LEMBA ER -...

15
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI JASA DAN PELAYANAN KESEHATAN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006

Transcript of LEMBA ER -...

Page 1: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 21 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI JASA DAN PELAYANAN KESEHATAN

BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

TAHUN 2006

Page 2: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 2 -

DAFTAR ISI

NO. URAIAN HAL

1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI JASA DAN PELAYANAN KESEHATAN

1-13

Page 3: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 3 -

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 20 TAHUN 2006 SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 21 TAHUN 2006

TENTANG

RETRIBUSI JASA DAN PELAYANAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAKATOBI,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, maka Retribusi Jasa dan Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu jenis Retribusi yang dapat dikelola oleh Daerah Kabupaten Wakatobi;

b. bahwa untuk memungut Retribusi sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

5. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi, dan Kabupaten Kolaka Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4337, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 144);

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Page 4: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 4 -

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Uandang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4493 ) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548 );

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan kepada Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

dan

BUPATI WAKATOBI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA

DAN PELAYANAN KESEHATAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Wakatobi.

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Wakatobi.

Page 5: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 5 -

c. Kepala Daerah adalah Bupati Wakatobi.

d. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Wakatobi.

e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Wakatobi.

f. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

g. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pension, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya.

h. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi diagnosis pengobatan dan atau pelayanan kesehatan lainnya.

i Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan terhadap orang yang masuk Rumah Sakit atau Puskesmas dan menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan pelayanan kesehatan lainnya.

j. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal/ dirawat inap.

k. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah / menanggulangi resiko kematian atau cacat.

l. Rumah Sakit Daerah yang selanjutnya dapat disingkat RSD adalah Rumah Sakit Daerah Kabupaten Wakatobi.

m. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya dapat disingkat Puskesmas adalah instansi kesehatan daerah yang mempunyai kunjungan rawat jalan dan atau rawat inap.

n. Puskesmas Pembantu adalah sarana pelayanan kesehatan yang berada di Desa/ Kelurahan.

o. Puskesmas Keliling adalah pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dengan mempergunakan kendaraan roda 4 (empat), kendaraan roda 2 (dua) atau transportasi lainnya di lokasi yang jauh dari sarana pelayanan yang ada.

p. Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

q. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya dapat disingkat Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan kesehatan di Puskesmas/ Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Rumah Sakit Daerah tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

r. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pebayaran Retribusi.

s. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan

Page 6: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 6 -

perizinan tertentu dari Pemerintah daerah yang bersangkutan.

t. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan Retribusi Daerah.

u. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

v. Perawatan Jenazah adalah kegiatan merawat jenazah yang dilakukan oleh Rumah Sakit Daerah/ Puskesmas untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pemakaman, bukan untuk kepentingan proses peradilan.

w. Rehabilitasi Medik adalah pelayanan yang diberikan oleh unit rehabilitasi medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupational, terapi wicara, orpotik/ prostetik, bimbingan social medik dan jasa psikologi.

x. Tindakan Medik dan Terapi adalah tindakan pembedahan, tindakan pengobatan menggunakan alat dan tindakan diagnostik lainnya.

y. Bahan dan Alat adalah obat, bahan kimia, alat kesehatan, bahan radiologi dan atau bahan lainnya untuk digunakan langsung dalam rangka observasi, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medik serta pelayanan kesehatan lainnya.

z. Penjamin adalah orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang menjadi tanggungannya.

BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2

Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan RSD.

Pasal 3

(1) Obyek Retribusi adalah pelayanan kesehatan yang meliputi :

a. Pelayanan kesehatan di Puskesmas;

b. Pelayanan kesehatan pada Puskesmas Pembantu;

c. Pelayanan kesehatan pada Puskesmas Keliling;

d. Pelayanan kesehatan pada RSD.

(2) Tidak termasuk obyek retribusi adalah pelayanan pendaftaran :

Page 7: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 7 -

Pasal 4

Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan RSD.

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5

Retribusi pelayanan kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 6

Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekwensi pelayanan kesehatan.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 7

(1) Prinsip dan sasaran dan penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk biaya investasi prasarana, biaya operasional dan pemeliharaan.

