Lbm 3 Eta Herbal

15
1. Bagaiaman desain penelitian / uji farmakologi itu? Jawab : Uji Farmakologi Uji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi) dan profil farmakokinetik (meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat) calon obat. Uji ini dilakukan secara invivo dan invitro. Invivo dengan menggunakan hewan coba. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan primata, hewan-hewan ini sangat berjasa bagi pengembangan obat. Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pada manusia. Ahli farmakologi bekerja sama dengan ahli teknologi farmasi dalam pembuatan formula obat, menghasilkan bentuk-bentuk sediaan obat yang akan diuji pada manusia. Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan percobaan telah dikembangkan pula berbagai uji in vitro untuk menentukan khasiat obat contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell line , uji anti mikroba pada perbenihan mikroba, uji antioksidan, uji antiinflamasi dan lain-lain untuk menggantikan uji khasiat pada hewan tetapi belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro. Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi (Editor).1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.. Bagian Farmakologi FK UI: Jakarta Tujuan uji farmokologi

description

lbm 3 eta herbal

Transcript of Lbm 3 Eta Herbal

Page 1: Lbm 3 Eta Herbal

1. Bagaiaman desain penelitian / uji farmakologi itu?

Jawab :

Uji FarmakologiUji farmakologi merupakan salah satu persyaratan uji untuk calon obat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang efikasi (efek farmakologi) dan profil farmakokinetik (meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat) calon obat.

Uji ini dilakukan secara invivo dan invitro. Invivo dengan menggunakan hewan coba. Hewan yang baku digunakan adalah galur tertentu dari mencit, tikus, kelinci, marmot, hamster, anjing atau beberapa uji menggunakan primata, hewan-hewan ini sangat berjasa bagi pengembangan obat.

Semua hasil pengamatan pada hewan menentukan apakah dapat diteruskan dengan uji pada manusia. Ahli farmakologi bekerja sama dengan ahli teknologi farmasi dalam pembuatan formula obat, menghasilkan bentuk-bentuk sediaan obat yang akan diuji pada manusia.

Di samping uji pada hewan, untuk mengurangi penggunaan hewan percobaan telah dikembangkan pula berbagai uji in vitrountuk menentukan khasiat obat contohnya uji aktivitas enzim, uji antikanker menggunakan cell line, uji anti mikroba pada perbenihan mikroba, uji antioksidan, uji antiinflamasi dan lain-lain untuk menggantikan uji khasiat pada hewan tetapi belum semua uji dapat dilakukan secara in vitro.

Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi

(Editor).1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4.. Bagian Farmakologi FK UI: Jakarta

Tujuan uji farmokologi

Menilai keamanan obat, obat tradisional bahan kimia sebagai makanan atau suplemen. Menilai potensi suatu obat, obat tradisional untuk efektifitas farmakologi tertentu.

Untuk mengetahui khasiat obat untuk mengetahui dan memastikan efek obat untuk mengetahui ED50 untuk mengehamat biaya agar tidak dilakukan uji-uji yang lainnya karena efek

obatnya sudah diketahui

http://lppt.ugm.ac.id/berita-200-uji-farmakologi-dan-uji-toksisitas.html

Page 2: Lbm 3 Eta Herbal

Penapisan efek farmakologik fitofarmaka ditujukan untuk melihat adanya kerja farmakologik pada system biologic yang dapat merupakan petunjuk terhadap adanya khasiat terapetik.

Menghindari pemborosan dalam tahap uji lebih lanjut. Mengetahui hasil positif yang dapat digunakan untuk perkiraan kemungkinan efek

pada manusia.Fitofarmaka dan Pedoman Fitofarmaka

Pemilihan hewan uji

MencitBila dibutuhkan hewan coba dalam jumlah banyak, misalnya pada evaluasi terhadap toksisitas akut dan kemampuan karsinogenik, maka hewan yang paling sesuai untuk itu adalah mencit. Kekurangannya adalah kesulitan memperoleh darah dalam jumlah yang cukup untuk rangkaian pemeriksaan hematologi.TikusTikus tampaknya merupakan spesies ideal untuk uji toksikologi karena berat badannya dapat mencapai 500 gram sehingga lebih mudah dipegang, dikendalikan atau dapt diambil darahnya dalam jumlah yang relative besar.AnjingAnjing dengan bulu pendek dan berat sekitar 12 kg paling sesuai untuk uji toksikologi. Umur paling baik dipakai adalah 14-16 minggu, sementara dibutuhkan 4 minggu untuk adaptasi dengan lingkungan yang baru.PrimataPengguanaan kera lebih menguntungkan dibandingkan pemakaian hewan-hewan lain, terutama dalam hal berat badan dan postur tubuhnya yang menyerupai manusia. Postur seperti ini memungkinkan untuk mencatat observasi penting terutama bila neurophaty perifer merupakan manifestasi toksik. Kerugiannya perlu banyak hewan yang dibutuhkan untuk uji fertilitas karena produktivitasnya rendah.

