Latar Belakang
-
Upload
licha-feryagi-utami -
Category
Documents
-
view
187 -
download
0
Transcript of Latar Belakang
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 1/15
Latar Belakang
A. Pembelian JIT Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan.
Pembelian JIT dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktivitas
pembelian dengan cara:
1. Mengurangi jumlah pemasok sehingga perusahaan dapat mengurangi sumber-sumber yang
dicurahkan dalam negosiasi dengan pamasoknya.
2. Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
3. Memiliki pembeli atau pelanggan dengan program pembelian yang mapan.
4. Mengeliminasi atau mengurangi kegiatan dan biaya yang tidak bernilai tambah.
5. Mengurangi waktu dan biaya untuk program-program pemeriksaan mutu.
Penerapan pembelian JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya
dan manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.
2. Perubahan “cost pools” yang digunakan untuk mengumpulkan biaya.
3. Mengubah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya sehingga banyak biaya tidak
langsung dapat diubah menjadi biaya langsung.
4. Mengurangi perhitungan dan penyajian informasi mengenai selisih harga beli secara
individual
5. Mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi.
B. Produksi JIT Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat
waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya
atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara:
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses dalam setiap workstation (stasiun kerja)
atau tahapan pengolahan produk (konsep persediaan nol).
2. Mengurangi atau meniadakan “ Lead Time” (waktu tunggu) produksi (konsep waktu tunggu
nol).
3. Secara berkesinambungan berusaha sekeras-kerasnya untuk mengurangi biaya setup mesin-
mesin pada setiap tahapan pengolahan produk (workstation).
4. Menekankan pada penyederhanaan pengolahan produk sehingga aktivitas produksi yang
tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.
Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam
bidang:
1. Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan
2. Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai
3. Waktu perpindahan
4. Tenaga kerja langsung dan tidak langsung
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 2/15
5. Ruangan pabrik
6. Biaya mutu
7. Pembelian bahan
Penerapan produksi JIT dapat mempunyai pengaruh pada sistem akuntansi biaya dan
manajemen dalam beberapa cara sebagai berikut:
1. Ketertelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan
2. Mengeliminasi atau mengurangi kelompok biaya (cost pools) untuk aktivitas tidak langsung
3. Mengurangi frekuensi perhitungan dan pelaporan informasi selisih biaya tenaga kerja dan
overhead pabrik secara individual
4. Mengurangi keterincian informasi yang dicatat dalam “work tickets”
2. Pemanufakturan JIT dan Penentuan Biaya Produk
Pemanufakturan JIT menggunakan pendekatan yang lebih memusat daripada yang
ditemui dalam pemanufakturan tradisional.Penggunaan sistem pemanufakturan JITmempunyai dampak pada:
1. Meningkatkan Keterlacakan (Ketertelusuran) biaya.
2. Meningkatkan akurasi penghitungan biaya produk.
3. Mengurangi perlunya alokasi pusat biaya jasa (departemen jasa)
4. Mengubah perilaku dan relatif pentingnya biaya tenaga kerja langsung.
5. Mempengaruhi sistem penentuan harga pokok pesanan dan proses.
2.1. JIT Dibandingkan dengan Pemanufakturan Tradisional.
Pemanufakturan JIT adalah sistem tarikan permintaan ( Demand-Pull ). Tujuan
pemanufakturan JIT adalah memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan
hanya sebesar jumlah permintaan pembeli (pelanggan). Beberapa perbedaan pemanufakturan
JIT dengan Tradisional meliputi:
a. Persediaan Rendah
b. Sel-sel Pemanufakturan dan Tenaga Kerja Interdisipliner
c. Filosofi TQC (Total Quality Control )
2.2. JIT dan Ketertelusuran Biaya Overhead
Dalam lingkungan JIT, beberapa aktivitas overhead yang tadinya digunakan bersamauntuk lebih dari satu lini produk sekarang dapat ditelusuri secara langsung ke satu produk
tunggal. Manufaktur yang berbentuk sel-sel, tanaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas
jasa yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT.
