan oleh sel

darah merah yang terperangkap pada jaring – jaring fibrin pada

sirkulasi darah. Sel darah tersebut menggantung di atas fibrin dan

mengering pada kedua sisinya serta terbentuk sebuah vakuola. Sel

darah yang telah mengering tersebut jika terlepas dari fibrin dan

kembali pada sirkulasi darah akan menjadi keratosit (Jones et al,

2015). Persentase kerusakan keratosit ditunjukkan pada Gambar 4.12

yaitu kelompok perlakuan semprot tipe X dengan persentase

kerusakan tertinggi sebesar 0,855% tanpa diberi antioksidan dan

mengalami penurunan hingga mencapai 0,326% pada dosis 5

antioksidan. Persentase kerusakan tertinggi pada perlakuan semprot

tipe Y sebesar 0,790% dan persentase kerusakan mengalami

penurunan hingga mencapai 0,350% pada pemberian dosis sebesar

35,55 mg. Persentase kelompok kontrol yang tidak diberi antioksidan

tertinggi sebesar 0,337% dan persentase kerusakan yang diberi

antioksidan dosis tertinggi sebesar 0,121%, hanya selisih 0,003% dari

pemberian dosis 4 antioksidan BISAKON.

Page 59: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

43

Gambar 4.13 Grafik kerusakan Sel Helm Gambar 27

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0012x2 - 0.0021x + 2.6166 R² = 0.9998

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0011x2 + 0.0057x + 2.1126 R² = 0.9912

Sel Rusak Kontrol y = -0.0007x2 + 0.0058x + 0.9922 R² = 0.9965

Sel Helm merupakan pecahan dari sel darah merah yang tidak

merata dan menyerupai helm (Jones et al, 2015). Sel helm di dalam

aliran darah dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme dan

penyakit hati (Gaspard, 2010). Persentase tertinggi kerusakan sel helm

ditunjukkan pada Gambar 4.13 dimiliki oleh kelompok perlakuan

semprot tipe X tanpa pemberian antioksidan sebesar 2,617% dan

mengalami penurunan saat diberi dosis 5 antioksidan menjadi 1,074%.

Persentase tertinggi kelompok perlakuan semprot tipe Y tanpa diberi

antioksidan sebesar 2,11% dan mengalami penurunan hingga

mencapai 0,955% pada pemberian dosis 5 antioksidan. Kelompok

kontrol memiliki persentase kerusakan tertinggi yang paling rendah

daripada kelompok perlakuan yang lain, yakni sebesar 0,992% dan

mengalami penurunan pada pemberian dosis 35,55 mg hingga

mencapai persentase terendah sebesar 0,313%.

Page 60: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

44

Gambar 4.14 Grafik persentase kerusakan skistosit Gambar 28

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -7E-05x2 - 0.0069x + 0.705 R² = 0.9995

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0001x2 - 0.0023x + 0.5928 R² = 0.9998

Sel Rusak Kontrol y = -0.0002x2 - 0.0017x + 0.4972 R² = 0.8486

Skistosit merupakan pecahan sel darah merah yang berukuran

lebih kecil dari sel helm dan berbentuk tidak beraturan (Kiswari,

2002). Jenis kelainan skistosit disebabkan oleh trauma pada membran

sel atau kondisi tertentu yang memicu terjadinya fragmentasi.

Skistosit dapat terjadi pada pasien dengan anemia hemolitik

mikroangiopati, koagulasi intravascular diseminata (DIC), operasi

katup jantung, dan sindrom uremik hemolitik (Jones et al, 2015).

Kerusakan skistosit ditunjukkan pada Gambar 4.14 yaitu kelompok

perlakuan semprot tipe X tanpa pemberian antioksidan tertinggi

sebesar 0,705% dan mengalami penurunan menjadi 0,368% saat diberi

antioksidan dosis 5. Persentase kerusakan tertinggi kelompok

perlakuan tipe Y sebesar 0,593% mengalami penurunan hingga

mencapai 0,378% pada pemberian dosis 5 antioksidan. Kelompok

kontrol memiliki persentase kerusakan terendah daripada kelompok

perlakuan yang lain. Persentase tertinggi kelompok perlakuan sebesar

0,496% dan terendah 0,206% pada antioksidan dosis 5. Nilai

persentase kerusakan pada dosis 5 ini tidak mengalami penurunan

yang berarti dari dosis 3 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.14.

Page 61: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

45

Gambar 4.15 Grafik persentase kerusakan elliptosit Gambar 29

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0069x2 + 0.0913x + 11.821 R² = 0.999

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0064x2 + 0.0869x + 11.365 R² = 0.9826

Sel Rusak Kontrol y = -0.0056x2 + 0.0517x + 7.8536 R² = 0.9836

Elliptosit merupakan sel darah merah berbentuk ellips atau

seperti pensil, batang, dan cerutu. Hemoglobin pada kelainan ini

terkonsentrasi pada ujung – ujung sel. Kelainan elliptosit ini dapat

bersifat menurun dan disebabkan oleh mutasi pada membran protein

sel (Jones et al, 2015). Persentase kerusakan elliptosit berdasarkan

garis hubung pada grafik yang ditunjukkan Gambar 4.15 mencapai

titik tertinggi pada kelompok perlakuan semprot tipe X tanpa

pemberian antioksidan sebesar 11,824%. Persentase keruskaan

elliptosit pad kelompok perlakuan tipe X mengalami penurunan

hingga mencapai 6,270% pada pemberian antioksidan dengan dosis 5.

Persentase tertinggi kerusakan kelompok perlakuan Y tanpa

antioksidan sebesar 11,386% turun saat diberi antioksidan dan

persentase kerusakan terendah pada pemberian dosis 5 antioksidan,

yakni 6,26%. Kelompok kontrol memilik persentase kerusakan

tertinggi sebesar 7,840% tanpa diberi antioksidan dan turun menjadi

2,825% saat diberi dosis 5 antioksidan.

Page 62: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

46

Gambar 4.16 Grafik persentase kerusakan sel Burr Gambar 30

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0017x2 + 0.0134x + 3.4171 R² = 0.993

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0012x2 + 0.0097x + 1.9927 R² = 0.9988

Sel Rusak Kontrol y = -0.0007x2 + 0.0092x + 0.7567 R² = 0.9185

Sel burr merupakan sel darah merah dengan beberapa spikula

yang berada di permukaan sel. Sel burr umumnya berukuran normal

dan tampak seperti artefak pada suatu citra mikroskopis. Spikula –

spikula ini berukuran kecil, halus, dan tersebar merata di seluruh

permukaan sel, maka sel tersebut mengalami krenasi (Jones et al,

2015). Gambar 4.16 menunjukkan persentase kerusakan yang terjadi

pada kelompok perlakuan semprot tipe X tanpa pemberian antioksidan

sebesar 3,418% dan saat diberi antioksidan sebesar 35.55 mg

mengalami penurunan hingga mencapai 1,748%. Kelompok

perlakuan semprot tipe Y persentase kerusakan tertinggi sebesar

1,994% tanpa pemberian antioksidan dan persentase kerusakan

menurun menjadi 0,870% pada pemberian dosis 5. Kelompok kontrol

memiliki persentase kerusakan terendah daripada kelompok perlakuan

lain. Persentase kerusakan tertingginya sebesar 0,754% mengalami

penurunan hingga 0,234% pada pemberian dosis 5 antioksidan

BISAKON.

