LEADERSHIP - dinus.ac.iddinus.ac.id/repository/docs/ajar/DKWU.04_._Leadership_.pdf · negeri, sudah...

36
LEADERSHIP dalam manajemen bisnis

Transcript of LEADERSHIP - dinus.ac.iddinus.ac.id/repository/docs/ajar/DKWU.04_._Leadership_.pdf · negeri, sudah...

LEADERSHIPdalam manajemen bisnis

Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan

mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki

(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).

Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu

kelompok untuk mencapai tujuan

Leadership/Kepemimpinan seni berkomunikasi dan mempengaruhi orang

lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Pak Tirto yang lahir pada Maret 1930 bekerja di perusahaan asing ketika masih muda. Ketika tamu

perusahaannya yang orang asing berkunjung ke Indonesia, banyak yang mengeluh soal air minum.

Mereka banyak yang sakit perut, atau sekedar tidak suka rasa air minum saat itu, yang memang hanya

direbus dari air tanah.

Selain itu, Pak Tirto yang juga sering ditugaskan ke luar negeri oleh perusahaannya, mengamati bahwa di luar

negeri, sudah banyak sekali air mineral dalam botol yang dijual dan dikonsumsi secara bebas. “Wah, di

Indonesia tidak ada nih, “ pikir beliau saat itu. Pak Tirto mulai menangkap adanya peluang air putih dalam

kemasan yang saat itu tidak ada di Indonesia.

Pak Tirto pun memutuskan untuk belajar mengenai cara membuat air minum dalam kemasan ke Bangkok, Thailand. Saat itu, dia sampai ditertawakan oleh Bapak Ibnu Sutowo, salah satu petinggi militer Indonesia. Bapak Ibnu Sutowo sempat mengatakan, “Tirto, kamu itu kok aneh-aneh. Di Indonesia ini air sampai banjir-banjir, lah kok kamu mau jualan air putih”. Wajar saja kalau Pak Ibnu berpendapat seperti itu, karena di Indonesia memang semua orang minum langsung dari rebusan air tanah, tidak ada industry air minum sama sekali.

Namun, Pak Tirto menunjukkan ketangguhannya. Ciri-ciri seorang entrepreneur dengan jelas dia perlihatkan, sikap pantang menyerah! Beliau sangat yakin bahwa Aqua akan maju dengan cepat, karena memang tidak mempunyai saingan di Indonesia. Maka beliau memutuskan keluar dari perusahaan dan membangun pabrik Aqua di Bekasi pada tahun 1973. Ada cerita menarik ketika Pak Tirto akan membuat Aqua ini. Nama awal Aqua adalah Puritas. Namun, ketika Pak Tirto membuat logonya, desainer logo tersebut memberikan saran bahwa nama Puritas terlalu sulit untuk dilafalkan, dan menyarankan memakai nama Aqua saja yang artinya air. Pak Tirto langsung senang dan mengganti nama Puritas menjadi Aqua. Produksi segera dimulai pada tahun 1974 dan mulai dijual pada Oktober 1974.

Semua sudah sesuai rancangan, optimism membumbung tinggi, kesuksesan di ujung mata, dan… Aqua TIDAK LAKU!!

Produk pertama Aqua adalah air dalam botol gelas dengan volume 950 mililiter. Jangan lihat Aqua hari ini, di mana Aqua sudah nyaris identik dengan air minum dalam kemasan. Tiga tahun pertama Aqua adalah masa-masa yang benar-benar berdarah-darah. Bahkan Tirto Utomo sudah hampir mengibarkan bendera putih, nyaris menutup pabrik di Bekasi itu.

“Kami berikan contoh gratis untuk mencoba pun, orang-orang tetap tak mau,” kata Willy. Hingga akhir 1970-an, Aqua hanya beredar di kalangan warga asing, terutama ekspatriat Jepang, di Jakarta. Walhasil, mesin di pabrik Aqua lebih banyak menganggur ketimbang bekerja. “Dalam seminggu mesin hanya jalan tiga jam.” Di gudang Aqua, botol-botol air menumpuk tak terjual.