(3) Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Pelayanan rawat jalan kesehatan dasar dan pelayanan rawat jalan rujukan Puskesmas adalah untuk membiayai sebagian biaya penyelenggaraan pelayanan sesuaidengan kemampuan masyarakat;

b. Pelayanan rawat jalan tindakan khusus :

1. Perawatan sederhana adalah untuk membiayai sebagian dari biaya penyelenggaraan pembiayaan sesuai kemampuan masyarakat;

2. Perawatan sedang untuk membiayai separuh dari biaya perawatan;

3. Perawatan besar didasarkan pada tujuan untuk membiayai sepertiga dari biaya perawatan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat.

c. Rawat inap di RSD

1. Kelas III B adalah untuk membiayai 30 % dari biaya

Page 8: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 8 -

penyediaan jasa rawat inap sesuai dengan kemampuan masyarakat luas.

2. Kelas III A adalah untuk membiayai 100 % dari biaya penyediaan jasa rawat inap.

3. Kelas II adalah untuk membiayai 175 % dari biaya penyediaan jasa rawat inap.

4. Kelas I adalah untuk membiayai 350 % dari biaya penyediaan jasa rawat inap.

5. Kelas Utama adalah untuk membiayai 500 % dari biaya penyediaan jasa rawat inap, sehingga tarif tersebut mengandung subsidi silang.

BAB VI

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 8

(1) Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan kesehatan.

(2) Struktur dan besarnya tarif retribusi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling ditetapkan sebagai berikut :

a Rawat Jalan

1 Poliklinik Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas Keliling :

a) Jasa Sarana Rp 4.000,-

b) Jasa Pelayanan Rp 3.000,-

2 Rujukan dari luar rumah sakit ke Poliklinik Spesialis :

a) Jasa Sarana Rp 4.000,-

b) Jasa Pelayanan Rp 6.000,-

3 Rujukan intern ke Poliklinik Spesialis :

Jasa Pelayanan (spesialis) Rp 10.000,-

4 Rujukan intern antar Bagian

Jasa Pelayanan (spesialis) Rp 10.000,-

b Instalasi Gawat Darurat :

1 Tarif Day Care dan tarif pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) adalah sebesar 2 (dua) kali tarif rawat jalan;

2 Tarif pelayanan Gawat darurat (emergency), dapat dilihat pada daftar tarif tindakan medik dan terapi.

Page 9: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 9 -

c Rawat Inap

1 Tarif rawat inap/ hari ditetapkan sebagai berikut :

Kelas Perawatan Akomodasi Jasa Pelayanan

Dokter Umum

Dokter Spesialis

Paramedis

Kelas III B Kelas III A Kelas II Kelas I Kelas Utama (VIP)

Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Rp. 40.000,- Rp. 80.000,- Rp. 120.000,-

- Rp. 8.000,- Rp. 10.000,- Rp. 15.000,- Rp. 25.000,-

- Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

- Rp. 2.500,- Rp. 4.000,- Rp. 5.000,- Rp. 6.000,-

2

Biaya perawatan Bayi Baru Lahir ditetapkan 35% dari biaya rawat inap ibunya;

3 Biaya perawatan di Puskesmas disamakan dengan tarif Kelas III A; 4 Biaya perawatan ICU/ ICCU, Neonatal Intensif, perawatan intensif di

UGD/OK disamakan dengan tarif Kelas II; 5 Biaya pemakaian obat-obatan bagi pasien Kelas II, I dan Utama dibayar

sesuai tarif yang berlaku (Daftar harga barang kebutuhan PEMDA); 6 Biaya pemakaian oksigen adalah Rp. 3.000 / liter.

Catatan : 1. Tarif di atas adalah tarif diluar tindakan yang diberikan 2. Biaya Akomodasi antara lain : a. Makan ( 2 X ) Rp 7.000,- b. Pengobatan Rp 3.000,- c. Gedung Rp10.000,-

d Pemeriksaan Penunjang Diagnostik 1 Laboratorium Klinik

Besarnya tarif sebagai berikut : a. Sederhana Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I - J. Sarana Rp. 3.000, Rp. 3.500, Rp. 4.000, Rp. 4.500, - J. Pelayanan - Rp. 1.000, Rp. 1.200, Rp. 1.500, b. Sedang - J. Sarana Rp.24.000, Rp. 25.000, Rp.27.000, Rp.30.000, - J. Pelayanan - Rp. 6.000, Rp. 7.000, Rp. 8.000, c. Canggih - J. Sarana Rp.85.000, Rp. 90.000, Rp.95.000, Rp.100.000, - J. Pelayanan - Rp. 16.000, Rp.18.000, Rp. 20.000,