(Kusumawati.2004.Bersahabat dengan hewan coba.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press)

Faktor eksperimen dengan Hewan Uji

1. Kualitas genetik : Galur, system dan kualitas peternakan

2. Status Biologi : usia, bobot dan sex

Page 3: Lbm 3 Eta Herbal

3. Status kesehatan : Kualitas peternak, jaminan kesehatan, pemeliharaan

kesehatan/pencegahan penyakit

4. Status nutrisi: kualitas peternak, komposisi makanan yang tetap, kualitas minuman

5. Tata pemeliharaan : 1. Kandang : Ukuran, pjumlah/kandang, tempat tidur. 2 ruang

pemelharaan : suhu, ventilasi, humiditas, kebisingan, adanya hewan lain, jumlah

/ukuran ruang.

6. Transportasi : Tujuan, cara, lama , kondisi, dan supali makanan

7. Kepedulian terhadap hewan ujian: kualitas karakter hewan dijaga , kualitas ehnisi

8. Tehnik eksperimental: Kualitas ehnisi, standarisais tekhnik, lama penanganan, jenis

perlakuan(puasa), restriksi box

a. pemilihan subjek uji?

Berdasarkan:

1. Kepekaan, tergantung jenis , dan tujuan eksperimen

2. Kemudahan kesesuaian dengan metode uji

3. Sumber bahan biologik yang akan diambil(in vitro)

4. Ketersediaan hewan dan ekonomis

mulyanipharmaco.files.com

Cara pemilihan hewan coba

utk obat fertilitas digunakan hewan uji tikus/rat galur Sprague Dowley/SD bukan Wistar atau jenis tikus lainnya, krn tikus jenis SD memiliki anak banyak shg pengamatan akan lbh baik dg jumlah sample yg banyak.

Utk uji painkiller digunakan mencit/mice jika utk menilai nyeri ringan yakni dengan penyuntikan asam asetat glacial ke peritoneum mencit, tapi jika sasarannya nyeri tekanan digunakan tikus bias Wistar atau SD, karena tikus akan dijepit ekornya atau

Page 4: Lbm 3 Eta Herbal

telapak jarinya dengan alat tertentu, sementara kalo nyeri berupa panas, digunakan boleh mencit atau tikus krn hewan akan diletakkan di hot plate.

Utk antidiabetika, seharusnya digunakan babi atau sapi yg pankreasnya banyak kemiripan dg manusia, namun dengan tikus sudah cukup dengan adanya keterbatasan subyek uji

Utk antiemetik/anti muntah digunakan burung merpati, krn bisa dirangsang utk muntah berkali-kali sbg kuantifikasi, sementara hewan lain hanya muntah sekali.

Utk obat antihipertensi, digunakan kucing atau anjing teranestesi, krn system kardiovaskulernya paling mirip dg manusia

Utk obat antiinflamasi digunakan baik tikus yang disuntik karagenan di bawah kulitnya shg melepuh atau telinga mencit disuntik croton oil, bahkan kaki tikus sering dipotong utk menimbang udem yg terbentuk

utk antipiretik/penurun panas, digunakan kelinci utk diukur suhu duburnya setelah disuntik pyrogen

Utk asam urat digunakan ayam/burung yg dikasih makan jus hati ayam (ayam makan ayam) krn metabolisme asam urat pada manusia mirip dg yg terjadi dg biokimiawi di keluarga burung.

Uji stamina digunakan tikus atau mencit, krn tubuhnya kuat dan tahan di dalam air, hewan diuji dg berenang dan lari di treadmill.

Uji libido, digunakan tikus dalam keadaan estrus/siap menerima pejantan. Utk uji kanker, digunakan punggung tikus yg diimplan dg sel kanker, atau paru-paru tikus

setelah dipejankan benzo(a)pirena Hasilnya berupa : efek farmakologi, dosis terapi ED50=dosis yang menghasilkan 50%

efek maksimum.

b. Metode uji : prepost / dll

c. Parameter yang diukur

d. Uji analisis

Page 5: Lbm 3 Eta Herbal

Beri Contoh Proposalnya dan dianalisis satu per satu (lisan)

Page 6: Lbm 3 Eta Herbal
Page 7: Lbm 3 Eta Herbal

Tujuan penelitian : Desain Penelitian : Subjek Penelitian: Sampel : Perlakuan : Waktu :

Hewan uji : Analisis uji : skala rasio (Numerik)

2. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam Desain Penelitian Farmakologis?

