LATAR BELAKANG MAGANG
-
Upload
nikita-ayu-rulinda -
Category
Documents
-
view
5.471 -
download
4
Transcript of LATAR BELAKANG MAGANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dewasa ini persaingan di dunia kerja semakin tinggi. Seperti yang kita
ketahui bahwa dunia kerja merupakan dunia yang sarat akan persaingan dan
keterampilan. Ijazah saja tidak cukup ampuh untuk menembus pasar kerja yang
juga semakin ketat. Fakta di lapangan membuktikan banyaknya para Sarjana
muda yang masih belum juga mendapatkan pekerjaan. Hal ini menyiratkan
bahwa, untuk dapat menembus pasar kerja saat ini, maka ada banyak hal yang
harus diperhatikan. Salah satunya faktor pengalaman dan keterampilan kerja.
Kedisiplinan juga menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan bagi seorang
pekerja. Sehingga diharapkan bahwa, setidaknya ketiga hal tersebut di atas dapat
terbentuk melalui kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM) ini.
Kegiatan dari Kuliah Kerja Magang (KKM) adalah mengikuti kerja
magang di instansi atau perusahaan tertentu. Dengan adanya kegiatan magang ini,
maka diharapkan mahasiswa, dalam hal ini saya pribadi, dapat mengetahui secara
nyata dan gamblang mengenai gambaran dari dunia kerja yang sebenarnya.
Kegiatan ini juga diharapkan untuk menambah pengalaman dan ketrampilan bagi
mahasiswa sebelum mereka benar-benar terjun dan bersaing di dunia kerja.
Dengan demikian maka akan terbentuk secara dini etos kerja, kedisiplinan,
keuletan dan kejujuran dalam diri mahasiswa sebelum mereka benar-benar
bekerja.
Menimbang hal tersebut serta berdasarkan himbauan dari Universitas
Jember dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Hubungan
Internasional, maka saya selaku pelaksana, mahasiswi, magang mandiri ini
termotivasi untuk mengikuti kegiatan kuliah kerja magang (KKM) tersebut, di
Kantor BRI Universitas Jember. Kami beranggapan bahwa dengan memilih dan
mengikuti kegiatan ini maka kami dapat menjadi sumber daya manusia yang
handal dan berkualitas.
1
1.2 Tujuan dan Kegunanaan Magang
a. Tujuan Magang
Tujuan dari pelaksanaan magang ini agar dapat memberikan manfaat bagi
pihak-pihak terkait, antaralain, mahasiswa selaku subyek pelaksana, institusi atau
perusahaan selaku obyek pelaksana, dan SAC Universitas Jember selaku lembaga
yang menaungi dan memberikan rekomendasi atas peserta magang terhadap pihak
institusi maupun perusahaan yang dituju. Dari sekelumit pemaparan di atas, maka
tujuan magang secara umum dapat kita rumuskan sebagai berikut:
i. Sebagai media pembelajaran sekaligus menambah wawasan peserta
magang akan dunia kerja yang sesungguhnya yang tidak kami dapatkan
melalui proses baku belajar di perkualiahan,
ii. Menguji kemampuan pribadi dalam tata cara hubungan masyarakat atau
bersosialisasi di lingkungan kerja,
iii. Melatih dan mengeksplorasi lebih dalam keterampilan serta kemampuan
kerja peserta magang,
iv. Mengisi waktu liburan dengan melakukan kegiatan yang positif dan
berpotensi untuk meningkatkan kualitas diri, dan
v. Sebagai bekal untuk mempersiapkan diri para peserta magang sebelum
benar-benar terjun di lingkungan kerja khususnya maupun di lingkungan
masyarakat pada umumnya.
b. Kegunaan atau Manfaat Magang
Kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM), pun memiliki berbagai kegunaan.
