Latar Belakang
-
Upload
fela-rasti-chesa-amilia -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
Transcript of Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas menurut waktu dan tempat.
Pengolahan dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah
salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk
dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh kehidupan makhluk hidup didunia.
Semua makluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
termasuk manusia. Air digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan primer ini digunakan
selain sebagai bahan baku yang dikonsumsi langsung ataupun digunakan sebagai bahan
untuk kebutuhan – kebutuhan lainya seperti mencuci, mandi dan lain – lain. Semakin
pesatnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya pula kebutuhan
akan air bersih. Oleh sebab itu maka system penyediaan air bersih merupakan masalah
penting bila dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan untuk keperluan hidup sehari – hari
mengingat ketergantungan besar manusia akan air bersih.
Untuk menjaga kelanjutan pelayanan air bersih diperlukan pengelolaan yang baik
didukung oleh partisipasi masyarakat baik dalam bentuk kelancaraan pembayaran,
pemakaian air atau keterlibatan langsung dalam setiap tahapan kegiatan pelayanan air bersih.
Pengelolaan yang baik dan ketertiban masyarakat menjadi pendorong keandalan system
penyediaan air bersih yang pada akhirnya meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat.
Berdasar pada hal diatas maka pada hal ini akan dibahas sebuah perencanaa system
Penyediaan Air bersih di Kelurahan Kertosari dan Banyuurip Kecamatan Temanggung
Kabupaten Temanggung.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Air Bersih?
1.2.2 Bagaimana air yang baik dan sesuai sebagai sumber Sumber air baku yang
digunakan dalam penyediaan air bersih?
1.2.3 Bagaimana Profil Kelurahan Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten
Temanggung sebagai tempat pelaksanaan Sistem Penyediaan Air Bersih?
1.2.4 Bagaimana Kriteria Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Untuk Kelurahan
Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung?
1.2.5 Bagaiman gambaran system Transmisi dan distribusi air bersih di Kelurahan
Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
1.3.1 Mengetahui daerah yang akan dipasang system PAB
1.3.2 Mengetahui air yang baik bagi Sumber air Baku penyediaan air bersih
1.3.3 Mengetahui model Perencanaan Air bersih yang sesuai untuk Kelurahan
Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Air Bersih
Yang dimaksud air bersih adalah Air yang bersih dan tidak tercemar sehingga
dapat dimanfaatkan dan digunakan secara langsung dan tidak menimbulkan efek pada
kesehatan.
Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah
air yang memenuhi persyaratan bagi system penyediaan air minum, dimana persyaratan
yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik,
kimia, biologis dan radiologi, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek
samping (Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990)
Persyaratan tersebut juga memperhatikan pengamanan terhadap system distribusi
air bersih dari instalasi air bersih sampai pada konsumen.
Jenis air bersih meliputi diantaranya:
a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
b. Air yang didistribusikan melalui tangki air
c. air yang digunakan untuk produksi makanan dan minuman yang disajikan untuk
masyarakat.
Air Bersih dan air layak minum adalah dua hal yang tidak sama tapi sering di
pertukarkan. Tidak semua air bersih layak minum, tapi semua air layak minum biasanya
berasal dari air bersih.
2.2 Profil Daerah tempat pemasangan Sistem Air Bersih
2.2.1 Gambaran umum Kabupaten Temanggung
Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsin Jawa Tengah
dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km.
kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23'-110o46'30"
bujur Timur dan 7o14'-7o32'35" Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2
(87.065 Ha).
Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai
berikut:
-Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupate Semarang
- Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang & Magelang
- Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang
- Di sebelah Barat berbatsn dengan Kabupaten Wonosobo.
Wilayah Kabupaten Temanggung secara geoekonomis dilalui oleh 3 jalur
pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan
Purwokerto (134 Km).
wilayah kabupaten Temanggung dibagi menjadi 20 wilayah kecamatan 1.
