LATCH

9
MODUL 6 Seining pertambahan kompleksitas proses yang akan dikontrol maka kebutuhan akan program yang sifatnya canggih tentunya juga semakin meningkat. Dewasa ini, banyak proses di industri yang secara praktis membutuhkan program yang mampu mendukung fungsi- fungsi tambahan di luar fungsi relay sebagai komponen standar sebuah diagram ladder. Dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak PLC yang begitu luar biasa, hampir semua PLC yang beredar di pasaran telah dilengkapi dengan berbagai instruksi yang sangat beragam. Jenis instruksi pada PLC ini dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok berikut Mil: Kelompok instruksi dasar : instruksi-instruksi yang termasuk kategori ini merupakan instruksi dasar logika, seperti NOT, AND, dan lain-lain. Kelompok instruksi perbandingan (comparison): instruksi-instruksi yang termasuk kategori ini berkaitan dengan operasi-operasi perbandingan. Kelompok instruksi timer/counter: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan operas] timer dan counter. Kelompok instruksi aritmatika: instruksi-instruksi untuk operasi aritmatika. Kelompok instruksi operasi logika: instruksi-instruksi untuk mengeksekusi operasi-operasi logika Kelompok instruksi rotasi/geser: instruksi-instruksi yang PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT. P L C 1

description

MODUL 6

Transcript of LATCH

Page 1: LATCH

MODUL 6

Seining pertambahan kompleksitas proses yang akan dikontrol maka kebutuhan akan

program yang sifatnya canggih tentunya juga semakin meningkat. Dewasa ini,

banyak proses di industri yang secara praktis membutuhkan program yang mampu

mendukung fungsi-fungsi tambahan di luar fungsi relay sebagai komponen standar

sebuah diagram ladder.

Dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak PLC yang begitu luar

biasa, hampir semua PLC yang beredar di pasaran telah dilengkapi dengan

berbagai instruksi yang sangat beragam. Jenis instruksi pada PLC ini dapat

dikategorikan ke dalam beberapa kelompok berikut Mil:

Kelompok instruksi dasar : instruksi-instruksi yang termasuk kategori ini merupakan

instruksi dasar logika, seperti NOT, AND, dan lain-lain.

Kelompok instruksi perbandingan (comparison): instruksi-instruksi yang termasuk

kategori ini berkaitan dengan operasi-operasi perbandingan.

Kelompok instruksi timer/counter: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan operas]

timer dan counter.

Kelompok instruksi aritmatika: instruksi-instruksi untuk operasi aritmatika.

Kelompok instruksi operasi logika: instruksi-instruksi untuk mengeksekusi operasi-

operasi logika

Kelompok instruksi rotasi/geser: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan operasi

penggeseran dan rotasi data.

Kelompok instruksi, konversi: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan pengubahan tipe

data.

• Kelompok instruksi manipulasi data: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan

manipulasi data

Kelompok instruksi transfer data: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan

transfer, penyalinan, dan pertukaran data

Kelompok instruksi lompabinterupsi: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan

operasi lompat dan interupsi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 1

Page 2: LATCH

Kelompok instruksi sistem: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan deteksi

kesalahan

Kelompok instruksi komunikasi: instruksi-instruksi yang berkaitan dengan

pertukaran data dengan perangkat luar lewat komunikasi serial

Secara khusus, pada bab ini akan dibahas komponen-komponen soft PLC seperti timer,

counter internal, serta fungsi penting lain yang banyak digunakan dalam aplikasi

sistem kontrol sekuensial di industri.

Oleh karena nama-nama fungsi yang berkaitan dengan komponenkomponen tersebut

sangat spesifik untuk setiap vendor PLC, dalam bab ini penjelasannya akan

mengacu pada salah satu merek PLC saja, yaitu PLC produk dari LG. Sebagai

bahan perbandingan, akan diberikan juga instruksi padanannya dalam format PLC

OMRON dalam kotak catatan (jika memang ada). Untuk mempercepat pemahaman

tentang materi ini, sebaiknya dicoba untuk memprogramnya secara langsung dalam

perangkat lunak pemrograman PLC merek LG yaitu KGL

4.1 Latch (Pengunci)

Seperti pada hardwired-nya, komponen ini berfungsi menahan keluaran untuk masukan

sesaat. Ada dua fungsi yang berkaitan dengan komponen ini:

1. SET: Menahan keluaran untuk status ON (latch) Bentuk umumnya: SET address

Keterangan: Address adalah alamat bit (relay) internal atau output yang akan

ditahan statusnya.

