Le Réel Et L’Irréel Le Roman Au XVIIème Siècle

download Le Réel Et L’Irréel Le Roman Au XVIIème Siècle

of 13

description

FRANCAIS

Transcript of Le Réel Et L’Irréel Le Roman Au XVIIème Siècle

Le Rel et LIrrel Le Roman au XVIIme Sicle

Makalah ini disusun sebagai Kelengkapan Mata kuliah Histoire de la Litterature Franaise

Disusun Oleh :

Khumaeroh

(10204244010)Ruri Tri Pamungkas

(10204244012)

Prawangsa Sam Putra

(10204244015)Ayu Dwi Novita

(10204244028)

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2012KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas semua nikmat yang diberikanNya kepada penulis sehingga penulisan makalah Histoire de la Litterature Franaise ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai tugas dan kelengkapan mata kuliah Histoire de la Litterature Franaise yang merupakan mata kuliah wajib tempuh dengan beban 2 SKS.

Penulisan makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Berkaitan dengan itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Histoire de la Litterature Franaise, kakak tingkat, dan teman-teman.Penulis menyadari makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan dan masih perlu perbaikan. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan yang bertujuan menyempurnakan makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat.

Yogyakarta, 11 September 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......... 2DAFTAR ISI......... 3BAB 1. PENDAHULUAN.......... 41.1 Latar Belakang......... 4

1.2 Rumusan Masalah.......... 4

1.3 Tujuan Penulisan... 4-5BAB 2. PEMBAHASAN ........... 6 2.1 Pengertian Karya Sastra Le Rel dan LIrel ................ 6

2.2 Kesusastraan Prancis Abad ke-17 . 6-7 2.3 La Tradition Burlesque 8-10 2.4 Le Roman dAnalyse ... 10-11

2.5 Le Conte Classique 11 BAB 3. PENUTUP ............ 12 Kesimpulan . 12DAFTAR PUSTAKA.......... .. 13BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGPada abad ke-17 adalah abad kegemilangan Prancis. Hal tersebut di lihat dari banyaknya karya sastra yang dihasilkan bersamaan dengan kemenangan angkatan bersenjatanya. Karya sastra tersebut diklasifikasikan menjadi 2 bentuk/genre yaitu le rel et lirrel. Le rel yaitu karya sastra yang nyata atau sesuai dengan kenyataan, seperti komedi, komedi heroik, tragedi balet, dan tragedi biasa yang merupakan karya sastra dari Pierre Corneille (1606-1684). Lirrel yaitu karya sastra yang tidak nyata yang ceritanya hanya sebuah rekayasa atau fantasi seperti kumpulan dongeng, fabel seperti pada karya sastra Jean de la Fontaine (1621-1692). Pada kumpulan fabel tersebut bertemakan moral yang diperankan oleh binatang, selain itu kumpulan fabel tersebut juga berisi sindiran-sindiran. 1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle ?2. Karya sastra apa saja yang terdapat di dalam Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle ?

3. Siapa saja pengarang karya sastra pada abad ke-17 ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

A. Tujuan Umum1. Untuk memenuhi tugas Histoire de la Litterature Franais.2. Untuk mengetahui karya-karya sastra dan beberapa pengarang yang ada pada abad ke-17.B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle.

2. Mengetahui karya sastra yang ada di dalam Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle.

3. Mengetahui pengarang karya sastra pada abad ke-17.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KARYA SASTRA LE REL DAN LIREL