Temanggung; 2. Kranggan; 3. Tlogomulyo;4. Bulu; 5. Kedu; 6. Kandangan;7.
Tembarak ;8. Parakan ;9 Selopampang 10. Kaloran ;11. Pringsurat ;12. Bansari :
13. Ngadirejo ;14. Jumo;15. Kledung : 16. Gemawang;17. Candiroto :
18. Wonoboyo 19. Bejen;20. Tretep;
Gambar Peta Kabupaten Temanggung
2.2.2 Gambaran umum Kecamatan Temanggung
Kecamatan Temanggung adalah salah satu kecamatan dari 20 kecamatan
yang ada di kabupaten temanggung. Kecamatan Temanggung Berada di
kabupaten Temanggung bagian tengah jarak kecamatan Temanggung dengan ibu
kota kabupaten ± 2 km
Kecamatan temanggung ini memiliki 25 desa / kelurahan yang secara
lengkap tercantum di bawah ini
No Kelurahan No Kelurahan12345678910111213
PurworejoMudalNampirejoLunggeMaduresoGunturKowanganJampirejoButuhGiyantiMungsenGilingsariKebonsari
141516171819202122232425
MandingTemnaggung ITemanggung IIJampirosoKertosariBanyuuripWalitelon utaraWalitelonSidorejoJurangTlogorejoJoho
2.2.3 Gambaran umum Kelurahan Kertosari dan Banyuurip
Kelurahan Kertosari dan Banyuurip merupakan kelurahan yang ada di
Kecamatan Temanggung, Kota Temanggung.
Kelurahan Kertosari memiliki 5 RW dengan batas-batas administrasi
wilayah sebagai berikut:
Utara : Kel. Banyuurip
Selatan : Kel. Jampirejo
Barat : Kel. Jampiroso
Timur : Kel. Guntur
Kelurahan Banyuurip memiliki 4 RW dengan batas-batas administrasi
wilayah sebagai berikut:
Utara : Kel. Walitelon Selatan
Selatan : Kel. Jampiroso dan Kel. Kertosari
Barat : Kel. Jurang
Timur : Kel. Walitelon Utara
2.2.4 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk digunakan sebagai indicator untuk melihat
kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan penduduk di daerah wilayah
perencanaan system air bersih
Jumlah penduduk kecamatan Temanggung adalah sebagai berikut ini:
No Kelurahan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011
1 Purworejo 2211 2243 2294 2334 2337
2 Mudal 4414 4499 4588 4683 4693
3 Nampirejo 2014 2054 2095 2127 2127
4 Lungge 2090 2113 2033 2014 2011
5 Madureso 3520 3594 3624 3675 3681
6 Guntur 1011 1024 1030 1058 1060
7 Kowangan 3787 3859 3984 4009 4005
8 Jampirejo 4502 4562 4525 4515 4507
9 Butuh 3553 3554 3560 3567 3575
10 Giyanti 3062 3112 3150 3190 3196
11 Mungseng 3160 3169 3205 3194 3195
12 Gilingsari 1113 1130 1150 1162 1164
13 Kebonsari 2727 2777 2812 2821 2836
14 Manding 3201 3255 3303 3345 3348
15 Temanggung II 4197 4163 4189 4168 4157
16 Temanggung I 4048 4037 4036 4025 4033
17 Jampiroso 3718 3727 3728 3746 3789
18 Kertosari 5122 5157 5164 5166 5154
19 Banyuurip 3696 3691 3686 3697 3698
20 Walitelon Utara 2765 2781 2835 2870 2871
21 Walitelon Selatan 3123 3157 3080 3137 3149
22 Sidorejo 4416 4517 4580 4611 4613
23 Jurang 2941 3060 3147 3223 3231
24 Tlogorejo 2858 2905 2958 3022 3033
25 Joho 1043 1062 1093 1128 1128
Jumlah 78370 79221 79796 80476 80522
2.2.5 Klimatologi
Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di Kecamatan
Temanggung hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan.
