LCR METER

34
MAKALAH ALAT UKUR LCR METER DAN PENGGUNAANNYA Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengukuran listrik yang dibimbing oleh Bapak Achmad Safi’i,S.Pd. Oleh : 1. Abdurrahman Rasyid (140534602832) 2. Remboko Ainun Nazar (140534601841) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO SEPTEMBER 2014

Transcript of LCR METER

Page 1: LCR METER

MAKALAH

ALAT UKUR LCR METER DAN PENGGUNAANNYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengukuran listrik

yang dibimbing oleh Bapak Achmad Safi’i,S.Pd.

Oleh :

1. Abdurrahman Rasyid (140534602832)

2. Remboko Ainun Nazar (140534601841)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

SEPTEMBER 2014

Page 2: LCR METER

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan

rahmatnya ,makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Makalah ini merupakan

perwujudan usaha kami untuk senantiasa menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini penulis

banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

pelaksanaan penulisan ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna sehingga penulis tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca.

Pada akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 1 September 2014

Penulis

Page 3: LCR METER

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar isi ........................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1

1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 1

1.5 Batasan Masalah ........................................................................................................ 2

1.6 Sistematika Pembahasan ............................................................................................ 2

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3

2.1 Definisi LCR Meter ................................................................................................... 3

2.1.1 Resistor ............................................................................................................. 4

2.1.2 Induktor ........................................................................................................... 5

2.1.3 Kapasitor .......................................................................................................... 5

2.2 LCR Meter model 740 ............................................................................................... 6

2.2.1 Spesifikasi LCR Meter ..................................................................................... 6

2.2.2 Pengoperasian ................................................................................................. 10

2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran .................................................................................. 11

2.3.1 Pengukuran Resistansi ................................................................................... 12

2.3.2 Pengukuran Kapasitansi ................................................................................. 14

2.3.3 Pengukuran Induktansi ................................................................................... 18

2.4 Pengukuran Resistansi DC dengan Sumber Luar .................................................... 21

2.4.1 Penting Untuk Diperhatikan ........................................................................... 21

2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran ........................................................................ 21

2.5 Prosedur Pengukuran C ........................................................................................... 22

BAB III

PENUTUP....................................................................................................................... 23

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 23

3.2 Saran ......................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 31

Page 4: LCR METER

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makalah ini membahas tentang LCR Meter, alat ukur ini sekarang sudah banyak di pakai,

terutama pada kelistrikan. Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur yang mereka gunakan

untuk keperluan teknis yaitu LCR Meter. Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti

memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena

dengan alat ukur dapat diketahui Induktansi (L,) Kapasitansi (C), Resistansi (R)dan.LCR

Metersangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat

membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat.

B. Rumusan Masalah

LCR Meter merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligus oleh karena itu kita harus

mengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut. Dalam makalah ini akan membahas

permasalahan tentang :

1. Apa itu LCR Meter?

2. Apa saja fungsi LCR Meter?

3. Bagaimana bagian-bagian dari LCR Meter?

4. Bagaimana cara mengukur menggunakan LCR Meter?

5. Bagaimana tindakan pencegahan kerusakan LCR Meter?

C. Tujuan

1. Mahasiswa terampil mempergunakan LCR Meter dengan baik danbenar.

2. Mahasiswa dapat menggunakan LCR Meter pada Komponen-komponen yang telah

ditentukan.

3. Mahasiswa dapat menghitung secara manual nilai dari komponen-komponen tersebut

tanpa menggunakan LCR Meter.

4. Mahasiswa dapat menghitung nilai dari komponen-komponen tersebutdengan

menggunakan LCR Meter.

D. Manfaat

Manfaat dari makalah yang kami buat adalah untuk memberi pangetahuan kepada para

pembaca agar mengetahui LCR Meter secara mendalam.

Page 5: LCR METER

2

E. Batasan Masalah

Dalam hal ini kami batasi permasalahan yang di bahas yaitu sebatas tentang alat ukur listrik

yaitu LCR Meter.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan ini dimulai tentang apa itu LCR Meter, fungsi dariLCR Meter, cara

pencegahan kerusakan LCR Meter, metode pengukuran LCR Meter.

Page 6: LCR METER

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi LCR Meter

LCR Meter adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan untuk mengukur induktansi

(L), kapasitansi (C) dan resistensi (R)dari komponen . Dalam versi sederhana dari alat ini

nilai-nilai sebenarnya dari jumlah ini tidak diukur;agak impedansi diukur secara internal dan

dikonversi untuk ditampilkan ke kapasitansi yang sesuai atau nilai induktansi.Bacaan akan

cukup akurat jika kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki komponen

resistif signifikan impedansi.Lebih maju desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan

juga resistansi setara seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif.

Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dapat dikenakan ACsumber tegangan .Meter mengukur

tegangan menemukan dan arus melalui DUT.Dari rasio tersebut meter dapat menentukan

besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan arus juga diukur dalam instrumen yang

lebih maju;dalam kombinasi dengan impedansi, kapasitansi setara atau induktansi, dan

resistansi, dari DUT dapat dihitung dan ditampilkan.Meter harus mengasumsikan baik paralel

atau model seri untuk kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan pada umumnya

diadopsi, adalah bahwa pengukuran LR memiliki unsur-unsur dalam seri (seperti yang akan

dihadapi dalam kumparan induktor) dan pengukuran CR memiliki elemen secara paralel

(seperti yang akan dihadapi dalam mengukur kapasitor dengan dielektrik bocor).LCR Meter

juga dapat digunakan untuk menilai variasi induktansi sehubungan dengan posisi rotor dalam

mesin magnet permanen (namun harus diperhatikan karena beberapa LCR Meter dapat rusak

oleh EMF yang dihasilkan diproduksi dengan memutar rotor dari motor magnet permanen ).

Tangan memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari 100 Hz, 120 Hz, 1

kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas.Resolusi layar dan pengukuran kemampuan

jangkauan biasanya akan berubah dengan frekuensi uji.

Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari lebih dari 100 kHz.Mereka

sering termasuk kemungkinan untuk menempatkan di tegangan DC atau arus pada sinyal

Page 7: LCR METER

4

pengukuran AC.End meter lebih rendah menawarkan kemungkinan untuk memasok tegangan

DC eksternal ini atau arus sedangkan perangkat akhir yang lebih tinggi dapat memasok

mereka secara internal.Selain meter benchtop memungkinkan penggunaan perlengkapan

khusus untuk mengukur komponen SMD, kumparan inti udara atau transformator.

2.1.1 Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untukmengatur serta

menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut‘Weerstand’ (dalam bahasa

belanda).digunakan juga untuk membatasi jumlaharus yang mengalir dalam suatu rangkaian.

Sesuai dengan namanya resistorbersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon. Satuan

resistansi dari sebuahresistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (omega). Tipe

resistorumumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan di kanan.

Padabadannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk memudahkanpemakai

mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan alat ukur(contoh: ohm meter).

Kode warna tersebut seperti ditunjukkan dibawah ini:

Page 8: LCR METER

5

2.1.2 Induktor

Induktor biasanya dilambang dengan L. Biasanya berbentuk lilitan,tapi juga memiliki

berbagai jenis lainnya. Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika

yang tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik

dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor termasuk

komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Pada umumnya induktor dibuat

dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan. Induktor bersama

kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi

tertentu. Henry disebut satuan induktansi dimana ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry,

nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.

Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau

kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah induktor adalah

kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas

parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti

magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, namun bisa memboroskan

energi di dalam inti karena dampak histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena

adanya penjenuhan pada arus tinggi

2.1.3 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpanmuatan listrik dalam waktu

tertentu.Pengertian kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan

arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan

ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh

Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2

Page 9: LCR METER

6

yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata

“kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun

1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu

muatan listrik.

Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika.

Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara

mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik,

maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.

Dilambangkan dengan huruf C.Jenis-jenis kapasitor diantaranya:

kapasitor elko kapasitor mika kapasitor keramik

2.2 LCR meter model 740

LCR meter model 740 sistem jembatan dirancang untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi

(C) dan resistansi (R) dalam rangkaian pengukuran yang luas. Meter dilengkapi baterai

didalamnya sebagai sumber tegangan DC untuk pengukuran R, sedangkan untuk pengukuran

C dan L menggunakan osilator frekuensi 1 KHz dan system pendeteksi nol. Peraga hasil

pengukuran menggunakan tiga digit. Koneksi masukan menggunakan sumber tegangan DC

eksternal dan AC (950 Hz–40 KHz) dan adaptor AC.

2.2.1 Spesifikasi LCR meter

Dalam pemilihan meter spesifikasi menjadi pertimbangan yang penting. Keputusan pilihan

tergantung pada karakter mana yang lebih diperlukan, disesuaikan dengan tujuan pengukuran.

Misalpemilihan meter untuk penelitian laboratorium tentu saja menggunakan pertimbangan

yang berbeda dengan meter yang digunakan dibengkel. Meter dilaboratorium harus

memenuhi kriteria peralatan laboratorium dimana akurasi sangat diperlukan harga mahal

sedangkan untuk meter bengkel hanya sebagai indikasi sehingga akurasi bukan hal yang

penting, harga murah.

Page 10: LCR METER

7

Pengukuran Resistansi

Range 0,001 O sampai 11 MOterbagi dalam 8 range

dengan kesalahan + 10% untuk setiap range

Resolusi 1 mO – 100 kO

Akurasi

Pada (20º sampai ± 5º C

1O sampai 100 kO ± (0,5% +0,1 % f.s.)

