Learn Of Error - UKSW

18

Transcript of Learn Of Error - UKSW

Page 1: Learn Of Error - UKSW
Page 2: Learn Of Error - UKSW

9

Ini tercermin dalam NEM (nilai Ebtanas murni) IPA yang cenderung rendah, tidak

menunjukkan peningkatan [1].

Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL),

salah satu faktor penyebab kegagalan pembelajaran fisika selama ini adalah banyak

anak yang tidak tertarik pada pelajaran IPA khususnya fisika, karena fisika dianggap

susah dan tidak menyenangkan. Selain itu, pada umumnya pembelajaran hanya

berdasarkan pada peristiwa yang benar saja baik dalam buku-buku, artikel-artikel

maupun dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, siswa hanya mampu

menghafal materi-materi yang disampaikan oleh guru tanpa menganalisanya. Akibatnya

siswa tidak bisa berfikir secara kreatif dan inovatif dan kelas terkesan pasif karena tidak

memberikan kesempatan pada siswa untuk berdiskusi. Padahal tidak semua materi bisa

dihafalkan, khususnya materi-materi dalam fisika.

Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan cara belajar yang berawal dari

sebuah kesalahan yang dianalisa kemudian dibenarkan. Ini bukan merupakan hal yang

mudah karena untuk membenarkan sebuah kesalahan, siswa harus berfikir kritis. Cara

belajar ini dibantu dengan media film kartun karena dalam film kartun banyak kejadian-

kejadian salah yang sengaja dibuat agar film tersebut terkesan lucu dan menarik.

Penggunaan media film diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.

Metode pembelajaran ini mengajak siswa untuk melihat suatu kejadian dari film kartun,

kemudian mencari kejadian-kejadian yang salah/aneh/tidak masuk akal dan siswa

diarahkan untuk belajar konsep yang benar. Metode pembelajaran ini termasuk cara

berfikir level tinggi, karena jika tahu kesalahannya pasti tahu benarnya.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah metode Learn Of Error yang

dibantu dengan film kartun Tom and Jerry sebagai media pembelajaran dapat menarik

minat siswa untuk belajar fisika dan meningkatkan kualitas belajar siswa. Serta

bagaimana membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) berdasarkan metode

tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) berdasarkan metode Learn Of Error yang dibantu dengan film kartun Tom

and Jerry sebagai media, menerapkan RPP di kelas untuk mengetahui tanggapan siswa

terhadap metode tersebut serta menarik minat siswa agar lebih tertarik dan termotivasi

untuk belajar fisika. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengajak siswa lebih

aktif belajar dan melatih siswa untuk berfikir kritis yaitu dengan menganalisa adegan –

adegan yang dianggap salah/aneh/tidak masuk akal sampai dapat membenarkannya,

sehingga membantu siswa untuk lebih memahami konsep – konsep fisika.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa dan

peneliti. Bagi guru dapat dimanfaatkan sebagai contoh metode pembelajaran yang

dapat menarik minat siswa untuk belajar dan memahami konsep-konsep fisika serta

memperkaya metode-metode pembelajaran. Bagi siswa, siswa dapat belajar fisika

dengan metode Learn Of Error serta dapat melatih siswa untuk menganalisa kesalahan

dari suatu kejadian kemudian membenarkannya sehingga meningkatkan cara fikir

mereka.

Page 3: Learn Of Error - UKSW

10

2. DASAR TEORI

2.1 Media pembelajaran

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan

perhatian sehingga proses belajar terjadi [2].

Menurut Latuheru, media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi

komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan

berdayaguna.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi

komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung

secara tepat guna dan berdayaguna [3].

2.2 Pembelajaran Fisika Menggunakan Media Film Kartun

Film kartun sebagai media hiburan sampai sekarang masih mendapat tempat di hati

para pecinta atau penggemarnya. Penggemar film jenis ini tidak memandang usia, yang

membedakan film kartun anak-anak dengan film kartun dewasa adalah pada

penokohan, tema cerita dan amanat/pesan.

Film kartun selain mengandung unsur hiburan juga mengandung unsur pendidikan,

oleh karena itu film kartun dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Tidak semua

film kartun layak dijadikan sebagai media pembelajaran, oleh karena itu guru

seharusnya melakukan proses seleksi terlebih dahulu mana film yang relevan dan layak

dijadikan media pembelajaran.

Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran menggunakan

film :

Langkah pertama adalahpersiapan guru, dalam hal ini guru mencari film apa yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Tentang film itu sendiri perlu dicatat antara lain,

panjangnya film, tahun produksi film, dan deskripsi dari film tersebut. Sebelum film itu

digunakan, sebaiknya dicoba dulu sehingga guru memperoleh data lengkap tentang film

yang akan dipergunakan, kemudian diintegrasikan dengan rencana pembelajaran.

Langkah kedua adalah persiapan kelas. Persiapan kelas bukan hanya persiapan

ruangan dan perlengkapan yang diperlukan , tetapi juga mempersiapkan siswa dalam

menghadapi pengajaran dengan film itu.

Langkah ketiga adalah penyajian. Dalam langkah ini, film yang sudah dipersiapkan

digunakan di dalam kelas. Apabila diperlukan , pemutaran film dapat diulangi tergantung

pada masalah yang dibicarakan.

Follow-up dan aplikasi. Setelah pemutaran film diperlukan adanya kegiatan-kegiatan

lanjutan sebagain aplikasi dengan maksud memperkuat atau lebih menguasai serta

memperluas pengetahuan yang mereka peroleh. Kegiatan itu dapat berupa test,

demonstrasi, diskusi, eksperimen dan proyek.

