Latif Alfansyah UI PKM-P

23
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: KO-PRODUKSI ETANOL, ASAM LEVULINAT, DAN FURFURAL TERINTEGRASI DENGAN PEMBANGKITAN LISTRIK MELALUI KILANG HAYATI BERBASIS LIMBAH KELAPA SAWIT BIDANG KEGIATAN: PKM-PENELITIAN Diusulkan oleh: Latif Alfansyah (1106008946, Angkatan 2011) Norman Pamungkas (1206240436, Angkatan 2012) Putri Rokhmayati (1306370543, Angkatan 2013) UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2014

description

PKM-Penelitian

Transcript of Latif Alfansyah UI PKM-P

Page 1: Latif Alfansyah UI PKM-P

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:

KO-PRODUKSI ETANOL, ASAM LEVULINAT, DAN FURFURAL

TERINTEGRASI DENGAN PEMBANGKITAN LISTRIK

MELALUI KILANG HAYATI BERBASIS LIMBAH KELAPA SAWIT

BIDANG KEGIATAN:

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Latif Alfansyah (1106008946, Angkatan 2011)

Norman Pamungkas (1206240436, Angkatan 2012)

Putri Rokhmayati (1306370543, Angkatan 2013)

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2014

Page 2: Latif Alfansyah UI PKM-P

ii

Page 3: Latif Alfansyah UI PKM-P

iii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN .......................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv

RINGKASAN ........................................................................................................ v BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................................... 2 1.4 Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2

1.5 Kegunaan .............................................................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3 2.1 Etanol .................................................................................................... 3 2.2 Asam Levulinat ..................................................................................... 3 2.3 Furfural ................................................................................................. 3 2.4 Biomassa Limbah Kelapa Sawit ........................................................... 4

2.4.1 Definisi.................................................................................................. 4 2.4.2 Potensi Limbah Kelapa Sawit ............................................................... 5

2.5 Kilang Hayati ........................................................................................ 6 2.5.1 Definisi.................................................................................................. 6 2.5.2 Rute Produk yang Dihasilkan ............................................................... 7

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 7 3.1 Studi Literatur ....................................................................................... 9

3.2 Sintesis Proses....................................................................................... 9

3.3 Simulasi Proses ..................................................................................... 9

3.4 Optimasi Proses .................................................................................... 9

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10 LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ....................... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 16 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .............. 17 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana .................................. 18

Page 4: Latif Alfansyah UI PKM-P

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Turunan yang dihasilkan dari asam levulinat ........................................ 3

Gambar 2. Turunan yang dihasilkan dari furfural ................................................... 4

Gambar 3. Struktur Lignoselulosa .......................................................................... 5

Gambar 4. Skema Rantai Proses dalam Kilang Hayati ........................................... 6

Gambar 5. Jalur Pemanfaatan Ligoselulosa ............................................................ 7

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 8

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan Lignoselulosa Pada TKKS .................................................... 5

Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya ....................................................................... 9

Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKMP .......................................................................... 10

Page 5: Latif Alfansyah UI PKM-P

v

RINGKASAN

Tantangan utama yang dihadapi oleh dunia pada abad ke-21 adalah

meningkatnya kebutuhan manusia terhadap berbagai macam produk yang berasal

dari minyak bumi. Konsumsi minyak mentah dunia mencapai 90,32 juta bpd

(barrels per day) pada tahun 2013, meningkat dari 84,92 juta bpd pada 2009 (US

Energy Information Administration, 2014). Dengan semakin menipisnya

cadangan minyak bumi, industri kimia yang selama ini menggunakan minyak

bumi sebagai bahan baku yang murah dan suplai yang kontinyu, akan mengalami

ancaman yang sangat serius.

Kebutuhan akan industri kimia dengan teknologi produksi yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan membuat perhatian terhadap pemanfaatan

biomassa meningkat. Biomassa dapat diproses melalui fraksionasi dan proses

lanjutan untuk menghasilkan berbagai spektrum produk yang berharga pada suatu

kilang hayati (bio-refinery). Indonesia merupakan negara terbesar dunia dalam hal produksi minyak

kelapa sawit, dengan produksi sebesar 28,5 juta ton/tahun yang setara 52% total

produksi minyak kelapa sawit dunia (USDA, 2013). Produksi minyak kelapa

sawit yang sangat besar tersebut juga berdampak pada produksi limbah biomassa

jenis lignoselulosa yang sangat besar. Namun, tidak seperti minyak kelapa sawit

yang menyumbang devisa yang sangat besar bagi negara, limbah kelapa sawit

belum berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian

ini adalah merancang suatu kilang hayati yang mampu mengolah potensi limbah

kelapa sawit menjadi berbagai macam produk yang bernilai tambah dengan

prinsip integrasi proes dan ko-produksi. Selain itu, juga dilakukan optimasi dari

segi teknis dan keekonomian untuk mendapatkan NPV maksimum.

