LARUTAN PEKAT

22
LARUTAN PEKAT 1. KCl (Potassium Chloride) KCl 25 ml (Otsu) → 7,46% → Tiap ml mengandung KCl 74,6 mg ≈ 1 mEq/ml ≈ 2 mOsm/ml ≈ 2000 mOsm/L. 2. MgSO4 (Magnesium Sulfat) 40% 25ml 3. NaHCO3 (Natrium Bicarbonat / Meylon) 8 84 mg/ml ≈2mOsm/ml 4. NaCl > 0,9% (NaCl 3%)

Transcript of LARUTAN PEKAT

LARUTAN PEKAT1. KCl (Potassium Chloride) KCl 25 ml (Otsu) 7,46% Tiap ml mengandung KCl 74,6 mg 1 mEq/ml 2 mOsm/ml 2000 mOsm/L. 2. MgSO4 (Magnesium Sulfat) 40% 25ml 3. NaHCO3 (Natrium Bicarbonat / Meylon) 84% 84 mg/ml 2mOsm/ml 4. NaCl > 0,9% (NaCl 3%)

1. KCl (Potassium Chloride) = larutan Hypertonic !! KCl harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum di berikan secara I.V. ke dalam cairan infus yang akan di berikan. Maximum konsentrasi : 40 mEq/L Alert! Berikan Kalium dengan infus yang lambat (intermitten) saja, jangan pernah diberikan dgn cara IV push atau secara IM

Handbook of injectable drugs :1230, AHFS second edition hal 99.

Alert! Maximum konsentrasi untuk perifer infus adalah : 10 mEq/100ml dan maksimum rate (kecepatan infus): 10 mEq/jam. Monitor ECG jika pemberian infus secara Central atau peripheral > 10mEq/jam. Maximum konsentrasi untuk Central infus (menggunakan alat CVP) adalah : 20 - 40 mEq/100ml dan maksimum rate (kecepatan infus): 40 mEq/jam.

DIH : 1312

Therapeutic Monitoring : (Pemantauan Terapi ) Sarankan & Ingatkan dokter untuk memonitor EKG, pH, tingkat serum kalium, BUN, tingkat serum kreatinin, pH, asupan pasien & outputnya, serta kadar elektrolit lainnya selama terapi.

INCOMPATIBILITIES :Amikacin Amphoterisin B Diazepam Ergotamin Manitol 20% or 25% Fat emulsion 10% Penicillin G sodium Phenytoin sodium Promethazine HCl Streptomycin

2. MgSO4 40% 25mlKesetaraan : 1 g of MgSO4 = 98,6 mg Mg = 8,12 mEq Mg. Baca label obat untuk memastikan dosis dan konsentrasi yang diberikan tepat Obat harus dihentikan secepat setelah efek yang diperlukan tercapai. Gunakan secara hati hati pada pasien yang mengalami : 1. Gagalan Ginjal Miningkatnya resiko toxisitas Mg, 2. Myasthenia Gravis, atau Penyakit Syaraf lain. Mg. Toxicity dapat menyebabkan fatal cardiovascular arrest & respiratory paralysis. Monitor ECG, tanda-tanda vital, Cek nilai serum Mg, Calcium & Potassium, Respiratory rate, Renal fuction and presence of deep tendon reflex, during parenteral administration. Stabilitas : simpan pada suhu kamar 20 25oC, jika disimpan pada suhu beku, akan menyebabkan pengendapan dan pembentukan kristal.

MgSO4 diberikan IV atau IM.

Recommended Dose:I.M. konsentrasi 25% -50% : Adult konsentrasi 20% (200mg/ml) : Children I.V. Harus di larutkan agar konsentrasi 20% . (dengan Maksimum rate adalah 150mg/minute) secara : I.V., I.V.P, atau I.V.P.B. Suntikan bolus harus disuntikkan perlahan-lahan untuk menghindari serangan pernapasan atau jantung. Direkomendasikan Memberikan infus dengan konstan Maksimum rate adalah 150mg/minute (1,5 ml konsentrasi 10% atau setara).

Jika infus MgSO4 menetes terlalu cepat menyebabkan rasa panas. Untuk menghitung gram magnesium dalam persentase larutan: X% = Xg/100ml (misalnya: 25% = 25g/100ml = 250mg/ml).

