Latar Belakang Masalah

8

Click here to load reader

Transcript of Latar Belakang Masalah

Page 1: Latar Belakang Masalah

Materi kuliah Minggu ke-3Mata Kuliah: Metodologi Penelitian

Dosen: Rohmat Dwi Jatmiko, MM

Pokok Bahasan:

Latar Belakang Masalah

Page 2: Latar Belakang Masalah

Pokok Bahasan: Latar Belakang Masalah

Sub pokok bahasan:

1. Mengembangkan permasalahan ke arah tema penelitian;

2. Mengungkapkan permasalahan sesuai dengan literatur review;

3. Mendiskusikan defisiensi literatur tentang permasalahan;

Page 3: Latar Belakang Masalah

• .

Services Quality

Customer satisfaction

Customer Loyalty

Page 4: Latar Belakang Masalah

Pokok Bahasan: Latar Belakang Masalah:

• Latar belakang masalah merupakan awal dari suatu penelitian atau laporan hasil penelitian.

• Latar belakang masalah merupakan bagian dari laporan penelitian yang memberikan informasi tentang mengapa suatu penelitian dilakukan.

• Tujuan dari pengembangan “Latar belakang masalah” adalah mengembangkan suatu framework penelitian, sehingga para pembaca dapat memahami bagaimana hubungannya dengan penelitian lain.

Page 5: Latar Belakang Masalah

Pokok Bahasan: Latar Belakang Masalah:

Banyak peneliti “kesulitan” menuliskan “Latar belakang masalah”, karena:

1. Harus mampu membangkitkan minat para pembaca tentang tema/topik penelitian.

2. Harus memunculkan permasalahan yang mengarah pada tema penelitian.

3. Harus menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih besar dalam kajian literatur.

4. Harus mampu menjangkau pemikiran pada pembaca tertentu.

Page 6: Latar Belakang Masalah

Pokok Bahasan: Latar Belakang Masalah:

Narasi dalam Latar Belakang Masalah, biasanya:1. Peneliti berbicara tentang dirinya. Sudut pandang dari

orang pertama, dan peneliti menggunakan kataganti personal dalam latar belakang masalah adalah "Saya" atau "kita".

2. Peneliti sedang berbicara kepada para pembaca. Pendekatan ini merupakan sudut pandang orang kedua, dan peneliti menggunakan kataganti personal dalam latar belakang masalah adalah "Anda"

3. Peneliti sedang menceritakan tentang tindakan. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, dan peneliti secara impersonal (tanpa menunjuk seseorang) dari sudut pandang yang serba tahu atau mahatahu. Biasa menggunakan kata ganti seperti “Penelitian ini".

Page 7: Latar Belakang Masalah

.

Illustrasi:

While loyalty is often included in service quality models as an outcome variable (Croninand Taylor, 1992; Boulding et al., 1993), there are a number of factors that limit an indepthunderstanding of customer loyalty in services and prevent the generalisability ofresearch findings. First, it has remained unclear whether or not there is a directrelationship between service quality and loyalty. Zeithaml et al. (1996) report such arelationship, whereas Cronin and Taylor (1992) failed to find one. Secondly, theoperationalisation of the construct of service loyalty has often remained limited, ignoringthe full range of conceivable loyalty (re)actions that may follow the evaluation of aservice (Zeithaml et al., 1996). Cronin and Taylor (1992), for instance, focused solely onrepurchase intentions (measuring this construct as a single item), while Boulding et al.(1993) operationalised repurchase intentions and willingness to recommend (as twosingle items in one study and six items in a follow-up study). As Zeithaml et al. (1996)argue, dimensions of loyalty, such as, for instance, willingness to pay more and loyaltyunder increased pricing, have often been left out in previous research. Similarly,customer evaluations following a negative service experience have received only limitedattention in scales designed to measure customer loyalty intentions and behaviour (Singh,1991). Furthermore, loyalty has frequently been formulated in positive terms. However,variables and linkages predicting positive outcomes may well be asymmetrically relatedto those that predict customer disloyalty (Zeithaml et al., 1996). Finally, there appear tobe no studies that have addressed the link between the individual dimensions of servicequality and service loyalty.

Page 8: Latar Belakang Masalah

Menemukan Permasalahan

• Tuliskan kalimat pembukaan yang merangsang minat peneliti seperti mengungkapkan suatu isu yang sedang terjadi.

• Menspesifikasi permasalahan (dilema, isu) yang mendorong ke arah suatu penelitian. Isu apa yang menjadi alasan kuat, atau harus dilakukannya suatu penelitian.

• Tunjukkan mengapa masalah penting itu perlu diteliti.

• Fokuskan pada statemen masalah atas konsep utama yang sedang diuji secara kuantitatif atau dieksplor secara kualitatif.

• Pertimbangkan kalimat singkat dampak permasalahan bila diteliti atau tidak diteliti.