Seperti yang telah dipaparkan pada poin a, mengenai tujuan magang, maka dapat
kita tarik benang merah dari beberapa kegunaan yang diharapkan dapat tercapai
melalui program atau kegiatan KKM ini sendiri. Adapun beberapa kegunaan
tersebut dapat kita kategorikan berdasarkan masing-masing pihak yang terkait
sebagai berikut:
b.i. Bagi Mahasiswa (selaku pelaksana)
2
- mendapatkan wawasan yang tidak hanya mengenai teori, melainkan
berupa pengalaman praktis dan mengenal secara konkret situasi dalam
dunia kerja,
- melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan
kondisi yang berbeda antara teori dan praktek di lapangan,
- membuka wawasan dan memperkaya pola pikir mahasiswa yang
cenderung masih berorientasi sempit, misalnya adalah pola pikir seorang
remaja yang tengah beranjak dewasa (baru meninggalkan bangku sekolah
menengah atas),
- menanamkan semangat kerja sejak dini, dan
- meningkatkan kualitas diri, kemampuan, kreatifitas maupun keterampilan
yang dimiliki mahasiswa, yang umumnya dibutuhkan dalam dunia kerja
utamanya dunia kantoran. Misal, mengerjakan laporan dengan deadline
yang ditentukan pimpinan.
b.ii. Bagi Universitas Jember
- dapat menciptakan relasi serta meningkatkan kerjasama yang baik antara
Universitas Jember dengan instansi yang bersangkutan,
- membantu Universitas Jember dalam memperluas wawasan dan
mengenalkan mahasiswa yang bersangkutan akan dunia kerja, yang tidak
didapatkan melalui proses perkuliahan di kampus, dan
- memberikan citra positif bagi Universitas Jember terhadap instansi
terkait pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya.
b. iii. Bagi Instansi atau Perusahaan (selaku obyek pelaksana)
- merupakan sarana untuk menjembatani antara instansi dengan lembaga
pendidikan Universitas Jember untuk bekerja sama lebih lanjut yang
bersifat akademis maupun organisasi, dan
- membantu membentuk SDM yang unggul.
3
1.3 Pelaksana dan Waktu Pelaksanaan
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Magang ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. unit kampus (Universitas Jember) cabang Jember, Jl.
Kalimantan No. 37 Jember, oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan
Internasional, Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember, yaitu:
Nama : Nikita Ayu Rulinda
NIM : 080910101017
b. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Magang (KKM) kurang lebih
dilaksanakan selama 42 hari terhitung dari tanggal 1 Juli – 31 Agustus 2010. Hari
kerja dimulai dari hari Senin s/d Jum’at. Jam kerja selama bulan Juli adalah
dimulai pukul 07.30 WIB s/d 16.30 WIB. Khusus untuk jadwal kerja pada bulan
puasa dimulai dari pukul 07.30 WIB s/d 16.00 WIB. Mengenai surat keterangan
selesai magang akan dilampirkan.
4
Biodata Pelaksana Magang
Nama : Nikita Ayu Rulinda
NIM : 080910101017
Tempat/Tanggal.Lahir : Jember, 27 November 1989
Nomor Telepon/Hp : (0331) 426623, HP. 083834094499
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Semester : V (lima)
Alamat Jember : Jl. Hos Cokroaminoto I/8/94,
Jember, 68131.
Peserta Magang
Nikita Ayu RulindaNIM. 080910101017
5
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Sebelum BRI unit desa berkembang, Yogyakarta telah dipilih sebagai
proyek BRI unit desa dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia.
Didalamnya terdapat sistem perkreditan guna meningkatkan produksi dan
pendapatan petani. Khususnya untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam
penyaluran kredit Bimas (Bimbingan Masyarakat).
Berikut ini mengenai dasar hukum didirikannya BRI unit desa, yakni yang
berpijak pada :
a. Inpres No. 4 Tahun 1973 tanggal 3 Mei 1973
b. Ijin Pembukaan BRI unit didasarka pada Keputusan Menteri Keuangan RI
dengan No. Kep 040/DMJ/III.3/2/1076, tanggal 5 Februari 1976
Didirikannya BRI Unit mempunyai tujuan untuk mempermudah akses baik
bagi BRI pada khususnya, maupun masyrakat luas pada umumnya, dalam hal
menyediakan sarana pelayanan jasa perbankan yang cukup luas. Hal tersebut
tergolong penting karena dapat menstimulasi peningkatan pembangunan ekonomi
di Indonesia, serta untuk menjembatani kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan masyarakat kecil pada umumnya dan pengusaha (wiraswasta) kecil pada
khususnya, baik berupa penyimpanan maupun untuk peminjaman modal usaha
ataupun pelayanan jasa perbankan lainnya yang belum terjangkau oleh pelayanan
Kantor Cabang.
