Latar belakang

25
TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR Sistem Bahan Bakar Motor Diesel Pada PEUGEOT 307 Dosen Pengampu: Rabiman, S.Pd. Oleh : NAMA : AHMAD RIADI NIM : 10006036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMAN SISWA YOGYAKARTA

description

sistem bahan bakar

Transcript of Latar belakang

Page 1: Latar belakang

TUGAS SISTEM BAHAN BAKAR

Sistem Bahan Bakar Motor Diesel Pada PEUGEOT 307

Dosen Pengampu: Rabiman, S.Pd.

Oleh :

NAMA : AHMAD RIADI

NIM : 10006036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA

TAMAN SISWA YOGYAKARTA

2013

Page 2: Latar belakang

1.1. Latar belakang

Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi pada motor diesel

putaran tinggi (1922 _ 1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk

menerapkan pompa injeksi tersebut pada motor bensin. Keberadaan Euro Emission

Regulation diprediksi akan mengubah teknologi otomotif di Indonesia. Pengaruh

yang paling besar adalah pada mesin, yaitu pengaturan pasokan bahan bakar minyak

(BBM), bukaan katup, dan kontrol udara. Untuk mengejar standar emisi gas buang

Euro IV, pabrikan mobil mengembangkan mesin dieselberteknologi canggih. Mesin

ini memakai sistem injeksi bahan bakar bertekanan tinggi yang mampu meningkatkan

proses pembakaran, sehingga gas buang pun menjadi ramah lingkungan. Seiring

dengan itu, kualitas material logam nozzel injector mengalami peningkatan pula.

Pasalnya, standar emisi Euro IV memerlukan tekanan bahan bakar 1.600 bar - 1.800

bar atau kira-kira 23.200 psi hingga 26.100 psi. Tentunya pada tekanan ini, baja

standar tidak akan tahan lama pada suhu tinggi. Baja akan mengalami kelelahan metal

atau metal fatigue yang berdampak pada tidak optimalnya kinerja mesin diesel.

Pembakaran yang sempurna membutuhkan kompresi udara sebanyak-banyaknya,

disisi lain membutuhkan tekanan penyemprotan bahan bakar yang tinggi dengan

timing (saat membuka dan lamanya) penyemprotan yang tepat. Pada sistim

konvensional hal tersebut diatas diatur secara mekanis dalam pompa injeksi dengan

governornya dan injektor yang menginjeksikan bahan bakar. Perkembangan teknologi

telah dapat memperbaharui sistem konvensional dengan sistem yang elektronik yang

lebih menjamin keakuratan untuk mendapatkan daya mesin yang optimum,

pemakaian bahan bakar yang hemat serta tingkat emisi yang rendah. Pengaturan

penginjeksian yang sangat akaurat menjamin proses pembakaran lebih sempurna

dengan tingkat emsi yang lebih rendah dibanding sistim yang konvensional.

Dengan semakin tingginya tuntutan efisiensi kinerja mesin diesel sudah mulai

menyamai mesin bensin. Kini mesin diesel tidak hanya memiliki torsi yang besar

dan hemat bahan bakar, namun juga mempunyai akselerasi yang cukup prima.

Page 3: Latar belakang

Mesin diesel pun tidak hanya dipakai oleh kendaraan truk besar, tetapi

dipergunakan pula sebagai penggerak sedan kelas mewah

1.2. Kajian Tentang Sistem Bahan Bakar Motor Diesel Pada Mobil

PEUGEOT 307

1. Jenis Sistem Bahan Bakar Yang Di Gunakan

Sistem Injeksi Common Rail (PEUGEOT 307)

