lembar observasi

32
A s a l M u l a B u m i Beberapa versi yang dikemukakan oleh para ahli hingga sekarang ini, yaitu : 1. Pada tahun 1755 , filsuf jerman Immanuel Kant menyarankan bahwa sistem tata s matahari, planet, bulan, komet, dll ) terbentuk dari suatu nebula ( yaitu masa bola kabut yang luas ). Teori Kant ini tidak begitu menggemparkan dunia ilmu pengetahuan 2. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang naturalist Perancis George-Louise L Comte de Buffon menjawab sendiri pertanyaannya, bagaimana bumi dilahirkan..? Dia p bahwa berabad-abad yang lalu matahari bebenturan dengan komet dan sebagai akibatnny sejumlah besar materi dipaksa menghambur keluar dari matahari. Materi ini kemudian dingin dan berkembang menjadi planet-planet. 3. Hipotesis Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace, seorang astronom matematik prancis, menolak teori Buffon dan mengajukan teori-nya sendiri pada tahun 1796. Teo disebut teori hipotesis nebula dan secara luas di terima sampai akhir abad XIX. Hip menerangkan tentang berbagai seluk-beluk hipotesis nebula Kant walaupun Laplace mun tidak mengetahui sumbangan Kant. Menurut Laplace, anggota tata surya pernah suatu s berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini ber angsur mendingin, mengecil dan makin mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kece semakin lama makin tinggi massa tersebut menggelembung di sekitar garis khatulistiw Akhirnya suatu lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu menjadi di mengecil dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada bidang yang semula ditempatn sebuah lingkaran dan sebuah lagi terlempar keluar dari pusat massa dan masing-masin seluruh planet. Akhirnya semua planet terbentuk. Massa yang ditengah menjadi mataha Selanjutya, planet-planet itu sendiri melontarkan lingkaran ke ruang angkasa dan be menjadi satelit atau bulan. 4. Hipotesis Planetesimal. Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama For Moulton dan seorang ahli geologi yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas C mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal. Planetesi adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut Mo Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang angkasa dengan cepat berada dekat se dengan matahari kita. Daya tarik yang makin meninggi antar akedua bintang itu menye bintang yang satu menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pad pasang matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah b massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Beberapa diantaranya mengik bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa, sedangkan yang lain tert daya tarik matahri yang mulai bergerak mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari kembali bila bintang lain itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar dari matahari suatu jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada kecil. Pecah pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya membentuk planet. 5. Teori pasang. Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys( dari menyusun teori pasang. Teori ini didasarkan atas ide benturan. Bebeda dengan Moulto Chamberlin, keduanya ini tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah besar ben kecil-kecil atau plenetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu lansung terbentu gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat dan bukan oleh penyusun alam yang besar dan padat dari berbagai unsur kecil. Menurut teori pasang, ketika b

Transcript of lembar observasi

Asal Mula Bumi Beberapa versi yang dikemukakan oleh para ahli hingga sekarang ini, yaitu : 1. Pada tahun 1755 , filsuf jerman Immanuel Kant menyarankan bahwa sistem tata surya ( matahari, planet, bulan, komet, dll ) terbentuk dari suatu nebula ( yaitu masa bola tipis seperti kabut yang luas ). Teori Kant ini tidak begitu menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. 2. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang naturalist Perancis George-Louise Leclerc, Comte de Buffon menjawab sendiri pertanyaannya, bagaimana bumi dilahirkan..? Dia percaya bahwa berabad-abad yang lalu matahari bebenturan dengan komet dan sebagai akibatnnya, sejumlah besar materi dipaksa menghambur keluar dari matahari. Materi ini kemudian menjadi dingin dan berkembang menjadi planet-planet. 3. Hipotesis Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace, seorang astronom matematika prancis, menolak teori Buffon dan mengajukan teori-nya sendiri pada tahun 1796. Teori ini disebut teori hipotesis nebula dan secara luas di terima sampai akhir abad XIX. Hipotesis ini menerangkan tentang berbagai seluk-beluk hipotesis nebula Kant walaupun Laplace mungkin tidak mengetahui sumbangan Kant. Menurut Laplace, anggota tata surya pernah suatu saat berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini berangsurangsur mendingin, mengecil dan makin mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kecepatannya semakin lama makin tinggi massa tersebut menggelembung di sekitar garis khatulistiwa. Akhirnya suatu lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu menjadi dingin, mengecil dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada bidang yang semula ditempatnya. Lalu sebuah lingkaran dan sebuah lagi terlempar keluar dari pusat massa dan masing-masing menjadi seluruh planet. Akhirnya semua planet terbentuk. Massa yang ditengah menjadi matahari kita. Selanjutya, planet-planet itu sendiri melontarkan lingkaran ke ruang angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan. 4. Hipotesis Planetesimal. Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas Chicago ), mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal. Planetesimal adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang makin meninggi antar akedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah besar, massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Beberapa diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa, sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahri yang mulai bergerak mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun kembali bila bintang lain itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar dari matahari mapan dari suatu jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas itu berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada kecil. Pecahanpecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya membentuk planet. 5. Teori pasang. Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys( dari Inggris ) menyusun teori pasang. Teori ini didasarkan atas ide benturan. Bebeda dengan Moulto dan Chamberlin, keduanya ini tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah besar benda alam kecil-kecil atau plenetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu lansung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat dan bukan oleh penyusunan benda alam yang besar dan padat dari berbagai unsur kecil. Menurut teori pasang, ketika bintang

mendekat atau bahkan menyerempet matahari kita, tarikan grafitasinya menyedoy filamen gas berbentuk cerutu pandang dari matahari sebuah filamen yang besar pada bagian tengahnya dan mengecil pada bagian ujungnya. 6. Teori Lyttleton. Seorang astronom yang bernama R.A. Lyttleton memperkenalkan suatu gagasan yang jugamerupakan modifikasi dari teori benturan, dia mengemukakan bahwa matahari asalnya adalah suatu bintang kembar dan kedua bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi..sebuah bintang lewat mendekati salah satu matahari ini dan mungkin telah menghancurkan dan merubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang yang bertahan akan menjadi matahari kita, sedangkan korban benturan itu dalam selang waktu tertentu telah berkembang menjadi planet-planet. Dalam beberapa hal, hipotesis lyttleton ini memberikan penjelasan yang lebih baik tentang tata surya kita di bandingkan dengan teori benturan yang lain. 7. Berbagai Modifikasi Hipotesis Nebula. Astronom JermanC. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya dalam tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul keluar sampai jauh skali dari sekitar garis khatulistiwa matahari jaman purba. Sebagiab besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet. 8. Hipotesis Nebula yang lain juga di ajukan oleh astronom Belanda-Amerika bernama Gerald P. Kuiper. Dia menganggap bahwa dulu pernah ada suatu nebula yang berbentuk suatu piringan yang luas sekali denga protomatahari atau calon matahari berada di tengah-tengahnya. Komposisi keseluruhan nebula itu seragam, sehunya rendah karena protomatahari itu belum memancarkan sinarnya. Nebula dingin ini mulai pecah dan berkonsentrasi dalam massa-massa yang terpisah yaitu protoplanet atau calon planet. Materi yang tengah yaitu protomatahari juga berkonsentrasi dibawah daya gravitasi. Sambil menyusut materi itu menjadi semakin panas . Panas yang dipancarkan oleh protomatahari mengalau hampir semua unsur ringan ( khususnya hidrogen dan helium ) dari protoplanet dan nebula itu . Disetiap protoplanet sebagian unsur berat ( besi, nikel, dan beberapa logam lain ) akan berkonsentrasi di tengah. 9. Teori awan-debu. Suatu teori awan debu tentang jagat raya diperkenalkan oleh astronom AS Fred L. Whipple. Menurut Whipple, calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas kosmos yang di perkirakan berbentuk piring. Ketidakteraturan dalam awanitu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan hilanglah awannya. Partikel-partikel keras di dalamnya saling berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari. Sejarah Perkembangan Bumi dan Pembagian Zamannya Pengantar