2.3. Keakuratan Penentuan Biaya Produk dan JIT
Salah satu konsekuensi dari penurunan biaya tidak langsung dan kenaikan biaya
langsung adalah meningkatkan keakuratan penentuan biaya (Harga Pokok Produk).
Pemanufakturan JIT, dengan mengurangi kelompok biaya tidak langsung dan mengubah
sebagian besar dari biaya tersebut menjadi biaya langsung maupun sebaliknya, dapat
menurunkan kebutuhan penaksiran yang sulit.
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 3/15
2.4. JIT dan Alokasi Biaya Pusat Jasa
Dalam manufaktur tradisional, sentralisasi pusat-pusat jasa memberikan dukungan
pada berbagai departemen produksi. Dalam lingkungan JIT, banyak jasa
didesentralisasikan.Hal ini dicapai dengan membebankan pekerja dengan keahlian khusus
secara langsung ke lini produk dan melatih tenaga kerja langsung yang ada dalam sel-sel
untuk melaksanakan aktivitas jasa yang semula dilakukan oleh tenaga kerja tidak langsung.
2.5. Pengaruh JIT pada Biaya Tenaga Kerja Langsung
Sebagai perusahaan yang menerapkan JIT dan otomatisasi, biaya tenaga kerja
langsung tradisional dikurangi secara signifikan.Oleh sebab itu ada dua akibat:
1. Persentasi biaya tenaga kerja langsung dibandingkan total biaya produksi menjadi berkurang
2. Biaya tenaga kerja langsung berubah dari biaya variabel menjadi biaya tetap.
2.6. Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan
Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka
penilaian persediaan. Jika terdapat persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai, dan
penilaiannya mengikuti aturan-aturan tertentu untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam JIT
diusahakan persediaan nol (atau paling tidak pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga
penilaian persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan.Dalam JIT,
keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial.
Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan
misalnya: (a) penetapan harga jual berdasar cost-plus, (b) analisis trend biaya, (c) analisis
profitabilitas lini produk, (d) perbandingan dengan biaya para pesaing, (e) keputusan
membeli atau membuat sendiri, dsb.
2.7. Pengaruh JIT pada Harga Pokok Pesanan
Dalam penerapan JIT untuk penentuan order pesanan, pertama, perusahaan harus
memisahkan bisnis yang sifatnya berulang-ulang dari pesanan khusus.Selanjutnya, sel-sel
pemanufakturan dapat dibentuk untuk bisnis berulang-ulang.
Dengan mereorganisasi tata letak pemanufakturan, pesanan tidak membutuhkan
perhatian yang besar dalam mengelompokkan harga pokok produksi. Hal ini karena biaya
dapat dikelompokkan pada level selular. lagi pula, karena ukuran lot sekarang lebih sangatkecil,maka tidak praktis untuk menyusun kartu harga pokok pesanan untuk setiap
pesanan. Maka lingkungan pesanan akan menggunakan sifat sistem harga pokok proses.
2.8. Penentuan Harga Pokok Proses dan JIT
Dalam metode proses, perhitungan biaya per unit akan menjadi lebih rumit karena
adanya persediaan barang dalam proses. Dengan menggunakan JIT, diusahakan persediaan
nol, sehingga penghitungan unit ekuivalen tidak terlalu dibutuhkan, dan tidak perlu
menghitung biaya dari periode sebelumnya. JIT secara signifikan mengarah pada
penyederhanaan.
2.9. JIT dan Otomasi
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 4/15
Sejak sistem JIT digunakan, biasanya hanya menunjukkan kemungkinan otomasi
dalam beberapa hal. Karena tidaklah umum bagi perusahaan yang menggunakan JIT untuk
mengikutinya dengan pemilikan teknologi pemenufakturan maju. Otomasi perusahaan
untuk : (a) menaikkan kapasitas produksi, (b) menaikkan efisiensi, (c) meningkatkan mutu
dan pelayanan, (d) menurukan waktu pengolahan, (e) meningkatkan keluaran.