Karya sastra Le rel yaitu karya sastra yang nyata atau sesuai dengan kenyataan, seperti komedi, komedi heroik, tragedi balet, dan tragedi biasa yang merupakan karya sastra dari Pierre Corneille (1606-1684). lirrel yaitu karya sastra yang tidak nyata yang ceritanya hanya sebuah rekayasa atau fantasi seperti kumpulan dongeng, fabel seperti pada karya sastra Jean de la Fontaine (1621-1692). Pada kumpulan fabel tersebut bertemakan moral yang diperankan oleh binatang, selain itu kumpulan fabel tersebut berisi sindiran-sindiran.2.2 KESUSASTRAAN PRANCIS ABAD KE-17Abad ke-17 adalah abad kegemilangan Prancis, berkat karya seni sastra yang dihasilkan dan juga kemenangan angkatan bersenjatanya. Prancis menjadi Negara yang terpandang di Eropa. Pada abad ini, juga disebut abad Louis XIV dan abad aliran klasik. Istana Versailles merupakan pusat segala kegiatan dan pusat segala ambisi serta segala bakat. Prancis menjadi kerajaan absolut yang memberi kekuasaan tak terbatas kepada rajanya, terutama Louis XIV yang dijuluki Le Roi Soleil (raja matahari) dan terkenal karena lEtat cest moi (negara adalah saya).

Namun pada abad ini, disisi lain tiga perempat penduduk Prancis masih buta huruf. Hanya ada tiga kerlompok penduduk yang dapat menikmati karya sastra: kelompok gereja, bangsawan dan borjuis kaya, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar. Pada pertengahan abad pengaruh agamawan berkurang, kecuali dalam bidang-bidang khusus. Golongan bangsawan mulai berpaling kepada kesusastraan yang diharapkan akan memberikan ketenaran seperti halnya peperangan pada masa-masa sebelumnya. Pada masa itu golongan borjuis telah menguasai perdagangan, perbankan, industri. Beberapa orang di antara para pengarang berasal dari golongan borjuis: Corneille, Racine, Molire, La bruyre, Boileau, dan Pascal. Dalam karya mereka Molire dan Bruyre mencemoohkan golongan ningrat (baru). Molire menyebutnya Le Bourgeois Gentilhomme yang dijadikan judul bukunya.

Pada tahun 1662 Louis XIV memerintahkan kepada menteri keuangannya yaitu Colbert untuk membuat daftar pengarang terbaik dan memberikan tunjangan teratur. Racine pernah menduduki jabatan historiographe du Roi yaitu pengarang yang ditugasi menulis sejarah masa itu, dengan mengangung-agungkan atau memuji raja-raja yang bersangkutan.

Dalam segi pemikiran terlihat perkembangan berbagai aliran atau cara berfikir. Semangat yang menggebu-gebu, penuh kepahlawanan dan gairah hidup romantis abad ke-16 digantikan oleh kebijaksanaan yang lebih tenang dan tanpa ilusi yang dikembangkan oleh Montaigne. Kemudian Descartes mengungkapkan pentingnya daya nalar. Aliran klasik bersifat humanis, maka objek utama karya sastra adalah analisis dan deskripsi manusia. Deskripsi cinta dan pentingnya nalar menduduki tempat yang sama pentingnya. Jadi cara bepikir baru juga mempengaruhi kesastraan. Mulai tahun 1687, para penulis menuntut kebebasan dalam mencari inspirasi dan berpendapat bahwa para penulis kuno, seperti Homerus dll., tidaklah lebih baik daripada para penulis masa itu. Maka dapat dikatakan bahwa kemajuan ilmu pengatahuan telah mendorong pula kemajuan di bidang seni budaya.

Beberapa pelopor golongan modern antara lain Fontenelle, Perrault, Pascal. Pascal membandingkan urutan generasi pengarang dari abad ke abad seperti seorang manusia dengan perjalanan usianya. Penulis lain Perrault berpendapat bahwa mereka tidak boleh memuja begitu saja para penulis sastra kuno karena tulisannya : Walaupun memang hebat, mereka adalah manusia seperti kita juga. Karena hal tersebut bisa menghambat terjadinya kemajuan dan pengembangan daya pikir.

Pada tanggal 27 Januari 1687 Chjarles Perrault menyajikan tulisannya yang berjudul Le sicle de Louis le Grand yaitu abad Louis yang agung di Akademi Prancis. Ia mengkritik para penulis Yunani dan Romawi karena mereka memuji para penulis negerinya dan menyanjung berlebihan abad Louis XIV dibandingkan dengan zaman kaisar Auguste. Karena hal tersebut Perrault mendapat caci maki oleh para pengikut sastra kuno, maka terjadilah perang tulisan. Perang tulis tersebut terjadi pada abad ke-17 dan baru tenang setelah Fenelon menerbitkan Lettre lacademie. Di mana ia memuji penulis kuno sambil menyanjung para penulis modern.