1 MO ± (0,1% +0,1 % f.s.)

0,1 O ± (2 % +0,1 % f.s.)

Resistansi terminal residu Mendekati 3mO

Pengukuran Kapasitansi

Range 1 pF sampai 11000F dalam delapan range

sampai dengan kesalahan + 10% untuk

setiap range

Resoluaiminimum 1 pF

Akurasi

Pada (20º sampai ± 5º C)

Range 1000pF – 100 µF ± (0,5% +0,1 % f.s.)

100 pF ± (1% +0,1 % f.s.)

1000 µF ± (3 % +0,1 % f.s.)

Resistansi terminal residu Mendekati 3pF

Pengukuran Induktasi

Range 0,1 µF sampai 1100 H dalam delapan range

sampai dengan kesalahan + 10% untuk

setiap range

Resoluai minimum 0,1 µH

Akurasi

Pada (20o sampai ± 5o C)

Range 100 µH sampai 10H ± (0,5% +0,1 %f.s.)

100 H ± (1% +0,1 % f.s.)

10 µH ± (3 % +0,1 % f.s.)

Resistansi terminal residu Mendekati 0,3 µH

Pengukuran Faktor Disipasi dan Kualitas

Range 0,01 sampai 30 pada frekuensi 1KHz terbagi

dalam 2 range

Akurasi ± 10% + 3 skala divisi

Sumber pengukuran DC internal dan eksternal untuk pengukuran

resstansi.

AC internal 1kHz atau eksternal 50Hz sampai 40

kHz untuk pengukuran resistansi dan kapasitansi.

Page 11: LCR METER

8

Kontrol Panel LCR -740 dan Koneksi

1. Saklar POWER dan controlSENSITIVITY : putar saklar POWER on atau off dan atur

sensitivitas detector untuk pengaturan AC.

2. Indikator R,C,L : peraga 3 digit yang dikontrol oleh putaran knob, harga L sebenarnya

tergantung pada saklar RANGE MULTIPLIER.

3. Knob pengunci L : untuk penguncian indikator R,C,L 2 pada pengaturan sebelumnya

bila pengujian toleransi komponen, atur normally pada kanan atau posisi bebas.

4. Saklar NORMAL +1,00 L :pengaturan normal pada umumnya untuk pengukuran

pembacaan langsung dari indikasi R,C,L +1 : pengaturan digunakan bila pengukuran

di atas batas yang diukur.

5. Saklar RANGE MULTIPLIER:untuk memilih range komponen yang diukur.

6. Saklar SELECTOR:diatur pada R,C, L tergantung komponen yang akan diukur.

7. Indikator NULL : dengan skala 10 – 0 – 10 digunakan pada saat pengukuran resistansi

DC dan skala 0 - 10 (pada sisi kanan adalah 0) untuk pengukuran kapasitansi dan

induktansi.

8. Pengaturan mekanis nol : untuk indikator NULL.

9. Dial D Q : menggunakan dua skala, skala diluar untuk factor disipasi, D, dan skala di

dalam untuk RE(ekuivalen resistansi seri) yang dikalibrasi pada frekuensi 1 kHz.

Harga ekuivalen resistansi seri yang sebenarnya harus dihitung Rs = RE/(CF) =

(REX106)/(CpF) yang mana RE adalah pembacaan dial.

10. Saklar X1 – X10 : untuk memilih pengali untuk pembacaan D dan RE pada dial D,Q .

5

4

2

3

1

7

8

10

9

11

6

12 13 14

Page 12: LCR METER

9

11. Saklar SOURCE:untuk memilih sumber internal rangkaian jembatan, DC untuk

pengukuran resistansi DC dan AC pada frekuensi 1kHz untuk pengukuran resistansi,

kapasitansi dan induktansi.

12. RED HI

13. BLUE EXT + DC : untuk dihubungkan dengan komponen yang akan diukur keduanya

merupakan terminal mengambang terhadap ground.

14. Terminal BLACK:untuk grounding case.

15. Penutup baterai.

16. Pegangan untuk membawa meter.

17. Jack EXT, SIG, IN : untuk sumber AC eksternal dalam range 50 Hz sampai 40kHz,

disisipkan dengan plug mini secara otomatis meng-offkan osilator 1kHz di dalam.

16 15

17 18 19

Page 13: LCR METER

10

18. Jack telepon : untukmenyisipkan earphone plugbila menggunakan sinyal yang dapat

didengar bersama-sama dengan meter penunjuk kondisi null, memungkinkan

dihubungkan ke scope untuk tujuan yang sama.

19. Jack EXT, PWR, IN : Untuk dihubungkan ke LPS-169 adapter AC, bila disisipkan

baterai internal di-offkan secara otomatis.

