Latar Belakang Masalah
-
Upload
uiieen-qweenzaa -
Category
Documents
-
view
264 -
download
0
Transcript of Latar Belakang Masalah
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 1/23
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia
dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi setiap
perubahan yang terjadi. Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan
Pendidikan adalah memperkenalkan bahasa Inggris lebih dini, yaitu dimulai dari
Sekolah dasar. Bahasa inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang
memberikan kontribusi positif dalam tercapainya masyarakat yang cerdas dan
bermartabat melalui penggunaan bahasa yang diakui dunia sebagai bahasa resmi
internasional.
Pendidikan bahasa Inggris di SD dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa. Dengan pengenalan bahasa Inggris di sekolah dasar maka
siswa akan mengenal dan mengetahui bahasa tersebut lebih awal. Sehingga,
mereka akan mempunyai pengetahuan dasar yang lebih baik sebelum melanjutkan
ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pelaksanaan pembelajaran Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di SD sudah diperkenalkan sejak adanya ketentuan muatan lokal
Mata Pelajaran bahasa Inggris boleh di kenalkan di SD.
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25
Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris di sebagai mata
pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas 4 SD. Selanjutnya
kebijakan nasional itu ditindaklanjuti dengan SK Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur No.
1702/105/1994 tanggal 30 Maret 1994, menyatakan bahwa di Jawa Timur
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 2/23
2
matapelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal pilihan.
Bahasa asing di SD sebenarnya untuk memperkenalkan kepada siswa bahwa ada
bahasa lain selain bahasa ibu. Di Indonesia dengan adanya kebijakan di muka,
seyogyanya bahasa Inggris diperkenalkan melalui kegiatan yang sesuai dengan
kegiatan di dunia anak. Misalnya, belajar kosakata dan kalimat sederhana tentang
apa yang ada di sekitarnya atau belajar sambil menggambar, menyanyi dan
bermain. Bagaimana kenyataan di lapangan sekarang? Anak-anak SD ditugasi
untuk menerjemahkan kalimat-kalimat yang sulit, mencatat tata bahasa dengan
istilah yang tidak dimengerti oleh siswa.
Pendidikan bahasa Inggris di SD dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa siswa. Mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa asing
di Indonesia, maka proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap.
Pemilihan materi yang sesuai dengan usia anak dan situasi belajar yang
menyenangkan haruslah menjadi perhatian utama dalam berhasilnya suatu proses
pembelajaran.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa inggris untuk anak
adalah guru yang peduli terhadap kebutuhan anak didiknya. Dari hasil penelitian
dan kenyataan di lapangan, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
bahasa inggris untuk anak-anak masih banyak kelemahan dan kekurangannya.
Selain penguasaan dan keterampilan bahasa inggris yang mumpuni, guru juga
harus menguasai teknik-teknik mengajar bahasa inggris untuk anak.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 3/23
3
Sudah bukan rahasia lagi dan seolah-olah sudah menjadi asumsi umum
bahwa hasil pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dari sekolah dasar
sampai sekolah lanjutan kurang memuaskan. Masalah yang dimaksud adalah
dilihat dari hasil belajar siswa sebagai salah satu barometer keberhasilan
pengajaran bahasa Inggris. Kenyataan tersebut juga pernah penulis jumpai dalam
beberapa kali pengalaman mengoreksi hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa inggris pada siswa sekolah dasar. Dari hasil belajar siswa tersebut banyak
sekali dijumpai kelemahan-kelemahan siswa dalam penguasaan kosa kata bahasa
inggris.
Seorang guru dalam menjalankan tugas utamanya dalam mengajar, banyak
sekali masalah pembelajaran yang dihadapi terutama di dalam kelas. Seperti
halnya di MI Al-Khoiriyah kelas V khususnya dalam pelajaran bahasa inggris
banyak ditemui masalah pembelajaran, seperti halnya banyak siswa yang tidak
fokus dalam pembelajaran dengan adanya siswa yang mengobrol, melamun dan
sebagainya. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang menurun dan tidak
tuntas mencapai KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan.