Abad ke-17 ini disebut juga abad teater. Teater yang di awal abad masih merupakan tontonan rakyat kecil yang disuguhkan oleh pemain-pemain sandiwara keliling, pada akhir abad menjadi pertunjukan yang diselenggarakan di gedung kesenian bergengsi dengan publik tingkat tinggi. Bentuk karya yang paling sempurna adalah tragikomedie yaitu tragedi yang berakhir dengan kebahagiaan. Cerita ini diambil adari mitologi atau sejarah kuno. Penulis-penulis drama yang paling produktif adalah: Piere Corneille (1606-1694) karyanya le chid, Molire (1622-1673) karyanya Les Preciuses Ridicules (1659), lcole des Femmes (1662), Les femmes Savantes, Tartuffe (1664), Misantrphrope (1666), Racine (1639-1699) karyanya Andromague (1667), Britanicus (1669), Mithridate (1673), phdre (1677).2.3LA TRADITION BURLESQUE

La tradition burlesque adalah jenis karya sastra parodi yang muncul pada abad ke-17. Pelopor la traditon burlesque pada abad ke-17 adalah Pierre Cornaille. Pierre Corneille lahir di Rouen dalam keluarga borjouis yang mempunyai 7 orang anak. Ia mendapat pendidikan di sekolah Jesuit di Rouen dan dilanjutkan ke fakultas hukum. Pierre Corneille sangat senang mencoba menulis berbagai bentuk karya sastra yaitu, komedi, komedi heroik, tragedi ballet, dan tragedi biasa. Sukses drama pertamanya, Mlite ( 1629 ) membuatnya terkenal dan diundang untuk menjadi salah seorang dari 5 pengarang yang ditugasi untuk menulis pesanan, dengan gagasan-gagasan dari Kardinal Richelieu. Tetapi karena merasa tidak cocok Corneille pulang ke Rouen.

Salah satu karya Corneille yang merupakan salah satu mahakarya tragedi klasik yaitu Le Cid. Yang menjadi sumber inspirasi Corneille pada umumnya adalah sejarah dan legenda. Beberapa karya Corneille antara lain: Horace ( 1640 ), Cinna ( 1640 ), dan Pompe ( 1643 ), Polyeucte ( 1642 ), Rodogune ( 1644 ), Andromda, dipe ( 1659 ). Di dalam tragedi Corneille yang menjadi tema utama adalah kemuliaan manusia, perjuangannya dalam pertentangan kepentingan antara cinta dengan tugas negara, harga diri yang harus ditebus dengan balas dendam. Pengikut-pengikut Corneille mengkritik tokoh-tokoh Racine yang mengorbankan kepentingan negara demi cinta ( Pyrrhus dalam Andromaque ). Racine memang menggambarkan dalam tragedi-tragedinya ketidakberdayaan manusia menghadapi cinta. Mengenai perbedaan kedua pengarang besar itu, La Bruyre mengatakan: " Corneille menggambarkan manusia sebagaimana mereka seharusnya, sedangkan Racine melukiskan mereka sebagaimana adanya ".

Karya Corneille yang paling terkenal adalah Le Cid. Karya ini menggambarkan conflit cornlien yaitu pertentangan batin dalam hati tokoh utama Rodrigue antara keharusan membela Lhonneur ( kehormatan atau harga diri ) atau mengutamakan amour ( cinta ). Dalam cerita ini pembelaan honneur yang akan membuatnya pantas akan dicintai itu sekaligus juga akan membuatnya dibenci dan kehilangan kekasih. Agar ia pantas mendapat cinta Chimne, agar Rodrigue memiliki kualifikasi seorang kesatria yang pantas dicintai, ia harus membalaskan dendam ayahnya sendiri dengan membunuh ayah Chimne. Namun dengan membunuh ayah Chimne tentu saja ia menjadikan Chimne marah dan sedih. Dipihak Chimne sendiri, ia akan ragu-ragu menyerahkan cinta kepada seorang laki-laki yang bukan ksatria, yang tidak mampu membela kehormatannya dengan membalaskan dendam ayahnya. Namun jika ia menuntut agar Rodrigue bersikap ksatria dengan membela kehormatan keluarganya, berarti ia harus kehilangan ayahnya sendiri.

