leaf let budidaya.docx

6
PENDAHULUAN Jeruk termasuk salah satu komoditas buah unggulan nasional. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi, adaptasinya luas, sangat populer dan digemari hampir seluruh lapisan masyarakat, dan memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Kunci sukses usahatani jeruk tidak hanya bergantung pada benih unggul, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi, penyiapan dan pemeliharaan tanaman. 1. Pemilihan lokasi a. Tinggi tempat. Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah (≤ 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula, Terigas, Borneo Prima, Madura, dan lain-lain. Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi (≥ 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu. b. Iklim. Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 - 35°C (optimum 22 - 23°C), curah hujan 1.000 - 3.000 mm/th (optimum 1.500 - 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 - 6 bulan (optimum 3 - 4 bulan berturut-turut). c. Tanah. Tanah yang ideal untuk tanaman jeruk memiliki karakteristik lapisan tanah dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah ± 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH ± 6,5. Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman, dan sebaliknya jika pH diatas 7. 2. Pemilihan Benih Kriteria benih jeruk bermutu prima : berlabel bebas penyakit (warna biru), diproduksi di polibag, batang atas dan bawah lurus, diameter batang bawah ± 1cm, tinggi tanaman dari dasar polibag 75 – 100 cm, keragaan optimal (tegar, vigor, daun hijau dan ukurannya normal), dan perakarannya normal. 3. Penyiapan lahan dan pemeliharaan a. Pengolahan Tanah dan penanaman. Sebelum tanam, bebaskan lahan dari batuan dan pohon besar agar tidak mengganggu pengolahan tanah dan penyebaran cahaya matahari. Untuk lahan sawah dan pasang surut, olah bidang tanam menjadi surjan atau tukungan (gundukan = Jawa). Sedangkan di lahan kering buatkan lubang tanam (kedalaman = 0,75 m, lebar dan panjang = 0,6 m). Jarak tanam 5 x 4 m 2 (jeruk siam/keprok), 5 x 6 m 2 (jeruk manis), dan 6 x 7 m 2 (pamelo). Gbr. 1. Lubang Tanam

Transcript of leaf let budidaya.docx

PENGEMBANGAN BUDIDAYA JERUK YANG BAIK DAN BENAR

PENDAHULUAN

Jeruk termasuk salah satu komoditas buah unggulan nasional. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi, adaptasinya luas, sangat populer dan digemari hampir seluruh lapisan masyarakat, dan memiliki manfaat penting bagi kesehatan. Kunci sukses usahatani jeruk tidak hanya bergantung pada benih unggul, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi, penyiapan dan pemeliharaan tanaman.1. Pemilihan lokasia. Tinggi tempat. Meskipun adaptasinya luas, beberapa kelompok jeruk berproduksi optimal hanya jika ditanam di dataran rendah ( 400 m dpl) : pamelo, sebagian besar varietas Siam, keprok Tejakula, Terigas, Borneo Prima, Madura, dan lain-lain. Sedangkan sebagian lain berproduksi optimal jika ditanaman di dataran tinggi ( 700 m dpl): jenis keprok (Batu 55, Tawangmangu, Pulung, Garut, Kacang, dll), jeruk manis (Punten, Groveri dan WNO, dll.), jeruk Siam Madu.b. Iklim. Tanaman jeruk menghendaki sinar matahari penuh (bebas naungan), suhu 13 - 35C (optimum 22 - 23C), curah hujan 1.000 - 3.000 mm/th (optimum 1.500 - 2.500 mm/th), dan bulan kering (< 60 mm) selama 2 - 6 bulan (optimum 3 - 4 bulan berturut-turut). c. Tanah. Tanah yang ideal untuk tanaman jeruk memiliki karakteristik lapisan tanah dalam, hingga kedalaman 150 cm tidak ada lapisan kedap air, kedalaman air tanah 75 cm, tekstur lempung berpasir, dan pH 6,5. Jika pH tanah dibawah 5, unsur mikro dapat meracuni tanaman, dan sebaliknya jika pH diatas 7. 2. Pemilihan BenihKriteria benih jeruk bermutu prima : berlabel bebas penyakit (warna biru), diproduksi di polibag, batang atas dan bawah lurus, diameter batang bawah 1cm, tinggi tanaman dari dasar polibag 75 100 cm, keragaan optimal (tegar, vigor, daun hijau dan ukurannya normal), dan perakarannya normal. 3. Penyiapan lahan dan pemeliharaana. Pengolahan Tanah dan penanaman. Sebelum tanam, bebaskan lahan dari batuan dan pohon besar agar tidak mengganggu pengolahan tanah dan penyebaran cahaya matahari. Untuk lahan sawah dan pasang surut, olah bidang tanam menjadi surjan atau tukungan (gundukan = Jawa). Sedangkan di lahan kering buatkan lubang tanam(kedalaman = 0,75 m, lebar dan panjang = 0,6 m).