Common rail direct fuel injection adalah varian sistim direct injection yang

modern pada diesel engines. Tekanan injeksi yang dihasilkan mencapai high-

pressure (1000+ bar) yang didistribusikan secara individual melalui solenoid

valve, yang dikontrol oleh cams pada camshaft. Generasi ketiga common rail saat

ini. menggunakan piezoelectric injectors untuk meningkatkan akurasi injeksinya,

dengan tekanan bahan bakar mencapai 180 MPa/1800 bar, diesel common rail

system yang dikembangkan ini telah mencapai BME Euro 6. Generasi ketiga

Common Rail dikembangkan oleh Bosch yang menghasilkan engine lebih clean,

lebih economic, lebih bertenaga dan lebih lembut. Saat ini common rail system

telah menjadi sebuah revolusi teknologi pada diesel engine technology. Robert

Bosch GmbH, Delphi Automotive Systems, Denso Corporation dan Siemens VDO

merupakan supplier utama untuk modern common rail systems ini beberapa car

makers menyebut common rail engines dengan beberapa nama. Hampir semua

European automakers telah mengaplikasikan common rail diesels ini untuk

produk mereka tidak terkecuali untuk commercial vehicles. Beberapa Japanese

manufacturers, seperti Isuzu, Toyota, Nissan dan kini Honda, telah pula

mengembangkan common rail diesel engines, bahkan Indian companies pula telah

sukses megimplementasikan technology ini. Salah satu sistim injeksi common rail

yang telah diaplikasikan pada kendaraan bermotor adalah yang digunakan oleh

Mercedes Benz (DaimlerChrysler) untuk kendaraan model 202.133/193 yang lebih

popular di Indonesia dengan Mercedes Benz C-200.

Page 4: Latar belakang

2. Komponen Sistem Bahan Bakar Common Rail (PEUGEOT 307)

a. Tangki Bahan Bakar (fuel tank)

Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan bahan

bakar, terbuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat.

Dalam tangki bahan bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk

menunjukkan jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki dan juga separator

yang berfungsi sebagai damper bila kendaraan berjalan atau berhenti secara

tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2 –

3 mm dari bagian dasar tangki, ini dimaksudkan untuk mencegah ikut

terhisapnya kotoran dan air.

b. Pemanas awal bahan bakar

Digunakan untuk memastikan bahwa bahan bakar tidak mendapat gangguan

saat musim dingin atau terjadi perbedaan suhu yang sangat ekstrim mencapai –

25 0C. Fungsinya memansakan bahan bakar menggunakan air pendingin motor

dan dinding blok motor.

c. Saringan bahan bakarFungsinya adalah untuk menyaring kotoran-kotoran yang terdapat pada

bahan bakar dengan mengalirkan bahan bakar dari luar saringan menuju

saringan bahan bakar. Bentuk filter bahan bakar terbuat dari elemen kertas

dengan rata-rata lubang pori-porinya adalah 5μm. Dalam filter bahan bakar

terdapat. Saringan bahan bakar , Saluran masuk ke saringan bahan bakar ,

Saluran keluar dari saringan bahan bakar.

d. Pompa Pembagi

Berfungsi untuk menghisap dan mengalirkan bahan bakar ke pompa

tekanan tinggi. Pompa pembagi bahan bakar (delivery pump ) mengisap bahan

bakar dari tangki melalui pemanans bahan bakar dan saringan bahan bakar dan

masuk kepompa kemudian terus melewati elektromagnetic katup shutoff terus

menuju pompa tekanan tinggi Tekanan bahan bakar saat motor distater sekitar

0.5 bar. Tekanan bahan bakar saat putaran stationer tercapai sekitar 2.5 ± 0.5

Page 5: Latar belakang

bar dan ini dicontrol oleh katup yang terdapat pada pompa pengirimnan bahan

bakar (delivery pump).

e. Shutoff electric valve (katup penutup elektrik)Berfungsi sebagai penutup dan pembuka saluran bahan bakar pada saat

digunakan. Saat katup shutoff tidak dialiri aliran listrik, bahan bakar masuk ke

pompa tegangan tinggi. Ketika selenoid armature dialiri oleh listrik,maka katup

bola tertutup. Bahan bakar disuplai oleh pompa pembagi (delivery pump)

melalui katup pembatas tekanan dan kembali ke sisi isap.