Page 63: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

47

Gambar 4.17 Grafik persentase kerusakan teardrop Gambar 31

Ket:

Sel Rusak Tipe X y = -0.0055x2 + 0.0259x + 9.0211 R² = 0.9904

Sel Rusak Tipe Y y = -0.0041x2 + 0.0135x + 7.7564 R² = 0.9893

Sel Rusak Kontrol y = -0.0034x2 + 0.0179x + 4.7511 R² = 0.9873

Kerusakan sel darah merah yang berbentuk teardrop

menyerupai bentuk tetesan air atau buah pir. Ketika sel dengan inklusi

yang besar melewati sirkulasi mikro tidak dapat lewat sepenuhnya

sehingga bagian inklusi sel tertarik dan menjadi seperti ekor (Jones et

al, 2015). Kelainan teardrop ditemukan pada penderita hematopoiesis

extramedullari dan myelofibrosis (Gaspard, 2010). Gambar 4.17

menunjukkan persentase kerusakan kelompok perlakuan semprot tipe

X memiliki persentase tertinggi di antara semua kelompok perlakuan.

Persentase kerusakan tertinggi saat tidak diberi antioksidan sebesar

9,013% dan mengalami penurunan hingga mencapai 3,286% saat

diberi dosis 5 antioksidan BISAKON. Kelompok perlakuan semprot

tipe Y memiliki persentase kerusakan tertinggi sebesar 7,759% saat

tidak diberi antioksidan dan persentase kerusakan terendah sebesar

3,159% saat diberi antioksidan dengan dosis 5. Persentase kerusakan

saat tidak diberi antioksidan yakni sebesar 4,744% dan persentase

Page 64: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

48

kerusakan terendah sebesar 1,238% saat diberi dosis 5 antioksidan

merupakan persentase kerusakan dari kelompok kontrol.

4.2.2 Toksisitas Transfluthrin Terhadap Sel Darah Merah

Penelitian yang dilakukan selama 28 hari terhadap hewan coba

mencit (Mus musculus) memperoleh hasil gambaran mikroskopis sel

darah merah mencit yang menunjukkan beberapa jenis kerusakan sel

darah merah. Kerusakan tersebut dapat diidentifikasi melalui bentuk

sel darah normal dan tidak normal. Jumlah sel darah yang teramati di

dalam masing – masing luas lapang pandang apusan darah dan

dihitung persentase kerusakan sel darah yang teridentifikasi.

Pada proses Pemberian semprotan obat nyamuk one push

aerosol tipe X dan tipe Y menunjukkan hasil kerusakan sel darah

merah mencit. Konsentrasi kandungan bahan aktif yang efektif

merupakan peyebab terjadinya kerusakan sel darah merah sebesar 3

semprotan di dalam chamber berukuran 31,5cm x 21,5cm x 19,5cm.

Pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa persentase kerusakan

sel darah merah pada 4 semprotan dan 5 semprotan tidak jauh berbeda

dengan kerusakan sel darah merah pada 3 semprotan, sehingga

pemberian pemberian 3 semprotan obat nyamuk kerusakan sel darah

merah telah mencapai titik jenuh. Menurut Negara (2016), tingkat

kerusakan tidak mengalami banyak perubahan ketika diberi semprotan

yang lebih banyak.

Kerusakan sel darah merah yang dialami oleh hewan coba

mencit disebabkan oleh reaksi antara transfluthrin, bahan aktif obat

nyamuk one push aerosol, dengan sel darah merah selama proses

pengikatan oksigen oleh darah di dalam paru – paru. Hemoglobin yang

seharusnya mengikat oksigen terhalangi oleh adanya transfluthrin

yang bertindak sebagai radikal bebas di dalam tubuh. Hal ini

menyebabkan terbentuknya methemoglobin.

Methemoglobin merupakan suatu kondisi saat hemoglobin

tidak dapat mengikat oksigen di dalam paru – paru (Baron, 1984). Hal

ini disebabkan oleh adanya elektron hemoglobin yang seharusnya

digunakan untuk menangkap oksigen justru direbut oleh transfluthrin

yang bersifat reaktif. Haemoglobin yang kehilangan satu elektronnya

menjadi abnormal. Hemoglobin abnormal yang terkandung pada sel

darah merah dapat menyebabkan berbagai jenis kerusakan sel darah

selama masa hidupnya (Shagana, 2014).

Page 65: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

49

4.2.3 Mekanisme Kerja Antioksidan

Transfluthrin memiliki satu elektron bebas dari atom C yang

berada dalam senyawa. Atom C yang ditunjuk oleh panah pada

Gambar 4.18 memiliki 4 elektron valensi, 3 di antaranya digunakan

untuk berikatan dengan atom C lain di sebelahnya sehingga masih ada

satu elektron bebas yang membuat transfluthrin bersifat reaktif.

Gambar 4.18 Struktur Transfluthrin Gambar 32

Pada antioksidan BISAKON terkandung senyawa flavonoid

yang tinggi. Flavonoid merupakan senyawa yang mampu

menghambat reaktivitas radikal bebas di dalam darah (Sayuti &

Yenrina, 2015). Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan karena

memiliki gugus hidroksil (-OH) yang mana proton H didonorkan

kepada radikal bebas agar bersifat stabil (Kaur & Mondal, 2014).

Gambar 4.19 menunjukkan struktur senyawa antioksidan flavonoid

yang mengandung banyak gugus fungsi OH.

Gambar 4.19 Struktur flavonoid Gambar 33

Flavonoid tersusun atas satu cintin aromatik A, satu cincin

aromatik B, dan cincin berupa heterosiklik di tengah yang

mengandung oksigen (Redha, 2010). Peran flavonoid sebagai

antioksidan dilakukan dengan cara mendonorkan atom hidrogennya

kepada senyawa radikal bebas atau melalui kemampuannya dalam

Page 66: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

50

mengkelat logam (Cuppett et al, 1954). Atom hidrogen dapat dengan

mudah didonorkan oleh flavonoid karena ikatan O dan H pada gugus

fungsi OH memiliki energi disosiasi paling kecil, sehingga atom H

mudah terlepas (Ningsih dkk, 2011).

Selain flavonoid, BISAKON juga mengandung polifenol, tanin,

dan eugenol yang mana ketiganya merupakan senyawa – senyawa

fenolik. Senyawa fenol memiliki gugus –OH yang terikat pada karbon

cincin aromatik, sehingga dapat berfungsi sebagai antioksidan yang

efektif (Fessenden & Fessenden, 1986).

(a)

(b) (c)

Gambar 4.20 Senyawa antioksidan yang terkandung di dalam

BISAKON: (a) eugenol; (b) polifenol; dan (c) Tanin Gambar 34

Atom C pada senyawa transfluthrin memiliki elektronegatifitas

yang lebih tinggi daripada atom H yang ada pada gugus fungsi

antioksidan. Atom C yang memiliki satu elektron bebas pada

transfluthrin kemudian menarik paksa atom H pada gugus fungsi

antioksidan.

Page 67: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

51

Gambar 4.21 Mekanisme pendonoran atom H oleh

antioksidan pada transfluthrin Gambar 35

Elektronegatifitas atom C pada transflutrin menyebabkan

pemaksapisahan homolitik terhadap atom H pada rangkaian gugus

fungsi antioksidan (Fessenden & Fessenden, 1986). Pemaksapisahan

ini memiliki energi yang sama dengan energi disosiasi OH sebesar 100

Kkal/mol (Dewan, 2010).

Antioksidan yang kehilangan satu atom H memiliki satu

elektron bebas, namun tidak bersifat reaktif. Senyawa ini disebut

radikal fenoksi karena adanya delokalisasi resonansi terhadap electron

yang tidak berpasangan, sehingga tetap dalam keadaan stabil

(Fessenden & Fessenden, 1986). Mekanisme delokalisasi resonansi

dapat dilihat pada Gambar 4.22 berikut.

Gambar 4.22 Mekanisme perpindahan elektron pada delokalisasi

resonansi senyawa fenolik Gambar 36

Elektron di dalam rantai siklik benzene terus mengalami penyebaran

(delokalisasi). Semakin panjang jalur delokalisasi, semakin stabil

anion yang terbentuk dan semakin asam senyawa tersebut. Pada

dasarnya senyawa fenolik merupakan asam lemah. Ketika senyawa

fenolik mengandung banyak substituent yang mampu

mendelokalisasikan electron, maka senyawa tersebut dapat menjadi

asam yang kuat (Andarwulan & Faradila, 2012).