Gbr. 1. Lubang TanamJarak tanam 5 x 4 m2 (jeruk siam/keprok), 5 x 6 m2 (jeruk manis), dan 6 x 7 m2 (pamelo). Aturlah baris tanam sejajar arah timur barat agar penyebaran sinar matahari optimal.Buat campuran penutup lubang tanam : tanah galian lubang + 20 kg bahan atau 3 bagian tanah + 1 bagian pasir + 2 bagian pupuk kandang jika tanahnya berat. Tambahkan 1 kg dolomite jika pH tanah < 5,5. Awal musim hujan adalah saat paling tepat untuk penanaman di lahan kering. Pasang ajir pada setiap pohon agar tanaman tetap tegak saat diterpa angin kencang.b. Pengaturan cabang. Arsitektur pohon jeruk

Gbr. 2. Arsitektur Pohon Jerukperlu dibangun sejak dini dengan cara mengatur percabangan berpola 1 3 9. Setiap pohon terdiri 1 batang utama yang mendukung 3 cabang primer, dan setiap cabang primer mendukung 3 cabang sekunder.c. Pengairan. Saat pertumbuhan vegetatif baru, pembungaan dan pembentukan buah harus tersedia cukup air, dan setelah panen lahan dikeringkan sekitar 3 bulan guna memicu pembungaan. Kebutuhan irigasi pada musim kemarau semakin besar sejalan dengan ukuran tanaman dan tingkat kekasaran tanah. d. Pemupukan. Pemupukan tanaman jeruk adalah penambahan unsur hara ke dalam kebun melalui tanah (pupuk kimia, bahan organik , kapur, dll.) dan daun secara seimbang agar diperoleh keuntungan maksimal tanpa menimbulkan kemerosotan mutu lingkungan (Tabel 1). Tabel 1. Rekomendasi Pemupukan Tanaman Jeruk Umur Tanaman (Tahun)Dosis/pohon/aplikasi(gram)Aplikasi(kali/tahun)

NP2O5K2O

110 s/d 15*5 s/d 10*56

225 s/d 40*15 s/d 20*10 s/d 12,5*4

342,5 s/d 55*25 s/d 40*15 s/d 22,5*4

4100 s/d 150*60 s/d 75*35 s/d 50*3**

5250 s/d 300*160 s/d 200*75 s/d 100*2**

> 5 3% X produksi(1,2% N + 0,6% P2O5 +1,2% K2O)2**

* = Tanah kurang subur, tekstur berpasir atau iklim basah ** = Tanah kurang subur, tekstur berpasir atau iklim basah aplikasi 4 6 kali setahun

