Legal register

download Legal register

If you can't read please download the document

Transcript of Legal register

PowerPoint Presentation

LEGAL REGISTER

PT. ARMADA SAMUDRA GLOBAL

Maksud dan Tujuan Legal register bertujan untuk menjaga keseimbangan Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure) atau disingkat menjadi S.O.P Perusahaan agar tidak berbenturan dengan Undang-undang yang berlaku.

DAFTAR UNDANG-UNDANG1. UU No. 40 Thn 2007 Ttg PERSEROAN TERBATAS2. UU No. 8 Thn 1997 Ttg Dokumen Perusahaan3. UU No. 13 Thn 2003 Ttg KETENAGAKERJAAN4. UU No. 17 Thn 2008 Ttg PELAYARAN5. PP No. 20 Thn 2010 Ttg ANGKUTAN DI PERAIRAN6. PP No. 2 Thn 1969 Ttg PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT7. PP No. 7 Tahun 2000 Ttg KEPELAUTAN

Undang-undang No. 40 Tahun 2007 Tentang PERSEROAN TERBATAS

UU No. 40 Thn 2007 PERSEROAN TERBATASCompliance List

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 1 Ayat 3Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroanQ-SHEDiterapkannya ISO 1400:1 oleh Departemen Q-SHEPasal 2Perseroan harus mempunyai Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha yang tidak bertentangan dengan Undang-undangDireksiMaksud dan Tujuan Perseroan sudah jelas tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan Maksud dan Tujuan Perseroan tercantum dalam Akta Pendirian PerseroanPasal 5 Ayat 1-2Perseroan harus memiliki identitas diri dan berdomisili di wilayah IndonesiaDireksiIdentitas diri dari perseroan tercantum dalam Akta Pendirian Perseraon dan juga perseroan jelas berdomisili di IndonesiaPasal 7 Ayat 1Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih OwnerDi dalam akta pendirian, perseroan didirikan oleh 3 orang dan tercatat dalam akta pendirianPasal 7 Ayat 4Perseroan memperoleh status badan hukum apabila diterbitkannya Keputusan MenteriLegalAkta pendrian perseroan telah di sahkan oleh keputusan Menteri dengan di terbitkannya SK Menteri untuk akta pendirian Tersebut

XadadAfa

5

UU No. 40 Thn 2007 PERSEROAN TERBATAS

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 8 Ayat 1Akta pendirian memuat anggaran dasar LegalDalam akta pendirian tercantum anggaran dasarPasal 8 Ayat 2Dalam akta pendirian memuat keterangan lain berupa identitas diri dari : Pendiri PerseroanDireksi dan KomisarisDan juga mencatumkan nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian saham dan nilai nominal saham yang ditempatkan dan disetorLegalDalam akta pendirian telah mencantumkan keterangan lain seperti yang di maksudPasal 15Anggaran dasar memuat sekurang-kurang nya :Nama dan tempat keduduka perseroanMaksud dan tujuan perseroanJangka watu berdirinya perseroanBesarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetorJumlah saham, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap sahamLegalDalam anggaran dasar tercantum hal-hal yang diperintahkan dalam undang-undang ini

Pasal 8 ayat 1

6

UU No. 40 Thn 2007 PERSEROAN TERBATAS

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 8 Ayat 1Akta pendirian memuat anggaran dasar LegalDalam akta pendirian tercantum anggaran dasarPasal 8 Ayat 2Dalam akta pendirian memuat keterangan lain berupa identitas diri dari : Pendiri PerseroanDireksi dan KomisarisDan juga mencatumkan nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian saham dan nilai nominal saham yang ditempatkan dan disetorLegalDalam akta pendirian telah mencantumkan keterangan lain seperti yang di maksudPasal 15Ayat 1Anggaran dasar memuat sekurang-kurang nya :Nama dan tempat keduduka perseroanMaksud dan tujuan perseroanJangka watu berdirinya perseroanBesarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetorJumlah saham, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap sahamLegalDalam anggaran dasar tercantum hal-hal yang diperintahkan dalam undang-undang ini

Pasal 8 ayat 1

7

UU No. 40 Thn 2007 PERSEROAN TERBATAS

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 16Ayat 2Nama Perseroan harus di dahului dengab frase Perseroan Terbatas atau di singkat PTLegalSebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian, bahwa nama perseroan adalah PT. Armada Samudra Global yang mana di dahului dengan frasa PTPasal 17Ayat 1Perseroan mempunyai tempat kedudukan di dalam wilayah Negara Republik IndonesaiLegalPerseroan berdomisili di Jakarta Pusat yang mana adalah wilayah Negara Republik IndonesaPasal 18Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tercantum dalam anggaran dasar LegalDalam anggaran dasar perseroan tercantum makksud dan tujuan perseroan serta kegiatan usaha dari perseroanPasal 29Ayat 1Daftar perseroan diselenggarakan oleh MenteriLegalPerseroan telah mendapatkan pengesahan oelh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia derngan di keluarkannya Surat Keputusan dengan No. AHU-0022719.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 14 Maret 2012

Pasal 8 ayat 1

8

UU No. 40 Thn 2007 PERSEROAN TERBATAS

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 32Ayat 1Modal dasar perseroan paling sedikit Rp. 50.000.000,00- (lima puluh juta rupiah)LegalSebagaimana tercantum dalam Akta Pendirian, bahwa modal PT. Armada Samudra Global sebesar Rp. 20.000.000.000,00- (dau puluh milyar rupiah)Pasal 33Ayat 1Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuhLegalDari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 100% (seratus persen) oleh pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir dari Akta Pendirian PerseroanPasal 49Ayat 1Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiahLegalSudah jelas

Pasal 8 ayat 1

9

Pembahasan KeduaUndang-undang No. 8 Tahun 1997 Tentang DOKUMEN PERUSAHAAN

UU No. 8 Thn 1997 DOKUMEN PERUSAHAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 8 Ayat 1-2Setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 (Catatan terdiri dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal transaksi harian, atau setiap tulisan berisi keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan) dan wajib dibuat dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam bahasa IndonesiaFinanceDepartemen Finance telah membuat catatan keuangan dengan lengkap dan benar yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan yang sesuai dengan undag-undangPasal 9Catatan yang berbentuk neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, atau tulisan lain yang menggambarkan laba dan rugi, wajib di tandatangani oleh pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang bersangkutanFinanceCukup jelasPasal 10Catatan yanf di maksud dalam Pasal 9, wajib dibuat di atas kertasFinanceCukup jelas