Pasar Indonesia masih belum bisa menerima air minum dalam botol. Mereka menganggap minum air rebus dari air tanah sudah cukup. Penjualan terus merosot, sampai 3 tahun terpaksa Pak Tirto memberikan ultimatum pada timnya. Kalau sampai tiap bulan masih harus ada investasi tambahan untuk biaya operasional, maka terpaksa aqua harus ditutup. Akhirnya, tim penjualan mengujicoba konsep ekstrem. Harga Aqua dinaikkan tinggi, dengan harapan margin semakin besar untuk menutup kerugian. Ajaibnya, jumlah penjualan bukannya turun, malah naik dengan sangat drastis! Itulah titik balik kebangkitan Aqua.

Pada tahun 1984, barulah Aqua masuk ke pasar lokal, namun masih sangat eksklusif di toko-toko

tertentu. Sudah mulai ada pelanggan tetap air galonan, namun sangat terbatas di kalangan

eskpatriat. Saat itu, di pasar air dalam kemasan yang laris terjual dan ada di hampir semua toko adalah berwarna merah (tidak perlu menyebut merknya,

namun saya rasa anda pasti sudah tahu merk apa itu). Aqua sendiri hampir tidak terlihat di pasaran.

Namun bukan Pak Tirto namanya kalau menyerah begitu saja. Beliau mempunyai cita-cita di setiap toko, ada warna biru (logo Aqua berwarna biru) diantara warna merah. Dimulailah strategi guerilla marketing ala Pak Tirto. Dimulai di kota Jakarta, setiap warung dan pedagang rokok diber 3 botol gratis pada awalnya. Waktu itu tim penjualan banyak yang bertanya pada Pak Tirto, “loh pak kok Cuma 3 botol?”. Namun beliau justru menjawab, dengan hanya 3 botol tiap toko, maka setiap 2 botol laku, tinggal 1 botol. Hal ini akan membuat kesan Aqua sangat laris. Mulailah ketika 3 botol itu habis, warung-warung dan pedagang rokok memesan ulang Aqua, dan kali ini sudah membayar, tidak lagi gratis.

Kembali lagi kecemerlangan strategi bisnis Pak Tirto keluar. Aqua berusaha mengasosiasikan produknya dengan “air minum sehat”.

Mereka berusaha mengedukasi pasar bahwa air minum botolan lebih segar dan sehat daripada air rebusan. Caranya? Dengan cara memberikan banyak sponsorship pada acara-acara olahraga dan anak muda. Puncaknya, Aqua menjadi salah satu sponsor PON, Pekan Olahraga Nasional yang merupakan kompetisi olahraga terbesar nasional.

Akhirnya mindset terbentuk pada masyarakat, Aqua ini airnya atlet, airnya orang sehat, jadi kalau mau sehat, ya harus minum Aqua. Mindset kuat ini berhasil membuat market dari air minum dalam kemasan menjadi besar, dan Aqua pun menjadi booming di masyarakat.

Strategi distribusi ini memang kelihatan sederhana, namun berhasil membuat Aqua tersebar dimana-mana. Dengan cepat masyarakat lokal bisa menemukan Aqua di pedagang kecil, pasar, restoran, dan hotel sekalipun.

Target Pak Tirto juga sangat tinggi. Sekian persen untuk pasar, sekian persen untuk restoran, sekian persen untuk hotel, yang penting Aqua ada dimana-mana.

Perlahan pengakuan masyarakat terhadap merk Aqua pun mulai timbul, meskipun masih sangat kecil. Masih

banyak yang merasa aneh kenapa mereka harus membeli air dalam botol, ketika air rebus dari air tanah

masih bisa diminum.*dari berbagai sumber

Tugas Leader ?

