Latar Belakang

15
 Latar Belakang A. Pembelian JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau  penggunaan. Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas  pembelian dengan cara: 1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-sumber yang dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.  2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.  3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.  4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.  5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.  Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:  1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.  2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.  3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya tidak langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.  4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara individual 5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.  B. Produksi JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.  Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:  1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun kerja) atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).  2. Mengurangi atau meniadakan “  Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu nol).  3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasn ya untuk mengurangi biaya setup mesin- mesin pada setiap tahapan pengolahan produk ( workstation). 4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.  Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam  bidang: 1.  Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan  2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai  3. Waktu perpindahan 4. Tenaga kerja langsung dan tidak langsung  

Transcript of Latar Belakang

Page 1: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 1/15

Latar Belakang 

A. Pembelian JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian

rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. 

Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas

 pembelian dengan cara: 

1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-sumber yang

dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya. 

2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. 

3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan. 

4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah. 

5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu. 

Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya

dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.  

2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya. 

3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya tidak 

langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.  

4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara

individual 

5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.  

B. Produksi JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat

waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya

atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan. 

Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara: 

1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun kerja)

atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol). 

2. Mengurangi atau meniadakan “ Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu

nol). 

3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup mesin-

mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation). 

4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang

tidak bernilai tambah dapat dieliminasi. 

Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam

 bidang: 

1.  Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan 

2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai 

3. Waktu perpindahan 

4. Tenaga kerja langsung dan tidak langsung 

Page 2: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 2/15

5. Ruangan pabrik  

6. Biaya mutu 

7. Pembelian bahan 

Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan

manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut: 

1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan 

2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak langsung 

3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan

overhead pabrik secara individual 

4. Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets” 

2. Pemanufakturan JIT dan Penentuan Biaya Produk  

Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yang

ditemui dalam pemanufakturan tradisional.Penggunaan sistem pemanufakturan JITmempunyai dampak pada: 

1. Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya. 

2. Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk. 

3. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa) 

4. Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.  

5.  Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.  

2.1. JIT Dibandingkan dengan Pemanufakturan Tradisional. 

Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan ( Demand-Pull ). Tujuan

 pemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan

hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan). Beberapa perbedaan pemanufakturan

JIT dengan Tradisional meliputi: 

a. Persediaan Rendah 

 b. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja Interdisipliner  

c. Filosofi TQC (Total Quality Control ) 

2.2. JIT dan Ketertelusuran Biaya Overhead 

Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersamauntuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk 

tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel, tanaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas

 jasa yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT. 

2.3. Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT  

Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya

langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk). 

Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah

sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, dapat

menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit. 

Page 3: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 3/15

2.4. JIT dan Alokasi Biaya Pusat Jasa 

Dalam manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan dukungan

 pada berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak jasa

didesentralisasikan.Hal ini dicapai dengan membebankan pekerja dengan keahlian khusus

secara langsung ke lini produk dan melatih tenaga kerja langsung yang ada dalam sel-sel

untuk melaksanakan aktivitas jasa yang semula dilakukan oleh tenaga kerja tidak langsung. 

2.5. Pengaruh JIT pada Biaya Tenaga Kerja Langsung 

Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja

langsung tradisional dikurangi secara signifikan.Oleh sebab itu ada dua akibat:  

1. Persentasi biaya tenaga kerja langsung dibandingkan total biaya produksi menjadi berkurang 

2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap. 

2.6. Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan 

Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka

 penilaian persediaan. Jika terdapat persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai, dan

 penilaiannya mengikuti aturan-aturan tertentu untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam JIT

diusahakan persediaan nol (atau paling tidak pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga

 penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan.Dalam JIT,

keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial.

Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan

misalnya: (a) penetapan harga jual berdasar cost-plus, (b) analisis trend biaya, (c) analisis

 profitabilitas lini produk, (d) perbandingan dengan biaya para pesaing, (e) keputusan

membeli atau membuat sendiri, dsb. 

2.7. Pengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan 

Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan harus

memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.Selanjutnya, sel-sel

 pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang. 

Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan

 perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya

dapat dikelompokkan pada level selular. lagi pula, karena ukuran lot sekarang lebih sangatkecil,maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan untuk setiap

 pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok proses. 

2.8. Penentuan Harga Pokok Proses dan JIT 

Dalam metode proses, perhitungan biaya per unit akan menjadi lebih rumit karena

adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT, diusahakan persediaan

nol, sehingga penghitungan unit ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak perlu

menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah pada

 penyederhanaan.  

2.9. JIT dan Otomasi

Page 4: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 4/15

  Sejak sistem JIT digunakan, biasanya hanya menunjukkan kemungkinan otomasi

dalam beberapa hal. Karena tidaklah umum bagi perusahaan yang menggunakan JIT untuk 

mengikutinya dengan pemilikan teknologi pemenufakturan maju. Otomasi perusahaan

untuk : (a) menaikkan kapasitas produksi, (b) menaikkan efisiensi, (c) meningkatkan mutu

dan pelayanan, (d) menurukan waktu pengolahan, (e) meningkatkan keluaran. 

Otomasi meningkatkan kemampuan untuk menelusuri biaya pada berbagai produk 

secara individual. sebagai contoh sel-sel FMS, merupakan rekan terotomasi dari sel-sel

 pemanufakturan JIT. Jadi. beberapa biaya yang merupakan biaya yang tidak langsung dalam

lingkungan tradisional sekarang menjadi biaya langsung.  

 Summary ”JIT” 

JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam

manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada

 permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan

hanya sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dankemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .  

Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk 

menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.

Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan

cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.  

 Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu 

1. menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.  

2. memproduksi dengan jumlah kecil 

3. menghilangkan pemborodan 

4. memperbaiki aliran produksi 5. menyempurnakan kualitas produk  

6. orang-orang yang tanggap 

7. menghilangkan ketidakpastian 

8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang. 

Persyaratan-persyaratan JIT 

Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemerapan JIT: 

1. Organisasi Pabrik  

Pabrik dengan sisitem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk. Semua

 proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi. 

2. Pelatihan/Tim/keterampilan JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan system

tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahanyang

dilakukan dari system tradisional dan bagaimana cara kerja JIT  

• Membentuk Aliran/Penyederhanaan 

Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk membentuk 

aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal.  

• Kanbal Pull System 

Kanbal merupakan system manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu kanbal

memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan: 

1. Jangan mengirim produk rusak ke prosess berikutnya. 2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,  

Page 5: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 5/15

3. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya 

4. Meratakan beban produksi 

5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning 

6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.  

3. Visibiltas/ pengendalian visual 

Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan system visual. Melacaknya apa

yang terjadi dalam system tradisional sulit dilakukan karena para karyawan mondar-mandir 

mengurus kelebihan barang dalam prosess dan banyak rute produksi yang saling bersilangan.  

4. Eliminasi Kemacetan 

Untuk menghapus kemcetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi, perlu

dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini terdiri dari

 berabagi departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan departemen lainnya

yang relevan. 

5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup  

Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil.Pendekatan ini pendekatan ini esuai bila nesin-mesin digunakan untuk menghasilkan berbagai

 bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan proses berikutnya dalam tahap

 produksi. 

6. Total Productive Maintance 

TPM merupakan suatu keharusan dalam sisitem JIT. Mesi-mesin membersihkan dan diberi

 pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin tersebut.  

7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan Berkesinambungan. 

Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam

 pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja sesuai

dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIt tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus bekerja dengan prima.  

Startegi Penerapan Just In Time 

Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain: 

Startegi Penerapan pembelian Just In Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak 

terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan.

Tanpa ada komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah system,

yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak jangka panjang

dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk jangka panjang,

selanjutnya barang akan dating sesuai kebutuhan atau proses produksi perubahan kita.  Startegi penerapan Just In Time dalam system produksi. Penemuan system produksi

yang tepa, yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan

 pelanggan dengan menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini produksi

yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam barang, sehingga semua

kebutuhanpelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut

dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan sebagainya. 

JIT bukan hany sekedar metode pengedalian persediaan, tetapi juga merupakan

system produksi system produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas.  

