Lembaga sosial

2
LEMBAGA SOSIAL Lembaga sosial atau pranata sosial adalah sistem norma yang mengatur dan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Lembaga sosial merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris social institution yang didefinisikarı sebagai bentuk atau organ sosial yang memuat sistem nilai dan norma sosial. Koentjaraningrat menerjemahkan social institution sebagai pranata sosial karena lebih menekankan pada aspek nilai dan norma sosial. Sedangkan Selo Soemardjan dan Soekanto menerjemahkannya sebagai lembaga sosiâl atau kemasyarakatan karena lebih menekankan pada aspek bentuk atau organ sosial. Definisi Lembaga Sosial Menurut Para Ahli a. Menurut Paul Horton & Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma sosial yang menyatukan nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. b. Menurut Peter L. Berger, lembaga sosial adalah prosedur yang memaksa dan menekan anggotâ masyarakat untuk bersikap sesuai pola dan jalan yang telah ditetapkan masyarkat. c. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu sistem yang berisi peraturan dan adat-istiadat yang bertujuan mempertahankan nilai-nilai yang penting. d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem perilaku dan hubungan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks. e. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial selalu berkaitan dengan: a. norma yang saling berkaitan dan memengaruhi, b. norma yang dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan c. norma yang mengatur tata tertib perilaku dan hubungan antar anggota masyarakat. Lembaga sosial memiliki sifat abstrak (immaterial) karena merupakan kumpulan norma dan kaidah untuk mewujudkan kebutuhan khusus masyarakat sehingga lembaga sosial membutuhkan asosiasi atau organisasi untuk memfungsikan norma atau kaidah secara konkret. Contohnya, lembaga perkawinan (lembaga sosial) secara konkret berbentuk Kantor Urusan Agama (KUA) atau pengadilan agama agar peran lembaga perkawinan dapat membantu masyarakat dalam urusan pernikahan atau perkawinan Proses Terbentuknya Lembaga Sosial a. Tidak terencana Lembaga sosial yang sosial yang terbentuk secara bertahap, tidaksengaja dan tidak melalui perencanaan yang tersusun rapi. Lembaga sosial terbentuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya, manusia melakukan barter untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Pada awalnya, transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari dilakukan hanya di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal dan dalam bentuk barter. Karena dirasa tidak efektif, barter diganti dengan mata uang. Selain itu, berhubung semakin tingginya tuntutan kebutuhan, transaksi jual beli sudah merambah lintas wilayah dan antar kelompok masyarakat sehingga terbentuklah pasar, yaitu tempat berlangsungnya jual beli kebutuhan masyarakat. b. Terencana Lembaga sosial yang dibentuk oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan mengatur anggota masyarakat dan dilakukan dengan perencanaan yang tersusun rapi. Contohnya, untuk mencegah dan menghukum tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat, dibentuklah lembaga hukum dan sistem hukum, seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan yang bertugas menjaga dan mengawasi tata tertib masyarakat serta memiliki kewenangan menghukum orang yang melakukan tindak kejahatan atau kriminal. Fungsi Lembaga Sosial a. Fungsi manifes adalah fungsi yang memang menjadi tujuan atau harapan utama mengapa lembaga sosial dibentuk. Contohnya, seseorang menikah memang bertujuan untuk mendapatkan keturunan, membentuk keluarga, serta menginternalisasi nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

Transcript of Lembaga sosial

Page 1: Lembaga sosial

LEMBAGA SOSIAL

Lembaga sosial atau pranata sosial adalah sistem norma

yang mengatur dan membantu masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan pokoknya. Lembaga sosial merupakan terjemahan

dari istilah bahasa Inggris social institution yang didefinisikarı

sebagai bentuk atau organ sosial yang memuat sistem nilai dan norma sosial. Koentjaraningrat menerjemahkan

social institution sebagai pranata sosial karena lebih menekankan pada aspek nilai dan norma sosial. Sedangkan

Selo Soemardjan dan Soekanto menerjemahkannya sebagai lembaga sosiâl atau kemasyarakatan karena lebih

menekankan pada aspek bentuk atau organ sosial.

Definisi Lembaga Sosial Menurut Para Ahli

a. Menurut Paul Horton & Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma sosial yang menyatukan nilai dan

prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

b. Menurut Peter L. Berger, lembaga sosial adalah prosedur yang memaksa dan menekan anggotâ masyarakat

untuk bersikap sesuai pola dan jalan yang telah ditetapkan masyarkat.

c. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu sistem yang berisi peraturan dan adat-istiadat yang

bertujuan mempertahankan nilai-nilai yang penting.

d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem perilaku dan hubungan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks.

e. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia

Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial selalu berkaitan dengan:

a. norma yang saling berkaitan dan memengaruhi,

b. norma yang dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan

c. norma yang mengatur tata tertib perilaku dan hubungan antar anggota masyarakat.