2.2.2 Pengoperasian

Tindakan Pencegahan Kerusakan

1. Saklar power posisikan off selama perioda standby atau bila jembatan tidak

digunakan. Ini akan memberi dampak baterai lebih tahan lama.

2. Cek pengaturan 0 dari null meter, untuk mencegah kesalahan pengukuran resistansi

DC . Jika off atur saklar power pada posisi OFF dan atur skrup pengenolan meter jika

diperlukan sehingga posisi jarum seperti berikut :

3. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal pengukuran merah dan biru

4. sependek mungkin. Ini diperlukan terutama untuk pengukuran komponen yang

mempunyai nilai rendah.

5. Ketika knob indikator LCR dikunci dengan knob pengunci jangan putar paksa.

6. Gunakan adapter AC khusus LPS -169 jangan menggunakan tipe lain.

Tepat nol

Page 14: LCR METER

11

2.3 Pembacaan Nilai Pengukuran

Bila jembatan telah diseimbangkan dengan indikator L, C, R dan pengaturan RANGE

MULTIPLIER pembacaan dengan cara sebagai berikut :

Range Pengali Indikasi LCR Harga yang diukur

R

100Ω 6,85 685Ω (=100 X 6,85)

10kΩ 6,85 68,5kΩ (=10 X 6,85)

100kΩ 6,85 685kΩ (=100 X 6,85)

C

100pF 6,8 68pF (=100X0,68)

0,1 µF 6,85 0,685µF (=0,1X6,85)

10µF 6,85 68,5µF (=10X6,85)

L

10µH 0,68 6,8µH (=10X0,68)

10mH 6,85 68,5mH (=10X6,85)

10H 6,85 68,5 H (=10X6,85)

Penggunaan pengaturan saklar normal dari +1,00

Pada umumnya pengukuran saklar ini diatur pada posisi NORMAL. Oleh karena tu bila

pengukuran yang lebih tinggi dari indikasi 9,99 diberikan range pengali, ini memungkinkan

untuk memperluas range 10%. Ini dikerjakan dengan memutar knob indikator sampai 9,00

dan mengatur saklar pada +1,00. Pembacaan akan dimulai dari 9,00 sampai 0,00 meskipun

harganya akan fari 10,00 keatas sampai 11,00 (dengan menambahkan 1 pada pembacaan).

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini.

Pembacaan Nilai yang diukur

9,00 10,00 (=9,00 + 1,00)

9,01 10,01

9,5 10,5 dan seterusnya

Page 15: LCR METER

12

Setelah pengaturan +1,00 saklar direset NORMAL. Ini untuk mencegah terjadinya kesalahan

akibat penambahan pengukuran 1,00 pada signifikan pertama, sehingga meter menunjuk 5,5

pada harga sebenarnya 6,5.

2.3.1 Pengukuran Resistansi

1. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.

2. Atur saklar pemilih pada posisi R perhatikan gambar.

Sumber tegangan DC dipilih pada DC/R.

NORMAL +1,00 PADA NORMAL.

Saklar power pada posisi ON.

Page 16: LCR METER

13

RANGE MULTIPLIER digunakan sesuai komponen yang akan diukur, bila belum

diketahui atur pada range yang lebih tinggi agar memberi keleluasaan ayunan

penunjuk kekanan dan kekiri.

3. Putar knob LCR sampai indikator NULL berada ditengah. Bila diperlukan atur range

multiplier.

4. Baca indikasi LCR dan terapkan range multiplier dalam menentukanharga resistansi.

Catatan:

a. Jika menggunakan range 1MO penunjuk null mungkin tidak terdefinisikan dengan baik,

dalam kasus demikian dapat digunakan tegangan DC eksternal. Alternatifnya jika

resistor atau komponen yang diukur non induktif, dapat digunakan tegangan internal

AC pada frekuensi 1 kHz. Yang berubah hanya saklar SELECTOR pada R dan

SOURCE pada AC /RCL

b. Pada pengukuran range 0,1 O, resistansi residuterminal harus diperhitungkan.

Page 17: LCR METER

14

2.3.2 Pengukuran Kapasitansi

1. Atur saklar SELECTOR pada C perhatikan gambar :

Saklar SOURCE pada AC/RL

Dial D Q pada 0

Saklar D Q pada posisi X1

Page 18: LCR METER

15

Saklar NORMAL +1,00 pada posisi NORMAL

Saklar POWER pada posisi ON

Kontrol SENSITIVITY diatur untuk NULL pembacaan meter pada “5”.

2. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.

Page 19: LCR METER

16

3. Atur saklar RANGE MULTIPLIER dan knob LCR untuk mendapatkan ayunan

minimum atau mengarah 0.

4. Atur dial D, Q dan catat kondisi pengenolan, atur control SENSITIVITY jika

diperlukan.

5. Atur kembali knob RCL dan dial D, Q untuk mendapatkan kondisi pengenolan paling

baik.

