Lebih dari 160.000 Siswa Menerima Manfaat · madrasah berhasil ditingkatkan dan ... mewujdukan...
Transcript of Lebih dari 160.000 Siswa Menerima Manfaat · madrasah berhasil ditingkatkan dan ... mewujdukan...
Lebih dari 160.000 Siswa Menerima Manfaat
Edisi No. 04
2014
Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara
USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,
Tenaga Kependidikan, dan Siswa
Butuh informasi pendidikan bemutu?
www.prioritaspendidikan.org
USAID PRIORITAS:
Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities
for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators, and Students
Kutipan Berita
”Program
USAID
PRIORITAS
telah berhasil
meningkatkan
mutu
pendidikan dasar di
Labuhanbatu. Saya berharap
pada 2015, seluruhnya
sudah melaksanakan
akselerasi sesuai dengan
Program USAID
PRIORITAS.” - Bupati
Labuhanbatu Dr. H. Tigor Panusunan
Siregar Sp.PD, Koran Sindo, Mutu
Pendidikan Dasar Labuhanbatu
Meningkat, Sabtu (8/3).
"Untuk itu saya
berharap agar
program ini
dapat
berkelanjutan
dan berkembang ke semua
sekolah. Artinya, tidak hanya
24 sekolah yang menjadi mitra
USAID Prioritas tetapi seluruh
sekolah serta semua jenjang
pendidikan yang ada di Kota
Medan." - Plt. Walikota Medan,
Drs. H.T. Dzulmi Eldin, M.Si, Harian
Tribun Medan, Eldin Dukung
Program USAID, Selasa (22/4)
Kutipan Berita
“Kami bergembira ternyata yang
dilatihkan USAID PRIORITAS selaras
dengan Kurikulum 2013. Jadi ini ada
sinergi,” kata Musliar Kasim. - Wakil Men-
teri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Musliar
Kasim , Harian Analisa, Wamendikbud: Program USAID PRIORI-
TAS Selaras Kurikulum 2013, Sabtu (22/3)
Medan. Setelah satu tahun lebih program
USAID PRIORITAS diimplementasikan di
Sumatera Utara, sudah 4.902 guru dan
tenaga pendidik (kepala sekolah,
pengawas, komite dan dinas/kemenag)
yang dilatih. Program ini berhasil mening-
katkan mutu 929 SD, SMP dan madrasah
di 12 kabupaten/kota mitra. “Peningkatan
mutu sekolah ini memberikan manfaat
langsung kepada lebih dari 160.000 siswa,”
tutur Koordinator Provinsi USAID PRI-
ORITAS Sumut Agus Marwan di Medan,
Jumat (6/13).
Selain di tingkat kabupaten/kota, USAID
PRIORITAS juga meningkatkan kapasitas
189 dosen dari enam LPTK (Lembaga Pen-
didik Tenaga Kependidikan (LPTK) di Su-
mut yaitu: Universitas Negeri Medan, IAIN
Sumatera Utara, Universitas Muhammadi-
yah Sumatera Utara, Universitas Muslim
Nusantara Al-Wasliyah, Universitas HKBP
Nommensen dan Universitas Sisingaman-
garaja XII Tapanuli. (*)
Siswi Kelas 1 SDN 023895 Binjai menunjukkan produk hasil pembelajaran tematik dengan topik benda, binatang,
dan tanaman di sekitarku. USAID PRIORITAS melatih guru SD dan MI untuk mengimplementasikan Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dengan pendekatan saintifik yang sesuai Kurikulum 2013.
EDITORIAL
KABAR PRIORITAS 2
Media Monitoring
“ Media massa juga
berperan penting untuk
mendorong semua pihak
meningkatkan mutu
pendidikan..”
Wakil Konsul Auntuk Pulau Sumatra Trevor Olson saat membuka Media
Briefing USAID PRIORITAS di Medan (22/3)
Dalam usaha mempromosikan praktik yang baik di tingkat pendidikan dasar,
USAID PRIORITAS mendapat dukungan kuat dari media massa. Selama Oktober
2012 sampai Maret 2014 , sebanyak 77 media massa telah mempublikasikan
kegiatan USAID PRIORITAS ke dalam 314 judul berita.