Mencari Merencanakan

Seorang pengusaha sejati, memang mampu membaca atau mencari peluang-peluang bisnis di mana pengusaha berada.Indra seorang pengusaha sudah terbiasa merasakan adanya peluang-peluang bisnis dan peluang untuk kepentingan bisnis. Bila sudah menemukan peluang, tentunya tinggal mengambil tindakan.Maka bila Anda ingin memiliki keterampilan kepemimpinan bisnis sebagai seorang pengusaha, perlu lah indera Anda selalu dilatih untuk mencari peluang bisnis dan peluang kepentingan pengelolaan bisnis.Bila kemampuan mencari peluang bisnis atau peluang kepentingan bisnis sudah pandai dilakukan Anda, maka untuk menemukan peluang bisnis yang lebih besar dan berkualitas bagus lagi pun akan sanggup ditemukan Anda

Setelah menemukan satu ide usaha yang tepat, tahapan berikutnya adalah merencanakan, atau merancang bagaimana bisnis itu jalan. Mulai dari mencari pendanaan, mencari tim yang ikut bekerja dalam bisnis tersebut, mencari vendor-vendor yang terlibat nantinya dalam aktivitas bisnisnya, sampai merencakan strategi pemsaran dan merk yang akan dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Tahapan ini tent harms disertai dengan berbagai macam rencana, Plan A,B,C dan juga Plan exit jika semua rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Gagal Merencanakan = Merencanakan Kegagalan

Mengarahkan berarti Anda bertindak dan mengajak. Bila bertindak berarti Anda memulai membangun bisnis, membangun tim bisnis dan membangun sistem bisnis.Anda yang sebagai pengusaha pun mengerahkan segala kemampuannya untuk menarik orang-orang yang bisa dijadikan tim dalam bisnis Anda. Anda sebagai pebisnis pun berhak mengarahkan seperti apa tujuan dan bagaimana proses mengarah ke tujuan.

Kemampuan dalam komunikasi dan bergaul sangat diutamakan dalam hal ini.

Bila bisnis sudah terbangun dengan berbagai sistem bisnis yang kuat, Anda yang sebagai pengusaha tinggal mengawasi jalannya sistem bisnis.Walau pengusaha bisnis tidak mesti seorang pinter, tetapi dalam hal mengawasi perjalanan bisnis harus lah pintar.Anda yang sebagai pengusaha alias pemimpin bisnis harus tahu berbagai perjalanan sistem bisnis. Harus tahu kelebihan dan kelemahan sistem bisnis dan harus tahu bagaimana memperbaiki sistem yang bermasalah.Sebuah perusahaan besar diibaratkan kapal laut besar. Bila terjadi kebocoran dalam kapal, maka perlu tahu darimana sumber bocornya. Begitu juga dalam bisnis, harus tahu darimana sumber masalah atau kerugian atau kegagalannya.

Mengarahkan Mengawasi

Tugas Leader

P

O

A

C

lanning

rganizing

ction

ontrol

Tugas Leader dalam bahasa manajemen yangpaling mudah

merencanakan

mengarahkan, mengumpulkan

menjalankan rencana

mengawasi jalannya rencana

Pemimpin itu bukan dilahirkan, tapi dibentuk.

Oleh Lingkungan, Keinginan, Tujuan, Impian.

Pemimpin Agama & Peradaban

Pemimpin Negara

President

Pemimpin Bisnis

CEO

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan :

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).

2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.

3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:1. Seorang yang belajar seumur hidup : Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, beJajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

2. Berorientasi pada pelayanan : Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpjn dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif : Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan.

a. Percaya pada orang lain : Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan : Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan : Kata ‘tantangan’ sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi : Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang, atasan, staf, teman sekerja.

e. Latihan mengembangkan diri sendiri : Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.

