LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN...

29

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN...

Page 1: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Page 2: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

TAHUN 2016

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

Kegiatan Pengawasang Pendayagunaan Aparatur Negara

Sub Output Laporan Hasil Pemantauan Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Cibinong, 13 April 2016 Badan Informasi Geospasial

Inspektur,

Sugeng Prijadi

Page 3: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

PENDAHULUAN

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: comtptio dari kata kerja cot771mpere yang bermakna busuk,

rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi

maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan

tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk

mendapatkan keuntungan sepihak.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur

sebagai berikut:

• perbuatan melawan hukum,

• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,

• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan

• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Jenis tindak pidana korupsi ill antaranya, namun bukan semuanya, adalah

• memberi atau menerima haillah atau janji (penyuapan),

• penggelapan dalam jabatan,

• pemerasan dalam jabatan,

• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/ penyelenggara negara), dan

• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk

keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintan/ pemerintahan rentan korupsi dalam praktiknya.

Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan

dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang

diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya

pemerintahan oleh para pencuri, ill mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sarna sekali.

Korupsi yang muncul ill bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,

terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan

narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja.

Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara

korupsi dan kejahatan.

Jeremy Pope dalam bukunya Confronting Coruption: The Element of National Integrity

System, menjelaskan bahwa korupsi merupakan permasalahan global yang harus menjaill

keprihatinan semua pribaill orang. Praktik korupsi biasanya hampir sarna dengan dengan konsep

pemerintahan totaliter, "diktator" yang meletakkan kekuasaan ill tangan segelintir orang. Namun,

tidak berarti dalam sistem sosial-politik yang demokratis tidak ada korupsi bahkan bisa hampir

lebihparah praktek korupsinya, jikalau kehidupan sosial-politiknya tolerasi bahkan memberikan ruang

terhadap praktek korupsi tumbuh subur. Korupsi juga tindakan pelanggaran hak asasi manusia.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 4: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Menurut Dieter Frish, mantan Direktur Jenderal Pembangunan Eropa. Korupsi merupakan

tindakan memperbesar biaya untuk sebuah barang dan jasa, memperbesar utang suatu Negara, dan

menurunkan standar kualitas suatu barang. Biasanya proyek pembangunan dipilih karena alasan

keterlibatan modal besar, bukan pad a urgensi kepentingan publik. Korupsi selalu menyebabkan

situasi sosial-ekonomi tak pasti. Ketidakpastian ini tidak menguntungkan bagi pertumbuhan

ekonomi dan peluang bisnis yang sehat. Selalu terjadi asirnetris informasi dalam kegiatan ekonomi

dan bisnis. Sektor swasta sering melihat ini sebagai resiko terbesar yang harus ditanggung dalam

menjalankan bisnis, sulit diprediksi berapa Return of Investment (ROJ) yang dapat diperoleh karena

biaya yang harus dikeluarkan akibat praktek korupsi,karena mungkin juga sangat sulit untuk

diprediksi. Akhiar Salmi dalam makalahnya menjelaskan ten tang bahwa korupsi merupakan

perbuatan buruk, seperti penggelapan uang, penerirnaan uang sogok dan lain sebagainya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersill dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 1 menjelaskan bahwa tindak

pidana korupsi sebagairnana maksud dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang tindak pidana korupsi. Jadi perundang-undangan Republik Indonesia

mendefenisikan korupsi sebagai salah satu tindak pidana. Mubaryanto, Penggiat ekonomi Pancasila,

dalam artikelnya menjelaskan ten tang korupsi bahwa, salah satu masalah besar berkaitan dengan

keadilan adalah korupsi, yang kini kita lunakkan menjadi "KKN". Perubahan nama dari korupsi

menjadi KKN ini barangkali beralasan karena praktek korupsi memang terkait koneksi dan

nepotisme. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa dampak "penggantian" ini tidak baik karena KKN

ternyata dengan kata tersebut praktek korupsi lebih mudah diteleransi dibandingkan dengan

penggunaan kata korupsi secara gamblang dan jelas, tanpa tambahan kolusi dan nepotisme.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 5: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

BASIL SURVEI

Badan Informasi Geospasial dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi telah membentuk

Tim Pelaksana Reformasi di Badan Informasi Geospasial. Untuk melakukan Pengukuran dari hasil

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, terutama pada Komponen Hasil Pemerintah yang bersih dan

bebas dari KKN, Badan Informasi Geospasial melaksanakan Survei yang ditujukan kepada Orang

Luar BIG (Survei Eksternal). Dalam Survei ini dilakukan pengukuran terhadap Persepsi Korupsi.

Sehingga pada hasil survei ini nantinya diperoleh suatu Indeks yang menggambarkan Persepsi

Korupsi dari Pemangku Kepentingan terhadap BIG, atau lebih dikenal dengan Indeks Persepsi

Korupsi. Survei Persepsi Korupsi ini diselenggarakan oleh Tim Survei Eksternal Persepsi Korupsi

Badan Informasi Geospasial sebagai bagian dari Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi BIG.

Survei ini dilakukan dengan Judgemental Sampling atau yang juga dikenal dengan istilah Purposive

Sampling. Teknik penarikan sampel ini dilakukan karena karakteristik yang ditetapkan terhadap

elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan dari survei ini. Karakteristik Responden ini

adalah Eksternal BIG dan memiliki hubungan kerjasama dengan BIG.

1. PROFIL RESPONDEN

Dalam pelaksanaannya survei ini melibatkan 107 Responden yang terdiri dati berbagai latar

belakang Institusi, mulai dari Aparatur Sipil Negara di Kementerin Negara, Aparatur Sipil

Negara di Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Daerah,

Media, hingga dari Pihak U rllversitas.

