latar belakang

8
ANALISIS PUSHOVER STRUKTUR RANGKA BRESING EKSENTRIK V- TERBALIK DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRESING Oleh: I Gede Agus Krisnhawa Putra NIM : 1104105075 JURUSAN TEKNIK SIPIL

description

Proposal

Transcript of latar belakang

ANALISIS PUSHOVER STRUKTUR RANGKA BRESING EKSENTRIK V-TERBALIK DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRESING

Oleh:I Gede Agus Krisnhawa PutraNIM : 1104105075

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS UDAYANA2014ANALISIS PUSHOVER STRUKTUR RANGKA BRESING EKSENTRIK V-TERBALIK DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRESING

1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan Negara dengan tingkat resiko gempa yang tinggi. karena, terletak pada daerah pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Australia yang bergerak ke arah utara, lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut, dan lempeng Eurasia. Pembangunan gedung di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa. Perubahan yang dimaksud ialah bentuk gedung yang berubah dari yang dulu bentuknya melebar tetapi sekarang bentuk gedung direncanakan dengan bertingkat. Ini disebabkan karena adanya lahan yang semakin menyempit. Gedung yang tinggi sangat rawan terhadap gempa atau gaya lateral sehingga deformasi yang dihasilkan akan semakin besar. Oleh karena itu, alternatif bahan utama yang sering digunakan untuk gedung tinggi ialah struktur baja.Struktur baja mempunyai kekuatan yang tinggi serta dapat mengurangi ukuran struktur dan berat sendiri struktur, mempunyai keawetan dan keseragaman yang tinggi dibandingkan dengan beton, mempunyai sifat elastis, mempunyai daktilitas yang cukup tinggi karena suatu batang baja menerima tegangan tarik yang tinggi yang akan mengalami regangan tarik cukup besar sebelum terjadi keruntuhan. Keunggulan yang lain yaitu kemudahan penyambung antar elemen yang satu dengan yang lainnya menggunakan alat sambung las atau baut, dan kecepatan pelaksanaan konstruksi yang mengakibatkan sifat mekanis baja lebih unggul dari material beton (Setiawan, 2008). Oleh karena itu perencanaan struktur gedung dengan bahan utama baja sudah banyak digunakan di Indonesia. Salah satu bentuk struktur yang mampu menahan gaya lateral akibat gempa pada gedung tinggi, adalah penambahan pengaku lateral (bracing) pada elemen struktur rangka portal. Pengaku yang diterapkan pada struktur akan menambah kekakuan struktur sehingga meminimalisir deformasi yang diakibatkan oleh gaya lateral berupa gempa. Sistem struktur dengan pengaku ini dikenal dengan Sistem Rangka Bresing (SRB) yang bagiannya yaitu Sistem Rangka Bresing Konsentrik (SRBK) dan Sistem Rangka Bresing Eksentrik (SRBE). Sistem rangka bresing eksentrik ini ada beberapa tipe yang sering digunakan ialah tipe Z, X, V, V-terbalik, dan K. Sistem struktur dengan bresing eksentrik merupakan sistem struktur pemikul beban gempa yang baik dalam hal kekuatan, kinerja yang baik, daktilitas, maupun disipasi energi. Elemen yang memegang peranan penting pada SRBE adalah elemen link yang berfungsi menyerap energi gempa melalui mekanisme leleh, yang dapat berupa leleh geser atau leleh lentur. Link merupakan elemen struktur yang direncanakan untuk berperilaku inelastis serta mampu untuk berdeformasi plastis yang besar, karena memikul momen lentur dan geser yang paling besar di antara komponen struktur lainnya. Deformasi inelastis yang dialami link dapat berupa deformasi lentur atau geser, dan ditunjukkan dengan besarnya sudut rotasi plastis yang terbentuk di antara sumbu balok dan sumbu link. Penelitian tentang analisis pushover SRBE v-terbalik dengan panjang link bervariasi menunjukkan bahwa struktur SRBE dengan link sepanjang 0.3 m memiliki kinerja yang paling baik jika dibandingkan dengan SRBK (Dwitama, 2013). Namun demikian perlu dicermati juga perilaku dan kinerja struktur jika penempatan bresing divariasikan. Karena belum tentu memenuhi kinerja struktur yang diharapkan. Dalam studi ini, dikaji perilaku dari SRBE pada gedung dengan kelas situs D. Gedung dimodel dengan ketinggian 10 lantai, dimana tinggi antar lantainya sebesar 4 m, dengan panjang balok yang sama dan panjang link tetap 0.3 m. Sedangkan untuk penempatan bresing divariasikan. Sebagai pembanding, dimodelkan juga Struktur Rangka Pemikul Momen (SRPM).Untuk dapat mengevaluasi kinerja struktur tersebut harus dilakukan kajian dengan analisis terlebih dahulu yaitu dengan analisis statik non linier atau lebih dikenla dengan analisis pushover . Analisis statik nonlinier pushover merupakan perencanaan yang berbasis performance based design yang artinya memanfaatkan teknik analisis non linier berbasis komputer untuk mengetahui perilaku inelastik suatu struktur dari berbagai macam intensitas gempa sehingga dapat diketahui kinerjanya sampai dengan kondisi kritis. Analisis kinerja dilakukan dengan bantuan SAP2000.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:1. Bagaimanakah perilaku struktur yang dirancang sebagai SRPM dan SRBE dengan variasi penempatan bresing2. Bagaimanakah perbandingan kinerja struktur pada SRPM dan SRBE dengan variasi penempatan bresing