Page 4: Learn Of Error - UKSW

11

Membuat record, record semacam ini berisi catatan baik secara bibiografi maupun

catatan-catatan tentang korelasi fim dengan pelajaran. Berisikan penilaian-penilaian dan

penemuan-penemuan dalam film. Selain itu, dicantumkan pula reaksi siswa terhadap

fim itu, dan saran-saran yang man sesuatu film dapat diperguanakan. Jadi segala sesuatu

tentang film dalam hubungannya dengan murid dan pelajaran, tentang isi termasuk

waktu dan lain-lain dicatat dalam sebuah record yang menjadi milik guru [4].

2.3 Belajar berdasarkan Kesalahan (Learn Of Error)

Psikolog Henry L. Roediger dan Bridgid Finn meninjau beberapa keuntungan dari

belajar melalui kesalahan. Mereka mengasumsikan bahwa cara terbaik untuk mengajar

anak-anak adalah dengan memberikan kesalahan pada siswa untuk dianalisa, sampai

siswa dapat membenarkannya sehingga respon yang benarakan tertanam dalam otak.

Mendapatkan jawaban yang salah membantu kita mengingat yang benar [5].

2.4 Elastisitas Benda

Teori elastisitas menyebutkan bahwa bila suatu benda pejal dibebani oleh gaya luar,

benda tersebut akan berubah bentuk (deformasi) sehingga menimbulkan tegangan dan

regangan. Geometri benda sangat berpengaruh pada distribusi tegangan. Tegangan

akan terkonsentrasi pada daerah-daerah dimana terjadi perubahan bentuk yang tiba-

tiba seperti lubang dan tarikan.

Benda-benda yang memiliki elastisitas misalnya karet. baja, dan kayu, di sebut

benda elastis. sebaliknya, benda-benda yang tidak memiliki sifat elastis, misalnya

pelastisin, lumpur dan tanah liat disebut benda plastis. [6]

2.5 Hukum Hooke

Hukum Hooke adalah ketentuan atau hukum mengenai gaya dalam bidang ilmu

fisika yang terjadi karenasifat elastisitas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional

akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat

rumus matematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Dimana F adalah gaya (N), k adalah konstanta pegas (N/m), x adalah jarak pergerakan

pegas dari posisi normalnya (m) [7]

3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action

research) dengan model guru sebagai peneliti (teacher as researcher). Peneliti yang

berperan sebagai guru menentukan masalah yang akan diselesaikan, merancang

tindakan yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut,

menerapkan/melaksanakan rancangan tindakan dalam pembelajaran, dan mengevaluasi

penelitian yang telah dilakukan [8]. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA

Theresiana Salatiga.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa RPP(Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), lembar pengamat KBM (yang termasuk pengamatan afektif), soal post

test, dan kuisioner.

Page 5: Learn Of Error - UKSW

12

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan cara sebagai berikut: (i) RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dilaksanakan di kelas, (ii) Lembar pengamat KBM

termasuk pengamatan afektif yang berisi keaktifan siswa diisi oleh pengamat lain saat

KBM berlangsung, (iii) Soal post tes diberikan setelah pembelajaran selesai kepada

seluruh siswa secara individual untuk mengetahui pencapaian pemahaman siswa

tentang konsep-konsep fisika dengan menggunakan metode Learn Of Error yang

dibantu film kartun Tom and Jerry sebagai media pembelajaran,(iv) kuesioner diberikan

setelah post test selesai dan diisi oleh setiap siswa.

Prosedur penelitian dibagi dalam 2 tahap yaitu (i) tahap persiapan ; mencari dan

menentukan film kartun yang akan digunakan, pembuatan RPP berdasarkan

metodeLearn Of Error yang dibantu film kartun Tom and Jerry sebagai media

pembelajaran, pembuatan alat pengumpul data yang meliputi soal post test, lembar

observasi, dan kuesioner, (ii) tahap pelaksanaan ; minta izin kepada Kepala Sekolah

untuk melakukan penelitian, KBM dijalankan sementara para observer sudah siap di

kelas untuk mengisi lembar pengamatan KBM, setelah KBM selesai,diadakan Post Test

dan lembar kuesioner dibagikan untuk diisi oleh tiap siswa, kemudian koreksi dilakukan,

(iii) tahap refleksi, hasil yang diperoleh dari tahap pelaksanaan yaitu dari jawaban post

test, lembar pengamatan KBM, dan lembar kuesioner dianalisa. Dari hasil refleksi

tersebut bisa dilihat apakah pelaksanaan dan target yang ditetapkan dalam indikator

keberhasilan sudah tercapai atau belum. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila

minimal 80% siswa memiliki skor pemahaman (nilai post test) minimal 70, minimal 80%

siswa aktif merespon pertanyaan-pertanyaan dari guru, dan minimal 80% siswa

menjawab senang dengan metode pembelajaran yang diterapkan dari lembar kuesioner.

Jika indikator keberhasilan sudah tercapai, berarti penelitian sudah berhasil dan

dihentikan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan laporan, tetapi jika indikator

keberhasilan belum tercapai maka diadakan perbaikan pada alat pengumpul data dan

penelitian diulang.

4. Hasil dan Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diawali dengan kegiatan awal yaitu motivasi

yang diberikan pada siwa. Motivasi berupa pemutaran Film kartun Tom and Jerry.