Pada bulan Juni s/d September terjadi musim kemarau dan pada bulan Desember
s/d Maret terjadi musim penghujan dengan suhu udara maksimum 30ºC dan
minimum 20ºC.
2.2.6 Topografi
Luas wilayah Kecamatan Temanggung kurang lebih 3339 Ha, terdiri dari
lahan sawah dan selebihnya lahan kering. Wilayah kecamatan Temanggung
meliputi 25 desa, 140 lingkungan dusun, 137 Rukun Warga (RW), dan 585
Rukun Tetangga (RT). Dilihat dari keadaan geografis Kecamatan Temanggung
merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang cukup luas dan besar di
kabupaten Temanggung.
2.3 Sistem Sumber air Baku
2.3.1 Pertimbangan Pemilihan sumber air baku
Dalam memilih sumber air baku perlu diperhatikan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Kualitas air baku
b. Debit / volume air baku
c. Kontinuitas air baku
d. Elevasi sumber air terhadap daerah yang akan di suplay
e. Kelayakan keuangan.
2.3.2 Sumber Air Baku yang Dapat Digunakan
Beberapa sumber air yang dapat digunakan sebagai sebagai
penyediaan air bersih diantaranya di table berikut ini.
Sumber Kualitas Kuantitas Kontinuitas HargaAir Hujan Sedikit
terpolusi oleh polutan pencemar udara
Tidak memenuhi untuk persediaan air bersih
Tidak dapat diambil terus menerus
Murah
Air permukaan
Tidak baik karena tercemar
Mencukupi Mencukupui Relatif nahal
Air tanah Dangkal (<10m)Air tanah dalam (> 60m)
Terpolusi Relatif baik Relative cukup Re;ative mahal
Mata Air Relatif baik, Sedikit Tidak dapat diambil terus – menerus.
Murah.
2.3.3 Potensi sumber air baku yang dapat di gunakan
Air permukaan yang terdapat di Kecamatan Temanggung berupa
mata air.Mata air yang melintasi Kecamatan Temanggung adalah :
No Nama sumber
Baku
Desa yang
dilintasi
Debit produksi
(lt/dt)
Debit terpasang
(lt/dt)
1 Sunchen Ngandungrejo 6 6
2 Tuk Mulyo Pendemulyo 40 55
3 Tuk sewu Kruwisan 35 5
4 Segaran Cangga 12 10
5 Sedandang Telaap 44 32
(Sumber: PDAM Temanggung )
2.4 Persyaratan Penyediaan Air bersih
Secara umum ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam system
penyediaan air bersih. Diantaranya adalah:
Persyaratan Kualitatif
Persyaratan Kuantitatif
Persyaratan Kontinuitatif
Mudah diperoleh oleh Konsumen
Harga Air Relatif murah
2.5 Kriteria Perancanaan Sistem Air Bersih
Dalam perhitungan Jumlah Kebutuhan air, diperlukan juga asumsi atau kriteria
dasar dalam desain system penyediaan air bersih yang dibuat. Selain mengacu pada
kriteria yang sudah ada, perlu adanya kriteria tambahan sesuai dengan kondisi daerah
perencanaan untuk melengkapi kriteria dasar. Kriteria – kriteria desain yang akan
digunakan dalam desain system penyediaan air bersih ini dapat diliat dalam tabel berikut.