Jumlah Judul Berita Pertahun
Frekuensi Pemberitaan Berdasarkan Jenis Media
Jumlah Judul Berita Perbulan
KEPEMILIKAN
PROGRAM
SETELAH satu tahun
lebih program USAID
PRIORITAS diimple-
mentasikan di Provinsi
Sumatera Utara, kami
merasakan semua pihak
memiliki program ini. Para bupati dan walikota dari
tujuh mitra DBE (Decentralized Basic Education) men-
galokasikan dana sekitar Rp. 3. 432.200.000,- melalui
APBD dan BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk
melakukan diseminasi. Diseminasi merupakan
penyebarluasan pelatihan dan pendampingan yang
dilakukan oleh kabu-
paten/kota agar se-
makin banyak guru,
kepala sekolah,
pengawas, komite dan
pejabat dinas pendidi-
kan/kemenag yang
semakin meningkat
kapasitasnya. Semakin
banyak guru dan tena-
ga pendidik yang berk-
ompeten, maka se-
makin banyak pula sekolah yang berkualitas. Itu
artinya kualitas pendidikan semakin merata penyeba-
rannya. Lewat diseminasi, sebanyak 769 SD, SMP dan
madrasah berhasil ditingkatkan dan lebih dari 132.000
siswa mendapatkan layanan pendidikan berkelas
dunia. Pada tahun 2014, diseminasi akan terus dil-
aksanakan.
Mitra baru seperti Labuhanbatu juga menunjuk-
kan rasa kepemilikan yang luar biasa. Bapak Bupati
dr. H. Tigor Panusunan Siregar telah melakukan
percepatan diseminasi program USAID PRIORI-
TAS ke dua kecamatan baru. Jika sebelumnya kami
hanya bekerja di Kecamatan Rantau Utara dan
Bilah Hulu, maka Pak Tigor menambah Kecamatan
Pangkatan dan Kecamatan Panai Hulu sebagai peneri-
ma manfaat. Percepatan ini sepenuhnya dibiayai me-
lalui APBD dan berhasil meningkatkan mutu 16 SD
dan SMP dengan jumlah penerima manfaat sebanyak
2.500 siswa. Bahkan Bupati Labuhanbatu sudah berko-
mitmen, di akhir tahun 2015 seluruh kecamatan sudah
dijangkau oleh Program USAID PRIORITAS.
Komitmen hebat yang ditunjukkan para kepala
daerah ini, tentu membesarkan hati kami. Dengan
komitmen seperti ini, kami optimis anak-anak kita
akan tumbuh berkualitas dan siap bersaing di
semua tingkat kehidupan. Prediksi McKinsey Global
Institute (MGI) bahwa pada tahun 2030, Indonesia
akan menjadi negara nomor 7 dengan perekonomian
terbesar di dunia, pasti dapat kita wujudkan. (*)
AGUS MARWAN
Koordinator Provinsi
KABAR PRIORITAS 3
UTAMA
USAID PRIORITAS Sumut telah berhasil memfasilitasi
terbentuknya forum koordinasi lintas pemangku
kepentingan dalam rangka meningkatkan mutu pendidi-
kan. Forum tersebut bernama Provincial Education Stake-
holders Meeting (PESM). Forum ini telah terbentuk pada
tanggal 23 Desember 2014 bertempat di Grand Kanaya
Hotel. Pembentukan forum dihadiri dari perwakilan
masing-masing lembaga diantaranya : Dinas Pendidikan
Provsu, Kanwil Kemenag Provsu, Bappeda Provsu, BKD
Provsu, LPMP Provsu, Dewan Pendidikan, UNIMED dan
IAIN Sumut. Fasilitator dalam pertemuan ini adalah
Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumu Marwan
dan didampingi oleh Rimba Ananto (Spesialis Tata Kelola
dan Manajemen Pendidikan) dan Agus Prayitno (Spesialis
Pengembangan Sekolah Secara Menyeluruh). Hadir dari
USAID PRIORITAS Jakarta Ibu Ruwi Ahmadi.
Forum ini terbentuk didasari oleh pentingnya sebuah
wadah yang dapat memfasilitasi berbagai pemangku
kepentingan pendidikan untuk menyamakan pandangan,
menggagas program-program strategis, dan mensinkron-
kan program serta menguatkan peran strategis masing-
masing pemangku kepentingan. Sesuai kesepakatan, fo-
rum ini akan mengadakan pertemuan secara reguler se-
tiap enam bulan sekali. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan adanya pertemuan khusus apabila ada hal
strategis yang harus dibahas secara bersama.
