Larutan ( solution )

33
SOLUTIO (LARUTAN) SOLUTIO (LARUTAN) TIK : Mahasiswa kan dapat menjelaskan pengertian, formula dan cara pembuatan bentuk sediaan larutan

description

 

Transcript of Larutan ( solution )

Page 1: Larutan ( solution )

SOLUTIO (LARUTAN)SOLUTIO (LARUTAN)TIK :

Mahasiswa kan dapat menjelaskan pengertian, formula dan cara pembuatan bentuk sediaan

larutan

Page 2: Larutan ( solution )

PengertiaPengertiann

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. atau lebih zat kimia yang terlarut. Mis : terdispersi secara molecular dalam pelarut yang Mis : terdispersi secara molecular dalam pelarut yang

sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.

Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur.jika larutan diencerkan atau dicampur.

Zat pelarut disebut Zat pelarut disebut solvent.solvent. Zat yang terlarut disebut Zat yang terlarut disebut solutesolute..

Page 3: Larutan ( solution )

Jenis larutanJenis larutan

Larutan encerLarutan encer : larutan yang mengandung sejumlah kecil : larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut.zat A yang terlarut.

Larutan jenuhLarutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.dan temperatur tertentu.

Larutan lewat jenuhLarutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat : larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air A yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu.pada temperatur tertentu.

Page 4: Larutan ( solution )

Faktor-faktor yang mempengaruhi KelarutanFaktor-faktor yang mempengaruhi Kelarutan

PEMBENTUKANKOMPLEKS

SALTING IN

SALTING OUT TEMPERATUR

KELARUTAN

CO-SOLVENCY

POLARITAS

KELARUTAN

Page 5: Larutan ( solution )

1.1. PolaritasPolaritas Kelarutan suatu zat memenuhi aturan Kelarutan suatu zat memenuhi aturan

””like dissolves likelike dissolves like” artinya solute ” artinya solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar akan larut dalam solvent yang polar, solute yang non polar yang polar, solute yang non polar akan larut dalam solvent yang bersifat akan larut dalam solvent yang bersifat non polar.non polar.

Garam-garam anorganik larut dalam Garam-garam anorganik larut dalam airair

Alkaloid basa larut dalam kloroformAlkaloid basa larut dalam kloroform

Page 6: Larutan ( solution )

2.2. Co-solvencyCo-solvency

Co-solvency adalah peristiwa Co-solvency adalah peristiwa kenaikkan kelarutan suatu zat karena kenaikkan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.modifikasi pelarut.

Luminal tidak larut dalam air, tetapi Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin.larut dalam campuran air-gliserin.

Page 7: Larutan ( solution )

3. Kelarutan3. Kelarutan

Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah :umumnya adalah :

Larut dalam airLarut dalam air Semua garam klorida larut, kecuali : AgCl, PbClSemua garam klorida larut, kecuali : AgCl, PbCl22, Hg, Hg22ClCl22 Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti bismuth Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti bismuth

subnitrassubnitras Semua garam sulfat larut, kecuali BaSOSemua garam sulfat larut, kecuali BaSO44, PbSO, PbSO44, CaSO, CaSO44..

Tidak larut dalam airTidak larut dalam air– Semua garam karbonat tidak larut, kecuali KSemua garam karbonat tidak larut, kecuali K22COCO33, Na, Na22COCO33, ,

(NH(NH44)CO)CO33

– Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kecuali KOH, NaOH, Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kecuali KOH, NaOH, NHNH44OH, BaO, Ba(OH)OH, BaO, Ba(OH)22

– Semua garam posphat tidak larut, kecuali KSemua garam posphat tidak larut, kecuali K33POPO44, Na, Na33POPO33, , (NH(NH44)PO)PO44

Page 8: Larutan ( solution )

4. Temperatur4. Temperatur

Zat padat pada umumnya bertambah larut bila Zat padat pada umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.membutuhkan panas.

Zat terlarut + pelarut + panas Zat terlarut + pelarut + panas larutan larutan Beberapa zat lain justru tidak larut jika suhunya Beberapa zat lain justru tidak larut jika suhunya

dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada kelarutannya menghasilkan panas.kelarutannya menghasilkan panas.

Zat terlarut + pelarut Zat terlarut + pelarut larutan + panas larutan + panas

Contoh : Contoh : KK22SOSO44, KOH, CaHPO, KOH, CaHPO44, minyak atsiri, gas-gas , minyak atsiri, gas-gas yang larut.yang larut.