Media 1.9%

Gambar 1. Proftl Responden berdasarkan Institusi Asal.

Dari hasil survel diketahui bahwasanya dari 107 orang Responden yang mengisi kuesioner,

49,5% Responden yang bekerja pada Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Non

Kementerian yang bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial, 34,6% Responden berkerja

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 6: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

di Pemerintah Daerah baik Pemerintah Daerah Tingkat I (provinsi), Pemerintah Daerah Tingkat

II (Kabupaten/Kota), maupun pad a Kecamatan hingga Desa, hal ini wajar mengingat salah satu

Keluaran dari Bachn Informasi Geospasial di Pusat Pemetaan Batas Wilayah adalah Peta Desa

yang sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Desa dan sangat melibatkan Pemerintah Desa dan

Kecamatan dalam pembuatan Peta Desa tersebut. Sementara itu, 15,9% Responden lainnya

adalah tercliri dari Akademisi (perwakilan Universitas) yaitu sebesar 11,2%, Swasta yaitu sebesar

2,8% dan Media 1,9%.

2. IDENTIFIKASI KATEGORI PERBUATAN KORUPSI

Jenis-jenis korupsi berdasarkan perundangan dipaparkan secara tidak langsung dengan

menggunakan contoh perilaku yang masuk kategori pada tindak pidana korupsi

tertentu berdasarkan peraturan yang berlaku. Responden kemudian climinta

pendapatnya mengenal apakah tindakan tersebut masuk dalam kategori korupsi atau tidak.

Pendekatan llU lebih seSUal digunakan dibancling jika responden ditanyakan mengenai

apakah mereka mengetahui mengenal defrnisi korupsi sesuai dengan peraturan yang

ada atau menanyakan mengenai apakah mereka mengetahui mengenai peraturan tersebut.

Survei ini mengelompokkan dan memberikan contoh tindak pidana korupsi kedalam

beberapa kelompok yaitu:

• korupsi yang menyangkut kerugian keuangan negara,

• korupsi yang menyangkut suap menyuap,

• korupsi yang menyangkut penggelapan dalam jabatan,

• korupsi yang menyangkut pemerasan,

• korupsi yang menyangkut perbuatan curang

• korupsi yang menyangkutbenturan kepentingan dalampengadaan, dan

• korupsi terkait gratiflkasi.

Berikut hasil identifikasi kategori perbuatan korupsi, berdasarkan peraturan perundangan oleh

Responden.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 7: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Tabe11

Identifikasi Kategori Perbuatan Korupsi berdasarkan Peraturan Perundangan

olehResponden

Responden (%)

No Jenis Korupsi Kasus Ya Tidak

Tidak

Tahu

Korupsi yang Pejabat Pengadaan barang dan Jasa di

1.

menyangkut kerugian Instansi Pemerintah mema1sukan dokumen

Negara pertanggungjawaban untuk kepentingan 95.33% 2.80% 1.87%

pribadi.

Korupsi yang Peserta Tes Ca10n Pegawai Negeri Spil

2. menyangkut

menyuap

suap­ memberikan sejumlah uang kepada Panitia

Seleksi agar 1010s seleksi.

91.51% 6.60% 1.89%

Korupsi yang Bendahara mema1sukan

3. menyangkut

penggelapan da1am

pertanggungjawaban keuangan yang tidak

sesuai dengan pengeluaran sebenarnya. 92.52% 0.93% 6.54%

jabatan

Korupsi yang Panitia Le1ang/ ULP memenangkan

menyangkut Perusahaan/ Penyedia Barang dan Jasa yang

4. benturan

kepentingan da1am

dimiliki oleh kerabatnya, meskipun

penawarannya bukan yang terbaik. 85 .05% 7.48% 7.48%

pengadaan barang

dan jasa

Korupsi yang Pejabat pemerintah memmta tips/ fasilitas

5. menyangkut

pemerasan

kepada Perusahaan Pemenang Lelang di 90.57%

Instansinya.

5.66% 3.77%

Korupsi yang Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, sudah

6.

menyangkut menandatangani berita acara serah terima

perbuatan curang hasil pekerjaan, wa1aupun pekerjaan 72.90% 8.41% 18.69%

tersebut be1um dise1esaikan.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016 _

Page 8: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

No Jenis Korupsi Kasus

Responden (%) •

Ya Tidak Tidak

Tahu

7.

Korupsi terkait

Gratifikasi

Seorang Pegawai Negeri Sipil menerlllla

pemberian haeliah atau uang sebagai ucapan

terima kasih atas jasa yang eliberikan. 71.03% 14.02% 14.95%

a. Korupsi yang Menyangkut Kerugian Negara,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenal )erus korupsi yang

menyangkut kerugian keuangan Negara, pertanyaan yang eliajukan adalah :

Kasus : "Pejabat Pengadaan barang dan jasa eli Instansi Pemerintah memalsukan

dokumen pertanggungjawaban untuk kepentingan pribaeli."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan pejabat tersebut dapat dikategorikan korupsi?"

Tidak Tahu

Gambar 2. Jawaban atas Korupsi terkait Kerugian Keuangan Negara

Jawaban dari Responden terkait dengan Kasus tersebut adalah 95.3% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 2.8% responden

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, semen tara

1.9% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak pidana

korupsi atau bukan.