2 Radiodiagnostik Besarnya tarif sebagai berikut : a. Sederhana Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I

- J. Sarana Rp. 45.000, Rp. 50.000, Rp. 55.000, Rp. 60.000, -J. Pelayanan - Rp. 10.000, Rp. 12.000, Rp. 14.000, b. Sedang - J. Sarana Rp.280.000, Rp.300.000, Rp.320.000, Rp.340.000, - J. Pelayanan - Rp. 50.000, Rp. 55.000, Rp. 60.000, c. Canggih - J. Sarana Rp.600.000, Rp.630.000, Rp.660.000, Rp.690.000, - J. Pelayanan - Rp.120.000, Rp.126.000, Rp.132.000,

Page 10: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 10 -

3. Elektromedik Besarnya tarif sebagai berikut :

a. Sederhana Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I - J. Sarana Rp. 15.000, Rp. 16.000, Rp. 18.000, Rp. 18.000, - J. Pelayanan - Rp. 24.000, Rp. 28.000, Rp. 26.000, b. Sedang - J. Sarana Rp. 40.000, Rp. 45.000, Rp. 50.000, Rp. 55.000, - J. Pelayanan - Rp. 35.000, Rp. 40.000, Rp. 45.000, c. Canggih - J. Sarana Rp. 60.000, Rp. 80.000, Rp.100.000, Rp.120.000, - J. Pelayanan - Rp. 50.000, Rp. 60.000, Rp. 70.000,

e. Tindakan Medik dan Terapi 1. Tindakan medik dan terapi terencana (elektif).

a. Kecil Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I - J. Sarana Rp. 12.000, Rp. 14.000, Rp. 16.000, Rp. 18.000, - J. Pelayanan - Rp. 24.000, Rp. 25.000, Rp. 26.000, b. Sedang - J. Sarana Rp.130.000, Rp.140.000, Rp.150.000, Rp. 160.000, - J. Pelayanan - Rp.300.000, Rp.320.000, Rp. 340.000, c. Besar - J. Sarana Rp.540.000, Rp. 560.000, Rp. 580.000, Rp. 600.000, - J. Pelayanan - Rp.1.000.000 Rp.1.040.000 Rp.1.080.000, d. Khusus - J. Sarana Rp.1.080.000 Rp.1.120.000 Rp.1.160.000 Rp.1.200.000, - J. Pelayanan - Rp.1.920.000 Rp.1.980.000 Rp.2.040.000,

2. Tindakan medik dan terapi tidak terencana (akut) tarif jasa

pelayanan ditambah 25 %; 3. Jasa pelayanan anestesi ditambah sebesar 30% dari jasa

pelayanan operator, sesuai dengan tarif umum yang berlaku;

4. Bila ada konsultasi di meja operasi maka tarif jasa pelayanan ditambah 30% dari jasa pelayanan operator untuk yang dikonsultasikan;

5. Bila ada resusitasi bayi maka tarif jasa pelayanan ditambah

30% dari jasa pelayanan operator.

f. Rehabilitasi medik Besarnya tarif sebagai berikut :

1. Rehabilitasi medik

a. Sederhana Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I - J. Sarana Rp. 12.000, Rp. 14.000, Rp. 16.000, Rp. 18.000, - J. Pelayanan - Rp. 5.000, Rp. 6.000, Rp. 6.000, b. Sedang - J. Sarana Rp. 24.000, Rp. 28.000, Rp. 32.000, Rp. 36.000, - J. Pelayanan - Rp. 8.000, Rp. 10.000, Rp. 12.000,

2. Ortotik/ Prostetik

a. Sederhana Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I - J. Sarana Rp. 60.000, Rp. 63.000, Rp. 66.000, Rp. 69.000, - J. Pelayanan - Rp. 24.000, Rp. 26.000, Rp. 28.000, b. Sedang - J. Sarana Rp.120.000, Rp. 124.000, Rp.128.000, Rp.132.00,

Page 11: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 11 -

- J. Pelayanan - Rp. 48.000, Rp. 52.000, Rp. 56.000, c. Canggih

- J. Sarana Rp.302.000, Rp. 312.000, Rp.322.000, Rp.332.000,

- J. Pelayanan - Rp. 120.000, Rp.124.000, Rp.130.000,

g. Perawatan Jenazah 1. Besarnya tarif sebagai berikut :

a. Perawatan Jenazah Kls III B Kls III A/RJ Kls II Kls I

- J. Sarana Rp.140.000, Rp.150.000, Rp.160.000, Rp. 160.000, - J. Pelayanan

- Rp. 30.000, Rp. 35.000, Rp. 40.000,

b. Konservasi/ Pengawetan

- J. Sarana Rp.380.000, Rp. 400.000, Rp.420.000, Rp. 440.000, - J. Pelayanan

- Rp. 100.000, Rp.110.000, Rp. 120.000,

c. Bedah Mayat

- J. Sarana Rp.330.000, Rp. 350.000, Rp.370.000, Rp.390.000, - J. Pelayanan

- Rp. 90.000, Rp.100.000, Rp.110.000,

2. Tarif penyimpanan jenazah (paling lama 24 jam) sama dengan tarif

rawat inap Kelas III A.