Page 9: Larutan ( solution )

5. Salting Out5. Salting Out Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang

mempunyai kelarutan besar dibanding zat mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.endapan karena ada reaksi kimia.

Contoh :Contoh :Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila ke dalam air tersebut ditambahkan larutan bila ke dalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh. Disini kelarutan NaCl dalam air NaCl jenuh. Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar dibanding kelarutan minyak atsiri lebih besar dibanding kelarutan minyak atsiri dalam air, maka minyak atsiri akan memisah.dalam air, maka minyak atsiri akan memisah.

Page 10: Larutan ( solution )

6. Salting In6. Salting In

Peristiwa bertambahnya kelarutan dari Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan suatu senyawa organik dengan penambahan suatu garam dalam penambahan suatu garam dalam larutannya. larutannya.

Contoh : Contoh :

riboflavin tidak larut dalam air, tetapi riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung larut dalam larutan yang mengandung nicotinamidum karena terjadi nicotinamidum karena terjadi penggaraman riboflavin + basa NHpenggaraman riboflavin + basa NH44..

Page 11: Larutan ( solution )

7. Pembentukan Kompleks7. Pembentukan Kompleks

Peristiwa terjadinya interaksi antara Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.dengan membentuk garam kompleks.

Contoh : Contoh :

Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.

KI + IKI + I22 KI KI33

HgIHgI22 + 2 KI + 2 KI K K22HgIHgI44

Page 12: Larutan ( solution )

Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :oleh :

Ukuran partikelUkuran partikel : makin halus solute, : makin halus solute, makin kecil ukuran partikel; makin makin kecil ukuran partikel; makin luas solute yang kontak dengan luas solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.solvent, solute makin cepat larut.

SuhuSuhu : pada umumnya kenaikan suhu : pada umumnya kenaikan suhu akan menambah kelarutan solute.akan menambah kelarutan solute.

PengadukanPengadukan

Page 13: Larutan ( solution )

Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan SolutioKeuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Solutio

• Merupakan campuran homogen

• Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatan.

• Dapat diberikan dalam larutan encer kapsul

• Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi.

• Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna.

• untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah digunakan.

• Volume bentuk larutan lebih besar.

• Ada obat yang tidak stabil dalam larutan.

• Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan.

Page 14: Larutan ( solution )

Sediaan LarutanSediaan Larutan

GUTTAE

POTIO EFFERVESCENT

SATURATIO NETRALISASI

ELIXIR

POTIONES

SIRUP

LAR.ORAL

Page 15: Larutan ( solution )

Potiones (Obat Minum)Potiones (Obat Minum)

Sediaan cair yang dibuat untuk Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau pewarna yang larut dalam air atau berbentuk emulsi atau suspensi.berbentuk emulsi atau suspensi.

Page 16: Larutan ( solution )

ElixirElixir

Sediaan yang mengandung bahan obat Sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan (pemanis, dan bahan tambahan (pemanis, pengawet, pewangi) sehingga memiliki pengawet, pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol.pelarut digunakan campuran air-etanol.

Etanol berfungsi untuk mempertinggi Etanol berfungsi untuk mempertinggi kelarutan obat. Elixir dapat pula kelarutan obat. Elixir dapat pula ditambahkan glycerol, sorbitol, atau ditambahkan glycerol, sorbitol, atau propilenglikol. propilenglikol.

Page 17: Larutan ( solution )

SirupSirup

– Sirup simplexSirup simplex, mengandung 65 % gula , mengandung 65 % gula dalam larutan nipagin 0,25 %b/vdalam larutan nipagin 0,25 %b/v

– Sirup obatSirup obat, mengandung satu atau lebih , mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat jenis obat dengan atau tanpa zat tambahan, digunakan untuk pengobatan.tambahan, digunakan untuk pengobatan.

– Sirup pewangiSirup pewangi, tidak mengandung obat , tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau tetapi mengandung zat pewangi atau penyedap lain. Penambahan sirup ini penyedap lain. Penambahan sirup ini bertujuan untuk menutup rasa atau bau bertujuan untuk menutup rasa atau bau obat yang tidak enak.obat yang tidak enak.

Page 18: Larutan ( solution )

NetralisasiNetralisasi

Obat minum yang dibuat dengan Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral. dan larutan bersifat netral.

Mis; solutio citratis magnesii.Mis; solutio citratis magnesii.