f. Pendingin bahan bakarBahan bakar yang panas datang dari katup pengatur tekanan melalui saluran

masuk terus ke pendingin bahan bakar dan masuk keruang yang basar, panas

diambil oleh permukaan Honeycomb-shaped. Bahan bakar terus melewati

saluran balik dan kembali ketangki melalui pipa. Pada waktu yang bersarnaan,

bahan bakar yang berada di ruang pendingin dipisah dari bahan bakar. Air

pendingin menglir ke saluran masuk melalui pendingin bahan bakar dan keluar

lagi melalui saluran balik Sehingga tetap menjamin tersedianya kondisi bahan

bakar yang dingin pada saat melalui pompa tekanan tinggi. Pendinginan lewat

melalui slang dari blok motor ke termostat pada penurunan temperatur

pendinginan. Dari penurunan temperatur sekitar 80oC, termostat membuka dan

pendinginan mengalir melalui penurunan temperatur pendinginan . Pendinginan

diturunkan sampai sekitar 20 0Cdan kemudian mengalir keluar ke pendinginan

bahan bakar , selanjutnya panas bahan bakar diredam dan terus keluar kejalur

utama pendinginan. Sebagai hasilnya temperatur bahan bakar diturunkan sekitar

40 0C.

g. Pompa tekanan tinggiBerfungsi memberikan tekanan yang cukup tinggi pada rail. Pompa tekanan

tinggi merupakan pompa piston radial dengan tiga piston masing-masing

pengaturan sudut 120 membangun tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi diputar

kira-kira 1,3 kali putaran poros nok. Saat tekanan rendah bahan bakar dialirkan

oleh pompa pembagi melalui saluran masuk bahan bakar ke katup throttle jika

Page 6: Latar belakang

ada udara yang masuk bersama bahan bakar melalui pembatas (Restrictor ) ke

saluran pengembali . Katup throttle membuka pada saat tekanan sekitar 0,4 bar

oleh tekanan balik pada pegas dan bahan bakar masuk ke saluran masuk bahan

bakar melalui sepanjang jalur ke masing-masing piston. Poros pengerak dengan

poros eksentris mendorong piston naik turun melawan pegas piston pada ketiga

element pompa. Kebocoran bahan bakar dari piston mengalir melalui saluran

pengembali dan ke pendinginan bahan bakar terus ke tangki bahan bakar.

Bahan bakar mengalir pada katup throttle seperti aliran balik. Saluran pembatas

pada katup hanya dibuat sebagai saluran ventilasi untuk jalur tekanan rendah.

Saat tekanan tinggi pengisian pada piston didorong kebawah oleh pegas piston.

Bahan bakar dialirkan oleh pompa pembagi kesepanjang jalur saluran

pengisian, melewati plat katup dan pegas katup kedalam silinder. Katup bola

mencegah saluran balik tekanan tinggi dari penampungannya. Membangun

tekanan tinggi pada pompa tekanan tinggi dilakukan oleh Piston saat didorong

keatas oleh nok poros eksentris dan bahan bakar dikopresikan. Plat katup

menutup volume aliran ke saluran pengisian bahan bakar. Jika tekanan bahan

bakar naik dialam silinder yang mana berada didalam jalur tekanan tinggi ,

katup bola mdr.Dbuka dan bahan bakar dipompakan kasaluran tekakan tinggi.

h. Rail

Merupakan penampung bahan bakar bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh

pompa tekanan tingggi, yang terdapat pada saluran tekanan tinggi, yang

dihubungkan pada sisi intake manifold dengan pipa-pipa injector. Rail

digunakan sebagai penyimpanan tekanan tinggi. Katup pengatur tekanan ,

sensor tekanan, pipa tekanan tinggi dan pipa saluran balik menyatu dengannya.

Rail berhubungan dengan semua nozel yang siap memberikan bahan bakar

bertekanan tinggi ke nozzle. Volume pada rail dan pipa-pipanya sekitar 35 cm3.

