Latar belakangFisioterapi melibatkan latihan otot dasar panggul yang dianjurkan sebagai pengobatan lini pertama untuk stres inkontinensia urin; operasi midurethral-sling umumnya direkomendasikan ketika fisioterapi tidak berhasil. Data acak percobaan membandingkan dua pilihan ini sebagai terapi awal.MetodeKami melakukan multicenter, percobaan acak untuk membandingkan fisioterapi dan operasi midurethral sling pada wanita dengan stres inkontinensia urin. Crossover antara kelompok diizinkan. Hasil primer perbaikan subjektif, diukur dengan rata rata The Patien Global Impression of Improvement selama 12 bulan.HasilKami secara acak menandai 230 perempuan untuk kelompok operasi dan 230 perempuan ke kelompok fisioterapi. Sebanyak 49,0% dari wanita pada kelompok fisioterapi dan 11,2% perempuan dalam kelompok operasi menyeberang ke pengobatan alternatif. Dalam analisis intention-to-treat, peningkatan subjektif dilaporkan oleh 90,8% dari perempuan dalam kelompok operasi dan 64,4% perempuan dalam kelompok fisioterapi (absolut) Perbedaan, 26,4 persen; 95% confidence interval [CI], 18,1-34,5). Tingkat kesembuhan subjektif adalah 85,2% pada kelompok pembedahan dan 53,4% di fisioterapi kelompok (perbedaan mutlak, 31,8 persen; 95% CI, 22,6-40,3); tingkat penyembuhan tujuan yang 76,5% dan 58,8%, masing-masing (perbedaan mutlak, 17,8 persen; 95% CI, 7,9-27,3). Sebuah analisis post hoc per-protokol menunjukkan bahwa wanita yang menyeberang ke kelompok operasi memiliki hasil yang sama dengan yang perempuan awalnya ditugaskan untuk operasi dan bahwa kedua kelompok tersebut memiliki hasil unggul daripada wanita yang tidak menyeberang ke operasi.KesimpulanUntuk wanita dengan stress inkontinensia urin, operasi midurethral-sling awal, dibandingkan dengan fisioterapi awal, menghasilkan tingkat yang lebih tinggi dari peningkatan subjektif dan penyembuhan subjektif dan objektif selama 1 tahun. (Didanai oleh ZonMw, Belanda Organisasi Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; Belanda Percobaan Register jumlah, NTR1248.)

Stres inkontinensia urin adalah msalah umum kesehatan pada wanita yang mempengaruhi kualitas hidup menjadi lebih buruk.1-3 Internasional Konsultasi mendefinisikan Inkontinensia stres inkontinensia urin sebagai disengaja kehilangan urin pada tenaga fisik, bersin, atau batuk.4 pelatihan otot dasar panggul (fisioterapi) umumnya dianggap sebagai manajemen lini pertama untuk kondisi imi.5 Namun, fisioterapi dikaitkan dengan variasi yang luas di tingkat keberhasilan subjektif (53-97%) dan Keberhasilan objektif (5 sampai 49%), dan gejala lebih parah menyebabkan hasil terapi yang malahan memburuk.6,7 Setelah 3 sampai 15 tahun, 25 sampai 50% wanita awalnya diperlakukan dengan fisioterapi telah mulai melakukan tindakan pembedahan sebagai pilihan terapi.7-9 Operasi Midurethral-sling adalah teknik invasif minimal untuk pengobatan stres inkontinensia urin, 10 dengan tingkat kesembuhan subjektif antara 75% dan 94% dan tingkat kesembuhan tujuan antara 57% dan 92% .1,11,12 Prosedur ini dianggap efektif, dengan komplikasi yang minimal.11 Perbedaan frekuensi dilaporkan hasil yang sukses antara operasi dan fisioterapi menimbulkan pertanyaan apakah semua wanita dengan gejala sedang sampai parah pada kasus stres inkontinensia urin harus awalnya mendapat terapi dengan fisioterapi atau segera harus menjalani operasi sebagai pengobatan awal. Midurethral-operasi sling dan fisioterapi belum secara langsung dibandingkan. Oleh karena itu kami melakukan multicenter, pragmatis, percobaan acak membandingkan operasi midurethral-sling awal dengan fisioterapi awal pada wanita dengan gejala sedang samapai berat pada stres inkontinensia, menggunakan standar ukuran hasil pada 12 bulan.