Page 19: Larutan ( solution )

SaturatioSaturatio

Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa tetapi gas yang terjadi ditahan asam dan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.

Pembuatan:Pembuatan:– Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang

tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.botol.

– Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.tersedia.

– 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan.tertahan.

Page 20: Larutan ( solution )

Potio EffervescentPotio Effervescent

Saturatio yang COSaturatio yang CO22 nya lewat jenuh. nya lewat jenuh.

Pembuatan :Pembuatan : Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatioLangkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa

dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2 dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan rasa minuman.minuman.

Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah :effervescent adalah :

Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan gabus atau karet yang rapat. dan tertutup kedap dengan gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.Kemudian diikat dengan sampagne knop.

Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.karena botol berisi gas dalam jumlah besar.

Page 21: Larutan ( solution )

Penambahan Bahan-bahanPenambahan Bahan-bahan Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian asamZat-zat yang dilarutkan dalam bagian asam Zat netral dalam jumlah kecil. (jumlah besar Zat netral dalam jumlah kecil. (jumlah besar

dilarutkan dalam asam sebagian dilarutkan dalam dilarutkan dalam asam sebagian dilarutkan dalam basa, berdasarkan perbandingan jumlah airnya).basa, berdasarkan perbandingan jumlah airnya).

Zat-zat mudah menguap.Zat-zat mudah menguap. Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloidEkstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid SirupSirup

Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian basaZat-zat yang dilarutkan dalam bagian basa Garam dari asam yang sukar larut. Garam dari asam yang sukar larut. Mis Natrii Mis Natrii

benzoas, Natrii salisilas.benzoas, Natrii salisilas. Bila saturasi mengandung asam tartrat maka Bila saturasi mengandung asam tartrat maka

garam-garam kalium dan amonium harus garam-garam kalium dan amonium harus ditambahkan ke dalm bagian basanya, bila tidak ditambahkan ke dalm bagian basanya, bila tidak akan terbentulk endapan kalium atau amonium akan terbentulk endapan kalium atau amonium dari asam tartrat.dari asam tartrat.

Page 22: Larutan ( solution )

Guttae (drop)Guttae (drop)

Obat tetes : sediaan cair berupa larutan, emulsi Obat tetes : sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi, apabila tidak dinyatakan lain atau suspensi, apabila tidak dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat dalam. dimaksudkan untuk obat dalam.

Digunakan dengan cara meneteskan Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang tetesan yang setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan dihasilkan penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope Indonesia. dalam Farmakope Indonesia.

Pediatric drop : obat tetes yang diguanakan Pediatric drop : obat tetes yang diguanakan untuk anak-anak atau bayi.untuk anak-anak atau bayi.

Page 23: Larutan ( solution )

GUTTAE OPTH

COLLYRIUM

EPITHEMAOBAT KOMPRES

INHALATIONES

GUTTAE NASALES

LITUS ORIS

GARGARISMA

LAR. TOPIKAL

Page 24: Larutan ( solution )

CollyriumCollyrium

Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonis digunakan untuk zarah asing, isotonis digunakan untuk membersihkan mata, dapat ditambahkan zat membersihkan mata, dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.dapar dan zat pengawet.

Catatan :Catatan : Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan

setelah tutup dibuka dan ”obat cuci mata”.setelah tutup dibuka dan ”obat cuci mata”.

Collyrium yang tidak mengandung zat pengawet Collyrium yang tidak mengandung zat pengawet hanya boleh digunakan lama 2 jam setelah hanya boleh digunakan lama 2 jam setelah botol dibuka tutupnya. Yang mengandung botol dibuka tutupnya. Yang mengandung pengawet dapat digunakan paling lama 7 hari pengawet dapat digunakan paling lama 7 hari setelah botol dibuka tutupnya.setelah botol dibuka tutupnya.

Page 25: Larutan ( solution )

Guttae ophthalmicaeGuttae ophthalmicae

Obat tetes mata : larutan steril bebas Obat tetes mata : larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. hingga sesuai digunakan pada mata.

Tetes mata juga tersedia dalam bentuk Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.iritasi atau goresan pada kornea.

Page 26: Larutan ( solution )

Hal-hal yang diperhatikan pada pembuatan obat tetes Hal-hal yang diperhatikan pada pembuatan obat tetes mata :mata :

– Nilai isotonisitasNilai isotonisitas Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v.

Tetapi mata masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah Tetapi mata masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi 2,0 % yang setara dengan larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi 2,0 % b/v NaCl.b/v NaCl.

