Lapsus Skizofrenia Paranoid

29
SKIZOFRENIA PARANOID LAPORAN KASUS I. Identitas Pasien Nama Pasien : “Tn. ZA“ Umur : 36 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Desa Lembar, Kecamatan Lembar-Lombok Barat Agama : Islam Suku : Sasak Pendidikan :SMP Pekerjaan : - Status : Bercerai MRS :Selasa, 24 Februari 2015 Pasien dibawa oleh keluarganya ke UGD RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB pada hari Selasa, 24 Februari 2015, pukul 22.00 WITA oleh keluarganya. Ini adalah pertama kalinya pasien MRS. II. Riwayat Psikiatri Data diperoleh dari: 1. Autoanamnesis pada tanggal 25,26 Februari 2015 2. Alloanamnesis dari : a. Ny. N, Saudara pasien, umur 35 tahun, PNS, tidak tinggal serumah dengan pasien 3. Catatan Rekam Medik A. Keluhan Utama

description

Lapsus Skizofrenia Paranoid, Skizofrenia Paranoid

Transcript of Lapsus Skizofrenia Paranoid

SKIZOFRENIA PARANOID

LAPORAN KASUS

I. Identitas PasienNama Pasien: Tn. ZAUmur: 36 tahunJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: Desa Lembar, Kecamatan Lembar-Lombok BaratAgama: IslamSuku: SasakPendidikan:SMPPekerjaan : -Status : BerceraiMRS:Selasa, 24 Februari 2015Pasien dibawa oleh keluarganya ke UGD RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB pada hari Selasa, 24 Februari 2015, pukul 22.00 WITA oleh keluarganya. Ini adalah pertama kalinya pasien MRS.

II. Riwayat PsikiatriData diperoleh dari:1. Autoanamnesis pada tanggal 25,26 Februari 20152. Alloanamnesis dari :a. Ny. N, Saudara pasien, umur 35 tahun, PNS, tidak tinggal serumah dengan pasien3. Catatan Rekam Medik

A. Keluhan UtamaMenyendiri, bicara sendiri, Sering tiba-tiba marah, memberat sejak 1 bulan terakhir

B. Riwayat Penyakit SekarangPasien pertama kali MRS, pasien dibawa oleh keluarganya dengan tujuan untuk mengobati pasien karena di rumah pasien dikeluhkan oleh keluarganya sering menyendiri, bicara sendiri, tiba-tiba marah, tidak mau beraktivitas, dan tidak mau mencukur rambutnya keluhan ini sudah dikeluhkan keluarga pasien sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu semenjak pasien tidak bekerja lagi sebagai koki di kapal laut, hal ini diperberat juga oleh masalah keluarga yaitu perceraian. Pasien bercerai dengan istri pasien karena pasien tidak kunjung mendapatkan pekerjaan sehingga pasien hanya di rumah saja.Di rumah, pasien hanya berdiam diri di kamar dan hanya sesekali keluar untuk suatu keperluan.Dari pengakuan pasien, pasien mengatakan bahwa dia ditangkap polisi di rumahnya tanpa mengetahui penyebabnya, pasien tiba-tiba digerebek saat pasien sedang ngiobrol dengan temannya di rumah pasien.Sebenarnya yang membawa pasien ke rumah sakit adalah keluarga pasien sendiri, pasien dibawa ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan karena tingkah laku dan sikap pasien berubah sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Dimana 3 bulan yang lalu pasien mulai sering bicara sendiri, bicara kacau, sering menyendiri, tidak tidur, tiba-tiba marah dan sering merasa curiga pada orang lain seperti akan dicelakai. Sekitar 1 bulan sebelum MRS, pasien masih terkadang ngobrol bersama tetangga kost tempat tinggalnya tetapi bicara pasien sudah semakin kacau dimana dia sering mengaku sebagai raja dan keturunan wali, serta pasien mempunyai wujud atau bayangan dirinya banyak. Ada wujud pasien yang bekerja sebagai pemilik bank sehingga pasien bisa mengeluarkan uang sebanyak yang diinginkan pasien untuk membantu rakyat miskin.Sekitar seminggu sebelum masuk rumah sakit Ibu kost pasien mengeluh kepada saudara pasien bahwa pasien sudah semakin tidak terkontrol, pasien jarang tidur malam, menyendiri dan mengaji di dalam kamar sampai larut malam, kadang bicara dan tertawa sendiri.Karena perilakunya ini, maka keluarga membawa pasien ke RSJ Mutiara SukmaNTB.Selama ini sebelum muncul gejala di atas, pasien tidak mengalami trauma ataupun sakit yang kemudian menyebabkan perubahan perilaku. Pasien juga tidak mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan yang dapat menyebabkan perubahan perilaku.Pasien MRS pada tanggal 24 Februari 2015 diantar oleh keluarga pasien, selama satu minggu pertama perawatan, pasien sudah menunjukkan sikap kooperatif, afek yangmeningkat, adanya waham curiga, halusinasi auditorik visual, dan logorea. Pasien dapat memusatkan perhatian saat wawancara. Tidur pasien cukup.