Energy Positif seorang Leader

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974) • Adaptable To Situations • Alert To Social Environment • Ambitious And Achievement Oriented • Assertive • Cooperative • Decisive • Dependable • Dominant (Desire To Influence Others) • Energetic (High Activity Level) • Persistent . Self-Confident • Tolerant Of Stress • Willing To Assujne Responsibility

Ciri-Ciri Pemimpin Sukses ( Stogdill; 1974) • Adaptable To Situations • Alert To Social Environment • Ambitious And Achievement Oriented • Assertive • Cooperative • Decisive • Dependable • Dominant (Desire To Influence Others) • Energetic (High Activity Level) • Persistent . Self-Confident • Tolerant Of Stress • Willing To Assujne Responsibility

Skills Pemimpin Sukses (Stogdill; 1974) . Clever . Conceptually Skilled • Creative • Diplomatic And Tactful • Fluent In Speaking • Knowledgeable About Group Task • Organized (Administrative Ability) • Persuasive • Socially Skilled

Become Leader for Business

“Bisnis yang bagus itu yang dijalankan, bukan yang ditanyakan terus menerus”.

meskipun bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka, tetapi perlu di desain rancangannya / gambarannya akan seperti apa

nanti bentuk atau wujud bisnis tersebut

EVERYTHING BY DESIGN

tangga bisnis

1. STARTING (mulai)2. PROFITING (mendongkrak keuntungan)3. SYSTEMIZING (membangun sistem)

4. MULTIPLYING (mengembakbiakkan)

5. REAPING FREEDOM (mencapai kebebasan)

Bisnis seperti menaiki tangga, ada tahapannya. Masing-masing tahapan ada ilmunya. Tak ada yang benar atau salah di setiap metode bisnis, yang ada adalah konsekuensi dari tindakan yang kita pilih. 5 Tangga Bisnis ini mempermudah memetakan kondisi bisnis.

STARTING

1. STARTING (mulai)Saat mulai usaha fokus "bagaimana bisa survive" atau sekedar 'dapur ngepul' terlebih dahulu. Jangan berusaha mencari laba besar saat awal, tapi carilah omset. Fokus bagaimana meramaikan 'toko' anda dan mengkonversi sebanyak mungkin calon pelanggan menjadi pelanggan.

Lakukan pemasaran secara agresif dan teragenda. Jangan biarkan seharipun tanpa promosi. Lakukan hal ini terus-menerus sampai 'kursi' (kapasitas) yang anda tawarkan setidaknya mencapai 70% kapasitas. Misal, bisnis rumah makan, minimum 70% bangkunya selalu terisi.

Jangan terburu-buru membuat sistem secara detail, karena akan menghilangkan fleksibilitas dalam bisnis anda. Biasanya mantan karyawan diperusahaan besar akan fokus membuat sistem dibanding menggenjot penjualan. Ini adalah kesalahan fatal saat awal berbisnis!

“Rebut dan kuasai pasarnya terlebih dahulu,

baru maksimalkan marjinnya"

STARTING

Profiting

2. PROFITING (untung)ketika bisnis sudah mulai ramai pengunjung, kursi sudah mulai terisi 70 persen, sudah mulai ada yang order desain / foto / video minimal sudah bisa untuk operasional harian, mulai pikirkan tahap keuntungan, Cari profit yang potential dari pelanggan tetap, atau cari project yang nilainya bisa lebih dari harga produksi kita.

Beli lebih Banyak

Beli Lebih Sering

4 Pilar BISNIS

Marketing

Operasional

SDM/HRD

Adm&Finance

melakukan aktivitas penjualan, mendatangkan pasar, menciptakan brand image

hal-hal yang berkaitan dengan produksi : memastikan produksi tepat waktu memastikan kualitas barang dagangan

mencatat semua pembukuan tentang keuangan perusahaan,

piutang, hutang, dan segala surat menyurat

merekrut karyawan, memastikan karyawan bekerja dengan maksimal,

memberikan ijin, punishment, reward

4 Pilar Bisnis

Marketing Operasional SDM Adm&Finance

CEO

*Struktur Organisasi Perusahaan Anda4 Pilar Bisnis

Menjadi Pemimpin adalah menjadi Perancang dan Penuntun,

menuntun impian untuk diwujudkan, yang membuat orang yang dipimpinnya yakin akan sesuatu yang tak terlihat oleh mereka.