Page 6: Latif Alfansyah UI PKM-P

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tantangan utama yang dihadapi oleh dunia pada abad ke-21 adalah

meningkatnya kebutuhan manusia terhadap berbagai macam produk yang berasal

dari minyak bumi, seperti bensin, solar, dan produk-produk turunan dari industri

petrokimia. Konsumsi minyak mentah dunia mencapai 90,32 juta bpd (barrels per

day) pada tahun 2013, meningkat dari 84,92 juta bpd pada 2009 (US Energy

Information Administration, 2014). Di sisi lain, minyak bumi bukanlah sumber

energi terbarukan. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak bumi, industri

kimia yang selama ini menggunakan minyak bumi sebagai bahan baku yang

murah dan suplai yang kontinyu, akan mengalami ancaman yang sangat serius.

Oleh karena itu, pengembangan industri kimia yang berkelanjutan perlu

dilakukan.

Kebutuhan akan industri kimia dengan teknologi produksi yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan membuat perhatian terhadap pemanfaatan

biomassa meningkat. Biomassa berada di alam dalam jumlah yang sangat banyak

dan lebih tersebar merata di dunia. Indonesia merupakan negara yang memiliki

potensi biomassa yang sangat besar, diprediksi mencapai 50 GW (ESDM, 2011).

Biomassa dapat diproses melalui fraksionasi dan proses lanjutan untuk

menghasilkan berbagai spektrum produk yang berharga pada suatu kilang hayati

(bio-refinery). Prinsip dari kilang hayati adalah mengintegrasikan seluruh proses

yang ada di dalam kilang untuk memanfaatkan semua komponen yang ada pada

biomassa. Hal tersebut dilakukan supaya aspek keekonomian dari suatu kilang

dapat tercapai. Oleh karena itu, suatu kilang hayati dicirikan oleh ko-produksi

beberapa produk seperti fuel, chemical, dan power (NREL, 2007).

Indonesia merupakan negara terbesar dunia dalam hal produksi minyak

kelapa sawit, dengan produksi sebesar 28,5 juta ton/tahun yang setara 52% total

produksi minyak kelapa sawit dunia (USDA, 2013). Sebagian besar produksi

minyak kelapa sawit Indonesia di ekspor ke luar negeri dengan nilai sebesar 21,6

milyar dollar AS (GAPKI, 2013). Produksi minyak kelapa sawit yang sangat

besar tersebut juga berdampak pada produksi limbah biomassa jenis lignoselulosa

yang sangat besar. Namun, tidak seperti minyak kelapa sawit yang menyumbang

devisa yang sangat besar bagi negara, limbah kelapa sawit belum berkontribusi

besar terhadap perekonomian Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah merancang

suatu kilang hayati yang mampu mengolah potensi limbah kelapa sawit menjadi

berbagai macam produk yang bernilai tambah dengan prinsip integrasi proes dan

ko-produksi. Selain itu, juga dilakukan optimasi dari segi teknis dan keekonomian

untuk mendapatkan NPV maksimum.

Penelitian mengenai analisis kilang hayati berbasis limbah kelapa sawit

telah banyak dilakukan di luar negeri, terutama di negara penghasil kelapa sawit

seperti Malaysia dan Kolombia. Namun, penelitian seperti itu masih sangat jarang

Page 7: Latif Alfansyah UI PKM-P

2

dilakukan di Indonesia. Moncada et al. (2014) melakukan analisis dari segi

ekonomi dan lingkungan untuk mengevaluasi beberapa skenario produksi.

Hasilnya, kilang yang menghasilkan beberapa macam produk (biodiesel, etanol,

dan PHB) memiliki tingkat keekonomian yang lebih tinggi dibandingkan kilang

hayati yang memproduksi satu jenis produk saja.