Guru merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap rendahnya
pencapaian kompetensi bahasa inggris siswa. Kebanyakan guru di sekolah
langsung memegang buku teks dengan berceramah menyampaikan materi kepada
siswa. Guru cenderung berceramah tanpa adanya persiapan, terkadang juga salah
dalam menyampaikan konsep pelajaran. Hal ini mungkin dapat menjadi salah
satu penyebab rendahnya pencapaian kompetensi siswa. Selain itu, saat
pembelajaran berlangsung siswa hanya duduk diam, mencatat dan mendengarkan
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 4/23
4
apa yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran seperti ini akan membuat
pembelajaran bahasa inggris menjadi monoton dan membosankan. Sehingga guru
dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas pembelajaran bahasa inggris dengan
semenarik mungkin.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan alternatif desain
pembelajaran yang dapat menciptakan iklim pembelajaran yang dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Dalam hal ini, pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan kerjasama antar
siswa dapat menjadi pilihan pembelajaran yang dapat membuat siswa dapat lebih
aktif dikelas terlebih dengan menggunakan permainan atau game. Oleh karena itu
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan team game tournament diharapkan
mampu mengatasi permasalahan yang ada di kelas dan mampu menciptakan
desain pembelajaran yang menyenangkan dan siswa terlibat secara langsung
dalam pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dengan pembelajaran yang disukai oleh anak.
Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya suatu pembelajaran yang efektif
untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran. Berangkat dari masalah
tersebut perlu diadakan penelitian secara mudah dan akan dilaporkan dalam
bentuk skripsi dengan judul “ PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MENGGUNAKAN METODE TEAM GAME
TOURNAMENT ( TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA DALAM PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 5/23
5
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al- Khoiriyah
Suci Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut)”.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahnnya sebagi berikut:
1. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran bahasa inggris pada materi
kosa kata ( Vocabulary) kelas V MI Al-Khoiriyah dengan pembelajaran
kooperatif menggunakan metode team game tournament?
2. Bagaimanakah upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan
diterapkannya pembelajaran kooperatif menggunakan metode team game
tournament pada konsep kosa kata mata pelajaran bahasa inggris pada
siswa Kelas V MI Al- Khoiriyah?
3. Apakah pembelajaran kooperatif menggunakan metode team game
tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep kosa kata
mata pelajaran bahasa inggris pada siswa kelas V MI Al-Khoiriyah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, Tujuan penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapakan
pembelajaran kooperatif menggunakan metode team game tournament pada
konsep kosa kata mata pelajaran bahasa inggris Kelas V MI Al- Khoiriyah.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 6/23
6
2. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapakan pembelajaran
kooperatif menggunakan metode team game tournament pada konsep kosa
kata mata pelajaran bahasa inggris Kelas V MI Al- Khoiriyah.
3. Agar pembelajaran kooperatif menggunakan metode team game tournament
diterapkan pada proses pembelajaran bahasa inggris di sekolah dasar.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi dua aspek yaitu aspek
teoritis (pengembangan keilmuan) dan aspek praktis (guna laksana). Kegunaan
penelitian ini secara jelas adalah:
1. Aspek teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pengetahuan untuk pengembangan teori tentang pendidikan secara konseptual
dan empirik. Penelitian ini pun diharapkan dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi rekan- rekan mahasiswa khususnya bagi penulis sendiri
dalam meningkatkan pembelajaran.
2. Aspek praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis bagi
siswa, guru, dan bagi sekolah.
a. Bagi Siswa
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris
sebagai upaya perbaikan pembelajaran bahasa inggris. Meningkatkan
penguasaan kosa kata Bahasa Inggris.
b. Bagi Guru
Memperoleh gambaran tingkat keberhasilan proses pembelajaran dengan
menggunakan Pembelajaran Kooperatif menggunakan metode Team Game
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 7/23
7
Tournament. Serta dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki guru
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan menjalankan tugas
utamanya dalam mengajar sebagai pengabdian dan dedikasi terhadap
jabatan dan profesinya sebagai guru.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan salah satu rujukan dalam menentukan kebijakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui Penelitian Tindakan Kelas.