Kemuelian ketika dilakukan analisis lebih mendalam terhadap Perbandingan J awaban

Responden jika elibandingkan dengan asal Institusinya, sebagaimana tampak pada Tabel 2

berikut ini.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 9: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Tabel2. Korupsi terkait Kerugian Keuangan Negara

INSTITUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT

KERUGIAN NEGARA Ya Tidak Tidak Tahu

K/ L 49,5% 94,3% 1,9% 3,8% Pemerintah Daerah 34,6% 97,3% 2,7% 0,0% Universitas/Swasta/Media 15,9% 94,1% 5,9% 0,0%

Tampak dari Tabel 2, bahwasanya seluruh Responden walaupun terdapat perbedaan latar

belakang sepakat bahwa pada kasus di atas adalah termasuk tindak pidana korupsi, terbukti

mayoritas Responden dari masing-masing latar belakang menjawab lebih dari 90% untuk tiap

latar belakang institusi.

b. Korupsi yang Menyangkut Suap Menyuap,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenai jenis korupsi yang

menyangkut Suap Menyuap, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "Peserta Tes Calon Pegawai Negeri Sipil memberikan sejumlah uang kepada

Panitia Seleksi agar lolos seleksi."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan peserta tes tersebut dapat dikategorikan korupsi?"

Tidak Tahu 6.6% 1.9%

Gambar 2. J awaban atas Korupsi terkait Suap

Jawaban dari Responden terkait dengan Kasus tersebut adalah 91,5% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 6,6% responden

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, semen tara

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 10: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

1.9% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak pi dana

korupsi atau bukan.

Tabel 3. Korupsi terkait Suap

INSTlTUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT SUAP

Ya Tidak Tidak Tabu

K/L 49,5% 92,5% 5,7% 1,9%

Pemetintab Daetab 34,6% 91,7% 5,6% 2,8%

U ruvetsitas /Swasta/Media 15,9% 88,2% 11,8% 0,0%

Tampak dati Tabel 3, bahwa terdapat sedikit perbedaan pada Responden yang berasal dati

Universitas, Swasta, dan Media, terdapat 11,8% dari Responden dengan Latar Belakang

Institusi ini yang menyatakan bahwa dalam kasus di atas tidak termasuk tindak pidana

korupsi.

c. Korupsi yang Menyangkut Penggelapan DalamJabatan,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenal Jerus korupsi yang

menyangkut Penggelapan dalam Jabatan, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "Bendahara sengaja memalsukan pertanggungjawaban keuangan yang tidak

sesuai dengan pengeluaran sebenarnya."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan Bendahara tersebut dapat dikategorikan korupsi?"

Gambar 3. Jawaban atas Korupsi terkait Penggelapan dalamJabatan

Jawaban dan Responden terkait dengan Kasus tersebut adalah 92,6% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 0,9% responden

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, sementara

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 11: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

6,5% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak pidana

korupsi atau bukan.

Tabel 4. Korupsi terkait Penggelapan dalam Jabatan

INSTlTUSI RESPONDEN

BASE PENGGELAPAN DALAMJABATAN

Ya Tidak Tidak Tahu

K/L 49,5% 90,6% 0,0% 9,4%

Pemerintah Daerah 34,6% 91,9% 2,7% 5,4%

Universitas/Swasta/ Media 15,9% 100,0% 0,0% 0,0%

Tampak pada Tabel 4, pada Korupsi terkait Penggelapan dalam Jabatan, 100% Responden

dari Kalangan Universitas, Swasta dan Media seluruhnya menilai bahwa pada kasus tersebut

adalah tindak pidana korupsi. Sementara itu, dari Latar Belakang Aparatur Sipil Negara baik

di Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, lebih

dari 90% yang menilai bahwa kasus di atas adalah termasuk tindak pidana korupsi.

d. Korupsi yang Menyangkut Benturan Kepentingan dalam Pengadaan,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentiflkasi mengenai Jerus korupsi yang

menyangkut Benturan Kepentingan dalam Pengadaan, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "Panitia Lelang/ULP memenangkan Perusahaan/Penyedia Barang dan Jasa

yang dimiliki oleh kerabatnya meskipun penawarannya bukan yang terbaik."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan PanitiaLelang tersebut dapat dikategorikan korupsi?"

Gambar 4. Jawaban atas Korupsi terkait Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

Jawaban dari Responden terkaitdengan Kasus tersebut adalah 85,0% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 7,5% responden

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 12: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, sementara

7,5% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak pidana

korupsi atau bukan.

Tabel 5. Korupsi terkait Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

INSTITUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT

BENTURAN KEPENTINGAN Ya Tidak Tidak Tahu

K/L 49,5% 86,8% 3,8% 9,4%

Pemerintah Daerah 34,6% 86,5% 5,4% 8,1%

Universitas / Swasta/Media 15,9% 76,5% 23,5% 0,0%

Tampak dari Tabel 5, dengan Responden yang terdiri dari berbagai latar belakang yang

berbeda, seluruhnya menjawab dibawah 90%, bahkan Responden yang berasal dari

Universitas / Swasta/Media terdapat 23,5% yang menyatakan bahwa perbuatan tersebut tidak

termasuk tindak pidana korupsi.

e. Korupsi yang Menyangkut Pemerasan,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenal Jews korupsi yang

menyangkut Pemerasan, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "Pejabat pemerintah yang meminta ups atau fasilitas kepada perusahaan

pemenang lelang di instansinya."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan Pejabat Pemerintahtersebut dapat dikategorikan

korupsi?"

Gambar 5. Jawaban atas Korupsi terkait Pemerasan

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 13: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Jawaban dati Responden terkait dengan Kasus tersebut adalah 90,5% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 5,7% responden

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, sementara

3,8% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak pidana

korupsi atau bukan.