Melalui pertimbangan itulah maka dibuka unit-unit BRI di berbagai
pelosok desa maupun kota, salah satunya di BRI Unit Kampus yang berlokasi di
Jl. Kalimantan No. 37, Tegal Boto, Jember. Pendirian unit-unit tersebut memiliki
fungsi seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun wiraswasta
yang bertempat tinggal di daerah pelosok, khususnya di sekitar wilayah Tegal
Boto. BRI Unit Kampus sendiri berdiri secara resmi pada bulan Mei 2003. Pada
awalnya, BRI Unit Kampus hanya memberikan jasa penyimpanan dana
6
masyarakat berupa tabungan haji, simpedes, deposito, britama dan giro. Namun
kemudian berkembang dengan menyediakan pula jasa penyalur kredit bagi
masyarakat yang membutuhkan modal. Meskipun tergolong baru, namum BRI
Unit Kampus mampu meningkat usaha serta kinerja setiap tahunnya. Hal ini
tentunya sesuai dengan perwujudan BRI sebagai Agen of Development yakni
melalui BRI Unit sebagai salah satu motor penggerak perekonomian daerah.
2.2 Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang paling penting dalam perusahaan adalah struktur
organisasi dari perusahaan itu sendiri. Dengan menentukan struktur organisasi
yang tepat, dalam artian sesuai dengan kebutuhan serta aktifitas instansi atau
perusahaan yang bersangkutan, akan memudahkan koordinasi antara atasan
dengan bawahan. Di samping itu juga mampu menimbulkan semangat kerja bagi
para bawahan maupun atasan dalam bekerja agar dapat melakukan kenaikan
jabatan atau pangkat. Selain itu, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas
akan membantu perusahaan atau instansi tersebut dalam menciptakan suasana
kerja yang baik, sehingga dapat memperlancar aktifitas produksi.
Struktur organisasi PT BRI berbentuk sederhana, yakni berupa organisasi
garis yang dipecah , menjadi beberapa divisi. Dimana kekuasaan dan tanggung
jawab dibedakan sesuai letak atau posisinya dalam bagan garis yang digambarkan
di bawah ini. Dengan demikian, jabatan yang terletak paling atas ialah pimpinan
tertinggi dan begitu pula sebaliknya. Namun, yang perlu digarisbawahi disini
ialah, pimpinan tertinggi masih memiliki wewenang untuk memberikan instruksi
secara langsung terhadap bawahannya, sehingga bawahan otomatis juga memiliki
tanggung jawab secara langsung terhadap atasan.
7
a. Bagan Struktur Organisasi
Sumber data : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
2.3 Bidang Kegiatan (Deskripsi Jabatan)
Berikut ini dijelaskan bidang kegiatan atau deskripsi jabatan masing-
masing pelaksana (karyawan) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Unit Kampus Cabang Jember.
a. Kepala Unit (Ka. Unit) PT. BRI (Persero) Tbk.
a.i. Tugas Pokok Kepala Unit adalah sebagai berikut :
1. Memimpin kantor serta membina PT. BRI (Persero) Tbk. Unit
Kampus dalam rangka pelayanan unit kepada masyarakat,
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan PT. BRI (Persero)
Tbk. Unit Kampus,
3. Mengkoordinir pelaksanaan kerja para pegawainya,
8
Kepala Unit
Mantri 1
Teller
1 2 3
Mantri 2
Penjaga Malam Security Office Boy
Mantri 3 Mantri 4
Deskman
41 2 3
4. Memutuskan permintaan pinjaman, fiat bayar pinjaman atau
simpanan, dan menandatangani surat-surat seesuai dengan wewenang yang
ditetapkan dari BRI pusat,
5. Melaksanakan kontrol pemeliharaan dan penyediaan
materiiltermasuk gedung atau ruang kerja, perlengkapan, dan peralatan
kantor atau kesekretariatan lainnya, dan
6. Mampu melaksanakan pekerjaan Mantri, Teller dan Deskman serta
menggantikan fungsinya jika yang bersangkutan berhalangan.
a.ii. Tanggung Jawab Kepala Unit adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian sasaran atas rencana kerja dan anggaran yang telah
ditetapkan,
2. Kelancaran tugas-tugas operasional dan tercapainya kepuasan
nasabah,
3. Menjaga dan mengawasi tersedianya kas yang selalu cukup,
4. Ketertiban dan kedisiplinan kerja serta ketrampilan pegawai yang
dipimpin, dan
5. Terselenggaranya kerjasama yang baik dengan instansi, lembaga
pendidikan maupun perusahaan lainnya.
b. Mantri
b.i. Tugas Pokok Mantri adalah sebagai berikut :
1. Melakukan survey terhadap lokasi maupunjenis usaha para calon
kreditur, kemudian dianalisa untuk selanjutnya melaporkan serta
mengusulkan seberapa besar nominal yang pantas dipinjamkan kepada Ka.
Unit,
2. Melaksanakan pembinaan terhadap nasabah pinjaman dan simpanan,
3. Mengupayakan pelunasan tunggakan melalui penagihan berkala
utamanya bagi nasabah yang menunggak dengan cara memeriksa atau
mendatangi langsung nasabah yang bersangkutan, menagih dan
memberikan usulan mengenai langkah-langkah penyelesaiannya,
4. Mewakili Ka. Unit untuk menyerahkan berkas-berkas penting ke
kantor Cabang,
9
5. Menyampaikan kunjungan dari tempat nasabah kepada Ka. Unit, dan
6. Melaporkan kepada Ka. Unit apabila dijumpai adanya
penyimpangan dalam pelaksanaan operasional PT. BRI (Persero) Tbk.
b.ii. Tanggung Jawab Mantri adalah sebagai berikut:
1. Memastikan kebenaran data informasi mengenai nasabah yang
mengajukan pinjaman modal, meliputi kegiatan usahanya, omset
usahanya, keaslian (resmi atau tidaknya) jaminan, analisis serta ketepatan
pemberian jumlah nominal pinjaman yang sesuai,
2. Ketetapan pemasukan angsuran pinjaman,
3. Kebenaran dan ketepatan jumlah tanggungan atau beban yang harus
dibayar atau dilunasi kreditur, dan
4. Perkembangan dan kemajuan usaha pinjaman termasuk pemenuhan
target jumlah peminjam dan jumlah tunggakan seminimal mungkin setiap
tahunnya.
c. Teller
c.i. Tugas Pokok Teller adalah sebagai berikut :
1. Bersama-sama dengan Ka. Unit menyelenggarakan pengurusan kas
PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Kampus,
2. Menerima uang setoran dari nasabah dan memvalidasinya melalui
komputer yang langsung diterima oleh komputer pimpinan dan dijadikan
sebagai bukti kas atau bukti transaksi yang dibukukan per harinya,
3. Memberikan pencairan sejumlah modal yang telah melalui proses
dan terdapat bukti fiat serta telah tervalidasi sebelumnya dari yang
berwenang, yakni Ka. Unit maupun Pimpinan Cabang (Pinca),
4. Memfiat (member persetujuan bayar) atas pengambilan simpanan
sebatas kewenangan yang dimiliki, dan
5. Menyetor setiap ada kelebihan batas maksimum kas selama jam
kerja dan menyetorkan sisa kas pada akhir hari ke kas induk.
c.ii. Tanggung Jawab Teller adalah sebagai berikut :
1. Pengurusan Kas bersama Ka. Unit,
10
2. Kelancaran dan ketepatan pelayanan penerimaan setoran dan
pembayaran yang berasal dari dan kepada nasabah,
3. Keamanan dan kecocokan uang kas yang berada di kasir maupun
yang berada di brankas, dan
4. Membukukan bukti-bukti transaksi pada hari itu juga dan
melaporkannya kepada Ka. Unit.