Berikut ini antara lain cuplikan dari Le Cid yang menggambarkan pertentangan batin Rodrigue: Jattire en me vengeant sa haine et sa colre;

Jattire ses mepris en ne me vengeant pas

Jika dendam kubalas, benci dan marah ia kepadaku,

Namun cemooh kudapat, jika tak kubalas dendam keluargaku.

(Le Cid, bab I, adegan 6)

Dan kepada Chimne sendiri ia mengatakan:

Ecouter ton amour, obir sa voix,

Ctait men rendre indigne et diffamer ton choix,

Je tai fait une offence, et jai d my porter, Pour effacer ma honte, et pour te mriter.

Mendengarkan cintamu, membiarkanku lupa diri,

Akan membuat diriku tak pantas, pilihanmu tak terpuji,

Kulukai hatimu, dan aku wajib bertindak begitu,

tuk menghapus arang di kening, dan agarku pantas mendapatkanmu.

(Le Cid, bab III, adegan 4)

2.4 LE ROMAN DANALYSELe Roman danalyse adalah roman atau karya sastra yang dapat di analisis. Pada abad ke-17 salah satu karya sastra molire yaitu Tartuffe ou lHypocrite Tartuffe atau si Munafik (1664). Molire dilahirkan dalam keluarga borjuis kaya di Paris. Nama aslinya adalah Jean-Baptiste Poquelin. Ayahnya yang karyawan istana memberinya pendidikan terbaik di Collge de Clermont yang belakangan mempunyai reputasi sangat baik dengan nama Lyce Louis Legrand. Kehidupan di kalangan istana dan lingkungan borjuis kaya itu kelak akan sering kali digunakannya sebagai latar dan sasaran sindiran komedi komedinya yang terbaik.

Karya Molire yang terkenal yaitu Tartuffe ou lHypocrite yang bercerita tentang seorang pria yang memiliki ilmu dan semangat religius yang dalam. Padahal Tartuffe adalah seorang munafik yang licik. Tartuffe sebagai karakter sangat menarik karena dia tidak mengelabuhi Orgon (nama tokoh) dengan cara berbohong tapi dengan cara membiarkan Orgon menggunakan kekuasaannya sebagai kepala keluarga terhadap orang lain. Ketika kedok Tartuffe terbuka dan Orgon mengusirnya, Tartuffe sudah menguasai hak hukum atas harta dan keluarga Orgon dan hampir saja merampas semua harta kekayaan Orgon serta menikahi putri Orgon semua atas perbuatan Orgon sendiri. Pada saat saat terakhir, raja muncul memberikan pertolongan kemudian Tartuffe di hukum masuk penjara. Karena hal ini, kata Tartuffe di pakai dalam bahasa Prancis kontemporer dan juga dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan orang munafik yang secara blak-blakan dan berlebihan menunjukkan kesucian diri terutama dalam beragama.