Page 68: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

52

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 69: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

53

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan kerusakan sel darah merah pada mencit yang terpapar

bahan aktif obat nyamuk one push aerosol, transfluthrin, dan

pemberian antioksidan BISAKON dapat menurunkan tingkat

kerusakan tersebut. Pemberian antioksidan BISAKON dapat

mengurangi kerusakaan total sel darah merah hingga 26% pada obat

nyamuk one push aerosol tipe X dan sebesar 18,77% pada tipe Y.

Dosis antioksidan BISAKON yang sesuai untuk mengurangi

kerusakan sel darah merah adalah dosis 4 sebesar 33,05 mg karena

pada pemberian dosis 5 sebesar 35,55 mg penurunan persentase

kerusakan sangat kecil.

5.2 Saran

Penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan jenis pembuatan

apusan darah yang lain, sehingga kerusakan sel darah merah yang

teramati tidak hanya berdasarkan bentuk, tetapi juga ukuran serta

inklusi warna sel darah merah.

Page 70: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

54

(halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 71: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdollahi M, Ranjbar A, Shadnia S, Nikfar S, Rezaiee A. Pesticides

and oxidative stress: a review. Med Sci Monit 2004; 10:141-

147.

Afriansyah, Ardi, M. 2016. Pengaruh Variasi Suhu Pengeringan

Preparat Apusan Darah Tepi Terhadap Hasil Makroskopis

dan Morfologi Sel Darah Merah (Erythrocyte).

http://lib.unimus.ac.id diakses 27 Maret 2017.

Aksi Agraris Kanisius. 1981. Petunjuk Bercocok Tanam Cengkeh.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Alamsyah, A., F. 2009. Gambaran Darah Mencit (Mus

musculusalbinus) Pada Proses Persembuhan Luka Yang

Diberi Salep Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Air Rimpang

Kunyit (Curcuma longa Linn.). Skripsi. Fakultas Kedokteran

Hewan. Bogor: IPB.

Andarwulan, Nuri., & Faradilla, Fitri, RH. 2012. Senyawa Fenolik

Pada Beberapa Sayuran Indigenous Dari Indonesia. Bogor:

SEAFAST Center.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia. 2015. Transfluthrin.

(ik.pom.go.id/v2015/katalog/TRANSFLUTHRIN.pdf . diakses 5

Juni 2016)

Christijanti W, Utami NR, Iswara A. Efek pemberian antioksidan

vitamin C dan E terhadap kualitas spermatozoa tikus putih

terpapar allethrin. Biosaintika. 2010;2(1):18-26.

Dahniar, AR. 2011. Pengaruh Asap Obat Nyamuk Terhadap

Kesehatan dan Struktur Histologi Sistem Pernapasan.

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Vol. 11 No. 1: hal

52-59.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan. 2012. Pedoman Penggunaa Insektisida

(Pestisida) dalam Pengen Dalian Vektor. Jakarta: Katalog

Dalam Terbitan (KDT) Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Djojosumarto, Panut. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta

Selatan: AgroMedia Pustaka.

Fessenden, J. & JS., Fessenden. 1989. Fundamentals of Organic

Chemistry. New York: Harper and Row.

Page 72: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

56

Gaspard, J., Kathryn. 2010. Red Blood Cell Disorder.

www.uphsl.edu.ph/library/.../Ch16_RBC%20Disorders.pdf

diakses pada 15 Februari 2017.

Handayani, W. Hariwibowo, A, S. 2008. Buku Ajar Asuhan

Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan System

Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, Syamsul dan Napitupulu, Rodame, M. 2015. Kitab

Tumbuhan Obat. Jakarta: AgriFlo (Penebar Swadaya Grup).

Jones, Kathy, W. et all. 2015. Evaluation of Cell Morphology and

Introduction to Platelet and White Blood Cell Morphology.

www.cytothesis.us/3.0/Oil_Cell-Morphology_Blood-

Cell.pdf diakses pada 28 Maret 2017.

Kiswari, Rukman. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta: Erlangga.

Kurniati R, Aryani R, Wati L. Pengaruh pemaparan pralahir obat

nyamuk elektrik yang berbahan aktif d-allethrin terhadap fetus

mencit (Mus musculus L). Mulawarman Scientifie.

2012;11(2):175.

Mangan, Yellia. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker.

Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Mardiana, Lina dan Ratnasari, Juwita. 2013. Ramuan & Khasiat

Sirsak: Terbukti secara Ilmiah Tumpas Kanker & Penyakit

Lainnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Musarofah. 2015. Tumbuhan Antioksidan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Quraisyiyah, Sukainah, dkk. 2013. Pengukuran Konsentrasi Partikel

Dan Uji Bioefikasi Beberapa Isayutinsektisida One Push

Aerosol Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Betina.

(physics.studentjournal.ub.ac.id/index.php/psj/article/view/190

/104. Diakses 5 Juni 2016).

Raini, Mariana. 2009. Toksikologi Insektisida Rumah Tangga dan

Pencegahan Keracunan. Puslitbang Biomedis dan Farmasi:

Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Volume XIX

Tahun 2009, Suplemen II.

Page 73: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

57

Redha, Abdi. Flavonoid: Struktur, Sifat Antioksidatif Dan Peranannya

Dalam Sistem Biologis. Jurnal Belian Vol. 9 No. 2 Sep. 2010:

hal 196 – 202.

Sayuti, Kesuma. & Yenrina, Rina. 2015. Antioksidan, Alami dan

Sintetik. Padang: Andalas University Press.

Shagana, J., A. 2014. Diagnostic Cells in the Peripheral Blood Smear.

Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. Vol 6(4).

Pages 213 – 216.

Sloane, Ethel. Alih bahasa: Brahm U. Pendit. 2003. Anatomi dan

Fisiologi Terapan bagi Pemula. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Sudewo, Bambang. 2012. Basmi Kanker dengan Herbal. Jakarta:

Visimedia

Suparni dan Wulandari, Ari. 2012. Herbal Nusantara: 1001 Ramuan

Tradisional Asli Indonesia. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Syamsiah, Iyam Siti dan Tajudin. 2003. Khasiat Dan Manfaat Bawang

Putih. Jakarta: Agromedia Pustaka

Syamsiah, Siti, Iyam, & Tajudin. 2003. Khasiat & Manfaat Bawang

Putih: Raja Antibiotik Alam. Jakarta Selatan: AgroMedia

Pustaka

Thomas, A., N., S. 1992. Tanaman Obat Tradisional Volume 2.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2007. Kasiat, Penggunaan, dan

Efek-efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

WHO. 2006. Specifications for Public Health Pesticides.

(http://www.who.int/whopes/quality/Transfluthrin_eval_only_

Nov2006.pdf diakses 10 Juni 2016).

WHO. Safety of Pyrethroids of Public Health Use. WHOPES 2005.

Wigati, R., A., & Susanti, Lulus. 2012. Hubungan Karakteristik,

Pengetahuan, dan Sikap, dengan Perilaku Masyarakat dalam

Penggunaan Anti Nyamuk di Kelurahan Kutowinangun.

Buletin Penelitian Kesehatan, vol. 40. No. 3: 130-141.

Wijayakusuma, Hembing. 2008. Atasi Kanker dengan Tanaman Obat.

Depok: Puspa Swara.