Faktor yang mempengaruhi hasil uji

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan diantaranya:

1. Faktor internal

Page 8: Lbm 3 Eta Herbal

Meliputi variasi biologik, yaitu usia (berpengaruh pada dosis yang harus diberikan) dan

jenis kelamin (ada obat-obat yang lebih peka untuk jantan dan untuk betina). Kemudian

ras dan sifat genetic, faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hewan yang

akan di jadikan percobaan karena akan memepengaruhi hasil dari percobaan

disebabkan oleh pengaruh dosis dan cairan tubuh hewan tersebut sehingga hasil dari

pengamatan akan berbeda-beda, sehingga memepengaruhi efek farmakologinya. Selain

itu, status kesehatan dan nutrisi, bobot tubuh serta luas permukaan tubuh akan

berpengaruh pada dosis yang harus diberikan.

2. Faktor eksternal

Meliputi suplai oksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan kandang, suasana

asing atau baru, pengalaman hewan dalam penerimaan obat, keadaan ruangan tempat

hidup seperti suhu, kelembaban, ventilasai, cahaya, kebisingan serta penempatan

hewan), pemilihan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau organ untuk

percobaan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil percobaan, dan

mempengaruhi efek farmakologinya, apabila hewan yang sudah biasa di beri obat maka

akan terlihat lebih rilex dan santai berbeda dengan hewan percobaan yang masih baru

dan masih asing makan akan lebih berontak dan agresif, sehingga kita membutuhkan

penelitian dan perawatan yang baik terhadap hewan percobaan sebelum melakukan

percobaan.

Page 9: Lbm 3 Eta Herbal

3. Jelaskan mengenai penelitian in vivo dan in vitro itu?Bagaimana caranya?Kapan

penelitian itu dipilih?

Jawab :

In vivo In vitro

Proses terjadi di Dalam tubuh Di luar sistem tubuh tetapi

dikondisikan seperti dlm tubuh

Untuk Uji

Penelitian

- Umum dan uji farmakodinamik

dan farmakokinetik

Uji toksisitas spesifik (teratogenik,

mutagenik)

Antifungal. Antibiotik,

antihelmin, antikalkuli, mukolitik

Kapan Tergantung Subjek dan indikator dan tujuan penelitian

Contoh Bisa ke manusia : dilihat telurnya

bisa tahu proses reproduksi

Anti Helmin : bisa lihat cacing

4. Jelaskan kelebihan dan kekurangan penelitian in vivo dan in vitro?

In vivo In vitro

Kekurangan Banyak percobaan biologi

seluler dilakukan di luar

organisme atau sel ; karena

Kelemahan utama dari

penelitian in vitro eksperimental

adalah bahwa kadang-kadang

Page 10: Lbm 3 Eta Herbal

kondisi pengujian mungkin

tidak sesuai dengan kondisi

di dalam organisme, ini

dapat mengakibatkan hasil

yang tidak sesuai dengan

situasi yang muncul dalam

organisme hidup. hasil

eksperimen tersebut sering

dijelaskan dengan in vitro,

bertentangan dengan in

vivo

Kompleksitas yang luar

biasa ini dari organisme

hidup merupakan

hambatan besar untuk

identifikasi komponen

individu dan eksplorasi

fungsi dasar biologis

mereka

bisa sangat menantang untuk

ekstrapolasi dari hasil kerja in

vitro kembali ke biologi

organisme utuh .

Kelebihan tujuannya adalah untuk

menemukan obat atau untuk

mendapatkan pengetahuan

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari variabel eksperimental pada subset dari bagian pokok

Page 11: Lbm 3 Eta Herbal

tentang sistem biologi , sifat dan

sifat alat kimia tidak dapat

dianggap independen dari sistem

itu harus diuji masuk Senyawa yang

mengikat protein rekombinan yang

terisolasi adalah satu hal , alat

kimia yang dapat mengganggu

fungsi sel lain, dan agen

farmakologis yang dapat

ditoleransi oleh organisme hidup

dan mengganggu sistem yang

belum lain

suatu organisme. Hal ini cenderung untuk memfokuskan pada organ , jaringan , sel , komponen sel, protein , dan / atau biomolekul

Keuntungan utama dari kerja in vitro adalah bahwa hal itu memungkinkan tingkat besar penyederhanaan sistem yang diteliti , sehingga peneliti dapat fokus pada sejumlah kecil komponen

Lebih murah Kondisi lungkungan sel

mudah dikontrol dan dimodifikasi

PEMBEDA IN VITRO IN VIVO1. media Di kaca Di tubuh hewan secara utuh2. efek yang diamati 1 organ /bag.organ tertentu keseluruhan3. sifat partial Total4. kelebihan - tidak menyakiti hewan coba

sudah bisa melihat efeknya- Lebih representative (bisa melihat

efek farmakodinamik dan farmakokinetik)

5. kekurangan - harus memberikan lingkungan hidup yang sesuai

- hanya bisa melihat farmakodinamik

- tidak bisa melihat respon sistemik

- tidak bisa melihat efek samping terhadap organ lain

- Tidak bisa melihat obat secara molekuler

- Menyakiti hewan coba

Page 12: Lbm 3 Eta Herbal

5. Mengapa harus sesuai tahapan dari in vitro – in vivo – uji praklinis – uji klinis