Kriteria Kebutuhan Air Domestik Berdasarkan jenis kota dan Jumlah Penduduk
No Jenis Kota Jumlah Penduduk Kebutuhan Air Domestik
Rata – Rata (L/0/hari)
1
2
3
4
5
Metropolitan
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
Kota Kecamatan
P > 1.000.0000
500.000< P <1000.000
100.000< P < 500.000
20.000 < P < 100.000
P < 20.000
190
170
150
130
100
Kriteria Perencanaan Proyek Air Bersih
No Uraian Kriteria Perencanaan
BNA IKK Pedesaan
1 Klasifikasi 20.000<P<1.000.000 3000 < P < 20.000 P < 3.000
2 Tingkat 80 % 75% 60%
3 Pelayanan
Kebutuhan Air
130 100 100
4 SR (L/a/h) 30 30 30
HU (L/0/h) (80% : 20%) sd
(100% :0%)
(60% :40%) Sd
(100%:0%)
(50%:50%) sd
(100%:0%)
5 Perbandingan
SR:HU
15% - 30% 10% -
6 Kebutuhan Air
Non Domestik
15% - 25% 10% =
7 Daerah Pantai
Daerah
Pedalaman
1,1 – 1,5
1,6 – 2
1,1
1,6
1,1
1,6
8 Kehilangan Air 5 – 7 5-7 5 – 7
9 Factor hari Max 7 – 100 100 – 200 100 – 200
10 Faktor jam
Puncak
17 – 20%
Debit Hari max
17 – 20%
Debit Hari max
17 – 20%
Debit Hari max
11 Jumlah SR/jiwa
Jumlah Hu/jiwa
24
24
12
24
24
24
12 Lama Operasi
Pompa
Grafitasi
30
10
30
10
30
10
13 Umur Rencana
struktur
jaringan Pipa
10 – 60 Mkl 10 – 60 Mkl 10 – 60 Mkl
14 Kualitas air BM Depkes RI BM Depkes RI BM Depkes RI
Untuk merencanakan system penyediaan air bersih suatu area harus memenuhi
persyaratan bahwa air tersedia setiap saat dengan debit dan tekanan yang cukup serta
keamanan dan kualitas sesuai rencana secara umum kriteria penyediaan air bersih sebagai
berikut ini
a. Service area
b. Concumplan rate
c. System tekanan dan kecepatan aliran dalam pipa
2.6 Perencanaan Sistem Penyediaan Air bersih
Dalam perencanaan Air bersih di Kelurahan Kerto sari dan Banyu Urip di buat S
ekema dengan Rencana sebagai berikut
2.6.1. Sistem Transmisi
A. Pemilihan Sistem Transmisi
Pipa transmisi berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber ke
reservoir dan unit pengolahan air. Debit yang mengaliri pipa transmisi ini
berasal dari debit pemakaian hari maksimum (Q peak per day).
Sesuai dengan deskripsi daerah dan profil muka tanah yang ada, serta
pertimbangan fungsional dan ekonomis untuk satu periode maka dipilih
system pemipaan yang memiliki kelebihan – kelebihan dibanding dengan
system lainya. Kelebihan transmisi dengan system pemipaan disbanding
lainya adalah:
Kecepatan tinggi akibat aliran berada dibawah tekanan
Dapat dioperasikan tanpa gangguan
Dilihat dari segi konstruksi pemasangan pipa relative lebih mudah
dibandingkan membuat saluran terbuka
B. Dasar – Dasar Perencanaan
Sumber Air
Pompa Pengolahan Air Reservoir
Distribusi
Pompa
Didalam dasar perencanaan system transmisi ada beberapa hal yang
harus diketahui sebelum menentukan dimensi pipa antara lain adalah:
1. Debit
Desain Penyediaan Air Bersih menggunakan debit kebutuhan tertinggi
pada satu hari dalam satu tahun.
2. Kecepatan Aliran
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi dapat merusak pipa karena gesekan
antar padatan yang terbawa aliran dengan dinding pipa. Sedang aliran
yang terlalu pelan menimbulkan endapan, aliran yang terlalu pelan
membutuhkan pipa berdiameter lebih besar sehingga investasi lebih
mahal
3. Perlengkapan Pipa
Yang dimaksud disini adalah bangunan dan perlengkapan pipa yang
diperlukan dalam system diantara lain adalah:
Gate Valve
Blow off
Air valve
Bend
C. Perencanaan Dimensi Jalur Pipa Transmisi
Untuk mengalirkan air dari sumber air ke instalasi pengolahan air
yang jaraknya sangat dekat tidak perlu mengunakan system transmisi, maka
kriteria dalam menentukan jalur terpilih antara lain
Hidrologis
Ekonomis
Peralatan
D. Reservoir
Dalam perencanaan system transmisi digunakan untuk
menghubungkan sumber air baku dan reservoir.