Otomasi meningkatkan kemampuan untuk menelusuri biaya pada berbagai produk
secara individual. sebagai contoh sel-sel FMS, merupakan rekan terotomasi dari sel-sel
pemanufakturan JIT. Jadi. beberapa biaya yang merupakan biaya yang tidak langsung dalam
lingkungan tradisional sekarang menjadi biaya langsung.
Summary ”JIT”
JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam
manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada
permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan
hanya sebesar kuatitas yang diminta. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dankemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .
Bila JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.
Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan
cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui produk.
Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu
1. menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.
2. memproduksi dengan jumlah kecil
3. menghilangkan pemborodan
4. memperbaiki aliran produksi 5. menyempurnakan kualitas produk
6. orang-orang yang tanggap
7. menghilangkan ketidakpastian
8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.
Persyaratan-persyaratan JIT
Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi pemerapan JIT:
1. Organisasi Pabrik
Pabrik dengan sisitem JIT berusaha untuk mengatur layout berdasarkan produk. Semua
proses yang diperlukan untuk membuat produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi.
2. Pelatihan/Tim/keterampilan JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan system
tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi perubahanyang
dilakukan dari system tradisional dan bagaimana cara kerja JIT
• Membentuk Aliran/Penyederhanaan
Idealnya suatu lini produksi yang baru dapat di setup sebagai batu ujian untuk membentuk
aliran produksi, menyeimbangkan aliran tersebut, dan memecahkan masalah awal.
• Kanbal Pull System
Kanbal merupakan system manajemen suatu pengendalian perusahaan, karena itu kanbal
memiliki beberapa aturan yang perlu diperhatikan:
1. Jangan mengirim produk rusak ke prosess berikutnya. 2. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan,
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 5/15
3. Memproduksi hanya sejumlah proses berikutnya
4. Meratakan beban produksi
5. Menaati instruktur kanban pada saat fine tuning
6. Melakukan stabilisasi dan rasionalisasi proses.
3. Visibiltas/ pengendalian visual
Salah satu kekuatan JIT adalah sistemnya yang merupakan system visual. Melacaknya apa
yang terjadi dalam system tradisional sulit dilakukan karena para karyawan mondar-mandir
mengurus kelebihan barang dalam prosess dan banyak rute produksi yang saling bersilangan.
4. Eliminasi Kemacetan
Untuk menghapus kemcetan, baik dalam fase setup maupun dalam masa produksi, perlu
dilakukan beberapa pendekatan yang melibatkan tim fungsi silang. Tim ini terdiri dari
berabagi departemen, seperti perekayasaan, manufaktur, keuangan dan departemen lainnya
yang relevan.
5. Ukuran Lot Kecil Dan Pengurangan Waktu Setup
Ukuran lot yang ideal bukan ukuran yang terbesar, tetapi ukuran lot yang terkecil.Pendekatan ini pendekatan ini esuai bila nesin-mesin digunakan untuk menghasilkan berbagai
bagian atau komponen yang berbeda yang digunakan proses berikutnya dalam tahap
produksi.
6. Total Productive Maintance
TPM merupakan suatu keharusan dalam sisitem JIT. Mesi-mesin membersihkan dan diberi
pelumas secara rutin, biasanya dilakukan oleh operator yang menjalankan mesin tersebut.
7. Kemampuan Proses, Statistical Proses Control (SPC), Dan Perbaikan Berkesinambungan.
Kemampuan proses, SPC, dan perbaikan berkesinambungan harus ada dalam
pemanufakturan JIT, karena beberapa hal: Pertama, segala sesuatu harus bekerja sesuai
dengan harapan dan mendekati sempurna. Kedua, dalam JIt tidak ada bahan cadangan untuk kemacetan perusahaan dan Ketiga, semua kondisi mesin harus bekerja dengan prima.
Startegi Penerapan Just In Time
Ada beberapa strategi dalam mengimplementasikan JIT dalam perusahaan, antara lain:
Startegi Penerapan pembelian Just In Time. Dukungan, yaitu dari semua pihak
terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelian, dan khususnya dukungan dari pimpinan.