2. RST: Menahan keluaran untuk status OFF (unlatch) Bentuk umumnya: RST

address Keterangan: address adalah alamat bit (relay) internal atau output

yang akan di-reset statusnya

Pada umumnya, penggunaan fungsi di atas selalu berpasangan. Cara kerjanya dapat

dilihat dari diagram ladder PLC beserta pewaktuannya di bawah ini:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 2

Page 3: LATCH

Catalan: Dalam PLC OMRON, nama instruksi untuk fungsi yang sama seperti di atas

berturut-turut adalah SET dan RSET.

Secara fungsional, sebenarnya fungsi latch (unlatch) ini dapat saja

diimplementasikan dengan menggunakan susunan ladder seperti terlihat pada

Gambar 4.3 berikut:

Susunan instruksi (diagram ladder) mana yang lebih baik digunakan untuk tujuan-

tujuan penguncian, tentunya sangat tergantung pada kebiasaan programer

(subjektif). Namun sebagai informasi, para programer yang

sangat terlatih cenderung menggunakan susunan diagram ladder seperti pada

Gambar 4.3 dibandingkan instruksi SET (RST) untuk mengimplementasikan fungsi-

fungsi latching ini.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 3

Page 4: LATCH

4.2 Timer

Fungsi yang berkaitan dengan komponen ini pada setiap PLC bisa sangat beragam,

tetapi secara umum ada tiga fungsi yang relatif banyak digunakan:

L TON: ON delay timer, yaitu menunda waktu hidup selama selang waktu tertentu.

Bentuk umumnya: TON No.Timer Time

Keterangan: No.Timer adalah nomor timer yang akan digunakan, sedangkan Time

adalah selang waktu tunda dalam satuan 100 ms atau 10 ms, tergantung No.Timer

dan tipe (seri) PLC-nya. Sebagai contoh, PLC seri K30S memiliki 128 timer, di mana

No.Timer antara T000T095 memiliki tundaan 100 ms, sedangkan No.Timer antara

T096-T127 memiliki tundaan 10 ms untuk setiap satu nilai Time.

Cara kerjanya dapat dilihat dari diagram ladder PLC beserta pewaktuannva di bawah

ini:

Seperti komponen hardwired-nya, jika selang waktu setting belum tercapai dan input

timer tersebut dihilangkan maka nilai setting timer-nya akan kembali pada nilai awal

(tidak berkurang).

Sebagai informasi, dalam banyak aplikasi, instruksi TON ini lebih intensif digunakan

dibandingkan jenis jenis instruksi timer lainnya. Catatan: Dalam PLC OMRON, nama

instruksi untuk fungsi yang sama seperti di atas adalah TIM.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 4

Page 5: LATCH

2. TOM OFF delay timer, yaitu menunda waktu mati selama selang waktu

tertentu.

Bentuk umum: TOFF No.Timer Time

Keterangan: No.Timer dan Time penjelasannya sama dengan TON.

Cara kerjanya dapat dilihat dari diagram ladder PLC beserta pewaktuannya

berikut ini:

3. TMR: Integrating timer, yaitu menunda waktu hidup . selama selang integral waktu

tertentu.

Bentuk umum: TMR No.Timer Time

Keterangan: Penjelasan untuk No.Timer dan Time sama dengan TON.

Cara kerjanya dapat dilihat dari diagram ladder PLC beserta pewaktuannya berikut ini:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 5

Page 6: LATCH

4.3 Counter

Beberapa fungsi yang berkaitan dengan komponen counter di antaranya adalah: 1. CTU:

Up counter (Counter pencacah naik)

Bentuk umum: CTU No-Counter Constant

Keterangan: No.Counter adalah nomor counter yang akan digunakan, sedangkan

Constant adalah nilai cacah dalam counter yang akan dicacah naik.

Cara kerjanya dapat dilihat dari diagram ladder PLC beserta pewaktuannya

berikut ini:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 6

Page 7: LATCH

Dalam hal ini, U adalah masukan counter, R adalah masukan reset counter

tersebut, sedangkan nomor counter-nya adalah 001 dengan nilai cacah sebesar 5

(00005).

Cara kerja fungsi ini relatif sederhana. Nilai counter akan dinaikkan untuk setiap

pulsa yang masuk pada kaki U dalam blok counter di atas. Kontaktor yang

dimiliki counter akan berubah kondisinya jika pulsa yang masuk telah sama dengan

nilai setting pada counter tersebut.

Catatan: Dalam PLC OMRON, nama instruksi untuk fungsi yang sama seperti di atas adalah

CNT.

2. CTD: Down Counter (Counter pencacah turun)

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 7

Page 8: LATCH

END

Secara teknis, setiap program ladder yang dibuat harus selalu diakhiri oleh

fungsi END. Hal ini seperti tampak pada Gambar berikut:

Catatan: Dalam PLC OMRON, fungsi untuk mengakhiri program menggunakan nama

END j uga.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.

P L C 8