Reservoir dibangun sebanyak 2 buah reservoir ini akan dilengkapi
dengan system pemipaan yang terdiri dari:
1. Perpipaan inlet dan outlet
2. Perpipaan Penguras dan peluap
3. Meter air pada pipa outlet
Di lokasi rencana reservoir akan dibangun bangunan pelengkap
diantaranya adalah gudang kaporit, dan system pengolahan clorinasi. Untuk
keperluan desinfektan sebelum didistribusikan ke pelanggan
2.6.2. Reservoir
Reservoir adalah bagian yang sangat penting dari sistem distribusi. Daerah
distribusi yang luas biasanya menggunakan lebih dari satu reservoir. Reservoir
biasanya berupa ground reservoir dan elevated reservoir. Reservoir yang
digunakan dalam rencana disesuaikan dengan kondisi topografi dari daerah
layanan. Untuk daerah layanan yang lebih tinggi, digunakan pompa untuk
mengalirkan air dari sumber menuju ke reservoir dengan elevasi lebih tinggi dari
daerah layanan, baru kemudian dialirkan secara gravitasi. Kapasitas tersebut
digunakan untuk mengaliri daerah layanan pada saat pemakaian jam-jam puncak.
(Zwan,1989)
2.6.3. Sistem Distribusi
Berdasarkan keadaan daerah maka penyaluran air dari sumber air
baku menuju reservoir dan dari reservoir menuju ke konsumen adalah dengan
sistem Pompa.
Sistem penyediaan air dengan pompa dapat dilakukan dengan
reservoir additional pada sistem distribusi. Secara umum, sistem pompa
dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas biasanya lebih diandalkan.
Penyimpanan air di tangki layanan digunakan sebagai cadangan untuk
kebakaran, kebocoran atau jika terjadi kekuatan pada pipa. Reservoir juga
digunakan untuk mengontrol tekanan pada sistem distribusi.
A. Kriteria system Distribusi
1. Secara kualitas air yang dialirkan harus tersedia dalam jumlah yang
cukup dan memenuhi kebutuhan dimanapun dan setiap saat kapanpun
2. Penurunan mutu air harus diusahakan sekecil mungkin
3. Secara kualitas, air harus sampai ke masyarakat, layanan dalam kondisi
memenuhi standar jadi air yang dialirkan sepanjang pemipaan tidak boleh
mengalami kontaminasi
4. Kebocoran dalam system pemipaan sedapat mungkin dihindarkan
5. Harus ada tekanan yang cukup agar pengaliran berjalan dengan normal
6. Jalur perpipaan harus sependek mungkin tapi mudah untuk dilakukan
perawatan dan pemeriksaan
7. Jalur pemipaan harus seefektif mungkin untuk mengurangi biaya operasi
8. Jalur yang direncanakan harus diamankan dari gangguan luar yang dapat
merusak pipa
B. Tipe system distribusi
a. Sistem Gravitasi
Prinsip dasar sistem gravitasi adalah mendesain sistem penyediaan
air minum berdasarkan kontur topografi, sehingga pada sistem ini,
distribusi air dilakukan tanpa pompa
Beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem ini adalah sebagai
berikut :
Keuntungan :
Tidak ada energi yang hilang
Masalah pengoperasian sedikit (sedikit bagian mekanik, tidak
tergantung persediaan listrik) dan biaya pemeliharaan rendah.
