LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

39
LEMBAGA PERWAKILAN LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT RAKYAT

description

LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT. DEMOKRASI LANGSUNG. Ada mekanisme : pemerintah meminta pendapat rakyat secara langsung untuk setiap pengambilan keputusan. Pilihan kebijakan ditentukan secara langsung oleh rakyat melalui mekanisme referendum. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Page 1: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Page 2: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DEMOKRASI DEMOKRASI LANGSUNGLANGSUNG

Ada mekanisme : pemerintah meminta pendapat rakyat secara langsung untuk setiap pengambilan keputusan

Pilihan kebijakan ditentukan secara langsung oleh rakyat melalui mekanisme referendum.

Berbagai konsekwensi dari pilihan kebijakan dapat diterima secara langsung oleh rakyat

Sistem ini berlaku di Swiss, sebagai suatu bentuk penyelenggaraan pemerintahan yang Sistem ini berlaku di Swiss, sebagai suatu bentuk penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan partisipasi rakyat secara utuh;melibatkan partisipasi rakyat secara utuh;Kontrol terhadap setaip produk kebijakan dalam sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat Kontrol terhadap setaip produk kebijakan dalam sistem ini dilakukan langsung oleh rakyat melalui lembaga referendum.melalui lembaga referendum.

Page 3: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

REPRESENTATIVE GOVERNMENTREPRESENTATIVE GOVERNMENT

Keterwakilan Anggota Dewan

Keterwakilan Politik

Keterwakilan Daerah

Keterwakilan Fungsional

Page 4: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DEMOKRASI PERWAKILAN

Rakyat pergi ke bilik suara untuk memilih para kandidat

Rakyat memberikan mandatnya kepada kandidat tertentu untuk membuat

keputusan atas nama mereka

Kandidat menentukan kebijakan yang akan mengikat rakyat dan warga Negara lain

Sayangnya, demokrasi representatif tidak memberikan jaminan bahwa kehendak pemilih Sayangnya, demokrasi representatif tidak memberikan jaminan bahwa kehendak pemilih secara terus menerus sejalan dengan wakilnya di parlemen. Apalagi tidak tersedia pula secara terus menerus sejalan dengan wakilnya di parlemen. Apalagi tidak tersedia pula mekanisme untuk mencabut mandat, di saat pemilih berada di puncak kekecewaan mekanisme untuk mencabut mandat, di saat pemilih berada di puncak kekecewaan terhadap terhadap performanceperformance wakilnya di parlemen yang telah mengambil keputusan atas nama wakilnya di parlemen yang telah mengambil keputusan atas nama mereka.mereka.

Page 5: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Konsepsi RepresentasiKonsepsi Representasi

Esensi hadirnya lembaga perwakilan dalam struktur ketatanegaraan adalah fungsi representasi.

agar terwujud suatu pengelolaan pemerintahan yang ekfektif dan efisien

Representasi

melakukan sesuatu untuk kepentingan rakyat yang diwakili

Page 6: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Perwakilan Fisik Perwakilan Pemikiran / Aspirasi

Terpilihnya anggota Dewan melalui proses pemilu

Duduk di kursi Parlemen Hadir dalam Persidangan

Menangkap Aspirasi yang diwakili

Menyuarakan aspirasi

Page 7: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Legitimasi Anggota DewanLegitimasi Anggota Dewan

Anggota DPR Terpilih dengan suara terbanyak

Anggota DPD Terpilih dengan suara terbanyak

Caleg di daerah pemilihan Jawa Timur VII Calon di daerah pemilihan Jawa Barat

327.097 suara(perolehan suara mencapai lebih dari 300%

BPP (Bilangan Pembagi Pemilih))

3.031.471 suara

Page 8: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kriteria untuk menentukan Kamar dalam Lembaga perwakilan

Wade dan Phillips juga menjelaskan tentang kamar-kamar dalam Parlemen Inggris, yaitu:

“Parliament consist of the King, the House of Lords and the House of Commons. The two Houses sit separately and are constituted on entirely different principles.

Page 9: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kriteria untuk menentukan Kamar dalam Lembaga perwakilan

1. Memiliki fungsi-fungsi tersendiri.2. Memiliki anggota tersendiri.3. Memiliki struktur kelembagaan tersendiri dan aturan-

aturan tersendiri tentang prosedur dalam lembaga tersebut.