1.5 Kerangka Pemikiran
1.5.1. Pembelajaran Kooperatif menggunakan Metode team Game
Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
yang anggotanya terdidri dari empat atau enam orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen.
Pada hakikatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok ,
walaupun sebenarnya tidak semua belajar kelompok dikatakan pembelajaran
kooperatif seperti yang dijelaskan Abdulhak (2001) yang dikutip oleh Rusman
(2010: 203) bahwa: “pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui sharing proses
antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara
peserta belajar itu sendiri”.
Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih
luas,yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru ( Multi way traffic communication).
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 8/23
8
Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Pelaksanaan model cooperative
learning membutuhkan partisifasi dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran.
Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih
baik, sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku social.
Menurut Isjoni (2007:21) tujuan utama dalam penerapan model belajar
cooperative learning adalah “agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok
bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok”.
Slavin dalam Isjoni (2007:15) mengemukakan “In cooperative learning
methods, student work together in four member teams to master material initially
presented by teacher”. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4 – 6 orang secara kolaboratif
sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.
Dan menurut Lie (2002), pembelajaran kooperatif dapat mencapai hasil
yang maksimal apa bila menerapkan lima unsure pembelajaran kooperatif, yaitu;
saling ketergantungan positif, tanggungjawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok.
Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam
kelompok. Ada unsur pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 9/23
9
pembelajaran kelompok. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem pembelajaran
kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih
efektif.
Roger dan David Johnson (Dalam Lie, 2002: 31) mengatakan bahwa:”
untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif,
yaitu: (1) saling ketergantungan positif, (2) tanggung jawab perseorangan, (3)
tatap muka, (4) komunikasi antara anggota, (5) evaluasi proses kelompok.
Dari beberapa variasi model tipe pembelajaran kooperatif, maka dalam
penelitian ini menggunakan salah satu model pembelajaran di atas, yaitu Team
Game Tournament (TGT).
Menurut Saco (2006) yang dikutip oleh Rusman (2010:224) bahwa:”
dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru
dalam bentuk kuis berupa pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran”.
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-
masing.
Metode TGT ini dikembangkan oleh Slavin melibatkan “kompetisi” antar
kelompok. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat
kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 10/23
10
Prinsipnya soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak
yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai
kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya.
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima
langkah tahapan, yaitu: tahap penyajian kelas (class precentation) belajar dalam
kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament ), dan
penghargaan (team recognition). Berikut adalah cirri-ciri TGT:
a. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
b. Games Tournament
c. Penghargaan kelompok
Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaimana suasana turnamen itu, dan
karena mereka berkompetisi dengan kelompok- kelompok yang memiliki
kemampuan yang setara, maka kompetisi dalam TGT akan terasa lebih fair
dibandingkan dengan pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya
(Huda, 2011: 117).
1.5.2. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami tiga kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar” . Pengertian hasil (product) menunjuk
pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.( Purwanto, 2009: 44).
Hasil belajar adalah kemampuan tingkat pencapaian kompetensi peserta
didik (Rusman, 2010:13). Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 11/23
11
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil
yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah
dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan itu dibagi kedalam tiga domain:
kognitif, afektif, psikomotor (Purwanto, 2009: 48).
Kerangka Pemikiran
Meningkatkan hasil belajar siswa dengan Pembelajaran
Kooperatif menggunakan metode Team Game Tournament
pada penguasaan kosa kata bahasa inggris.