Dalam rail terjadi peredaman gelombang bahan bakar dimana jumlah bahan

bakar yang tersimpan sebagai peredam gelombang tekanan yang terjadi dari

hasil tekanan bahan bakar melalui pompa tekanan tinggi yang tiba-tiba, ini

Page 7: Latar belakang

terjadi selama penyemprotan bahan bakar pada nozel. Ini merubah atomnisasi

bahan bakar pada nozel di injektor dan keakuratan pengukuran jumlah

penyemprotan bahan bakar.

i. Nozzle (injector)Berfungsi sebagai pengabut bahan bakar, sehingga bahan bakar mudah

bercampur dengan udara dan sehingga memudahkan terjadinya proses

pembakaran. Besarnya jumlah injeksi bahan bakar tergantung dari lamanya

pengendalian selenoid, lamanya membuka dan menutup jarum nozzle, aliran

bahan bakar pada nozzle, membukanya jarum nozlle dan tekanan rail.

j. Pengatur tekanan bahan bakarPengaturan tekanan bahan bakar digunakan untuk menjaga agar bahan

bakar yang disupply tetap memiliki tekanan yang cukup, sehingga system

bahan bakar tetap dapat mensupply bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine

k. Katup pengatur tekanan bahan bakarKatup pengontrol tekanan bahan bakar yang terletak dibagian belakang rai

merupakan komponen yang berperan mengontrol tekanan bahan bakar pada rail

dan mempertahankan tekanan pada rail yang diatur kontrol unit motor. Tekanan

tinggi yang berada di dalam rail lebih besar dari tekanan pengisian katup bola

duduk diposisinya pada katup pengatur tekanan. Besarnya tekannan pada rail

diatur oleh katup pengatur tekanan dengan membangun medan magnet (a)

untuk menyesuaikan tekanan sesuai data dengan cara pengaturan arus lisrik.

Sehingga medan magnet akan menarik katup bola menjauhi dudukannya .

Tekanan pada rail akan berubah-berubah sebagai hasil dari pengurangan bahan

bakar saat katup bola membuka. Jumlah arus yang diberikan dikendalikan olek

kontrol unit CDI . Pengaturan pengembalian bahan bakar sepanjang aliran

pengembalian ke dalam tanki bahan bakar. Saat arus listrik tidak diberikan

katup pengatur tekan tertutup, sebab kekuatan pegas akan menekan katup bola

keposisi dudukannya (posisi semula). Saat kendaraan jalan,katup pengatur

tekanan secara terus menerus membuka, saat kendaraan di stater, posisi katup

pengatur tekan ditahan pada posisi menutup sebagai hasil dari tekanan pegas.

Page 8: Latar belakang

Saat kendaraan jalan medan magnet yang terjadi pada coil akan melawan pegas

sehingga menarik katup bola dan terjadi pembocoran bahan bakar.

l. Sensor tekananSensor tekanan rail berperan untuk memberikan imfomasi tekanan rail

kepada kontrol unit motor. Tekanan pada sistim bahan bakar yang tidak tetap

merobah posisi diaphram seabagai hasilnya tahanan elektrik juga berobah dan

perobahan ini merupakan signal yang diberikan ke kontrol unit. Sensor tekanan

rail mengukur tekanan rail dan memberikan tegangan signal akurat ke kontrol

unit . Katup pengatur tekanan dikendalikan sesuai pengaturan putaran oleh

kontrol unit sampai tekanan pada rail tercapai.

m. Sensor temperatur air pendingin

Sensor ini memiliki peran untuk mendeteksi temperatur air pendingin dan

mengirimkannya ke kontrol unit. Sensor ini memiliki konstruksi rumah plastik

dengan tahanan NTC, konektor 2 pin. Pin 1 dan 2 disambungkan ke kontrol

unit. NTC maksudnya adalah Negative Temperature Coefficient, dengan kata

lain jika temperatur air pendingin naik tahanannya menjadi turun. Konektor

kabel dimasukan ke rumah sensor kemudian didalamnya terdapat O-ring

sebagai perapat. Bagian ini dilengkapi pula oleh kawat pengunci. Tahana NTC

menyatu dengan sensor temperatur air yang merobah tahanan elektriknya akibat

perubahan temperatur air.

n. Sensor temperatur udara masukBagian ini berperan untuk meraba temperatur udara masuk dan

mengirimkan inpormasinya berupa signal ke kontrol unit. Signal yang diterima

digunakan untuk mengkakulasi masa udara. Penghitungan dilakukan untuk

mengatur jurnlah penyemprotan bahan bakar, membatasi asap, mengontrol

tekanan pada intake manifold, mengontrol EGR (exhaus gas recirculation ), dan

mematikan EGR sesuai yang di prograrnkan pada kontrol unit.