Produk yang akan dihasilkan pada kilang hayati ini adalah etanol, asam

levulinat, furfural, dan listrik. Etanol merupakan produk utama yang dapat

digunakan sebagai aditif pada bensin sehingga mampu mengurangi dampak

tingginya impor bensin di Indonesia. Asam levulinat dan furfural merupakan

produk antara yang memiliki nilai jual tinggi dan banyak digunakan di industri

perminyakan, farmasi, pangan, dll. Sedangkan listrik diproduksi supaya semua

kandungan dalam biomassa dapat termanfaatkan.

Penelitian ini bermanfaat karena menghasilkan proses yang mampu

memanfaatkan limbah kelapa sawit secara optimal untuk menghasilkan produk-

produk bernilai tinggi. Selain itu, produk yang dihasilkan juga bermanfaat untuk

mengurangi ketergantungan impor akan bensin dan menghasilkan devisa

tambahan bagi negara.

1.2 Perumusan Masalah

a. Seperti apa proses yang dapat menghasilkan empat produk sekaligus,

yaitu etanol, asam levulinat, furfural, dan listrik dari limbah kelapa

sawit?

b. Seperti apakah kondisi operasi dalam proses yang mampu

menghasilkan NPV maksimum?

1.3 Tujuan

a. Mendapatkan proses terintegrasi yang mampu menghasilkan keempat

produk sekaligus, yaitu asam levulinat, furfural, dan listrik dari limbah

kelapa sawit.

b. Mengetahui kondisi operasi yang menghasilkan NPV maksimum.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel ilmiah atau jurnal

mengenai analisis tekno-ekonomi dari kilang hayati berbasis limbah

kelapa sawit.

1.5 Kegunaan

Penelitian ini bermanfaat karena menghasilkan proses yang mampu

memanfaatkan limbah kelapa sawit secara optimal untuk menghasilkan

produk-produk bernilai tinggi. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan

sebagai studi awal dalam pembangunan kilang hayati di Indonesia.

Page 8: Latif Alfansyah UI PKM-P

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etanol

Etanol merupakan senyawa rantai lurus alkohol dengan rumus molekular

C2H5OH. Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang

berikatan dengan gugus hidroksil paling tidak memiliki dua atom hidrogen yang

terikat. Kelebihan etanol yaitu memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari bensin

dan dapat digunakan sebagai bahan bakar murni maupun sebagai aditif bensin.

Produksi etanol dari biomassa menggunakan proses fermentasi dengan

bantuan ragi untuk mengubah glukosa menjadi etanol. Tanaman yang dapat

dimanfaatkan untuk produksi etanol adalah tanaman yang mengandung gula,

seperti gandum, jagung, dan tebu. Selain itu, etanol juga dapat diproduksi dari

limbah biomassa yang mengandung lignoselulosa karena mengandung gula C6 di

dalamnya.

2.2 Asam Levulinat

Asam levulinat merupakan senyawa yang terdiri dari 5 atom karbon

dengan gugus keton dan karboksilat di dalamnya. Asam levulinat merupakan

intermediate dari berbagai macam produk turunan yang banyak digunakan dalam

industri farmasi, petrokimia, dan agrokimia.

Produksi asam levulinat dari biomassa menggunakan jalur konversi gula

C6 dengan produk antara berupa HMF (5-hidroksi-2metil furfural) dan produk

samping asam formiat.

Gambar 1. Turunan yang Dihasilkan dari Asam Levulinat (Girisuta, 2006)

2.3 Furfural

Furfural atau 2-furankarboksaldehid merupakan senyawa organik turunan

dari golongan furan. Furfural juga merupakan intermediate dari berbagai macam

produk turunan yang digunakan secara luas dalam industri perminyakan, serat

sintetis, dan farmasi. Di Indonesia, meskipun konsumsinya kecil tetapi permintaan

Page 9: Latif Alfansyah UI PKM-P

4

furfural meningkat tiap tahunnya. Permintaan tersebut dipenuhi dari impor karena

belum ada produsen furfural di Indonesia.

Gambar 2. Turunan yang Dihasilkan dari Furfural (Lange et al., 2012)

2.4 Biomassa Limbah Kelapa Sawit

2.4.1 Definisi

Biomassa merupakan material yang berasal dari tanaman dan terbentuk

melalui proses fotosintesis. Dari sudut pandang kimia, biomassa merupakan

campuran kompleks yang sebagian besar merupakan komponen organik.

