Latar Belakang

44
ANALISIS KEBUTUHAN LUASAN HUTAN KOTA YANG BERFUNGSI SEBAGAI ROSOT GAS CO 2 ANTROPOGENIK DARI BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS DI KOTA BOGOR DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

description

Analisis kebutuhan Luasan Hutan Kota yang Berfungsi Sebagai rosot Gas CO 2 antropogenik dari Bahan Bakar Minyak dan Gas di kota bogor dengan pendekatan sistem dinamik. Latar Belakang. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Latar Belakang

Page 1: Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN LUASAN HUTAN KOTA

YANG BERFUNGSI SEBAGAI ROSOT

GAS CO2 ANTROPOGENIK DARI BAHAN BAKAR MINYAK DAN

GAS DI KOTA BOGOR

DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK

Page 2: Latar Belakang

Latar Belakang

Pembakaran bahan bakar minyak dan gas (BBMG) menghasilkan gas CO2 yang jumlah emisinya terus meningkat yang ditandai dengan meningkatnya polusi udara sejalan dengan mening-katnya jumlah penduduk dan sebutan: "Kota sejuta angkot".

Di lain pihak RTH yang berfungsi sebagai rosot gas CO2, luasannya terus menurun.

Page 3: Latar Belakang

200019901972

Perubahan Tata Guna Lahan Di Kota Bogor

2003

Sumber: Suryadi (2007) dan Indriyani (2005)

Page 4: Latar Belakang

Perubahan Luasan RTH / LT

47.1

60.762.1

78.8

21.2

37.939.3

52.9

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

60.0

70.0

80.0

90.0

1983 1990 2001 2005

Ruang Terbuka Hijau Built Up/ Ruang Terbangun

Sumber: P4W LPM IPB 2006

Page 5: Latar Belakang

Rerata tahunan5 tahunan

Peningkatan Suhu Udara Global

Sumber: Http://data.giss.nasa.gov/gistemp/2005

Rerata Tahunan5 tahunan

Page 6: Latar Belakang

Gangguan kesehatan (0,5% = 5000 ppmv)

Pemanasan Global 0,03% (300 350 ppmv)

Hb-CO2 H2CO3

Hilangnya pulau dan kota pantai

Flora dan fauna berubah 150 m dpl lebih tinggi

Flora dan fauna 250 km mendekati kutub, dll.

Emisi Gas CO2 perlu dikendalikan

Pengaruh Negatif CO2

IritanAsfiksian

COP 13 di BaliDesember 2007

Potensi Ancaman

Es di kutub mencair

Peningkatan Suhu Udara 1oC

Page 7: Latar Belakang

Http://www.rflux.psu.edu_methods_Backwin1998.pdf

Page 8: Latar Belakang

Peristilahan

Ruang Terbuka Hijau Kota :• RTH non Hutan Kota (areal berpepohon-an,

sawah, semak dan rumput) RTH• RTH Hutan Kota (telah dikukuhkan) H K:

fungsional dan terarah dlm pengelolaan lingkungan kota

Alasan dengan H K:• Sulit dialih fungsikan• Mempunyai tujuan yang jelas dalam

pengelolaan lingkungan.

Page 9: Latar Belakang

R o s o t

Sequestration : removing carbon dioxide from the air atau process of increasing carbon content of a carbon pool other than atmosphere.

Sink : any process or mechanism which removes a greenhouse gas from the atmosphere (Wikipedia 2005).

Rosot: serapan gas CO2 oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis yang mengakibatkan berkurangnya gas ini di atmosfer.

Page 10: Latar Belakang

Luas Wilayah : 11.850 HaTerdiri dari 6 Kecamatan 68 Kelurahan

2010 2015 2020

986.385

1.125.897

1,3 juta

Jumlah Penduduk

Sumber: Bapeda 2006

Page 11: Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian : Menentukan kebutuhan luasan HK sebagai rosot

gas CO2 antropogenik dari BBMG dengan simulasi model sistem dinamik serta menentukan daya dukung kependudukan Kota Bogor berdasarkan analisis emisi dan rosot gas CO2.

Tujuan Khusus :(1). Menganalisis emisi gas CO2:

Estimasi kebutuhan BBMG, Estimasi emisi gas CO2. Mengukur konsentrasi gas CO2 ambien.

(2). Menganalisis rosot gas CO2: Mengukur daya rosot gas CO2 oleh pohon di

KRB dan HPD Perhitungan rosot RTH

Page 12: Latar Belakang

Manfaat Penelitian

Merupakan bahan masukan dalam menyusun Rencana Tata Ruang Kota Bogor tahun 2009 – 2014.

Peluang bisnis perdagangan karbon yang akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor.