Pasal 8 ayat 1

11

UU No. 8 Thn 1997 DOKUMEN PERUSAHAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 11Catatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang bersangkutanFinanceCukup jelasPasal 12Dokumen perusahaan dapat dialihkan kedalam mikrofilm atau media lainnyaFinanceDeapartemen Finance dapat membuat salinan dokumen salam bentuk softcopy (scan maupun foto)Pasal 13Setiap pengalihan dokumen perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 wajib dilegalisasiFinanceCukup jelasPasal 14Legalisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang bersangkutan dengan dibuatkan berita acaraFinanceCukup jelas

Pasal 8 ayat 1

12

Pembahasan KetigaUndang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang KETENAGAKERJAAN

UU No. 13 Thn 2003 KETENAGAKERJAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 5Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memeroleh pekerjaanCASudah jelas

Pasal 6Setiap pekerja/buruh memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusahaOwnerCukup jelasPasal 9Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraanCAPelatihan untuk meningkatkan kompetensi dari pekerja diberikan kepada setiap karyawan sesuai dengan bidang masing-masingPasal 12Ayat 1Pengusaha bertanggung jawab atas peningkatan dan/atau pengembangan kompetensi pekerjanya melalui pelatihan kerjaCAPelatihan dilaksanakan oelh perusahaan unuk menambah kompetensi dari masing-masing karyawanPasal 12Ayat 3Setiap pekerja/buruh memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnyaCASetiap karyawan di lingkungan PT. Armada Samudra Global memiliki kesempatan untuk yang sama untuk mengikuti pelatihan tanpa adanya diskriminasi

Pasal 8 ayat 1

14

UU No. 13 Thn 2003 KETENAGAKERJAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 35Ayat 3Pemberi kerja dalam mempekerjakan tenaga kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisikCAMelalui departemen CA, perusahan mendaftarkan seluruh karyawan untuk mengikuti program BPJS di samping program-program yang lain seperti Medical Check Up yang dilakukan setiap tahunnya bagi seluruh karyawan

Pasal 42Ayat 1Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjukCACukup JelasPasal 50Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruhCASetiap karyawan yang bekerja di lingkungan PT. Armada Samudra Global memiliki perjanjian kerja baik karyawan darat maupun crew kapalPasal 51Ayat 1Perjanjian dibuat secara tertulis atau secara lisanCADalam implementasi saat ini terdapat beberapa karyawan yang perjanjain kerjanya di lakukan secara lisan

Pasal 8 ayat 1

15

UU No. 13 Thn 2003 KETENAGAKERJAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 60Ayat 1Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu dapat mensyaratkan masa percobaan kerja paling lama 3 (tiga) bulanCAMasa percobaan 3 (tiga) bulan diterapkanPasal 63Ayat 1Dalam hal perjanjian kerja waktu tidak tertentu dibuat secara lisan, maka pengusaha wajib membuat surat pengangkatan bagi pekerja/buruh yang bersangkutanCASurat pengankatan telah diberikan kepada karyawan yang telah melalui percobaan 3 (tiga) bulanPasal 77Ayat 1danAyat 2Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) satu meliuti :7 (tujuh) jam 1(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1(satu) minggu untuk 6(enam) hari kerja dalam waktu 1(satu) minggu; atau8(delapan) jam 1(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1(satu) mingguCAWaktu kerja yang di gunakan di lingkungan PT. Armada Samudra Global mengikuti pasal 77 ayat 2 butir b yakni :8(delapan) jam 1(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1(satu) minggu

Pasal 8 ayat 1

16

UU No. 13 Thn 2003 KETENAGAKERJAAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 78Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat 2(dua) harusd memenuhi syarat :Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan;danWaktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3(tiga) jam dalam 1(satu) hari dan 14(empat) belas jam dalam 1(satu) mingguCAPerusahaan tidak menerapkan sistem kerja lembur bagi karyawan dalam artian tidak ada karyawan yang bekerja lebih dari 8 (delapan) jam dalam 1(satu) hari atau 40(empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu; Dan kalaupun karyawan yang bekerja melebihi batas waktu yang ditentukan, itu karena kemauan dari pekerja itu sendri tanpa ada paksaan dari perusahaanPasal 79Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruhCAPerusahaan memberikan waktu istirahat selama 30 menit setelah bekerja selama 4 jam secara terus menerus, istirahat mingguan adalah 2 hari untuk 5 hari kerja selama 1 minggu dan cuti diberikan sebanyak 12 hari dalam 1 tahun bagi karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus menerusPasal 80Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada pekerja/buruh untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanyaCAPerusahan dalm hal ini tidak membatasi karyawannya untuk melakukan ibadah dan juga perusahaan memfasilitasi tempat ibadah bagi karyawan (Mushola)

Pasal 8 ayat 1

17

Pembahasan KeempatUndang-undang No. 17 Tahun 2008 Tentang PELAYARAN

Pasal 8 ayat 1

18

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 4undang-undang ini berlaku untuk :Semua kegiatan angkutan di perairan, kepelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran, serta perlindungan lingkungan maritim di perairan IndonesiaSemua kapal asing yang berlayar di perairan Indonesia; dan Semua kapal berbendera Indonesia yang berada di luar perairan IndonesiaLEGAL danOPERATIONSudah jelasPasal 8Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angktan nasional dengan mengunakan kapal berbendra Indonesia serta diawaki oleh Awak Kapal berkewarganegaraan IndonesiaOPERATION dan CASeluruh Kapal PT. Armada Samudra Global berbendera Indoseia begitu juga seluruh Awak kapal yang mengoperasikan kapal PT. Armada Samudra Global adalah warga negara IndonesiaPasal 27Untuk melakukan kegiatan angkutan di peraiaran orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha wajib memiliki surat izin usahaOPERATIONPerusahaan telah mimiliki izin untuk melakukan kegiatan angkutan di perairan dari pemerintah (SIUPAL)