Berikan bahan organik sekali setahun sebanyak 20 40 kg per pohon pada tanaman 1 4 tahun dan 40 60 kg untuk tanaman diatas 4 tahun. Jika pH< 5,5, campur 100 kg gram bahan organik dengan 0,25 0,50 kg kapur (CaCO3). Manfaat bahan organik dan kapur dalam tanah antara lain : meningkatkan C-organik, sumber energi bagi kehidupan biologi tanah dan nutrisi bagi tanaman, meningkatkan mobilitas unsur P dan mikro, mengikat Al dan Fe, meningkatkan pH tanah, mengurangi pelindian pupuk kimia, dan memperbaiki struktur tanah dan daya menahan air.Untuk mencegah defisiensi unsur mikro, semprotkan 2 4 kali pupuk mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B) saat pertunasan pada pagi hari, interval aplikasi 1 minggu.e. Penjarangan Buah. Penjarangan buah adalah kegiatan menyeleksi dan mengurangi jumlah buah di pohon untuk menghasilkan buah bermutu tinggi dan menjaga stabilitas produksi tanaman. Caranya : sisakan 2 buah per tandan menggunakan gunting pangkas. Kriteria buah yang dibuang: cacat, terserang hama penyakit, dan ukurannya paling kecil. Lakukan kegiatan ini sekiitar 4 bulan dari pembungaan sebelum aplikasi pupuk kedua. f. Pengendalian Hama Penyakit. Sampai sekarang penyakit CVPD belum bisa disembuhkan. Pencegahanya adalah dengan menanam bibit yang sehat dan mengendalikan serangga kutu loncat (Diaphorina citri). Prioritaskan aplikasi pestisida pada periode kritis yaitu pada fase pertunasan.4. PanenLakukan panen ketika buah mencapai kematangan optimal, sekitar 8 bulan dari pembungaan. Karakter buah siap panen : ujung buah agak

Gbr. 3. Indeks Kematangan Jeruk Keprok lunak, kadar brik sari buah 10%, warna kuning pada kulit 50 % (jeruk keprok). Lakukan panen saat cuaca cerah, jangan memanjat pohon (gunakan tangga kaki 4), potong tangkai buah dengan gunting pangkas, masukkan buah kedalam tas platik 5 kg yang digantungkan di leher, masukkan buah dari kantong plastik kedalam keranjang yang dilapisi karung plastik.

Oleh :SUTOPOEmail : [email protected] PENELITIAN TANAMAN JERUKDAN BUAH SUBTROPIKA20011

PANDUAN MENETUKAN DOSIS PUPUK BERDASARKAN HASIL PANEN UNTUK TANAMAN JERUKOleh : Ir. Sutopo, MSIHp. 081233440678Email : [email protected]