Kota Bogor dengan daya dukung yang tinggi dengan indikator luasan RTH HK yang efisien,

namun efektif sebagai rosot gas CO2 antropogenik dari BBMG

Page 13: Latar Belakang

State of the Art

Penentuan Luasan Optimal Hutan Kota sebagai Rosot Gas CO2

Antropogenik dengan sistem statik mempunyai kelemahan:

Daya rosot tanaman H K diperhitungkan (tiba-tiba) dewasa.

Tidak ada peubah waktu dalam model.

Page 14: Latar Belakang

Kebaharuan Penelitian

Penentuan kebutuhan luasan HK dengan model sistem dinamik berdasarkan : Populasi manusia Emisi gas CO2 dari BBMG

Konsentrasi gas CO2 ambien Luasan lahan terbangun Luasan RTH, Daya rosot gas CO2 sesuai umur pohon

HK Kendala lahan yang terbatas.

Page 15: Latar Belakang

CO2 antropogenikKebutuhan

H K

RTH

RTH

Lahan terbangun

Kerangka Pikir Pendekatan Pemecahan Masalah

BBMG

Penduduk Bertambah

Page 16: Latar Belakang

Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2005 – Juni 2007.

Jumlah bensin, solar, minyak tanah dan LPG diperoleh dari PT. Pertamina bahan bakar minyak dan gas per kapita

Perhitungan emisi gas CO2 Perhitungan jumlah kendaraan per hari Konsentrasi gas CO2 ambien diambil di

10 lokasi pukul 7.30 – 9.00. Perhitungan luasan RTH dan laju penu-

runannya. Penentuan Kebutuhan Luasan H K

dengan simulasi Program Powersim 2.5.

Page 17: Latar Belakang

Diagram Alir

Manusia

Penggunaan BBM & G

R T H

Gas CO2 +

-

Pembagunan Hutan Kota

-

Kebutuhan Hutan Kota

+

Lahan Terbangun

-

LahanPengembangan

+

++

-

Luasan Hutan Kota

-

+

+

-

Page 18: Latar Belakang
Page 19: Latar Belakang

Perkiraan Jumlah Penduduk sampai tahun 2100

Tahun Jumlah Penduduk (orang)

2055 3.874.319

2060 4.504.495

2065 5.237.171

2070 6.089.020

2075 7.079.427

2080 8.230.927

2085 9.569.723

2090 11.126.282

2095 12.936.021

2100 15.040.123

Tahun Jumlah Penduduk (orang)

2010 998.0192015 1.160.352

2020 1.349.0882025 1.568.523

2030 1.823.651

2035 2.120.276

2040 2.465.149

2045 2.866.117

2050 3.332.304

Perlu Penataan Ruang

Page 20: Latar Belakang

Hasil Penelitian

Emisi Gas CO2 tahun 2006

48%

14%

33%

3% 2%

Bensin Solar M. tanah M. Diesel LPG

BBMG Tahun 2006

50%

13%

32%

2% 3%

Bensin Solar M. Tanah M. Diesel LPG

Page 21: Latar Belakang

LokasiWaktu Pengukuran

Siang hari Malam hari

Warung Jambu 389.96 387.18

Baranang Siang 401.62 389.51

Ekalokasari 380.16 378.93

Jembatan Merah 396.85 390.90

Hutan Penelitian Dramaga 380.76 379.02

Rerata 389.87 385.11

Konsentrasi Gas CO2 di 5 lokasi Pengukuran Siang dan Malam Hari di Bulan Februari 2006 (ppmv)

Page 22: Latar Belakang

Konsentrasi Gas CO2 Ambien di Lokasi yang Padat dan Kurang Padat Kendaraan di Kota Bogor pada Tahun 2006/2007 (ppmv)

No LokasiKemarau

Juni 2006Penghujan

Februari 2007

1 Warung Jambu 401,06 398,05 

2 Baranang Siang 403,64 403,44

3 Ekalokasari 380,72 379,32

4 Jembatan Merah 401,06 400,05

5 Pasar Bogor 399,87 397,61

6 Htn Pen Dramaga 382,77 380,88

7 Indraprasta 383,57 383,83

8 Bogor Lake Side 383,38 383,77

9 Taman Cimanggu 387,14 383,12

10 Ciremai Ujung 385,91 387,85

Rerata 390,91 388,87389.89

Page 23: Latar Belakang

Daya Rosot Tanaman

No Nama JenisRosot CO2

(kg pohon-1 tahun -1)Klasifikasi Daya Rosot

1 C. excelsa 1) 0,20 Sr2 H. mengarawan2) 0,42 Sr

3 T. indica1) 1,49 Sr4 N. lappaceum1) 2,19 Sr5 H. odorata2) 4,23 Sr6 E. cristagalli1) 4,55 Sr7 M. grandiflora1) 8,26 Sr8 P. dulce1) 8,48 Sr9 P. indicus1) 11,12 Rd10 P. affinis2) 12,63 Rd11 A. mangium2) 15,19 Rd12 S. indicum2) 16,50 Rd13 I. bijuga1) 19,25 Rd14 K. anthotheca1) 21,90 Rd15 D. retusa2) 24,24 Rd16 C. pulcherrima1) 30,95 Rd