Tanpa ada komitmen dari pinpinan tersebut JIt tidak dapat terlaksana. Mengubah system,
yaitu mengubah cara mengadakan pembelian, yaitu dengan membuat kontrak jangka panjang
dengan pemasok sehingga perusahaan cukup hanya memesan sekali untuk jangka panjang,
selanjutnya barang akan dating sesuai kebutuhan atau proses produksi perubahan kita. Startegi penerapan Just In Time dalam system produksi. Penemuan system produksi
yang tepa, yaitu dengan system tarik yang bertujuan memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan dengan menghilangkan sebanyakmungkin pemborosan. Penemuan lini produksi
yaitu dalam satu lini produksi harus dibuat bermacam-macam barang, sehingga semua
kebutuhanpelanggan yang berbeda-beda itu dapat terpenuhi. Selain itu lini produksi tersebut
dapat menghemat biaya, biaya bahan, persediaan, dan sebagainya.
JIT bukan hany sekedar metode pengedalian persediaan, tetapi juga merupakan
system produksi system produksi yang saling berkaitan dengan semua fungsi dan aktivitas.
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 6/15
Keuntungan JIT antar lain
1. Waktu set-up pada gudang dapat dikurangi. Dengan pemotongan waktu dan biaya ini akan
membuat perusahaan lebih efficient, dan perusahaan dapat lebih fokus untuk perbaikan pada
bidang lainnya.
2. Aliaran barang dari gudang ke produksi akan meningkat. Beberapa pekerja akan fokus pada
daerah pekerjaannya untuk bekerja secara cepat.
3. Pekerja yang menguasai berbagai keahlian digunakan secara lebih efisien.
4. Penjadwalan produk dan jam kerja karyawan akan lebih konsisten.
5. Adanya peningkatan hubungan dengan suplyer.
6. Persediaan selalu dipertahankan untuk menjaga produkstivitas pekerja dan bisnis akan fokus
pada turn over.
PEMBAHASAN
Dalam menangani tingginya biaya, menurunnya laba, dan menajamnya persaingantelah mengakibatkan perusahaan mencari cara-cara untuk merampingkan kegiatan usaha
mereka dan mengumpulkan lebih banyak data akurat untuk tujuan pengambilan
keputusan. Oleh karena itu muncullah ide Just In Time (JIT) yang hanya memproduksi
apabila ada permintaan. Akibatnya pemborosan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu
berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Tujuan utama JIT adalah
untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
Prinsip dasar JIT adalah meningkatkan kemampuan secara terus-menerus untuk
merespon perubahan dengan meminimisasi pemborosan. Ada empat aspek pokok dalam
sistim JIT yaitu :
Menghilangkan semua aktivitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah
terhadap produk.
Komitmen terhadap kualitas prima.
Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas yang
memberikan nilai tambah.
Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenapsumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas
dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan. Just In Time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan
mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerja sama dengan komponen-komponen b
lainnya. Tenaga kerja langsung dalam lingkungan Just In Time dipertangguh dengan
perluasan tanggung jawab yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga
kerja, ruang dan waktu produksi.
Perusahaan-perusahaan pabrikasi menyimpan tiga jenis persediaan : bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan-persediaan ini dirancang untuk bertindak
sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan perusahaan tetap dapat berjalan muluskendatipun para pemasok terlambat melakukan pengiriman atau bilamana sebuah departemen
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 7/15
tidak mampu beroperasi selama beberapa waktu karena sesuatu atau hal lainnya. Persediaan-
persediaan ini dirancang untuk bertindak sebagai penyangga sehingga kegiatan-kegiatan
perusahaan tetap dapat berjalan mulus kendatipun para pemasok terlambat melakukan
pengiriman atau bilamana sebuah departemen tidak mampu beroperasi selama beberapa
waktu karena sesuatu atau hal lainnya.
Namun penyimpanan persediaan-persediaan itu sudah barang tentu memakan biaya
besar. Sistem Just In Time merupakan upaya untuk mengurangi atau menghilangkan
persedian. Perusahaan yang mengadopsi system Just In Time ke proses produksinya mestilah
merancang kembali fasilitas - fasilitas pabrikasinya dan kejadian - kejadian yang memicu
proses Produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam system
tradisonal memiliki resiko kerugian yang lebih besar karena over produksi daripada produksi
berdasarkan permintaan yang sesungguhnya.