Perkembangan tumbuhan dalam kondisi alami seperti di hutan seimbang dengan pelapukan batu-batuan dan sisa organisme. Adanya campur tangan manusia seperti pengangkutan hasil panen menyebabkan pengurasan nutrisi dari tempat tumbuhnya sehingga tanah tidak mampu lagi mendukung kebutuhan tanaman secara normal. Oleh karena itu, lahan-lahan pertanian semakin lama semakin kurus dan produktivitasnya terus merosot jika tidak diberi pupuk.Nutrisi pupuk yang terlarut dalam air diserap oleh akar tanaman, bersama dengan karbon dioksida dari udara dengan bantuan cahaya matahari dimasak di dalam daun menjadi senyawa penting untuk pertumbuah dan produksi buah. Oleh karena itu, volume hasil, mutu buah dan umur produktif tanaman sangat bergantung pada pasokan nutrisi. Biaya yang dikeluakan untuk kegiatan pemupukan pada tanaman jeruk usia produktif cukup besar untuk memperoleh hasil yang memuaskan, biasanya sekitar 30% dari total biaya pengelolaan kebun. Dibandingkan dengan unsur lain, nitrogen (N), phosfor (P) dan kalium (K) merupakan nutrisi yang paling banyak dibutuhkan dan memberikan pengaruh paling nyata bagi tanaman. Dosis Pupuk Berdasarkan Hasil PanenTanaman jeruk dalam masa hidupnya dapat dibagi menjadi dua periode yaitu saat tanaman belum menghasilkan buah (TBM) dan saat tanaman menghasilkan buah (TM). Pada TBM, dosis pupuk ditentukan berdasarkan hasil percobaan lapangan pada berbagai umur tanaman. Selanjutnya setelah memasuki periode TM, dosis pupuk bisa didekati melalui analisis tanah dan daun, gejala kahat hara pada daun yang kasat mata, atau hasil panen buah. Masing-masing pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan, tetapi bagi sebagian besar petani Indonesia pendekatan kesatu, kedua dan ketiga memiliki banyak hambatan antara lain karena membutuhkan laboratorium, serta pengalaman menerjemahkan hasil analisis dan pengamatan gejala di lapangan. Pemupkan Berdasarkan Hasil PanenPendekatan ini paling sederhana dan lebih realistis bagi kondisi petani yang jauh dari fasilitas laboratorium dan atau petani yang kepemilikan lahannya relatif sempit dan terpencar. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapan metoda ini : Timbang dan catat setiap panen secara tepat dan disiplin. Lakukan pemupukan secara optimal selama masa TBM agar kesuburan tanah mencapai status tinggi. Lakukan analisis tanah pada awal memasuki masa TM bila memungkinkan, kemudian tingkatkan status ketersediaan unsur hara yang sedang atau rendah menjadi tinggi. Berikan bahan organik (pupuk kandang) pada tanah mineral secara teratur ( 40 kg/pohon/tahun) menjelang musim hujan untuk melengkapi kebutuhan unsur mikro dan memperbaiki kesuburan fisik tanah.Cara Mengitung Dosis PupukNutrisi pupuk di dalam tanah mengalami beberapa proses antara lain difiksasi oleh tanah, terlindi menjauhi daerah perakaran (leaching), menguap ke atmosfer, diserap oleh tanaman, dan lain-lain. Banyaknya nitrogen fosfor dan kalium yang dibutuhkan untuk menggantikan kahilangan nutrisi dari kebun setahun agar tanaman dapat berproduksi optimal dihitung setara dengan 2 - 3% dari bobot buah yang diproduksi (panen). Meskipun jumlahnya dapat dianggap sama, komposisi unsurnya berbeda untuk masing-masing jenis jeruk sehingga komposisi pupuk harus disesuaikan (Tabel 1). JenisKomposisi Hara pada Buah

NP2O5K2O

Siam KeprokPamelo1085733121010

Contoh penghitungan dosis pupuk : Tanaman jeruk Siam menghasilkan buah 100 kg/pohon. Dosis rekomendasi = 2% (10 N : 7 P2O5 : 2 K2O) dari bobot panen Urea (45% N), SP36 (36% P2O5), KCl (60% K2O) Dosis yang harus diberikan : Urea/ph : 100 kg x (0,02 x 10/19) x 100/45 = 2.340 gSP36/ph : 100 kg x (0,02 x 7/19) x 100/36 = 2.050 g KCl/ph : 100 kg x (0,02 x 2/19) x 100/60 = 350 g** Keterangan : 50% dosis diaplikasikan setelah panen, sisanya 4 bulan kemudian

Penempatan PupukPenempatan pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar (broadcast), disamping tanaman (sideband), dalam larikan (in the row), lewat daun (foliar application), ditaburkan setelah tanaman tumbuh (top dressed atau side dressed), dimasukkan bersama biji yang ditanam (pop up), dan lewat irigasi (fertigation), tetapi bagi jeruk penempatan pupuk di suatu tempat/disamping tanaman merupakan anjuran untuk mengurangi kehilangan nutrisi pupuk dan kerusakan akar. Caranya : pupuk ditempatkan pada beberapa lubang sedalam 10 15 cm di bawah tajuk, kemudian ditutup lagi dengan tanah.