Page 20: LCR METER

17

6. Jika pengaturan dial sampai mendekati 3 atur saklar D,Q pada posisi X10.

7. Pembacaan hasil pengukuran

Kapasitansi = Range multiplier X indikasi LCR.

Faktor disipasi D pasa 1 kHz langsung dari hasil pembacaan dikalikan dengan 10 jika saklar

A, Q pada posisi X10.

Ekuivalen resistansi seri Rs, nilainya dihitung melalui hubungan Rs = (RE) /(CµF)= (RE X

106)/(CpF) dimana RE adalah pembacaan dial.

Catatan :

1. Kapasitor yang baik mempunyai nilai D yang sangat rendah dan sebaliknya.

2. Pada pengukuran C diatas 1000pF kapasitansi residu terminal harus diperhitungkan.

3. Untuk pengukuran kapasitansi yang besar(elektrolitik, mempunyai polar diukur

menggunakan frekuensi yang rendah misalnya 120Hz menggunakan sumber AC

eksternal).

Page 21: LCR METER

18

2.3.3 Pengukuran Induktansi

1. Pengaturan control saklar power pada posisi OFF dan saklar pemilih pada posisi L.

Saklar sumber tegangan AC

Saklar DQ X1 - X10 dipilih pada posisi X1

Saklar normal -+1,00 dipilih pada posisi normal

Page 22: LCR METER

19

Dial DQ mendekatititiktengah (Q sekitar 0,3)

Dial LCR digital mendekati 2,5

1. Hubungkankomponen yang akandiukurpada terminal merahdan terminal biru

(sumberteganganeksternal DC).PutartombolSENSITIVIFY searahjarum jam

secaraperlahan – lahan.

2. Nyalakan, danatursampaijarumberpindahkesisikanantitik NULL danberada di

posisiantara 2 dan 3

Posisi

1mH

Diatur

2,5

Posisi

0,3

Page 23: LCR METER

20

3. Pilih range pengukurandenganmengikutiprosedurterutamapadasaatmengukur L belum

di ketahui. Bagaimanapun, jikakomponen yang diukurdiketahuinilaiperkiraannyapilih

range multiplier dan dial R,C, L padaharga yang sesuai.

Putar dial DQ, dan tempatkan disuatu titik dimana dip jelas terlihat. (Saat dial DQ

diputar dalam arah yang sama, jarum meter bergerak kearah NULL, kemuadian

begoyang kembali ke kanan. Di waktu yang sama, titik dimana jarum muncul

bergerak mendekat menuju titik NULL ini disebut sebagai Dip points). Meskipun

jarum indikator bergerak menuju NULL, tombol DQ sampai akhirnya menjadi nol (

rotasi searah jarum jam menuju titik ekstrim ini) tanpa memperlihatkan dip point.

Dalam kasusu demikian pilih range lain dengan menekan tombol range, dan mencoba

meletak kan dip point dengan cara yang sama.

Seandainya dip point tidak bisa diletakkan meskipun tombol DQ berputar penuh

searah jarum jam, atur tombol X1- X10 pada X10 dan coba untuk menempatkan

sebuah titik. Saat dip point tetap tidak didapat, pilih range lain dengan menekan

tombol range, dan coba untuk meletakkan dip point.

4. Dalamwaktu yang sama, cobauntukmencarisebuahtitiksambilmenyetel knob

SENSITIVITY untukmendapatkanjarumindikator point terletakdititikantara 2 dan 3

padapegangansisikanan. (Apabilatitiktidakdapatditemukan,

periksabagianbagiannyaapabilakabelnyapatahkarenapengukuranresisten DC pada

range R ).

5. Jika dip point sudahdiperoleh, lakukanlangkah-langkahberikutini. Atur dial DQ

padatitikdimanaterjadi dip terbesar. Kemudianatur dial digital LCR

untukmendapatkantitik dip terbesar. (padasaat yang samauntukmendapatkan dip point

atur knob SENSITIVITY hinggajarumindikatormenunjukantara 2 dan 3).

6. Dengancara yang samalokasikan dip point denganmengatur dial DQ dan RCL

secaraberturut-turut.

Perhatian

Pengenolan nilai induktansi dengan memutar dial DQ minimum pada arah berlawanan jarum

jam. Bila resistansi dc komponen induktansi yang diuji sangat besar, atau Q kumparan kurang

dari 0,1 pengukuran dilakukan dengan frekuensi pengukuran (1kHz).

Sebaliknya nilai maksimum dial Q diputar maksimum searah jarum jam 1X – 10X. Jika

saklar sudah diatur pada posisi X10 ternyata Q lebih besar dari 30 diluar range pengukuran,

maka tambahkan resistor seri beberapa ohm sampai beberapa ratus ohm ke induktor sehingga

mengurangi Q sampai kurang dari 30.