Pembelajaran kooperatif
1) saling ketergantungan
positif
2) tanggung jawab
perseorangan
3) tatap muka
4) komunikasi antara
anggota
5) evaluasi proses
kelompok
Metode TGT
1) Siswa bekerja
dalam kelompok-
kelompok kecil
2) Games
Tournament
3) Penghargaan
kelompok
Hasil Belajar
a. Kognitif
1) Hapalan (C1)
2) Pemahaman (C2)
3) Penerapan (C3)
4) Analisis (C4)
5) Sintesis (C5)
6) Evaluasi (C6)
b. Afektif
1) Penerimaan2) Partisipasi
3) Penilaian
4) Organisasi
5) internalisasi
c. Psikomotor
1) persepsi
2) kesiapan3) gerakan terbimbing
4) Gerakan Kompleks
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 12/23
12
1.6 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK),
yaitu penelitian suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa (arikunto, 2006:3).
Untuk memahami definisi penelitian Tindakan Kelas Asrori (2007: 5) menguti
beberapa pendapat para ahli sebagai berikut:
1. Suhardjono (2007: 58)
Penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang dilakukan dikelas dengan
tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
2. Rustam dan Mundilarto (2004: 1)
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh
guru dikelasnya dengan jalan merancang, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Dari beberapa definisi tersebut diatas, penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
denganmelakukan tindakan- tindakan tertentu untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara lebih berkualitas sehingga
siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 13/23
13
Adapun menurut mulyono (2008: 43) bahwa: “ PTK dilaksanakan dalam
bentuk pengkajian siklus pemebelajaran yang terdiri dari empat komponen pokok
yaitu: (1) Perencanaan (Planing), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (observing),
(4) refleksi ( reflecting). Melalui planning guru mempersiapkan mempersiapkan
kurikulum, yang dispesifikasi dalam silabus pembelajaran dan Rencana
Pelaksanaan pembelajaran. Dan dilakukan Tindakan dengan observer mengamati
secara langsung danmelaksanakan proses pembelajaran dengan pembelajaran
kooperatif menggunakan team Game Tournament. Serta merefleksikan Tindakan
dengan mengevaluasi hasil pembelajaran, mengadakan tindak lanjut dan
merencanakan kembali siklus selanjutnya jika masih ada masalah pembelajaran
yang belum terselesaikan.
1.6.1. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Khoiriyyah , untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris. Sebagai subjek penelitian ini adalah kelas V Tahun
Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, terdiri dari 13
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Lokasi sekolah ini berada di kecamatan
Karangpawitan, Kabupaten Garut.
1.6.2. Desain Penelitian
Desain penelitian dalam penelitian penelitian tindakan kelas ini
menggunakan model Kurt Lewin yang terdiri dari empat langkah, yaitu:
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 14/23
14
(1) Perencanaan (Planing), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi
(observing), (4) refleksi ( reflecting) (Taniredja dkk, 2010: 23).
Model Lewin dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari gambar diatas, bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan
kegiatan tunggal, tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang akan
kembali keasal, yaitu dalam bentuk siklus.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan kelas model Kurt lewin,
secara jelas akan diuraikan sebagai berikut:
Acting
Planning Observing
Reflecting
Siklus I
Planning
Observing
Reflecting Siklus II Acting
Siklus III
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 15/23
15
1. Rencana (planning)
Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang tersusun dan
harus memiliki pandangan jauh kedepan, yakni untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar siswa (Asrori, 2007:52).
Adapun langkah-langkah perencanaan ini adalah sebai berikut:
Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan tindakan, langkah-langkah
perencanaan tindakan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Permohonan ijin kepada Kepala Sekolah dan guru kelas V, serta guru-guru
kelas lainnya sebagai mitra peneliti.
2) Menentukan observer atau teman sejawat yang akan membantu dalam
penelitian sekaligus menjadi kolabolator dalam penelitian.
3) Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data dengan
mendiskusikan dengan kolabolator.
4) Menyusun rencana tindakan dan Menyusun rencana pembelajaran
kooperatif dengan metode Team Game Tournament.
5) Membuat pedoman observasi untuk siswa dan guru.
6) Menyiapkan instrumen pengumpul data untuk digunakan dalam
pelaksanaan tindakan.