Dalam karya Molire terdapat kontroversi padahal Tartuffe ou lhypocrite di tulis juga atas restu raja. Namun setelah komedi 3 babak itu dipertunjukkan di istana, atas desakan Uskup Agung Paris, komedi yang mengkritik kemunafikan kaum agamawan itu dilarang dipanggungkan di depan umum, bahkan pastur Roull mohon agar pengarangnya dibakar hidup hidup. Walaupun molire mendapat dukungan dari banyak pihak ia tetap hanya dapat mempertunjukkan Tartuffe pada lingkungan terbatas, misalnya di istana Monsieur. Setelah peristiwa itu tampaknya Molire terpaksa berikap lebih santai dan mengendurkan kritikan-kritikannya terhadap cacatcela dan anggota masyarakat yang diamatinya.2.5 LE CONTE CLASSIQUE

Le conte classique adalah jenis karya sastra yang berupa dongeng yang ada pada abad ke-17. Pelopor karya sastra ini adalah Jean de la Fontaine. Jean de la Fontaine berasal dari keluarga borjuis dilahirkan di Chteau-Thierry, di daerah Champagne, pada tahun 1621. Sampai tahun 1658 ia tetap tinggal di kota kelahirannya. Ia berasal bahasa Latin dan Yunani dan bercita-cita menjadi pejabat agama. Tetapi pada usia 20 tahun ia berubah haluan dan belajar hukum sampai mendapat gelar dan bekerja di parlemen.

Karya sastra pertamanya adalah adaptasi dari karya Trence yang berjudul LEnuque Kasim ( 1654 ). Pada tahun 1658 La Fontaine menulis puisi yang berjudul Adonis La Fontaine menerbitkan pula kumpulan dongeng Contes et Nouvelles, dalam bentuk puisi yang dikutip dari karya Boccacio dan Arioste. Karya itu mendapat sukses besar.

Pada tahun 1657 ia diperkenalkan pamannya kepada pejabat tinggi keuangan Fouquet, yang pernah menaruh perhatian pada seni dan sastra. Ia adalah saingan Colbert, Menteri Keuangan. Setelah menulis puisi yang berjudul Adonis La Fontaine mendapat tunjangan keuangan dari Foquet dan masuk lingkungan para pengarang yang mendapat perlindungan: Mlle. De Scudry, Scarron, Perrault, Corneille dan Molire. Di istana itu sering diadakan pertemuan dan berbagai kegiatan sastra. La Fontaine sempat bertemu dengan Mme. Svign, Molire, Racine. Tiba-tiba atas perintah Louis XIV, Foquet di tangkap serta dipenjarakan dan tidak pernah dibebaskan lagi. Walaupun dimusuhi Colbert, La Fontaine tidak segan segan menulis berbagai karya untuk membela perlindungannya, misalnya: legie aux Nymphes de Vaux Elegi untuk dewa pelindung dari Vaux ( 1661 ), Ode au Roi pour M. Fouquet Ode kepada raja untuk M. Fouquet ( 1663 ) yang menulisnya dengan penuh nada persahabatan yang sungguh-sungguh. Karya sastra tersebut di buat untuk menyindir pemerintahan atau raja. Walaupun selama 20 tahun La fontaine mencoba menulis beragai bentuk dan jenis karya sastra, yang paling menonjol tetap kumpulan dongeng dan fabel-fabelnya.BAB III

PENUTUP

KesimpulanAbad ke-17 adalah abad kegemilangan Prancis. Pada abad ini disebut juga abad teater karena banyak karya sastra yang bermunculan. Karya sastra-karya sastra tersebut mempunyai 2 bentuk/genre yaitu Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle. Contoh karya sastra le rel yaitu tragedi ballet, tragedi biasa, komedi dan komedi heroik. Sedangkan karya sastra lirrel contohnya adalah kumpulan dongeng dan fabel yang berisi pesan moral serta digunakan untuk menyindir pemerintahan. Di dalam Le rel et lirrel Le Roman au XVIIme sicle terdapat La Tradition Burlesque yang ber genre komedi parody, Le Roman dAnalyse yaitu roman yang bisa di analisis dan Le Conte Classique yang bertemakan pesan moral yang diperankan oleh binatang untuk menyindir pemerintah. DAFTAR PUSTAKAA .Chassang, CH Sinninger. Recuil de Textes Littraires Franais XVII sicle. Paris: Hachette.Mitterand, Henry . 1989. Littrature Texte et Documents Claude Puzin XVII sicle: Nathan.Sundari Husen, Ida. 2001. Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis dari Abad. Jakarta: Grasindo.14