Komposisi kimia dari biomassa bergantung pada jenis sumber biomassa

itu sendiri. Biomassa jenis lignoselulosa secara umum mengandung 35-50%

selulosa, 20-35% hemiselulosa, dan 15-20% lignin (Mood et al., 2013).

Lignoselulosa biasa ditemukan pada limbah pertanian dan perkebunan, sehingga

disebut waste biomass.

Selulosa adalah material polimer rantai lurus yang terdiri dari monomer-

monomer glukosa yang terhubung melalui ikatan -(1-4)-glikosidik. Selulosa

memiliki struktur berbentuk serat-serat yang sulit untuk dihidrolisis. Selulosa

dilindungi oleh hemiselulosa, suatu polimer bercabang dan acak yang terdiri dari

monomer-monomer gula C5 dan C6 (D-Xilosa, L-Arabinosa, D-Glukosa, D-

Manosa, dan D-Galaktosa). Senyawa ini lebih mudah dihidrolisis dibanding

selulosa. Lignin merupakan matriks polimer yang tersusun atas unit fenil propena

tersubstitusi. Struktur lignin membentuk ikatan hidrogen yang kuat dengan

selulosa sehingga tampak seperti menyelubungi selulosa. Lignin bersifat tahan

terhadap hidrolisis akibat keberadaan ikatan eter dan arilalkil yang terdapat pada

lignin itu sendiri (Pertiwi, 2013).

Page 10: Latif Alfansyah UI PKM-P

5

Gambar 3. Struktur Lignoselulosa (Doherty et al., 2010)

2.4.2 Potensi Limbah Kelapa Sawit

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan potensi biomassa,

dengan perkiraan setara 50 GW (ESDM, 2011). Salah satu sumber biomassa

tersebut berasal dari limbah kelapa sawit. Indonesia saat ini merupakan negara

terbesar dunia dalam hal produksi dan ekspor minyak kelapa sawit, dengan

produksi sebesar 28,5 juta ton/tahun yang setara 52% total produksi minyak

kelapa sawit dunia (USDA, 2013). Sebagian besar produksi minyak kelapa sawit

Indonesia di ekspor ke luar negeri dengan nilai sebesar 21,6 milyar dollar AS

(GAPKI, 2013). Produksi minyak kelapa sawit yang sangat besar tersebut juga

berdampak pada produksi limbah biomassa yang sangat besar. Namun, tidak

seperti minyak kelapa sawit yang menyumbang devisa yang sangat besar bagi

negara, limbah kelapa sawit belum berkontribusi besar terhadap perekonomian

Indonesia.

Pengolahan limbah kelapa sawit menjadi berbagai macam produk yang

memiliki nilai tinggi sangat dimungkinkan mengingat limbah kelapa sawit

mengandung lignoselulosa. Satu ton Tandan Buah Segar (TBS), mampu

menghasilkan 210 kg minyak kelapa sawit (CPO), 60-70 kg minyak inti kelapa

sawit (CPKO), 230 kg TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit), 140-150 kg PMF

(Serat Daging Buah), 60-70 kg PKS (Cangkang Inti), dan 30-40 kg PKC (Serat

Inti) dan juga 600 kg POME (limbah cair). Contoh kandungan lignoselulosa pada

TKKS dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kandungan Lignoselulosa Pada TKKS

(Anggraini & Roliadi, 2011)

Komposisi Kandungan (%)

Lignin 17-20

Alfa-selulose 43-44

Pentosan 27

Hemiselulose 34

Page 11: Latif Alfansyah UI PKM-P

6

Ash 0,7-4,0

Silica 0,2

2.5 Kilang Hayati

2.5.1 Definisi

Perbedaan antara kilang hayati dengan kilang minyak bumi terletak pada

bahan baku yang digunakan, yaitu biomassa untuk kilang hayati dan minyak

mentah untuk kilang minyak bumi. Kilang hayati merupakan sebuah konsep

menyeluruh untuk mengubah dan mengekstrak umpan biomassa menjadi

spektrum produk yang bernilai (Kamm, 2006).

Prinsip dari kilang hayati adalah mengintegrasikan proses pengolahan

biomassa menghasilkan berbagai macam produk secara berkelanjutan dan

pemanfaatan secara maksimal semua komponen dalam bahan baku selama

memungkinkan. Tantangan dalam pengembangan kilang hayati berbasis limbah

kelapa sawit adalah dalam hal teknis dan aspek keekonomian. Hal tersebut di atasi

dengan membuat kilang hayati yang menghasilkan berbagai macam produk

dengan prinsip ko-produksi.