Page 24: Latar Belakang

Daya Rosot Tanaman

No Nama JenisRosot CO2

(kg pohon-1 tahun -1)Klasifikasi Daya Rosot

17 C. guinensis2) 34,15 Rd18 M. elengi1) 34,29 Rd19 P. alata2) 36,19 Rd20 M. kauki1) 41,78 Rd21 D. regia1) 42,20 Rd22 A. auriculiformis2) 48,68 Rd23 S. wallichii2) 63,31 Sd24 A. muricata1) 75,29 Sd25 K. senegalensis2) 83,86 Sd

26 S. macrophylla1) 114,03 Sd

27 C. grandis1) 116,25 Sd

28 A. heterophyllus1) 126,51 Sd

29 T. grandis2) 135,27 Sd30 L. speciosa2) 160,14 At31 A. pavoniana1) 221,18 At

Page 25: Latar Belakang

Daya Rosot Tanaman

No Nama JenisRosot CO2

(kg pohon-1 tahun -1)Klasifikasi Daya Rosot

32 C. parthenoxylon2) 227,21 At

33 S. mahagoni2) 295,73 At

34 P. pinnata1) 329,76 At

35 F. decioiens1) 404,83 At

36 B. roxburghiana2) 442,63 At

37 F. benjamina1) 535,90 Tg

38 T. verrucossum2) 562,09 Tg

39 D. excelsum1) 720,49 Tg

40 C. odoratum1) 756,59 Tg

41 S. zeylanica2) 1603,20 Tg

42 Cassia sp.1) 5.295,47 St

43 S. saman1) 28.488,39 St

Page 26: Latar Belakang

Luasan RTH tahun 2005 dan laju penurunannya

No Tipe Penutupan Lahan Luasan

(Ha)Laju Perubahan

(% per tahun)

1 Vegetasi Rapat : RTH HK

469,08144,75

-0,330,00

2 Vegetasi Jarang 2.495,06 - 1,15

3 Sawah 825,22 - 1,23

4 Semak dan rumput 720,68 - 1,77

5 Area Terbangun 6.268,65 3,30

6 Lahan kosong 606,05 - 2,82

7 Situ 109,33 0,00

8 Sungai 211,18 0,00

Page 27: Latar Belakang

Daya Rosot Gas CO2 oleh Beberapa Bentuk RTH

Tipe Penutupan LahanDaya Rosot Gas CO2

(t CO2/ha/tahun)

Sawah 175,20

Semak dan Rumput 1.489,20

Hutan 569,40

Kebun 569,40

Sumber : IPCC (2006)Http://www.159.226.205.101/climatechange2/IPCC/report/land/ch9910/ report%5Csinksch4 : 110

Page 28: Latar Belakang

Masalah: Emisi vs Rosot

2010

2020

2030

2040

2050

2060

2070

2080

2090

2100

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

Emisi Gas CO2

Rosot RTH

Page 29: Latar Belakang

Prediksi Konsentrasi Gas CO2

Tahun

Gas

CO

2 (p

pm)

2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

389,890

389,891

389,892

389,893

389,894

389,895

389,896

Page 30: Latar Belakang

Azas

UU No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang:

- RTH minimal 30% - Lahan terbangun < 70% Dalam Skenario digunakan nilai : - RTH HK 32 %.

Jika hasil simulasi RTH HK > 32%,

maka skenario tersebut ditolak. - Lahan terbangun 68%.

- Luas awal HK 144,75 ha (1,22%).

Kebutuhan Luasan HK

Page 31: Latar Belakang

Konsentrasi Gas CO2 Akibat Adanya Penambahan Luasan HK

Tahun

Gas

CO

2 (p

pm)

2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

389,875

389,880

389,885

389,890

Page 32: Latar Belakang

Tahun

Jum

lah P

ohon

anakan1

Phn_Remaja2

Phn_Dewasa3

Phn_Tua4

Phn_Renta5

2.020 2.040 2.060 2.080 2.1000

500.000

1.000.0001

2

34 5

1

2

3

45

1

2

3

4

5 1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Tahun

Luas

H K

(h

a)