Dalam pertemuan tersebut, Kadis Pendidikan Provsu
Drs. Mohammad Zein, M.Si mempresentasikan kebijakan
dan program strategis peningkatan mutu pendidikan. Pak
Zein sangat menyambut baik dan mengapresiasi ter-
bentuknya forum ini. Kadis berharap PESM dapat menjadi
jembatan bagi pemangku kepentingan pendidikan dalam
mewujdukan pembangunan pendidikan Sumut sesuai visi
dan misi yang sudah dicanangkan oleh Gubernur
Sumatera Utara. (*)
Forum Pendidikan
Provinsi Terbentuk
1 2
3 4
5 6
Bupati Nisel Terkesan Melihat Hasil
Implementasi Program
Telukdalam. Bupati Nias Selatan (Nisel) Idealisman
Dachi memuji hasil implementasi program USAID
PRIORITAS. Idealisman yakin, dengan model pem-
belajaran yang dikembangkan USAID PRIORITAS,
sumberdaya Nisel akan berkembang. ”Bahkan bisa
menjadi pemain penting di tingkat nasional, regional
dan internasional,”terannya saat mengikuti Lokakarya
Keberhasilan Program USAID PRIORITAS di Nias
Selatan.(*)
1) Pelajar SDN Dharma Caraka menujukkan cara belajar
matematika sambil bermain; 2) Bupati Nisel dan Koordinator
provinsi USAID PRIORITAS mencoba memainkan media pem-
belajaran matematika; 3) Pelajar SMP Bintang Laut mendemon-
strasikan cara mendapatkan rumus percepatan; 4) Situasi pem-
belajaran di kelas setelah menjadi mitra program USAID PRIOR-
ITAS; 5) Pelajar SDN Dharma Caraka menunjukkan cara
menggunakan media pembelajaran bahasa Indonesia untuk
mengenal dan mengeja huruf.
PRESENTASI: Kepala Dinas Pendidikan Provsu Drs. Mohammad Zein Siregar,
MSi mempresentasikan program kerjanya dihadapan pemangku kepentingan
sektor pendidikan tingkat provinsi di Hotel Grand Kanaya, Medan, Senin
(23/12).
KABAR PRIORITAS 4
UTAMA
EGRA DI SUMUT
1 2
3 4
5 6
Kemendikbud:
Labuhanbatu Luar Biasa!
Rantauprapat. Perwakilan Penjamin Pening-
katan Mutu Pendidikan (PPMP) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikud)
Drs.Gopas Marpaung, memuji program pening-
katan mutu pendidikan di Labuhan Batu. Pujian
itu disampaikan setelah mengikuti Lokakarya
Keberhasilan Program USAID PRIORITAS di
Labuhan Batu, Kamis (6/3). “Saya sangat terkesan
dengan pameran produk pembelajaran, kunjun-
gan sekolah dan presentasi guru, siswa dan
kepala sekolah yang ditampilkan oleh Labuhan
Batu,” tutur Gopas saat meyampaikan kes-
impulan dan penilaian hasil lokakarya di Ballroom
Hotel Suzuya, Rantauprapat.
Gopas mengatakan keberhasilan merupakan buk-
ti dari kinerja dan komitmen Bupati dr. H. Tigor
Panusunan Siregar dan Kadis Pendidikan Drs.
Iskandar, M.Pd untuk menyediakan layanan pen-
didikan bermutu bagi warga Labuhanbatu.(*)
1) Ketua PKK Labuhanbatu dr. Hj Fitra Laila SpTHT bermain bersama siswa SD dari sekolah mitra USAID PRIORITAS, untuk menggunakan
media ular tangga untuk belajar perkalian dan pemangkatan; 2) Bupati dan Ketua PKK menyimak media pembelajaran matematika yang di-
presentasikan siswa SD mitra USAID PRIORITAS untuk belajar bilangan positif dan negatif; 3) Bupati dan Koordinator Provinsi USAID PRIORI-
TAS Sumut melihat langsung praktik Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di SDN 112162 Rantau Utara,
Labuhanbatu; 4) siswa SD mitra USAID PRIORITAS mendemonstrasikan keterampilan berbahasa Inggris dengan menggunakan media pembela-
jaran sederhana dan berbiaya murah; 5) Gopas Marpaung (kemeja biru) melihat bupati menunjukkan cara kerja wajan bolik yang dirangkai
SMP Swasta Muhammadiyah Rantauprapat; dan 6) Bupati, Ketua PKK dan Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS melihat portofolio hasil
karya siswa MIN Padang Bulan, Rantau Utara.