Page 10: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Pola Pengorganisasian Parlemen

Hampir semua negara federal memiliki dua majelis; Negara-negara kesatuan terbagi seimbang, sebagian memilih

unikameral dan sebagian lagi bikameral; Sebagian besar negara dengan jumlah penduduk yang besar

memiliki dua majelis: demikian pula sebagian besar negara yang memiliki wilayah

luas memiliki dua majelis.

Page 11: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Alasan penggunaan sebuah sistemAlasan penggunaan sebuah sistem

1. Luas wilayah negara2. Jumlah populasi3. Bentuk negara

Page 12: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Struktur Lembaga Perwakilan

1. Unicameral system2. Bicameral system3. Multicameral system

Page 13: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Perbandingan Sistem Perwakilan dalam Bentangan Dunia

Map of unicameral and bicameral parliaments around the world. ██ unicameral, ██ bicameral and ██ neither.

Page 14: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Bicameral or Tricameral?

Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang (pasal 2 (1)) UUD NRI 1945;

Joint Session or Permanent Institution? Perbedaan antara MPR-RI dan US Congress dalam hal pelaksanaan kewenangan, keduanya memiliki banyak

perbedaan

Page 15: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Pendapat Pakar

Jimly Asshiddiqie berpendapat bahwa setelah perubahan UUD Negara R.I. Tahun 1945, Parlemen R.I. terdiri dari dari tiga pilar, yaitu MPR, DPR, dan DPD.

Bagir Manan juga berpendapat bahwa struktur parlemen setelah perubahan UUD Negara R.I. Tahun 1945 terdiri dari tiga badan perwakilan yang mandiri (DPR, DPD, dan MPR).

Page 16: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang (Ps. 2 UUD 1945)MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara (Ps 3 UU 27/2009)

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Page 17: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kewenangan Legislasi DPR

UUD NRI 1945 mengatur prosedur persetujuan bersama antara DPR dan Presiden dalam proses pembentukan UU.

Pasal 20 (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-

undang.* (2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan

Rakyat dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama. * (3) Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapatkan persetujuan

bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu. *

Page 18: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945) Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk

memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,

diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya

Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya

Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya

Tugas dan wewenang MPR (Ps. 4 UU27/2009)

Page 19: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler (Ps. 9 UU 27/ 2009)

Yang dimaksud dengan “hak imunitas” adalah hak anggota MPR untuk tidak bisa dituntut terhadap apa yang ia sampaikan di dalam maupun di luar persidangan sepanjang dalam melaksanakan fungsinya

Yang dimaksud dengan “hak protokoler” adalah hak anggota MPR untuk memperoleh penghormatan berkenaan dengan jabatannya baik dalam acara kenegaraan atau dalam acara resmi maupun dalam melaksanakan tugasnya

Page 20: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kedudukan MPRKedudukan MPR

Sebelum perubahan UUD 1945Berdasarkan UUD 1945 (sebelum perubahan), MPR merupakan lembaga tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.

Setelah perubahan UUD 1945 MPR berkedudukan sebagai lembaga negara yang setara dengan lembaga

negara lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK.

MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN. Selain itu, MPR tidak lagi mengeluarkan Ketetapan MPR (TAP MPR), kecuali yang berkenaan dengan menetapkan Wapres menjadi Presiden, memilih Wapres apabila terjadi kekosongan Wapres, atau memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersama-sama. Hal ini berimplikasi pada materi dan status hukum Ketetapan MPRS/MPR yang telah dihasilkan sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 2002.