Pasal 8 ayat 1

19

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 35Tarif angkutan barang ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis, struktur, dan golongan yang ditetapkan oleh PemerintahOPERATIONdanMARKETINGSudah jelasPasal 40Perusahaan angkutan di perairan bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan penumpang dan/atau barang yang diangkutnyaPerusahaan angkutan di perairan bertanggung jawab terhadap muatan kapal sesuai dengan jenis jumlah yang dinyatakan dalam dokumen muatan dan/atau perjanjian atau kontrak pengangkutan yang telah disepakatiOPERATIONPerusahaan mengikuti instruksi dari pasal 40 ini dengan mengasuransikan semua angkutan baik Penumpang maupun Barang yang di angkut sesuai dengan perjanjian atau kontrak

Pasal 8 ayat 1

20

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 35Tarif angkutan barang ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis, struktur, dan golongan yang ditetapkan oleh PemerintahOPERATIONdanMARKETINGCukup jelasPasal 117 Ayat 1Keselamatan dan keamanan angkutan diperairan yaitu kondisi terpenuhinya persyaratan :Kelaiklautan kapalKenavigasianOPERATION,TECHNICALLOGISTICDanQSHECukup jelasPasal 117Ayat 22. Kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib dipenuhi setiap kapal sesuai dengan daerah pelayarannya yang meliputi :Keselamatan kapalPencegahanpencemaran dari kapalPengawakan kapalOPERATION,TECHNICAL,LOGISTICQSHEDanCACukup jelas

Pasal 8 ayat 1

21

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANGaris muat kapal dan pemuatanKesejahteraan Awak kapal dan kesehatan penumpangStatus hukum kapalManajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal; danManajemen keamanan kapalPasal 117 Ayat 3Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapalOPERATIONTECHNICALLOGISTICQSHE,DanCADepartemen terkait selalu memperbaharui seluruh surat kapal yang berkaitan dengan kaliklautan kapal sepert :Surat lauSurat keselamatanSertifikat pengawakan minimumSMC, IOOP, IAPP, SEWAGE, ISPSDan lain-lain

Pasal 8 ayat 1

22

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 118Kenavigasian sebagimana dimaksud dalam pasal 117 ayat (1) huruf b terdiri dari :Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;TelekomunikasiPelayaranHidrorafi dan MeteorologiAlur dan perlintasanPengerukan dan reklamasiPemanduanPenanganan kerangka kapal; danSalvage dan pekerjaan bawah airOPERATIONCukup JelasPasal 130Setiap kapal yang memperoleh sertifikat sebagaimana dimaksud dalam pasal 126 ayat (1) (Kapal yang dinyatakan memenuhi persyaratan keselamatan kapal diberi sertifikat keselamatan oleh Menteri) wajib dipelihara sehingga tetap memenuhi persyaratan Keselamatan KapalOPERATIONTECHNICALQSHE,Departemen terkait selalu memperbaharui sertifikat keselamatan yang tentunya juga dengan memelihara kondisi kapal agar sertifikat tersebut dapat di perbaharuiPasal 131Kapal sesuai dengan jenis, ukuran, dan daerah pelayarannya wajib dilengkapi dengan perlengkapan navigasi dan/atau navigasi elektronika kapal yang memenuhi persyaratanOPERATIONTECHNICALLOGISTICSeluruh kapal PT. Armada Samudra Global telah dilengkapi dengan sistem navigasi bersertifikat yang memenuhi persyarata

Pasal 8 ayat 1

23

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 135Setiap kapal wajib diawaki oleh Awak Kapal yang memnuhi persyaratn dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan internasionalCAdanPORT CAPTAINDepartemen terkait selalu merekrut awak kapal yang bersertifikat dan memenuhi kualifikasi persyaratan dan kompetensi sesuai dengan ketentuan nasional dan internasionalPasal 136Nakhkoda dan Anak Buah Kapal untuk kapal berbendera Indonesia harus warga negara IndonesiaCAOPERATIONCukup JelasPasal 138Nakhoda wajib berada di kapal selama berlayarPort CaptainCAOPERATIONPort Captain bersama Departemen terkait memastikan Nakhoda berada di atas kapal selama kapal berlayar dan apabila ada Nakhoda yang melanggar aturan ini akan diberikan sanksi tegas berupa pemecatan

Pasal 8 ayat 1

24

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 142Anak Buah Kapal wajib menaati perintah Nakhoda secara tepat dan cermat dan dilarang meninggalkan kapal tanpa izin NakhodaPORT CAPTAINCAPort Caption bersama departemen terkait selalu memberikan penyuluhan terkait pasal ini kepada seluruh Anak Buah Kapal maupun NakhodaPasal 143Nakhoda berwenang memberikan tindakan disiplin atas pelanggaran yang dilakukan setiap Anak Buah Kapal yangMeninggalkan Kapal tanpa izin NakhodaTidak kembali ke kapal pada waktunyaTidak melaksanakan tugas deng baikMenolak perintah penugasanBerperilalku tidak tertibBerperilaku tidak layakCAPTAINDan PORT CAPTAINCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

25

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 151Setiap Awak Kapal berhak mendapatkan kesejahteraan yang meliputi :GajiJam kerja dan jam istirahatJaminan pemberangkatan ke tempat tujuan dan pemulangan ke tempat asalKompensasi apabila kapal tidak dapat beroperasi karena mengalami kecelakaanKesempatan mengembangkan karierPemberian akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan atau minuman, danPemeliharaan dan perawatan kesehatan serta pemberian asuransi kecelakaan kerjaCADan PORT CAPTAINCukup jelas

Pasal 157Pemilik, operator kapal, atau Nakhoda harus segera melaporkan secara tertulis kepada Menteri apabila terjadi perombakan kapal yang menyebabkan perubahan data yang ada dalam Surat UkurOPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

26

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 165Kapal berkebangsaan Indonesia wajib mengibarkan bendera Indonesia sebagai tanda kebangsaan kapalOPERATIONDan PORT CAPTAINSeluruh kapal PT. Armada Samudra Global mengibarkan bendera Indonesia di atas kapal