Dahulu bumi dipercaya masih berupa gumpalan gas. Gumpalan gas tersebut berputar dan memadat menjadi berbentuk bola yang akhirnya disebut bumi. Sejarah Perkembangan bumi dapat dibagi menjadi Arkaekum, Palaezoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum

A. Arkaekum

Zaman arkaekum merupakan zaman pertama dimana bumi masih mengalami perkembangan dari berupa gas berangsur-angsur dingin. Oleh karena itu, pada zaman arkaekum diyakini belum dihuni oleh makhluk hidup.

B. Palaeozoikum

Pada zaman ini, makhluk hidup pertama yang muncul di bumi yaitu makhluk hidup bersel satu yang disebut mikroorganisme, disusul beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil. Pada zaman ini hewan vertebrata masih sangat sedikit C. Mesozoikum Binatang bertubuh besar mulai muncul di zaman ini. Dinosaurus, tyranosaurus dan stegosaurus menghuni bumi dan menjadi penguasanya. Burung-burung diduga sudah ada pada zaman ini.

D. Neozoikum Zaman Neozoikum disebut juga Kainozoikum. Zaman ini dibagi menjadi zaman Tersier dan Kuater. Pada zaman tersier, hewan-hewan menyusui mulai muncul, monyet dan kera bertumbuh pesat. Pada zaman kuarter masih dibagi lagi menjadi kala Pleistosen dan Holosen. Kala Pleistosen atau Deluvium ditandai dengan mencairnya es di Kutub Utara. Oleh karena itu juga disebut zaman es atau glasial. Kala Holosen mulai ditandai dengan munculnya Homo sapiens diantaranya adalah Homo wajakensis. Wilayah Indonesia yang dahulu bergabung dengan benua Asia terbelah dan menjadi paparan Sunda. Sementar daerah Indonesia yang dahulu bergabung dengan benua Australia terbelah dan membentuk paparan Sahul SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI Menurut para ahli geologi, sebenarnya pelebaran alur-alur dasar samudera, gerakan - gerakan benua, pola seismik dunia, dan pola kegiatan vulkanik merupakan bagian dari satu desakan energi dari perut bumi. Permukaan planet bumi terdiri dari enam bentangan besar lempeng benua yang bersifat keras, tetapi sebenamya tipis bila dibanding dengan ukuran bola bumi. Ukuran yang paling tebal pada benua-benua itu tidak mencapai 150 km. Lempeng - lempeng benua itu saling bergeseran. Gerakan-gerakan pergeseran kerak bumi ini juga disebabkan oleh desakan hebat dari energi yang dikeluarkan oleh perut bumi. Benua Asia terdiri dari tiga lempeng benua yang besar, yaitu Eurasia, Pasifik, dan India. Eurasia merupakan lempeng yang paling besar dan relatif statis, sedangkan lempengan Pasifif dan India terus menerus bergerak, menggeser ke arah barat laut (Pasifik), dan utara (India). Gerakan-

gerakan "tabrakan" ini menghasilkan jajaran pulau-pulau dan jajaran pegunungan seperti Pegunungan Himalaya. Hal-hal penting tentang gerakan benua adalah sebagai berikut. 1. Gerakan-gerakan lempeng tektonik terus-menerus terjadi dan menciptakan perubahan perubahan di permukaan bumi. 2. Sumber gerakan ini ialah arus yang disebabkan oleh panas. Arus ini terjadi dalam batuan padat tetapi kenyal di dalam lapisan astenosfer selubung bumi. 3. Lempeng tektonik dapat meleleh waktu mendekati kulit bumi dan keluar lewat gunung api, celah, atau retakan seperti yang terjadi pada Pematang Atlantik Tengah. Sambil meninggalkan retakan dasar samudera, batuan yang meleleh membentuk dasar baru di laut. 4. Dasar batuan yang meleleh mendesak maju bagian kerak bumi yang lebih tua. Bagian tua ini mungkin mendukung benua. Kalau bagian kerak bumi seperti itu bertemu ujung, maka benturan itu menyebabkan gempa. Inilah yang terjadi di dalam laut di lepas pantai Amerika Selatan. Satu bagian bumi didorong masuk ke selubung untuk meleleh kembali, bagian lainnya didorong ke atas sehingga membentuk pematang. 5. Teori gerakan lempeng tektonik banyak kaitannya dengan persebaran gunung api di muka bumi dan terjadinya gempa bumi Sejak sekitar tahun 1900, para ahli geologi telah mengetahui bahwa kerak bumi bagian luar mengapung di atas lapisan lebih dalam yang lunak. Akan tetapi, teori mengenai gerakan-gerakan benua tersebut baru dipublikasikan secara luas sejak tahun 1960. a. Teori gerakan benua salah satunya disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener (1880-1930) la mengemukakan teori yang disebut Apungan dan Pergeseran Benua-benua. mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori tersebut diungkapkan pertama kalinya di dalam bentuk buku pada tahun 1915 yang berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar di lingkungan ahli-ahli geologi. Kontroversi itu aru mereda tahun enampuluhan setelah teori apungan Benua Wegener ini makin banyak mendapat penganut di lingkungan ahli ilmu pengetahuan. A. Adapun titik tolak teori Wegener tersebut adalah: 1. Adanya persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur Benua Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa dan Afrika. Kedua garis yang sama tersebut sebenamya dahulu adalah daratan yang berimpitan. Itulah sebabnya formasi geologi di bagianbagian yang bertemu itu sama. Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi geologi di sepanjang pantai Afrika Barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika Selatan sama dengan apa yang ada di pantai Timur Amerika, dari Peru sampai Bahia Blanca. 2. Daerah Greenland sekarang ini bergerak menjauhi daratan Eropa dengan kecepatan 36 meter /tahun, sedangkan Kepulauan Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter/tahun. Menurut Wegener, benua-benua yang sekarang ini, dahulunya adalah satu benua yang disebut Benua Pangea. Benua tunggal itu mulai memecah karena gerakan benua besar di selatan baik ke arah barat maupun ke utara menuju khatulistiwa. Dengan peristiwa tersebut maka terjadilah hal-hal sebagai berikut. a. Bentangan-bentangan samudera dan benua-benua mengapung sendiri-sendiri. b. Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena Benua Amerika masih terus melangsungkan gerakannya ke arah barat. Dengan demikian terjadi lipatan-lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara-selatan, yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara Selatan.

c. Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang Patahan St. Andreas, dekat pantai barat Amerika Serikat. d. Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara. Anak Benua India semula di duga agak panjang, tetapi karena gerakannya ke utara maka India makin menyempit dan makin mendekat ke Benua Eurasia. Proses tersebut menimbulkan lipatan Pegunungan Himalaya. Benua-benua sekarang ini pun masih terus bergerak. Gerakan itu dapat dibuktikan dengan makin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudera. B. Descartes la mengemukakan teori kontraksi yang kemudian diteruskan oleh Suess. Menurut Rene Descartes (1596-1650), bumi kita makin susut dan mengkerut karena pendinginan. Karena itu, terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah. Teori ini tidak mendapat dukungan para ahligeologi. Daerah tanggul dasar samudera terdapat di tempat dua lempeng merenggang. Terbentuknya tanggul itu akibat produk vulkanisme yang bertumpuk sepanjang celah. Tanggul seperti itu terdapat di Lautan Atlantik, memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. Di Samudera Pasifik terdapat tanggul di bagian Tenggara samudera ini, membujur ke Utara sampai ke Teluk California. Di bagian Selatan Samudera Hindia, tanggul seperti itu memanjang dari Baratke Timur, mendorong lempeng dasar Samudera Hindia atau lempeng Indo - Australia ke arah Utara. Pergeseran lempeng tersebut mendorong anak benua India yang berasal dari dekat Antarktika hingga bertabrakan dengan lempengbenua Asia dan menyebabkan pembentukan Pegunungan Himalaya. a. Di daerah dua lempeng saling bertumbukan Di daerah pertumbukan dua lempeng terjadi beberapa fenomena,yaitu: 1. lempeng dasar samudera menunjam ke bawah lempeng benua; 2. terbentuk palung laut di tempat tumbukan itu; 3. pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan; 4. terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi; 5. merupakan daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam; 6. penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng; dan 7. timbunan sedimen campuran yang dalam geologi dikenal dengan nama batuan bancuh atau melange (Bahasa Perancis). b. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena, seperti: 1. perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepi lempeng tersebut 2. pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat perenggangan lempeng 3. aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan leleran lava yang encer 4. aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya.

Batuan-batuan di bumi (Jenis dan terbentuknya) Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya. Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite

Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari materialmaterial yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan

ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.

Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuanbatuan baru lagi.

Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan oleh ahli geologi JAMES HUTTON dengan teorinya THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST Batuan di Wilayah Indonesia Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa wilayah NKRI merupakan daerah pertemuan tiga lempeng. Lempeng Pasifik merupakan lempeng alas samodra (umumnya disebut lempeng samodra), Lempeng Hidia-Australia merupakan gabungan antara Lempeng Samodra Hindia di bagian barat dan Lempeng Benua Australia di bagian timur (Gambar 1). Sedangkan Lempeng Eurasia sepenuhnya merupakan lempeng benua. Perbedaan jenis lempeng dan proses tumbukan ini mempengaruhi ragam dan jenis batuan serta kenampakan morfologi di wilayah ini. Pada umumnya, batuan yang berasal dari lempeng samodra mempunyai berat jenis lebih besar dibandingkan dengan batuan yang berasal dari lempeng benua. Hal ini menyebabkan, apabila kedua jenis lempeng yang berbeda itu bertabrakan, biasanya lempeng samodra akan menunjam di bawah lempeng benua. Batuan yang membentuk Kepuluan Indonesia dapat dibagi berdasarkan umurnya batuan tersebut, dengan urutan dari tua ke muda menjadi Batuan Paleozoikum (terbentuk antara 542 dan 251 juta tahun lalu), Batuan Mesozoikum (terbentuk antara 251 dan 65,5

juta tahun lalu), Batuan Tersier (terbentuk antara 65,5 dan 1,8 juta tahun lalu), dan Batuan Kuarter (terbentuk setelah 2,95 juta tahun lalu sampai sekarang). Batuan yang berumur lebih muda pada umumnya mempunyai penyebaran lebih luas dan lebih banyak vareasi batuannya dibandingkan batuan yang umurnya lebih tua. Batuan Paleozoikum Batuan berumur Paleozoikum tersebar secara setempat dan tidak merata dijumpai di beberapa bagian di wilayah Indonesia (Gambar 3). Di Indonesia bagian timur, dijumpai batuan berumur Paleozoikum yang berasal dari Benua Australia, sedangkan Indonesia barat merupakan tepian Lempeng Benua Eurasia yang terkenal dengan nama Daratan Sunda (Sunda Land). Batuan tua di Indonesia Timur tersebut merupakan tepi utara Benua Australia dan sebagian berupa kepingan benua (benua renik) tersebar di Indonesia bagian timur, seperti di bagian timur Sulawesi, Kepulauan Banggai dan Sula, Misool dan beberapa pulau lainnya di Maluku. Batuan Paleozoikum terdapat di Indonesia Timur dijumpai di Pulau Timor dan Papua (Gambar 3). Di Timor, batuan berumur Perm (299 251 juta tahun lalu) berupa batuan sedimen dan basalt. Di Papua, batuan Paleozoikum dapat dipisahkan menjadi batuan Silur (443,7 416 juta tahun lalu), Devon (416 359,2 juta tahun lalu), Karbon (359,2 299 juta tahun lalu) dan Perm. Batuan Paleozoikum di Papua ini terdiri atas batuan sedimen, batuan gunung api dan batuan malihan berderajad rendah. Batuan Mesozoikum Batuan yang berumur Mesozoikum tersingkap hampir merata di pulau-pulau besar (Gambar 3) baik di Indonesia bagian Timur maupun bagian Barat. Batuan ini dapat dikelompokan lebih rinci berdasarkan umur mereka, yakni batuan berumur Trias (251 199,6 juta tahun lalu), Jura (199,6 145,5 juta tahun lalu) dan batuan berumur Kapur (145,5 65,5 juta tahun lalu). Di Indonesia Timur, batuan ini umumnya berasal dari Benua Australian atau Lempeng Pasifik, sedangkan yang tersingkap di Indonesia bagian Barat merupakan bagian dari Dataran Sunda (bagian dari Lempeng Asia Tenggara). Di Indonesia bagian Barat, batuan Mesozoikum terdapat di Sumatra, Kalimantan dan Jawa (Gambar 3).

