Latar Belakang

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas menurut waktu dan tempat. Pengolahan dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup. Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh kehidupan makhluk hidup didunia. Semua makluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, termasuk manusia. Air digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan primer ini digunakan selain sebagai bahan baku yang dikonsumsi langsung ataupun digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan – kebutuhan lainya seperti mencuci, mandi dan lain – lain. Semakin pesatnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya pula kebutuhan akan air bersih. Oleh sebab itu maka system penyediaan air bersih merupakan masalah penting bila dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan untuk keperluan hidup sehari – hari mengingat ketergantungan besar manusia akan air bersih. Untuk menjaga kelanjutan pelayanan air bersih diperlukan pengelolaan yang baik didukung oleh partisipasi masyarakat baik dalam bentuk kelancaraan pembayaran, pemakaian air atau keterlibatan langsung dalam setiap tahapan kegiatan pelayanan

Transcript of Latar Belakang

Page 1: Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas menurut waktu dan tempat.

Pengolahan dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah

salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk

dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.

Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh kehidupan makhluk hidup didunia.

Semua makluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

termasuk manusia. Air digunakan sebagai bahan untuk kebutuhan primer ini digunakan

selain sebagai bahan baku yang dikonsumsi langsung ataupun digunakan sebagai bahan

untuk kebutuhan – kebutuhan lainya seperti mencuci, mandi dan lain – lain. Semakin

pesatnya perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan bertambahnya pula kebutuhan

akan air bersih. Oleh sebab itu maka system penyediaan air bersih merupakan masalah

penting bila dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan untuk keperluan hidup sehari – hari

mengingat ketergantungan besar manusia akan air bersih.

Untuk menjaga kelanjutan pelayanan air bersih diperlukan pengelolaan yang baik

didukung oleh partisipasi masyarakat baik dalam bentuk kelancaraan pembayaran,

pemakaian air atau keterlibatan langsung dalam setiap tahapan kegiatan pelayanan air bersih.

Pengelolaan yang baik dan ketertiban masyarakat menjadi pendorong keandalan system

penyediaan air bersih yang pada akhirnya meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat.

Berdasar pada hal diatas maka pada hal ini akan dibahas sebuah perencanaa system

Penyediaan Air bersih di Kelurahan Kertosari dan Banyuurip Kecamatan Temanggung

Kabupaten Temanggung.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Air Bersih?

Page 2: Latar Belakang

1.2.2 Bagaimana air yang baik dan sesuai sebagai sumber Sumber air baku yang

digunakan dalam penyediaan air bersih?

1.2.3 Bagaimana Profil Kelurahan Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten

Temanggung sebagai tempat pelaksanaan Sistem Penyediaan Air Bersih?

1.2.4 Bagaimana Kriteria Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Untuk Kelurahan

Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung?

1.2.5 Bagaiman gambaran system Transmisi dan distribusi air bersih di Kelurahan

Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung?

1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah

1.3.1 Mengetahui daerah yang akan dipasang system PAB

1.3.2 Mengetahui air yang baik bagi Sumber air Baku penyediaan air bersih

1.3.3 Mengetahui model Perencanaan Air bersih yang sesuai untuk Kelurahan

Kertosari, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung

Page 3: Latar Belakang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Air Bersih

Yang dimaksud air bersih adalah Air yang bersih dan tidak tercemar sehingga

dapat dimanfaatkan dan digunakan secara langsung dan tidak menimbulkan efek pada

kesehatan.

Air Bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan

menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah

air yang memenuhi persyaratan bagi system penyediaan air minum, dimana persyaratan

yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik,

kimia, biologis dan radiologi, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek

samping (Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990)

Persyaratan tersebut juga memperhatikan pengamanan terhadap system distribusi

air bersih dari instalasi air bersih sampai pada konsumen.

Jenis air bersih meliputi diantaranya:

a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga

b. Air yang didistribusikan melalui tangki air

c. air yang digunakan untuk produksi makanan dan minuman yang disajikan untuk

masyarakat.

Air Bersih dan air layak minum adalah dua hal yang tidak sama tapi sering di

pertukarkan. Tidak semua air bersih layak minum, tapi semua air layak minum biasanya

berasal dari air bersih.

Page 4: Latar Belakang

2.2 Profil Daerah tempat pemasangan Sistem Air Bersih

2.2.1 Gambaran umum Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsin Jawa Tengah

dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km.

kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110o23'-110o46'30"

bujur Timur dan 7o14'-7o32'35" Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2

(87.065 Ha).

Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai

berikut:

-Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupate Semarang

- Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang & Magelang

- Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang

- Di sebelah Barat berbatsn dengan Kabupaten Wonosobo.

Wilayah Kabupaten Temanggung secara geoekonomis dilalui oleh 3 jalur

pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan

Purwokerto (134 Km).

wilayah kabupaten Temanggung dibagi menjadi 20 wilayah kecamatan 1.

Temanggung; 2. Kranggan; 3. Tlogomulyo;4. Bulu; 5. Kedu; 6. Kandangan;7.

Tembarak ;8. Parakan ;9 Selopampang 10. Kaloran ;11. Pringsurat ;12. Bansari :

13. Ngadirejo ;14. Jumo;15. Kledung : 16. Gemawang;17. Candiroto :

18. Wonoboyo 19. Bejen;20. Tretep;

Page 5: Latar Belakang

Gambar Peta Kabupaten Temanggung

2.2.2 Gambaran umum Kecamatan Temanggung

Kecamatan Temanggung adalah salah satu kecamatan dari 20 kecamatan

yang ada di kabupaten temanggung. Kecamatan Temanggung Berada di

kabupaten Temanggung bagian tengah jarak kecamatan Temanggung dengan ibu

kota kabupaten ± 2 km

Kecamatan temanggung ini memiliki 25 desa / kelurahan yang secara

lengkap tercantum di bawah ini

No Kelurahan No Kelurahan12345678910111213

PurworejoMudalNampirejoLunggeMaduresoGunturKowanganJampirejoButuhGiyantiMungsenGilingsariKebonsari

141516171819202122232425

MandingTemnaggung ITemanggung IIJampirosoKertosariBanyuuripWalitelon utaraWalitelonSidorejoJurangTlogorejoJoho

Page 6: Latar Belakang

2.2.3 Gambaran umum Kelurahan Kertosari dan Banyuurip

Kelurahan Kertosari dan Banyuurip merupakan kelurahan yang ada di

Kecamatan Temanggung, Kota Temanggung.

Kelurahan Kertosari memiliki 5 RW dengan batas-batas administrasi

wilayah sebagai berikut:

Utara : Kel. Banyuurip

Selatan : Kel. Jampirejo

Barat : Kel. Jampiroso

Timur : Kel. Guntur

Kelurahan Banyuurip memiliki 4 RW dengan batas-batas administrasi

wilayah sebagai berikut:

Utara : Kel. Walitelon Selatan

Selatan : Kel. Jampiroso dan Kel. Kertosari

Barat : Kel. Jurang

Timur : Kel. Walitelon Utara

2.2.4 Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk digunakan sebagai indicator untuk melihat

kecenderungan pertumbuhan dan perkembangan penduduk di daerah wilayah

perencanaan system air bersih

Jumlah penduduk kecamatan Temanggung adalah sebagai berikut ini:

No Kelurahan Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

1 Purworejo 2211 2243 2294 2334 2337

2 Mudal 4414 4499 4588 4683 4693

3 Nampirejo 2014 2054 2095 2127 2127

4 Lungge 2090 2113 2033 2014 2011

Page 7: Latar Belakang

5 Madureso 3520 3594 3624 3675 3681

6 Guntur 1011 1024 1030 1058 1060

7 Kowangan 3787 3859 3984 4009 4005

8 Jampirejo 4502 4562 4525 4515 4507

9 Butuh 3553 3554 3560 3567 3575

10 Giyanti 3062 3112 3150 3190 3196

11 Mungseng 3160 3169 3205 3194 3195

12 Gilingsari 1113 1130 1150 1162 1164

13 Kebonsari 2727 2777 2812 2821 2836

14 Manding 3201 3255 3303 3345 3348

15 Temanggung II 4197 4163 4189 4168 4157

16 Temanggung I 4048 4037 4036 4025 4033

17 Jampiroso 3718 3727 3728 3746 3789

18 Kertosari 5122 5157 5164 5166 5154

19 Banyuurip 3696 3691 3686 3697 3698

20 Walitelon Utara 2765 2781 2835 2870 2871

21 Walitelon Selatan 3123 3157 3080 3137 3149

22 Sidorejo 4416 4517 4580 4611 4613

23 Jurang 2941 3060 3147 3223 3231

24 Tlogorejo 2858 2905 2958 3022 3033

25 Joho 1043 1062 1093 1128 1128

Page 8: Latar Belakang

Jumlah 78370 79221 79796 80476 80522

2.2.5 Klimatologi

Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya, di Kecamatan

Temanggung hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan.

Pada bulan Juni s/d September terjadi musim kemarau dan pada bulan Desember

s/d Maret terjadi musim penghujan dengan suhu udara maksimum 30ºC dan

minimum 20ºC.

2.2.6 Topografi

Luas wilayah Kecamatan Temanggung kurang lebih 3339 Ha, terdiri dari

lahan sawah dan selebihnya lahan kering. Wilayah kecamatan Temanggung

meliputi 25 desa, 140 lingkungan dusun, 137 Rukun Warga (RW), dan 585

Rukun Tetangga (RT). Dilihat dari keadaan geografis Kecamatan Temanggung

merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang cukup luas dan besar di

kabupaten Temanggung.

2.3 Sistem Sumber air Baku

2.3.1 Pertimbangan Pemilihan sumber air baku

Dalam memilih sumber air baku perlu diperhatikan pertimbangan

sebagai berikut:

a. Kualitas air baku

b. Debit / volume air baku

c. Kontinuitas air baku

d. Elevasi sumber air terhadap daerah yang akan di suplay

e. Kelayakan keuangan.

2.3.2 Sumber Air Baku yang Dapat Digunakan

Page 9: Latar Belakang

Beberapa sumber air yang dapat digunakan sebagai sebagai

penyediaan air bersih diantaranya di table berikut ini.

Sumber Kualitas Kuantitas Kontinuitas HargaAir Hujan Sedikit

terpolusi oleh polutan pencemar udara

Tidak memenuhi untuk persediaan air bersih

Tidak dapat diambil terus menerus

Murah

Air permukaan

Tidak baik karena tercemar

Mencukupi Mencukupui Relatif nahal

Air tanah Dangkal (<10m)Air tanah dalam (> 60m)

Terpolusi Relatif baik Relative cukup Re;ative mahal

Mata Air Relatif baik, Sedikit Tidak dapat diambil terus – menerus.

Murah.

2.3.3 Potensi sumber air baku yang dapat di gunakan

Air permukaan yang terdapat di Kecamatan Temanggung berupa

mata air.Mata air yang melintasi Kecamatan Temanggung adalah :

No Nama sumber

Baku

Desa yang

dilintasi

Debit produksi

(lt/dt)

Debit terpasang

(lt/dt)

1 Sunchen Ngandungrejo 6 6

2 Tuk Mulyo Pendemulyo 40 55

3 Tuk sewu Kruwisan 35 5

4 Segaran Cangga 12 10

5 Sedandang Telaap 44 32

(Sumber: PDAM Temanggung )

2.4 Persyaratan Penyediaan Air bersih

Secara umum ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam system

penyediaan air bersih. Diantaranya adalah:

Persyaratan Kualitatif

Persyaratan Kuantitatif

Page 10: Latar Belakang

Persyaratan Kontinuitatif

Mudah diperoleh oleh Konsumen

Harga Air Relatif murah

2.5 Kriteria Perancanaan Sistem Air Bersih

Dalam perhitungan Jumlah Kebutuhan air, diperlukan juga asumsi atau kriteria

dasar dalam desain system penyediaan air bersih yang dibuat. Selain mengacu pada

kriteria yang sudah ada, perlu adanya kriteria tambahan sesuai dengan kondisi daerah

perencanaan untuk melengkapi kriteria dasar. Kriteria – kriteria desain yang akan

digunakan dalam desain system penyediaan air bersih ini dapat diliat dalam tabel berikut.

Kriteria Kebutuhan Air Domestik Berdasarkan jenis kota dan Jumlah Penduduk

No Jenis Kota Jumlah Penduduk Kebutuhan Air Domestik

Rata – Rata (L/0/hari)

1

2

3

4

5

Metropolitan

Kota Besar

Kota Sedang

Kota Kecil

Kota Kecamatan

P > 1.000.0000

500.000< P <1000.000

100.000< P < 500.000

20.000 < P < 100.000

P < 20.000

190

170

150

130

100

Kriteria Perencanaan Proyek Air Bersih

No Uraian Kriteria Perencanaan

BNA IKK Pedesaan

1 Klasifikasi 20.000<P<1.000.000 3000 < P < 20.000 P < 3.000

2 Tingkat 80 % 75% 60%

3 Pelayanan

Kebutuhan Air

130 100 100

4 SR (L/a/h) 30 30 30

Page 11: Latar Belakang

HU (L/0/h) (80% : 20%) sd

(100% :0%)

(60% :40%) Sd

(100%:0%)

(50%:50%) sd

(100%:0%)

5 Perbandingan

SR:HU

15% - 30% 10% -

6 Kebutuhan Air

Non Domestik

15% - 25% 10% =

7 Daerah Pantai

Daerah

Pedalaman

1,1 – 1,5

1,6 – 2

1,1

1,6

1,1

1,6

8 Kehilangan Air 5 – 7 5-7 5 – 7

9 Factor hari Max 7 – 100 100 – 200 100 – 200

10 Faktor jam

Puncak

17 – 20%

Debit Hari max

17 – 20%

Debit Hari max

17 – 20%

Debit Hari max

11 Jumlah SR/jiwa

Jumlah Hu/jiwa

24

24

12

24

24

24

12 Lama Operasi

Pompa

Grafitasi

30

10

30

10

30

10

13 Umur Rencana

struktur

jaringan Pipa

10 – 60 Mkl 10 – 60 Mkl 10 – 60 Mkl

14 Kualitas air BM Depkes RI BM Depkes RI BM Depkes RI

Untuk merencanakan system penyediaan air bersih suatu area harus memenuhi

persyaratan bahwa air tersedia setiap saat dengan debit dan tekanan yang cukup serta

keamanan dan kualitas sesuai rencana secara umum kriteria penyediaan air bersih sebagai

berikut ini

a. Service area

b. Concumplan rate

c. System tekanan dan kecepatan aliran dalam pipa

2.6 Perencanaan Sistem Penyediaan Air bersih

Page 12: Latar Belakang

Dalam perencanaan Air bersih di Kelurahan Kerto sari dan Banyu Urip di buat S

ekema dengan Rencana sebagai berikut

2.6.1. Sistem Transmisi

A. Pemilihan Sistem Transmisi

Pipa transmisi berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber ke

reservoir dan unit pengolahan air. Debit yang mengaliri pipa transmisi ini

berasal dari debit pemakaian hari maksimum (Q peak per day).

Sesuai dengan deskripsi daerah dan profil muka tanah yang ada, serta

pertimbangan fungsional dan ekonomis untuk satu periode maka dipilih

system pemipaan yang memiliki kelebihan – kelebihan dibanding dengan

system lainya. Kelebihan transmisi dengan system pemipaan disbanding

lainya adalah:

Kecepatan tinggi akibat aliran berada dibawah tekanan

Dapat dioperasikan tanpa gangguan

Dilihat dari segi konstruksi pemasangan pipa relative lebih mudah

dibandingkan membuat saluran terbuka

B. Dasar – Dasar Perencanaan

Sumber Air

Pompa Pengolahan Air Reservoir

Distribusi

Pompa

Page 13: Latar Belakang

Didalam dasar perencanaan system transmisi ada beberapa hal yang

harus diketahui sebelum menentukan dimensi pipa antara lain adalah:

1. Debit

Desain Penyediaan Air Bersih menggunakan debit kebutuhan tertinggi

pada satu hari dalam satu tahun.

2. Kecepatan Aliran

Kecepatan aliran yang terlalu tinggi dapat merusak pipa karena gesekan

antar padatan yang terbawa aliran dengan dinding pipa. Sedang aliran

yang terlalu pelan menimbulkan endapan, aliran yang terlalu pelan

membutuhkan pipa berdiameter lebih besar sehingga investasi lebih

mahal

3. Perlengkapan Pipa

Yang dimaksud disini adalah bangunan dan perlengkapan pipa yang

diperlukan dalam system diantara lain adalah:

Gate Valve

Blow off

Air valve

Bend

C. Perencanaan Dimensi Jalur Pipa Transmisi

Untuk mengalirkan air dari sumber air ke instalasi pengolahan air

yang jaraknya sangat dekat tidak perlu mengunakan system transmisi, maka

kriteria dalam menentukan jalur terpilih antara lain

Hidrologis

Ekonomis

Peralatan

D. Reservoir

Dalam perencanaan system transmisi digunakan untuk

menghubungkan sumber air baku dan reservoir.

Page 14: Latar Belakang

Reservoir dibangun sebanyak 2 buah reservoir ini akan dilengkapi

dengan system pemipaan yang terdiri dari:

1. Perpipaan inlet dan outlet

2. Perpipaan Penguras dan peluap

3. Meter air pada pipa outlet

Di lokasi rencana reservoir akan dibangun bangunan pelengkap

diantaranya adalah gudang kaporit, dan system pengolahan clorinasi. Untuk

keperluan desinfektan sebelum didistribusikan ke pelanggan

2.6.2. Reservoir

Reservoir adalah bagian yang sangat penting dari sistem distribusi. Daerah

distribusi yang luas biasanya menggunakan lebih dari satu reservoir. Reservoir

biasanya berupa ground reservoir dan elevated reservoir. Reservoir yang

digunakan dalam rencana disesuaikan dengan kondisi topografi dari daerah

layanan. Untuk daerah layanan yang lebih tinggi, digunakan pompa untuk

mengalirkan air dari sumber menuju ke reservoir dengan elevasi lebih tinggi dari

daerah layanan, baru kemudian dialirkan secara gravitasi. Kapasitas tersebut

digunakan untuk mengaliri daerah layanan pada saat pemakaian jam-jam puncak.

(Zwan,1989)

2.6.3. Sistem Distribusi

Berdasarkan keadaan daerah maka penyaluran air dari sumber air

baku menuju reservoir dan dari reservoir menuju ke konsumen adalah dengan

sistem Pompa.

Sistem penyediaan air dengan pompa dapat dilakukan dengan

reservoir additional pada sistem distribusi. Secara umum, sistem pompa

dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas biasanya lebih diandalkan.

Penyimpanan air di tangki layanan digunakan sebagai cadangan untuk

kebakaran, kebocoran atau jika terjadi kekuatan pada pipa. Reservoir juga

digunakan untuk mengontrol tekanan pada sistem distribusi.

Page 15: Latar Belakang

A. Kriteria system Distribusi

1. Secara kualitas air yang dialirkan harus tersedia dalam jumlah yang

cukup dan memenuhi kebutuhan dimanapun dan setiap saat kapanpun

2. Penurunan mutu air harus diusahakan sekecil mungkin

3. Secara kualitas, air harus sampai ke masyarakat, layanan dalam kondisi

memenuhi standar jadi air yang dialirkan sepanjang pemipaan tidak boleh

mengalami kontaminasi

4. Kebocoran dalam system pemipaan sedapat mungkin dihindarkan

5. Harus ada tekanan yang cukup agar pengaliran berjalan dengan normal

6. Jalur perpipaan harus sependek mungkin tapi mudah untuk dilakukan

perawatan dan pemeriksaan

7. Jalur pemipaan harus seefektif mungkin untuk mengurangi biaya operasi

8. Jalur yang direncanakan harus diamankan dari gangguan luar yang dapat

merusak pipa

B. Tipe system distribusi

a. Sistem Gravitasi

Prinsip dasar sistem gravitasi adalah mendesain sistem penyediaan

air minum berdasarkan kontur topografi, sehingga pada sistem ini,

distribusi air dilakukan tanpa pompa

Beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem ini adalah sebagai

berikut :

Keuntungan :

Tidak ada energi yang hilang

Masalah pengoperasian sedikit (sedikit bagian mekanik, tidak

tergantung persediaan listrik) dan biaya pemeliharaan rendah.

Tidak ada perubahan tekanan tiba-tiba

Page 16: Latar Belakang

Kerugian :

Kurang fleksibel untuk ekstensi yang akan datang

Gradien kerelatifannya rendah

b. Sistem Pompa

Sistem penyediaan air dengan pompa dapat dilakukan dengan

reservoir additional pada sistem distribusi.

Secara umum, sistem pompa dengan kapasitas penyimpanan yang

terbatas biasanya lebih diandalkan. Penyimpanan air di tangki layanan

digunakan sebagai cadangan untuk kebakaran, kebocoran atau jika terjadi

kekuatan pada pipa. Reservoir juga digunakan untuk mengontrol tekanan

pada sistem distribusi.

c. Sistem Gabungan

Untuk sistem gabungan, kapasitas yang dibutuhkan di aliran dalam

dan luar lokasi dari unit penyimpanan biasanya ditentukan oleh topografi.

(Zwan,1989)

C. Perencanaan Sistem Distribusi

Perencanaan sistrim distribusi terdiri dari 2 sistem pokok yaitu:

1. Sub system jaringan distribusi

2. Sub system jaringan reservoir

Untuk mendistribusikan air ke suatu daerah pelayanan diperlukan

suatu system perpipaan yang mencakup daerah pelayanan tersebut. Di daerah

distribusi pipa utama dibagi menjadi pipa pipa cabang . system distribusi

berfungsi membagi air kepada konsumen dengan sambungan langsun

maupun tak langsung

Masalah pokok yang harus diperhatikan dalam system distribusi

adalah sebagai berikut:

Perpipaan distribusi

Sistem 2 oning

Page 17: Latar Belakang

System pengaliran

Masalah teknis dan kerekayasaan

D. Sistem Perpipaan Distribusi

Sistem perpipaan distribusi merupakan factor yang menentukan baik

tidaknya dalam system pelayanan. Investasi system distribusi sebesar 60 –

70% dari seluruh system

1. Feeder system

Merupakan pipa induk dalam daerah distribusi, pada system feeder ini

memiliki 2 pola yaitu branch (cabang) dan ring (loop)

Jaringan distribusi pada kecamatan Sidorejo menggunakan system

branch (cabang) karena perbedaan kepadatan penduduk antara blok satu

dengan blok lainya.

System ini biasanya digunakan didaerah distribusi yang mempunyai

elevasi menurun ke satu arah,

2. Pipa pelayanan distribusi

E. Perencanaan Sistem distribusi

System distribusi penyaluran air ke konsumen

Page 18: Latar Belakang

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat di taraik kesimpulan bahwa:

Air bersih adalah suatu kebutuhan pokok yang dibutuhkan bagi setiap individu untuk

dapat mempertahankan hidup. Oleh karena itu permintaan air yang meningkat akibat

jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan suplai Air yang dibutuhkan

juga meningkat. Oleh sebab itu diperlukan lebih banyak lagi dibangun system

penyediaan Air bersih untuk memenuhi kebutuhan tersebut

Penyediaan air bersih di Kelurahan Kertosari dan Banyuurip menggunakan sumber

air baku mata air dari pegunungan yang dialirkan melalui pipa transmisi dan dipompa

menuju reservoir lalu dialirkan ke penduduk melalui pipa distribusi dengan bantuan

pompa.

System ini telah disesuaikan dengan keadaan jumlah penduduk, Topografi, iklim

kelurahan Banyuurip dan Kelurahan Kertosari kecamatan Temanggung kabupaten

Temanggung.

Page 19: Latar Belakang

Daftar Pustaka

Ayu Fauziah, Merina 2011, Proyek Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih

Kecamatan Temanggung, Semarang

Masduqi, Ali. Teknologi Penyediaan Air bersih Pedesaan Studi Kasus Kabupaten

Mojokerto.

Masduqi Ali, Dwi Puspitorini, Strategi Penyediaan Air Bersih Desa Rawan Air BErsih

Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa timur

www.google.com

www.wikipedia.org

http://environmentalsanitation.wordpress.com/2012/11/16/permasalahan-sistem-jaringan-air-bersih-pdam-kotakabupaten/