Tabel 6. Korupsi terkait Pemerasan

INSTITUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT PEIvIERASAN

Ya Tidak Tidak Tahu

K / L 49,5% 92,5% 1,9% 5,7%

Pemerintah Daerah 34,6% 91,9% 5,4% 2,7%

Universitas/Swasta/Media 15,9% 81,2% 18,8% 0,0%

Tampak dan Tabel 6, terdapat 18,8% Responden yang dan kalangan

Universitas/Swasta/Media yang menganggap bahwa dalam kasus di atas tidak termasuk tindak

pidana korupsi.

f. Korupsi yang menyangkut Perbuatan Curang,

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenat Jerus korupsi yang

menyangkut Perbuatan Curang, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, sudah menandatangani berita acara serah

terima hasil pekerjaan, walaupun pekerjaan tersebut belum diselesaikan."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tersebut dapat

dikategorikan korupsi?"

Tidak 8.4%

Gambar 6. Jawaban atas Korupsi terkait Perbuatan Curang

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 14: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Jawaban dari Responden terkait dengan Kasus tersebut adalah 72,9% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 8,4% responden

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, sementara

18,7% responden lamnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak

pidana korupsi atau bukan.

Tabel 7. Korupsi terkait Perbuatan Curang

INSTITUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT

PERBUATAN CURANG

Ya Tidak Tidak Tahu

K/L 49,5% 73,6% 7,5% 18,9%

Pemerintah Daerah 34,6% 78,4% 2,7% 18,9%

Universitas/Swasta / Media 15,9% 58,8% 23,5% 17,6%

Dari Tabel 7. Dapat dilihat bahwasanya beberapa Responden dari berbagai latar belakang

banyak yang tidak tahu apakah perbuatan pad a kasus di atas termasuk Korupsi atau bukan.

g. Korupsi terkait Gratiftkasi

Untuk menilai apakah masyarakat dapat mengidentifikasi mengenal Jews korupsi yang

menyangkut Gratiftkasi, pertanyaan yang diajukan adalah :

Kasus : "PNS menerima pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih

atas jasa yang diberikan."

Pertanyaan : "Apakah perbuatan PNS tersebut dapat dikategorikan korupsi?"

Gambar 7. Jawaban atas Korupsi terkait

J awaban dari Responden terkait dengan Kasus terse but adalah 71,0% responden menyatakan

bahwa tindakan tersebut adalah termasuk tindak pidana korupsi, 14,0% responden

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 15: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

menyatakan bahwa tindakan tersebut bukanlah termasuk tindak pidana korupsi, sementara

15,0% responden lainnya tidak mengetahui apakah tindakan tersebut termasuk tindak

pidana korupsi atau bukan.

Tabel 8. Korupsi terkait Gratiflkasi

INSTITUSI RESPONDEN

BASE KORUPSI TERKAIT GRATIFlKASI

Ya Tidak Tidak Tahu

K / L 49,5% 77,4% 11,3% 11,3%

Pemerintah Daerah 34,6% 64,9% 10,8% 24,3%

Universitas/Swasta/ Media 15,9% 64,7% 29,4% 5,9%

Tampak dari Tabel 9, dati berbagai latar belakang terutama dari Universitas/Swasta/ Media

sebanyak 29,4% menyatakan bahwa perbuatan pada kasus di atas, tidak termasuk tindak

pidana korupsi.

3. KEBERADAA N BADAN IN FORMASI GEOSPASIAL

Badan Informasi Geospasial sebagai salah satu dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian

di Indonesia memiliki tugas melaksanakan tugas pemerintahan di Bidang Informasi

Geospasial, termasuk namun tidak terkecuali di Penyediaan Informasi Geospasial Dasar,

Pembinaan Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik serta Penyebarluasan Informasi

Geospasial sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomer 4 Tahun 2011

ten tang Informasi Geospasial dan Peraturan Presiden N o 94 Tahun 2011 tentang Badan

Informasi Geospasial. Dengan demikian telah hampir 5 tahun Badan Informasi Geospasial

berdiri. Untuk mengukur kesadaran masyarakat akan sumber informasi utama masyarakat

khususnya respond en mengenai Badan Informasi Geospasial, di ajukan pertanyaan

mengenai darimana Masyarakat pada umumnya, dan Responden dalam survey ini pada

khususnya, mengetahui Badan Informasi Geospasial.

~iiiii__iiiiiiiiiiiiiiiii____iiiiiiiiI 53.3%INTERNET

TELEVISI 22.4%

POSTE R/S PAN DU K/BOOK LET/STICKE R 22.4%

KORAN 19.6%

RADIO ~ 4.7%

LAINNYA "'iliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii_iiiiiii~4 .2%

Gambar 8. Sumber Informasi Masyarakat mengenai Badan Informasi Geospasial

laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 16: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Dalam pertanyaan ini, Responden diperkenankan untuk memilih lebih dari satu jawaban, hal

ini dikarenakan sumber informasi mengenai Badan Informasi Geospasial tidaklah tunggal,

bisa melalui berbagai media informasi. Hal inilah yang menyebabkan total jawaban

responden pada Gambar 8 melebih 100%. Lebih dari 50% Responden, yaitu tepatnya 53,3%

Responden mengakui bahwa mereka mendapat Informasi mengenai Badan Informasi

Geospasial melalui Internet. Sementara itu 22,4% Responden mendapat Informasi mengenai

BIG melalui Televisi, angka serupa (22,4%) didapat pada sumber informasi mengenai BIG

yaitu ; Poster, Spanduk, Booklet, dan Sticker. Untuk media cetak berupa Koran, 19,6%

Responden menjawab bahwa mereka mengenal Badan Informasi Geospasial melalui media

ini. Untuk Responden yang mendapat Informasi mengenai BIG dari media Radio, hanya

4,7% saja. Sementara itu, ada 54,2% Responden yang memilih opsi sumber informasi lainnya

dalam pertanyaan ini.