Page 6: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 6/15

Keuntungan JIT antar lain 

1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan biaya ini akan

membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih fokus untuk perbaikan pada

 bidang lainnya. 

2. Aliaran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan fokus pada

daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.  

3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.  

4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten. 

5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer. 

6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis akan fokus

 pada turn over. 

PEMBAHASAN 

Dalam menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan menajamnya persaingantelah mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untuk merampingkan kegiatan usaha

mereka dan mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan

keputusan. Oleh karena itu muncullah ide Just In Time (JIT) yang hanya memproduksi

apabila ada permintaan. Akibatnya pemborosan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu

 berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Tujuan utama JIT adalah

untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha

 pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. 

Prinsip dasar JIT adalah meningkatkan kemampuan secara terus-menerus untuk 

merespon perubahan dengan meminimisasi pemborosan. Ada empat aspek pokok dalam

sistim JIT yaitu : 

  Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah

terhadap produk. 

  Komitmen terhadap kualitas prima. 

  Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi. 

  Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas yang

memberikan nilai tambah. 

 Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenapsumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas

dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi

 pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan

mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen b

lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan

 perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga

kerja, ruang dan waktu produksi. 

Perusahaan-perusahaan pabrikasi menyimpan tiga jenis persediaan : bahan baku,

 barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan-persediaan ini dirancang untuk bertindak 

sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan perusahaan tetap dapat berjalan muluskendatipun para pemasok terlambat melakukan pengiriman atau bilamana sebuah departemen

Page 7: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 7/15

tidak mampu beroperasi selama beberapa waktu karena sesuatu atau hal lainnya. Persediaan-

 persediaan ini dirancang untuk bertindak sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan

 perusahaan tetap dapat berjalan mulus kendatipun para pemasok terlambat melakukan

 pengiriman atau bilamana sebuah departemen tidak mampu beroperasi selama beberapa

waktu karena sesuatu atau hal lainnya.  

 Namun penyimpanan persediaan-persediaan itu sudah barang tentu memakan biaya

 besar. Sistem Just In Time merupakan upaya untuk mengurangi atau menghilangkan

 persedian. Perusahaan yang mengadopsi system Just In Time ke proses produksinya mestilah

merancang kembali fasilitas - fasilitas pabrikasinya dan kejadian - kejadian yang memicu

 proses Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam system

tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi

 berdasarkan permintaan yang sesungguhnya.  

Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang memproduksi apabila ada

 permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses

 berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut

menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk 

meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha

 pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. 

Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan

 barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwa proses atau orang yang

membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu pengerjaan ulang atau menjadi bahan

sisa. Sistim JIT menghapus kebutuhan akan persediaan karena tidak ada produksi sampai

 barang akan dijual. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempunyai pesanan terus

menerus agar dapat berproduksi. Dalam system JIT menerapkan untuk membeli barang hanya dalam kuantitas yang

dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar 

 bersedia mengirimkan barang yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya

 persediaan di gudang. Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur 

 produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur 

 produ ksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak 

adanya persediaan. 

Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing

dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikan kualitas mutunya.

Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dandengan kualitas yang bermutu tinggi. Karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan

 pelanggan terhadap perusahaan produksi. Jika pelanggan senang maka ia akan sering

melakukn pesanan terhadap perusahaan produksi dan sebaliknya jika pelanggan tidak puas

maka pelanggan akan memilih ke perusahaan produksi lainnya.  

Page 8: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 8/15

 

JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk 

menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.

Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan

cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui

 produk. Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu 

1.  menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan. 

2.  memproduksi dengan jumlah kecil 

3.  menghilangkan pemborodan 4.  memperbaiki aliran produksi 

5.  menyempurnakan kualitas produk  

6.  orang-orang yang tanggap 

7.  menghilangkan ketidakpastian 

8.   penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.

2.8 CONTOH KASUS 

Soal 1. 

Manajemen PT. Apa Aja Boleh ingin mengurangi waktu antara pesanan datang dari konsumen dan

ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi kuartal pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :

. Hari

Waktu inspeksi 0,6

Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai permulaan produksi) 28,0

Waktu proses 5,4

Page 9: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 9/15

Move time 2,0

Waktu antri 10,0

Diminta :

1.  Hitunglah throughput time!

2.  Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!