7) Membuat jadwal kegiatan PTK.
2. Tindakan (Acting)
Pengertian tindakan dalam penelitian tindakan kelas adalah tindakan guru
sebagai peneliti yang dilakukan secara sadar dan terkendali dan yang merupakan
variasi praktik yang cermat dan bijaksana (asrori, 2007:53).
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 16/23
16
Adapun pelaksanaan tindakan PTK sebagai berikut:
1) Melakukan Pre test pada setiap siklus untuk melihat sejauh mana
perkembangan siswa sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif
metode TGT.
2) Peneliti akan menerapkan Pembelajaran kooperatif menggunakan
Team Game Tournament untuk penguasaan kosa kata bahasa inggris.
3) Melaksanakan Post test setelah melakukan pembelajaran.
3. Observasi ( Observing)
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru sebagai peneliti
memperoleh gambaran secara cermat tentang tindakan yang sedang
dilakukan dan kemudian mendokumentasi pengaruh atau dampak dari
tindakan tersebut.
Pengamatan dilakukan ketika sedang berlangsung tindakan dan
mengumpulkan dokumentasi serta data yang diperlukan dalam refleksi.
4. Refleksi ( Reflecting)
Refleksi adalah mengingat, merenung, mencermati dan menganalisis
kembali suatu kegiatan atau tindakan yang telah dilakukan sebagaimana
yang telah dicatat dalam observasi (Asrori, 2007: 54).
Dalam tahap ini penulis akan menganalisa dan menginterpretasikan data
dari hasil observasi, apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai target
yang telah ditentukan atau belum, sehingga dapat ditentukan rencana pada
siklus berikutnya.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 17/23
17
1.6.3. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
untuk menjawab permasalahan. Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah
silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Selain itu Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan yang dilakukan dengan teliti dan
sistematis untuk tujuan tertentu.
2) Wawancara
Wawancara marupakan teknik pengeumpulan informasi melalui komunikasi
secara langsung dengan responden. Teknik wawancara dilakukan sebagai
upaya untuk memperoleh data tentang pendapat siswa mengenai proses belajar
yang dialami oleh mereka.
3) Tes
Tes adalah sebuah alat atau prosedur sis matik bagi pengukuran sebuah
contoh perilaku. Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah tes. Teknik tes, dilakukan setelah pembelajaran untuk mendapatkan
informasi data hasil belajar.
4) Catatan Lapangan
Catatan Lapangan digunakan sebagai pengumpul data dalam penilaian
kualitatif untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses berlangsung.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 18/23
18
1.6.4. Analisis Data
Penulis menggunakan beberapa teknik pengumpul data untuk memperoleh
data yang sama. Data yang diperoleh dengan teknik wawancara dicek
keabsahannya dengan teknik observasi dan begitu pula sebaliknya atau dengan
pengecekkan silang dengan teman sejawat.
Data yang diperoleh dari nilai tes kemudian diolah dengan menggunakan
Pengolahan data dihitung dalam bentuk persentase yaitu dengan terlebih dahulu
menentukan rata-rata hitung nilai tes pertama dan kedua.
1.6.5. Jadwal Penelitian
Uraian Kegiatan April Mei
Ket1. Persiapan
a. studi eksflorasi
b. penyusunan proposal
c. pembuatan
instrument penelitian
2. Pelaksanaan
a. siklus Satu
b. siklus dua
3. Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
1 2 3 4 1 2 3 4
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 19/23
19
1.7 Referensi
Asrori, Mohammad. (2007). Penelitian tindakan kelas. Bandung. CV
Wacana Prima.
Lie, Anita.(2002). Cooperative learning. Jakarta . Grasindo.
Rusman, Mpd. (2010). Model- Model Pembelajaran mengembangkan
profesionalisme guru. Jakarta . Rajawali Pers.
Purwanto, . (2009). Evaluasi Hasil Belajar . Bandung. Alfabeta
Taniredja, Tukiran, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung.
Alfabeta.