Gambar 3 : Lokasi Batuan Paleozoikum dan Batuan Mesozoikum di Indonesia (Sumber Simandjuntak & Barber, 1996). Batugamping berumur Trias tersingkap di Sumatra, dan banyak singkapan granit berumur sama tersingkap di Kalimantan. Singkapan dari runtunan batuan sedimen lainnya yang berumur Trias dapat ditemukan di kedua pulau tersebut. Batuan sedimen klastik berumur Jura, yang menumpang di atas batuan Trias, ditemukan di banyak tempat di Sumatra dan Kalimantan. Sedangkan batuan berumur Kapur, umumnya berupa batuan bersifat gampingan yang terendapkan di laut dalam, ditemukan di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Di Indonesia timur, batuan Mesozoikum ditemukan di Sulawesi, di beberapa pulau di Maluku, di Timor dan di Papua. Di wilayah Indonesia timur, batuan Mesozoikum berasal dari lempeng benua yang merupakan kepingan benua dari Benua Australia dan lempeng samodra (Pasifik). Batuan Mesozoikum, yang berasal dari lempeng benua ini dapat ditemukan di Sulawesi bagian timur, Buton, Banggai-Sula, Buru, Seram, Timor, Halmahera, Misool dan Papua, umumnya merupakan runtunan sedimen yang berumur Trias, Jura dan Kapur. Batuan Trias dan Jura umumnya berupa klastik halus-kasar sedangkan batuan Kapur berupa batugamping yang terendapkan di laut dalam. Pada sebagian kecil kepingan benua tersebut dijumpai pula batuan malihan berderajad rendah, granit dan batuan yang berasal dari kegiatan gunung api. Di Indonesia Timur, sebagian dari batuan sedimen berumur Mesozoikum ini dikenal sebagai batuan induk minyak dan gas bumi, yang kemudian terperangkap pada batuan Tersier atau yang lebih muda. Batuan dari lempeng samodra (Pasifik) berumur tidak lebih tua dari Kapur. Di Sulawesi bagian timur, batuan ini berupa batuan beku dengan komposisi basa sampai ultrabasa. Hasil pelapukan dari batuan terkhir ini terkenal sebagai penghasil nikel yang potensial, seperti di Pulau-pulau Sulawesi, Halmahera dan Gak di Maluku. Batuan Tersier

Batuan berumur Tersier dapat dijumpai di hampir setiap pulau di Indonesia. Jenis dan ragam batuannya sangat bervariasi, mulai dari batuan sedimen klastik, karbonat, batuan beku sampai batuan gunung api. Pada umumnya batuan Tersier ini menumpang di atas batuan yang lebih tua secara tidak selaras.

Gambar 4 : Cekungan Sedimen di Indonesia yang Berpotensi Mengandung Minyak dan Gas Bumi. Sebagian besar minyak dan gas bumi di Indonesia diturap cekungan sedimen dari batuan ini (Gambar 4). Sebagian dari cekungan batuan sedimen yang diduga berpotensi mengandung minyak dan gas bumi masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Batuan Kuarter

Batuan berumur Kuarter (lebih muda dari 1,81 juta tahun lalu) tersebar di seluruh Kepulaluan Nusantara. Batuan ini umumnya masih lepas belum terkompakkan, sehingga masih lunak. Jenis batuannya terdiri atas batuan sedimen, yang berukuran halus sampai sangat kasar, dan batuan hasil kegiatan gunung api. Batuan sedimen umumnya hasil pengendapan di lingkungan sungai, danau, pantai dan laut. Sedangkan batuan gunung api umumnya tersebar di sekeliling gunung api aktif. 129 gunung api aktif yang ada di Indonesia menghasilkan batuan gunung api yang tersebar luas di sekelilingnya.

Khasiat Dan Manfaat Batu mineral Green Phantom Batu penyembuhan yang luar biasa, membantu pemulihan kesehatan.Juga merupakan batu yang sangat baik untuk membantu dalam peningkatan karier, meningkatkan dan menjaga kekayaan.

Jade (Batu Giok) Pancaran Jade dan vibrasinya yang harmoni dapat menyeimbangkan semua kehidupan di dunia ini. Batu ini menguatkan jantung, ginjal, sirkulasi darah dan sistem saraf. Jade adalah batu yang baik untuk kehamilan. Batu ini memberikan keseimbangan mental, ketenangan dan kepribadian yang baik Lapis Lazuli Energi lapis lazuli mampu menyembuhkan benjolan-benjolan di kulit yang disebabkan oleh gigitan serangga dan menghilangkan rasa sakitnya. Juga baik untuk menghilangkan sakit tenggorokan. Pengaruh psikisnya adalah membangun rasa kebersamaan dan persahabatan.

Malachite Batu ini dapat dipakai untuk mengatasi ketidaksuburan, mendorong kehamilan dan juga digunakan oleh wanita yang sedang menyusui. Milky Quartz Memberikan kedamaian, harmonisasi dan keseimbangan. Meningkatkan kemampuan untuk mencintai dan menghilangkan pengaruh buruk lingkungan. Membersihkan atmosphere ruangan sehingga memberikan kenyamanan.

Obsidian Obsidian dengan Rock Crystal melindungi kita dari pengaruh negatif. Dia juga membantu memberikan kekuatan untuk hidup, memberikan kehangatan dan meningkatkan konsentrasi.

Pearl (mutiara) Mutiara dikatakan mempunyai kekuatan magnetic untuk penyembuhan, memperkuat saraf dan sistem otot. Mutiara mengatasi ketidakseimbangan emosional dan rasa takut. Peridot Paling kuat untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti eksim, bisul dan jerawat. Membantu menangkis pengaruh dari orang lain dan membantu melepaskan emosi akibat trauma.

Petrified Wood

Menguatkan tulang punggung dan struktur tubuh, membantu pendengaran. Air redaman batu ini membantu melembutkan kulit dan mencegah kerontokan rambut.

Rock Crystal Energi batu ini mampu meningkatkan rasa percaya diri, memperkuat pikiran dan sangat baik untuk meditasi. Merefleksikan kemurnian ke dalam pikiran, perasaan, ucapan dan tingkah laku sehari-hari.

Rose Quartz Merupakan sebuah batu venus dan batu cinta. Merangsang kemampuan untuk menerima dan mencintai orang lain, mempercepat pemulihan emosi serta mudah memaafkan dalam hati. Membantu melancarkan peredaran darah, juga meningkatkan kesuburan.

Rhodochrosite Membersihkan jaringan-jaringan saraf simpatik sekitar lambung dan aorta yang merupakan pusat keseimbangan emosi. Baik digunakan untuk mengatasi masalah perut, pernafasan dan pencernaan. Menambah daya ingat jangka panjang, mengalirkan energi dari satu cakra ke cakra lainnya.

Red Coral Merupakan batu untuk wanita mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi dan bagus untuk wanita yang telah melahirkan. Batu ini membantu mengatasi depresi dan menenangkan.

Rutile Penyembuhan jaringan-jaringan sekitar lambung, membantu dalam penyembuhan bronchitis & memperlancar air susu ibu. Mencabut rambatan-rambatan trauma emosi & menstabilkan emosi. Semua Rutile dapat menumbuhkan bakat dalam bidang design.

Smoky Quartz Batu ini membantu orang-orang yang lemah untuk mendapatkan energi dari batu ini dan juga dapat meningkatkan kesuburan baik pria maupun wanita. Bagi orang-orang yang sedih atau tertekan disarankan untuk mengenakan serantai Smoky Quarts untuk membuat mereka melihat kehidupannya dari aspek yang lebih positif.