4. KINERJA PELAYANAN BADAN INFOIUv1ASI GEOSPASIAL

Pemahaman masyarakat akan Kinerja Pelayanan Badan Informasi Geospasial dalam

pelayanan terhadap publik ditanyakan juga dalam survey ini. Badan Informasi Geospasial

sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara yang salah satunya bersumber dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat,

tentunya memiliki kewajiban dalam pelayanan baik terhadap publik maupun kepada

Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non Kementerian lainnya, dan Pemerintah

Daerah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota/ Kabupaten. Ada empat hal

terkait Kinerja Pelayanan BIG yang ditanyakan dalam survei ini, yaitu :

a. Kinerja Pelayanan BIG terkait penyampaian layanan dan informasi dengan cepat dan

mudah.

b. Kinerja Pelayanan BIG terkait aktivitas pelayanan secara on fine.

c. Kinerja Pelayanan BIG terkait sosialiasi dan edukasi publik.

d. Kinerja Pelayanan BIG terkait proses pengadaan barang dan jasa secara transparan.

Hasil dari penilaian ini, sebagaimana tercantum pada Tabel 9 berikut akan sangat bermanfaat

bagi Badan Informasi Geospasial sendiri dalam melakukan evaluasi dan perbaikan pelayanan

yang diberikan oleh BIG.

Tabel 9. Kinerja Pelayanan Badan Informasi Geospasial

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 17: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

K1NERJA PELA YANAN BADAN INFORMASI GEOSPASw.. BAlK CUKUP BURUK TIDAKTAHU

terkait penyampaian layanan dan informasi dengan cepat dan mudah

53.3% 42.1% 0.9% 3.7%

terkait aktivitas pelayanan secara on line. 40.2% 46.7% 1.9% 11.2%

terkait sosialiasi dan edukasi publik. 38.3% 47.7% 2.8% 11 .2%

terkait proses pengadaan barang dan jasa secara transparan

31.7% 28.8% 0.0% 39.4%

Dan Tabel 9 dapat diketahlli bahwa Kineqa Pelayanan BIG yang mendapat nilal paling baik

yaitu pada Kinerja Pelayanan yang terkait penyampaian layanan dan informasi dengan cepat

dan mudah, yaitu 53,3% responden menilai BAlK dan 42,1% menilai CUKUP. Untuk

Kinerja Pelayanan BIG terkait aktivitas pelayanan secara on line, 40,2% responden menjawab

BAlK dan 46,7% responden menjawab CUKUP. Untuk Kinerja Pelayanan terkait sosialisasi

dan edukasi publik, 38,3% responden menjawab BAlK dan 47,7% responden menjawab

CUKUP. Sementara itu, untuk Kinerja Pelayanan BIG terkait proses pengadaan barang dan

jasa secara transparan, 31,7% responden menilai BAlK dan 28,8% menilai CUKUP, namun

ada 39,4% responden yang menjawab TIDAK TAHU. Hal ini wajar, mengingat tidak semua

responden mengikuti perkembangan pada proses pengadaan Barang dan Jasa di Badan

Informasi Geospasial.

Sementara itu, untuk mengetahui apakah perbedaan latar belakang intitusi responden

mempengaruhi jawaban responden atas pertanyaan mengenai Kinerja Pelayanan Badan

Informasi Geospasial, berikut ditampilkan Tabell0, Tabelll, Tabel 12 dan Tabel13.

Tabell0. Kinerja Pelayanan terkait penyampaian layanan dan informasi dengan cepat dan mudah.

INSTITUSI LAYANAN CEPAT MUDAH RESPONDEN

BASE Baik Cukup Buruk Tidak Tahu

K/L 49.5% 43.4% 52.8% 1.9% 1.9%

Pemerintah Daerah 34.6% 59.5% 35.1% 0.0% 5.4%

Universitas/Swasta/ Media 15.9% 70.6% 23.5% 0.0% 5.9% . .

Tabel 11. KinerJa Pelayanan terkalt terkalt aktlV1tas pelayanan secara on line.

INSTITUSI BASE

LAYANAN ONUNE RESPONDEN Baik Cukup Buruk Tidak Tahu

K/L 49.5% 32.1 % 58.5% 1.9% 7.5%

Pemerintah Daerah 34.6% 56.8% 32.4% 2.7% 8.1 %

Universitas/Swasta/ Media 15.9% 29.4% 41.2% 0.0% 29.4%

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 18: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Tabel12. Kinerja Pelayanan terkait sosialiasi dan edukasi publik.

INSTITUSI RESPONDEN

BASE SOSIALISASI EDUKASI

Baik Cukup Buruk Tidak Tahu

K / L 49.5% 26.4% 56.6% 3.8% 13.2%

Pemerintah Daerah 34.6% 56.8% 40.5% 0.0% 2.7%

Universitas / Swasta/ Media 15.9% 35.3% 35.3% 5.9% 23.5%

Tabel 13. Kinerja Pelayanan terkalt proses pengadaan barang dan jasa secara transparan.

INSTITUSI BASE

PEN GADAAN TRANSPARAN

RESPONDEN Baik Cukup Buruk Tidak Tahu

K/L 49.5% 19.2% 34.6% 0.0% 46.2%

Pemerintah Daerah 34.6% 42.9% 22.9% 0.0% 34.3%

Universitas/Swasta/ Media 15.9% 47.1% 23.5% 0.0% 29.4%

5. POSISI STRATEGIS BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Badan Informasi Geospasial sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang memiliki

kewenangan strategis sebagai Penyedia satu-satunya Informasi Geospasial Dasar resmi di

Indonesia tentunya memiliki posisi yang sangat strategis dalam pengambilan kebijakan dan

pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam koridor Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Untuk itu, dalam survei ini ditanyakan mengenai beberapa pernyataan terkait

Posisi Badan Informasi Geospasial di mata responden, dan bagaimana BIG selama ini.