Rantai proses dalam kilang hayati adalah (1) pengolahan primer untuk

memisahkan biomassa berdasarkan komponen penyusunnya (lignin, selulosa,

hemiselulosa, dll); (2) pengolahan sekunder untuk menghasilkan produk antara;

dan (3) proses katalitik lanjut untuk meningkatkan produk yang dihasilkan.

Gambar 4. Skema Rantai Proses dalam Kilang Hayati (Girisuta, 2007)

Page 12: Latif Alfansyah UI PKM-P

7

2.5.2 Rute Produk yang Dihasilkan

Proses konversi limbah kelapa sawit (lignoselulosa) menjadi produk

seperti ethanol, asam levulinat, furfural, dan listrik membutuhkan proses yang

terintegrasi serta utilisasi yang efektif terhadap selulosa, hemiselulosa, serta

lignin.

Gambar 5. Jalur Pemanfaatan Lignoselulosa (Heeres, 2010)

Setelah mengalami pengolahan primer dengan katalis asam/basa, tiap

komponen dalam lignoselulosa dapat diolah menjadi produk yang diinginkan.

Selulosa yang terdiri dari glukosa, sebagian diproses menjadi etanol melalui

proses fermentasi, sedangkan sebagian lagi diproses menjadi asam levulinat

melalui produk antara HMF dan menghasilkan produk samping asam formiat.

Hemiselulosa terdiri dari gula C6 dan C5, di mana gula C6 masuk ke

dalam jalur produksi selulosa untuk meghasilkan etanol dan asam levulinat,

sedangkan gula C5 seperti xylose dan arabinose diproses untuk menghasilkan

furfural.

Lignin merupakan komponen yang sulit untuk diproses karena bersifat

inert dan memiliki struktur ikatan hidrogen yang sangat kuat dengan selulosa.

Namun, lignin memiliki nilai kalor yang tinggi (29,45 MJ/kg) jika digunakan

sebagai bahan bakar secara langsung. Supaya nilai tambah dari lignin tidak hilang

begitu saja, maka lignin dimanfaatkan dengan cara dibakar secara langsung untuk

mendapatkan panas untuk pembangkit listrik.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Secara garis besar, penelitian yang dilakukan dibagi menjadi dua bagian

besar, yaitu sintesis proses dan optimasi. Alur penelitian digambarkan dalam

diagram alir dibawah ini.

Page 13: Latif Alfansyah UI PKM-P

8

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian

Studi

Literatur

Sintesis

Proses

Simulasi

Proses

PFD

Neraca Massa dan

Energi, Cash flow

Optimasi

Maksimum NPV

NPV Maksimum dan

Kondisi Operasi

Sintesis Proses

Kondisi

Operasi

Optimasi Proses

Page 14: Latif Alfansyah UI PKM-P

9

3.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi, baik dari buku, jurnal,

maupun artikel terutama mengenai jalur pemanfaatan lignoselulosa, proses pra-

pelakuan, hidrolisis, fermentasi, dan pembangkitan listrik.

3.2 Sintesis Proses

Pada tahap ini dilakukan terlebih dahulu seleksi proses untuk mendapatkan

proses terbaik. Kriteria yang digunakan antara lain nilai yield, kepraktisan, utilitas

energi yang digunakan, aspek keselamatan, dan biaya. Langkah selanjutnya

penyusunan BFD (Block Flow Diagram), penentuan kondisi operasi, dan unit

peralatan yang digunakan. Dengan demikian, maka penyusunan PFD (Process

Flow Diagram) akan lebih mudah.

3.3 Simulasi Proses

Dengan menggunakan software Aspen Hysys v7.3 atau SuperPro Designer

9.0, kita dapat melakukan simulasi terhadap proses yang telah disintesis. Pada

tahap ini kita membutuhkan data komponen umpan (Feed) untuk membuat aliran

umpan pada simulator. Selain itu dibutuhkan data kinetik untuk mengetahui

konversi dan yield pada suatu reaksi.