Oleh karena itu munculah ide Just In Time yang memproduksi apabila ada
permintaan. Suatu proses produksi hanya akan memproduksi apabila diisyaratkan oleh proses
berikutnya. Sebagai akibatnya pemborosoan dapat dihilangkan dalam skala besar, yaitu berupa perbaikan kualitas dan biaya produksi yang lebih rendah. Kedua hal tersebut
menjadikan perusahaan lebih kooperatif. Tujuan utama Just In Time adalah untuk
meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
Persediaan JIT adalah untuk sistem persediaan yang dirancang guna mendapatkan
barang secara tepat waktu. Pada persediaan JIT mensyaratkan bahwa proses atau orang yang
membuat unit-unit rusak dapat dikirim untuk menunggu pengerjaan ulang atau menjadi bahan
sisa. Sistim JIT menghapus kebutuhan akan persediaan karena tidak ada produksi sampai
barang akan dijual. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus mempunyai pesanan terus
menerus agar dapat berproduksi. Dalam system JIT menerapkan untuk membeli barang hanya dalam kuantitas yang
dibutuhkan saja. Untuk itu perusahaan harus mengikat kontrak panjang kepada pemasok agar
bersedia mengirimkan barang yang kita pesan sesering mungkin. Hal ini agar tidak adanya
persediaan di gudang. Produsi JIT adalah suatu sistem dimana tiap komponen dalam jalur
produksi menghasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya dalam jalur
produ ksi. Perusahaan harus memproduksi barang sesuai dengan jumlah pesanan agar tidak
adanya persediaan.
Pada system JIT perusahaan harus meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaing
dengan perusahaan yang lain. Untuk perusahaan harus memperhatikan kualitas mutunya.
Dalam pengiriman barang dalam JIT harus tepat waktu, sesuai dengan jumlah pesanan dandengan kualitas yang bermutu tinggi. Karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan produksi. Jika pelanggan senang maka ia akan sering
melakukn pesanan terhadap perusahaan produksi dan sebaliknya jika pelanggan tidak puas
maka pelanggan akan memilih ke perusahaan produksi lainnya.
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 8/15
JIT merupakan suatau filosofi manajemen operasi yang berusaha untuk
menghilangkan pemborosan pada semua aspek dari kegiatan-kegiatan produksi perusahaan.
Sasaran utama JIT adalah menngkatkan produktivitas system produksi atau opersi dengan
cara nenghilangkan semua macam kegiatan yang tidak menembah nilai bagi suatui
produk. Just In Time (JIT) mendasakan pada delapan kunci utama, yaitu
1. menghasilakn produk yang sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan.
2. memproduksi dengan jumlah kecil
3. menghilangkan pemborodan 4. memperbaiki aliran produksi
5. menyempurnakan kualitas produk
6. orang-orang yang tanggap
7. menghilangkan ketidakpastian
8. penekananan pada pemeliharaan jangka panjang.
2.8 CONTOH KASUS
Soal 1.
Manajemen PT. Apa Aja Boleh ingin mengurangi waktu antara pesanan datang dari konsumen dan
ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi kuartal pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :
. Hari
Waktu inspeksi 0,6
Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai permulaan produksi) 28,0
Waktu proses 5,4
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 9/15
Move time 2,0
Waktu antri 10,0
Diminta :
1. Hitunglah throughput time!
2. Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!
3. Analisa !
Jawab ;
1. Throughput Time = Waktu Proses + Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + Waktu Gerak
+ Waktu Antri.
Throughput Time = 5.4 + 0.6 + 28.0 + 2.0 + 10.0
= 46
1. MCE = Waktu Proses / Waktu Tenggang
MCE = 5.4 / 46 x 100%
= 11.7 %
1. Analisa ; Maka besaran MCE mendekati 0 yang berarti tidak efisien.
Soal 2.