Empat hal yang ditanyakan terkait Posisi BIG dalam survei ini adalah :

a. Pemberian layanan dan informasi BIG sudah sesuai dengan tugas dan fungsinya

b. Masyarakat semakin paham akan pentingnya informasi dan layanan BIG

c. Semakin banyak orang yang tahu dan aktif meminta informasi dan layanan BIG

d . Informasi dan layanan BIG sangat dibutuhkan masyarakat

Pada Gambar 9 berikut ditampilkan jawaban dari Responden.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 19: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

27.1% 27.1%

Pemberian layanan dan Masyarakat semakin paham Semakin banyak orang yang Informasi dan layanan BIG informasi BIG sudah sesuai akan pentingnya informasi dan tahu dan aktif meminta sangat dibutuhkan masyarakat dengan tugas dan fungsinya layanan BIG informasi dan layanan BIG

. Va . Tidak TidakTahu

Gambar 9. Posisi Strategis BIG

Dalam Pemberian Layanan dan Informasi, 85,0% responden menilai bahwa Badan Informasi

Geospasial telah melaksanakannya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk masyarakat

sendiri, baru 66,4% responden yang menilai bahwa masyarakat sudah memahami akan

pentingnya informasi dan layanan yang disediakan oleh Badan Informasi Geospasial. Untuk

penilaian mengenai apakah semakin banyak orang yang tahu dan aktif meminta terhadap

informasi dan layanan BIG, terdapat 71,0% yang menjawab YA. Sementara itu, ketika

masyarakat ditanyakan apakah Informasi dan Layanan di Badan Informasi Geospasial sangat

dibutuhkan masyarakat, 87,7% responden menjawab YA, bahwa Informasi dan Layanan

BIG sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Sementara itu, untuk mengetahui apakah perbedaan latar belakang in titu si responden

mempengaruhi jawaban responden atas pertanyaan mengenai Posisi Strategis Badan

Informasi Geospasial, berikut ditampilkan Tabel14, Tabel15, Tabel16 dan Tabel17.

Tabel14. Posisi Strategis BIG dalam Pemberian Layanan dan Informasi

INSTITUSI BASE

Pemberian layanan dan informasi BIG sudah sesuai dengan tugas dan

fungsinya RESPONDEN

Ya Tidak Tidak Tahu

K/L 49.5% 77.4% 5.7% 17.0%

Pemerintah Daerah 34.6% 94.6% 0.0% 5.4%

Universitas/Swasta/ Med1a 15.9% 88.2% 0.0% 11.8%

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 20: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Tabel15. Posisi Strategis BIG terkait pemahaman Masyarakat akan pentingnya Informasi

dan Layanan Badan Informasi Geospasial

INSTITUSI BASE

Masyarakat semakin paham akan pentingnya informasi dan layanan

BIG RESPONDEN

Ya Tidak Tidak Tahu

K/L 49.5% 60.4% 9.4% 30.2%

Pemerintah Daerah 34.6% 75.7% 5.4% 18.9%

Universitas/Swas ta / Media 15.9% 64.7% 0.0% 35.3%

Table 16. POSlSl StrategIs BIG terkalt Pengetahuan dan Keaktifan masyarakat dalam meminta

Informasi dan Layanan Badan Informasi Geospasial

INSTITUSI BASE

Semakin banyak orang yang tahu dan aktif meminta informasi dan layanan

BIG RESPONDEN

Ya Tidak Tidak Tabu

K/ L 49.5% 71.7% 3.8% 24.5%

Pemerintah Daerah 34.6% 73.0% 0.0% 27.0%

U niversi tas/ Swas ta/Media 15.9% 64.7% 0.0% 35.3% . .

Tabel 17. POS1Sl StrategIs BIG terkalt Masyarakat yang sangat membutuhkan Informasi dan

Layanan Badan Informasi Geospasial

INSTITUSI

Informasi dan layanan BIG sangat dibutuhkan masyarakat

RESPONDEN BASE

Ya Tidak Tidak Tabu

K/ L 49.5% 84.9% 3.8% 11.3%

Pemerintah Daerah 34.6% 88.9% 2.8% 8.3%

Universitas / Swasta/Media 15.9% 94.1% 5.9% 0.0%

6. PERSEPSI KORUPSI EKSTERNAL TERHADAP BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

Guna mengetahui sejauh mana para pemangku kepentingan telah mengetahui dan

memahami komitmen tindakan-tindakan penegakan anti korupsi di Badan Informasi

Geospasial, diajukan pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menghitung Indeks

Persepsi Korupsi di Badan Informasi Geospasial. Para pemangku kepentingan yang terpilih

sebagai salah satu dari 107 responden dalam survei ini terdiri dari berbagai latar belakang,

mulai dari Aparatur Sipil Negara di Kementerian Negara, Aparatur Sipil Negara di Lembaga

Pemerintah Non Kementerian, Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Daerah, baik Provinsi

maupun Kota/ Kabupaten, Akademisi sebagai perwakilan universitas, Swasta yang

berkecimpung di Industri Geospasial maupun Wartawan sebagai perwakilan dari Media.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 21: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

a. Pencegahan Korupsi eli Badan Informasi Geospasial

Pada pertanyaan ini pelaksanaan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi eli

BIG, elitanyakan kepada Responden, melalui pertanyaan :

"(Sejauh ini bagaimana) Upaya Pencegahaan Korupsi di Badan Informasi Geospasial"

• Gambar 10. Jawaban Responden atas pertanyaan terkait Upaya Pencegahan Korupsi eli

Badan Informasi Geospasial.