Page 24: LCR METER

21

2.4 Pengukuran Resistansi DC Dengan Sumber Luar

Pada saat pengukuran resistansi DC dari komponen yang tidak diketahui pada nilai resistansi

yang tinggi dengan sumber baterai dalam mungkin pengenolan indikasi tidak dapat

terjangkau. Dalam kasus demikian diperlukan sumber tegangan DC luar.

2.4.1 Penting untuk diperhatikan :

1. Atur tegangan tinggi masukan, pada saat dihubungkan dengan colok meter dalam

keadaan Off.

2. Hati-hati jangan sampai menyentuh tegangan tinggi.

3. Pelindung resistor harus selalu digunakan pada masukan rangkaian.

4. Bila akan merubah range MULTIPLIER atur dahulu masukan DC pada posisi Off,

pastikan bahwa tegangan dan renge aman digunakan, jika ini tidak terpenuhi dapat

merusak komponen rangkaian dalam.

2.4.2 Langkah-langkah Pengukuran

1. Atur saklar POWER (knob control SENSITIVITY) pada posisi off.

2. Atur supply DC eksternal pada posisi off.

3. Hubungkan colok negatip meter ke terminal hitam dan colok positip meter ke biru

(Ext +DC) perhatikan gambar.

4. Hubungkan komponen yang akan diukur pada terminal merah dan biru.

5. Putar knob LCR dan baca penunjukkan, pembacaan dengan multiplier sama seperti

pengukuran dengan sumber tegangan dalam

Off

Ke sumber

tegangan

Page 25: LCR METER

22

Catatan :

Besarnya tegangan DC yang digunakan tergantung pada pengaturan RANGE MULTIPLIER

dengan table di bawah ini.

Pengaturan RANGE MULTIPLIER 1 kO 10 kO 100 kO 1 MO

Tegangan Masukan Maks 30V 70V 220V 500V

Resistor seri pelindung >180O >2,2 kO > 27kO > 56kO

2.5 Prosedur Pengukuran C

1. Menghubungkan masukan

Keluaran generator menggunakan cord asesori yaitu dihubungkan ke jack EXT, SIGN, IN

pada casis bagian depan seperti ditunjukkan pada gambar. Sebuah kapasitor 1 µF

dihubungkan seri dengan colok “hot”.

a. Saklar SELECTOR dipilih pada C atau L sesuai dengan komponen yang akan diukur.

b.Saklar SOURCE pada AC/RCL (Jika masukan esksternal dihubungkan ke sumber

internal 1 kHz dan rangkaian kondisi off).

c. C atau L diukur dengan cara yang sama seperti pada pengukuran sumber internal. Dial

control SENSITIVITY diatur, D, Q dan indikator dan saklar RANGE MULTIPLIER untuk

mencapai kondisi null.

d.Nilai C atau L ditentukan oleh pengaturan RANGE MULTIPLIER dan indikator RCL.

Page 26: LCR METER

23

LCR METER DIGITAL Model LCR200

Alat ukur ini akan digunakan untuk mengukur

kapasitansi, induktansi dan resistansi menggunakan uji

frekuensi 100Hz, 120Hz 1 kHz, 10 kHz dan 100 kHz.

Dual layar secara bersamaan akan menampilkan

kualitas yang terkait faktor, disipasi atau nilai sudut

fasa menggunakan serangkaian atau rangkaian

ekuivalen paralel.

Page 27: LCR METER

24

BAGIAN LCR METER DIGITAL

A. Pengaturan

1. Tekan tombol POWER untuk menghidupkan meter di.

2. Meter akan menyala dalam modus standar: AUTO LCR dan 1kHz

3. APO akan aktif dengan auto penutup setiap 5 menit kecuali adaptor AC yang

digunakan.

LCR pilihan parameter utama

1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto diaktifkan dan dengan

ikon "APO" (auto listrik off), "Auto" (kisaran otomatis) dan "LCR" (auto-parameter)

muncul di bagian atas display.

2. Untuk memilih parameter secara manual, tekan tombol L / C / R untuk melangkah

melalui dan pilih parameter yang diinginkan. Setiap tombol tekan akan berurutan

display:

Auto LCR Auto Range Auto Parameter

Auto L Auto Range Auto Indutance

Auto C Auto Range Auto Capasitance

Auto R Auto Range Auto Resistance

DCR DC Resistance

Page 28: LCR METER

25

3. Nilai parameter utama akan ditampilkan di layar atas dan sekunder parameter di layar

bawah.

B. Pemilihan parameter sekunder D / Q / θ

1. LCR Meter akan menyala dengan pemilihan parameter auto "LCR" diaktifkan. .suatu

Primer dan parameter sekunder akan secara otomatis dipilih berdasarkan nilai yang

diukur impedansi.