1.3. Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah:1. Mengetahui perilaku struktur yang dirancang sebagai SRPM dan SRBE dengan variasi penempatan bresing.2. Mengetahui perbandingan kinerja struktur pada SRPM dan SRBE dengan variasi penempatan bresing.

1.4. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang ingin dicapai adalah agar diperoleh data mengenai perilaku dan kinerja SRBE dengan variasi penempatan bresing untuk gedung 10 lantai, sehingga nantinya didapat penempatan bresing yang paling efektif untuk pembebanan lateral yang lebih tinggi, dimana hal tersebut akan sangat berguna untuk referensi perencanaan pada kondisi di lapangan.

1.5. Batasan MasalahAgar ruang lingkup permasalahan tidak terlalu luas, maka diambil beberapa batasan masalah sebagai berikut:1. Ditinjau satu tipe bresing, yaitu tipe bresing eksentris V-terbalik dengan sambungan fleksibel,2. Perhitungan pondasi tidak ditinjau,3. Panjang link yang digunakan 0.3 m,4. Tinggi antar lantai bangunan yang ditinjau ialah sebesar 4 m,5. Tidak meninjau pengaruh komposit pelat beton dengan balok baja.

1.6. Metode Pemecahan MasalahPada penelitian ini membandingkan hasil analisis non linier pushover pada struktur dengan sistem rangka bresing eksentrik (SRBE) V-Terbalik dengan variasi penempatan bresing serta sistem rangka pemikul momen (SRPM) sebagai pembanding. Pada SRBE panjang link yang digunakan adalah sebesar 0.3 m dengan variasi penempatan bresing. Sehingga nantinya akan dibuat 5 buah model struktur dengan menggunakan bantuan program SAP2000. Setelah memodelkan rangka dan distribusi pembebanan yang terjadi maka harus dikontrol rasio tegangan dan simpangan. Setelah itu dilakukan analisis pushover untuk mengetahui perilaku dan kinerja struktur yang ditinjau.

DAFTAR PUSTAKA

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana. 2012. Manual Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek (KP) Dan Tugas Akhir (TA).Dwitama, A. 2013. Analisis Pushover Struktur Rangka Bresing V-Terbalik Eksentris Dengan Panjang Link Bervariasi. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana, 2013).Angga Pradhana, A. 2014. Analisis Perilaku Dan Kinerja Struktur Rangka Bresing Eksentris V-Terbalik Dengan L/H Bervariasi. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana, 2014).Setiawan, A. 2008. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (berdasarkan SNI 03-1726-2002). Semarang: PT. Erlangga.