Page 74: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

58

Zuhud, Ervizal, A., M. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas

Kanker. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Page 75: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

59

Lampiran 1 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 0

Dosis Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Rusak Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit Sel Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr Tear Drop

BY0 1 321 91 12 8 7 17 4 65 7 43 575 44.174

BY0 2 298 64 8 4 6 17 2 61 5 37 502 40.637

BY0 3 306 52 7 5 12 19 1 64 6 42 514 40.467

BY0 4 379 71 9 4 4 11 3 69 8 40 598 36.622

BY0 5 311 70 13 6 10 14 3 70 10 41 548 43.248

BY0 6 362 52 12 4 2 8 4 59 11 21 535 32.336

BY0 7 228 53 10 1 2 9 8 65 12 29 417 45.324

BY0 8 331 55 9 0 3 10 3 63 11 45 530 37.547

BY0 9 303 59 12 1 1 8 3 62 12 43 504 39.881

BY0 10 301 69 11 0 2 7 2 75 17 66 550 45.273

BY0 11 276 54 7 7 2 9 4 59 16 56 490 43.673

BY0 12 431 52 10 9 3 10 2 77 14 73 681 36.711

BY0 13 404 54 8 7 4 13 5 63 12 42 612 33.987

BY0 14 431 60 11 6 5 15 2 64 10 58 662 34.894

BY0 15 393 56 9 4 5 10 6 62 13 48 606 35.149

BY0 16 431 64 8 8 7 14 4 67 15 20 638 32.445

BY0 17 446 66 6 5 4 14 3 72 13 42 671 33.532

BY0 18 446 72 12 7 5 13 2 68 12 48 685 34.891

BY0 19 411 74 12 4 3 15 3 74 16 68 680 39.559

BY0 20 425 60 7 7 5 13 5 65 12 41 640 33.594

Ʃ Rsk 7234 1248 193 97 92 246 69 1324 232 903 11638 763.94

% Rsk 62.16 10.72 1.66 0.83 0.79 2.11 0.59 11.38 1.99 7.76

% Total 38.19718681

Page 76: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

60

Lampiran 2 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 1

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

BY1 1 313 35 17 0 4 6 0 11 0 27 413 24.21308

BY1 2 287 46 5 0 10 7 0 24 0 38 417 31.17506

BY1 3 256 74 1 2 0 17 5 65 5 18 443 42.21219

BY1 4 134 32 0 8 1 17 4 36 4 5 241 44.39834

BY1 5 450 23 2 1 0 2 0 32 4 38 552 18.47826

BY1 6 497 37 4 0 1 3 0 49 2 31 624 20.35256

BY1 7 170 43 0 6 0 15 4 47 22 26 333 48.94895

BY1 8 196 38 2 2 1 13 0 60 9 32 353 44.47592

BY1 9 203 29 1 4 2 4 0 45 3 21 312 34.9359

BY1 10 192 48 1 4 0 17 7 59 19 23 370 48.10811

BY1 11 194 19 0 7 0 0 5 44 13 12 294 34.01361

BY1 12 247 23 1 2 0 5 0 54 0 32 364 32.14286

BY1 13 282 21 0 0 0 3 0 19 3 0 328 14.02439

BY1 14 476 47 1 3 0 3 0 46 11 0 587 18.90971

BY1 15 303 50 0 5 0 4 9 42 12 5 430 29.53488

BY1 16 497 70 0 0 1 8 3 56 13 6 654 24.00612

BY1 17 481 45 23 3 7 3 1 35 4 36 638 24.60815

BY1 18 377 10 19 2 5 1 0 24 0 35 473 20.29598

BY1 19 353 24 21 1 5 1 1 22 4 37 469 24.73348

BY1 20 390 36 14 0 11 4 2 33 2 50 542 28.04428

Ʃ Rsk 6298 750 112 50 48 133 41 803 130 472 8837 607.6118

% Rsk 71.2685 8.487043 1.2673984 0.56580 0.543171 1.505036 0.46396 9.086794 1.47109 5.341179

% Kerusakan Total 30.38059088

Page 77: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

61

Lampiran 3 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 2

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr Tear Drop

BY2 1 545 54 6 5 0 1 14 35 12 17 689 20.899855

BY2 2 456 31 7 1 4 5 3 25 3 11 546 16.483516

BY2 3 388 65 4 0 3 6 1 41 11 16 535 27.476636

BY2 4 432 69 12 5 6 18 1 86 4 40 673 35.809807

BY2 5 455 44 8 6 2 11 2 54 9 36 627 27.432217

BY2 6 454 39 9 0 4 8 2 49 7 35 607 25.205931

BY2 7 276 12 2 1 1 3 1 28 1 11 336 17.857143

BY2 8 258 21 8 2 1 6 1 27 3 15 342 24.561404

BY2 9 318 45 3 5 2 10 2 62 2 21 470 32.340426

BY2 10 312 50 4 0 0 9 0 37 11 27 450 30.666667

BY2 11 179 21 1 3 1 7 0 35 10 38 295 39.322034

BY2 12 143 24 2 2 0 2 0 28 2 8 211 32.227488

BY2 13 117 9 3 1 1 2 0 34 1 10 178 34.269663

BY2 14 188 18 5 2 2 6 2 29 6 22 280 32.857143

BY2 15 189 20 2 0 1 6 0 32 11 15 276 31.521739

BY2 16 261 26 4 0 1 2 0 13 0 8 315 17.142857

BY2 17 252 26 6 1 4 6 1 35 5 14 350 28

BY2 18 147 13 3 1 1 7 1 21 4 22 220 33.181818

BY2 19 251 34 3 2 0 5 0 28 5 21 349 28.080229

BY2 20 195 19 2 1 2 0 5 26 3 15 268 27.238806

Ʃ Rsk 5816 640 94 38 36 120 36 725 110 402 8017 562.57538

% Rsk 72.123 7.93651 1.1656746 0.4712302 0.4464286 1.4881 0.446429 8.99058 1.3641 4.98511905

% Kerusakan Total 28.12876887

Page 78: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

62

Lampiran 4 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 3

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Norma

l Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr Tear Drop

BY3 1 330 47 11 2 4 8 2 58 6 28 496 33.467742

BY3 2 295 23 3 3 1 7 1 26 4 19 382 22.774869

BY3 3 250 26 3 2 0 6 1 34 5 18 345 27.536232

BY3 4 553 43 6 4 3 15 2 43 4 24 697 20.659971

BY3 5 472 46 2 3 1 3 1 33 2 17 580 18.62069

BY3 6 222 17 4 1 1 3 0 38 4 16 306 27.45098

BY3 7 342 19 6 1 0 2 3 29 7 11 420 18.571429

BY3 8 431 37 3 0 2 7 1 40 11 16 548 21.350365

BY3 9 364 41 5 4 2 10 4 34 15 24 503 27.634195

BY3 10 357 39 6 0 3 11 4 34 8 28 490 27.142857

BY3 11 290 37 8 0 2 3 2 42 6 12 402 27.860697

BY3 12 304 28 5 1 1 3 1 40 9 31 423 28.132388

BY3 13 267 25 5 1 0 1 1 45 3 21 369 27.642276

BY3 14 345 31 8 4 3 8 2 36 2 22 461 25.16269

BY3 15 202 37 5 1 2 5 1 32 4 15 304 33.552632

BY3 16 239 31 3 2 1 4 1 41 3 22 347 31.123919

BY3 17 386 33 4 2 2 7 1 36 6 23 500 22.8

BY3 18 414 41 4 5 4 8 7 56 4 22 565 26.725664

BY3 19 517 41 4 3 3 5 2 33 4 21 633 18.325434

BY3 20 269 37 3 3 2 3 2 36 6 33 394 31.725888

Ʃ Rsk 6849 679 98 42 37 119 39 766 113 423 9165 518.26092

% Rsk 74.8852 7.42401 1.0715067 0.459217 0.404548 1.301115 0.42642 8.37525 1.235513 4.6249726