2. Untuk secara manual memilih layar sekunder, pertama-tama pilih display utama.

3. Tekan tombol D / Q / θ untuk memilih parameter sekunder:

L D, Q, ESR (RP) atau θ

C D, Q, ESR (RP) atau θ

R none

DCR none

4. Nilai parameter sekunder akan ditampilkan pada layar yang lebih rendah

C. Seri atau Paralel

1. Pengukuran standar Bila modus fungsi L / C / R dipilih dan 'AUTO "diaktifkan dalam

mode serial atau paralel otomatis dipilih. Sebuah rangkaian ekuivalen paralel (Lp, Cp

atau Rp) akan dipilih jika impedansi lebih besar dari 10kΩ. Serangkaian rangkaian

ekuivalen (Ls, Cs atau Rs) akan dipilih jika impedansi kurang dari 10kΩ.

2. Tekan tombol SER / PAR yang diperlukan untuk mengubah pilihan default.

D. Frekuensi

Tekan tombol FREQ untuk mengubah frekuensi uji. Pilihannya yaitu: 100Hz, 120Hz,

1kHz, 10kHz dan 100kHz.

E. Data Hold

Tekan tombol HOLD untuk membekukan membaca di layar. Tekan Tombol HOLD lagi

untuk membatalkan mode hold dan kembali ke operasi normal.

F. Relatif /% Fungsi

The REL / mode% memungkinkan untuk pengukuran deviasi% dari nilai referensi yang

tersimpan.

1. Pengaturan meter dengan parameter yang diperlukan untuk tes yang akan

dilakukan.

2. Masukkan komponen referensi ke perlengkapan tes dan menunggu pembacaan

stabil.

3. Tekan tombol REL /% untuk menyimpan nilai. Ikon Δ akan muncul di layar.

4. Untuk semua pengukuran berikutnya, pembacaan pada layar yang lebih rendah

akan menunjukkan% yang perbedaan antara komponen saat ini diukur dan nilai

yang disimpan.

5. Tekan terus REL /% tombol untuk> 2 detik untuk keluar dari mode tersebut.

G. Sorting

Page 29: LCR METER

26

Modus pemilahan digunakan untuk memilih komponen dalam batas% dari nilai referensi.

1. Masukkan komponen acuan dan mengatur parameter uji. "LCR" auto-parameter

tidak diperbolehkan dalam mode penyortiran.

2. Dengan membaca diinginkan pada layar, tekan tombol SORT untuk membangun

referensi nilai. Layar utama akan menunjukkan "LULUS" dan layar yang lebih

rendah akan menunjukkan nilai komponen. Default sorting% adalah +/- 1%.

Catatan: Jika nilai referensi di atas 2.000 jumlah atau di bawah 200 jumlah, jenis

tidak akan bekerja.

3. Tekan tombol SETUP secara berurutan untuk mengubah Range, Referensi nilai,

dan% yang Toleransi.

a. Rentang: Dengan "RANGE" ikon berkedip, tekan tombol atau untuk

mengubah jangkauan. Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan

melanjutkan ke pengaturan Nilai.

b. Pengaturan Nilai: Tekan atau tombol untuk memilih digit berkedip untuk

penyesuaian. tekan atau tombol untuk menyesuaikan nilai digit. Tekan

tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan dan melanjutkan ke pengaturan

Toleransi.

c. Toleransi pengaturan: Tekan atau tombol untuk melangkah melalui

toleransi tersedia

Pilihan:

± 0,25%

± 0,5%

± 1%

± 2%

± 5%

± 10%

± 20%

+ 80% -20%

Tekan tombol ENTER untuk menyimpan pengaturan Toleransi.

4. Tekan tombol SORT untuk> 2 detik untuk keluar dari mode Sorting.

H. Open / Kalibrasi Pendek

Dalam rangka meningkatkan akurasi tinggi / pengukuran impedansi rendah, dianjurkan untuk

melakukan OPEN modus kalibrasi / PENDEK sebelum pengukuran. Hal ini menghilangkan

impedansi liar di uji memimpin atau perlengkapan.

1. Tekan tombol CAL untuk lebih dari 2 detik untuk memulai prosedur kalibrasi

terbuka / pendek

2. "CAL" icon dan "terbuka" muncul di layar

3. Dengan tidak ada komponen yang terhubung, tekan tombol CAL. Layar akan

menghitung mundur dari 30 dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di

layar.

4. Tekan tombol CAL dan "Srt" akan muncul.

Page 30: LCR METER

27

5. Pendek masukan dan tekan tombol CAL. Layar akan menghitung mundur dari 30

dan baik "LULUS" atau "GAGAL" akan muncul di layar.

6. Tekan tombol CAL untuk keluar dari mode kal.

7. Jika LULUS muncul untuk kedua mode OPEN dan PENDEK, data kalibrasi

akandisimpan.

8. Jika FAIL muncul untuk kalibrasi baik, impedansi itu terlalu besar untuk nol dan

data tidak disimpan.