Sebelum penayangan Film, siswa diberi tahu terlebih dahulu bahwa saat menonton Film

siswa harus memperhatikan setiap adegan yang ada dalam Film Kartun Tom and Jerry

tersebut. Saat penayangan film berlangsung, seluruh siswa memperhatikan film tersebut

dan sangat antusias. Setelah penayangan film selesai, guru memberikan pertanyaan

pada siswa: “Setelah kalian menonton Film Kartun Tom and Jerry tersebut, apakah

menurut kalian ada adegan-adegan yang salah/tidakmasuk akal/menyimpang dari

kenyataan berdasarkan materi elastisitas?”. Sebagian besar siswa menjawab ada.

Kemudian guru bertanya lagi “adegan yang mana saja?” pertanyaan ini membuat siswa

saling mengemukakan pendapat mereka. Kemudian mereka dihadapkan pada suatu

masalah”Dimana letak kesalahan dari adegan – adegan tersebut?”. Sebagian besar siswa

mengutarakan pendapatnya, dan dari hasil jawaban sementara siswa adalah sudah pipih

Page 6: Learn Of Error - UKSW

13

seharusnya mati tetapi bisa hidup lagi, kepala kucing bisa dibentuk menjadi kepala

keledai, tikus bisa masuk dalam sedotan minuman.

Selanjutnya kegiatan belajar mengajar dilanjutkan dengan kegiatan inti. Kegiatan inti

terdiri dari 1 demonstrasi, 2 percobaan dan pemecahan masalah. Percobaan pertama

adalah percobaan untuk menyelidiki benda – benda yang bersifat elastis dan benda –

benda yang bersifat plastis. Dalam percobaan ini, guru menunjukkan benda - benda yang

akan digunakan untuk percobaan. Selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan

menggiring mengamati dan pertanyaan menggiring menarik kesimpulan. Percobaan

kedua adalah percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya pegas

terhadap simpangan (x). Dalam percobaan ini guru menunjukkan sebuah pegas

kemudian menyuruh salah satu siswa maju ke depan untuk menarik pegas tersebut.

Siswa yang bersangkutan langsung bersedia untuk maju ke depan dan siswa yang lain

juga ikut mengamati. Selanjutnya guru memberikan beberapa pertanyaan menggiring

merancang percobaan dan menggiring menarik kesimpulan. Percobaan dilakukan oleh

salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru. Percobaan terakhir adalah percobaan untuk

Menyelidiki hubungan antara kelenturan pegas dengan gaya pegas . Dalam

percobaan ini guru juga mengajukan beberapa pertanyaan menggiring merancang

percobaan dan menggiring menarik kesimpulan. Percobaan dilakukan oleh salah satu

siswa yang ditunjuk oleh guru. Siswa tersebut langsung bersedia maju ke depan untuk

melakukan percobaan dengan senang hati tanpa dipaksa oleh guru.

Setelah ketiga percobaan dilakukan, pembelajaran dilanjutkan dengan pemecahan

masalah. Dalam kegiatan ini siswa dibagi dalam 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri

dari 5 anggota. Pembagian kelompok cukup sulit diikuti oleh siswa. Hal ini disebabkan

karena ada sebagian siswa yang sudah memiliki geng dan ada yang memilih milih teman.

Akhirnya guru membiarkan siswa untuk menentukan kelompok sendiri. Dalam kegiatan

pemecahan masalah ini, setiap kelompok melakukan diskusi untuk menganalisa adegan

salah yang ada dalam Film Kartun Tom and Jerry yang sudah ditonton siswa sebelumnya.

Analisa adegan yang harus diisi oleh setiap kelompok adalah narasi dari adegan

tersebut, kesalahan dan teori yang benar berdasarkan materi elastisitas yang sudah

dibahas sebelumnya. Guru membagikan selembar karton yang sudah ditempeli gambar

cuplikan adegan yang salah. Sebelumnya guru memberikan contoh analisa satu adegan

sebagai berikut :

Page 7: Learn Of Error - UKSW

14

Gambar adegan yang salah

Gambar 1. Adegan saat Jerry masuk dalam celah yang sangat sempit.

Analisa adegan yang salah

- Adegan :

Jerry masuk ke celah pintu yang sangat sempit. Saat Jerry memasuki celah

tersebut, tubuhnya pipih sehingga Jerry dapat melewati celah tersebut tetapi setelah

keluar dari celah tersebut tubuh Jerry dapat kembali ke bentuk semula.

- Kesalahan :

Jerry merupakan benda elastis

- Teori yang benar :

Jerry bukan merupakan benda elastis tetapi merupakan benda plastis. Jika Jerry

masuk dalam celah sempit yang menyebabkan tubuhnya pipih, maka setelah keluar

celah tubuh Jerry tidak akan kembali ke bentuk semula. Bahkan seharusnya Jerry tidak

bisa memasuki celah yang sangat sempit.

Setiap kelompok menganalisa satu adegan. Diskusi berjalan dengan lancar,

sesekali perwakilan dari kelompok bertanya pada guru tentang apa yang belum

dimengerti. Guru berkeliling pada tiap kelompok untuk memberikan bimbingan. Setiap

anggota kelompok mengemukakan pendapatnya dan dirundingkan kemudian dipilih

jawaban yang paling tepat menurut kelompok. Setelah diskusi selesai, perwakilan dari

tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Berikut hasil diskusi dari tiap –

tiap kelompok :

a. Hasil diskusi dari Kelompok A

Gambar 2. Jerry masuk dalam sedotan minuman.