h. Visum et Repertum 1. Jasa Sarana Rp 10.000,- 2. Jasa Pelayanan Rp 30.000,-

i. Pengujian Kesehatan 1. Anak Sekolah a). Jasa Sarana Rp 4.000,- b). Jasa Pelayanan Rp 6.000,- 2. Umum dan PNS a). Jasa Sarana Rp 6.000,- b). Jasa Pelayanan Rp 8.000,- j. Kesehatan Gigi 1. Pencabutan Gigi terdiri dari : a). Gigi Permanen 1). Jasa Sarana Rp 8.000,- 2). Jasa Pelayanan Rp12.000,-

b). Gigi Sulung 1). Jasa Sarana Rp 4.000,- 2). Jasa Pelayanan Rp 6.000,- 2. Karies (Karang Gigi) a). Kelas I 1). Jasa Sarana Rp 8.000,- 2). Jasa Pelayanan Rp12.000,- b). Kelas II 1). Jasa Sarana Rp 20.000,- 2). Jasa Pelayanan Rp 30.000,-

Page 12: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 12 -

3. Amalgam (Tambal Gigi) a). Jasa Sarana Rp 20.000,- b). Jasa Pelayanan Rp 30.000,- 4. Pembersihan Gigi a). Jasa Sarana Rp 20.000,- b). Jasa Pelayanan Rp 30.000,-

Catatan : Untuk Besarnya Tarif Rawat Jalan, Besarnya Tarif Unit Gawat

Darurat, Tarif Rawat Jalan Poliklinik Gigi dan Mulut, Besarnya Tarif Rawat Inap, Kebidanan dan Kandungan, Instalasi Laboratorium dan Penunjang Diagnostik, Keterangan Berbadan Sehat, Keterangan Sakit, Hasil Pengujian Kesehatan untuk Peralihan CPNS manjadi PNS, Visum et Repertum, Lain-Lain lebih jelasnya terdapat pada lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 9

Retribusi yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat pelayanan kesehatan diberikan.

BAB VIII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 10

Masa Retribusi adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan.

Pasal 11

Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IX TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 12

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKRDKBT).

BAB X

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 13

Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD).

Page 13: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 13 -

BAB XI TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 14

(1) Retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus untuk masa 1 (satu)

bulan. (2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran Retribusi

diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

BAB XII TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 15

(1) Pengeluaran surat teguran/ peringatan/ surat lain yang sejenis

sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan Retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/ peringatan/ surat lain yang sejenis, Wajib Retribusi harus melunasi retribusi yang terutang.

(3) Surat teguran/ peringatan/ surat lain yang sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Pejabat yang dituntut.

BAB XIII PENGURANGAN, PERINGANAN DAN

PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 16

(1) Kepala Daerah dapat memberikan pengurangan keringanan dan pembebasan Retribusi.

(2) Pemberian pengurangan atau keringanan Retribusi sebagaimana ayat (1) dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi, antara lain untuk mengangsur.

(3) Pembebasan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain diberikan kepada masyarakat yang ditimpa bencana alam dan atau kerusuhan.

(4) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan Retribusi ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB XIV KETENTUAN PIDANA

Pasal 17

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga

merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah Retribusi terutang.

(2) Tindak pidana sebagimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

Page 14: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 14 -

BAB XV PENYIDIKAN

Pasal 18

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan pemerintah daerah

diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Pajak daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen-dokumen klain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan;

k. melakukan tindakan-tindakan yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Page 15: LEMBA ER - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/187/PERDA_NOMOR_21_TAHUN_2… · - 2 - daftar isi no. uraian hal 1. peraturan daerah kabupaten wakatobi nomor

- 15 -

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Wakatobi.

Ditetapkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006

BUPATI WAKATOBI,

Ttd & Cap

H U G U A Diundangkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAKATOBI, ANAS MAISA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006 NOMOR 20 SERI C