d. Deskman
d.i. Tugas Pokok Deskman adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan Posting semua transaksi yang terjadi di PT. BRI
(Persero) Tbk. Unit Kampus,
2. Menata Usahakan register-register simpanan dan pinjaman,
3. Memberikan pelayanan administrasi kepada nasabah ataupun calon
nasabah pinjaman, simpanan maupun jasa-jasa perbankan lainnya yang
tersedia di PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Kampus dengan sebaik-baiknya,
dan
4. Mengelola berkas-berkas simpanan dan pinjaman.
d.ii. Tanggung Jawab Deskman adalah sebagai berikut :
1. Ketertiban dan kebenaran setiap posting transaksi yang terjadi,
2. Ketertiban dan keamanan penyimpanan berkas-berkas dan simpanan,
perngarsipan bukti-bukti kas pembukuan, dan
3. Kelengkapan dan penyimpanan kartu, registrasi, serta buku-buku
lainnya yang berkaitan dengan administrasi pembukuan bank.
e. Security
e.i. Tugas Pokok Security adalah sebagai berikut :
1. Menjaga, mengawasi dan memastikan keamanan kantor hingga
pergantian jam kerja untuk penjaga malam,
2. Memberikan pelayanan jasa dengan cara membantu nasabah yang
mengalami kesulitan, misalnya dalam pengoperasian mesin ATM,
pengisian blanko, dll,
3. Mempersilahkan nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah, seperti
contohnya ke bagian Customer Service, Teller, bahkan Kepala Unit,
11
4. Menyediakan blanko yang dibutuhkan (sudah habis), dan
5. menyediakan, memberikan dan memanggil secara urut nomor
antrian nasabah.
e.ii. Tanggung Jawab Security adalah sebagai berikut:
1. Menjaga keadaan kantor yang kondisif dan nyaman bagi para
nasabah. Misalnya dengan mempersilahkan seseorang yang dianggap
secara sengaja berbuar onar untuk keluar ruangan, dan
2. Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan apabila lalai dalam
melakukan pelayanan terhadap nasabah yang menyebabkan nasabah
merasa kecewa tidak dilayani dengan baik.
f. Penjaga Malam
f.i. Tugas Pokok Penjaga Malam adalah sebagai berikut :
1. Menjaga dan mengawasi keamanan kantor ketika security selesai
bertugas
g. Office Boy
g.i. Tugas Pokok Office Boy adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kebersihan kantor termasuk ruangan ATM,
2. Membeli berbagai kebutuhan logistik kantor yang dibutuhkan atau
sudah habis, dan
3. Merapikan berkas-berkas kantor.
12
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Hasil Kegiatan di Bidang Prosedur Pengajuan Pinjaman
Mengajukan pinjaman di PT. BRI (Persero) Tbk. terbilang mudah
dibandingkan dengan mengajukan di bank-bank lainnya. Selain itu bunganya pun
cenderung rendah. Berikut merupakan prosedur yang dilalui ketika seorang calon
nasabah peminjam berkeinginan untuk mengajukan pinjaman.
1. Pertama-tama, calon nasabah peminjam disarankan untuk melakukan
konsultasi terlebih dahulu kepada Customer Service (CS). Bila ingin lebih
mendetail maka nantinya CS akan menyarankan kita untuk berkonsultasi (lebih
jauh lagi) langsung kepada mantri,
2. Calon nasabah kemudian akan diberikan pilihan untuk meminjam dengan
cara berapa kali angsuran berikut bunga dan jumlah nominal pinjaman pokok
yang harus dilunasi nantinya,
3. Selanjutnya, apabila sudah memutuskan hal tersebut, calon nasabah
peminjam bias langsung ke CS untuk mendaftarkan pengajuan pinjamannya
dengan membawa berkas-berkas yang diperlukan, seperti:
a. Bagi Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Swasta
- Keterangan surat ijin usaha
- Data / Identitas lengkap calon nasabah peminjam (ex. KTP)
- Fotocopy Kartu Keluarga
- Fotocopy surat nikah (bagi nasabah yang sudah menikah)