Huda, Miftahul. ( 2011). Cooperatif Learning. Yogyakarta. Pustaka
pelajar.
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 20/23
20
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : MI Al- Khoiriyyah
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas / Semester : VI / 1
Pertemuan Ke : 5
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
1. Mendengarkan
Memahami instruksi dan informasi sangat sederhana baik secara tindakan
maupun bahasa dalam konteks peserta didik.
II. Kompetensi Dasar
1.1 Merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara
berterima dalam konteks peserta didik
III. Indikator
1.1.1. Menyebutkan nama sayur-sayuran dalam bahasa inggris dengan
benar
1.1.2. Merespon dengan menirukan ucapaqn dari guru
1.1.3. Merespon dengan mengeja huruf dalam nama sayur-sayuran.
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu:
1. Menyebutkan nama sayur-sayuran dalam bahasa inggris dengan benar
2. Merespon dengan menirukan ucapaqn dari guru
3. Merespon dengan mengeja huruf dalam nama sayur-sayuran
V. Materi Ajar
Vegetable
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 21/23
21
VI. Langkah – Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Mengondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran dan berdo’a.
2. Mengisi daptar hadir
3. Mmengadakan apersepsi dan memotivasi siswa untuk belajar.
B. Kegiatan Inti (60 menit)
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Siswa menirukan ucapan dari guru.
Siswa bersama dengan guru membahas kosa kata terkait materi
pembelajar.
Siswa mengeja huruf dalam sayur-sayuran.
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok.
Siswa secara kooperatif memainkan beberapa permainan bahasa
inggris, diantaranya: Bingo Games dan Mix n’ Match.
Tahapan permainan Bingo :
Siswa diminta untuk menggambar 3 deret kotak ke samping
dan 3 deret ke bawah sehingga jumlahnya menjadi 9 kotak
Tulislah kotak-kotak tersebut dengan nama-nama benda
secara random yang sudah ditentukan guru misanya tema:
Vegetable.
Guru mengucapkan nama buah misalnya carrot- anak harus
memberi tanda silang pada kotak yang bertuliskan carrot,
Selanjutnya guru mengucapkan garlic- anak menyilang kotak
bertuliskan garlic dst
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 22/23
22
Pemenang dari permainan ini adalah anak yang berhasil
membuat garis diagonal, vertikal atau horizontal dari kotak-kotak yang telah bertanda silang. Ketika anak berhasil
membuat garis dari 3 deret kotak bertanda silang ( boleh
diagonal, vertikal atau horizontal), teriakkanlah BINGO!
Tahapan permainan Mix n’ Match
Siswa mengenakan topi bergambar Vegetable dikepalanya..
Setiap kelompok berlomba mencocokan nama sayuran
dengan gambar yang ada dikepala teman sekelompoknya.
Cara mencocokkannya dengan cara menempel nama benda
pada teman sekelompoknya yang sesuai dengan gambar yang
ada diteman sekelompoknya.
Setiap kelompok yang mendapatkan banyak point diberikan
rewards.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bersama siswa bertanya- jawab meluruskan kesalahan,
kemudian memberi penguatan dan penyimpulan.
C. Kegiatan Akhir (5 menit)
1. Guru memberikan penugasan pada siswa.
2. Guru menjelaskan kegiatan tidak lanjut.
3. Guru menutup pembelajaran.
VII. Metode Pembelajaran
Ceramah
Pembelajaran kooperatif.
Team Game Tournament
VIII. Media Pembelajaran
5/17/2018 Latar Belakang Masalah - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-masalah-55b07bc346bf4 23/23
23
1. Get ready 3 for beginners bahasa inggris untuk sd kelas 6
2. Smile 3 (smart english learning) for elementary scool
3. Gambar sayur-sayuran.
4. Media pembelajaran lain yang relevan.
IX. Evaluasi Pembelajaran
A. Teknik penilaian.
1. Tes tertulis
B. Bentuk penilaian.
1. Arrange The Words
2. Square Words