Tiger Eye Membantu orang-orang terutama anak-anak sekolah untuk memperkuat pikiran yang lemah atau tidak bagus daya tangkapnya. Untuk memperkuat konsentrasi disarankan untuk membawa batu ini.

Tourmaline Ada beberapa warna Tourmaline yang sering dijumpai, yaitu hitam, pink, hijau dan bening. Tourmaline hitam merupakan batu yang paling kuat menangkis pengaruh-pengaruh negatif yang ada di sekeliling kita. Lindungi diri anda dengan memakai perhiasan yang terbuat dari batu ini.

Gempa bumi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pusat-pusat gempa di seluruh dunia pada tahun 1963-1998.

Lempengan tektonik gerakan global Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudoadalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan

itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli. Daftar isi [sembunyikan] o o o

1 Jenis Gempa Bumi 1.1 Berdasarkan Penyebab 1.2 Berdasarkan Kedalaman 1.3 Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa 2 Penyebab terjadinya gempa Bumi 3 Sejarah gempa Bumi besar pada abad ke-20 dan 21 4 Akibat Gempa Bumi 5 Cara Menghadapi Gempa Bumi 6 Lihat Juga 7 Referensi 8 Pranala luar

[sunting]Jenis Gempa Bumi Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan: [sunting]Berdasarkan Penyebab

Gempa bumi tektonik Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Gempa bumi tumbukan Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

Gempa bumi runtuhan Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Gempa bumi buatan Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. [sunting]Berdasarkan Kedalaman

Gempa bumi dalam Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Gempa bumi menengah Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Gempa bumi dangkal Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. [sunting]Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

Gelombang Primer Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

Gelombang Sekunder Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair. [sunting]Penyebab terjadinya gempa Bumi Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi. Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di

balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi. [sunting]Sejarah gempa Bumi besar pada abad ke-20 dan 21

11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.

11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang 26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami. 16 Juni 2010, Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua. 7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.

27 Februari 2010, Gempa Bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah. 12 Januari 2010, Gempa Bumi Haiti dengan episenter dekat kota Logne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal. 30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan. 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.

Kerusakan akibat gempa Bumi di San Francisco pada tahun 1906

Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa Bumi Loma Prieta pada tahun 1989 3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua. 12 Mei 2008 - Gempa Bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China. Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal. 12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter 9 Agustus 2007 - Gempa Bumi 7,5 Skala Richter 6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat,Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1]. 27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.

Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. 8 Oktober 2005 - Gempa Bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas. 26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombangtsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa. 26 Januari 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.

26 Desember 2003 - Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas. 21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas. 26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang. 21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban tewas. 17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000 nyawa.

25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa. 30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas. 17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000 nyawa. 30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan 1.000 orang. 12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang. 21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa. 7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. 19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih dari 9.500 nyawa.

16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan 25.000 kematian. 4 Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureti). 28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000 orang terbunuh. 4 Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778 terbunuh. 29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir. 26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000 orang tewas. 24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian. 31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang. 1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut sedikitnya 140.000 nyawa. [sunting]Akibat Gempa Bumi

Bangunan roboh Kebakaran Jatuhnya korban jiwa Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus Tanah longsor akibat guncangan Banjir akibat rusaknya tanggul Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami [sunting]Cara Menghadapi Gempa Bumi Bila berada didalam rumah: Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur. Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya. Bila berada di luar ruangan:

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya. Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka. Jauhi rak-rak dan kaca jendela. Bila berada di dalam ruangan umum: Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang. Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya. Bila sedang mengendarai kendaraan: Segera hentikan di tempat yang terbuka.

Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam. Bila sedang berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat. Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.

Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia. Bila sedang berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan Bila sedang berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. Beri pertolongan: Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.

Evakuasi: Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * * Bawalah barang-barang secukupnya. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas

Mass wasting Mass wasting, juga dikenal sebagai gerakan lereng atau gerakan massa, adalah proses geomorfik dimana tanah, pasir, regolith, dan rock lereng bawah bergerak di bawah gaya gravitasi. Jenis massamembuang-buang termasuk creep, slide, arus, topples, dan jatuh,masingmasing dengan fitur sendiri karakteristik, dan berlangsunglebih dari rentang waktu dari detik ke tahun. Wasting massa terjadi pada lereng baik darat dan kapal selam, dan telah diamati di Bumi,Mars, Venus, dan bulan Jupiter Io. Ketika gaya gravitasi yang bekerja pada lereng melebihi kekuatannyamelawan, kemiringan kegagalan (wasting massa) terjadi. Kekuatanmaterial lereng dan kohesi dan jumlah gesekan internal antarabantuan bahan menjaga stabilitas lereng dan dikenal secara kolektif sebagai kekuatan geser lereng itu. Sudut yang curam kemiringankohesi dapat menjaga tanpa kehilangan stabilitas dikenal sebagaisudut atas istirahat. Ketika lereng memiliki sudut ini, kekuatan geserdengan sempurna counterbalances Gaya gravitasi yang bekerja di atasnya. Wasting massa dapat terjadi pada tingkat yang sangat lambat,terutama di daerah yang sangat kering atau daerah-daerah yang menerima curah hujan yang memadai sehingga vegetasi telah stabilpermukaan. Hal ini juga dapat terjadi pada kecepatan yang sangattinggi, seperti di slide batu atau tanah longsor, dengan konsekuensi bencana, baik misalnya, langsung dan tertunda, hasil daripembentukan bendungan longsor. Faktor-faktor yang mengubah potensi massa membuang meliputi:perubahan sudut kemiringan; melemahnya ba han oleh pelapukan;kadar air meningkat, perubahan tutupan vegetasi, dan overloading. Pentingnya Mass wasting

Air dapat meningkatkan atau menurunkan stabilitas lereng tergantung pada jumlah yang ada. Sedikit air dapat memperkuat tanah karena tegangan permukaan air tanah memberikan banyak kohesi. Hal ini memungkinkan tanah untuk menahan erosi lebih baik daripada jika itu kering. Jika air terlalu banyak air yang dapat bertindak untuk meningkatkan tekanan pori, mengurangi gesekan, dan mempercepat proses erosi dan menghasilkan berbagai jenis massa wasting (yaitu lumpur, tanah longsor, dll). Sebuah contoh yang baik dari ini adalah untuk memikirkan sebuah istana pasir. Air harus dicampur dengan pasir agar benteng untuk menjaga bentuknya. Jika terlalu banyak air ditambahkan pasir menyapu, jika air tidak cukup ditambahkan pasir jatuh dan tidak bisa menjaga bentuknya. ] Jenis-jenis gerakan massa Jenis gerakan massa dibedakan berdasarkan bagaimana tanah, regolith atau rock bergerak lereng bawah secara keseluruhan. Creeps Tanah merayap adalah proses jangka panjang. Kombinasi gerakan kecil dari tanah atau batuan dalam arah yang berbeda dari waktu ke waktu diarahkan oleh gravitasi secara bertahap lereng bawah. Para curam lereng, semakin cepat creep. Creep membuat pohon dan semak kurva untuk menjaga tegak lurus mereka, dan mereka dapat memicu tanah longsor jika mereka kehilangan pijakan akar mereka.Permukaan tanah dapat bermigrasi di bawah pengaruh siklus pembekuan