% Kerusakan Total 25.91304588

Page 79: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

63

Lampiran 5 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 4

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr Tear Drop

BY4 1 273 30 4 1 0 3 2 12 5 5 335 18.507463

BY4 2 524 44 8 6 2 7 3 10 9 12 625 16.16

BY4 3 461 37 8 4 2 4 5 35 5 20 581 20.654045

BY4 4 584 34 4 2 2 8 2 50 5 24 715 18.321678

BY4 5 438 31 5 3 5 4 2 47 7 22 564 22.340426

BY4 6 583 54 10 4 4 8 4 52 10 34 763 23.591088

BY4 7 163 26 2 0 3 5 2 46 2 21 270 39.62963

BY4 8 93 21 2 1 1 3 1 35 1 11 169 44.970414

BY4 9 108 23 1 2 0 4 2 38 4 16 198 45.454545

BY4 10 662 50 8 1 1 8 1 41 5 21 798 17.042607

BY4 11 586 47 11 4 4 7 3 51 8 15 736 20.380435

BY4 12 422 49 6 5 7 10 4 45 6 23 577 26.863085

BY4 13 471 36 4 2 1 6 1 37 13 17 588 19.897959

BY4 14 498 40 8 3 2 8 2 48 10 13 632 21.202532

BY4 15 579 32 9 2 1 9 2 35 8 20 697 16.929699

BY4 16 553 31 2 3 0 4 2 45 3 21 664 16.716867

BY4 17 412 35 3 0 1 6 1 37 6 17 518 20.46332

BY4 18 341 40 2 1 3 4 2 33 4 17 447 23.713647

BY4 19 160 25 3 0 0 3 1 46 2 25 265 39.622642

BY4 20 650 60 6 1 3 10 2 59 3 31 825 21.212121

Ʃ Rsk 8561 745 106 45 42 121 44 802 116 385 10967 493.6742

% Rsk 78.0615 6.79311 0.966536 0.41032 0.382967 1.10331 0.401204 7.312848 1.05772 3.51053159 100

% Kerusakan Total 24.68371007

Page 80: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

64

Lampiran 6 Kerusakan Tipe Y Antioksidan Dosis 5

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit Sel Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

BY5 1 671 31 6 5 2 6 2 61 8 13 805 16.645963

BY5 2 632 12 11 4 0 3 1 54 4 16 737 14.246947

BY5 3 608 40 8 2 3 5 2 36 4 27 735 17.278912

BY5 4 657 22 9 2 2 6 2 37 5 14 756 13.095238

BY5 5 661 28 4 1 2 8 3 26 6 14 753 12.217795

BY5 6 613 33 8 5 3 6 2 43 6 31 750 18.266667

BY5 7 483 24 4 3 1 4 1 36 7 24 587 17.717206

BY5 8 275 26 1 0 1 8 2 17 6 3 339 18.879056

BY5 9 288 28 1 1 0 5 1 18 3 1 346 16.763006

BY5 10 560 48 10 3 3 6 2 36 3 38 709 21.015515

BY5 11 491 53 9 4 2 4 3 47 2 37 652 24.693252

BY5 12 190 27 0 0 1 6 1 16 5 1 247 23.076923

BY5 13 176 22 1 0 1 1 2 31 2 3 239 26.359833

BY5 14 176 24 3 1 2 2 1 32 4 1 246 28.455285

BY5 15 171 25 2 0 4 1 1 23 5 1 233 26.609442

BY5 16 131 24 2 0 1 5 2 22 4 2 193 32.124352

BY5 17 119 27 1 1 1 4 1 21 3 2 180 33.888889

BY5 18 197 26 2 0 3 3 2 13 5 1 252 21.825397

BY5 19 737 48 3 6 2 6 2 46 4 58 912 19.188596

BY5 20 720 53 5 1 3 12 7 47 6 47 901 20.08879

Ʃ Rsk 8556 621 90 39 37 101 40 662 92 334 10572 422.43706

% Rsk 80.93076 5.8740 0.85130 0.368899 0.34998 0.95535 0.37835 6.26182 0.87022 3.15928

% Kerusakan Total 21.12185315

Page 81: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

65

Lampiran 7 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 0

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr

Tear

Drop

BX0 1 306 92 13 3 4 12 3 72 24 47 576 46.875

BX0 2 389 76 17 5 3 14 6 68 22 41 641 39.313573

BX0 3 374 90 4 2 2 13 8 74 26 50 643 41.835148

BX0 4 377 76 12 10 2 15 4 55 10 46 607 37.891269

BX0 5 376 80 10 6 5 18 3 54 10 58 620 39.354839

BX0 6 382 80 12 2 3 16 5 56 24 38 618 38.187702

BX0 7 341 76 14 19 4 13 3 52 19 51 592 42.398649

BX0 8 287 77 15 2 5 9 6 57 21 56 535 46.35514

BX0 9 340 78 8 3 4 15 2 77 22 48 597 43.048576

BX0 10 347 79 12 22 6 14 4 70 26 67 647 46.367852

BX0 11 292 86 7 18 4 16 8 81 24 65 601 51.414309

BX0 12 183 77 5 2 7 14 2 73 14 53 430 57.44186

BX0 13 242 81 11 5 2 19 3 57 19 69 508 52.362205

BX0 14 264 84 21 4 9 14 4 78 13 65 556 52.517986

BX0 15 242 85 12 1 4 13 3 75 22 38 495 51.111111

BX0 16 272 88 6 8 6 15 5 71 23 36 530 48.679245

BX0 17 232 92 4 0 5 16 4 73 14 38 478 51.464435

BX0 18 289 94 8 5 4 14 2 67 23 44 550 47.454545

BX0 19 318 76 11 4 6 19 3 72 17 60 586 45.733788

BX0 20 273 87 19 1 12 18 2 60 15 53 540 49.444444

Ʃ Rsk 6126 1654 221 122 97 297 80 1342 388 1023 11350 929.25168

% Rsk 53.9736 14.5727 1.9471366 1.07489 0.854626 2.61674 0.704846 11.82379 3.418502 9.013216

% Total 46.46258383

Page 82: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

66

Lampiran 8 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 1

Dosis Jenis Kerusakan Ʃ

Sel

% Dosis

Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit Sel Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr Tear Drop

BX1 1 325 142 0 0 1 17 2 119 4 24 634 48.73817

BX1 2 407 45 0 0 0 0 1 35 0 22 510 20.196078

BX1 3 361 12 0 0 0 0 1 50 3 25 452 20.132743

BX1 4 308 24 10 0 1 2 1 31 0 28 405 23.950617

BX1 5 211 60 12 0 1 9 1 101 6 25 426 50.469484

BX1 6 307 30 13 0 0 6 1 39 7 39 442 30.542986

BX1 7 299 42 0 5 0 10 3 55 0 36 450 33.555556

BX1 8 496 40 0 2 1 2 1 31 0 36 609 18.555008

BX1 9 537 55 16 4 0 1 0 18 8 27 666 19.369369

BX1 10 375 61 0 0 0 1 0 24 14 32 507 26.035503

BX1 11 257 51 11 7 7 20 5 53 12 31 454 43.39207

BX1 12 213 62 17 6 9 23 6 58 14 24 432 50.694444

BX1 13 211 54 9 3 3 15 2 58 23 34 412 48.786408

BX1 14 205 39 8 0 3 22 1 56 5 23 362 43.370166

BX1 15 265 39 5 4 2 5 1 49 13 34 417 36.450839

BX1 16 252 30 14 5 3 25 3 30 13 33 408 38.235294

BX1 17 390 54 3 10 2 2 7 6 38 26 538 27.509294

BX1 18 308 55 3 7 10 0 3 25 39 13 463 33.477322

BX1 19 166 38 2 5 2 2 2 16 18 23 274 39.416058

BX1 20 123 41 4 5 5 3 3 17 19 43 263 53.231939

Ʃ Rsk 6016 974 127 63 50 165 44 871 236 578 9124 706.10935

% Rsk 65.936 10.675 1.39193 0.69049 0.548005 1.80842 0.48224 9.54625 2.5866 6.33494