Page 21: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum (Ps 67 UU 27/2009)DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara (Ps 68 UU 27/ 2009)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Page 22: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Legislasi: dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang

Anggaran: dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden

Pengawasan: dilaksanakan melalui pengawasan atau pelaksanaan undang-undang dan APBN

Fungsi DPRFungsi DPR

Page 23: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Membentuk UU yang dibahas dengan Presiden utk mendapat persetujuan bersama

Memberikan persetujuan atau tidak setuju terhadap Perpu yang diajukan Presiden utk menjadi UU

Menerima ruu dari DPD Membahas RUU bersama Presiden dan DPD sebelum diambil persetujuan

bersama antara DPR dan Presiden Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan ruu yang

berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama Membahas bersama Presiden dgn memperhatikan pertimbangan DPD dan

memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN yang diajukan oleh Presiden Melakukan pengawasan thdp pelaksanaan UU dan APBN Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh

DPD

Tugas dan wewenang DPR:Tugas dan wewenang DPR:

Page 24: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, perdamaian, perjanjian dengan negara lain, serta membuat perjanjian internasional lainnya

Memberikan pertimbangan kepada Presiden dala mmemberikan amnesti dan abolisi Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam mengangkat duta besar dan

menerima penempatan duta besar negara lain Memilih anggota BPK dengan pertimbangan DPD Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaa yang disampaikan oleh BPK Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian

anggota KY Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan KY untuk ditetapkan oleh

Presiden Memilih tiga orang hakim knstitusi dan mengajukan kepada Presiden untuk diresmikan

dengan Kepres Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara yang menjadi

kewenangannya Menyerap, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam uu

Page 25: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas

Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu uu dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas……yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

Menyatakan pendapat, atas:- kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional- tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket- dugaan bahwa Presiden dan/atau Wapres melakukan pelanggaran hukum, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden/Wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden

Hak DPRHak DPR

Page 26: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DPD as Regional Representatives

Pasal 22C (1) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi

melalui pemilihan umum.*** (2) Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya

sama dan jumlah seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah itu tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.***

Akuntabilitas Anggota DPD dengan konstituen di Daerah;

Relasi Pemerintah Daerah dengan ”senator”nya.

Page 27: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Roles and Authorities

Pasal 22D(1) Dewan Perwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat

rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. ***

(2) Dewan Perwakilan Daerah ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. ***

(3) Dewan Perwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai: otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. ***

Co-legislatorPengawasan tidak langsungHak lembaga tidak ada penambahan angket, interpelasi dan menyatakan pendapat adalah

amanat UUD

Page 28: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DEWAN PERWAKILAN DAERAHDPD terdiri atas wakil daerah provinsi yang dipilih melalui

pemilihan umum (Ps 221 UU 27/2009)DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara (Ps 222 UU 27/2009)

Page 29: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

DPD memiliki fungsi

Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu

Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu

Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Page 30: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Tugas dan wewenang DPDTugas dan wewenang DPD Mengajukan kepada DPR RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah,

hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. DPR kemudian mengundang DPD untuk membahas RUU tersebut.

Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan.

Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.

Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.

Anggota DPD juga memiliki hak menyampaikan usul dan pendapat, membela diri, hak imunitas, serta hak protokoler.

Page 31: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kekebalan HukumKekebalan Hukum

Anggota DPD tidak dapat dituntut di hadapan pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPD, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik masing-masing lembaga. Ketentuan tersebut tidak berlaku jika anggota yang bersangkutan mengumumkan materi yang telah disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal mengenai pengumuman rahasia negara.

Page 32: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada 1 Oktober 2004. Ketika 128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan diambil sumpahnya.

Sejarah DPD di parlemen sejalan dengan proses Perubahan UUD 1945. Perubahan pertama disahkan pada Sidang Umum MPR tahun 1999 yang berlangsung pada 14-21 Oktober 1999 dan perubahan kedua dilakukan pada Sidang Tahunan MPR yang berlangsung pada 7-18 Agustus 2000. Setelah perubahan kedua tersebut, MPR masih memandang perlu untuk melanjutkan perubahan UUD 1945.

Page 33: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kantor Perwakilan Anggota DPD di Daerah Pemilihan

Berbeda dengan anggota DPR yang memiliki kendaraan partai politik dengan struktur kepengurusan sampai ke tingkat pedesaan, pada awal pembentukannya, DPD tidak memiliki perwakilan di daerah.

UU No. 27 tahun 2009 telah menghadirkan memberikan nuansa baru. UU menegaskan bahwa setiap anggota DPD dalam menjalankan tugasnya berdomisili di daerah pemilihannya masing-masing. Bahkan UU tersebut telah mengakomodasi hadirnya kantor perwakilan DPD di setiap ibu kota provinsi daerah pemilihan masing-masing anggota.