Plt. Walikota Medan Minta
Penyebarluasan
Medan. Plt. Walikota Medan Drs. H. Dzulmi Eldin,
M.Si meminta perluasan program USAID PRIORI-
TAS kesekolah-sekolah di Medan. Penyebarluasan
bertujuan agar semakin banyak sekolah mengimple-
mentasikan pembelajaran bermutu.” Penyebarlua-
sannya dapat menggunakan dana BOS,” kata Eldin
saat mengikuti Lokakarya Keberhasilan Program
USAID PRIORITAS Kota Medan di Hotel Innad
Dharma Deli, April lalu.
Perwakilan dari Direktorat SMP Kemendikbud Dr.
Juandanilsyah juga meminta Pemko Medan
melakukan diseminasi kekacamatan yang belum
menerima manfaat program USAID PRIORITAS.
1 2
3 4
5 6
1) Plt. Walikota Medan melihat pameran produk pembelajaran
sekolah mitra USAID PRIORITAS; 2) Plt. Walikota Medan memberikan
keterangan pres setelah mengikuti lokakarya keberhasilan; 3) Siswa
MIN Medan Barat mendemonstrasikan cara meniup balon tanpa
nafas; 4) Tim PPG menunjukkan data-data hasil analisis; 5) Situasi
pembelajaran di SDN 060843 Medan Barat ; dan 6) Siswa SMPN 16
Medan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
KABAR PRIORITAS 5
UTAMA
Praktik MBS di Negeri 173116 Pansurnapitu, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara
Beras Jempitan Mendukung Sekolah
Saya bergerak cepat mengimplementasikan hasil
pelatihan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) yang USAID
PRIORITAS dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli
Utara. Bersama dengan Ketua Komite Sekolah, Bapak Sabar
Manalu, yang berprofesi sebagai supir, yang juga ikut aktif
pada pelatihan MBS yang dilaksanakan pada 21-23 Oktober
2013 yang lalu, kami segera mengundang seluruh orangtua
siswa untuk mengikuti rapat yang dilaksanakan pada 6 No-
vember 2013. Rapat tersebut bertujuan untuk menyam-
paikan rencana kegiatan sekolah yang salah satunya adalah
membeli alat-alat pembelajaran dan sound sistem. Pem-
belian sound system tersebut bertujuan untuk mendukung
proses pembelajaran dan kegiatan lainnya seperti senam
pagi.
Rencana ini mendapat respon yang sangat positif dari
seluruh orangtua siswa. Dan untuk mewujudkan hal terse-
but, disepakati untuk mengumpulkan beras yang dibawa
siswa setiap minggu. Pengumpulan beras ini diberi nama
Beras Jempitan, di mana setiap siswa maupun orangtua
siswa yang akan memasak beras setiap harinya mengambil
segenggam untuk dikumpulkan dan diberikan ke sekolah.
Setiap siswa yang membawa hasil pengumpulan beras setiap
minggunya menyerahkan kepada guru kelas masing-masing
untuk diukur/ditakar dan setelah itu guru kelas menye-
rahkan kepada bendahara sekolah. Pengumpulan beras ini
tidak saja dilakukan siswa tetapi termasuk juga kepala
sekolah dan guru.
Kegiatan Beras Jempitan ini telah berlangsung
sejak November 2013 dan akan berakhir pada Januari
2014, di mana pada awal Februari 2014 . Hingga
akhir Januari 2014 telah terkumpul beras sebanyak
74 liter dengan rata-rata beras yang terkumpul
sebanyak 7 liter setiap minggunya. Dan dengan esti-
masi harga beras Rp. 12.000/liter, maka diperkirakan
sekolah akan mendapatkan dana dari hasil pengum-
pulan beras ini sebesar Rp. 888.000. Dan jika nanti
dana yang terkumpul tersebut masih kurang , maka
kepala sekolah dan guru-guru bersedia untuk me-
nutupi kekurangannya hingga harapan untuk memiliki
alat-alat pembelajaran dan sound system dapat ter-
wujud.