3.  Analisa !

 Jawab ;

1.  Throughput Time = Waktu Proses + Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + Waktu Gerak

+ Waktu Antri.

Throughput Time = 5.4 + 0.6 + 28.0 + 2.0 + 10.0

= 46

1.  MCE = Waktu Proses / Waktu Tenggang

MCE = 5.4 / 46 x 100%

= 11.7 %

1.  Analisa ; Maka besaran MCE mendekati 0 yang berarti tidak efisien.

Soal 2. 

Manajemen PT. Suka-Suka Kamu ingin mengurangi waktu antara pesanan datang dari konsumen dan

ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi kuartal pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :

. Hari

Waktu inspeksi 0.8

Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai permulaan produksi) 3

Waktu proses 6

Move time 1.2

Page 10: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 10/15

Waktu antri 1

Diminta :

1.  Hitunglah throughput time!

2.  Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!

3.  Analisa !

 Jawab ;

1.  Throughput Time = Waktu Proses + Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + Waktu Gerak

+ Waktu Antri.

Throughput Time = 6 + 0.8 + 2 + 1.2 + 1

= 11

1.  MCE = Waktu Proses / Waktu Tenggang

MCE = 6 / 11 x 100%

= 54.5 %

1.  Analisa : Maka besaran MCE mendekati 1 yang berarti efisien.

Tujuan strategis JIT adalah :

1.  Meningkatkan laba

2.  Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :

1.  Mengeliminasi atau mengurangi persediaan

2.  Meningkatkan mutu

3.  Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual rendah dan

laba meningkat)

4.  Memperbaiki kinerja pengiriman.

 JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :

  Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (tepat kuantitas)

Page 11: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 11/15

  Memproduksi produk bermutu tinggi

  Memproduksi produk berbiaya rendah

  Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat

  Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu

 JIT pembelian didasarkan pada konsep :

  Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksi

  Membeli barang bermutu tinggi

  Membeli barang berharga murah

  Pengiriman barang yang dibeli tepat waktu

 JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut :

1.  Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus

dieliminasi

2.  Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi

3.  Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan

4.  Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas

2.2 Elemen-elemen Kunci JIT 

1.  Tingkat persediaan yang minimal

Sistem JIT memotong biaya dengan mengurangi :

  Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku

   Jumlah penanganan bahan baku

o   Jumlah persediaan yang usang.

1.  Pembenahan Tata Letak Pabrik

1.  Arus Lini

 Jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari

penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi.

1.  Pengurangan Setup Time

Page 12: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 12/15

Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan,

memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk

mengakomodasikan produk unsure yang berbeda.

1.  Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)

TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan penerimaan komponen dan

bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang jadi.

1.  Tenaga kerja yang fleksibel

2.3 Keuntungan dan kelemahan sistem JIT 

  Keuntungan JIT

- seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien

- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.

- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.

- kertas kerja dapat lebih simple

- Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi

misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.

  Kelemahan JIT

satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika

permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan

mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.

2.4 Perbedaan Sistem JIT dan Sistem Tradisional 

Perbandingan Sistem Manajemen JIT dan Tradisional

JIT TRADISIONAL

1.  Sistem tarikan

2.  Persediaan tidak signifikan

3.  Basis pemasok sedikit

4.  Kontrak jangka panjang dengan

1.  Sistem dorongan

2.  Persediaan signifikan

3.  Basis pemasok banyak 

4.  Kontrak jangka pendek dengan pemasok 

Page 13: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 13/15

pemasok 

5.  Pemanufakturan berstruktur seluler

6.  Karyawan berkeahlian ganda

7.  Jasa terdesentralisasi

8.  Keterlibatan karyawan tinggi

9.  Gaya manajemen sebagai penyedia

fasilitas

10. Total quality control (TQC)

5.  Pemanufakturan berstruktur departemen

6.  Karyawan terspesialisasi

7.  Jasa tersentralisasi

8.  Keterlibatan karyawan rendah

9.  Gaya manajemen sebagai pemberi

perintah

10.Acceptable quality level (AQL)

1.  Sistem tarikan dibanding sistem dorongan

Sistem tarikan adalah system penentuan aktivitas-aktivitas berdasar atas permintaan konsumen, baik

konsumen internal maupun konsumen eksternal. Sebagai contoh dalam perusahaan pemanufakturan

permintaan konsumen melalui aktivitas penjualan menentukan aktivitas produksi, dan aktivitas

produksi menentukan aktivitas pembelian.