- Jaminan / Agunan
- Pas Foto 4 x 6 , milik suami maupun istri (bagi nasabah yang sudah
menikah)
b. Bagi Wiraswasta (Pengusaha Skala Menengah ke Bawah)
- Fotocopy Surat Keputusan Pegawai atau kenaikan pangkat
- Fotocopy kartu keluarga
13
- Data / Identitas lengkap calon nasabah peminjam (ex. KTP)
- Surat rekomendasi atasan
- Kartu jaminan asuransi
- Pas Foto 4 x 6 , milik suami maupun istri (bagi nasabah yang sudah
menikah)
- Fotocopy surat nikah (bagi nasabah yang sudah menikah)
4. Tahap berikutnya, CS akan membuatkan CIF (Customer Information File),
namun sebelumnya terlebih dahulu CS akan mengecek identitas nasabah untuk
menghindari terjadinya pemilikan CIF double. Apabila nasabah telah memiliki
CIF, maka CS hanya perlu membuatkannya rekening baru dengan catatan nasabah
belum memiliki rekening. Rekening berfungsi sebagai identitas nasabah,
5. Setelah itu CS akan melakukan pencatatan mengenai berkas nasabah yang
bersangkutan ke dalam buku 35 B,
6. Selanjutnya berkas calon nasabah peminjam akan diserahkan kepada mantri
sesuai kapasitas wewenang yang dimiliki masing-masing mantri. Misal, pinjaman
dengan kisaran nominal Rp 10.000.000,- ke bawah akan diserahkan pada mantri
1, pinjaman dengan kisaran nominal Rp 10.000.000,- s/d Rp 25.000.000,-
diserahkan kepada mantri 2, dsbg.,
7. Begitu berkas masuk pada mantri, langkah berikutnya adalah mantri akan
menganalisis berkas tersebut dan kemudian dilakukan survey atau pengecekan
mengenai kebenaran (isi) berkas calon nasabah peminjam yang bersangkutan.
Survey yang dilakukan meliputi hal-hal seperti misalnya letak lokasi dan kondisi
usahanya,
8. Apabila melalui survey tersebut terbukti kebenarannya, bahwa data yang
diserahkan adalah valid dan sah, maka kemudian mantri akan menganalisis sekali
lagi berkas tersebut dan memperhitungkan berapa besar nominal pinjaman yang
kiranya sesuai dengan pendapatan per bulan dan jaminan yang diagunkan oleh
nasabah yang bersangkutan,
9. Langkah selanjutnya ialah mantri memberikan laporan sekaligus usulan
kepada Ka. Unit mengenai calon nasabah peminjam tersebut,
14
10. Ka. Unit memiliki wewenang (terbatas) untuk melakukan fiat terhadap
sejumlah pinjaman yang diajukan. Wewenang yang dimiliki Ka. Unit untuk
memberikan fiat adalah Rp 50.000.000,- ke bawah. Sedangkan untuk pinjaman di
atas nominal tersebut, fiat sudah merupakan wewenang Pimpinan Cabang (Pinca),
11. Setelah mendapatkan fiat, maka berkas akan diserahkan kembali kepada
mantri yang berwenang (yang menangani dan menyerahkan berkas tersebut
sebelumnya),
12. Kemudian, mantri akan memeriksa kembali kelengkapan data dari berkas
tersebut. Bila sudah lengkap maka berkas akan dibukukan ke dalam Buku 35 B
milik mantri yang bersangkutan, lalu dikembalikan lagi ke CS,
13. Bila ditemukan data yang dianggap kurang lengkap, mantri akan
memeberikan catatan kecil pada berkas tersebut untuk dilengkapi,
14. Selanjutnya, CSlah yang nantinya bertugas untuk memberitahukan hal
(kekurangan data) tersebut kepada nasabah yang bersangkutan untuk segera
dilengkapi,
15. CS juga berkewajiban untuk menyampaikan kepada nasabah bahwa ia telah
dapat melakukan realisasi dan CS juga harus membuatkan Surat Pengakuan
Hutangnya (SPH),
16. Calon nasabah peminjam terlebih dahulu harus meminta bukti fiat
pinjamannya kepada CS sebelum melakukan realisasi pada Teller.
Lamanya waktu pemrosesan pinjaman hingga realisasinya memakan
waktu ± 2 s/d 3 hari dan atau tergantung pada lama tidaknya nasabah yang
bersangkutan dalam melengkapi berkas-berkasnya yang masih kurang lengkap.
