latar belakang

4
NAMA : ANGGORO PUTRA PRADITA NIM : 13504010111067 IMPLEMENTASI POLA KEMITRAAN PG. KEBON AGUNG DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PETANI DI DESA SUTOJAYAN I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang berperan sebagai pemanis dan sumber kalori dalam struktur konsumsi masyarakat selain bahan pangan. Pentingnya gula bagi masyarakat di Indonesia tercermin pada kebijakan pemerintah yang menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat secara global. Sebagai komoditi strategis, gula senantiasa dicermati oleh pemerintah terutama dalam hal pergerakan harganya dan pemerintah pun berkewajiban untuk menjamin ketersediaan gula di pasar domestik pada tingkat harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Di kabupaten Malang terdapat salah satu perusahaan yang mengolah tebu menjadi gula dalam skala yang besar untuk dapat memenuhi permintaan gula di pasaran yaitu pabrik gula Kebong Agung, pabrik ini berlokasi di selatan kota malang. Pada musim giling tahun 2009 memproduksi gula sebanyak 930.000 kwintal dari suplai tebu sebanyak 12.600.000 kwintal, produk sampignan berupa tetes tebu sebanyak 540.000 kwintal dan blothong 675.000 kwintal serta bagasse 3.500.000 kwintal dan minyak

description

latar belakang skripsi tebu

Transcript of latar belakang

Page 1: latar belakang

NAMA : ANGGORO PUTRA PRADITA

NIM : 13504010111067

IMPLEMENTASI POLA KEMITRAAN PG. KEBON AGUNG DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PETANI DI DESA

SUTOJAYAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang berperan

sebagai pemanis dan sumber kalori dalam struktur konsumsi masyarakat selain bahan pangan.

Pentingnya gula bagi masyarakat di Indonesia tercermin pada kebijakan pemerintah yang

menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat

secara global. Sebagai komoditi strategis, gula senantiasa dicermati oleh pemerintah terutama

dalam hal pergerakan harganya dan pemerintah pun berkewajiban untuk menjamin

ketersediaan gula di pasar domestik pada tingkat harga yang terjangkau bagi seluruh

masyarakat.

Di kabupaten Malang terdapat salah satu perusahaan yang mengolah tebu menjadi

gula dalam skala yang besar untuk dapat memenuhi permintaan gula di pasaran yaitu pabrik

gula Kebong Agung, pabrik ini berlokasi di selatan kota malang. Pada musim giling tahun

2009 memproduksi gula sebanyak 930.000 kwintal dari suplai tebu sebanyak 12.600.000

kwintal, produk sampignan berupa tetes tebu sebanyak 540.000 kwintal dan blothong

675.000 kwintal serta bagasse 3.500.000 kwintal dan minyak bakar 1.300.000 liter

(Kebongagung,2009). Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tebu pabrik gula Kebon agung

melakukan kemitraan dengan petani tebu melalui pola kemitraan inti plasma. Karena di

dalam temuan lapang disebutkan bahwa PG Kebon Agung bertindak sebagai perusahaan

mitra/inti melakukan kemitraan dengan petani tebu (petani mitra/plasma). Kemitraan ini juga

dilakukan dengan kelompok tani, sehingga kegiatan produksi dapat dilakukan secara lebih

terkoodinir dalam satu hamparan dengan skala usaha gabungan minimum tertentu.

Perusahaan mitra/inti berkewajiban antara lain dalam : (a) penyediaan dan penyiapan lahan,

(b) penyediaan sarana produksi, (c) pemberian bimbingan teknis pola budi daya dan pasca

panen, (d) pembiayaan seperti pengolahan lahan,pemanenan, (e) pemberian kredit. Sementara

Page 2: latar belakang

itu, petani plasma melakukan budidaya sesuai anjuran serta menyerahkan hasil kepada

perusahaan mitra/inti sesuai kesepakatan.

Pabrik gula Kebon Agung memberikan jaminan pasar kepada petani tebu dalam hal

ini pabrik gula Kebon Agung tidak membeli tebu kepada petani tetapi menerapkan sistem

bagi hasil kepada petani tebu, yaitu 66 % gula untuk petani dan 34 % gula untuk pabrik gula

Kebon Agung. PG. Kebon Agung hanya menyediakan jasa penggilingan tebu kepada petani

dengan upah 34% gula yang dihasilkan. Gula yang dihasilkan akan dijual dengan sistem

lelang. Lelang gula ini dilakukan tiap minggu sekali. Pabrik gula Kebon Agung memberikan

kebebasan kepada petani untuk mengambil 66% gulanya atau menitipkannya untuk dilelang.

Maka PG. Kebon Agung akan melelangkan 90% gulanya sedangkan 10% nya akan diberikan

kepada petani dalam bentuk gula.

Program kemitraan ini akan berjalan dengan baik jikA para petani mampu mengikuti

sehingga akan memberikan keuntungan bagi masing-masing mitra yang menjalankan untuk

itu penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui keberhasilan program kemitraan inti

plasma antar pabrik gula Kebon Agung dengan petani tebu di desa Sutojayan, dengan

diberlakukannya kemitraan ini agar permintaan gula dalam negeri dapat terpenuhi.

Page 3: latar belakang

Dapus :

PG Kebonagung.2009. Laporan pelaksanaan giling dan produksi, PG Kebonagung Malang.