1 2 3 4

5 6

1 2 3 4

Page 8: Learn Of Error - UKSW

15

- Adegan :

Tom dan Jerry minum jus jeruk kemudian Jerry tersedot ke dalam sedotan yang

disedot Tom sehingga Jerry masuk ke dalam sedotan. Tom mengeluarkan Jerry dari

sedotan dan sedotan kembali ke bentuk semula

- Kesalahan :

Sedotan merupakan benda elastis yang setelah terkena gaya dapat kembali ke

bentuk semula.

- Teori yang benar :

Sedotan bukan merupakan benda elastis namun benda plastis.

b. Hasil diskusi dari Kelompok B

Gambar 3. Kepala Tom dibentuk menjadi kepala keledai tetapi dapat kembali ke bentuk semula

- Adegan :

Kepala Tom yang diubah menjadi kepala keledai dan dapat kembali ke bentuk

semula

- Kesalahan :

Karena kepala Tom dapat diubah – ubah dan dapat kembali ke bentuk semula

jadi kepala Tom merupakan benda elastis.

- Teori yang benar :

Kepala Tom tidak dapat diubah ubah karena bukan merupakan benda elastis.

c. Hasil diskusi dari Kelompok C

Gambar 4. Jerry diijak oleh Tom

- Adegan :

Tom menginjak Jerry hingga Jerry menjadi pipih, tetapi kemudian Jerry kembali

ke bentuk semula

1 2 3 4

5 6 7 8

1 2 3 4

Page 9: Learn Of Error - UKSW

16

- Kesalahan :

Jerry merupakan benda elastis yang setelah terkena gaya dapat kembali ke

bentuk semula.

- Teori yang benar :

Jerry bukan merupakan benda elastis tetapi benda plastis. Jika Jerry diinjak Tom

seharusnya menjadi pipih dan tidak bisa kembali ke bentuk semula bahkan Jerry

tidak bisa menjadi semula karena diinjak.

d. Hasil diskusi dari Kelompok D

Gambar 5. Tom dan mobilnya terlindas oleh mobil Blacky.

- Adegan :

Tom tertindas mobil blacky dan leher Tom berubah menjadi pegas.

- Kesalahan :

Tom merupakan benda elastis yang setelah tertindas dapat kembali ke bentuk

semula.

- Teori yang benar :

Kepala Tom bukan benda elastis yang bisa kembali semula. Jika benar kepala

Tom tertindas mobil, seharusnya bentuk kepala Tom pipih.

Setelah keempat kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka,

kemudian guru membahas adegan satu persatu. Berikut pembahasan adegan oleh

guru :

Kunci adegan 1

- Adegan :

Jerry masuk dalam sedotan minuman dan sedotan minuman tersebut berbentuk

tubuh Jerry. Ketika Tom menekan sedotan untuk mengeluarkan Jerry, sedotan

minuman dapat kembali ke bentuk semula.

- Kesalahan :

Sedotan minuman merupakan benda elastis

- Teori yang benar:

1 2 3 4

5 6

Page 10: Learn Of Error - UKSW

17

Sedotan minuman merupakan benda plastis sehingga Jerry tidak mungkin bisa

masuk dalam sedotan. Ketika tubuh Jerry mengenai mulut sedotan, kemungkinan

sedotan akan robek terkena gaya dari Jerry.

Kunci adegan 2

- Adegan :

Caty menekan dan menarik kepala Tom, sehingga kepala Tom berbentuk kepala

keledai. Setelah beberapa saat kepala Tom dapat kembali ke bentuk semula.

- Kesalahan :

Untuk beberapa saat kepala Tom merupakan benda plastis yang dapat dibentuk

menjadi berbagai bentuk dan tidak kembali ke bentuk semula, tetapi setelah itu

bersifat elastis karena setelah berubah bentuk menjadi kepala keledai, kepala Tom

dapat kembali ke bentuk semula.

- Teori yang benar :

Kepala Tom memang merupakan benda plastis yang setelah diberi gaya tidak

dapat kembali ke bentuk semula, tetapi kepala Tom tidak bisa ditarik dan ditekan

sehingga berubah bentuk seekstrim itu. Kucing (Tom) memang memiliki sifat elastis,

tetapi pada bagian – bagian tertentu saja contohnya kulit. Jika kulit kucing ditarik,

maka kulitnya akan melar tetapi jika tarikan kita lepaskan maka akan kembali ke

bentuk semula saat itu juga.

Kunci adegan 3

- Adegan :

Jerry diinjak Tom sehingga tubuhnya pipih, tetapi setelah beberapa saat kembali

ke bentuk semula.

- Kesalahan :

Jerry merupakan benda elastis yang setelah terkena gaya dari kaki Jerry dapat

kembali ke bentuk semula.

- Teori yang benar :

Jerry bukan merupaka benda elastis tetapi merupakan benda plastis. Jika Jerry

diinjak oleh Tom yang menyebabkan tubuhnya pipih, maka Jerry tidak akan kembali

ke bentuk semula.

Kunci adegan 4

- Adegan :

Tom yang sedang mengendarai mobilnya, tiba-tiba ditindas oleh mobil Blacky

sehingga Tom dan mobilnya pipih. Tetapi kepala Tom dan pegas mobilnya dapat

kembali ke bentuk semula.

- Kesalahan :

Kepala Tom merupakan benda elastis yang setelah diberi gaya dapat kembali ke

bentuk semula.