Page 9: Latar belakang

o. Crankshaft sensorPutaran poros engkol dan putaran motor dideteksi berdasarkan hubungan

dengan gigi yang bolong. antara sensor poros engkol gigi increment pada fly

wheel di las menjadi satu. Ketika poros engkol berputar, terjadi perubahan

tegangan yang dibangkitkan pada sensor poros engkol oleh gigi increment.

Ketika ini telah dilakukan, permukaan gigi yang paling depan membangkitkan

pulsa tegangan positip dan pada permukaan gigi bagian lakang membangkitkan

pulsa tegangan negatif. Jarak dari positip ke negatif sama dengan lebarnya gigi

increment. Dua gap gigi yang hilang tidak membangkitkan puIsa tegangan pada

sensor poros engkol. Hal ini kemudian dianalisa oleh kontrol unit sebagai TDC

silinder no. 1

p. Half effect cam shaft sensor

Pendeteksian posisi poros nok maksudnya adalah mendeteksi segmen pada

poros nok, kontrol unit mengetahui posisi TDC silinder dari signal yang

diberikan oleh sensor Hafl poros engkol . Waktu penyemprotan nozel

disinkronkan antara signal dari sensor hall poros nok dengan signal sensor

poros engkol . Sensor hall poros nok telah diberi signal tegangan 11 - 14 V

("high"). Jika segment Sproket gear poros nok berhadapan dengan sensor hall

poros nok, signal tegangan drop 0 V ( low). Signal 0 V ini digunakan untuk

mengetahui TDC pengapian pada silinder No. 1. Jika tidak ada signal yang

diterima dari sensor hall poros engkol TDC pengapian pada silinder no.1

tergantung penentuannya secara acak oleh kontroI unit . Jarak antara sensor hall

poros nok dengan segmen sproket poros nok exhaust tidak dapat dirubah.

q. Pressure sensor

Sensor ini terletak pada bagian engine compartemen yang dihubungkan

dengan slang vacuum ke saluran intake manifold (pembagi pengisian udara).

Bagian ini berperan untuk mendeteksi intake manifold dan mengirim signalnya

ke kontrol unit. Apabila tekanan pada intake manifol berubah, maka membran

akan merubah nilai tahanan pada piezo resistor yang terdapat pada intake

Page 10: Latar belakang

manifold akan berubah. Informasi ini digunakan oleh kontrol unit sebaga

informasi awal sesuai tekanan pada intake manifold yang akan digunakan

sebagai pembatas jumlah penyemprotan saat beban penuh, EGR, menghitung

jumlah masa udara, membentuk nilai pengganti jika sensor HFM ada kesalahan

atau kerusakan

r. Pressure sensor

Sensor ini terletak pada bagian engine compartemen yang dihubungkan

dengan slang vacuum ke saluran intake manifold (pembagi pengisian udara).

Bagian ini berperan untuk mendeteksi intake manifold dan mengirim signalnya

ke kontrol unit. Apabila tekanan pada intake manifol berubah, maka membran

akan merubah nilai tahanan pada piezo resistor yang terdapat pada intake

manifold akan berubah. Informasi ini digunakan oleh kontrol unit sebaga

informasi awal sesuai tekanan pada intake manifold yang akan digunakan

sebagai pembatas jumlah penyemprotan saat beban penuh, EGR, menghitung

jumlah masa udara, membentuk nilai pengganti jika sensor HFM ada kesalahan

atau kerusakan.

3. Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail (PEUGEOT 307)

Salah satu sistim injeksi common rail yang telah diaplikasikan pada kendaraan

bermotor adalah yang digunakan oleh peugeot 307. Skema sistim aliran bahan

bakarnya seperti tampak pada gambar berikut :

Page 11: Latar belakang

a) Jalur tekanan rendah

Tugas memberikan supply bahan bakar dari tangki sampai ke pompa

tekanan tinggi (19) yang telah disring, dengan jumlah dan tekanan yang cukup

pada semua kondisi kerja motor. Fungsi ketika motor distart atau hidup, bahan

bakar mengalir ke pompa tekanan tinggi (19) melalui komponen tangki bahan

bakar (80), pemanas bahan bakar (60), saringan bahan bakar (70), pompa

pengiriman bahan bakar (primer pump) dan katup shutoff elektronik (Y75).

Pembatasan tekanan bahan bakar dibatasi oleh katup yang terdapat pada pompa

pengiriman bahan bakar (primer pump). Katup ini akan terbuka apabila tekanan

pompa primer mencapai 3.5 bar, dengan cara menekan pegas katup dan

kelebihan tekanan bahan bakar dialirkan kebagian sebelah lain dalam pompa

primer. Pembocoran bahan bakar dari pompa tekanan tinggi serta pengaliran

bahan bakar oleh katup pengatur tekanan dan nozzle dialirkan melalui pipa

pengembali, dari pipa pengembali tersebut kemudian dialirkan ke pendingin

bahan bakar. Hasil dari sirkulasi ini menyebabkan bahan bakar selalu tersedia

dalam kondisi yang cukup dingin untuk pompa tekanan tinggi.

Page 12: Latar belakang

b) Jalur tekanan tinggi

Tugas menyimpan dan mengatur tekanan bahan bakar sesuai kebutuhan

penyernprotan Pompa tekanan tinggi (19) memompakan bahan bakar kedalam

rail (21) sesuai dengan putaran motor. Bahan bakar dialirkan sepanjang pipa

tekanan tinggi kemasing-masing injektor (Y76). Tekanan bahan bakar di dalam

rail diatur dengan merubah ukuran saluran pengeluaran dari rail. Sensor tekanan

rail (B4/6) mengukur jurnlah tekanan dan kemudian besar tekanan ini

dikirimkan ke kontrol unit berupa signal tegangan. Kontrol unit CDI (N3/9)

kemudian memberikan arus listrik ke katup mengontrol tekanan (Y74) sesuai

data. Komponen jalur tekanan tinggi terdiri dari : Pornpa tekanan tinggi (19),

Pipa jalur tekanan tinggi (19/1), Konektor jalur kembali (19/16), Rail (21), Pipa

jalur kembali pada nozel (51/6), Sensor tekanan tinggi (B4/6), Aliran bahan

bakar tekanan tinggi (D), Katup pengatur tekanan tinggi (Y74), Nozel silinder

No. 1, Nozel silinder No.2, Nozel silinder No.3, Nozel silinder No.4.

4. Perawatan dan Perbaikan Sistem Bahan Bakar (PEUGEOT 307)

a) Perawatan pada Pompa Injeksi

Hampir semua pompa injeksi dilengkapi dengan sistem pelumasan oli.

Ada tipe pompa injeksi dengan pelumasan terpisah dengan oli mesin, ada juga

yang menjadi satu dengan oli mesin.

Lakukan pemeriksaan terhadap ketinggian oli pelumas sesuai petunjuk

produsen kendaraan.

Lakukan penggantian oli pelumas jika kendaraaan sudah mencapai jarak

tempuh yang ditentukan oleh produsen kendaraan atau minyak pelumas.

Gunakan minyak pelumas sesuai dengan yang direkomendasikan oleh

produsen kendaraan.