Manajemen PT. Suka-Suka Kamu ingin mengurangi waktu antara pesanan datang dari konsumen dan
ketika pesanan dikirimkan . Untuk operasi kuartal pertama tahun 2010 , datanya adalah berikut ini :
. Hari
Waktu inspeksi 0.8
Waktu tunggu( sejak pesanan datang sampai permulaan produksi) 3
Waktu proses 6
Move time 1.2
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 10/15
Waktu antri 1
Diminta :
1. Hitunglah throughput time!
2. Hitunglah MCE untuk kuartal tersebut diatas!
3. Analisa !
Jawab ;
1. Throughput Time = Waktu Proses + Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + Waktu Gerak
+ Waktu Antri.
Throughput Time = 6 + 0.8 + 2 + 1.2 + 1
= 11
1. MCE = Waktu Proses / Waktu Tenggang
MCE = 6 / 11 x 100%
= 54.5 %
1. Analisa : Maka besaran MCE mendekati 1 yang berarti efisien.
Tujuan strategis JIT adalah :
1. Meningkatkan laba
2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Mengeliminasi atau mengurangi persediaan
2. Meningkatkan mutu
3. Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual rendah dan
laba meningkat)
4. Memperbaiki kinerja pengiriman.
JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :
Hanya memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (tepat kuantitas)
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 11/15
Memproduksi produk bermutu tinggi
Memproduksi produk berbiaya rendah
Memproduksi produk berdaur waktu yang tepat
Mengirimkan produk pada konsumen tepat waktu
JIT pembelian didasarkan pada konsep :
Hanya membeli sejumlah barang yang diperlukan untuk produksi
Membeli barang bermutu tinggi
Membeli barang berharga murah
Pengiriman barang yang dibeli tepat waktu
JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut :
1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus
dieliminasi
2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi
3. Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan
4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas
2.2 Elemen-elemen Kunci JIT
1. Tingkat persediaan yang minimal
Sistem JIT memotong biaya dengan mengurangi :
Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku
Jumlah penanganan bahan baku
o Jumlah persediaan yang usang.
1. Pembenahan Tata Letak Pabrik
1. Arus Lini
Jalur fisik yang dilewati oleh sebuah produk pada saat bergerak melalui proses pabrikasi dari
penerimaan bahan baku sampai ke pengiriman barang jadi.
1. Pengurangan Setup Time
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 12/15
Masa pengesetan mesin (setup time) adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah perlengkapan,
memindahkan bahan baku, dan mendapatkan formulir terkait dan bergerak cepat untuk
mengakomodasikan produk unsure yang berbeda.
1. Kendali Mutu Terpadu (Total Quality Control)
TQC berarti bahwa perusahaan tidak akan memperbolehkan penerimaan penerimaan komponen dan
bahan baku yang cacat dari para pemasok, pada BDp maupun pada barang jadi.
1. Tenaga kerja yang fleksibel
2.3 Keuntungan dan kelemahan sistem JIT
Keuntungan JIT
- seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya.
- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali.
- kertas kerja dapat lebih simple
- Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi
misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.
Kelemahan JIT
satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika
permintaan naik melebihi dari rata-rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan
mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
2.4 Perbedaan Sistem JIT dan Sistem Tradisional
Perbandingan Sistem Manajemen JIT dan Tradisional
JIT TRADISIONAL
1. Sistem tarikan
2. Persediaan tidak signifikan
3. Basis pemasok sedikit
4. Kontrak jangka panjang dengan
1. Sistem dorongan
2. Persediaan signifikan
3. Basis pemasok banyak
4. Kontrak jangka pendek dengan pemasok
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 13/15
pemasok
5. Pemanufakturan berstruktur seluler
6. Karyawan berkeahlian ganda
7. Jasa terdesentralisasi
8. Keterlibatan karyawan tinggi
9. Gaya manajemen sebagai penyedia
fasilitas
10. Total quality control (TQC)
5. Pemanufakturan berstruktur departemen
6. Karyawan terspesialisasi
7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan karyawan rendah
9. Gaya manajemen sebagai pemberi
perintah
10.Acceptable quality level (AQL)
1. Sistem tarikan dibanding sistem dorongan
Sistem tarikan adalah system penentuan aktivitas-aktivitas berdasar atas permintaan konsumen, baik
konsumen internal maupun konsumen eksternal. Sebagai contoh dalam perusahaan pemanufakturan
permintaan konsumen melalui aktivitas penjualan menentukan aktivitas produksi, dan aktivitas
produksi menentukan aktivitas pembelian.