Page 11: Learn Of Error - UKSW

18

- Teori yang benar :

Tom adalah benda plastis, sehingga jika terkena gaya/ditindas oleh mobil Blacky

yang menyebabkan Tom pipih, kepala Tom tidak akan kembali ke bentuk semula.

Setelah guru melakukan pembahasan atas hasil diskusi dari tiap kelompok,

kegiatan dilanjutkan dengan memberikan soal Post test pada masing – masing siswa.

Post test diberikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang

materi yang telah dipelajari. Selanjutnya lembar kuesioner dibagikan pada siswa

secara individu. Kuesioner diberikan ungtuk mengetahui tanggapan dan minat siswa

terhadap membelajaran dengan Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film

Kartun Tom and Jerry sebagai media.

Dilihat dari kegiatan belajar mengajar (KBM) di atas, dapat disimpulkan bahwa

kegiatan belajar mengajar berjalan cukup lancar. Hal ini terlihat dari reaksi siswa dalam

beberapa tahap pembelajaran. Penggunaan media film digunakan saat pemberian

motivasi. Seperti dilihat dalam tujuan penelitian, dijelaskan bahwa penelitian ini

bertujuan untuk menarik minat siswa agar lebik tertarik untuk belajar Fisika. Dari lembar

observasi telah diperoleh data bahwa saat pemberian motivasi dengan pemutaran film

kartun, dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar Fisika dengan

alasan lebih menarik dan menyenangkan karena menggunakan metode menonton film

dan menganalisa, karena lebih mudah diingat, dan cara pembelajarannya mudah

dimengerti. Dalam kegiatan motivasi tersebut, sebagian besar siswa antusias untuk

menyaksikan film kartun tersebut dan dapat mengidentifikasi adegan – adegan yang

salah dalam film kartun baik yang berhubungan dengan materi elastisitas atau tidak,

tetapi siswa belum bisa memberikan alasan yang tepat mengapa adegan – adegan

tersebut salah. Hal ini mungkin disebabkan karena siswa belum mempelajari materi

tentang elastisitas sebelumnya.

Pada demonstrasi yang dilakukan oleh guru, sebagian besar siswa antusias untuk

mengamati demonstrasi dari guru. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam

menjawab pertanyaan – pertanyaan dari guru serta kemampuan untuk membuat hasil

pengamatan, dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. Selain itu, siswa juga

padat membedakan antara benda elastis dan benda plastis. Pada percobaan kedua

sebagian besar siswa bisa menjawab beberapa pertanyaan menggiring mengamati,

tetapi ada beberapa anak yang tidak merespon pertanyaan guru dan ramai sendiri.

Disinilah peran guru sebagai pengajar harus ditonjolkan. Guru menegur siswa tersebut

dan memberikan pertanyaan pada siswa tersebut sampai siswa dapat menjawab.

Sebagai contoh siswa A ramai sendiri saat guru memberikan pertanyaan menggiring

merancang percobaan. Siswa lain menjawab pegas, tetapi siswa A ribut sendiri bersama

siswa B. kemudian guru mengarahkan arah pandangnya pada mereka dan memberikan

pertanyaan sebagai berikut

o Guru : “ peralatan apa lagi yang diperlukan untuk mengetahui hubungan

antara simpangan dengan gaya pegas?”

o Siswa A : “tidak tahu bu”, kemudian guru memberikan pertanyaan yang sifatnya

memancing.

Page 12: Learn Of Error - UKSW

19

o Guru : “ kita akan menyelidiki hubungan antara gaya pegas dan simpangan,

berarti selain pegas, peralatan apa lagi yang kita perlukan?”

o Siswa A : “penggaris”

o Guru : “apa lagi? Itu lho alat yang digunakan untuk mengukur gaya!”

o Siswa B : “neraca pegas”

Siswa juga dapat menentukan variabel yang harus diubah – ubah dalam

melakukan percobaan yaitu simpangan (x), variabel yang akan diukur yaitu gaya luar

( ), dan variabel yang dibuat sama untuk melakukan percobaan yaitu pegasnya.

Selain itu siswa juga bisa membuat hasil pengamatan (dapat dilihat pada lampiran) dan

membuat kesimpulan dari hasil pengamatan secara matematis bahwa gaya pegas

sebanding dengan simpangan ( ) meski harus diberikan pertanyaan tambahan yang

sifatnya memancing. Jadi bisa disimpulakan bahwa pertanyaan – pertanyaan yang

diberikan guru sudah efektif untuk mengajak siswa merancang percobaan, membuat

hasil pengamatan, dan membut kesimpulan. Pada percobaan ketiga dapat disimpulkan

bahwa siswa sudah bisa menjawab setiap pertanyaan dari guru dengan cepat dan tepat.

