LATAR BELAKANG

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jeans merupakan busana yang begitu populer di dunia fashion dan khususnya untuk masyarakat indonesia hingga saat ini. Dengan beraneka ragam style, corak bahkan merk. Sudah menjadi hal yang umum, busana jeans ini laksana jamur yang tumbuh subur dan berkembang pesat mewarnai kehidupan sosial / gaya hidup masyarakat indonesia baik untuk kalangan public figure bahkan untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Jeans tidaklah hannya sebatas gaya berbusana belaka, akan tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan yang bersifat mendasar untuk digunakan sehari hari. Kini orang bahkan mengenakan celana jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk berbusana santai ke kantor di hari Jumat baik sebagai celana pria atau celana wanita. Di Indonesia celana jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera. Saat ini karena semakin banyaknya model dan jenis bahan celana jeans, kita terkadang bingung memilih yang cocok untuk bentuk tubuh kita. Meskipun jeans telah mendapat tempat dihati masyarakat, jeans tetaplah sebuah celana biasa yang juga memiliki kekurangan. Jeans

Transcript of LATAR BELAKANG

Page 1: LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jeans merupakan busana yang begitu populer  di dunia fashion dan khususnya untuk

masyarakat indonesia hingga saat ini. Dengan beraneka ragam style, corak bahkan merk. Sudah

menjadi hal yang umum, busana jeans ini laksana jamur yang tumbuh subur dan berkembang

pesat mewarnai kehidupan sosial / gaya hidup masyarakat indonesia baik untuk kalangan public

figure bahkan untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Jeans tidaklah hannya sebatas

gaya berbusana belaka, akan tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan yang bersifat mendasar

untuk digunakan sehari hari.

Kini orang bahkan mengenakan celana jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk

berbusana santai ke kantor di hari Jumat baik sebagai celana pria atau celana wanita. Di

Indonesia celana jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan

ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera. Saat ini karena semakin

banyaknya model dan jenis bahan celana jeans, kita terkadang bingung memilih yang cocok

untuk bentuk tubuh kita.

Meskipun jeans telah mendapat tempat dihati masyarakat, jeans tetaplah sebuah celana biasa

yang juga memiliki kekurangan. Jeans memang mampu digunakan berminggu minggu tanpa

harus dicuci, dari data research yang kami peroleh, diketahui bahwa jeans merupakan celana

yang tidak gampang kotor, tapi setelah dicuci proses pengeringan jeans tidaklah mudah. Banyak

diantara kita yang sering merasa kesulitan bagaimana mengeringkan jeans yang efisien dan

efektif. Selama ini yang kita lakukan adalah mencuci kemudian menjemurnya begitu saja. Lantas

apa yang terjadi manakala hujan datang? Tentu proses pengeringan akan sangat terganggu

terlebih lagi jeans ini merupakan celana yang bahannya mudah kusut bila pengeringannya tidak

sempurna.

Page 2: LATAR BELAKANG

Disinilah diperlukan adanya sebuah inovasi yang mampuh memecahkan persoalan yang ada.

Kami menghadirkan sebuah alat pengering yang dirancang efisien dan efektif mungkin sehingga

mampu menjawab keraguan masyarakat akan susahnya proses pengeringan jean tersebut. Alat

pengering ini atau disebut dengan “cabinet drying jeans” atau lemari pengering jeans merupakan

lemari pengering khusus untuk celana jean.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun hal hal yang ingin kami peroleh dari hasil design drying cabinet ini, antara lain berapa

daya yang dibutuhkan oleh heater agar dapat mengeringkan jean, seberapa cepat proses

pengeringan, jarak antar celana jeans, kapasitas jeans maksimum yang diperlukan serta

merancang alat dengan material yang tepat.

1.3. Tujuan Program

1. Membangun prototype menara pendingin.

2. Mempelajari prinsip kerja dan karakteristik bahan pengisi pada menara pendingin.

3. Meneliti dan menganalisis pengaruh bahan pengisi serta membandingkan bahan

pengisi karbon dan kayu terhadap pelepasan kalor pada menara pendingin dengan

membangun menara pendingin ukuran kecil sebagai prototype.

1.4. Luaran yang Diharapkan1. Mendapatkan alat yang dapat dijadikan model untuk mempelajari prinsip kerja

menara pendingin,serta

2. Mendapat data dan informasi mengenai menara pendingin.

1.5. Kegunaan Program

Page 3: LATAR BELAKANG

1. Mengetahui dan mengenalkan prinsip kerja dan karakteristik menara pendingin bagi

mahasiswa

2. Menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa tentang perpindahan panas