latar belakang

8
PEMANFAATAN SELADA LAUT (Ulva lactuca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NORI RUMPUT LAUT USULAN PENELITIAN MUHAMMAD IMAN FAUZI NPM 230110100048 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

description

as

Transcript of latar belakang

Page 1: latar belakang

PEMANFAATAN SELADA LAUT (Ulva lactuca) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NORI RUMPUT LAUT

USULAN PENELITIAN

MUHAMMAD IMAN FAUZI

NPM 230110100048

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANANJATINANGOR

2013

Page 2: latar belakang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat ekspor akan bahan rumput laut mentah sebagai bahan pangan

terus meningkat setiap tahun di Indonesia. Ekspor rumput laut Indonesia dari

tahun2002-2004 telah mengalami peningkatan yang berarti dari sebesar

28.559.885 kgpada tahun 2002 menjadi 44.847.821 kg pada tahun 2004 (BPS

2007). Dengan melihat peningkatan laju ekspor ini, tentunya harus dibarengi

dengan pendayaagunaan rumput laut yang digunakan salah satunya adalah

menciptakan produk lanjutan baik berupa produk pangan, kosmetik, farmasi dan

lain sebagainya, karena pada kenyataannya penggunaan rumput laut di Indonesia

kebanyakan berupa bahan mentah sehingga harga jual tidak setinggi produk

olahannya.

Nori yang merupakan salahsatu produk olahan dari rumput laut

memeiliki nilai ekonomis tinggi. Makanan yang berasl dari Jepang ini menjadi

sayuran utama dalam menu makanan sehari-hari di Jepang. Makanan ini dibuat

dari rumput laut dengan proses pengeringan yang menyerupai pembuatan kertas.

Setiap lembarnya memiliki lebar 18×20 cm dan beratnya hanya 3 gram.Bahan

baku untuk membuat Nori adalah alga jenis Porphyra seperti Porphyra

pseudolinearis Ueda yang dikenal sebagai Iwanori dan Porphyra yezoensis Ueda.

Walaupun warna tidak dapat dijadikan pegangan kualitas, lembaran nori

berkualitas tinggi umumnya berwarna hitam kehijauan, sedangkan nori

berkualitas lebih rendah berwarna hijau hingga hijau muda. (Suystore 2013).

Karena bahan baku nori yang menggunakan jenis rumput laut yang hanya tumbuh

didaerah subtropis, maka dari itu perlu dilakukan pembuatan nori yang berasal

dari rumput laut jenis lain. Terutama jenis rumput laut yang mudah di dapat di

Indonesia. Sebagai alternatif kebutuhan nori di restaurant-restaurat masakan

Jepang dan Cina yang berada di Indonesia. Jenis rumput laut alternatif yang bisa

digunakan, adalah selada laut (Ulva lactuca). Terlebih lagi Ulva lactuca

Page 3: latar belakang

mengandung antibiotik aktif, sehingga diharapkan akan jadi pembuatan jajanan

nori yang sehat.

Page 4: latar belakang

1.2 Identifikasi Masalah

Selada Laut (Ulva lactuca) merupakan salahsatu rumput laut yang

memiliki nilai potensi ekonomis tinggi. Potensinya diduga memiliki kandungan

yang bermanfaat bagi pengobatan, karena marga dari Ulva diketahui mempunyai

aktivitas antibakteri dan dapat menurunkan tekanan darah tinggi.(Hope et al.

1979).

Ulva diketahui tumbuh pada substrat pasir dengan kedalaman air laut 10-

30 cm, salinitas 32-35 % dan suhu antara 27,25o-29,75o. Karena merupakan

rumput laut yang hidup di iklim tropis maka kemungkinan mudah sekali

ditemukan di wilayha Indonesia. Walaupun begitu pemanfaatannya di Indonesia

dirasa kurang maksimal, karena hanya dijual dalam bentuk mentah, terlebih lagi

pemanfaatannya dalam pengkayaan pangan baru hanya sebatas berbentuk keripik

saja.

Nori sebagai salahsatu bentuk pemanfaatan dari rumput laut tentunya

memiliki karateristik pangan yang mempengaruhi hasil akhirnya, penentuan mutu

suatu produk makanan dipengaruhi beberapa faktor antara lain warna, cita rasa,

tekstur dan nilai gizinya ( M. Teddy dalam Winarno 1997). Jepang memproduksi

nori, dengan metode yang sangat sederhana namun menghasilkan nori yang

memiliki nilai jual dan nutrisi tinggi, dimana bahan baku yang digunakan adalah

rumput laut merah jenis Porphyra yang merupakan rumput laut subtropis. Maka

dari itu, tentunya perlu penelitian lebih lanjut mengenai kemungkinan pembuatan

nori bahan baku dengan alternatif bahan baku rumput laut dari jenis Ulva lactuca

yang mudah ditemui di Negara tropis sperti Indonesia dan kemungkinan untuk

menyamai nori komersil yang beredar

Page 5: latar belakang

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan rumput laut jenis Ulva

lactuca yang memiliki potensi nilai ekonomis tinggi, menjadi bahan makanan

dalam bentuk nori. Dengan membandingkan karateristik mutu nori berkualitas

tinggi. Karakteristik yang diukur diantaranya karateristik fisk dan kimia produk

yang dihasilkan dari penelitian ini, dari segi warna, rasa, tekstur dan nutrisi.

1.4 Kerangka Pemikiran

Ulva lactuca sebagai salahsatu rumput yang mempunyai potensi nilai

ekonomis, pemanfaatannya dalam produk pangan dirasa kurang. Maka dari itu

disini diharapkan Ulva lactuca bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan

nori. Melihat dari kemungkinan nori karakteristiknya sebagai bahan pangan yang

digemari dan cara pembuatannya dimungkinkan dilakukan pada rumput laut Ulva

lactuca.dan kemungkinan ada pengkayaan nutrisi tambahan, dimana rumput laut

marga Ulva diketahui berpotensi sebagai nutrisi antibakteri dan pengobatan

tekanan darah tinggi.

Page 6: latar belakang

Daftar Pustaka :

Teddy S, M, 2009. Pembuatan Nori Secara Tradisional Dari Rumput Laut Jenis

Glacilaria sp. Program Sarjana Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Insitutt Pertanian Bogor.

Anonim. 2010. Nori. http://id.wikipedia.org/wiki/Nori. (Diakses tanggal 24

September pukul 15.15)

Ririn.2013.IdentifikasiUlva.http://ririncuwicuwi.blogspot.com/2013/05/

praktikum-thallophyta-ulva-lactuca-dan.html. (Diakses tanggal 24

September pukul 15.31)