3.4 Optimasi Proses

Tahap ini memiliki fungsi objektif untuk memaksimalkan nilai NPV. Dari

hasil optimasi akan diperoleh variabel keputusan berupa kondisi operasi terbaik.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 3,000,000

2 Bahan habis pakai 0

3 Perjalanan 500,000

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya 1,000,000

Jumlah 4,500,000

Page 15: Latif Alfansyah UI PKM-P

10

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKMP

Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Literatur

Sintesis Proses

Simulasi Proses

Analisis dan Optimasi

Pembuatan Laporan Akhir

DAFTAR PUSTAKA

Clark, James H., et.al. 2012. Green Chemistry, Biofuels, and Biorefinery. Annual

Review of Chemical and Biomolecular Engineering 3:183-207.

Girisuta, Buana. 2007. Levulinic Acid from Lignocellulosic Biomass. University

of Groningen, the Netherlands.

Heeres, Erik. 2010. Platform chemicals from lignocelluosic biomass. University

of Groningen, the Netherlands.

Moncada, et al. 2014. Evolution from biofuels to integrated biorefineries: techno-

economic and environmental assessment of oil palm in Colombia. Journal

of Cleaner Production 81:51-59.

Wettstein, Stephanie G., et.al. 2012. A roadmap for conversion of lignocellulosic

biomass to chemicals and fuels. Current Opinion in Chemical Engineering

1:218-224.

Page 16: Latif Alfansyah UI PKM-P

11

Page 17: Latif Alfansyah UI PKM-P

12

Page 18: Latif Alfansyah UI PKM-P

13

Page 19: Latif Alfansyah UI PKM-P

14

Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. Widodo W.

Purwanto, DEA

2 NIDN 0011116005

3 E-mail [email protected]

4 Nomor Telepon/HP 021-7863516

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama

Instansi

ITS Surabaya ENSIGC, INP

France

ENSIGC, INP

France

Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Proses

Tahun Lulus 1985 1988 1992

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

National Seminar

On Applied

Technology,

Science and Arts

Kinetics of Methane

decomposition Using Plate

Structured Catalyst Reactor

Kampus ITS,

Surabaya, 22

Desember 2009

2

Proceeding of

International

Symposium on

Sustainable Energy

and Enviromental

Protection

(ISSEEP)

Understanding the Challenges

of Indonesian CPO Based

biodiesel Producers on Meeting

Indonesia’s 2025 biodiesel

Target through development of

Business Models using Systems

Dynamics Approach

UGM,

Yogyakarta, 23-

26 November

2009

3 Proceeding of 2nd

ICAMPN

Performance of PEMFC with

Sputter-Deposited Pt Catalyst

Layers.

BPPT, November

2009

Page 20: Latif Alfansyah UI PKM-P

15

Page 21: Latif Alfansyah UI PKM-P

16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

No Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Satuan(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Sewa lisensi SuperPro

Design Software Simulator 1 3,000,000 3,000,000

SUB TOTAL (Rp) 3,000,000

2. Bahan Habis Pakai

No Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Satuan(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 - - - - 0

SUB TOTAL (Rp) 0

3. Perjalanan

No Material Justifikasi

Perjalanan Kuantitas Harga Satuan(Rp)

Jumlah

(Rp)

1

Perjalanan konsultasi ke

Ikatan Ahli Bioenergi

Indonesia (IABI)

Jakarta-Bandung

2 rute bolak-balik 2 250,000 500,000

SUB TOTAL (Rp) 500,000

4. Lain-Lain

No Material Justifikasi

Perjalanan Kuantitas Harga Satuan(Rp)

Jumlah

(Rp)

1 Administrasi Administrasi

publikasi jurnal 1 500,000 500,000

2 Laporan

pembuatan jurnal

(1) dan laporan

akhir (3)

4 125,000 500,000

SUB TOTAL (Rp) 1,000,000

Page 22: Latif Alfansyah UI PKM-P

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Latif Alfansyah

1106008946

Teknik

Kimia

Teknik sistem

proses,

simulasi proses

kimia

20

Melakukan koordinasi antar anggota

Melakukan sintesis proses

Melakukan simulasi proses

Melakukan analisis tekno-ekonomi

2

Norman

Pamungkas

1206240436

Teknik

Kimia

Teknik reaksi

kimia, gambar

teknik proses

10 Menentukan data kinetika yang sesuai

Membuat PFD (Process Flow Diagram)

3 Putri Rokhmayati

1306370543

Teknik

Kimia

Teknik

optimasi 10

Melakukan optimasi efektivitas,

efisiensi, dan NPV

Page 23: Latif Alfansyah UI PKM-P

18