– PendaparanPendaparan Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah

kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion kenaikan pH yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat menggangu hidroksil oleh wadah kaca. Hal tersebut dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat tertentu juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat tertentu misalnya garam-garam alkaloid.misalnya garam-garam alkaloid.

Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki pH seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan memiliki pH seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes obat tidak stabil pada pH tersebut maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu merangsang mata.mata supaya tidak terlalu merangsang mata.

Page 27: Larutan ( solution )

– PengawetPengawet Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan

disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus mengandung zat atau pertama. Larutan harus mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk mencegah campuran zat yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.saat digunakan.

Pengawet yang dianjurkan :Pengawet yang dianjurkan :– Nipagin dan nipasolNipagin dan nipasol– Fenil merkuri nitrat, timerosolFenil merkuri nitrat, timerosol– Benzalkonium kloridBenzalkonium klorid– Klorbutanol, fenil etil alkoholKlorbutanol, fenil etil alkohol

– PengentalPengental Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan

sehingga obat lebih lama kontak dengan jaringan. sehingga obat lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang dikentalkan harus bebas Larutan obat mata yang dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Cth : metil dari partikel yang dapat terlihat. Cth : metil selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.

Page 28: Larutan ( solution )

Cara pembuatan obat tetes Cara pembuatan obat tetes matamata

1).1). Obat dilarutkan ke dalam salah satu zat pembawa yang Obat dilarutkan ke dalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup wadah cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115-116dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 115-116ooC C selama 30 menit.selama 30 menit.

2). 2). Obat dilarutkan dalam cairan pembawa beriar yang Obat dilarutkan dalam cairan pembawa beriar yang mengandung salah satu zat pengawet dan sterilkan mengandung salah satu zat pengawet dan sterilkan menggunakan bakteri filter, masukkan kedalam wadah menggunakan bakteri filter, masukkan kedalam wadah secara tehnik aseptis dan tutup rapat.secara tehnik aseptis dan tutup rapat.

3).3). Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan mengandung salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutu dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam wadah, tutu rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, dipanaskan pada suhu 98 – 100dipanaskan pada suhu 98 – 100ooC selama 30 menit.C selama 30 menit.

Page 29: Larutan ( solution )

Gargarisma (Gargle)Gargarisma (Gargle)

Gargarisma atau obat kumur mulut adalah Gargarisma atau obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya dalam sediaan berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan. sebelum digunakan.

Dimaksudkan untuk digunakan sebagai Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan.tenggorokan.

Penandaan : Penandaan : Petunjuk pengencern sebelum Petunjuk pengencern sebelum digunakandigunakan dan dan ”hanya untuk kumur, tidak ”hanya untuk kumur, tidak ditelan”ditelan”

Page 30: Larutan ( solution )

Litus OrisLitus Oris

Oles bibir adalah sediaan cair agak Oles bibir adalah sediaan cair agak kental dan pemakaiannya secara kental dan pemakaiannya secara disapukan dalam mulut. disapukan dalam mulut.

Cth: Lar 10 % borax dalam gliserinCth: Lar 10 % borax dalam gliserin

Page 31: Larutan ( solution )

Guttae NasalesGuttae Nasales

Tetes hidung adalah obat yang digunakan Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, obat ke dalam rongga hidung,

Dapat mengandung zat pensuspensi, Dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet. pendapar dan pengawet.

Minyak lemak atau minyak mineral tidak Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa.boleh digunakan sebagai cairan pembawa.

Page 32: Larutan ( solution )

InhalationesInhalationes

Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung atau mulut atau disemprotkan dalam hidung atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan. bentuk kabut ke dalam saluran pernafasan.

Tetesan butiran kabut harus seragam dan Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai sangat halus sehingga dapat mencapai bronkhioli. bronkhioli.

Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas. Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas.

Penandaan : Pada etiket ditulis Penandaan : Pada etiket ditulis ”Kocok dahulu””Kocok dahulu”

Page 33: Larutan ( solution )

Epithema/Obat KompresEpithema/Obat Kompres

Cairan yang dipakai untuk Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat mendatangkan rasa dingin pada tempat yang sakit dan panas karena radang atau yang sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose, digunakan untuk mengeringkan osmose, digunakan untuk mengeringkan luka bernanah.luka bernanah.

Cth : Sol Rivanol, campuran Borwater-Cth : Sol Rivanol, campuran Borwater-revanolrevanol