Dari Gambar 10, diketahui bahwa 14,6% Responden bahwa Upaya Pencegahan Korupsi eli

Big sudah SANGAT BAlK, sementara itu 50% Responden menilai bahwa Upaya itu sudah

BAlK. Ada 35,4% Responden yang menilai bahwa Upaya Pencegahan Korupsi baru pada

tataran CUKUP.

b. Keterbukaan Akses atas Pengaduan/ Laporan terkait Korupsi dari Masyarakat

Upaya pencegahan Korupsi tidak hanya dati Internal Badan Informasi Geospasial semata,

melainkan juga bisa dari luar BIG. Terhadap laporan/ pengaduan yang telah masuk ke BIG,

elitanyakan kepada Responden, apakah selama ini BIG telah terbuka dengan laporan dan

pengaduan terkait korupsi, melalui pertanyaan :

"(Bagaimana) Keterbukaan BIG terhadap pengaduan/laporan masyarakat terkait

korupsi (selama ini)"

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 22: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Gambar 11 .Jawaban Responden atas pertanyaan terkait Keterbukaan BI G terhadap

pengaduan/iaporan Masyarakat terkait korupsi.

Dari Gambar 11 diketahui bahwasanya 7,3% Responden menilai bahwa keterbukaan BIG

terhadap pengaduan/iaporan Masyarakat terkait korupsi sudah SANGAT BAlK. Sebanyak

47,9% Responden menilai bahwa keterbukaan BIG adaiah BAlK. Sementara itu ada 42,7%

yang menilai upaya BIG daiam Keterbukaan atas pengaduan dan Laporan Masyarakat adaiah

CUKUP. Namun, dibalik semua BIG daiam keterbukaannya, masih ada 1 % Responden yang

menilai BURUK dan 1 % Responden yang menilai SANGAT BURUK.

c. Respon/Tanggapan Badan Informasi Geospasiai atas Pengaduan/ Laporan Masyarakat

Dengan adanya partisipasi masyarakat daiam tindakan dan upaya pencegahan korupsi di

Badan Informasi Geospasial, periu kiranya dilakukan respon dan tanggapan atas iaporan dan

pengaduan dari masyarakat yang telah masuk ke BIG. Untuk itu ditanyakan kepada

responden, meiaiui pertanyaan :

"(Bagaimana) Respons BIG terhadap pengaduan/laporan masyarakat (terkait tindak

pidana korupsi)."

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 23: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

•',:, ,

Gambat 12. Jawaban Responden atas pettanyaan tetkait Respon BIG tethadap

pengaduan/lapotan Masyatakat.

Dati Gambar 12 c1iketahui bahwasanya 7,4% Responden menilai bahwa tespon dan

tanggapan BIG tethadap pengaduan/lapotan Masyatakat tetkait korupsi sudah SANGAT

BAlK. Sebanyak 43,2% Responden menilai bahwa tespon BIG adalah BAlK Sementara itu

ada 48,4% yang menilai upaya BIG dalam respon atas pengaduan dan Laporan Masyatakat

adalah CUKUP. Namun, dibalik semua BIG dalam upaya metespon dan membeti

tanggapan, masih ada 1,1% Responden yang menilai BURUK.

d. Integtitas Pegawai Badan Informasi Geospasial

Dalam pelaksanaan baik opetasional maupun dalam membetikan pelayanan oleh pegawai

Badan Infotmasi Geospasial dipetlukan integritas sehingga tidak terjebak dalam tindak

pidana korupsi. Oleh katena itu, dalam survei ini ditanyakan kepada tesponden mengenai

integtitas pegawai terutama ketika melakukan pelayanan, melalui pertanyaan :

H(Bagaimanakah) Integritas pegawai BIG dalam memberikan pelayanan"

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 24: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Gambar 13. Jawaban Responden atas pertanyaan terkait Integritas Pegawai Badan Informasi

Geospasial dalam memberikan pelayanan.

Dari Gambar 13 diketahui bahwasanya 16,3% Responden menilai bahwa Integritas Pegawai

BIG dalam memberikan pelayanan sudah SANGAT BAlK. Sebanyak 55,2% Responden

bahwa Integritas Pegawai BIG adalah BAlK. Sementara itu ada 26,2% yang menilai integritas

pegawai BIG dalam memberikan pelayanan adalah CUKUP. Namun, dibalik semua BIG

dalam upaya menjaga integritas dalam pemberian pelayanan, masih ada 1 % Responden yang

menilai BURUK dan 1% lainnya men.ilai SANGAT BURUK.

e. Badan Informasi Geospasial dan Korupsi di Mata Masyarakat

1. Indikasi Korupsi di Badan Informasi Geospasial

Dalam pelaksanan upaya-upaya pencegahan korupsi eli Badan Informasi Geospasial,

tidak luput dari berbagai penilaian oleh masyarakat luas. Oleh karena itu ditanyakan

kepada responden untuk memberikan penilaian apakah terdapat indikasi korupsi di

Badan Informasi Geospasial, melalui pertanyaan :

"Secara umum, saat ini tidak terdengar indikasi korupsi di BIG"

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 25: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Gambat 14. Jawaban Responden atas pettanyaan tetkait TIDAK adanya indikasi korupsi eli

Badan Informasi Geospasial.

Dati Gambat 14 diketahui bahwasanya 15,3% Responden SANGAT SETUJU bahwa

selama ini eli BIG tidak ada Indikasi Korupsi. Sebanyak 56,2% Responden SETUJU

bahwa eli BIG tidak ada Indikasi Korupsi. N amun, ada 6,1% Responden yang menilai

ada Indikasi Korupsi eli Badan Infotmasi Geospasial.