Pasal 175Pemilik dan/atau operator kapal bertanggung jawab pada setiap kerusakan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dan hambatan di laut, sungai, dan danu yang disebabkan oleh pengoperasian kapalnyaOPERATIONTECHNICALDanLOGISTICPemilik atau Operator kapal bertangung jawab memperbaiki atau pun mengganti dengan yang baru seluruh alat navigasi untuk menunjang pengoperasian kapalPasal 181Pemilik dan/atau operator kapal bertanggung jawab pada setiap kerusakan Telekomunikasi-Pelayaran dan hambatan di laut, sungai, dan danu yang disebabkan oleh pengoperasian kapalnyaOPERATIONTECHNICALDanLOGISTICPemilik atau Operator kapal bertangung jawab memperbaiki atau pun mengganti dengan yang baru seluruh alat telekomunikasi untuk menunjang pengoperasian kapal

Pasal 8 ayat 1

27

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 202Pemilik dan/atau operator kapal wajib melaporkan kerangka kapalnya yang berada di Perairan Indonesia kepad Instansi yang berwenangOPERTIONCukup Jelas

Pasal 213Pemilik, operator kapal atau Nakhoda wajib memberitahukan kedatngan kapalnya di pelabuhan kepada syahbandaOPERATIONDanPORT CAPTAINCukup JelasPasal 214Nakhoda wajib mengisi, menandatangani dan melaporkan warta kapal kepada syahbandar seketika pada saat kapal tiba di pelabuhan untuk dilakuka pemeriksaanPORT CAPTAINDanCAPTAINPort Captain memastikan akan hal itu

Pasal 8 ayat 1

28

UU No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 219Setiap kapal yang berlayar wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan oleh SyahbandarOPERTIONCukup Jelas

Pasal 213Pemilik, operator kapal atau Nakhoda wajib memberitahukan kedatngan kapalnya di pelabuhan kepada syahbandaOPERATIONDanPORT CAPTAINCukup JelasPasal 227Setiap awak kapak wajib mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran lingkungan yang bersumber dari kapalCA,PORT CAPTAINDan QSHECukup Jelas

Pasal 231Pemilik atau operator kapal bertanggung jawab terhadap pencemaran yang bersumber dari kapalnyaQSHEDan PORT CAPTAINCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

29

PembahasanKelima

Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2010 Tentang

ANGKUTAN DI PERAIRAN

Pasal 8 ayat 1

30

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 5Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan IndonesiaOPERATIONDanCASeluruh Kapal PT. Armada Samudra Global menggunakan Bendera Indonesia dan diawaki oleh Awak Kapal berkewarganegaraan Indonesia

Pasal 6Kegiatan angkutan laut dalam negeri dilaksanakan dengan trayek tetap dan teratur serta dapat dilengkapi dengan trayek tidak tetap dan tidak teraturOPERATIONCukup JelasPasal 11Ayat 1Pengoperasian kapal pada jaringan trayek tetap dan teratur dilakukan oelh perusahaan angkutan laut nasional dengan mempertimbangkan :Kalaiklautan kapalMenggunakan kapal berbendera Indonesia dan diawaki oleh awak kapal berkewarnegaraan IndonesiaKeseimbangan permintaan dan tersedianya ruanganKondisi alur dan fasilitas pelabuhan yang disinggahi; danTipe dan ukuran kapa sesuai dengan kebutuhan OPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

31

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 92Badan usaha atau orang perseorsangan warga negara Indonesia yang akan melakukan kegiatan usaha angkutan di perairan wajib memiliki :Izin usaha angkutan di perairanIzin usaha jasa terkait dengan angkutan di perairan; dan/atauIzin operasi angkutan di perairanOPERTIONPT. Armada Samudra Global memiliki izin terkait seperti SIUPAL

Pasal 94Ayat 1Izin usaha angkutan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 huruf a diberikan oleh:Menteri bagi badan usaha yang melakukan kegiatan pada lintas pelabuhan antar propinsi dan internasionalGubernur provinsi yang bersangkutan bagi badan usaha yang berdomisili dalam wilayah provinsi dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi; atauBupati/Walikota yang bersangkutan bagi badan usaha yang berdomisili dalam wilayah Kabupaten/Kota dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah Kabupaten/KotaOPERATIONCukup Jelas, Seperti SIUPAL yang dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan, Direktorat Jendral Perhubungan Laut

Pasal 8 ayat 1

32

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 95Untuk memperoleh izin usaha angkutan laut, badan usaha mengajukan pemohonan kepada Menteri, Gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangan disertai dengan dokumen persyaratanOPERATIONPrusahaan mengajukan permohonan kepada Menteri dengan memenuhi persyaratan, maka dari itu perusahaan mendapatkan izin berupa SIUPALPasal 123Untuk memeproleh izin usaha angkutan di perairan pelabuhan, badan usaha mengajukan permohonan kepada gubernur disertai dengan dokumen persyarataOPERATIONCukup JelasPasal 127Untuk memperoleh izin usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut, badan usaha mengajukan permohonan kepada Gubernur disertai dengan dokumen persyaratanOPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

33

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 128Perusahaan penyewaan peralatan angkutan laut atau peralatan jasa terkait dengan angkutan laut yang telah mendapat izin usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 127 wajib :Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin usahanyaMelakukan kegiatan operasional secara terus menerus paling lama 3 (tiga) bulan setelah izin usaha diterbitkanMematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnyaMenyampaikan laporan bulana kepada pemberi izinMelaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jwab da/atau pemilik perusahaan da/atau domisili perusahaan kepada pemberi izin; danMelaporkan setiap pembukaan kantor cabang OPERATIONCukup jelas

Pasal 8 ayat 1

34

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 144Ayat 1Izin usaha perantara jual beli dan/atau sewa kapal diberikan oleh MenteriOPERATIONCukup jelas

Pasal 144Ayat 2Izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah memenuhi persyaratanMemiliki akte pendirian perusahaanMemiliki nomor pokok wajib pajakMemiliki modal usahaMemiliki penanggung jawabMemiliki surat keterangan domisili perusahaan; danMemiliki tenaga ahli di bidang perantara jual beli dan/atau sewa kapal yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihanOPERATIONPerusahaan memenuhi semua persyaratan yang diberikan yang dibuktikan dengan adanya izin usaha sebagaimana dimaksud