I. Backlight

Tekan tombol untuk menghidupkan backlight lampu latar pada. Tekan lagi untuk

mematikannya.

J. Penjaga Terminal

Penjaga itu digunakan untuk meningkatkan kekebalan kebisingan dan mengurangi

impedansi liar. Tes opsional perlengkapan memanfaatkan fitur penjaga.

K. Auto Power Off

Untuk memperpanjang masa pakai baterai, APO akan mengubah meter setelah 5

menit tidak aktif (ada tombol yang ditekan). Meteran akan alarm (beep) tiga kali

sebelum power dimatikan. Tekan setiap tombol untuk reset APO dan terus

menggunakan meter.

L. RS232 port output

Port RS232 tidak aktif pada alat ukur ini.

M. AC Adaptor

Meter dapat didukung dari adaptor AC (9VDC, 1A). Ketika adaptor AC yang

digunakan, APO adalah dinonaktifkan. Membeli Linear Power Supply (9V 1A) dari

pihak ketiga.

Electrical Specifications (23± 5 ° C )

RESISTANSI DC

Range Akurasi remake

20Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )

20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )

200KΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2MΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

RESISTANSI AC

Range Akurasi Akurasi Remake

100Hz/120Hz 1000Hz

20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

Page 31: LCR METER

28

200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

20MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

Range Akurasi Akurasi Remake

10kHz 100kHz

20Ω ± ( 1%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200Ω ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

20kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

200kΩ ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2MΩ ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

20MΩ ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.

* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.

Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1

Range Accuracy accuracy Remake

10kHz 100kHz

20pF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) ± ( 1%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200pF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2000pF ± ( 0.8%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

20nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

200nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2000nF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 2.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

20uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200uF ± ( 0.5%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

2000uF ± ( 1.0%rdg + 5digits ) ± ( 0.5%rdg + 5digits )

20mF ± ( 2.0%rdg + 5digits ) --------------------------

Kapasitansi ( Cp/Cs ) : D ≦0.1

Range Akurasi Akurasi Remark

10kHz 100kHz

20pF ± (1.0%rdg + 5digits ) ± (1.0%rdg + 5digits ) Setelah kalibrasi

200pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits ) Setelah kalibrasi

2000pF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits) Setelah kalibrasi

20nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits )

200nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5d igits)

2000nF ± (0.5%rdg + 5digits ) ± (0.5%rdg+ 5digits )

20uF ± (0.8%rdg + 5digits ) ± (0.8%rdg+ 5digits )

200uF ± (1.0%rdg + 5digits ) -------------------------- Setelah kalibrasi

Page 32: LCR METER

29

* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.

* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.

Induktansi ( Lp/Ls ) : D ≦0.1

Range Akurasi Akurasi Remark

100Hz/120Hz 1000Hz

20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi

200uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) Setelah kalibrasi

2000uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d )

20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

200mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

2000mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

20H ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

200H ± (0.5% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) Setelah kalibrasi

2000H ± (1% + 5d ) ----------------------- After calibration

Range Accuracy Accuracy Remark

10kHz 100khz

20uH ± (1% + 5d ) ± (1% + 5d ) After calibration

200uH ± (0.8% + 5d ) ± (0.8% + 5d ) After calibration

2000uH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

20mH ± (0.5% + 5d ) ± (0.5% + 5d )

200mH ± (0.5% + 5d ) -----------------------

2000mH ± (0.5% + 5d ) -----------------------

Catatan:

* Jika impedansi lebih besar dari 10kΩ, Rp ditampilkan pada display.

* Jika impedansi lebih kecil dari 10kΩ, Rs ditampilkan pada display.

Page 33: LCR METER

30

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah bahwa kita dapat mengukur nilai

resistor, induktor dan kapasitor dengan menggunakan LCR meter. Penggunaannya juga tidak

tergolong sulit. Selain itu pengukuran dengan LCR meter jika dibandingkan pengukuran

secara manual nilai yang dihasilkan tidaklah jauh berbeda. Perbedaan tersebut bisa

disebabkan oleh:

Keakuratan alat ukur yang semakin lama semakin berkurang.

Menurunnya nilai komponen tersebut sehingga pada saat diukur nilainya berbeda

dengan yang tertera pada komponen tersebut.

Adanya persentase toleransi pada komponen.

Kondisi yang tidak mendukung pada saat dilakukan pengukuran.

Faktor-faktor lingkungan lainnya.

3.2 Saran

LCR meter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka dari itu kami

menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan menggunakan alat itu dengan

sembarangan, gunakanlah dengan benar dan sesuai dengan fungsinya.

Page 34: LCR METER

31

Daftar Pustaka

Leader Electronics. Instruction Manual LCR Bridge Model LCR-740. Leader

electronics.Corp.

Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung : CV.Armico.

Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT. Pradnya

Paramita.

http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor/