Latar belakang

13
A. Latar belakang Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

description

latar belakang

Transcript of Latar belakang

A. Latar belakangProses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui apa pengertian/definisi dari proses sosial dan interaksi sosial,2. Dapat mengenal ciri-ciri dan tujuan dari interaksi sosial,3. Mengetahui apa-apa saja faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial,4. Dapat mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial,5. Mengenal bentuk-bentuk proses/interaksi sosial.6. Mengenal contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial.7. Mampu menganalisis contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial.A. Konsep Teori

1. Definisi Proses Sosial dan Interaksi SosialDalam membahas mengenai proses sosial dan interaksi sosial, sebelumnya perlu diketahui apa itu pengertiannya. Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian proses sosial dan interaksi sosial:a. Adham Nasution; proses sosial adalah proses kelompok-kelompok dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok manusia atau orang perorangan mengadakan hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian sikap/tindakan manusia (human actions) yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.b. Abu Ahmadi; Dengan proses sosial dimaksudkan cara-cara interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat diamati apabila perubahan-perubahan mengganggu cara hidup yang telah ada. Dengan konsep interaksi sosial, ia memberikan batasan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara individu dan golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dan di dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya.c. Soerdjono Dirdjosisworo; mengartikan proses sosial sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Ia kemudian memperinci pengertian rumusan ini sebagai berikut:1) Pengaruh timbal balik sebagai akibat hubungan timbal balik antara individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok mengenai berbagai aspek kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.2) Berbagai segi kehidupan tersebut adalah penerapan aspek-aspek utama dalam kehidupan sosial yang mewarnai bahkan menentukan perkembangan dalam kehidupan bersama.Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.d. Roucek dan Warren; Interaksi adalah suatu proses melalui tindak balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tindak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, yang mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.e. Gillin dan Gillin; proses-proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.f. Robert M.Z.; mengemukakan Definisi perubahan sosial yaitu proses dimana dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

3. Faktor-Faktor yang Mendasari Proses Terbentuknya Interaksi Sosiala. Faktor InternalAdapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut:1) Dorongan untuk meneruskan keturunan2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan3) Dorongan untuk mempertahankan kehidupan4) Dorongan untuk berkomunikasi

b. Faktor EksternalTerdiri dari:1) Faktor ImitasiYaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya. Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.2) Faktor SugestiAdalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.3) Faktor IdentifikasiAdalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.4) Faktor SimpatiYaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.5) Faktor MotivasiYaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa. Contohnya: motivasi dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.6) Faktor EmpatiFaktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam (intens).

2. Proses-proses yang Disosiatif

a. Persaingan (Competition)Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lain. Persaingan ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:1) Persaingan Pribadi, adalah persaingan yang berlangsung antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok secara langsung.2) Persaingan Kelompok, adalah persaingan yang berlangsung antara kelompok dengan kelompok.Persaingan biasanya didorong oleh hal-hal seperti mendapatkan status sosial, memperoleh jodoh, mendapatkan kekuasaan, mendapatkan nama baik, mendapatkan kekayaan, karena perbedaan agama dan lain-lain.

b. Kontraversi (Competition)Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan antara pertikaian dan juga merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu.Bentuk-bentuk kontraversi antara lain adalah sebagai berikut:1) Perbuatan penolakan, perlawanan, dan lain-lain.2) Menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum.3) Melakukan penghasutan.4) Berkhianat.5) Mengejutkan lawan, dan lain-lain.

c. Pertikaian atau Pertentangan (Conflict)Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif, artinya di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya.Menurut Soedjono, pertikaian adalah suatu bentuk dalam interelasi sosial dimana terjadi usaha-usaha pihak yang satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain, atau berusaha mengenyahkan yang lain menjadi rivalnya.Meskipun demikian, pertikaian tidak selamanya disertai kekerasan, bahkan ada pertikaian yang berbentuk lunak dan mudah untuk dikendalikan, misalnya pertentangan antara orang-orang dalam seminar, dimana perbedaan pendapat bisa diselesaikan secara ilmiah, atau sekurang-kurangnya tidak emosional.Adapun sebab-sebab yang menimbulkan pertentangan adalah sebagai berikut:1) Perbedaan antara individu-individu2) Perbedaan kebudayaan3) Perbedaan kepentingan4) Perubahan sosialPertentangan mempunyai bentuk-bentuk antara lain seperti berikut:1) Pertentangan pribadi2) Pertentangan Rasial3) Pertentangan antara kelas-kelas sosial4) Pertentangan politik5) Pertentangan yang bersifat internasional

Dari bentuk-bentuk pertentangan tersebut akan mengakibatkan dampak-dampak seperti berikut:1) Bertambahnya solidaritas in-group2) Akan goyah dan retaknya persatuan apabila terjadi pertentangan antara golongan-golongan dalam satu kelompok3) Perubahan kepribadian para individu4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak

B. PemaparanSetelah mengemukakan konsep-konsep teori yang dijelaskan sebelumnya, selanjutnya dapat kami paparkan sebuah contoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial dan mencoba untuk menganalisis kasus tersebut.1. Contoh KasusContoh kasus yang berhubungan dengan interaksi sosial yang akan disajikan ini dikutip dari wap.vivanews.com Jumat, 26 November 2010 pukul 17.18 WIB. Berikut ini adalah pemaparannya:

Gara-gara Ayam, 4 Tewas di LampungEmpat warga tewas dalam bentrok antar warga di Lampung yang terjadi pada Kamis, 25 November 2010. Konflik yang melibatkan warga Kampung Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung dengan Kampung Pematang Panggang, Kabupaten Oki, Sumatera Selatan itu dilatar belakangi pencurian ayam.Keempat warga yang tewas adalah Sulisanto dan Hasan bin Bagus Ise yang merupakan warga Rejobinangun, Suwarno alias Gano, dan Tumijan warga Wirabangun. Setidaknya dua warga lain harus dirawat karena terluka.Kapolda Lampung, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishaq, mengatakan peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB. Bentrok berawal saat dua orang hendak mencuri ayam di Kampung Wirabangun untuk diadu.Mereka dipergoki warga Wirabangun. Karena ketahuan, para pelaku melarikan diri ke arah PT SIP. Salah satu pelaku berinisial H dibacok warga. Oleh warga, pelaku dibacok dan ditemukan terkapar di kebun sawit, kata kata Sulistyo Ishaq, Jumat, 26 November 2010.Sementara itu, pelaku lain berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang. Dia lalu memberitahukan kejadian itu kepada keluarga H. Sehingga masyarakat Pematang Panggang Kabupaten Oki langsung menyerang balik warga Wirabangun, kata Sulis.Tak hanya memakan korban jiwa dan luka, bentrokan itu setidaknya mengakibatkan 10 rumah rusak, 1 rumah dibakar, dan 2 sepeda motor hangus.Sulistyo mengatakan polisi telah berhasil mengendalikan keadaan. Tak kurang, satu peleton Brimob diturunkan ke lokasi kejadian. Tokoh masyarakat juga diberdayakan agar masyarakat saling menahan diri, kata dia.

2. Analisis Contoh KasusDari contoh kasus yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dilakukan berupa analisa-analisa sebagai berikut:a. Pola HubunganDapat dengan jelas diketahui bahwa interaksi sosial yang terdapat pada contoh kasus tersebut memiliki pola hubungan antara kelompok dengan kelompok, yaitu antara warga Kampung Wirabangun dengan warga Kampung Pematang Panggang.

b. Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi SosialFaktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh kasus tersebut dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor tersebut adalah berupa Faktor Sugesti (Suggestion), yaitu pada saat pelaku yang berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang lalu memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarga pelaku berinisial H yang tewas, sehingga masyarakat Pematang Panggang langsung menyerang balik warga Wirabangun. Dari hal tersebut dapat dilihat adanya pengaruh yang diberikan si pelaku terhadap warga Pematang Panggang sehingga warga menuruti begitu saja penyampaian si pelaku dan langsung menyerang balik warga Wirabangun tanpa berpikir secara kritis dan rasional terlebih dahulu.

c. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang TerjadiBentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi yang terdapat dalam contoh kasus tersebut bila dianalisa sebagian besar merupakan proses sosial yang disosiatif, namun ada juga bagian proses sosial yang sifatnya asosiasi, antara lain adalah sebagai berikut:1) Proses DisosiatifAdanya bentuk interaksi sosial yang berupa kontravensi (Contravention) dan Pertikaian (Conflict), diantaranya seperti berikut:- Perbuatan mencuri yang dilakukan oleh si pelaku- Pelaku yang dibacok oleh warga saat tertangkap melakukan pencurian- Penyampaian kabar yang tak sedap dari si pelaku yang berhasil melarikan diri tentang pembunuhan terhadap pelaku yang berinisial H kepada keluarganya- Puncak dari kontravensi tersebut adalah bentrokan antara warga Pematang Panggang dengan warga Wirabangun

2) Proses AsosiatifDalam contoh kasus tersebut juga timbul proses sosial yang bersifat asosiasi, diantaranya sebagai berikut:- Pengendalian keadaan oleh polisi- Berperannya tokoh masyarakat agar masyarakat dapat saling menahan diri

Dari bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut timbul akibat-akibat buruk antara lain:1) Jatuhnya korban manusia, yang tewas maupun luka-luka2) Hancurnya harta benda berupa rumah-rumah dan sepeda motor yang rusak

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanDari penjelasan-penjelasan dan pemaparan yang telah disebutkan sebelumnya dapat diamati apabila sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat, interaksi sosial akan berlangsung secara baik. Sebaliknya, apabila interaksi sosial tidak dilakukan sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat maka interaksi sosial akan berlangsung kurang baik bahkan bisa saja sangat buruk.

Anonim a.http://tugastugas.tumblr.com/post/36506215260/softskill-makalah-proses-sosial-dan-interaksi-sosial . 23 oktober 2013.17.52.45