Pasal 8 ayat 1

35

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 146Perusahaan jual beli dan/atau sewa kapal yang telah mendapat izin usaha sebagaimana di maksud dalam pasal 145 wajib :Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin usahanyaMelakukan kegiatan operasional secara terus menerus paling lama 3 (tiga) bulan setelah izin usaha diterbitkanMematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnyaMenyampaikan laporan bulana kepada pemberi izinMelaporkan apabila terjadi perubahan penanggung jwab da/atau pemilik perusahaan da/atau domisili perusahaan kepada pemberi izin; danMelaporkan setiap pembukaan kantor cabang OPERATIONCukup jelas

Pasal 8 ayat 1

36

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 162Ayat 1Untuk dapat melakukan kegiatan angkutan laut khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 161 (Izin operasi angkutan di perairan sebagaimana di maksud dalam pasal 92 huruf C terdiri atas, a. Izin operasi angkutan laut khusus; b. Izin operasi angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri) , pelaksana kegiatan angkutan laut khusus wajib memiliki izin operasi yang diberikan oleh MenteriOPERATIONCukup Jelas

Pasal 162 Ayat 2Izin operasi sebagaimana di masksuda pada ayat (1) diberikan setelah memenuhi persyaratanAdminstrasi yang meliputi :Memiliki akte pendirian perusahaanMemiliki NPWPMemiliki penaggung jawabMemiliki surat keterangan domisili perusahanMemiliki izin usaha dari intansi pembina usaha pokoknyaOPERATIONPerusahaan sudah memnuhi persyaratan Administrasi dan Teknis sesuai permintaan

Pasal 8 ayat 1

37

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANb. Teknik yang meliputi :Memiliki paling sedikit 1 (satu) unit kapal berbendera Indonesia yang laik laut dengan ukuran dan tipe kapal disesuaikan dengan jenis usaha pokoknya yang dibuktikan dengan salinan grosse akta, surat ukur, dan sertifikat keselamata kapal; danMemiliki tenaga ahli di bidang ketatalaksanaan pelayaran niaga, nautika, dan/atau teknikaOperationCukup Jelas

Pasal 163Untuk memperoleh izin operasi angkutan laut khusus, pelaksana kegiatan angkutan laut khusus mengajuan permohonan kepada Menteri disertai dengan dokumen persyaratan sebagaimana di maksud dalam pasal 162OPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

38

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 166Untuka dapat melakukan kegiatan angkutan seungai dan danau untuk kepentingan sendiri, pelaksana kegiatan angkutan sungai dan danau utnuk kepentingan sendiri wajib memiliki izin operasi yang diberikan oelh bupati/walikota sesuai dengan domisili kegiatan usaha pokoknyaOperationCukup Jelas

Pasal 167Untuk memperoleh izin operasi angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri, pelaksana kegiatan angkutan angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri mengajuan permohonan kepada bupati/walikota disertai dengan dokumen persyaratan OPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

39

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 168Pelaksana kegiatan angkutan sungai dan danau untuk kepentingan sendiri yang telah mendapat izin operasi wajib :Melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam izin operasinyaMelakukan kegiatan operasional secara terus menerus paling lama 6 (enam) bulan setelah izin operasi diterbitkanMematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnyaMelaporkan secara tertulis kegiatan operasinya setiap tahun kepada pemberi izin; danMelaporkan secara tertulis apabila terjadi perubahan nama penanggung jawab , pemilik perusahaan, atau domisili perusahaanOPERATIONCukup Jelas

Pasal 170Tarif angkutan diperairan terdiri dari atas tarif angkutan penumpang dan tarif angkutan barangMARKETINGOPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

40

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 172Tarif angkutan barang sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 ditetapkan oelh penyedia jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna dan penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis, struktur, dan golongan yang ditetapkan oleh MenteriMARKETING,OPERATIONPerusahaan menentukan tarif angkutan barang dengan kesepakatan antara Pengguna dan Perusahaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Menteri

Pasal 177Ayat 1 danAyat 2Perusahaan angkutan di perairan wajib mengangkut penumpang dan/atau barang terutama angkutan pos yang disepakati dalam perjanjian pengangkutanPerjanjian pengangkutan sebagaimana dimaksud dengan karcis penumpang atau dokumen muatanOPERATIONPerusahaan melakukan kewajiban sesuai yang dimaksud dan juga semua perjanjian pengangkutan disertai dengan dokumen muatanPasal 180Perusahaan angkutan di perairan bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan penumpang dan/atau barang yang diangkutnyaOPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

41

PP No. 20 Thn 2010 ANGKUTAN DI PERAIRAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 181Ayat 1Dan Ayat 2Perusahaan angkutan di perairan bertanggung jwab atas akibat yang ditimbulkan oleh pengoperasian kapalnyaTanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap :Kematian atau lukanya penumpang yang diangkutMusnah, hilang, atau rusaknya barang yang diangkutKeterlambatan angkutan penumpang da/atau barang yang diangkut; atauKerugian pihak ketiga OPERATIONPerusahaan bertanggung jawab atas akibat yang ditimbulkan oleh pengoperasian kapal sekaligus bersepakat dengan pengguna untuk menentukan batas tanggung jawab utnuk pengangkutan barang sesuai dengan perundang-undanganPasal 181Ayat 3Perusahaan angkutan di perairan wajib mengasuransikan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan melaksanakan asuransi perlindungan dasar penumpang umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganOPERATIONPerusahaan mengasuransikan tanggung jawabnya dan melaksanakan asuransi perlindungan dasar penumpang umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Pasal 8 ayat 1

42

PP No. 17 Thn 2008 PELAYARAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal184Ayat Pengangkutan barang khusus dan barang berbahaya harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undanganOPERATIONPerusahan melakukan pengangutan barang khusus sesuai dengan peraturan perundang-undanganPasal 181Ayat 2Pengangkutan barang khusus dan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan kapal yang dirancang khusus dan memenuhi persyaratan :Penanganan bongkar muat, penumpukan, dan penympanan selama berada di kapal serta pengemasan, penumpukan, dan penyimpanan di pelabuhanKeselamatan sesuai dengan peraturan dan standar, baik nasional maupun internasional, bagi kapal khusus pengangkut barang berbahaya; danPemberian tanda tertentu sesuai dengan barang berbahaya yang diangkutOPERATIONPerusahaan mengikuti instruksi yang ada pada pasal 184 ayat (2) dalam melakukan kegiatan pengangkutan untuk barang khusus dan barang berbahaya

