Latar Belakang

4
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intellectualy) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN X PONTIANAK A. Latar Belakang Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya adalah pengemasan pembelajaran. Proses pembelajaran biologi masih berorientasi pada penyelesaian masalah pada konteks materi, suasana kelas cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif saat pembelajaran dan ketercapaian kurikulum dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis (Sanjaya, 2009 dalam Adnyana, 2014). Salah satu cara menciptakan suasana belajar yang lebih aktif yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, tidak hanya metode ceramah, serta menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa di kelas. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru (Sudrajat, 2008). Fakta pembelajaran di lapangan menunjukkan bahwa guru menguasai materi suatu subyek dengan baik tetapi kurang tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kegiatan pembelajaran belum didasarkan pada

description

lb

Transcript of Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intellectualy) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN X PONTIANAK

A. Latar Belakang

Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai faktor diantaranya adalah pengemasan pembelajaran. Proses pembelajaran biologi masih berorientasi pada penyelesaian masalah pada konteks materi, suasana kelas cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif saat pembelajaran dan ketercapaian kurikulum dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis (Sanjaya, 2009 dalam Adnyana, 2014).Salah satu cara menciptakan suasana belajar yang lebih aktif yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, tidak hanya metode ceramah, serta menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa di kelas. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru (Sudrajat, 2008).Fakta pembelajaran di lapangan menunjukkan bahwa guru menguasai materi suatu subyek dengan baik tetapi kurang tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kegiatan pembelajaran belum didasarkan pada model pembelajaran yang sesuai sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa cenderung rendah (Ahmadi, 2011).Faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi dua. Faktor pertama berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang dimiliki siswa, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan serta sosial ekonomi. Faktor kedua berasal dari luar diri siswa yaitu kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran mengacu pada efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran (Sudjana, 2005 dalam Praptinasari, 2012).

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas proses pembelajaran adalah model pembelajaran yang diterapkan. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus mampu membantu mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa dengan menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan hasil belajar siswa. Pencapaian hasil belajar tidak hanya mengacu pada penguasaan pengetahuan (aspek kognitif), melainkan sikap (aspek afektif) dan keterampilan siswa (aspek psikomotor). Indikator keberhasilan suatu pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran, meliputi ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Praptinasari, 2012).Berdasarkan uraian di atas, perlu digunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam hal ini, peneliti memilih menerapkan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization and Intellectualy)Model Pembelajaran SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy). Pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Istilah SAVI sendiri kependekan dari:

1. Somatic yang bermakna gerakan tubuh (hand-on, aktivitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan;2. Auditory yang bermakna bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi;3. Visualization yang bermakna belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemontrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga; dan4. Intellectualy yang bermakna bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkontruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan (Ngalimun, 2012).Berdasarkan uraian tersebut, diharapkan penerapan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization and Intellectualy) dalam pengajaran mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji lebih jauh melalui penelitian eksperimen dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatic, Auditory, Visualization, And Intellectualy) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN X Pontianak. Daftar PustakaAdnyana, E. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Mptgt) Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan Kecerdasan Emosional Siswa. E-Journal: Volume 4.Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia. Dalam web: http://www.asikbelajar.com/2012/10/model-pembelajaran-savi-somatic.html. Diakses tanggal 01 Februari 2015.Praptinasari, S. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assesment, And Satisfaction (Arias) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Al Islam 1 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi : Volume 4 (1).Sudrajat, A. 2008. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Gema Insani.