Lembaga sosial memiliki sifat abstrak (immaterial) karena merupakan kumpulan norma dan kaidah untuk

mewujudkan kebutuhan khusus masyarakat sehingga lembaga sosial membutuhkan asosiasi atau organisasi untuk

memfungsikan norma atau kaidah secara konkret. Contohnya, lembaga perkawinan (lembaga sosial) secara

konkret berbentuk Kantor Urusan Agama (KUA) atau pengadilan agama agar peran lembaga perkawinan dapat

membantu masyarakat dalam urusan pernikahan atau perkawinan

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

a. Tidak terencana

Lembaga sosial yang sosial yang terbentuk secara bertahap, tidaksengaja dan tidak melalui perencanaan yang

tersusun rapi. Lembaga sosial terbentuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Contohnya, manusia melakukan barter untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Pada

awalnya, transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari dilakukan hanya di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

dan dalam bentuk barter. Karena dirasa tidak efektif, barter diganti dengan mata uang. Selain itu, berhubung

semakin tingginya tuntutan kebutuhan, transaksi jual beli sudah merambah lintas wilayah dan antar kelompok

masyarakat sehingga terbentuklah pasar, yaitu tempat berlangsungnya jual beli kebutuhan masyarakat.

b. Terencana

Lembaga sosial yang dibentuk oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan

mengatur anggota masyarakat dan dilakukan dengan perencanaan yang tersusun rapi. Contohnya, untuk

mencegah dan menghukum tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat, dibentuklah lembaga hukum dan

sistem hukum, seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan yang bertugas menjaga dan mengawasi tata tertib

masyarakat serta memiliki kewenangan menghukum orang yang melakukan tindak kejahatan atau kriminal.

Fungsi Lembaga Sosial

a. Fungsi manifes adalah fungsi yang memang menjadi tujuan atau harapan utama mengapa lembaga sosial

dibentuk. Contohnya, seseorang menikah memang bertujuan untuk mendapatkan keturunan, membentuk

keluarga, serta menginternalisasi nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

Page 2: Lembaga sosial

b. Fungsi laten adalah fungsi di luar atau selain dari tujuan dan harapan utama banyakorang. Dengan kata Iain,

lembaga sosial dibentuk dengan maksud tersembunyi. Contohnya, pernikahan dilakukan untuk menutupi aib

atau rasa malu karena kedua mempelai telah melakukan tindakan yang ditabukan oleh masyarakat.

Karakteristik lembaga sosial yang membedakan dengan sistem norma yang bukan lembaga sosial adalah sebagai

berikut.

a. Memiliki simbol sendiri untuk menandai kekhasan lembaga sosial tersebut. Contohnya, cincin kawin sebagai

simbol pernikahan dan bendera sebagai simbol negara.

b. Memiliki aturan dan tradisi baik tertulis maupun tidak sebagai pedoman bagi masyarakat. Contohnya, undang-

undang pidana dalam lembaga hukum, dan etika dalam keluaga.

c. Bersifat superorganic, artinya sudah berlaku sejak turun-temurun antargenerasi. Contohnya, pembagian hak

waris dalam lembaga keluarga sudah ada sejak dulu dan berlaku sampai sekarang.

d. Memiliki alat kelengkapan untuk menunjang tujuan dari lembaga sosial. Contohnya, lembaga hukum memiliki

polisi dan peraturan perundang-undangan. Lembaga sosial memiliki kurikulum, buku, dan gedung sekolah.

e. Memiliki ideologi atau gagasan dasar sebagai bentuk idealisme. Contohnya, lembaga agama memiliki ajaran

yang dijadikan panutan dan tuntunan perneluknya.

f. Bersifat kekal, tidak mudah berubah dan memiliki daya tahan terhadap perubahan zaman, artinya sebuah

lembaga sosial tidak akan hilang begitu saja. Contohnya, walau banyak terjadi perubahan dalam masyarakat,

adat istiadat tetap digunakan sebagai pedoman perilaku masyarakat.

Klasifikasi Lembaga Sosial Menurut John Lewis Gillin Dan John Phillip Gillin

a. Berdasarkan perkembangannya

1) Crescive institution, yaitu lembaga dasar dan berakar dari adat istiadat masyarakat. Contohnya lembaga

perkawinan, dan agama.

2) Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Contohnya, lembaga hukum, lembaga pendidikan

b. Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat

1) Basic institution, yaitu lembaga sosial yang sangat penting bagi masyarakat untuk menjag dan memelihara

tata tertib. Contohnya, lembaga hukum, lembaga pendidikan.

2) Subsidiary institution, yaitu lembaga sosial sekunder yang sebenarnya kurang penting dan kurang

diperhatikan masyarakat. Meskipun dianggap kurang penting dan tidak berpengaruh pada kehidupan

masyarakat, lembaga sosial tersebut tetap ada. Contohnya, lembaga yang berkaitan dengan rekreasi atau

hiburan.

c. Berdasarkan penerimaan masyarakat

1) Approveddan sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diakui dan diterima sepenuhnya oleh

masyarakat karena memiliki nilai positif bagi masayarakat. Contohnya, lembaga pendidikan, lembaga

hukum, dan lembaga agama.

2) Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang tidakdiakui bahkan ditolakoleh mayarakat karena

berdampak negatif namun tidak serta-merta masyarakat dapat menghilangkan atau menghapus lembaga

tersebut. Contohnya, sindikat narkoba, perjudian, pelacuran, dan kelompok kejahatan.

d. Berdasarkan penyebarannya.

1) General institution, yaitu lembaga sosial yang diakui, diterjma dan terdapat hampir di seluruh masyarakat di

dunia. Contohnya, lembaga agama, lembaga keluarga.

2) Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang yang diakui dan diterima oleh masyarakat tertentu dan

merupakan pecahan general institution. Contohnya, lembaga adat Bali, lembaga adat Batak, dan lembaga

masing-masing agama.

Materi selengkapnya silahkan kunjungi blog kami DISINI. Terima kasih.