Pasal 8 ayat 1

43

Pembahasan KeenamPeraturan pemerintah No. 2 Tahun 1969 Tentang PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

Pasal 8 ayat 1

44

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 6Pengusahaan pelayaran dalam negeri, pelayaran luar negeri dan pelayaran khusus oleh perusahaan-perusahaan pelayaran Indonesia dilakukan dengan kapal-kapal berbendra IndonesiaOPERATIONPerusahaan mengoperasikan kapal-kapal berbendera Indonesia

Pasal 9Penyelenggaraan pelayaran nusantara dilakukan oleh kapal-kapal berbendera Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang berlakuOPERATIONPerusahaan melakukan pelayaran nusantara dengan kapal-kapal berbendera Indonesia sesuai dengan perundang-undangan yang berlakuPasal 13Ayat 1 DanAyat 2Pengusahaan pelayaran dalam negeri, luar negeri, per-veem-an dan ekpedisi muatan kapal laut hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin usaha sesuai ketentuan-ketentuan dalam peraturan iniPerizinan termaksud ayat (1) pasal ini diselenggarakan berdasarkan azas-azas pertimbangan:Adanya pola trayek angkutan yang ditetapkan dan tersedianya barang-barang untuk diangkutKelancaran arus barang secara tetap dalam rangka trayek angkutan ke seluruh wilayah

OPERATION1. Cukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

45

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANAdanya pengawasan terhadap arus barang yang berencana dan pengawasan gerak kapal yang kontinuTersedianya fasilitas-fasilitas dermaga, tambatan, pergudangan, dan penimbunan disuatu pelabuhanMemajukan perkembangan perdagangan dan sosial-ekonomi nasionalMeningkatkan keahlian pengusahaanAdanya penggunaan dan pengerahan modalKetentraman serta kegairahan kerja dalam perusahaanDigunakannya keuntungan sejauh mungkin untuk investasi, memajukan dan memperkembangkan daya kemampuan usaha dan kesejahteraan pada buruh/pegawai2. Perusahaan mendapat izin terkait berdasarkan azas-azas dalam pasal 13 ayat (2)

Pasal 8 ayat 1

46

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 14Perusahaan bertanggung jawab sebagai pengangkut barang kepada pemilik barang sejak saat menerima barang dari pengirim sampai saat menyerahkan barang yang diangkutnya kepada penerima sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau syarat-syarat perjanjian pengangkutan atau kelaziman-kelaziman yang berlaku dalam bidang pelayaranOPERATIONPerusahaan menjalankan kegiatannya berdasarkan kontrak kerja dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yag berlaku, dan juga perusahaan berkesepakatan dengan pengguna untuk menentukan batas tanggung jawab barang yang di angkutPasal 15Untuk mendapatkan izin pengusahaan pelayaran nusantara harus dipenuhi syaratsyaratsebagai berikut:

a. i. merupakan perusahaan pelayaran milik Negara atau ii. merupakan perusahaan milik Daerah sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku atau iii. merupakan badan hukum berbentuk perseroan terbatas, menurutketentuan perundang-undangan yang berlaku;OPERATIONPerusahan mendapat izin untuk

Pasal 8 ayat 1

47

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANb. memiliki satuan kapal lebih dari satu unit dengan jumlah minimal 3.000 m3 isikotor dengan memperhatikan syarat- syarat teknis/nautis dan perhitunganuntung rugi;c. tersedianya modal kerja yang cukup untuk kelancaran usaha atas dasarnorma-norma ekonomi perusahaan;d. melaksanakan kebijaksanaan umum Pemerintah di bidang penyelenggaraanangkutan laut nusantara.Pasal 16Perusahaan pelayaran nusantara yang telah mendapatkan izin menurut pasal 15 wajibmelaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut di bawah ini :a. melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam surat izin;b. mengumumkan kepada umum peraturan perjalanan kapal, tarif dan syarat-syarat pengangkutan;OPERATIONPerusahan melaksanakan kewajiban yang ada di pasal 16

Pasal 8 ayat 1

48

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANc. menerima pengangkutan penumpang, barang, khewan dan pos, satu dan lain sesuaidengan persyaratan teknis kapal;d. memberikan prioritas pengangkutan kepada barang-barang sandang-pangan, bahanbahanindustri dan ekspor;e. memberitahukan pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri tarif pengangkutan yangdipergunakan, manifest dan keanggotaan conference atau bentuk kerjasama lainnyaserta informasi-informasi lainnya yang dianggap perlu;f. hal-hal lain yang ditentukan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknya..Pasal 20Izin pelayaran samudra dekat diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknyaOPERATIONCukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

49

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 21Izin pelayaran samudra diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknyaOPERATIONCukup jelasPasal 22Perusahaan pelayaran yang mendapat izin penyelenggaraan pelayaran samudera dekatmenurut pasal 20, dan perusahaan pelayaran samudera yang telah mendapatkan izin usahamenurut pasal 21 wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan tersebut di bawah ini:a. melaksanakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam surat izin:b. mengumumkan kepada umum peraturan perjalanan kapal dan tarif pengangkutan;c. menerima pengangkutan penumpang, barang, hewan dan pos, satu dan lain sesuai dengan persyaratan teknis kapal;OPERATIONPerusahaan melaksanakan ketentuan-ketentuan seperti yang disebutkan

Pasal 8 ayat 1

50

PP No. 2 Thn 1969 PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANd. memberitahukan pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri tarif pengangkutan yangdipergunakan, manifest dan keanggotaan conferences atau bentuk kerjasama lainnyaserta bahan-bahan informasi lainnya yang dianggap perlu;e. hal-hal lain yang ditetapkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

