LATAR BELAKANG

6
LATAR BELAKANG Pengaruh globalisasi di segala bidang telah mengakibatkan perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat seperti perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya perilaku merokok. Perubahan ini telah memberikan kontribusi terhadap semakin meningkatnya kasus- kasus penyakit tidak menular. Menurut Riskesdas 2007 proporsi angka kematian penyakit tidak menular meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007. Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur dimana jumlahnya mencapai 15,4 %. Selain stroke, pada saat ini penyakit jantung (kardiovaskuler) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia, penyakit jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Sensus nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4%, dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab utama

description

mmm

Transcript of LATAR BELAKANG

Page 1: LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

Pengaruh globalisasi di segala bidang telah mengakibatkan perubahan pada perilaku

dan gaya hidup masyarakat seperti perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

aktivitas fisik dan meningkatnya perilaku merokok. Perubahan ini telah memberikan

kontribusi terhadap semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular.

Menurut Riskesdas 2007 proporsi angka kematian penyakit tidak menular meningkat

dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007. Stroke merupakan penyebab

utama kematian pada semua umur dimana jumlahnya mencapai 15,4 %.

Selain stroke, pada saat ini penyakit jantung (kardiovaskuler) merupakan penyebab

kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2005 sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0

% kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia, penyakit

jantung juga cenderung meningkat sebagai penyebab kematian. Sensus nasional tahun 2001

menunjukkan bahwa kematian karena penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung

koroner adalah sebesar 26,4%, dan sampai dengan saat ini PJK juga merupakan penyebab

utama kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah.(Sulistyo,

2012)

Penyakit tidak menular yang menduduki peringkat pertama terbanyak menyebabkan

kematian di dunia adalah penyakit jantung dan stroke.(Kemenkes, 2012) Dari sekian banyak

faktor risiko, kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor penyebab utama. Semakin tinggi

kadar kolesterol darah, semakin tinggi risiko untuk menderita penyakit jantung vaskuler dan

kemungkinan untuk meninggal akibat penyakit itu. Risiko itu dapat dikurangi dengan cara

menurunkan kadar kolesterol.

Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang ada dalam tubuh. Senyawa

ini dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak. Jika ditelaah lebih lanjut kolesterol merupakan

Page 2: LATAR BELAKANG

zat yang diperlukan oleh tubuh yaitu untuk membantu hati menghasilkan empedu yang

diperlukan untuk mencerna lemak, namun hal ini dikatakan baik jika kadar kolesterol normal.

Selain kolesterol diproduksi oleh tubuh, kolesterol juga didapat dari makanan yaitu yang

bersumber dari hewani contohnya cumi-cumi, telur, produk susu dan daging.(Herlinawati,

2006)

Anwar (2004) ( dalam Christian, 2008) mengatakan bahwa penurunan kolesterol

sebesar 1% akan menurunkan risiko PJK sebesar 2%. Penyakit jantung yang dipengaruhi oleh

tingginya kadar kolesterol, banyak terjadi pada individu dengan kelas ekonomi menengah ke

atas. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan makanan yang menjadi faktor penting

penentu kadar kolesterol individu. Gaya hidup masyarakat kerja, dewasa ini lebih cenderung

mengejar hal-hal yang bersifat praktis, termasuk di dalamnya jenis makanan yang

dikonsumsi. Makanan cepat saji (fast food) atau yang juga dikenal sebagai makanan sampah

(junk food) menjadi pilihan bagi individu yang mengutamakan kecepatan pelayanan karena

waktu menjadi sangat berharga di dunia kerja. Namun di sisi lain, makanan ini sebenarnya

tidak memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan utama yang

dimilikinya adalah kolesterol yang tinggi.

Aktivitas fisik yang sedikit dan makanan cepat saji menjadi bagian dari kehidupan

pekerja kantor dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh beratnya tuntutan pekerjaan sehingga

tidak ada kesempatan untuk berolah raga dan merujuk kepada perilaku hidup yang instan,

misalnya makanan. Gaya hidup yang demikian akan menyebabkan terjadinya penumpukan

karbohidrat dan kolesterol di dalam tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan dislipidemia

yang merupakan faktor risiko terjadinya PJK.

Di sisi lain, pekerja kasar umumnya memiliki aktivitas fisik yang berat namun tidak

diimbangi dengan makanan dengan kandungan gizi yang cukup. Keterbatasan ekonomi pada

pekerja kasar membuat mereka jarang memakan makanan hewani seperti daging dan ikan,

Page 3: LATAR BELAKANG

makanan cepat saji, atau makanan-makanan lain yang cenderung berkolesterol tinggi.

Walaupun demikian, dewasa ini PJK bukan hanya menjadi penyakit bagi golongan ekonomi

menengah ke atas, namun juga sering terjadi pada masyarakat ekonomi bawah. Diduga hal ini

terjadi akibat kebisaan sering meminum kopi, kebiasaan merokok dan kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung minyak tak jenuh dan trans yang bisa

terdapat pada minyak goreng kualitas rendah atau minyak goreng bekas (American Heart

Association, 2008).

Dengan aktivitas fisik berat namun tidak diimbangi dengan makanan dengan

kandungan gizi yang cukup pada para pekerja kasar ini membuat para pekerja kasar ini

memiliki resiko mengalami kolesterol tinngi. Hal ini yang mendorong peneliti unyuk

melakukan penelitian tentang tinjauan kadar kolesterol darah pada para pekerja kasar.

Page 4: LATAR BELAKANG

Kerangka konsep

Pekerja kasar

normal

tinggi

Faktor resiko pengganggu kesehatan

kolesterol

Aktivitas fisik berat Makanan tidak

bergizi Kebiasaan merokok

PJK

stroke