Lembaga Keuangan Bukan Bank

6
D. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah badan usaha yang bergerak dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung, menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Lembaga Keuangan Bukan Bank tidak diizinin untuk menghimpun dana dalam bentuk tabungan. 2. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank memiliki fungsi dibidang keuangan. Lembaga ini secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurakan dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan. 3. Jenis dan Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank 1) Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan Lembaga Perantara Penerbitan serta Perdagangan Surat Berharga Lembaga ini menghimpun dana dari dalam dan luar negeri dengan mengeluarkan surat atau kertas berharga, melakukan usaha sebagai makelar, komisioner, dan pedagang dalam pasar uang serta pasar modal. Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya , atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang. Badan usaha yang mendapat izin sebagai perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga, antara lain PT Danareksa, PT Multinasional Finance Corporation (Multicor), dan PT Asian dan Euro-American Capital.

description

lembaga keuangan... bukan bank

Transcript of Lembaga Keuangan Bukan Bank

Page 1: Lembaga Keuangan Bukan Bank

D. Lembaga Keuangan Bukan Bank

1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah badan usaha yang bergerak dibidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung, menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Lembaga Keuangan Bukan Bank tidak diizinin untuk menghimpun dana dalam bentuk tabungan.

2. Fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga Keuangan Bukan Bank memiliki fungsi dibidang keuangan. Lembaga ini secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurakan dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan.

3. Jenis dan Produk Lembaga Keuangan Bukan Bank

1) Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan Lembaga Perantara Penerbitan serta Perdagangan Surat Berharga

Lembaga ini menghimpun dana dari dalam dan luar negeri dengan mengeluarkan surat atau kertas berharga, melakukan usaha sebagai makelar, komisioner, dan pedagang dalam pasar uang serta pasar modal.

Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya , atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.

Badan usaha yang mendapat izin sebagai perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga, antara lain PT Danareksa, PT Multinasional Finance Corporation (Multicor), dan PT Asian dan Euro-American Capital.

Badan usaha yang mendapat izin sebagai lembaga pembiayaan pembangunan adalah PT Usaha Pembiayaan Pembangunan Indonesia ( PT UPINDO) dan PT Private Development Finance Company of Indonesia (PT PDFCI).

2) AsuransiAsuransi adalah suatu perjanjian antara tertanggung dan penanggung untuk merundingkan ganti rugi yang diderita tertanggung yang akan diganti oleh penanggung (kantor asuransi) setelah tertanggung menyepakati pembayaran sejumlah uang yang disebut premi. Syarat perjanjian asuransi berisi hak dan kewajiban tertanggung serta penanggung biasanya dibutuhkan untuk mencegah atau setidak-tidaknya mengurangi resiko kerugian yang mungkin timbul akibat hilang, rusak, atau musnahnya suatu barang yang dipertanggungjawabkan dari suatu kejadian yang tidak pasti. Contoh jenis-jenis

Page 2: Lembaga Keuangan Bukan Bank

asuransi seperti, asuransi kebakaran, asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan asuransi beasiswa.

Produk Asuransi adalah :a. Program yang menjanjikan perlindungan terhadap satu jenis arau lebih resiko

yang dapat diasuransikan dengan memberikan penggantian kepada perseorangan atau badan hukum karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau akibat tanggung jawab hokum kepadapihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti.

b. Program yang menjanjikan perlindungan terhadap satu jenis atau lebih resiko yang terkait dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

c. Program yang memberi jaminan atas kemampuan pihak yang dijamin dalam melaksanakan kewajiban sesuai dengan perjanjian pokok antara pihak yang dijamin (principal) dan pihak yang penerima jaminan (obligee).

3) Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Leasing disertai hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama. Pengguna (lessee) membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik (lessor). Ciri penting leasing adalah penggunaan peralatan terpisah dari kepemilikannya. Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua belah pihak dimana lessee bisa menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan peralatan, dan pemilik menerima pendapatan selama tetap menjadi pemilik. Contoh perusahaan leasing antara lain, Adira, WOM, SOF (Summit Oto Finance), FIF (Federal International Finance – Honda).

4. Prinsip Kegiatan Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank

Lembaga Keungan Bukan Bank memegang prinsip Mengenal Nasabah, yaitu untuk mengetahui latar belakang dan identitas nasabah, memantau rekening dan transaksi nasabah, serta melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai, termasuk transaksi keuangan yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme.

Page 3: Lembaga Keuangan Bukan Bank

E. Bank Sentral

1. Pengertian Bank Sentral

Bank Sentral adalah sebuah badan keuangan, yang umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kestabilan badab-badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik Inonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.

Bank Indonesia bertujuan untuk mecapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah dibidang perekonomian.

2. Fungsi Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai otoritas moneter. Otoritas moneter adalah suatu entitas yang memiliki wewenang untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar pada suatu negara dan memiliki hak untuk menetapkan suku bunga dan parameter lainnya yang menentukan biaya dan persediaan uang.

3. Tugas Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan ini memiliki dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa yang mempengaruhi perkembangan laju inflasi, serta kestabilan terhadap mata uang asing yang mempengaruhi perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.

Untuk mencapai tujuannya Bank Indonesia Memiliki sejumlah tugas sebagai berikut.

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijkanan yang ditetapkan dan dilaksanakan untuk mencapai serta memelihara kestabilan nilai rupiah .

b) Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Bank Indonesia adalah satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik, dan memusnahkan uang rupiah dari peredaran.

Page 4: Lembaga Keuangan Bukan Bank

4. Wewenang Bank Indonesia

a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk

tetapi tidak terbatas pada:1. Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing.2. Penetapan tingkat diskonto.3. Penetapkan cadangan wajib minimum.4. Pengaturan kredit atau pembiayaan.

5. Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan

a) Pengertian Stabilitas Sistem KeuanganStabilitas Sistem Keuangan adalah suatu system keuangan memasuki tahap tidak stabil pada saat system tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi.Ketidakstabilan system keuangan umumnya bersifat forward looking (melihat kedepan). Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi resiko yang akan timbul serta akan mempengaruhi kondisi system keuangan mendatang.

b) Pentingnya Stabilitas Sistem KeuanganSistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami deficit. Jika system keuangan tidak stabil dan tidak berfungsi secara efisien, penglokasian dana tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

c) Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter 2. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga

keuangan yang sehat3. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran

system pembayaran4. Bank Indonesia dapat memantau dengan mengakses informasi yang dinilai

mengancam stabilitas keuangan5. Bank Indonesia memliki fungsi sebagai jaringan pengamanan system keuangan

melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort(LoLR)