Siswa juga sudah dapat menentukan variabel yang harus diubah yaitu jenis pegasnya,

variabel yang akan diukur yaitu gaya luarnya, dan variabel yang dibuat tetap yaitu

simpangannya. Hal ini disebabkan karena mereka sudah pelajar dari percobaan

sebelumnya. Selain itu, siswa juga bisa membuat hasil pengamatan (dapat dilihat pada

lampiran) dan membuat hasil kesimpulan dengan tepat tidak harus diberi pertanyaan

yang bersifat memancing karena mereka sudah berpengalaman dalam menyimpulkan

percobaan yang sebelumnya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pertanyaan- pertanyaan dari

guru sangat efektif untuk mengajak siswa merancang percobaan, membuat hasil

pengamatan, dan membuat kesimpulan secara matematis, sampai dapat mendapatkan

persamaan Hukum Hooke yaitu

Tujuan utama dari Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun Tom

and Jerry sebagai media adalah mengajak siswa untuk lebih aktif belajar, dan melatih

siswa menganalisa adegan – adegan dalam film kartun yang dianggap salah/ aneh/tidak

masuk akal, sampai dapat membenarkannya sehingga membantu siswa memahami

konsep –konsep fisika. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dengan menggunakan

metode tersebut, siswa sudah dapat menganalisa adegan – adegan salah yang terdapat

dalam film dan siswa lebih aktif untuk belajar. Dengan melihat film kartun, kemampuan

berdiskusi jadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan berdiskusi dalam setiap

kelompok. Mereka saling mengemukakan pendapat tentang letak kesalahan dari adegan

dalam film dan bagaimana teori yang benar sehingga menimbulkan tanggapan antar

anggota kelompok. Diskusi juga berjalan dengan baik karena setiap anggota kelompok

sudah bisa aktif berdiskusi tanpa dikejar – kejar guru. Setiap anggota kelompok

mendiskusikan analisa dari adegan yang salah dalam film kartun tersebut. Setiap

kelompok sudah bisa menuliskan analisa dari adegan salah yang terdiri dari narasi

adegan, kesalahan , dan teori yang benar, tetapi hasil analisa dari kelompok B dan D

tidak seperti yang diinginkan yaitu pada bagian penulisan narasi adegan. Pada bagian

mengisi letak kesalahan, kelompok B menuliskan “Karena kepala Tom dapat diubah –

ubah dan dapat kembali ke bentuk semula jadi kepala Tom merupakan benda elastis”.

Page 13: Learn Of Error - UKSW

20

Hal ini disebabkan karena mungkin mereka kurang jeli dalam melihat adegan dan

gambar. Mereka hanya melihat kepala Tom dapat kembali ke bentuk semula setelah

diberi gaya. Letak kesalahan adegan yang seharusnya adalah “Untuk beberapa saat

kepala Tom merupakan benda plastis yang dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan

tidak kembali ke bentuk semula, tetapi setelah itu bersifat elastis karena setelah

berubah bentuk menjadi kepala keledai, kepala Tom dapat kembali ke bentuk semula”.

Hal ini juga berdampak pada penulisan teori yang benar, kelompok B menuliskan bahwa

“Kepala Tom tidak dapat diubah ubah karena bukan merupakan benda elastis”. Hal ini

disebabkan karena mereka hanya melihat sifat plastisnya saja tanpa melihat sifat elastis

dari seekor kucing (Tom). Teori yang benar seharusnya “Kepala Tom memang

merupakan benda plastis yang setelah diberi gaya tidak dapat kembali ke bentuk

semula, tetapi kepala Tom tidak bisa ditarik dan ditekan sehingga berubah bentuk

seekstrim itu. Kucing (Tom) memang memiliki sifat elastis, tetapi pada bagian – bagian

tertentu saja contohnya kulit. Jika kulit kucing ditarik, maka kulitnya akan melar tetapi

jika tarikan kita lepaskan maka akan kembali ke bentuk semula saat itu juga”. Sedangkan

kelompok D menuliskan bahwa " Tom terlindas mobil Blacky dan leher Tom berubah

menjadi pegas”, adegan yang seharusnya “Tom dan mobilnya terlindas oleh mobil

Blacky yang menyebabkan Tom dan mobilnya pipih, tetapi kepala dan pegas mobilnya

dapat kembali ke bentuk semula”. Hal ini disebabkan karena dilihat dari gambar, setelah

Tom dan mobilnya dilindas oleh mobil Blacky yang menyebabkan Tom dan mobilnya

pipih, yang muncul kembali adalah hanya kepala Tom tanpa badan dan pegas dengan

posisi kepala Tom di ujung pegas. Jadi mereka menganggap bahwa leher Tom berubah

menjadi pegas. Dari kuesioner, diperoleh data bahwa pembagian kelompok dalam

diskusi dapat meningkatkan kerjasama antar siswa, siswa bisa belajar bersama – sama,

dan siswa jadi berani mengemukakan pendapatnya tentang analisa adegan yang salah

dalam film. Dengan presentasi dapat melatih siswa untuk berani mengemukakan

pendapat di depan orang banyak dan menanggapi tanggapan kelompok lain.

Untuk menguji pemahaman siswa terhadap materi, maka diadakan post test

dimana soal – soal yang diberikan adalah soal – soal analisa adegan yang salah dan soal

– soal yang berhubungan dengan Hukum Hooke seperti di bawah ini :

1)

i. Jelaskan letak kesalahan dari gambar cuplikan adengan di bawah ini!

ii. Jelaskan teori yang benar dari kesalahan adegan tersebut!

5 4

3 2 1

Page 14: Learn Of Error - UKSW

21

Dilihat dari jawaban siswa, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

menjawab benar soal nomer 1, tetapi terdapat perbedaan dalam penulisan kalimat

terutama pada bagian menuliskan teori yang benar. Ada beberapa siswa yang salah

menjawab seharusnya menuliskan kesalahan dari adegan, tetapi mereka menuliskan

narasi adegannya. Hal ini disebabkan karena siswa kurang teliti dalam membaca soal.

2) Hitung gaya pegas yang bekerja pada Jerry setelah diinjak Tom jika tebal tubuh

Jerry mula-mula 5cm menjadi 1cm! (k = 1000 N/m)

3) Pegas mula-mula memiliki panjang 2cm, setelah ditarik dengan gaya 40N

panjangnya menjadi 10cm. hitung konstanta pegas dari pegas tersebut!