dan pencairan, atau suhu panas dan dingin, merayap ke bagian bawah lereng membentuk terracettes. Hal ini terjadi pada tingkat yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Longsor Tanah longsor, juga disebut longsoran, adalah sebuah gerakan yang cepat dari sebuah massa besar di bumi dan batuan menuruni bukit atau gunung. Flowage Sedikit atau tidak ada bahan terjadi di lereng diberikan sampai hujan lebat dan pelumasan yang dihasilkan oleh air hujan yang sama memfasilitasi pergerakan bahan, menyebabkan tanah longsor terjadi. Bentuk umum dari tanah longsor adalah kemerosotan, slide puing-puing, longsoran batu, batu yang jatuh, jatuh puing-puing dan longsoran salju. Arus Gerakan tanah dan regolith yang lebih menyerupai perilaku fluida disebut aliran. Ini termasuk longsor, lumpur, aliran puing-puing, aliran bumi, lahar dan sturzstroms. Air, udara dan es sering terlibat dalam memungkinkan gerak fluidlike material. topples Topples contoh ketika blok batu pivot dan jatuh dari lereng. Slump Sebuah tergelincir dari bahan batu koheren sepanjang permukaan melengkung penurunan. Kemerosotan melibatkan massa tanah atau bahan lain meluncur sepanjang permukaan melengkung (berbentuk seperti sendok). Membentuk, kecil berbentuk bulan sabit tebing, lereng curam atau tiba-tiba di ujung atas lereng. Ada dapat lebih dari satu lereng curam menuruni lereng. Terjun Penurunan, termasuk Rockfall, adalah tempat regolith Cascades menuruni lereng, tapi bukan dari volume yang cukup atau viskositas untuk berperilaku sebagai aliran. Jatuh dipromosikan dalam batuan yang ditandai dengan adanya retakan vertikal. Niagara adalah hasil dari meremehkan air serta meremehkan gelombang. Mereka biasanya terjadi pada lereng yang sangat curam seperti tebing.Material batuan dapat melonggarkan oleh gempa bumi, hujan, tanaman akar wedging, memperluas es, antara lain. Akumulasi dari bahan batuan yang telah jatuh dan berada di dasar struktur yang dikenal sebagai lereng. Pemicu Mass wasting Tanah dan regolith tetap berada pada lereng hanya sementara gaya gravitasi tidak dapat mengatasi gaya gesek menjaga bahan di tempat (lihat stabilitas Lereng). Faktor-faktor yang mengurangi tahanan gesek relatif terhadap pasukan lereng bawah, dan dengan demikian memulai gerakan lereng, dapat termasuk: seismik gemetar peningkatan overburden dari struktur meningkatkan kelembaban tanah pengurangan akar memegang tanah untuk batuan dasar undercutting lereng dengan penggalian atau erosi

pelapukan oleh es heave bioturbatio

PERSEBARAN GUNUNG BERAPI DI INDONESIA Diposkan oleh Retno Ristia_Geo_edu_09 di 06:54 Pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia,lempengan tersebut longsor jauh kedalam bumi.suhu yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma.Kemudian magma ini muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Lempeng India-Australia sedang didorong ke bawah lempengan Eurasia. proses ini dinamakan penujaman. Tabrakan kedua lempeng tersebut membentuk pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini. Australia bagian utara telah didorong ke arah bawah sehinga membentuk teluk Carpentari dan Laut Timor serta Laut Arafuru. Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. kemudian magma muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti itu. Di indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3 barisan : 1. sumatra-jawa-nusa tenggara-sekitar laut banda 2. halmahera dan pulau-pulau disebelah baratnya 3. sulawesi utara-pulau sangihe-pulau Mindanao Ada 3 sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu: 1. sistem sunda sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke kepulauan banda di Maluku dengan panjang kurang lebih 7000 km. terdiri dari 5 busur pegunungan : a. Busur arakan yoma berpusat di Shan Myanmar b. Busur Andaman Nicobar berpusat di Mergui c. Busur Sumatra-Jawaberpusat di anambas d. Busur Kep. Nusa Tenggara e. Busur Banda berpusat di Banda 2. sistem busur tepi asia sistem in dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, filipina, kalimantan, dan Sulawesi. di fillipina busur ini bercabang tiga yaitu: a. cabang pertama dari pulau lauzon melalui pulau palawan ke kalimantan utara b. cabang kedua dari pulau Luzon melalui pulau samar ke mindanau, dan kep. Sulu ke kalimantan utara

c. cabang ketiga dari pulau samar ke mindanau dan pulau sangihe ke sulawesi 3. sistem sirkum Australia sistem ini dimulai dari selandia baru melalui keledonia baru ke irian jaya (papua). bagian utara dari sistem ini bercabang dua yakni : a. cabang pertama dari ekor pulau irian melalui bagian tengah sampai ke pegunungan charleslois di sebelah barat b. cabang kedua dari kepulauan bismarck melalui pegunungan tepi utara irian ampai ke kepala burung menuju halmahera Daerah Persebaran Rawan Gempa Bumi Di Indonesia Indonesia merupakan daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangkaian sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu di indonesia banyak terjadi gempa bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum di indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500km, contohnya di bawah laut flores yang dalamnya kira-kira 720km. Pusat gempa pada permukaan bumi disebut episentrum. Kerusakan terbesar yang diakibatkan oleh gempa terdapat di daerah episentrum, di indonesia episentrum banyak terdapat di bawah permukaan air laut.

JALUR GUNUNG API INDONESIA

Keberadaan jalur pegunungan dunia,menyebabkanindonesia memiliki 3 sistem gunung api. Di antaranya : A~jalur pegunungan sirkum mediterania B~ jalur pegunungan sirkum pasifik C~ jalur pegunungan lingkar australia

Jalur gunung api busur luar/outer arc yang bersifat non vulkanik/tidak aktif Simeulue,nias,batu,mentawai,enggano,sswo ,rote,timur,leti,sermata,buru,dll JALUR PEGUNUNGAN SIRKUM PASIFIK Jalur pegunungan ini berderet melalui sulawesi utara,yakni gunung lakon,soputan,klabat bersambung ke kepulauan sangir,talaud,tidore,ternate,serta lampo batang(sulawesi selatan JALUR PEGUNUNGAN LINGKAR AUSTRALIA

