Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

9

Click here to load reader

Transcript of Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

Page 1: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

A. Pengertian Lembaga Kemasyarakatan, pranata sosial atau institusi sosial (social institution)

Koentjaraningrat > lembaga kemasyarakatan (pranata sosial) adalah suatu sistem norma khusus yang menata suatu rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi suatu keperluan khusus dari manusia dalam kehidupan masyarakat.

Ada tiga syarat penting yaitu : (1) Adanya sistem norma; (2) Sistem norma itu mengatur tindakan berpola; (3) Tindakan berpola itu untuk memenuhi kehidupan manusia dalam kehidupan masyarakat.

Page 2: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

Soerjono Soekanto (1997) > sebagai himpunan dari norma-norma segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok manusia di dalam kehidupan masyarakat. Ada dua hal penting, yaitu (1) Himpunan norma-norma dalam segala tingkatan; dan (2) Norma-norma itu mengatur manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lembaga kemasyarakatan adalah suatu sistem norma dari segala tingkatan yang mengatur serangkaian tindakan berpola untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan masyarakat.

Page 3: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

B. Unsur-Unsur Lembaga Kemasyarakatan

1. Sistem norma : yang terdiri dari sejumlah norma dalam segala tindakan, ada yang mengikat kuat dan lemah :

a. Kebiasaan adalah perilaku yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Apabila kebiasaan ini dilanggar, maka si pelanggar dikenai sanksi yang tidak terlalu berat.

b. Tata kelakuan adalah kebiasaan yang diterima sebagai norma dan bagi mereka yang melanggarnya dikenakan sangsi yang cukup berat.

c. Adat istiadat merupakan kebiasaan yang terintegrasi dengan kuatnya dalam masyarakat. Sangsi yang diberikan sangat berat bagi si pelanggar.

Page 4: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

Sistem norma mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat bagaimana harus bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah pemenuhan kebutuhan hidup.

2. Menjaga keutuhan (integrasi) dari masyarakat.3. Memberi pegangan kepada masyarakat untuk

mengadakan sistem pengendalian sosial (social control) terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Dg tujuan agar supaya anggota-anggota masyarakat mentaati norma-norma yang berlaku.

Pengendalian sosial ini dapat dilakukan dengan beberapa cara : kekerasan phisik, intimidasi, cemoohan, memberikan sangsi positif bagi mereka yang mentaati norma-norma, mengembangkan rasa malu dan jiwa anggota masyarakat bila mereka menyimpang dari norma-norma itu dan sebagainya.

Page 5: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

2. Tindakan Berpola Tindakan berpola merupakan serangkaian tindakan

yang saling berhubuangan satu sama lain, sehingga membentuk suatu pola yang mantap, agar setiap anggota masyarakat sudah dapat mengatisipasi atau mengetahui lebih dahulu peran yang akan ditampilkan bila berhubungan dengan anggota masyarakat lainnya, pengetahuan akan tindakan berpola menentukan tindakan si individu itu sendiri.

3. Kebutuhan Manusia Sistem norma yang mengatur tindakan-tindakan

manusia berfungsi memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam inilah yang menjadi dasar terbentuknya kelembagaan masyarakat yang beraneka ragam. Makin banyak dan kompleks kebutuhan manusia, makin banyak pula jenis lembaga kemasyarakatan yang dibutuhkan /dibentuk.

Page 6: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

c. Fungsi Lembaga Kemasyarakatan. Lembaga Kemasyarakatan yang berfungsi untuk

memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan > lembaga kekerabatan (kinship institution). Contohnya sistem perkawinan, kekeluarga, sopan santun, pergaulan antar kerabat, dan lain-lain.

• Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia dalam hal mata pencaharian, memproduksi, menimbun, menyimpan, dan mendistribusikan hasil produksi dan harta. > lembaga ekonomi (economis institution)

• Lembaga kemasyarakatan yang berfungsi memenuhi kebutuhan manusia dalam distribusi kekuasaan dan wewenang mengatur masyarakat disebut lembaga politik (political institution)

• Lembaga- lembaga kemasyarakatan lainnya seperti lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan lain-lain.

Page 7: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

d. Proses Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan (Institusionalisasi)

Prilaku Perseorangan

Kebiasaan(Habit/Folkways)

Tata Kelakuan, AdatIstiadan (Tipe)

ProsesInstitusionalisasi

ProsesHabitualisasi

ProsesTipifikasi

Page 8: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

Proses institusionalisasi mencakup proses habitualisasi dan proses tipifikasi

• Proses habitualisasi adalah proses menjadikan suatu perilaku manusia menjadi kebisaan (kebiasaan orang perorang). Karena diulang-ulang, perilaku itu akhirnya memiliki pola tertentu sehingga mudah diketahui dan dibayangkan. Perilaku itu diulang-ulang karena menguntungkan bagi pelakunya.

• Proses tipifikasi adalah proses penerimaan atau pembenaran suatu kebiasaan oleh sejumlah orang tertentu.

• Tipe yaitu kebiasaan yang berlaku untuk sekelompok orang tertentu. Orang lain mengakui atau membenarkan kebiasaan tadi karena mereka menganggap kebiasaan itu sebagai sesuatu yang bernilai. Tipe inilah yang disebut dengan lembaga kemasyarakatan.

Page 9: Lembaga_Kemasyarakatan_sosped_7

Proses pembentukan lembaga kemasyarakatan dapat muncul dari dalam masyarakat sendiri disebut crescive institution, contoh sistem ijon, sakap dsb. sedang Lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berasal dari luar masyarakat yang kemudian diterima masyarakat setempat disebut enacted institution, contorh sistim perkriditan, koperasi dsb.

e. Perubahan Lembaga Kemasyarakatan

Perubahan lembaga kemasyarakatan dapat mencakup : (1) Perubahan unsur-unsur lembaga kemasyarakatan itu sendiri seperti sebagian norma-norma dalam lembaga kemasyarakatan berubah, atau perubahan fungsi lembaga kemasyarakatannya;dan (2) Perubahan lembaga dalam arti lembaga kemasyarakatan lama hilang kemudian diganti dengan lembaga kemasyarakatan yang baru.