Page 34: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Munculnya gagasan bikameral bermula dari pernyataan resmi Fraksi Utusan Golongan (F-UG) dalam rapat Badan Pekerja (MPR BP MPR) yang ditugaskan mempersiapkan materi Sidang MPR. Fraksi UG mengemukakan bahwa keberadaannya tidak diperlukan lagi di MPR karena merupakan hasil pengangkatan dan bukan pemilihan. Hal ini bertentangan dengan semangat demokrasi yang menghendaki bekerjanya prinsip perwakilan berdasarkan pemilihan.

Anggota UG memaparkan dua pilihan yang tersedia. Pertama, konsep awal UUD 1945 yaitu MPR yang mempersatukan kelompok yang ada dalam masyarakat. Kedua, menerapkan sistem perwakilan dua kamar dengan memperhatikan prinsip bahwa semua wakil rakyat harus dipilih melalui Pemilu.

Page 35: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Lalu muncul gagasan untuk lebih meningkatkan peran UD yang perannya terbatas pada penyusunan GBHN yang hanya dilakukan lima tahun sekali. Dalam suasana inilah, lahir gagasan untuk melembagakan UD yang lebih mencerminkan representasi wilayah dan bekerja secara efektif. Tidak hanya sekali dalam lima tahun.

MPR lantas menugaskan Badan Pekerja (BP) MPR untuk melanjutkan proses perubahan tersebut melalui Ketetapan MPR No. IX/MPR/2000. Persiapan rancangan perubahan UUD 1945 dilakukan dengan menggunakan materi-materi dalam lampiran ketetapan yang merupakan hasil BP MPR periode 1999-2000. Ketetapan itu juga memberikan batas waktu pembahasan dan pengesahan perubahan UUD 1945 oleh MPR selambat-lambatnya pada Sidang Tahunan MPR tahun 2002.

Berdasarkan Keputusan MPR No. 7/MPR/2001 dibentuk Komisi A yang bertugas memusyawarahkan dan mengambil putusan mengenai Rancangan Perubahan UUD 1945 dan Usul Rancangan Ketetapan MPR tentang Pembentukkan Komisi Konsitusi.

Page 36: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Dalam pembahasan di komisi A tersebut, dalam Pasal 2 ayat (1) muncul dua alternatif. Pertama, MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum ditambah dengan UG. Kedua, keberadaan UG dihapuskan dari susunan MPR. Hampir seluruh fraksi di Komisi A memilih alternatif kedua.

Pada Sidang Paripurna ke-7 8 November 2001, Komisi A menyampaikan hasil pembahasannya yang disahkan keesokan harinya sebagai bagian dari perubahan ketiga UUD 1945. Rumusan ini akhirnya disetujui sebagai bagian dari UUD 1945 yang diamandemen (sebagaimana dirumuskan dalam Bab VIIA tentang DEWAN PERWAKILAN DAERAH, Pasal 22C dan Pasal 22D UUD 1945 hasil Perubahan Ketiga))

Page 37: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Kritik yang sering ditujukan kepada perubahan ketiga UUD adalah lemahnya wewenang DPD. Karena itu pula konsep bikameral tersebut sering dibahasakan sebagai “weak bicameral” atau “soft bicameral”. Istilah ini muncul karena DPD mempunyai wewenang yang sangat terbatas dan hanya terkait dengan soal-soal kedaerahan.

Dalam konstitusi ditentukan bahwa DPD hanya “dapat” mengajukan RUU, “ikut membahas” RUU dan “dapat” melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, dengan catatan bahwa kewenangan tersebut hanya terbatas pada undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah (Pasal 22D UUD). Wewenang ini kemudian dirinci dalam UU Susduk

Namun kesemua wewenang tersebut dilakukan sebelum pembahasan oleh DPR. Artinya, keputusan mengenai undang-undang sepenuhnya ada di tangan DPR dan pemerintah.

Page 38: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah memiliki kekuasaan yang merefleksikan kekuasaan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UUD 1945 yaitu: (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar; (2) Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden; (3) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar.

Page 39: LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

END OF SESSIONEND OF SESSION