2.5 JIT Pembelian
Pembelian JIT adalah system pembelian barang berdasar tarikan permintaan sehingga barang yang
dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi dan berharga murah. Berdasar system
tarikan, barang yang diterma dari pembelian segera digunakan untuk memenuhi permintaan pembeli
pada perusahaan dagang atau segera digunakan untuk memeniuhi permintaan produksi pada
perusahaan manufaktur. Dengan demikian barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang sehingga
tercapai persediaan nol.
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktifitas pembelian
dengan cara :
Mengurangi jumlah pemasok
Bagi suatu perusahaan pengurangan jumlah pemasok dapat mengurangi waktu dan biaya bernegosiasi
dengan para pemasok.
Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok.
Pengurangan waktu dan biaya bernegosiasi dapat dilakukan karena:
Jumlah pemasok menjadi sangat sedikit
Kontrak pembelian jangka panjang dengan para pemasok JIT
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 14/15
Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan
o Rencana pembelian yang matang adapat memberikan informasi kepada para pemasok
mengenai persyaratan mutu dan penyerahan barang.
o Mengeliminasi aktifitas dan biaya yang tidak bernilai tambah
o Dilakukan dengan penyediaan container yang terpasang di pabrik.
o Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu
o Pemilihan pemasok yang dapat menjamin ketepatan waktu, jumlah, dan mutu barang
yang dibeli dapat mengurangi waktu dan biaya untuk pemeriksaan mutu.
2.6 JIT Produksi
Produksi JIT adalah system produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi
tepat waktu, jumlah, dan bermutu tinggi dengan biaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu
dan biaya produksi dengan cara :
1. Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses
2. Mengurangi atau meniadakan “LEAD TIME” (waktu tunggu)
3. Mengurangi atau meniadakan “setup”
d.Menyederhanakan pengolahan produ
alam bahasa sederhanya pengertian pemborosan adalah segala sesuatu tidak memberi nilai tambah itulahpemborosan.
Ada 7 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena
1. Over produksi ( OverProduction )
2. Waktu menunggu ( Waiting )
3. Transportasi ( Transportation )
4. Pemrosesan ( Process production )
5. Tingkat persediaan barang ( Unnecessary Inventory )
6. Gerak ( Unnecessary Motion )
7. Cacat produksi ( Defects )
5/16/2018 Latar Belakang - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-55b07c858d7ce 15/15
Dalam pelaksanaan konsep JIT terdapat empat hal pokok yang harus dipenuhi :pertama, Produksi Just In Time
(JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang
diperlukan. kedua, Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. ketiga, Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah
mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan. keempat, Berpikir kreatif, inovatif serta
selalu menerima masukan atau saran dari karyawan
Untuk mencapai empat konsep tersebut perlu diterapkan sistem dan metode sebagai berikut :
a. Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time (JIT).
b. Metode kelancaran dan kecepatan produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan.
c. Optimalisasi waktu penyiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.
d. Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang fleksibel.
e. Aktifitas perbaikan lewat kelompok kecil (small group) dan sistem saran untuk meningkatkan skills tenaga
kerja.f. Sistem manajemen fungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan
sedangkan elemen-elemen Just In Time (JIT) adalah
Pengurangan waktu set up
Aliran produksi lancar (layout)
Produksi tanpa kerusakan mesin
Produksi tanpa cacat
Peranan dan support operator produksi
Hubungan yang harmonis dengan pemasok
Penjadwalan produksi yang stabil dan terkendali Sistem Kanban
sumber :
http://magussudrajat.blogspot.com/2011/07/normal-0-false-false-false.html
http://alena19.wordpress.com/2010/04/20/just-in-
time/http://www.aanhunaificeo.com/2012/02/apa-itu-konsep-just-in-time-jit.html