SD Negeri 173116 Pansurnapitu Kecamatan Siatas
Barita termasuk sekolah yang berhasil mewujudkan
manajemen berbasis sekolah yang baik termasuk
menerapkan pembelajaran aktif di dalam kelas. (*)
Kutipan Berita
“USAID telah mengembangkan program
pendidikan berbasis Kurikulum 2013 K-13) sejak
2005. Melalui program Decentralized Basic Educa-
tion (DBE), USAID menerapkan model pembelaja-
ran aktif (active learning). PAKEM (Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) di tingkat SD/MI
dan CTL (Contextual Teaching and Learning) di tingkat
SMP/MTs. PAKEM dan CTL itulah yang sekarang dikem-
bangkan menjadi Kurikulum 2013.” - Pembantu Rektor I Uni-
versitas Negeri Medan Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd, Harian Sinar
Indonesia Baru (SIB), USAID Bantu Terapkan Kurikulum 2013 (K-13)
dengan Model Active Learning, Senin (24/2).
Dirjen Dikti dalam kesempatan itu mengatakan
model perkuliahan aktif (active learning) yang
dikembangkan USAID PRIORITAS dan LPTK
merupakan wujud dari demokrasi pendidikan.
Mahasiswa atau siswa dalam belajar di kelas difasilitasi agar mampu
menyampaikan gagasan dan proses perkuliahan dikemas dengan
pendekatan mahasiswa aktif. ”Praktik yang baik ini perlu
disebarluaskan kepada seluruh LPTK untuk dapat menghasilkan
guru yang terbaik.”- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. DJoko
Santoso, Harian Berita Sore, Dirjen Dikti Apresiasi Implementasi Program USAID
PRIORITAS, Sabtu (19/4)
Oleh Naomi Sitompul, Kepala Negeri 173116 Pansurnapitu, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara
Lembar informasi yang memuat daftar nama siswa, kepala sekolah yang menye-
rahkan Beras Jempitan sekali dalam seminggu.
Proses belajar mengajar di kelas
VI SD Negeri 173116 Pansuna-
pitu telah menggunakan metode
PAKEM. Pembelajaran ini ber-
hasil mengaktifkan siswa untuk
menciptakan dan menggunakan
alat peraga sederhana dengan
memanfataakan bahan yang
ada di lingkungan sekitar.
PRAKTIK YANG BAIK
KABAR PRIORITAS 6
Nurlaili Hasibuan S.Pd, 40, guru Kelas 3 SDN 163096
Tebing Tinggi. Ia mengajar sejak tahun 2002. Namun baru
pada tahun 2012 dilantik jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sebelumnya Ia hanya berstatus Guru Honor.
Pagi itu Ibu Nurlaili datang membawa media pembelaja-
ran untuk mata Pelajaran IPA. Ia akan mengajarkan energi
panas.
Nurlaili memulai pembelajaran dengan menyapa
siswanya. “Anak-anak, selamat pagi, apa anak-anak tadi
pagi sudah pada sarapan di rumah?”
Siswanya kompak menjawab,“sudah Bu…” Jawaban itu
membuat Ibu Nurlaili semakin semangat.
“ Mari kita belajar enegeri panas,”katanya.
Ibu guru Nurlaili memulai dengan menginformasikan
energi dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. Ia
mencontohkan kerja gontong royong. Ketika bergotong
royong, setiap orang melakukan pekerjaan berbeda. Da-
lam melakukan pekerjaan itu dibutuhkan tenaga. Tenaga
disebut juga energi. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha. Salah satu bentuk energi adalah panas.
“Hari ini kita akan membuktikan bahwa panas itu
memiliki energ yang bisa menggerakka sebuah benda,”
katanya menantang siswa.
Ibu Nurlaili membagi kelompok menjadi 5 kelompok.
Setiap kelompok mengirim satu orang untuk mengambil
bahan-bahan yang sudah di sediakan. Dengan cepat
dan riangnya anak-anak maju kedepan mengambil satu
persatu bahan yang terdiri dari lilin, korek api, kertas
manila, benang jahit dan gunting.
Cara kerjanya?