Jalur pegunungan ini berderet dibagian ekor Pulau Irian sampai kepala burung Irian dan berakhir di Pulau Halmahera dan sekitarnya Di Indonesia terdapat sekitar 130 Gunung Api yang masih aktif dan sekitar 420 Gunung Api yang sudah tidak aktif / sudah mati. JALUR GEMPA BUMI DI INDONESIA Lempeng India -Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia dan lempeng India Australia bertabrakan dengan lempeng Pasifik. Jalur gempa bumi di indonesia yan posisinya mengikuti sirkum mediterania melalui pulau Sumatera sebelah barat,Pulau Jawa sebelah selatan,Bali,NTB,NTT. Daerah yang relatif aman dari ancaman gempa bumi jika dibandingkan dengan beberapa pulau lainnya adalahn Pulau Kalimantan . Hal ini disebabkan karena Pulau Kalimantan letaknya jauh dari lokasi pertemuan antarlempeng,sehingga hampir tidak terdapat hiposentrum gempa.Manfaat dan kerugian gunung api Gunung Api atau yang lebih lazim di sebut dengan gunung berapi, merupakan gunung yang masih aktif melakukan aktivitas letusan atau suatu permukaan bumi yang menonjol yang mempunyai kekuatan dari dalam untuk mengeluarkan material yang terkandung di dalamnya yang di sertai dengan awan panas. Letusan gunung api sudah lama dikenal. Penemuan Fosil manusia purba yang tertimbul oleh batuan sisa gunung api yang pernah meletus pada jaman dahulu dapat menjadi suatu bahan bukti akan hal tersebut.

Letusan gunung api merupakan suatu gejala alam yang menakutkan dan amat berbahaya. Kepunahan sekelompok manusia dan kehidupannya pada masa lampau seringkali di sebabkan bencana alam yang hebat, diantaranya gunung api. Hal ini ditunjukkan ditemukannya fosil-fosil manusia purba dan peninggalan- peninggalan zaman purbakala yang tertumpuk batuan dan tanah. Walaupun gunung api merupakan sumber dari bahaya yang besar, yang merugikan tetapi di lain hal gunung api juga memberi banyak manfaat. Lapukan batuan gunung api mendatangkan kesuburan bagi tanaman. Mineral-mineral yang masih segar yang membawa abu gunung api, seolah-olah merupakan pupuk yang tak henti-hentinya ditabur dari langit. Selain kesuburan tanah, gunung api juga mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, antara lain; A. Sebagai tempat wisata Gunung api mampu menyuguhkan kepada kita keadaan alam yang unik. Topografinya yang menjulang memberikan kepada kita pemandangan yang luas didaerah sekitarnya. Contohnya Gunung Bromo, Matahari terbit disini amat menakjubkan karena dapat dipandang lepas dari ketinggian, lalu dipuncak gunung api kita bisa menyaksikan alam yang gersang, berbatu - batu, alam yang keras. Sangat berbeda dengan pemandangan yang lembut, yang terdapat di sekitarnya. Dikaki dan lereng gunung api lubang kawah yang menganga yang ditingkahi dengan letupan - letupan yang tak kenal henti membuat setiap insan bergetar, bau belerang yang menyeruak kesegaran hawa pegunungan akan memberikan kenangan tersendiri kepada setiap pendaki atau wisatawan. B. Sebagai Tempat Petualangan Menjelajahi gunung api memang banyak resiko batuan yang tajam terkadang dapat merenggut nyawa dan itulah tantangan bagi pendakian gunung api. Petualangan digunung api di Indonesia masih memerlukan pengembangan karena masih sering terdengar pemuda - pemuda kita yang

tersesat dalam petualangan menjelajahi gunung api antara lain Gunung Gede - Pangrango, Gunung Salak, Gunung Semeru, Gunung Ceremai atau Gunung Slamet seringkali menjadi berita karena telah menelan korban. Gunung api memang bisa buas bila kita tidak siap berkawan dengannya, bukan saja pengetahuan dan kemampuan fisik yang cukup, tetapi juga lapangannya disiapkan termasuk kebutuhan-kebutuhan berpetualang di gunung api. C. Sebagai pengobatan dan tempat peninggalan sejarah Air panas acapkali terdapat disekitar gunung api, oleh karena panas gunung api merambat kedalam air tanah. Dalam perjalannya ke permukaan air yang panas tersebut melarutkan berbagai mineral yang berguna untuk kesehatan. Air panas yang keluar dapat dipergunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit antara lain koreng sampai kolesterol, tetapi sebelum berendam di air panas gunung api harus tetap waspada akan kandungan racun yang ada. Letusan gunung api dapat merubah jalannya sejarah dan mempengaruhi kebudayaan manusia, misalnya Gunung Merapi di Jawa Tengah yang meletus hebat pada tahun 1806, telah memporak - porandakan kerajaan mataram. Semua anggota kerajaan meninggal dunia. Dalam musibah itu dapat mengalihkan letak kerajaan dan menjadikan kerajaan yang baru, demikian letusan Gunung Kelud. Banyak peninggalan kejayaan masa lalu terkubur dalam batuan gunung api, candi - candi banyak di gali di sekitar Gunung Merapi, Gunung Kelud juga merupakan saksi bisu sejarah kerajaan Majapahit. Selain peranan penting diatas gunung api juga mendorong IPTEK di Indonesia. Penyebaran gunung api di Indonesia merentang sepanjang 700 Km dari Aceh sampai di Sulawesi utara melalui Bukit barisan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku. Sejumlah 129 buah gunung api ini bergantian meletus sepanjang sabuk gunung api ini dan menewaskan hampir 5 juta penduduk yang bermukim di sekitar daerah bahaya. Letusan gunung api dapat berupa awan pijar, bom pijar, pasir, debu dan lahar serta gas - gas beracun. Pada umumnya suatau daerah yang terancam bahaya gunung api di seluruh Indonesia dapat di perkirakan oleh jawatan Vulkanologi. Berikut jumlah prakiraan jumlah penduduk yang terancam oleh gunung api. Dari gambaran di atas tampak bahwa Pulau Jawa memiliki gunung api terbanyak dan bila hal ini di bandingkan dengan luas Pulau Jawa yang hanya 7 % dari seluruh dataran Indonesia serta jumlah penduduknya yang padat yaitu lebih kurang 70 % dari seluruh penduduk Indonesia, maka dapat di fahami bahwa tingkat bahaya gunung api di Pulau Jawa relatif lebih besar. Untuk menentukan pemilihan Prioritas pengamatan gunung api di Indonesia dapat di bagi dalam 3 (tiga) golongan yang di dasarkan pada tingkat aktivitasnya, antara lain; A. Golongan A yaitu gunung api yang pernah meletus atau memperlihatkan kenaikan aktivitas magnetik di hitung sejak tahun 1680, jumlahnya 76 buah. B. Golongan B yaitu Gunung api yang memperlihatkan aktivitas fumarola tetapi sejak tahun 1600 tidak meletus, jumlahnya 29 buah. C. Golongan C yaitu Lapangan Solfatara atau fumarola tetapi tidak memperlihatkan bentuk gunung api, jumlahnya 24 buah.