C. Riwayat Penyakit Dahulu1. Riwayat Gangguan PsikiatriAwalnya perubahan perilaku pada pasein muncul setelah pasien berhenti bekerja di kapal laut sebagai koki, pasien berhenti karena merasa bosan dan merasa ada yang tidak senang dengan kehadirannya sebagai koki di kapal tersebut.Pasien bekerja di kapal kurang lebih 10 tahun, pada tahun 2006 pasien berhenti bekerja dan mengatakan pada keluarganya bahwa pasien ingin menikah. Pada tahun itu juga pasien menikah dan mempunyai seorang anak.Pada saat itu menurut keluarga, pasien masih dalam kondisi seperti orang normal pada umumnya tidak ada gejala atau keluhan yang mengarah kepada gangguan yang dialami pasien seperti sekarang ini. Pada tahun-tahun berikutnya menurut saudara pasien terdapat masalah keluarga besarnya dimana saudaranya akan menjuala rumah yang ditempati oleh ibu dan pasien serta saudaranya dan pada saat itu terjadi perbedaan pendapat yang menyebabkan pasien marah, tetapi marah pasien masih dalam batas wajar menurut saudara pasien. Setelah kejadian itu pasien mulai lebih sering menyendiri dan sering mempelajari buku-buku tentang agama. Pada tahun 2010 istri pasien berencana untuk pergi ke arab Saudi dan bekerja sebagai TKI karena istri pasien ingin mencari modal untuk membuat usaha. Tetapi pada saat itu pasien tidak memberikan izin kepada istrinya untuk pergi ke Arab Saudi jika istrinya pergi maka pasien akan menjatuhkan talaq pada istrinya. Setelah itu istri pasien pergi ke rumah ibunya yang di Sumbawa untuk menitipkan anaknya agar istri pasien bisa melanjutkan rencananya untuk pergi ke Arab Saudi.Tetapi sampai sekarang saudara pasien tidak mengetahui secara jelas bagaimana keadaan kakak ipar beserta keponakannya. Pada tahun 2012 saudara pasien mengajak ibu dan pasien untuk tinggal di rumahnya yang berada di BTN Permata hijau Gerung, disana pasien kurang lebih 3 tahun sampai dengan tahun 2014, menurut saudara pasien kebiasaan pasien yang menyendiri semakin sering dilakukan pasien di dalam kamar, terkadang pasien membaca dan mempelajari buku-buku tentang agama. Disana keluhan pasien semakin memberat dan pasien mulai berbicara sendiri, bicara kacau, sering tiba-tiba marah kepada saudaranya dan berkata-kata kasar terhadap saudara pasien.Hingga terjadi masalah pada saat itu dan pasien pun disuruh meninggalkan rumah saudara pasien tersebut.Kemudian pasien tinggal bersama ibunya di rumah milik saudara pasien yang dekat dengan pelabuhan lembar, disana pasien masih dengan kebiasaannya yang menyendiri dan kadang marah-marah. Selain marah pada ibunya terkadang pasien marah terhadap tetangganya sehingga pasien disuruh tinggal sendiri di kost yang dibiayai oleh saudara pasien (adik) sampai saat ini pasien masih tinggal di kost tersebut, tetangga kost tidak terlalu bermasalah dengan kebiasaan pasien yang menyendiri di dalam kamar karena pasien sering mengaji jika malam dan sesekali keluar jika ada keperluan dan kadang diajak ngobrol oleh tetangga kostnya. Pada saat dikost ini pasien makan sehari-hari diantarkan oleh saudara (adik) pasien tetapi pasien tidak mau menerima jika nasi atau makanan itu pemberian adiknya bahkan pasien sampai membuang makanan itu ke dalam tong sampah bersama dengan tempatnya, sehingga saudara pasien memberikan makanan dengan cara menitipkan pada tetangga kostnya yang sering pasien percaya. Sebulan terakhir keluhan pasien mulai memberat.Seminggu sebelum masuk rumah sakit Ibu kost pasien mengeluh kepada saudara pasien bahwa pasien sudah semakin tidak terkontrol, pasien jarang tidur malam, menyendiri dan mengaji di dalam kamar sampai larut malam, kadang bicara dan tertawa sendiri.Karena perilakunya ini, maka keluarga membawa pasien ke RSJ Mutiara Sukma NTB.

2. Riwayat Gangguan MedisIII. Pasien belum pernah menderita penyakit medik berat yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit atau yang secara fisiologis berhubungan dengan keadaan pasien saat ini. Riwayat tekanan darah tinggi (-), sesak napas atau asma (-),riwayat trauma kepala (-), gangguan saraf dan otak (-),riwayat kejang (-), merokok (+), konsumsi alkohol(+), penggunaan NAPZA (-), penyakit bawaan (-).

1. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat lainPasien merupakan perokok aktif sudah lama, pernah mengkonsumsi minuman beralkohol hanya beberapa kali tidak sering dan tidak pernah menggunakan zat psikoaktif.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat prenatalPasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Saat hamil ibu pasien tidak pernah memeriksakan diri ke bidan. Selama hamil ibu pasien tidak memiliki masalah makan, bisa makan apa saja yang dimakan keluarga, tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan, dan tidak pernah ada masalah dalam kehamilannya atau riwayat trauma selama masa kehamilan.

2. Masa kanak-kanak awal (