Pertama, gunting kertas sehingga membentuk ling-
karandengan garis tengah sekitar 16 centimeter. Buat
kertas spiral dengan cara menggunting kertas ber-
bentuk lingkaran tersebut menurut garis melingkar.
Kedua, nyalakan lilin dengan korek api.
Ketiga, gantungkan kertas spiral dengan
menggunakan benang diatas nyala api lilin tersebut
(atur jaraknya agar kertas tidak terbakar).
Keempat, amati dengan teliti, apa yang terjadi pada
kertas spiral? Apa yang menyebabkannya?
Kelima, lalu diskusikan hasil pengamatan dalam
kelompok dan buat kesimpulannya di buku yang telah
di sediakan.
Kemudian Anak-Anak mengamati secara perlahan
percobaan yang mereka buat. Kertas manila lama
kelaman bergerak berputar, ketika panas mengenai
bagian dari kertas manila tersebut. Semakin kencang
putarannya maka energi panasnya semakin besar.
Ibu Nurlaili bertanya, “kenapa kertas manila itu bisa
berputar anak-anak?”
” Panas dari api lilin itu membuat kertas manila
berputar bu!” jawab siswa kompak.
“Jadi apa kesimpulannya anak-anak?”
“Energi Panas adalah energi yang dihasilkan dari
panas suatu benda.” (*)
Ayo Belajar Energi
Ibu Guru Nurlaili Hasibuan, S.Pd sedang memberikan petunjuk
kerja ke Anak siswa kelas III SDN 163096 Tebing Tinggi
Dengan seriusnya anak didik kelas III SDN 163096 Tebing Tinggi
sedang membuktikan Energi Panas dengan media dari kertas ma-
nila yang di gunting menyerupai spiral dan setelah itu di ikat dan di
bakar dari bawah dengan memakai lilin. Hasilnya kertas manila
spiral itu berputar-putar, semakin panas maka semakin keras pu-
tarannya.
PRAKTIK YANG BAIK
Adapun kebijakan yang saya ambil agar sekolah
saya berubah adalah:
1. Meminta guru mengubah setting tempat duduk,
yang mulanya konvensional menjadi berke-
lompok.
2. Memfasilitasi kebutuhan mengajar guru. Awal-
nya cukup berat, karena tambahan biaya yang
harus dikeluarkan. Namun setelah berjalan
beberapa waktu, orangtua siswa sudah bersedia
membantu. Siswa sudah bisa kami minta untuk
membawa bahan-baha yang bisa digunakan un-
tuk pembelajaran seperti kertas bekas, lem dll.
Bahan-bahan yang dibawa tidak harus selalu
yang baru.
3. Karya siswa dipajangkan di dinding kelas. Karya
ini merupakan produk pembelajaran otentik.
Ketika menjelang ujian, siswa biasanya
mengambil portofolio mereka sebagai bahan
belajar.
4. Siswa difasilitasi untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompok maupun individu. Hasil kerja
yang dipresentasikan merupkan hasil pemikiran
dan kata-kata si siswa sendiri. Pembiasaan ini
membuat siswa menjadi lebih percaya diri, kre-
atif dan berkembang kearah positif.
5. Saya menantang guru untuk mampu
menggunakan TIK (Teknologi, Informasi dan
Komunikasi). Kami memfasilitasi guru untuk
mempuyai laptop dan tablet melalui arisan.
Dulu hanya tiga orang guru yang bisa
menggunakan ICT, sekarang sudah 90 persen
guru yang mampu.
6. Saya meminta guru untuk melengkapi
perangkat pembelajaran sebelum memulai
pembelajaran. Dulu tidak semua guru mampu
merancang perangkat pembelajaran. Tapi
setelah dilatih, dari 39 guru yang ada, tinggal
satu orang yang perlu bantuan untuk menyusun
perangkat pembelajaran.
7. Guru-guru juga semakin kreatif dalam
merancang dan mengimplementasikan pem-
belajaran. Kreatifitas ini membuat hasil belajar
siswa meningkat. Jika dulu kami agak kewalahan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun setelah
pembelajaran dilaksanakan dengan CTL, maka kami mera-
sa lebih mudah.