4) Hitung pertambahan panjang pegas jika konstanta pegas 700N/m dan gaya yang

bekerja sebesar 21N!

5) Sebuah pegas yang memiliki panjang 1 cm jika ditarik dengan gaya sebesar 40 N

maka panjangnya menjadi 10 cm. Berapa gaya yang dibutuhkan untuk menarik

pegas agar panjangnya menjadi 12 cm?

Soal nomor 2,3,4, dan 5 membahas tentang Hk. hooke. Dilihat dari jawaban

siswa, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa bisa menjawab benar soal

tersebut, tetapi ada beberapasiswa yang sering lupa menuliskan satuan atau salah

satuan sehingga mengurangi nilai. Ada juga beberapa siswa yang tidak menjawab soal

nomor 5, hal ini disebabkan karena soal nomer 5 terdiri dari 2 pertanyaan, dan

memang harus benar – benar bisa memahami soal terlebih dahulu baru bisa

mengerjakan. Hal ini juga disebabkan karena siswa sudah lelah dan ingin pulang karena

mereka sudah lelah usai mengerjakan test dari sekolah.

Hasil belajar siswa

Tabel 1. Hasil belajar siswa

No Siswa Nilai

1 A 75

2 B 79

3 C 57

4 D 82

5 E 100

7 6 5

3 2 1

Page 15: Learn Of Error - UKSW

22

6 F 68

7 G 87

8 H 76

9 I 78

10 J 78

11 K 100

12 L 87

13 M 72

14 N 77

15 O 79

16 P 74

17 Q 76

18 R 82

19 S 80

20 T 85

Rata – rata kelas 79,6

Tabel 2.Kategori penilaian kognitif

Interval Skor Keterangan

≤ 49 Gagal

50 – 59 Kurang

60 – 69 Cukup

70 -79 Baik

80 - 100 Baik sekali

Dari hasil jawaban siswa diperoleh sebanyak 8 siswa dalam kategori baik

sekali, 10 siswa dalam kategori baik, dan 2 siswa dalam kategori cukup. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 18 siswa dari 20 jumlah siswa nilainya diatas

70. Ini berarti bahwa sebagian besar siswa yaitu sebanyak 90% (prosentase penilaian

dapat dilihat pada lampiran) siswa paham terhadap materi yang diajarkan karena

selama proses KBM siswa antusias mengikuti percobaan, aktif menjawab pertanyaan

dari guru, dan bekerjasama memecahkan masalah dari kesalahan dalam adegan

sehingga tertanam bagaimana teori yang benar karena sudah tahu salahnya. Ada 2

siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut

kurang memperhatikan guru saat mengajar dan ramai sendiri, siswa tersebut juga

tidak aktif untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok.

Page 16: Learn Of Error - UKSW

23

Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun Tom and Jerry sebagai

media dikatakan berhasil jika minimal 80% anak mendapatkan skor pemahaman (nilai

post test) minimal 70, sehingga berdasarkan prosentase keberhasilan yang diperoleh

maka penelitian dikatakan “berhasil”

Setelah proses belajar mengajar selesai, guru membagikan lembar kuesioner

pada siswa secara individual. Lembar kuesioner ini digunakan untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan Metode Learn of Error yang

dibantu dengan Film Kartun Tom and Jerry sebagai media. Penilaian sikap (aspek afektif)

diperoleh dari jawaban siswa pada lembar kuesioner. Dari hasil penelitian diperoleh :

Sejumlah 85% siswa menganggap bahwa metode pembelajaran ini merupakan

metode yang baru bagi mereka karena belum pernah diajarkan menggunakan metode

tersebut, sedangkan 15% siswa menganggap metode ini bukan sesuatu yang baru bagi

mereka karena biasa saja dan sudah sangat sering. Setelah diajar menggunakan metode

ini, sebanyak 80% siswa lebih tertarik untuk belajar Fisika dengan alasan :

- lebih menarik dan menyenangkan

- karena menggunakan metode menganalisa dan menonton film

- karena lebih santai dan seru

Sedangkan sebanyak 20% siswa tidak tertarik untuk belajar Fisika karena

namanya saja “BELAJAR”, karena tidak suka Fisika , dan bagi dia belajar Fisika tidak

bisa.Siswa juga mendapatkan beberapa pelajaran dari belajar berkelompok antara lain

bisa berdiskusi memecahkan masalah bersama – sama, membahas materi bersama –

sama, mengajukan pendapat dan dibahas bersama anggota kelompok, membantu satu

sama lain dan belajar kekompakan dalam kelompok. 100% siswa merasa mampu

menganalisa kejadian-kejadian salah yang terdapat dalam film. Setelah diajar

menggunakan metode ini, sebanyak 95% siswa memahami materi tentang elastisitas

benda, sedangkan sebanyak 5% siswa kurang memahami materi elastisitas tetapi tanpa

memberikan alasan. 100% siswa mampu berfikir kritis hingga mendapatkan konsep –

konsep yang benar dari konsep – konsep yang salah. Sebanyak 15% siswa mengaku agak

kesulitan dan terlalu santai dalam belajar.

Dari jawaban – jawaban siswa di atas padat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun Tom and Jerry

sebagai media dapat menarik minat siswa untuk belajar Fisika, tetapi ada beberapa

siswa yang tidak tertarik terhadap metode ini karena bagi mereka namanya saja

“belajar” dan tidak bisa belajar fisika sehingga menganggap metode ini biasa saja.