% Kerusakan Total 35.30546752

Page 83: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

67

Lampiran 9 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 2

Dosis

Jenis Kerusakan Ʃ

Sel % Dosis

Normal Sferosit Stomatosit Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr Tear Drop

BX2 1 275 15 8 0 1 0 2 13 0 0 314 12.420382

BX2 2 449 53 10 0 1 4 1 22 7 0 547 17.915905

BX2 3 300 53 8 0 1 5 1 43 16 10 437 31.350114

BX2 4 277 45 6 0 0 6 2 31 4 12 383 27.67624

BX2 5 407 46 4 0 4 4 2 78 5 3 553 26.401447

BX2 6 424 43 5 0 0 3 2 67 2 18 564 24.822695

BX2 7 607 64 4 0 1 16 0 74 60 15 841 27.824019

BX2 8 627 80 4 0 0 9 1 96 40 20 877 28.506271

BX2 9 601 55 6 0 1 7 0 72 59 18 819 26.617827

BX2 10 389 25 3 0 0 2 5 23 28 29 504 22.81746

BX2 11 93 13 3 0 0 0 7 8 0 21 145 35.862069

BX2 12 197 70 8 0 1 3 5 45 1 23 353 44.192635

BX2 13 175 29 2 0 0 0 6 18 6 24 260 32.692308

BX2 14 190 51 8 14 3 5 1 23 0 37 332 42.771084

BX2 15 265 82 5 21 19 15 1 36 1 42 487 45.585216

BX2 16 196 59 6 9 9 7 1 45 1 41 374 47.593583

BX2 17 187 44 8 6 0 5 1 36 2 42 331 43.504532

BX2 18 370 21 11 7 1 35 1 36 1 36 519 28.709056

BX2 19 190 15 4 0 1 21 2 42 0 43 318 40.251572

BX2 20 186 11 3 0 2 4 1 21 0 44 272 31.617647

Ʃ Rsk 6405 874 116 57 45 151 42 829 233 478 9230 639.13206

% Rsk 69.393 9.46912 1.2567714 0.617551 0.487541 1.63597 0.455038 8.981582 2.524377 5.1787648

% Kerusakan Total 31.95660309

Page 84: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

68

Lampiran 10 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 3

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

BX3 1 176 55 3 0 1 4 7 52 21 29 348 49.425287

BX3 2 423 43 2 0 2 0 0 62 21 36 589 28.183362

BX3 3 432 104 8 0 1 0 5 94 18 34 696 37.931034

BX3 4 529 56 5 0 1 4 2 88 22 33 740 28.513514

BX3 5 598 63 7 0 1 4 1 76 41 28 819 26.984127

BX3 6 515 59 4 0 9 8 0 99 36 47 777 33.719434

BX3 7 606 48 7 0 2 24 4 40 45 27 803 24.533001

BX3 8 599 64 3 0 3 8 8 85 16 39 825 27.393939

BX3 9 464 25 4 0 4 5 3 78 18 14 615 24.552846

BX3 10 506 35 2 0 2 0 5 55 23 19 647 21.79289

BX3 11 661 77 6 0 1 5 0 38 14 36 838 21.121718

BX3 12 661 65 6 0 2 5 4 89 30 39 901 26.63707

BX3 13 544 47 14 14 9 26 7 19 3 33 716 24.022346

BX3 14 514 88 13 13 10 20 2 23 0 31 714 28.011204

BX3 15 501 64 13 17 1 10 1 20 0 26 653 23.277182

BX3 16 421 58 11 8 2 11 2 26 0 35 574 26.655052

BX3 17 431 43 14 16 3 10 1 25 0 31 574 24.912892

BX3 18 395 42 5 2 2 12 2 41 0 26 527 25.047438

BX3 19 339 61 9 5 2 17 1 52 0 52 538 36.988848

BX3 20 490 46 17 1 3 28 2 54 0 32 673 27.191679

Ʃ Rsk 9805 1143 153 76 61 201 57 1116 308 647 13567 566.89486

% Rsk 72.271 8.42485 1.1277364 0.560183 0.44962 1.481536 0.420137 8.22584 2.27021 4.768925

% Kerusakan Total 28.34474324

Page 85: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

69

Lampiran 11 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 4

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

BX4 1 723 96 6 0 1 11 2 81 11 45 976 25.922131

BX4 2 756 54 10 0 2 12 1 58 16 43 952 20.588235

BX4 3 937 53 8 0 1 12 2 62 76 42 1193 21.458508

BX4 4 1183 82 7 0 6 10 6 80 12 39 1425 16.982456

BX4 5 1170 51 6 0 4 17 4 98 14 39 1403 16.60727

BX4 6 670 56 9 10 3 18 2 79 8 37 892 24.887892

BX4 7 771 99 17 11 9 13 6 54 31 20 1031 25.218235

BX4 8 551 32 12 9 5 26 1 69 10 54 769 28.348505

BX4 9 867 88 15 16 9 24 10 88 10 68 1195 27.447699

BX4 10 737 59 12 1 2 5 2 77 13 31 939 21.512247

BX4 11 855 71 11 4 3 5 5 89 47 34 1124 23.932384

BX4 12 795 81 15 11 2 23 3 77 16 76 1099 27.66151

BX4 13 683 85 10 0 2 4 1 62 8 30 885 22.824859

BX4 14 767 83 7 2 6 5 3 63 64 35 1035 25.89372

BX4 15 719 74 10 4 4 20 6 92 23 30 982 26.782077

BX4 16 779 102 7 9 6 3 5 67 14 21 1013 23.099704

BX4 17 849 86 14 6 2 24 9 98 12 48 1148 26.045296

BX4 18 1176 86 9 3 8 7 10 80 12 24 1415 16.890459

BX4 19 634 62 9 4 3 27 3 89 10 34 875 27.542857

BX4 20 848 68 8 3 5 9 4 97 12 31 1085 21.843318

Ʃ Rsk 16470 1468 202 93 83 275 85 1560 419 781 21436 471.48936

% Rsk 76.8334 6.84829 0.94234 0.43385 0.3872 1.28289 0.39653 7.277477 1.95466 3.6434

% Kerusakan Total 23.57446817

Page 86: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

70

Lampiran 12 Kerusakan Tipe X Antioksidan Dosis 5

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

BX5 1 983 69 9 12 3 20 2 45 18 13 1174 16.269165

BX5 2 778 85 10 23 2 11 5 74 24 44 1056 26.325758

BX5 3 698 64 4 8 2 13 3 75 26 22 915 23.715847

BX5 4 825 41 11 17 1 10 1 40 23 31 1000 17.5

BX5 5 770 48 5 0 4 34 3 50 26 35 975 21.025641

BX5 6 374 56 6 0 1 17 5 62 14 26 561 33.333333

BX5 7 553 46 7 1 3 10 1 44 16 25 706 21.671388

BX5 8 762 55 8 0 4 7 5 70 16 35 962 20.790021

BX5 9 715 15 7 0 4 9 2 39 19 17 827 13.542926

BX5 10 827 34 8 0 3 4 6 58 29 38 1007 17.874876

BX5 11 942 76 6 4 5 8 2 67 8 11 1129 16.56333

BX5 12 804 58 8 0 2 4 2 68 18 21 985 18.375635

BX5 13 587 54 13 0 4 13 4 61 10 28 774 24.160207

BX5 14 943 56 8 0 2 5 5 59 28 31 1137 17.062445

BX5 15 645 59 6 1 3 4 1 68 6 36 829 22.195416

BX5 16 613 51 8 0 5 7 3 59 9 18 773 20.698577

BX5 17 922 52 5 0 2 8 5 69 10 32 1105 16.561086

BX5 18 885 58 6 0 4 4 6 56 7 36 1062 16.666667

BX5 19 782 54 8 0 3 4 5 55 8 32 951 17.770768

BX5 20 565 56 11 0 4 9 3 54 12 65 779 27.471117

Ʃ Rsk 14973 1087 154 66 61 201 69 1173 327 596 18707 409.5742

% Rsk 80.0396 5.81066 0.8232213 0.35281 0.32608 1.07446 0.368846 6.27038 1.74801 3.18597317