11. Badan Informasi Geospasial sebagai Intansi yang bebas dati Korupsi

Dalam petjalanan dalam upaya pencegahan Korupsi, tentunya cita-cita yang eli idam­

idamkan adalah Badan Infotmasi Geospasial sebagai Instansi Pemetintah yang bebas dati

Korupsi, dalam survei elitanyakan bagaimana penilaian / petsepsi Responden tethadap

kemungkinan BIG menjadi instansi yang bebas dati Korupsi.

Gambat 15. J awaban Responden atas pettanyaan bahwa Badan Infotmasi Geospasial dapat

menjaeli Instansi Pemetintah yang bebas dati Korupsi.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 26: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Dari Gambar 15 diketahui bahwasanya 22,2% Responden SANGAT SETUJU bahwa

BIG dapat menjaeli Instansi yang bebas dari Korupsi. Sebanyak 55,6% Responden

SETUJU bahwa eli BIG dapat menjaeli Instansi yang bebas dari Korupsi. Namun, ada

3,0% Responden yang menilai Badan Informasi Geospasial tidak dapat bebas dari

korupsi.

f. Peran Serta Masyarakat dalam Penegakan Anti Korupsi eli Badan Informasi Geospasial.

Peran serta masyarakat pada umumnya sangat eliperlukan dalam upaya-upaya anti korupsi eli

Badan Informasi Geospasial. Hal ini bisa dilakukan melalui melaporkan kepada BIG apabila

ada indikasi jika ada pegawai BIG yang melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini elitanyakan

melalui pertanyaan :

"Jika ada indikasi korupsi di lingkungan BIG, apakah anda akan melaporkan atau mengadukan

hal tersebut melalui media yang sudah disediakan, antara lain e-Japor atau surat

beridentitas?"

Gambar 16. Jawaban Responden atas pertanyaan terkait Partisipasi Responden untuk ikut

memberikan laporan/pengaduan ke BIG bila ada indikasi korupsi.

Dari Gambar 16 diketahui bahwasanya 24,2% Responden SANGAT SETUJU bahwa

akan melakukan laporan atau pengaduan terhadap BIG. Sebanyak 55,6% Responden

SETUJU akan melakukan laporan atau pengaduan terhadap BIG. Namun, ada 4,0%

Responden yang tidak akan melakukan laporan ataupun pengaduan bila mengetahui ada

tindak pidana korupsi eli BIG.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 27: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

7. INDEKS PERSEPSI KORUPSI BIG

Indeks Persepsi Korupsi eli BIG dapat dihitung melalui hasil survei eli atas dengan melakukan

koeliftkasi pada nilai-nilai jawaban eli atas, dimana nilai paling positif akan eliberi poin 5,

sementara nilai paling negatif eliberikan poin 1. Sebagaimana terlampir pada tabel eli bawah

uu.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 28: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Tabel 18. Indeks Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial dalam Skala 5.

KODIFIKASI

5 Poin 4 Poin 3 Poin 2 Poin 1 Poin INDEKS

Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat Buruk TOTAL PERSEPSI

PERTANYAAN INDEKS KORUPSI

Prosentase HasH Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase HasH Kodifikasi ( Skala 5)

Upaya BIG untuk pencegahan 14,6% 0,73 50 ,0% 2,00 35.4% 1,06 0,0% 0,00 0,0% 0,00 3,79 korupsi Keterbukaan BIG terhadap pengaduan/laporan 7.3% 0,37 47,9% 1,92 42,7% 1,28 1,0% 0,02 1,0% 0,01 3,59 masyarakat terkait korupsi Respons BIG terhadap

7,4% 0,37 43,2% 1,73 48 ,4% 1.45 0,0% 0,00 1,1% 0,01 3,5 6pengaduan/laporan masyarakat. Integritas pegawai BIG dalam

16,3% 0,82 55,1% 26,5% 0,80 1,0% 1,0% 3,84memberikan 2,20 0,02 0,01

pelayanan

Sangat Setuju Setuju Cukup Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi Prosentase Hasil Kodifikasi

Secara umum, saat 3,79ini tidak terdengar

15,3% 0,77 56,1% 2,24 22,4% 0,67 5,1% 0,10 1,0% 0,01 3,79indikasi korupsi di BIG Apakah anda percaya bahwa BIG dapat menjadi

22,2% 1,11 55,6% 2,22 19,2% 0,58 2,0% 0,04 1,0% 0,01 3,96Instansi Pemerintah yang bebas dari korupsi? Jika ada indikasi korupsi di lingkungan BIG, apakah anda akan melaporkan atau mengadukan hal 24,2% 1,21 55,6% 2,22 16,2% 0.49 4,0% 0,08 0,0% 0,00 4,00 tersebut melalui media yang sudah disediakan, antara lain e·lapor atau surat beridentitas?

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016

Page 29: LEMBAR PENGESAHAN - big.go.id · LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL SURVEI PERSEPSI KORUPSI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TAHUN 2016 . Program . Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Setelah melalui perhitungan, diketahui bahwasanya Indeks Persepsi Korupsi eli BIG adalah

3,79 pada Skala 5 atau 75,83 pada Skala 100. Untuk menyesuaikan pada Indeks Persepsi

Korupsi yang eligunakan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Transparansi Internasional

Indonesia, serta kebutuhan atas data reformasi birokrasi elitransformasi ke Skala 4. Oleh

karena itu IPK BIG (3,79) * 4/5 = 3,03 pada Skala 4.

Laporan Hasil Survei Persepsi Korupsi Badan Informasi Geospasial Tahun 2016