Letusan suatu gunung api dapat menyapu daerah seluas lebih kurang 10 sampai 20 kilometer di sekitarnya. Bahaya lahar bisa mencapai puluhan kilometer dari pusat letusan. Abu gunung api dapat menyebar sejauh ratusan kilometer dan mengancam keamanan penerbangan serta mempengaruhi suhu seluruh muka bumi. Secara singkatnya ancaman gunung api itu dapat diuraikan lebih lanjut sebagai berikut : A. Lava Lava adalah aliran batuan cair yang meleleh karena suhunya tinggi (sampai 1200 0 C). Lava mengalir melalui lereng dan dapat memcapai beberapa kilometer. Semua benda yang di lalui hancur terbakar. Lava dapat melongsor dan menimbulkan awan pijar serta letusan gas (degasing). B. Bom Gunung Api Bom gunung api dapat terlempar dari pusat letusan sejauh radius 10 Km. Bom ini berukuran dari 10 0C lebih sampai ukuran 1/2 atau 2 sampai 3 m; biasanya panas atau pijar dan dapat menimbulkan kebakaran, baik pada rumah maupun hutan. C. Pasir dan Lapili Pasir dan lapili adalah lemparan material letusan yang lebih kecil dari bom. Pasir berukuran lebih kecil dari 2 mm sedangkan lapili lebih besar dari pasir sampai berukuran beberapa cm. Selain menghancurkan atap rumah karena bebannya, juga pasir dan lapili dapat menghancurkan hutan dan pepohonan. D. Awan Pijar Awan Pijar ini adalah Suspensi dari material yang halus yang dihembuskan oleh suatu gunung api dan merupakan campuran yang pekat dari gas uap dan materi yang halus tadi. Di Gunung Merapi, Jawa Tengah awan pijar disebut juga "Wedus Gembel" terjadi karena keluarnya gas dan lemparan material halus dari longsoran kubah yang membara (Jenis Merapi). Awan panas ini mencapai jarak sampai 10 km dari pusat longsoran. E. Abu Gunung Api dan Gas beracun Abu merupakan lemparan material yang paling halus dari suatu letusan gunung api. Pada umumnya suhunya tidak panas lagi. Kadar gas yang keluar terlampau tinggi dari letusan suatu gunung api dapat pula menyebabkan kematian. Jika kita mendaki suatu gunung api kita dapat mempelajari bahan - bahan tersebut di Dinas Vulkanologi yang memantau gunung api tersebut. Inilah sekelumit tentang gunung api di Indonesia baik bahaya dan manfaatnya. Karena kita sering mendaki atau melihat pemandangan di sekitarnya sudah barang tentu kita harus mempunyai pengetahuan tentang ke gunung api dan saya berharap tulisan ini dapat membantu anda untuk mengetahui tentang gunung berapi yang akan kita jadikan arena petualangan pendakian.

Tipe-tipe erupsi gunung berapi1. Erupsi efusif: Erupsi efusif berjalan tenang, tidak disertai letusan-letusan yang dahsyat dan melibatkan lava yang bersifat basaltis. Umumnya tidak menghasilkan piroklastik dalam jumlah besar. 2. Erupsi sentral: 9000 meter. Dan ini adalah lebih tinggi dari gunung tertinggi di darat yaitu Mt.Everest di Pegunungan Himalaya. Mauna Loa dengan ketinggian seperti itu merupakan tumpukan lava dari berulang kali erupsi sejak 750.000 tahun yang lalu.Melalui satu lubang utama yang terletak ditengah, lava basaltis akan mengalir kesegala arah dalam jumlah yang hampir sama. Erupsi-erupsi yang terjadi berulang kali kemudian akan membangun sebuah gunungapi yang berbentuk perisai. Gunung-berapi yang terjadi dengan cara seperti ini disebut gunung-berapi perisai. Gunung-berapi ini mempuyai lereng yang sangat landai karena lava basaltis yang encer yang mampu mengalir dalam jarak yang jauh dari sumbernya, sehingga tidak mampu membangun kerucut yang tinggi. Contoh klasik gunungapi tipe ini dan yang paling banyak dipelajari adalah gunung-berapi yang membentuk Pulau Hawaii yang terletak di Samudera Pasifik. Pulau Hawaii sendiri terdiri dari 5 buah gunungberapi perisai, dimana yang terbesar adalah Mauna Kea dan Mauna Loa dengan ketinggian puncaknya masing-masing 4205 dan 4170 meter. Dasarnya terletak pada dasar samudera yang dalamnya 5000 meter, sehingga dengan demikian apabila diukur dari kakinya, maka ketinggiannya mencapai 3. Erupsi rekahan: Tipe erupsi ini banyak dijumpai di wilayah lantai samudera. Rekahan terjadi sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi divergen lempeng litosfir, dengan ukuran panjang hingga beberapa puluh kilometer. Contoh klasik erupsi rekahan seperti ini dijumpai di Iceland yang terletak tepat diatas punggung-tengah-Samudera Atlantik. Lava yang keluar dari rekahan seperti ini bersifat sangat encer, akan menyebar ke-kedua arah dari rekahan dengan laju kecepatan hampir 20 kiliometer/jam. Urut-urutan ke luarnya lava akan membentuk suatu dataran yang kadang tinggi dan disebut dataran basalt (plateau basalt) , atau flood basalt. Sepanjang sejarah geologi barangkali erupsi rekahan yang berlangsung secara berulang-ulang dan menghasilkan aliran basalt dalam jumlah yang sangat banyak mungkin hanya terjadi di tempattempat tertentu di muka Bumi. Sebagai contoh adalah Dataran Deccan yang terdapat di bagian barat laut Jazirah India. Kemudian di wilayah dataran Columbia di negara Bagian Washington dan Oregon hingga ke Idaho. Dalam ukuran yang agak kecil dataran basalt juga dijumpai di selatan Vietnam, diutara Columbia Inggris dan Patagonia. Demikian pula dalam ukuran yang lebih kecil dan berumur lebih muda adalah di Afrika Selatan, Siberia Tengah, Abyssinia, beberapa tempat di Amerika Utara dan Selatan. Di Amerika Keweenawan Basalt, mengandung endapan tembaga dalam jumlah besar. Erupsi rekahan yang pernah tercatat dalam sejarah sekarang adalah yang terjadi di wilayah Iceland, yang terletak tepat diatas punggung-tengah Samudra Atlantik. Erupsi terjadi pada tanggal 8 Juni 1783 melalui rekahan sepanjang 32 kilometer. 4. Erupsi di bawah permukaan laut Erupsi efusif yang terjadi 300-1000 meter di bawah permukaan laut atau disebut juga submarine, umumnya berlangsung tenang. Lava yang dikeluarkan akan membeku dan membentuk lava bantal.

Tipe erupsi ini sedikit sekali mendapat perhatian karena terjadinya jauh di bawah pengamatan. Lava yang membeku membentuk akan membentuk lava bantal (pillow lava). Bentuknya melonjong dengan ukuran kurang dari 1.5 meter dan penampang 30 cm, dengan dasar yang mendatar dan bagian atasnya membulat. 5. Erupsi piroklastik atau erupsi eksplosif Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental, mengandung banyak gas dan mempunyai sifat letusan berkisar antara sedang dan sangat dahsyat. Erupsi explosif umumnya banyak menghasilkan piroklastika dan sedikit lava. Karena sifat magmanya yang kental maka lava yang mengalir tidak akan dapat menempuh jarak yang jauh dari sumbernya, lubang kepundan.