% Kerusakan Total 20.4787101

Page 87: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

71

Lampiran 13 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 0

Dosis

Jenis Kerusakan Ʃ Sel % Dosis

Normal Sferosit Stomatosit Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

KK 1 499 67 12 10 4 8 4 65 2 38 709 29.619182

KK 2 622 56 15 6 3 7 4 75 4 32 824 24.514563

KK 3 677 53 8 5 2 9 4 62 7 34 861 21.370499

KK 4 699 55 11 6 3 5 5 64 4 46 898 22.160356

KK 5 581 79 14 4 2 12 6 66 5 38 807 28.004957

KK 6 580 54 9 5 2 14 5 78 6 35 788 26.395939

KK 7 403 63 8 3 4 8 4 56 4 36 589 31.578947

KK 8 492 45 6 7 3 8 3 54 9 28 655 24.885496

KK 9 287 49 6 3 1 7 4 64 7 36 464 38.146552

KK 10 517 52 8 5 2 6 3 83 6 38 720 28.194444

KK 11 623 58 7 3 4 12 2 43 5 34 791 21.238938

KK 12 650 46 9 4 3 9 3 42 4 45 815 20.245399

KK 13 734 52 5 4 2 10 5 61 8 41 922 20.390456

KK 14 721 48 6 5 3 7 2 60 4 35 891 19.079686

KK 15 632 53 10 4 2 8 7 49 5 34 804 21.393035

KK 16 666 52 11 5 3 5 3 43 6 39 833 20.048019

KK 17 500 54 8 4 2 6 4 54 8 37 677 26.144756

KK 18 599 44 7 2 3 3 3 59 6 23 749 20.026702

KK 19 383 57 6 3 2 4 2 56 8 31 552 30.615942

KK 20 609 44 8 4 1 2 2 51 6 37 764 20.287958

Ʃ Rsk 11474 1081 174 92 51 150 75 1185 114 717 15113 494.34183

% Rsk 75.9214 7.1528 1.1513 0.6087 0.33746 0.9925 0.49626 7.84093 0.75432 4.74426

% Total kerusakan 24.71709135

Page 88: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

72

Lampiran 14 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 1

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr

Tear

Drop

KB1 1 510 62 14 8 5 6 3 64 4 37 713 28.471248

KB1 2 730 50 11 6 1 6 5 34 3 12 858 14.918415

KB1 3 778 33 4 8 1 5 3 40 8 23 903 13.842746

KB1 4 783 45 12 3 1 6 2 40 3 22 917 14.612868

KB1 5 604 82 15 7 1 11 4 36 5 27 792 23.737374

KB1 6 595 44 7 5 0 9 1 82 3 36 782 23.913043

KB1 7 375 64 5 0 2 4 3 51 3 26 533 29.643527

KB1 8 487 42 4 2 3 4 2 56 3 36 639 23.787167

KB1 9 171 38 1 0 0 3 3 29 6 16 267 35.955056

KB1 10 612 54 2 1 4 6 4 84 5 27 820 22.804878

KB1 11 611 43 4 4 3 5 2 34 5 26 737 17.096336

KB1 12 737 40 6 1 1 4 3 23 4 13 832 11.418269

KB1 13 819 23 3 3 1 5 1 30 2 22 909 9.9009901

KB1 14 835 35 2 4 0 4 1 29 3 14 927 9.9244876

KB1 15 658 51 6 3 1 7 5 31 2 16 780 15.641026

KB1 16 667 32 5 2 1 6 1 42 5 26 787 15.247776

KB1 17 493 46 4 0 3 2 2 34 2 21 607 18.78089

KB1 18 593 24 4 1 2 3 2 36 4 24 693 14.430014

KB1 19 378 27 3 0 0 1 1 22 7 12 451 16.186253

KB1 20 685 34 8 1 2 2 1 48 4 17 802 14.588529

Ʃ Rsk 12121 869 120 59 32 99 49 845 81 453 14749 374.90089

% Rsk 82.1818 5.892 0.8136 0.4000271 0.2169 0.6712 0.33223 5.729202 0.5491898 3.0713947

% Kerusakan Total 18.74504473

Page 89: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

73

Lampiran 15 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 2

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit Sel Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr

Tear

Drop

KB2 1 757 52 13 5 2 8 5 43 7 21 913 17.086528

KB2 2 606 26 13 3 2 6 1 36 4 14 711 14.767932

KB2 3 516 42 7 4 1 10 1 54 2 25 662 22.054381

KB2 4 698 23 3 2 0 4 1 37 5 7 780 10.512821

KB2 5 678 21 2 1 2 1 1 31 1 8 746 9.1152815

KB2 6 499 17 4 3 1 1 3 28 1 13 570 12.45614

KB2 7 757 38 3 4 1 5 3 34 2 23 870 12.988506

KB2 8 617 25 8 3 2 5 2 34 3 19 718 14.066852

KB2 9 605 34 4 2 2 9 2 52 2 18 730 17.123288

KB2 10 716 32 2 2 1 3 2 33 4 27 822 12.895377

KB2 11 690 34 1 2 2 0 2 34 2 19 786 12.21374

KB2 12 565 27 2 3 2 2 4 30 2 32 669 15.54559

KB2 13 751 56 6 2 3 6 4 42 6 21 897 16.276477

KB2 14 639 46 11 4 3 5 2 40 7 24 781 18.181818

KB2 15 534 45 8 3 0 9 2 52 5 20 678 21.238938

KB2 16 712 32 6 3 1 7 2 36 3 26 828 14.009662

KB2 17 731 31 3 2 1 6 3 38 4 19 838 12.768496

KB2 18 607 29 6 3 2 3 3 27 8 23 711 14.627286

KB2 19 735 32 6 1 0 4 4 34 6 17 839 12.395709

KB2 20 728 29 5 2 3 3 2 39 4 29 844 13.744076

Ʃ Rsk 13141 671 113 54 31 97 49 754 78 405 15393 294.0689

% Rsk 85.369 4.359 0.73409 0.3508 0.2013902 0.6301566 0.3183265 4.89833 0.50673 2.6310

% Kerusakan Total 14.70344497

Page 90: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

74

Lampiran 16 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 3

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr

Tear

Drop

KB3 1 849 31 10 6 1 5 1 33 1 18 955 11.099476

KB3 2 796 27 6 5 3 7 2 34 1 10 891 10.662177

KB3 3 765 35 4 2 2 3 1 34 1 16 863 11.355736

KB3 4 791 29 4 5 2 3 2 23 0 19 878 9.9088838

KB3 5 575 24 5 0 0 2 1 38 1 18 664 13.403614

KB3 6 560 41 1 0 0 3 2 28 7 11 653 14.24196

KB3 7 823 30 9 4 2 6 1 32 2 17 926 11.12311

KB3 8 785 25 7 3 2 6 1 37 4 12 882 10.997732

KB3 9 799 38 3 3 3 5 2 35 2 16 906 11.810155

KB3 10 825 28 4 4 1 4 3 32 2 14 917 10.032715

KB3 11 585 25 3 0 1 2 2 33 0 12 663 11.764706

KB3 12 656 39 4 4 3 3 3 38 3 13 766 14.360313

KB3 13 724 33 6 0 2 4 2 34 2 14 821 11.81486

KB3 14 741 28 11 2 2 5 1 35 1 12 838 11.575179

KB3 15 822 31 3 5 3 6 2 23 4 19 918 10.457516

KB3 16 783 26 6 0 0 4 3 28 2 18 870 10

KB3 17 684 28 4 1 1 3 2 23 2 20 768 10.9375

KB3 18 669 33 4 5 0 4 3 28 6 19 771 13.229572

KB3 19 776 37 5 2 2 6 1 34 2 21 886 12.41535

KB3 20 787 39 4 5 1 4 1 36 2 24 903 12.846069

Ʃ Rsk 14795 627 103 56 31 85 36 638 45 323 16739 234.03663

% Rsk 88.3864 3.74574 0.61533 0.33455 0.18519 0.5078 0.21506 3.81146 0.2688 1.92963