8. Seiring peningkatan kreatifitas, siswa juga semakin kritis.
Menghadapi hal ini, guru-guru juga dituntut untuk terus
mengembangkan diri agar mampu memfasilitasi proses
belajar. (*)
KABAR PRIORITAS 7
Februari lalu, sekolah kami kedatangan tamu dari Jerman yang dipimpin Ibu Claudia. Awalnya
mereka tidak dijadwalkan melihat proses pembelajaran di kelas. Namun atas permintaan Ketua
Yayasan Bintang Laut, akhirnya rombongan ini bersedia melihat satu kelas. Alangkah terkejutnya
mereka, ketika melihat siswa belajar dengan CTL (Contextual Teaching and Learning). Mereka tidak
percaya, sekolah yang berada di pedalaman bisa mempraktikkan CTL. “Wah ini seperti cara belajar
kami di Jerman,” kata Ibu Claudia.
Orang Jermanpun Puji Kami
1. Kondisi seting kelas sebelum dan sesudah implementasi program. Sebelum implemen-
tasi, siswa duduk menghadap kedepan (gambar kiri) dan sesusah program dijalankan,
siswa duduk berkelompok.
2. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok maupun kerja individual yang ditulis
dengan kata-katanya sendiri.
3. Karya siswa selalu dipajangkan papan pajangan.
4. Guru-guru telah menggunakan TIK dalam merancang perangkat pembelajaran. Guru-
guru juga telah mampu merancang perangkat pembelajaran dan mengimplementasi-
kannya ke dalam pembelajaran di dalam kelas.
1
2
3
4
Oleh Sr. Avelina Telaumbanua, Kepala SMP Swasta Bintang Laut, Nias Selatan
KABAR PRIORITAS
Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Dr. Elly Djulia (TTI Development Specialist), Agus
Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), Muhammad Ikyar Harahap (TTO Secondary), Rimbananto (GMS Specialist) dan Edy Malaha (IT Specialist).
ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.
Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500
Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen-
didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.
USAID PRIORITAS adalah
program lima tahun yang didanai
oleh United States Agency for
International Development (USAID),
yang diimplementasikan oleh
Research Triangle Institute (RTI),
Education Development Center
(EDC), dan World Education (WE).
USAID PRIORITAS dirancang un-
tuk meningkatkan akses pendidikan
pendidikan dasar berkualitas di
Indonesia, khususnya untuk: (1)
Meningkatkan kualitas dan relevansi
pembelajaran di sekolah; (2)
Meningkatkan tata kelola dan
manajemen pendidikan di sekolah
dan kabupaten/kota; (3) Meningkat-
kan dukungan koordinasi di dalam
dan antar sekolah, lembaga pendidi-
kan/pelatihan guru dan pemerintah
di semua jenjang.
Medan. Sebanyak 16 jurnalis dari media nasional dan lokal di
Medan mengikuti media briefing selama dua hari (22-13 Mei
2014) di Hotel Aryduta, Medan. Kegiatan ini dibuka secara resmi
oleh Wakil Konsul AS untuk Pulau Sumatra Trevor Olson. Sela-
ma dua hari peserta mendapatkan materi tentang kurikulum
2013, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Program Penataan
dan Pemerataan Guru (PPG).
Di hari kedua, peserta melakukan kunjungan ke MTs Negeri 2
Medan untuk melihat langsung praktik pembelajaran yang bermu-
tu. Puji Santoso dari Metro TV mengaku lebih memahami isi ku-
rikulum 2013 setelah mengikuti kegiatan ini. Puji bersama 15
jurnalis lainnya berkomitmen menyebarluaskan praktik yang baik
kepada banyak pihak. Dengan penyebarluasan ini, diharapkan
peningkatan mutu pendidikan bisa berlangsung lebih cepat. Selain
itu peserta dan USAID PRIORITAS sepakat untuk membentuk
forum diskusi untuk memahami isu-isu pendidikan. “Kami dan
rekan-rekan media, akan rutin bertemu,” terang Koordinator
Provinsi USAID PRIORITAS Sumut (*)
16 Media Masa Dukung
USAID PRIORITAS
Sebanyak 16 orang jurnalis yang mengikuti media briefing menerima sertifikat dari USAID PRIORI-
TAS.
PRAKTIK YANG BAIK
Kiri-kanan: Wakil Konsul AS untuk Pulau Sumatra Trevor Olson membuka media
briefing; peserta melihat praktik mengajar di MTs N 2 Medan; peserta berfoto
bersama Wakil Konsul setelah kunjungan sekolah; materi kelas untuk peserta.