Therapeutic Monitoring : (Pemantauan Terapi) Rekomendasi : Respiratory Rate harus 16 napas / menit, sebelum pemberian Mg. Merekomendasikan menyiapkan I.V. Kalsium glukonat 20% ketika pasien mendapat terapi Mg. Sarankan dokter untuk memantau tingkat serum magnesium dan memantau kondisi klinis pasien untuk menghindari overdosis Ketika memberikan dosis berulang, Rekomendasikan pengujian refleks knee jerk sebelum masuk ke dosis yang berikutnya jika tidak ada refleks, maka pemberian Magnesium harus dihentikan. Jika dilanjutkan , akan menyebabkan resiko gangguan pada pernapasan. Ketika digunakan sebagai obat tokolitik, pasien memerlukan monitoring toksisitas magnesium dan diinfus cairan untuk menghindari overload sirkulasi. Setelah menggunakan wanita toxemic dalam waktu 24 jam sebelum persalinan, bayi membutuhkan observasi tanda-tanda toksisitas magnesium; termasuk depresi neuromuskular dan pernapasan.

INCOMPATIBILITIES : Alkohol alkali karbonat & Bikarbonat Kalsium gluseptat Kalsium glukonat Cefepime Ciprofloxacin Dobutamin natrium suksinat Hydrocortison I.V. Lemak emulsi 10% polimiksin B Procain Natrium bikarbonat Larut fosfat.

3. Sodium Bicarbonate (Meylon) Pemberian infus secara cepat pada neonatus dan anak-anak 0,9% (NaCl 3%) Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan HF, insufisiensi ginjal, sirosis hati, hipertensi, edema. Toksisitas natrium hampir selalu berhubungan dengan seberapa cepat koreksi natrium dilakukan, baik tingkat dan besarnya sangat penting. Ketika akan menggunakan NaCl dengan konsentrasi 3, larutan hipertonik ini harus diberikan ke pembuluh darah besar ( gunakan CVP ), pemberian tidak lebih dari 100 ml / jam. Infiltrasi harus dihindari.

40 mEq/L KCl

40 mEq/L KCl

Perhitungan Pengenceran.Contoh : 1. Sediaan KCl 1mEq/ml 25 ml, berapa yang diambil jika kita akan mendapatkan larutan 40mEg/L sebanyak 500 ml? Jawab : V1 x N1 = V2 x N2 0,5 L x 40 mEq/L = V2 x 1 mEq/ml 20mEq = 1 mEq/ml X V2 V2 = 20mEq/1mEq/ml V2 = 20ml ambil 20ml dari larutan 25ml 1mEq/ml Pelarut /cairan infus yang digunakan diambil : 500 20ml = 480 ml.

2. Sediaan KCl 1mEq/ml 25 ml, berapa Aqua Pro Injection yang kita tambahkan, agar memperoleh larutan 20 mEq/L? Jawab : V1 x N1 = V2 x N2 V1 x 20 mEq/L = 25ml x 1 mEq/ml V1 x 20 mEq/L = 25mEq V1 = 25mEq : 20 mEq/L V1 = 1,25 L Jadi API yang di tambahkan adalah : 1,25L 0,025ml = 1,225ml

3. Sediaan KCl 1mEq/ml 25 ml, berapa Aqua Pro Injection yang kita tambahkan, agar memperoleh larutan 40 mEq/L? Jawab : V1 x N1 = V2 x N2 V1 x 40 mEq/L = 25ml x 1 mEq/ml V1 x 40 mEq/L = 25mEq V1 = 25mEq : 40 mEq/L V1 = 0,625 L Jadi API yang di tambahkan adalah : 0,625L 0,025ml = 0,6 L 600 ml

4. Sediaan KCl 1mEq/ml 20 ml, berapa Aqua Pro Injection yang kita tambahkan, agar memperoleh larutan 40 mEq/L? Jawab : V1 x N1 = V2 x N2 V1 x 40 mEq/L = 20ml x 1 mEq/ml V1 x 40 mEq/L = 20mEq V1 = 20mEq : 40 mEq/L V1 = 0,500 L Jadi API yang di tambahkan adalah : 0,500L 0,025ml = 0,480 L 480 ml

TERIMA KASIH

40 mEq/L KCl

40 mEq/L KCl