Ketika pompa injeksi memerlukan perbaikan, maka selesai perbaikan harus

dilakukan kalibrasi. Kalibrasi ini bertujuan untuk menyetel/menyesuaikan aliran

Page 13: Latar belakang

(debit) bahan bakar yang siap diinjeksikan agar sesuai dengan kapasitas mesin

yang menggunakannya.

b) Perawatan Pada Timing Injeksi

Pemeriksaan/Penyetelan

Saat penginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor

penting dalam mesin diesel. Kesalahan penyetelan dapat mengakibatkan

efisiensi pembakaran berkurang dan konsumsi bahan bakar akan meningkat

seiring dengan meningkatnya asap gas buang. Saat penginjeksian ini bisa

berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan keausan pada roda gigi

atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa dilakukan dengan dua

cara, sebagai berikut.

Pemeriksaan statis,

Pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan berikut ini.

Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada

pompa lurus dengan tanda pada mesin.

Keluarkan udara dari dalam sistem bahan bakar.

Lepaskan pipa injeksi silinder nomor 1, lalu pasang pipa pemeriksaan

(inspection pipe) pada penahan delivery valve nomor 1.

Putar mesin secra manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa

pemeriksaan.

Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan

sehingga permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa . Putar mesin secra

manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa pemeriksaan.

Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan

sehingga permukaan

bahan bakar rata dengan tepi pipa.

Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada

pipa pemeriksaan mulai menonjol keluar . Pada saat ini, jika tanda timing

pada puley tepat pada tanda timing berarti penyetelan sudah tepat.

Page 14: Latar belakang

Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa

injeksi dimiringkan kearah mendekati atau menjauhi mesin.

Pemeriksaaan Dinamik,

pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau timing light. Kemudian

lakukan kegiatan berikut ini.

Hidupkan mesin, jaga putaran idling mesin sesuai dengan spesifikasi.

Hidupkan timing light, dan arahkan cahayanya ke tanda timing di puley

atau di roda gila.

Apabila tanda timing dipuley tepat dengan tanda di mesin berarti timing

injeksi sudah benar.

Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi

hingga tanda timing tepat.

c) Perawatan Pada Noozle

Gunakan nozzle tester untuk memeriksa tekanan awal nozzle. Spesifikasi

besarnya tekanan awal dapat dilihat pada buku manualnya. Apabila

tekanannozzle di atas atau di bawah tekanan spesifikasinya, nozzle harus

disetel atau diganti.

periksa kondisi pengabutan. Jika kondisi pengabutan tidak

baik, nozzle harus distel atau diganti.

d) Perawatan pada Katup Pengiriman (Delivery Valve)

Kerusakan katup ini biasanya disebabkan oleh keausan pada dudukan katup

atau katup pembebasan (relief valve) yang mengakibatkan bahan bakar tidak

bisa cut-off pada setiap akhir penginjeksian. Hal ini menyebabkan karbon

menempel (carbon adhesion) pada ujung noozle sehingga bentuk semprotan

yang tidak benar. Bahan bakar yang diinjeksikan tidak terbakar seluruhnya

dan mengakibatkan terjadinya asap hitam dan peningkatan temperatur gas

buang. Kerusakan pada koponen ini tidak bisa diatasi dengan penyetelan atau

perbaikan. Sebaiknya dilakukan penggantian komponen lengkap (assembly).

Page 15: Latar belakang

5. Troble Shooting

No Kerusakan Penyebab solusi

1 Konsumsi bahan bakar meningkat Saringa udara

kotor

Bersihkan, ganti

2 Tenaga mesin kurang Saringan udara

kotor

Bersihkan, ganti

3 Asap hitam pada gas buang, Saringan udara

kotor

Bersihkan, ganti

4 Asap hitam, temperatur gas buang tinggi

Injrktor kotor ganti

5 Asap tebal Injektor kotor Jangan gunakan

solar biasa

6 Mesin tersendat-sendat Filter bahan bakar

kotor

Bersihkan

Page 16: Latar belakang

Daftar pustaka

1. http://pajerosportindonesia.blogspot.com/2012/12/merawat-mesin-diesel-

common-rail-system.html

2. http://blog.uny.ac.id/zainalarifin/files/2012/08/Diesel-Commonrail1.pdf

3. http://blog.uny.ac.id/zainalarifin/files/2012/08/Teknologi-Motor-Diesel.pdf