Pasal 8 ayat 1

51

Pembahasan KetujuhPeraturan pemerintah No. 7 Tahun 200 Tentang KEPELAUTAN

Pasal 8 ayat 1

52

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 2Ayat 1Setiap pelaut yang bekerja pada kapal niaga, kapal penangkap ikan, kapal sungai dan danau harus mempunyai kualifikasi keahlian atau keterampilan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah iniCADanPORT CAPTAINSetiak awak kapal yang direkrut oleh perusahaan, adalah awak kapal yang memiliki kualifikasi dan keahlian sebagai mana diatur dalam undang-undang iniPasal 3Ayat 1DanAyat 2Setiap awak kapal harus memiliki sertifikat kepelautanJenis sertifikat kepelautan yang dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari a. Sertifikat Keahlian Pelaut b. Sertifikat Keterampilan PelautCADanPORT CAPTAINSetiap awak kapal yang di pekerjakan oleh PT. Armada Samudra Global adalah pelaut yang memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut dan Sertifikat Keterampilan Pelaut karena itu adalah salah satu SOP standar perusahaan.Pasal 7Ayat 1Pada setiap kapal yang berlayar harus berdinas :Seorang nakhoda dan beberapa perwira kapal yang memilkiki sertifikat keahlian pelaut dan sertifikat keterampilan pelaut sesuai dengan daerah pelayaran, ukuran kapal, jenis kapal dan daya gerak kapalSejumlah rating yang memiliki sertifikat keahlian pelaut da/atau sertifikat keterampilan pelaut sesuai dengan jenis tugas, ukuran dan tata susunan kapalCA,PORTCAPTAIN DanOPERATIONPada setiap kapal yang berlayar berdinas Seorang Nakhkoda dan beberapa perwira dan juga Rating yang memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut dan Sertifikat Keterampilan Pelaut sesuai SOP standar perusahaan.

Pasal 8 ayat 1

53

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 8Kewenangan jabatan diatas kapal diberikan kepada pemegang sertifikat keahlian pelaut sebagaimana dimaksud dalam 5, sesuai dengan jenis dan tingkat sertifikat yang dimiliki

PASAL 5 :(1) Sertifikat Keahlian Pelaut Nautika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, terdiri dari :a. Sertifikat Ahli Nautika Tingkat I; b. Sertifikat Ahli Nautika Tingkat II;c. Sertifikat Ahli Nautika Tingkat III; d. Sertifikat Ahli Nautika Tingkat IV; e. Sertifikat Ahli Nautika Tingkat V; Sertifikat Ahli Nautika Tingkat Dasar.

(2) Sertifikat Keahlian Pelaut Teknik Permesinan sebagimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf b terdiri dari :a. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat I;

CADanPORT CAPTAINKewenangan diatas kapal diberikan kepada pemegang sertifikat keahlian pelaut sebagaimana dalam pasal 5 PP No. 7 Thn. 2000.

Pasal 8 ayat 1

54

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANb. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat II; c. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat III;d. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat IV; e. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat V; f. Sertifikat Ahli Teknika Tingkat Dasa.(3) Sertifikat Keahlian Pelaut Radio Elektronika sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) huruf c terdiria. Sertifikat Radio Elektronika Kelas I;b. Sertifikat Radio Elektronika Kelas II;c. Sertifikat Operator Umum; d. Sertifikat Operator Terbatas. Pasal 15Ayat 1Setiap pelaut yang bekerja di kapal dengan ukuran kurang dari GT.35 untuk kapal jenis tertentu, ukuran GT.35atau lebih untuk kapal dengan tenaga penggerak mesin, dan ukuran GT.105 atau lebih untuk kapal tanpa penggerak mesin harus disijil oleh pejabat Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri.CADepartemen CA memberi arahan kepada awak kapal agar di sijil apabila bekerja di kapal yang diatur agar awak kapalnya harus disijil

Pasal 8 ayat 1

55

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 21(1) Jam kerja bagi awak kapal ditetapkan 8 (delapan) jam setiap hari dengan 1 (satu) hari libur setiap minggu danhari-hari libur resmi; (2) Perhitungan gaji jam kerja bagi awak kapal ditetapkan 44 (empat puluh empat) jam setiap minggu.(3) Jam kerja melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan dipekerjakan pada hari-hari libur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dihitung lembur;(4) Setiap awak kapal harus diberikan waktu istirahat palin sedikit 10 (sepuluh) jam dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) jam yang dapat dibagi 2 (dua), yang salah satu diantaranya tidak kurang dari 6 (enam) jam kecualidalam keadaan darurat. CA1. Setiap awak kapal dipekerjakan 8 (delapan) jam setiap hari dengan 1 (Satu) hari libur setiap minggu dan hari-hari libur resmi sesuai Undang-undang yang telah ditentukan2.Perhitungan gaji karyawan dihitung berdasarkan pasal 21 ayat (2)3. Jam kerja melebihi ketentuan akan dihitung jam lembur4. Setiap awak kapal akan diberikan jatah paling sedikit 10 (sepuluh) jam setiap hari untuk istirahat dan dapat dibagi menjadi dua (dua) periode dan salah satunya tidak kurang dari 6 jam

Pasal 8 ayat 1

56

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 22Ayat 1DanAyat 2(1) Upah minimum bagi awak kapal dengan jabatan terendah ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan, berdasarkan ketentuan upah minimum tenaga kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.(2) Upah lembur per jam dihitung dengan rumus : Upah Minimum x 1,25190CAUpah awak kapal diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlakuPasal 25(1) Pengusaha angkutan di perairan wajib menyediakan makanan dan alat-alat pelayanan dalam jumlah yang cukup dan layak untuk setiap pelayaran bagi setiap awak kapal di atas kapal.(2) Makanan harus memenuhi jumlah, ragam serta nilai gizi dengan jumlah minimum 3600 kalori perhari yang diperlukan awak kapal untuk tetap sehat dalam melakukan tugas-tugasnya di kapal.CAPT. Armada Samudra Global menyediakan makanan dan alat-alat pelayanan dalam jumlah yang cukup dan layak untuk setiap pelayaran bagi setiap awak kapal di atas kapalPengaturan makanan memnuhi jumlah kalori sebanyak 3600 kalori perhari