Tidak ada perubahan tekanan tiba-tiba
Kerugian :
Kurang fleksibel untuk ekstensi yang akan datang
Gradien kerelatifannya rendah
b. Sistem Pompa
Sistem penyediaan air dengan pompa dapat dilakukan dengan
reservoir additional pada sistem distribusi.
Secara umum, sistem pompa dengan kapasitas penyimpanan yang
terbatas biasanya lebih diandalkan. Penyimpanan air di tangki layanan
digunakan sebagai cadangan untuk kebakaran, kebocoran atau jika terjadi
kekuatan pada pipa. Reservoir juga digunakan untuk mengontrol tekanan
pada sistem distribusi.
c. Sistem Gabungan
Untuk sistem gabungan, kapasitas yang dibutuhkan di aliran dalam
dan luar lokasi dari unit penyimpanan biasanya ditentukan oleh topografi.
(Zwan,1989)
C. Perencanaan Sistem Distribusi
Perencanaan sistrim distribusi terdiri dari 2 sistem pokok yaitu:
1. Sub system jaringan distribusi
2. Sub system jaringan reservoir
Untuk mendistribusikan air ke suatu daerah pelayanan diperlukan
suatu system perpipaan yang mencakup daerah pelayanan tersebut. Di daerah
distribusi pipa utama dibagi menjadi pipa pipa cabang . system distribusi
berfungsi membagi air kepada konsumen dengan sambungan langsun
maupun tak langsung
Masalah pokok yang harus diperhatikan dalam system distribusi
adalah sebagai berikut:
Perpipaan distribusi
Sistem 2 oning
System pengaliran
Masalah teknis dan kerekayasaan
D. Sistem Perpipaan Distribusi
Sistem perpipaan distribusi merupakan factor yang menentukan baik
tidaknya dalam system pelayanan. Investasi system distribusi sebesar 60 –
70% dari seluruh system
1. Feeder system
Merupakan pipa induk dalam daerah distribusi, pada system feeder ini
memiliki 2 pola yaitu branch (cabang) dan ring (loop)
Jaringan distribusi pada kecamatan Sidorejo menggunakan system
branch (cabang) karena perbedaan kepadatan penduduk antara blok satu
dengan blok lainya.
System ini biasanya digunakan didaerah distribusi yang mempunyai
elevasi menurun ke satu arah,
2. Pipa pelayanan distribusi
E. Perencanaan Sistem distribusi
System distribusi penyaluran air ke konsumen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat di taraik kesimpulan bahwa:
Air bersih adalah suatu kebutuhan pokok yang dibutuhkan bagi setiap individu untuk
dapat mempertahankan hidup. Oleh karena itu permintaan air yang meningkat akibat
jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan suplai Air yang dibutuhkan
juga meningkat. Oleh sebab itu diperlukan lebih banyak lagi dibangun system
penyediaan Air bersih untuk memenuhi kebutuhan tersebut
Penyediaan air bersih di Kelurahan Kertosari dan Banyuurip menggunakan sumber
air baku mata air dari pegunungan yang dialirkan melalui pipa transmisi dan dipompa
menuju reservoir lalu dialirkan ke penduduk melalui pipa distribusi dengan bantuan
pompa.
System ini telah disesuaikan dengan keadaan jumlah penduduk, Topografi, iklim
kelurahan Banyuurip dan Kelurahan Kertosari kecamatan Temanggung kabupaten
Temanggung.
Daftar Pustaka
Ayu Fauziah, Merina 2011, Proyek Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih
Kecamatan Temanggung, Semarang
Masduqi, Ali. Teknologi Penyediaan Air bersih Pedesaan Studi Kasus Kabupaten
Mojokerto.
Masduqi Ali, Dwi Puspitorini, Strategi Penyediaan Air Bersih Desa Rawan Air BErsih
Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa timur
www.google.com
www.wikipedia.org
http://environmentalsanitation.wordpress.com/2012/11/16/permasalahan-sistem-jaringan-air-bersih-pdam-kotakabupaten/