Bagi nasabah lama, dapat melakukan perpanjangan atau penambahan
jumlah nominal pinjaman dengan menutup atau melunasi terlebih dahulu
pinjaman yang sebelumnya. Hal ini dalam dunia perbankan biasa disebut dengan
istilah “Suplesi”.
3.2 Hasil Kegiatan di Bidang Masalah Tunggakan Nasabah
Dalam kegiatan atau produk lembaga atau instansi keuangan semacam
bank yang menyediakan jasa pinjaman, maka permasalahan tunggakan sudah
15
menjadi rahasia umum dan pasti terdapat permasalahan tersebut. Namun yang
membedakan adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi
permasalahan tunggakan nasabah yang membandel. Berikut ini merupakan
tahapan-tahapan yang secara umum ditempuh oleh PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.
1. Nasabah yang menunggak akan segera ditagih oleh mantri yang menangani
berkasnya untuk segera melakukan pelunasan sebelum akhir bulan,
2. Bila perlu mantri akan mendatangi langsung rumah, tempat usaha bahkan
kantor dari nasabah yang menunngak tadi,
3. Apabila terhitung lebih dari 3 kali kunjungan, sementara tunggakannya terus
menunggak, namun nasabah tersebut masih juga belum menunjukkan itikad baik
untuk melunasi tunggakan pinjamannya, maka mantri wajib melaporkan hal
tersebut kepada Ka. Unit,
4. Bagi nasabah yang merupakan pegawai, biasanya mantri akan menuntut
nasabah tersebut untuk meminta surat keterangan kepada Pimpinannya,
5. Nasabah akan dipanggil kembali atau didatangi untuk diberikan langkah-
langkah penanggulangan dan penyelesaiannya, yang sebelumnya telah
didiskusikan oleh mantri yang bersangkutan dengan Ka. Unit,
6. Tetapi apabila nasabah tersebut tidak juga menunjukkan tanda-tanda untuk
melakukan pelunasan atas tunggakan pinjamannya, maka langkah terakhir yang
akan ditempuh oleh mantri ialah memasukkan berkas nasabah yang bersangkutan
ke dalam Daftar Hitam (DH),
7. DH selanjutnya dilaporkan kepada Ka. Unit dan segera diserahkan ke kantor
cabang. Nasabah yang sudah masuk ke dalam Daftar Hitam, maka jaminannya
akan ditahan. Jaminan dapat diambil kembali dengan jalan nasabah harus
melunasi tunggakan beserta bunga dan denda pinjamannya dengan kurun waktu
yang ditentukan. Nasabah yang masuk dalam Daftar Hitam tidak akan diberikan
pinjaman lagi apabila sewaktu-waktu yang bersangkutan mengajukan pinjaman
baru.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil kegiatan yang telah dirumuskan ke dalam tahapan
demi tahapan pada Bab III, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan atau tugas
pokok seorang Mantri secara garis besar adalah melakukan penagihan, melakukan
survey, berkoordinasi secara rutin dengan Ka. Unit dan kantor Cabang, dan yang
terpenting adalah menganalisis berkas-berkas nasabah yang melakukan dan atau
mengajukan pinjaman, baik yang berupa suplesi maupun pinjaman baru. Sehingga
tantangan yang dihadapi cukup berat terutama dalam hal penagihan terhadap
nasabah yang menunggak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Mantri,
sebagai pegawai yang bergerak lebih banyak di Lapangan, secara otomatis
memiliki tanggung jawab yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan
Customer Service maupun Teller.
4.2 Saran
Berikut ini merupakan saran dari penulis yang ditujukan kepada PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan harapan demi untuk kemajuan dan
kebaikan bersama.
1. Meningkatkan kerjasama dan kepercayaan antar pegawai
2. Menambah ruangan khusus untuk brankas yang berisi data atau berkas-
berkas penting
3. Menambah jumlah penjaga malam sehingga bisa diberlakukan shift
kerja
4. Tetap membuka diri terhadap adanya program-program seperti
magang, kkn, dsbg.
5. Meningkatkan kualitas jaringan online, dll.
Demikian laporan ini dibuat. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam
penyebutan gelar, pendeskripsian jabatan maupun kegiatan. Terima Kasih atas
kerjasama dan perhatiannya.
17