Pasal 8 ayat 1

57

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(3) Air tawar harus tetap tersedia di kapal dengan jumlah yang cukup dam memenuhi standar kesehatan. (4) Alat-alat pelayanan seperti peralatan dapur dan atau peralatan memasak, serta perlengkapan ruang makan harustersedia dalam jumlah yang cukup dan baik.(3) Air tawar yang disediakan PT. Armada Samudra Global dalam jumlah yang cukup dan memenuhi standar kesehatan(4) Alat-alat pelayanan dapur dan atau peralatan memasak serta perlengkapan ruang makan tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam keadaan baik untuk digunakan oleh awak kapalPasal 28Pengusaha angkutan di perairan wajib menanggung biaya perawatan dan pengobatan bagi awak kapal yang sakit atau cidera selama berada di atas kapalCAPerusahaan menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan bagi awak kapal yang sakit atau cidera selama berada di atas kapalPasal 31(1) Jika awak kapal meninggal dunia di atas kapal, pengusaha angkutan di perairan wajib menanggung biayapemulangan dan penguburan jenasahnya ke tampat yang dikehendakisepanjang keadaan memungkinkan.CAPerusahaan menanggun biaya pemulangan dan penguburan jenasah awakn kapal yang meninggal dunia diatas kapal

Pasal 8 ayat 1

58

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(2) Jika awak kapal meninggal dunia, pengusaha angkutan di perairan wajib membayar santunan :a. Untuk meninggal karena sakit besarnya santunan minimal Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah);b. Untuk meninggal dunia akibat kecelakaan kerja besarnya santunan minimal Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah).(3) Santunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberikan kepada ahli warinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(2) Cukup jelas(3) Cukup jelasPasal 33(1) Ketentuan luas lantai ruang tidur untuk awak kapal adalah :a. Paling sedikit 2.00 m2 untuk kapal-kapal kecil dari GT.500;b. Paling sedikit 2.35 m2 untuk kapal-kapal dengan ukuran GT.500 keatas;c. Paling sedikit 2.78 m2 untuk kapal-kapal dengan ukuran GT. 3000 keatas.CA,TECHNICAL, OPRATIONDan QSHEDivisi terkait mematuhi aturan ini dan mengikuti semua instruksi dalam pasal 33 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), dan ayat (8)

Pasal 8 ayat 1

59

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(2) Setiap perwira harus mempunyai satu kamar tidur untuk sendiri, sedangkan untuk rating satu kamar tidur 2 (dua) orang, kecuali di kapal-kapal penumpang;(3) Untuk kamar tidur rating di kapal-kapal penumpang yang satu kamar tidur terdapat 4 (empat) tempat tidur , maka luas lantai per orang minimal 2,22 M2.(4) Luas lantai sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) , termasuk luas lantai untuk menempatkan tempat tidur, meja, lemari, laci tempat menyimpan dan kursi.(5) Bagi setiap awak kapal diharuskan disediakan sebuah tempat tidur yang layak tidak boleh diletakkan rapat satu sama lain.

Pasal 8 ayat 1

60

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(6) Tinggi langit-langit kamar tidur minimal 190 cm dari lantai.(7) Jika suatu kamar tidur dilengkapi tempat tidur bertingkat, tempatlantai, dan tempat tidur atas , di pertengahan tinggi antara tempat tidur bawah dan sisi bawah langit(8) Semua kamar tidur yang telah dilengkapi dengan tempat tidur, lemari, laci tempat menyimpan, meja dan kharus mempunyai kenyamanan yang layak. Pasal 34Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruang makan baik untuk perwira maupun rating yang dilengkapi dengan pantry, meja dan kuris makan yang layak. CA,TECHNICAL,QSHESetiap kapal telah dilengkapi dengan ruan pantry yang dilengkapi dengan kebutuhan untuk awak kapal serta layak untuk digunakan

Pasal 8 ayat 1

61

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGANPasal 35Setiap kapal harus dilengkapi ruangan atau ruangan-ruangan untuk bersantai bagi awak kapal jika tidak sedang bertugas yang cukup luas disesuaikan dengan ukuran kapal dan jumlah awak kapal.CA,TECHNICALDan QSHESetiap kapal telah dilengkapi dengan ruang untuk bersantai bagi awak kapal yang cukup luas dan disesuaikan dengan ukuran dan jumlah awak kapal dengan tata ruang yang memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi setaip awak kapal

Pasal 36(1) Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup dan layak untuk seluruh awak kapal.(2) Fasilitas sanitasi berupa jamban untuk setiap kapal, selain kapal penumpang adalah : a. Kapal lebih kecil dari GT.800 minimum sebanyak 3 (tiga) buah;b. Kapal dengan ukuran GT.800 keatas minimum 4 (empat) buah; c. Kapal dengan ukuran GT.3000 keatas minimum sebanyak 6 (enam) buah.CA,TECHNICAL,QSHE(1) Setiap kapal dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup dan layak untuk seluruh awak kapal(2) Cukup jelas

Pasal 8 ayat 1

62

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(3) Fasilitas sanitasi berupa kamar mandi dan tempat cuci untuk setiap kapal selain kapal penumpang diluar fasilitas kamar mandi yang ada ditentukan :a. Minimum 1 (satu) kamar mandi untuk 8 (delapan) orang awak kapal;b. Minimum 1 (satu) tempat cuci untuk 8 (delapan) orang awak kapal (3) Cukup jelas

Pasal 37(1) Setiap kapal dengan jumlah awak kapal 15 (lima belas) orang atau lebih harus dilengkapi dengan ruang perawatan kesehatan yang layak dan memiliki kamar mandi dan jamban tersendiri; (2) Fasilitas ruang perawatan kesehatan tidak boleh dipergunakan untuk keperlua-keperluan lain selain untukperawatan orang sakit. CA,TECHNICAL,QSHE,LOGISTICCukup jelasSetiap awak kapal diarahkan oleh Divisi HR (crewing) agar tidak menggunakan Fasilitas ruang perawatan kesehatan yang ada diatas kapal untuk keperluan lain-lain dan hanya digunakan untuk keperluan perawatan orang sakit

Pasal 8 ayat 1

63

PP No. 7 Thn 2000 KEPELAUTAN

PASALRINGKASAN MATERIPICKETERANGAN(3) Pada setiap kapal harus tersedia obat-obatan dan bahan-bahan pembalut dalam jumlah yang banyak.(4) Untuk pemberian pelayanan kesehatan dikapal, Nahkoda dalam keadaan tertentu dapat meminta bantuan nasehat dari tenaga medis di darat.(3) Deaprtemen terkait bekerjasama untuk menyediakan obat-obatan dan bahan-bahan pembalut dalam jumlah yang banyak(4)Cukup Jelas

Pasal 8 ayat 1

64