2.5 JIT Pembelian 

Pembelian JIT adalah system pembelian barang berdasar tarikan permintaan sehingga barang yang

dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi dan berharga murah. Berdasar system

tarikan, barang yang diterma dari pembelian segera digunakan untuk memenuhi permintaan pembeli

pada perusahaan dagang atau segera digunakan untuk memeniuhi permintaan produksi pada

perusahaan manufaktur. Dengan demikian barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang sehingga

tercapai persediaan nol.

 JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktifitas pembelian

dengan cara :

  Mengurangi jumlah pemasok

Bagi suatu perusahaan pengurangan jumlah pemasok dapat mengurangi waktu dan biaya bernegosiasi

dengan para pemasok.

  Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.

Pengurangan waktu dan biaya bernegosiasi dapat dilakukan karena:

   Jumlah pemasok menjadi sangat sedikit

  Kontrak pembelian jangka panjang dengan para pemasok JIT

Page 14: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 14/15

  Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan

o  Rencana pembelian yang matang adapat memberikan informasi kepada para pemasok

mengenai persyaratan mutu dan penyerahan barang.

o  Mengeliminasi aktifitas dan biaya yang tidak bernilai tambah

o  Dilakukan dengan penyediaan container yang terpasang di pabrik.

o  Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu

o  Pemilihan pemasok yang dapat menjamin ketepatan waktu, jumlah, dan mutu barang

yang dibeli dapat mengurangi waktu dan biaya untuk pemeriksaan mutu.

2.6 JIT Produksi 

Produksi JIT adalah system produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi

tepat waktu, jumlah, dan bermutu tinggi dengan biaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu

dan biaya produksi dengan cara :

1.  Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses

2.  Mengurangi atau meniadakan “LEAD TIME” (waktu tunggu) 

3.  Mengurangi atau meniadakan “setup” 

d.Menyederhanakan pengolahan produ

alam bahasa sederhanya pengertian pemborosan adalah segala sesuatu tidak memberi nilai tambah itulahpemborosan.

Ada 7 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena

1.  Over produksi ( OverProduction ) 

2. Waktu menunggu ( Waiting ) 

3. Transportasi ( Transportation ) 

4. Pemrosesan ( Process production ) 

5. Tingkat persediaan barang ( Unnecessary Inventory ) 

6. Gerak ( Unnecessary Motion ) 

7. Cacat produksi ( Defects ) 

Page 15: Latar Belakang

5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 15/15

Dalam pelaksanaan konsep JIT terdapat empat hal pokok yang harus dipenuhi :pertama, Produksi Just In Time

(JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang

diperlukan. kedua, Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak

memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. ketiga, Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah

mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. keempat, Berpikir kreatif, inovatif serta

selalu menerima masukan atau saran dari karyawan

Untuk mencapai empat konsep tersebut perlu diterapkan sistem dan metode sebagai berikut :

a. Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).

b. Metode kelancaran dan kecepatan produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.

c. Optimalisasi waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.

d. Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.

e. Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil (small group) dan sistem saran untuk meningkatkan skills tenaga

kerja.f. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan

sedangkan elemen-elemen Just In Time (JIT) adalah

  Pengurangan waktu set up

  Aliran produksi lancar (layout) 

  Produksi tanpa kerusakan mesin

  Produksi tanpa cacat

  Peranan dan support operator produksi

  Hubungan yang harmonis dengan pemasok

  Penjadwalan produksi yang stabil dan terkendali  Sistem Kanban

sumber :

http://magussudrajat.blogspot.com/2011/07/normal-0-false-false-false.html 

http://alena19.wordpress.com/2010/04/20/just-in-

time/http://www.aanhunaificeo.com/2012/02/apa-itu-konsep-just-in-time-jit.html