% Kerusakan Total 11.70183128

Page 91: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

75

Lampiran 17 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 4

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel %

Dosis Normal Sferosit Stomatosit Sel Sabit Keratosit Sel

Helm Skistosit Elliptosit Sel Burr

Tear

Drop

KB4 1 796 21 1 1 1 3 2 32 3 13 873 8.8201604

KB4 2 739 32 2 1 2 2 3 23 3 12 819 9.7680098

KB4 3 762 26 5 2 1 4 1 27 2 18 848 10.141509

KB4 4 744 35 5 3 1 5 2 32 1 14 842 11.638955

KB4 5 706 25 6 1 0 4 1 35 1 10 789 10.519645

KB4 6 797 31 4 2 2 2 1 32 2 11 884 9.841629

KB4 7 740 22 6 1 1 4 3 23 1 18 819 9.6459096

KB4 8 754 25 4 4 2 3 2 27 3 12 836 9.8086124

KB4 9 752 36 6 2 0 4 1 32 3 15 851 11.633373

KB4 10 806 26 5 1 0 5 2 35 2 12 894 9.8434004

KB4 11 765 22 4 2 2 2 2 32 1 9 841 9.0368609

KB4 12 781 36 3 1 2 3 2 23 3 10 864 9.6064815

KB4 13 764 22 5 3 1 5 3 27 2 12 844 9.478673

KB4 14 746 31 4 3 2 4 1 32 2 16 841 11.296076

KB4 15 775 25 5 2 0 5 2 15 1 12 842 7.9572447

KB4 16 814 26 3 1 1 2 2 32 2 8 891 8.6419753

KB4 17 813 33 3 3 2 2 1 23 3 10 893 8.9585666

KB4 18 747 24 4 2 0 5 2 27 3 11 825 9.4545455

KB4 19 751 38 5 3 1 4 2 22 2 9 837 10.274791

KB4 20 744 27 6 3 0 5 1 15 1 10 812 8.3743842

Ʃ Rsk 15296 563 86 41 21 73 36 546 41 242 16945 194.7408

% Rsk 90.268516 3.322514 0.5075243 0.2419593 0.1239304 0.43080 0.21245 3.2223 0.24196 1.42815

% Kerusakan Total 9.73704011

Page 92: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

76

Lampiran 18 Kerusakan Kontrol Antioksidan Dosis 5

Dosis

Jenis Kerusakan

Ʃ Sel % Dosis Normal Sferosit Stomatosit

Sel

Sabit Keratosit

Sel

Helm Skistosit Elliptosit

Sel

Burr Tear Drop

KB5 1 551 21 2 1 1 1 3 11 4 5 600 8.1666667

KB5 2 656 30 4 2 1 2 0 15 6 9 725 9.5172414

KB5 3 690 24 3 1 1 4 1 20 2 8 754 8.4880637

KB5 4 686 23 2 0 0 0 0 9 1 7 728 5.7692308

KB5 5 584 20 4 1 2 2 2 31 1 6 653 10.566616

KB5 6 649 26 3 1 0 2 1 24 2 10 718 9.6100279

KB5 7 643 23 3 2 1 3 1 21 2 9 708 9.180791

KB5 8 653 22 1 2 1 1 2 10 1 8 701 6.8473609

KB5 9 646 20 3 2 2 2 3 22 1 6 707 8.6280057

KB5 10 649 25 2 1 1 3 1 23 3 11 719 9.7357441

KB5 11 644 23 2 2 0 4 2 22 0 12 711 9.4233474

KB5 12 630 24 4 1 1 2 0 22 1 9 694 9.221902

KB5 13 593 22 3 2 2 3 2 24 1 8 660 10.151515

KB5 14 623 21 2 2 1 2 1 25 2 10 689 9.5791001

KB5 15 641 19 3 1 1 3 2 23 2 7 702 8.6894587

KB5 16 626 18 3 2 0 1 1 23 1 6 681 8.0763583

KB5 17 609 22 4 1 1 1 4 21 0 10 673 9.5096582

KB5 18 658 29 3 1 1 4 2 10 1 13 722 8.8642659

KB5 19 688 22 4 3 0 3 1 22 1 9 753 8.6321381

KB5 20 690 24 4 1 0 1 0 19 1 11 751 8.1225033

Ʃ Rsk 12809 458 59 29 17 44 29 397 33 174 14049 176.77999

% Rsk 91.1737 3.260019 0.41996 0.2064 0.1210 0.31319 0.20642 2.82582 0.23489 1.2385223

% Kerusakan Total 8.838999744

Page 93: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

77

Lampiran 19 Tabel Konversi Dosis

Mencit

(20 g)

Tikus

(200 g)

Marmot

(400 g)

Kelinci

(1,5 kg)

Kucing

(1 kg)

Kera

(4 kg)

Anjing

(12 kg)

Manusia

(70 kg)

Mencit

(20 g) 1,00 7,00 12,29 27,80 23,70 64,10 124,20 287,90

Tikus

(200 g) 0,14 1,00 1,74 3,30 4,20 9,20 17,80 56,00

Marmot

(400 g) 0,08 0,57 1,00 2,25 2,00 5,20 10,20 31,50

Kelinci

(1,5 kg) 0,04 0,25 1,44 1,00 1,08 2,40 4,50 14,20

Kucing

(1 kg) 0,03 0.23 0,41 0,29 1,00 2,20 4,10 13,00

Kera

(4 kg) 0,016 0,11 0,19 0,42 0,5 1,00 1,90 6,10

Anjing

(12 kg) 0,008 0,06 0,10 0,22 0,2 0,52 1,00 3,10

Manusia

(70 kg) 0,0026 0,018 0,31 0,07 0,13 0,16 0,32 1,00

(Sumber: Wang and Fischer 2009)

Binahong, Bawang Lanang dan Cengkeh

Kebutuhan manusia/hari : 3000 mg/70 kg

Konversi ke mencit adalah : 3000 mg x 0,0026 = 7,8 mg/20 gr

Sirsak

Kebutuhan manusia/hari : 750 mg/70 kg

Konversi ke mencit adalah : 750 mg x 0,0026 = 1,95 mg/20 gr

Ginseng

Kebutuhan manusia/hari : 10 ml/70 kg

Konversi ke mencit adalah : 10 ml x 0,0026 = 0,026 ml/20 gr

Dalam 10 ml ginseng mengandung 2000mg ekstrak ginseng,

sehingga diperoleh massa ginseng sebesar 5,2 mg/20 gr

10 ml

2000 mg=

0,026 ml

a mg

a =0,026 ml

10 mlx 2000 mg = 5,2 mg

Page 94: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

78

Lampiran 20 Gambar Percobaan

Mencit & kandang Proses Penyemprotan

Ekstrak antioksidan Pengambilan sampel darah

Sampel darah Perataan sampel darah

Page 95: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

79

Proses Fiksasi Proses pewarnaan

Proses pengeringan preparat Pengamatan

Perhitungan sel darah merah dengan aplikasi “Image Raster”

Page 96: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

80

Lampiran 21 Sertifikat Laik Etik

Page 97: LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH ANTIOKSIDAN …repository.ub.ac.id/155263/2/Naskah_TA_Nurhanifa_Tri_Budiarti_Juru… · DARAH MERAH MENCIT (Mus musculus) ABSTRAK Obat nyamuk

81

Lampiran 22 Sertifikat Bebas Plagiasi