Sebagian besar siswa senang terhadap metode yang digunakan karena dapat menonton

film sekalian belajar, siswa lebih bisa memahami materi karena pembelajarannya

mengenangkan, dan siswa bisa belajar dari kesalahan adegan sampai bisa menganalisa

adegan tersebut. Selain itu, siswa juga mandapatkan beberapa hal dari belajar kelompok

seperti berdiskusi memecahkan masalah dan mengemukakan pendapat. Pembelajaran

menggunakan Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun Tom and Jerry

sebagai media, memberikan dampak baik bagi siswa. Hal ini bisa dilihat dari jawaban

kuesioner siswa yang mengatakan bahwa dengan diajar menggunakan metode ini siswa

lebih mudah mengingat materi karena pembelajarannya menarik dan mudah ditangkap,

Page 17: Learn Of Error - UKSW

24

dengan metode ini siswa mampu untuk berfikir kritis dengan alasan karena dapat

mengetahui mana teori yang benar dan mana teori yang salah, sehingga dengan melihat

kesalahan lebih tertanam bagaimana teori yang benar. Metode ini juga memiliki

kekurangan, hal ini diperoleh dari jawaban siswa pada lembar kuesioner. Beberapa

siswa perpendapat bahwa metode ini sedikit sulit dan terlalu santai. Hal ini disebabkan

karena siswa bisa menemukan adegan yang salah dalam film tetapi tidak mengetahui

bagaimana teori yang benar dan pembelajarannya menyaksikan film jadi mereka anggap

terlalu santai.

Perlu diperhatikan bahwa penggunaan metode ini harus memperhatikan

beberapa aspek seperti :

1. Waktu

Waktu harus diperhatikan agar pembelajaran dapat efektif.

2. Penguasaan kelas

Harus bisa mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari.

3. Sekolahan/tempat

Tempat pembelajaran perlu diperhatikan karena metode ini menggunakan

peralatan seperti laptop/computer dan LCD. Jadi sebaiknya metode ini diterapkan di

sekolah yang sarana dan prasaranya lengkap. Jika guru akan menerapkan metode ini di

sekolah – sekolah yang sarana dan prasarananya kurang, maka guru harus menyediakan

dan menyiapkan peralatan sendiri.

4. Film

Film harus diperhatikan karena tidak semua film kartun dapat digunakan untuk

pembelajaran. Film yang digunakan adalah fil yang didalamnya terdapat adegan –

adegan salah yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun

Tom and Jerry sebagai media berhasil menarik minat siswa dan membuat siswa

temotivasi untuk lebih aktif belajar serta dapat meningkatkan cara fikir siswa karena

siswa dilatih untuk menganalisa adegan – adegan salah/aneh/tidak masuk akal yang

terdapat dalam film kartun Tom and Jerry dimulai dari menemukan adegan yang salah,

kemudian menemukan dimana letak kesalahannya, sampai mendapatkan teori yang

benar berdasarkan teori fisika yang sudah dipelajari. Pembelajaran menggunakan

metode ini juga dapat meningkatkan kerjasama siswa dalm kelompok, menjadikan siswa

lebih aktif untuk mengemukakan pendapat. Dari segi kognitif dapat ilihat bahwa dari

hasil belajar siswa pada materi yang diajarkan, cukup memuaskan, hal ini dilihat dari

hasil belajar siswa pada tebel 1.

Page 18: Learn Of Error - UKSW

25

5.2 Saran

Saran dari penulis berdasarkan kesimpulan di atas adalah :

1. Metode Learn of Error yang dibantu dengan Film Kartun sebagai media, sebaiknya

sering diterapkan pada pembelajaran karena metode ini dapat menarik minat siswa

dan memotivasi siswa untuk belajar fisika. Selain itu, metode ini juga dapat

meningkatkan cara fikir siswa karena mereka dapat menganalisa suatu kejadian

yang berhubungan dengan fisika dari kesalahan konsep yang mereka temukan.

2. Bagi para guru yang belum pernah menggunakan metode pembelajaran ini,

diharapkan dapat mencoba dan menerapkan metode ini dalam pembelajaran, tetapi

harus memperhatikan beberapa aspek diantaranya pemilihan film dan

ketersediaannya peralatan yang ada di sekolah. Selain itu, diharapkan penelitian ini

bisa memberikan contoh metode pembelajaran bagi guru bahwa belajar tidak hanya

dari teori yang benar saja, tetapi bisa dari teori yang salah.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan Metode Learn of Error yang dibantu

dengan Film Kartun sebagai media dengan materi – materi yang lain dalam Fisika.

6. Referensi.

1. Hasibuan, Malayu, S.P . 2007.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

2. Sadiman. 2002. Pengertian Media Pembelajaran. jurnal

3. Hamdani. 2005. Pengertian Media Pembelajaran. Jurnal

4. Woleka, Fransina Rambu. 2010.Analisa Konsep Gerak Pada Film Kartun Tom and

Jerry Dan Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran. Skripsi tidak diterbitkan.

Salatiga:UKSW Fakultas Sains dan Matematika Program Pendidikan Fisika

5. Lehrer, Yunus. 2009.Belajar Dari kesalahan. New York

6. Setiawan, Bimo. 2010.Makalah Elastisitas. Jurnal

7. Fitur Wikipedia. “hukum Hooke.”http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum Hooke

8. Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas : Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung. Remaja Rosdakarya