latar belakang
-
Upload
rina-nur-apriyanti-chuabbie -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of latar belakang
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi adalah penyakit yang paling banyak ditemukan pada anak-anak dan
paling sering menjadi satu-satunya alasan untuk datang ke dokter untuk menjalani perawatan
inap maupun rawat jalan. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi
pada masyarakat, yang merupakan salah satu penyebab tertinggi pada anak umur di bawah 5
tahun . infeksi sauran penapasan akut menempati urutan pertama 10 penyakit rawat jalan di
rumah sakit tahun 2010 dan menempati urutan 9 dari 10 besar penyakit yang akut dan kualitas
penatalaksanaannya belum memadai (kemenkes RI 2010).
Hasil survey Program P2 ISPA di 12 provinsi di Indonesia (Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa
Tenggara Barat diketahuai bahwa jumlah angka kesakitan tertinggi karena ISPA yaitu 2,9 per
1000 balita .
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah proses infeksi akut berlangsung kurag
dari 14 hari yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian, dan atau
lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah ),
termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga teliga tengah dan pleura (Depkes RI,2005)
Kejadian ISPA erat terkait dengan pengetahuan orangtua tentang ISPA, karena orang tua
sebagai penanggung jawab utama dalam pemeliharaan kesejahteraan anak. Pada masa balita
masih sangat tergantung pada orang tua. Karena itu diperlukan adanya penyebaran informasi
kepada orangtua mengenai ISPA agar orang tua dapat menyikapi lebih dini segala hal-hal yang
berkaitan dengan ISPA. ISPA mempunyai kontribusi 28% sebagai penyebab kematian pada
balita < 1 tahun, sebagai penyebab utama kematian pada balita diduga karena penyakit ini
merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaannya belum memadai (Wahyuti,
2011)
Di puskesmas Kecamatan Selat , Kabupaten Kapuas terdapat….. orang pada tahun 2013
dan terdapat….. orang pada tahun 2014. Dari data tersebut di temukan bahwa jumlah penderita
penyakit ispa pada balita masih banyak dan perlu pencegahan dan penanganan yang serius untuk
mencegah jumlah penderita agar tidak meningkat. Penelitian ini, menyimpulkan bahwa
pengetahuan dan perilaku orang tua mempunyai hubungan dengan kejadian ISPA pada bayi di
wilayah kerja puskesmas Gatak Sukoharjo.Kejadian ISPA pada bayi dapat disebabkan karena
pengetahuan ibu yang kurang sehingga masih kurang baik dalam pencegahan terjadinya ISPA
1.1. Rumusan Masalah
Bagaimana Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua Penderita Infeksi
Saluran Napas Akut Di Puskesmas Selat, Kuala Kapuas Terhadap Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
1.2. Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua Penderita
Infeksi Saluran Napas Akut Di Puskesmas Selat, Kuala Kapuas Terhadap Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Mengetahui Gambaran Pengetahuan Orang Tua Penderita Infeksi Saluran
Napas Akut
1.3.2.2. Mengetahui Gambaran Perilaku Orang Tua Penderita Saluran Napas Akut
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang Gambaran Pengetahuan Dan
Perilaku Orang Tua Penderita Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA)
1.4.2.Bagi Instansi Pendidikan
Menambah bahan bacaan dan acuan penelitian selanjutnya.
1.4.3. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko dan cara untuk mencegah
stroke.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada Gambaran Pengetahuan Dan Perilaku Orang Tua
Penderita Infeksi Saluran Napas Akut Di Puskesmas Selat, Kuala Kapuas Terhadap Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (Ispa)