2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

Daya Rosot Sangat Tinggi vs Tinggi

Tahun

Jum

lah P

ohon

anakan1

Phn_Remaja2

Phn_Dewasa3

Phn_Tua4

Phn_Renta5

2.020 2.060 2.1000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.0001

2

34 5

1

2

3

4

51

23

4

5 1

2

3

4

51

2

3

4

5

Tahun

Luas H

K (

ha)

2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

150

200

250

300

Sangat Tinggi

T i n g g i

Page 33: Latar Belakang

Tahun

Keb

utuh

an H

K (h

a)

2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

145

150

155

Tahun K

ebui

tuha

n H

K

Gab

unga

n (h

a)2.020 2.040 2.060 2.080 2.100

145

146

147

148

Upaya Pengkayaan dan Gabungan Dengan jenis berdaya rosot Sangat Tinggi

Pengkayaan Gabungan

Page 34: Latar Belakang

Kemampuan air hujan dalam membersihkan udara 239 ton/th,

sedangkan emisi gas CO2 antropogenik di Kota Bogor pada

tahun 2010 sebanyak 600.216 ton dan pada tahun 2100 sebesar

848.175 ton.

Peran Hujan

Page 35: Latar Belakang

UU No. 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang: - RTH HK minimal 30% - Lahan terbangun < 70% Dalam Skenario digunakan nilai : - RTH HK 32 % - Lahan terbangun 68% dengan variasi

jumlah lantai untuk berapa orang - Luasan HK yang diperlukan

sebagai rosot gas CO2 antropogenik

Daya Dukung Kependudukan

Azas

Page 36: Latar Belakang

12

32 %

RTH dan HK11

68 %Lahan terbangun

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

Page 37: Latar Belakang

Lahan Terbangun 2 lantai

Tahun

Gas

CO

2 (p

pm)

2,020 2,040 2,060 2,080 2,100

389.875

389.880

389.885

389.890

Tahun

Jml_

Pen

dudu

k

2,020 2,040 2,060 2,080 2,100

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

Tahun

Keb

utuh

an L

uasa

n H

K (ha)

2,020 2,040 2,060 2,080 2,100

500

1,000

1,500

Page 38: Latar Belakang

Kesimpulan

Emisi gas CO2 antropogenik dari BBMG di Kota Bogor tahun 2010 diprediksi 600.216 ton, sedangkan tahun 2100 menjadi 848.175 ton.

Rerata konsentrasi ambien gas CO2 di lokasi yang padat dan kurang padat kendaraan di Kota Bogor tahun 2006/2007 sebesar 389,8900 ppmv.

Page 39: Latar Belakang

Lanjutan

Kebutuhan penambahan luasan HK di Kota Bogor sangat mendesak dan bervariasi menurut jenis daya rosot pohon, penggunaan bahan bakar, pengkayaan pada areal bervegetasi jarang dan waktu.

Tanpa penambahan luasan H K konsentrasi gas CO2 ambien pada tahun 2100 akan meningkat menjadi 389,8964 ppmv, sedangkan jika ada penambahan HK menjadi 389,8752 ppmv.

Jenis tanaman yang memenuhi persyaratan dan efektif dalam menurunkan konsentrasi gas CO2 adalah tanaman berdaya rosot sangat tinggi.

Page 40: Latar Belakang

Daya dukung

Bangunan 2 lantai Jumlah penduduk 2,5 juta orang Kebutuhan HK dengan jenis

berdaya rosot sangat tinggi sekitar 1.400 ha

Pada tahun 2100 dibutuhkan luasan HK seluas 1.278,81 ha

Page 41: Latar Belakang

Pengaruh Hujan

Air hujan tidak berperan nyata dalam membantu membersih-kan gas CO2 dari udara.

Page 42: Latar Belakang

Meneliti daya rosot jenis tanaman lainnya untuk mendapatkan jenis tanaman berdaya rosot sangat tinggi

keragaman jenis tanaman menjadi meningkat.

Saran-saran

Page 43: Latar Belakang

Saran (lanjutan)

Perlu dilakukan penelitian kemampuan rosot gas CO2 dari beberapa bentuk tutupan lahan: taman kota, peneduh jalan, lapangan rumput dan beberapa bentuk ruang terbuka hijau lainnya yang ada di Kota Bogor.

Page 44: Latar Belakang

“Producer” Pay Principle (himbauan)

Produsen automotif menanam pohon. Misalnya 1 mobil 5 pohon dan 1 motor ditanam 1 pohon. Jadi dalam 1 tahun dapat ditanam ribuan pohon/puluhan ha, berdasarkan produksi mobil/motor.

Produsen memberikan sumbangan pohon untuk ditanam di lahan pemda juga dana pemeliharaannya. Sebagai imbalan dipasang “billboard”: Hutan Kota ini merupakan sumbangan dari …………….